SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
1 | P a g e
MAKALAH
PERMUKIMAN PENDUDUK
DISUSUN OLEH:
1. ARYANI AGUSTIAWATI H22112280
2. TEDI EKA SAPUTRA H22114019
3. AYUSHAR SYARIF H22114012
4. MUTMAINNAH H22114026
5. NUR FITRIANA H22114506
JURUSAN GEOFISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
2 | P a g e
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. pencipta langit dan bumi yang telah
melimpahkan rahmat-Nya, terutama rahmat iman dan kekuatan sehingga kelompok
kami dapat menyelesaikan tugas penelitian dan makalah mengenai permukiman ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi persyaratan melaksanakan tugas mata kuliah
Ilmu lingkungan program studi S1. Dalam dua hari kami mengumpulkan data
sampai pada analisa hingga Makalah tentang permukiman ini dapat kami
selesiakan.
Tempat yang kami jadikan objek pengamatan yaitu perumahan bukit baruga dan
permukiman di sekitar TPA Antang. Dimana kedua perumahan ini sangat mencolok
perbedaannya, sehingga kami berharap kita dapat dengan mudah memahami
kondisi umum, lingkungan, ekonomi dan kesehatan khususnya di daerah tersebut.
Sangat disadari bahwa makalah ini baik isi maupun tehnik penulisannya masih
banyak kekurangan, oleh sebab itu diharapkan saran dan perbaikan dari pembaca
demi penyempurnaan makalah selanjutnya.
Makassar, 19 November 2014
Kelompok
3 | P a g e
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata
Pengantar 1
Daftar
Isi 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
3
B. Identifikasi
Masalah
4
C. Tujuan
Makalah
4
D. Manfaat
Makalah
4
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Perumahan dan
Permukiman
5
B. Faktor munculnya permukiman dan perumahan
kumuh
7
4 | P a g e
C. Fungsi
Rumah
8
D. Kondisi permahan dan keadaan masyarakat di antang
1. Kondisi
perumahan
..................................................................................................................
9
..................................................................................................................
2. Kondisi
masyarakat
..................................................................................................................
10
E. Syarat sehat perumahan dan lingkungan
permukiman
11
F. Sesi
pertanyaan
14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
15
B. Saran
15
DAFTAR
PUSTAKA
16
5 | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perumahan merupakan kebutuhan primer bagi manusia. Rumah atau tempat
tinggal, dari zaman ke zaman mengalami perkembangan. Pada zaman purba
manusia bertempat tinggal di gua-gua, kemudian berkembang dengan
mendirikan rumah di hutan-hutan dan di bawah pohon. Sampai pada abad
modern ini manusia sudah membangun rumah bertingkat dan diperlengkapi
dengan peralatan yang serba modern. Rumah yang sehat merupakan salah
satu sarana untuk mencapai derajat kesehatan yang optimum.
Untuk memperoleh rumah yang sehat ditentukan oleh tersedianya sarana
sanitasi perumahan. Sanitasi rumah adalah usaha kesehatan masyarakat
yang menitikberatkan pada pengawasan terhadap struktur fisik dimana
orang menggunakannya untuk tempat tinggal berlindung yang
mempengaruhi derajat kesehatan manusia. Rumah juga merupakan salah
satu bangunan tempat tinggal yang harus memenuhi kriteria kenyamanan,
keamanan dan kesehatan guna mendukung penghuninya agar dapat bekerja
dengan produktif (Munif Arifin, 2009).
Rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan terkait erat dengan
penyakit berbasis lingkungan, dimana kecenderungannya semakin
meningkat akhir-akhir ini. Penyakit-penyakit berbasis lingkungan masih
merupakan penyebab utama kematian di Indonesia. Bahkan pada kelompok
bayi dan balita, penyakit-penyakit berbasis lingkungan menyumbangkan
lebih 80% dari penyakit yang diderita oleh bayi dan balita. Keadaan tersebut
mengindikasikan masih rendahnya cakupan dan kualitas intervensi
kesehatan lingkungan (Munif Arifin, 2009).
6 | P a g e
B. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Definisi perumahan dan permukiman
2. Fungsi dan komponen rumah sehat
3. Saranan sanitasi rumah
4. Standar dan persyaratan perumahan sehat
C. TUJUAN MAKALAH
1. Menjelaskan definisi perumahan dan permukiman
2. Mengetahui komponen dan standar permukiman yang sehat
3. Mengetahui kondisi lingkungan, ekonomi dan kesehatan pada
permukiman elite (bukit baruga) dan kumuh (TPA antang)
D. MANFAAT MAKALAH
1. Menambah wawasan pengetahuan mengenai perumukiman khusunya
di antang
2. Sebagai bahan rujukan dalam mempelajari komponen dan standar
permukiman yang sehat
7 | P a g e
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN
Dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang perumahan dan
permukiman, perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan
prasarana dan sarana lingkungan. Rumah adalah tempat tujuan akhir dari
manusia.
Rumah adalah struktur fisik terdiri dari ruangan, halaman dan area sekitarnya
yang dipakai sebagai tempa t tinggal dan sarana pembinaan keluarga (UU RI
No. 4 Tahun 1992). Menurut WHO, rumah adalah struktur fisik atau bangunan
untuk tempat berlindung, dimana lingkungan berguna untuk kesehatan jasmani
dan rohani serta keadaan sosialnya baik untuk kesehatan kelu arga dan individu
(Komisi WHO Mengenai Kesehatan dan Lingkungan, 2001). Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa rumah sehat adalah bangunan tempat
berlindung dan beristirahat serta sebagai sarana pembinaan keluarga yang
menumbuhkan kehidupan sehat secara fis ik, mental dan sosial, sehingga
seluruh anggota keluarga dapat bekerja secara produktif.
Rumah menjadi tempat berlindung dari cuaca dan kondisi lingkungan sekitar,
menyatukan sebuah keluarga, meningkatkan tumbuh kembang kehidupan
setiap manusia, dan menjadi bagian dari gaya hidup manusia.
Rumah harus dapat mewadahi kegiatan penghuninya dan cukup luas bagi
seluruh pemakainya, sehingga kebutuhan ruang dan aktivitas setiap
penghuninya dapat berjalan baik. Lingkungan rumah juga sebaiknya terhindar
dari faktor-faktor yang dapat merugikan kesehatan (Hindarto, 2007).
Rumah sehat dapat diartikan sebagai tempat berlindung, bernaung dan tempat
untuk beristirahat, sehingga menumbuhkan kehidupan yang sempurna fisik,
rohani maupun social (Sanropie, 1991).
8 | P a g e
B. FAKTOR MUNCULNYA PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN
KUMUH
Ada beberapa faktor yang memengaruhi munculnya permukiman dan
perumahan kumuh, diantaranya yaitu:
1. Motivasi masyarakat untuk memiliki tempat tinggal yang sangat
tinggi. Tempat tinggal yang diinginkan dan ideal tentu saja dekat
dengan fasilitas umum dan tempat mereka mengais rejeki. Otomatis
masyarakat berlomba-lomba untuk mempunyai rumah dengan kriteria
tersebut. Namun untuk sebagian kecil masyarakat yang tidak mampu
untuk membeli rumah, atau mengontrak rumah dengan harga yang
tinggi menyebabkan mereka memilih untuk mendirikan rumah secara
liar.
2. Urbanisasi merupakan faktor utama dari fenomena permukiman
kumuh. Banyak diantara mereka mengajak sanak saudaranya untuk
ikut bekerja atau sekedar ikut tinggal di kawasan tersebut. Sebagian
mereka juga bisa tahan tinggal di perumahan yang kurang layak huni
karena mereka lebih senang untuk mengumpulkan uang mereka untuk
di kampung halaman mereka dibandingkan hidup bermewah-mewahan
di kampung rantauan (Fachrozi, 2012).
3. Persebaran penduduk yang tidak merata dari desa ke kota juga menjadi
titik balik peningkatan angka urbanisasi. Dalam sebuah riset,
disebutkan bahwa sebagian besar penyewa dari kalangan menengah ke
bawah adalah para pendatang dari pedesaan. (Hoffman dkk, 1991: 185)
Selain itu, pesatnya angka pertumbuhan penduduk terutama di kota-
kota besar, baik disebabkan oleh urbanisasi maupun kelahiran tidak
sebanding dengan penyediaan sarana perumahan. Permasalahan ini
tidak hanya menjadi isu pada kota-kota di pulau jawa, tetapi kota-kota
di pulau lain yang sudah menunjukkan gejala serupa. (Bapedda
Grobogan, 2012)
4. Kemiskinan juga menjadi salah satu penyebab seseorang menghuni
permukiman kumuh, mereka tidak mempunyai uang yang cukup untuk
membeli rumah, atau membangun rumah yang layak huni, sehingga
mereka memilih tinggal di permukiman kumuh. Rumah–rumah kecil
dibangun oleh orang-orang yang melihat peluang tersebut akibat
keterbatasan lahan dan minimnya dukungan finansial tiap keluarga
dalam membangun rumah dengan luas yang sesuai dengan kebutuhan.
(Latief, Tanpa Tahun).
5. Daya jangkau terhadap berbagai fasilitas termasuk fasilitas umum dan
tempat bekerja juga menjadi salah satu faktor mengapa muncul
permukiman kumuh, terutama di pusat kota. Hal itu karena lebih
memudahkan jangkauan masyarakat menuju ke tempat kerja.
Ketersediaan sarana dan prasarana yang lengkap di pusat kota juga
9 | P a g e
menjadi daya tarik masyarakat untuk tinggal di kawasan tersebut.
(Surtiani, 2006: 2) Para migran, dalam memenuhi tempat tinggalnya
mereka cenderung bermukim pada daerah-daerah yang mempunyai
tingkat pencapaian yang mudah ke pusat-pusat pelayanan. (Fachrozi,
2012)
6. Pemerintah yang kurang fokus menangani masalah permukiman
kumuh menjadi salah satu faktor, tak jarang banyak oknum aparat yang
sering melakukan tindakan penggusuran kawasan kumuh di suap oleh
masyarakat permukiman kumuh agar tidak digusur. Jikalau digusur,
masyarakat yang bermukim di kawasan kumuh tidak tahu kemana lagi
harus tinggal, otomatis mereka akan bergelandangan menjadi Tuna
Wisma, ataupun membangun rumah lagi secara illegal di kawasan lain
yang akan menimbulkan kekumuhan. Tak jarang juga mereka yang
digusur membentuk kawasan kumuh yang bersifat semi permanen di
kawasan yang sama setelah lepas dari pengawasan aparat.
7. Penyuapan tidak hanya dilakukan oleh masyarakat saat akan digusur,
para pemilik kontrakan di kawasan kumuh bahkan menyuap oknum
pemerintahan untuk membuatkan sertifikat tanah dan bangunan,
bahkan sertifikat hak milik yang resmi, sehingga bangunan tersebut
menjadi legal dan tak bisa ditertibkan. Hal ini membuat permukiman
kumuh makin menjamur, dan makin banyak kontrakan bertebaran di
kawasan kumuh.
C. FUNGSI RUMAH
Fungsi rumah bagi manusia adalah :
1. Sebagai tempat untuk melepaskan lelah, beristirahat setelah penat
melasanakan kewajiban sehari-hari.
2. Sebagai tempat untuk bergaul dengan keluarga atau membina rasa
kekeluargaan bagi segenap anggota keluarga yang ada.
3. Sebagai tempat untuk melindungi diri dari bahaya yang datang
mengancam.
4. Sebagai lambang status sosial yang dimiliki yang masih dirasakan hingga
saat ini.
5. Sebagai tempat untuk meletakan atau menyimpan barang-barang berharga
yang dimiliki, yang terutama masih ditemui pada masyarakat pedesaan.
