Makalah ini membahas konsep takhalli, tahalli dan tajalli dalam dunia tasawuf. Takhalli berarti mengosongkan diri dari sifat-sifat buruk, tahalli berarti mengisi diri dengan sifat-sifat yang baik, sedangkan tajalli berarti memperoleh kenyataan Tuhan. Makalah ini juga menjelaskan dalil Al-Quran dan hadis tentang ketiga konsep tersebut."
Teks tersebut membahas dua jenis tasawuf yaitu tasawuf amali dan tasawuf falsafi. Tasawuf amali berfokus pada praktik untuk mendekatkan diri kepada Tuhan melalui tarekat dan pelatihan rohani. Tasawuf falsafi menggunakan pendekatan filsafat dan terminologi rasional dalam penjelasan ajarannya serta banyak dipengaruhi ajaran filsafat. Kedua jenis tasawuf memiliki karakteristik tersendiri dalam pendek
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan struktur hadits, serta cabang-cabang ilmu hadits seperti riwayat, dirayah, dan musthalah hadits. Juga dibahas pembagian hadits berdasarkan kualitas sanad dan kuantitas rawi, serta syarat-syarat hadits shahih.
Ilmu Hadits mempelajari kaidah-kaidah untuk memahami periwayat dan materi hadits, dengan tujuan melestarikan ajaran Nabi Muhammad, mengetahui kehidupannya, dan mencegah kesalahan dalam menyandarkan sesuatu kepadanya. Ruang lingkupnya meliputi sanad, matan, dan periwayat hadits. Cabang-cabangnya antara lain menganalisis sanad, matan, dan cara pengambilan hadits.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Makanan halal adalah makanan yang diijinkan menurut syariat Islam, kecuali jika ada dalil Al-Quran atau Hadis yang melarangnya.
2) Makanan harus memenuhi syarat halal dalam proses, cara mendapatkan, dan dzatnya, serta syarat tayyib atau baik untuk kesehatan.
3) Jenis makanan dan minuman yang dihalalkan antara lain yang halal secara dzat, cara
Hadits merupakan sumber hukum Islam selain Al-Quran. Ilmu hadits berkembang sejak awal untuk memvalidasi sanad dan matan hadits. Perkembangannya meliputi penghimpunan hadits, pembukuan, penyaringan, dan sistematisasi hadits. Ilmu hadits dirayah membahas validitas hadits sementara riwayah membahas isi hadits.
Teks tersebut membahas dua jenis tasawuf yaitu tasawuf amali dan tasawuf falsafi. Tasawuf amali berfokus pada praktik untuk mendekatkan diri kepada Tuhan melalui tarekat dan pelatihan rohani. Tasawuf falsafi menggunakan pendekatan filsafat dan terminologi rasional dalam penjelasan ajarannya serta banyak dipengaruhi ajaran filsafat. Kedua jenis tasawuf memiliki karakteristik tersendiri dalam pendek
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan struktur hadits, serta cabang-cabang ilmu hadits seperti riwayat, dirayah, dan musthalah hadits. Juga dibahas pembagian hadits berdasarkan kualitas sanad dan kuantitas rawi, serta syarat-syarat hadits shahih.
Ilmu Hadits mempelajari kaidah-kaidah untuk memahami periwayat dan materi hadits, dengan tujuan melestarikan ajaran Nabi Muhammad, mengetahui kehidupannya, dan mencegah kesalahan dalam menyandarkan sesuatu kepadanya. Ruang lingkupnya meliputi sanad, matan, dan periwayat hadits. Cabang-cabangnya antara lain menganalisis sanad, matan, dan cara pengambilan hadits.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Makanan halal adalah makanan yang diijinkan menurut syariat Islam, kecuali jika ada dalil Al-Quran atau Hadis yang melarangnya.
2) Makanan harus memenuhi syarat halal dalam proses, cara mendapatkan, dan dzatnya, serta syarat tayyib atau baik untuk kesehatan.
3) Jenis makanan dan minuman yang dihalalkan antara lain yang halal secara dzat, cara
Hadits merupakan sumber hukum Islam selain Al-Quran. Ilmu hadits berkembang sejak awal untuk memvalidasi sanad dan matan hadits. Perkembangannya meliputi penghimpunan hadits, pembukuan, penyaringan, dan sistematisasi hadits. Ilmu hadits dirayah membahas validitas hadits sementara riwayah membahas isi hadits.
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnyaRobet Saputra
Makalah ini membahas pengertian Hadits, Sunnah, Khabar, dan Atsar serta unsur-unsur hadits seperti Sanad, Matan, dan Mukhrij. Hadits didefinisikan sebagai perkataan, perbuatan, dan ketetapan Nabi Muhammad SAW sedangkan Sunnah merujuk kepada teladan Nabi. Unsur Sanad merupakan rantai para pelapor hadits, Matan adalah isi inti hadits, dan Mukhrij adalah penerbit hadits.
Makalah ini membahas tentang thaharah atau kebersihan dalam Islam. Terdapat dua jenis thaharah yaitu thaharah ma'nawiyah (rohani) dan thaharah nissiyah (jasmani). Thaharah nissiyah dilakukan dengan wudhu, mandi, atau tayammum untuk membersihkan diri dari hadas dan najis. Air yang digunakan harus air mutlak seperti air hujan, laut, sungai, danau, atau embun.
Ilmu kalam adalah ilmu yang membahas masalah-masalah ketuhanan dengan menggunakan argumentasi logika. Ilmu ini mulai berkembang sejak masa Rasulullah SAW akibat perpecahan pendapat di kalangan umat Islam mengenai pemerintahan dan masalah agama. Objek kajian utama ilmu kalam adalah ketuhanan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan Allah SWT.
Tasawuf adalah ilmu untuk mengetahui bagaimana cara menyucikan jiwa, menjernihkan akhlaq, membangun dhohir dan batin, untuk memperoleh kebahagiaan abadi.
1. Bab 1 membahas unsur-unsur hadis yaitu sanad, matan, dan rawi. Sanad adalah rantai para periwayat, matan adalah isi pesan hadis, dan rawi adalah orang yang meriwayatkan hadis.
