Tugas 2 Mata Kuliah Desalinasi (3 SKS)
Nama : Mifta Irmayunita
NIM : 1310180008
Dosen Pengampu:
Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng
Program Studi Ilmu Kelautan
Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas PGRI Ronggolawe Tuban
2022
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 2 Mata Kuliah Desalinasi (3 SKS)
Nama : Nasrullah Hanif Maulana
NIM : 1310180003
Dosen Pengampu:
Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng
Program Studi Ilmu Kelautan
Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas PGRI Ronggolawe Tuban
2022
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 2 Mata Kuliah Desalinasi (3 SKS)
Nama : Nurdin
NIM : 1310180010
Dosen Pengampu:
Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng
Program Studi Ilmu Kelautan
Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas PGRI Ronggolawe Tuban
2022
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 2 Mata Kuliah Desalinasi (3 SKS)
Nama : Wawan Diyanto
NIM : 1310180016
Dosen Pengampu:
Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng
Program Studi Ilmu Kelautan
Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas PGRI Ronggolawe Tuban
2022
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 2 Mata Kuliah Desalinasi (3 SKS)
Nama : Feni Nurkumala
NIM : 1310180019
Dosen Pengampu:
Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng
Program Studi Ilmu Kelautan
Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas PGRI Ronggolawe Tuban
2022
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 2 Mata Kuliah Desalinasi (3 SKS)
Nama : Ahmad Mualim
NIM : 1310180013
Dosen Pengampu:
Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng
Program Studi Ilmu Kelautan
Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas PGRI Ronggolawe Tuban
2022
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 2 Mata Kuliah Desalinasi (3 SKS)
Nama : Ahmad Syahrul Mushoffa
NIM : 1310180006
Dosen Pengampu:
Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng
Program Studi Ilmu Kelautan
Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas PGRI Ronggolawe Tuban
2022
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 2 Mata Kuliah Desalinasi (3 SKS)
Nama : Faruq
NIM : 1310180011
Dosen Pengampu:
Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng
Program Studi Ilmu Kelautan
Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas PGRI Ronggolawe Tuban
2022
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 2 Mata Kuliah Desalinasi (3 SKS)
Nama : Moh. Syaeful Anwar
NIM : 1310180009
Dosen Pengampu:
Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng
Program Studi Ilmu Kelautan
Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas PGRI Ronggolawe Tuban
2022
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 2 Mata Kuliah Desalinasi (3 SKS)
Nama : Nasrullah Hanif Maulana
NIM : 1310180003
Dosen Pengampu:
Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng
Program Studi Ilmu Kelautan
Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas PGRI Ronggolawe Tuban
2022
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 2 Mata Kuliah Desalinasi (3 SKS)
Nama : Nurdin
NIM : 1310180010
Dosen Pengampu:
Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng
Program Studi Ilmu Kelautan
Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas PGRI Ronggolawe Tuban
2022
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 2 Mata Kuliah Desalinasi (3 SKS)
Nama : Wawan Diyanto
NIM : 1310180016
Dosen Pengampu:
Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng
Program Studi Ilmu Kelautan
Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas PGRI Ronggolawe Tuban
2022
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 2 Mata Kuliah Desalinasi (3 SKS)
Nama : Feni Nurkumala
NIM : 1310180019
Dosen Pengampu:
Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng
Program Studi Ilmu Kelautan
Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas PGRI Ronggolawe Tuban
2022
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 2 Mata Kuliah Desalinasi (3 SKS)
Nama : Ahmad Mualim
NIM : 1310180013
Dosen Pengampu:
Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng
Program Studi Ilmu Kelautan
Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas PGRI Ronggolawe Tuban
2022
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 2 Mata Kuliah Desalinasi (3 SKS)
Nama : Ahmad Syahrul Mushoffa
NIM : 1310180006
Dosen Pengampu:
Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng
Program Studi Ilmu Kelautan
Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas PGRI Ronggolawe Tuban
2022
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 2 Mata Kuliah Desalinasi (3 SKS)
Nama : Faruq
NIM : 1310180011
Dosen Pengampu:
Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng
Program Studi Ilmu Kelautan
Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas PGRI Ronggolawe Tuban
2022
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 2 Mata Kuliah Desalinasi (3 SKS)
Nama : Moh. Syaeful Anwar
NIM : 1310180009
Dosen Pengampu:
Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng
Program Studi Ilmu Kelautan
Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas PGRI Ronggolawe Tuban
2022
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 2 Mata Kuliah Desalinasi (3 SKS)
Nama : Muhammad Tezar
NIM : 1310180001
Dosen Pengampu:
Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng
Program Studi Ilmu Kelautan
Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas PGRI Ronggolawe Tuban
2022
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 2 Mata Kuliah Desalinasi (3 SKS)
Nama : Laili Ainur Rosida
NIM : 1310180007
Dosen Pengampu:
Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng
Program Studi Ilmu Kelautan
Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas PGRI Ronggolawe Tuban
2022
Penjernihan Air Limbah Domestik pada Lingkungan Universitas Sumatera UtaraNur Rohim
Sebuah gagasan pemanfaatan limbah perairan lingkungan Universitas Sumatera Utara dengan menggunakan teknologi sederhana. Menuju lingkungan yang sehat dan meningkatkan kepedulian serta kreativitas mahasiswa.