10 | P a g e
D. KONDISI PERUMAHAN DAN MASYARAKAT DI ANTANG
a). Kondisi Perumahan
1. Penyediaan Air Bersih
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila
telah dimasak. Air minum adalah air yang syaratnya memenuhi syarat
kesehatan dan dapat langsung diminum yang berasal dari penyediaan air
minum (DepKes RI, 2002).
Berdasarkan hasil penelitian yang kami lakukan kondisi air di
permukiman sekitar TPA Antang sumber airnya adalah berasal dari air
PAM dan kondisi airnya pun cenderung lancar. begitupun dengan
perumahan elite baruga yang kebanyakan orangnya adalah orang
menengah keatas dan perumahan ini dikelola oleh swasta sehingga
kondisi airnya akan lebih terjamin tentunya.
2. Sarana Pembuangan Sampah
Pembuangan sampah adalah kegiatan menyingkirkan sampah dengan
metode tertentu dengan tujuan agar sampah tidak lagi mengganggu
kesehatan lingkungan atau kesehatan masyarakat. Ada dua istilah yang
harus dibedakan dalam lingkup pembuangan sampah solid waste
(pembuangan sampah saja) dan final disposal (pembuangan akhir).
(Sarudji. D, 2006)
Pada dua lokasi permukiman yang kami adakan penelitian tersebut,
system pembuangan sampah di buang keseluruhan ke TPA antang
yang lokasinya sangat dekat dengan permukiman warga di sana. TPA
yang terletak di Tamangapa ini merupakan penampungan dari semua
sampah yang ada di Makassar, baik itu dari hotel, pasar, perumahan
dan rumah makan. Sehingga sampah menumpuk di tempat TPA ini.
Sekarang system pengolahan sampah yang berada di TPA ini sudah
tidak beroperasi. Berdasarkan informasi yang kami peroleh dulu ada
beberapa perusahahaan yang menawarkan diri masuk tetapi itu tidak
11 | P a g e
berlangsung lama. Hanya beroperasi beberapa tahun lalu kemudian
berhenti. Pernah ada terobosan pengolahan sampah menjadi listrik
yang berlangsung beberapa tahun tapi akhirnya berhenti beroperasi
juga dan sampai sekarang belum ada penanggulangan lagi.
b. Kondisi Masyarakat
1. Ekonomi
Profesi masyarakat yang berada di sekitar TPA Antang pada umumnya
adalah pemulung, mereka sehari-harinya hanya bergantung pada
sampah. Anak-anak kecil disana lebih memilih untk memulung
daripada belajar. Pendapatan yang dihasilkan rata-rata yaitu
Rp.30.000,00 per harinya bias juga lebih besar tergantung dari hasil
sampah yang di dapatkan. Masyarakat yang memulung di daerah ini
tidak hanya masyarakat setempat tapi juga berasal dari daerah lain
(pendatang).
2. Kesehatan
Kondisi kesehatna masyarakat diantang cenderung sehat sehat saja
dimana tidak ada penyakit kronis yang menyerang warga meskipun
permukimannya kumuh. Sedangkan untuk masyarakat yang tinggal di
daerah bukit baruga rumah elite kesehatan mereka lebih terjamin
karena lingungan mereka juga terjamin kebersihannya.
12 | P a g e
E. SYARAT SEHAT PERUMAHAN & LINGKUNGAN PERMUKIMAN
Kesehatan perumahan dan lingkungan pemukiman adalah kondisi fisik, kimia, dan
biologik di dalam rumah, di lingkungan rumah dan perumahan, sehingga
memungkinkan penghuni mendapatkan derajat kesehatan yang optimal.
Persyaratan kesehatan perumahan dan lingkungan pemukinan adalah ketentuan
teknis kesehatan yang wajib dipenuhi dalam rangka melindungi penghuni dan
masyarakat yang bermukim di perumahan dan/atau masyarakat sekitar dari bahaya
atau gangguan kesehatan.
Persyaratan kesehatan perumahan yang meliputi persyaratan lingkungan
perumahan dan pemukiman serta persyaratan rumah itu sendiri, sangat diperlukan
karena pembangunan perumahan berpengaruh sangat besar terhadap peningkatan
derajat kesehatan individu, keluarga dan masyarakat (Sanropie, 1992).
Persyaratan kesehatan perumahan dan lingkungan pemukiman menurut Keputusan
Menteri Kesehatan (Kepmenkes) No.829/Menkes/SK/VII/1999 meliputi
parameter sebagai berikut :
Lokasi
 Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti bantaran sungai,
aliran lahar, tanah longsor, gelombang tsunami, daerah gempa, dan
sebagainya;
 Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir (TPA) sampah
atau bekas tambang;
 Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah kebakaran seperti
alur pendaratan penerbangan.
Kualitas udara
Kualitas udara ambien di lingkungan perumahan harus bebas dari gangguan gas
beracun dan memenuhi syarat baku mutu lingkungan sebagai berikut :
 Gas H2S dan NH3 secara biologis tidak terdeteksi;
 Debu dengan diameter kurang dari 10 g maksimum 150 g/m3 ;
 Gas SO2 maksimum 0,10 ppm;
 Debu maksimum 350 mm3 /m2 per hari.
 Kebisingan dan getaran
 Kebisingan dianjurkan 45 dB.A, maksimum 55 dB.A;
 Tingkat getaran maksimum 10 mm/detik .
13 | P a g e
Kualitas tanah di daerah perumahan dan pemukiman
 a. Kandungan Timah hitam (Pb) maksimum 300 mg/kg
 b. Kandungan Arsenik (As) total maksimum 100 mg/kg
 c. Kandungan Cadmium (Cd) maksimum 20 mg/kg
 d. Kandungan Benzopyrene maksimum 1 mg/kg
Prasarana dan sarana lingkungan
 Memiliki taman bermain untuk anak, sarana rekreasi keluarga dengan
konstruksi yang aman dari kecelakaan;
 Memiliki sarana drainase yang tidak menjadi tempat perindukan vektor
penyakit;
 Memiliki sarana jalan lingkungan dengan ketentuan konstruksi jalan tidak
mengganggu kesehatan, konstruksi trotoar tidak membahayakan pejalan
kaki dan penyandang cacat, jembatan harus memiliki pagar pengaman,
lampu penerangan, jalan tidak menyilaukan mata;
 Tersedia cukup air bersih sepanjang waktu dengan kualitas air yang
memenuhi persyaratan kesehatan;
 Pengelolaan pembuangan tinja dan limbah rumah tangga harus memenuhi
persyaratan kesehatan
 Pengelolaan pembuangan sampah rumah tangga harus memenuhi syarat
kesehatan;
 Memiliki akses terhadap sarana pelayanan kesehatan, komunikasi, tempat
kerja, tempat hiburan, tempat pendidikan, kesenian, dan lain sebagainya;
 Pengaturan instalasi listrik harus menjamin keamanan penghuninya;
 Tempat pengelolaan makanan (TPM) harus menjamin tidak terjadi
kontaminasi makanan yang dapat menimbulkan keracunan.
Vektor penyakit
 Indeks lalat harus memenuhi syarat;
 Indeks jentik nyamuk dibawah 5%.
Penghijauan
Pepohonan untuk penghijauan lingkungan pemukiman merupakan pelindung dan
juga berfungsi untuk kesejukan, keindahan dan kelestarian alam. Adapun
ketentuan persyaratan kesehatan rumah tinggal menurut Kepmenkes No.
829/Menkes/SK/VII/1999 adalah sebagai berikut :
Bahan bangunan
 Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan bahan yang dapat
membahayakan kesehatan, an tara lain : debu total kurang dari 150 mg/m2
, asbestos kurang dari 0,5 serat/m3 per 24 jam, plumbum (Pb) kurang dari
300 mg/kg bahan;
14 | P a g e
 Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya
mikroorganisme patogen.
Komponen dan penataan ruangan
 Lantai kedap air dan mudah dibersihkan;
 Dinding rumah memiliki ventilasi, di kamar mandi dan kamar cuci
kedap air dan mudah dibersihkan;
 Langit-langit rumah mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan;
 Bumbungan rumah 10 m dan ada penangkal petir;
 Ruang ditata sesuai dengan fungsi dan peruntukannya;
 Dapur harus memiliki sarana pembuangan asap.
Pencahayaan
Pencahayaan alam dan/atau buatan langsung maupun tidak langsung dapat
menerangi seluruh ruangan dengan intensitas penerangan minimal 60 lux dan
tidak menyilaukan mata.
Kualitas udara
 Suhu udara nyaman antara 18 – 30 o C;
 Kelembaban udara 40 – 70 %;
 Gas SO2 kurang dari 0,10 ppm/24 jam;
 Pertukaran udara 5 kaki 3 /menit/penghuni;
 Gas CO kurang dari 100 ppm/8 jam;
 Gas formaldehid kurang dari 120 mg/m3
 Ventilasi : Luas lubang ventilasi alamiah yang permanen minimal 10%
luas lantai.
 Vektor penyakit : Tidak ada lalat, nyamuk ataupun tikus yang bersarang di
dalam rumah.
Penyediaan air
 Tersedia sarana penyediaan air bersih dengan kapasitas minimal 60 liter/
orang/hari;
 Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan/atau air
minum menurut Permenkes 416 tahun 1990 dan Kepmenkes 907 tahun
2002.
Pembuangan Limbah
 Limbah cair yang berasal rumah tangga tidak mencemari sumber air, tidak
menimbulkan bau, dan tidak mencemari permukaan tanah;
 Limbah padat harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan bau,
tidak mencemari permukaan tanah dan air tanah.
15 | P a g e
F. Sesi Pertanyaan:
1. Apakah sebuah kawasan bisa dikatakan sebuah permukiman jika tidak ada
kesempatan kerja? (Ariyadi)
Jawab:
Sebuah permukiman pasti mempunyai lapangan kerja tetap. Itulah
salahsatunya alas an seseorang bermukim di suatu daerah yaitu karena
dekat dengan lapangan kerjanya. Apabila sebuah permukiman tidak
mempunyai kesempatan kerja maka dia belum di katakana permukiman
tetapi lebih ke perumahan. ( Ariyani)
2. Kenapa segala sesuatu yang dikelola oleh swasta itu lebih maju dari
pemerintah? Seperti yang terjadi pada perumahan bukit baruga? (Riska
Awalia Lestari)
Jawab:
Segala sesuatu yang di kelola oleh swasta lebih maju karena swasta
mengutamakan persaingan dan laba. Sedangkan pemerintah lebih
mengutamakan untuk kesejahteraan masyarakat yang kurang mampu.
Sehingga pelayanannya pun sering kurang memadai dan cenderung tetap
jika di bandingkan dengan swasta yang berani mengambil resiko tinggi
untuk mendapatkan keuntungan yang besar seiring dengan pelayanannya.
Jika pelayanannya baik maka mereka pun akan mendapatkan keuntungan
yang besar. ( Ariyani)
16 | P a g e
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
 perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi
dengan prasarana dan sarana lingkungan. Rumah adalah tempat
tujuan akhir dari manusia..
 Perumahan sehat tidak harus mahal dan mewah.
Tetapi, rumah sehat harus memenuhi syarat syarat kesehatan. Oleh
karena itu, rumah yang sederhana jika memenuhi syarat syarat
kesehatan juga dapat dikatakan rumah sehat.
 Berdasarkan kondisi lingkungan, kesehatan dan ekonominya,
masyarakat TPA Antang masih jauh dibawah rata-rata daan belum
memenuhi kelayakan serta standar permukiman sehat.
B. SARAN
1. Seharusnya rumah yang sehat tidak hanya dapat dijadikan sebagai tempat
berlindung, bernaung dan tempat untuk beristirahat, tetapi juga dapat
menumbuhkan kehidupan yang sempurna fisik, rohani maupun sosial bagi
penghuninya.
2. Sebaiknya pemkot lebih memperhatikan kehidupan masyarakat kelas
bawah khususnya yang berada di permukiman kumuh,setidaknya dengan
mengolah kembali sampah yang ada di daerah tersebut.
17 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Entjang, Indan. 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung; PT. Citra Aditya
Bakti
Heru, Adi. 1995. Kader Kesehatan Masyarakat. Jakarta; EGC
Sumber Lain :
www.indonesian-publichealth.com/2014/03/syarat-pemukiman-sehat.html
http://www.indonesian-publichealth.com/2013/01/standar-rumah-dan-perumahan-
sehat.html

