Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
Makalah ini membahas tentang belajar sebagai perubahan tingkah laku. Belajar didefinisikan sebagai proses yang menghasilkan perubahan tingkah laku yang bersifat relatif permanen melalui pengalaman. Perubahan tingkah laku memiliki ciri-ciri seperti disengaja, berkesinambungan, fungsional, positif, aktif, dan bertujuan. Hasil belajar dapat berupa perubahan informasi verbal atau kecakapan intelektual.
Dokumen tersebut membahas tentang keberbakatan, yang didefinisikan sebagai kemampuan intelektual atau kecerdasan yang jauh di atas rata-rata pada bidang tertentu seperti musik, matematika, atau olahraga. Keberbakatan dapat muncul sejak dini melalui alertness, keingintahuan yang kuat, dan perkembangan cepat. Anak berbakatan mungkin mengalami kesulitan belajar jika gaya belajarnya tidak sesuai
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia diniAisyahTamara
Makalah ini membahas perkembangan psikologi pada masa usia dini. Ia menjelaskan definisi masa usia dini, ciri-ciri perkembangan pada masa tersebut yang meliputi rasa ingin tahu yang besar, pribadi unik, berpikir konkret, egosentris, suka berfantasi, aktif, jiwa petualang, belajar menggunakan tubuh, konsentrasi pendek, dan sosial. Selanjutnya membahas fungsi psikologi dan tug
Menurut John Watson, perilaku yang terbentuk merupakan hasil suatu pengondisian. Hubungan berantai sederhana antara stimulus dan respon yang membentuk rangkaian kompleks perilaku. Rangkaian kompleks perilaku meliputi; pemikiran, motivasi, kepribadian, emosi dan pembelajaran. Adapun teori Rogers didasarkan pada suatu "daya hidup" yang disebut kecenderungan aktualisasi. Kecenderungan aktualisasi tersebut diartikan sebagai motivasi yang menyatu dalam setiap diri makhluk hidup dan bertujuan mengembangkan seluruh potensinya semaksimal mungkin. Jadi, makhluk hidup bukan hanya bertujuan bertahan hidup saja, tetapi ingin memperoleh apa yang terbaik bagi keberadaannya. Dari dorongan tunggal inilah, muncul keinginan-keinginan atau dorongan-dorongan lain yang disebutkan oleh psikolog lain, seperti kebutuhan untuk udara, air, dan makanan, kebutuhan akan rasa aman dan rasa cinta, dan sebagainya.
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
Makalah ini membahas tentang belajar sebagai perubahan tingkah laku. Belajar didefinisikan sebagai proses yang menghasilkan perubahan tingkah laku yang bersifat relatif permanen melalui pengalaman. Perubahan tingkah laku memiliki ciri-ciri seperti disengaja, berkesinambungan, fungsional, positif, aktif, dan bertujuan. Hasil belajar dapat berupa perubahan informasi verbal atau kecakapan intelektual.
Dokumen tersebut membahas tentang keberbakatan, yang didefinisikan sebagai kemampuan intelektual atau kecerdasan yang jauh di atas rata-rata pada bidang tertentu seperti musik, matematika, atau olahraga. Keberbakatan dapat muncul sejak dini melalui alertness, keingintahuan yang kuat, dan perkembangan cepat. Anak berbakatan mungkin mengalami kesulitan belajar jika gaya belajarnya tidak sesuai
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia diniAisyahTamara
Makalah ini membahas perkembangan psikologi pada masa usia dini. Ia menjelaskan definisi masa usia dini, ciri-ciri perkembangan pada masa tersebut yang meliputi rasa ingin tahu yang besar, pribadi unik, berpikir konkret, egosentris, suka berfantasi, aktif, jiwa petualang, belajar menggunakan tubuh, konsentrasi pendek, dan sosial. Selanjutnya membahas fungsi psikologi dan tug
Menurut John Watson, perilaku yang terbentuk merupakan hasil suatu pengondisian. Hubungan berantai sederhana antara stimulus dan respon yang membentuk rangkaian kompleks perilaku. Rangkaian kompleks perilaku meliputi; pemikiran, motivasi, kepribadian, emosi dan pembelajaran. Adapun teori Rogers didasarkan pada suatu "daya hidup" yang disebut kecenderungan aktualisasi. Kecenderungan aktualisasi tersebut diartikan sebagai motivasi yang menyatu dalam setiap diri makhluk hidup dan bertujuan mengembangkan seluruh potensinya semaksimal mungkin. Jadi, makhluk hidup bukan hanya bertujuan bertahan hidup saja, tetapi ingin memperoleh apa yang terbaik bagi keberadaannya. Dari dorongan tunggal inilah, muncul keinginan-keinginan atau dorongan-dorongan lain yang disebutkan oleh psikolog lain, seperti kebutuhan untuk udara, air, dan makanan, kebutuhan akan rasa aman dan rasa cinta, dan sebagainya.
