2. Sosialisasi KTSP
A. KREATIVITAS DAN TEORI BELAHAN OTAK
• Clark (1988) dan Gowan (1989) melalui Teori Belahan
Otak (Hemisphere Theory) mengatakan bahwa
sesungguhnya otak manusia itu menurut fungsinya terbagi
menjadi dua belahan, yaitu belahan otak kiri (left
hemisphere) dan belahan otak kanan (right hemisphere).
Otak belahan kiri mengarah kepada cara berfikir
konvergen (convergen thinking), sedangkan otak belahan
kanan mengarah kepada cara berfikir menyebar (difergent
thinking).
3. Sosialisasi KTSP
B. PENGERTIAN KREATIVITAS SECARA UMUM
Barron
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru.
Guilford
kreativitas mengacu pada kemampuan yang menandai ciri-ciri seorang kreatif., yaitu cara
berpikir
konvergen dan divergen.
Cara berpikir konvergen adalah cara-cara individu dalam memikirkan sesuatu dengan
pandangan bahwa hanya ada satu jawaban yang benar. Sedangkan cara berpikir divergen
adalah kemampuan individu untuk mencari berbagai alternatif jawaban terhadap suatu
persoalan.
Utami Munandar
“Kreativitas adalah kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan, dan
orisinalitas dalam berpikir serta kemampuan untuk mengolaborasi suatu gagasan.
Jadi, yang dimaksud dengan kreativitas adalah cirri-ciri khas yang dimiliki oleh individu
yang menandai adanya kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang sama sekali baru atau
kombinasi dari karya-karya yang telah ada sebelumnya, menjadi sesuatu karya baru yang
dilakukan melalui interaksi dengan lingkungannya untuk menghadapi permasalahan, dan
mencari alternatif pemecahannya melalui cara-cara berpikir divergen.
4. Sosialisasi KTSP
C. PENGERTIAN KREATIVITAS MENURUT TORRANCE
agar potensi kreatif individu dapat diwujudkan,
diperlukan kekuatan-kekuatan pendorong dari luar yang
didasari oleh potensi dalam diri individu itu sendiri.
Menurutnya, kreativitas itu bukan semata-mata merupakan
bakat kreatif atau kemampuan kreatif yang dibawa sejak
lahir, melainkan merupakan hasil dari hubungan interaktif
dan dialektis antara potensi kreatif individu dengan proses
belajar dan pengalaman dari lingkungannya.
5. Sosialisasi KTSP
D. PENDEKATAN TERHADAP KREATIVITAS
Arieti (1976) mengemukakan beberapa faktor
sosiologis yang kondusif bagi perkembangan
kreativitas,yaitu:
1. Tersedianya sarana-sarana kebudayaan
2. Keterbukaan terhadap keragaman cara berfikir
3. Adanya keleluasaan bagi berbagai media
kebudayaan
4. Adanya toleransi terhadap pandangan-pandangan
yang divergen, dan
5. Adanya penghargaan yang memadai terhadap orang-
orang yang berprestasi.
6. Sosialisasi KTSP
E. PERKEMBANGAN KREATIVITAS
1. Tahap Sensori-Motoris
Tahap ini dialami pada usia 0-2 tahun. Menurut Piaget pada tahap ini interaksi
anak dengan lingkungannya termasuk orang tuanya, terutama dilakukan
melalui perasaan dan otot-ototnya
2. Tahap Praoperasional
Tahap ini berlangsung pada usia 2-7 tahun. Tahap ini disebut juga tahap intuisi
sebab perkembangan kognitifnya memperlihatkan kecenderungan yang
ditandai oleh suasana intuitif. Artinya, semua perbuatan rasionalnya tidak
3. Tahap Operasional Konkret
Tahap ini berlangsung antara usia 7-11 tahun. Pada tahap ini, anak mulai
menyesuaikan diri dengan realitas konkret dan berkembang rasa ingin tahunya.
4. Tahap Operasional Formal
Tahap ini dialami oleh anak usia 11 tahun ke atas. Pada tahap ini menurut Jean
Piaget interaksinya dengan lingkungan sudah amat luas menjangkau
7. Sosialisasi KTSP
F. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KREATIVITAS
faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas adalah :
1. Usia
2. Tingkat pendidikan orang tua
3. Tersedianya fasilitas
4. Penggunaan waktu luang
5. .
Faktor-faktor yang dapat mendukung perkembangan kreativitas adalah
:
1. Situasi yang menghadirkan ketidaklengkapan serta keterbukaan.
2. Situasi yang memungkinkan dan mendorong timbulnya pertanyaan.
3. Situasi yang dapat mendorong dalam rangka menghasilkan sesuatu.
4. Situasi yang mendorong tanggung jawab dan kemandirian.
5. Posisi kelahiran
6. Perhatian dari orang tua terhadap minat anaknya, stimulasi dari lingkungan sekolahnya, dan
motivasi diri.
8. Sosialisasi KTSP
Faktor-faktor yang menghambat berkembangnya
kreativitas adalah:
1. Adanya kebutuhan akan keberhasilan, ketidakberanian dalam
menanggung resiko atau upaya mengejar sesuatu yang belum
diketahui.
2. Konformitas terhadap teman-teman kelompoknya dan tekanan
sosial.
3. Kurang berani dalam melakukan eksplorasi, menggunakan
imajinasi, dan penyelidikan.
4. Stereotip paranseks atau jenis kelamin.
5. Differensiasi antara bekerja dengan bermain.
6. Tidak mengahrgai terhadap fantasi dan khayalan.
9. Sosialisasi KTSP
G. MASALAH YANG SERING TIMBUL
PADA ANAK KREATIF
• Pilihan karier yang tidak realistis
• Hubungan dengan guru dan teman
sebaya
• Perkembangan yang tidak selaras
• Tiadanya tokoh-tokoh ideal