More Related Content

What's hot

Sejarah dan-perkembangan-arsitektur-dunia 2
Sejarah dan-perkembangan-arsitektur-dunia 2Sejarah dan-perkembangan-arsitektur-dunia 2
Sejarah dan-perkembangan-arsitektur-dunia 2Haidar Bashofi
 
Lampiran raperda rtrw kota bandung (18.04.11)
Lampiran raperda rtrw kota bandung (18.04.11)Lampiran raperda rtrw kota bandung (18.04.11)
Lampiran raperda rtrw kota bandung (18.04.11)Ramadhani Pratama
 
Utilitas dan Tangga
Utilitas dan TanggaUtilitas dan Tangga
Utilitas dan TanggaArsitek 15
 
Bab 3. contoh kasus
Bab 3. contoh kasusBab 3. contoh kasus
Bab 3. contoh kasusRizuki Kmrth
 
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahPersyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahJoy Irman
 
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)Joy Irman
 
Teknik Bangunan Bentang Lebar
Teknik Bangunan Bentang LebarTeknik Bangunan Bentang Lebar
Teknik Bangunan Bentang LebarBarley Prima
 
Jaringan air bersih
Jaringan air bersihJaringan air bersih
Jaringan air bersihrio aditama
 
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniPemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniMichelle Rumawir
 
Permukiman kumuh dan upaya mengatasinya
Permukiman kumuh dan upaya mengatasinyaPermukiman kumuh dan upaya mengatasinya
Permukiman kumuh dan upaya mengatasinyaMailendra Hatake
 
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Oswar Mungkasa
 
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusatPerencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusatinfosanitasi
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1infosanitasi
 
problematika lingkungan sosial budaya masyarakat
problematika lingkungan sosial budaya masyarakatproblematika lingkungan sosial budaya masyarakat
problematika lingkungan sosial budaya masyarakataufia w
 

What's hot (20)

14 darinase permukaan
14   darinase permukaan14   darinase permukaan
14 darinase permukaan
 
Sejarah dan-perkembangan-arsitektur-dunia 2
Sejarah dan-perkembangan-arsitektur-dunia 2Sejarah dan-perkembangan-arsitektur-dunia 2
Sejarah dan-perkembangan-arsitektur-dunia 2
 