Pendidikan didefinisikan sebagai upaya sadar dan terencana untuk membina kepribadian serta mengembangkan potensi peserta didik melalui proses pembelajaran, agar dapat meningkatkan pengetahuan dan aktualisasi diri sesuai tujuan pendidikan.
eksistensialisme merupakan filsafat yang secara khusus mendeskripsikan eksistensi dan pengalaman manusia dengan metodologi fenomenologi, atau cara manusia berada
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Ali Murfi
Anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah anak yang membutuhkan pendidikan yang disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhannya. Terdapat berbagai jenis kelainan pada ABK, seperti kelainan fisik, mental, emosi, dan sosial. Faktor penyebabnya dapat berasal dari dalam diri anak maupun lingkungan sekitarnya.
Dokumen tersebut membahas tentang kepribadian sehat dan tidak sehat. Definisi kepribadian adalah karakteristik, tingkah laku, dan cara berpikir seseorang yang ditentukan oleh sistem psikofisiknya. Kepribadian sehat dicirikan oleh kemampuan menilai diri, situasi, dan prestasi secara realistik serta memiliki kontrol emosi yang baik, sedangkan kepribadian tidak sehat dicirikan oleh mudah marah, cemas, st
Teori konstruktivisme menyatakan bahwa pengetahuan dibangun melalui pengalaman dan interaksi sosial, bukan ditransfer dari guru ke murid. Teori ini menekankan peran aktif murid dalam membangun pengetahuan mereka sendiri melalui pengalaman dan kerja sama sosial.
Teori kognisi sosial menurut Bandura menyatakan bahwa kepribadian dipengaruhi oleh interaksi timbal balik antara faktor personal, lingkungan, dan tingkah laku. Teori ini berfokus pada konsep efikasi diri dan regulasi diri, di mana keyakinan seseorang tentang kemampuannya sendiri dapat mempengaruhi tingkah lakunya.
Albert Bandura adalah psikolog Kanada yang berpengaruh dalam teori pembelajaran sosial. Ia menerima gelar sarjana muda dan Ph.D dari University of British Columbia dan University of Iowa. Bandura memperkenalkan konsep belajar observasional dan teori kognitif sosial, yang menjelaskan bagaimana individu dapat belajar melalui pengamatan dan modelling perilaku orang lain. Teori ini memandang bahwa pemodelan, pengamatan, dan peniruan merupakan faktor penting
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifStevany Sinaga
1) Beberapa contoh penerapan teori belajar operant conditioning dan classical conditioning dalam kehidupan sehari-hari seperti mendapat hadiah jika mendapat nilai bagus, takut pada binatang setelah pengalaman, dan terbiasa melakukan suatu perilaku.
2) Contoh penerapan teori belajar kognitif meliputi pengajaran dengan memberikan penjelasan teori dan contoh soal, siswa belajar sendiri setelah intruksi, dan evaluasi
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan kreativitas yang erat kaitannya dengan perkembangan kognitif individu. Teori Belahan Otak menyatakan bahwa otak terbagi menjadi belahan kiri dan kanan dengan fungsi yang berbeda, dimana belahan kanan lebih dominan untuk kegiatan kreatif. Faktor-faktor seperti usia, lingkungan, dan pendidikan mempengaruhi perkembangan kreativitas seseorang.
Perkembangan kreatifitas dan implikasinya dalam pendidikanAndalia Ayu Putry
Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal seperti dukungan lingkungan, pengalaman baru, serta kemampuan berfikir di luar kebiasaan. Teori tentang proses kreatif menyebutkan adanya empat tahap yakni persiapan, inkubasi, iluminasi, dan verifikasi.
Pendidikan didefinisikan sebagai upaya sadar dan terencana untuk membina kepribadian serta mengembangkan potensi peserta didik melalui proses pembelajaran, agar dapat meningkatkan pengetahuan dan aktualisasi diri sesuai tujuan pendidikan.
eksistensialisme merupakan filsafat yang secara khusus mendeskripsikan eksistensi dan pengalaman manusia dengan metodologi fenomenologi, atau cara manusia berada
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Ali Murfi
Anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah anak yang membutuhkan pendidikan yang disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhannya. Terdapat berbagai jenis kelainan pada ABK, seperti kelainan fisik, mental, emosi, dan sosial. Faktor penyebabnya dapat berasal dari dalam diri anak maupun lingkungan sekitarnya.
Dokumen tersebut membahas tentang kepribadian sehat dan tidak sehat. Definisi kepribadian adalah karakteristik, tingkah laku, dan cara berpikir seseorang yang ditentukan oleh sistem psikofisiknya. Kepribadian sehat dicirikan oleh kemampuan menilai diri, situasi, dan prestasi secara realistik serta memiliki kontrol emosi yang baik, sedangkan kepribadian tidak sehat dicirikan oleh mudah marah, cemas, st
Teori konstruktivisme menyatakan bahwa pengetahuan dibangun melalui pengalaman dan interaksi sosial, bukan ditransfer dari guru ke murid. Teori ini menekankan peran aktif murid dalam membangun pengetahuan mereka sendiri melalui pengalaman dan kerja sama sosial.
Teori kognisi sosial menurut Bandura menyatakan bahwa kepribadian dipengaruhi oleh interaksi timbal balik antara faktor personal, lingkungan, dan tingkah laku. Teori ini berfokus pada konsep efikasi diri dan regulasi diri, di mana keyakinan seseorang tentang kemampuannya sendiri dapat mempengaruhi tingkah lakunya.