2. Bab 2 membahas jenis-jenis hadis berdasarkan bentuknya, yaitu qauliyah (berupa ucapan Nabi), fi'liyah (perbuatan Nabi), taqririyah (penetapan tertentu di depan Nabi tanpa sangg
Dokumen tersebut membahas tentang ijma' dan qiyas sebagai sumber hukum Islam. Ijma' didefinisikan sebagai kesepakatan para ulama muslim tentang suatu masalah hukum, sedangkan qiyas adalah menyamakan masalah baru dengan masalah lama berdasarkan persamaan alasan hukumnya. Kedua sumber hukum ini diakui oleh kebanyakan ulama sebagai sumber hukum yang sah selama tidak bertentangan dengan Al-
Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"Shollana
Ajaran Islam disebarkan di Indonesia melalui berbagai pendekatan seperti teologi, antropologi, sosiologi, filsafat, sejarah, budaya, psikologi, dan antardisiplin. Pendekatan-pendekatan ini mencakup studi tentang Tuhan, manusia, masyarakat, akal, sejarah, budaya, jiwa, dan penggabungan disiplin ilmu. Ajaran Islam terus berlanjut di Indonesia hingga saat ini melalui para wali yang menyebarkann
1. Tugas akhir semester mata kuliah Ushul Fiqh membahas daftar pertanyaan dan jawaban mengenai konsep-konsep dasar ilmu Ushul Fiqh seperti dalil-dalil syara', hubungan antara Al Qur'an dan Sunnah, serta qiyas.
Dokumen tersebut membahas tentang makanan dan minuman yang halal dan haram menurut ajaran Islam. Makanan yang halal adalah yang tidak dinyatakan haram di Al-Quran, tidak berbahaya bagi kesehatan, bersih, dan didapatkan secara halal. Sedangkan minuman halal adalah yang tidak memabukkan, tidak berbahaya, bersih, dan didapatkan secara halal. Makanan dan minuman haram adalah yang sebaliknya.
powerpoint ilmu kalam (iman, nifaq, dan syirik)widia wati
Dokumen tersebut membahas tentang iman, kufur, nifaq, dan syirk. Iman dijelaskan sebagai kepercayaan kepada Allah dan rasul-Nya. Ada beberapa jenis kufur dan nifaq yang dapat mengeluarkan seseorang dari Islam. Syirk didefinisikan sebagai menyamakan Allah dengan selain-Nya.
Makalah ini membahas tentang manthuq dan mafhum dalam tafsir Al-Qur'an. Manthuq didefinisikan sebagai arti yang ditunjukkan oleh lafaz, sedangkan mafhum adalah arti yang dipahami dari ayat meskipun tidak secara langsung. Makalah ini menjelaskan pengertian dan macam-macam dari manthuq dan mafhum serta mafhum muwafaqah dan mukhalafah.
Sejarah Peradaban Islam (Masa Dinasti Umayyah)Nurul Khotimah
Dokumen tersebut membahas sejarah berdirinya Dinasti Umayyah dan peradaban Islam pada masa kekuasaannya. Dinasti Umayyah didirikan oleh Muawiyah Ibn Abi Sufyan setelah mengalahkan Ali bin Abi Thalib. Mereka memerintah selama 90 tahun dan memperluas wilayah kekuasaan Islam serta membangun kemajuan pendidikan dan kebudayaan.
Makalah spiritualitas sebagai landasan bertuhan ini merupakan salah satu penugasan Pendidikan Agama Islam program studi teknik industi Universitas Sebelas Maret.
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnyaRobet Saputra
Makalah ini membahas pengertian Hadits, Sunnah, Khabar, dan Atsar serta unsur-unsur hadits seperti Sanad, Matan, dan Mukhrij. Hadits didefinisikan sebagai perkataan, perbuatan, dan ketetapan Nabi Muhammad SAW sedangkan Sunnah merujuk kepada teladan Nabi. Unsur Sanad merupakan rantai para pelapor hadits, Matan adalah isi inti hadits, dan Mukhrij adalah penerbit hadits.
Makalah ini membahas tentang thaharah atau kebersihan dalam Islam. Terdapat dua jenis thaharah yaitu thaharah ma'nawiyah (rohani) dan thaharah nissiyah (jasmani). Thaharah nissiyah dilakukan dengan wudhu, mandi, atau tayammum untuk membersihkan diri dari hadas dan najis. Air yang digunakan harus air mutlak seperti air hujan, laut, sungai, danau, atau embun.
Ilmu kalam adalah ilmu yang membahas masalah-masalah ketuhanan dengan menggunakan argumentasi logika. Ilmu ini mulai berkembang sejak masa Rasulullah SAW akibat perpecahan pendapat di kalangan umat Islam mengenai pemerintahan dan masalah agama. Objek kajian utama ilmu kalam adalah ketuhanan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan Allah SWT.
Tasawuf adalah ilmu untuk mengetahui bagaimana cara menyucikan jiwa, menjernihkan akhlaq, membangun dhohir dan batin, untuk memperoleh kebahagiaan abadi.
1. Bab 1 membahas unsur-unsur hadis yaitu sanad, matan, dan rawi. Sanad adalah rantai para periwayat, matan adalah isi pesan hadis, dan rawi adalah orang yang meriwayatkan hadis.
2. Bab 2 membahas jenis-jenis hadis berdasarkan bentuknya, yaitu qauliyah (berupa ucapan Nabi), fi'liyah (perbuatan Nabi), taqririyah (penetapan tertentu di depan Nabi tanpa sangg
Dokumen tersebut membahas tentang ijma' dan qiyas sebagai sumber hukum Islam. Ijma' didefinisikan sebagai kesepakatan para ulama muslim tentang suatu masalah hukum, sedangkan qiyas adalah menyamakan masalah baru dengan masalah lama berdasarkan persamaan alasan hukumnya. Kedua sumber hukum ini diakui oleh kebanyakan ulama sebagai sumber hukum yang sah selama tidak bertentangan dengan Al-
Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"Shollana
Ajaran Islam disebarkan di Indonesia melalui berbagai pendekatan seperti teologi, antropologi, sosiologi, filsafat, sejarah, budaya, psikologi, dan antardisiplin. Pendekatan-pendekatan ini mencakup studi tentang Tuhan, manusia, masyarakat, akal, sejarah, budaya, jiwa, dan penggabungan disiplin ilmu. Ajaran Islam terus berlanjut di Indonesia hingga saat ini melalui para wali yang menyebarkann
1. Tugas akhir semester mata kuliah Ushul Fiqh membahas daftar pertanyaan dan jawaban mengenai konsep-konsep dasar ilmu Ushul Fiqh seperti dalil-dalil syara', hubungan antara Al Qur'an dan Sunnah, serta qiyas.
Dokumen tersebut membahas tentang makanan dan minuman yang halal dan haram menurut ajaran Islam. Makanan yang halal adalah yang tidak dinyatakan haram di Al-Quran, tidak berbahaya bagi kesehatan, bersih, dan didapatkan secara halal. Sedangkan minuman halal adalah yang tidak memabukkan, tidak berbahaya, bersih, dan didapatkan secara halal. Makanan dan minuman haram adalah yang sebaliknya.
powerpoint ilmu kalam (iman, nifaq, dan syirik)widia wati
Dokumen tersebut membahas tentang iman, kufur, nifaq, dan syirk. Iman dijelaskan sebagai kepercayaan kepada Allah dan rasul-Nya. Ada beberapa jenis kufur dan nifaq yang dapat mengeluarkan seseorang dari Islam. Syirk didefinisikan sebagai menyamakan Allah dengan selain-Nya.