Lampiran raperda rtrw kota bandung (18.04.11)
Lampiran raperda rtrw kota bandung (18.04.11)Lampiran raperda rtrw kota bandung (18.04.11)
Lampiran raperda rtrw kota bandung (18.04.11)
 
PENGENALAN PONDASI
PENGENALAN PONDASIPENGENALAN PONDASI
PENGENALAN PONDASI
 
Green Material
Green MaterialGreen Material
Green Material
 
Utilitas dan Tangga
Utilitas dan TanggaUtilitas dan Tangga
Utilitas dan Tangga
 
Bab 3. contoh kasus
Bab 3. contoh kasusBab 3. contoh kasus
Bab 3. contoh kasus
 
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahPersyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
 
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
 
Teknik Bangunan Bentang Lebar
Teknik Bangunan Bentang LebarTeknik Bangunan Bentang Lebar
Teknik Bangunan Bentang Lebar
 
Jaringan air bersih
Jaringan air bersihJaringan air bersih
Jaringan air bersih
 
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniPemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
 
Makalah Struktur Bentang Lebar
Makalah Struktur Bentang LebarMakalah Struktur Bentang Lebar
Makalah Struktur Bentang Lebar
 
Permukiman kumuh dan upaya mengatasinya
Permukiman kumuh dan upaya mengatasinyaPermukiman kumuh dan upaya mengatasinya
Permukiman kumuh dan upaya mengatasinya
 
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
 
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusatPerencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
 
Pengolahan sampah
Pengolahan sampahPengolahan sampah
Pengolahan sampah
 
utilitas gedung
utilitas gedungutilitas gedung
utilitas gedung
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
 
problematika lingkungan sosial budaya masyarakat
problematika lingkungan sosial budaya masyarakatproblematika lingkungan sosial budaya masyarakat
problematika lingkungan sosial budaya masyarakat
 

Viewers also liked

Makalah Gunung Galunggung dan Kampung Naga
Makalah Gunung Galunggung dan Kampung NagaMakalah Gunung Galunggung dan Kampung Naga
Makalah Gunung Galunggung dan Kampung Nagarobygeographer
 
Pengenalan Sistem Informasi Geografis
Pengenalan Sistem Informasi GeografisPengenalan Sistem Informasi Geografis
Pengenalan Sistem Informasi GeografisRizky Firmansyah
 
I ♥ Maps: Quantum GIS + Python
I ♥ Maps: Quantum GIS + PythonI ♥ Maps: Quantum GIS + Python
I ♥ Maps: Quantum GIS + PythonPaige Bailey
 
Inovasi Pelayanan Sistem Pertiketan Bus Transjakarta
Inovasi Pelayanan Sistem Pertiketan Bus TransjakartaInovasi Pelayanan Sistem Pertiketan Bus Transjakarta
Inovasi Pelayanan Sistem Pertiketan Bus TransjakartaRochmat Sudiarjo
 
Infrastruktur data spatial
Infrastruktur data spatial Infrastruktur data spatial
Infrastruktur data spatial Musnanda Satar
 
Network Analyst dalam Sistem Informasi Geografis
Network Analyst dalam Sistem Informasi GeografisNetwork Analyst dalam Sistem Informasi Geografis
Network Analyst dalam Sistem Informasi GeografisSally Indah N
 
Makalah Peradaban Lembah Sungai Indus
Makalah Peradaban Lembah Sungai IndusMakalah Peradaban Lembah Sungai Indus
Makalah Peradaban Lembah Sungai IndusMelda Amelia
 
Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi)
Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi) Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi)
Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi) bramantiyo marjuki
 
modul pelatihan pengolahan data spasial menggunakan quantum gis
modul pelatihan pengolahan data spasial menggunakan quantum gismodul pelatihan pengolahan data spasial menggunakan quantum gis
modul pelatihan pengolahan data spasial menggunakan quantum gisMohd. Yunus
 
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPIKelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPINanda Reda
 
Makalah pencemaran lingkungan akibat industri
Makalah pencemaran lingkungan akibat industriMakalah pencemaran lingkungan akibat industri
Makalah pencemaran lingkungan akibat industriAgus Adipura
 
Jurnal pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan pengguna jasa ...
Jurnal pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan pengguna jasa ...Jurnal pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan pengguna jasa ...
Jurnal pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan pengguna jasa ...yoan santoso
 
Program KOTAKU_strategi_percepatan_penanganan_kumuh_Perkotaan_Dir PKP-DJCK-PUPR
Program KOTAKU_strategi_percepatan_penanganan_kumuh_Perkotaan_Dir PKP-DJCK-PUPRProgram KOTAKU_strategi_percepatan_penanganan_kumuh_Perkotaan_Dir PKP-DJCK-PUPR
Program KOTAKU_strategi_percepatan_penanganan_kumuh_Perkotaan_Dir PKP-DJCK-PUPRAdvisory Specialist for P2KP
 
20160608 arah kebijakan dan gambaran umum program kotaku rev
20160608 arah kebijakan dan gambaran umum program kotaku  rev20160608 arah kebijakan dan gambaran umum program kotaku  rev
20160608 arah kebijakan dan gambaran umum program kotaku revAdvisory Specialist for P2KP
 
Penjelasan Teknis Penajaman Dokumen SIAP (SLUM IMPROVEMENT ACTION PLAN)
Penjelasan Teknis Penajaman Dokumen SIAP (SLUM IMPROVEMENT ACTION PLAN)Penjelasan Teknis Penajaman Dokumen SIAP (SLUM IMPROVEMENT ACTION PLAN)
Penjelasan Teknis Penajaman Dokumen SIAP (SLUM IMPROVEMENT ACTION PLAN)Bagus ardian
 
Hiperplasia suprarrenal
Hiperplasia suprarrenalHiperplasia suprarrenal
Hiperplasia suprarrenaljoanalopez
 

Viewers also liked (20)

Makalah Gunung Galunggung dan Kampung Naga
Makalah Gunung Galunggung dan Kampung NagaMakalah Gunung Galunggung dan Kampung Naga
Makalah Gunung Galunggung dan Kampung Naga
 
Pengenalan Sistem Informasi Geografis
Pengenalan Sistem Informasi GeografisPengenalan Sistem Informasi Geografis
Pengenalan Sistem Informasi Geografis
 
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
 
I ♥ Maps: Quantum GIS + Python
I ♥ Maps: Quantum GIS + PythonI ♥ Maps: Quantum GIS + Python
I ♥ Maps: Quantum GIS + Python
 
Inovasi Pelayanan Sistem Pertiketan Bus Transjakarta
Inovasi Pelayanan Sistem Pertiketan Bus TransjakartaInovasi Pelayanan Sistem Pertiketan Bus Transjakarta
Inovasi Pelayanan Sistem Pertiketan Bus Transjakarta
 
Infrastruktur data spatial
Infrastruktur data spatial Infrastruktur data spatial
Infrastruktur data spatial
 
11 Map Composer dengan QGIS 2.4
11 Map Composer dengan QGIS 2.411 Map Composer dengan QGIS 2.4
11 Map Composer dengan QGIS 2.4
 
04 Dasar-dasar QGIS dan Plugin
04 Dasar-dasar QGIS dan Plugin04 Dasar-dasar QGIS dan Plugin
04 Dasar-dasar QGIS dan Plugin
 
Network Analyst dalam Sistem Informasi Geografis
Network Analyst dalam Sistem Informasi GeografisNetwork Analyst dalam Sistem Informasi Geografis
Network Analyst dalam Sistem Informasi Geografis
 
Makalah Peradaban Lembah Sungai Indus
Makalah Peradaban Lembah Sungai IndusMakalah Peradaban Lembah Sungai Indus
Makalah Peradaban Lembah Sungai Indus
 
Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi)
Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi) Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi)
Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi)
 
modul pelatihan pengolahan data spasial menggunakan quantum gis
modul pelatihan pengolahan data spasial menggunakan quantum gismodul pelatihan pengolahan data spasial menggunakan quantum gis
modul pelatihan pengolahan data spasial menggunakan quantum gis
 
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPIKelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
 
Makalah pencemaran lingkungan akibat industri
Makalah pencemaran lingkungan akibat industriMakalah pencemaran lingkungan akibat industri
Makalah pencemaran lingkungan akibat industri
 
Jurnal pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan pengguna jasa ...
Jurnal pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan pengguna jasa ...Jurnal pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan pengguna jasa ...
Jurnal pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan pengguna jasa ...
 
