SlideShare a Scribd company logo
PSIKOLOGI PENDIDIKAN 
TUGAS MAKALAH 
PERANAN KREATIVITAS DALAM BELAJAR 
OLEH : 
RAHMAT RIMANSAH (14073030/2014) 
ARNOL ARONE (14052053/2014) 
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUADAYAAN 
UNIVERSITAS NEGERI PADANG 
2014
KATA PENGANTAR 
Dengan segala kerendahan hati, kami panjatkan puji dan syukur kehadirat 
Allah SWT yang telah melimpahcurahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami 
bisa menyelesaikan makalah psikologi pendidikan tentang “Peranan kreativitas 
dalam belajar”. 
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas psikologi pendidikan 
dan tentunya sebagai salah satu cermin pemahaman kami terhadap apa yang telah 
kami presentasikan, juga sebagai salah satu materi dan sumber ilmu tambahan 
buat pembaca agar lebih memahami pengertian, pandangan, dan proses 
kreativitas. 
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada 
semua anggota kelompok yang telah membantu dan memberikan sumbangan 
pemikirannya hingga makalah ini tersusun. 
Penulis menyadari bahwasanya dalam penulisan makalah ini masih sangat 
jauh dari sempurna, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik maupun saran dari 
pembaca yang bersifat membangun. 
Padang, September 2014 
Penulis 
ii
DAFTAR ISI 
PENDAHULUAN............................................................................................ii 
DAFTAR ISI....................................................................................................iii 
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................1 
A. Latar Belakang......................................................................................1 
B. Tujuan...................................................................................................1 
BAB II. PEMBAHASAN.................................................................................2 
A. Pengertian Kreativitas...........................................................................2 
B. Ciri-ciri kreativitas................................................................................5 
C. Tahap Berkembangnya Kreativitas.......................................................8 
D. Factor-faktor yang menunjang kreativitas............................................9 
E. Upaya Guru Dalam Mengembangkan Kreativitas Peserta Didik 
Dalam Proses Pembelajaran 
.......................................................................................................... 
10 
BAB III. PENUTUP 
12 
A. Kesimpulan 
.......................................................................................................... 
12 
B. Saran 
.......................................................................................................... 
12 
iii
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Kreatifitas adalah sebuah kata yang mudah diucapkan tetapi susah 
untuk diartikan, bahkan susah untuk dijalankan dalam kehidupan keseharian bagi 
yang belum terbiasa dan yang masih terbelenggu dengan pikiran bahwa kreativitas 
itu harus menghasilkan ciptaan yang luar biasa hebat. Banyak orang mengatakan 
bahwa kreativitas itu suatu cara berfikir untuk keluar dari masalah hidup 
keseharian yang melingkupi dan membelitnya. 
Kreatifitas itu sikap dan pola pikir yang dapat menciptakan sesuatu 
yang baru, baik baru menurut dirinya maupun baru menurut orang lain. 
Kreativitas itu berhubungan penciptaan sesuatu yang baru dan orisinal. 
Kreatifitas berhubungan dengan pola pikir yang dapat menghubungan 
suatu masalah atau fenomena dengan unsur-unsur yang lain sehingga menjadi 
sesuatu yang baru. Bahkan kreativitas dapat diartikan sebagai pola pikir yang 
dapat menciptakan sesuatu yang baru. Nah, itu adalah tinjauan kreatifitas bagi 
orang awam dan orang yang tidak mau memusingkan diri dengan definisi-definisi. 
Tetapi alangkah baiknya kita juga melihat pengertian kreativitas bagi 
orang-orang ahli. Kreativitas menurut Julius Chandra dalam bukunya 
Kreatifitas, dia mengartikan kemampuan mental dan berbagai jenis keterampilan 
khas manusia yang dapat melahirkan pengungkapan yang unik, berbeda, orisinal, 
sama sekali baru, indah, efisien, tepat sasaran dan tepat guna. 
B. Tujuan 
Tujuan pembuatan makalah ini antara lain : 
1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah psikologi pendidikan 
2. Menambah pengetahuan tentang kreativitas 
3. Memberi pengetahuan bagaimana cara menumbuhkan kreativitas pada 
peserta didik. 
1
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. Pengertian Kreatifitas 
Kreatifitas kaitannya erat dengan imajinasi, karena kreatifitas 
mengembangkan daya fikir, daya fantasi yang sifatnya intelektual. pengertian 
kreatifitas menurut KBBI berarti hasil dari kemampuan mencipta. dengan daya 
imajinasi seseorang dapat menciptakan buah fikir yang ada kaitannya dengan 
kebutuhan hidup manusia. untuk mengembangkan pribadi dan intelektual manusia 
perlu memiliki pengetahuan dan kreatifitas. 
Menurut TORRANCE (1962), kreatifitas dapat didefinisikan secara 
inklusif, yaitu meliputi semua usaha produktif yang unik dari individu. dengan 
kata lain kreatifitas dapat diartikan sebagai pola berfikir yang timbul secara 
spontan dan imajinatif, yang bercirikan hasil artistik, penemuan ilmiah, dan 
penciptaan mekanik. dalam proses kreatifitas ada dua pandangan yaitu: 
1. Pandangan Asosiasi 
Menyatakan bahwa kreatifitas menyangkut pembentukan asosiasi 
stimulus-respons. jadi pandangan ini menekankan pada asosiasi yang 
dipelajari sebelumnya yang dihidupkan kembali kemudian dirangkaikan. 
2. Pandangan Kognitif 
Menyatakan bahwa kreatifitas melibatkan penggabungan gagasan 
dan informasi dalam cara baru yang berbeda. jadi pandangan ini 
menekankan bahwa analisis kognitif kreatifitas tidak semata-mata pada 
asosiasi yang luar biasa tetapi pada gagasan baru yang bermakna. 
contohnya ketrampilan berpikir lancar, ketrampilan berfikir luwes atau 
fleksibel, ketrampilan berpikir orisional, ketrampilan merinci atau 
mengelaborasi serta ketrampilan menilai. 
Proses kreatif berlangsung mengikuti tahap-tahap tertentu. 
tidak mudah mengidentifikasi secara persis pada tahap manakah suatu 
2
3 
proses kreatif itu sedang berlangsung dan dapat diamati adalah gejalanya 
berupa prilaku yang ditampilkan oleh individu. 
Menurut Wallas (1991), menemukakan empat tahapan proses kreatif yaitu : 
1. Persiapan (Preparation) 
Pada tahap ini individu berusaha mengumpulkan informasi atau 
data untuk memecahkan masalah yang dihadapi. individu mencoba 
memikirkan berbagai alternative pemecahan masalah terhadap masalah 
yang dihadapi. Dengan bekal ilmu pengetahuan dan pengalaman yang 
dimiliki, individu berusaha menjajaki berbagai kemungkinan jalan yang 
dapat ditempuh untuk memecahkan masalah. namun pada tahap ini belum 
ada arah yang tetap meskipun sudah mampu mengeksplorasi berbagai 
alternative pemecahan masalah. pada tahap ini masih amat diperlukan 
perkembangan kemampuan divergen. 
2. Inkubasi (incubation) 
Pada tahap ini, proses pemecahan masalah “dierami” dalam alam 
prasadar. individu seolah-olah melepaaskan diri untuk sementara waktu 