Makalah ini membahas tentang manthuq dan mafhum dalam tafsir Al-Qur'an. Manthuq didefinisikan sebagai arti yang ditunjukkan oleh lafaz, sedangkan mafhum adalah arti yang dipahami dari ayat meskipun tidak secara langsung. Makalah ini menjelaskan pengertian dan macam-macam dari manthuq dan mafhum serta mafhum muwafaqah dan mukhalafah.
Sejarah Peradaban Islam (Masa Dinasti Umayyah)Nurul Khotimah
Dokumen tersebut membahas sejarah berdirinya Dinasti Umayyah dan peradaban Islam pada masa kekuasaannya. Dinasti Umayyah didirikan oleh Muawiyah Ibn Abi Sufyan setelah mengalahkan Ali bin Abi Thalib. Mereka memerintah selama 90 tahun dan memperluas wilayah kekuasaan Islam serta membangun kemajuan pendidikan dan kebudayaan.
Makalah spiritualitas sebagai landasan bertuhan ini merupakan salah satu penugasan Pendidikan Agama Islam program studi teknik industi Universitas Sebelas Maret.
Makalah ini membahas tentang Masailul Khamsah (Masalah Lima) yang merupakan rumusan awal Muhammadiyah mengenai pandangan Islam. Masalah lima tersebut meliputi agama, dunia, ibadah, sabilillah dan qiyas. Agama didefinisikan sebagai ajaran Islam yang diturunkan Allah dalam Al-Quran dan Sunnah. Urusan dunia merujuk pada masalah-masalah teknis yang diserahkan kepada kebijaksanaan manusia. Makalah
Makalah ini membahas tentang konsep tazkiyatun nafs sebagai kurikulum pendidikan Islam. Ia menjelaskan pengertian tazkiyatun nafs, kurikulum pendidikan Islam, dan penerapan konsep tazkiyatun nafs dalam kurikulum tersebut. Tujuannya adalah menerapkan konsep penyucian jiwa sebagai bagian penting dalam pendidikan Islam."
Islam merupakan jalan kebahagiaan yang hakikiCiMeng Entop
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas konsep akhlak dan tasawuf dalam Islam menurut pandangan Hamka; (2) Hamka memahami tasawuf sebagai pembersihan hati dan peningkatan moral; (3) Hubungan antara tasawuf, zuhud, dan pendidikan sangat erat menurut Hamka.
Bagaimana Agama Menjamin Kebahagiaan Dunia dan AkhiratIjlal Prayoga
Makalah ini membahas bagaimana agama menjamin kebahagiaan dunia dan akhirat. Agama Islam dapat menjamin kebahagiaan karena mengajarkan cara hidup sesuai fitrah manusia dan memberikan ketenangan jiwa serta masyarakat. Cara agama menjamin kebahagiaan adalah dengan mengikuti ajaran Alquran dan Hadis serta menghindari syirik.
Makalah ini membahas tentang tiga aliran utama dalam tasawuf yaitu tasawuf akhlaki, tasawuf falsafi, dan tasawuf amali. Tasawuf akhlaki fokus pada pengaturan sikap mental dan pendisiplinan tingkah laku untuk mencapai kesempurnaan. Tokoh-tokohnya antara lain Hasan al-Bashri, al-Muhasibi, al-Quroisyi, dan al-Ghozali. Pada abad III dan IV Hijriah, tasawuf akhlaki
Buku ini memperkenalkan konsep kecepatan berfikir (sur'atul badihah) yang didefinisikan sebagai kemampuan memberikan justifikasi atas suatu fakta berdasarkan pemahaman yang mendalam. Kelambanan berfikir dianggap sebagai penyebab utama kemunduran umat Islam. Buku ini menganjurkan pembaca untuk membaca buku karya Syeikh Taqiyuddin an-Nabhani tentang cara berfikir cepat dan produktif.
Dokumen tersebut membahas tentang tarekat Naqshabandiyah Kholidiyah, termasuk pengertian tarekat, pembawa tarekat tersebut yaitu K. M. Ali Amin, serta ajaran dan amalan utamanya seperti zikir jahar dan khofi.
Mizan pujaisna, Agama Islam Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani S.Th.I., M. Sos.MizanPujaisna1
1) PENGERTIAN, KONSEP, SERTA DALIL-DALIL TENTANG ISTIDROJ
2) DALIL-DALIL TENTANG HUKUMAN YANG DISEGERAKAN SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALLAH TERHADAP HAMBANYA.,
3) BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DI DALAM KITAB-KITAB SUCI AGAMA LAIN (Kristen, Hindu, Yahudi, dll),
4) NAHI MUNKAR (DALIL, KUTAMAANNNYA, CONTOH KASUSNYA),
5) FITNAH AKHIR ZAMAN (DALIL-DALILNYA, PENJELASANNYA, TANDA-TANDANYA)
Dokumen ini membahas tentang peranan mahasiswa dalam dakwah. Ada beberapa peranan penting mahasiswa yang disebutkan, di antaranya sebagai pencari ilmu, berpartisipasi dalam kegiatan dakwah dan tarbiyah kampus, memahami masyarakat, dan melalui proses tarbiyah pribadi sebelum mengajak orang lain. Dokumen ini juga menekankan pentingnya memahami realitas agar dakwah yang dilakukan efektif.
Similar to Makalah Konsep Takhali,Tahalli,Tajalli (20)
1. MAKALAH AGAMA ISLAM IV
“TAKHALLI, TAHALLI DAN TAJALLI DALAM DUNIA TASAWUF”
Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas Agama Islam IV yang dibimbing oleh
Bapak Abdul Hamid Aly, S.Pd.,M.Pd.
