Makalah ini membahas tentang Masailul Khamsah (Masalah Lima) yang merupakan rumusan awal Muhammadiyah mengenai pandangan Islam. Masalah lima tersebut meliputi agama, dunia, ibadah, sabilillah dan qiyas. Agama didefinisikan sebagai ajaran Islam yang diturunkan Allah dalam Al-Quran dan Sunnah. Urusan dunia merujuk pada masalah-masalah teknis yang diserahkan kepada kebijaksanaan manusia. Makalah
Hubungan antara agama Islam dan ilmu pengetahuan tidak dapat dipisahkan. Agama Islam mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dengan empat faktor: menghargai akal, mewajibkan menuntut ilmu, melarang taklid buta, dan memerintahkan memeriksa kebenaran. Keilmuan Islam didasarkan pada Al-Quran dan sunnah serta merupakan pencerminan ajaran Islam.
Hubungan antara agama Islam dan ilmu pengetahuan tidak dapat dipisahkan. Agama Islam mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dengan empat faktor: menghargai akal, mewajibkan menuntut ilmu, melarang taklid buta, dan memerintahkan memeriksa kebenaran. Keilmuan Islam didasarkan pada Al-Quran dan sunnah serta merupakan pencerminan ajaran Islam.
Alvin Cita-cita dan matan muhammadiyah.pdffanimh25
Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin)[1] yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Secara taksonomi, ikan tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan; biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan hag), ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes). Ikan dalam berbagai bahasa daerah disebut iwak (jv, bjn), jukut (vkt).[2][butuh sumber yang lebih baik]
Ikan memiliki bermacam ukuran, mulai dari hiu paus yang berukuran 14 meter (45 ft) hingga stout infantfish yang hanya berukuran 7 mm (kira-kira 1/4 inch). Ada beberapa hewan air yang sering dianggap sebagai "ikan", seperti paus, ikan cumi dan ikan duyung, yang sebenarnya tidak tergolong sebagai ikan.
Alvin Cita-cita dan matan muhammadiyah.pdffanimh25
ugas pengolahan tembakau : Produk hilir tembakau dan diversifikasi nya
Kel 1 : obat terapi kanker dan biofuel
Kel 2 : Produk hilir minyak Atsiri
Diverifikasi biochar
Seng tenang maseh
Masih banyak wanita diluaran sana yang lebih baik dari itu
Maka Untuk itu kita dapat belajar
Bahwa mengharapkan, memperjuangkan segala sesuatu kepada manusia tidaklah selamanya sesuai dengan ekspektasi kita.
pengertian, objek kajian, tujuan dan manfaat studi Masail fiqhiyahDiyach Ashfye
Masail fiqhiyah adalah studi tentang masalah-masalah hukum Islam yang dihadapi umat dalam kehidupan sehari-hari. Objek kajiannya meliputi berbagai persoalan kontemporer yang diselesaikan melalui sumber-sumber hukum Islam. Tujuannya antara lain memperoleh pengetahuan tentang hukum Islam dan menyelesaikan masalah secara ilmiah. Manfaatnya mencakup menambah wawasan untuk menyelesaikan masalah fi
Muhammadiyah didirikan pada tahun 1912 di Yogyakarta oleh KH. Ahmad Dahlan untuk membersihkan ajaran Islam dari pengaruh-pengaruh non-Islam dan melakukan reformasi terhadap praktik-praktik Islam yang tidak sesuai dengan al-Quran dan Sunnah. Sejak saat itu, Muhammadiyah berperan penting dalam mereformasi pemahaman dan praktik Islam di Indonesia, khususnya di bidang pendidikan, sosial, dan keagamaan.
MKCH Muhammadiyah merupakan pedoman keyakinan dan cita-cita hidup organisasi Muhammadiyah yang dirumuskan pada tahun 1968. Dokumen ini menjelaskan lima poin utama MKCH Muhammadiyah yang mencakup keyakinan terhadap Islam sebagai agama Allah, pedoman Alquran dan Sunnah dalam mengamalkan Islam, serta bidang-bidang pemikiran seperti aqidah, akhlak, ibadah, dan muamalah duniawi untuk mencapai masyarakat yang adil
1. Dokumen pertama membahas sejarah perkembangan hukum Islam di Indonesia sejak masa awal komunitas Muslim hingga era reformasi.