dari masalah yang dihadapinya, dalam pengertian tidak memikirkannya 
secara sadar melainkan mengendapannya dalam alam prasadar. proses 
inkubasi ini dapat berlangsung lama( berhari-hari atau bahkan bertahun) 
dan juga bisa sebentar (beberapa jam saja) kemudian timbul inspirasi atau 
gagasan untuk pemecahan masalah. 
3. Iluminasi (illumination) 
Tahap ini sering disebut sebagai tahap timbulnya insight. pada 
tahap ini sudah dapat timbul inspirasi atau gagasan-gagasan baru. ini 
timbul setelah diendapkan dalam waktu yang lama atau bisa juga sebentar 
pada tahap inkubasi. 
4. Verifikasi (Verification) 
Pada tahap ini, gagasan yang telah muncul dievaluasi secara kritis dan 
konvergen serta menghadapkannya kepada realitas. pada tahap ini 
pemikiran divergen harus diikuti oleh pemikiran selektif dan sengaja. 
penerimaan secara total harus diikuti oleh kritik. filsafat harus diikuti oleh
4 
pemikiran logis. keberanian harus diikuti oleh sikap hati-hati. imajinasi 
harus diikuti oleh pengujian terhadap realitas. jadi pada tahap preparation, 
incubation, dan illumination adalah proses berfikir divergen yang 
menonjol maka dalam tahap verification yang lebih menonjol adalah 
proses berpikir konvergen. 
Guilford (1967) menyatakan bahwa intelegensi berkaitan dengan 
kemampuan berfikir convergen, sedangkan kreativitas adalah berkaitan dengan 
kemampuan seseorang untuk berfikir divergen. Berfikir convergen proses berfikir 
didasari oleh berbagai hal menuju kesatu hal/kesimpulan, sedangkan berfikir 
divergen adalah kemampuan berfikir yang berasal dari satu persoalan atau satu hal 
menuju berbagai hal. 
Kreatifitas juga dapat ditinjau dari 4 aspek, yaitu : 
1. Kreativitas dari aspek pribadi, muncul dari keunikan pribadi individu 
dalam interaksi dengan lingkungannya. setiap anak mempunyai bakat 
kreatif, namun masing-masing dalam bidang dan kadar yang berbeda-beda. 
kreativitas sebagai kemampuan berfikir meliputi kelancaran, 
kelenturan, orisinalitas, dan elaborasi. 
a. Kelancaran disini berkaitan dengan kemampuan untuk 
membangkitkan sejumlah besar ide-ide, dengan hal tersebut akan 
semakin besar kesempatan untuk menemukan ide-ide yang baik. 
b. Orisinalitas adalah kemampuan untuk menghasilkan ide-ide luar biasa, 
memecahkan problem dengan cara yang luar biasa atau menggunakan 
hal-hal atau situasi yang luar biasa. individu yang kreatif membuahkan 
tanggapan yang luar biasa, membuat asosiasi jarak jauh dan 
membuahkan tanggapan yang cerdik serta mempunyai gagasan yang 
jarang dimiliki oranglain. 
c. Elaborasi adalah kemampuan menyatakan pengarahan ide secara 
terperinci untuk mewujudkan ide secara terperinci untuk mewujudkan 
ide jadi kenyataan. 
2. Pendorong menunjuk pada perlunya dorongan dari dalam individu
5 
(berupa minat, hasrat, dan motivasi) dan dari luar (keluarga, sekolah, 
masyarakat) agar bakat kreatif dapat diwujudkan. Sehubungan dengan 
hal ini pendidik diharapkan dapat member dukungan, perhatian, serta 
sarana prasarana yang diperlukan. 
3. Kreatifitas sebagai proses ialah proses bersibuk diri secara kreatif. Pada 
anak usia prasekolah hendaknya kreatifitas sebagai proses yang 
diutamakan, dan jangan terlalu cepat mengharapkan produk kreatif yang 
bermakna dan bermanfaat. jika pendidik terlalu cepat menuntut produk 
kreatif yang memenuhi mutu tertentu, hal ini akan mengurangi 
kesenangan dan keasyikan anak untuk berkreasi. 
4. Kreatifitas sebagai produk merupakan suatu ciptaan baru yang bermakna 
bagi individu dan atau bagi lingkungannya. Pada seorang anak, hasil 
karyanya sudah dapat disebut kreatif, jika baginya hal itu baru, ia belum 
pernah membuat itu sebelumnya dan ia tidak meniru atau mencontoh 
pekerjaan orang lain. dan yang penting produk kreatifitas anak perlu 
dihargai agar ia merasa puas dan tetap bersemangat dalam berkreasi. 
Kegiatan kreatif ini bertujuan membentangkan alam pikiran dan perasaan 
anak, menjangkau masa lalu, dan masa depan, menantang maka 
menjajaki bidang-bidang baru, memikirkan hal-hal baru yang belum 
terpikir sebelumnya, mengantisipasi akibat-akibat dari hipotesis, 
menggunakan daya imajinasi dan firasatnya dalam memecahkan 
masalah. 
B. Karakteristik Individu Kraetif 
Individu yang memiliki kreativitas yang tinggi menunjukan sikap dan 
prilaku yang kadang-kadang tidak dimiliki oleh kebanyakan orang. Kekhasan 
prilaku yang kreatif digambarkan oleh beberapa ahli berikut ini : 
Menurut Roger ( dalam Utami Munandar, 2004) ada tiga kondisi dari pribadi 
kreaif :
6 
1. Keterbukaan terhadap pengalaman 
2. Kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan patokan pribadi 
seseorang (internal locus of evalution) dan 
3. Kemampuan untuk bereksperimen, untuk bermain dengan konsep-konsep 
Para ahli lain seperti Torrance dan Dembo (979); Utami Munandar (2004); Conny 
Semiawan (1984); Cohen (1976); Siegelman (1973) mengungkapkan beberapa 
ciri orang kreatif antara lain : 
1. Suka humor, tidak kaku dan tidak tegang dalam bekerja 
2. Suka pada pekerjaan yang menantang 
3. Cukup kuat memusatkan perhatian 
4. Suka mengemukakan ide-ide baru dan bersifat imajinatif 
5. Lebih sensitive terhadap keadaan orang lain 
6. Tidak banyak terikat pada kelompoknya 
7. Mampu memunculkan ide-ide yang aneh 
8. Terbuka terhadap ide-ide/penemuan baru 
9. Fleksibel//tidak kaku 
10. Memiliki konsep diri positif 
Menurut Utami Munandar (2004) prilaku kreatif tidak hanya memerlukan 
kemampuan berfikir kreatif (kognitif), tetapi juga memerlukan adanya sikap 
kreatif (aktif) pada saat sikap kreatif dioprasionalkan. 
Menurut PARNES (1972) Ada 4 macam prilaku kreatif (Ciri kreatifitas), 
sebagai berikut: 
1. Fluency (kelancaran), yaitu kemampuan mengemukakan ide yang serupa 
untuk memecahkan suatu masalah. 
2. Flexibility (keluwesan), yaitu kemampuan memberikan atau menemukan 
berbagai macam ide untuk memecahkan suatu masalah diluar kategori biasa. 
3. Originality (keaslian), yaitu kemampuan memberikan respon yang unik, bahan 
ide secara terperinci untuk mewujudkan ide jadi kenyataan. 
4. Sensitivity (kepekaan), yaitu kepekaan menangkap dan menghasilkan masalah 
sebagai tanggapan suatu situasi
7 
Lebih lanjut, Munandar (1999) menjelaskan ciri-ciri pribadi kreatif 
meliputi ciri-ciri aptitude dan non-aptitude. Ciri-ciri aptitude yaitu ciri yang 
berhubungan dengan kognisi atau proses berfikir adalah : 
1. Ketrampilan berpikir lancar, yaitu kemampuan mencetuskan banyak gagasan, 
jawaban , penyelesaian masalah atau pertanyaan. 
2. Ketrampilan berpikir luwes, yaitu kemampuan menghasilkan gagasan, 
jawaban, atau pertanyaan yang bervariasi, serta dapat melihat suatu masalah 
dari sudut pandang yang berbeda. 
3. Ketrampilan berpikir orisinal, yaitu kemampuan melahirkan ungkapan yang 
baru, unik, dan asli. 
4. Ketrampilan memperinci (mengelaborasi), yaitu kemampuan 
mengembangkan, memperkaya, atau memperinci secara detail dari suatu 
gagasan sehingga menjadi lebih menarik. 
5. Ketrampilan menilai (mengevaluasi), yaitu kemampuan menentukan 
penilaian sendiri dan menentukan apakah suatu pertanyaan, suatu rencana, 
atau suatu tindakan itu bijaksana atau tidak. 
