Dokumen tersebut membahas tentang langkah-langkah penyusunan karya tulis ilmiah mulai dari tahap persiapan, pengumpulan data, pengorganisasian, hingga penyajian. Tahap persiapan meliputi pemilihan topik, pembatasan ruang lingkup, dan perumusan kerangka karangan. Pengumpulan data dilakukan dari berbagai sumber seperti bahan bacaan, observasi, atau eksperimen. Kemudian data tersebut
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Karya Ilmiah) fifinfadriah
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Karya Ilmiah)
- Pengertian Karya Tulis Ilmiah
- Ciri-Ciri Karya Ilmiah
- Tujuan Penulisan Karya Tulis Imiah
- Bentuk Karya Ilmiah
- Jenis-jenis karya tulis Ilmiah
- Tahap Penulisan Karya Tulis Ilmiah
- Ciri Kebahasaan Karya Ilmiah
- Tata Naskah Karangan Ilmiah
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Karya Ilmiah) fifinfadriah
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Karya Ilmiah)
- Pengertian Karya Tulis Ilmiah
- Ciri-Ciri Karya Ilmiah
- Tujuan Penulisan Karya Tulis Imiah
- Bentuk Karya Ilmiah
- Jenis-jenis karya tulis Ilmiah
- Tahap Penulisan Karya Tulis Ilmiah
- Ciri Kebahasaan Karya Ilmiah
- Tata Naskah Karangan Ilmiah
Pengertian Karya Ilmiah
Karya Ilmiah remaja merupakan tulisan berisi ide kreatif siswa yang disusun secara komprehensi berdasarkan data, dianalisis dan diakhiri dengan kesimpulan yang relevan
Menurut Brotowijoyo karya Ilmiah ialah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.
Apakah mereka wanita-wanita itu masuk neraka karena kafir (kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala)?”
Nabi mengatakan,”Tidak!
يَكْفُرْنَ الْعَشِيْرَ
“Akan tetapi mereka kufur (durhaka/melawan) kepada suami mereka.”
وَيَكْفُرْنَالْإِحْسَانَ
“dan mereka mengkufuri (mengingkari) kebaikan-kebaikan (jasa-jasa) suami mereka.” (HR. al-Bukhari no. 29)
Sehingga apabila para suami berbuat baik kepada mereka, lalu mereka melihat sesuatu yang tidak berkenan pada diri kamu (para suami), maka mereka akan mengatakan, “Aku tidak melihat kebaikan pada dirimu sama sekali.”
Di dalam hadits ini Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjelaskan salah satu penyebab kaum wanita banyak menghuni neraka yaitu mereka suka kufur, mereka suka berbuat durhaka kepada suami-suami mereka. Maka dari itu, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah menjelaskan betapa besar hak suami yang mesti ditunaikan oleh seorang istri. Dalam sebuah hadits Nabi mengatakan:
لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ ِلأَحَدٍ َلأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا
“Kalaulah aku boleh menyuruh seseorang untuk sujud kepada orang lain maka niscaya aku akan perintahkan seorang istri untuk sujud kepada suami.” [Hadits hasan shahih: Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (no. 1159), Ibnu Hibban (no. 1291 – al-Mawaarid) dan al-Baihaqi (VII/291), dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu. Hadits ini diriwayatkan juga dari beberapa Shahabat. Lihat Irwaa-ul Ghaliil (no. 1998)]
Tentunya tidak boleh seorang manusia sujud kepada manusia yang lain. Ini menunjukkan betapa besar hak seorang suami atas istri, hak suami yang mesti ditunaikan oleh seorang istri. Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam senantiasa berpesan kepada kaum wanita agar tidak mengabaikan dan tidak meninggalkan kewajiban-kewajiban mereka terhadap suami-suami mereka. Dalam satu hadits ada seorang wanita yang datang menemui Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk suatu keperluan. Kemudian Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memenuhi keperluannya tersebut. Setelah itu Nabi bertanya kepadanya, “Bagaimana kedudukanmu di sisi suamimu?” yaitu bagaimana muamalah-mu terhadap suamimu? Maka ia menjawab, “Aku senantiasa melayani suamiku semampu yang aku dapat lakukan.” Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berpesan kepadanya:
