hasil penelitian terhadap gizi balita yang mampu membantu dalam mengurangi an...tesislisnawati435
Â
gizi balita sangat berpengaruh pada kesejahteraan kesehatannya kedepannya oleh karena itu penting mnegethaui penyebab terjadinya gangguan gizi pada balita
Therapi Self Healing merupakan pendekatan yang sangat penting dalam mengatasi dampak psikologis dari bencana. Dengan memahami dan menerapkan berbagai strategi self-healing, individu dapat memperkuat ketahanan mental dan emosional mereka dalam menghadapi situasi yang sulit. Melalui teknik mindfulness, meditasi, olahraga, koneksi sosial, dan berbagai kegiatan lainnya, self-healing mampu mempercepat proses pemulihan, mengurangi tingkat stres, kecemasan, dan depresi.
Penting untuk diingat bahwa self-healing bukanlah proses yang instan, namun merupakan perjalanan yang memerlukan kesabaran, konsistensi, dan dedikasi. Melalui pengalaman praktik dan penerapan teknik self-healing, individu dapat mengintegrasikan strategi ini ke dalam kehidupan sehari-hari untuk menghadapi bencana dengan lebih baik.
Dengan memperkuat kembali sumber daya internal, seperti keberanian, ketangguhan, dan optimisme, terapi self-healing dapat menjadi landasan yang kuat bagi individu untuk bangkit dari pengaruh traumatis bencana, mempercepat pemulihan, dan kembali membangun kualitas hidup yang lebih baik. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami dan memperkenalkan konsep self-healing dalam upaya mengatasi dampak psikologis dari bencana yang mereka alami.
Dalam situasi bencana, Inisial Asesmen adalah langkah kritis yang memainkan peran penting dalam manajemen dan penanganan bencana. Melalui evaluasi cepat terhadap risiko, kerentanan, dan kebutuhan mendesak, Inisial Asesmen memungkinkan tim penanggulangan bencana untuk mengambil tindakan awal yang tepat dan menyelamatkan nyawa serta harta benda.
Dari pengertian bencana hingga langkah-langkah spesifik dalam melakukan Inisial Asesmen, telah kita lihat betapa pentingnya pemahaman mendalam akan situasi yang dihadapi dan kesiapan dalam merespons. Proses ini membutuhkan koordinasi yang kuat, alat bantu teknologi, serta keterlibatan aktif dari pihak terkait dan komunitas lokal.
Tidak hanya menjadi proses evaluasi awal, Inisial Asesmen juga menjadi dasar bagi perencanaan tindak lanjut yang lebih terinci dan efektif. Dengan informasi yang dikumpulkan dan analisis yang dilakukan, dapat dirumuskan strategi penanggulangan yang lebih terarah, efisien, dan responsif terhadap kebutuhan mendesak.
Penting untuk diingat bahwa Inisial Asesmen bukanlah akhir dari proses, melainkan awal dari upaya penyelamatan dan pemulihan. Teruslah berkoordinasi dengan tim penanggulangan bencana, perbarui informasi secara berkala, dan siapkan rencana tindak lanjut yang fleksibel mengikuti perkembangan situasi.
Dengan demikian, kesadaran akan pentingnya Inisial Asesmen dalam kondisi bencana menjadi landasan bagi respons yang lebih efektif, responsif, dan terarah. Kolaborasi, kecepatan, dan ketepatan langkah merupakan kunci utama dalam melindungi dan mendukung masyarakat yang terkena dampak bencana.
Triage Bencana, Stabilisasi, Transportasi dan Evakuasi pada Bencana.pptxAlva Cherry Mustamu
Â
materi ini membahas tentang penanganan bencana, termasuk triage, stabilisasi pasien, transportasi medis, evakuasi, dan langkah-langkah keselamatan selama evakuasi. Dalam penanganan bencana, mitigasi bencana merupakan langkah kunci dalam penanganan bencana. Triage adalah proses pengelompokan pasien berdasarkan tingkat keparahan cedera atau penyakit, serta prioritas penanganan yang diperlukan. Stabilisasi pasien dalam konteks bencana merujuk pada upaya untuk menjaga kondisi medis pasien agar tidak memburuk dan memastikan bahwa mereka mendapatkan perawatan yang diperlukan untuk kelangsungan hidup. Transportasi medis sangat penting dalam situasi bencana untuk memindahkan pasien dari lokasi bencana ke fasilitas medis yang lebih aman dan memadai. Evakuasi yang terorganisir sangat penting dalam situasi bencana untuk memindahkan orang-orang dari daerah yang terkena dampak bencana ke tempat yang lebih aman.