Ciri-ciri non-aptitude yaitu ciri-ciri yang lebih berkaitan dengan sikap 
atau perasaan. Motivasi atau dorongan dari dalam untuk berbuat sesuatu: 
1. Rasa ingin tahu 
2. Bersifat imajinatif 
3. Merasa tertantang oleh kemajemukan 
4. Berani mengambil resiko 
5. Sifat menghargai 
Ciri kreatifitas juga digolongkan kedalam dua bagian yaitu anak yang 
kreatifitasnya tinggi dan anak yang kreatifitasnya rendah. Anak yang 
kreatifitasnya tinggi cenderung lebih ambisius, mandiri, otonom, cenderung 
percaya diri, efisien dalam berfikir, tertarik pada hal-hal komplek dan perspektif, 
mampu mengambil resiko. Sedangkan anak yang rendah kreatifitasnya kurang 
memiliki kesadaran diri akan arti hidup sehat dan sejahtera, kurang bisa 
mengendalikan dirinya dan kurang efisien dalam berfikir.
8 
C. Tahap perkembangan kreativitas 
Kreativitas meminta menggunakan dan menyeimbangkan tiga kemampuan 
sisntetik, analisis dan praktikal. Kemampuan sisntetik mampu membangkitkan ide 
baru dan menarik, seringkali seorang kreatif memiliki partikel berfikir sintetik 
yang bagus menghubungkan hal satu dengan hal lain dengan spontan. Tipikal 
kemampuan analisis mempertimbangkan berfikir kritik, keterampilan analisis dan 
ide evaluasi. Setiap orang kreatif memiliki ide menganalisis peristiwa baik dan 
buruk. Kemampuan mengembangkan analisis pikirannya memungkinkan 
mengembangkan ide jelek menjadi bagus menggunakan kemampuan analisis 
mengeluarkan implikasi ide kreatif dan tes. Kemampuan praktikal ialah 
kemampuan menerjemahkan teori kepraktek dan ide-ide abstrak kepada 
kecakapan praktikal. 
Potensi kreatif berkembang melalui beberapa tahap sebagai berikut : 
1. Tahap persiapan yaitu mulai dengan mempelajari latar belakang masalah 
yang dihadapi 
2. Tahap konsentrasi (concentration) yaitu berfikir sepenuhnya tentang 
masalah tersebut 
3. Tahap inkubasi (incubation) yaitu istirahat untuk penenangan sejenak 
dengan cara santai sejenak 
4. Illumination yaitu tahap “AHA” pada saat itu mendapatkan suatu 
ide/gagasan tentang pemecahan masalah yang dihadapi 
5. Ferifikasi/produksi yaitu tahap berakhir mulai memecahkan masalah 
tersebut dan mulai merealisasikan dalam bentuk ide-ide. 
Menurut Cropley (1999), terdapat 3 tahap perkembangan kreativitas 
diantaranya: 
1. Tahap prekonvensional (Preconventional phase) 
Tahap ini terjadi pada usia 6–8 tahun. Pada tahap ini, individu 
menunjukkan spontanitas dan emosional dalam menghasilkan suatu karya, 
yang kemudian mengarah kepada hasil yang aestetik dan menyenangkan.
9 
Individu menghasilkan sesuatu yang baru tanpa memperhatikan aturan dan 
batasan dari luar. 
2. Tahap konvensional (Conventional phase) 
Tahap ini berlangsung pada usia 9–12 tahun. Pada tahap ini 
kemampuan berpikir seseorang dibatasi oleh aturan-aturan yang ada 
sehingga karya yang dihasilkan menjadi kaku. Selain itu, pada tahap ini 
kemampuan kritis dan evaluatif juga berkembang. 
3. Tahap poskonvensional (Postconventional phase) 
Tahap ini berlangsung pada usia 12 tahun hingga dewasa. Pada 
tahap ini, individu sudah mampu menghasilkan karya-karya baru yang 
telah disesuaikan dengan batasan-batasan eksternal dan nilai-nilai 
konvensional yang ada di lingkungan. 
D. Factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kreativitas 
Mengenai factor apa saja yang dapat mempengaruhi berkembangnya 
kreativitas seseorang, berikut ini David Campble ( dalam Mangunharjdono, 1986) 
menjelaskan adanya beberapa factor yang mempengaruhi, yaitu : 
1. Faktor genetik 
2. Adanya keterbukaan dalam keluarga 
3. Adanya kebebasan psikologis 
4. Kehidupan yang reing berpindah-pindah 
5. Tersedianya fasilitas yang memadai untuk mengembangkan bakat 
6. Keberanian dalam mengambil resiko
10 
E. Upaya guru dalam mengembangkan kreativitas peserta didik dalam 
proses pembelajaran 
Menurut Clark (1979) dan Roger yang dikutip oleh Munandar (2004), 
untuk mengembangkan kreatifitas (dalam mengajar) perlu menciptakan rasa aman 
dan kebebasan psikologis. Untuk itu pendidik harus mengusahakan : 
1. Menerima individu sebagaimana adanya dengan segala kelebihan dan 
keterbatasannya 
2. Menghindarkan adanya suasana yang bersifat mengancam 
3. Memberikan empati terhadap persoalan yang dihadapi anak 
4. Memberikan kebebasan untuk berpendapat, permissiveness (memaklumi) 
terhadap pemikiran anak 
Menurut David Campble ( dalam Mangunhardjono, 1986) guru yang 
memiliki kebiasaan berikut ini sangat baik untuk menumbuh kembangkan 
kreatifitas anak : 
1. Bersifat mengasuh/membimbing 
2. Suka bersifat informal 
3. Memiliki persiapan mengajar yang matang 
4. Tidak terikat pada buku mata pelajaran saja 
5. Terbuka terhadap pendapat yang berlawanan 
6. Suka memberikan penguatan (reinforcement) bila ada siswa yang kreatif 
7. Tidak terlalu pasti 
Menurut Umi Munandar (2004) ada strategi 4P (Pribadi, Pendorng, Proses 
dan Produk) dalam mengemabangkan kreatifitas, yaitu :
11 
1. Pribadi 
Kreatifitas adalah ungkapan (ekspresi) dari keunikan individu 
dalam melakukan interaksi dengan lingkungannya. Ungkapan atau produk 
kreatif adalah yang mencerminkan orisinalitas dari individu tersebut. 
2. Pendorong 
Bakat kreatif siswa akan terwujud bilamana ada dukungan dari 
lingkungan dan dorongan dari dalam dirinya sendiri (motivasi internal) 
untuk menghasilkan sesuatu. 
3. Proses 
Anak/siswa perlu diberikan kesempatan untuk melakukan aktivitas 
dan diberi fasilitas yang diperlukan. Kurikulum yang terlalu padat 
mengakibatkan siswa tidak ada peluang untuk melakukan kegiatan kreatif, 
dan jenis pekerjaan yang monoton tidak menunjang bagi siswa untuk 
mengungkapkan dirinya secara kreatif. 
4. Produk 
Kondisi yang memungkinkan seseorang untuk menciptakan produk 
kreatif yang bermakna yaitu kondisi pribadi dan kondisi lingkungan. 
Kedua kondisi tersebut seberapa jauh mampu menimbulkan kegiatan 
kreatif dan menghasilkan suatu produk kreatif.
BAB III. PENUTUP 
A. KESIMPULAN 
Setelah membaca materi kreatifitas diatas dapat disimpulkan bahwa 
sebenarnya setiap manusia memiliki potensi kreatifitas untuk mengembangkan 
setiap bakat yang dimiliki, dan faktor yang mempengaruhi yaitu keluarga, 
sekolah, dan masyarakat. Tugas kita sebagai seorang guru (calon pendidik) adalah 
membantu siswa dan mengarahkannya untuk lebih kreatif melalui metode 
pembelajaran yang efektif dan disenangi oleh siswa sehingga siswa mampu 
berkembang dalam berfikir maupun dalam mengesplor bakat dan minat yang 
dimiliki. 
B. SARAN 
Metode belajar efektif dan menyenangkan seperti school to nature dapat 
membantu siswa dalam mengembangkan kreatifitasnya, oleh sebab itu guru 
diharapkan setiap harinya mampu membuat ide-ide yang berbeda untuk 
melakukan pengajaran pada anak didiknya. 
12
DAFTAR PUSTAKA 
Eson, M.E (1972) Psychological Foundation, N.Y : Holt, Rinehart and Winston, 
Inc . Part 2 and 3. 
http://google.com/psikologikreatif?https.html.com 
http://kreatifitaspadaanaksekolahdasar.googlesearching.com 
http://cirikreatifitas.google??!!.com 
http://searchdefinisikreatif//google.com 
Mudjiran, Dkk. 2007. Perkembangan Peserta Didik. Buku Ajar. Padang: FIP 
UNP