Program KOTAKU_strategi_percepatan_penanganan_kumuh_Perkotaan_Dir PKP-DJCK-PUPR
Program KOTAKU_strategi_percepatan_penanganan_kumuh_Perkotaan_Dir PKP-DJCK-PUPRProgram KOTAKU_strategi_percepatan_penanganan_kumuh_Perkotaan_Dir PKP-DJCK-PUPR
Program KOTAKU_strategi_percepatan_penanganan_kumuh_Perkotaan_Dir PKP-DJCK-PUPR
 
20160608 arah kebijakan dan gambaran umum program kotaku rev
20160608 arah kebijakan dan gambaran umum program kotaku  rev20160608 arah kebijakan dan gambaran umum program kotaku  rev
20160608 arah kebijakan dan gambaran umum program kotaku rev
 
Penjelasan Teknis Penajaman Dokumen SIAP (SLUM IMPROVEMENT ACTION PLAN)
Penjelasan Teknis Penajaman Dokumen SIAP (SLUM IMPROVEMENT ACTION PLAN)Penjelasan Teknis Penajaman Dokumen SIAP (SLUM IMPROVEMENT ACTION PLAN)
Penjelasan Teknis Penajaman Dokumen SIAP (SLUM IMPROVEMENT ACTION PLAN)
 
Hiperplasia suprarrenal
Hiperplasia suprarrenalHiperplasia suprarrenal
Hiperplasia suprarrenal
 
Unidad 0 3º de ESO
Unidad 0 3º de ESOUnidad 0 3º de ESO
Unidad 0 3º de ESO
 

Similar to PERMUKIMAN

Laporan survey sanitasi perumahan
Laporan survey sanitasi perumahanLaporan survey sanitasi perumahan
Laporan survey sanitasi perumahanSeptya Kaunang
 
Makalah data kependudukan kabupaten muna
Makalah data kependudukan kabupaten munaMakalah data kependudukan kabupaten muna
Makalah data kependudukan kabupaten munaSeptian Muna Barakati
 
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan PermukimanUndang-Undang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukimaninideedee
 
Makalah data kependudukan kabupaten muna
Makalah data kependudukan kabupaten munaMakalah data kependudukan kabupaten muna
Makalah data kependudukan kabupaten munaWarnet Raha
 
Makalah data kependudukan kabupaten muna
Makalah data kependudukan kabupaten munaMakalah data kependudukan kabupaten muna
Makalah data kependudukan kabupaten munaSeptian Muna Barakati
 
materi pendidikan lingkungan hidup kuliah
materi pendidikan lingkungan hidup kuliahmateri pendidikan lingkungan hidup kuliah
materi pendidikan lingkungan hidup kuliahaiherlianti99
 
PPT PERSEBARAN PENDUDUK DALAM RUANG_AHMAD NURHIDAYAT.pptx
PPT PERSEBARAN PENDUDUK DALAM RUANG_AHMAD NURHIDAYAT.pptxPPT PERSEBARAN PENDUDUK DALAM RUANG_AHMAD NURHIDAYAT.pptx
PPT PERSEBARAN PENDUDUK DALAM RUANG_AHMAD NURHIDAYAT.pptxMARSIH4
 
Makalah (Kepadatan penduduk di Indonesia)
Makalah (Kepadatan penduduk di Indonesia)Makalah (Kepadatan penduduk di Indonesia)
Makalah (Kepadatan penduduk di Indonesia)yuliohuman
 
PERANAN AKADEMISI DAN DINAS PERIKANAN KABUPATEN TUBAN DALAM PENINGKATAN PEMAN...
PERANAN AKADEMISI DAN DINAS PERIKANAN KABUPATEN TUBAN DALAM PENINGKATAN PEMAN...PERANAN AKADEMISI DAN DINAS PERIKANAN KABUPATEN TUBAN DALAM PENINGKATAN PEMAN...
PERANAN AKADEMISI DAN DINAS PERIKANAN KABUPATEN TUBAN DALAM PENINGKATAN PEMAN...Luhur Moekti Prayogo
 
FIX Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2021.pptx
FIX Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2021.pptxFIX Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2021.pptx
FIX Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2021.pptxAlanFuadi
 
usaha perbaikan pemukiman kumuh
usaha perbaikan pemukiman kumuhusaha perbaikan pemukiman kumuh
usaha perbaikan pemukiman kumuhmeyfitasari
 
Kesehatan lingkungan pemukiman
Kesehatan lingkungan pemukimanKesehatan lingkungan pemukiman
Kesehatan lingkungan pemukimandwidiah
 
Portofolio IPS kelas 8 .. Materi " Dinamika Kependudukan " Kurikulum 2013
Portofolio IPS kelas 8 .. Materi " Dinamika Kependudukan " Kurikulum 2013Portofolio IPS kelas 8 .. Materi " Dinamika Kependudukan " Kurikulum 2013
Portofolio IPS kelas 8 .. Materi " Dinamika Kependudukan " Kurikulum 2013Fitriyani Rahman
 
Ipa [lahan pertanian]
Ipa [lahan pertanian]Ipa [lahan pertanian]
Ipa [lahan pertanian]Sekar Kim
 

Similar to PERMUKIMAN (20)

Laporan survey sanitasi perumahan
Laporan survey sanitasi perumahanLaporan survey sanitasi perumahan
Laporan survey sanitasi perumahan
 
Makalah data kependudukan kabupaten muna
Makalah data kependudukan kabupaten munaMakalah data kependudukan kabupaten muna
Makalah data kependudukan kabupaten muna
 
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan PermukimanUndang-Undang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
 
Makalah data kependudukan kabupaten muna
Makalah data kependudukan kabupaten munaMakalah data kependudukan kabupaten muna
Makalah data kependudukan kabupaten muna
 
Makalah data kependudukan kabupaten muna
Makalah data kependudukan kabupaten munaMakalah data kependudukan kabupaten muna
Makalah data kependudukan kabupaten muna
 
materi pendidikan lingkungan hidup kuliah
materi pendidikan lingkungan hidup kuliahmateri pendidikan lingkungan hidup kuliah
materi pendidikan lingkungan hidup kuliah
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
PPT PERSEBARAN PENDUDUK DALAM RUANG_AHMAD NURHIDAYAT.pptx
PPT PERSEBARAN PENDUDUK DALAM RUANG_AHMAD NURHIDAYAT.pptxPPT PERSEBARAN PENDUDUK DALAM RUANG_AHMAD NURHIDAYAT.pptx
PPT PERSEBARAN PENDUDUK DALAM RUANG_AHMAD NURHIDAYAT.pptx
 
Presentasi pkn kelompok 5
Presentasi pkn kelompok 5Presentasi pkn kelompok 5
Presentasi pkn kelompok 5
 
Makalah data kependudukan kabupaten muna
Makalah data kependudukan kabupaten munaMakalah data kependudukan kabupaten muna
Makalah data kependudukan kabupaten muna
 
Makalah (Kepadatan penduduk di Indonesia)
Makalah (Kepadatan penduduk di Indonesia)Makalah (Kepadatan penduduk di Indonesia)
Makalah (Kepadatan penduduk di Indonesia)
 
PERANAN AKADEMISI DAN DINAS PERIKANAN KABUPATEN TUBAN DALAM PENINGKATAN PEMAN...
PERANAN AKADEMISI DAN DINAS PERIKANAN KABUPATEN TUBAN DALAM PENINGKATAN PEMAN...PERANAN AKADEMISI DAN DINAS PERIKANAN KABUPATEN TUBAN DALAM PENINGKATAN PEMAN...
PERANAN AKADEMISI DAN DINAS PERIKANAN KABUPATEN TUBAN DALAM PENINGKATAN PEMAN...
 
FIX Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2021.pptx
FIX Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2021.pptxFIX Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2021.pptx
FIX Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2021.pptx
 
usaha perbaikan pemukiman kumuh
usaha perbaikan pemukiman kumuhusaha perbaikan pemukiman kumuh
usaha perbaikan pemukiman kumuh
 
Kesehatan lingkungan pemukiman
Kesehatan lingkungan pemukimanKesehatan lingkungan pemukiman
Kesehatan lingkungan pemukiman
 
Makalah sumber daya manusia
Makalah sumber daya manusiaMakalah sumber daya manusia
Makalah sumber daya manusia
 
Portofolio IPS kelas 8 .. Materi " Dinamika Kependudukan " Kurikulum 2013
Portofolio IPS kelas 8 .. Materi " Dinamika Kependudukan " Kurikulum 2013Portofolio IPS kelas 8 .. Materi " Dinamika Kependudukan " Kurikulum 2013
Portofolio IPS kelas 8 .. Materi " Dinamika Kependudukan " Kurikulum 2013
 
Makalah pelatihan ilmu lingkungan
Makalah pelatihan ilmu lingkunganMakalah pelatihan ilmu lingkungan
Makalah pelatihan ilmu lingkungan
 
Ipa [lahan pertanian]
Ipa [lahan pertanian]Ipa [lahan pertanian]
Ipa [lahan pertanian]
 
Makalah kependudukan di indonesia
Makalah kependudukan di indonesiaMakalah kependudukan di indonesia
Makalah kependudukan di indonesia
 

