SlideShare a Scribd company logo
“DAKWAH DAN UNSUR-UNSURNYA” 
Di Susun Guna Memenuhi Tugas 
Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Dakwah 
Dosen Pengampu : Jauharotul Farida,Dra.Hj.,M.Ag. 
Disusun oleh : 
1. Umi Fatmah (131311116) 
2. Akhlia Chairani (131311124) 
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI 
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO 
SEMARANG 
2014 
PENDAHULUAN 
1
A. LATAR BELAKANG 
Sebelum memasuki materi lebih dahulu kita mengetahui apa pengertian 
dakwah itu. Dan dalam pengertian dakwah sudah disampaikan oleh makalah yang 
lain, setidaknya dalam makalah ini akan di artikan apa pengertian dakwah itu. 
Dakwah adalah upaya untuk mengajak manusia kepada agama Allah dengan 
segala petunjuk-petunjuk-Nya, yakni agama Islam. Dengan tujuan untuk 
kebahagiaan manusia, baik dalam kehidupan didunia sekarang ini, maupun dalam 
kehidupan di akhirat nanti. 
Dari pengertian dahwah tersebut maka kegiatan dakwah Islam tidak bisa 
dipisahkan dari tumbuh dan berkembangnya Islam sebagai agama yang dianut 
oleh penganutnya. Dalam makalah akan dibahas unsur-unsur dakwah itu seperti 
apa. 
B. RUMUSAN MASALAH 
1. Apa saja unsur-unsur yang terdapat dalam dakwah? 
C. TUJUAN MAKALAH 
Dalam makalah ini tujuan nya adalah 
1. Untuk mengetahui dan memahami unsur-unsur dakwah ? 
2
PEMBAHASAN 
A. UNSUR-UNSUR DAKWAH 
Unsur-unsur dakwah adalah komponen-komponen yang terdapat dalam setiap 
kegiatan dakwah. Dalam proses kegiatan itu banyak unsur yang terlibat, baik yang 
secara langsung mempengaruhi jalannya proses Islamisasi tersebut maupun secara 
tidak langsung dapat menghambat jalannya proses Islamisasi kepada individu, 
kelompok maupun masyarakat. Pokok-pokok yang harus ada dalam setiap 
kegiatan da’wah paling tidak terdapat 3 (tiga) unsur penentu sehingga proses 
da’wah itu dapat berlangsung yaitu Da’i (subyek dakwah), Mad’u (obyek da’wah) 
dan Maadatu al-Da’wah (materi da’wah). Sedangkan unsur-unsur lainya yang 
juga dapat mempengaruhi proses da’wah antara lain: wasaailu Al-Da’wah (media 
da’wah), Kaifiyatu Ad Da’wah/Toriqotu Ad-Da’wah (metode da’wah), Atsar 
(efek da’wah), Ghoyatul al-Da’wah (tujuan da’wah) dan lain-lainnya. 
Bagan unsur dakwah dalam proses dakwah 
Tujuan dakwah feedback 
Da’i maudu uslub media 
mad’u 
(materi dakwah) (metode dakwah) (wasilah) 
3
Konteks dakwah 
1. Da’i (pelaku Dakwah) 
Da’i adalah orang yang melaksanakan dakwah baik lisan, tulisan, maupun 
perbuatan yang dilakukan baik secara individu, kelompok, atau lewat 
organisasi/lembaga. 
Nasarudin Latief mendefinisikan bahwa da’i adalah muslim dan muslimat yang 
menjadikan dakwah sebagai suatu amaliah pokok bagi tugas ulama. Ahli dakwah 
adalah wa’ad, mubaligh mustama’ain (juru penerang) yang menyeru, mengajak, 
memberi pengajaran, dan pelajaran agama Islam.1 
Da’i juga harus mengetahui cara menyampaikan dakwah tentang Allah, alam 
semesta, dan kehidupan, serta apa yang dihadirkan dakwah untuk memberikan 
solusi, terhadap problema yang dihadapi manusia, juga metode-metode yang 
dihadirkannya untuk menjadikan agar pemikiran dan perilaku manusia tidak salah 
dan tidak melenceng.2 
Oleh karena itu da’i ataupun mubaligh haruslah memiliki beberapa persyaratan 
yang merupakan sifat yang dituntut kepadanya baik da’i yang melaksanakan 
da’wahnya secara munfarid/individual maupun da’i yang melaksanakan 
da’wahnya secara jama’ah/terorganisasikan. 
Syekh Ali Mahfudz dalam kitabnya Hidayatul Mursyidin mengatakan antara 
lain: 
1 H.M.S. Nasarudin Latief, Op.cit., hlm.20. 
2 Mustafa Malaikah, Manhaj Dakwah Yusuf Al-Qordhowi Harmoni antara Kelembutan dan 
Ketegasan, [Jakarta: Pustaka Al- Kautsar,1997],hlm.18. 
4
Da’i harus memiliki sifat keutamaan dan sifat kesempurnaan, Diantara sifat-sifat 
tersebut adalah : 
a) Mengetahui secukupnya tentang Al-Qur’an, As-Sunnah hukum-hukum, 
rahasia-rahasia tasyir’, perihidup Rasulullah dan jejak langkah 
Khulafaurrasidin dan salafusshalih. 
b) Mengamalkan ilmunya sehingga tidak bertentangan perbuatannya dengan 
perkataannya, lahirnya dengan batinnya. 
c) Berwira dan tidak berharap apa yang ada pada tangan orang lain. 
d) Memiliki ilmu pengetahuan yang menjadi alat kelengkapan dalam 
berda’wah. 
e) Sopan dan berbuat mulia. 
Adapun sifat-sifat kesempurnaan da’i itu antara lain adalah : 
a) Bersifat warn’ yaitu menjaga diri dari subhat dan menjauhkan diri dari 
tempat-tempat yang dapat menimbulkan syakwa sangka, tuduhan, dan 
prasangka. 
b) Berbudi pekerti dengan sifat-sifat yang terpuji. 
c) Mencintai tugas kewajibannya dan melaksanakannya dengan penuh 
ketaatan kepada Allah. 
2. Mad’u (Penerima Dakwah) 
Mad’u, yaitu manusia yang menjadi sasaran dakwah, atau manusia penerima 
dakwah, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok, baik manusia yang 
beragama Islam maupun tidak, atau dengan kata lain, manusia secara keseluruhan. 
Kepada manusia yang belum beragama Islam, dakwah bertujuan untuk mengajak 
mereka untuk mengikuti agama Islam, sedangkan kepada orang-orang yang telah 
5
beragama Islam dakwah bertujuan meningkatkan kualitas iman, Islam, dan ihsan. 
Secara umum Al-Qur’an menjelaskan ada tiga tipe mad’u, yaitu: mukmin, 
kafir, dan munafik.3 Dari ketiga klasifikasi besar ini, mad’u kemudian 
dikelompokkan lagi dalam berbagai macam pengelompokan, misalnya, orang 
mukmin dibagi menjadi tiga, yaitu: dzalim linafsih, muqtashid, dan sabiqun 
bilkhairat. Kafir bisa di bagi menjadi kafir zimmi dan kafir harbi. Mad’u atau 
mitra dakwah terdiri dari berbagai macam golongan manusia. Oleh karena itu, 
menggolongkan mad’u sama dengan menggolongkan manusia itu sendiri dari 
aspek profesi, ekonomi, dan seterusnya. 
Muhammad Abduh membagi mad’u menjadi tiga golongan, yaitu: 
1. Golongan cerdik cendekiawan yang cinta kebenaran, dapat berpikir 
secara kritis, dan cepat dapat menangkap persoalan. 
2. Golongan awam, yaitu orang kebanyakan yang belum dapat berpikir 
secara kritis dan mendalam, serta belum dapat menangkap pengertian-pengertian 
yang tinggi. 
3. Golongan yang berbeda dengan kedua golongan tersebut, mereka senang 
membahas sesuatu tetapi hanya dalam batas tertentu saja, dan tidak 
mampu membahasnya secara mendalam. 
Shalahuddin Sanusi dalam bukunya “Pembahasan Sekitar Prinsip-Prinsip 
Da’wah Islam” mengelompokkan mad’u/penerima dakwah itu menurut aspek-aspek: 
1. Biologis : Dari segi biologis struktur masyarakat dapat dibagi kepada : 
menurut jenis kelamin yaitu laki-laki atau perempuan, menurut umur 
yaitu anak-anak, pemuda dan orang tua. 
2. Geopraphia : Secara geografi masyarakat digolongkan kepada 
masyarakat desa dan masyarakat Kota. 
3 Lihat.QS.al-Baqarah 2:20. 
6
3. Ekonomi : Masyarakat dapat digolongkan menurut keadaan 
perekonomian, tingkat kekayaan dan pendapatnya kepada orang kaya, 
orang sedang dan orang miskin. 
3. Maddah/Maadatu al-Da’wah (Materi Dakwah) 
Maddah dakwah adalah isi pesan atau materi yang disampaikan da’i kepada 
mad’u. Dalam hal ini sudah jelas bahwa yang menjadi maddah adalah ajaran 