More Related Content

What's hot

Ppt pembelajaran terpadu model threaded
Ppt pembelajaran terpadu model threadedPpt pembelajaran terpadu model threaded
Ppt pembelajaran terpadu model threadedrizka_pratiwi
 
PROSES - PROSES KOGNITIF KOMPLEKS
PROSES - PROSES KOGNITIF KOMPLEKSPROSES - PROSES KOGNITIF KOMPLEKS
PROSES - PROSES KOGNITIF KOMPLEKS
Husna Sholihah
 
Aliran Perenialisme Filsafat Ilmu
Aliran Perenialisme Filsafat IlmuAliran Perenialisme Filsafat Ilmu
Aliran Perenialisme Filsafat IlmuRahmitha Solihat
 
Soal soal filsafat
Soal soal filsafatSoal soal filsafat
Soal soal filsafat
JennyJenny47
 
Teori sosio antropologi
Teori sosio antropologiTeori sosio antropologi
Teori sosio antropologiAdy Setiawan
 
Aliran-Aliran dalam Psikologi
Aliran-Aliran dalam PsikologiAliran-Aliran dalam Psikologi
Aliran-Aliran dalam PsikologiIntan Irawati
 
Psikologi maslow
Psikologi maslowPsikologi maslow
Psikologi maslowelmakrufi
 
MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING
MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELINGMANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING
MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING
Tika Nafisah
 
MAKALAH PSIKOLOGI : TENTANG AGRESI DAN PROBLEMATIKANYA
MAKALAH PSIKOLOGI : TENTANG AGRESI DAN PROBLEMATIKANYAMAKALAH PSIKOLOGI : TENTANG AGRESI DAN PROBLEMATIKANYA
MAKALAH PSIKOLOGI : TENTANG AGRESI DAN PROBLEMATIKANYABoedi Santosa,
 
Teori-Teori Psikologi Terhadap Hakikat Peserta Didik
Teori-Teori Psikologi Terhadap Hakikat Peserta DidikTeori-Teori Psikologi Terhadap Hakikat Peserta Didik
Teori-Teori Psikologi Terhadap Hakikat Peserta Didik
dheKuLuLFhatma
 
Psikologi umum (tanggapan)
Psikologi umum (tanggapan)Psikologi umum (tanggapan)
Psikologi umum (tanggapan)
bazter17
 
Belajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaranBelajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaran
FEBRI YOGI HARGIARTO
 
Aksiologi Ilmu Pendidikan
Aksiologi Ilmu PendidikanAksiologi Ilmu Pendidikan
Aksiologi Ilmu Pendidikan
META GUNAWAN
 
Bab Seni Rupa Kelas X
Bab Seni Rupa Kelas XBab Seni Rupa Kelas X
Bab Seni Rupa Kelas X
Ahmad Zeni
 
LATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKAN
LATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKANLATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKAN
LATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKANRostina Tina
 
Aliran prenialisme
Aliran prenialisme Aliran prenialisme
Aliran prenialisme
Universitas Negeri Makassar
 
Pendidikan multikultural ppt
Pendidikan multikultural pptPendidikan multikultural ppt
Pendidikan multikultural ppt
Faizatur Rokhmah
 
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media PembelajaranPertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
dhea_nattasha
 

What's hot (20)

Ppt pembelajaran terpadu model threaded
Ppt pembelajaran terpadu model threadedPpt pembelajaran terpadu model threaded
Ppt pembelajaran terpadu model threaded
 
PROSES - PROSES KOGNITIF KOMPLEKS
PROSES - PROSES KOGNITIF KOMPLEKSPROSES - PROSES KOGNITIF KOMPLEKS
PROSES - PROSES KOGNITIF KOMPLEKS
 
Aliran Perenialisme Filsafat Ilmu
Aliran Perenialisme Filsafat IlmuAliran Perenialisme Filsafat Ilmu
Aliran Perenialisme Filsafat Ilmu
 
Soal soal filsafat
Soal soal filsafatSoal soal filsafat
Soal soal filsafat
 
Teori sosio antropologi
Teori sosio antropologiTeori sosio antropologi
Teori sosio antropologi
 
Aliran-Aliran dalam Psikologi
Aliran-Aliran dalam PsikologiAliran-Aliran dalam Psikologi
Aliran-Aliran dalam Psikologi
 
Psikologi maslow
Psikologi maslowPsikologi maslow
Psikologi maslow
 
Psikologi_Kesadaran
Psikologi_KesadaranPsikologi_Kesadaran
Psikologi_Kesadaran
 
MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING
MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELINGMANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING
MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING
 
MAKALAH PSIKOLOGI : TENTANG AGRESI DAN PROBLEMATIKANYA
MAKALAH PSIKOLOGI : TENTANG AGRESI DAN PROBLEMATIKANYAMAKALAH PSIKOLOGI : TENTANG AGRESI DAN PROBLEMATIKANYA
MAKALAH PSIKOLOGI : TENTANG AGRESI DAN PROBLEMATIKANYA
 
Teori-Teori Psikologi Terhadap Hakikat Peserta Didik
Teori-Teori Psikologi Terhadap Hakikat Peserta DidikTeori-Teori Psikologi Terhadap Hakikat Peserta Didik
Teori-Teori Psikologi Terhadap Hakikat Peserta Didik
 
Psikologi umum (tanggapan)
Psikologi umum (tanggapan)Psikologi umum (tanggapan)
Psikologi umum (tanggapan)
 
Belajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaranBelajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaran
 
Aksiologi Ilmu Pendidikan
Aksiologi Ilmu PendidikanAksiologi Ilmu Pendidikan
Aksiologi Ilmu Pendidikan
 
Bab Seni Rupa Kelas X
Bab Seni Rupa Kelas XBab Seni Rupa Kelas X
Bab Seni Rupa Kelas X
 
LATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKAN
LATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKANLATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKAN
LATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKAN
 
Aliran prenialisme
Aliran prenialisme Aliran prenialisme
Aliran prenialisme
 
Pendidikan multikultural ppt
Pendidikan multikultural pptPendidikan multikultural ppt
Pendidikan multikultural ppt
 
Teori belajar konstruktivisme
Teori belajar konstruktivismeTeori belajar konstruktivisme
Teori belajar konstruktivisme
 
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media PembelajaranPertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
 

Viewers also liked

peranan kreatifitas dalam pembelajaran
peranan kreatifitas dalam pembelajaranperanan kreatifitas dalam pembelajaran
peranan kreatifitas dalam pembelajaran
Rahmat Rimansah
 
Kreativitas dalam Belajar
Kreativitas dalam BelajarKreativitas dalam Belajar
Kreativitas dalam BelajarLutfi Koto
 
Bab 2 10601247021
Bab 2   10601247021Bab 2   10601247021
Bab 2 10601247021
ulfah Nasution
 
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
PSIKOLOGI PENDIDIKANPSIKOLOGI PENDIDIKAN
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Ririn Febriyanti
 
Makalah teori belajar pemrosesan informasi
Makalah teori belajar pemrosesan informasiMakalah teori belajar pemrosesan informasi
Makalah teori belajar pemrosesan informasiGoest Gara
 
Psikologi Pendidikan
Psikologi PendidikanPsikologi Pendidikan
Psikologi PendidikanNono Tarsono
 
Pengantar psikologi pendidikan
Pengantar psikologi pendidikanPengantar psikologi pendidikan
Pengantar psikologi pendidikanaiieriie
 
Psikologi Pendidikan
Psikologi PendidikanPsikologi Pendidikan
Psikologi PendidikanAini Liyana
 
Psikologi Pendidikan
Psikologi PendidikanPsikologi Pendidikan
Psikologi Pendidikanfitriantianna
 
Bimbingan dan konseling- bidang pengembangan layanan BK
Bimbingan dan konseling- bidang pengembangan layanan BKBimbingan dan konseling- bidang pengembangan layanan BK
Bimbingan dan konseling- bidang pengembangan layanan BK
Musfera Nara Vadia
 
Power Point Pancasila sebagai Sistem Etika
Power Point Pancasila sebagai Sistem EtikaPower Point Pancasila sebagai Sistem Etika
Power Point Pancasila sebagai Sistem Etika
Novi Suryani
 

Viewers also liked (13)

peranan kreatifitas dalam pembelajaran
peranan kreatifitas dalam pembelajaranperanan kreatifitas dalam pembelajaran
peranan kreatifitas dalam pembelajaran
 
Kreativitas dalam Belajar
Kreativitas dalam BelajarKreativitas dalam Belajar
Kreativitas dalam Belajar
 
Makalah ppd ttg kreativitas
Makalah ppd ttg kreativitasMakalah ppd ttg kreativitas
Makalah ppd ttg kreativitas
 
Bab 2 10601247021
Bab 2   10601247021Bab 2   10601247021
Bab 2 10601247021
 
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
PSIKOLOGI PENDIDIKANPSIKOLOGI PENDIDIKAN
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
 
Makalah teori belajar pemrosesan informasi
Makalah teori belajar pemrosesan informasiMakalah teori belajar pemrosesan informasi
Makalah teori belajar pemrosesan informasi
 
Psikologi Pendidikan
Psikologi PendidikanPsikologi Pendidikan
Psikologi Pendidikan
 
Pengantar psikologi pendidikan
Pengantar psikologi pendidikanPengantar psikologi pendidikan
Pengantar psikologi pendidikan
 
Psikologi Pendidikan
Psikologi PendidikanPsikologi Pendidikan
Psikologi Pendidikan
 