Albert Bandura adalah psikolog Kanada yang berpengaruh dalam teori pembelajaran sosial. Ia menerima gelar sarjana muda dan Ph.D dari University of British Columbia dan University of Iowa. Bandura memperkenalkan konsep belajar observasional dan teori kognitif sosial, yang menjelaskan bagaimana individu dapat belajar melalui pengamatan dan modelling perilaku orang lain. Teori ini memandang bahwa pemodelan, pengamatan, dan peniruan merupakan faktor penting
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifStevany Sinaga
1) Beberapa contoh penerapan teori belajar operant conditioning dan classical conditioning dalam kehidupan sehari-hari seperti mendapat hadiah jika mendapat nilai bagus, takut pada binatang setelah pengalaman, dan terbiasa melakukan suatu perilaku.
2) Contoh penerapan teori belajar kognitif meliputi pengajaran dengan memberikan penjelasan teori dan contoh soal, siswa belajar sendiri setelah intruksi, dan evaluasi
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan kreativitas yang erat kaitannya dengan perkembangan kognitif individu. Teori Belahan Otak menyatakan bahwa otak terbagi menjadi belahan kiri dan kanan dengan fungsi yang berbeda, dimana belahan kanan lebih dominan untuk kegiatan kreatif. Faktor-faktor seperti usia, lingkungan, dan pendidikan mempengaruhi perkembangan kreativitas seseorang.
Perkembangan kreatifitas dan implikasinya dalam pendidikanAndalia Ayu Putry
Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal seperti dukungan lingkungan, pengalaman baru, serta kemampuan berfikir di luar kebiasaan. Teori tentang proses kreatif menyebutkan adanya empat tahap yakni persiapan, inkubasi, iluminasi, dan verifikasi.
Dokumen tersebut berisi ringkasan tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik yang disusun oleh mahasiswa Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia untuk memenuhi mata kuliah tersebut pada tahun 2010.
Makalah ini membahas tentang peranan kreativitas dalam belajar. Ia menjelaskan pengertian kreativitas, ciri-ciri individu kreatif, tahapan berkembangnya kreativitas, dan upaya guru dalam menumbuhkan kreativitas siswa.
Contoh makalah program kreativitas mahasiswa kewirausahaanRingga Arie Suryadi
Dokumen tersebut merupakan daftar isi dari PKM-K (Program Kreativitas Mahasiswa Kelompok) yang terdiri dari 4 kelompok. Daftar isi mencakup kode, judul, nama ketua, dan perguruan tinggi dari 19 proposal PKM-K untuk setiap kelompoknya.
Dokumen tersebut membahas tentang kreativitas, termasuk definisi kreativitas, tahapan berkreativitas, karakteristik individu kreatif, faktor-faktor yang mempengaruhi berkembangnya kreativitas, serta usaha orang tua dan guru dalam mengembangkan kreativitas siswa.
Filsafat ilmu merupakan telaahan secara filsafat yang ingin menjawab pertanyaan mengenai hakikat ilmu, prosedur penyelidikan ilmu, dan tujuan pengetahuan ilmu. Dokumen ini membahas definisi filsafat ilmu, kreativitas, peranan kreativitas dalam evolusi ilmu, serta perbandingan tinjauan epistemologi antara ilmu sosial dan ilmu pasti."
Makalah ini membahas tentang eksploitasi, imajinasi dan intuisi untuk kemajuan usaha. Proses mental bawah sadar seperti imajinasi dan intuisi dapat menghasilkan ide-ide baru yang berguna untuk perkembangan bisnis. Faktor-faktor seperti pengalaman yang beragam, sikap berani mencoba, istirahat yang cukup, dan berbagi gagasan dapat memaksimalkan proses bawah sadar untuk mendorong inovasi."
Dokumen tersebut membahas tentang kreativitas dalam belajar, meliputi pengertian kreativitas menurut beberapa ahli, ciri-ciri individu yang kreatif, serta tahap-tahap berkembangnya kreativitas yang terdiri dari tahap persiapan, konsentrasi, inkubasi, iluminasi, dan verivikasi. Guru perlu mendorong kreativitas siswa di kelas dengan memberikan tantangan dan ruang bereksperimen secara positif.
Teori kecerdasan ganda menyatakan bahwa setiap orang memiliki berbagai jenis kecerdasan yang dapat dikembangkan. Terdapat delapan kriteria untuk menentukan jenis kecerdasan seseorang, termasuk kecerdasan bahasa, logika, interpersonal, intrapersonal, dan alam.
Makalah sejarah seni rupa islam mengenal arsitektur mesjid-mesjid di negara...AbuTasmin
Makalah ini membahas sejarah pendirian Masjid Kobe di Jepang, yang merupakan masjid pertama di negara itu. Masjid ini didirikan pada 1928 oleh komunitas Muslim asal India dan Timur Tengah yang tinggal di Kota Kobe. Meskipun mengalami kerusakan akibat Perang Dunia II dan gempa bumi 1995, masjid ini masih berdiri kokoh hingga saat ini.
