SlideShare a Scribd company logo
TUGAS MATA KULIAH
DESALINASI
Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan
Jenis Membran
Dosen Pengampu:
Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng
Nama : WAWAN DIYANTO
NIM : 1310180016
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE
TUBAN
2022
i
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN................................................................................................1
SEJARAH DESALINASI....................................................................................2
JENIS DESALINASI..........................................................................................2
JENIS JENIS TEKNOLOGI DESALINASI.......................................................4
1. DESALINASI..........................................................................................4
1.1. Multi Stage Flash (MSF)....................................................................... 4
1.2. Multi Effect Distillation (MED).............................................................5
1.3. Membran Reverse Osmosis (RO)..........................................................6
KESIMPULAN.....................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................9
I. PENDAHULUAN
Air bersih merupakan sumber kehidupan bagi manusia di seluruh dunia.
Terutama bagi negara yang mengalami kekurangan air bersih seperti Arab Saudi,
afrika Selatan, dan negara-negara lain yang memiliki musim kemarau dan
2
kekeringan yang sangat panjang sehingga membutuhkan ketersediaan air bersih.
Mengingat pentingnya air dalam kehidupan manusia maka penyediaan air tawar
perlu diupayakan secara optimal.
Indonesia merupakan negara yang memiliki wilayah perairan yang sangat luas
dibandingkan dengan daratannya, memiliki luas wilayah 5.193.252 km 2 dua
pertiga luas wilayah merupakan lautan, sekitar 3.288.683 km2. Komposisi air di
bumi adalah 94 persen merupakan air laut dan 6 persen merupakan air tawar, 27
persen air tawar terdapat di glasier dan 72 persen merupakan air tanah. Secara
keseluruhan, air menutupi 70% permukaan di bumi. Ada 3 jenis air di dunia yaitu:
air tawar, payau dan asin. Air payau terdapat di daerah yang dipengaruhi pasang
surut air laut, tepatnya di muara sungai dan rawa-rawa. Air tawar memiliki
padatan tersuspensi atau Total Dissolve solid (TDS) dengan kandungan maksimal
500 Part Per Million (ppm) dapat langsung dikonsumsi manusia, air payau dan air
laut tidak dapat dikonsumsi, karena mempunyai TDS lebih dari 3000 ppm. Di
tengah kepungan air laut ternyata masih ada beberapa tempat yang mengalami
kekurangan air, terutama mengenai ketersediaan air bersih.
Dengan semakin meningkatnya populasi manusia di bumi semakin banyak juga
kebutuhan akan air bersih, dan seiring berjalannya waktu kebutuhan air pada
bidang industri dan pertanian juga akan semakin bertambah. Di sisi lain sumber
air bersih dari air permukaan seperti sungai, dan danau mengalami penurunan
kualitas karena limbah dari kegiatan industri. Salah satu cara untuk
menanggulangi kebutuhan air yaitu dengan cara desalinasi air laut untuk
mendapatkan pasokan air bersih.
Pengolahan air laut menjadi air tawar yang diharapkan mampu mengatasi
permasalahan yang dialami masyarakat dan menjadi alternatif dalam mencukupi
kebutuhan industri. Sehingga bisa meningkatkan perekonomian suatu negara. Air
tawar yang bersih dapat memenuhi kebutuhan manusia setiap harinya. Namun,
manusia tidak bisa hanya bergantung pada sumber-sumber air yang digunakan
secara konvensional mengingat kerusakan lingkungan secara signifikan. Guna
memecahkan masalah ini, teknologi desalinasi air laut menjadi air bersih
merupakan solusi yang dapat diandalkan, mengingat ketersediaan air laut lebih
melimpah di bumi ini.
Desalinasi merupakan proses untuk menghilangkan kadar garam berlebih dalam
air untuk menghasilkan air yang dapat dikonsumsi oleh manusia, hewan,
tumbuhan. Dengan memanfaatkan air laut dan mengolahnya sebagai air minum
berarti juga mengurangi pemakaian air bawah tanah yang diyakini sebagai
penyebab utama penurunan tanah di berbagai tempat terutama di Jakarta. Bahkan,
tingkat penurunan tanah akibat eksploitasi air tanah yang berlebihan di Jakarta.
II. SEJARAH PROSES DESALINASI
Sejarah proses desalinasi dimulai pada awal abad ke 19, yang diawali dengan
teknologi submerged tube. Dalam kurun waktu 40 tahun perkembanganya kurang
3
begitu menonjol. Teknologi ini justru berkembang pesat pada perang dunia kedua
dan meletus di awal tahun 1940. Ketika itu dibutuhkan pasokan air minum yang
sangat banyak dan mencukupi bagi prajurit yang berada di daerah terpencil dan
kesulitan untuk mendapatkan air minum.
Pada akhir tahun 1960, instalasi desalinasi jenis thermal sudah bisa
menghasilkan air bersih sebanyak 8000 m3/hari atau 2 mgd. Di awal tahun 1970,
teknologi membran seperti elektrodialisis dan reverse osmosis mulai berkembang
dan menarik perhatian, serta dapat bersaing dengan teknologi sebelumnya. Hal ini
disebabkan kemampuan dan keleluasaan dalam berpotensi untuk memenuhi
kebutuhan air minum di daerah perkotaan, industri, pertanian dan pariwisata.
III. JENIS DESALINASI
Desalinasi air laut memisahkan air tawar yang diambil dari laut. Proses
desalinasi dapat dilakukan dengan distilasi atau reverse osmosis. Proses
pemisahan ini merupakan perubahan fase air, sedangkan reverse osmosis
memisahkan air tawar dengan menggunakan perbedaan tekanan air
semipermeable membran. Di samping peralatan yang spesifik untuk setiap
instalasi desalinasi, peralatan-peralatan lain yang umum terdapat pada suatu
instalasi desalinasi adalah: sistem hisapan air laut/air baku, termasuk pompa
penghisap, saring (screen) dan saringan (filter), jaringan pipa air produk
desalinasi, tangki penampung (storage tank), peralatan penerima dan pembagi
