1. 1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar belakang
Dewasa kini, Menulis karya ilmiah sering kali menjadi masalah bagi
seseorang yang telah menyelesaikan proposal penelitian ilmiah,atau bahkan
telah melaksanakan penelitian. Dalam menulis karya ilmiah diperlukan
berbagai pemahaman yang cukup kompleks untuk dipelajari.
Adapun berbagai kesenjangan yang sering terjadi :
banyaknya kasus mahasiswa atau mahasiswi yang bermasalah
dengan skripsi atau tesisnya;
kurangnya wawasan dalam menulis karya ilmiah, seperti
keterampilan menulis dan berbahasa;
banyaknya mahasiswa dan mahasiswi yang tidak mengetahui
sistematika penulisan karya ilmiah serta aturan yang jelas.
Jadi, dapat disimpulkan belajar menuliskarya ilmiah itu sangat penting
agar dapat memperjelas sasaran atau tujuan dilaksanakannya penelitian.
Sehingga dalam pembahasannya dapat disampaikan secara tepat dan
mudah dipahami oleh Pembaca. Oleh karena itu, Penulis membuat makalah
penulisan karya ilmiah ini sebagai bahan pembelajaran.
1.2 Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang disusun oleh Penulis :
Apa yang dimaksud dengan karya ilmiah ?
Apa manfaat menulis karya ilmiah ?
Jenis apa saja yang termasuk karya ilmiah ?
Apa saja tahap-tahap dalam penulisan karya ilmiah ?
Bagaimana sistematika atau kerangka penulisan karya ilmiah ?
Apa saja syarat-syarat dalam penulisan karya ilmiah ?
Apa ciri-ciri bahasa ilmiah yang baik ?
2. 2
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini :
memberikan pemahaman kepada Pembaca mengenai manfaat
penulisan karya ilmiah;
memberikan wawasan kepada Pembaca mengenai tahap–tahap
penulisan karya ilmiah;
memberikan pemahaman kepada Pembaca mengenai sistematika
penulisan karya ilmiah;
mengurangi tingkat kesulitan Pembaca dalam menulis karya ilmiah;
memberikan pemahaman kepada Pembaca mengenai penggunaan
bahasa yang baik dan benar dalam karya ilmiah.
3. 3
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Secara umum
Karya ilmiah adalah karya yang disusun berdasarkan satu hasil
penelitian dan dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya, bukan hasil
rekaan atau pemikiran seseorang tanpa adanya penelitian.
Karya non-ilmiah adalah karya yang belum memenuhi persyaratan-
persyaratan ilmiah. Perbedaan antara karya ilmiah dan non-ilmiah lebih
didasarkan pada pertanggungjawaban ilmiahnya.
Menurut ahli
“Karya ilmiah merupakan karangan ilmu pengetahuan yang
menampilkan fakta dan dibuat dengan menggunakan metodologi
penulisan yang baik dan benar.” (Brotowidjoyo, 2013).
“Karya ilmiah merupakan karya ilmiah berupa tulisan yang
dipublikasikan ataupun dipaparkan dari hasil pengkajian ataupun
penelitian yang telah dilakukan, yang dalam penulisannya
memperhatikan kaidah dan etika keilmuan yang berlaku di masyarakat
keilmuan.” (Firman, 2013).
2.2 Manfaat Karya Ilmiah
Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi Penulis adalah berikut:
melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
memperoleh kepuasan intelektual;
sebagai bahan acuan atau penelitian pendahuluan untuk penelitian
selanjutnya;
melatih kreatifitas mahasiswa dan mahasiswi dalam menuangkan
gagasan pemikirannya tentang kajian suatu topik;
menerapkan kemampuan berpikir secara logis– sistematis, kemampuan
berbahasa dan kemampuan menganalisis;
4. 4
melatih untuk terbiasa dalam menulis objek ilmiah dalam dunia
pengetahuan dan pendidikan.
2.3 Jenis–Jenis Karya Ilmiah
Artikel
Dalam istilah Jurnalistik, Artikel adalah tulisan berisi pendapat
subjektif penulisannya tentang suatu masalah atau peristiwa.
Dalam konteks ilmiah, Artikel adalah karya tulis yang dirancang
untuk dimuat dalam jurnal atau buku kumpulan artikel yang ditulis
dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman yang telah disepakati.
Artikel ilmiahdiangkat dari hasil pemikiran dan kajian pustaka atau hasil
pengembangan proyek.
Makalah
Makalah adalah karya ilmiah yang pembahasannya berdasarkan data
lapangan yang bersifat empiris-objektif (observasi atau percobaan).