2. Dokumen kedua membahas pengertian Studi Islam, ruang lingkupnya, tujuan, dan metodologi pendekatan yang digunakan.
3. Dokumen ketiga membahas latar belakang Islam yang turun dari Allah SWT melalui nabi Muhammad SAW, serta berbagai dimensi ajaran Islam dan pendekatan yang dapat digun
1. Dokumen pertama membahas sejarah perkembangan hukum Islam di Indonesia sejak masa awal hingga era reformasi.
2. Dokumen kedua membahas pengertian Studi Islam, ruang lingkupnya, tujuan, dan metodologi pendekatan yang digunakan.
3. Dokumen ketiga membahas latar belakang Islam yang turun dari Allah SWT melalui Nabi Muhammad SAW, serta berbagai dimensi Islam dan pendekatan yang dapat digunakan untuk memaham
Nurcholish Madjid adalah sosok intelektual muslim Indonesia yang lahir pada 1939 di Jawa Timur. Ia menempuh pendidikan di berbagai pesantren sebelum melanjutkan studi doktoral di Amerika Serikat. Pemikirannya tentang pluralisme, konsep negara Islam, dan pendidikan Islam memberikan pengaruh besar dalam perkembangan pemikiran Islam di Indonesia. Ia juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas intelektual umat Islam termasuk melalui pembaruan
Makalah ini membahas tentang ijtihad dan madzhab. Ijtihad didefinisikan sebagai pengerahan segala daya upaya untuk menemukan hukum secara rinci dari sumber-sumber syariat. Sedangkan madzhab didefinisikan sebagai pokok pikiran atau dasar yang digunakan oleh mujtahid dalam memecahkan masalah hukum Islam. Makalah ini juga menjelaskan latar belakang dan tujuan dibuatnya makalah ini.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Alvin Cita-cita dan matan muhammadiyah.pdffanimh25
Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin)[1] yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Secara taksonomi, ikan tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan; biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan hag), ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes). Ikan dalam berbagai bahasa daerah disebut iwak (jv, bjn), jukut (vkt).[2][butuh sumber yang lebih baik]
Ikan memiliki bermacam ukuran, mulai dari hiu paus yang berukuran 14 meter (45 ft) hingga stout infantfish yang hanya berukuran 7 mm (kira-kira 1/4 inch). Ada beberapa hewan air yang sering dianggap sebagai "ikan", seperti paus, ikan cumi dan ikan duyung, yang sebenarnya tidak tergolong sebagai ikan.
Alvin Cita-cita dan matan muhammadiyah.pdffanimh25
ugas pengolahan tembakau : Produk hilir tembakau dan diversifikasi nya
Kel 1 : obat terapi kanker dan biofuel
Kel 2 : Produk hilir minyak Atsiri
Diverifikasi biochar
Seng tenang maseh
Masih banyak wanita diluaran sana yang lebih baik dari itu
Maka Untuk itu kita dapat belajar
Bahwa mengharapkan, memperjuangkan segala sesuatu kepada manusia tidaklah selamanya sesuai dengan ekspektasi kita.
pengertian, objek kajian, tujuan dan manfaat studi Masail fiqhiyahDiyach Ashfye
Masail fiqhiyah adalah studi tentang masalah-masalah hukum Islam yang dihadapi umat dalam kehidupan sehari-hari. Objek kajiannya meliputi berbagai persoalan kontemporer yang diselesaikan melalui sumber-sumber hukum Islam. Tujuannya antara lain memperoleh pengetahuan tentang hukum Islam dan menyelesaikan masalah secara ilmiah. Manfaatnya mencakup menambah wawasan untuk menyelesaikan masalah fi
Muhammadiyah didirikan pada tahun 1912 di Yogyakarta oleh KH. Ahmad Dahlan untuk membersihkan ajaran Islam dari pengaruh-pengaruh non-Islam dan melakukan reformasi terhadap praktik-praktik Islam yang tidak sesuai dengan al-Quran dan Sunnah. Sejak saat itu, Muhammadiyah berperan penting dalam mereformasi pemahaman dan praktik Islam di Indonesia, khususnya di bidang pendidikan, sosial, dan keagamaan.
