SlideShare a Scribd company logo
Pembelajaran Berbasis Hak
Asasi Manusia


Sulaiman Zuhdi Manik
Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA)

Makalah pada Sosialisasi HAM bagi Tenaga Pendidik di Provinsi Aceh, Kementerian
Hukum dan HAM RI, Kantor Wilayah Aceh, Banda Aceh 09 Februari 2011
Pengertian
• Pendidikan; usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
  belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
  mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
  keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
  serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
  negara

• Pembelajaran; proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
  sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (pasal 1 UU No. 20/2003
  tentang Sistem Pendidikan Nasional)

• Hak asasi manusia; seperangkat hak yang melekat pada hakikatnya dan
  keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
  merupakan anugerah-Nya yang wajib di hormati, dijunjung tinggi dan
  dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah, dan setiap orang demi
  kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia (pasal 1 UU
  No. 39 tahun 1999 tentang HAM)
Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan
     (pasal 4 UU No. 20/2003 ttg Sisdiknas)

1.   Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak
     diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai
     keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.
2.   Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan
     sistem terbuka dan multimakna.
3.   Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan
     pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
4.   Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun
     kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses
     pembelajaran
5.   Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya
     membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap warga masyarakat.
6.   Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen
     masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan
     pengendalian mutu layanan pendidikan.
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA,
ORANG TUA, MASYARAKAT, DAN PEMERINTAH
(PASAL 5 UU NO. 20/2003 TTG SISDIKNAS)

1. Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk
   memperoleh pendidikan yang bermutu
2. Warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional,
   mental, intelektual, dan/atau sosial berhak memperoleh
   pendidikan khusus
3. Warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta
   masyarakat adat yang terpencil berhak memperoleh
   pendidikan layanan khusus
4. Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat
   istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus
5. Setiap warga negara berhak mendapat kesempatan
   meningkatkan pendidikan sepanjang hayat
Pasal 9 UU No. 23 tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak

               Setiap anak berhak
          memperoleh pendidikan dan
            pengajaran dalam rangka
           pengembangan pribadinya
           dan tingkat kecerdasannya
           sesuai dengan minat dan
                bakatnya
3 pilar utama pendidikan

                  Pemerintah sebagai
                 pengada dan/atau badan
                 penyandang dana untuk
                 sekolah-sekolah negeri




                                    Anak-anak
                                 sebagai pemegang
        Orang tua anak
                                    hak-hak atas
           pendidik
                                   pendidikan dan
         pertama dan
                                   terkait dengan
           terlama
                                 syarat-syarat wajib
                                       belajar
Kerangka Kerja Aksi Dakar (2000)
• Berisi pernyataan tegas; pendidikan merupakan hak
  asasi yang paling mendasar bagi setiap manusia;
  dan memberikan penekanan tentang pentingnya aksi
  pemerintah berbasis hak asasi untuk mencapai tujuan
  Pendidikan untuk Semua
• Pendekatan berbasis hak asasi dalam pembangunan
  pendidikan merupakan prasyarat untuk mewujudkan
  Pendidikan untuk Semua
SKEMA 4-A
• Available; agar pendidikan dapat disediakan  penjaminan pendidikan
  tanpa biaya dan wajib belajar bagi semua anak
• Accessible; agar pendidikan dapat dijangkau  memprioritasikan
  penghapusan diskriminasi sebagai mandat dari undang-undang hak asasi
  manusia internasional -- Kerangka Kerja Aksi Dakar menekankan pada
  penghapusan segala bentuk diskriminasi, dan memprioritaskan anak-anak
  dengan kondisi keeksklusivitasan, lemah, marginal dan/atau berkelainan
• Acceptable; agar pendidikan dapat diterima  mengacu pada mutu
  pendidikan, dengan meringkas standar hak-hak manusia yang seyogianya
  diterapkan dalam proses pembelajaran
• Adaptable; agar pendidikan dapat disesuaikan  prinsip-prinsip utama
  hak-hak anak, yaitu pendidikan perlu mengakomodasi dan menyesuaikan
  minat utama setiap individu anak –bukan anak yang menyesuikan diri pada
  silabus
Hubungan antara Pendidikan dan Hak Asasi
• Pendidikan dan hak-hak sebagai proses yang
  berhubungan satu sama lain, hal yang satu akan
  memperkuat hal yang lain
• Untuk dapat menjamin terakomodasinya minat utama
  dari setiap anak, keberadaan hak-hak harus tercakup
  dalam sistem pendidikan nasional maupun
  internasional.
• Sekolah-sekolah dan kurikulum harus berorientasi
  pada upaya penerapan seluruh hak manusia oleh
  setiap anggota masyarakat
2 Isu penting
• Penghapusan pekerja anak
• Perkawinan anak di bawah umur
  Ketentuan dari Organisasi Buruh Internasional (ILO); usia
     minimum meninggalkan sekolah adalah 14 tahun, dan
    beberapa negara mengadopsi ketentuan tersebut dengan
         menaikkan usia minimum menjadi 16 tahun.
5 Perjanjian inti HAM tentang hak atas pendidikan
 1. Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan
    Politik(International Covenant on Civil and Political
    Rights) –1966
 2. Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial
    dan Budaya (International Covenant on Economic, Social
    and Cultural Rights) – 1966
 3. Konvensi Internasional tentang Penghapusan Segala Bentuk
    Diskriminasi Rasial (International Convention on the
    Elimination of Forms of Racial Discrimination) -- 1965
 4. Konvensi tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi
    terhadap Perempuan (Convention on the Elimination of All
    Forms of Discrimination against Women) --1979
 5. Konvensi tentang Hak-Hak Anak (Convention on the Rights
    of the Child) --1989
Integrasi HAM dalam Pendidikan
• Kovenan internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik, dan Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan
  Kebudayaan, bersama dengan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) sebagai
  Perjanjian Internasional tentang Hak Asasi Manusia (HAM).
• Tiga perjanjian internasional lain yang menjadi tolok ukur dalam upaya global mencapai
  tujuan Pendidikan Untuk Semua (PUS) dan secara khusus untuk menghapus diskriminasi
  dalam pendidikan yaitu: (1) Konvensi UNESCO tentang Penentangan Diskriminasi dalam
  Pendidikan; (2) Konvensi tentang Penghapusan terhadap Diskriminasi Rasial; dan (3)
  Konvensi tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan
• Fokus tujuan PUS adalah anak-anak sehingga diprioritaskan pada Konvensi tentang Hak-hak
  Anak (KHA)  memberi petunjuk umum terhadap usaha untuk memperbaiki akses
  pendidikan bagi anak-anak, dan menjelaskan hak-hak anak yang seyogianya diterapkan di
  bidang pendidikan.
• Keterkaitan antara pendidikan dan penghapusan kemiskinan, khususnya penghapusan pekerja
  anak  (1) Konvensi tentang Usia Minimum untuk Diperbolehkan Bekerja dan (2) Konvensi
  tentang Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk Anak.
Keuntungan pendidikan berbasis HAM
• Melalui integrasi, semua strategi pendidikan akan
  saling terkait dengan seluruh HAM dan kebebasan-
  kebebasan yang bersifat mendasar, seperti halnya hak
  untuk bekerja yang berperan penting dalam upaya
  penuntasan kemiskinan, hak untuk menikah dan
  membentuk suatu keluarga yang berdampak pada
  perubahan-perubahan demografi, dan hak untuk
  berpartisipasi dalam politik yang menyorot
  pentingnya pendidikan untuk membangun seluruh
  masyarakat.
Pembelajaran berbasis HAM:
1. Larangan Diskriminasi
• Bentuk-bentuk diskriminasi selama ini hanya sebatas
  suku, warna kulit, jenis kelamin, agama, atau opini politik
• Merujuk Konvensi Hak-Hak Anak; penting diperhatikan
  anak-anak yang lahir dari perkawinan yang tidak
  sah/korban perkosaan, pengidap HIV/AIDS, kelompok
  minoritas atau memiliki kelainan
• Terdapat cara-cara lain yang memungkinkan anak untuk
  didiskriminasi, misalnya ketika mereka bukan berada
  dalam kelompok umur yang secara hukum dilindungi;
  yang usianya terlalu muda kemungkinan akan akan
  ditolak untuk diterima bersekolah, demikian halnya bagi
  mereka yang terlalu tua juga akan ditolak
Konvensi Hak Anak
 • Mengakui adanya kebutuhan khusus dari anak yang
   memiliki tingkat kesulitan belajar tertentu. Harus ada
   langkah untuk menjamin anak-anak yang memiliki
   tingkat kesulitan belajar tertentu memiliki akses yang
   efektif atas pendidikan
 • Anak-anak penduduk asli atau minoritas; suku
   bangsa, agama, bahasa, atau penduduk asli tidak
   boleh diabaikan haknya untuk berinteraksi dengan
   anggota lain dalam kelompoknya, menikmati
   budayanya, mengakui dan menjalankan agamanya
   atau menggunakan bahasanya
2. Proses Belajar Mengajar
• Hasil belajar yang diharapkan cenderung direfleksikan dalam definisi-
  definisi berbasiskan mutu. Ditinjau dari perspektif pendidikan berdasarkan
  hak asasi manusia (HAM), bawaan (intake) dan dampak (impact) perlu
  dimasukkan ke dalam kerangka kerja standar (masukan-proses-hasil
  belajar), sehingga kerangka kerjanya menjadi intake-input-process-
  outcome-impact
• Perjanjian-perjanjian internasional HAM belum sampai pada pendefinisian
  pendidikan bermutu; hal ini diserahkan kepada setiap negara. Hukum
  HAM internasional hanya mendefinisikan fungsi-fungsi yang harus
  dipenuhi oleh pendidikan (seperti penghapusan terhadap diskriminasi, dan
  tujuan-tujuan yang harus dicapai oleh pendidikan)
• Indikator-indikator yang telah dikembangkan untuk memantau pendidikan
  dari perspektif HAM dan kemajuan yang dicapai oleh berbagai negara
  berbeda. Terungkap perbedaan antar dan dalam negara, di satu sisi, di
  sejumlah sekolah tidak mempunyai perlindungan kesehatan dan
  keselamatan lingkungan, dan banyak gurunya yang tidak terlatih dan sering
  tidak dibayar, sedangkan di sisi lain terdapat banyak sekolah yang berhasil
  baik dalam tes hasil belajar yang diselenggarakan secara internasional.
Penilaian terhadap situasi yang ada
sekarang dalam konteks HAM
• Tidak ada sistem pendidikan yang mampu
  mengembangkan potensi anak sepenuhnya apabila
  sekolahnya kekurangan peralatan, gedung
  rusak, tidak aman dan gurunya tidak terlatih
• Penghapusan diskriminasi tidak dapat dicapai melalui
  pendidikan bila anak-anak dari kelompok minoritas
  belajar di sekolah-sekolah berkualitas rendah
Prinsip Pokok Konvensi Hak Anak
• Pendidikan harus direncanakan dan dilaksanakan
  berdasarkan minat anak, memerlukan identifikasi dan
  penghilangan faktor-faktor penghambat belajar anak.
• Faktor-faktor ini mencakup bahasa pengantar yang
  bukan bahasa si anak, atau kurikulum yang tidak
  sesuai dengan usia anak.
• Karena itu, pada saat pendaftaran diperlukan
  identifikasi dan pencatatan data anak yang terkait
  dengan proses pembelajaran
3. Media Pembelajaran
• Fokus dari Kerangka Kerja Aksi Dakar tentang
  pendidikan dengan bahasa ibu telah menjelaskan
  kendala utama anak dalam belajar
• Apabila anak tidak mengerti bahasa
  pengajaran, tidak akan terjadi proses belajar
• Selanjutnya KHA menekankan pentingnya
  pengajaran menggunakan bahasa ibu selama
  pendidikan awal, dengan menegakkan hukum HAM
  internasional ”dengan penjaminan perlakuan
  sama, setiap individu berhak mempelajari bahasanya
  sendiri selain bahasa resmi
4. Metode Pembelajaran dan evaluasi
• Ada jurang lebar antara pencapaian tujuan pendidikan dengan
  praktek pembelajaran untuk membuat anak-anak menghafal
  teks-teks agar lulus ujian karena keterbatasan fasilitas atau
  kualitas guru rendah
• Masih banyak hanya memperhatikan pengembangan kognitif
  (logika). Pembelajaran bersifat hafalan: dogmatis dan tidak
  mengarah pada pemahaman dan pembentukan karakter
• Penilaian dengan soal yang sama dan merata dengan tidak
  memperhatikan kemampuan peserta setiap didik yang berbeda
• Evaluasi hendaknya tidak membuat anak kehilangan hak
  memperoleh pendidikan, atau mengalami tekanan dalam
  proses evaluasi tersebut
• Lebih umum; penilaian secara nasional dengan berbagai
  keragaman, kekurangan dan potensi disetiap lokasi, apakah
  tepat dilakukan?
5. Penerapan disiplin