aliran listrik (panel distribution box).
Secara skema berbagai jenis teknologi distilasi dapat dilihat pada gambar dibawah
ini :
Gambar . Skema Jenis Proses Desalinasi
Pemilihan proses desalinasi didasarkan menjadi beberapa faktor, antara lain:
1. Salinitas (kadar zat terlarut air masukan)
2. Kualitas air bersih yang diinginkan
3. Energi yang digunakan dalam produksi air
4. Debit air yang diperlukan
5. Faktor ekonomi, kedalaman, kemudahan, operasi dan perawatannya.
Proses Desalinasi
Freezing IonExchange
RO
Direct Freezing
Destilasi
MSF
Solar Humid
One Through Brine Recirculation Secondary Freezing
Membran
MED Elektrodialisis
4
Teknologi desalinasi termal jenis Multi Stage Flash MSF, Multi Effect
Distillation MED dan Multi Vapour Compression MVC bisa memurnikan air dari
kadar 55000 ppm menjadi sekitar 10 ppm, sedangkan membran jenis Reverse
Osmosis RO dengan sekali proses dapat menghasilkan air tawar dengan TDS
antara lain 350-500 ppm. Secara umum, terdapat tiga jenis proses desalinasi.
Dalam proses destilasi air laut/air baku ini dipanaskan agar air tawar yang
terkandung di dalamnya mendidih dan menguap, kemudian diembunkan untuk
memperoleh air tawar. Proses distilasi dapat menghasilkan iri tawar berkualitas
tinggi dibandingkan dengan kualitas air tawar yang dihasilkan oleh proses lain.
Dalam tekanan 1 atm air maka akan mendidih dan menguap pada suhu kurang
dari 100 C, air di dalam alat penguap (evaporator) mendidih dan menguap pada
suhu kurang dari 100 C bila tekanan di dalam evaporator diturunkan dibawah 1
atm atau keadaan vacuum. Penguapan air memerlukan panas penguapan berupa
panas laten yang terkandung dalam uap yang dihasilkan. Sebaliknya pada saat uap
menyembur panas laten nya maka dilepaskan yang dapat memanasi air laut/baku
umpan sebagai pemanasan pendahuluan (pre heating) atau penguapan. Dalam
proses distilasi laut/air baku yang digunakan sebagai bahan air umpan pembuatan
air tawar maupun sebagai media pendingin, dengan jumlah yang diperlukan
kurang dari 8-10 kali dari jumlah air tawar yang dihasilkan.
Masalah yang umum terdapat dari proses desalinasi adalah terjadinya
pergerakan dan korosi pada bagian bagian peralatan. Timbulnya lapisan kerak
pada pipa pipa penukar panas evaporator menyebabkan turunnya kemampuan
perpindahan panas yang mengakibatkan menurunnya jumlah air tawar yang
dihasilkan, pada keadaan demikian instalasi perlu dimatikan untuk dibersihkan
bahan kimianya. Untuk pencegahan dan penghematan proses pengerukan sangat
perlu dilakukan proses treatment yang tepat dan teratur. Terjadinya korosi pada
bagian peralatan sudah pasti akan menggangu pengoprasian instalasi, selain
menurunya hasil produk air tawar, untuk perbaikannya pun memerlukan waktu
dan biaya yang sangat tinggi, oleh sebab itu, di dalam desainnya memerlukan
material yang sesuai dengan pengoprasiannya.
Secara umum, terdapat tiga jenis proses desalinasi.
1. Proses distilasi atau penyulingan
Proses yang pertama yaitu dengan cara memanaskan air laut hingga menjadi uap
air. Uap ini akan didinginkan dan menghasilkan titik-titik air tawar yang bisa
ditampung. Ini adalah proses yang paling sederhana di antara tiga proses
desalinasi. Sayangnya, proses ini kurang efektif karena tidak bisa
menghasilkan air dalam jumlah banyak dengan waktu yang singkat.
2. Proses penukar ion
Proses desalinasi yang kedua yaitu penukar ion. Proses ini menggunakan
proses kimiawi untuk memisahkan garam dari air. Ion garam di dalam air laut
akan ditukar dengan ion lain yang berasal dari alam atau sintetis.
5
3. Proses filtrasi atau reverse osmosis RO
Proses reverse osmosis merupakan proses yang paling banyak digunakan di
dunia. Proses ini menggunakan filter semipermeabel dalam memisahkan molekul
garam dari air laut. Air memiliki molekul yang lebih kecil dibandingkan garam,
sehingga bisa melewati filter. Sedangkan garam akan tertahan oleh filter.
(Faradiba, 2021)
IV. JENIS JENIS TEKNOLOGI DESALINASI
1. DISTILASI
1.1. Multi Stage Flash (MSF)
Prinsip dasar destilasi MSF adalah pemanasan air laut secara progresif
hingga temperatur maksimum operasi 90-130 C, kemudian di flashing dalam
beberapa tingkat operasi dalam tekanan yang lebih rendah secara progresif. Uap
yang dihasilkan dari setiap tingkatnya dikondensasikan dengan metode penukar
panas oleh air umpan. Gambar proses desalinasi MSF dapat dilihat pada:
Gambar 2. Sumber uap utama disuplai dari panas sisa yang dihasilkan oleh
pembangkit listrik seperti tenaga uap ataupun PLTN.
Gambar 2. Proses Desalinasi Secara Multi Stage Flash (MSF).
Pada proses ini akan terus berlanjut pada stage berikutnya sampai air menjadi
dingin dan tidak menghasilkan uap lagi. Biasanya stadium ini berjumlah 15
sampai 25. Penambahan jumlah stage akan menambah capital cost dan bias
menambah rumit pengorasian. Uap air yang dihasilkan dari flasing ini
dikondensasikan pada tabung yang ada pada setiap stage. Tabung ini juga
berfungsi sebagai alat untuk mengalirkan air laut masuk kedalam brine heater.
Dalam proses kondensasi juga akan menghasilkan air laut masukan, sehingga
6
jumlah energi yang dibutuhkan untuk memanaskan air laut masukan di brine
heater Menjadi lebih kecil. Kapasitas dari instalasi ini 4000-57000 m3/hari (1-5
mgd). Suhu maksimum (Top Brine Temperature) dari air laut yang keluar dan
brine heater adalah 90-110 C, penambahan suhu akan menjadikan kinerja dari
proses instalasi ini, tetapi di lain pihak akan juga merugikan, sebab bisa
mempercepat proses pembentukan scaling dan korosi dari permukaan logam.
1.2. Multi Effect Distillation (MED)
Pada teknologi desalinasi jenis MED (Multi Effect Distillation) ini
mempunyai prinsip evaporasi dan kondensasi. Cara kerja teknologi ini adalah
dengan cara menyemprotkan (spray) air laut masukan pada permukaan,
