SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
MODUL PRAKTIKUM 1
ASAS STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1
(ASPA 1)
I. LATAR BELAKANG
Modul ini disusun sebagai pengantar bagi praktikum Mata Kuliah Studio
Perancangan Arsitektur 1, khususnya pada tahap awal praktikum yaitu
mengenai pemilihan judul dan penjabarannya, lalu melakukan survei untuk
menentukan lokasi dan tapak.
Praktikum ini merupakan bagian penting dan tidak terpisahkan dari kesatuan
proses pembelajaran mengenai rumah tinggal. Pada praktikum pertama ini yang
akan disajikan adalah Penjabaran Judul, Survei Lokasi Dan Pemilihan Tapak
menurut tema/judul yang telah ditetapkan sebelumnya terutama yang telah
memiliki hubungan interlink dengan Mata Kuliah Struktur Dan Konstruksi
Bangunan Sederhana yang juga memiliki garis bahasan pada bangunan
sederhana dan rumah tinggal.
II. TUJUAN DAN METODE
Tujuan praktikum 1 (Penjabaran Judul, Survei Lokasi Dan Pemilihan Tapak)
adalah untuk:
1. Melatih Kemampuan Kognitif peserta Praktikum, yaitu dengan
menerapkan metode:
a. Menjabarkan definisi dari judul tugas yang telah diberikan serta
menjelaskan karakteristik bangunan yang akan dirancang
b. Mengaplikasikan pengetahuan mengenai pengumpulan data lokasi
dan tapak melalui kegiatan survei di lapangan
c. Memahami dasar pertimbangan dan kriteria pemilihan lokasi dan
tapak yang sesuai dengan fungsi bangunan yang akan dirancang
2. Meningkatkan Kemampuan Psikomotorik para Praktikan, yaitu dengan
mengaplikasikan metode:
a. Melakukan pemantauan langsung di lapangan untuk
mendapatkan lokasi dan tapak yang sesuai dan mendukung baik
dari segi luas maupun fungsi untuk bangunan rumah tinggal,
b. Menganalisis dan menjelaskan data primer (survei langsung) dan
data sekunder (peta) dalam bentuk konsep pemilihan lokasi dan
pemilihan tapak
c. Pelatihan pada studio gambar dengan alat dan bahan yang
diperuntukkan bagi karya arsitektural.
3. Meningkatkan Daya Afektif peserta Mata Kuliah, yaitu dengan metode:
a. Mengembangkan pengetahuan dan wawasan mahasiswa terhadap
karakteristik lokasi dan tapak tertentu melalui survei lapangan
dan analisis data
b. Membiasakan peserta Praktikum melakukan penelitian lapangan,
c. Memupuk kedisiplinan dan manajemen waktu terutama dalam
mengumpulkan data langsung dari lapangan dan menganalisisnya
III. ALAT DAN BAHAN
Adapun alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum 1 penjabaran judul,
survei lokasi dan pemilihan tapak ini adalah:
1. Kamera digital,
2. Laptop/PC
3. Meja Gambar,
4. Mistar Gambar,
5. Ballpoint,
6. Pensil
IV. MATERI PRAKTIKUM 1
Materi praktikum 1 untuk Penjabaran Judul, Pemilihan Lokasi dan Tapak:
1. Definisi
Penjabaran definisi dan istilah (terminologi) pada judul tugas atau
proyek akan sangat membantu dalam mengetahui karakteristik bangunan
yang akan dirancang. Penggunaan istilah dalam bahasa asing sebisa
mungkin dikurangi untuk memberdayakan penggunaan Bahasa
Indonesia. Bahasa asing dapat digunakan jika tidak ditemukan padanan
katanya dalam bahasa Indonesia
Dalam menjelaskan pengertian judul, diperlukan sumber literatur
berupa kamus bahasa maupun kamus teknik. Penjabaran judul yang
akurat akan membantu mendeskripsikan karakteristik bangunan.
Penjabaran judul juga dapat menghasilkan parameter atau batasan
sehingga kegiatan merancang terfokus dan tidak melebar.
Misalnya judul tugas:
“Rumah Tinggal dengan Konsep Arsitektur Tropis”
Rumah Tinggal = Suatu bangunan dengan fungsi hunian
Konsep = Abstraksi atau ide pokok dari suatu hal/peristiwa
Arsitektur Tropis = Perancangan bangunan yang sesuai dengan iklim
tropis
2. Konsep Pemilihan Lokasi
Konsep ini bertujuan mendapatkan lokasi atau kawasan yang paling
sesuai untuk bangunan rumah tinggal. Lokasi suatu proyek rumah tinggal
harus mempertimbangkan beberapa hal berikut:
- Tata ruang
Setiap kawasan kota memiliki panduan dan arah pengembangan
kawasan dalam bentuk Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan
Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK). Setiap kawasan
mempunyai fungsi utama dan fungsi pendukung. Pemilihan lokasi
untuk bangunan hunian harus mempertimbangkan kesesuaian dengan
arah pengembangan kota.
Gambar 1.1 Peta Arahan Pengembangan Kota Makassar
Sumber: Badan Perencanaan Pengembagan Daerah (Bappeda) Kota
Makassar
- Fungsi lahan
Dalam suatu kawasan terdapat lahan dengan fungsi atau
peruntukan yang berbeda. Pembangunan rumah tinggal harus
mempertimbangkan fungsi lahan yang akan dipakai. Lahan tersebut
bukan terletak di kawasan lindung maupun area resapan air.
- Ketersediaan lahan
Pemilihan lokasi perlu mempertimbangkan ketersediaan lahan
yang masih dapat dimanfaatkan untuk bangunan rumah tinggal.
Lokasi di sekitar pusat kota sagat strategis, namun sulit menemukan
lahan kosong untuk ditempati karena kepadatan penduduk.
Sebaliknya daerah pinggir kota masih terdapat banyak lahan kosong,
namun fasilitas pendukung yang masih sedikit pula. Selain itu, daerah
pinggiran kota sering dimanfaatkan sebagai area resapan air.
- Kondisi prasarana
Prasarana merupakan hal dasar yang harus dipenuhi agar suatu
kawasan atau kota dapat berfungsi dengan baik. Perlu diperhatikan
untuk menentukan lokasi di mana kondisi prasarana memungkinkan
untuk dibangunnya bangunan hunian, khususnya rumah tinggal.
Prasarana yang dimaksud antara lain jalan (kendaraan dan pejalan
kaki), jaringan listrik, jaringan air bersih, jaringan telepon, drainase
dan penghijauan.
- Fasilitas publik
Ketersediaan fasilitas umum/publik harus menjadi dasar
pertimbangan dalam menetapkan lokasi pembangunan rumah.
Fasilitas pendukung akan membantu kehidupan penghuni rumah.
Yang dimaksud dengan fasilitas publik antara lain fasilitas pendidikan,
kesehatan, pemerintahan, perdagangan dan hiburan (rekreasi).
Lokasi dengan fasilitas publik yang merata ke seluruh kawasan
akan lebih baik dari pada lokasi dengan fasilitas publik yang terpusat.
3. Konsep Pemilihan Tapak
Konsep ini bertujuan mendapatkan tapak atau site yang paling
sesuai dan mendukung fungsi bangunan rumah tinggal. Beberapa hal
yang harus dipertimbangkan dalam menentukan tapak rumah tinggal
antara lain:
- Luas tapak
Tapak yang dipilih harus mempunyai luas yang cukup untuk
mewadahi kegiatan pada bangunan rumah tinggal.
- Fungsi lahan
Lahan yang terpilih merupakan lahan bebas, bukan kawasan lindung
maupun area resapan air. Hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan
banjir pada saat musim hujan.
- Ketersediaan utilitas kota
Utilitas kota meliputi jaringan listrik, pipa air bersih dari PDAM,
jaringan telepon dan saluran drainase. Tersedianya jaringan utilitas
kota mendukung aktivitas penghuni rumah sehingga bangunan
bergunsi dengan baik.
- Aksesibilitas
Tapak harus dapat dicapai dengan mudah, baik dengan kendaraan
pibadi dan angkutan kota, maupun dengan berjalan kaki. Tingkat
aksesibilitas terlihat dari tersedianya jalan raya dan trotoar di sekitar
tapak.
V. SUMBER DAYA YANG TERLIBAT
Sumber daya yang terlibat dalam praktikum Mata Kuliah Studio Perancangan
Arsitektur 1 ini adalah:
1. 1 orang Dosen Pengampu Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1,
2. 2 orang Asisten Laboratorium/Studio SPA
3. Praktikan yaitu peserta Mata Kuliah SPA 1
VI. STANDAR PENILAIAN
Sebagai pertimbangan objektivitas penilaian Dosen Pembimbing Praktikum
kepada Praktikannya, maka Penilaian untuk Penjabaran Judul, Survei Lokasi Dan
Pemilihan Tapak didasarkan pada standar yang diterapkan seperti poin-poin di
bawah ini:
 Ketepatan penjabaran dari judul tugas
 Kelengkapan data primer dan sekunder
 Teknik analisis data
 Kesesuaian dasar pertimbangan dan kriteria terhadap lokasi dan tapak
 Ketetapan penilaian atau pembobotan terhadap alternatif lokasi dan
tapak
Denah Arsitektur dan Denah Struktur termasuk PENILAIAN INTI Praktikum
01. Pemilihan Lokasi 10 Praktikum/
Asistensi 102. Pemilihan Tapak 15
TOTAL 35 dari 200
VII. REFERENSI
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Makassar, 2010
MODUL PRAKTIKUM 2
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1
I. LATAR BELAKANG
Modul ini disusun sebagai pengantar bagi praktikum Mata Kuliah Studio
Perancangan Arsitektur 1, khususnya pada tahap konsep pengolahan tapak
untuk bangunan sederhana dan rumah tinggal.
Praktikum ini merupakan bagian penting dan tidak terpisahkan dari
kesatuan proses pembelajaran mengenai rumah tinggal. Pada praktikum kedua
ini yang akan disajikan adalah Analisis Tapak menurut tema/judul yang telah
ditetapkan sebelumnya terutama yang telah memiliki hubungan interlink dengan
Mata Kuliah Struktur Dan Konstruksi Bangunan Sederhana yang juga memiliki
garis bahasan pada bangunan sederhana dan rumah tinggal.