Disusun Oleh :
Kelompok 2 (Regular B)
1. Devi Trining Tyas (21801082289)
2. Dewi Putri Ariana (21801082290)
3. Eka Safitri (21801082292)
4. Hanny Kavita Nardiyanti (21801082293)
5. Ilham Rusdi Nuviansyah (21801082294)
6. Indah Trisna Ningrum (21801082295)
7. Istiqomah Nur Frida (21801082296)
PROGRAM STUDY AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2020
2. i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah dari mata kuliah Pendidikan Agama Islam IV dengan
judul “Konsep Takhali, Tahalli, Tajalli dalam dunia Tasawuf”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Malang, 31 Maret 2020
Penyusun
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................ i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii
PROFILE PENYUSUN ...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................... 2
2.1 Takhalli Dalam Dunia Tasawuf.................................................................................... 2
2.2 Tahalli Dalam Dunia Tasawuf ..................................................................................... 2
2.3 Tajalli Dalam Dunia Tasawuf...................................................................................... 4
2.4 Dalil Al-Qur’an Takhalli, Tahalli, dan Tajalli ............................................................. 5
2.5 Hadist tentang Takhalli, Tahalli, dan Tajalli ................................................................ 6
BAB III PENUTUP .............................................................................................................. 9
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................. 9
3.2 Kritik & Saran ............................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 10
4. iii
PROFILE PENYUSUN
A. Nama : Devi Trining Tyas
TTL : Malang, 3 Juli 1997
Asal/Domisili : Malang / Malang
Jurusan : Akuntansi Reguler B
NPM : 21801082289
Motto : Rahasia keberhasilan
adalah kerja keras,
dan belajar dari
kegagalan itu sendiri
B. Nama : Dewi Putri Ariana
TTL :Malang, 24 Desember
1995
Asal/Domisili : Malang / Malang
Jurusan : Akuntansi Reguler B
NPM : 21801082290
Motto : Bersungguh-sungguh
dalam mencapai
tujuan,dan bersyukur
apapun hasilnya
sendiri
C. Nama : Eka Safitri
TTL :Lumajang, 28
Februari 1997
Asal/Domisili : Lumajang /
Pronojiwo
Jurusan : Akuntansi Reguler B
NPM : 21801082292
Motto : Sebuah kesempatan
itu tidak hanya
karena datang secara
kebetulan namun
kesempatan itu juga
bisa diciptakan
oleh diri sendiri
E. Nama : Hanny Kavita
Nardiyanti
TTL : Malang, 31 Mei 1999
Asal/Domisili : Dsn Talun RT/RW
03/08 Ds Kesamben
Kec Ngajum
Kab Malang
Jurusan : Akuntansi Reguler B
NPM : 21801082293
Motto : Hidup hanya sekali
G. Nama : Ilham Rusdi
Nurviansyah
TTL :Lampung, 14
November 1997
Asal/Domisili : Kejapanan Gempol
Pasuruan
Jurusan : Akuntansi Reguler B
NPM : 21801082294
Motto : Jangan sia sia kan
kesempatan karena
mungkin kesempatan
itu tidak datang
dua kali
F. Nama : Indah Trisna Ningrum
TTL : Rembang, 04 Desember
1999
Asal/Domisili : Rembang, Jateng
Malang, Jatim
Jurusan : Akuntansi Reguler B
NPM : 21801082295
Motto : Bismillahirrahmanirrahim
D. Nama : Istiqomah Nur Frida
TTL : Malang, 19 Maret
1993
Asal/Domisili : Jl.Raya Tlogomas IV,
Malang
Jurusan : Akuntansi Reguler B
NPM : 21801082296
Motto : Rasakanlah ketakutan
itu dan tetap
melakukannya
5. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tasawuf adalah suatu bidang ilmu keislaman untuk memasuki atau menghiasi
diri dengan akhlak yang luhur dan keluar dari akhlak yang rendah. Tasawuf juga dapat
diartikan sebagai kebebasan, kemuliaan, meninggalkan perasaan terbebani alam setiap
melaksanakan perbuatan syara’, dermawan, dan murah hati. Secara garis besar tasawuf
terbagi menjadi tasawuf sunni dan tasawuf falsafi. Tasawuf falsafi ialah tasawuf yang
ajaran-ajarannya disusun secara kompleks dan mendalam dengan bahasa-bahasa
simbolik filosofis. Sementara, tasawuf sunni adalah tasawuf yang didasarkan pada Al-
Qur’an dan sunnah. Tasawuf sunni dibagi dalam dua tipe, yaitu tasawuf akhlaqi, dan
tasawuf amali.
Di dalam tasawuf akhlaqi, para sufi memandang manusia cenderung
mengikuti hawa nafsu. Manusia dikendalikan oleh dorongan-dorongan nafsu pribadi,
bukan manusia yang mengendalikan nafsu. Manusia yang sudah dikendalikan oleh
nafsu cenderung untuk memiliki rasa keinginan untuk menguasai dunia atau agar
berkuasa dunia. Seseorang yang sudah dikendalikan oleh nafsu memiliki
kecenderungan memiliki mental yang kurang baik, hubungan dengan Tuhan sebagai
hamba Allah kurang harmonis karena waktu yang imili habis untuk mengurus
kepentingan duniawi.
Untuk mengembalikan manusia kekondisi yang baik tidak hanya dari aspek
lahiriah semata melainkan juga melalui aspek batiniah. Didalam tasawuf proses
batiniah itu meliputi tahapan-tahapan. Tujuannya adalah untuk menguasai hawa nafsu
dalam rangka pembersihan jiwa agar bisa lebih dekat dengan Allah. Tahapan-tahapan
itu adalah takhalli, tahalli, dan tajalli.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa makna konsep takhalli dalam dunia tasawuf?
2. Apa makna konsep tahalli dalam dunia tasawuf?
3. Apa makna konsep tajalli dalam dunia tasawuf?
4. Apa saja Dalil Qur’an yang menjelaskan konsep takhalli, tahalli, dan tajalli?
5. Apa saja Hadist Qur’an yang menjelaskan konsep takhalli, tahalli, dan tajalli?
6. 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Takhalli Dalam Dunia Tasawuf
Takhalli atau penarikan diri. Takhalli berarti mengkosongkan atau
membersihkan diri dari sifat-sifat tercela dan dari kotoran penyakit hati yang merusak.
Hal ini akan dapat dicapai dengan jalan menjauhkan diri dari kemaksiatan dengan
segala bentuk dan berusaha melepaskan dorongan hawa nafsu jahat.
Jika dihubungkan pemikiran dan metode KH.Ahmad Rifa'i dengan konsep
tasawuf masuk dalam kategori metode tahalli yaitu mengisi diri dari sifat-sifat yang
terpuji. (mahmudah). Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Mustafa Zahri bahwa
metode dan fase-fase yang harus dilalui untuk mencapai pengisian diri menuju jiwa
yang sehat yaitu melalui takhalli ( membersihkan diri dari sifat-sifat tercela), tahalli
(mengisi diri dengan sifat-sifat yang terpuji), dan tajalli (memperoleh kenyataan
Tuhan) Penegasan Mustafa Zahri didukung pula oleh Amin Syukur yang menyatakan
dalam tasawuf lewat amalan dan latihan kerohanian yang beratlah, maka hawa nafsu
manusia akan dapat dikuasai sepenuhnya. Adapun sistem pembinaan dan latihan
tersebut adalah melalui jenjang takhalli, tahalli dan tajalli.