انْظُرِي أَيْنَ أَنْتِ مِنْهُ ، فَإِنَّهُ جَنَّتُكِ وَنَارُكِ
“Perhatikan kedudukanmu di sisi suamimu, karena suamimu itu merupakan surga bagimu ataupun neraka bagimu.” [HR. An-Nasaai dalam As-Sunan Al-Kubro dari Hushain bin Mihshon Radhiyallaahu ’anhu, Shahihut Targhib: 1933]
Maksudnya yaitu bahwa suamimu bisa menjadi penyebab engkau masuk ke dalam surga dan bisa menjadi penyebab engkau masuk ke dalam neraka. Maka dari itu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam senantiasa berpesan kepada kita semua khususnya kepada kaum wanita agar melaksanakan hak-hak terutama hak suami. Karena ketika mereka telah berumah-tangga maka tanggung jawab itu telah berpindah dari ibu bapak mereka kepada suami mereka.
Suami adalah orang yang paling bertan
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFRajaclean
Jasa Cuci Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Jakarta Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Kulit Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Panggilan Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Di Rumah Bogor Barat Bogor, Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Fabric Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor,
Jasa cuci sofa kini semakin diminati karena kepraktisannya. Dengan menggunakan jasa ini, Anda tidak perlu repot mencuci sofa sendiri. Profesional dalam bidang ini dilengkapi dengan peralatan modern yang mampu membersihkan sofa hingga ke serat terdalam, menghilangkan kotoran dan bakteri yang tidak terlihat.
ORDER https://wa.me/6282186148884 , Pelita Mas adalah perusahaan yang bergerak di bidang Industri Beton dan Paving Block. Paving Untuk Taman, Pelita Mas Paving Block, Pengunci Paving, Pengunci Paving Block, Pinggiran Paving.
Temukan keindahan luar biasa dalam taman paving kami yang eksklusif. Dengan desain yang elegan dan tahan lama, taman paving kami menciptakan ruang luar yang memikat. Pilihlah kualitas terbaik untuk keindahan yang abadi. Jual taman paving, wujudkan taman impian Anda hari ini!
Kami melayani pengiriman ke area Kota Malang dan Kota Batu. Kami Juga melayani Berbagai Macam Pemesanan Genteng Beton dan Paving Block dalam jumlah Besar untuk keperluan Perumahan, Perkantoran, Villa, Gedung, Pembangunan Kampus, Masjid, dan lainnya.
Produk yang kami produksi terdiri dari :
1. Genteng Beton Multiline
2. Genteng Beton Urat Batu
3. Genteng Beton Royal
4. Genteng Beton Vertical
5. Wuwung Genteng
6. Paving ukuran 20x20, 10,5x21, Diagonal
7. Kanstin dan Topi Uskup
8. Pagar Panel
9. Paving Corso 50x50
10. Paving Grass Block Lubang
Untuk informasi lebih lanjut serta pemesanan, hubungi :
Pabrik Genteng Beton dan Paving Pelita Mas
Jl Raya Tlogowaru No 41, Tajinan, Kedungkandang, Malang
Hub kami via whatsapp
https://wa.me/6282186148884
Hub kami via whatsapp
https://wa.me/6282186148884
Lokasi Pabrik kami
https://maps.app.goo.gl/bmDrQ87yF6gQvHnf8
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Makalah bindo akper
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1; Latar Belakang
Karya ilmiah adalah berbagai macam tulisan yang dilakuka oleh seseorang
atau sekelompok orang dengan menggunakan tata cara ilmia yakni sistem penulisan
yang didasarkan pada sistem, masalah, tujuan, teori dan data untuk memberikan
alternative pemecahan masalah tertentu. Menyangkut materi Bahasa Indonesia di
tingkat I Akademi Keperawatan Cianjur, maka kami menyusun makalah Bahasa
Indonesia yang berisikan “Tahap Penyusunan Karya Ilmiah”. Adapun latar belakang
yang lain adalah untuk menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
di Akper Cianjur.