II. TUJUAN DAN METODE
Tujuan praktikum 2 (Analisis Tapak) adalah untuk:
1. Melatih Kemampuan Kognitif peserta Praktikum, yaitu dengan
menerapkan metode:
a. Menggambarkan karakteristik dan sifat-sifat tapak yag telah
dipilih dalam konsep pemilihan tapak
b. Menganalisis keunggulan atau potensi dan kelemahan suatu tapak
berdasarkan hasil pemantauan di lapangan dan studi literatur
c. Memahami dasar pertimbangan dan kriteria pengolahan tapak
yang sesuai dengan fungsi bangunan yang akan dirancang
2. Meningkatkan Kemampuan Psikomotorik para Praktikan, yaitu dengan
mengaplikasikan metode:
a. Melakukan pemantauan langsung di lapangan untuk
mendapatkan lokasi dan tapak yang sesuai dan mendukung baik
dari segi luas maupun fungsi untuk bangunan rumah tinggal,
b. Menggambar peta sederhana yang dapat menggambarkan
penggunaan lahan dan fungsi bangunan di sekitar tapak,
c. Menganalisis dan menjelaskan data primer (survei langsung) dan
data sekunder (peta) dalam bentuk gambar konsep pemilihan
lokasi dan pemilihan tapak
d. Pelatihan pada studio gambar dengan alat dan bahan yang
diperuntukkan bagi karya arsitektural.
3. Meningkatkan Daya Afektif peserta Mata Kuliah, yaitu dengan metode:
a. Mengembangkan pengetahuan dan wawasan mahasiswa terhadap
tahap-tahap pengolahan tapak untuk mengakomodasi kegiatan
sesuai dengan fungsi bangunan
b. Membiasakan peserta Praktikum melakukan analisis berdasarkan
data lapangan dan survei literatur mengenai tapak
c. Melatih pola berpikir yang sistematis dalam menganalisis suatu
masalah dan menentukan solusi yang paling tepat untuk
diterapkan, terutama dalam mengolah tapak
III. ALAT DAN BAHAN
Adapun alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum 2 analisis tapak ini
adalah:
1. Laptop/PC
2. Meja Gambar,
3. Mistar Gambar,
4. Kertas gambar HVS ukuran A3 atau A2
5. Ballpoint atau rapido
6. Pensil
IV. MATERI PRAKTIKUM 2
Materi praktikum 2 untuk Analisis Tapak:
1. Kondisi eksisting
Pada bagian ini tapak dideskripsikan dalam bentuk konsep eksisting.
Tapak harus mempunyai luas dan ukuran yang jelas. Pemanfaatan ruang
dan fungsi bangunan di sekitar tapak perlu dituliskan.
Kondisi eksisting digambarkan dalam bentuk peta sederhana,
dilengkapi dengan jalan dan petak-petak (kavling), dan dapat disebut juga
blockplan eksisting. Bangunan serta fasilitas lain yang mendukung fungsi
bangunan selayaknya dituliskan dalam konsep eksisting.
Gambar 2.1 Masterplan kawasan Tanjung Bunga, Makassar
Sumber: GMTD, 2007
2. Analisis sirkulasi
Sirkulasi yang dimaksud adalah sirkulasi kendaraan dan orang
(pejalan kaki). Pada analisis sirkulasi digambarkan jalan masuk dan
keluar kendaraan serta orang, arah pergerakan, dan area parkir.
Sirkulasi di luar tapak dijelaskan mengenai arah lalu lintas pada
jalan disekitar tapak. Penentuan jalur masuk dan keluar kendaraan
diharapkan tidak menimbulkan kemacetan, dan tidak berdekatan dengan
lampu lalu lintas.
Gambar 2.2 Analisis sirkulasi dan lalu lintas
Sumber: Cut Nuraini, 2010
3. Analisis view
Deskripsi pandangan atau view dari luar ke tapak dan dari tapak
dijelaskan dalam analisis view. Sisi tapak yang mendapatkan view yang
mempunyai view yang baik ke luar tapak dibuka atau dikurangi barrier
view-nya, misalnya tanaman atau dinding pagar. Sebaliknya sisi yang
memiliki view yag kurang baik ke arah luar ditutup atau diberi
pembatas/barrier.
Gambar 2.3 Analisis view tapak
Sumber: Cut Nuraini, 2010
4. Analisis orientasi matahari dan angin
Arah pergerakan matahari dari pagi hingga sore hari diperlukan
untuk menentukan orientasi pencahayaan alami rumah dalam bentuk
bukaan jendela.
Bangunan rumah harus mendapatkan cahaya matahari yang cukup
tanpa membuat efek silau dan panas bagi penghuninya. Untuk itu
diperlukan solusi filter cahaya matahari dalam bentuk sunblock,
sunscreen, overstek atap, hingga penataan vegetasi sebagai peneduh pada
sisi tapak dan bangunan yang terkena sinar matahari terlalu banyak.
Gambar 2.4 Analisis orientasi matahari
Sumber: Cut Nuraini, 2010
5. Pembagian zona (zoning)
Dalam suatu tapak perlu dilakukan pembagian zona sesuai dengan fungsi
atau sifat ruang. Sifat ruang ditinjau dari segi privasi terdiri atas:
- Ruang privat
- Ruang semi privat / semi-publik
- Ruang publik
Selain ketiga sifat ruang di atas, dapat pula ditambahkan ruang dengan
sifat service, misalnya untuk gudang, ruang cuci dan kamar mandi.
Gambar 2.5 Analisis pembagian zona pada tapak
Sumber: Cut Nuraini, 2010
6. Analisis lansekap
Penataan elemen lansekap dilakukan dalam analisis lansekap. Pada tapak
direncanakan:
- Hard material
Meliputi pavement, tegel lantai, jalan, perabot eksterior, lampu dan
pagar pembatas.
- Soft material
Meliputi tanah dan rumput, tanaman hias, tanaman pembatas atau
pengarah, dan tanaman peneduh (pohon).
Gambar 2.6 Jenis soft material untuk lansekap
Sumber: Cut Nuraini, 2010
Gambar 2.7 Jenis hard material untuk lansekap
Sumber: Cut Nuraini, 2010
V. SUMBER DAYA YANG TERLIBAT
Sumber daya yang terlibat dalam praktikum Mata Kuliah Studio Perancangan
Arsitektur 1 ini adalah:
1. 1 orang Dosen Pengampu Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1,
2. 2 orang Asisten Laboratorium/Studio SPA
3. Praktikan yaitu peserta Mata Kuliah SPA 1
VI. STANDAR PENILAIAN
Sebagai pertimbangan objektivitas penilaian Dosen Pembimbing Praktikum
kepada Praktikannya, maka Penilaian untuk Analsis Tapak didasarkan pada
standar yang diterapkan seperti poin-poin di bawah ini:
 Kesesuaian deskripsi tapak pada konsep dengan data di lapangan
 Kelengkapan analisis karakteristik tapak, dari segi kelebihan dan
kekurangan tapak
 Teknik analisis yang digunakan
 Kesesuaian dasar pertimbangan dan kriteria dalam mengolah tapak dan
tata letak bangunan
Analisis Tapak termasuk PENILAIAN INTI Praktikum
01. Analisis kondisi eksisting Praktikum/
Asistensi 202. Pengolahan tapak
TOTAL 35 dari 200
VII. REFERENSI
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Makassar, 2010
Cut Nuraini, 2010, Metode Perancangan Arsitektur, Karya Putra Darwati,
Bandung.
MODUL PRAKTIKUM 3
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1
I. LATAR BELAKANG
Modul ini disusun sebagai pengantar bagi praktikum Mata Kuliah Studio
Perancangan Arsitektur 1, khususnya pada tahap identifikasi kegiatan dan
pengelompokan (klasifikasi) kegiatan dalam bangunan.
Praktikum ini merupakan bagian penting dan tidak terpisahkan dari
kesatuan proses pembelajaran mengenai rumah tinggal. Pada praktikum ketiga
ini yang akan disajikan adalah Identifikasi dan Klasifikasi Kegiatan menurut
tema/judul yang telah ditetapkan sebelumnya terutama yang telah memiliki
hubungan interlink dengan Mata Kuliah Struktur Dan Konstruksi Bangunan
Sederhana yang juga memiliki garis bahasan pada bangunan sederhana dan
rumah tinggal.
II. TUJUAN DAN METODE
Tujuan praktikum 3 (Identifikasi dan Klasifikasi Kegiatan) adalah untuk:
1. Melatih Kemampuan Kognitif peserta Praktikum, yaitu dengan
menerapkan metode:
a. Mengidentifikasi pelaku kegiatan dan ruang lingkup kegiatan yang
dilakukan di dalam bangunan,
b. Mengaplikasikan pengetahuan mengenai karakteristik pelaku
kegiatan atau pengguna bangunan rumah tinggal yang didapatkan
dari studi literatur atau wawancara langsung,
c. Memahami dasar pertimbangan dan kriteria pengelompokan
kegiatan untuk menghasilkan penataan ruang yang baik
2. Meningkatkan Kemampuan Psikomotorik para Praktikan, yaitu dengan
mengaplikasikan metode:
a. Membuat profil penghuni rumah tinggal untuk mendalami
karakternya dan jenis-jenis kegiatan yang mungkin dilakukan
b. Menganalisis kegiatan-kegiatan untuk menghasilkan ruang yang
dibutuhkan untuk mewadahinya, dan disajikan dalam bentuk
diagram atau tabel
c. Pelatihan pada studio gambar dengan alat dan bahan yang
diperuntukkan bagi pembuatan konsep perancangan arsitektur
3. Meningkatkan Daya Afektif peserta Mata Kuliah, yaitu dengan metode:
a. Mengembangkan pengetahuan dan wawasan mahasiswa terhadap
karakter pengguna bangunan, kegiatan dan hubungannya dengan
kebutuhan ruang melalui pembuatan konsep kebutuhan ruang,
b. Membiasakan peserta Praktikum melakukan identifikasi pengguna
dan jenis kegiatan secara sistematis,
c. Memupuk ketelitian dan kemampuan analisis untuk membuat
daftar kegiatan dan kebutuhan ruang
III. ALAT DAN BAHAN
Adapun alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum 3 identifikasi dan
klasifikasi kegiatan ini adalah:
1. Laptop/PC
2. Meja Gambar,
3. Mistar Gambar,
4. Kertas gambar HVS A3 atau A2
5. Ballpoint, rapido, spidol
6. Pensil
IV. MATERI PRAKTIKUM 3
Materi praktikum 3 untuk Identifikasi dan Klasifikasi Kegiatan:
1. Identifikasi pelaku kegiatan