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Maratus ...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Desalinasi (3 SKS), Nama : Maratus Sholihah, NIM : 1310190004, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2022
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Dewi Ang...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Desalinasi (3 SKS),
Nama : Dewi Anggraeni,
NIM : 1310190001,
Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng,
Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Kelautan,
Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2022
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 2 Mata Kuliah Desalinasi (3 SKS)
Nama : Muhammad Tezar
NIM : 1310180001
Dosen Pengampu:
Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng
Program Studi Ilmu Kelautan
Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas PGRI Ronggolawe Tuban
2022
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 2 Mata Kuliah Desalinasi (3 SKS)
Nama : Laili Ainur Rosida
NIM : 1310180007
Dosen Pengampu:
Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng
Program Studi Ilmu Kelautan
Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas PGRI Ronggolawe Tuban
2022
Penjernihan Air Limbah Domestik pada Lingkungan Universitas Sumatera UtaraNur Rohim
Sebuah gagasan pemanfaatan limbah perairan lingkungan Universitas Sumatera Utara dengan menggunakan teknologi sederhana. Menuju lingkungan yang sehat dan meningkatkan kepedulian serta kreativitas mahasiswa.
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Maratus ...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Desalinasi (3 SKS), Nama : Maratus Sholihah, NIM : 1310190004, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2022
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Dewi Ang...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Desalinasi (3 SKS),
Nama : Dewi Anggraeni,
NIM : 1310190001,
Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng,
Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Kelautan,
Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2022
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Putri Wi...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Desalinasi (3 SKS), Nama : Putri Widyawati Nur Adimah, NIM : 1310190008, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2022
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Nur Uswa...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Desalinasi (3 SKS), Nama : Nur Uswatun Chasanah, NIM : 1310190015, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2022
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. M. Rizki...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Desalinasi (3 SKS), Nama :M. Rizki Maulana, NIM : 1310190017, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2022
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Any Dian...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Desalinasi (3 SKS), Nama : Any Dian Murdiniyati, NIM : 1310190009, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2022
Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East JavaLuhur Moekti Prayogo
Bangkalan Regency is one of Madura, East Java, where some of its areas are located in a coastal environment. The coastal environment can experience economic development due to the transportation aspect so that many industries have been established in that environment. Studies on oceanographic parameters are essential because management of coastal environments can not be separated from oceanographic information: The tides information about the tidal characteristics can be obtained after performing a harmonic analysis, which produces the value of harmonic components. This study analyses the residue and tidal harmonic components using the LP-Tides Matlab software in the Sepulu district, Bangkalan Regency, East Java. The data used are January 2021 data from the Geospatial Information Agency. This research shows that the main harmonic components generated include K2, M4, MS4, M2, S2, N2, K1, O1, and P1. The tidal type shows that the Sepulu district is a semi-diurnal type with a Formzahl number = 0.08566. The maximum observation and prediction data values for January 2021 in the Sepulu district are 978 and 1273.64 mm. The MSL value is 434 mm, with an average tidal residue value between the observation and predictive data = 166.01 mm. Then the calculation of the RMSE value and standard deviations are 12.88 and 125.90 mm
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...Luhur Moekti Prayogo
The purpose of this study is to increase a solid understanding for teachers of SDN Karangasem, Jenu about the basic concepts of AI, including how AI works, the types of algorithms used and teachers can overcome their lack of knowledge in utilization in improving the quality of learning and preparing students to face an increasingly connected and technology-oriented world. The method used by an extension is to increase teacher understanding of the importance of PTK in improving the quality of education. And the implementation of socialization regarding the process and steps in making PTK with the help of AI technology through GPT Chat media. The results obtained that advances in Artificial Intelligence Technology help teachers to create a learning process that is more exciting/interesting and not boring with various applications available and eases the task of teachers in the evaluation or administration process.