1.2; Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui dan memahami
tentang langkah-langkah penyusunan karya tulis ilmiah. Dengan itu semua, setiap
mahasiswa akan lebih mengerti dan mudah dalam mempelajari mata kuliah Bahasa
Indonesia. Hasil penyusunan makalah ini diharapkan dapat memberi masukan dan
dukungan pada kelancaran pengajaran Bahasa Indonesia di Akademi Keperawatan,
sehinggga dalam pembuatan suatu karya ilmiah akan lebih mudah dan lancar serta
dapat membuat suatu karya ilmiah yang baik dan benar.
1.3; Rumusan Masalah
Dari tujuan di atas, kami merumuskan beberapa masalah dalam makalah ini yaitu:
1, Apa saja tahap persiapan pembuatan karya tulis ilmiah?
2, Perumusan kerangka tulisan
3, Merumuskan Judul karya ilmiah
4, Menentukan topik
Tingkat I-A | 1
2. BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian
Menurut Dr. Endang Danial AR, M.Pd. (2001:4) bahwa karya ilmiah adalah
berbagai macam tulisan yang dilkukan oleh seseorang atau kelompok dengan
menggunakan tata cara ilmiah selain itu. Djuroto dan Bambang (2003:12-13)
mengatakan bahwa karya tulis ilmiah adalah sesuatu tulisan yang membahas suatu
masalah. maka dalam pemaparan karya ilmiah harus berdasarkan pemikiran ilmiah juga.
pemikiran ilmiah adalah pemikiran yang logis dan empiris, (Logis artinya masuk akal,
Empiris artinya dibahas secara mendalam berdasarkan fakta yang dapat dipertanggung
jawabkan (dapat dibuktikan)).
Jadi karya ilmiah adalah berbagai macam tulisan yang dilakuka oleh seseorang atau
sekelompok orang dengan menggunakan tata cara ilmia yakni sistem penulisan yang
didasarkan pada sistem, masalah, tujuan, teori dan data untuk memberikan
alternative pemecahan masalah tertentu.
2.2. Topik
Topik atau pokok pembicaraan berasal dari kata Yunani "topoi". Dalam suatu
karangan, topik merupakan landasan yang dapat dipergunakan oleh seorang pengarang
untuk menyampaikan maksudnya. Banyak hal yang dapat dipergunakan sebagai sumber
penentuan topik sebuah karangan, misalnya: pengalaman, keluarga, karier, alam sekitar,
masalah kemasyarakatan, kebudayaan, ilmu pengetahuan, cita-cita, dan sebagainya.
Dari bermacam-macam hal yang dijadikan topik tersebut, seorang pengarang
dapat menyusun karangan dalam bentuk:
a. Kisahan (Narasi): karangan yang berkenaan dengan rangkaian peristiwa.
b. Perian (Deskripsi): karangan yang melukiskan sesuatu sesuai dengan
keadaan sebenarnya sehingga pembaca dapat mencitrai (melihat, mendengar,
mencium, merasakan) apa yang dilukiskan itu sesuai dengan citra penulisnya.
c. Paparan (Eksposisi): karangan yang berusaha menerangkan atau
menjelaskari pokok pikiran yang dapat memperluas pengetahuan pembaca
karangan itu.
d. Bahasan (Argumentasi): karangan yang berusaha memberikan alasan
Tingkat I-A | 2
3. untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan.