Dokumen tersebut membahas tentang kreativitas dan teori belahan otak. Menurut teori ini, otak manusia terbagi menjadi dua belahan yaitu belahan otak kiri yang mengarah pada berpikir konvergen dan belahan otak kanan yang mengarah pada berpikir divergen. Dokumen ini juga menjelaskan pengertian kreativitas, faktor-faktor yang mempengaruhi dan menghambat kreativitas, serta masalah yang sering dihadapi anak kreat
Dimensi kreativitas dalam psikologi pendidikanAlamsyah Hsb
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dimensi kreativitas dalam psikologi pendidikan terdiri atas empat definisi yakni person, process, press, dan product. Faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas antara lain kebebasan, rasa hormat, kedekatan emosi, prestasi, penghargaan terhadap kreativitas anak, serta dukungan orang tua yang aktif dan mandiri. Upaya membantu perkembangan kreativitas meliputi menc
Seni Dalam Pendidikan bertujuan untuk membentuk keperibadian murid yang celik budaya, kreatif dan kritis melalui pengintegrasian Seni Visual, Muzik dan Pergerakan. Ia berdasarkan teori konstruktivisme, kecerdasan pelbagai dan pembelajaran bermakna untuk melengkapi perkembangan murid secara menyeluruh.
Dokumen tersebut membahas definisi, teori, dan pendekatan terhadap kreativitas. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa (1) kreativitas adalah potensi yang dimiliki setiap orang, (2) terdapat berbagai teori yang melandasi kreativitas seperti teori psikoanalisis, humanistik, dan Cziksentmihalyi, (3) pendekatan 4P menjelaskan kreativitas dari sisi pribadi, pendorong, proses, dan produk
Pemikiran kreatif dalam kalangan kanak-kanak bergantung kepada pengalaman dan...darminladiro
Dokumen tersebut membahasikan tentang pengaruh pengalaman dan proses pendidikan terhadap pemikiran kreatif kanak-kanak, diikuti dengan contoh aktiviti yang dapat merangsang pemikiran kreatif. Dibahasikan pula beberapa teori terkait kreativiti seperti Teori Belahan Dua Otak, Teori Six Thinking Hats, dan Teori Kreativiti Paul Torrance. Diakhiri dengan penjelasan mengenai aktiviti yang dapat merangsang pemikiran kreatif kan
Dokumen tersebut membahasikan konsep kreativiti, estetika, dan ekspresi visual dalam seni rupa, termasuk pandangan tokoh-tokoh terkemuka. Ia juga menjelaskan ciri-ciri ketiga konsep tersebut dan memberikan contoh ekspresi visual dalam lukisan kanak-kanak.
Dokumen tersebut membahas berbagai model pembelajaran aktif seperti diskusi, proyek, permainan peran, dan kerja sama tim. Beberapa contoh model diskusi adalah diskusi berpasangan dan diskusi studi kasus. Contoh model proyek adalah proyek pengamatan dan proyek mata pencaharian penduduk. Model lain seperti permainan peran dan kerja sama tim dapat meningkatkan pemahaman siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang kreativitas dan inovasi serta proses kreatif. Ada 4 tahapan proses kreatif menurut Edward de Bono yaitu latar belakang pengetahuan, proses inkubasi, melahirkan ide, dan evaluasi implementasi. Inovasi tercipta dari kreativitas tinggi. Dokumen juga menjelaskan cara mengimplementasikan berfikir kreatif dan inovatif seperti tidak perlu brilian tetapi pintar, fleksibel, dan mementingkan art
Dokumen tersebut membahas tentang kreativitas dan inovasi serta proses kreatif. Ada 4 tahapan proses kreatif menurut Edward de Bono yaitu latar belakang pengetahuan, proses inkubasi, melahirkan ide, dan evaluasi implementasi. Inovasi tercipta dari kreativitas tinggi. Dokumen juga menjelaskan cara mengimplementasikan berfikir kreatif dan inovatif seperti tidak perlu brilian tetapi pintar, fleksibel, dan mementingkan art
Dokumen tersebut membahas tentang kreativitas dan inovasi serta proses kreatif. Ada 4 tahapan proses kreatif menurut Edward de Bono yaitu latar belakang pengetahuan, proses inkubasi, melahirkan ide, dan evaluasi implementasi. Inovasi tercipta dari kreativitas tinggi. Dokumen juga menjelaskan cara mengimplementasikan berfikir kreatif dan inovatif seperti tidak perlu brilian tetapi pintar, fleksibel, dan mementingkan art
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Mengasah kemampuan berpikir kreatif matematis siswa melibatkan manajemen otak untuk mengaktifkan seluruh potensi otak siswa, khususnya berpikir lateral dan vertikal secara bersamaan dalam menghasilkan ide baru dengan fluency, flexibility, originality, dan elaboration.
Surat pemberitahuan mengenai kegiatan Musabaqah Tilawatil Quran yang akan diselenggarakan pada Sabtu, 3 Agustus 2013 di Mushalla Nurul Agung. Kegiatan dimulai setelah tarawih dan selesai sampai selesai. Surat ini menginformasikan tanggal, waktu, dan tempat pelaksanaan kegiatan.
Surat ini adalah permohonan kesediaan menjadi juri untuk kegiatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) yang akan diadakan pada 3 Agustus 2013 di Mushalla Nurul Agung Bukit Kili. Surat ini meminta kesediaan untuk menjadi dewan hakim guna terlaksananya kegiatan MTQ yang diselenggarakan oleh Panitia Pelaksana REIMUSNA.