Islam itu sendiri. Ajaran yang dibawa Rasul itu sendiri tidak lain adalah Al-Islam 
sebagai suatu agama, hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Ahzab 
ayat 45-46 yang berbunyi : 
“Hai Nabi kami mengutus engkau sebagai saksi atas umat dan memberi kabar 
gembira dan kabar takut. Dan untuk menyeru manusia kepada Agama Allah 
dengan izin-Nya, serta menjadi pelita yang menerangi”4 
Secara umum materi dakwah dapat diklasifikasikan menjadi empat pokok, 
yaitu 
1. Masalah akidah (keimanan) 
Masalah pokok yang menjadi materi dakwah adalah akidah Islamiyah. Aspek 
akidah ini yang akan membantu moral (akhlak) manusia. Oleh karena itu, yang 
pertama kali dijadikan materi dalam dakwah Islam adalah masalah akidah atau 
keimanan. Akidah yang menjadi materi utama dakwah ini mempunyai ciri-ciri 
yang membedakannya dengan kepercayaan agama lain: 
a. Keterbukaan melalui persaksian (syahadat) dengan demikian, seorang 
muslim harus selalu jelas identitasnya dan bersedia mengakui identitas 
keagamaan orang lain. 
b. Cakrawala pedagang yang luas dengan memperkenalkan bahwa Allah 
adalah Tuhan seluruh alam, bukan Tuhan kelompok atau bangsa tertentu. 
4 Lihat surat Al-Ahzab ayat 45-46 
7
Dan soal kemanusiaan juga diperkenalkan kesatuan asal usul manusia. 
Kejelasan dan kesederhanaan diartikan bahwa selalu ajaran akidah baik 
soal ketuhanan, kerasulaan, atau pun alam gaib sangat mudah untuk 
dipahami. 
c. Ketahanan antara iman dan Islam atau antara iman dan amal perbuatan. 
Dalam ibadah-ibadah pokok yang merupakan manifestasi dari iman di 
padukan dengan segi-segi pengembangan diri dan kepribadian seseorang 
dengan kemaslahatan masyarakat yang menuju kepada kesejahteraannya. 
Karena akidah memiliki keterlibatan dengan soal-soal kemasyarakatan. 
2. Masalah syariah 
Hukum atau syariah sering disebut sebagai cermin peradapan dalam pengertian 
bahwa ia ketika tumbuh matang dan sempurna, maka peradaban mencerminkkan 
dirinya dalam hukum-hukumnya. Pelaksanaan syariah merupakan sumber yang 
melahirkan peradaban Islam, yang melestarikan dan melindunginya sejarah. 
Syariah inilah yang menjadi kekuatan peradaban-peradaban dan di kalangan kaum 
muslimin. 
Materi dakwah yang bersifat syariah ini sangat luas dan mengikat seluruh umat 
Islam. Ia merupakan jantung yang tidak terpisah dari kehidupan umat Islam 
diberbagai penjuru dunia dan sekaligaus merupakan hal yang patuh 
dibanggaklkan. Kelebihan dari syariah antara lain, adalah bahwa ia tidak dimiliki 
oleh umat-umat yang lain. Syariah ini bersifat universal, yang menjelaskan hak-hak 
umat muslim dan non muslim, bahkan hak seluruh umat manusia. Dengan 
adanya materi syariah ini, maka tatanan sistem dunia akan teratur dan sempurna. 
3. Masalah mu’amalah 
Islam merupakan agama yang menekankan urusan mu’amalah lebih besar 
porsinya dari pada urusan ibadah. Islam lebih banyak memperhatikan aspek 
kehidupan sosial dari pada aspek kehidupan ritual. Islam adalah agama yang 
8
menjadikan seluruh bumi ini masjid, tempat mengabdi kepada Allah. Ibadah 
dalam mu’amalah disini, diartikan sebagai ibadah yang mencakup hubungan 
dengan Allah dalam rangka mengabdi kepada Allah SWT. cakupan aspek 
mu’amalah jauh lebih luas dari pada ibadah. Statement ini dapat dipahami dengan 
alasan: 
a. Dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits mencakup proporsi terbesar sumber 
hukum yang berkaitan dengan urusan mu’amalah. 
b. Ibadah yang mengandung segi kemasyaratakan diberi ganjaran lebih 
besar dari pad ibadah yang bersifat perorangan. Jika urusan ibadah 
dilakukan tidak sempurna atau batal, karena melanggar tantangan 
tertentu, maka kafarat-Nya (tebusannya) adalah melakukan sesuatu yang 
berhubungan dengan mu’amalah. Sebaliknya, jika orang tidak baik dalam 
urusan mu’amalah, maka urusan ibadah tidak dapat menutupinya. 
c. Melakukan amal baik dal;am bidang kemasyarakatan mendapatkan 
ganjaran lebih besar dari pada ibadah sunnah. 
4. Masalah Akhlak 
Secara etimologis, kata akhlaq berasal dari bahasa Arab, jama’ dari “khuluqun” 
yang berarti budi pekerti, perangai, dan tingkah laku atau tabiat. Kalimat-kalimat 
tersebut memiliki segi-segi persamaan dengan perkataan “khuluqun” yang berarti 
kejadian, serta erat hubungannya dengan kholiq yang berarti pencipta, dan 
“makhluq” yang berarti yang diciptakan. 
Sedangkan secara terminologi, pembahasaan akhlak berkaitan dengan masalah 
tabiat atau kondisi temperatur batin yang mempengaruhi perilaku manusia. Ilmu 
akhlak bagi al-farabi, tidak lain dari bahasa tentang keutamaan-keutamaan yang 
dapat menyampaikan manusia kepada tujuan hidupnya yang tertinggi, yaitu 
kebahagiaan, dan tentang berbagai kejahatan atau kekurangan yang dapat 
merintangi usaha pencapaian tujuan tersebut.5 
5 Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedia Tematis Dunia Islam,[Jakarta: PT Ichtiar Baru Van 
Hoeve,2002],hlm.190. 
9
4. Wasila/ Wasaailu Al-Da’wah (Media Dakwah) 
Wasilah (media) dakwah adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan 
materi dakwah (ajaran islam) kepada mad’u. Untuk menyampaikan ajaran Islam 
kepada umat, dakwah dapat menggunakan berbagai wasilah. 
Pada dasarnya dakwah dapat menggunakan berbagai wasilah yang dapat 
merangsang indera-indera manusia serta dapat menimbulkan perhatian untuk 
menerima dakwah. Semakin tepat dan efektif wasilah yang dipakai semakin 
efektif pula upaya pemahaman ajaran islam pada masyarakat yang menjadi 
sasaran dakwah.6 
Hamzah, ya’qub membagi wasilah dakwah menjadi lima macam, yaitu: lisan, 
tulisan, lukisan, audiovisual, dan akhlak. 
a. Dakwah melalui saluran lisan adalah media dakwah yang paling 
sederhana yang menggunakan lidah dan suara, dakwah dengan media ini 
dapat berbentuk pidato, ceramah, kuliah, bimbingan, penyuluhan, dan 
sebagainya. dalam realisasinya da’wah secara lisan dapat bersifat khusus 
dan dapat pula bersifat umum. Dakwah yang bersifat khusus pada 
prakteknya adalah da’wah yang memang secara khusus kegiatannya 
untuk da’wah. Seperti : Pengajian, kuliah dan sebagainya. sedangkan 
da’wah yang bersifat umum adalah suatu bentuk kegiatan yang 
dilaksanakan bukan semata-mata untuk da’wah akan tetapi kegiatan 
umum, namun dalam beberapa acara atau, bagiannya diselingi dengan 
pesan-pesan dakwah. 
b. Dakwah melalui saluran tertulis adalah kegiatan da’wah yang dilakukan 
melalui tulisan-tulisan. Jangkauan yang dapat diperoleh oleh da’wah 
dengan media tulis ini lebih luas dari pada memakai media lisan. 
Kegiatan dakwah secara tertulis ini dapat dilakukan melalui tulisan, 
6 http://chochoviq.blogsot.com/2013/04/pengertian-dan-unsur-unsur-dakwah.html. diakses 
tanggal 2 april 2014 pukul 18:56 
10
buku, majalah, surat kabar, surat-menyurat (korespondensi), spanduk, 
dan sebagainya. 
c. Dakwah melalui saluran lukisan (visual) adalah kegiatan da’wah yang di 
lakukan dengan melalui alat-alat yang dapat dilihat oleh mata manusia 
atau bisa ditata dalam menikmatinya. Alat-alat visual ini dapat berupa 