Makalah juga dapat berupa hasil penelitian yang disusun untuk
dibahas dalam pertemuan ilmiah, seperti seminar atau lokakarya. Yang
memiliki jumlah halaman yang paling sedikit 15-25 halaman. Makalah
memiliki 3 bagian yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir.
Bagian awal terdiri dari sampul, daftar isi, daftar tabel atau gambar
(jika ada), bagian inti terdiri dari isi materi yang hendak dibahas dalam
makalah tersebut. Bagian inti memiliki latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan penulisan makalah, pembahasan,
kesimpulan, dan saran. Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka dan
lampiran (jika ada).
Proposal Penelitian
Sebelum mahasiswa mengerjakan skripsi, tesis, dan desertasi mereka
terlebih dahulu harus mengajukan judul penelitian dan mengajukan
proposal penelitian yang telah dikonsultasikan kepada dosen
Pembimbing. Proposal penelitian merupakan bagian yang tidak
5. 5
terpisahkan dari skripsi, tesis, dan desertasi maka proposal penelitian
dimasukkan sebagai bagian karya ilmiah.
Proposal adalah suatu bentuk usulan penelitian yang wajib disusun
mahasiswa menempuh tahap penyusunan skripsi, tesis, dan disertasi.
Proposal penelitiandisusun dengan bagian utama pendahuluan,landasan
teori, metode penelitian, tanpa adanya pembahasan dan simpulan saran.
Skripsi
Skripsi adalah karya ilmiah untuk memenuhi persyaratanmengakhiri
studi S1 dan mencapai gelar sarjana, isinya berupa penelitian lapangan
atau penelitian pustaka berbentuk kualitatif atau kuantitatif dengan
sistematika ilmiah yang harus ditaati secara ketat. Tujuan penulisan
skripsi adalah melatih mahasiswa menerapkan pengetahuannya melalui
pemecahan masalah yang berkaitan dengan bidang studi.
Tesis
Tesis adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan
jenjang studi S2 (Pasca Sarjana) yang sifatnya lebih mendalam
dibandingkan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang
diperoleh dari penelitian sendiri.
Disertasi
Disertasi adalahtulisanilmiah yang disusun untuk mencapai derajat
akademis doctor (S3). Memiliki maksud menguji pendirian ilmiah
mahasiswa terhadap sanggahan penguji. Hal yang dikemukakan dalam
disertasi dibuktikan oleh Penulis dengan data dan fakta yang benar dan
analisis yang terinci. Skripsi, tesis, dan disertasi biasanya memiliki
beberapa kesamaan dalam sistematika penulisannya baik pada penelitian
kualitatif dan kuantitatif secara terpisah.
Kertas Kerja
Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan makalah, namun dibuat
dengan analisislebih dalam dan tajam dan dipresentasikan pada seminar
atau lokakarya yang biasanya dihadiri oleh Ilmuan. Kertas kerja ini
6. 6
menjadi acuan untuk tujuan tertentu dan dapat diterima atau
dimentahkan oleh forum ilmiah.
2.4 Tahap–Tahap Penulisan Karya Ilmiah
A. Tahap Persiapan
Di dalam tahap ini ada beberapa tahap yaitu :
1. Menemukan masalahatau mengajukanmasalah yang akan dibahas
dalam penelitian (didukung oleh latar belakang,identifikasi masalah,
dan rumusan masalah).
Dalam pemilihan masalah atau topik juga harus mempertimbangkan
beberapa hal diantaranya :
harus topik yang paling menarik perhatian;
terpusat pada segi lingkup yang sempit dan terbatas;
memiliki data dan fakta yang obyektif;
harus diketahui prinsip-prinsipilmiahnya, meskipun serba sedikit;
harus memiliki sumber acuan atau bahan kepustakaan yang
dijadikan referensi.
Dalam pembatasan topik atau penentuan judul harus memperhatikan
beberapa hal berikut :
Pembatasan topik harus dilakukan sebelum penulisan karya
ilmiah.
Penentuanjudul dapat dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah.
Penentuan judul karya ilmiah : pertanyaan yang mengandung
unsur 4W+1H yaitu What (apa), Why (mengapa), When (kapan),
Where (dimana) dan How (bagaimana).
2. Mengembangkan kerangka pemikiran yang berupa kajian teoritis.
3. Mengajukan hipotesis atau jawaban atau dugaan sementara atas
penelitian yang akan dilakukan.
4. Metodologi (mencakup berbagai teknik yang dilakukan dalam
pengambilan data, teknik pengukuran, dan teknik analisis data).