MKCH Muhammadiyah merupakan pedoman keyakinan dan cita-cita hidup organisasi Muhammadiyah yang dirumuskan pada tahun 1968. Dokumen ini menjelaskan lima poin utama MKCH Muhammadiyah yang mencakup keyakinan terhadap Islam sebagai agama Allah, pedoman Alquran dan Sunnah dalam mengamalkan Islam, serta bidang-bidang pemikiran seperti aqidah, akhlak, ibadah, dan muamalah duniawi untuk mencapai masyarakat yang adil
1. Dokumen pertama membahas sejarah perkembangan hukum Islam di Indonesia sejak masa awal komunitas Muslim hingga era reformasi.
2. Dokumen kedua membahas pengertian Studi Islam, ruang lingkupnya, tujuan, dan metodologi pendekatan yang digunakan.
3. Dokumen ketiga membahas latar belakang Islam yang turun dari Allah SWT melalui nabi Muhammad SAW, serta berbagai dimensi ajaran Islam dan pendekatan yang dapat digun
1. Dokumen pertama membahas sejarah perkembangan hukum Islam di Indonesia sejak masa awal hingga era reformasi.
2. Dokumen kedua membahas pengertian Studi Islam, ruang lingkupnya, tujuan, dan metodologi pendekatan yang digunakan.
3. Dokumen ketiga membahas latar belakang Islam yang turun dari Allah SWT melalui Nabi Muhammad SAW, serta berbagai dimensi Islam dan pendekatan yang dapat digunakan untuk memaham
Nurcholish Madjid adalah sosok intelektual muslim Indonesia yang lahir pada 1939 di Jawa Timur. Ia menempuh pendidikan di berbagai pesantren sebelum melanjutkan studi doktoral di Amerika Serikat. Pemikirannya tentang pluralisme, konsep negara Islam, dan pendidikan Islam memberikan pengaruh besar dalam perkembangan pemikiran Islam di Indonesia. Ia juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas intelektual umat Islam termasuk melalui pembaruan
Makalah ini membahas tentang ijtihad dan madzhab. Ijtihad didefinisikan sebagai pengerahan segala daya upaya untuk menemukan hukum secara rinci dari sumber-sumber syariat. Sedangkan madzhab didefinisikan sebagai pokok pikiran atau dasar yang digunakan oleh mujtahid dalam memecahkan masalah hukum Islam. Makalah ini juga menjelaskan latar belakang dan tujuan dibuatnya makalah ini.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
1. MAKALAH AL ISLAM KEMUHAMMADIYAHAN V
‘’MASALAH LIMA ( AGAMA DAN KONSEP URUSAN DUNIA)’’
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 8 :
1. ARAB MUSTARI’BA
2. NUR HIKMAH
3. PEBRYANA INDAH SARI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PRODI AKUNTASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020/2021
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, nikmat, dan karunia-Nya kepada kita. Sehingga pemakalah dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “MASALAH LIMA (AGAMA & DUNIA)”
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah AL ISLAM
KEMUHAMMADIYAHAN.
Shalawat beriring salam untuk Rasul pemimpin umat yakni Nabi Muhammad
SAW, yang telah membawa umatnya dari alam Jahiliyah ke alam yang Islamiyah
dan dari alam kegelapan ke alam yang terang dan berilmu pengetahuan seperti
saat ini.