Psikologi Pendidikan
Psikologi PendidikanPsikologi Pendidikan
Psikologi Pendidikan
 
Perkembangan kreativitas
Perkembangan kreativitasPerkembangan kreativitas
Perkembangan kreativitas
 
Bimbingan dan konseling- bidang pengembangan layanan BK
Bimbingan dan konseling- bidang pengembangan layanan BKBimbingan dan konseling- bidang pengembangan layanan BK
Bimbingan dan konseling- bidang pengembangan layanan BK
 
Power Point Pancasila sebagai Sistem Etika
Power Point Pancasila sebagai Sistem EtikaPower Point Pancasila sebagai Sistem Etika
Power Point Pancasila sebagai Sistem Etika
 

Similar to Psikologi pendidikan

MATERI LDKS 2024_KREATIVITAS & MOTIVASI.pptx
MATERI LDKS 2024_KREATIVITAS & MOTIVASI.pptxMATERI LDKS 2024_KREATIVITAS & MOTIVASI.pptx
MATERI LDKS 2024_KREATIVITAS & MOTIVASI.pptx
AhmadSakbani1
 
Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, berpikir kreativitas dan inov...
Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, berpikir kreativitas dan inov...Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, berpikir kreativitas dan inov...
Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, berpikir kreativitas dan inov...
dechavns
 
Ikrar Agung D - 12119072 - PPT TB Bisnis Kreatif dan Inovasi Kelompok 3.pptx
Ikrar Agung D - 12119072 - PPT TB Bisnis Kreatif dan Inovasi Kelompok 3.pptxIkrar Agung D - 12119072 - PPT TB Bisnis Kreatif dan Inovasi Kelompok 3.pptx
Ikrar Agung D - 12119072 - PPT TB Bisnis Kreatif dan Inovasi Kelompok 3.pptx
IKRARAGUNGDEWANTORO1
 
4. KWH. Ananda Putri Pratami. Hapzi Ali. Pengantar Kewirausahaan, Universitas...
4. KWH. Ananda Putri Pratami. Hapzi Ali. Pengantar Kewirausahaan, Universitas...4. KWH. Ananda Putri Pratami. Hapzi Ali. Pengantar Kewirausahaan, Universitas...
4. KWH. Ananda Putri Pratami. Hapzi Ali. Pengantar Kewirausahaan, Universitas...
Ananda Putri Pratami
 
MENGELOLA KREATIFITAS.pptx
MENGELOLA KREATIFITAS.pptxMENGELOLA KREATIFITAS.pptx
MENGELOLA KREATIFITAS.pptx
dasephidayah1
 
makalah-tahapan berfikir kreatif
makalah-tahapan berfikir kreatifmakalah-tahapan berfikir kreatif
makalah-tahapan berfikir kreatif
Hafidzotul Millah
 
(2)KEWIRAUSAHAAN.pptx
(2)KEWIRAUSAHAAN.pptx(2)KEWIRAUSAHAAN.pptx
(2)KEWIRAUSAHAAN.pptx
SriMulyani415162
 
Pemikiran kreatif dalam kalangan kanak-kanak bergantung kepada pengalaman dan...
Pemikiran kreatif dalam kalangan kanak-kanak bergantung kepada pengalaman dan...Pemikiran kreatif dalam kalangan kanak-kanak bergantung kepada pengalaman dan...
Pemikiran kreatif dalam kalangan kanak-kanak bergantung kepada pengalaman dan...darminladiro
 
Berpikir kreatif matematis
Berpikir kreatif matematisBerpikir kreatif matematis
Berpikir kreatif matematissaudagarkaizen
 
Dimensi kreatif dalam filsafat ilmu
Dimensi kreatif dalam filsafat ilmuDimensi kreatif dalam filsafat ilmu
Dimensi kreatif dalam filsafat ilmu
Dody Perdana
 
Asigment seni pkembangan seni kanak2
Asigment seni pkembangan seni kanak2Asigment seni pkembangan seni kanak2
Asigment seni pkembangan seni kanak2
Robotgerm King
 
Kreativitas.pptx
Kreativitas.pptxKreativitas.pptx
Kreativitas.pptx
HadiNurrahman4
 
Kewirausahaan, iwan muklas, hapzi ali, berfikir kreativitas dan inovasi, univ...
Kewirausahaan, iwan muklas, hapzi ali, berfikir kreativitas dan inovasi, univ...Kewirausahaan, iwan muklas, hapzi ali, berfikir kreativitas dan inovasi, univ...
Kewirausahaan, iwan muklas, hapzi ali, berfikir kreativitas dan inovasi, univ...
IwanMuklas
 
Dimensi kreativitas dalam psikologi pendidikan
Dimensi kreativitas dalam psikologi pendidikanDimensi kreativitas dalam psikologi pendidikan
Dimensi kreativitas dalam psikologi pendidikan
Alamsyah Hsb
 
Tugasan individu kemahiran tumpuan dlm sains (penulisan akademik)
Tugasan individu kemahiran tumpuan dlm sains (penulisan akademik)Tugasan individu kemahiran tumpuan dlm sains (penulisan akademik)
Tugasan individu kemahiran tumpuan dlm sains (penulisan akademik)Rosdi Ramli
 
Usaha4,iwan muklas,hapzi ali,berfikir kreatif dan inovatif,universitas mercub...
Usaha4,iwan muklas,hapzi ali,berfikir kreatif dan inovatif,universitas mercub...Usaha4,iwan muklas,hapzi ali,berfikir kreatif dan inovatif,universitas mercub...
Usaha4,iwan muklas,hapzi ali,berfikir kreatif dan inovatif,universitas mercub...
IwanMuklas
 
Kreativiti, estetika dan ekspresi visual
Kreativiti, estetika dan ekspresi visualKreativiti, estetika dan ekspresi visual
Kreativiti, estetika dan ekspresi visualSabariah Bahrum
 
Menuju puncak kreativitas 2008 pert 4
Menuju puncak kreativitas 2008 pert 4Menuju puncak kreativitas 2008 pert 4
Menuju puncak kreativitas 2008 pert 4hidayatsutawidjaya
 
Hbae1203 kreativiti
Hbae1203 kreativitiHbae1203 kreativiti
Hbae1203 kreativiti
Anne Gd
 

Similar to Psikologi pendidikan (20)

Karya ilmiah
Karya ilmiahKarya ilmiah
Karya ilmiah
 
MATERI LDKS 2024_KREATIVITAS & MOTIVASI.pptx
MATERI LDKS 2024_KREATIVITAS & MOTIVASI.pptxMATERI LDKS 2024_KREATIVITAS & MOTIVASI.pptx
MATERI LDKS 2024_KREATIVITAS & MOTIVASI.pptx
 
Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, berpikir kreativitas dan inov...
Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, berpikir kreativitas dan inov...Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, berpikir kreativitas dan inov...
Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, berpikir kreativitas dan inov...
 
Ikrar Agung D - 12119072 - PPT TB Bisnis Kreatif dan Inovasi Kelompok 3.pptx
Ikrar Agung D - 12119072 - PPT TB Bisnis Kreatif dan Inovasi Kelompok 3.pptxIkrar Agung D - 12119072 - PPT TB Bisnis Kreatif dan Inovasi Kelompok 3.pptx
Ikrar Agung D - 12119072 - PPT TB Bisnis Kreatif dan Inovasi Kelompok 3.pptx
 
4. KWH. Ananda Putri Pratami. Hapzi Ali. Pengantar Kewirausahaan, Universitas...
4. KWH. Ananda Putri Pratami. Hapzi Ali. Pengantar Kewirausahaan, Universitas...4. KWH. Ananda Putri Pratami. Hapzi Ali. Pengantar Kewirausahaan, Universitas...
4. KWH. Ananda Putri Pratami. Hapzi Ali. Pengantar Kewirausahaan, Universitas...
 
MENGELOLA KREATIFITAS.pptx
MENGELOLA KREATIFITAS.pptxMENGELOLA KREATIFITAS.pptx
MENGELOLA KREATIFITAS.pptx
 
makalah-tahapan berfikir kreatif
makalah-tahapan berfikir kreatifmakalah-tahapan berfikir kreatif
makalah-tahapan berfikir kreatif
 
(2)KEWIRAUSAHAAN.pptx
(2)KEWIRAUSAHAAN.pptx(2)KEWIRAUSAHAAN.pptx
(2)KEWIRAUSAHAAN.pptx
 
Pemikiran kreatif dalam kalangan kanak-kanak bergantung kepada pengalaman dan...
Pemikiran kreatif dalam kalangan kanak-kanak bergantung kepada pengalaman dan...Pemikiran kreatif dalam kalangan kanak-kanak bergantung kepada pengalaman dan...
Pemikiran kreatif dalam kalangan kanak-kanak bergantung kepada pengalaman dan...
 