          • Mengajar Vs Menghajar
           • Disiplin Vs Kekerasan
 • Metode-metode mengajar yang menggunakan
   hukuman fisik sebagai motivasi tidak cocok dengan
   tujuan inti pendidikan
 • Kekerasan hanya akan melahirkan kekerasan
Kekerasan terhadap anak

• Semua bentuk perlakuan salah secara fisik dan/atau
  emosional, penganiayaan seksual, penelantaran, atau
  eksploitasi secara komersial atau lainnya yang
  mengakibatkan gangguan nyata ataupun potensial
  terhadap perkembangan, kesehatan, dan
  kelangsungan hidup anak ataupun terhadap
  martabatnya dalam konteks hubungan yang
  bertanggung jawab, kepercayaan, atau kekuasaan
Negara-negara yang melarang
hukuman fisik di sekolah
• Afrika
  Selatan, Albania, Andora, Armenia, Austria, Azerbaijan, Bahrain, Belanda,
  Belarus, Belgia, Bosnia dan Herzegovina, Bulgaria, Burkina
  Faso, China, Ciprus, Denmark, El
  Salvador, Eritria, Estonia, Ethiopia, Filipina, Fiji, Finlandia, Georgia, Jerm
  an, Guinea
  Bissau, Honduras, Hongkong, Hongaria, Indonesia, Inggris, Iran, Irak, Irla
  ndia, Islandia, Israel, Italia, Jepang, Kamerun, Kazakhstan, Kenya, Kolumb
  ia, Kongo, Kosta
  Rika, Kroasia, Latvia, Liechtenstein, Lithuania, Luxemburg, Macedonia, M
  alawi, Maladewa, Malta, Mauritius, Mesir, Moldova, Monaco, Mongolia,
  Namibia, Norwegia, Oman, Perancis, Polandia, Portugal, Qatar, Republik
  Cheko, Republik Dominika, Republik Korea, Rusia, Samoa, San
  Marino, Selandia Baru, Serbia, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Sri
  Lanka, Suriname, Swedia, Switzerland, Taiwan, Thailand, Trinidad dan
  Tobago, Turki, Uganda, Ukraina, Uzbakistan, Yunani, Zambia, Zimbabwe
Studi Budiartati (1992), mengungkapkan

• Anak-anak yang dibesarkan di lingkungan keras dan
  kasar akan membentuk watak
  indolen, pasif, inferior, tercekam stigma mentalitas
  rendah diri, pasif, agresif, eksploitatif dan mudah
  protes atau marah. Dalam kondisi parah ini, tata nilai
  yang akan ditanamkan akan sulit karena oto-
  aktivitas, rasa percaya diri, pengandalan diri sendiri
  hampir punah, hingga timbul mental ”primitif” dan
  ”sindrom kemiskinan”.
Dua hal dalam mempertimbangkan keparahan akibat
kekerasan yang dialami anak

• Bukan saja ditentukan tingkat luka tertentu tapi juga
  oleh usia anak. Sesuatu yang tidak membahayakan
  bagi orang dewasa belum tentu tidak membahayakan
  bagi anak.
• Hubungan si pelaku dengan anak. Jika anak dipukul
  orang yang dicintai, luka batin yang dialaminya jauh
  lebih menyakitkan dibandingkan jika dilakukan orang
  lain (dalam Irwanto: 2000)
6. Anak berkebutuhan khusus
• Anak cacat  anak berkebutuhan khusus (dengan
  tingkat kesulitan belajar tertentu) Perlu ada proses
  pembelajaran sesuai kebutuhan anak, bukan
  memaksakan anak menyesuaikan diri terhadap sistem
• HAM Internasional mensyaratkan pengakuan anak
  sebagai individu-individu
• Kurangnya akses terhadap pendidikan bermutu akan
  menjauhkan dari lapangan kerja  mempercepat dan
  meningkatkan kemiskinan
NILAI DAN PRINSIP MENDASAR:
•   Persamaan (equality)
•   Keadilan (justice)
•   Kemerdekaan (freedom)
•   Martabat manusia (dignity)
•   Universalitas (universality)
•   Tak dapat dikecualikan (inalienability)
•   Tak dapat dipisahkan (indivisibility)
•   Tidak diskriminatif (non-discriminative)
Menuju
Sekolah Ramah Anak [SRA]
Sekolah Berbasis HAM
Dalam SRA sekolah menjadi:

Tempat yang nyaman dan kondusif bagi anak
 untuk melangsungkan proses pembelajaran