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Penginderaan Jauh (3 SKS), Nama : Pratiwi, NIM : 1310210001, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Penginderaan Jauh (3 SKS), Nama : Udis Sunardi, NIM : 1310210011, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Penginderaan Jauh (3 SKS), Nama : Saiful Mukminin, NIM : 1310210008, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Penginderaan Jauh (3 SKS), Nama : Maryoko, NIM : 1310210015, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Penginderaan Jauh (3 SKS), Nama : Fajar Kurniawan, NIM : 1310210012, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Penginderaan Jauh (3 SKS), Nama : Agus Vandiharjo, NIM : 1310210009, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Penetapan dan Penegasan Batas Laut (3 SKS), Nama : Ristyan Tri Rahayu, NIM : 131021001, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Penetapan dan Penegasan Batas Laut (3 SKS), Nama : Saiful Mukminin, NIM : 1310210008, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Penetapan dan Penegasan Batas Laut (3 SKS), Nama : Pratiwi, NIM : 1310210001, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Penetapan dan Penegasan Batas Laut (3 SKS), Nama : Maryoko, NIM : 1310210015, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...Luhur Moekti Prayogo
Cilacap merupakan kabupaten yang mempunyai luas area mencapai 225.360,840 ha yang terletak pada wilayah Jawa Tengah bagian selatan. Kabupaten ini menghadap langsung dengan Samudera Indonesia disebelah selatannya. Karakteristik elevasi harmonik suatu wilayah perairan bermanfaat untuk mengetahui interaksi pembentuk pasang surut pada wilayah tertentu. Hal ini dibutuhkan untuk keperluan pengelolaan lingkungan lebih lanjut serta bangunan pantai dan kegiatan lain di wilayah pesisir. Penelitian ini dilakukan menggunakan data primer berupa data elevasi pasang surut yang terekam setiap jam selama satu 31 hari pada bulan Januari 2019. Analisis harmonik menggunakan T-Tide untuk mengekstrak komponen-komponen pasang surut. Komponen pasut yang dominan diantaranya Q1, O1, NO1, K1, N2, M2. Perairan cilacap memiliki tipe pasang surut yang diklasifikasikan sebagai pasang surut campuran condong harian ganda dengan nilai indeks Formzahl sebesar 0.531856. Elevasi muka air laut di Perairan Cilacap MSL yang menunjukan nilai rata-rata muka air laut sebesar 3.46m, HAT 4.74m, MHWL 4.3m, MLWL 2.62m dan LAT 2.18m.
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...Luhur Moekti Prayogo
Classification technique on remote sensing images is an effort taken to identify the class of each pixel based on the spectral characteristics of various channels. Traditional classifications such as Maximum Likelihood are based on statistical parameters such as standard deviation and mean, which have a probability model of each pixel in each class. While the object-based classification method, one of which is the Decision Trees, is based on rules for each class with mathematical functions. This study compares the Decision Trees and Maximum Likelihood algorithms for land cover classification in the Surabaya and Bangkalan areas using Landsat 8 data. This research begins with creating Regions of Interest (ROIs) and Rules on images with greater than and less than functions for Decision Trees. The ROIs test was carried out using the Separability Index and matching each class using the Confusion Matrix. The experimental results show that the accuracy value resulting from the Confusion Matrix calculation is 90.48%, with a Kappa Coefficient Value of 0.87. The Decision Trees method produces land cover nigher to the actual condition than the Maximum Likelihood method. The difference in the class distribution of the two ways is not significant. This study is limited because the validation uses manual interpretation results. Future research is expected to use the large-scale classification results from the relevant agencies to verify the classification results and use field data, larger samples of ROIs, and the use of high-resolution imagery in order to improve the classification results.
Tugas 1 Mata Kuliah Mitigasi Bencana Pesisir (3 SKS), Nama : Imam Asghoni Mahali, NIM : 1310190011, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Mitigasi Bencana Pesisir (3 SKS), Nama : Nur Uswatun Chasanah, NIM : 1310190015, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Mitigasi Bencana Pesisir (3 SKS), Nama : Abdul Wahid, NIM : 1310190016, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Mitigasi Bencana Pesisir (3 SKS), Nama : Putri Widyawati Nur Adimah, NIM : 1310190004, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Tugas 1 Mata Kuliah Mitigasi Bencana Pesisir (3 SKS), Nama : Dewi Anggraeni, NIM : 1310190001, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Tugas 1 Mata Kuliah Mitigasi Bencana Pesisir (3 SKS), Nama : Putri Widyawati Nur Adimah, NIM : 1310190008, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Jenis Membran (By. Mifta Irmayunita)
1. TUGAS MATA KULIAH
DESALINASI
Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Jenis
Membran
Dosen Pengampu:
Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng
Nama : Mifta Irmayunita
NIM : 1310180008
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE
TUBAN
2022
2. KATA PENGANTAR
Makalah ini disusun berdasarkan teori-teori tentang Pengertian dan Perkembangan
Desalinasi, Teknologi dan Jenis Membran yang dapat dipergunakan sebagai tambahan
pengetahuan mahasiswa ataupun yang berminat pada mata kuliah Desalinasi atapun dapat
digunakan sebagai acuan untuk melakukan suatu penelitian sebagai tugas akhir. diharapkan dosen
dapat berperan sebagai sebagai fasilitator atau sumber informasi. Peran dosen sebagai fasilitator
sangat penting karena berhadapan langsung dengan mahasiswa yang dapat belajar mandiri.
Oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
lebih menyempurnakan makalah ini, baik bagi pembaca.
Tuban, 17 Januari 2021
Penyusun
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................I
DAFTAR ISI........................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................2
2.1 Pengertian dan Perkembangan desalinasi.......................................................2
2.2 Teknologi desalinasi........................................................................................3
2.3 Jenis membran.................................................................................................5
BAB III PENUTUP..............................................................................................8
3.1 Kesimpulan......................................................................................................8
3.2 Saran...............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………..9
4. BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam beberapa dekade terakhir, permasalahan kebutuhan air bersih untuk keperluan
sehari-hari menjadi tantangan utama dalam permasalahan dunia. Pada kenyataannya, kini
kandungan air banyak tercemar oleh polusi dan iklim yang tidak normal. Berdasarkan data WHO
(2000), diperkirakan terdapat lebih 2 milyar manusia per hari terkena dampak kekurangan air di
lebih dari 40 negara didunia. 1,1 milyar tidak mendapatkan air yang memadai dan 2,4 milyar tidak
mendapatkan sanitasi yang layak. Sedangkan pada tahun 2050 diprediksikan bahwa 1 dari 4 orang
akan terkena dampak dari kekurangan air bersih (Gardner- Outlaw and Engelman, 1997 dalam
UN, 2003).