Sejalan dengan itu Hanna Djumhanna Bastaman mengemukakan empat pola
wawasan kesehatan mental dengan masing-masing orientasinya sebagai berikut:
pertama, pola wawasan yang berorientasi simtomatis, kedua, pola wawasan yang
berorientasi penyesuaian diri, ketiga, pola wawasan yang berorientasi pengembangan
potensi, keempat, pola wawasan yang berorientasi agama/kerohanian , Pemikiran
Ahmad Rifa’i di atas masuk dalam kategori takhalli. Dengan demikian tampaklah
bahwa zuhud, qona’ah, shabar, tawakkal hatinya, mujahadah, ridho, syukur, masuk
dalam kategori kriteria jiwa atau mental yang sehat. Sedangkan cinta dunia, tamak,
mengikuti hawa nafsu, ujub, riya, takabbur, hasad, sum’ah, masuk dalam kriteria jiwa
atau mental yang sakit.
2.2 Tahalli Dalam Dunia Tasawuf
Tahalli adalah upaya menghiasi diri dengan akhlak terpuji. Tahapan tahalli
dilakukan kaum sufi setelah mengosongkan jiwa dari akhlak akhlak tercela. Tahalli
juga berarti menghiasi diri dengan jalan membiasakan diri dengan perbuatan
baik.Berusaha agar dalam setiap gerak perilaku selalu berjalan diatas ketentuan
agama, baik kewajiban yang bersifat luar maupun yang bersifat dalam.Kewajiban
yang bersifat luar adalah kewajiban yang bersifat formal, seperti sholat, puasa, dan
haji.Adapun kewajiban yang bersifat dalam, contohnya yaitu iman, ketaatan, dan
kecintaan kepada Tuhan.
Tahalli merupakan tahap pengisian jiwa yang telah dikosongkan pada tahap
takhalli. Dengan kata lain, sesudah tahap pembersihan diri dari segala sikap mental
yang buruk dapat dilalui (takhalli), usaha itu harus berlanjut terus ketahap berikutnya
yang disebut tahalli. Sebab apabila satu kebiasaan telah dilepaskan tetapi tidak ada
penggantinya, maka kekosongan itu dapat menimbulkan frustasi.Oleh karena itu,
ketika kebiasaan lama ditinggalkan harus segala di isi kebiasaan baru yang baik.
Dasar dari tahalli ialah firman Allah Q.S An Nahl: 90 yang Artinya:
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi
kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan
7. 3
permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil
pelajaran.
Menurut Al Ghazali, jiwa manusia dapat diubah, dilatih, dikuasai, dan
dibentuk sesuai dengan kehendak manusia itu sendiri. Perbuatan baik yang sangat
penting di isikan kedalam jiwa manusia dan dibiasakan dalam perbuatan agar menjadi
manusia paripurna (insane kamil). Perbuatan baik itu, antara lain sebagai berikut:
a. Taubat
Al Ghazali mengklasifikasikan taubat menjadi tiga tingkatan yaitu:
Meninggalkan kejahatan dalam segala bentuknya dan beralih pada
kebaikan karena takut terhadap siksa Allah.
Beralih dari satu situasi yang sudah baik menuju situasi yang lebih
baik lagi. Dalam tasawuf keadaan ini sering disebut dengan inabah
Rasa penyeslan yang dilakukan semata mata karena ketaatan dan
kecintaan kepada Allah hal ini disebut aubah
b. Khauf dan Raja’
Bagi kalangan sufi khauf dan raja’ berjalan seimbang dan saling
mempengaruhi. Khauf adalah perasaan takut seorang hamba semata mata
kepada Allah, sedangkan Raja’ adalah perasaan hati yang senang karena
menanti sesuatu yang diinginkan dan disenangi. Dengan demikian dua
sikap tersebut merupakan sikap mental yang bersifat introspeksi, mawas
diri, dan selalu memikirkan kehidupan yang akan datang, yaitu kehidupan
abadi di alam akhirat.
c. Zuhud
Zuhud yaitu ketidak tertarikan pada dunia atau harta benda. Zuhud terbagi
menjadi tiga tingkatan yaitu:
Zuhud yang terendah adalah menjauhkan diri dari dunia ini agar
terhindar dari hukuman di akhirat.
Menjauhi dunia dengan menimbang imbalan akhirat
Merupakan maqam tertinggi adalah mengucilkan dunia bukan
karena takut atau karena berharap, tetapi karena cinta kepada
Allah.
d. Fakir
Fakir bermakna tidak menuntut lebih banyak dan merasa puas dengan apa
yang sudah dimiliki sehingga tidak meminta sesuatu yang lain. Sikap
mental fakir merupakan benteng pertahanan yang kuat dalam menghadapi
pengaruh dalam menghadapi kehidupan materi. Hal ini karena sikap fakir
dapat menghindarkan seseorang dari semua keserakahan. Sikap fakir dapat
memunuculkan sikap wara’, yaitu sikap berhati hati dalam menghadapi
segala sesuatu yang kurang jelas masalahnya.
e. Sabar
Menurut Al Ghazali, sabar adalah suatu kondisi jiwa yang terjadi karena
adanya dorongan ajaran agama dalam mengendalikan hawa nafsu. Dengan
demikian, sabar berarti konsisten dalam melaksanakan semua perintah
Allah, menghadapi kesulitan, dan tabah dalam menghadapi cobaan selama
dalam perjuangan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, sabar erat
hubungannya dengan pengendalian diri, sikap dan emosi.
f. Ridha
Menurut Ibnu Ajibah, ridha adalah menerima hal hal yang tidak
menyenangkan dengan wajah senyum ceria. Seorang hamba dengan
senang hati menerima qadha dari Allah dan tidak mengingkari apa yang
8. 4
telah menjadi keputusanNYA. Sikap mental ridha merupakan perpaduan
dari mahabbah dan sabar. Rasa cinta yang diperkuat dengan ketabahan
akan menimbulkan kelapangan hati untuk berkorban demi yang dicintai.
Seorang hamba yang ridha, ia rela menuruti apa yang dikehendaki Allah
dengan senang hati, sekaligus tidak dibarengi sikap menentang dan
menyesal.
g. Muraqabah
Muraqabah adalah mawas diri. Muraqabah mempunyai arti yang mirip
dengan introspeksi. Dengan kata lain, muraqabah adalah siap dan siaga
setiap saat untuk meneliti keadaan sendiri. Seorang calon sufi sejak awal
sudah diajarkan bahwa dirinya tidak pernah lepas dari pengawasan Allah.
Seluruh aktifitas hidupnya ditujukan untuk berada sedekat mungkin
denganNYA.Ia sadar bahwa Allah “memandang” NYA. Kesadaran itu
membawanya pada satu sikap mawas diri atau muraqabah.
2.3 Tajalli Dalam Dunia Tasawuf
Tajalli bermakna pencerahan atau penyingkapan. Suatu term yang
berkembang di kalangan sufisme sebagai sebuah penjelamaan, perwujudan dari yang
tunggal, sebuah pemancaran cahaya batin, penyingkapan rahasia Allah, dan
pencerahan hati hamba-hamba saleh.