• Harus dapat memberikan kesenangan, keleluasaan atau
  kebebasan kepada anak untuk melakukan pengembangan diri
  dan berekreasi secara optimal
• Hal ini akan melahirkan rasa suka dan termotifasi untuk
  berkreatifitas sesuai bakat dan minatnya dan akhirnya akan
  dapat membangun kesadaran kritis menuju masyarakat yang
  kritis dan mandiri
Sekolah bebas dari segala bentuk tindak
kekerasan terhadap anak, baik fisik dan
non fisik

  Selama ini kekerasan hanya difahami jika
dilakukan secara fisik padahal kekerasan non
     fisik sangat menyakitkan bagi anak
• Sekolah seharusnya tidak semena-mena membuat
  aturan dan kebijakan yang mengekang kebebasan
  berpikir anak
• Sekolah adalah wadah untuk mencapai harapan dan
  cita-cita hingga sekolah seharusnya menjadi sahabat
  yang selalu dicintai dan disenangi
Prinsip-prinsip SRA
                    Anak sebagai
                       pusat
                    Pembelajaran

 Mengutamakan                        Kelangsungan
   kepentingan                     hidup dan tumbuh
terbaik bagi anak                    kembang anak




 Tidak melakukan
                                   Partisipasi
diskriminasi dalam
                                     anak
  bentuk apapun
1. Sikap terhadap murid

a. Penerapan norma agama, sosial dan budaya
   setempat
b. Kasih sayang kepada murid, memberikan
   perhatian bagi mereka yang lemah dalam
   proses belajar
c. Saling menghormati antar murid, antar
   tenaga kependidikan dan sesama warga
   sekolah
2. Methode pembelajaran
• Proses pembelajaran menyenangkan: siswa tidak merasa
  terpaksa, takut atau rendah diri
• Proses pembelajaran efektif melalui metode
  kreatif, variatif dan inovatif
• Penggunaan alat bantu
• Kooperatif & interaktif baik belajar individu/kelompok
• Partisipatif, guru sebagai fasilitator
• Pelibatan dalam berbagai aktifitas untuk
  mengembangkan kompetensi (praktek)
3. Penataan kelas
• Anak dilibatkan dalam panataan kelas. Penataan bangku
  berbaris ke belakang membatasi kreatifitas anak dalam
  interaksi dan kerja diskusi kelompok.
• Anak dilibatkan dalam menentukan warna dinding atau
  dekorasi dinding kelas sehingga murid menjadi betah
  didalam kelas
• Murid dilibatkan dalam memajang hasil karya
  murid, hasil ulangan/ test, bahan ajar dan buku sehingga
  artistik dan menarik
• Bangku dan kursi sebaiknya ukurannya disesuaikan
  dengan ukuran postur anak Indonesia serta mudah digeser
  guna mencipatakan kelas yang dinamis
4. Lingkungan sehat
1. Gagasan/pendapat anak menentukan terhadap
   lingkungan sekolah (warna dinding, hiasan, kotak
   saran, majalah dinding, taman-kebun sekolah, dll)
2. Tersedia fasilitas air bersih, hygiene dan
   sanitasi, fasilitas kebersihan dan fasilitas kesehatan
3. Fasilitas sanitasi seperti kamar mandi disesuaikan
   dengan postur dan usia anak
4. Ada peraturan mendukung kebersihan dan kesehatan
   yang disepakati, dikontrol dan dilaksanakan semua
   murid
5. Bebas kekerasan
• Ada kebijakan sekolah: Bebas dari segala bentuk
  kekerasan
• Kebijakan tersebut disusun bersama-sama dengan
  anak, disosiliasikan dan dilaksanakan bersama
6. Peran orang tua
• Keterlibatan orang tua dalam mengawasi sekolah
  baik terhadap keberadaan sekolah, harapan dan cita-
  cita anak serta kualitas pendidikan yang didapat
  anak, yang tidak semata-mata diukur dari
  kemampuan akademis
7. Lingkungan masyarakat
• Lingkungan/masyarakat turut menciptakan
  suasana yang aman dan kondusif sebagai
  manifestasi dari rasa kepedulian terhadap
  sekolah yang merupakan akses anak untuk
  tumbuh dan berkembang sesuai bakat dan
  minat anak, sehingga akan tumbuh menjadi
  generasi yang cerdas dan kritis sehingga dapat
  menjawab tantangan yang ada
  ilingkungan/masyarakatnya
Rudolf Dreikurs menawarkan langkah menuju
                    SRA
1. Jadilah guru yang tidak lagi sebagai penguasa kelas/mata
   pelajaran atau mata pelajaran (mapel), tetapi pembimbing
   kelas/mapel.
2. Kurangi kelantangan suara dan utamakan keramah-tamahan
   suara
3. Kurangi sebanyak mungkin nada memerintah dan diganti
   ajakan
4. Hindarkan sebanyak mungkin hal-hal yang menekan siswa
5. Hal-hal yang menekan diganti dengan memberi motivasi
   sehingga bukan paksaan yang dimunculkan, tetapi memberi
   stimulasi
6. Jauhkan sikap guru yang ingin “menguasai” siswa karena
   lebih baik ialah mengendalikan. Hal itu terungkap bukan
   dengan kata-kata mencela, tetapi kata-kata guru yang
   membangun keberanian/kepercayaan diri siswa
7.  Guru hendaknya menjauhkan diri dari hanya mencari-cari kesalahan
    siswa, tetapi akuilah prestasi sekecil apa pun yang dihasilkan siswa
8. Guru sering berkata, “Aku yang menentukan, kalian menurut saja apa
    perintahku,” gantilah dengan “Aku anjurkan/minta, mari kalian ikut
    menentukannya juga.
9. Perubahan sikap guru tak akan banyak berarti jika tidak terus
    dikomunikasikan kepada siswa, kepala sekolah, orangtua siswa, dan
    pihak lain, seperti polisi.
10. Guru hendaknya memberi tahu (dan mengajak siswa) tentang pentingnya
    gerakan anti kekerasan di sekolah. Sekecil apa pun tindak kekerasan
    terhadap siswa harus didiskusikan dan dicari penyelesaiannya. Laporan
    adanya tindak kekerasan juga perlu diakomodasi cepat dan jangan
    dibiarkan/tertunda sampai hari berikut.
11. Langkah lebih lanjut yang lebih jitu adalah libatkan siswa menyusun
    peraturan sekolah atau mendaftar perilaku yang baik yang harus
    ditunjukkan, baik oleh guru maupun siswa, setiap saat. Melibatkan siswa
    membuat rambu-rambu atau aturan pasti akan membuahkan hal yang
    amat mengejutkan bagi banyak guru.
SRA dan MBS
• Konsep Sekolah Ramah Anak (SRA)
  melengkapi Konsep Manajemen
  Berbasis Sekolah
• SRA bukan mengganti, tetapi menuju
  ke arah lebih baik
• SRA bukan membatasi dan mendikte
  guru

More Related Content

What's hot

Negara dan Konstitusi
Negara dan KonstitusiNegara dan Konstitusi
Negara dan Konstitusi
Ahmad Dahlan University
 
5. negara hukum dan ham
5. negara hukum dan ham5. negara hukum dan ham
5. negara hukum dan hamMardiah Ahmad
 
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan KapitalismePerbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
Rajabul Gufron
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanMakalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Muhammad Irwan
 
Pentingnya wawasan nusantara
Pentingnya wawasan nusantaraPentingnya wawasan nusantara
Pentingnya wawasan nusantara
Dedy Setiady
 
Teori dan Prinsip Hak Asasi Manusia
Teori dan Prinsip Hak Asasi ManusiaTeori dan Prinsip Hak Asasi Manusia
Teori dan Prinsip Hak Asasi Manusia
dichasenja
 
Negara Hukum dan ham
Negara Hukum dan hamNegara Hukum dan ham
Negara Hukum dan ham
Sayur Lodeh
 
Makalah sistem pemerintahan di indonesia
Makalah sistem pemerintahan di indonesiaMakalah sistem pemerintahan di indonesia
Makalah sistem pemerintahan di indonesiaMohammad Nawawi
 
Bab VIII pancasila sebagai etika politik
Bab VIII pancasila sebagai etika politikBab VIII pancasila sebagai etika politik
Bab VIII pancasila sebagai etika politik
yudikrismen1
 
Sistem Ketatanegaraan Indonesia (Mata Kuliah Pendidikan Pancasila)
Sistem Ketatanegaraan Indonesia (Mata Kuliah Pendidikan Pancasila)Sistem Ketatanegaraan Indonesia (Mata Kuliah Pendidikan Pancasila)
Sistem Ketatanegaraan Indonesia (Mata Kuliah Pendidikan Pancasila)Rajabul Gufron
 
NEGARA DAN KONSTITUSI
NEGARA DAN KONSTITUSINEGARA DAN KONSTITUSI
NEGARA DAN KONSTITUSI
Diana Ellyza
 
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIASEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIABayu Rizky Aditya
 