Dalam pembuatan makalah ini, banyak proses pemakalah lakukan untuk
mencari bahan bacaan. Namun berkat kerja sama anggota kelompok dan
kepada semua pihak yang membantu dari segi moril maupun materi, sehingga
makalah ini dapat diselesaikan penulis sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Makassar, 1 Januari 2021
Kelompok 8
i
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................2
1.3 Tujuan Pembahsan...............................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
2.1 Apa yang dimaksud dengan masalah lima.................................................................3
2.2 Agama dan konsep Urusan Dunia dalam masalah lima.............................................4
BAB III..............................................................................................................................6
PENUTUP.........................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan......................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................7
ii
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Muhammadiyah, sebagai gerakan keagamaan yang berwatak sosio-kultural, dalam
dinamika kesejarahannya selalu berusaha merespon berbagai perkembangan
kehidupan dengan senantiasa merujuk pada ajaran Islam (al-ruj'u ila al-Qur’an wa
as-Sunnah, menjadikan al-Quran dan as-Sunnah sebagi sumber rujukan). Di satu
sisi sejarah selalu melahirkan berbagai persoalan, dan pada sisi yang lain Islam
menyediakan referensi normatif atas berbagai persoalan tersebut. Orientasi pada
dimensi illahiah inilah yang membedakan Muhammadiyah dari gerakan sosio-
kultural lainnya, baik dalam merumuskan masalah, menjelaskannya maupun
dalam menyusun kerangka operasional penyelesaiannya. Orientasi inilah yang
mengharuskan Muhammadiyah memproduksi pemikiran, meninjau ulang dan
merekonstruksi pemikiran keislamannnya.
Pemikiran keislaman meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan tuntunan
kehidupan keagamaan secara praktis, wacana moralitas publik dan discourse
(wacana) keislaman dalam merespon dan mengantisipasi perkembangan
kehidupan manusia. Masalah yang selalu hadir dari kandungan sejarah tersebut
mengharuskan adanya penyelesaian. Muhammadiyah berusaha menyelesaikannya
melalui proses penafsiran dinamik antara normativitas ad-din (agama), berupa al-
ruj'u ila al-Qur’an wa as-Sunnah (keharusan merujuk kepada al-Qurân dan as-
Sunnah), historisitas (kenyataan sejarah tentang adanya) penafsiran atas ad-din,
realitas kekinian dan prediksi masa depan. Mengingat proses penafsiran dinamik
ini sangat dipengaruhi oleh asumsi (pandangan dasar) tentang agama dan
kehidupan, di samping pendekatan dan teknik pemahaman terhadap ketiga aspek
tersebut, maka Muhammadiyah perlu merumuskannya secara spesifik. Dengan
demikian diharapkan ruhul ijtihad (semangat untuk menggali ajaran agama dari
sumber-sumbernya) dan tajdid (upaya pemurnian dan pembaharuan pemikiran
keislaman) terus tumbuh dan berkembang.
Dari wacana yang terus bergulir, orang pun selalu mempertanyakan: “Bagaimana
Muhammadiyah memahami Islam sebagai sebuah kebenaran mutlak untuk
mendapatkan jawaban yang yang mendekati kebenaran Islam yang sejati? Apa
rumusan kongkret pandangan Muhammadiyah tentang Islam? Dan, yang tidak
kalah pentingnya, bagaimana melaksanakannya di dalam tindakan nyata? Dalam
1
5. hal ini Muhammadiyah telah memiliki tiga rumusan penting, yang diasumsikan
bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas. Pertama rumusan tentang Masailul
Khamsah (Masalah Lima), kedua rumusan Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup
Muhammadiyah (yang dikenal di kalangan warga Muhammadiyah dengan
singkatan MKCH), dan ketiga rumusan tentang Pedoman Kehidupan Islami
Warga Muhammadiyah. Dan yang akan dibahas pada pembahasan ini adalah
mengenai Masailil Khamsah (Masalah Lima).
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan masalah lima
1.2.2 Agama dan Konsep Dunia dalam Masalah LIma
1.3 Tujuan Pembahsan
1.3.1 Untuk mengetahui arti dari Masalah lima
1.3.2 Untuk mengetahui Agama dan Konsep Dunia dalam Masalah Lima
2
6. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Apa yang dimaksud dengan masalah lima
Rumusan awal mengenai Islam dalam pandangan Muhammadiyah
tertuang dalam Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah mengenai “Masailul
Khamsah” (Masalah Lima) tanpa ada rujukan nashnya (baik berupa nash al-Quran
maupun as-Sunnah). Sejak tahun 1935 upaya perumusan Manhaj Tarjih
Muhammadiyah telah dimulai, dengan surat edaran yang dikeluarkan oleh
Hoofdbestuur (Pimpinan Pusat) Muhammadiyah. Langkah pertama kali yang
ditempuh adalah dengan mengkaji “Masailul Khamsah“ ( Masalah Lima ) yang
merupakan sikap dasar Muhammadiyah dalam persoalan agama secara umum.