kegiatan pentas pantonim, seni lukis , seni ukir, kaligrafi dan sebagainya. 
d. Dakwah melalui alat-alat Audiovisual adalah media dakwah yang dapat 
merangsang indra pendengaran, penglihatan, atau kedua-duanya, seperti 
televisi, film slide, OHP, Internet, dan sebagainya. 
e. Akhlak, adalah media dakwah melalui perbuatan-perbuatan nyata yang 
mencerminkan ajaran Islam yang secara langsung dapat dilihat dan 
didengarkan oleh mad’u. 
5. Kaifiyatu ad- Dakwah / Thariqatu Ad-Da’wah (Metode Dakwah) 
Kata metode telah menjadi bahasa Indonesia yang memiliki pengertian 
“sesuatu cara yang bisa ditempuh atau cara yang ditentukan secara jelas untuk 
mencapai dan menyelesaikan suatu tujuan, rencana sistem, tata pikir manusia”.7 
Sedangkan dalam metodologi pengajaran ajaran Islam disebutkan bahwa metode 
adalah “suatu cara yang sistematis dan umum terutama dalam mencari kebenaran 
ilmiah”.8 Dengan kaitanya dengan pengajaran ajarar Islam, maka pembahasan 
selalu berkaitan dengan hakikat penyampaian materi kepada peserta didik agar 
dapat diterima dan dicerna dengan baik. 
Metode dakwah ialah jalan atau cara yang dipakai juru dakwah untuk 
menyampaikan ajaran materi dakwah Islam. Dalam menyampaikan suatu pesan 
dakwah, metode sangat penting perannya, karena suatu pesan walaupun baik, 
tetapi disampaikan lewat metode yang tidak benar, maka pesan itu bisa saja 
7 M. Syafaat Habib, Buku Pedoman Dakwah, [Jakarta: Wijaya, 1992], Cet.1,hlm.160. 
8 Soeleman Yusuf, Slamet Soesanto, Pengantar Sosial,[Surabaya: Usaha Nasional,1981],hlm.38. 
11
ditolak oleh si penerima pesan. 
Secara garis besar ada tiga pokok metode (thariqah) dakwah, yaitu: 
a. Bi al-Hikmah, yaitu berdakwah dengan memperhatikan situasi dan 
kondisi sasaran dakwah dengan menitikberatkan pada kemampuan 
mereka, sehingga di dalam menjalankan ajaran-ajaran Islam selanjutnya, 
mereka tidak lagi terpaksa atau keberatan. 
b. Mau’izatul Hasanah, yaitu berdakwah dengan memberiokan nasihat-nasihat 
atau menyampaikana ajaran Islam dengan kasih sayang, sehingga 
nasihat dan ajaran Islam yang disampaikan itu dapat menyentuh hati 
mereka. 
c. Mujadalah Billati Hiya Ahsan, yaitu berdakwah dengan cara bertukar 
pikiran dan membantah dengan cara ynag sebaik-baiknya dengan tidak 
memberikan tekanan-tekanan yang membeeratkan komunitas yng 
menjadi sasaran dakwah. 
6. Atsar (Efek) Dakwah 
Dalam setiap aktifitas dakwah pasti akan menimbulkan reaksi. Artinya, jika 
dakwah telah dilakukan seseorang da’i dengan materi dakwah, wasilah, dan 
thariqah tertentu, maka akan timbul respons dan efek (atsar) pada mad’u 
(penerima dakwah). 
Atsar (efek) sering disebut dengan feedback (umpan balik) dari proses dakwah 
ini sering dilupakan atau tidak banyak menjadi perhatian para da’i. Kebanyakan 
mereka menganggap bahwa setelah dakwah disampaikan, maka selesailah 
dakwah. Padahal, atsar sangat besar artinya dalam penentuan langkah-langkah 
dakwah berikutnya. Tanpa menganalisis atsar dakwah, maka kemungkinan 
kesalahan strategi yang sangat merugikan pencapaian tujuan dakwah akan 
12
terulang kembali. Sebaliknya, dengan menganalisis atsar dakwah secara cermat 
dan tepat, maka kesalahan strategi dakwah akan segera diketahui untuk diadakan 
penyempurnaan pada langkah-langkah berikutnya (corrective action). Demikian 
juga stratehi dakwah termaksud didalam penentuan unsur-unsur dakwah yang 
dianggap baik dapat ditinggalkan. 
7. Ghayatu al Dakwah (Tujuan Dakwah) 
Ghayatul al Dakwah / tujuan akhir dakwah atau Ultimate Goal Dakwah adalah 
suatu nilai akhir ideal yang ingin dicapai dalam keseluruhan aktifitas dakwah. 
Nilai akhir dakwah yang ingin diwujudkan ialah terwujudnya insan pribadi dan 
masyarakat yang berpola pikir, berpola sikap dan berpola perilaku sesuai ajaran 
Islam dalam kehidupannya sehingga akan memperoleh kesejahteraan dan 
kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. 
Kegiatan dakwah adalah kegiatan yang terus menerus dan berkesinambungan 
sehingga memerlukan sinergi dalam pelaksanaannya melalui aktifitas dakwahnya 
secara sendiri-sendiri. Tujuan dakwah merupakan arah dan pedoman yang harus 
dituju oleh setiap pelaksana dakwah dan harus dijadikan fokus utama dari setiap 
pencapaian tujuan antara : dengan demikian walaupun pelaksanaan kegiatan 
dakwah berbeda-beda baik segi waktu, pelaksana, tempat dan lainnya akan tetapi 
arah dan capaiannya dapat terintegrasi. 
Namun demikian tetap diperlukan komunikasi dan koordinasi dari setiap 
pelaksana dakwah : baik perorangan maupun organisasi dakwah dalam setiap 
aktifitas dakwahnya agar dapat dijadikan sebagai pijakan kebijakan dakwah masa-masa 
yang akan datang. 
Terkait dengan tujuan da’wah adalah perlunya melakukan pengendalian dalam 
setiap upaya pelaksanaan da’wah yaitu memperhatikan sejauh mana 
dampak/akibat da’wah yang ditimbulkan dari setiap aktivitas tersebut atau dengan 
kata lain sejauh mana feed back/umpan balik atau atsar da’wah. Selama ini jarang 
13
para aktifis da’wah memperhatikan apalagi mencermati dengan seksama tentang 
umpan balik/atsar da’wah yang ditimbulkan oleh adanya kegiatan da’wah pada 
setiap event-nya; yang bisa dilakukan baru sampai pada tahapan evaluasi secara 
gradual garis besarnya saja. Pengamatan dan pencermatan terhadap umpan balik 
da’wah ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan evaluasi sekaligus untuk 
perbaikan rencana dakwah yang akan dilakukan dimasa yang akan datang 
berdasarkan realitas mad’u dan capaian dakwah diwaktu yang berlalu. 
PENUTUP 
A. KESIMPULAN 
Dari uraian diatas yang sudah dijelaskan maka terdapat simpulan dimana 
kegiatan da’wah itu pasti dibutuhkan unsur-unsur dalam da’wah, karena nya 
jalannya proses da’wah itu baik secara langsung maupun tidak langsung akan 
berhasil kalau ada nya unsur-unsur da’wah. 
Unsur-unsur dakwah adalah komponen-komponen yang terdapat dalam setiap 
kegiatan dakwah. Unsur-unsur da’wah ada beberapa macam yaitu : 
1. Da’i (pelaku dakwah) 
2. Mad’u (mitra/obyek dakwah) 
3. Maddah/Maadatu al-Da’wah (Materi Dakwah) 
4. Wasila/ Wasaailu Al-Da’wah (Media Dakwah) 
5. Kaifiyatu ad- Dakwah / Thariqatu Ad-Da’wah (Metode Dakwah) 
6. Atsar (efek dakwah) 
7. Ghoyatul al-da’wah (tujuan da’wah) 
14
B. SARAN 
Demikian makalah ini penulis susun, penulis menyadari bahwa dalam makalah 
ini tentunya masih banyak kekurangan baik dari segi materi maupun segi tata 
bahasa. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis 
harapkan guna evaluasi kedepannya. Semoga dibalik ketidaksempurnaan yang 
ada, makalah ini tetap dapat memberikan manfaat yang baik bagi kita semua, 
Amin. 
DAFTAR PUSTAKA 
An-Nabiry, Fathul Bahri, Meniti Jalan Dakwah Bekal Perjuangan Para Da’i, 
Amzah, Jakarta, 1990. 
As, Enjang, Dasar-Dasar Ilmu Dakwah, Widya Padjadjaran, Bandung, 1989. 
Kusnawan, Aep. Dimensi Ilmu Dakwah , Widya Padjadjaran, Bandung, 1994. 
Munir, Muhammad Dkk, Manajemen Dakwah, Prenada Media Group, Jakarta, 
2012 
http://chochoviq.blogspot.com/2013/04/pengertian-dan-unsur-unsur-dakwah.html. 
diakses tanggal 2 april 2014 pukul 18:56 
15
16