More from Tedi Eka

Unsur kimia dominan penyusun litosfer
Unsur kimia dominan penyusun litosferUnsur kimia dominan penyusun litosfer
Unsur kimia dominan penyusun litosferTedi Eka
 
Digitasi peta sig dasar
Digitasi peta sig dasarDigitasi peta sig dasar
Digitasi peta sig dasarTedi Eka
 
212809794 gerak-dan-sifat-interaksi-lempeng-litosfer-pptx
212809794 gerak-dan-sifat-interaksi-lempeng-litosfer-pptx212809794 gerak-dan-sifat-interaksi-lempeng-litosfer-pptx
212809794 gerak-dan-sifat-interaksi-lempeng-litosfer-pptxTedi Eka
 
Massa Udara dan Siklontropis
Massa Udara dan SiklontropisMassa Udara dan Siklontropis
Massa Udara dan SiklontropisTedi Eka
 
Komposisi kimia bumi
Komposisi kimia bumiKomposisi kimia bumi
Komposisi kimia bumiTedi Eka
 
Wastek Teknologi (1)
Wastek Teknologi (1)Wastek Teknologi (1)
Wastek Teknologi (1)Tedi Eka
 
Teknologi1
Teknologi1Teknologi1
Teknologi1Tedi Eka
 
Mengenal internet sebagai media presentasi
Mengenal internet sebagai media presentasiMengenal internet sebagai media presentasi
Mengenal internet sebagai media presentasiTedi Eka
 

More from Tedi Eka (11)

Unsur kimia dominan penyusun litosfer
Unsur kimia dominan penyusun litosferUnsur kimia dominan penyusun litosfer
Unsur kimia dominan penyusun litosfer
 
Digitasi peta sig dasar
Digitasi peta sig dasarDigitasi peta sig dasar
Digitasi peta sig dasar
 
212809794 gerak-dan-sifat-interaksi-lempeng-litosfer-pptx
212809794 gerak-dan-sifat-interaksi-lempeng-litosfer-pptx212809794 gerak-dan-sifat-interaksi-lempeng-litosfer-pptx
212809794 gerak-dan-sifat-interaksi-lempeng-litosfer-pptx
 
Massa Udara dan Siklontropis
Massa Udara dan SiklontropisMassa Udara dan Siklontropis
Massa Udara dan Siklontropis
 
Komposisi kimia bumi
Komposisi kimia bumiKomposisi kimia bumi
Komposisi kimia bumi
 
Wastek Teknologi (1)
Wastek Teknologi (1)Wastek Teknologi (1)
Wastek Teknologi (1)
 
Teknologi1
Teknologi1Teknologi1
Teknologi1
 
Gas mulia
Gas muliaGas mulia
Gas mulia
 
Gas mulia
Gas muliaGas mulia
Gas mulia
 
Mengenal internet sebagai media presentasi
Mengenal internet sebagai media presentasiMengenal internet sebagai media presentasi
Mengenal internet sebagai media presentasi
 