7. 7
Adapun Tahap Pengumpulan data :
pencarian keterangan dari bahan bacaan atau referensi;
pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui
masalah;
pengamatan langsung (observasi) ke obyek yang akan dite liti.
Percobaan di laboratorium atau pengujian di lapangan.
B. Tahap Penulisan
Tahap penulisan merupakan perwujudan tahap persiapan
ditambah dengan pembahasan yang dilakukan selama dan setelah
penulisan selesai.
C. Tahap Penyuntingan
Tahap penyuntingandilakukan setelah proses penulisan dianggap
selesai. Tahap penyuntingan ini bertujuan untuk :
melengkapi yang kurang;
membuang yang kurang relevan;
menghindari penyajian yang berulang-ulang;
menghindari pemakaian bahasa yang kurang efektif, misalnya
dalam penulisan dan pemilihan kata, penyusunan kalimat,
penyusunan paragraf, maupun penerapan kaidah ejaan.
Di samping itu penyajian juga merupakan tahapan penyuntingan. Teknik
penyajian karya ilmiah harus memperhatikan :
segi kerapian dan kebersihan;
tata letak (layout) unsur-unsur dalam format karya ilmiah,
misalnya halaman muka (cover), halaman judul, daftar isi, daftar
tabel, daftar grafik, daftar gambar, daftar pustaka dan lain-lain;
standar yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah, misalnya
standar penulisankutipan, catatan kaki (foot note), daftar pustaka
dan penggunaan Bahasa Indonesia sesuai EYD.
8. 8
2.5 Sistematika atau Kerangka Penulisan Karya Ilmiah
1. Bagian Pembuka
Secara umum bagian pembuka terdiri atas :
Halaman Sampul
Halaman sampul sekurang-kurangnya memuat judul, identitas
penyusun, identitas lembaga (sekolah atau universitas), dan tahun
penyusunan.
Dalam menulis judul, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
judul ditulis untuk mengetahui garis besar isi karya ilmiahnya;
judul ditulis di tengah halaman agak ke atas tetapi ada juga
variasi lain;
setiap awal kata yang merupakan judul harus ditulis dengan
menggunakanhuruf kapital, kecuali kata tugas (yang, dan, atau,
dengan, di, ke, dari, dan sebagainya);
setiapkata tugas tidak diperbolehkan berada di akhir baris (jika
judul lebih dari satu);
pada akhir judul tidak boleh diberi tanda titik.
Halaman Pengesahan
Berisi persetujuan dari Pembimbing atau lembaga yang bersangkutan.
Kata Pengantar
ucapan syukur karena karya ilmiah telah selesai dibuat;
penjelasan tentang tujuan menyusun karya ilmiah;
penjelasan tentang hambatan yang dialami penyusun;
ucapan terima kasih kepada Pembimbing;
permohonan kritik dan saran yang bersifat konstruktif atau
membangun.
Halaman Abstrak
Berisi ringkasan seluruh bagian yang ada dalam karya ilmiah. Pada
makalah, tidak memerlukan halaman ini.
Daftar Isi
memberikan gambaran menyeluruh tentang isi pokok karya
ilmiah;
berfungsi memudahkan Pembaca mencari dengan jelas urutan
bab dan sub-bab, serta seluruh lampiran yang ada dengan
nomor halaman masing-masing;
9. 9
halaman sampul sampai daftar isi ditulis dengan huruf Romawi
kecil (i, ii, iii dan seterusnya);
pendahuluan sampai halaman terakhir menggunakan angka
Arab (1, 2, 3 dan seterusnya).
2. Bagian Isi
Secara umum bagian isi terdiri dari:
a) Pendahuluan
Memaparkan latar belakang :
berisi kondisi atau kesenjangan yang ada di lapangan;
terdapat ulasan tentang kedudukan masalah yang akan dikupas;
diakhiri dengan kondisi harapan atau hasil penelitian yang
diharapkan.
Memaparkan identifikasi masalah :
menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih;
spesifik dan jelas;
dapat diuji secara empiris (observasi atau percobaan);
berorientasi pada suatu teori tertentu.
Memaparkan perumusan masalah :
berisi kalimat tanya;
menghendaki jawaban yang akan dikupas dalam bab
pembahasan.
Memaparkan tujuan penelitian :
rumusan tujuan harus konsisten dengan masalah;
berupa hasil yang ingin dicapai;
judul penelitian sebaiknya sejalandenganrumusan masalah dan
tujuan penelitian agar mempermudah para Pembaca dalam
memahaminya.