evaporator. Permukaan evaporator ini biasanya berbentuk tabung (tube) yang
dilapisi film tipis (thin film) untuk mempercepat pendidihan dan penguapan air
laut. Pada proses penguapan pertama terjadi dengan menggunakan uap panas
buangan dari pembangkit listrik/boiler yang keluar dari turbin. Uap itu
memberikan panas untuk proses desalinasi dan untuk sekaligus terkondensasi
menjadi air yang kemudian dikembalikan lagi ke boiler pada pembangkit listrik.
Uap yang dihasilkan pada proses terakhir dikondensasikan pada heat exchanger
yang terpisah dan dinamakan final condenser. Temperatur pada setiap efek dari
MED diatur oleh sistem hampa udara yang terpisah.
Gambar teknologi desalinasi MED, Proses evaporasi dan kondensasi.
Gambar 3. Proses Teknologi Desalinasi Jenis MED
Dalam perkembanganya, digunakan alat thermal vapour compression yang
berfungsi untuk mengurangi jumlah efek dari MED untuk memproduksi air tawar
dalam jumlah yang sama. Umumnya instalasi desalinasi ini terdiri 8-16 efek
Efisiensi termal dari proses ini tergantung pada jumlah efek yang digunakan.
Kapasitas air tawar yang dihasilkan oleh MED berkisar antara 2000-20.000
m3/hari (0,5-5 mgd).
7
1.3. Membran Reverse Osmosis (RO)
Pada proses desalinasi jenis RO ini bila air tawar dan air laut dipisahkan oleh
suatu dinding semipermeabel membran maka air tawar akan meresap dan
menembus dinding pemisah kebagian air laut, peristiwa ini disebut dengan
osmosis terbalik, air tawar akan menembus dinding pemisah itu kebagian air laut
walaupun tidak diberi tekanan. Kekuatan efektif pendorong penembus itu disebut
osmotic pressure. Penembus akan berhenti dengan sendirinya pada kondisi
perimbanganya di osmotic pressure tertentu. Besar osmotic pressure tergantung
dari karakteristik membran, suhu dan kepekatan air laut/air baku. Pada sistem RO
ini air laut diberi tekanan agar terjadi hal sebaliknya, yaitu air tawar yang
terkandung di dalam air laut akan keluar menembus dinding pemisah (membran)
maka peristiwa itu disebut reverse osmosis.
Gambar 4. Proses Teknologi Jenis RO
Volume air masukan yang dibuang menjadi brine pada proses ini berkisar 20-
70%, hal tersebut tergantung pada kadar garam air masukan, tekanan dan jenis
membran. Sistem RO terdiri beberapa komponen penting yaitu pre treatment,
high pressure pump, membrane assembly dan post treatment. Pre Treatment
sangat penting pada proses RO, alat ini berguna untuk mencegah dan mengurangi
penumpukan garam dan pertumbuhan hatta laut pada membran, proses pre
treatment terdiri dari:
1. klorinasi, guna pengendalian mikro organisme
2. Coagulant dan media filtrasi, untuk menurunkan padatan
3. Scale Inhibitor, untuk menghambat pengkaratan pada membran
4. Final Cartridge, sebagai pengaman
5. Sodium bisulfit, penyeimbang chlorine
8
Tekanan yang diberikan oleh pompa pada air laut yang masuk sebesar 54-80
bar (800-1180 psi), sedangkan bila menggunakan air payau sebagai air umpan
maka tekanan yang diberikan sebesar 15-25 bar (225-375).
Pada bagian inti instalasi RO adalah RO module, yang berbentuk suatu bejana
tekan silindris berisi beberapa ratus ribu serat fibre sehalus rambut yang bagian
dalamnya berlubang. Dengan demikian suatu RO module mempunyai luas
permukaan dinding sebagai membran yang besar dan dapat menghasilkan air
tawar dalam jumlah yang besar. Masuknya air umpan kedalam lubang – lubang
halus selat filter, di tekan air tawar akan merembes keluar dari dinding filter
menjadi produk air tawar, sedangkan sisanya disebut brine terbuang keluar
melalui throttle valve yang juga berfungsi sebagai pengatur tekanan pada saluran
masuk ke dalam RO module agar selalu konstan.
Pada perlakuan akhir terdapat produk air injeksi alkali untuk menampilkan PH
sesuai dengan yang diperlukan, dan klorinasi bila produk airnya digunakan untuk
air minum. Padatan terlarut dan tersuspensi (TDS).
9
V. KESIMPULAN
Teknologi desalinasi terdapat 2 jenis yaitu, desalinasi termal dan membran,
desalinasi membran membutuhkan energi panas buangan dari pembangkit untuk
sumber energinya, sedangkan desalinasi jenis membran bergantung pada energi
listrik untuk menjalankan pompanya. Desalinasi jenis thermal terdiri dari 2
komponen yaitu, Multi Effect Distillation (MED) dan Multi Stage Flash (MSF).
Pada proses teknologi MED uap dikondensasikan didalam pipa-pipa, sedangkan
pada teknologi jenis membran tidak terjadi proses kondensasi, air tawar yang
dihasilkan dalam proses ini biasa terjadi dalam peristiwa osmosis yang terbalik,
dan membutuhkan media berupa membran semipermeabel. Ada beberapa yang
harus pertimbangkan dan kriteria untuk memilih teknologi desalinasi yang akan
digunakan, seperti salinitas, kualitas air yang digunakan, sumber energi yang akan
digunakan dalam produksi air, debit air yang dibutuhkan, faktor ekonomi,
kemudahan operasi dan perawatan. Bila kita tinjau dari penulisan makalah ini,
dapat disimpulkan bahwa teknologi desalinasi jenis MSF menduduki pasar
pertama sebagai teknologi yang sering digunakan. Walaupun demikian, ini bukan
satu satunya acuan mutlak, karena pada akhirnya penggunaan teknologi yang
tepat bergantung dari manfaat dan kegunaan bagi lingkungannya.
10
DAFTAR PUSTAKA
1. Faradiba, N. (2021, November 27). Air Laut Bisa Jadi Air Minum Melalui Proses
Desalinasi. Retrieved Januari 18, 2022, from www.kompas.com:
https://www,kompas.com/sains/read/2021/11/27/193100423/air-laut-bisa-
jadi-air-minum-melalui-proses-desalinasi-begini-caranya.
2. BUROS, O.K., The ABCs Of Desalting, International Desalination Association
3. DJOKOLELONO, MURSID., Laporan Akhir Penelitian Ekonomi Pabrik Listrik dan
Air Bersih Bagi Madura, November 2002.
4. Yunita,V.(2015, January 28). DesalinasiMemanfaatkan AirLautuntukMinum.
RetrievedJanuary20,2022, fromenvironment-indonesia.com:
https://environment-indonesia.com/desalinasi-memanfaatkan-air-laut-untuk-
minum/