Pengaturan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit dalam Tubuh.pptxAlva Cherry Mustamu
Â
Keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh adalah faktor penting bagi fungsi tubuh yang optimal. Dalam materi ini, kita memahami bahwa cairan dan elektrolit memainkan peran kunci dalam menjaga fungsi sel, sistem organ, dan homeostasis tubuh secara keseluruhan.
Pentingnya mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit terletak pada perannya yang mendukung fungsi sel, transportasi nutrisi, pembuangan zat sisa, menjaga tekanan osmotik, serta fungsi saraf dan otot. Regulasi yang tepat terhadap asupan, penyerapan, dan ekskresi cairan serta elektrolit sangat diperlukan untuk mencegah gangguan keseimbangan yang dapat menyebabkan kondisi serius seperti dehidrasi, overhidrasi, atau gangguan elektrolit.
Pemahaman terhadap gejala gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, seperti dehidrasi atau gangguan elektrolit tertentu, sangat penting untuk tindakan pencegahan dan penanganan yang tepat. Pencegahan melalui asupan cairan yang cukup, diet seimbang, dan pemantauan kondisi kesehatan dapat membantu mencegah kondisi yang berpotensi berbahaya.
Seiring pemahaman kita terus berkembang tentang mekanisme regulasi tubuh, penelitian dan pendekatan dalam merawat gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit juga semakin berkembang. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh, kita dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk menjaga kesehatan dan keseimbangan tubuh secara keseluruhan.
"Dalam kondisi bencana, pemahaman dan keterampilan dalam Basic Life Support (BLS) menjadi sebuah fondasi yang vital bagi respons cepat dan efektif terhadap situasi kegawatdaruratan. Melalui pemahaman akan prinsip dasar BLS, kita dapat memahami pentingnya respons yang cepat, evaluasi situasi dengan cermat, dan memberikan tindakan pertolongan pertama yang tepat.
Kondisi bencana seringkali memunculkan tantangan besar bagi pelayanan medis dan pertolongan darurat. Dalam situasi ini, keterampilan BLS menjadi lebih dari sekadar keterampilan; mereka menjadi faktor penentu antara hidup dan mati. Langkah-langkah sederhana seperti penilaian keselamatan sekitar, kompresi dada, ventilasi, dan panggilan bantuan medis dapat memiliki dampak besar dalam menyelamatkan nyawa.
Namun, untuk dapat menghadapi situasi darurat, persiapan dan pelatihan rutin dalam BLS sangatlah penting. Pelatihan secara berkala dan simulasi di lingkungan yang menyerupai situasi bencana akan membantu mempertajam keterampilan, meningkatkan kepercayaan diri, dan mempersiapkan kita untuk bertindak secara efektif ketika situasi genting terjadi.
Kita juga perlu memahami bahwa kolaborasi antara tim medis dan non-medis, serta koordinasi yang baik dalam bencana, merupakan kunci dalam memberikan BLS yang optimal. Rencana aksi yang terstruktur, adaptasi terhadap kondisi lingkungan yang berubah, dan pengurangan risiko tambahan akan memperkuat respons kita dalam menghadapi situasi darurat.
Melalui kesadaran, latihan, dan kerjasama, kita dapat meningkatkan kemampuan kita untuk memberikan BLS yang cepat dan tepat dalam menghadapi bencana. Maka dari itu, penting bagi kita semua untuk mengambil bagian dalam pelatihan BLS secara teratur, berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta menjadikan keterampilan ini sebagai bekal dalam mempersiapkan diri menghadapi situasi darurat yang tidak terduga. Dengan demikian, kita dapat menjadi bagian yang berarti dalam menyediakan pertolongan yang berpotensi menyelamatkan nyawa dalam situasi bencana."
engelolaan kegawatdaruratan bencana dalam konteks keperawatan bukan hanya tentang mengerti konsep-konsepnya, tetapi juga tentang penerapan dalam praktik sehari-hari, kesiapan untuk berkolaborasi, serta komitmen untuk memberikan pertolongan yang berkualitas tinggi dalam situasi yang mendesak
"Semoga pemahaman yang kita peroleh dari materi ini akan menjadi landasan yang kokoh dalam praktik keperawatan kita yang akan datang. Mari terus berusaha menjadi perawat yang handal dan peduli terhadap kesehatan pasien kita."