Syarat-syarat perumusan topik:
1, Topik harus menarik perhatian penulis
Untuk dapat menghasilkan karangan yang baik dengan data yang lengkap,
seorang penulis harus memilih topik yang menarik perhatiannya. Topik yang
tidak disenangi a.kan menimbulkan keengganan penulis dalam menyelesaikan
tulisan. Sehingga pencarian data dan informasi untuk melengkapi karangan
akan dilakukan dengan terpaksa.
2, Topik harus diketahui oleh penulis
Seorang penulis sebelum memulai menulis seyogyanya sudah mempunyai
pengetahuan tentang hal-hal atau prinsip-prinsip dasar dari topik yang dipilih.
Berdasarkan prinsip-prinsip dasar tersebut, seorang penulis dapat
mengembangkan tulisannya menjadi suatu tulisan menarik, dengan cara
melengkapi tulisan tersebut melalui penelitian kepustakaan maupun penelitian
lapangan.
3, Topik yang dipilih sebaiknya:
a, Tidak terlalu baru
Topik yang terlalu baru memang menarik untuk ditulis, akan tetapi
seringkali penulis mengalami hambatan dalam memperoleh data
kepustakaan yang akan dipakai sebagai landasan atau penunjang. Data
kepustakaan yang diperoleh mungkin terbatas pada berita dalam surat
kabar atau majalah populer.
b. Tidak terlalu teknis
Karangan yang terlalu teknis kurang dapat menonjolkan segi ilmiah.
Tulisan semacam ini biasanya bersifat sebagai petunjuk tentang bagaimana
tata cara melakukan sesuatu, tanpa mengupas teori-teori yang ada.
c. Tidak terlalu kontroversial
Suatu tulisan yang mempunyai topik krontroversial menguraikan hal-hal di
luar hal yang menjadi pendapat umum. Tulisan semacam ini sering
menimbulkan permasalahan bagi penulisnya.
2.3. Penentuan Judul
Tingkat I-A | 3
4. Apabila topik dan tema sudah ditentukan barulah penulis merumuskan judul
katya tulisnya. Judul yang dirumuskan sifatnya tentatif, karena selama proses penulisan
ada kemungkinan judul berubah.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam merumuskan judul:
1 Judul hendaknya relevan dengan tema dan bagian-bagian dari tulisan tersebut;
2 Judul menimbulkan rasa ingin tahu seorang lain untuk membaca tulisan itu
(bersifat provokatif);
3 Judul tidak mempergunakan kalimat yang terlalu panjang, jika judul terlalu
panjang, dapat dibuat judul utama dan judul tambahan (subjudul);
4 Pada penulisan tertentu (yang ada hubungan sebab-akibat) seyogyanya judul
memiliki independent variable (variabel bebas) dandependent variable (variahel
terikat).
2.4 Perumusan Kerangka Tulisan
Agar penulis dapat menerangkan isi karangannnya secara teratur dan terinci,
diperlukan suatu kerangka karangan. Kerangka karangan akan membantu penulis untuk
menyusun karangan yang logis dan teratur, karena kerangka karangan merupakan suatu
rencana kerja seorang penulis.
Kegunaan kerangka karangan:
1 Untuk menyusun karangan secara teratur.
2 Membantu penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda.
3 Menghindari penguraian topik secara berulang-ulang.
4 Memudahkan mencari materi pembantu.
Perumusan kerangka karangan dapat dilakukan dengan dua cara:
1 Kerangka kalimat
Kerangka kalimat merumuskan tiap bagian karangan dengan kalimat berita yang
lengkap. Dengan demikian tujuan dan pokok pembahasan akan dapat diketahui
secara jelas baik oleh penulis sendiri maupun orang lain.
2. Kerangka topik
Perumusan kerangka topik dilakukan dengan menggunakan kata atau frasa.
Kerangka semacam ini kurang memberikan kejelasan bagi orang lain yang
membacanya.