More Related Content

What's hot

Boiler/Ketel
Boiler/KetelBoiler/Ketel
Boiler/Ketel
M. Rio Rizky Saputra
 
Teknik Produksi Migas - Proses Produksi Migas
Teknik Produksi Migas - Proses Produksi MigasTeknik Produksi Migas - Proses Produksi Migas
Teknik Produksi Migas - Proses Produksi Migas
lombkTBK
 
Laporan sementara ekotum kelas jadi
Laporan sementara ekotum kelas jadiLaporan sementara ekotum kelas jadi
Laporan sementara ekotum kelas jadiDewi Noviana
 
Pompa dan sistem pemompaan
Pompa dan sistem pemompaanPompa dan sistem pemompaan
Pompa dan sistem pemompaan
mun farid
 
Pengukuran laju aliran
Pengukuran laju aliranPengukuran laju aliran
Pengukuran laju aliran
M. Rio Rizky Saputra
 
2. viskositas
2. viskositas2. viskositas
2. viskositas
Amin Nadirin
 
Makalah katalis enzim reaksi aldol asimmetri
Makalah katalis enzim reaksi aldol asimmetriMakalah katalis enzim reaksi aldol asimmetri
Makalah katalis enzim reaksi aldol asimmetri
Ahmad Dzikrullah
 
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Luhur Moekti Prayogo
 
Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugalPompa sentrifugal
Pompa sentrifugalIffa M.Nisa
 
Indeks bias
Indeks biasIndeks bias
Indeks bias
apriantoaris7
 
Bab i prose industri kimia
Bab i prose industri kimiaBab i prose industri kimia
Bab i prose industri kimia
Zarra Auliya
 
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)
RafidimSeptian
 
Koagulasi dan-flokulasi (1)
Koagulasi dan-flokulasi (1)Koagulasi dan-flokulasi (1)
Koagulasi dan-flokulasi (1)Ecko Chicharito
 
Agitated film evaporator
Agitated film evaporatorAgitated film evaporator
Agitated film evaporator
Nurhairuna Sari
 
Presipitasi Geografi
Presipitasi GeografiPresipitasi Geografi
Presipitasi Geografi
Nilam Briv
 
laporan praktikum motor bakar
laporan praktikum motor bakarlaporan praktikum motor bakar
laporan praktikum motor bakar
SyahMauliqieNajmaari
 
materi kuliah mekflu 2018
materi kuliah mekflu 2018materi kuliah mekflu 2018
materi kuliah mekflu 2018
indrasupriatna2
 

What's hot (20)

Boiler/Ketel
Boiler/KetelBoiler/Ketel
Boiler/Ketel
 
Teknik Produksi Migas - Proses Produksi Migas
Teknik Produksi Migas - Proses Produksi MigasTeknik Produksi Migas - Proses Produksi Migas
Teknik Produksi Migas - Proses Produksi Migas
 
Laporan sementara ekotum kelas jadi
Laporan sementara ekotum kelas jadiLaporan sementara ekotum kelas jadi
Laporan sementara ekotum kelas jadi
 
Pompa dan sistem pemompaan
Pompa dan sistem pemompaanPompa dan sistem pemompaan
Pompa dan sistem pemompaan
 
Pengukuran laju aliran
Pengukuran laju aliranPengukuran laju aliran
Pengukuran laju aliran
 
2. viskositas
2. viskositas2. viskositas
2. viskositas
 
Makalah katalis enzim reaksi aldol asimmetri
Makalah katalis enzim reaksi aldol asimmetriMakalah katalis enzim reaksi aldol asimmetri
Makalah katalis enzim reaksi aldol asimmetri
 
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
 
Batch Reactor
Batch ReactorBatch Reactor
Batch Reactor
 
Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugalPompa sentrifugal
Pompa sentrifugal
 
Indeks bias
Indeks biasIndeks bias
Indeks bias
 
Bab i prose industri kimia
Bab i prose industri kimiaBab i prose industri kimia
Bab i prose industri kimia
 
Ppt reaktor
Ppt reaktorPpt reaktor
Ppt reaktor
 
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)
 
Koagulasi dan-flokulasi (1)
Koagulasi dan-flokulasi (1)Koagulasi dan-flokulasi (1)
Koagulasi dan-flokulasi (1)
 
Agitated film evaporator
Agitated film evaporatorAgitated film evaporator
Agitated film evaporator
 
Presipitasi Geografi
Presipitasi GeografiPresipitasi Geografi
Presipitasi Geografi
 
laporan praktikum motor bakar
laporan praktikum motor bakarlaporan praktikum motor bakar
laporan praktikum motor bakar
 
materi kuliah mekflu 2018
materi kuliah mekflu 2018materi kuliah mekflu 2018
materi kuliah mekflu 2018
 
Mekanika fluida ppt
Mekanika fluida pptMekanika fluida ppt
Mekanika fluida ppt
 

Similar to Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Jenis Membran (By. Wawan Diyanto)

Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. M. Rizki...
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. M. Rizki...Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. M. Rizki...
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. M. Rizki...
Luhur Moekti Prayogo
 