Manajemen dalam situasi bencana merupakan proses kompleks yang melibatkan serangkaian tindakan koordinatif yang terfokus pada penanganan korban dan pemulihan area terdampak. Manajemen korban massal, sebagai bagian integral dari upaya penanggulangan bencana, memerlukan langkah-langkah krusial. Ini termasuk tahapan-tahapan seperti identifikasi dan registrasi cepat terhadap korban, penerapan triage untuk memberikan prioritas dalam pelayanan medis, serta penanganan medis dan evakuasi yang terkoordinasi. Koordinasi yang efektif antara tim penanggulangan bencana menjadi kunci dalam menyediakan fasilitas serta sumber daya yang diperlukan bagi korban. Selain itu, upaya pemulihan pasca-bencana dan rehabilitasi juga menjadi bagian penting dalam membangun kembali kehidupan masyarakat terdampak.
Sementara itu, manajemen posko darurat memegang peranan penting dalam menyelenggarakan bantuan dan koordinasi dalam bencana. Posko darurat, yang memiliki tujuan spesifik dan fungsi terdefinisi, diperlukan untuk pendirian cepat dalam situasi darurat. Di dalamnya, manajemen logistik yang teratur menjaga aliran pasokan yang tepat waktu untuk memenuhi kebutuhan korban. Pengelolaan informasi dan komunikasi yang efisien di dalam posko memungkinkan koordinasi yang baik antara tim penanggulangan bencana serta memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat terdampak.
Sistem informasi dan komunikasi juga menjadi inti dari manajemen bencana. Dalam situasi darurat, pentingnya infrastruktur komunikasi darurat terbukti krusial dalam menyebarkan informasi yang diperlukan dengan cepat dan tepat. Sistem informasi membantu dalam pemantauan dan evaluasi situasi, memungkinkan penggunaan teknologi yang mendukung komunikasi darurat, serta mengintegrasikan informasi dari berbagai sumber untuk koordinasi yang lebih baik.
Manajemen sumber daya manusia (SDM) dan logistik merupakan landasan bagi keberhasilan dalam menangani bencana. Perencanaan yang matang terkait SDM, termasuk pemilihan, pelatihan, dan penempatan tenaga kerja, sangat penting. Manajemen logistik yang efisien dalam memastikan distribusi tepat waktu dan efisien dari persediaan yang ada, serta pengadaan sumber daya yang diperlukan untuk mendukung upaya penanggulangan bencana, juga menjadi bagian tak terpisahkan dari manajemen dalam situasi darurat.
Dalam praktik keperawatan, keseimbangan asam basa memegang peranan krusial dalam pemantauan dan perawatan pasien. Sebuah video disusun untuk menyajikan berbagai aspek terkait keseimbangan ini. Video tersebut membahas pentingnya pemahaman mendalam terhadap keseimbangan asam basa bagi perawat, terutama dalam menganalisis kondisi kesehatan pasien secara komprehensif, mengevaluasi respon terhadap terapi, dan menyusun rencana perawatan yang tepat. Selain itu, video ini menekankan pentingnya pemantauan teratur terhadap parameter-parameter keseimbangan asam basa pada pasien sebagai langkah kritis dalam menilai kondisi kesehatan mereka. Pemahaman yang kuat terhadap keseimbangan asam basa juga memberi dukungan pada peran perawat dalam diagnosis gangguan, pemilihan intervensi medis yang sesuai, serta pemantauan respons pasien terhadap pengobatan. Lebih lanjut, video ini menyoroti bagaimana perawat yang memahami keseimbangan asam basa dapat berperan aktif dalam pengambilan keputusan di situasi darurat atau saat kondisi pasien membutuhkan penanganan cepat. Melalui video ini, perawat didorong untuk berkolaborasi secara efektif dengan tim kesehatan lainnya, mengedukasi pasien tentang faktor-faktor yang memengaruhi keseimbangan asam basa, serta memberikan panduan terkait pencegahan gangguan keseimbangan ini melalui pemahaman makanan sehat dan manajemen obat-obatan.