Surat ini meminta bantuan dana sebesar Rp3.961.000 untuk menyelenggarakan Musabaqah Tilawatil Qur'an yang akan diadakan oleh REIMUSNA pada 3 Agustus 2013 di Mushalla Nurul Agung. Lampiran surat ini berisi rincian anggaran yang dibutuhkan untuk administrasi, konsumsi, perlengkapan, transportasi, dan biaya tak terduga acara.
Dokumen tersebut merupakan makalah tentang geostrategi yang membahas berbagai konsep seperti geostrategi, ketahanan nasional, dan pembinaan ketahanan nasional di Indonesia dengan mempertimbangkan faktor geografi, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan.
Makalah ini membahas tentang hadist, termasuk pengertian hadist, kedudukan dan fungsi hadist terhadap Al-Qur'an, serta macam-macam hadist seperti shahih, hasan, dan dhaif.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pencernaan manusia, mulai dari mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Juga dijelaskan fungsi masing-masing organ pencernaan dan proses yang terjadi di dalamnya seperti pencernaan mekanik dan kimiawi. Beberapa penyakit yang berkaitan dengan sistem pencernaan juga disebutkan seperti parotitis, xerostomia, tukak
Makalah ini membahas tentang penyesuaian diri siswa pemalu. Pengertian penyesuaian diri adalah proses adaptasi untuk mencapai keseimbangan antara diri sendiri dengan lingkungan. Proses penyesuaian diri melibatkan motivasi, sikap terhadap realitas, dan pola dasar penyesuaian diri. Faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri antara lain kondisi fisik, kepribadian, lingkungan, dan agama/budaya. Implikasiny
1. Cerpen ini menceritakan kisah cinta seorang wanita bernama Nola Riska Dewi dengan calon suaminya.
2. Mereka berencana menikah pada tanggal 21 Oktober 2012. Namun, pernikahan mereka dibatalkan karena terungkap bahwa mereka ternyata adalah saudara sedarah.
3. Enam tahun kemudian, Nola masih belum bisa melupakan cinta masa lalunya dan memutuskan untuk merantau ke M
Perkembangan pada manusia terjadi secara bertahap mulai dari masa embrio, bayi, balita, anak-anak, remaja, dewasa, hingga manula. Organ-organ seperti otak, jantung dan paru-paru mengalami pertumbuhan pesat pada masa tertentu. Pertumbuhan otak paling cepat terjadi pada usia 0-6 tahun. Masa pubertas ditandai dengan perkembangan sekunder kelamin.
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistem pencernaan manusia, meliputi organ-organ dan proses pencernaan, serta zat-zat yang terkandung dalam makanan.
2. Sistem pencernaan manusia terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Setiap organ melakukan proses pencernaan tertentu dengan bantuan enzim-enzim dan kelenjar pencernaan.
3. Makanan
1. MAKALAH
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Tentang
“PERKEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK”
Disusun Oleh:
KELOMPOK 3
1. CYNDI NANDA UTARI 121000484205005
2. LASPIYARNI 121000484205018
3. RINTI YULIANIS 121000484205029
Dosen Pembimbing:
DARMANELLA DIAN EKA WATI S.Pd, M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN
SOLOK
2013
2. .
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas berkah, rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan makalah ini yang nantinya akan diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah
Perkembangan Peserta Didik di Universitas Mahaputra Muhammad Yamin yang berjudul
“Perkembangan Kreativitas Peserta Didik”.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Ibu Darmanella Dian Eka Wati S.Pd,
M.Pd selaku dosen mata kuliah Perkembangan Peserta Didik yang telah membimbing penulis
dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari hasil makalah ini belum sepenuhnya sempurna, maka penulis
menerima kritik dan saran demi perbaikan di masa mendatang. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya, akhir kata penulis ucapkan
terima kasih.
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 1
C. Tujuan ....................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kreativitas dan Teori Belahan Otak .......................................... 2
B. Pengertian Kreativitas Secara Umun......................................... 2
C. Pengertian Kreativitas Menurut Torrance ................................. 3
D. Pendekatan Terhadap Kreativitas.............................................. 3
E. Perkembangan Kreativitas……………………………………. 5
F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas………………. 7
G. Masalah yang Timbul Pada Anak Kreatif…………………….. 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 10
B. Saran ......................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan kreativitas sangat erat kaitannya dengan perkembangan kognitif individu
karena kreativitas sesungguhnya merupakan perwujudan dari pekerjaan otak. Para pakar
kreativitas, misalnya Clark (1988) dan Gowan (1989) melalui Teori Belahan Otak (Hemisphere
Theory) mengatakan bahwa sesungguhnya otak manusia itu menurut fungsinya terbagi menjadi
dua belahan, yaitu belahan otak kiri (left hemisphere) dan belahan otak kanan (right hemisphere).
Otak belahan kiri mengarah kepada cara berfikir konvergen (convergen thinking), sedangkan
otak belahan kanan mengarah kepada cara berfikir menyebar (difergent thinking).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Kreativitas?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kreativitas ?