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5 AB
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5 ABPancasila sebagai sistem filsafat kel.5 AB
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5 AB
dayurikaperdana19
 
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraanPpt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
rizka_pratiwi
 
pengantar pendidikan pancasila
pengantar pendidikan pancasilapengantar pendidikan pancasila
pengantar pendidikan pancasilaRudi Wicaksana
 
Penjabaran Pancasila dalam Pasal UUD 1945 dan Kebijakannya
Penjabaran Pancasila dalam Pasal UUD 1945 dan KebijakannyaPenjabaran Pancasila dalam Pasal UUD 1945 dan Kebijakannya
Penjabaran Pancasila dalam Pasal UUD 1945 dan KebijakannyaEdho1802
 
Hakikat fungsi dan kedudukan pancasila
Hakikat fungsi dan kedudukan pancasilaHakikat fungsi dan kedudukan pancasila
Hakikat fungsi dan kedudukan pancasila
Agus S. Hidayat, S.Pd
 
Rahmat islam bagi nusantara
Rahmat islam bagi nusantaraRahmat islam bagi nusantara
Rahmat islam bagi nusantara
dewi inne kumalasari
 
TANGGUNG JAWAB ILMUWAN MENURUT ISLAM, INTEGRASI IMAN, PENGALAMAN DAN MANFAAT
TANGGUNG JAWAB ILMUWAN MENURUT ISLAM, INTEGRASI IMAN, PENGALAMAN DAN MANFAATTANGGUNG JAWAB ILMUWAN MENURUT ISLAM, INTEGRASI IMAN, PENGALAMAN DAN MANFAAT
TANGGUNG JAWAB ILMUWAN MENURUT ISLAM, INTEGRASI IMAN, PENGALAMAN DAN MANFAATSara Santika
 
negara hukum dan ham
negara hukum dan hamnegara hukum dan ham
negara hukum dan ham
Faizatur Rokhmah
 

What's hot (20)

Negara dan Konstitusi
Negara dan KonstitusiNegara dan Konstitusi
Negara dan Konstitusi
 
5. negara hukum dan ham
5. negara hukum dan ham5. negara hukum dan ham
5. negara hukum dan ham
 
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan KapitalismePerbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanMakalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraan
 
Pentingnya wawasan nusantara
Pentingnya wawasan nusantaraPentingnya wawasan nusantara
Pentingnya wawasan nusantara
 
Teori dan Prinsip Hak Asasi Manusia
Teori dan Prinsip Hak Asasi ManusiaTeori dan Prinsip Hak Asasi Manusia
Teori dan Prinsip Hak Asasi Manusia
 
Negara Hukum dan ham
Negara Hukum dan hamNegara Hukum dan ham
Negara Hukum dan ham
 
Makalah sistem pemerintahan di indonesia
Makalah sistem pemerintahan di indonesiaMakalah sistem pemerintahan di indonesia
Makalah sistem pemerintahan di indonesia
 
Bab VIII pancasila sebagai etika politik
Bab VIII pancasila sebagai etika politikBab VIII pancasila sebagai etika politik
Bab VIII pancasila sebagai etika politik
 
Sistem Ketatanegaraan Indonesia (Mata Kuliah Pendidikan Pancasila)
Sistem Ketatanegaraan Indonesia (Mata Kuliah Pendidikan Pancasila)Sistem Ketatanegaraan Indonesia (Mata Kuliah Pendidikan Pancasila)
Sistem Ketatanegaraan Indonesia (Mata Kuliah Pendidikan Pancasila)
 
NEGARA DAN KONSTITUSI
NEGARA DAN KONSTITUSINEGARA DAN KONSTITUSI
NEGARA DAN KONSTITUSI
 
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIASEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA
 
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5 AB
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5 ABPancasila sebagai sistem filsafat kel.5 AB
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5 AB
 
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraanPpt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
 
pengantar pendidikan pancasila
pengantar pendidikan pancasilapengantar pendidikan pancasila
pengantar pendidikan pancasila
 
Penjabaran Pancasila dalam Pasal UUD 1945 dan Kebijakannya
Penjabaran Pancasila dalam Pasal UUD 1945 dan KebijakannyaPenjabaran Pancasila dalam Pasal UUD 1945 dan Kebijakannya
Penjabaran Pancasila dalam Pasal UUD 1945 dan Kebijakannya
 
Hakikat fungsi dan kedudukan pancasila
Hakikat fungsi dan kedudukan pancasilaHakikat fungsi dan kedudukan pancasila
Hakikat fungsi dan kedudukan pancasila
 
Rahmat islam bagi nusantara
Rahmat islam bagi nusantaraRahmat islam bagi nusantara
Rahmat islam bagi nusantara
 
TANGGUNG JAWAB ILMUWAN MENURUT ISLAM, INTEGRASI IMAN, PENGALAMAN DAN MANFAAT
TANGGUNG JAWAB ILMUWAN MENURUT ISLAM, INTEGRASI IMAN, PENGALAMAN DAN MANFAATTANGGUNG JAWAB ILMUWAN MENURUT ISLAM, INTEGRASI IMAN, PENGALAMAN DAN MANFAAT
TANGGUNG JAWAB ILMUWAN MENURUT ISLAM, INTEGRASI IMAN, PENGALAMAN DAN MANFAAT
 
negara hukum dan ham
negara hukum dan hamnegara hukum dan ham
negara hukum dan ham
 

Viewers also liked

Ham makalah
Ham makalahHam makalah
Ham makalah
Arini Zulfaida
 
Bab isi Makalah "Hak Asasi Manusia" Mata Kuliah PKN
Bab isi Makalah "Hak Asasi Manusia" Mata Kuliah PKNBab isi Makalah "Hak Asasi Manusia" Mata Kuliah PKN
Bab isi Makalah "Hak Asasi Manusia" Mata Kuliah PKN
Ichsan Maulana
 
Makalah HAK ASASI MANUSIA
Makalah HAK ASASI MANUSIA Makalah HAK ASASI MANUSIA
Makalah HAK ASASI MANUSIA
salsa moyara
 
Pendidikan ham, pendidikan sepanjang hayat, dan pendidikan seumur hidup
Pendidikan ham, pendidikan sepanjang hayat, dan pendidikan seumur hidupPendidikan ham, pendidikan sepanjang hayat, dan pendidikan seumur hidup
Pendidikan ham, pendidikan sepanjang hayat, dan pendidikan seumur hidup
Adhi Panjie Gumilang
 
SOSIOLOGI POLITIK "Ketidakadilan Hukum Di Indonesia"
SOSIOLOGI POLITIK "Ketidakadilan Hukum Di Indonesia"SOSIOLOGI POLITIK "Ketidakadilan Hukum Di Indonesia"
SOSIOLOGI POLITIK "Ketidakadilan Hukum Di Indonesia"
monica_monik
 
Makalah ham (2)
Makalah ham (2)Makalah ham (2)
Makalah ham (2)
Septian Muna Barakati
 
Makalah kekerasan sekolah presentasi yogo
Makalah kekerasan sekolah presentasi yogoMakalah kekerasan sekolah presentasi yogo
Makalah kekerasan sekolah presentasi yogoyogo arif prakoso
 
T ugas makalah sosiologi politik
T ugas makalah sosiologi politikT ugas makalah sosiologi politik
T ugas makalah sosiologi politik
Ribca Laoli
 
Anti Kekerasan Sekolah
Anti Kekerasan SekolahAnti Kekerasan Sekolah
Anti Kekerasan Sekolah
pointofsocialmedia
 
Pendidikan untuk semua
Pendidikan untuk semuaPendidikan untuk semua
Pendidikan untuk semuaCeLin ZaQuisha
 
MAKALAH PEMBELAJARAN TERPADU PEMBELAJARAN TERPADU MENURUT FORGATY (PENGGALAN ...
MAKALAH PEMBELAJARAN TERPADU PEMBELAJARAN TERPADU MENURUT FORGATY (PENGGALAN ...MAKALAH PEMBELAJARAN TERPADU PEMBELAJARAN TERPADU MENURUT FORGATY (PENGGALAN ...
MAKALAH PEMBELAJARAN TERPADU PEMBELAJARAN TERPADU MENURUT FORGATY (PENGGALAN ...
Blog Malaikat Iblis di Bulan Maret
 
Sekolah ramah anak
Sekolah ramah anakSekolah ramah anak
Makalah hukum dan Ham
Makalah hukum dan HamMakalah hukum dan Ham
Makalah hukum dan Ham
Janang JaRi
 
Makalah Pkn Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia (untuk kel...
Makalah Pkn Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia (untuk kel...Makalah Pkn Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia (untuk kel...
Makalah Pkn Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia (untuk kel...
Mulia Fathan
 
Model Inovasi Penanggulangan Kemiskinan
Model Inovasi Penanggulangan KemiskinanModel Inovasi Penanggulangan Kemiskinan
Model Inovasi Penanggulangan Kemiskinan
Tri Widodo W. UTOMO
 