"Mekanisme kerja enzim memiliki peran yang sangat penting dalam konteks pendidikan mahasiswa keperawatan. Hal ini akan memberikan pemahaman yang lebih dalam terkait dengan proses biokimia yang berperan dalam kesehatan dan penyembuhan tubuh manusia.
Salah satu informasi penting adalah bahwa pemahaman terhadap mekanisme kerja enzim dapat membantu mahasiswa keperawatan dalam memahami proses adaptasi sel yang terkait dengan cidera fisik, penyembuhan, dan pemulihan jaringan. Pengetahuan mengenai hal ini juga relevan dalam pemahaman terhadap kondisi nekrosis sel.
Dalam konteks nutrisi dan pencernaan, enzim memainkan peran penting dalam proses pencernaan. Memahami bagaimana enzim mengubah bentuk makanan menjadi energi akan membantu mahasiswa keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan yang lebih efektif dan tepat terkait dengan nutrisi dan perawatan pasien terkait pencernaan.
Lebih lanjut, memahami fungsi, peran, dan aktivitas enzim juga memberikan landasan penting dalam praktik keperawatan. Mengetahui bagaimana suatu enzim mempengaruhi reaksi biomolekul dalam sel akan membantu mahasiswa keperawatan untuk memahami konsep dasar biokimia yang relevan dengan praktik keperawatan sehari-hari.
MEKANISME KERJA ENZIM DALAM PROSES BIOKIMIA, MEKANISME KERJA ENZIM DALAM PROSES BIOKIMIA, MEKANISME KERJA ENZIM DALAM PROSES BIOKIMIA, MEKANISME KERJA ENZIM DALAM PROSES BIOKIMIA, MEKANISME KERJA ENZIM DALAM PROSES BIOKIMIA, MEKANISME KERJA ENZIM DALAM PROSES BIOKIMIA,MEKANISME KERJA ENZIM DALAM PROSES BIOKIMIA
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Konsep IPE dan IPC dalam praktek kerja lapangan terpadu prodi kebidanan, keperawatan dan gizi.pptx
1. Konsep IPE dan
IPC dalam praktek
kerja lapangan
terpadu prodi
kebidanan,
keperawatan dan
gizi
2. Pendahuluan
Interprofessional education (IPE) dan interprofessional
collaboration (IPC) adalah dua konsep penting dalam
dunia kesehatan, termasuk dalam praktik kerja lapangan
terpadu prodi kebidanan, keperawatan, dan gizi.
IPE merupakan suatu pendekatan yang mengintegrasikan
berbagai profesi kesehatan dalam pengajaran dan
pembelajaran, sementara
IPC adalah suatu kerja sama interdisiplin yang dilakukan
oleh berbagai profesi kesehatan dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada pasien.
3. Implementasi dalam Praktek Kerja Lapangan
Dalam praktik kerja lapangan terpadu prodi kebidanan, keperawatan, dan gizi, IPE dan IPC
menjadi sangat penting karena kesehatan bukan hanya tanggung jawab satu profesi
kesehatan saja.
Melalui IPE, mahasiswa dari berbagai profesi kesehatan akan diajarkan tentang
pentingnya bekerja sama dan saling memahami antara satu sama lain.
Sebagai contoh, mahasiswa kebidanan, keperawatan, dan gizi akan belajar bersama-sama
dalam lingkungan klinis dan mempelajari bagaimana masing-masing profesi dapat
berkontribusi dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik untuk pasien.
4. Manfaat
IPE tidak hanya mengajarkan mahasiswa
tentang berbagai disiplin ilmu kesehatan,
tetapi juga melatih mereka untuk bekerja
sama secara efektif dalam tim.
Mahasiswa akan mempelajari keterampilan
seperti komunikasi yang efektif, pembagian
tugas, dan pengambilan keputusan bersama.
Hal ini sangat penting karena setelah lulus,
mahasiswa akan bekerja di berbagai
lingkungan kesehatan di mana kolaborasi
dan kerja sama tim sangat penting.
5. Setelah mahasiswa lulus, IPC akan menjadi kunci penting dalam
memberikan pelayanan kesehatan yang optimal.
Dalam praktik kerja lapangan terpadu prodi kebidanan,
keperawatan, dan gizi, IPC dapat membantu memastikan bahwa
pasien menerima perawatan yang holistik dan terintegrasi.