More Related Content

What's hot

Materi 11: Metode dan Etika Dakwah
Materi 11: Metode dan Etika DakwahMateri 11: Metode dan Etika Dakwah
Materi 11: Metode dan Etika DakwahMarlin Dwinastiti
 
Qurdist 7 semester 2 problematika dakwah
Qurdist 7 semester 2 problematika dakwahQurdist 7 semester 2 problematika dakwah
Qurdist 7 semester 2 problematika dakwahTatik Suwartinah
 
Kajian tentang filsafat dakwah islam
Kajian tentang filsafat dakwah islamKajian tentang filsafat dakwah islam
Kajian tentang filsafat dakwah islamMuhsin Hariyanto
 
Dasar dasar ilmu dakwah
Dasar dasar ilmu dakwahDasar dasar ilmu dakwah
Dasar dasar ilmu dakwah
Zafirah Abdullah
 
Revisi pid klmpk 4
Revisi pid klmpk 4Revisi pid klmpk 4
Revisi pid klmpk 4
muhammadfaridfaizal
 
Tarekat naqsabandiyah
Tarekat naqsabandiyahTarekat naqsabandiyah
Tarekat naqsabandiyah
hendra yana
 
Kelompok 4 makalah ilmu dakwah
Kelompok 4 makalah ilmu dakwahKelompok 4 makalah ilmu dakwah
Kelompok 4 makalah ilmu dakwah
Muhammad Habibi
 
Tujuan dan manfaat dakwah
Tujuan dan manfaat dakwahTujuan dan manfaat dakwah
Tujuan dan manfaat dakwah
LBB. Mr. Q
 
tasawuf perbandingan syariat dan hakikat
tasawuf perbandingan syariat dan hakikattasawuf perbandingan syariat dan hakikat
tasawuf perbandingan syariat dan hakikat
emal isaac
 
Sejarah terbentuknya kelompok tariqat
Sejarah terbentuknya kelompok tariqatSejarah terbentuknya kelompok tariqat
Sejarah terbentuknya kelompok tariqatAli Murtadho
 
Konsep Dakwah dalam Islam
Konsep Dakwah dalam IslamKonsep Dakwah dalam Islam
Konsep Dakwah dalam Islam
Quartin Qonita
 
Subjek dan objek dakwah k4
Subjek dan objek dakwah k4Subjek dan objek dakwah k4
Subjek dan objek dakwah k4
LBB. Mr. Q
 
Bab 8 konsep dakwah
Bab 8 konsep dakwahBab 8 konsep dakwah
Bab 8 konsep dakwah
Siti Mariah
 
Metode dakwah
Metode dakwahMetode dakwah
Metode dakwah
zikra husna
 
Cara berdakwah yang berkesan
Cara berdakwah yang berkesanCara berdakwah yang berkesan
Cara berdakwah yang berkesan
Noor Aziah Mamat
 
Bab 2 Fenomena Dakwah di Malaysia
Bab 2 Fenomena Dakwah di MalaysiaBab 2 Fenomena Dakwah di Malaysia
Bab 2 Fenomena Dakwah di Malaysia
Firdhaus Sakaff
 

What's hot (19)

Materi 11: Metode dan Etika Dakwah
Materi 11: Metode dan Etika DakwahMateri 11: Metode dan Etika Dakwah
Materi 11: Metode dan Etika Dakwah
 
Qurdist 7 semester 2 problematika dakwah
Qurdist 7 semester 2 problematika dakwahQurdist 7 semester 2 problematika dakwah
Qurdist 7 semester 2 problematika dakwah
 
Kajian tentang filsafat dakwah islam
Kajian tentang filsafat dakwah islamKajian tentang filsafat dakwah islam
Kajian tentang filsafat dakwah islam
 
Dasar dasar ilmu dakwah
Dasar dasar ilmu dakwahDasar dasar ilmu dakwah
Dasar dasar ilmu dakwah
 
Revisi pid klmpk 4
Revisi pid klmpk 4Revisi pid klmpk 4
Revisi pid klmpk 4
 
Tarekat naqsabandiyah
Tarekat naqsabandiyahTarekat naqsabandiyah
Tarekat naqsabandiyah
 
Kelompok 4 makalah ilmu dakwah
Kelompok 4 makalah ilmu dakwahKelompok 4 makalah ilmu dakwah
Kelompok 4 makalah ilmu dakwah
 
Tujuan dan manfaat dakwah
Tujuan dan manfaat dakwahTujuan dan manfaat dakwah
Tujuan dan manfaat dakwah
 
tasawuf perbandingan syariat dan hakikat
tasawuf perbandingan syariat dan hakikattasawuf perbandingan syariat dan hakikat
tasawuf perbandingan syariat dan hakikat
 
Sejarah terbentuknya kelompok tariqat
Sejarah terbentuknya kelompok tariqatSejarah terbentuknya kelompok tariqat
Sejarah terbentuknya kelompok tariqat
 
Agama 4 tarekat
Agama 4 tarekatAgama 4 tarekat
Agama 4 tarekat
 
Konsep Dakwah dalam Islam
Konsep Dakwah dalam IslamKonsep Dakwah dalam Islam
Konsep Dakwah dalam Islam
 
Akhlak
AkhlakAkhlak
Akhlak
 
Subjek dan objek dakwah k4
Subjek dan objek dakwah k4Subjek dan objek dakwah k4
Subjek dan objek dakwah k4
 
Bab 8 konsep dakwah
Bab 8 konsep dakwahBab 8 konsep dakwah
Bab 8 konsep dakwah
 
Metode dakwah
Metode dakwahMetode dakwah
Metode dakwah
 
Da'wah dan methodenya
Da'wah dan methodenyaDa'wah dan methodenya
Da'wah dan methodenya
 
Cara berdakwah yang berkesan
Cara berdakwah yang berkesanCara berdakwah yang berkesan
Cara berdakwah yang berkesan
 
Bab 2 Fenomena Dakwah di Malaysia
Bab 2 Fenomena Dakwah di MalaysiaBab 2 Fenomena Dakwah di Malaysia
Bab 2 Fenomena Dakwah di Malaysia
 

Viewers also liked

Codes and Conventions
Codes and Conventions Codes and Conventions
Codes and Conventions
tomjmcleod
 
ocean energy development
ocean energy developmentocean energy development
ocean energy development
Kumar Shivam
 
κινα
κινακινα
κινα
alexandram2002
 
LA BATTAGLIA DELLE IDEE: QUEI GIOVANI IMPRENDITORI VERSO IL FUTURO - Retrò On...
LA BATTAGLIA DELLE IDEE: QUEI GIOVANI IMPRENDITORI VERSO IL FUTURO - Retrò On...LA BATTAGLIA DELLE IDEE: QUEI GIOVANI IMPRENDITORI VERSO IL FUTURO - Retrò On...
LA BATTAGLIA DELLE IDEE: QUEI GIOVANI IMPRENDITORI VERSO IL FUTURO - Retrò On...
Luca Bellardini
 
Cupcakes!
Cupcakes!Cupcakes!
Cupcakes!
AgatinaLeone
 
A Guide To Slaying A Dragon - Happy St George's Day
A Guide To Slaying A Dragon - Happy St George's DayA Guide To Slaying A Dragon - Happy St George's Day
A Guide To Slaying A Dragon - Happy St George's Day
VISU.AL
 
Blog
BlogBlog
Blog
medu96
 
Karla Vohra Resume_v16
Karla Vohra Resume_v16Karla Vohra Resume_v16
Karla Vohra Resume_v16Kruti Vohra
 
Visualizing the Transcribe Bentham Corpus
Visualizing the Transcribe Bentham CorpusVisualizing the Transcribe Bentham Corpus
Visualizing the Transcribe Bentham Corpus
UCLDH
 
Eng1023 library instruction_sp2016
Eng1023 library instruction_sp2016Eng1023 library instruction_sp2016
Eng1023 library instruction_sp2016
Susan Whitmer
 
5 Ways to Increase Rentention - 4/18/16
5 Ways to Increase Rentention - 4/18/165 Ways to Increase Rentention - 4/18/16
5 Ways to Increase Rentention - 4/18/16
Millennium Systems International
 
876211 20140917154132 2
876211 20140917154132 2876211 20140917154132 2
876211 20140917154132 2
saintja
 
Revisi pid klmpk 7
Revisi pid klmpk 7Revisi pid klmpk 7
Revisi pid klmpk 7
muhammadfaridfaizal
 
Vinter pitch deck
Vinter pitch deckVinter pitch deck
Vinter pitch deck
Guillermo Garcia
 
HSE Courses Certificates
HSE Courses CertificatesHSE Courses Certificates
HSE Courses CertificatesMohanad Zaki
 
Job News USA - 2015 media kit brochure
Job News USA - 2015 media kit brochureJob News USA - 2015 media kit brochure
Job News USA - 2015 media kit brochureChris DeGiglio
 

Viewers also liked (20)

Codes and Conventions
Codes and Conventions Codes and Conventions
Codes and Conventions
 
April_Newsletter
April_NewsletterApril_Newsletter
April_Newsletter
 
ocean energy development
ocean energy developmentocean energy development
ocean energy development
 
κινα
κινακινα
κινα
 
LA BATTAGLIA DELLE IDEE: QUEI GIOVANI IMPRENDITORI VERSO IL FUTURO - Retrò On...
LA BATTAGLIA DELLE IDEE: QUEI GIOVANI IMPRENDITORI VERSO IL FUTURO - Retrò On...LA BATTAGLIA DELLE IDEE: QUEI GIOVANI IMPRENDITORI VERSO IL FUTURO - Retrò On...
LA BATTAGLIA DELLE IDEE: QUEI GIOVANI IMPRENDITORI VERSO IL FUTURO - Retrò On...
 
Cupcakes!
Cupcakes!Cupcakes!
Cupcakes!
 