Seks education, pengenalan seks sejak dini pada anak
Seks education, pengenalan seks sejak dini pada anakSeks education, pengenalan seks sejak dini pada anak
Seks education, pengenalan seks sejak dini pada anakAdriani Adriani
 
materi Hukum dan ham
materi Hukum dan ham materi Hukum dan ham
materi Hukum dan ham Bang Ucok
 

Viewers also liked (17)

Ham makalah
Ham makalahHam makalah
Ham makalah
 
Bab isi Makalah "Hak Asasi Manusia" Mata Kuliah PKN
Bab isi Makalah "Hak Asasi Manusia" Mata Kuliah PKNBab isi Makalah "Hak Asasi Manusia" Mata Kuliah PKN
Bab isi Makalah "Hak Asasi Manusia" Mata Kuliah PKN
 
Makalah HAK ASASI MANUSIA
Makalah HAK ASASI MANUSIA Makalah HAK ASASI MANUSIA
Makalah HAK ASASI MANUSIA
 
Pendidikan ham, pendidikan sepanjang hayat, dan pendidikan seumur hidup
Pendidikan ham, pendidikan sepanjang hayat, dan pendidikan seumur hidupPendidikan ham, pendidikan sepanjang hayat, dan pendidikan seumur hidup
Pendidikan ham, pendidikan sepanjang hayat, dan pendidikan seumur hidup
 
SOSIOLOGI POLITIK "Ketidakadilan Hukum Di Indonesia"
SOSIOLOGI POLITIK "Ketidakadilan Hukum Di Indonesia"SOSIOLOGI POLITIK "Ketidakadilan Hukum Di Indonesia"
SOSIOLOGI POLITIK "Ketidakadilan Hukum Di Indonesia"
 
Makalah ham (2)
Makalah ham (2)Makalah ham (2)
Makalah ham (2)
 
Makalah kekerasan sekolah presentasi yogo
Makalah kekerasan sekolah presentasi yogoMakalah kekerasan sekolah presentasi yogo
Makalah kekerasan sekolah presentasi yogo
 
T ugas makalah sosiologi politik
T ugas makalah sosiologi politikT ugas makalah sosiologi politik
T ugas makalah sosiologi politik
 
Anti Kekerasan Sekolah
Anti Kekerasan SekolahAnti Kekerasan Sekolah
Anti Kekerasan Sekolah
 
Pendidikan untuk semua
Pendidikan untuk semuaPendidikan untuk semua
Pendidikan untuk semua
 
MAKALAH PEMBELAJARAN TERPADU PEMBELAJARAN TERPADU MENURUT FORGATY (PENGGALAN ...
MAKALAH PEMBELAJARAN TERPADU PEMBELAJARAN TERPADU MENURUT FORGATY (PENGGALAN ...MAKALAH PEMBELAJARAN TERPADU PEMBELAJARAN TERPADU MENURUT FORGATY (PENGGALAN ...
MAKALAH PEMBELAJARAN TERPADU PEMBELAJARAN TERPADU MENURUT FORGATY (PENGGALAN ...
 
Sekolah ramah anak
Sekolah ramah anakSekolah ramah anak
Sekolah ramah anak
 
Makalah hukum dan Ham
Makalah hukum dan HamMakalah hukum dan Ham
Makalah hukum dan Ham
 
Makalah Pkn Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia (untuk kel...
Makalah Pkn Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia (untuk kel...Makalah Pkn Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia (untuk kel...
Makalah Pkn Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia (untuk kel...
 
Model Inovasi Penanggulangan Kemiskinan
Model Inovasi Penanggulangan KemiskinanModel Inovasi Penanggulangan Kemiskinan
Model Inovasi Penanggulangan Kemiskinan
 
Seks education, pengenalan seks sejak dini pada anak
Seks education, pengenalan seks sejak dini pada anakSeks education, pengenalan seks sejak dini pada anak
Seks education, pengenalan seks sejak dini pada anak
 
materi Hukum dan ham
materi Hukum dan ham materi Hukum dan ham
materi Hukum dan ham
 

Similar to Makalah ham pendidikan

Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-2 SMP Ibrahimy Sukorejo ...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-2 SMP Ibrahimy Sukorejo ...Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-2 SMP Ibrahimy Sukorejo ...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-2 SMP Ibrahimy Sukorejo ...
ZainulHasan13
 
Inklusi 2.docx
Inklusi 2.docxInklusi 2.docx
Inklusi 2.docx
SDASSAADAHDRIYOREJO
 
KELOMPOK 3 ABK (1).pdf
KELOMPOK 3 ABK (1).pdfKELOMPOK 3 ABK (1).pdf
KELOMPOK 3 ABK (1).pdf
DtyStmrg88
 
LIRP2-2016
LIRP2-2016LIRP2-2016
Makalah manajemen organisasi pls
Makalah manajemen organisasi plsMakalah manajemen organisasi pls
Makalah manajemen organisasi pls
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah manajemen organisasi pls
Makalah manajemen organisasi plsMakalah manajemen organisasi pls
Makalah manajemen organisasi pls
Operator Warnet Vast Raha
 
BAHAN TAYANG MATERI 1 KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF.pptx
BAHAN TAYANG MATERI 1 KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF.pptxBAHAN TAYANG MATERI 1 KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF.pptx
BAHAN TAYANG MATERI 1 KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF.pptx
Djahid1
 
Landasan Yuridis Formal Anak Berkebutuhan Khusus
Landasan Yuridis Formal Anak Berkebutuhan KhususLandasan Yuridis Formal Anak Berkebutuhan Khusus
Landasan Yuridis Formal Anak Berkebutuhan KhususDesy Aryanti
 
Kebijakan pendidikan
Kebijakan pendidikan Kebijakan pendidikan
Kebijakan pendidikan
Erik Kuswanto
 
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptxSolusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
aristasaputri46
 
Pendemokrasian
PendemokrasianPendemokrasian
Pendemokrasian
anurekha9982
 
Pendidikan seumur hidup
Pendidikan seumur hidupPendidikan seumur hidup
Pendidikan seumur hidup
kristinwiranata
 
Best practice kepala sekolah tahun 2014
Best practice kepala sekolah tahun 2014Best practice kepala sekolah tahun 2014
Best practice kepala sekolah tahun 2014
Titin Sulistiawati
 
Best practice
Best practiceBest practice
Best practice
Hati N
 
Sejarah Inklusi K1.pptx
Sejarah Inklusi K1.pptxSejarah Inklusi K1.pptx
Sejarah Inklusi K1.pptx
SrTeklaCB
 
konsep pendidikan inklusi bagi anak-anak
konsep pendidikan inklusi bagi anak-anakkonsep pendidikan inklusi bagi anak-anak
konsep pendidikan inklusi bagi anak-anak
w2wchanel
 

Similar to Makalah ham pendidikan (20)

Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-2 SMP Ibrahimy Sukorejo ...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-2 SMP Ibrahimy Sukorejo ...Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-2 SMP Ibrahimy Sukorejo ...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-2 SMP Ibrahimy Sukorejo ...
 
Inklusi 2.docx
Inklusi 2.docxInklusi 2.docx
Inklusi 2.docx
 
KELOMPOK 3 ABK (1).pdf
KELOMPOK 3 ABK (1).pdfKELOMPOK 3 ABK (1).pdf
KELOMPOK 3 ABK (1).pdf
 
pendidikan inklusif untuk AUD
pendidikan inklusif untuk AUD pendidikan inklusif untuk AUD
pendidikan inklusif untuk AUD
 
LIRP2-2016
LIRP2-2016LIRP2-2016
LIRP2-2016
 
Makalah manajemen organisasi pls
Makalah manajemen organisasi plsMakalah manajemen organisasi pls
Makalah manajemen organisasi pls
 
Makalah manajemen organisasi pls
Makalah manajemen organisasi plsMakalah manajemen organisasi pls
Makalah manajemen organisasi pls
 
Makalah manajemen organisasi pls
Makalah manajemen organisasi plsMakalah manajemen organisasi pls
Makalah manajemen organisasi pls
 
Makalah manajemen organisasi pls
Makalah manajemen organisasi plsMakalah manajemen organisasi pls
Makalah manajemen organisasi pls
 
BAHAN TAYANG MATERI 1 KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF.pptx
BAHAN TAYANG MATERI 1 KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF.pptxBAHAN TAYANG MATERI 1 KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF.pptx
BAHAN TAYANG MATERI 1 KONSEP DASAR PENDIDIKAN INKLUSIF.pptx
 
Landasan Yuridis Formal Anak Berkebutuhan Khusus
Landasan Yuridis Formal Anak Berkebutuhan KhususLandasan Yuridis Formal Anak Berkebutuhan Khusus
Landasan Yuridis Formal Anak Berkebutuhan Khusus
 