Berpikir kreatif matematis
Berpikir kreatif matematisBerpikir kreatif matematis
Berpikir kreatif matematis
 
Dimensi kreatif dalam filsafat ilmu
Dimensi kreatif dalam filsafat ilmuDimensi kreatif dalam filsafat ilmu
Dimensi kreatif dalam filsafat ilmu
 
Asigment seni pkembangan seni kanak2
Asigment seni pkembangan seni kanak2Asigment seni pkembangan seni kanak2
Asigment seni pkembangan seni kanak2
 
Kreativitas.pptx
Kreativitas.pptxKreativitas.pptx
Kreativitas.pptx
 
Kewirausahaan, iwan muklas, hapzi ali, berfikir kreativitas dan inovasi, univ...
Kewirausahaan, iwan muklas, hapzi ali, berfikir kreativitas dan inovasi, univ...Kewirausahaan, iwan muklas, hapzi ali, berfikir kreativitas dan inovasi, univ...
Kewirausahaan, iwan muklas, hapzi ali, berfikir kreativitas dan inovasi, univ...
 
Dimensi kreativitas dalam psikologi pendidikan
Dimensi kreativitas dalam psikologi pendidikanDimensi kreativitas dalam psikologi pendidikan
Dimensi kreativitas dalam psikologi pendidikan
 
Tugasan individu kemahiran tumpuan dlm sains (penulisan akademik)
Tugasan individu kemahiran tumpuan dlm sains (penulisan akademik)Tugasan individu kemahiran tumpuan dlm sains (penulisan akademik)
Tugasan individu kemahiran tumpuan dlm sains (penulisan akademik)
 
Usaha4,iwan muklas,hapzi ali,berfikir kreatif dan inovatif,universitas mercub...
Usaha4,iwan muklas,hapzi ali,berfikir kreatif dan inovatif,universitas mercub...Usaha4,iwan muklas,hapzi ali,berfikir kreatif dan inovatif,universitas mercub...
Usaha4,iwan muklas,hapzi ali,berfikir kreatif dan inovatif,universitas mercub...
 
Kreativiti, estetika dan ekspresi visual
Kreativiti, estetika dan ekspresi visualKreativiti, estetika dan ekspresi visual
Kreativiti, estetika dan ekspresi visual
 
Menuju puncak kreativitas 2008 pert 4
Menuju puncak kreativitas 2008 pert 4Menuju puncak kreativitas 2008 pert 4
Menuju puncak kreativitas 2008 pert 4
 