A Guide To Slaying A Dragon - Happy St George's Day
A Guide To Slaying A Dragon - Happy St George's DayA Guide To Slaying A Dragon - Happy St George's Day
A Guide To Slaying A Dragon - Happy St George's Day
 
Blog
BlogBlog
Blog
 
Karla Vohra Resume_v16
Karla Vohra Resume_v16Karla Vohra Resume_v16
Karla Vohra Resume_v16
 
Saurabh
SaurabhSaurabh
Saurabh
 
Visualizing the Transcribe Bentham Corpus
Visualizing the Transcribe Bentham CorpusVisualizing the Transcribe Bentham Corpus
Visualizing the Transcribe Bentham Corpus
 
Eng1023 library instruction_sp2016
Eng1023 library instruction_sp2016Eng1023 library instruction_sp2016
Eng1023 library instruction_sp2016
 
5 Ways to Increase Rentention - 4/18/16
5 Ways to Increase Rentention - 4/18/165 Ways to Increase Rentention - 4/18/16
5 Ways to Increase Rentention - 4/18/16
 
Culture in Your Business
Culture in Your BusinessCulture in Your Business
Culture in Your Business
 
876211 20140917154132 2
876211 20140917154132 2876211 20140917154132 2
876211 20140917154132 2
 
Revisi pid klmpk 7
Revisi pid klmpk 7Revisi pid klmpk 7
Revisi pid klmpk 7
 
Vinter pitch deck
Vinter pitch deckVinter pitch deck
Vinter pitch deck
 
Curriculum Vitae
Curriculum VitaeCurriculum Vitae
Curriculum Vitae
 
HSE Courses Certificates
HSE Courses CertificatesHSE Courses Certificates
HSE Courses Certificates
 
Job News USA - 2015 media kit brochure
Job News USA - 2015 media kit brochureJob News USA - 2015 media kit brochure
Job News USA - 2015 media kit brochure
 

Similar to Revisi pid klmpk 3

Dakwah, nur habibullah norman kardi, stai an nadwah kuala tungkal
Dakwah, nur habibullah norman kardi, stai an nadwah kuala tungkalDakwah, nur habibullah norman kardi, stai an nadwah kuala tungkal
Dakwah, nur habibullah norman kardi, stai an nadwah kuala tungkal
nur habibullah norman kardi
 
04 komunikasi dakwah r04 stu new
04 komunikasi dakwah r04 stu new04 komunikasi dakwah r04 stu new
04 komunikasi dakwah r04 stu new
azlifairuz
 
Tujuan Dakwah.docx
Tujuan Dakwah.docxTujuan Dakwah.docx
Tujuan Dakwah.docx
peri heriyanto
 
Revisi pid klmpk 13
Revisi pid klmpk 13Revisi pid klmpk 13
Revisi pid klmpk 13
muhammadfaridfaizal
 
Kuliah 2 Komunikasi Islam sebagai komunikasi alternatif
Kuliah 2 Komunikasi Islam sebagai komunikasi alternatifKuliah 2 Komunikasi Islam sebagai komunikasi alternatif
Kuliah 2 Komunikasi Islam sebagai komunikasi alternatif
Fara Omar
 
Makalah STAI Miftahul Ulum -Objek Dakwah.docx
Makalah STAI Miftahul Ulum -Objek Dakwah.docxMakalah STAI Miftahul Ulum -Objek Dakwah.docx
Makalah STAI Miftahul Ulum -Objek Dakwah.docx
Endang Mahpudin
 
Revisi pid klmpk 1
Revisi pid klmpk 1Revisi pid klmpk 1
Revisi pid klmpk 1
muhammadfaridfaizal
 
kuliah-fpi-071010.ppt
kuliah-fpi-071010.pptkuliah-fpi-071010.ppt
kuliah-fpi-071010.ppt
MuhammadGhufron42
 
Filsafat Pendidikan Islam, Terminologi dan Ruang Lingkupnya.ppt
Filsafat Pendidikan Islam, Terminologi dan Ruang Lingkupnya.pptFilsafat Pendidikan Islam, Terminologi dan Ruang Lingkupnya.ppt
Filsafat Pendidikan Islam, Terminologi dan Ruang Lingkupnya.ppt
premanilmu1
 
pengajian islam
pengajian islampengajian islam
pengajian islamSoFfAeHa
 
ilmu dakwah.docx
ilmu dakwah.docxilmu dakwah.docx
ilmu dakwah.docx
peri heriyanto
 
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdfUTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
HendroGunawan8
 
Revisi pid klmpk 5
Revisi pid klmpk 5Revisi pid klmpk 5
Revisi pid klmpk 5
muhammadfaridfaizal
 
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAMMAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
Herry Rachmat Safi'i
 
penerapan etika dakwah dalam masyarak majemuk_fix.docx
penerapan etika dakwah dalam masyarak majemuk_fix.docxpenerapan etika dakwah dalam masyarak majemuk_fix.docx
penerapan etika dakwah dalam masyarak majemuk_fix.docx
AmaliaJuaddy
 
Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiBahRum Subagia
 
Kacamata prestasi
Kacamata prestasiKacamata prestasi
Kacamata prestasi
Beruga' Alam Institute
 
Metodologi Study Islam
Metodologi Study IslamMetodologi Study Islam
Metodologi Study Islam
Asma'ul Khusna
 

Similar to Revisi pid klmpk 3 (20)

Dakwah, nur habibullah norman kardi, stai an nadwah kuala tungkal
Dakwah, nur habibullah norman kardi, stai an nadwah kuala tungkalDakwah, nur habibullah norman kardi, stai an nadwah kuala tungkal
Dakwah, nur habibullah norman kardi, stai an nadwah kuala tungkal
 
04 komunikasi dakwah r04 stu new
04 komunikasi dakwah r04 stu new04 komunikasi dakwah r04 stu new
04 komunikasi dakwah r04 stu new
 
Tujuan Dakwah.docx
Tujuan Dakwah.docxTujuan Dakwah.docx
Tujuan Dakwah.docx
 
Revisi pid klmpk 13
Revisi pid klmpk 13Revisi pid klmpk 13
Revisi pid klmpk 13
 
Kuliah 2 Komunikasi Islam sebagai komunikasi alternatif
Kuliah 2 Komunikasi Islam sebagai komunikasi alternatifKuliah 2 Komunikasi Islam sebagai komunikasi alternatif
Kuliah 2 Komunikasi Islam sebagai komunikasi alternatif
 
Makalah STAI Miftahul Ulum -Objek Dakwah.docx
Makalah STAI Miftahul Ulum -Objek Dakwah.docxMakalah STAI Miftahul Ulum -Objek Dakwah.docx
Makalah STAI Miftahul Ulum -Objek Dakwah.docx
 
Revisi pid klmpk 1
Revisi pid klmpk 1Revisi pid klmpk 1
Revisi pid klmpk 1
 
kuliah-fpi-071010.ppt
kuliah-fpi-071010.pptkuliah-fpi-071010.ppt
kuliah-fpi-071010.ppt
 
Filsafat Pendidikan Islam, Terminologi dan Ruang Lingkupnya.ppt
Filsafat Pendidikan Islam, Terminologi dan Ruang Lingkupnya.pptFilsafat Pendidikan Islam, Terminologi dan Ruang Lingkupnya.ppt
Filsafat Pendidikan Islam, Terminologi dan Ruang Lingkupnya.ppt
 
Dakwah dan komunikasi
Dakwah dan komunikasiDakwah dan komunikasi
Dakwah dan komunikasi
 
pengajian islam
pengajian islampengajian islam
pengajian islam
 
Pai(dakwah islam)
Pai(dakwah islam)Pai(dakwah islam)
Pai(dakwah islam)
 
ilmu dakwah.docx
ilmu dakwah.docxilmu dakwah.docx
ilmu dakwah.docx
 
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdfUTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
 
Revisi pid klmpk 5
Revisi pid klmpk 5Revisi pid klmpk 5
Revisi pid klmpk 5
 
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAMMAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
 
penerapan etika dakwah dalam masyarak majemuk_fix.docx
penerapan etika dakwah dalam masyarak majemuk_fix.docxpenerapan etika dakwah dalam masyarak majemuk_fix.docx
penerapan etika dakwah dalam masyarak majemuk_fix.docx
 
Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsi
 
Kacamata prestasi
Kacamata prestasiKacamata prestasi
Kacamata prestasi
 
Metodologi Study Islam
Metodologi Study IslamMetodologi Study Islam
Metodologi Study Islam
 

More from muhammadfaridfaizal

Sejarah dakwah rasulullah saw periode mekah dan madinah
Sejarah dakwah rasulullah saw periode mekah dan madinahSejarah dakwah rasulullah saw periode mekah dan madinah
Sejarah dakwah rasulullah saw periode mekah dan madinah
muhammadfaridfaizal
 
Revisi pid klmpk 14
Revisi pid klmpk 14Revisi pid klmpk 14
Revisi pid klmpk 14
muhammadfaridfaizal
 
Revisi pid klmpk 12
Revisi pid klmpk 12Revisi pid klmpk 12
Revisi pid klmpk 12
muhammadfaridfaizal
 