Kebijakan pendidikan
Kebijakan pendidikan Kebijakan pendidikan
Kebijakan pendidikan
 
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptxSolusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
 
Pendemokrasian
PendemokrasianPendemokrasian
Pendemokrasian
 
Pendidikan seumur hidup
Pendidikan seumur hidupPendidikan seumur hidup
Pendidikan seumur hidup
 
Makalah manajemen organisasi pls
Makalah manajemen organisasi plsMakalah manajemen organisasi pls
Makalah manajemen organisasi pls
 
Best practice kepala sekolah tahun 2014
Best practice kepala sekolah tahun 2014Best practice kepala sekolah tahun 2014
Best practice kepala sekolah tahun 2014
 
Best practice
Best practiceBest practice
Best practice
 
Sejarah Inklusi K1.pptx
Sejarah Inklusi K1.pptxSejarah Inklusi K1.pptx
Sejarah Inklusi K1.pptx
 
konsep pendidikan inklusi bagi anak-anak
konsep pendidikan inklusi bagi anak-anakkonsep pendidikan inklusi bagi anak-anak
konsep pendidikan inklusi bagi anak-anak
 

More from Sulaiman Zuhdi Manik

Konvensi hak anak dan implementasinya di aceh
Konvensi hak anak dan implementasinya di acehKonvensi hak anak dan implementasinya di aceh
Konvensi hak anak dan implementasinya di acehSulaiman Zuhdi Manik
 
Pekerja anak di sektor perikanan
Pekerja anak di sektor perikananPekerja anak di sektor perikanan
Pekerja anak di sektor perikanan
Sulaiman Zuhdi Manik
 
Anak jalanan di banda aceh dan sekitarnya
Anak jalanan di banda aceh dan sekitarnyaAnak jalanan di banda aceh dan sekitarnya
Anak jalanan di banda aceh dan sekitarnyaSulaiman Zuhdi Manik
 
Pendidikan iklusif
Pendidikan iklusifPendidikan iklusif
Pendidikan iklusif
Sulaiman Zuhdi Manik
 
Incest dan masalahnya di aceh final
Incest dan masalahnya di aceh finalIncest dan masalahnya di aceh final
Incest dan masalahnya di aceh finalSulaiman Zuhdi Manik
 
Konvensi hak anak edit
Konvensi hak anak editKonvensi hak anak edit
Konvensi hak anak edit
Sulaiman Zuhdi Manik
 
Makalah anak berkonflik dengan hukum
Makalah anak berkonflik dengan hukumMakalah anak berkonflik dengan hukum
Makalah anak berkonflik dengan hukumSulaiman Zuhdi Manik
 

More from Sulaiman Zuhdi Manik (9)

Masalah masalah psikologis anak
Masalah masalah psikologis anakMasalah masalah psikologis anak
Masalah masalah psikologis anak
 
Konvensi hak anak dan implementasinya di aceh
Konvensi hak anak dan implementasinya di acehKonvensi hak anak dan implementasinya di aceh
Konvensi hak anak dan implementasinya di aceh
 
Pekerja anak di sektor perikanan
Pekerja anak di sektor perikananPekerja anak di sektor perikanan
Pekerja anak di sektor perikanan
 
Anak jalanan di banda aceh dan sekitarnya
Anak jalanan di banda aceh dan sekitarnyaAnak jalanan di banda aceh dan sekitarnya
Anak jalanan di banda aceh dan sekitarnya
 
Pendidikan iklusif
Pendidikan iklusifPendidikan iklusif
Pendidikan iklusif
 
Incest dan masalahnya di aceh final
Incest dan masalahnya di aceh finalIncest dan masalahnya di aceh final
Incest dan masalahnya di aceh final
 
Konvensi hak anak edit
Konvensi hak anak editKonvensi hak anak edit
Konvensi hak anak edit
 
Uu 23 tentang pa sulaiman pkpa-2
Uu 23 tentang pa sulaiman pkpa-2Uu 23 tentang pa sulaiman pkpa-2
Uu 23 tentang pa sulaiman pkpa-2
 
Makalah anak berkonflik dengan hukum
Makalah anak berkonflik dengan hukumMakalah anak berkonflik dengan hukum
Makalah anak berkonflik dengan hukum
 

Recently uploaded

JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
abdinahyan
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 

Recently uploaded (20)

JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 

Makalah ham pendidikan

  • 1. Pembelajaran Berbasis Hak Asasi Manusia Sulaiman Zuhdi Manik Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) Makalah pada Sosialisasi HAM bagi Tenaga Pendidik di Provinsi Aceh, Kementerian Hukum dan HAM RI, Kantor Wilayah Aceh, Banda Aceh 09 Februari 2011
  • 2. Pengertian • Pendidikan; usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara • Pembelajaran; proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (pasal 1 UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional) • Hak asasi manusia; seperangkat hak yang melekat pada hakikatnya dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib di hormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia (pasal 1 UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM)
  • 3. Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan (pasal 4 UU No. 20/2003 ttg Sisdiknas) 1. Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa. 2. Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna. 3. Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. 4. Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran 5. Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap warga masyarakat. 6. Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan.
  • 4. HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA, ORANG TUA, MASYARAKAT, DAN PEMERINTAH (PASAL 5 UU NO. 20/2003 TTG SISDIKNAS) 1. Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu 2. Warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan/atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus 3. Warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat yang terpencil berhak memperoleh pendidikan layanan khusus 4. Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus 5. Setiap warga negara berhak mendapat kesempatan meningkatkan pendidikan sepanjang hayat
  • 5. Pasal 9 UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya
  • 6. 3 pilar utama pendidikan Pemerintah sebagai pengada dan/atau badan penyandang dana untuk sekolah-sekolah negeri Anak-anak sebagai pemegang Orang tua anak hak-hak atas  pendidik pendidikan dan pertama dan terkait dengan terlama syarat-syarat wajib belajar
  • 7. Kerangka Kerja Aksi Dakar (2000) • Berisi pernyataan tegas; pendidikan merupakan hak asasi yang paling mendasar bagi setiap manusia; dan memberikan penekanan tentang pentingnya aksi pemerintah berbasis hak asasi untuk mencapai tujuan Pendidikan untuk Semua • Pendekatan berbasis hak asasi dalam pembangunan pendidikan merupakan prasyarat untuk mewujudkan Pendidikan untuk Semua
  • 8. SKEMA 4-A • Available; agar pendidikan dapat disediakan  penjaminan pendidikan tanpa biaya dan wajib belajar bagi semua anak • Accessible; agar pendidikan dapat dijangkau  memprioritasikan penghapusan diskriminasi sebagai mandat dari undang-undang hak asasi manusia internasional -- Kerangka Kerja Aksi Dakar menekankan pada penghapusan segala bentuk diskriminasi, dan memprioritaskan anak-anak dengan kondisi keeksklusivitasan, lemah, marginal dan/atau berkelainan • Acceptable; agar pendidikan dapat diterima  mengacu pada mutu pendidikan, dengan meringkas standar hak-hak manusia yang seyogianya diterapkan dalam proses pembelajaran • Adaptable; agar pendidikan dapat disesuaikan  prinsip-prinsip utama hak-hak anak, yaitu pendidikan perlu mengakomodasi dan menyesuaikan minat utama setiap individu anak –bukan anak yang menyesuikan diri pada silabus
  • 9. Hubungan antara Pendidikan dan Hak Asasi • Pendidikan dan hak-hak sebagai proses yang berhubungan satu sama lain, hal yang satu akan memperkuat hal yang lain • Untuk dapat menjamin terakomodasinya minat utama dari setiap anak, keberadaan hak-hak harus tercakup dalam sistem pendidikan nasional maupun internasional. • Sekolah-sekolah dan kurikulum harus berorientasi pada upaya penerapan seluruh hak manusia oleh setiap anggota masyarakat
  • 10. 2 Isu penting • Penghapusan pekerja anak • Perkawinan anak di bawah umur Ketentuan dari Organisasi Buruh Internasional (ILO); usia minimum meninggalkan sekolah adalah 14 tahun, dan beberapa negara mengadopsi ketentuan tersebut dengan menaikkan usia minimum menjadi 16 tahun.
  • 11. 5 Perjanjian inti HAM tentang hak atas pendidikan 1. Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik(International Covenant on Civil and Political Rights) –1966 2. Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya (International Covenant on Economic, Social and Cultural Rights) – 1966 3. Konvensi Internasional tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial (International Convention on the Elimination of Forms of Racial Discrimination) -- 1965 4. Konvensi tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination against Women) --1979 5. Konvensi tentang Hak-Hak Anak (Convention on the Rights of the Child) --1989
  • 12. Integrasi HAM dalam Pendidikan • Kovenan internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik, dan Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Kebudayaan, bersama dengan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) sebagai Perjanjian Internasional tentang Hak Asasi Manusia (HAM). • Tiga perjanjian internasional lain yang menjadi tolok ukur dalam upaya global mencapai tujuan Pendidikan Untuk Semua (PUS) dan secara khusus untuk menghapus diskriminasi dalam pendidikan yaitu: (1) Konvensi UNESCO tentang Penentangan Diskriminasi dalam Pendidikan; (2) Konvensi tentang Penghapusan terhadap Diskriminasi Rasial; dan (3) Konvensi tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan • Fokus tujuan PUS adalah anak-anak sehingga diprioritaskan pada Konvensi tentang Hak-hak Anak (KHA)  memberi petunjuk umum terhadap usaha untuk memperbaiki akses pendidikan bagi anak-anak, dan menjelaskan hak-hak anak yang seyogianya diterapkan di bidang pendidikan. • Keterkaitan antara pendidikan dan penghapusan kemiskinan, khususnya penghapusan pekerja anak  (1) Konvensi tentang Usia Minimum untuk Diperbolehkan Bekerja dan (2) Konvensi tentang Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk Anak.
  • 13. Keuntungan pendidikan berbasis HAM • Melalui integrasi, semua strategi pendidikan akan saling terkait dengan seluruh HAM dan kebebasan- kebebasan yang bersifat mendasar, seperti halnya hak untuk bekerja yang berperan penting dalam upaya penuntasan kemiskinan, hak untuk menikah dan membentuk suatu keluarga yang berdampak pada perubahan-perubahan demografi, dan hak untuk berpartisipasi dalam politik yang menyorot pentingnya pendidikan untuk membangun seluruh masyarakat.
  • 14. Pembelajaran berbasis HAM: 1. Larangan Diskriminasi • Bentuk-bentuk diskriminasi selama ini hanya sebatas suku, warna kulit, jenis kelamin, agama, atau opini politik • Merujuk Konvensi Hak-Hak Anak; penting diperhatikan anak-anak yang lahir dari perkawinan yang tidak sah/korban perkosaan, pengidap HIV/AIDS, kelompok minoritas atau memiliki kelainan • Terdapat cara-cara lain yang memungkinkan anak untuk didiskriminasi, misalnya ketika mereka bukan berada dalam kelompok umur yang secara hukum dilindungi; yang usianya terlalu muda kemungkinan akan akan ditolak untuk diterima bersekolah, demikian halnya bagi mereka yang terlalu tua juga akan ditolak
  • 15. Konvensi Hak Anak • Mengakui adanya kebutuhan khusus dari anak yang memiliki tingkat kesulitan belajar tertentu. Harus ada langkah untuk menjamin anak-anak yang memiliki tingkat kesulitan belajar tertentu memiliki akses yang efektif atas pendidikan • Anak-anak penduduk asli atau minoritas; suku bangsa, agama, bahasa, atau penduduk asli tidak boleh diabaikan haknya untuk berinteraksi dengan anggota lain dalam kelompoknya, menikmati budayanya, mengakui dan menjalankan agamanya atau menggunakan bahasanya
  • 16. 2. Proses Belajar Mengajar • Hasil belajar yang diharapkan cenderung direfleksikan dalam definisi- definisi berbasiskan mutu. Ditinjau dari perspektif pendidikan berdasarkan hak asasi manusia (HAM), bawaan (intake) dan dampak (impact) perlu dimasukkan ke dalam kerangka kerja standar (masukan-proses-hasil belajar), sehingga kerangka kerjanya menjadi intake-input-process- outcome-impact • Perjanjian-perjanjian internasional HAM belum sampai pada pendefinisian pendidikan bermutu; hal ini diserahkan kepada setiap negara. Hukum HAM internasional hanya mendefinisikan fungsi-fungsi yang harus dipenuhi oleh pendidikan (seperti penghapusan terhadap diskriminasi, dan tujuan-tujuan yang harus dicapai oleh pendidikan) • Indikator-indikator yang telah dikembangkan untuk memantau pendidikan dari perspektif HAM dan kemajuan yang dicapai oleh berbagai negara berbeda. Terungkap perbedaan antar dan dalam negara, di satu sisi, di sejumlah sekolah tidak mempunyai perlindungan kesehatan dan keselamatan lingkungan, dan banyak gurunya yang tidak terlatih dan sering tidak dibayar, sedangkan di sisi lain terdapat banyak sekolah yang berhasil baik dalam tes hasil belajar yang diselenggarakan secara internasional.
  • 17. Penilaian terhadap situasi yang ada sekarang dalam konteks HAM • Tidak ada sistem pendidikan yang mampu mengembangkan potensi anak sepenuhnya apabila sekolahnya kekurangan peralatan, gedung rusak, tidak aman dan gurunya tidak terlatih • Penghapusan diskriminasi tidak dapat dicapai melalui pendidikan bila anak-anak dari kelompok minoritas belajar di sekolah-sekolah berkualitas rendah
  • 18. Prinsip Pokok Konvensi Hak Anak • Pendidikan harus direncanakan dan dilaksanakan berdasarkan minat anak, memerlukan identifikasi dan penghilangan faktor-faktor penghambat belajar anak. • Faktor-faktor ini mencakup bahasa pengantar yang bukan bahasa si anak, atau kurikulum yang tidak sesuai dengan usia anak. • Karena itu, pada saat pendaftaran diperlukan identifikasi dan pencatatan data anak yang terkait dengan proses pembelajaran