Hal ini sangat penting karena banyak pasien yang memiliki
masalah kesehatan yang kompleks dan memerlukan perawatan
dari berbagai profesi kesehatan.
6. Dalam praktik kerja lapangan terpadu, IPC dapat membantu meningkatkan hasil kesehatan
pasien dan efisiensi perawatan. Misalnya, seorang pasien yang menderita diabetes dapat
memerlukan perawatan dari seorang dokter, perawat, ahli gizi, dan ahli farmasi.
Dengan IPC, para profesional kesehatan ini dapat bekerja sama dan mengembangkan
rencana perawatan yang terintegrasi dan terkoordinasi.
Dengan begitu, pasien dapat menerima perawatan yang lebih efektif dan efisien.
7. kebidanan
• Memberikan edukasi tentang manajemen diabetes pada
ibu hamil yang menderita diabetes gestasional atau
memiliki risiko tinggi mengembangkan diabetes melitus
• Melakukan monitoring dan pengelolaan diabetes
selama kehamilan
• Menjelaskan risiko diabetes pada bayi yang dilahirkan
dari ibu yang menderita diabetes
• Memberikan dukungan psikologis pada pasangan dan
keluarga terkait manajemen diabetes selama kehamilan
dan persalinan
Gizi
• Memberikan edukasi tentang pola makan yang sehat
dan aman bagi pasien yang menderita diabetes
• Membuat rencana makan yang sesuai dengan kondisi
pasien dan membantu pasien dalam menjalankannya
• Melakukan pemantauan terhadap asupan nutrisi pasien
dan memastikan bahwa pasien mengonsumsi makanan
yang sesuai dengan kebutuhan gizi mereka
• Memberikan edukasi tentang penggunaan pengganti
gula yang aman dan sesuai untuk pasien dengan
diabetes
Keperawatan
• Melakukan pemeriksaan fisik, seperti pengukuran
tekanan darah, kadar gula darah, dan pemeriksaan kaki
untuk mengidentifikasi potensi komplikasi
• Menjaga kebersihan dan kesehatan kaki pasien
• Memberikan edukasi tentang penggunaan obat-obatan
dan insulin, serta teknik pengukuran kadar gula darah
• Memantau dan merekam data kesehatan pasien
• Memberikan dukungan emosional dan psikologis pada
pasien dan keluarga
Dengan pembagian
tugas yang jelas, setiap
anggota tim kesehatan
dapat fokus pada
perannya masing-
masing dalam merawat
pasien dengan diabetes
melitus dan
keluarganya. Hal ini
dapat membantu
meningkatkan kualitas
perawatan dan hasil
kesehatan pasien.
Selain itu, kolaborasi
yang baik antara
keperawatan, gizi, dan
kebidanan dapat
membantu memastikan
bahwa pasien
menerima perawatan
yang holistik dan
terpadu.
8. ISPA
KEPERAWATAN
1. Melakukan assessment terhadap pasien dan keluarga, termasuk identifikasi gejala dan tingkat keparahan
penyakit.
2. Memberikan perawatan khusus seperti pemberian oksigen, nebulizer, atau pemberian obat-obatan
sesuai dengan resep dokter.
3. Memonitor kondisi pasien dan memberikan intervensi segera jika terjadi perburukan kondisi pasien.
4. Memberikan edukasi kesehatan kepada keluarga mengenai tanda dan gejala perburukan kondisi pasien,
tindakan darurat, serta tindakan pencegahan penularan penyakit.
5. Memberikan dukungan emosional kepada pasien dan keluarga untuk membantu mengurangi stres dan
meningkatkan kualitas hidup selama masa pemulihan
GIZI
• Menyediakan makanan yang kaya nutrisi dan mengandung banyak vitamin dan mineral, seperti buah-
buahan dan sayuran.
• Membantu pasien dan keluarga dalam merencanakan diet yang sehat dan sesuai dengan kondisi pasien,
misalnya diet rendah garam dan rendah lemak.
• Memberikan edukasi mengenai pentingnya asupan nutrisi yang cukup dan cara memasak makanan yang
sehat.
• Memonitor asupan nutrisi pasien dan memberikan intervensi segera jika terjadi malnutrisi.