Revisi pid klmpk 11
Revisi pid klmpk 11Revisi pid klmpk 11
Revisi pid klmpk 11
muhammadfaridfaizal
 
Revisi pid klmpk 10
Revisi pid klmpk 10Revisi pid klmpk 10
Revisi pid klmpk 10
muhammadfaridfaizal
 
Revisi pid klmpk 9
Revisi pid klmpk 9Revisi pid klmpk 9
Revisi pid klmpk 9
muhammadfaridfaizal
 
Revisi pid klmpk 8
Revisi pid klmpk 8Revisi pid klmpk 8
Revisi pid klmpk 8
muhammadfaridfaizal
 
Revisi pid klmpk 6
Revisi pid klmpk 6Revisi pid klmpk 6
Revisi pid klmpk 6
muhammadfaridfaizal
 
Revisi pid klmpk 2
Revisi pid klmpk 2Revisi pid klmpk 2
Revisi pid klmpk 2
muhammadfaridfaizal
 

More from muhammadfaridfaizal (9)

Sejarah dakwah rasulullah saw periode mekah dan madinah
Sejarah dakwah rasulullah saw periode mekah dan madinahSejarah dakwah rasulullah saw periode mekah dan madinah
Sejarah dakwah rasulullah saw periode mekah dan madinah
 
Revisi pid klmpk 14
Revisi pid klmpk 14Revisi pid klmpk 14
Revisi pid klmpk 14
 
Revisi pid klmpk 12
Revisi pid klmpk 12Revisi pid klmpk 12
Revisi pid klmpk 12
 
Revisi pid klmpk 11
Revisi pid klmpk 11Revisi pid klmpk 11
Revisi pid klmpk 11
 
Revisi pid klmpk 10
Revisi pid klmpk 10Revisi pid klmpk 10
Revisi pid klmpk 10
 
Revisi pid klmpk 9
Revisi pid klmpk 9Revisi pid klmpk 9
Revisi pid klmpk 9
 
Revisi pid klmpk 8
Revisi pid klmpk 8Revisi pid klmpk 8
Revisi pid klmpk 8
 
Revisi pid klmpk 6
Revisi pid klmpk 6Revisi pid klmpk 6
Revisi pid klmpk 6
 
Revisi pid klmpk 2
Revisi pid klmpk 2Revisi pid klmpk 2
Revisi pid klmpk 2
 

Recently uploaded

SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 

Recently uploaded (20)

SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 

Revisi pid klmpk 3

  • 1. “DAKWAH DAN UNSUR-UNSURNYA” Di Susun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Dakwah Dosen Pengampu : Jauharotul Farida,Dra.Hj.,M.Ag. Disusun oleh : 1. Umi Fatmah (131311116) 2. Akhlia Chairani (131311124) FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2014 PENDAHULUAN 1
  • 2. A. LATAR BELAKANG Sebelum memasuki materi lebih dahulu kita mengetahui apa pengertian dakwah itu. Dan dalam pengertian dakwah sudah disampaikan oleh makalah yang lain, setidaknya dalam makalah ini akan di artikan apa pengertian dakwah itu. Dakwah adalah upaya untuk mengajak manusia kepada agama Allah dengan segala petunjuk-petunjuk-Nya, yakni agama Islam. Dengan tujuan untuk kebahagiaan manusia, baik dalam kehidupan didunia sekarang ini, maupun dalam kehidupan di akhirat nanti. Dari pengertian dahwah tersebut maka kegiatan dakwah Islam tidak bisa dipisahkan dari tumbuh dan berkembangnya Islam sebagai agama yang dianut oleh penganutnya. Dalam makalah akan dibahas unsur-unsur dakwah itu seperti apa. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa saja unsur-unsur yang terdapat dalam dakwah? C. TUJUAN MAKALAH Dalam makalah ini tujuan nya adalah 1. Untuk mengetahui dan memahami unsur-unsur dakwah ? 2
  • 3. PEMBAHASAN A. UNSUR-UNSUR DAKWAH Unsur-unsur dakwah adalah komponen-komponen yang terdapat dalam setiap kegiatan dakwah. Dalam proses kegiatan itu banyak unsur yang terlibat, baik yang secara langsung mempengaruhi jalannya proses Islamisasi tersebut maupun secara tidak langsung dapat menghambat jalannya proses Islamisasi kepada individu, kelompok maupun masyarakat. Pokok-pokok yang harus ada dalam setiap kegiatan da’wah paling tidak terdapat 3 (tiga) unsur penentu sehingga proses da’wah itu dapat berlangsung yaitu Da’i (subyek dakwah), Mad’u (obyek da’wah) dan Maadatu al-Da’wah (materi da’wah). Sedangkan unsur-unsur lainya yang juga dapat mempengaruhi proses da’wah antara lain: wasaailu Al-Da’wah (media da’wah), Kaifiyatu Ad Da’wah/Toriqotu Ad-Da’wah (metode da’wah), Atsar (efek da’wah), Ghoyatul al-Da’wah (tujuan da’wah) dan lain-lainnya. Bagan unsur dakwah dalam proses dakwah Tujuan dakwah feedback Da’i maudu uslub media mad’u (materi dakwah) (metode dakwah) (wasilah) 3
  • 4. Konteks dakwah 1. Da’i (pelaku Dakwah) Da’i adalah orang yang melaksanakan dakwah baik lisan, tulisan, maupun perbuatan yang dilakukan baik secara individu, kelompok, atau lewat organisasi/lembaga. Nasarudin Latief mendefinisikan bahwa da’i adalah muslim dan muslimat yang menjadikan dakwah sebagai suatu amaliah pokok bagi tugas ulama. Ahli dakwah adalah wa’ad, mubaligh mustama’ain (juru penerang) yang menyeru, mengajak, memberi pengajaran, dan pelajaran agama Islam.1 Da’i juga harus mengetahui cara menyampaikan dakwah tentang Allah, alam semesta, dan kehidupan, serta apa yang dihadirkan dakwah untuk memberikan solusi, terhadap problema yang dihadapi manusia, juga metode-metode yang dihadirkannya untuk menjadikan agar pemikiran dan perilaku manusia tidak salah dan tidak melenceng.2 Oleh karena itu da’i ataupun mubaligh haruslah memiliki beberapa persyaratan yang merupakan sifat yang dituntut kepadanya baik da’i yang melaksanakan da’wahnya secara munfarid/individual maupun da’i yang melaksanakan da’wahnya secara jama’ah/terorganisasikan. Syekh Ali Mahfudz dalam kitabnya Hidayatul Mursyidin mengatakan antara lain: 1 H.M.S. Nasarudin Latief, Op.cit., hlm.20. 2 Mustafa Malaikah, Manhaj Dakwah Yusuf Al-Qordhowi Harmoni antara Kelembutan dan Ketegasan, [Jakarta: Pustaka Al- Kautsar,1997],hlm.18. 4
  • 5. Da’i harus memiliki sifat keutamaan dan sifat kesempurnaan, Diantara sifat-sifat tersebut adalah : a) Mengetahui secukupnya tentang Al-Qur’an, As-Sunnah hukum-hukum, rahasia-rahasia tasyir’, perihidup Rasulullah dan jejak langkah Khulafaurrasidin dan salafusshalih. b) Mengamalkan ilmunya sehingga tidak bertentangan perbuatannya dengan perkataannya, lahirnya dengan batinnya. c) Berwira dan tidak berharap apa yang ada pada tangan orang lain. d) Memiliki ilmu pengetahuan yang menjadi alat kelengkapan dalam berda’wah. e) Sopan dan berbuat mulia. Adapun sifat-sifat kesempurnaan da’i itu antara lain adalah : a) Bersifat warn’ yaitu menjaga diri dari subhat dan menjauhkan diri dari tempat-tempat yang dapat menimbulkan syakwa sangka, tuduhan, dan prasangka. b) Berbudi pekerti dengan sifat-sifat yang terpuji. c) Mencintai tugas kewajibannya dan melaksanakannya dengan penuh ketaatan kepada Allah. 2. Mad’u (Penerima Dakwah) Mad’u, yaitu manusia yang menjadi sasaran dakwah, atau manusia penerima dakwah, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok, baik manusia yang beragama Islam maupun tidak, atau dengan kata lain, manusia secara keseluruhan. Kepada manusia yang belum beragama Islam, dakwah bertujuan untuk mengajak mereka untuk mengikuti agama Islam, sedangkan kepada orang-orang yang telah 5
  • 6. beragama Islam dakwah bertujuan meningkatkan kualitas iman, Islam, dan ihsan. Secara umum Al-Qur’an menjelaskan ada tiga tipe mad’u, yaitu: mukmin, kafir, dan munafik.3 Dari ketiga klasifikasi besar ini, mad’u kemudian dikelompokkan lagi dalam berbagai macam pengelompokan, misalnya, orang mukmin dibagi menjadi tiga, yaitu: dzalim linafsih, muqtashid, dan sabiqun bilkhairat. Kafir bisa di bagi menjadi kafir zimmi dan kafir harbi. Mad’u atau mitra dakwah terdiri dari berbagai macam golongan manusia. Oleh karena itu, menggolongkan mad’u sama dengan menggolongkan manusia itu sendiri dari aspek profesi, ekonomi, dan seterusnya. Muhammad Abduh membagi mad’u menjadi tiga golongan, yaitu: 1. Golongan cerdik cendekiawan yang cinta kebenaran, dapat berpikir secara kritis, dan cepat dapat menangkap persoalan. 2. Golongan awam, yaitu orang kebanyakan yang belum dapat berpikir secara kritis dan mendalam, serta belum dapat menangkap pengertian-pengertian yang tinggi. 3. Golongan yang berbeda dengan kedua golongan tersebut, mereka senang membahas sesuatu tetapi hanya dalam batas tertentu saja, dan tidak mampu membahasnya secara mendalam. Shalahuddin Sanusi dalam bukunya “Pembahasan Sekitar Prinsip-Prinsip Da’wah Islam” mengelompokkan mad’u/penerima dakwah itu menurut aspek-aspek: 1. Biologis : Dari segi biologis struktur masyarakat dapat dibagi kepada : menurut jenis kelamin yaitu laki-laki atau perempuan, menurut umur yaitu anak-anak, pemuda dan orang tua. 2. Geopraphia : Secara geografi masyarakat digolongkan kepada masyarakat desa dan masyarakat Kota. 3 Lihat.QS.al-Baqarah 2:20. 6
  • 7. 3. Ekonomi : Masyarakat dapat digolongkan menurut keadaan perekonomian, tingkat kekayaan dan pendapatnya kepada orang kaya, orang sedang dan orang miskin. 3. Maddah/Maadatu al-Da’wah (Materi Dakwah) Maddah dakwah adalah isi pesan atau materi yang disampaikan da’i kepada mad’u. Dalam hal ini sudah jelas bahwa yang menjadi maddah adalah ajaran Islam itu sendiri. Ajaran yang dibawa Rasul itu sendiri tidak lain adalah Al-Islam sebagai suatu agama, hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Ahzab ayat 45-46 yang berbunyi : “Hai Nabi kami mengutus engkau sebagai saksi atas umat dan memberi kabar gembira dan kabar takut. Dan untuk menyeru manusia kepada Agama Allah dengan izin-Nya, serta menjadi pelita yang menerangi”4 Secara umum materi dakwah dapat diklasifikasikan menjadi empat pokok, yaitu 1. Masalah akidah (keimanan) Masalah pokok yang menjadi materi dakwah adalah akidah Islamiyah. Aspek akidah ini yang akan membantu moral (akhlak) manusia. Oleh karena itu, yang pertama kali dijadikan materi dalam dakwah Islam adalah masalah akidah atau keimanan. Akidah yang menjadi materi utama dakwah ini mempunyai ciri-ciri yang membedakannya dengan kepercayaan agama lain: a. Keterbukaan melalui persaksian (syahadat) dengan demikian, seorang muslim harus selalu jelas identitasnya dan bersedia mengakui identitas keagamaan orang lain. b. Cakrawala pedagang yang luas dengan memperkenalkan bahwa Allah adalah Tuhan seluruh alam, bukan Tuhan kelompok atau bangsa tertentu. 4 Lihat surat Al-Ahzab ayat 45-46 7
  • 8. Dan soal kemanusiaan juga diperkenalkan kesatuan asal usul manusia. Kejelasan dan kesederhanaan diartikan bahwa selalu ajaran akidah baik soal ketuhanan, kerasulaan, atau pun alam gaib sangat mudah untuk dipahami. c. Ketahanan antara iman dan Islam atau antara iman dan amal perbuatan. Dalam ibadah-ibadah pokok yang merupakan manifestasi dari iman di padukan dengan segi-segi pengembangan diri dan kepribadian seseorang dengan kemaslahatan masyarakat yang menuju kepada kesejahteraannya. Karena akidah memiliki keterlibatan dengan soal-soal kemasyarakatan. 2. Masalah syariah Hukum atau syariah sering disebut sebagai cermin peradapan dalam pengertian bahwa ia ketika tumbuh matang dan sempurna, maka peradaban mencerminkkan dirinya dalam hukum-hukumnya. Pelaksanaan syariah merupakan sumber yang melahirkan peradaban Islam, yang melestarikan dan melindunginya sejarah. Syariah inilah yang menjadi kekuatan peradaban-peradaban dan di kalangan kaum muslimin. Materi dakwah yang bersifat syariah ini sangat luas dan mengikat seluruh umat Islam. Ia merupakan jantung yang tidak terpisah dari kehidupan umat Islam diberbagai penjuru dunia dan sekaligaus merupakan hal yang patuh dibanggaklkan. Kelebihan dari syariah antara lain, adalah bahwa ia tidak dimiliki oleh umat-umat yang lain. Syariah ini bersifat universal, yang menjelaskan hak-hak umat muslim dan non muslim, bahkan hak seluruh umat manusia. Dengan adanya materi syariah ini, maka tatanan sistem dunia akan teratur dan sempurna. 3. Masalah mu’amalah Islam merupakan agama yang menekankan urusan mu’amalah lebih besar porsinya dari pada urusan ibadah. Islam lebih banyak memperhatikan aspek kehidupan sosial dari pada aspek kehidupan ritual. Islam adalah agama yang 8