Tedi
TediTedi
Tedi
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 

PERMUKIMAN

  • 1. 1 | P a g e MAKALAH PERMUKIMAN PENDUDUK DISUSUN OLEH: 1. ARYANI AGUSTIAWATI H22112280 2. TEDI EKA SAPUTRA H22114019 3. AYUSHAR SYARIF H22114012 4. MUTMAINNAH H22114026 5. NUR FITRIANA H22114506 JURUSAN GEOFISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014
  • 2. 2 | P a g e KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. pencipta langit dan bumi yang telah melimpahkan rahmat-Nya, terutama rahmat iman dan kekuatan sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan tugas penelitian dan makalah mengenai permukiman ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi persyaratan melaksanakan tugas mata kuliah Ilmu lingkungan program studi S1. Dalam dua hari kami mengumpulkan data sampai pada analisa hingga Makalah tentang permukiman ini dapat kami selesiakan. Tempat yang kami jadikan objek pengamatan yaitu perumahan bukit baruga dan permukiman di sekitar TPA Antang. Dimana kedua perumahan ini sangat mencolok perbedaannya, sehingga kami berharap kita dapat dengan mudah memahami kondisi umum, lingkungan, ekonomi dan kesehatan khususnya di daerah tersebut. Sangat disadari bahwa makalah ini baik isi maupun tehnik penulisannya masih banyak kekurangan, oleh sebab itu diharapkan saran dan perbaikan dari pembaca demi penyempurnaan makalah selanjutnya. Makassar, 19 November 2014 Kelompok
  • 3. 3 | P a g e DAFTAR ISI Halaman Judul Kata Pengantar 1 Daftar Isi 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 3 B. Identifikasi Masalah 4 C. Tujuan Makalah 4 D. Manfaat Makalah 4 BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Perumahan dan Permukiman 5 B. Faktor munculnya permukiman dan perumahan kumuh 7
  • 4. 4 | P a g e C. Fungsi Rumah 8 D. Kondisi permahan dan keadaan masyarakat di antang 1. Kondisi perumahan .................................................................................................................. 9 .................................................................................................................. 2. Kondisi masyarakat .................................................................................................................. 10 E. Syarat sehat perumahan dan lingkungan permukiman 11 F. Sesi pertanyaan 14 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 15 B. Saran 15 DAFTAR PUSTAKA 16
  • 5. 5 | P a g e BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perumahan merupakan kebutuhan primer bagi manusia. Rumah atau tempat tinggal, dari zaman ke zaman mengalami perkembangan. Pada zaman purba manusia bertempat tinggal di gua-gua, kemudian berkembang dengan mendirikan rumah di hutan-hutan dan di bawah pohon. Sampai pada abad modern ini manusia sudah membangun rumah bertingkat dan diperlengkapi dengan peralatan yang serba modern. Rumah yang sehat merupakan salah satu sarana untuk mencapai derajat kesehatan yang optimum. Untuk memperoleh rumah yang sehat ditentukan oleh tersedianya sarana sanitasi perumahan. Sanitasi rumah adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada pengawasan terhadap struktur fisik dimana orang menggunakannya untuk tempat tinggal berlindung yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia. Rumah juga merupakan salah satu bangunan tempat tinggal yang harus memenuhi kriteria kenyamanan, keamanan dan kesehatan guna mendukung penghuninya agar dapat bekerja dengan produktif (Munif Arifin, 2009). Rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan terkait erat dengan penyakit berbasis lingkungan, dimana kecenderungannya semakin meningkat akhir-akhir ini. Penyakit-penyakit berbasis lingkungan masih merupakan penyebab utama kematian di Indonesia. Bahkan pada kelompok bayi dan balita, penyakit-penyakit berbasis lingkungan menyumbangkan lebih 80% dari penyakit yang diderita oleh bayi dan balita. Keadaan tersebut mengindikasikan masih rendahnya cakupan dan kualitas intervensi kesehatan lingkungan (Munif Arifin, 2009).
  • 6. 6 | P a g e B. IDENTIFIKASI MASALAH 1. Definisi perumahan dan permukiman 2. Fungsi dan komponen rumah sehat 3. Saranan sanitasi rumah 4. Standar dan persyaratan perumahan sehat C. TUJUAN MAKALAH 1. Menjelaskan definisi perumahan dan permukiman 2. Mengetahui komponen dan standar permukiman yang sehat 3. Mengetahui kondisi lingkungan, ekonomi dan kesehatan pada permukiman elite (bukit baruga) dan kumuh (TPA antang) D. MANFAAT MAKALAH 1. Menambah wawasan pengetahuan mengenai perumukiman khusunya di antang 2. Sebagai bahan rujukan dalam mempelajari komponen dan standar permukiman yang sehat
  • 7. 7 | P a g e BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN Dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang perumahan dan permukiman, perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan. Rumah adalah tempat tujuan akhir dari manusia. Rumah adalah struktur fisik terdiri dari ruangan, halaman dan area sekitarnya yang dipakai sebagai tempa t tinggal dan sarana pembinaan keluarga (UU RI No. 4 Tahun 1992). Menurut WHO, rumah adalah struktur fisik atau bangunan untuk tempat berlindung, dimana lingkungan berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosialnya baik untuk kesehatan kelu arga dan individu (Komisi WHO Mengenai Kesehatan dan Lingkungan, 2001). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa rumah sehat adalah bangunan tempat berlindung dan beristirahat serta sebagai sarana pembinaan keluarga yang menumbuhkan kehidupan sehat secara fis ik, mental dan sosial, sehingga seluruh anggota keluarga dapat bekerja secara produktif. Rumah menjadi tempat berlindung dari cuaca dan kondisi lingkungan sekitar, menyatukan sebuah keluarga, meningkatkan tumbuh kembang kehidupan setiap manusia, dan menjadi bagian dari gaya hidup manusia. Rumah harus dapat mewadahi kegiatan penghuninya dan cukup luas bagi seluruh pemakainya, sehingga kebutuhan ruang dan aktivitas setiap penghuninya dapat berjalan baik. Lingkungan rumah juga sebaiknya terhindar dari faktor-faktor yang dapat merugikan kesehatan (Hindarto, 2007). Rumah sehat dapat diartikan sebagai tempat berlindung, bernaung dan tempat untuk beristirahat, sehingga menumbuhkan kehidupan yang sempurna fisik, rohani maupun social (Sanropie, 1991).
  • 8. 8 | P a g e B. FAKTOR MUNCULNYA PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN KUMUH Ada beberapa faktor yang memengaruhi munculnya permukiman dan perumahan kumuh, diantaranya yaitu: 1. Motivasi masyarakat untuk memiliki tempat tinggal yang sangat tinggi. Tempat tinggal yang diinginkan dan ideal tentu saja dekat dengan fasilitas umum dan tempat mereka mengais rejeki. Otomatis masyarakat berlomba-lomba untuk mempunyai rumah dengan kriteria tersebut. Namun untuk sebagian kecil masyarakat yang tidak mampu untuk membeli rumah, atau mengontrak rumah dengan harga yang tinggi menyebabkan mereka memilih untuk mendirikan rumah secara liar. 2. Urbanisasi merupakan faktor utama dari fenomena permukiman kumuh. Banyak diantara mereka mengajak sanak saudaranya untuk ikut bekerja atau sekedar ikut tinggal di kawasan tersebut. Sebagian mereka juga bisa tahan tinggal di perumahan yang kurang layak huni karena mereka lebih senang untuk mengumpulkan uang mereka untuk di kampung halaman mereka dibandingkan hidup bermewah-mewahan di kampung rantauan (Fachrozi, 2012). 3. Persebaran penduduk yang tidak merata dari desa ke kota juga menjadi titik balik peningkatan angka urbanisasi. Dalam sebuah riset, disebutkan bahwa sebagian besar penyewa dari kalangan menengah ke bawah adalah para pendatang dari pedesaan. (Hoffman dkk, 1991: 185) Selain itu, pesatnya angka pertumbuhan penduduk terutama di kota- kota besar, baik disebabkan oleh urbanisasi maupun kelahiran tidak sebanding dengan penyediaan sarana perumahan. Permasalahan ini tidak hanya menjadi isu pada kota-kota di pulau jawa, tetapi kota-kota di pulau lain yang sudah menunjukkan gejala serupa. (Bapedda Grobogan, 2012) 4. Kemiskinan juga menjadi salah satu penyebab seseorang menghuni permukiman kumuh, mereka tidak mempunyai uang yang cukup untuk membeli rumah, atau membangun rumah yang layak huni, sehingga mereka memilih tinggal di permukiman kumuh. Rumah–rumah kecil dibangun oleh orang-orang yang melihat peluang tersebut akibat keterbatasan lahan dan minimnya dukungan finansial tiap keluarga dalam membangun rumah dengan luas yang sesuai dengan kebutuhan. (Latief, Tanpa Tahun). 5. Daya jangkau terhadap berbagai fasilitas termasuk fasilitas umum dan tempat bekerja juga menjadi salah satu faktor mengapa muncul permukiman kumuh, terutama di pusat kota. Hal itu karena lebih memudahkan jangkauan masyarakat menuju ke tempat kerja. Ketersediaan sarana dan prasarana yang lengkap di pusat kota juga
  • 9. 9 | P a g e menjadi daya tarik masyarakat untuk tinggal di kawasan tersebut. (Surtiani, 2006: 2) Para migran, dalam memenuhi tempat tinggalnya mereka cenderung bermukim pada daerah-daerah yang mempunyai tingkat pencapaian yang mudah ke pusat-pusat pelayanan. (Fachrozi, 2012) 6. Pemerintah yang kurang fokus menangani masalah permukiman kumuh menjadi salah satu faktor, tak jarang banyak oknum aparat yang sering melakukan tindakan penggusuran kawasan kumuh di suap oleh masyarakat permukiman kumuh agar tidak digusur. Jikalau digusur, masyarakat yang bermukim di kawasan kumuh tidak tahu kemana lagi harus tinggal, otomatis mereka akan bergelandangan menjadi Tuna Wisma, ataupun membangun rumah lagi secara illegal di kawasan lain yang akan menimbulkan kekumuhan. Tak jarang juga mereka yang digusur membentuk kawasan kumuh yang bersifat semi permanen di kawasan yang sama setelah lepas dari pengawasan aparat. 7. Penyuapan tidak hanya dilakukan oleh masyarakat saat akan digusur, para pemilik kontrakan di kawasan kumuh bahkan menyuap oknum pemerintahan untuk membuatkan sertifikat tanah dan bangunan, bahkan sertifikat hak milik yang resmi, sehingga bangunan tersebut menjadi legal dan tak bisa ditertibkan. Hal ini membuat permukiman kumuh makin menjamur, dan makin banyak kontrakan bertebaran di kawasan kumuh. C. FUNGSI RUMAH Fungsi rumah bagi manusia adalah : 1. Sebagai tempat untuk melepaskan lelah, beristirahat setelah penat melasanakan kewajiban sehari-hari. 2. Sebagai tempat untuk bergaul dengan keluarga atau membina rasa kekeluargaan bagi segenap anggota keluarga yang ada. 3. Sebagai tempat untuk melindungi diri dari bahaya yang datang mengancam. 4. Sebagai lambang status sosial yang dimiliki yang masih dirasakan hingga saat ini. 5. Sebagai tempat untuk meletakan atau menyimpan barang-barang berharga yang dimiliki, yang terutama masih ditemui pada masyarakat pedesaan.