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Any Dian...
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Any Dian...Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Any Dian...
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Any Dian...
Luhur Moekti Prayogo
 
Desalinasi
DesalinasiDesalinasi
Desalinasi
samson supeno
 
Teknik Penyehatan - Desalinasi air laut
Teknik Penyehatan - Desalinasi air lautTeknik Penyehatan - Desalinasi air laut
Teknik Penyehatan - Desalinasi air laut
noussevarenna
 
Sistem utilitas pabrik (water pre treatment
Sistem utilitas pabrik (water pre  treatmentSistem utilitas pabrik (water pre  treatment
Sistem utilitas pabrik (water pre treatment
Aprili yanti
 
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Luhur Moekti Prayogo
 
Tugas pi-niken-1
Tugas pi-niken-1Tugas pi-niken-1
Tugas pi-niken-1
Muhamat Lukman Hakim
 
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Putri Wi...
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Putri Wi...Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Putri Wi...
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Putri Wi...
Luhur Moekti Prayogo
 
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Luhur Moekti Prayogo
 
hasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersih
hasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersihhasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersih
hasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersihRizky Olang
 
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Luhur Moekti Prayogo
 
3. BAB II
3. BAB II3. BAB II
3. BAB II
sirlifitriani_
 
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Luhur Moekti Prayogo
 
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Nur Uswa...
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Nur Uswa...Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Nur Uswa...
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Nur Uswa...
Luhur Moekti Prayogo
 
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Luhur Moekti Prayogo
 
Utilitas pengolahan air secara kimia
Utilitas pengolahan air secara kimiaUtilitas pengolahan air secara kimia
Utilitas pengolahan air secara kimia
Diyah Ayu Ayu
 
Dampak pembangkit listrik tenaga air terhadap lingkungan copy
Dampak pembangkit listrik tenaga air terhadap lingkungan   copyDampak pembangkit listrik tenaga air terhadap lingkungan   copy
Dampak pembangkit listrik tenaga air terhadap lingkungan copy
andika anjas
 
isi-130719220930-phpapp02.docx
isi-130719220930-phpapp02.docxisi-130719220930-phpapp02.docx
isi-130719220930-phpapp02.docx
bakhendri
 
Bab hidosfer
Bab hidosferBab hidosfer
Bab hidosferjgesik
 

Similar to Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Jenis Membran (By. Wawan Diyanto) (20)

Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. M. Rizki...
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. M. Rizki...Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. M. Rizki...
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. M. Rizki...
 
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Any Dian...
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Any Dian...Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Any Dian...
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Any Dian...
 
Desalinasi
DesalinasiDesalinasi
Desalinasi
 
Teknik Penyehatan - Desalinasi air laut
Teknik Penyehatan - Desalinasi air lautTeknik Penyehatan - Desalinasi air laut
Teknik Penyehatan - Desalinasi air laut
 
Sistem utilitas pabrik (water pre treatment
Sistem utilitas pabrik (water pre  treatmentSistem utilitas pabrik (water pre  treatment
Sistem utilitas pabrik (water pre treatment
 
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
 
Tugas pi-niken-1
Tugas pi-niken-1Tugas pi-niken-1
Tugas pi-niken-1
 
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Putri Wi...
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Putri Wi...Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Putri Wi...
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Putri Wi...
 
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
 
hasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersih
hasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersihhasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersih
hasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersih
 
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
 
3. BAB II
3. BAB II3. BAB II
3. BAB II
 
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
 
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Nur Uswa...
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Nur Uswa...Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Nur Uswa...
Makalah Desalinasi - Perkembangan Teknologi Desalinasi Air Laut (By. Nur Uswa...
 
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
 
Utilitas pengolahan air secara kimia
Utilitas pengolahan air secara kimiaUtilitas pengolahan air secara kimia
Utilitas pengolahan air secara kimia
 
Dampak pembangkit listrik tenaga air terhadap lingkungan copy
Dampak pembangkit listrik tenaga air terhadap lingkungan   copyDampak pembangkit listrik tenaga air terhadap lingkungan   copy
Dampak pembangkit listrik tenaga air terhadap lingkungan copy
 
isi-130719220930-phpapp02.docx
isi-130719220930-phpapp02.docxisi-130719220930-phpapp02.docx
isi-130719220930-phpapp02.docx
 
PROPOSAL PENJERNIHAN AIR
PROPOSAL PENJERNIHAN AIRPROPOSAL PENJERNIHAN AIR
PROPOSAL PENJERNIHAN AIR
 
Bab hidosfer
Bab hidosferBab hidosfer
Bab hidosfer
 

More from Luhur Moekti Prayogo

Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East JavaResidual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
Luhur Moekti Prayogo
 
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Luhur Moekti Prayogo
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Luhur Moekti Prayogo
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Luhur Moekti Prayogo
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Luhur Moekti Prayogo
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Luhur Moekti Prayogo
 
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
Luhur Moekti Prayogo
 
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
Luhur Moekti Prayogo
 

More from Luhur Moekti Prayogo (20)

Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East JavaResidual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
 
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
 
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
 
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
 

Recently uploaded

Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdfAnnisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
annisaqatrunnadam5
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
VenyHandayani2
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
Rismawati408268
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxPERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
TeukuEriSyahputra
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Eldi Mardiansyah
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 

Recently uploaded (20)

Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdfAnnisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxPERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 

Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Jenis Membran (By. Wawan Diyanto)