Setiap bangunan yang dibangun harus memperhitungkan orang-
orang yang akan menggunakannya, tidak terkecuali bangunan sederhana
dan rumah tinggal. Metode identifikasi dengan cara membuat profil
pengguna bangunan rumah tinggal dari segi profesi, usia, jenis kelamin,
dst. Semakin lengkap dan menyeluruh profil pengguna, maka ruang yang
dihasilkan semakin spesifik dan terfokus.
2. Pengelompokan kegiatan
Aktivitas yang dilakukan oleh pengguna bangunan rumah tinggal
dapat dikelompokkan berdasarkan sifat kegiatannya, misalnya dari segi
tingkat privasinya.
- Kegiatan privat
Aktivitas yang termasuk dalam kegiatan privat dilakukan oleh
penghuni rumah, tanpa melibatkan tamu atau pengunjung. Akses ke
ruang untuk kegiatan ini sangat dibatasi.
- Kegiatan semi-privat
Aktivitas yang dikelompokkan dalam kegiatan semi privat/semi-
publik adalah kegiatan yang dilakukan bersama-sama antara
penghuni rumah dan tamu/pengunjung secara selektif. Akses
pengunjung ke ruangan untuk jenis kegiatan ini terbatas.
- Kegiatan publik
Aktivitas yang termasuk dalam kelompok kegiatan publik dilakukan
oleh penghuni rumah dan tamu/pengunjung tanpa seleksi (non-
selective). Akses tamu ke ruangan untuk kegiatan ini tidak dibatasi
atau terbuka untuk umum.
3. Konsep hubungan ruang dan kegiatan
Kegiatan yang telah dibuat daftarnya kemudian dianalisis untuk
menemukan keterkaitannya satu sama lain. Hal ini untuk menentukan
tata letak ruang di dalam dan di luar bangunan.
Untuk menggambarkan hubungan kegiatan atau ruang, dapat
menggunakan diagram, tabel atau matriks. Dalam membuat diagram
ddengan gelembung dan garis, sebaiknya menghindari terjadinya crossing
(gambar 3.3).
Gambar 3.1 Matriks hubungan ruang
Gambar 3.2 Diagram Gelembung
Gambar 3.3 Crossing pada diagram gelembung
Hubungan ruang dapat terbagi menjadi:
- Hubungan langsung
Ruang diletakkan berdampingan, saling berhadapan, dapat
dipisahkan oleh dinding, partisi dan pintu, atau bergabung dalam
satu bagian.
Gambar 3.4 Ruang dengan hubungan langsung
- Hubungan tidak langsung
Ruang diletakkan berjauhan, dan terdapat ruang antara yang
memisahkannya.
Gambar 3.5 Ruang dengan hubungan tidak langsung
V. SUMBER DAYA YANG TERLIBAT
Sumber daya yang terlibat dalam praktikum Mata Kuliah Studio Perancangan
Arsitektur 1 ini adalah:
1. 1 orang Dosen Pengampu Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1,
2. 2 orang Asisten Laboratorium/Studio SPA
3. Praktikan yaitu peserta Mata Kuliah SPA 1
VI. STANDAR PENILAIAN
Sebagai pertimbangan objektivitas penilaian Dosen Pembimbing Praktikum
kepada Praktikannya, maka Penilaian untuk Identifikasi dan Klasifikasi Kegiatan
didasarkan pada standar yang diterapkan seperti poin-poin di bawah ini:
 Kelengkapan data profil pengguna bangunan/penghuni
 Kelengkapan daftar kegiatan yang mungkin dilakukan
 Keterhubungan hasil analisis pengelompokan kegiatan dan hubungan
ruang
 Teknik presentasi data
Identifikasi dan Klasifikasi Kegiatan termasuk PENILAIAN INTI Praktikum
01. Identifikasi dan klasifikasi kegiatan Praktikum/
Asistensi 302. Pola hubungan ruang
TOTAL 35 dari 200
VII. REFERENSI
Cut Nuraini, 2010, Metode Perancangan Arsitektur, Karya Putra Darwati,
Bandung.
MODUL PRAKTIKUM 4
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1
VIII. LATAR BELAKANG
Modul ini disusun sebagai pengantar bagi praktikum Mata Kuliah Studio
Perancangan Arsitektur 1, khususnya pada tahap penentuan dimensi ruang dan
perabot dalam bangunan sederhana dan rumah tinggal.
Praktikum ini merupakan bagian penting dan tidak terpisahkan dari
kesatuan proses pembelajaran mengenai rumah tinggal. Pada praktikum
keempat ini yang akan disajikan adalah Konsep Besaran Ruang menurut
tema/judul yang telah ditetapkan sebelumnya terutama yang telah memiliki
hubungan interlink dengan Mata Kuliah Struktur Dan Konstruksi Bangunan
Sederhana yang juga memiliki garis bahasan pada bangunan sederhana dan
rumah tinggal.
IX. TUJUAN DAN METODE
Tujuan praktikum 4 (Konsep Besaran Ruang) adalah untuk:
1. Melatih Kemampuan Kognitif peserta Praktikum, yaitu dengan
menerapkan metode:
a. Menganalisis jenis dan besaran ruang yang dibutuhkan untuk
setiap kegiatan yag mungkin terjadi,
b. Mengaplikasikan pengetahuan mengenai standar besaran ruang
gerak manusia dan matra ruang dalam menghitung dimensi ruang,
c. Mempelajari jenis-jenis perabot rumah tangga dan dimensinya
secara umum untuk mendapatkan besaran ruang
2. Meningkatkan Kemampuan Psikomotorik para Praktikan, yaitu dengan
mengaplikasikan metode:
a. Menganalisis kegiatan-kegiatan untuk menentukan perabot yang
digunakan dan sirkulasi yang dibutuhkan
b. Membuat perhitungan besaran ruang berdasarkan ruang gerak
manusia dan dimensi perabot yang digunakan di ruang tersebut
c. Pelatihan pada studio gambar dengan alat dan bahan yang
diperuntukkan bagi pembuatan tabel besaran ruang
3. Meningkatkan Daya Afektif peserta Mata Kuliah, yaitu dengan metode:
a. Mengembangkan pengetahuan dan wawasan mahasiswa terhadap
standar ruang gerak manusia dan kebutuhan perabot dalam suatu
ruangan,
b. Membiasakan peserta Praktikum melakukan perhitungan besaran
ruang berdasarkan standar ruang gerak, sirkulasi dan ukuran
perabot,
c. Memupuk ketelitian dan kemampuan analisis untuk membuat
konsep besaran ruang yang sistematis
X. ALAT DAN BAHAN
Adapun alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum 4 konsep besaran
ruang ini adalah:
1. Laptop/PC
2. Meja Gambar,
3. Mistar Gambar,
4. Kertas gambar HVS A3 atau A2
5. Ballpoint, rapido, spidol
6. Pensil
XI. MATERI PRAKTIKUM 4
Materi praktikum 4 untuk Konsep Besaran Ruang:
1. Besaran ruang dan standar ruang gerak manusia
Ruang-ruang yang telah diidentifikasi perlu diperhitungkan
luasannya. Hal ini diperlukan agar ruangan tersebut dapat berfungsi
optimal sebagai wadah dari kegiatan yang ada.
Beragam cara dapat dilakukan untuk menghitung besaran ruang, antara
lain:
- Studi banding dengan ruang sejenis yang sudah ada
- Studi literatur (Data Arsitek, Time Saver)
Perlu diketahui bahwa besaran atau dimensi ruang sangat ditentukan
oleh manusia sebagai pelaku utama kegiatan. Dengan memahami standar-
standar ukuran ruang gerak manusia, kita dapat mempertimbangkan
besaran ruang yang dibutuhkan secara logis.
Gambar 4.1 Proporsi tubuh manusia
Sumber: Julius Panero, 1979
Gambar 4.2 Ukuran gerak horizontal manusia
sumber: Badan Litbang PU
2. Standar ukuran ruang
luas lantai suatu ruang memperhatikan aktivitas manusia dan tata
letak perabot di dalam ruang tersebut. Hal ini untuk memastikan adanya
sirkulasi yang lancar sehingga kegiatan dapat mengalir tanpa hambatan.
Gambar 4.3 Aktivitas manusia dan tata letak perabot ruang duduk
Sumber: Badan Litbang PU
Gambar 4.4 Aktivitas manusia dan tata letak perabot ruang makan
Sumber: Badan Litbang PU
Gambar 4.5 Aktivitas manusia dan tata letak perabot ruang tidur
Sumber: Badan Litbang PU
Gambar 4.6 Aktivitas manusia dan tata letak perabot dapur
Sumber: Badan Litbang PU
Gambar 4.7 Aktivitas manusia dan tata letak perabot kamar mandi
Sumber: Badan Litbang PU
3. Tabel besaran ruang
Tabel besaran ruang dibuat untuk memperlihatkan ukuran luas
ruang yang didapatkan dengan mempertimbangkan standar ukuran,
sirkulasi yang disediakan, dan perabot yang digunakan beserta
ukurannya.
TABEL 1
BESARAN RUANG
No Nama Ruang
Jumlah
Ruang
Standar
Ukuran
Sirkulasi Perabot
Besaran
Ruang
1 Ruang tamu
1 - 30%
Sofa,
meja
12 m2
2 Ruang
keluarga
n/a n/a n/a n/a n/a
3 Ruang tidur
utama
n/a n/a n/a n/a n/a
4 Kamar tidur
anak
n/a n/a n/a n/a n/a
5 Dapur n/a n/a n/a n/a n/a
6 Ruang makan n/a n/a n/a n/a n/a
7 Kamar
mandi/WC
n/a n/a n/a n/a n/a
XII. SUMBER DAYA YANG TERLIBAT
Sumber daya yang terlibat dalam praktikum Mata Kuliah Studio Perancangan
Arsitektur 1 ini adalah:
1. 1 orang Dosen Pengampu Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1,
2. 2 orang Asisten Laboratorium/Studio SPA
3. Praktikan yaitu peserta Mata Kuliah SPA 1
XIII. STANDAR PENILAIAN
Sebagai pertimbangan objektivitas penilaian Dosen Pembimbing Praktikum
kepada Praktikannya, maka Penilaian untuk Konsep Besaran Ruang didasarkan
pada standar yang diterapkan seperti poin-poin di bawah ini:
 Kebenaran standar ukuran gerak manusia yang digunakan
 Kebenaran standar ukuran ruangan (matra ruang) yang digunakan
 Keseseuaian perabot yang digunakan dengan fungsi ruang
 Teknik penyajian tabel besaran ruang
Konsep Besaran Ruang termasuk PENILAIAN INTI Praktikum
01. Tabel besaran ruang Praktikum/
Asistensi 3
TOTAL 35 dari 200
XIV. REFERENSI
Julius Panero, 1979, Human Dimension and Interior Space, Watson-Guptill
Publications, New York.
Pusat Litbang PU, Matra Ruang untuk Rumah Tinggal, Direktorat Jenderal Cipta
Karya, Departemen Pekerjaan Umum.