  • 10. 10 | P a g e D. KONDISI PERUMAHAN DAN MASYARAKAT DI ANTANG a). Kondisi Perumahan 1. Penyediaan Air Bersih Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air minum adalah air yang syaratnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum yang berasal dari penyediaan air minum (DepKes RI, 2002). Berdasarkan hasil penelitian yang kami lakukan kondisi air di permukiman sekitar TPA Antang sumber airnya adalah berasal dari air PAM dan kondisi airnya pun cenderung lancar. begitupun dengan perumahan elite baruga yang kebanyakan orangnya adalah orang menengah keatas dan perumahan ini dikelola oleh swasta sehingga kondisi airnya akan lebih terjamin tentunya. 2. Sarana Pembuangan Sampah Pembuangan sampah adalah kegiatan menyingkirkan sampah dengan metode tertentu dengan tujuan agar sampah tidak lagi mengganggu kesehatan lingkungan atau kesehatan masyarakat. Ada dua istilah yang harus dibedakan dalam lingkup pembuangan sampah solid waste (pembuangan sampah saja) dan final disposal (pembuangan akhir). (Sarudji. D, 2006) Pada dua lokasi permukiman yang kami adakan penelitian tersebut, system pembuangan sampah di buang keseluruhan ke TPA antang yang lokasinya sangat dekat dengan permukiman warga di sana. TPA yang terletak di Tamangapa ini merupakan penampungan dari semua sampah yang ada di Makassar, baik itu dari hotel, pasar, perumahan dan rumah makan. Sehingga sampah menumpuk di tempat TPA ini. Sekarang system pengolahan sampah yang berada di TPA ini sudah tidak beroperasi. Berdasarkan informasi yang kami peroleh dulu ada beberapa perusahahaan yang menawarkan diri masuk tetapi itu tidak
  • 11. 11 | P a g e berlangsung lama. Hanya beroperasi beberapa tahun lalu kemudian berhenti. Pernah ada terobosan pengolahan sampah menjadi listrik yang berlangsung beberapa tahun tapi akhirnya berhenti beroperasi juga dan sampai sekarang belum ada penanggulangan lagi. b. Kondisi Masyarakat 1. Ekonomi Profesi masyarakat yang berada di sekitar TPA Antang pada umumnya adalah pemulung, mereka sehari-harinya hanya bergantung pada sampah. Anak-anak kecil disana lebih memilih untk memulung daripada belajar. Pendapatan yang dihasilkan rata-rata yaitu Rp.30.000,00 per harinya bias juga lebih besar tergantung dari hasil sampah yang di dapatkan. Masyarakat yang memulung di daerah ini tidak hanya masyarakat setempat tapi juga berasal dari daerah lain (pendatang). 2. Kesehatan Kondisi kesehatna masyarakat diantang cenderung sehat sehat saja dimana tidak ada penyakit kronis yang menyerang warga meskipun permukimannya kumuh. Sedangkan untuk masyarakat yang tinggal di daerah bukit baruga rumah elite kesehatan mereka lebih terjamin karena lingungan mereka juga terjamin kebersihannya.
  • 12. 12 | P a g e E. SYARAT SEHAT PERUMAHAN & LINGKUNGAN PERMUKIMAN Kesehatan perumahan dan lingkungan pemukiman adalah kondisi fisik, kimia, dan biologik di dalam rumah, di lingkungan rumah dan perumahan, sehingga memungkinkan penghuni mendapatkan derajat kesehatan yang optimal. Persyaratan kesehatan perumahan dan lingkungan pemukinan adalah ketentuan teknis kesehatan yang wajib dipenuhi dalam rangka melindungi penghuni dan masyarakat yang bermukim di perumahan dan/atau masyarakat sekitar dari bahaya atau gangguan kesehatan. Persyaratan kesehatan perumahan yang meliputi persyaratan lingkungan perumahan dan pemukiman serta persyaratan rumah itu sendiri, sangat diperlukan karena pembangunan perumahan berpengaruh sangat besar terhadap peningkatan derajat kesehatan individu, keluarga dan masyarakat (Sanropie, 1992). Persyaratan kesehatan perumahan dan lingkungan pemukiman menurut Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) No.829/Menkes/SK/VII/1999 meliputi parameter sebagai berikut : Lokasi  Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti bantaran sungai, aliran lahar, tanah longsor, gelombang tsunami, daerah gempa, dan sebagainya;  Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir (TPA) sampah atau bekas tambang;  Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah kebakaran seperti alur pendaratan penerbangan. Kualitas udara Kualitas udara ambien di lingkungan perumahan harus bebas dari gangguan gas beracun dan memenuhi syarat baku mutu lingkungan sebagai berikut :  Gas H2S dan NH3 secara biologis tidak terdeteksi;  Debu dengan diameter kurang dari 10 g maksimum 150 g/m3 ;  Gas SO2 maksimum 0,10 ppm;  Debu maksimum 350 mm3 /m2 per hari.  Kebisingan dan getaran  Kebisingan dianjurkan 45 dB.A, maksimum 55 dB.A;  Tingkat getaran maksimum 10 mm/detik .
  • 13. 13 | P a g e Kualitas tanah di daerah perumahan dan pemukiman  a. Kandungan Timah hitam (Pb) maksimum 300 mg/kg  b. Kandungan Arsenik (As) total maksimum 100 mg/kg  c. Kandungan Cadmium (Cd) maksimum 20 mg/kg  d. Kandungan Benzopyrene maksimum 1 mg/kg Prasarana dan sarana lingkungan  Memiliki taman bermain untuk anak, sarana rekreasi keluarga dengan konstruksi yang aman dari kecelakaan;  Memiliki sarana drainase yang tidak menjadi tempat perindukan vektor penyakit;  Memiliki sarana jalan lingkungan dengan ketentuan konstruksi jalan tidak mengganggu kesehatan, konstruksi trotoar tidak membahayakan pejalan kaki dan penyandang cacat, jembatan harus memiliki pagar pengaman, lampu penerangan, jalan tidak menyilaukan mata;  Tersedia cukup air bersih sepanjang waktu dengan kualitas air yang memenuhi persyaratan kesehatan;  Pengelolaan pembuangan tinja dan limbah rumah tangga harus memenuhi persyaratan kesehatan  Pengelolaan pembuangan sampah rumah tangga harus memenuhi syarat kesehatan;  Memiliki akses terhadap sarana pelayanan kesehatan, komunikasi, tempat kerja, tempat hiburan, tempat pendidikan, kesenian, dan lain sebagainya;  Pengaturan instalasi listrik harus menjamin keamanan penghuninya;  Tempat pengelolaan makanan (TPM) harus menjamin tidak terjadi kontaminasi makanan yang dapat menimbulkan keracunan. Vektor penyakit  Indeks lalat harus memenuhi syarat;  Indeks jentik nyamuk dibawah 5%. Penghijauan Pepohonan untuk penghijauan lingkungan pemukiman merupakan pelindung dan juga berfungsi untuk kesejukan, keindahan dan kelestarian alam. Adapun ketentuan persyaratan kesehatan rumah tinggal menurut Kepmenkes No. 829/Menkes/SK/VII/1999 adalah sebagai berikut : Bahan bangunan  Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan bahan yang dapat membahayakan kesehatan, an tara lain : debu total kurang dari 150 mg/m2 , asbestos kurang dari 0,5 serat/m3 per 24 jam, plumbum (Pb) kurang dari 300 mg/kg bahan;
  • 14. 14 | P a g e  Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme patogen. Komponen dan penataan ruangan  Lantai kedap air dan mudah dibersihkan;  Dinding rumah memiliki ventilasi, di kamar mandi dan kamar cuci kedap air dan mudah dibersihkan;  Langit-langit rumah mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan;  Bumbungan rumah 10 m dan ada penangkal petir;  Ruang ditata sesuai dengan fungsi dan peruntukannya;  Dapur harus memiliki sarana pembuangan asap. Pencahayaan Pencahayaan alam dan/atau buatan langsung maupun tidak langsung dapat menerangi seluruh ruangan dengan intensitas penerangan minimal 60 lux dan tidak menyilaukan mata. Kualitas udara  Suhu udara nyaman antara 18 – 30 o C;  Kelembaban udara 40 – 70 %;  Gas SO2 kurang dari 0,10 ppm/24 jam;  Pertukaran udara 5 kaki 3 /menit/penghuni;  Gas CO kurang dari 100 ppm/8 jam;  Gas formaldehid kurang dari 120 mg/m3  Ventilasi : Luas lubang ventilasi alamiah yang permanen minimal 10% luas lantai.  Vektor penyakit : Tidak ada lalat, nyamuk ataupun tikus yang bersarang di dalam rumah. Penyediaan air  Tersedia sarana penyediaan air bersih dengan kapasitas minimal 60 liter/ orang/hari;  Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan/atau air minum menurut Permenkes 416 tahun 1990 dan Kepmenkes 907 tahun 2002. Pembuangan Limbah  Limbah cair yang berasal rumah tangga tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan bau, dan tidak mencemari permukaan tanah;  Limbah padat harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan bau, tidak mencemari permukaan tanah dan air tanah.
  • 15. 15 | P a g e F. Sesi Pertanyaan: 1. Apakah sebuah kawasan bisa dikatakan sebuah permukiman jika tidak ada kesempatan kerja? (Ariyadi) Jawab: Sebuah permukiman pasti mempunyai lapangan kerja tetap. Itulah salahsatunya alas an seseorang bermukim di suatu daerah yaitu karena dekat dengan lapangan kerjanya. Apabila sebuah permukiman tidak mempunyai kesempatan kerja maka dia belum di katakana permukiman tetapi lebih ke perumahan. ( Ariyani) 2. Kenapa segala sesuatu yang dikelola oleh swasta itu lebih maju dari pemerintah? Seperti yang terjadi pada perumahan bukit baruga? (Riska Awalia Lestari) Jawab: Segala sesuatu yang di kelola oleh swasta lebih maju karena swasta mengutamakan persaingan dan laba. Sedangkan pemerintah lebih mengutamakan untuk kesejahteraan masyarakat yang kurang mampu. Sehingga pelayanannya pun sering kurang memadai dan cenderung tetap jika di bandingkan dengan swasta yang berani mengambil resiko tinggi untuk mendapatkan keuntungan yang besar seiring dengan pelayanannya. Jika pelayanannya baik maka mereka pun akan mendapatkan keuntungan yang besar. ( Ariyani)
  • 16. 16 | P a g e BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN  perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan. Rumah adalah tempat tujuan akhir dari manusia..  Perumahan sehat tidak harus mahal dan mewah. Tetapi, rumah sehat harus memenuhi syarat syarat kesehatan. Oleh karena itu, rumah yang sederhana jika memenuhi syarat syarat kesehatan juga dapat dikatakan rumah sehat.  Berdasarkan kondisi lingkungan, kesehatan dan ekonominya, masyarakat TPA Antang masih jauh dibawah rata-rata daan belum memenuhi kelayakan serta standar permukiman sehat. B. SARAN 1. Seharusnya rumah yang sehat tidak hanya dapat dijadikan sebagai tempat berlindung, bernaung dan tempat untuk beristirahat, tetapi juga dapat menumbuhkan kehidupan yang sempurna fisik, rohani maupun sosial bagi penghuninya. 2. Sebaiknya pemkot lebih memperhatikan kehidupan masyarakat kelas bawah khususnya yang berada di permukiman kumuh,setidaknya dengan mengolah kembali sampah yang ada di daerah tersebut.
  • 17. 17 | P a g e DAFTAR PUSTAKA Entjang, Indan. 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung; PT. Citra Aditya Bakti Heru, Adi. 1995. Kader Kesehatan Masyarakat. Jakarta; EGC Sumber Lain : www.indonesian-publichealth.com/2014/03/syarat-pemukiman-sehat.html http://www.indonesian-publichealth.com/2013/01/standar-rumah-dan-perumahan- sehat.html