C. Tujuan
Tentunya kami sebagai penulis makalah ini mempunyai tujuan terkait dengan
rumusan masalah, yang dengan tujuan tersebut kita dapat mengaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari, tujuannya adalah:
1. Supaya penulis dan pembaca dapat mengetahui tentang perkembangan kreativitas.
2. Supaya penulis dan pembaca bisa mengetahui tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan kreativitas.
5. BAB II
PEMBAHASAN
A. KREATIVITAS DAN TEORI BELAHAN OTAK
Perkembangan kreativitas sangat erat kaitannya dengan perkembangan kognitif individu
karena kreativitas sesungguhnya merupakan perwujudan dari pekerjaan otak. Para pakar
kreativitas, misalnya Clark (1988) dan Gowan (1989) melalui Teori Belahan Otak (Hemisphere
Theory) mengatakan bahwa sesungguhnya otak manusia itu menurut fungsinya terbagi menjadi
dua belahan, yaitu belahan otak kiri (left hemisphere) dan belahan otak kanan (right hemisphere).
Otak belahan kiri mengarah kepada cara berfikir konvergen (convergen thinking), sedangkan
otak belahan kanan mengarah kepada cara berfikir menyebar (difergent thinking).
B. PENGERTIAN KREATIVITAS SECARA UMUM
Kreativitas didefinisikan secara berbeda-beda oleh para pakar berdasarkan sudut pandang
masing-masing. Barron mendefinisikan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru. Guilford menyatakan bahwa kreativitas mengacu pada
kemampuan yang menandai ciri-ciri seorang kreatif. Guilford mengemukakan dua cara berpikir,
yaitu cara berpikir konvergen dan divergen. Cara berpikir konvergen adalah cara-cara individu
dalam memikirkan sesuatu dengan pandangan bahwa hanya ada satu jawaban yang benar.
Sedangkan cara berpikir divergen adalah kemampuan individu untuk mencari berbagai alternatif
jawaban terhadap suatu persoalan.
6. Utami Munandar mendefinisikan kreativitas sebagai berikut. “Kreativitas adalah
kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan, dan orisinalitas dalam berpikir serta
kemampuan untuk mengolaborasi suatu gagasan.” Utami Munandar menekankan bahwa
kreativitas sebagai keseluruhan kepribadian merupakan hasil interaksi dengan lingkungannya.
Jadi, yang dimaksud dengan kreativitas adalah cirri-ciri khas yang dimiliki oleh individu
yang menandai adanya kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang sama sekali baru atau
kombinasi dari karya-karya yang telah ada sebelumnya, menjadi sesuatu karya baru yang
dilakukan melalui interaksi dengan lingkungannya untuk menghadapi permasalahan, dan
mencari alternatif pemecahannya melalui cara-cara berpikir divergen.
C. PENGERTIAN KREATIVITAS MENURUT TORRANCE
Seorang ahli yang sangat menekankan pentingnya dukungan faktor lingkungan bagi
berkembangnya kreativitas adalah Torrance. Ia mengatakan bahwa agar potensi kreatif individu
dapat diwujudkan, diperlukan kekuatan-kekuatan pendorong dari luar yang didasari oleh potensi
dalam diri individu itu sendiri. Menurutnya, kreativitas itu bukan semata-mata merupakan bakat
kreatif atau kemampuan kreatif yang dibawa sejak lahir, melainkan merupakan hasil dari
hubungan interaktif dan dialektis antara potensi kreatif individu dengan proses belajar dan
pengalaman dari lingkungannya.
D. PENDEKATAN TERHADAP KREATIVITAS
Pendekatan dalam studi kreativitas dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pendekatan
psikologis dan pendekatan sosiologis. Pendekatan psikologis lebih melihat kreativitas dari segi
kekuatan yang ada dalam diri individu sebagai faktor-faktor yang menentukan kreativitas. Salah
satu pendekatan psikologis yang digunakan untuk menjelaskan kreativitas adalah pendekatan
holistik.
7. Clark menggunakan pendekatan holistic untuk menjelaskan konsep kreativitas dengan
berdasarkan pada fungsi-fungsi berpikir, merasa, mengindra, dan intuisi. Clark menganggap
bahwa kreativitas itu mencakup sintesis dari fungsi-fungsi thinking, feeling, sensing, dan
intuiting.
Thinking merupakan berpikir rasional dan dapat diukur serta dikembangkan melalui
latihan-latihan yang dilakukan secara sadar dan sengaja. Feeling menunjuk pada suatu tingkat
kesadaran yang melibatkan segi emosional. Sensing menunjuk pada suatu keadaan ketika dengan
bakat yang ada diciptakan suatu produk baru yang dapat dilihat atau didengar oleh orang lain.
Intuiting menuntut adanya suatu tingkat kesadaran yang tinggi yang dihasilkan dengan cara
membayangkan, berfantasi, dan melakukan terobosan ke daerah prasadr dan tak sadar.