KEBIDANAN
• Memberikan perawatan pada ibu hamil yang menderita ISPA, termasuk monitoring perkembangan janin,
pemeriksaan kesehatan ibu hamil, dan memberikan intervensi sesuai dengan keadaan.
• Memberikan edukasi mengenai perawatan diri selama masa kehamilan dan cara pencegahan penularan
penyakit pada janin.
• Memberikan dukungan emosional dan informasi mengenai persalinan bagi pasangan suami-istri yang
hendak melahirkan.
9. stroke
Keperawatan
•Mengawasi kondisi pasien dan memonitor tanda-tanda vital, seperti tekanan darah, detak jantung, dan suhu tubuh.
•Menilai kondisi pasien, termasuk kemampuan untuk berbicara, bergerak, dan melakukan aktivitas sehari-hari.
•Membantu pasien dalam perawatan mandi, makan, dan kebersihan diri lainnya.
•Memberikan obat-obatan dan perawatan luka jika diperlukan.
•Memonitor dan merencanakan tindak lanjut, termasuk pemeriksaan medis dan terapi rehabilitasi.
Gizi
•Memberikan nasihat dan pengaturan diet yang tepat, sesuai dengan kebutuhan pasien yang sedang dalam masa penyembuhan
stroke.
•Menilai asupan nutrisi yang diperlukan dan menyusun rencana diet yang sesuai dengan kondisi pasien, seperti mengatur jenis
makanan yang harus dikonsumsi atau batasan konsumsi makanan tertentu.
•Mengawasi asupan nutrisi dan mengajarkan keluarga untuk mempersiapkan makanan sehat dan bergizi untuk pasien.
Kebidanan
•Membantu memantau kondisi ibu dan bayi, khususnya jika pasien stroke adalah seorang ibu hamil atau baru melahirkan.
•Memberikan dukungan psikologis dan emosional kepada ibu dan keluarganya.
•Membantu mempersiapkan dan merencanakan perawatan setelah keluar dari rumah sakit, termasuk mengatur janji temu dengan
dokter dan profesional kesehatan lainnya serta memberikan informasi tentang perawatan mandiri dan perubahan dalam pola hidup.
10. keperawatan
•Membantu mendeteksi tanda-
tanda stunting pada anak,
seperti pertumbuhan yang
lambat, berat badan yang
rendah, dan masalah kesehatan
lainnya.
•Menyediakan perawatan dasar
untuk anak, seperti merawat
luka, memberikan obat-obatan,
dan memantau tanda-tanda
vital.
•Memberikan edukasi kesehatan
pada keluarga, seperti cara
merawat anak yang sakit,
pentingnya imunisasi, dan cara
menjaga kebersihan lingkungan.
•Mengarahkan keluarga ke
layanan kesehatan lainnya, jika
diperlukan.
Gizi
•Menilai status gizi anak dan ibu,
dan memberikan rekomendasi
untuk meningkatkan asupan gizi.
•Memberikan edukasi gizi pada
keluarga, seperti cara memilih
makanan bergizi, cara mengolah
makanan, dan frekuensi serta
jumlah makanan yang harus
dikonsumsi.
•Memberikan suplemen gizi, jika
diperlukan.
•Memberikan konseling gizi,
seperti menyelesaikan masalah
terkait dengan asupan makanan,
memberikan tips cara menyusui
yang benar, dan lain-lain.
Kebidanan
•Membantu ibu dalam
persalinan, memantau tanda-
tanda persalinan yang normal
dan memberikan perawatan
medis jika diperlukan.
•Menyediakan perawatan dasar
untuk bayi baru lahir, seperti
pemeriksaan bayi dan pemberian
vaksin.
•Memberikan edukasi kesehatan
pada ibu dan keluarga, seperti
cara menjaga bayi yang sehat,
cara memberikan ASI secara
eksklusif, dan cara memantau
pertumbuhan bayi.
11. Kesimpulan
• IPE dan IPC sangat penting dalam praktik kerja
lapangan terpadu prodi kebidanan,
keperawatan, dan gizi.
• Melalui IPE, mahasiswa akan belajar tentang
pentingnya bekerja sama antara berbagai
profesi kesehatan, sementara IPC akan
membantu para profesional kesehatan
memberikan pelayanan kesehatan yang
holistik dan terintegrasi.
• Kedua konsep ini sangat penting dalam
meningkatkan hasil yang efektif dan efisien