2.5 Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan dilakukan:
Tingkat I-A | 4
5. a Pemilihan masalah atau topik dan mempertimbangkan
; Topik apa yang akan di pilih dan topic tersebut merupakan topik yang ada
di sekitar penulis.
; Topik yang di pakai harus topik yang paling menarik dari topik yang ada.
; Pembahasan harus terpusat pada segi lingkup sempit dan terbatas.
; Memilki data dan fakta yang obyektif dan mencukupi.
; Harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya meskipun sedikit.
; Harus memiliki sumber acuan atau bahan kepustakaan yang bisa dijadikan
referensi.
b Pembatasan topik atau penentuan judul
; Pembatasan topik harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah dilakukan.
; Penentuan judul dapat dilakukan sebelum penulisn karya ilmiah atau setelah
selesai penulisan karya ilimiah tersebut.
; Penentuan judul karya ilmiah harus dapat menjawab dari pertanyaan yang
mengandungunsure 4W + 1H yakni what (apa), why (kenapa), who (siapa),
where (dimana) dan how (bagaimana).
c Pembuatan kerangka karangan (outline)
; Membimbing untuk memulai menyusun kerangka karangan.
; Membuat pedoman penulisan karya ilmiah sehingga tidak menjadi tumpang
tindih dalam penulisannya.
; Pembuatan rencana daftar isi dari karya ilmiah.
2.4. Tahap Pengumpulan Data
a Pencarian keterangan dari bahan bacaan atau referensi.
b Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah yang akan
dijadikan tema dalam karya ilmiah.
c .Pengamatan langsung (observasi) ke obyek yang akan diteliti dan dijadikan tema
dari karya ilmiah.
d Melakukan percobaan dilabolatorium atau pengujian data di lapangan.
2.5. Tahap Pengorganisasian dan pengkonsepan
a Pengelompokan bahan untuk mengorganisasikan bagian mana yang akan temasuk
dalam karya ilmiah, data yang telah terkumpul diseleksi kembali dan dikelompokan
sesuai jenis, sifat dan bentuk data.
Tingkat I-A | 5
6. b Pengkonsepan karya ilmiah dilakuakn sesuai dengan urutan dalam kerangka karangan
yang telah ditetapkan.
2.6. Tahap pemeriksaan atau penyuntingan konsep
Tahap ini bertujuan untuk :
a Melengkapi data yang dirasa masih kurang lengkap.
b Membuang dan mengedit data yang dirasa tidak relevan.
c Mengedit setiap kata-kata dalam karya ilmiah untuk menghindari penyajian bahan-
bahan secara berulang-ulang.
d Mengedit setiap bahasa yang ada dalam karya ilmiah untuk menghindari
pemakaian bahasa yang kurang efektif, contoh dalam penyusunan dan pemilihan kata,
penyesuaian kalimat, penyesuaian paragraph, maupun penerapan kaidah ejaan sesuai
EYD.
2.7. Tahap Penyajian
Teknik penyajian karya ilmiah harus dengan memperhatikan :
; Segi kerapian dan kebersihan.
; Tata letak (layout) unsure-unsur dalam format karya ilmiah, misal padahalaman
pembuka, halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar gambar,
daftar pustaka, dll.
; Memakai standar yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah, missal standar
penulisan kutipan, catatan kaki, daftar pustaka dan penggunaan bahasa sesuai
dengan EYD.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Tingkat I-A | 6
7. Setelah kami melakukan penyusunan dan pengkajian secara menyeluruh tentang
Penyusunan karya ilmiah kesimpulan yaitu:
1 Karya ilmiah adalah berbagai macam tulisan yang dilakuka oleh seseorang atau
sekelompok orang dengan menggunakan tata cara ilmia yakni sistem penulisan yang
didasarkan pada sistem, masalah, tujuan, teori dan data untuk memberikan alternative
pemecahan masalah tertentu.