Memaparkan hipotesis
merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang
diajukan;
dirumuskan dalam kalimat alternatif bukan kalimat tanya;
hanya untuk penelitian kualitatif bukan deskriptif.
10. 10
b) Kerangka Teoritis
Berisi uraian tentang hasil telaahan terhadap teori dan hasil-hasil
penelitian yang telah ada dan relevan dengan penelitian tersebut.
Didalam kerangka teori terdapat teori atau pendapat yang dikutip dari
buku atau karangan orang lain. Kutipan ini harus dibuatkan catatan
kaki dan catatan perut.
1. Catatan Perut (innote)
Adalah bentuk peletakan sumber kutipan atau
referensi. Dalam penulisan catatan perut terdapat dua jenis
kutipan yaitu :
a. Kutipan Langsung
Kutipan langsung ditulis persis dengan aslinya (baik kata,
ejaan, maupun tanda bacanya). Kutipan seperti ini biasanya
digunakan untuk mengutip: rumus, peraturan hukum, surat
keputusan, peribahasa, definisi, dan lain-lain. Secara umum
kutipan langsung dibedakan menjadi dua: kutipan langsung
panjang dan kutipan langsung pendek. Kutipan langsung panjang,
ditulis lebih dari tiga baris dan ditulis sendiri dalam alinea baru
dengan perubahan spasi.
Kutipan langsung pendek tidak lebih dari tiga baris,
dituliskan langsung dalam kalimat Penulis diantara tanda petik
(“…”) dan tanpa perubahan spasi.
b. Kutipan Tak Langsung
Kutipan tak langsung ini merupakan uraian Penulis dengan
kata-kata sendiri berdasarkan pendapat atau hasil karya Penulis
lain. Tetapi pendapat pribadi tidak boleh dikemukakan didalamnya.
Penulisanya tanpa tanda petik dan spasi. Sumber asal kutipan
dapat dituliskan langsung dengan mencantumkan nama Penulis,
tahun terbit, dan halaman buku.
2. Catatan Kaki (footnote)
Yang dimaksud dengan catatan kaki adalah keterangan-
keterangan atas teks karangan yang ditempatkan pada kaki
halaman tulisan yang bersangkutan. Catatan kaki sebetulnya
bukan untuk mengetahui sumber kutipan, tetapi untuk memberi
penjelasan mengenai sesuatu yang berada diluar pokok
11. 11
pembicaraan, yang perlu diketahui untuk memahami pokok
pembicaraan lebih jauh. Sumber catatan kaki dapat berasal dari:
buku, majalah, jurnal, makalah, surat kabar maupun pernyataan
langsung.
Cara penulisannya dengan mencantumkan nama pengarang
judul tulisan, kota dan nama penerbit, tahun terbit serta halaman
kutipan.
c) Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan antara lain :
1. Metode kuantitatif digunakan untuk menguji hipotesis dengan
bantuan analisis statistik dan untuk membuat generalisasi dari
sampel yang diangkat dari populasi.
2. Metode kualitatif digunakan untuk menjelaskandata-data yang
ditemukan dari sebuah objek penelitian. Kalau penelitian
kuantitatif bertujuan untuk menguji hipotesis, maka penelitian
kualitatif bertujuan menemukan atau menyusun “teori-teori”
baru dari data-data penelitian yang digunakan.
d) Hasil Penelitian
Menguraikan pengolahan dan analisis data, serta penafsiran hasil
analisis data.
Penelitian kuantitatif: hasil penelitiannya berupa hasil
perhitungan statistik terhadap variabel-variabel yang diteliti,
lalu hasil perhitungan statistik ini dijadikan dasar untuk
menguji hipotesis yang diajukan.
Penelitian kualitatif: hasil penelitiannya berupa penjelasan
terhadap data-data yang ditemukan berupa hal, keadaan,
kejadian, dan sebagainya.
Berdasarkanhasil penelitianitu, kemudian ditarik suatu kesimpulan
dan berdasarkan kesimpulan, ditarik saran-saran untuk penelitian
lebih lanjut.
e) Kesimpulan dan Saran
Menguraikan keseluruhan hasil penelitian. Mengulashasil penafsiran
yang dirujukkan kepada landasan teori yang digunakan kemudian
dikemukakan beberapa saran.
12. 12
3. Bagian Penutup
Pada umumnya terdiri atas :
Daftar Kepustakaan
Daftar pustaka berisi semua sumber bacaan yang digunakan
dalam penulisan. Komponen yang harus ada dalam daftar pustaka
adalah nama pengarang, tahun terbit, judul buku, kota penerbit,
dan nama penerbit.