Tajalli adalah tersingkapnya tirai penyekap dari alam gaib, atau proses
mendapat penerangan dari nur gaib, sebagai hasil dari suatu meditasi. Dalam sufisme,
proses tersingkapnya tirai dan penerimaan nur gaib dalam hati seorang mediator
disebut Al-Hal, yaitu proses pengahayatan gaib yang merupakan anugrah dari Tuhan
dan diluar adikuasa manusia.
Tajalli berarti Allah menyingkapkan diri-Nya kepada makhluk-Nya.
Penyingkapan diri Tuhan tidak pernah berulang secara sama dan tidak pernah pula
berakhir. Penyingkapan diri Tuhan itu berupa cahaya baatiniyah yang masuk ke hati.
Apabila seseorang bisa melalui dua tahap takhalli dan tajalli maka dia akan mencapai
tahap yang ke tiga, yakni tajalli. Tajalli merupakan tanda-tanda yang Allah tanamkan
didalam diri manusia supaya Ia dapat disaksiakan. Setiap tajalli melimpahkan cahaya
demi cahaya sehingga seorang yang menerimanya akan tenggelam dalam kebaikan.
Jika terjadi perbedaan yang dijumpai dalam berbagai penyingkapan itu tidak
menandakan adanya perselisihan diantara guru sufi. Masing-masing manusia unik,
oleh karena itu masing-masing tajalli juga unik. Sehingga tidak ada dua orang yang
meraskan pengalaman tajalli yang sama. Tajalli melampaui kata-kata. Tajalli adalah
ketakjupan. Al-Jilli membagi tajalli menjadi empat tingkatan yaitu :
a. Tajalli Af`al, yaitu tajalli Allah pada perbuatan seseorang, artinya segala
aktivitasnya itu disertai qudrat-Nya, dan ketika itu dia melihat-Nya.
b. Tajalli Asma`, yaitu lenyapnya seseorang dari dirinya dan bebasnya dari
genggaman sifat-sifat kebaruan dan lepasnya dari ikatan tubuh kasarnya.
Dalam tingkatan ini tidak ada yang dilihat kecuali hannya dzat Ash Shirfah
(hakikat gerakan), bukan melihat asma`.
c. Tajalli sifat, yaitu menerimanya seorang hamba atas sifat-siafat ketuhanan,
artinya Tuhan mengambil tempat padanya tanapa hullul dzat-Nya.
d. Tajalli Zat, yaitu apabila Allah menghendaki adanya tajalli atas hamba-Nya
yang mem-fana` kan dirinya maka bertempat padanya karunia ketuhanan
yang bisa berupa sifat dan bisa pula berupa zat, disitulah terjadi
9. 5
ketunggalan yang sempurna. Dengan fana`nya hamba maka yang baqa`
hanyalah Allah.
Ahli tasawuf berkata bahwa tasawuf tidak lain adalah menjalani takhalli,
tahalli, dan tajalli. Jalan yang ditempuh oleh para Sufi adalah jalan takhalli, tahalli,
dan tajalli. Mengosongkan jiwa dari sifat buruk, menghiasi jiwa dengan sifat yang
baik dengan tujuan untuk menyaksikan dengan penglihatan hati bahwa sesungguhnya
tuhan itu tidak ada, hanya Allah SWT yang Ada, “Tidak ada tuhan (lâ ilâha) selain
(illâ) Allah SWT dan Muhammad bin Abdullah adalah hamba, utusan, dan kekasih-
Nya.”
Namun yang sebenarnya, makna tajalli sangat luas. Ini bahasa tasawuf dalam
tarekat. Kalau hati bisa meletakkan sepi selain Allah itu artinya akan menemukan satu
takhalli. Yaitu satu kenikmatan, kelezatan, satu kemanisan karena bisa melepaskan
semuanya selain Allah dan Rasul-Nya.
2.4 Dalil Qur’an Takhalli, Tahalli, dan Tajalli
a. Takhalli
Takhalli, berarti membersihkan diri dari sifat-sifat tercela, dari maksiat lahir dan
maksiat batin. dalam hal ini allah berfirman;
ﻗﺎﻻﻟﻠﮭﺘﻌﺎﻟﻰ;)ﻛﱠﺎھﺎَْﺰﻨََﻓْﻠَﺤَﻤ ْأﺪَﻗ(9)ﱠﺎھﺎﺳَﺪْﻨََﻤﺑْﺧﺎﺪَﻗ َو(10)
Berdasar firman Allah SWT “sungguh telah beruntung orang yang membersihkan
dirinya “ (Q.sasy-Syams, 91:9)
Berdasakan firman Allah SWT Q.sasy-Syams (91:10) “dan sungguh celaka oang
yang mengotori jiwanya”
b. Tahalli
Tahalli yakni mengisi diri dengan sifat-sifat terpuji, dengan taat lahir dan taat
batin. Dalam hal ini Allah SWT berfirman: Sesungguhnya Allah menyuruh
(kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kaum kerabat dan Allah
melarang perbuatan keji, kemungkaran dan pemusnahan. Dia memberi pengajaran
kepadanu agar kamu dapat mengambil pelajaran. (QS. 16:90).
َﺒْاﻟ َو َِﺮﻜْﻤُﻨاﻟ ََﺎءوﺸَْﺤﻔِْﺎﻟﻨَْﮭَﯨﻌﻨَﯾ ََﯨﻮﺑ ُْﺮْﻘِﯾﺎﻟذَﺎءﺘِﯾ إ َِﻮﻧﺴَﺎْﺣِاﻹ َِﻮﻟْﺪَْﻌﺑِﺎﻟُْﻣُﺮ َﺄﯿَﱠﺎﻟﻠّﮭﻧِ إَﯿِْﯿﻐَنوَُﻛﱠﺮﺬَﺘُْﻤﻜﱠ َﻠَﻌُﻤْﻠﻜُ ِﻈﻌ
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan,
memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji,
kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu
dapat mengambil pelajaran.” (QS An-Nahl [16]: 90)
c. Tajalli
Untuk pemantapan dan pendalaman materi yang telah dilalui pada fase tahalli,
maka rangkaian pendidikan mental itu disempurnakan pada fase tajalli. Tajalli
berarti terungkapnya nur gaib untuk hati. Dalam hal ini kaum sufi mendasarkan
pendapatnya pada firman Allah SWT: Allah adalah nur (cahaya) langit dan bumi
(QS. 24:35).