More Related Content

What's hot

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5Agus Hendrowibowo
 
4. elemen urban design
4. elemen urban design4. elemen urban design
4. elemen urban designBenny Iskandar
 
Fungsi dalam arsitektur
Fungsi dalam arsitekturFungsi dalam arsitektur
Fungsi dalam arsitekturArya Poetra
 
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR BANGUNAN TINGGI (APARTEMEN) 2017 / 2018
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR BANGUNAN TINGGI (APARTEMEN) 2017 / 2018STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR BANGUNAN TINGGI (APARTEMEN) 2017 / 2018
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR BANGUNAN TINGGI (APARTEMEN) 2017 / 2018Saskia Oktrifani Sinaga
 
04 teori perancangan kota
04 teori perancangan kota04 teori perancangan kota
04 teori perancangan kotaRinaBilo
 
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di Bengkulu
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di BengkuluPenerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di Bengkulu
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di BengkuluRabiyatul Adawiyah
 
arsitektur barat
arsitektur baratarsitektur barat
arsitektur baratrenashiru
 
struktur cangkang (sell structure) kel. 4
struktur cangkang (sell structure) kel. 4struktur cangkang (sell structure) kel. 4
struktur cangkang (sell structure) kel. 4WSKT
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten BandungRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten BandungPenataan Ruang
 
Pranata Pembangunan Pertemuan 1
Pranata Pembangunan Pertemuan 1Pranata Pembangunan Pertemuan 1
Pranata Pembangunan Pertemuan 1Nurul Angreliany
 
Teknik Bangunan Bentang Lebar
Teknik Bangunan Bentang LebarTeknik Bangunan Bentang Lebar
Teknik Bangunan Bentang LebarBarley Prima
 

What's hot (20)

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5
 
Makalah Struktur Bentang Lebar
Makalah Struktur Bentang LebarMakalah Struktur Bentang Lebar
Makalah Struktur Bentang Lebar
 
Real estate design
Real estate designReal estate design
Real estate design
 
Tapak 2
Tapak 2Tapak 2
Tapak 2
 
4. elemen urban design
4. elemen urban design4. elemen urban design
4. elemen urban design
 
Fungsi dalam arsitektur
Fungsi dalam arsitekturFungsi dalam arsitektur
Fungsi dalam arsitektur
 
04 analisis tapak
04 analisis tapak04 analisis tapak
04 analisis tapak
 
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR BANGUNAN TINGGI (APARTEMEN) 2017 / 2018
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR BANGUNAN TINGGI (APARTEMEN) 2017 / 2018STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR BANGUNAN TINGGI (APARTEMEN) 2017 / 2018
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR BANGUNAN TINGGI (APARTEMEN) 2017 / 2018
 
Sistem tabung
Sistem tabungSistem tabung
Sistem tabung
 
Analisis arah angin
Analisis arah anginAnalisis arah angin
Analisis arah angin
 
04 teori perancangan kota
04 teori perancangan kota04 teori perancangan kota
04 teori perancangan kota
 
Teori figure ground
Teori figure groundTeori figure ground
Teori figure ground
 
ARSITEKTUR PERKOTAAN
ARSITEKTUR PERKOTAANARSITEKTUR PERKOTAAN
ARSITEKTUR PERKOTAAN
 
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di Bengkulu
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di BengkuluPenerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di Bengkulu
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di Bengkulu
 
arsitektur barat
arsitektur baratarsitektur barat
arsitektur barat
 
struktur cangkang (sell structure) kel. 4
struktur cangkang (sell structure) kel. 4struktur cangkang (sell structure) kel. 4
struktur cangkang (sell structure) kel. 4
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten BandungRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung
 
Pranata Pembangunan Pertemuan 1
Pranata Pembangunan Pertemuan 1Pranata Pembangunan Pertemuan 1
Pranata Pembangunan Pertemuan 1
 
Rancang kota yang baik
Rancang kota yang baikRancang kota yang baik
Rancang kota yang baik
 
Teknik Bangunan Bentang Lebar
Teknik Bangunan Bentang LebarTeknik Bangunan Bentang Lebar
Teknik Bangunan Bentang Lebar
 

Similar to ANALISIS TAPAK

Kompilasi data dalam Proses Penyusanan Bahan Seminar
Kompilasi data dalam Proses Penyusanan Bahan SeminarKompilasi data dalam Proses Penyusanan Bahan Seminar
Kompilasi data dalam Proses Penyusanan Bahan Seminarwati372566
 
BAB I KP 2022 (1).pdf 123434kenekfkemgkregrrrr
BAB I KP 2022 (1).pdf 123434kenekfkemgkregrrrrBAB I KP 2022 (1).pdf 123434kenekfkemgkregrrrr
BAB I KP 2022 (1).pdf 123434kenekfkemgkregrrrrjulvanidaman001
 
PEDOMAN-PENYELENGGARAAN-STUDIO-2021.2.pdf
PEDOMAN-PENYELENGGARAAN-STUDIO-2021.2.pdfPEDOMAN-PENYELENGGARAAN-STUDIO-2021.2.pdf
PEDOMAN-PENYELENGGARAAN-STUDIO-2021.2.pdfMuhammadTama3
 
rtbl PENDEKATAN, METODOLOGI & PROGRAM KERJA.doc
rtbl PENDEKATAN, METODOLOGI & PROGRAM KERJA.docrtbl PENDEKATAN, METODOLOGI & PROGRAM KERJA.doc
rtbl PENDEKATAN, METODOLOGI & PROGRAM KERJA.docardhanes002
 
319621003 ustek-turap-mempawah
319621003 ustek-turap-mempawah319621003 ustek-turap-mempawah
319621003 ustek-turap-mempawahEmil ..
 