Hbae1203 kreativiti
Hbae1203 kreativitiHbae1203 kreativiti
Hbae1203 kreativiti
 

Recently uploaded

SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 

Psikologi pendidikan

  • 1. PSIKOLOGI PENDIDIKAN TUGAS MAKALAH PERANAN KREATIVITAS DALAM BELAJAR OLEH : RAHMAT RIMANSAH (14073030/2014) ARNOL ARONE (14052053/2014) DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUADAYAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2014
  • 2. KATA PENGANTAR Dengan segala kerendahan hati, kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahcurahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah psikologi pendidikan tentang “Peranan kreativitas dalam belajar”. Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas psikologi pendidikan dan tentunya sebagai salah satu cermin pemahaman kami terhadap apa yang telah kami presentasikan, juga sebagai salah satu materi dan sumber ilmu tambahan buat pembaca agar lebih memahami pengertian, pandangan, dan proses kreativitas. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua anggota kelompok yang telah membantu dan memberikan sumbangan pemikirannya hingga makalah ini tersusun. Penulis menyadari bahwasanya dalam penulisan makalah ini masih sangat jauh dari sempurna, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik maupun saran dari pembaca yang bersifat membangun. Padang, September 2014 Penulis ii
  • 3. DAFTAR ISI PENDAHULUAN............................................................................................ii DAFTAR ISI....................................................................................................iii BAB I. PENDAHULUAN................................................................................1 A. Latar Belakang......................................................................................1 B. Tujuan...................................................................................................1 BAB II. PEMBAHASAN.................................................................................2 A. Pengertian Kreativitas...........................................................................2 B. Ciri-ciri kreativitas................................................................................5 C. Tahap Berkembangnya Kreativitas.......................................................8 D. Factor-faktor yang menunjang kreativitas............................................9 E. Upaya Guru Dalam Mengembangkan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran .......................................................................................................... 10 BAB III. PENUTUP 12 A. Kesimpulan .......................................................................................................... 12 B. Saran .......................................................................................................... 12 iii
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kreatifitas adalah sebuah kata yang mudah diucapkan tetapi susah untuk diartikan, bahkan susah untuk dijalankan dalam kehidupan keseharian bagi yang belum terbiasa dan yang masih terbelenggu dengan pikiran bahwa kreativitas itu harus menghasilkan ciptaan yang luar biasa hebat. Banyak orang mengatakan bahwa kreativitas itu suatu cara berfikir untuk keluar dari masalah hidup keseharian yang melingkupi dan membelitnya. Kreatifitas itu sikap dan pola pikir yang dapat menciptakan sesuatu yang baru, baik baru menurut dirinya maupun baru menurut orang lain. Kreativitas itu berhubungan penciptaan sesuatu yang baru dan orisinal. Kreatifitas berhubungan dengan pola pikir yang dapat menghubungan suatu masalah atau fenomena dengan unsur-unsur yang lain sehingga menjadi sesuatu yang baru. Bahkan kreativitas dapat diartikan sebagai pola pikir yang dapat menciptakan sesuatu yang baru. Nah, itu adalah tinjauan kreatifitas bagi orang awam dan orang yang tidak mau memusingkan diri dengan definisi-definisi. Tetapi alangkah baiknya kita juga melihat pengertian kreativitas bagi orang-orang ahli. Kreativitas menurut Julius Chandra dalam bukunya Kreatifitas, dia mengartikan kemampuan mental dan berbagai jenis keterampilan khas manusia yang dapat melahirkan pengungkapan yang unik, berbeda, orisinal, sama sekali baru, indah, efisien, tepat sasaran dan tepat guna. B. Tujuan Tujuan pembuatan makalah ini antara lain : 1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah psikologi pendidikan 2. Menambah pengetahuan tentang kreativitas 3. Memberi pengetahuan bagaimana cara menumbuhkan kreativitas pada peserta didik. 1
  • 5. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Kreatifitas Kreatifitas kaitannya erat dengan imajinasi, karena kreatifitas mengembangkan daya fikir, daya fantasi yang sifatnya intelektual. pengertian kreatifitas menurut KBBI berarti hasil dari kemampuan mencipta. dengan daya imajinasi seseorang dapat menciptakan buah fikir yang ada kaitannya dengan kebutuhan hidup manusia. untuk mengembangkan pribadi dan intelektual manusia perlu memiliki pengetahuan dan kreatifitas. Menurut TORRANCE (1962), kreatifitas dapat didefinisikan secara inklusif, yaitu meliputi semua usaha produktif yang unik dari individu. dengan kata lain kreatifitas dapat diartikan sebagai pola berfikir yang timbul secara spontan dan imajinatif, yang bercirikan hasil artistik, penemuan ilmiah, dan penciptaan mekanik. dalam proses kreatifitas ada dua pandangan yaitu: 1. Pandangan Asosiasi Menyatakan bahwa kreatifitas menyangkut pembentukan asosiasi stimulus-respons. jadi pandangan ini menekankan pada asosiasi yang dipelajari sebelumnya yang dihidupkan kembali kemudian dirangkaikan. 2. Pandangan Kognitif Menyatakan bahwa kreatifitas melibatkan penggabungan gagasan dan informasi dalam cara baru yang berbeda. jadi pandangan ini menekankan bahwa analisis kognitif kreatifitas tidak semata-mata pada asosiasi yang luar biasa tetapi pada gagasan baru yang bermakna. contohnya ketrampilan berpikir lancar, ketrampilan berfikir luwes atau fleksibel, ketrampilan berpikir orisional, ketrampilan merinci atau mengelaborasi serta ketrampilan menilai. Proses kreatif berlangsung mengikuti tahap-tahap tertentu. tidak mudah mengidentifikasi secara persis pada tahap manakah suatu 2
  • 6. 3 proses kreatif itu sedang berlangsung dan dapat diamati adalah gejalanya berupa prilaku yang ditampilkan oleh individu. Menurut Wallas (1991), menemukakan empat tahapan proses kreatif yaitu : 1. Persiapan (Preparation) Pada tahap ini individu berusaha mengumpulkan informasi atau data untuk memecahkan masalah yang dihadapi. individu mencoba memikirkan berbagai alternative pemecahan masalah terhadap masalah yang dihadapi. Dengan bekal ilmu pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, individu berusaha menjajaki berbagai kemungkinan jalan yang dapat ditempuh untuk memecahkan masalah. namun pada tahap ini belum ada arah yang tetap meskipun sudah mampu mengeksplorasi berbagai alternative pemecahan masalah. pada tahap ini masih amat diperlukan perkembangan kemampuan divergen. 2. Inkubasi (incubation) Pada tahap ini, proses pemecahan masalah “dierami” dalam alam prasadar. individu seolah-olah melepaaskan diri untuk sementara waktu dari masalah yang dihadapinya, dalam pengertian tidak memikirkannya secara sadar melainkan mengendapannya dalam alam prasadar. proses inkubasi ini dapat berlangsung lama( berhari-hari atau bahkan bertahun) dan juga bisa sebentar (beberapa jam saja) kemudian timbul inspirasi atau gagasan untuk pemecahan masalah. 3. Iluminasi (illumination) Tahap ini sering disebut sebagai tahap timbulnya insight. pada tahap ini sudah dapat timbul inspirasi atau gagasan-gagasan baru. ini timbul setelah diendapkan dalam waktu yang lama atau bisa juga sebentar pada tahap inkubasi. 4. Verifikasi (Verification) Pada tahap ini, gagasan yang telah muncul dievaluasi secara kritis dan konvergen serta menghadapkannya kepada realitas. pada tahap ini pemikiran divergen harus diikuti oleh pemikiran selektif dan sengaja. penerimaan secara total harus diikuti oleh kritik. filsafat harus diikuti oleh
  • 7. 4 pemikiran logis. keberanian harus diikuti oleh sikap hati-hati. imajinasi harus diikuti oleh pengujian terhadap realitas. jadi pada tahap preparation, incubation, dan illumination adalah proses berfikir divergen yang menonjol maka dalam tahap verification yang lebih menonjol adalah proses berpikir konvergen. Guilford (1967) menyatakan bahwa intelegensi berkaitan dengan kemampuan berfikir convergen, sedangkan kreativitas adalah berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk berfikir divergen. Berfikir convergen proses berfikir didasari oleh berbagai hal menuju kesatu hal/kesimpulan, sedangkan berfikir divergen adalah kemampuan berfikir yang berasal dari satu persoalan atau satu hal menuju berbagai hal. Kreatifitas juga dapat ditinjau dari 4 aspek, yaitu : 1. Kreativitas dari aspek pribadi, muncul dari keunikan pribadi individu dalam interaksi dengan lingkungannya. setiap anak mempunyai bakat kreatif, namun masing-masing dalam bidang dan kadar yang berbeda-beda. kreativitas sebagai kemampuan berfikir meliputi kelancaran, kelenturan, orisinalitas, dan elaborasi. a. Kelancaran disini berkaitan dengan kemampuan untuk membangkitkan sejumlah besar ide-ide, dengan hal tersebut akan semakin besar kesempatan untuk menemukan ide-ide yang baik. b. Orisinalitas adalah kemampuan untuk menghasilkan ide-ide luar biasa, memecahkan problem dengan cara yang luar biasa atau menggunakan hal-hal atau situasi yang luar biasa. individu yang kreatif membuahkan tanggapan yang luar biasa, membuat asosiasi jarak jauh dan membuahkan tanggapan yang cerdik serta mempunyai gagasan yang jarang dimiliki oranglain. c. Elaborasi adalah kemampuan menyatakan pengarahan ide secara terperinci untuk mewujudkan ide secara terperinci untuk mewujudkan ide jadi kenyataan. 2. Pendorong menunjuk pada perlunya dorongan dari dalam individu