  • 1. TUGAS MATA KULIAH DESALINASI Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Jenis Membran Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng Nama : WAWAN DIYANTO NIM : 1310180016 PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE TUBAN 2022
  • 2. i DAFTAR ISI PENDAHULUAN................................................................................................1 SEJARAH DESALINASI....................................................................................2 JENIS DESALINASI..........................................................................................2 JENIS JENIS TEKNOLOGI DESALINASI.......................................................4 1. DESALINASI..........................................................................................4 1.1. Multi Stage Flash (MSF)....................................................................... 4 1.2. Multi Effect Distillation (MED).............................................................5 1.3. Membran Reverse Osmosis (RO)..........................................................6 KESIMPULAN.....................................................................................................8 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................9 I. PENDAHULUAN Air bersih merupakan sumber kehidupan bagi manusia di seluruh dunia. Terutama bagi negara yang mengalami kekurangan air bersih seperti Arab Saudi, afrika Selatan, dan negara-negara lain yang memiliki musim kemarau dan
  • 3. 2 kekeringan yang sangat panjang sehingga membutuhkan ketersediaan air bersih. Mengingat pentingnya air dalam kehidupan manusia maka penyediaan air tawar perlu diupayakan secara optimal. Indonesia merupakan negara yang memiliki wilayah perairan yang sangat luas dibandingkan dengan daratannya, memiliki luas wilayah 5.193.252 km 2 dua pertiga luas wilayah merupakan lautan, sekitar 3.288.683 km2. Komposisi air di bumi adalah 94 persen merupakan air laut dan 6 persen merupakan air tawar, 27 persen air tawar terdapat di glasier dan 72 persen merupakan air tanah. Secara keseluruhan, air menutupi 70% permukaan di bumi. Ada 3 jenis air di dunia yaitu: air tawar, payau dan asin. Air payau terdapat di daerah yang dipengaruhi pasang surut air laut, tepatnya di muara sungai dan rawa-rawa. Air tawar memiliki padatan tersuspensi atau Total Dissolve solid (TDS) dengan kandungan maksimal 500 Part Per Million (ppm) dapat langsung dikonsumsi manusia, air payau dan air laut tidak dapat dikonsumsi, karena mempunyai TDS lebih dari 3000 ppm. Di tengah kepungan air laut ternyata masih ada beberapa tempat yang mengalami kekurangan air, terutama mengenai ketersediaan air bersih. Dengan semakin meningkatnya populasi manusia di bumi semakin banyak juga kebutuhan akan air bersih, dan seiring berjalannya waktu kebutuhan air pada bidang industri dan pertanian juga akan semakin bertambah. Di sisi lain sumber air bersih dari air permukaan seperti sungai, dan danau mengalami penurunan kualitas karena limbah dari kegiatan industri. Salah satu cara untuk menanggulangi kebutuhan air yaitu dengan cara desalinasi air laut untuk mendapatkan pasokan air bersih. Pengolahan air laut menjadi air tawar yang diharapkan mampu mengatasi permasalahan yang dialami masyarakat dan menjadi alternatif dalam mencukupi kebutuhan industri. Sehingga bisa meningkatkan perekonomian suatu negara. Air tawar yang bersih dapat memenuhi kebutuhan manusia setiap harinya. Namun, manusia tidak bisa hanya bergantung pada sumber-sumber air yang digunakan secara konvensional mengingat kerusakan lingkungan secara signifikan. Guna memecahkan masalah ini, teknologi desalinasi air laut menjadi air bersih merupakan solusi yang dapat diandalkan, mengingat ketersediaan air laut lebih melimpah di bumi ini. Desalinasi merupakan proses untuk menghilangkan kadar garam berlebih dalam air untuk menghasilkan air yang dapat dikonsumsi oleh manusia, hewan, tumbuhan. Dengan memanfaatkan air laut dan mengolahnya sebagai air minum berarti juga mengurangi pemakaian air bawah tanah yang diyakini sebagai penyebab utama penurunan tanah di berbagai tempat terutama di Jakarta. Bahkan, tingkat penurunan tanah akibat eksploitasi air tanah yang berlebihan di Jakarta. II. SEJARAH PROSES DESALINASI Sejarah proses desalinasi dimulai pada awal abad ke 19, yang diawali dengan teknologi submerged tube. Dalam kurun waktu 40 tahun perkembanganya kurang
  • 4. 3 begitu menonjol. Teknologi ini justru berkembang pesat pada perang dunia kedua dan meletus di awal tahun 1940. Ketika itu dibutuhkan pasokan air minum yang sangat banyak dan mencukupi bagi prajurit yang berada di daerah terpencil dan kesulitan untuk mendapatkan air minum. Pada akhir tahun 1960, instalasi desalinasi jenis thermal sudah bisa menghasilkan air bersih sebanyak 8000 m3/hari atau 2 mgd. Di awal tahun 1970, teknologi membran seperti elektrodialisis dan reverse osmosis mulai berkembang dan menarik perhatian, serta dapat bersaing dengan teknologi sebelumnya. Hal ini disebabkan kemampuan dan keleluasaan dalam berpotensi untuk memenuhi kebutuhan air minum di daerah perkotaan, industri, pertanian dan pariwisata. III. JENIS DESALINASI Desalinasi air laut memisahkan air tawar yang diambil dari laut. Proses desalinasi dapat dilakukan dengan distilasi atau reverse osmosis. Proses pemisahan ini merupakan perubahan fase air, sedangkan reverse osmosis memisahkan air tawar dengan menggunakan perbedaan tekanan air semipermeable membran. Di samping peralatan yang spesifik untuk setiap instalasi desalinasi, peralatan-peralatan lain yang umum terdapat pada suatu instalasi desalinasi adalah: sistem hisapan air laut/air baku, termasuk pompa penghisap, saring (screen) dan saringan (filter), jaringan pipa air produk desalinasi, tangki penampung (storage tank), peralatan penerima dan pembagi aliran listrik (panel distribution box). Secara skema berbagai jenis teknologi distilasi dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Gambar . Skema Jenis Proses Desalinasi Pemilihan proses desalinasi didasarkan menjadi beberapa faktor, antara lain: 1. Salinitas (kadar zat terlarut air masukan) 2. Kualitas air bersih yang diinginkan 3. Energi yang digunakan dalam produksi air 4. Debit air yang diperlukan 5. Faktor ekonomi, kedalaman, kemudahan, operasi dan perawatannya. Proses Desalinasi Freezing IonExchange RO Direct Freezing Destilasi MSF Solar Humid One Through Brine Recirculation Secondary Freezing Membran MED Elektrodialisis