Pendekatan sosiologis berasumsi bahwa kreativitas individu merupakan hasil dari proses
interaksi sosial, di mana individu dengan segala potensi dan disposisi kepribadiannya
dipengaruhi oleh lingkungan sosial tempat individu itu berada, yang meliputi ekonomi, politik,
kebudayaan, dan peranan keluarga. Upaya mempelajari kreativitas dengan menggunakan
pendekatan sosiologis, pertama-tama dilakukan oleh Kroeber pada tahun 1914 yang kemudian
dilaporkan dalam sebuah karyanya yang berjudul Configuration of Culture. Dalam
menganalisisnya, Kroeber menggunakan tiga konfigurasi, yaitu waktu, ruang, dan derajat
prestasi suatu peradaban. Berdasarkan analisis yang dilakukan, Kroeber mengambil suatu
kesimpulan bahwa munculnya orang-orang kreatif tinggi dalam sejarah merupakan refleksi dari
pola perkembangan nilai-nilai sosial
Arieti (1976) mengemukakan beberapa faktor sosiologis yang kondusif bagi
perkembangan kreativitas,yaitu :
1. Tersedianya sarana-sarana kebudayaan
2. Keterbukaan terhadap keragaman cara berfikir
3. Adanya keleluasaan bagi berbagai media kebudayaan
4. Adanya toleransi terhadap pandangan-pandangan yang divergen, dan
5. Adanya penghargaan yang memadai terhadap orang-orang yang berprestasi.
8. E. PERKEMBANGAN KREATIVITAS
Perkembangan kreativitas juga merupakan perkembangan proses kognitif maka
kreativitas dapat ditinjau melalui proses perkembangan kognitif berdasarkan teori yang diajukan
oleh Jean Piaget. Menurut Jean Piaget ada empat tahap perkembangan kognitif, yaitu sebagai
berikut :
1. Tahap Sensori-Motoris
Tahap ini dialami pada usia 0-2 tahun. Menurut Piaget pada tahap ini interaksi anak
dengan lingkungannya termasuk orang tuanya, terutama dilakukan melalui perasaan dan otot-
ototnya. Mengenai kreativitasnya menurut Piaget, pada tahap ini belum memiliki kemampuan
untuk mengembangkan kreativitasnya. Sebab, pada tahap ini tindakan anak masih berupa
tindakan fisik yang bersifat refleksi, pandangannya terhadap objek masih belum permanen,
belum memiliki konsep ruang dan waktu, belum memiliki konsep sebab akibat, bentuk
permainannya masih merupakan pengulangan refleks-refleks, belum memiliki tentang diri
ruang, dan belum memiliki kemampuan berbahasa.
2. Tahap Praoperasional
Tahap ini berlangsung pada usia 2-7 tahun. Tahap ini disebut juga tahap intuisi sebab
perkembangan kognitifnya memperlihatkan kecenderungan yang ditandai oleh suasana
intuitif. Artinya, semua perbuatan rasionalnya tidak didukung oleh pemikiran tetapi oleh
unsur perasaan, kecenderungan alamiah, sikap-sikap yang diperoleh dari orang-orang
bermakna dan lingkungan sekitarnya.
3. Tahap Operasional Konkret
Tahap ini berlangsung antara usia 7-11 tahun. Pada tahap ini, anak mulai menyesuaikan
diri dengan realitas konkret dan berkembang rasa ingin tahunya. Menurut Jean Piaget,
interaksinya dengan lingkungan termasuk dengan orang tua sudah semakin berkembang
dengan baik karena egosentrisnya sudah semakin berkurang. Menurut Jean Piaget
9. kreativitasnya sudah semakin berkembang. Faktor-faktor memungkinkan semakin
berkembangnya kreativitas itu adalah sebagai berikut :
a. Anak sudah mulai mampu menampilkan operasi-operasi mental.
b. Anak mulai mampu berfikir logis dalam bentuk sederhana.
c. Anak mulai berkembang kemampuannya untuk memelihara identitas diri.
d. Konsep tentang ruang sudah semakin meluas.
e. Anak sudah amat menyadari akan adanya masa lalu, masa kini, dan masa yang akan
datang.
f. Anak sudah mampu mengimajinasikan sesuatu, meskipun biasanya masih
memerlukan bantuan objek-objek konkret.
4. Tahap Operasional Formal
Tahap ini dialami oleh anak usia 11 tahun ke atas. Pada tahap ini menurut Jean Piaget
interaksinya dengan lingkungan sudah amat luas menjangkau banyak teman sebayanya
dan bahkan berusaha untuk dapat berinteraksi dengan orang dewasa. Pada tahap ini
semacam tarik-menarik antara ingin bebas dengan ingin dilindungi. Beberapa factor yang
mendukung berkembangnya potensi kreativitas, antara lain sebagai berikut :
a. Remaja sudah mampu melakukan kombinasi tindakan secara proporsional
berdasarkan pemikiran logis.
b. Remaja sudah mampu melakukan kombinasi objek-objek secara proporsional
berdasarkan pemikiran logis.
c. Remaja sudah memiliki pemahaman tentang ruang relatif.
d. Remaja sudah memiliki pemahaman tentang waktu relatif.
e. Remaja sudah menguasai bahasa abstrak.