01 perencanaan bendungan-waduk
01 perencanaan bendungan-waduk01 perencanaan bendungan-waduk
01 perencanaan bendungan-wadukGland Billy
 
01 perencanaan bendungan-waduk
01 perencanaan bendungan-waduk01 perencanaan bendungan-waduk
01 perencanaan bendungan-wadukWerdhi S
 
01 perencanaan bendungan-waduk
01 perencanaan bendungan-waduk01 perencanaan bendungan-waduk
01 perencanaan bendungan-wadukByox Olii
 
Contoh rsp
Contoh rspContoh rsp
Contoh rspllyoong
 
SAP_Studio Perancangan Lansekap 2.pdf
SAP_Studio Perancangan Lansekap 2.pdfSAP_Studio Perancangan Lansekap 2.pdf
SAP_Studio Perancangan Lansekap 2.pdfIrawanLecturer
 
PLA-112 ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN.docx
PLA-112 ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN.docxPLA-112 ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN.docx
PLA-112 ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN.docxzulfadly11
 
LAPORAN_KERJA_PERUNDINGAN_PELAN_TINDAKAN_PEMBANGUNAN_SEMULA_KAWUSANG.docx
LAPORAN_KERJA_PERUNDINGAN_PELAN_TINDAKAN_PEMBANGUNAN_SEMULA_KAWUSANG.docxLAPORAN_KERJA_PERUNDINGAN_PELAN_TINDAKAN_PEMBANGUNAN_SEMULA_KAWUSANG.docx
LAPORAN_KERJA_PERUNDINGAN_PELAN_TINDAKAN_PEMBANGUNAN_SEMULA_KAWUSANG.docxMohdZulkafli
 
Bab 2 pendahuluan halsel 2017
Bab 2 pendahuluan halsel 2017Bab 2 pendahuluan halsel 2017
Bab 2 pendahuluan halsel 2017Hendy Hidayat
 
rpp revisi 2016 geografi xii rpp diva pendidikan
rpp revisi 2016 geografi xii rpp diva pendidikanrpp revisi 2016 geografi xii rpp diva pendidikan
rpp revisi 2016 geografi xii rpp diva pendidikanDiva Pendidikan
 
perancang lanskap madya jenjang 8 .pptx
perancang lanskap madya jenjang 8   .pptxperancang lanskap madya jenjang 8   .pptx
perancang lanskap madya jenjang 8 .pptxboynugraha727
 
Modul_Operasi_dan_Pemeliharaan.pdf
Modul_Operasi_dan_Pemeliharaan.pdfModul_Operasi_dan_Pemeliharaan.pdf
Modul_Operasi_dan_Pemeliharaan.pdfDreamGaming224
 
teknik survei perancangan tapak unpab
teknik survei perancangan tapak unpabteknik survei perancangan tapak unpab
teknik survei perancangan tapak unpabBenny Iskandar
 
Rth ting 2 2015
Rth ting 2 2015Rth ting 2 2015
Rth ting 2 2015itamuadz
 
Rth ting 2 2015
Rth ting 2 2015Rth ting 2 2015
Rth ting 2 2015itamuadz
 

Similar to ANALISIS TAPAK (20)

Kompilasi data dalam Proses Penyusanan Bahan Seminar
Kompilasi data dalam Proses Penyusanan Bahan SeminarKompilasi data dalam Proses Penyusanan Bahan Seminar
Kompilasi data dalam Proses Penyusanan Bahan Seminar
 
BAB I KP 2022 (1).pdf 123434kenekfkemgkregrrrr
BAB I KP 2022 (1).pdf 123434kenekfkemgkregrrrrBAB I KP 2022 (1).pdf 123434kenekfkemgkregrrrr
BAB I KP 2022 (1).pdf 123434kenekfkemgkregrrrr
 
PEDOMAN-PENYELENGGARAAN-STUDIO-2021.2.pdf
PEDOMAN-PENYELENGGARAAN-STUDIO-2021.2.pdfPEDOMAN-PENYELENGGARAAN-STUDIO-2021.2.pdf
PEDOMAN-PENYELENGGARAAN-STUDIO-2021.2.pdf
 
rtbl PENDEKATAN, METODOLOGI & PROGRAM KERJA.doc
rtbl PENDEKATAN, METODOLOGI & PROGRAM KERJA.docrtbl PENDEKATAN, METODOLOGI & PROGRAM KERJA.doc
rtbl PENDEKATAN, METODOLOGI & PROGRAM KERJA.doc
 
319621003 ustek-turap-mempawah
319621003 ustek-turap-mempawah319621003 ustek-turap-mempawah
319621003 ustek-turap-mempawah
 
01 perencanaan bendungan-waduk
01 perencanaan bendungan-waduk01 perencanaan bendungan-waduk
01 perencanaan bendungan-waduk
 
01 perencanaan bendungan-waduk
01 perencanaan bendungan-waduk01 perencanaan bendungan-waduk
01 perencanaan bendungan-waduk
 
01 perencanaan bendungan-waduk
01 perencanaan bendungan-waduk01 perencanaan bendungan-waduk
01 perencanaan bendungan-waduk
 
Contoh rsp
Contoh rspContoh rsp
Contoh rsp
 
SAP_Studio Perancangan Lansekap 2.pdf
SAP_Studio Perancangan Lansekap 2.pdfSAP_Studio Perancangan Lansekap 2.pdf
SAP_Studio Perancangan Lansekap 2.pdf
 
PLA-112 ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN.docx
PLA-112 ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN.docxPLA-112 ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN.docx
PLA-112 ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN.docx
 
LAPORAN_KERJA_PERUNDINGAN_PELAN_TINDAKAN_PEMBANGUNAN_SEMULA_KAWUSANG.docx
LAPORAN_KERJA_PERUNDINGAN_PELAN_TINDAKAN_PEMBANGUNAN_SEMULA_KAWUSANG.docxLAPORAN_KERJA_PERUNDINGAN_PELAN_TINDAKAN_PEMBANGUNAN_SEMULA_KAWUSANG.docx
LAPORAN_KERJA_PERUNDINGAN_PELAN_TINDAKAN_PEMBANGUNAN_SEMULA_KAWUSANG.docx
 
Bab 2 pendahuluan halsel 2017
Bab 2 pendahuluan halsel 2017Bab 2 pendahuluan halsel 2017
Bab 2 pendahuluan halsel 2017
 
rpp revisi 2016 geografi xii rpp diva pendidikan
rpp revisi 2016 geografi xii rpp diva pendidikanrpp revisi 2016 geografi xii rpp diva pendidikan
rpp revisi 2016 geografi xii rpp diva pendidikan
 
perancang lanskap madya jenjang 8 .pptx
perancang lanskap madya jenjang 8   .pptxperancang lanskap madya jenjang 8   .pptx
perancang lanskap madya jenjang 8 .pptx
 
Modul_Operasi_dan_Pemeliharaan.pdf
Modul_Operasi_dan_Pemeliharaan.pdfModul_Operasi_dan_Pemeliharaan.pdf
Modul_Operasi_dan_Pemeliharaan.pdf
 
Rapat reviewer
Rapat reviewerRapat reviewer
Rapat reviewer
 
teknik survei perancangan tapak unpab
teknik survei perancangan tapak unpabteknik survei perancangan tapak unpab
teknik survei perancangan tapak unpab
 