  • 5. 4 Teknologi desalinasi termal jenis Multi Stage Flash MSF, Multi Effect Distillation MED dan Multi Vapour Compression MVC bisa memurnikan air dari kadar 55000 ppm menjadi sekitar 10 ppm, sedangkan membran jenis Reverse Osmosis RO dengan sekali proses dapat menghasilkan air tawar dengan TDS antara lain 350-500 ppm. Secara umum, terdapat tiga jenis proses desalinasi. Dalam proses destilasi air laut/air baku ini dipanaskan agar air tawar yang terkandung di dalamnya mendidih dan menguap, kemudian diembunkan untuk memperoleh air tawar. Proses distilasi dapat menghasilkan iri tawar berkualitas tinggi dibandingkan dengan kualitas air tawar yang dihasilkan oleh proses lain. Dalam tekanan 1 atm air maka akan mendidih dan menguap pada suhu kurang dari 100 C, air di dalam alat penguap (evaporator) mendidih dan menguap pada suhu kurang dari 100 C bila tekanan di dalam evaporator diturunkan dibawah 1 atm atau keadaan vacuum. Penguapan air memerlukan panas penguapan berupa panas laten yang terkandung dalam uap yang dihasilkan. Sebaliknya pada saat uap menyembur panas laten nya maka dilepaskan yang dapat memanasi air laut/baku umpan sebagai pemanasan pendahuluan (pre heating) atau penguapan. Dalam proses distilasi laut/air baku yang digunakan sebagai bahan air umpan pembuatan air tawar maupun sebagai media pendingin, dengan jumlah yang diperlukan kurang dari 8-10 kali dari jumlah air tawar yang dihasilkan. Masalah yang umum terdapat dari proses desalinasi adalah terjadinya pergerakan dan korosi pada bagian bagian peralatan. Timbulnya lapisan kerak pada pipa pipa penukar panas evaporator menyebabkan turunnya kemampuan perpindahan panas yang mengakibatkan menurunnya jumlah air tawar yang dihasilkan, pada keadaan demikian instalasi perlu dimatikan untuk dibersihkan bahan kimianya. Untuk pencegahan dan penghematan proses pengerukan sangat perlu dilakukan proses treatment yang tepat dan teratur. Terjadinya korosi pada bagian peralatan sudah pasti akan menggangu pengoprasian instalasi, selain menurunya hasil produk air tawar, untuk perbaikannya pun memerlukan waktu dan biaya yang sangat tinggi, oleh sebab itu, di dalam desainnya memerlukan material yang sesuai dengan pengoprasiannya. Secara umum, terdapat tiga jenis proses desalinasi. 1. Proses distilasi atau penyulingan Proses yang pertama yaitu dengan cara memanaskan air laut hingga menjadi uap air. Uap ini akan didinginkan dan menghasilkan titik-titik air tawar yang bisa ditampung. Ini adalah proses yang paling sederhana di antara tiga proses desalinasi. Sayangnya, proses ini kurang efektif karena tidak bisa menghasilkan air dalam jumlah banyak dengan waktu yang singkat. 2. Proses penukar ion Proses desalinasi yang kedua yaitu penukar ion. Proses ini menggunakan proses kimiawi untuk memisahkan garam dari air. Ion garam di dalam air laut akan ditukar dengan ion lain yang berasal dari alam atau sintetis.
  • 6. 5 3. Proses filtrasi atau reverse osmosis RO Proses reverse osmosis merupakan proses yang paling banyak digunakan di dunia. Proses ini menggunakan filter semipermeabel dalam memisahkan molekul garam dari air laut. Air memiliki molekul yang lebih kecil dibandingkan garam, sehingga bisa melewati filter. Sedangkan garam akan tertahan oleh filter. (Faradiba, 2021) IV. JENIS JENIS TEKNOLOGI DESALINASI 1. DISTILASI 1.1. Multi Stage Flash (MSF) Prinsip dasar destilasi MSF adalah pemanasan air laut secara progresif hingga temperatur maksimum operasi 90-130 C, kemudian di flashing dalam beberapa tingkat operasi dalam tekanan yang lebih rendah secara progresif. Uap yang dihasilkan dari setiap tingkatnya dikondensasikan dengan metode penukar panas oleh air umpan. Gambar proses desalinasi MSF dapat dilihat pada: Gambar 2. Sumber uap utama disuplai dari panas sisa yang dihasilkan oleh pembangkit listrik seperti tenaga uap ataupun PLTN. Gambar 2. Proses Desalinasi Secara Multi Stage Flash (MSF). Pada proses ini akan terus berlanjut pada stage berikutnya sampai air menjadi dingin dan tidak menghasilkan uap lagi. Biasanya stadium ini berjumlah 15 sampai 25. Penambahan jumlah stage akan menambah capital cost dan bias menambah rumit pengorasian. Uap air yang dihasilkan dari flasing ini dikondensasikan pada tabung yang ada pada setiap stage. Tabung ini juga berfungsi sebagai alat untuk mengalirkan air laut masuk kedalam brine heater. Dalam proses kondensasi juga akan menghasilkan air laut masukan, sehingga