Surat An-Nur Ayat 35
۞ ُﱠﮭ اﻟﻠِض َْر ْاﻷ َِﻮﺗا َﺎوَﱠﻤﺴاﻟُُﻮرﻨٌۚحَﺎﺒْﺼِِﯿﮭَﺎﻣﻓٍةَﺎﻜْﺸَِﻤﻜِھ ُِﻮرﻨُ َﻠﻣَﺜٍۖﺔَﺎﺟَﺟ ُِﯿﺰﻔُﺣَﺎﺒْﺼِْﻤاﻟۖ
ُ ﺎﺟَﺔَﺟ اﻟﺰﱡَﻟ َﻲءُو ُِﻀﯾُﮭَﺎﺘْﯾَُزدَﺎﻜَﯾٍﺔﱠﯿِﺑ َْﺮﻏ َﻻ ٍَوﺔﱠﯿِﻗ َْﺮﺷ ٍَﻻﺔَﻧُﻮﺘْﯾٍَزﺔَﻛ ََﺎرﺒٍُﻣة ََﺠَﺮﺸْﻨُِﻣﺪَﻗُﻮﯿﱞﯾ ِّرُﺪٌﺒَﻛ َْﻮﻛﱠﮭَﺎﻧَ َﺄﻛَْﻤﺘَْﻤﻟ ْﻮٌَﺎرﻨُْﮭﺴَﺴۚ
ٍُﻮرﻨَٰﯨﻋَﻠٌُﻮرﻧَُۗﺎءﺸَﯿْﻨَِﻤھ ُِﻮرﻨِﻠُﱠﮭ ِﯾﺎﻟﻠﺪْﮭَﯾِۚﱠﺎسﻨِﻠﻠََﺎﻟﺜَْﻣ ْﱠﮭُﺎﻷ ُﺎﻟﻠﺑ ِْﺮﻀَﯾ َوِۗﱠﮭُﺒ اﻟﻠ َوٌِﯿﻢﻠٍَﻋءَْﻲﺸُِّﻠﻜ
Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah,
adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar.
Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya)
seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya,
(yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula
10. 6
di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun
tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing
kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat
perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu.
2.5 Hadist Qur’an Takhalli, Tahalli, dan Tajalli
a. Takhalli
Berdasarkan pembahasan pada konsep takhalli telah dijelaskan secara detail hal-
hal yang mengatur tentang ini. Berikut salah satu landasan hadis mengenai takhalli
Hadis attohuru satrul iman
Kebersihan dalam Islam memiliki kedudukan penting. Kitab-kitab fiqih ibadah
dalam Islam diawali dengan bahasan thaharah yang mengandung makna kesucian dan
kebersihan.Kebersihan merupakan asas terwujudnya kesehatan; salah satu nikmat
terbesar yang Allah anugerahkan kepada manusia, sebagaimana hadits shahih,
ِﻧُاغ ََﺮﻔْاﻟ َو ُ ﺤﱠﺔ ِّﺼاﻟ ِﱠﺎسﻨاﻟ ْﻣِﻦ ٌِﯿﺮﺜَﻛ ﺎَﻤِِﯿﮭﻓ ٌُﻮنﺒْﻐَﻣ َِﺎنﺘَْﻤﻌ
"Ada dua nikmat yang manusia sering dilalaikan (rugi) di dalamnya yaitu sehat dan
waktu luang (kesempatan)." (HR. Al-Bukhari dan Ahmad)
Saking pentingnya kebersihan, agama ini memposisikannya separuh dari iman.
Artinya, tuntutan iman adalah menjaga kebersihan.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
ُْﺮَﻄﺷ ُﱡﮭُﻮراﻟﻄِﺎنَﯾﻤِ ْاﻹ
“Bersuci itu separoh keimanan.” (HR. Muslim)
Maksudnya, puncak pahalanya dilipatgandakan sampai setengah pahala iman. Ada
yang mengatakan, maknanya iman menghapuskan dosa-dosa yang telah lalu, begitu
juga wudhu’. Sebabnya, karena wudhu’ tidak sah tanpa iman. Karena harus dengan
iman inilah disebut sebagai separoh darinya. Dan masih ada beberapa pendapat lain
mengenai hadits ini.
Menguatkan makna ini, banyak orang berdalil dengan hadits yang masyhur,
َاِﺎنَْﻤﯾِ ْاﻹ َﻦِﻣ ُ َﺔﻓﱠﻈَﺎﻨﻟ
“Kebersihan sebagian dari iman.” (HR. Al-Tirmidzi)
Syaikh Abdul ‘Aziz bin Abdullah bin Bazz rahimahullah mengimentari hadits ini,
،ﺿﻌﯿﻒ ٍﺪﺑﺴﻨ اﻟﺘﺮﻣﺬي رواه اﻟﺤﺪﯾﺚ ھﺬا ،أﺧﺮى أﺣﺎدﯾﺚ ﻓﻲ ﺟﺎء ﻣﻌﻨﺎه ،ﺻﺤﯿﺢ وﻣﻌﻨﺎه ،ﺿﻌﯿﻒ ﺣﺪﯾﺚ ﻟﻜﻨﮫ
وﻟ ،ًﺻﺤﯿﺤﺎ ﺳﻨﺪه ﻟﯿﺲ وﻟﻜﻦ ،(اﻹﯾﻤﺎن ﻣﻦ )اﻟﻨﻈﺎﻓﺔاﻟﻨﺒﻲ ﻋﻦ ﺟﺎء اﻟﻤﻌﻨﻰ ﻓﻲ ﻜﻦ-وﺳﻠﻢ ﻋﻠﯿﮫ ﷲ ﺻﻠﻰ-ﻣﻦ أن
اﻟﻄﺮﯾﻖ ﻋﻦ اﻷذى إﻣﺎطﺔ اﻹﯾﻤﺎن ﺷﻌﺐ
11. 7
“Tetapi ia adalah hadits dhaif. Maknanya shahih (benar). Maknanya ada di hadits-
hadits lain. Hadits ini diriwayatkan al-Tirmidzi dengan sanad dhaif. (Kebersihan
sebagian dari iman) tetapi sanadnya tidak shahih. Tetapi dari sisi makna ada hadits
dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bahwa di antara cabang Iman adalah
menyingkirkan gangguan dari jalan.”
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengabarkan bahwa beliau melihat pahala
umatnya –saat ditampakkan kepadanya- adalah seseorang yang menyingkirkan
kotoran dari masjid.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam juga bersabda,
َلﺎَاﻟﺠَﻤ ﺐﱡ ُِﺤﯾ ٌﻞْﯿِﺟَﻤ َﷲ ِنﱠ إ
“Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan.” Dari sini, Allah syariatkan
mandi janabat, mandi saat pergi ke shalat Jum’at, dan memandikan mayit. Dalam
syariat ini terdapat nilai kebersihan. Syaikh Bin Bazz rahimahullah menjelaskan
makna lain dari al-Tathhir (bersuci), maksud dalil syar’i menunjukkan perintah
menjaga kebersihan dari kotoran. Bahwa seorang mukmin tidak meninggalkan
kotoran pada pakaian dan badannya. Tetapi hendaknya ia menghilangkan kotoran itu.