Air bersih dan air minum menjadi barang yang sulit ditemukan dan dipergunakan untuk
memenuhi kebutuhan manusia dan mahluk hidup. Hal itu dipengaruhi oleh perilaku manusia dalam
memperlakukan lingkungan. Kebutuhan air digunakan untuk keperluan masak, minum, mencuci
peralatan dan lainnya. Selanjutnya, air diperluhan untuk keperluan pertanian, perikanan hingga
pariwisata. Pembuangan limbah cair secara langsung tanpa pengolahan telah menimbulkan
pencemaran pada perairan sungai-sungai. (Efendi & Astuti, 2016) Air tawar yang tepat digunakan
mahluk hidup dalam menunjang kehidupan sehari-hari. Sehingga, air tawar wajib mengikuti
ketentuan pemerintah yaitu Baku Mutu Air Bersih yaitu yantu berdasarkan ketentuan parameter
Fisika-Kimia dan Biologi. Penyediaan air tawar perlu diupayakan secara optimal, supaya mampu
mampu membantu ketersediaan air bersih bagi populasi umat manusia pada tahun 2025 (Nienhuis,
2006)(Suwarno et al., n.d.)
Masalah tersebut dapat diatasi dengan memanfaatkan air laut. Air laut merupakan sumber
air yang paling berpotensi untuk mengatasi krisis air tawar karena jumlahnya yang sangat besar
dan sanggup menutupi 71% permukaan Bumi. Namun air laut tidak dapat digunakan secara
langsung karena memiliki kadar garam yang tinggi yaitu sekitar 3% (Misbah dan Nova., 2010).
Agar dapat digunakan maka air laut perlu diubah menjadi air tawar dengan menerapkan proses
yang dapat mengubah air asin menjadi air tawar. Proses ini dikenal dengan desalinasi.
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah disampaikan. Terdapat beberapa permasalahan yaitu: 1.
Bagaimana perkembangan teknologi desalinasi? 2. Bagaimana pengaruh jenis membrane
terhadap desalinasi?
1.3. Tujuan
Tujuan memenuhi tugas mata kuliah desalinasi, Mengetahui Pengertian dan Perkembangan
Desalinasi, Teknologi dan Jenis membran
5. BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Perkembangan Desalinasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), desalinasi adalah suatu proses untuk
membuat air laut menjadi air tawar. Proses ini dimanfaatkan untuk mendapatkan air yang dapat
dikonsumsi oleh makhluk hidup. Hasil sampingan dari proses ini ialah garam. Ketika air laut
dididihkan, garam akan terlarut dan air akan menguap. Air yang menguap akan menghasilkan uap
yang dapat berubah fasa ketika temperatur menurun. Perubahan fasa yang terjadi ialah kondensasi
yang dapat merubah uap menjadi air kembali (Dewantara et al., 2018)
Desalination atau desalinasi adalah proses untuk menghilangkan kadar garam berlebih
dalam air untuk mendapatkan air yang dapat dikonsumsi binatang, tanaman dan manusia.
Seringkali proses ini juga menghasilkan garam dapur sebagai hasil sampingan. Air merupakan
kata yang sering kita dengar dan banyak sekali manfaatnya, dimana 97.5% bumi kita terdiri dari
air namun yang layak dikonsumsi hanya 2.5 % ini menunjukan begitu besar jumlah air namun
sedikit sekali air yang bisa digunakan dalam aktivitas sehari-hari. kelangkaan air bersih menjadi
kendala tersendiri di kota besar seperti Jakarta, Palembang, Bandung dll. Sedikitnya resapan air
dan seringnya banjir membuat air yang biasa dikonsumsi menjadi kotor dan berpengaruh pada
kualitas air yang kita gunakan. Belum lagi pengaruh hujan asam dan polusi udara yang
memperburuk kualitas air
Kelangkaan air bersih tidak saja melanda Indonesia tetapi sudah menjadi masalah global.
Di Spanyol Sevilla sacrament sampai Sydney air bersih menjadi masalah yang di perdebatkan
dalam politik di Negara tersebut baik di tingkat daerah sampai nasional.(WWF ; 2007).
Pengaruhnya dengan kesehatan, air merupakan zat yang selalu digunakan dalam kehidupan
manusia. Dan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, karena air
merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan. Tiap hari manusia membutuhkan air
untuk mandi, mencuci, minum,dll. Kebutuhan air untuk digunakan sangatlah krusial karena harus
air yang baik, bersih, dan menyehatkan. Peningkatan kualitas dan kuantitas air dengan jalan
mengadakan pengelolaan terhadap air yang baik akan membantu masyarakat dalam pemanfaatan
air. Berangkat dari hal itu, pengolahan pengadaaan air dalam skala besar sangatlah penting
sehingga akan membantu masyarakat dalam mengelola air.