Karena adanya penjajahan Jepang dan perang kemerdekaan , perumusan Masalah
Lima tersebut baru bisa diselengarakan pada akhir tahun 1954 atau awal 1955
dalam Muktamar Khusus Majlis Tarjih di Yogyakarta.
Dari rumusan “Masailul Khamsah” terkandung rumusan fundamental
(pandangan dasar) tentang Islam dalam pandangan Muhammadiyah, yang tertuang
dalam penjelasan mengenai: agama, dunia, ibadah, sabilillah dan qiyas.
Lima masalah ini terilhami dari realitas bahwa umat dalam kondisi belum
mampu menjadikan Islam sebagai agama yang konstekstual dan berkemajuan,
sebagaimana ungkapan Islam itu ya’lu wala yu’la ‘alaih. Kata Muhammad
Abduh: al-islamu mahjubun bi al-muslimin. Muhammadiyah ingin menjadikan
pesan al-Qur’an dan Hadis membumi, sehingga Islam bersinar cerah. Terilhami
juga dari Qs Al-Hajj: 78, “Dia (Allah) sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu
dalam agama ini suatu kesempitan.” Hadis, “Permudahkanlah dan jangan
mempersulit. Gembirakanlah dan janganlah membuat orang lari” dan “Kamu
lebih tahu urusan duniamu.” (Asjmuni Abdurrahman, Manhaj Tarjih
Muhammadiyah, 2012)
Masalah lima ini diharapkan melampaui sekadar urusan fikih dan
khilafiyah. Dicontohkan, bahwa bab thaharah selalu menjadi bahasan utama.
Kenyataannya, umat Islam tidak menerapkan pola kebersihan. Dalam fikih, air
suci itu harus berukuran dua kulah (minimal 60 x 60 x 60 cm). Nash tidak
menjelaskan tentang air yang aman dan bebas dari kuman. Bahasan ini terdapat
dalam ilmu kesehatan. Ilmu kesehatan termasuk bahasan agama atau dunia? Jika
masuk urusan dunia, apakah disebut ibadah? Apa itu ibadah? Apakah dalam
ibadah dibolehkan melakukan qiyas atau ijtihad, seperti menginterpretasikan air
3
7. suci dan bersih menurut penelitian ilmiah. Apakah penelitian dengan penuh
kesungguhan berupa ijtihad itu termasuk usaha baik yang mendapat pahala,
berupa laku fi sabilillah
2.2 Agama dan konsep Urusan Dunia dalam masalah lima
Agama
Agama ialah agama Islam Allah yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW
ialah apa yang diturunkan Allah di dalam Quran dan yang tersebut dalam sunnah
yang shahih, berupa perintah-perintah dan larangan-larangan serta petunjuk untuk
kebaikan manusia di Dunia dan Akherat.
Agama ialah apa yang disyariatkan Allah dengan perantara Nabi-Nabi-Nya,
berupa perintah-perintah dan larangan-larangan serta petunjuk-petunjuk untuk
kebaikan manusia di Dunia dan Akherat.
Dunia
Yang dimaksud “urusan dunia” dalam sabda Rasulullah SAW.: “Kamu
lebih mengerti urusan duniamu” ialah segala perkara yang tidak menjadi tugas
diutusnya para Nabi (yaitu perkara-perkara/pekerjaan-pekerjaan/urusan-urusan
yang diserahkan sepenuhnya kepada kebijaksanaan manusia).
Bagian urusan dunia inilah yang merupakan gerbang tajdid bagi
Muhammadiyah. Dalam persoalan urusan dunia umat Islam tak boleh kaku,
namun harus mengikuti perkembangan zaman. Mungkin akan ada yang
menyanggah, apakah memisahkan antara urusan agama dan urusan dunia adalah
bentuk dari sekulerisme? Bukankah dalam Alquran sendiri ditegaskan bahwa tak
satupun yang luput dari penjelasan Alquran? Bukankah Islam itu syaamil
(menyeluruh) dan mutakamil (sempurna)? Bukankah Islam itu kaffah mengatur
dari bagaimana bernegara sampai cara cebok?.