2 Dalam tahap persiapan dilakukan:
a Pemilihan masalah atau topik dan mempertimbangkan
b Pembatasan topik atau penentuan judul
3 Topik adalah merupakan landasan yang dapat dipergunakan oleh seorang pengarang
untuk menyampaikan maksudnya
4 Tahap Pengumpilan Data
a Pencarian keterangan dari bahan bacaan atau referensi
b Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah yang akan
dijadikan tema dalam karya ilmiah.
c Pengamatan langsung (observasi) ke obyek yang akan diteliti dan dijadikan tema
dari karya ilmiah.
d Melakukan percobaan di labolatorium atau pengujian data di lapangan.
3.2. Saran
Saran kami adalah dalam mempelajari mata kuliah bahasa indonesia haruslah
mengetahui dan memperkaya pengetahuan bagaimana dan apa saja yang ada dalam
bahasa indonesia termasuk bagaimana langkah-langkah pembuatan karya tulis ilmiah,
sehingga suatu saat dalam pembuatan karya tulis ilmiah bisa dengan lancar mebuat
dan suatu karya dan mengikuti aturan-aturan yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Tingkat I-A | 7
8. Rofi’uddin, A. dkk. 1999. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi,
Jakarta : Depdikbud
Suyitno (2009). Penulisan Karya Ilmiah. From
http://echyaya.blogspot.com/2011/03/tahapan-pembuatan-karya-tulis-ilmiah.html, 1 Desember
2011
Tim wordpress indonesia, 2008. Bahasa indonesia Tersedia:http://id.wikipedia
.org/wiki/Halaman_Utama/bahasa indonesia.html
Ratmawati, 2009, Sumpah Pemuda, Bahasa Negara dan Bahasa Nasional,
tersedia:http://tunas63.wordpress.com/sumpahpemuda.html
KATA PENGANTAR
Tingkat I-A | 8
9. Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadiarat Allah SWT. Atas rahmat dan
karunia-Nya kepada kami, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Tahap Penyusunan Karya Tulis Ilmiah” ini. Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah
satu tugas Bahasa Indonesia.
Kami menyadari bahwa makalah ini dapat diselesaikan berkat dukungan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, kami berterima kasih kepada orang tua dan teman-teman yang telah
mendukung dan membantu kelancaran kami dalam menyelesaikan tugas makalah ini. Serta
semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan kontribusinya dalam
penyelesaian tugas makalah ini.
Secara khusus kami menyampaikan terima kasih kepada dosen mata kuliah Bahasa
Indonesia yang terhormat yang telah membimbing dan mengarahkan kami selama
penyusunan makalah ini.
Mudah-mudahan amal baik yang telah diberikan kepada kami mendapat imbalan dari
Allah SWT. Amien.
Cianjur, Desember 2011
Penulis
Tingkat I-A | 9
10. DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………………………………… i
Daftar Isi ………………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………… 1
A Latar Belakang ………………………………………………... 1
B Rumusan Masalah ……………………………………………. 1
C Tujuan Penulisan ……………………………………………… 1
D Metode Penulisan ……………………………………………… 2
E Sistematika Penulisan …………………………………………. 2
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………… 3
A Pengertian Darah ……………………………………………… 3
B Fungsi Darah ………………………………………………… 3
C Macam-macam Darah ………………………………………. 4
D Pengertian dan Fungsi Sistem Peredaran Getah Bening …….. 8
E Golongan Darah ……………………………………………… 10
BAB III PENUTUP ………………………………………………………….. 11
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… 12
Tingkat I-A | 10
11. Penerapan Konsep Tentang Citra
Keperawatan dalam Pelayanan
Keperawatan
(Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia)
DISUSUN OLEH:
Agisna Dwi Pertiwi
Agus Jailani
Ahmad Sepriantono
TINGKAT : 2A
AKPER PEMDA CIANJUR
Jalan Pasir Gede Raya No. 19 Tlpn: (0263) 267206 Fax. 270953 Cianjur 43216
Tingkat I-A | 11