Sebenarnya pengolahan air dengan desalinasi merupakan cara lama untuk mendatangkan
air dalam skala besar namun untuk memperbaiki cara desalinasi konvensional diperlukan cara
khusus dan modern, tidak hanya itu juga cara tersebut harus murah dan tahan lama. Ada beberapa
metode untuk menangani kelangkaan air tersebut. Yaitu dengan distilasi konvensional, reverse
osmosis, elektro dialysis dan distilasi membrane. Dari tiga pertama terdapat masalah dengan
mahalnya pembuatan alat dan yang terakhir merupakan teknologi khusus untuk memurnikan air
dengan biaya rendah. desalinasi system ditilasi membrane bisa dengan memurnikan air hujan atau
air laut.
6. 2.2 Teknologi Desalinasi
A) Multi Stage Flash (MSF)
Dalam proses MSF, air laut disalurkan ke dalam vessel yang dinamakan brine heater untuk
dipanaskan, Proses pemanasan dilakukan dengan cara menyemprotkan uap panas yang keluar dari
turbin pada pembangkit listrik. Air laut yang sudah dipanaskan kemudian dialirkan kevessel
berikutnya yang dinamakan stage. Di tempat ini tekanan dikondisikan menjadi lebih rendah dari
stadium sebelumnya. Perubahan tekanan akan menyebabkan air laut yang masuk menjadi
mendidih secara mendadak (flashing) dan menyebabkanterjadinya uap air (watervapour) Proses
ini akan terus berlanjut pada stage berikutnya sampai airmenjadi dingin dan tidak menghasilkan
uap air lagi. Biasanya stadium ini berjumlah 15 sampai 25. Penambahan jumlah stage akan
menambah capital cost dan menambah rumit pengoperasian. Uap air yang dihasilkan dari flashing
ini dikondensasi pada tabung yg ada pada tiap sfage.Tabung ini juga berfungsi sebagai alat untuk
mengalirkan air laut masukan ke dalam brine heater. Pada proses kondensasi ini juga akan
menghangatkan air iaut masukan, sehingga jumlah energi yang dibutuhkan untuk memanaskan air
laut masukan di brine heater menjadi lebih kecil. Kapasitas dari instalasi ini 4000 - 57000 mS/hari
(1-15 mgd). Suhu maksimum (Top Brine Temperatur) dari airlaut yang keluar dari brine heater
adalah 90- 110 °C, Menambahkan suhu akan menambah kinerja dari instalasi ini, tetapi dilain
pihak juga akan merugikan, sebab akan mempercepat proses pembentukan scalingdan korosi dari
permukaan logam.
Gambar teknologi MSF
B) Multi Efftect Distillation (MED)
Pada teknologi desalinasi jenis MED (Multi Effect Distillation) digunakan prinsip
evaporasi dan kondensasl. Cara keija dari teknoiogl ini adalah dengan cara menyemprotkan (spray)
air laut masukan pada permukaan. evaporator. Permukaan evaporatorin! biasanya berbentuk
tabung (tubes) yang dilapisi film tipis (thin film) untuk mempercepat pendidihan dan penguapan
Proses penguapan pertama terjadi dengan menggunakan uap panas buangan dari pembangkit
listrik/boiler yang keluar dari turbin. Uap itu memberikan panas untuk proses desalinasi dan
sekaligus juga terkondensasi menjadi air yang kemudian dikemballkan lagi ke boiler pada
pembangkit listrik. Uap yang dihasilkan pada proses terakhir dikondensasikan pada heat exchanger
7. yang terpisah yang dinamakan final condenser. Temperatur pada setiap efek dari MED diatur oleh
sistem hampa udara yang terpisah. Dalam perkembangannya, akhir-akhir ini digunakan alat
thennal vapour compression yang berguna untuk menguranyi jumlah efek dari MED untuk
memproduksi air tawar dalam jumlah yang sama. Umumnya instalasi desalinasi ini terdiri dari 8-
16 efek Effesiensi thermal dari proses ini tergantung dari jumlah efek yang digunakan. Kapasitas
air tawar yang dihasilkan oleh MED berkisar antara 2000 - 20.000 m3/hari (0.5 - 5 mgd).