Penulis memahami bahwa kesempurnaan Islam terletak pada akidah,
ibadah madhah dan nilai moral-moralnya. Islam itu syamil dan mutakamil dalam
hal-hal yang sifatnya prinsip-prinsip universal. Adapun dalam hal-hal yang
bersifat teknis operasional, maka inilah yang disebut dengan urusan dunia, dimana
pelaksanaannya diserahkan kepada kebijaksanaan manusia. Inilah yang membuat
Islam bisa shahih likulli zaman wa makan, sesuai dengan berbagai masa dan
tempat. Bukan karena memaksakan fosil budaya masa lalu agar dihidupkan
kembali di masa kini, namun karena mampu beradaptasi dengan kebudayaan dan
zaman dalam hal yang sifatnya teknis operasional. Misalnya dalam soal
kepemimpinan, Islam telah mengatur prinsip-prinsip yang sempurna, seperti
keadilan, musyawarah, kejujuran dll. Adapun bentuk pemerintahan apakah itu
kekaisaran, kerajaan, republik, dll. Itu diserahkan kepada kebijaksanaan dan
4
8. kemaslahatan manusia dan mengikuti kemajuan zaman. Contoh lain dalam soal
berpakaian, Islam telah mengatur prinsip-prinsip berupa menutup aurat, pantas,
tidak berlebihan dan tidak ketat. Adapun mau bahannya dari kain jeans atau
bukan, mau model kaos atau koko, mau pakai rok atau kulot, itu diserahkan
kepada kemaslahatan manusia.
Hal ini telah dicontohkan oleh Kyai Dahlan dahulu yang dituduh sesat
karena membuat sekolah dengan papan tulis dan bangku, membuat panti asuhan
dan klinik. Pihak yang menuduh sesat berpendapat bahwa kyai Dahlan telah
melakukan tasyabbuh dengan orang kafir, yang juga mendirikan sekolah, panti
asuhan dan klinik. Kyai Dahlan faham bahwa sekolah ala barat, panti asuhan dan
rumah sakit adalah urusan dunia, karenanya tak menjadi dosa walau tak pernah
dicontohkan Rasulullah SAW. Justru dengan inspirasi dari barat tersebut kyai
Dahlan mengamalkan prinsip-prinsip Islam yakni kewajiban menuntut ilmu dan
menolong sesama.
Ironisnya akhir-akhir ini, banyak yang tak bisa membedakan antara
prinsip-prinsip dalam agama dengan hal yang sifatnya teknis operasional.
Sehingga muncul kembali keinginan untuk mendirikan model kekaisaran ala
khalifah terdahulu, walau sekarang bukan zamannya lagi. Banyak juga yang
bersemangat meniru nabi Muhammad SAW secara harfiah tanpa mengetahui
konteksnya, misalnya makan dengan tiga jari. Ada juga yang mengharamkan isbal
secara mutlak, mengharamkan musik secara mutlak, mewajibkan cadar dan hal
lainnya. Bagi Muhammadiyah, jelas hal tersebut merupakan anti-tesis dari spirit
tajdid Muhammadiyah.
5
9. BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perjalan Majlis Tarjih selama 77 tahun, memang penuh dengan tantangan
dan cobaan. Tugas yang diembannya untuk membimbing masyarakat Islam
Indonesia, pada umumnya dan warga Persyarikatan Muhammadiyah pada
khususnya dalam masalah keagamaan dan pengembangan pemikiran Islam,
nampak begitu berat dan menuntut adanya kesabaran dan perjuangan, serta
pencarian yang tiada kenal putus asa. Sehingga perbaikan,penyempurnaan serta
pengembangan Majlis tarjih ini sangat mutlak diperlukan,guna memberikan
konstribusi-konstribusi yang bermanfaat bagi umat Islam Indonesia.
Demikian tulisan singkat tentang Majlis Tarjih dan Pengembangan
Pemikiran Islam. Yang sedikit ini, mudah-mudahan bisa membuka cakrawala,
khususnya bagi kader-kader Muhammadiyah, dan bisa menjadi bekal awal untuk
pengembangan pemikiran dalam persyarikatan ini. Wallahu A’lam.
6