Rth ting 2 2015
Rth ting 2 2015Rth ting 2 2015
Rth ting 2 2015
 
Rth ting 2 2015
Rth ting 2 2015Rth ting 2 2015
Rth ting 2 2015
 

ANALISIS TAPAK

  • 1. MODUL PRAKTIKUM 1 ASAS STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1 (ASPA 1) I. LATAR BELAKANG Modul ini disusun sebagai pengantar bagi praktikum Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1, khususnya pada tahap awal praktikum yaitu mengenai pemilihan judul dan penjabarannya, lalu melakukan survei untuk menentukan lokasi dan tapak. Praktikum ini merupakan bagian penting dan tidak terpisahkan dari kesatuan proses pembelajaran mengenai rumah tinggal. Pada praktikum pertama ini yang akan disajikan adalah Penjabaran Judul, Survei Lokasi Dan Pemilihan Tapak menurut tema/judul yang telah ditetapkan sebelumnya terutama yang telah memiliki hubungan interlink dengan Mata Kuliah Struktur Dan Konstruksi Bangunan Sederhana yang juga memiliki garis bahasan pada bangunan sederhana dan rumah tinggal. II. TUJUAN DAN METODE Tujuan praktikum 1 (Penjabaran Judul, Survei Lokasi Dan Pemilihan Tapak) adalah untuk: 1. Melatih Kemampuan Kognitif peserta Praktikum, yaitu dengan menerapkan metode: a. Menjabarkan definisi dari judul tugas yang telah diberikan serta menjelaskan karakteristik bangunan yang akan dirancang b. Mengaplikasikan pengetahuan mengenai pengumpulan data lokasi dan tapak melalui kegiatan survei di lapangan c. Memahami dasar pertimbangan dan kriteria pemilihan lokasi dan tapak yang sesuai dengan fungsi bangunan yang akan dirancang 2. Meningkatkan Kemampuan Psikomotorik para Praktikan, yaitu dengan mengaplikasikan metode: a. Melakukan pemantauan langsung di lapangan untuk mendapatkan lokasi dan tapak yang sesuai dan mendukung baik dari segi luas maupun fungsi untuk bangunan rumah tinggal, b. Menganalisis dan menjelaskan data primer (survei langsung) dan data sekunder (peta) dalam bentuk konsep pemilihan lokasi dan pemilihan tapak c. Pelatihan pada studio gambar dengan alat dan bahan yang diperuntukkan bagi karya arsitektural. 3. Meningkatkan Daya Afektif peserta Mata Kuliah, yaitu dengan metode: a. Mengembangkan pengetahuan dan wawasan mahasiswa terhadap karakteristik lokasi dan tapak tertentu melalui survei lapangan dan analisis data b. Membiasakan peserta Praktikum melakukan penelitian lapangan, c. Memupuk kedisiplinan dan manajemen waktu terutama dalam mengumpulkan data langsung dari lapangan dan menganalisisnya
  • 2. III. ALAT DAN BAHAN Adapun alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum 1 penjabaran judul, survei lokasi dan pemilihan tapak ini adalah: 1. Kamera digital, 2. Laptop/PC 3. Meja Gambar, 4. Mistar Gambar, 5. Ballpoint, 6. Pensil IV. MATERI PRAKTIKUM 1 Materi praktikum 1 untuk Penjabaran Judul, Pemilihan Lokasi dan Tapak: 1. Definisi Penjabaran definisi dan istilah (terminologi) pada judul tugas atau proyek akan sangat membantu dalam mengetahui karakteristik bangunan yang akan dirancang. Penggunaan istilah dalam bahasa asing sebisa mungkin dikurangi untuk memberdayakan penggunaan Bahasa Indonesia. Bahasa asing dapat digunakan jika tidak ditemukan padanan katanya dalam bahasa Indonesia Dalam menjelaskan pengertian judul, diperlukan sumber literatur berupa kamus bahasa maupun kamus teknik. Penjabaran judul yang akurat akan membantu mendeskripsikan karakteristik bangunan. Penjabaran judul juga dapat menghasilkan parameter atau batasan sehingga kegiatan merancang terfokus dan tidak melebar. Misalnya judul tugas: “Rumah Tinggal dengan Konsep Arsitektur Tropis” Rumah Tinggal = Suatu bangunan dengan fungsi hunian Konsep = Abstraksi atau ide pokok dari suatu hal/peristiwa Arsitektur Tropis = Perancangan bangunan yang sesuai dengan iklim tropis 2. Konsep Pemilihan Lokasi Konsep ini bertujuan mendapatkan lokasi atau kawasan yang paling sesuai untuk bangunan rumah tinggal. Lokasi suatu proyek rumah tinggal harus mempertimbangkan beberapa hal berikut: - Tata ruang Setiap kawasan kota memiliki panduan dan arah pengembangan kawasan dalam bentuk Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK). Setiap kawasan mempunyai fungsi utama dan fungsi pendukung. Pemilihan lokasi untuk bangunan hunian harus mempertimbangkan kesesuaian dengan arah pengembangan kota.
  • 3. Gambar 1.1 Peta Arahan Pengembangan Kota Makassar Sumber: Badan Perencanaan Pengembagan Daerah (Bappeda) Kota Makassar - Fungsi lahan Dalam suatu kawasan terdapat lahan dengan fungsi atau peruntukan yang berbeda. Pembangunan rumah tinggal harus mempertimbangkan fungsi lahan yang akan dipakai. Lahan tersebut bukan terletak di kawasan lindung maupun area resapan air. - Ketersediaan lahan Pemilihan lokasi perlu mempertimbangkan ketersediaan lahan yang masih dapat dimanfaatkan untuk bangunan rumah tinggal. Lokasi di sekitar pusat kota sagat strategis, namun sulit menemukan lahan kosong untuk ditempati karena kepadatan penduduk. Sebaliknya daerah pinggir kota masih terdapat banyak lahan kosong, namun fasilitas pendukung yang masih sedikit pula. Selain itu, daerah pinggiran kota sering dimanfaatkan sebagai area resapan air. - Kondisi prasarana Prasarana merupakan hal dasar yang harus dipenuhi agar suatu kawasan atau kota dapat berfungsi dengan baik. Perlu diperhatikan untuk menentukan lokasi di mana kondisi prasarana memungkinkan untuk dibangunnya bangunan hunian, khususnya rumah tinggal. Prasarana yang dimaksud antara lain jalan (kendaraan dan pejalan kaki), jaringan listrik, jaringan air bersih, jaringan telepon, drainase dan penghijauan.
  • 4. - Fasilitas publik Ketersediaan fasilitas umum/publik harus menjadi dasar pertimbangan dalam menetapkan lokasi pembangunan rumah. Fasilitas pendukung akan membantu kehidupan penghuni rumah. Yang dimaksud dengan fasilitas publik antara lain fasilitas pendidikan, kesehatan, pemerintahan, perdagangan dan hiburan (rekreasi). Lokasi dengan fasilitas publik yang merata ke seluruh kawasan akan lebih baik dari pada lokasi dengan fasilitas publik yang terpusat. 3. Konsep Pemilihan Tapak Konsep ini bertujuan mendapatkan tapak atau site yang paling sesuai dan mendukung fungsi bangunan rumah tinggal. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan tapak rumah tinggal antara lain: - Luas tapak Tapak yang dipilih harus mempunyai luas yang cukup untuk mewadahi kegiatan pada bangunan rumah tinggal. - Fungsi lahan Lahan yang terpilih merupakan lahan bebas, bukan kawasan lindung maupun area resapan air. Hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan banjir pada saat musim hujan. - Ketersediaan utilitas kota Utilitas kota meliputi jaringan listrik, pipa air bersih dari PDAM, jaringan telepon dan saluran drainase. Tersedianya jaringan utilitas kota mendukung aktivitas penghuni rumah sehingga bangunan bergunsi dengan baik. - Aksesibilitas Tapak harus dapat dicapai dengan mudah, baik dengan kendaraan pibadi dan angkutan kota, maupun dengan berjalan kaki. Tingkat aksesibilitas terlihat dari tersedianya jalan raya dan trotoar di sekitar tapak. V. SUMBER DAYA YANG TERLIBAT Sumber daya yang terlibat dalam praktikum Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 ini adalah: 1. 1 orang Dosen Pengampu Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1, 2. 2 orang Asisten Laboratorium/Studio SPA 3. Praktikan yaitu peserta Mata Kuliah SPA 1 VI. STANDAR PENILAIAN Sebagai pertimbangan objektivitas penilaian Dosen Pembimbing Praktikum kepada Praktikannya, maka Penilaian untuk Penjabaran Judul, Survei Lokasi Dan Pemilihan Tapak didasarkan pada standar yang diterapkan seperti poin-poin di bawah ini:  Ketepatan penjabaran dari judul tugas  Kelengkapan data primer dan sekunder  Teknik analisis data  Kesesuaian dasar pertimbangan dan kriteria terhadap lokasi dan tapak
  • 5.  Ketetapan penilaian atau pembobotan terhadap alternatif lokasi dan tapak Denah Arsitektur dan Denah Struktur termasuk PENILAIAN INTI Praktikum 01. Pemilihan Lokasi 10 Praktikum/ Asistensi 102. Pemilihan Tapak 15 TOTAL 35 dari 200 VII. REFERENSI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Makassar, 2010