10. F. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREATIVITAS
Kreativitas tidak dapat berkembang secara otomatis, tetapi membutuhkan rangsangan dari
lingkungan. Beberapa ahli mengemukakan faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan
kreativitas. Utami Munandar mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
kreativitas adalah :
1. Usia
2. Tingkat pendidikan orang tua
3. Tersedianya fasilitas
4. Penggunaan waktu luang.
Faktor-faktor yang dapat mendukung perkembangan kreativitas adalah :
1. Situasi yang menghadirkan ketidaklengkapan serta keterbukaan.
2. Situasi yang memungkinkan dan mendorong timbulnya pertanyaan.
3. Situasi yang dapat mendorong dalam rangka menghasilkan sesuatu.
4. Situasi yang mendorong tanggung jawab dan kemandirian.
5. Posisi kelahiran
6. Perhatian dari orang tua terhadap minat anaknya, stimulasi dari lingkungan sekolahnya,
dan motivasi diri.
Faktor-faktor yang menghambat berkembangnya kreativitas adalah:
1. Adanya kebutuhan akan keberhasilan, ketidakberanian dalam menanggung resiko atau
upaya mengejar sesuatu yang belum diketahui.
2. Konformitas terhadap teman-teman kelompoknya dan tekanan sosial.
3. Kurang berani dalam melakukan eksplorasi, menggunakan imajinasi, dan penyelidikan.
4. Stereotip paranseks atau jenis kelamin.
5. Differensiasi antara bekerja dengan bermain.
6. Tidak mengahrgai terhadap fantasi dan khayalan.
11. G. MASALAH YANG SERING TIMBUL PADA ANAK KREATIF
Anak-anak kreatif, meskipun memiliki kemampuan atau kelebihan dibandingkan dengan
anak-anak pada umumnya, bukan berarti selalu mulus dalam perkembangan psikologisnya.
Disamping potensi kreatifnya itu jika tidak mendapatkan penanganan secara baik justru
seringkali menimbulkan masalah pada dirinya. Berkenaan dengan ini. Dedi Supriadi (1994)
mengemukakan sejumlah masalah yang sering timbul atau dialami oleh anak-anak kreatif, yaitu
sebagai berikut.
1. Pilihan karier yang tidak realistis
Anak-anak kreatif sering kali cenderung memiliki pilihan karier yang tidak realistis, kurang
populer, dan tidak lazim. Merka juga memiliki banyak alternatif dalam menentukan karier yang
akan ditempuhnya dan bahkan cenderung berubah-ubah. Kondisi psikologis seperti ini jika tidak
mendapatkan bimbingan secara baik dapat mengarahkan dirinya kepada pilihan karier yang
kurang tepat. Akibatnya, dapat menimbulkan frustasi jika pilihannya tidak disadari oleh
pemahaman yang cukup mengenai jenis karier yang akan dipilihnya.
2. Hubungan dengan guru dan teman sebaya
Anak-anak kreatif kadang-kadang mengalami hambatan. Mereka cenderung kritis,
memiliki pendapatnya sendiri, berani mengemukakan ketidaksetujuannya terhadap pemikiran
orang lain tidak mudah percaya, memiliki keinginan yang seringkali berbeda dengan teman-
teman pada umumnya, serta tidak begitu senang untuk melekatkan diri kepada otoritas.
3. Perkembangan yang tidak selaras
Jika lingkungannya tidak dapat mengakomodasi keunggulan potensi kreatifnya itu, dapat
muncul masaalah dalam diri anak-anak kretif. Masalah yang timbul disebut dengan istilah
12. uneven development (perkembangan yang tidak selaras) antara kematangan intelektual dengan
perkembangan aspek-aspek emosional dan sosialnya.
4. Tiadanya tokoh-tokoh ideal
Anak-anak kreatif cenderung memiliki tokoh-tokoh orang besar yang sangat diidealkan
dalam hidupnya. Tokoh-tokoh ideal bisa berada dekat di lingkungan sekitarnya, tetapi dapt juga
berada di tempat yang jauh dan sulit dijangkau. Jika tokoh idealnya berada di tempat yang jauh
dan sulit dijangku. Jika tokoh idealnya berada ditempat yang jauh, anak-anak kreatif cenderung
berusaha untuk dapat menjangkau melalui cara mereka sendiri. Kelangkaan tokoh ideal karena
kelangkaan informasi dapat mengakibatkan anak-anak kreatif tersesat kepada pilihan tokoh ideal
yang salah.
13. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan kreativitas sangat erat kaitannya dengan perkembangan kognitif individu
karena kreativitas sesungguhnya merupakan perwujudan dari pekerjaan otak. Para pakar
kreativitas, misalnya Clark (1988) dan Gowan (1989) melalui Teori Belahan Otak (Hemisphere
Theory) mengatakan bahwa sesungguhnya otak manusia itu menurut fungsinya terbagi menjadi
dua belahan, yaitu belahan otak kiri (left hemisphere) dan belahan otak kanan (right hemisphere).
Otak belahan kiri mengarah kepada cara berfikir konvergen (convergen thinking), sedangkan
otak belahan kanan mengarah kepada cara berfikir menyebar (difergent thinking).
B. Saran
Untuk mendapatkan manfaat yang sempurna dari Makalah yang penulis buat ini,
hendaknya pembaca memberikan kritik dan saran serta melakukan pengkajian ulang
(diskusi) terhadap penulisan sehingga penulis terhindar dari kekeliruan.