Begitu juga saat ia di jalan, ia menyingkirkan gangguan yang membahayakan dari
jalan agar kaum muslimin tidak celaka dengan sebab itu.
b. Tahalli
Tahalli adalah upaya menghiasi diri dengan akhlak terpuji. Di antaranya,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ِق َﻼَْﺧ ْاﻷ َِﺢﻟﺎَﺻ َﻢِّﻤَﺗُ ِﻷ ُْﺖ ُﻌِﺜﺑ ﺎَﱠﻤﻧِ إ
“Sesungguhnya aku hanyalah diutus untuk menyempurnakan akhlak yang
luhur.” (HR. Ahmad no. 8952 dan Al-Bukhari dalam Adaabul Mufrad no. 273.
Dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Adaabul Mufrad.)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
َﺎﯿِﻘاﻟ َم َْﻮﯾ ًﺎﺴِﻠْﺠَﻣ ِﻲّﻨِﻣ ُْﻢﻜِﺑ ََﻗْﺮ أ َو ِﻟَﻲﱠ إ ُْﻢﻜِّﺒََﺣ أ ْﻣِﻦ ِنﱠ إﻗًﺎ َﻼَْﺧ أ ُْﻢﻜَﻨِﺳﺎََﺣ أ ِﺔَﻣ
“Sesungguhnya yang paling aku cintai di antara kalian dan paling dekat tempat
duduknya denganku pada hari kiamat adalah mereka yang paling bagus akhlaknya di
antara kalian.” (HR. Tirmidzi no. 1941. Dinilai hasan oleh Al-Albani dalam Shahih
Al-Jaami’ no. 2201.)
Bahkan dengan akhlak mulia, seseorang bisa menyamai kedudukan (derajat) orang
yang rajin berpuasa dan rajin shalat. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam,
ِﮫِﻘُُﻠﺧ ِْﻦﺴُﺤِﺑ ُك ِْرﺪُﯿَﻟ َﻦِﻣْْﻤُﺆاﻟ ِنﱠ إِِﻢﺋَﺎﻘْاﻟ ِِﻢﺋﱠﺎﺼاﻟ َﺟَﺔ ََرد
12. 8
“Sesungguhnya seorang mukmin bisa meraih derajat orang yang rajin berpuasa dan
shalat dengan sebab akhlaknya yang luhur.” (HR. Ahmad no. 25013 dan Abu
Dawud no. 4165. Dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wa At-
Tarhiib no. 2643.)
c. Tajalli
Berdasarkan pembahasan pada konsep tajalli telah dijelaskan secara detail hal-
hal yang mengatur tentang ini. Berikut salah satu landasan hadis mengenai tajalli.
Salah satu konsep Tajalli beroleh pancaran Nur Tajallinya Allah. Firman Allah
dalam Al-Quran (S.An-Nur: 25)
"Allah itu cahaya langit dan bumi"
Al-Ghazali menerangkan : "Bahawa Tajalli itu ialah terbuka Nur cahaya Allah bagi
hati seseorang.
Hati yang bersih, di dalamnya ada Lampu yang ber-Cahaya, yang demikian itu adalah
Hati orang mukmin.(HR. Ahmad dan Ath Thabarani dari Abu Said al-Khudri)
….orang – orang yg dibukakan Hatinya oleh Allah untuk berserah diri, maka dia
mendapat Cahaya dari Tuhannya.(Qs.39:22)
Sahabat Nabi bertanya mengenai ayat ini: Apakah yg dimaksud di-buka-kan itu,
wahai Rosul?
Maka Rosulullah SAW menjawab: Dibukakannya ialah dilapangkan. Pembukaan itu
adalah kelapangan atau kelonggaran. Sesungguhnya Cahaya itu jika dilemparkan ke
dalam Dada, maka Dada memuatnya dan menjadi lapang.(HR. Al-Hakim)
Bila Hati seseorang telah dimasuki oleh Cahaya maka Hati itu akan menjadi lapang
dan terbuka. Lalu orang banyak bertanya: Apakah tandanya Hati yg lapang dan
terbuka itu?
Jawab Rosulullah SAW: Ada Perhatian terhadap kehidupan yg kekal di akhirat dan
timbulnya pengertian tentang tipu daya kehidupan dunia ini dan Orang Bersedia
menghadapi mati sebelum datangnya matiI.(HR. Ibnu Jurair).
13. 9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Takhalli itu ialah mengosongkan diri dari sikap ketergantungan terhadap
kelezatan hidup duniawi dengan cara menjauhkan diri dari maksiat dan berusaha
menguasai hawa nafsu . takhalli (membersihkan diri dari sifat tercela) oleh sufi di
pandang penting karena semua sifat-sifat tercela merupakan dinding-dinding tebal yang
membatasi manusia dengan Tuhannya.
Tahalli di sini maksudnya adalah menghiasi/mengisi diri dari sifat dan sikap serta
perbuatan-perbuatan yang baik. Dengan kata lain, sesudah mengosongkan diri dari sifat
yang tercela (takhalli) , maka usaha itu harus berlanjut terus ke tahap tahalli (pengisian
jiwa yang telah di kosongkan tadi).
Tajalli adalah tersingkapnya hal-hal ghaib yang menjadi pengetahuan kita yang
hakiki disebabkan oleh nur yang dipancarkan Allah kedalam hati seseorang. Ada empat
macam tajalli yaitu tajalli Af`al, tajalli Asma’, tajalli sifat, dan tajalli zat.
3.2 Kritik dan Saran
Berdasarkan dengan materi yang kami sajikan saat ini kritik & saran dari
kelompok kami, ketiga ilmu tersebut sangat berkaitan dengan kehidupan sehari hari
salah satunya kita tidak boleh bersikap iri, namun boleh iri tapi kepada dua hal orang
kaya yang kemudian memanfaatkan kekayaannya di jalan Allah dan orang yang beilmu
kemudian memanfaatkannya ilmunya.
Demikian makalah ini kami buat sebagaimana mestinya untuk melaksanakan
tugas terstruktur. Kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
penulisan makalah ini. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa
kami tunggu guna perbaikan makalah ini selanjutnya semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
14. 10
DAFTAR PUSTAKA
- https://www.pesantrenvirtual.com/takhalli-tahalli-dan-tajalli/
- http://komenkcb.blogspot.com/2012/03/konsep-takhali-tahali-dan-tajjali.html
- Totok Jumantoro, MA. Drs. Munir amin Samsul, M.Ag. Kamus Ilmu Tasawuf, sinar
Grafika Offset, cet, pertama, Juli 2005
- Triharyanto Joko, (editor), Intelektualisme Tasawuf, Lembkota, Semarang, 2002