  • 6. MODUL PRAKTIKUM 2 STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1 I. LATAR BELAKANG Modul ini disusun sebagai pengantar bagi praktikum Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1, khususnya pada tahap konsep pengolahan tapak untuk bangunan sederhana dan rumah tinggal. Praktikum ini merupakan bagian penting dan tidak terpisahkan dari kesatuan proses pembelajaran mengenai rumah tinggal. Pada praktikum kedua ini yang akan disajikan adalah Analisis Tapak menurut tema/judul yang telah ditetapkan sebelumnya terutama yang telah memiliki hubungan interlink dengan Mata Kuliah Struktur Dan Konstruksi Bangunan Sederhana yang juga memiliki garis bahasan pada bangunan sederhana dan rumah tinggal. II. TUJUAN DAN METODE Tujuan praktikum 2 (Analisis Tapak) adalah untuk: 1. Melatih Kemampuan Kognitif peserta Praktikum, yaitu dengan menerapkan metode: a. Menggambarkan karakteristik dan sifat-sifat tapak yag telah dipilih dalam konsep pemilihan tapak b. Menganalisis keunggulan atau potensi dan kelemahan suatu tapak berdasarkan hasil pemantauan di lapangan dan studi literatur c. Memahami dasar pertimbangan dan kriteria pengolahan tapak yang sesuai dengan fungsi bangunan yang akan dirancang 2. Meningkatkan Kemampuan Psikomotorik para Praktikan, yaitu dengan mengaplikasikan metode: a. Melakukan pemantauan langsung di lapangan untuk mendapatkan lokasi dan tapak yang sesuai dan mendukung baik dari segi luas maupun fungsi untuk bangunan rumah tinggal, b. Menggambar peta sederhana yang dapat menggambarkan penggunaan lahan dan fungsi bangunan di sekitar tapak, c. Menganalisis dan menjelaskan data primer (survei langsung) dan data sekunder (peta) dalam bentuk gambar konsep pemilihan lokasi dan pemilihan tapak d. Pelatihan pada studio gambar dengan alat dan bahan yang diperuntukkan bagi karya arsitektural. 3. Meningkatkan Daya Afektif peserta Mata Kuliah, yaitu dengan metode: a. Mengembangkan pengetahuan dan wawasan mahasiswa terhadap tahap-tahap pengolahan tapak untuk mengakomodasi kegiatan sesuai dengan fungsi bangunan b. Membiasakan peserta Praktikum melakukan analisis berdasarkan data lapangan dan survei literatur mengenai tapak c. Melatih pola berpikir yang sistematis dalam menganalisis suatu masalah dan menentukan solusi yang paling tepat untuk diterapkan, terutama dalam mengolah tapak
  • 7. III. ALAT DAN BAHAN Adapun alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum 2 analisis tapak ini adalah: 1. Laptop/PC 2. Meja Gambar, 3. Mistar Gambar, 4. Kertas gambar HVS ukuran A3 atau A2 5. Ballpoint atau rapido 6. Pensil IV. MATERI PRAKTIKUM 2 Materi praktikum 2 untuk Analisis Tapak: 1. Kondisi eksisting Pada bagian ini tapak dideskripsikan dalam bentuk konsep eksisting. Tapak harus mempunyai luas dan ukuran yang jelas. Pemanfaatan ruang dan fungsi bangunan di sekitar tapak perlu dituliskan. Kondisi eksisting digambarkan dalam bentuk peta sederhana, dilengkapi dengan jalan dan petak-petak (kavling), dan dapat disebut juga blockplan eksisting. Bangunan serta fasilitas lain yang mendukung fungsi bangunan selayaknya dituliskan dalam konsep eksisting. Gambar 2.1 Masterplan kawasan Tanjung Bunga, Makassar Sumber: GMTD, 2007
  • 8. 2. Analisis sirkulasi Sirkulasi yang dimaksud adalah sirkulasi kendaraan dan orang (pejalan kaki). Pada analisis sirkulasi digambarkan jalan masuk dan keluar kendaraan serta orang, arah pergerakan, dan area parkir. Sirkulasi di luar tapak dijelaskan mengenai arah lalu lintas pada jalan disekitar tapak. Penentuan jalur masuk dan keluar kendaraan diharapkan tidak menimbulkan kemacetan, dan tidak berdekatan dengan lampu lalu lintas. Gambar 2.2 Analisis sirkulasi dan lalu lintas Sumber: Cut Nuraini, 2010
  • 9. 3. Analisis view Deskripsi pandangan atau view dari luar ke tapak dan dari tapak dijelaskan dalam analisis view. Sisi tapak yang mendapatkan view yang mempunyai view yang baik ke luar tapak dibuka atau dikurangi barrier view-nya, misalnya tanaman atau dinding pagar. Sebaliknya sisi yang memiliki view yag kurang baik ke arah luar ditutup atau diberi pembatas/barrier. Gambar 2.3 Analisis view tapak Sumber: Cut Nuraini, 2010
  • 10. 4. Analisis orientasi matahari dan angin Arah pergerakan matahari dari pagi hingga sore hari diperlukan untuk menentukan orientasi pencahayaan alami rumah dalam bentuk bukaan jendela. Bangunan rumah harus mendapatkan cahaya matahari yang cukup tanpa membuat efek silau dan panas bagi penghuninya. Untuk itu diperlukan solusi filter cahaya matahari dalam bentuk sunblock, sunscreen, overstek atap, hingga penataan vegetasi sebagai peneduh pada sisi tapak dan bangunan yang terkena sinar matahari terlalu banyak. Gambar 2.4 Analisis orientasi matahari Sumber: Cut Nuraini, 2010
  • 11. 5. Pembagian zona (zoning) Dalam suatu tapak perlu dilakukan pembagian zona sesuai dengan fungsi atau sifat ruang. Sifat ruang ditinjau dari segi privasi terdiri atas: - Ruang privat - Ruang semi privat / semi-publik - Ruang publik Selain ketiga sifat ruang di atas, dapat pula ditambahkan ruang dengan sifat service, misalnya untuk gudang, ruang cuci dan kamar mandi. Gambar 2.5 Analisis pembagian zona pada tapak Sumber: Cut Nuraini, 2010
  • 12. 6. Analisis lansekap Penataan elemen lansekap dilakukan dalam analisis lansekap. Pada tapak direncanakan: - Hard material Meliputi pavement, tegel lantai, jalan, perabot eksterior, lampu dan pagar pembatas. - Soft material Meliputi tanah dan rumput, tanaman hias, tanaman pembatas atau pengarah, dan tanaman peneduh (pohon). Gambar 2.6 Jenis soft material untuk lansekap Sumber: Cut Nuraini, 2010
  • 13. Gambar 2.7 Jenis hard material untuk lansekap Sumber: Cut Nuraini, 2010
  • 14. V. SUMBER DAYA YANG TERLIBAT Sumber daya yang terlibat dalam praktikum Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 ini adalah: 1. 1 orang Dosen Pengampu Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1, 2. 2 orang Asisten Laboratorium/Studio SPA 3. Praktikan yaitu peserta Mata Kuliah SPA 1 VI. STANDAR PENILAIAN Sebagai pertimbangan objektivitas penilaian Dosen Pembimbing Praktikum kepada Praktikannya, maka Penilaian untuk Analsis Tapak didasarkan pada standar yang diterapkan seperti poin-poin di bawah ini:  Kesesuaian deskripsi tapak pada konsep dengan data di lapangan  Kelengkapan analisis karakteristik tapak, dari segi kelebihan dan kekurangan tapak  Teknik analisis yang digunakan  Kesesuaian dasar pertimbangan dan kriteria dalam mengolah tapak dan tata letak bangunan Analisis Tapak termasuk PENILAIAN INTI Praktikum 01. Analisis kondisi eksisting Praktikum/ Asistensi 202. Pengolahan tapak TOTAL 35 dari 200 VII. REFERENSI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Makassar, 2010 Cut Nuraini, 2010, Metode Perancangan Arsitektur, Karya Putra Darwati, Bandung.
  • 15. MODUL PRAKTIKUM 3 STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1 I. LATAR BELAKANG Modul ini disusun sebagai pengantar bagi praktikum Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1, khususnya pada tahap identifikasi kegiatan dan pengelompokan (klasifikasi) kegiatan dalam bangunan. Praktikum ini merupakan bagian penting dan tidak terpisahkan dari kesatuan proses pembelajaran mengenai rumah tinggal. Pada praktikum ketiga ini yang akan disajikan adalah Identifikasi dan Klasifikasi Kegiatan menurut tema/judul yang telah ditetapkan sebelumnya terutama yang telah memiliki hubungan interlink dengan Mata Kuliah Struktur Dan Konstruksi Bangunan Sederhana yang juga memiliki garis bahasan pada bangunan sederhana dan rumah tinggal. II. TUJUAN DAN METODE Tujuan praktikum 3 (Identifikasi dan Klasifikasi Kegiatan) adalah untuk: 1. Melatih Kemampuan Kognitif peserta Praktikum, yaitu dengan menerapkan metode: a. Mengidentifikasi pelaku kegiatan dan ruang lingkup kegiatan yang dilakukan di dalam bangunan, b. Mengaplikasikan pengetahuan mengenai karakteristik pelaku kegiatan atau pengguna bangunan rumah tinggal yang didapatkan dari studi literatur atau wawancara langsung, c. Memahami dasar pertimbangan dan kriteria pengelompokan kegiatan untuk menghasilkan penataan ruang yang baik 2. Meningkatkan Kemampuan Psikomotorik para Praktikan, yaitu dengan mengaplikasikan metode: a. Membuat profil penghuni rumah tinggal untuk mendalami karakternya dan jenis-jenis kegiatan yang mungkin dilakukan b. Menganalisis kegiatan-kegiatan untuk menghasilkan ruang yang dibutuhkan untuk mewadahinya, dan disajikan dalam bentuk diagram atau tabel c. Pelatihan pada studio gambar dengan alat dan bahan yang diperuntukkan bagi pembuatan konsep perancangan arsitektur 3. Meningkatkan Daya Afektif peserta Mata Kuliah, yaitu dengan metode: a. Mengembangkan pengetahuan dan wawasan mahasiswa terhadap karakter pengguna bangunan, kegiatan dan hubungannya dengan kebutuhan ruang melalui pembuatan konsep kebutuhan ruang, b. Membiasakan peserta Praktikum melakukan identifikasi pengguna dan jenis kegiatan secara sistematis, c. Memupuk ketelitian dan kemampuan analisis untuk membuat daftar kegiatan dan kebutuhan ruang