Lampiran
Berisi seluruh materi yang disertai daftar pertanyaan, perhitungan
statistik, tabel, dan lain-lain.
2.6 Syarat Penulisan Karya Ilmiah yang Baik
Secara umum penulisan karya tulis ilmiah harus memenuhi
beberapa syarat tertentu, hasil penulisan karya ilmiah harus bisa
dipertanggungjawabkan kebenarannya karena karya ilmiah bukanlah
suatu karangan bebas yang dapat dibuat berdasarkan imajinasi ataupun
khayalan Penulis.
Adapun syarat-syarat penulisan karya ilmiah mencakup beberapa hal
sebagai berikut :
1. Objektivitas
Objektivitas berhubungan dengan sikap Penulis. Dalam hal ini,
Penulis harus bersikapobjektif dalam mengemukan pendapatannya,
apa adanya, tidak dibuat–buat. Sehingga hasil tulisannya dapat
dipertanggungjawabkan berdasarkan data yang ada.
2. Sistematika
Karya tulis ilmiah harus disusun secara sistematika, artinya
menuruti alur pemahaman yang runtut dari masalah sampai pada
kesimpulan. Tata tulis baku berhubungan dengan sistematika
penulisan karya tulis ilmiah, biasanya masing–masing lembaga
mempunyai peraturan tata tulis yang berbeda. Akan tetapi, pada
dasarnya peraturan tersebut mempunyai patokan yang sama.
Tata tulis baku ini diperlukan karena :
dapat memperlancar komunikasi hasil penelitian;
memudahkan penilaian atau pertanggungjawabannya;
13. 13
mempercepat penyebarluasan tanpa membutuhkan
penyusunan kembali.
Karya ilmiah harus disajikan dalam bahasa ilmiah yang antara lain
memiliki ciri :
1. bersifat lugas artinya, apa yang mau diutarakan, dikatakan saja secara
langsung, apa adanya;
2. efektivitas kalimatnya terpenuhi;
3. kalimat–kalimatnya bebas dari ambiguitas;
4. mematuhi persyaratan penalaran;
5. mematuhi atau menerapkan kaidah–kaidah EYD.
14. 14
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Karya ilmiah adalahkarya tulis yang disusun oleh seorang Penulis
berdasarkan hasil penelitian ilmiah. Dalam penulisan karya ilmiah
begitu banyak aspek –aspek yang harus diketahui dan dipahami baik itu
dalam jenis–jenis, tahap–tahap penulisan, serta sistematika penulisan
karya ilmiah yang baik dan benar sesuai dengan kaidah berbahasa.
Oleh karena itu diharapkan Pembaca dapat lebih memahami
dalam menulis karya ilmiah yang baik dan benar, serta mampu
memanfaatkan talentanya dalam menulis karya ilmiah.
3.2 Saran
Bagi mahasiswa dan mahasiswi yang akan membuat karya ilmiah,
sebaiknya memahami syarat-syarat penting dalam penulisan karya
ilmiah terlebih dahulu, agar dapat menulis karya ilmiah dengan baik
dan benar.
Bagi para dosen, Pembimbing, atau pengajar sebaiknya memberikan
arahan serta bimbingan yang jelasmengenai penulisan karya ilmiah.
Penulis menganggap bahwa penyusunan makalah ini masih sangat
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat mendidik dan memotivasi sangat Penulis harapkan demi
perbaikan masalah selanjutnya.
15. 15
DAFTAR PUSTAKA
Honiatri, Euis.2006. Memahami Bahasa Indonesia. Bandung: Armico.
Husin, dan Eni Rita Zahara. 2012. Seri Pendalaman Materi Bahasa Indonesia.
Jakarta: Erlangga.
Pengertiandefinisi.com. 2013. http://pengertiandefinisi.com/pengertian-karya
ilmiah-dan-jenis- jenis-karya-ilmiah/.Diakses pada tanggal 17 September
2016 pada pukul 12:43.
Hernawan, Cindy. 2015. Makalah Proses Penyusunan Karya Ilmiah.
https://cindyhernawan7.wordpress.com/2015/05/15/makalah-proses-
penyusunan-karya-ilmiah/. Diakses pada tanggal 19 September 2016
pada pukul 22:17.
http://pengertiandefinisi.com/. Diakses pada tanggal 19 September 2016 pada
pukul 22:33.
http://www.komunikasipraktis.com/. Diakses pada tanggal 19 September 2016
pada pukul 23:04.
Cindy. 2015. Makalah Karya Ilmiah. http://www.academia.edu/16853757/
Makalah_Karya_Ilmiah. Diakses pada tanggal 17 September 2016 pada
pukul 12:24.