  • 9. menjadikan seluruh bumi ini masjid, tempat mengabdi kepada Allah. Ibadah dalam mu’amalah disini, diartikan sebagai ibadah yang mencakup hubungan dengan Allah dalam rangka mengabdi kepada Allah SWT. cakupan aspek mu’amalah jauh lebih luas dari pada ibadah. Statement ini dapat dipahami dengan alasan: a. Dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits mencakup proporsi terbesar sumber hukum yang berkaitan dengan urusan mu’amalah. b. Ibadah yang mengandung segi kemasyaratakan diberi ganjaran lebih besar dari pad ibadah yang bersifat perorangan. Jika urusan ibadah dilakukan tidak sempurna atau batal, karena melanggar tantangan tertentu, maka kafarat-Nya (tebusannya) adalah melakukan sesuatu yang berhubungan dengan mu’amalah. Sebaliknya, jika orang tidak baik dalam urusan mu’amalah, maka urusan ibadah tidak dapat menutupinya. c. Melakukan amal baik dal;am bidang kemasyarakatan mendapatkan ganjaran lebih besar dari pada ibadah sunnah. 4. Masalah Akhlak Secara etimologis, kata akhlaq berasal dari bahasa Arab, jama’ dari “khuluqun” yang berarti budi pekerti, perangai, dan tingkah laku atau tabiat. Kalimat-kalimat tersebut memiliki segi-segi persamaan dengan perkataan “khuluqun” yang berarti kejadian, serta erat hubungannya dengan kholiq yang berarti pencipta, dan “makhluq” yang berarti yang diciptakan. Sedangkan secara terminologi, pembahasaan akhlak berkaitan dengan masalah tabiat atau kondisi temperatur batin yang mempengaruhi perilaku manusia. Ilmu akhlak bagi al-farabi, tidak lain dari bahasa tentang keutamaan-keutamaan yang dapat menyampaikan manusia kepada tujuan hidupnya yang tertinggi, yaitu kebahagiaan, dan tentang berbagai kejahatan atau kekurangan yang dapat merintangi usaha pencapaian tujuan tersebut.5 5 Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedia Tematis Dunia Islam,[Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve,2002],hlm.190. 9
  • 10. 4. Wasila/ Wasaailu Al-Da’wah (Media Dakwah) Wasilah (media) dakwah adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan materi dakwah (ajaran islam) kepada mad’u. Untuk menyampaikan ajaran Islam kepada umat, dakwah dapat menggunakan berbagai wasilah. Pada dasarnya dakwah dapat menggunakan berbagai wasilah yang dapat merangsang indera-indera manusia serta dapat menimbulkan perhatian untuk menerima dakwah. Semakin tepat dan efektif wasilah yang dipakai semakin efektif pula upaya pemahaman ajaran islam pada masyarakat yang menjadi sasaran dakwah.6 Hamzah, ya’qub membagi wasilah dakwah menjadi lima macam, yaitu: lisan, tulisan, lukisan, audiovisual, dan akhlak. a. Dakwah melalui saluran lisan adalah media dakwah yang paling sederhana yang menggunakan lidah dan suara, dakwah dengan media ini dapat berbentuk pidato, ceramah, kuliah, bimbingan, penyuluhan, dan sebagainya. dalam realisasinya da’wah secara lisan dapat bersifat khusus dan dapat pula bersifat umum. Dakwah yang bersifat khusus pada prakteknya adalah da’wah yang memang secara khusus kegiatannya untuk da’wah. Seperti : Pengajian, kuliah dan sebagainya. sedangkan da’wah yang bersifat umum adalah suatu bentuk kegiatan yang dilaksanakan bukan semata-mata untuk da’wah akan tetapi kegiatan umum, namun dalam beberapa acara atau, bagiannya diselingi dengan pesan-pesan dakwah. b. Dakwah melalui saluran tertulis adalah kegiatan da’wah yang dilakukan melalui tulisan-tulisan. Jangkauan yang dapat diperoleh oleh da’wah dengan media tulis ini lebih luas dari pada memakai media lisan. Kegiatan dakwah secara tertulis ini dapat dilakukan melalui tulisan, 6 http://chochoviq.blogsot.com/2013/04/pengertian-dan-unsur-unsur-dakwah.html. diakses tanggal 2 april 2014 pukul 18:56 10
  • 11. buku, majalah, surat kabar, surat-menyurat (korespondensi), spanduk, dan sebagainya. c. Dakwah melalui saluran lukisan (visual) adalah kegiatan da’wah yang di lakukan dengan melalui alat-alat yang dapat dilihat oleh mata manusia atau bisa ditata dalam menikmatinya. Alat-alat visual ini dapat berupa kegiatan pentas pantonim, seni lukis , seni ukir, kaligrafi dan sebagainya. d. Dakwah melalui alat-alat Audiovisual adalah media dakwah yang dapat merangsang indra pendengaran, penglihatan, atau kedua-duanya, seperti televisi, film slide, OHP, Internet, dan sebagainya. e. Akhlak, adalah media dakwah melalui perbuatan-perbuatan nyata yang mencerminkan ajaran Islam yang secara langsung dapat dilihat dan didengarkan oleh mad’u. 5. Kaifiyatu ad- Dakwah / Thariqatu Ad-Da’wah (Metode Dakwah) Kata metode telah menjadi bahasa Indonesia yang memiliki pengertian “sesuatu cara yang bisa ditempuh atau cara yang ditentukan secara jelas untuk mencapai dan menyelesaikan suatu tujuan, rencana sistem, tata pikir manusia”.7 Sedangkan dalam metodologi pengajaran ajaran Islam disebutkan bahwa metode adalah “suatu cara yang sistematis dan umum terutama dalam mencari kebenaran ilmiah”.8 Dengan kaitanya dengan pengajaran ajarar Islam, maka pembahasan selalu berkaitan dengan hakikat penyampaian materi kepada peserta didik agar dapat diterima dan dicerna dengan baik. Metode dakwah ialah jalan atau cara yang dipakai juru dakwah untuk menyampaikan ajaran materi dakwah Islam. Dalam menyampaikan suatu pesan dakwah, metode sangat penting perannya, karena suatu pesan walaupun baik, tetapi disampaikan lewat metode yang tidak benar, maka pesan itu bisa saja 7 M. Syafaat Habib, Buku Pedoman Dakwah, [Jakarta: Wijaya, 1992], Cet.1,hlm.160. 8 Soeleman Yusuf, Slamet Soesanto, Pengantar Sosial,[Surabaya: Usaha Nasional,1981],hlm.38. 11
  • 12. ditolak oleh si penerima pesan. Secara garis besar ada tiga pokok metode (thariqah) dakwah, yaitu: a. Bi al-Hikmah, yaitu berdakwah dengan memperhatikan situasi dan kondisi sasaran dakwah dengan menitikberatkan pada kemampuan mereka, sehingga di dalam menjalankan ajaran-ajaran Islam selanjutnya, mereka tidak lagi terpaksa atau keberatan. b. Mau’izatul Hasanah, yaitu berdakwah dengan memberiokan nasihat-nasihat atau menyampaikana ajaran Islam dengan kasih sayang, sehingga nasihat dan ajaran Islam yang disampaikan itu dapat menyentuh hati mereka. c. Mujadalah Billati Hiya Ahsan, yaitu berdakwah dengan cara bertukar pikiran dan membantah dengan cara ynag sebaik-baiknya dengan tidak memberikan tekanan-tekanan yang membeeratkan komunitas yng menjadi sasaran dakwah. 6. Atsar (Efek) Dakwah Dalam setiap aktifitas dakwah pasti akan menimbulkan reaksi. Artinya, jika dakwah telah dilakukan seseorang da’i dengan materi dakwah, wasilah, dan thariqah tertentu, maka akan timbul respons dan efek (atsar) pada mad’u (penerima dakwah). Atsar (efek) sering disebut dengan feedback (umpan balik) dari proses dakwah ini sering dilupakan atau tidak banyak menjadi perhatian para da’i. Kebanyakan mereka menganggap bahwa setelah dakwah disampaikan, maka selesailah dakwah. Padahal, atsar sangat besar artinya dalam penentuan langkah-langkah dakwah berikutnya. Tanpa menganalisis atsar dakwah, maka kemungkinan kesalahan strategi yang sangat merugikan pencapaian tujuan dakwah akan 12
  • 13. terulang kembali. Sebaliknya, dengan menganalisis atsar dakwah secara cermat dan tepat, maka kesalahan strategi dakwah akan segera diketahui untuk diadakan penyempurnaan pada langkah-langkah berikutnya (corrective action). Demikian juga stratehi dakwah termaksud didalam penentuan unsur-unsur dakwah yang dianggap baik dapat ditinggalkan. 7. Ghayatu al Dakwah (Tujuan Dakwah) Ghayatul al Dakwah / tujuan akhir dakwah atau Ultimate Goal Dakwah adalah suatu nilai akhir ideal yang ingin dicapai dalam keseluruhan aktifitas dakwah. Nilai akhir dakwah yang ingin diwujudkan ialah terwujudnya insan pribadi dan masyarakat yang berpola pikir, berpola sikap dan berpola perilaku sesuai ajaran Islam dalam kehidupannya sehingga akan memperoleh kesejahteraan dan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Kegiatan dakwah adalah kegiatan yang terus menerus dan berkesinambungan sehingga memerlukan sinergi dalam pelaksanaannya melalui aktifitas dakwahnya secara sendiri-sendiri. Tujuan dakwah merupakan arah dan pedoman yang harus dituju oleh setiap pelaksana dakwah dan harus dijadikan fokus utama dari setiap pencapaian tujuan antara : dengan demikian walaupun pelaksanaan kegiatan dakwah berbeda-beda baik segi waktu, pelaksana, tempat dan lainnya akan tetapi arah dan capaiannya dapat terintegrasi. Namun demikian tetap diperlukan komunikasi dan koordinasi dari setiap pelaksana dakwah : baik perorangan maupun organisasi dakwah dalam setiap aktifitas dakwahnya agar dapat dijadikan sebagai pijakan kebijakan dakwah masa-masa yang akan datang. Terkait dengan tujuan da’wah adalah perlunya melakukan pengendalian dalam setiap upaya pelaksanaan da’wah yaitu memperhatikan sejauh mana dampak/akibat da’wah yang ditimbulkan dari setiap aktivitas tersebut atau dengan kata lain sejauh mana feed back/umpan balik atau atsar da’wah. Selama ini jarang 13
  • 14. para aktifis da’wah memperhatikan apalagi mencermati dengan seksama tentang umpan balik/atsar da’wah yang ditimbulkan oleh adanya kegiatan da’wah pada setiap event-nya; yang bisa dilakukan baru sampai pada tahapan evaluasi secara gradual garis besarnya saja. Pengamatan dan pencermatan terhadap umpan balik da’wah ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan evaluasi sekaligus untuk perbaikan rencana dakwah yang akan dilakukan dimasa yang akan datang berdasarkan realitas mad’u dan capaian dakwah diwaktu yang berlalu. PENUTUP A. KESIMPULAN Dari uraian diatas yang sudah dijelaskan maka terdapat simpulan dimana kegiatan da’wah itu pasti dibutuhkan unsur-unsur dalam da’wah, karena nya jalannya proses da’wah itu baik secara langsung maupun tidak langsung akan berhasil kalau ada nya unsur-unsur da’wah. Unsur-unsur dakwah adalah komponen-komponen yang terdapat dalam setiap kegiatan dakwah. Unsur-unsur da’wah ada beberapa macam yaitu : 1. Da’i (pelaku dakwah) 2. Mad’u (mitra/obyek dakwah) 3. Maddah/Maadatu al-Da’wah (Materi Dakwah) 4. Wasila/ Wasaailu Al-Da’wah (Media Dakwah) 5. Kaifiyatu ad- Dakwah / Thariqatu Ad-Da’wah (Metode Dakwah) 6. Atsar (efek dakwah) 7. Ghoyatul al-da’wah (tujuan da’wah) 14
  • 15. B. SARAN Demikian makalah ini penulis susun, penulis menyadari bahwa dalam makalah ini tentunya masih banyak kekurangan baik dari segi materi maupun segi tata bahasa. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan guna evaluasi kedepannya. Semoga dibalik ketidaksempurnaan yang ada, makalah ini tetap dapat memberikan manfaat yang baik bagi kita semua, Amin. DAFTAR PUSTAKA An-Nabiry, Fathul Bahri, Meniti Jalan Dakwah Bekal Perjuangan Para Da’i, Amzah, Jakarta, 1990. As, Enjang, Dasar-Dasar Ilmu Dakwah, Widya Padjadjaran, Bandung, 1989. Kusnawan, Aep. Dimensi Ilmu Dakwah , Widya Padjadjaran, Bandung, 1994. Munir, Muhammad Dkk, Manajemen Dakwah, Prenada Media Group, Jakarta, 2012 http://chochoviq.blogspot.com/2013/04/pengertian-dan-unsur-unsur-dakwah.html. diakses tanggal 2 april 2014 pukul 18:56 15
  • 16. 16