  • 19. 3. Media Pembelajaran • Fokus dari Kerangka Kerja Aksi Dakar tentang pendidikan dengan bahasa ibu telah menjelaskan kendala utama anak dalam belajar • Apabila anak tidak mengerti bahasa pengajaran, tidak akan terjadi proses belajar • Selanjutnya KHA menekankan pentingnya pengajaran menggunakan bahasa ibu selama pendidikan awal, dengan menegakkan hukum HAM internasional ”dengan penjaminan perlakuan sama, setiap individu berhak mempelajari bahasanya sendiri selain bahasa resmi
  • 20. 4. Metode Pembelajaran dan evaluasi • Ada jurang lebar antara pencapaian tujuan pendidikan dengan praktek pembelajaran untuk membuat anak-anak menghafal teks-teks agar lulus ujian karena keterbatasan fasilitas atau kualitas guru rendah • Masih banyak hanya memperhatikan pengembangan kognitif (logika). Pembelajaran bersifat hafalan: dogmatis dan tidak mengarah pada pemahaman dan pembentukan karakter • Penilaian dengan soal yang sama dan merata dengan tidak memperhatikan kemampuan peserta setiap didik yang berbeda • Evaluasi hendaknya tidak membuat anak kehilangan hak memperoleh pendidikan, atau mengalami tekanan dalam proses evaluasi tersebut • Lebih umum; penilaian secara nasional dengan berbagai keragaman, kekurangan dan potensi disetiap lokasi, apakah tepat dilakukan?
  • 21. 5. Penerapan disiplin • Mengajar Vs Menghajar • Disiplin Vs Kekerasan • Metode-metode mengajar yang menggunakan hukuman fisik sebagai motivasi tidak cocok dengan tujuan inti pendidikan • Kekerasan hanya akan melahirkan kekerasan
  • 22. Kekerasan terhadap anak • Semua bentuk perlakuan salah secara fisik dan/atau emosional, penganiayaan seksual, penelantaran, atau eksploitasi secara komersial atau lainnya yang mengakibatkan gangguan nyata ataupun potensial terhadap perkembangan, kesehatan, dan kelangsungan hidup anak ataupun terhadap martabatnya dalam konteks hubungan yang bertanggung jawab, kepercayaan, atau kekuasaan
  • 23. Negara-negara yang melarang hukuman fisik di sekolah • Afrika Selatan, Albania, Andora, Armenia, Austria, Azerbaijan, Bahrain, Belanda, Belarus, Belgia, Bosnia dan Herzegovina, Bulgaria, Burkina Faso, China, Ciprus, Denmark, El Salvador, Eritria, Estonia, Ethiopia, Filipina, Fiji, Finlandia, Georgia, Jerm an, Guinea Bissau, Honduras, Hongkong, Hongaria, Indonesia, Inggris, Iran, Irak, Irla ndia, Islandia, Israel, Italia, Jepang, Kamerun, Kazakhstan, Kenya, Kolumb ia, Kongo, Kosta Rika, Kroasia, Latvia, Liechtenstein, Lithuania, Luxemburg, Macedonia, M alawi, Maladewa, Malta, Mauritius, Mesir, Moldova, Monaco, Mongolia, Namibia, Norwegia, Oman, Perancis, Polandia, Portugal, Qatar, Republik Cheko, Republik Dominika, Republik Korea, Rusia, Samoa, San Marino, Selandia Baru, Serbia, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Sri Lanka, Suriname, Swedia, Switzerland, Taiwan, Thailand, Trinidad dan Tobago, Turki, Uganda, Ukraina, Uzbakistan, Yunani, Zambia, Zimbabwe
  • 24. Studi Budiartati (1992), mengungkapkan • Anak-anak yang dibesarkan di lingkungan keras dan kasar akan membentuk watak indolen, pasif, inferior, tercekam stigma mentalitas rendah diri, pasif, agresif, eksploitatif dan mudah protes atau marah. Dalam kondisi parah ini, tata nilai yang akan ditanamkan akan sulit karena oto- aktivitas, rasa percaya diri, pengandalan diri sendiri hampir punah, hingga timbul mental ”primitif” dan ”sindrom kemiskinan”.
  • 25. Dua hal dalam mempertimbangkan keparahan akibat kekerasan yang dialami anak • Bukan saja ditentukan tingkat luka tertentu tapi juga oleh usia anak. Sesuatu yang tidak membahayakan bagi orang dewasa belum tentu tidak membahayakan bagi anak. • Hubungan si pelaku dengan anak. Jika anak dipukul orang yang dicintai, luka batin yang dialaminya jauh lebih menyakitkan dibandingkan jika dilakukan orang lain (dalam Irwanto: 2000)
  • 26. 6. Anak berkebutuhan khusus • Anak cacat  anak berkebutuhan khusus (dengan tingkat kesulitan belajar tertentu) Perlu ada proses pembelajaran sesuai kebutuhan anak, bukan memaksakan anak menyesuaikan diri terhadap sistem • HAM Internasional mensyaratkan pengakuan anak sebagai individu-individu • Kurangnya akses terhadap pendidikan bermutu akan menjauhkan dari lapangan kerja  mempercepat dan meningkatkan kemiskinan
  • 27. NILAI DAN PRINSIP MENDASAR: • Persamaan (equality) • Keadilan (justice) • Kemerdekaan (freedom) • Martabat manusia (dignity) • Universalitas (universality) • Tak dapat dikecualikan (inalienability) • Tak dapat dipisahkan (indivisibility) • Tidak diskriminatif (non-discriminative)
  • 28. Menuju Sekolah Ramah Anak [SRA] Sekolah Berbasis HAM
  • 29. Dalam SRA sekolah menjadi: Tempat yang nyaman dan kondusif bagi anak untuk melangsungkan proses pembelajaran • Harus dapat memberikan kesenangan, keleluasaan atau kebebasan kepada anak untuk melakukan pengembangan diri dan berekreasi secara optimal • Hal ini akan melahirkan rasa suka dan termotifasi untuk berkreatifitas sesuai bakat dan minatnya dan akhirnya akan dapat membangun kesadaran kritis menuju masyarakat yang kritis dan mandiri
  • 30. Sekolah bebas dari segala bentuk tindak kekerasan terhadap anak, baik fisik dan non fisik Selama ini kekerasan hanya difahami jika dilakukan secara fisik padahal kekerasan non fisik sangat menyakitkan bagi anak • Sekolah seharusnya tidak semena-mena membuat aturan dan kebijakan yang mengekang kebebasan berpikir anak • Sekolah adalah wadah untuk mencapai harapan dan cita-cita hingga sekolah seharusnya menjadi sahabat yang selalu dicintai dan disenangi
  • 31. Prinsip-prinsip SRA Anak sebagai pusat Pembelajaran Mengutamakan Kelangsungan kepentingan hidup dan tumbuh terbaik bagi anak kembang anak Tidak melakukan Partisipasi diskriminasi dalam anak bentuk apapun
  • 32.
  • 33. 1. Sikap terhadap murid a. Penerapan norma agama, sosial dan budaya setempat b. Kasih sayang kepada murid, memberikan perhatian bagi mereka yang lemah dalam proses belajar c. Saling menghormati antar murid, antar tenaga kependidikan dan sesama warga sekolah
  • 34. 2. Methode pembelajaran • Proses pembelajaran menyenangkan: siswa tidak merasa terpaksa, takut atau rendah diri • Proses pembelajaran efektif melalui metode kreatif, variatif dan inovatif • Penggunaan alat bantu • Kooperatif & interaktif baik belajar individu/kelompok • Partisipatif, guru sebagai fasilitator • Pelibatan dalam berbagai aktifitas untuk mengembangkan kompetensi (praktek)
  • 35. 3. Penataan kelas • Anak dilibatkan dalam panataan kelas. Penataan bangku berbaris ke belakang membatasi kreatifitas anak dalam interaksi dan kerja diskusi kelompok. • Anak dilibatkan dalam menentukan warna dinding atau dekorasi dinding kelas sehingga murid menjadi betah didalam kelas • Murid dilibatkan dalam memajang hasil karya murid, hasil ulangan/ test, bahan ajar dan buku sehingga artistik dan menarik • Bangku dan kursi sebaiknya ukurannya disesuaikan dengan ukuran postur anak Indonesia serta mudah digeser guna mencipatakan kelas yang dinamis
  • 36. 4. Lingkungan sehat 1. Gagasan/pendapat anak menentukan terhadap lingkungan sekolah (warna dinding, hiasan, kotak saran, majalah dinding, taman-kebun sekolah, dll) 2. Tersedia fasilitas air bersih, hygiene dan sanitasi, fasilitas kebersihan dan fasilitas kesehatan 3. Fasilitas sanitasi seperti kamar mandi disesuaikan dengan postur dan usia anak 4. Ada peraturan mendukung kebersihan dan kesehatan yang disepakati, dikontrol dan dilaksanakan semua murid
  • 37. 5. Bebas kekerasan • Ada kebijakan sekolah: Bebas dari segala bentuk kekerasan • Kebijakan tersebut disusun bersama-sama dengan anak, disosiliasikan dan dilaksanakan bersama
  • 38. 6. Peran orang tua • Keterlibatan orang tua dalam mengawasi sekolah baik terhadap keberadaan sekolah, harapan dan cita- cita anak serta kualitas pendidikan yang didapat anak, yang tidak semata-mata diukur dari kemampuan akademis
  • 39. 7. Lingkungan masyarakat • Lingkungan/masyarakat turut menciptakan suasana yang aman dan kondusif sebagai manifestasi dari rasa kepedulian terhadap sekolah yang merupakan akses anak untuk tumbuh dan berkembang sesuai bakat dan minat anak, sehingga akan tumbuh menjadi generasi yang cerdas dan kritis sehingga dapat menjawab tantangan yang ada ilingkungan/masyarakatnya
  • 40. Rudolf Dreikurs menawarkan langkah menuju SRA 1. Jadilah guru yang tidak lagi sebagai penguasa kelas/mata pelajaran atau mata pelajaran (mapel), tetapi pembimbing kelas/mapel. 2. Kurangi kelantangan suara dan utamakan keramah-tamahan suara 3. Kurangi sebanyak mungkin nada memerintah dan diganti ajakan 4. Hindarkan sebanyak mungkin hal-hal yang menekan siswa 5. Hal-hal yang menekan diganti dengan memberi motivasi sehingga bukan paksaan yang dimunculkan, tetapi memberi stimulasi 6. Jauhkan sikap guru yang ingin “menguasai” siswa karena lebih baik ialah mengendalikan. Hal itu terungkap bukan dengan kata-kata mencela, tetapi kata-kata guru yang membangun keberanian/kepercayaan diri siswa
  • 41. 7. Guru hendaknya menjauhkan diri dari hanya mencari-cari kesalahan siswa, tetapi akuilah prestasi sekecil apa pun yang dihasilkan siswa 8. Guru sering berkata, “Aku yang menentukan, kalian menurut saja apa perintahku,” gantilah dengan “Aku anjurkan/minta, mari kalian ikut menentukannya juga. 9. Perubahan sikap guru tak akan banyak berarti jika tidak terus dikomunikasikan kepada siswa, kepala sekolah, orangtua siswa, dan pihak lain, seperti polisi. 10. Guru hendaknya memberi tahu (dan mengajak siswa) tentang pentingnya gerakan anti kekerasan di sekolah. Sekecil apa pun tindak kekerasan terhadap siswa harus didiskusikan dan dicari penyelesaiannya. Laporan adanya tindak kekerasan juga perlu diakomodasi cepat dan jangan dibiarkan/tertunda sampai hari berikut. 11. Langkah lebih lanjut yang lebih jitu adalah libatkan siswa menyusun peraturan sekolah atau mendaftar perilaku yang baik yang harus ditunjukkan, baik oleh guru maupun siswa, setiap saat. Melibatkan siswa membuat rambu-rambu atau aturan pasti akan membuahkan hal yang amat mengejutkan bagi banyak guru.
  • 42. SRA dan MBS • Konsep Sekolah Ramah Anak (SRA) melengkapi Konsep Manajemen Berbasis Sekolah • SRA bukan mengganti, tetapi menuju ke arah lebih baik • SRA bukan membatasi dan mendikte guru