  • 7. 6 jumlah energi yang dibutuhkan untuk memanaskan air laut masukan di brine heater Menjadi lebih kecil. Kapasitas dari instalasi ini 4000-57000 m3/hari (1-5 mgd). Suhu maksimum (Top Brine Temperature) dari air laut yang keluar dan brine heater adalah 90-110 C, penambahan suhu akan menjadikan kinerja dari proses instalasi ini, tetapi di lain pihak akan juga merugikan, sebab bisa mempercepat proses pembentukan scaling dan korosi dari permukaan logam. 1.2. Multi Effect Distillation (MED) Pada teknologi desalinasi jenis MED (Multi Effect Distillation) ini mempunyai prinsip evaporasi dan kondensasi. Cara kerja teknologi ini adalah dengan cara menyemprotkan (spray) air laut masukan pada permukaan, evaporator. Permukaan evaporator ini biasanya berbentuk tabung (tube) yang dilapisi film tipis (thin film) untuk mempercepat pendidihan dan penguapan air laut. Pada proses penguapan pertama terjadi dengan menggunakan uap panas buangan dari pembangkit listrik/boiler yang keluar dari turbin. Uap itu memberikan panas untuk proses desalinasi dan untuk sekaligus terkondensasi menjadi air yang kemudian dikembalikan lagi ke boiler pada pembangkit listrik. Uap yang dihasilkan pada proses terakhir dikondensasikan pada heat exchanger yang terpisah dan dinamakan final condenser. Temperatur pada setiap efek dari MED diatur oleh sistem hampa udara yang terpisah. Gambar teknologi desalinasi MED, Proses evaporasi dan kondensasi. Gambar 3. Proses Teknologi Desalinasi Jenis MED Dalam perkembanganya, digunakan alat thermal vapour compression yang berfungsi untuk mengurangi jumlah efek dari MED untuk memproduksi air tawar dalam jumlah yang sama. Umumnya instalasi desalinasi ini terdiri 8-16 efek Efisiensi termal dari proses ini tergantung pada jumlah efek yang digunakan. Kapasitas air tawar yang dihasilkan oleh MED berkisar antara 2000-20.000 m3/hari (0,5-5 mgd).
  • 8. 7 1.3. Membran Reverse Osmosis (RO) Pada proses desalinasi jenis RO ini bila air tawar dan air laut dipisahkan oleh suatu dinding semipermeabel membran maka air tawar akan meresap dan menembus dinding pemisah kebagian air laut, peristiwa ini disebut dengan osmosis terbalik, air tawar akan menembus dinding pemisah itu kebagian air laut walaupun tidak diberi tekanan. Kekuatan efektif pendorong penembus itu disebut osmotic pressure. Penembus akan berhenti dengan sendirinya pada kondisi perimbanganya di osmotic pressure tertentu. Besar osmotic pressure tergantung dari karakteristik membran, suhu dan kepekatan air laut/air baku. Pada sistem RO ini air laut diberi tekanan agar terjadi hal sebaliknya, yaitu air tawar yang terkandung di dalam air laut akan keluar menembus dinding pemisah (membran) maka peristiwa itu disebut reverse osmosis. Gambar 4. Proses Teknologi Jenis RO Volume air masukan yang dibuang menjadi brine pada proses ini berkisar 20- 70%, hal tersebut tergantung pada kadar garam air masukan, tekanan dan jenis membran. Sistem RO terdiri beberapa komponen penting yaitu pre treatment, high pressure pump, membrane assembly dan post treatment. Pre Treatment sangat penting pada proses RO, alat ini berguna untuk mencegah dan mengurangi penumpukan garam dan pertumbuhan hatta laut pada membran, proses pre treatment terdiri dari: 1. klorinasi, guna pengendalian mikro organisme 2. Coagulant dan media filtrasi, untuk menurunkan padatan 3. Scale Inhibitor, untuk menghambat pengkaratan pada membran 4. Final Cartridge, sebagai pengaman 5. Sodium bisulfit, penyeimbang chlorine
  • 9. 8 Tekanan yang diberikan oleh pompa pada air laut yang masuk sebesar 54-80 bar (800-1180 psi), sedangkan bila menggunakan air payau sebagai air umpan maka tekanan yang diberikan sebesar 15-25 bar (225-375). Pada bagian inti instalasi RO adalah RO module, yang berbentuk suatu bejana tekan silindris berisi beberapa ratus ribu serat fibre sehalus rambut yang bagian dalamnya berlubang. Dengan demikian suatu RO module mempunyai luas permukaan dinding sebagai membran yang besar dan dapat menghasilkan air tawar dalam jumlah yang besar. Masuknya air umpan kedalam lubang – lubang halus selat filter, di tekan air tawar akan merembes keluar dari dinding filter menjadi produk air tawar, sedangkan sisanya disebut brine terbuang keluar melalui throttle valve yang juga berfungsi sebagai pengatur tekanan pada saluran masuk ke dalam RO module agar selalu konstan. Pada perlakuan akhir terdapat produk air injeksi alkali untuk menampilkan PH sesuai dengan yang diperlukan, dan klorinasi bila produk airnya digunakan untuk air minum. Padatan terlarut dan tersuspensi (TDS).
  • 10. 9 V. KESIMPULAN Teknologi desalinasi terdapat 2 jenis yaitu, desalinasi termal dan membran, desalinasi membran membutuhkan energi panas buangan dari pembangkit untuk sumber energinya, sedangkan desalinasi jenis membran bergantung pada energi listrik untuk menjalankan pompanya. Desalinasi jenis thermal terdiri dari 2 komponen yaitu, Multi Effect Distillation (MED) dan Multi Stage Flash (MSF). Pada proses teknologi MED uap dikondensasikan didalam pipa-pipa, sedangkan pada teknologi jenis membran tidak terjadi proses kondensasi, air tawar yang dihasilkan dalam proses ini biasa terjadi dalam peristiwa osmosis yang terbalik, dan membutuhkan media berupa membran semipermeabel. Ada beberapa yang harus pertimbangkan dan kriteria untuk memilih teknologi desalinasi yang akan digunakan, seperti salinitas, kualitas air yang digunakan, sumber energi yang akan digunakan dalam produksi air, debit air yang dibutuhkan, faktor ekonomi, kemudahan operasi dan perawatan. Bila kita tinjau dari penulisan makalah ini, dapat disimpulkan bahwa teknologi desalinasi jenis MSF menduduki pasar pertama sebagai teknologi yang sering digunakan. Walaupun demikian, ini bukan satu satunya acuan mutlak, karena pada akhirnya penggunaan teknologi yang tepat bergantung dari manfaat dan kegunaan bagi lingkungannya.
  • 11. 10 DAFTAR PUSTAKA 1. Faradiba, N. (2021, November 27). Air Laut Bisa Jadi Air Minum Melalui Proses Desalinasi. Retrieved Januari 18, 2022, from www.kompas.com: https://www,kompas.com/sains/read/2021/11/27/193100423/air-laut-bisa- jadi-air-minum-melalui-proses-desalinasi-begini-caranya. 2. BUROS, O.K., The ABCs Of Desalting, International Desalination Association 3. DJOKOLELONO, MURSID., Laporan Akhir Penelitian Ekonomi Pabrik Listrik dan Air Bersih Bagi Madura, November 2002. 4. Yunita,V.(2015, January 28). DesalinasiMemanfaatkan AirLautuntukMinum. RetrievedJanuary20,2022, fromenvironment-indonesia.com: https://environment-indonesia.com/desalinasi-memanfaatkan-air-laut-untuk- minum/