  • 8. 5 (berupa minat, hasrat, dan motivasi) dan dari luar (keluarga, sekolah, masyarakat) agar bakat kreatif dapat diwujudkan. Sehubungan dengan hal ini pendidik diharapkan dapat member dukungan, perhatian, serta sarana prasarana yang diperlukan. 3. Kreatifitas sebagai proses ialah proses bersibuk diri secara kreatif. Pada anak usia prasekolah hendaknya kreatifitas sebagai proses yang diutamakan, dan jangan terlalu cepat mengharapkan produk kreatif yang bermakna dan bermanfaat. jika pendidik terlalu cepat menuntut produk kreatif yang memenuhi mutu tertentu, hal ini akan mengurangi kesenangan dan keasyikan anak untuk berkreasi. 4. Kreatifitas sebagai produk merupakan suatu ciptaan baru yang bermakna bagi individu dan atau bagi lingkungannya. Pada seorang anak, hasil karyanya sudah dapat disebut kreatif, jika baginya hal itu baru, ia belum pernah membuat itu sebelumnya dan ia tidak meniru atau mencontoh pekerjaan orang lain. dan yang penting produk kreatifitas anak perlu dihargai agar ia merasa puas dan tetap bersemangat dalam berkreasi. Kegiatan kreatif ini bertujuan membentangkan alam pikiran dan perasaan anak, menjangkau masa lalu, dan masa depan, menantang maka menjajaki bidang-bidang baru, memikirkan hal-hal baru yang belum terpikir sebelumnya, mengantisipasi akibat-akibat dari hipotesis, menggunakan daya imajinasi dan firasatnya dalam memecahkan masalah. B. Karakteristik Individu Kraetif Individu yang memiliki kreativitas yang tinggi menunjukan sikap dan prilaku yang kadang-kadang tidak dimiliki oleh kebanyakan orang. Kekhasan prilaku yang kreatif digambarkan oleh beberapa ahli berikut ini : Menurut Roger ( dalam Utami Munandar, 2004) ada tiga kondisi dari pribadi kreaif :
  • 9. 6 1. Keterbukaan terhadap pengalaman 2. Kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan patokan pribadi seseorang (internal locus of evalution) dan 3. Kemampuan untuk bereksperimen, untuk bermain dengan konsep-konsep Para ahli lain seperti Torrance dan Dembo (979); Utami Munandar (2004); Conny Semiawan (1984); Cohen (1976); Siegelman (1973) mengungkapkan beberapa ciri orang kreatif antara lain : 1. Suka humor, tidak kaku dan tidak tegang dalam bekerja 2. Suka pada pekerjaan yang menantang 3. Cukup kuat memusatkan perhatian 4. Suka mengemukakan ide-ide baru dan bersifat imajinatif 5. Lebih sensitive terhadap keadaan orang lain 6. Tidak banyak terikat pada kelompoknya 7. Mampu memunculkan ide-ide yang aneh 8. Terbuka terhadap ide-ide/penemuan baru 9. Fleksibel//tidak kaku 10. Memiliki konsep diri positif Menurut Utami Munandar (2004) prilaku kreatif tidak hanya memerlukan kemampuan berfikir kreatif (kognitif), tetapi juga memerlukan adanya sikap kreatif (aktif) pada saat sikap kreatif dioprasionalkan. Menurut PARNES (1972) Ada 4 macam prilaku kreatif (Ciri kreatifitas), sebagai berikut: 1. Fluency (kelancaran), yaitu kemampuan mengemukakan ide yang serupa untuk memecahkan suatu masalah. 2. Flexibility (keluwesan), yaitu kemampuan memberikan atau menemukan berbagai macam ide untuk memecahkan suatu masalah diluar kategori biasa. 3. Originality (keaslian), yaitu kemampuan memberikan respon yang unik, bahan ide secara terperinci untuk mewujudkan ide jadi kenyataan. 4. Sensitivity (kepekaan), yaitu kepekaan menangkap dan menghasilkan masalah sebagai tanggapan suatu situasi
  • 10. 7 Lebih lanjut, Munandar (1999) menjelaskan ciri-ciri pribadi kreatif meliputi ciri-ciri aptitude dan non-aptitude. Ciri-ciri aptitude yaitu ciri yang berhubungan dengan kognisi atau proses berfikir adalah : 1. Ketrampilan berpikir lancar, yaitu kemampuan mencetuskan banyak gagasan, jawaban , penyelesaian masalah atau pertanyaan. 2. Ketrampilan berpikir luwes, yaitu kemampuan menghasilkan gagasan, jawaban, atau pertanyaan yang bervariasi, serta dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda. 3. Ketrampilan berpikir orisinal, yaitu kemampuan melahirkan ungkapan yang baru, unik, dan asli. 4. Ketrampilan memperinci (mengelaborasi), yaitu kemampuan mengembangkan, memperkaya, atau memperinci secara detail dari suatu gagasan sehingga menjadi lebih menarik. 5. Ketrampilan menilai (mengevaluasi), yaitu kemampuan menentukan penilaian sendiri dan menentukan apakah suatu pertanyaan, suatu rencana, atau suatu tindakan itu bijaksana atau tidak. Ciri-ciri non-aptitude yaitu ciri-ciri yang lebih berkaitan dengan sikap atau perasaan. Motivasi atau dorongan dari dalam untuk berbuat sesuatu: 1. Rasa ingin tahu 2. Bersifat imajinatif 3. Merasa tertantang oleh kemajemukan 4. Berani mengambil resiko 5. Sifat menghargai Ciri kreatifitas juga digolongkan kedalam dua bagian yaitu anak yang kreatifitasnya tinggi dan anak yang kreatifitasnya rendah. Anak yang kreatifitasnya tinggi cenderung lebih ambisius, mandiri, otonom, cenderung percaya diri, efisien dalam berfikir, tertarik pada hal-hal komplek dan perspektif, mampu mengambil resiko. Sedangkan anak yang rendah kreatifitasnya kurang memiliki kesadaran diri akan arti hidup sehat dan sejahtera, kurang bisa mengendalikan dirinya dan kurang efisien dalam berfikir.
  • 11. 8 C. Tahap perkembangan kreativitas Kreativitas meminta menggunakan dan menyeimbangkan tiga kemampuan sisntetik, analisis dan praktikal. Kemampuan sisntetik mampu membangkitkan ide baru dan menarik, seringkali seorang kreatif memiliki partikel berfikir sintetik yang bagus menghubungkan hal satu dengan hal lain dengan spontan. Tipikal kemampuan analisis mempertimbangkan berfikir kritik, keterampilan analisis dan ide evaluasi. Setiap orang kreatif memiliki ide menganalisis peristiwa baik dan buruk. Kemampuan mengembangkan analisis pikirannya memungkinkan mengembangkan ide jelek menjadi bagus menggunakan kemampuan analisis mengeluarkan implikasi ide kreatif dan tes. Kemampuan praktikal ialah kemampuan menerjemahkan teori kepraktek dan ide-ide abstrak kepada kecakapan praktikal. Potensi kreatif berkembang melalui beberapa tahap sebagai berikut : 1. Tahap persiapan yaitu mulai dengan mempelajari latar belakang masalah yang dihadapi 2. Tahap konsentrasi (concentration) yaitu berfikir sepenuhnya tentang masalah tersebut 3. Tahap inkubasi (incubation) yaitu istirahat untuk penenangan sejenak dengan cara santai sejenak 4. Illumination yaitu tahap “AHA” pada saat itu mendapatkan suatu ide/gagasan tentang pemecahan masalah yang dihadapi 5. Ferifikasi/produksi yaitu tahap berakhir mulai memecahkan masalah tersebut dan mulai merealisasikan dalam bentuk ide-ide. Menurut Cropley (1999), terdapat 3 tahap perkembangan kreativitas diantaranya: 1. Tahap prekonvensional (Preconventional phase) Tahap ini terjadi pada usia 6–8 tahun. Pada tahap ini, individu menunjukkan spontanitas dan emosional dalam menghasilkan suatu karya, yang kemudian mengarah kepada hasil yang aestetik dan menyenangkan.
  • 12. 9 Individu menghasilkan sesuatu yang baru tanpa memperhatikan aturan dan batasan dari luar. 2. Tahap konvensional (Conventional phase) Tahap ini berlangsung pada usia 9–12 tahun. Pada tahap ini kemampuan berpikir seseorang dibatasi oleh aturan-aturan yang ada sehingga karya yang dihasilkan menjadi kaku. Selain itu, pada tahap ini kemampuan kritis dan evaluatif juga berkembang. 3. Tahap poskonvensional (Postconventional phase) Tahap ini berlangsung pada usia 12 tahun hingga dewasa. Pada tahap ini, individu sudah mampu menghasilkan karya-karya baru yang telah disesuaikan dengan batasan-batasan eksternal dan nilai-nilai konvensional yang ada di lingkungan. D. Factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kreativitas Mengenai factor apa saja yang dapat mempengaruhi berkembangnya kreativitas seseorang, berikut ini David Campble ( dalam Mangunharjdono, 1986) menjelaskan adanya beberapa factor yang mempengaruhi, yaitu : 1. Faktor genetik 2. Adanya keterbukaan dalam keluarga 3. Adanya kebebasan psikologis 4. Kehidupan yang reing berpindah-pindah 5. Tersedianya fasilitas yang memadai untuk mengembangkan bakat 6. Keberanian dalam mengambil resiko
  • 13. 10 E. Upaya guru dalam mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran Menurut Clark (1979) dan Roger yang dikutip oleh Munandar (2004), untuk mengembangkan kreatifitas (dalam mengajar) perlu menciptakan rasa aman dan kebebasan psikologis. Untuk itu pendidik harus mengusahakan : 1. Menerima individu sebagaimana adanya dengan segala kelebihan dan keterbatasannya 2. Menghindarkan adanya suasana yang bersifat mengancam 3. Memberikan empati terhadap persoalan yang dihadapi anak 4. Memberikan kebebasan untuk berpendapat, permissiveness (memaklumi) terhadap pemikiran anak Menurut David Campble ( dalam Mangunhardjono, 1986) guru yang memiliki kebiasaan berikut ini sangat baik untuk menumbuh kembangkan kreatifitas anak : 1. Bersifat mengasuh/membimbing 2. Suka bersifat informal 3. Memiliki persiapan mengajar yang matang 4. Tidak terikat pada buku mata pelajaran saja 5. Terbuka terhadap pendapat yang berlawanan 6. Suka memberikan penguatan (reinforcement) bila ada siswa yang kreatif 7. Tidak terlalu pasti Menurut Umi Munandar (2004) ada strategi 4P (Pribadi, Pendorng, Proses dan Produk) dalam mengemabangkan kreatifitas, yaitu :
  • 14. 11 1. Pribadi Kreatifitas adalah ungkapan (ekspresi) dari keunikan individu dalam melakukan interaksi dengan lingkungannya. Ungkapan atau produk kreatif adalah yang mencerminkan orisinalitas dari individu tersebut. 2. Pendorong Bakat kreatif siswa akan terwujud bilamana ada dukungan dari lingkungan dan dorongan dari dalam dirinya sendiri (motivasi internal) untuk menghasilkan sesuatu. 3. Proses Anak/siswa perlu diberikan kesempatan untuk melakukan aktivitas dan diberi fasilitas yang diperlukan. Kurikulum yang terlalu padat mengakibatkan siswa tidak ada peluang untuk melakukan kegiatan kreatif, dan jenis pekerjaan yang monoton tidak menunjang bagi siswa untuk mengungkapkan dirinya secara kreatif. 4. Produk Kondisi yang memungkinkan seseorang untuk menciptakan produk kreatif yang bermakna yaitu kondisi pribadi dan kondisi lingkungan. Kedua kondisi tersebut seberapa jauh mampu menimbulkan kegiatan kreatif dan menghasilkan suatu produk kreatif.
  • 15. BAB III. PENUTUP A. KESIMPULAN Setelah membaca materi kreatifitas diatas dapat disimpulkan bahwa sebenarnya setiap manusia memiliki potensi kreatifitas untuk mengembangkan setiap bakat yang dimiliki, dan faktor yang mempengaruhi yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Tugas kita sebagai seorang guru (calon pendidik) adalah membantu siswa dan mengarahkannya untuk lebih kreatif melalui metode pembelajaran yang efektif dan disenangi oleh siswa sehingga siswa mampu berkembang dalam berfikir maupun dalam mengesplor bakat dan minat yang dimiliki. B. SARAN Metode belajar efektif dan menyenangkan seperti school to nature dapat membantu siswa dalam mengembangkan kreatifitasnya, oleh sebab itu guru diharapkan setiap harinya mampu membuat ide-ide yang berbeda untuk melakukan pengajaran pada anak didiknya. 12
  • 16. DAFTAR PUSTAKA Eson, M.E (1972) Psychological Foundation, N.Y : Holt, Rinehart and Winston, Inc . Part 2 and 3. http://google.com/psikologikreatif?https.html.com http://kreatifitaspadaanaksekolahdasar.googlesearching.com http://cirikreatifitas.google??!!.com http://searchdefinisikreatif//google.com Mudjiran, Dkk. 2007. Perkembangan Peserta Didik. Buku Ajar. Padang: FIP UNP