Gambar teknologi desalinasi jenis MED
C) Membran Reverse Osmosis (RO)
Bila air tawar dan air laut dipisahkan oleh suatu dinding semi permeable membrane maka
air tawar akan meresap menembus dinding pemisah itu ke bagian air laut.(Nugroho, 2004)
peristiwa ini disebut 'peristiwa osmosis'. Air tawar akan terus menembus dinding pemisah itu ke
bagian air laut walau tidak diberi tekanan. Kekuatan efektif pendorong penembusan itu dinamakan
osmotic pressure. Penembusan akan berhenti dengan sendirlnya pada kondisi perimbangannya
(equilibrium) di osmotic pressure tertentu. Besar osmotic pressure tergantung. dari karakteristik
membran,suhu dan kepekatan air laut/air baku. Pada sistem RO ini air laut diberi tekanan agar
tetjadi hal kebalikannya, yaitu air tawar yang terkandung di dalam air laut keluar menembus
dinding pemisah (membrane) maka peristiwa itu dinamakan peristiwa reverseosmosis. Jumlah air
masukan yang dibuang menjadi brine pada proses ini berkisar antara 20 - 70 %, hal initergantung
darl kadar garam air masukan, tekanan dan jenis membran. Sistem RO tetdiri beberapa komponen
penting yaitu pre treatment, high pressure pump, membrane assembly dan post treatment. Pre
treatment sangat penting pada proses RO, hal ini berguna untuk mencegah dan mengurangi
penumpukan garam dan pertumbuhan blcta bu' pada membran. Biasanya proses pre treatment 'ni
terdiri darl: 1. Oh'.orinasi guna pengendaliar: mlKrc organisms 2. Coagulant dan media fiitrasi,
untuk menurunkan padatan. 3. Scale inhibitor, untuk menghambat pengkerakaii pada membran 4.
Final cartridge Tilter. sebagal pengaman 5. Sodium bisulfit, untuk mengimbangi ohioiine Pada
proses ini, tekanan yang Hlbedkan oleh pompa pada air taut masukan {feed water) adalah sebesar
54 - 80 bar (800 - 1180 psi) , sedangkan bila menggunakan air payau {brackish water) sebagai air
umpan, tekanan yang diberikan adalah sebesar 15 - 25 bar( 225-375psi).^' Bagian inti dari instalasi
RO adalah RO module, yang berbentuk suatu bejana tekan silindris berisi beberapa ratus ribu serat
fibre sehalus rambut yang bagian dalamnya berlubang {fine hollow fiber). Dengan demikian suatu
RO module mempunyai luas permukaan dinding membrane yang besar dan dapat menghasilkan
air tawar dalam jumlah besar. Air umpan masuk ke dabm lubang lubang halus serat fiber. Karena
oitekan air Tgwar akan merembas ksiuar dari dinding fiber menjadi produk air tawar, sedangkan
8. sisanya yang kental dan disebut brine terbuang Keluar melaiui throtus valve yang juga berfungsi
sebagai pengatur tekanan pada saluran masuk ke RO modul agar selalu konstan.
2.3 Jenis membrane
Membran secara umum dapat didefinisikan sebagai lapisan tipis semipermiabel yang
berfungsi sebagai alat pemisah berdasarkan sifat fisiknya. Hasil pemisahan berupa retentate atau
disebut konsentrat (bagian dari campuran yang tidak melewati membran) dan permeate (bagian
dari campuran yang melewati membran). Proses pemisahan pada membran pada hakekatnya
merupakan perpindahan materi secara selektif yang disebabkan oleh gaya dorong yang
berhubungan dengan parameter penentu antara dua media yang dipisahkan seperti perbedaan
potensial listrik (∆E), gradien tekanan (∆P), gradien konsentrasi(∆C) dan gradien temperatur
(∆T).(SRI, 2011)
Teknologi membran telah menjadi topik hangat dalam beberapa tahun terakhir ini. Hal itu
mungkin dipicu fakta bahwa pemisahan dengan membran memiliki banyak keunggulan yang tidak
dimiliki metode-metode pemisahan lainnya. Keunggulan tersebut yaitu pemisahan dengan
membran tidak membutuhkan zat kimia tambahan dan juga kebutuhan energinya sangat minimum.
Membran dapat bertindak sebagai filter yang sangat spesifik. Hanya molekul-molekul dengan
ukuran tertentu saja yang bisa melewati membran sedangkan sisanya akan tertahan di permukaan
membran. Selain keunggulan-keunggulan yang telah disebutkan, teknologi membran ini
sederhana, praktis, dan mudah dilakukan. Namun teknologi membran juga mempunyai beberapa
kelemahan antara lain, dengan terjadinya fouling dan polarisasi konsentrasi.
A) Jenis membran berdasarkan gaya dorongnya. Membran ditinjau dari gaya dorongnya dapat
dikelompokkan dalam beberapa golongan antara lain 1. Klasifikasi proses membran berdasarkan
gaya dorongnya, ukuran partikel dan jenisnya.
B) Jenis membran berdasarkan struktur dan prinsip pemisahan Terdapat tiga golongan
membran berdasarkan struktur dan prinsip pemisahan :
a. Membran berpori, yaitu membran dengan prinsip pemisahan didasarkan pada perbedaan ukuran
partikel dengan ukuran pori membran. Selektivitas pemisahan ditentukan oleh ukuran pori dan
hubungannya dengan ukuran partikel yang akan dipisahkan. Membran jenis ini biasanya
digunakan untuk proses mikrofiltrasi dan ultrafltrasi. Definisi pori ada 3 jenis yaitu ; a. makropori
> 50 nm b. mesopori 2 < ukuran pori > 50 nm c. mikropori < 2 nm Dari data di atas maka membran
mikrofiltrasi termasuk makropori sedangkan membran ultrafiltrasi termasuk makropori dan
mesopori.
b.Membran tak berpori, yaitu membran yang mampu memisahkan molekulmolekul yang memiliki
ukuran sangat kecil dan tidak dapat dipisahkan dengan membran berpori. Prinsip pemisahannya
berdasarkan perbedaan kelarutan dan atau kemampuan berdifusi. Sifat intrinsik bahan polimer
membran menentukan tingkat selektivitas dan permeabilitas. Metode sederhana untuk
karakteristik membran nonpori adalah menentukan permeabilitas terhadap gas dan liquid.
c. Membran cair, yaitu membran yang pemisahannya tidak ditentukan oleh membrannya ataupun
bahan pembentuk membran tersebut, tetapi oleh sifat molekul pembawa yang sangat spesifik.
Media pembawa merupakan cairan yang terdapat dalam pori-pori membran berpori.
Permeselektivitas terhadap suatu komponen bergantung terutama pada kespesifikan molekul
pembawa.
9. C) Jenis membran berdasarkan penyusunan modul
a. Penyusunan Modul Unit operasi tunggal atau unit terkecil membran yang memiliki luas tertentu
dimana membran tersebut dirancang secara teknis untuk digunakan disebut sebuah modul. Modul
membran merupakan bagian inti dari suatu instalasi membran. Modul terdiri atas membran,
struktur penahan tekanan, inlet feed, outlet permeate dan outlet rententate.
b. Tujuan perancangan modul ada tiga, yaitu : 1. Untuk menjaga pada level membran, sirkulasi
fluida yang diolah dapat berjalan dengan baik dan tidak tergantung oleh adanya polarisai
konsentrasi dan endapan partikel. 2. Untuk menghasilkan modul yang kompak, sehingga diperoleh
pertukaran luas permukaan maksimum per satuan volume. 3. Untuk menghindari kebocoran-
kebocoran antara bagian umpan dan permeate. Dalam perencanaan harus diperhatikan beberapa
aspek penting yaitu kerapatan pemasangan (packing density) yang tinggi, biaya pembuatan yang
efektif, kemudahan yang tinggi, biaya pembuatan yang efektif, kemudahan pembersihan membran,
kemudahan penggantian membran, dan hold – up volume yang rendah.
c. Macam-macam Tipe Modul Membran Empat tipe modul yang banyak terdapat dipasaran antara
lain : plate and frame, spiral wound, tubular dan hollow fiber.
Tabel Perbandingan Susunan Modul
Jenis Modul Keuntungan
Kerugian
Jenis Modul Keuntungan
Kerugian
Jenis Modul Keuntungan
Kerugian
Tubular Mudah dibersihkan dengan
bahan kimia atau secara
mekanik jika membran
dicemari Dapat diproses pada
umpan tertutup dengan
penolahan minimal Kontrol
hydrodinamik yang bagus
Pipa yang dapat dipindahkan
sendiri
Dibutuhkan volume yang
tinggi untuk per unit area
membran (secara relatif)
Relatif mahal Gampang
Spiral Wound Padat, permukaan membran
yang bagus/rasio volume
Sedikit mahal dari modul
tubular
dimasukkan dengan partikel-
partikel Membran yang
tercemar panas sulit
dibersihkan
Hollow Fiber Padat, permukaan membran
yang sangat bagus / rasio
volume Ekonomis
Sangat mudah dimasukkan
dengan partikel-partikel
Sangat sulit dibersihkan
Plate and Frame Permukaan membran yang
bagus/rasio volume
Perlengkapan yang bagus
Sangat mudah dimasukkan
dengan partikel-partikel
Sangat sulit dibersihkan
Tubular Modul tubular merupakan membran lurus yang dikelilingi oleh lapisan pendukung
berpori (porous sublayer) dan tube penyangga. Umpan mengalir dibagian dalam sepanjang tube
dan permeate melalui membran ke dalam lapisan pendukung berpori (porous support tube) dan
lubang-lubang pada porous support tube. Diameter dalam tube ini berkisar antara 6 – 40 mm.
Modul ini tidak memerlukan prefiltrasi pada umpan dan mudah dibersihkan serta mudah
10. beradaptasi dengan fluida yang sangat kental. Kerugian dari pemakaian modul ini adalah packing
density-nya rendah sehingga menaikkan biaya pembuatannya.
Plate and Frame Modul ini terdiri atas lembaran membran dan plat penyangga (support
plate). Membran dan plat disegel dengan menggunakan gasket atau dapat juga direkatkan langsung
dengan heating seal (menggunakan panas) atau perekat tertentu untuk membentuk suatu elemen
membran yang menyatu. Beberapa elmen / plat ini kemudian disusun membentuk suatu tumpukan
(stack) dan membentuk suatu modul yang lengkap. Jarak antar plat biasanya sekitar 0,5 – 3 mm.
Spiral Wound Modul spiral wound merupakan hasil pengembangan dari modul plate and
frame. Modul ini pertama kali dikembangkan pada pertengahan tahun 1960-an oleh Gulf General
Atomies untuk diaplikasikan pada proses desalinasi. Desain modul ini menyerupai susunan
sandwich yang terdiri dari beberapa membran datar (flat sheet), spacer, dan material berpori yang
dililitkan mengelilingi suatu saluran pengumpul permeate (permeate collecting tube). Larutan
umpan mengalir aksial sepanjang modul dalam celah yang terbentuk antara spacerdan membran
atau masuk pada permukaan silindris dari elemen dan keluar secara aksial. Modul spiral wound
ini ter diri susunan dua membran flat sheet yang dipisahkan oleh plat penyangga berpori, yaitu
suatu mesh permeabel. Membran disegel pada ketiga tepinya sehingga membentuk suatu pocket
(kantong) dengan menggunakan epoxy atau polyurethane. Pada tepi satunya lagi (open end) 22
ditempelkan pada suatu tube central yang berlubang yang digunakan lagi oleh fiberglass untuk
menambah kekuatan mekanik dari membrane
Hollow Fiber Modul hollow fiber merupakan konfigurasi modul yang memiliki packing
density paling tinggi yaitu sekitar 1000 – 10000 m2 /m3 . Modul ini terdiri dari susunan serat yang
sangat halus yang disusun menjadi suatu bundel dalam suatu shell silindris, dimana dalam satu
bundel terdapat 5 – 10000 erat. Diameter luar serat berada dalam kisaran 80 - 200 m dengan
ketebalan dinding 20 m. Modul hollow fiber dapat dioperasikan dengan aliran umpan kedalam
serat (inside-out) atau aliran umpan dari luar serat (outside-in). Pada umumnya dioperasikan
dengan aliran umpan kedalam serat dengan permeate mengalir secara radikal keluar melalui
dinding serat (inside-out), dan hal ini memungkinkan alat untuk dioperasikan pada tekanan lintas
membran yang lebih tinggi karena membran jenis MF dan UF memiliki stabilitas struktural yang
tinggi. Keuntungan lain dari modul ini adalah pada pengolahan air dengan proses ultrafiultrasi
memungkinkan dilakukan backflushing dengan cara mendorong permeate masuk ke dalam
membran dengan tekanan yang lebih besar daripada tekanan feed. Perubahan arah aliran melalui
dinding serat akan melepaskan cake partikel yang tertahan pada permukaan serat, keluar dari
modul mengikuti aliran fluida.
11. BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Desalination atau desalinasi adalah proses untuk menghilangkan kadar garam berlebih
dalam air untuk mendapatkan air yang dapat dikonsumsi binatang, tanaman dan manusia.
Kelangkaan air bersih tidak saja melanda Indonesia tetapi sudah menjadi masalah global.
Peningkatan kualitas dan kuantitas air dengan jalan mengadakan pengelolaan terhadap air yang
baik akan membantu masyarakat dalam pemanfaatan air. Berangkat dari hal itu, pengolahan
pengadaaan air dalam skala besar sangatlah penting sehingga akan membantu masyarakat dalam
mengelola air.
Ada3 jenis Teknologi Desalinasi yaitu Multi Stage Flash (MSF), Multi Efftect Distillation
(MED), Membran Reverse Osmosis (RO)
Jenis membran berdasarkan gaya dorongnya. Membran ditinjau dari gaya dorongnya
dapat dikelompokkan dalam beberapa golongan antara lain 1. Klasifikasi proses membran
berdasarkan gaya dorongnya, ukuran partikel dan jenisnya. Jenis membran berdasarkan
struktur dan prinsip pemisahan Terdapat tiga golongan membran berdasarkan struktur dan
prinsip pemisahan : . Membran berpori, . Membran tak berpori, Membran cair. Jenis membran
berdasarkan penyusunan modul
3.2 Saran
Saran yang dapat penulis berikan Perlunya tinjak lanjut pemerintah dalam pemenuhan air
bersih dengan menggunakan cara alternatif salah satunya seperti proses desalinasi ini.
12. Daftar Pustaka
Dewantara, I. G. Y., Suyitno, B. M., & Lesmana, I. G. E. (2018). Desalinasi Air Laut Berbasis
Energi Surya Sebagai Alternatif Penyediaan Air Bersih. Jurnal Teknik Mesin (JTM), 7(1),
1–4.
Efendi, Z., & Astuti, A. (2016). Pengaruh Suhu Aktivasi Terhadap Morfologi dan Jumlah Pori
Karbon Aktif Tempurung Kemiri sebagai Elektroda. Jurnal Fisika Unand, 5(4), 297–302.
Nugroho, A. (2004). Uraian umum tentang teknologi desalinasi. Jurnal Pengembangan Energi
Nuklir, 6(2).
SRI, R. (2011). Proses desalinasi dengan membran. UPN" VETERAN" JAWA TIMUR PRESS.
Suwarno, D., Riyadi, S., Pratomo, L. H., Setiawan, F. B., HARTANTO, D., Mulyanto, Y.,
WIDIANTO, D., Setiyadi, B., SANTOSA, B., & Wahyuni, M. (n.d.). TEKNOLOGI
DESALINASI TENAGA MATAHARI.