  • 16. III. ALAT DAN BAHAN Adapun alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum 3 identifikasi dan klasifikasi kegiatan ini adalah: 1. Laptop/PC 2. Meja Gambar, 3. Mistar Gambar, 4. Kertas gambar HVS A3 atau A2 5. Ballpoint, rapido, spidol 6. Pensil IV. MATERI PRAKTIKUM 3 Materi praktikum 3 untuk Identifikasi dan Klasifikasi Kegiatan: 1. Identifikasi pelaku kegiatan Setiap bangunan yang dibangun harus memperhitungkan orang- orang yang akan menggunakannya, tidak terkecuali bangunan sederhana dan rumah tinggal. Metode identifikasi dengan cara membuat profil pengguna bangunan rumah tinggal dari segi profesi, usia, jenis kelamin, dst. Semakin lengkap dan menyeluruh profil pengguna, maka ruang yang dihasilkan semakin spesifik dan terfokus. 2. Pengelompokan kegiatan Aktivitas yang dilakukan oleh pengguna bangunan rumah tinggal dapat dikelompokkan berdasarkan sifat kegiatannya, misalnya dari segi tingkat privasinya. - Kegiatan privat Aktivitas yang termasuk dalam kegiatan privat dilakukan oleh penghuni rumah, tanpa melibatkan tamu atau pengunjung. Akses ke ruang untuk kegiatan ini sangat dibatasi. - Kegiatan semi-privat Aktivitas yang dikelompokkan dalam kegiatan semi privat/semi- publik adalah kegiatan yang dilakukan bersama-sama antara penghuni rumah dan tamu/pengunjung secara selektif. Akses pengunjung ke ruangan untuk jenis kegiatan ini terbatas. - Kegiatan publik Aktivitas yang termasuk dalam kelompok kegiatan publik dilakukan oleh penghuni rumah dan tamu/pengunjung tanpa seleksi (non- selective). Akses tamu ke ruangan untuk kegiatan ini tidak dibatasi atau terbuka untuk umum. 3. Konsep hubungan ruang dan kegiatan Kegiatan yang telah dibuat daftarnya kemudian dianalisis untuk menemukan keterkaitannya satu sama lain. Hal ini untuk menentukan tata letak ruang di dalam dan di luar bangunan. Untuk menggambarkan hubungan kegiatan atau ruang, dapat menggunakan diagram, tabel atau matriks. Dalam membuat diagram ddengan gelembung dan garis, sebaiknya menghindari terjadinya crossing (gambar 3.3).
  • 17. Gambar 3.1 Matriks hubungan ruang Gambar 3.2 Diagram Gelembung Gambar 3.3 Crossing pada diagram gelembung
  • 18. Hubungan ruang dapat terbagi menjadi: - Hubungan langsung Ruang diletakkan berdampingan, saling berhadapan, dapat dipisahkan oleh dinding, partisi dan pintu, atau bergabung dalam satu bagian. Gambar 3.4 Ruang dengan hubungan langsung - Hubungan tidak langsung Ruang diletakkan berjauhan, dan terdapat ruang antara yang memisahkannya. Gambar 3.5 Ruang dengan hubungan tidak langsung V. SUMBER DAYA YANG TERLIBAT Sumber daya yang terlibat dalam praktikum Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 ini adalah: 1. 1 orang Dosen Pengampu Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1, 2. 2 orang Asisten Laboratorium/Studio SPA 3. Praktikan yaitu peserta Mata Kuliah SPA 1 VI. STANDAR PENILAIAN Sebagai pertimbangan objektivitas penilaian Dosen Pembimbing Praktikum kepada Praktikannya, maka Penilaian untuk Identifikasi dan Klasifikasi Kegiatan didasarkan pada standar yang diterapkan seperti poin-poin di bawah ini:  Kelengkapan data profil pengguna bangunan/penghuni  Kelengkapan daftar kegiatan yang mungkin dilakukan
  • 19.  Keterhubungan hasil analisis pengelompokan kegiatan dan hubungan ruang  Teknik presentasi data Identifikasi dan Klasifikasi Kegiatan termasuk PENILAIAN INTI Praktikum 01. Identifikasi dan klasifikasi kegiatan Praktikum/ Asistensi 302. Pola hubungan ruang TOTAL 35 dari 200 VII. REFERENSI Cut Nuraini, 2010, Metode Perancangan Arsitektur, Karya Putra Darwati, Bandung.
  • 20. MODUL PRAKTIKUM 4 STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1 VIII. LATAR BELAKANG Modul ini disusun sebagai pengantar bagi praktikum Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1, khususnya pada tahap penentuan dimensi ruang dan perabot dalam bangunan sederhana dan rumah tinggal. Praktikum ini merupakan bagian penting dan tidak terpisahkan dari kesatuan proses pembelajaran mengenai rumah tinggal. Pada praktikum keempat ini yang akan disajikan adalah Konsep Besaran Ruang menurut tema/judul yang telah ditetapkan sebelumnya terutama yang telah memiliki hubungan interlink dengan Mata Kuliah Struktur Dan Konstruksi Bangunan Sederhana yang juga memiliki garis bahasan pada bangunan sederhana dan rumah tinggal. IX. TUJUAN DAN METODE Tujuan praktikum 4 (Konsep Besaran Ruang) adalah untuk: 1. Melatih Kemampuan Kognitif peserta Praktikum, yaitu dengan menerapkan metode: a. Menganalisis jenis dan besaran ruang yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan yag mungkin terjadi, b. Mengaplikasikan pengetahuan mengenai standar besaran ruang gerak manusia dan matra ruang dalam menghitung dimensi ruang, c. Mempelajari jenis-jenis perabot rumah tangga dan dimensinya secara umum untuk mendapatkan besaran ruang 2. Meningkatkan Kemampuan Psikomotorik para Praktikan, yaitu dengan mengaplikasikan metode: a. Menganalisis kegiatan-kegiatan untuk menentukan perabot yang digunakan dan sirkulasi yang dibutuhkan b. Membuat perhitungan besaran ruang berdasarkan ruang gerak manusia dan dimensi perabot yang digunakan di ruang tersebut c. Pelatihan pada studio gambar dengan alat dan bahan yang diperuntukkan bagi pembuatan tabel besaran ruang 3. Meningkatkan Daya Afektif peserta Mata Kuliah, yaitu dengan metode: a. Mengembangkan pengetahuan dan wawasan mahasiswa terhadap standar ruang gerak manusia dan kebutuhan perabot dalam suatu ruangan, b. Membiasakan peserta Praktikum melakukan perhitungan besaran ruang berdasarkan standar ruang gerak, sirkulasi dan ukuran perabot, c. Memupuk ketelitian dan kemampuan analisis untuk membuat konsep besaran ruang yang sistematis
  • 21. X. ALAT DAN BAHAN Adapun alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum 4 konsep besaran ruang ini adalah: 1. Laptop/PC 2. Meja Gambar, 3. Mistar Gambar, 4. Kertas gambar HVS A3 atau A2 5. Ballpoint, rapido, spidol 6. Pensil XI. MATERI PRAKTIKUM 4 Materi praktikum 4 untuk Konsep Besaran Ruang: 1. Besaran ruang dan standar ruang gerak manusia Ruang-ruang yang telah diidentifikasi perlu diperhitungkan luasannya. Hal ini diperlukan agar ruangan tersebut dapat berfungsi optimal sebagai wadah dari kegiatan yang ada. Beragam cara dapat dilakukan untuk menghitung besaran ruang, antara lain: - Studi banding dengan ruang sejenis yang sudah ada - Studi literatur (Data Arsitek, Time Saver) Perlu diketahui bahwa besaran atau dimensi ruang sangat ditentukan oleh manusia sebagai pelaku utama kegiatan. Dengan memahami standar- standar ukuran ruang gerak manusia, kita dapat mempertimbangkan besaran ruang yang dibutuhkan secara logis. Gambar 4.1 Proporsi tubuh manusia Sumber: Julius Panero, 1979
  • 22. Gambar 4.2 Ukuran gerak horizontal manusia sumber: Badan Litbang PU
  • 23. 2. Standar ukuran ruang luas lantai suatu ruang memperhatikan aktivitas manusia dan tata letak perabot di dalam ruang tersebut. Hal ini untuk memastikan adanya sirkulasi yang lancar sehingga kegiatan dapat mengalir tanpa hambatan. Gambar 4.3 Aktivitas manusia dan tata letak perabot ruang duduk Sumber: Badan Litbang PU
  • 24. Gambar 4.4 Aktivitas manusia dan tata letak perabot ruang makan Sumber: Badan Litbang PU
  • 25. Gambar 4.5 Aktivitas manusia dan tata letak perabot ruang tidur Sumber: Badan Litbang PU
  • 26. Gambar 4.6 Aktivitas manusia dan tata letak perabot dapur Sumber: Badan Litbang PU
  • 27. Gambar 4.7 Aktivitas manusia dan tata letak perabot kamar mandi Sumber: Badan Litbang PU
  • 28. 3. Tabel besaran ruang Tabel besaran ruang dibuat untuk memperlihatkan ukuran luas ruang yang didapatkan dengan mempertimbangkan standar ukuran, sirkulasi yang disediakan, dan perabot yang digunakan beserta ukurannya. TABEL 1 BESARAN RUANG No Nama Ruang Jumlah Ruang Standar Ukuran Sirkulasi Perabot Besaran Ruang 1 Ruang tamu 1 - 30% Sofa, meja 12 m2 2 Ruang keluarga n/a n/a n/a n/a n/a 3 Ruang tidur utama n/a n/a n/a n/a n/a 4 Kamar tidur anak n/a n/a n/a n/a n/a 5 Dapur n/a n/a n/a n/a n/a 6 Ruang makan n/a n/a n/a n/a n/a 7 Kamar mandi/WC n/a n/a n/a n/a n/a XII. SUMBER DAYA YANG TERLIBAT Sumber daya yang terlibat dalam praktikum Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 ini adalah: 1. 1 orang Dosen Pengampu Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1, 2. 2 orang Asisten Laboratorium/Studio SPA 3. Praktikan yaitu peserta Mata Kuliah SPA 1 XIII. STANDAR PENILAIAN Sebagai pertimbangan objektivitas penilaian Dosen Pembimbing Praktikum kepada Praktikannya, maka Penilaian untuk Konsep Besaran Ruang didasarkan pada standar yang diterapkan seperti poin-poin di bawah ini:  Kebenaran standar ukuran gerak manusia yang digunakan  Kebenaran standar ukuran ruangan (matra ruang) yang digunakan  Keseseuaian perabot yang digunakan dengan fungsi ruang  Teknik penyajian tabel besaran ruang Konsep Besaran Ruang termasuk PENILAIAN INTI Praktikum 01. Tabel besaran ruang Praktikum/ Asistensi 3 TOTAL 35 dari 200
  • 29. XIV. REFERENSI Julius Panero, 1979, Human Dimension and Interior Space, Watson-Guptill Publications, New York. Pusat Litbang PU, Matra Ruang untuk Rumah Tinggal, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum.