SlideShare a Scribd company logo
MATA KULIAH : PENGEMBANGAN PROGRAMPENGAJARAN FISIKA
PENILAIAN PSIKOMOTORIK
O
L
E
H
KELOMPOK IV
ADELYNA OKTAVIA NASUTION/ 4123321001
ANDI PUTRA NAINGGOLAN / 4123321004
DEWI RATNA PERTIWI SITEPU / 4123321013
M. FADLI SURIADI / 4123321029
PRODI/KELAS : PENDIDIKAN FISIKA EKS A 2012
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas rahmat-Nya
maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Penilaian
Psikomotorik” untuk tugas mata kuliah Pengembangan Program Pengajaran Fisika.
Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas Pengembangan Program Pengajaran Fisika.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki kami
sungguh terbatas. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhirnya kami berharap semoga Tuhan YME memberikan imbalan yang setimpal
pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini
sebagai ibadah.
Medan, Maret 2015
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................................. i
Daftar Isi............................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................... 2
1.3 Tujuan............................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Penilaian Psikomotorik ................................................................................3
2.2 Ciri-ciri Ranah Penilaian Psikomotor............................................................................4
2.3 Jenis Tes Psikomotor .....................................................................................................4
2.4 Jenis Perangkat Penilaian Psikomotorik ........................................................................7
2.5 Penyusunan Instrumen Penilaian Psikomotor................................................................8
2.6 Penskoran dan Interpretasi Hasil Penilaian....................................................................9
2.7 Analisis Hasil Penilaian Psikomotorik...........................................................................9
2.8 Laporan Hasil Penilaian Psikomotorik...........................................................................10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................12
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu Kebijakan pemerintah di bidang pendidikan adalah rumusan Standar
Nasional Pendidikan (SNP) yang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 yang mencakup standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik
dan tenaga kependidikan, standar sarana#prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun
2005 Pasal 25 ayat 4 menyatakan bahwa kompetensi lulusan mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan. Hal ini berarti bahwa pembelajaran dan penilaian harus mengembangkan
kompetensi peserta didik yang berhubungan dengan ranah afektif (sikap), kognitif
(pengetahuan), dan psikomotor (keterampilan).
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 20 Tahun 2007
menyebutkan bahwa salah satu prinsip penilaian adalah menyeluruh dan berkesinambungan.
Hal ini berarti bahwa penilaian oleh guru mencakup semua aspek kompetensi dengan
menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai untuk memantau perkembangan
kemampuan peserta didik. Cakupan aspek penilaian yang dimaksud adalah aspek kognitif
(pengetahuan), aspek psikomotor (keterampilan), dan aspek afektif (sikap). Untuk dapat
merancang dan melaksanakan penilaian psikomotor yang sesuai dengan standar penilaian,
guru harus memiliki pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan yang memadai dalam
mengembangkan perangkat penilaian psikomotor.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan ranah psikomotorik?
2. Bagaimana ciri-ciri ranah penilaian psikomotor?
3. Apa saja jenis tes psikomotor?
4. Apa saja yang termasuk jenis perangkat penilaian psikomotorik?
5. Bagaimana penyusunan instrumen penilaian psikomotor?
6. Bagaimana cara penskoran dan interpretasi penilaian psikomotorik?
7. Bagaimana cara menganalisis hasil penilaian psikomotorik?
8. Bagaimana cara pelaporan hasil penilaian psikomotorik?
2
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian ranah psikomotorik
2. Mengetahui ciri-ciri ranah penilaian psikomotor
3. Mengetahui jenis tes psikomotor
4. Mengetahui perangkat penilaian psikomotorik
5. Mengetahui penyusunan instrumen penilaian psikomotor
6. Mengetahui cara penskoran dan interpretasi penilaian psikomotorik
7. Mengetahui cara menganalisis hasil penilaian psikomotorik
8. Mengetahui cara pelaporan hasil penilaian psikomotorik
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Penilaian Psikomotorik
Ranah psikomotor adalah ranah yang berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari,
melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya.
Berkaitan dengan psikomotor, Bloom (1979) berpendapat bahwa ranah psikomotor
berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui keterampilan manipulasi yang
melibatkan otot dan kekuatan fisik. Singer (1972) menambahkan bahwa mata pelajaran yang
berkaitan dengan psikomotor adalah mata pelajaran yang lebih beorientasi pada gerakan dan
menekankan pada reaksi–reaksi fisik dan keterampilan tangan. Keterampilan itu sendiri
menunjukkan tingkat keahlian seseorang dalam suatu tugas atau sekumpulan tugas tertentu.
Menurut Mardapi (2003), keterampilan psikomotor ada enam tahap, yaitu: gerakan
refleks, gerakan dasar, kemampuan perseptual, gerakan fisik, gerakan terampil, dan
komunikasi nondiskursif. Gerakan refleks adalah respons motorik atau gerak tanpa sadar
yang muncul ketika bayi lahir. Gerakan dasar adalah gerakan yang mengarah pada
keterampilan komplek yang khusus. Kemampuan perseptual adalah kombinasi kemampuan
kognitif dan motorik atau gerak. Kemampuan fisik adalah kemampuan untuk
mengembangkan gerakan terampil. Gerakan terampil adalah gerakan yang memerlukan
belajar, seperti keterampilan dalam olah raga. Komunikasi nondiskursif adalah kemampuan
berkomunikasi dengan menggunakan gerakan.
Buttler (1972) membagi hasil belajar psikomotor menjadi tiga, yaitu: specific
responding, motor chaining, rule using. Pada tingkat specific responding peserta didik
mampu merespons hal-hal yang sifatnya fisik, (yang dapat didengar, dilihat, atau diraba), atau
melakukan keterampilan yang sifatnya tunggal, misalnya memegang raket, memegang bed
untuk tenis meja. Pada motor chaining peserta didik sudah mampu menggabungkan lebih dari
dua keterampilan dasar menjadi satu keterampilan gabungan, misalnya memukul bola,
menggergaji, menggunakan jangka sorong, dll. Pada tingkat rule using peserta didik sudah
dapat menggunakan pengalamannya untuk melakukan keterampilan yang komplek.
4
2.2 Ciri-ciri Ranah Penilaian Psikomotor
Ranah psikomotor berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui
keterampilan manipulasi yang melibatkan otot dan kekuatan fisik. Ranah psikomotor adalah
ranah yang berhubungan aktivitas fisik, misalnya; menulis, memukul, melompat dan lain
sebagainya.
Tabel Kaitan antara kegiatan pembelajaran dengan domain tingkatan aspek Psikomotorik
Tingkat Deskripsi
1. Gerakan Refleks Arti: gerakan refleks adalah basis semua perilaku bergerak, respons
terhadap stimulus tanpa sadar. Misalnya:
melompat,menunduk,berjalan,menggerakkan leher dan kepala,
menggenggam, memegang.
Contoh kegiatan belajar:
mengupas mangga dengan pisau
memotong dahan bunga
menampilkan ekspresi yang berbeda
meniru gerakan polisi lalulintas, juru parker
meniru gerakan daun berbagai tumbuhan yang diterpa angin
2. Gerakan dasar
(basic
fundamental
movements).
Arti: gerakan ini muncul tanpa latihan tapi dapat diperhalus melalui
praktik gerakan ini terpola dan dapat ditebak .
Contoh kegiatan belajar:
contoh gerakan tak berpindah: bergoyang, membungkuk, merentang,
mendorong, menarik, memeluk, berputar.
contoh gerakan berpindah: merangkak, maju perlahan-lahan,
muluncur, berjalan, berlari, meloncat-loncat, berputar mengitari,
memanjat.
Contoh gerakan manipulasi: menyusun balok/blok, menggunting,
menggambar dengan krayon, memegang dan melepas objek, blok
atau mainan.
Keterampilan gerak tangan dan jari-jari: memainkan bola,
menggambar.
5
3. Gerakan Persepsi
(Perceptual
obilities)
Arti : Gerakan sudah lebih meningkat karena dibantu kemampuan
perceptual.
Contoh kegiatan belajar:
menangkap bola, mendrible bola.
melompat dari satu petak ke petak lain dengan 1 kali sambil menjaga
keseimbangan.
memilih satu objek kecil dari sekelompok objek yang ukurannya
bervariasi.
membaca melihat terbangnya bola pingpong.
melihat gerakan pendulun menggambar simbol geometri.
menulis alphabet.
mengulangi pola gerak tarian.
memukul bola tenis, pingpong.
membedakan bunyi beragam alat musik.
membedakan suara berbagai binatang.
mengulangi ritme lagu yang pernah didengar.
membedakan berbagai tekstur dengan meraba.
4. Gerakan
Kemampuan
fisik (Psycal
abilities).
Arti: gerak lebih efisien, berkembang melalui kematangan dan
belajar.
Contoh kegiatan belajar:
menggerakkan otot/sekelompok otot selama waktu tertentu.
berlari jauh.
mengangkat beban.
menarik-mendorong.
melakukan push-up.
kegiatan memperkuat lengan, kaki dan perut.
menari.
melakukan senam.
melakukan gerakan pesenam, pemain biola, pemain bola.
5. Gerakan terampil
(Skilled
movement)
Arti: dapat mengontrol berbagai tingkat gerak – terampil, tangkas,
cekatan melakukan gerakan yang sulit dan rumit (kompleks).
Contoh kegiatan belajar:
melakukan gerakan terampil berbagai cabang olahraga
6
menari, berdansa
membuat kerajinan tangan
menggergaji
mengetik
bermain piano
memanah
skating
melakukan gerak akrobatik
melakukan koprol yang sulit
6. Gerakan indah
dan kreatif (Non-
discursive
communication).
Arti: mengkomunikasikan perasaan melalui gerakan. Diantaranya,
gerak estetik: gerakan-gerakan terampil yang efisien dan indah.
gerakan kreatif: gerakan-gerakan pada tingkat tertinggi untuk
mengkomunikasikan peran.
Contoh kegiatan belajar:
kerja seni yang bermutu (membuat patung, melukis, menari balet).
melakukan senam tingkat tinggi.
bermain drama (acting).
keterampilan olahraga tingkat tinggi
2.3 Jenis Tes Psikomotor
Tes untuk mengukur ranah psikomotorik adalah tes untuk mengukur penampilan atau
kinerja (performance) yang telah dikuasai oleh peserta didik. Tes tersebut dapat berupa tes
paper and pencil, tes identifikasi, tes simulasi, dan tes unjuk kerja.
1. Tes Simulasi
Kegiatan psikomotorik yang dilakukan melalui tes ini, jika tidak ada alat yang
sesungguhnya yang dapat dipakai untuk memperagakan penampilan peserta didik, sehingga
peserta didik dapat dinilai tentang penguasaan keterampilan dengan bantuan peralatan tiruan
atau berperaga seolah-olah menggunakan suatu alat yang sebenarnya.
2. Tes Unjuk Kerja (Work Sample)
Kegiatan psikomotorik yang dilakukan melalui tes ini, dilakukan dengan sesungguhnya
dan tujuannya untuk mengetahui apakah peserta didik sudah menguasai/terampil
7
menggunakan alat tersebut. Misalnya dalam melakukan praktik pengaturan lalu lintas lalu
lintas di lapangan yang sebenarnya
Tes simulasi dan tes unjuk kerja, semuanya dapat diperoleh dengan observasi langsung
ketika peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran. Lembar observasi dapat
menggunakan daftar cek (check-list) ataupun skala penilaian (rating scale). Psikomotorik
yang diukur dapat menggunakan alat ukur berupa skala penilaian terentang dari sangat baik,
baik, kurang, kurang, dan tidak baik.
Secara teknis penilaian ranah psikomotor dapat dilakukan dengan pengamatan (perlu
lembar pengamatan) dan tes perbuatan.
1. Dalam ranah psikomotorik yang diukur meliputi:
2. Gerak refleks,
3. Gerak dasar fundamen,
4. Keterampilan perseptual; diskriminasi kinestetik, diskriminasi visual, diskriminasi
auditoris, diskriminasi taktis, keterampilan perseptual yang terkoordinasi,
5. Keterampilan fisik,
6. Gerakan terampil,
7. Komunikasi non diskusi (tanpa bahasa-melalui gerakan) meliputi: gerakan ekspresif,
gerakan interprestatif.
2.4 Jenis Perangkat Penilaian Psikomotorik
Untuk melakukan pengukuran hasil belajar ranah psikomotor, ada dua hal yang perlu
dilakukan oleh pendidik, yaitu membuat soal dan membuat perangkat/instrumen untuk
mengamati unjuk kerja peserta didik. Soal untuk hasil belajar ranah psikomotor dapat berupa
lembar kerja, lembar tugas, perintah kerja, dan lembar eksperimen. Instrumen untuk
mengamati unjuk kerja peserta didik dapat berupa lembar observasi atau portofolio.
Lembar observasi adalah lembar yang digunakan untuk mengobservasi keberadaan
suatu benda atau kemunculan aspek-aspek keterampilan yang diamati. Lembar observasi
dapat berbentuk daftar periksa/check list atau skala penilaian (rating scale). Daftar periksa
berupa daftar pertanyaan atau pernyataan yang jawabannya tinggal memberi check (centang)
pada jawaban yang sesuai dengan aspek yang diamati. Skala penilaian adalah lembar yang
digunakan untuk menilai unjuk kerja peserta didik atau menilai kualitas pelaksanaan aspek-
aspek keterampilan yang diamati dengan skala tertentu, misalnya skala 1 - 5. Portofolio
adalah kumpulan pekerjaan peserta didik yang teratur dan berkesinambungan sehingga
8
peningkatan kemampuan peserta didik dapat diketahui untuk menuju satu kompetensi
tertentu.
2.5 Penyusunan Instrumen Penilaian Psikomotor
Sebaiknya guru merancang secara tertulis sistem penilaian yang akan dilakukan selama
satu semester. Rancangan penilaian ini sifatnya terbuka, sehingga peserta didik, guru lain,
dan kepala sekolah dapat melihatnya. Langkah-langkah penulisan rancangan penilaian
adalah:
1. Mencermati silabus yang sudah ada
2. Menyusun rancangan sistem penilaian berdasarkan silabus yang telah disusun
Selanjutnya, rancangan penilaian ini diinformasikan kepada peserta didik pada awal
semester. Dengan demikian sistem penilaian yang dilakukan guru semakin sempurna atau
semakin memenuhi prinsip –prinsip penilaian.
Instrumen Penilaian psikomotor terdiri atas soal atau perintah dan pedoman penskoran
untuk menilai unjuk kerja peserta didik dalam melakukan perintah/soal tersebut.
1. Penyusunan Soal
Langkah pertama yang harus dilakukan oleh penulis soal ranah psikomotor adalah
mencermati kisi-kisi instrumen yang telah dibuat. Soal harus dijabarkan dari indikator dengan
memperhatikan materi pembelajaran.
2. Pedoman Penskoran
Pedoman penskoran dapat berupa daftar periksa observasi atau skala penilaian yang
harus mengacu pada soal. Soal/lembar tugas/perintah kerja ini selanjutnya dijabarkan menjadi
aspek-aspek keterampilan yang diamati. Cara menuliskan daftar periksa observasi atau skala
penilaiannya sebagai berikut.
a. Mencermati soal
b. Mengidentifikasi aspek-aspek keterampilan kunci
c. Mengidentifikasi aspek-aspek keterampilan dari setiap aspek keterampilan kunci
d. Menentukan jenis instrumen untuk mengamati kemampuan peserta didik, apakah daftar
periksa observasi atau skala penilaian
e. Menuliskan aspek-aspek keterampilan dalam bentuk pertanyaan/pernyataan ke dalam
tabel
f. Membaca kembali skala penilaian atau daftar periksa observasi untuk meyakinkan bahwa
instrumen yang ditulisnya sudah tepat
9
g. Meminta orang lain untuk membaca atau menelaah instrumen yang telah ditulis untuk
meyakinkan bahwa instrumen itu mudah dipahami oleh orang lain.
Langkah (f) adalah upaya penulis agar instrumen memiliki validitas isi tinggi,
sedangkan langkah (g) adalah upaya penulis agar instrumen memiliki reliabilitas tinggi.
2.6 Penskoran dan Interpretasi Hasil Penilaian
Hal pertama yang harus diperhatikan dalam melakukan penskoran adalah ada atau tidak
adanya perbedaan bobot tiap-tiap aspek keterampilan yang ada dalam skala penilaian atau
daftar periksa observasi. Apabila tidak ada perbedaan bobot maka penskorannya lebih
mudah. Skor akhir sama dengan jumlah skor tiap-tiap butir penilaian.
Selanjutnya untuk menginterpretasikan, hasil yang dicapai dibandingkan dengan acuan
atau kriteria. Oleh karena pembelajaran ini menggunakan pendekatan belajar tuntas dan
berbasis kompetensi maka acuan yang digunakan untuk menginterpretasikan hasil penilaian
kinerja dan hasil kerja peserta didik adalah acuan kriteria.
2.7 Analisis Hasil Penilaian
Penilaian yang diselenggarakan oleh pendidik mempunyai banyak kegunaan, baik bagi
peserta didik, satuan pendidikan, ataupun bagi pendidik sendiri. Secara rinci dapat dijelaskan
manfaat penilaian, yaitu:
1. Mengetahui tingkat ketercapaian Standar Kompetensi yang sudah dijabarkan ke
Kompetensi Dasar.
2. Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan kemampuan peserta didik.
3. Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik.
4. Mendorong peserta didik belajar/berlatih.
5. Mendorong pendidik untuk mengajar dan mendidik lebih baik.
6. Mengetahui keberhasilan satuan pendidikan dan mendorongnya untuk berkarya lebih
terfokus dan terarah.
Untuk mendapatkan manfaat seperti yang telah dijelaskan di atas maka perlu dilakukan
analisis terhadap hasil tes/penilaian yang telah dicapai oleh peserta didik. Caranya yaitu
dengan membuat tabel spesifikasi yang dapat menunjukkan kompetensi dasar, indikator, atau
aspek keterampilan mana yang belum dikuasai oleh peserta didik. Selanjutnya, aspek
keterampilan yang belum dikuasai itu dituliskan dalam kolom keterangan.
10
2.8 Laporan Hasil Penilaian Psikomotorik
Hasil belajar peserta didik mencakup tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.
Oleh karena itu laporan hasil belajar peserta didik juga harus mencakup ketiga ranah tersebut.
Informasi ranah afektif dapat diperoleh melalui kuesioner atau pengamatan yang sistematik.
Informasi ranah kognitif dan psikomotor diperoleh dari sistem penilaian yang digunakan
untuk mata pelajaran, sesuai dengan tuntutan kompetensi dasar. Jadi tidak semua mata
pelajaran memiliki nilai untuk ranah psikomotor.
Hasil belajar ranah kognitif, psikomotor, dan afektif tidak dijumlahkan, karena dimensi
yang diukur berbeda. Masing-masing dilaporkan sendiri-sendiri dan memiliki makna yang
sama penting. Ada peserta didik yang memiliki kemampuan kognitif tinggi, kemampuan
psikomotor cukup, dan memiliki minat belajar yang cukup. Namun ada peserta didik lain
yang memiliki kemampuan kognitif cukup, kemampuan psikomotor tinggi. Bila skor
kemampuan kedua peserta didik ini dijumlahkan, bisa terjadi skornya sama, sehingga
kemampuan kedua orang ini tampak sama walau sebenarnya karakteristik kemampuan
mereka berbeda. Selain itu, ada informasi penting yang hilang, yaitu karakteristik spesifik
kemampuan masing-masing individu.
Di dunia ini ada orang yang kemampuan berpikirnya tinggi, tetapi kemampuan
psikomotornya rendah. Agar sukses, orang ini harus bekerja pada bidang pekerjaan yang
membutuhkan kemampuan berpikir tinggi dan tidak dituntut harus melakukan kegiatan yang
membutuhkan kemampuan psikomotor yang tinggi. Oleh karena itu, laporan hasil belajar
harus dinyatakan dalam tiga ranah tersebut. Laporan hasil belajar peserta didik untuk setiap
akhir semester berupa rapor yang disampaikan kepada orang tua peserta didik. Untuk
meningkatkan akuntabilitas satuan pendidikan, hasil belajar peserta didik dilaporkan kepada
dinas pendidikan, dan sebaiknya juga dilaporkan ke masyarakat. Laporan ini dapat berupa
laporan perkembangan prestasi akademik sekolah yang ditempelkan di tempat pengumuman
sekolah.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Ranah psikomotor adalah ranah yang berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari,
melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya.
2. Ciri-ciri Ranah Penilaian Psikomotor
 Gerakan Refleks
 Gerakan dasar (basic fundamental movements).
 Gerakan Persepsi (Perceptual obilities)
 Gerakan Kemampuan fisik (Psycal abilities).
 Gerakan terampil (Skilled movement)
 Gerakan indah dan kreatif (Non-discursive communication).
3. Tes untuk mengukur ranah psikomotorik adalah tes untuk mengukur penampilan atau
kinerja (performance) yang telah dikuasai oleh peserta didik. Tes tersebut dapat berupa
tes paper and pencil, tes identifikasi, tes simulasi, dan tes unjuk kerja.
4. Untuk melakukan pengukuran hasil belajar ranah psikomotor, ada dua hal yang perlu
dilakukan oleh pendidik, yaitu membuat soal dan membuat perangkat/instrumen untuk
mengamati unjuk kerja peserta didik.
5. Rancangan penilaian ini sifatnya terbuka, sehingga peserta didik, guru lain, dan kepala
sekolah dapat melihatnya
6. Instrumen Penilaian psikomotor terdiri atas soal atau perintah dan pedoman penskoran
untuk menilai unjuk kerja peserta didik dalam melakukan perintah/soal tersebut.
7. Laporan hasil belajar peserta didik untuk setiap akhir semester berupa rapor yang
disampaikan kepada orang tua peserta didik
12
DAFTAR PUSTAKA
Tanjung, Ratna. 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Medan: UNIMED Press
Tim PEKERTI-AA PPSP LPP Universitas Sebelas Maret. 2007. Panduan Evaluasi
Pembelajaran. Jakarta: Universitas Sebelas Maret
Pengembangan Perangkat Penilaian Psikomotor. PDF
kemilauhijau.blogspot.com/2013/05/assesment-pembelajaran-penilaian.html
http://iindahwati.blogspot.com/2013/05/evaluasi-ranah-psikomotorik-siswa.html

More Related Content

What's hot

Penyusunan Rancangan Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Tematik di Ke...
Penyusunan Rancangan Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Tematik di Ke...Penyusunan Rancangan Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Tematik di Ke...
Penyusunan Rancangan Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Tematik di Ke...
NASuprawoto Sunardjo
 
Jenis dan bentuk penilaian
Jenis dan bentuk penilaianJenis dan bentuk penilaian
Jenis dan bentuk penilaian
Nur Agustin Mufarokhah
 
Makalah anatomi kurikulum
Makalah anatomi kurikulum Makalah anatomi kurikulum
Makalah anatomi kurikulum
erwin moh riyanda
 
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Ali Murfi
 
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)Dhiekha Nak Minang
 
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus MenyimakPembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
Yuns Saragih
 
Soal pilihan jamak
Soal pilihan jamakSoal pilihan jamak
Soal pilihan jamak
AndikaPutra127
 
Rpp kelas vi semester 1 perkembangbiakan makhluk hidup
Rpp kelas vi semester 1 perkembangbiakan makhluk hidupRpp kelas vi semester 1 perkembangbiakan makhluk hidup
Rpp kelas vi semester 1 perkembangbiakan makhluk hidup
Rachmah Safitri
 
penilaian unjuk kerja
penilaian unjuk kerjapenilaian unjuk kerja
penilaian unjuk kerja
Mayzumrotul Hasanah
 
Faktor pendidikan
Faktor pendidikanFaktor pendidikan
Faktor pendidikan
Alizar Ali
 
Hakekat dan konsep perspektif global
Hakekat dan konsep perspektif globalHakekat dan konsep perspektif global
Hakekat dan konsep perspektif globalDeny Mustikasari
 
Makalah Perkembangan Emosi
Makalah Perkembangan EmosiMakalah Perkembangan Emosi
Makalah Perkembangan Emosi
anna rasyla
 
Naskah mkdk4002 the_1
Naskah mkdk4002 the_1Naskah mkdk4002 the_1
Naskah mkdk4002 the_1
SDIT Darul Falah Tambak
 
Pengembangan potensi peserta didik
Pengembangan potensi peserta didikPengembangan potensi peserta didik
Pengembangan potensi peserta didik
Tohir Haliwaza
 
Makalah rpkr
Makalah rpkrMakalah rpkr
Makalah rpkr
arum sekar
 
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOMOTORIK MASA REMAJA SERTA IMPLIKASI...
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOMOTORIK MASA REMAJA SERTA IMPLIKASI...KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOMOTORIK MASA REMAJA SERTA IMPLIKASI...
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOMOTORIK MASA REMAJA SERTA IMPLIKASI...
Rarasenggar
 
RPP K-13 Kelas 5 Tema 6 Subtema 2 Pembelajaran 5
RPP K-13 Kelas 5 Tema 6 Subtema 2 Pembelajaran 5RPP K-13 Kelas 5 Tema 6 Subtema 2 Pembelajaran 5
RPP K-13 Kelas 5 Tema 6 Subtema 2 Pembelajaran 5
irene sofia
 

What's hot (20)

Penyusunan Rancangan Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Tematik di Ke...
Penyusunan Rancangan Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Tematik di Ke...Penyusunan Rancangan Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Tematik di Ke...
Penyusunan Rancangan Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Tematik di Ke...
 
Powerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaranPowerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaran
 
Jenis dan bentuk penilaian
Jenis dan bentuk penilaianJenis dan bentuk penilaian
Jenis dan bentuk penilaian
 
Makalah anatomi kurikulum
Makalah anatomi kurikulum Makalah anatomi kurikulum
Makalah anatomi kurikulum
 
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
 
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
 
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus MenyimakPembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
 
Soal pilihan jamak
Soal pilihan jamakSoal pilihan jamak
Soal pilihan jamak
 
Rpp kelas vi semester 1 perkembangbiakan makhluk hidup
Rpp kelas vi semester 1 perkembangbiakan makhluk hidupRpp kelas vi semester 1 perkembangbiakan makhluk hidup
Rpp kelas vi semester 1 perkembangbiakan makhluk hidup
 
penilaian unjuk kerja
penilaian unjuk kerjapenilaian unjuk kerja
penilaian unjuk kerja
 
Studi kasus peserta didik
Studi kasus peserta didikStudi kasus peserta didik
Studi kasus peserta didik
 
Faktor pendidikan
Faktor pendidikanFaktor pendidikan
Faktor pendidikan
 
Hakekat dan konsep perspektif global
Hakekat dan konsep perspektif globalHakekat dan konsep perspektif global
Hakekat dan konsep perspektif global
 
Makalah Perkembangan Emosi
Makalah Perkembangan EmosiMakalah Perkembangan Emosi
Makalah Perkembangan Emosi
 
Naskah mkdk4002 the_1
Naskah mkdk4002 the_1Naskah mkdk4002 the_1
Naskah mkdk4002 the_1
 
Pengembangan potensi peserta didik
Pengembangan potensi peserta didikPengembangan potensi peserta didik
Pengembangan potensi peserta didik
 
Makalah rpkr
Makalah rpkrMakalah rpkr
Makalah rpkr
 
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOMOTORIK MASA REMAJA SERTA IMPLIKASI...
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOMOTORIK MASA REMAJA SERTA IMPLIKASI...KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOMOTORIK MASA REMAJA SERTA IMPLIKASI...
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOMOTORIK MASA REMAJA SERTA IMPLIKASI...
 
Analisis kurikulum 2013
Analisis kurikulum 2013Analisis kurikulum 2013
Analisis kurikulum 2013
 
RPP K-13 Kelas 5 Tema 6 Subtema 2 Pembelajaran 5
RPP K-13 Kelas 5 Tema 6 Subtema 2 Pembelajaran 5RPP K-13 Kelas 5 Tema 6 Subtema 2 Pembelajaran 5
RPP K-13 Kelas 5 Tema 6 Subtema 2 Pembelajaran 5
 

Viewers also liked

4.vina serevina fitri savitri
4.vina serevina fitri savitri4.vina serevina fitri savitri
4.vina serevina fitri savitrivinaserevina
 
Teknik penilaian
Teknik penilaian Teknik penilaian
Teknik penilaian
ahmad sule
 
Silabus Pembelajaran Fiqih kelas VII Semester 1
Silabus Pembelajaran Fiqih kelas VII Semester 1Silabus Pembelajaran Fiqih kelas VII Semester 1
Silabus Pembelajaran Fiqih kelas VII Semester 1
Nada_Novalina2207
 
18.vina serevina fajrir rahman
18.vina serevina fajrir rahman18.vina serevina fajrir rahman
18.vina serevina fajrir rahman
vinaserevina
 
Teknik penyusunan tesa hasil belajar pai (sukiman)
Teknik penyusunan tesa hasil belajar pai (sukiman)Teknik penyusunan tesa hasil belajar pai (sukiman)
Teknik penyusunan tesa hasil belajar pai (sukiman)
sadirun
 
Penilaian Pembelajaran
Penilaian PembelajaranPenilaian Pembelajaran
Penilaian Pembelajaran
didinalislami
 
Silabus Kelas IX Semester 2
Silabus Kelas IX Semester 2Silabus Kelas IX Semester 2
Silabus Kelas IX Semester 2
Vienna_Maulee
 
Penilaian kinerja
Penilaian kinerjaPenilaian kinerja
Penilaian kinerja
padlah1984
 
Contoh rubrik penilaian psikomotorik
Contoh rubrik penilaian psikomotorikContoh rubrik penilaian psikomotorik
Contoh rubrik penilaian psikomotorik
Muhammad Idris
 
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
Andina Aulia Rachma
 
Kls 8 buku siswa ipa kurikulum 2013
Kls 8 buku siswa ipa kurikulum 2013Kls 8 buku siswa ipa kurikulum 2013
Kls 8 buku siswa ipa kurikulum 2013
Agus Hariyatno
 

Viewers also liked (11)

4.vina serevina fitri savitri
4.vina serevina fitri savitri4.vina serevina fitri savitri
4.vina serevina fitri savitri
 
Teknik penilaian
Teknik penilaian Teknik penilaian
Teknik penilaian
 
Silabus Pembelajaran Fiqih kelas VII Semester 1
Silabus Pembelajaran Fiqih kelas VII Semester 1Silabus Pembelajaran Fiqih kelas VII Semester 1
Silabus Pembelajaran Fiqih kelas VII Semester 1
 
18.vina serevina fajrir rahman
18.vina serevina fajrir rahman18.vina serevina fajrir rahman
18.vina serevina fajrir rahman
 
Teknik penyusunan tesa hasil belajar pai (sukiman)
Teknik penyusunan tesa hasil belajar pai (sukiman)Teknik penyusunan tesa hasil belajar pai (sukiman)
Teknik penyusunan tesa hasil belajar pai (sukiman)
 
Penilaian Pembelajaran
Penilaian PembelajaranPenilaian Pembelajaran
Penilaian Pembelajaran
 
Silabus Kelas IX Semester 2
Silabus Kelas IX Semester 2Silabus Kelas IX Semester 2
Silabus Kelas IX Semester 2
 
Penilaian kinerja
Penilaian kinerjaPenilaian kinerja
Penilaian kinerja
 
Contoh rubrik penilaian psikomotorik
Contoh rubrik penilaian psikomotorikContoh rubrik penilaian psikomotorik
Contoh rubrik penilaian psikomotorik
 
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
 
Kls 8 buku siswa ipa kurikulum 2013
Kls 8 buku siswa ipa kurikulum 2013Kls 8 buku siswa ipa kurikulum 2013
Kls 8 buku siswa ipa kurikulum 2013
 

Similar to Makalah 6

[Penilaian] penilaian psikomotor.270208
[Penilaian] penilaian psikomotor.270208[Penilaian] penilaian psikomotor.270208
[Penilaian] penilaian psikomotor.270208eli priyatna laidan
 
Karakteristik Psikomotorik Peserta Didik
Karakteristik Psikomotorik Peserta DidikKarakteristik Psikomotorik Peserta Didik
Karakteristik Psikomotorik Peserta DidikNoenu Nurjanna
 
Makalah Filsafat Olahraga klpk 1.docx
Makalah Filsafat Olahraga klpk 1.docxMakalah Filsafat Olahraga klpk 1.docx
Makalah Filsafat Olahraga klpk 1.docx
vandy39
 
Bab ii
Bab ii Bab ii
Bab ii
riskemifta
 
Bab ii
Bab ii Bab ii
E:\Esensi Dan Repleksi Buku Psikologi Pendidikan
E:\Esensi Dan Repleksi Buku Psikologi PendidikanE:\Esensi Dan Repleksi Buku Psikologi Pendidikan
E:\Esensi Dan Repleksi Buku Psikologi Pendidikancicihjuniasih
 
Perumusan Tujuan Intruksional Khusus
Perumusan Tujuan Intruksional KhususPerumusan Tujuan Intruksional Khusus
Perumusan Tujuan Intruksional Khusus
ahimza
 
Makalah pp baru fix
Makalah pp baru fixMakalah pp baru fix
Makalah pp baru fix
lusianazaskiameca
 
Makalah pp baru fix
Makalah pp baru fixMakalah pp baru fix
Makalah pp baru fix
lusianazaskiameca
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
BePee NaiNs
 
Materi psikologi pendidikan 1
Materi psikologi pendidikan 1Materi psikologi pendidikan 1
Materi psikologi pendidikan 1
jaffichawindy
 
Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran
Psikologi Pembelajaran dan PengajaranPsikologi Pembelajaran dan Pengajaran
Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran
FMx Cafe
 
Psikologi Ina
Psikologi InaPsikologi Ina
Psikologi Ina
inajuniawati
 
Desain kompetensi pembelajaran
Desain kompetensi pembelajaranDesain kompetensi pembelajaran
Desain kompetensi pembelajaran
Andre Andre
 
powerpointstrategipembelajaran-131120022506-phpapp02.pptx
powerpointstrategipembelajaran-131120022506-phpapp02.pptxpowerpointstrategipembelajaran-131120022506-phpapp02.pptx
powerpointstrategipembelajaran-131120022506-phpapp02.pptx
UpiHambuku
 
Makalah 3
Makalah 3Makalah 3
Makalah 3ayu01
 
Ppt uts teknologi pendidikan
Ppt uts teknologi pendidikanPpt uts teknologi pendidikan
Ppt uts teknologi pendidikanLhya Baha
 
Tgs kurikulum individu
Tgs kurikulum individuTgs kurikulum individu
Tgs kurikulum individu
ita_saanah
 

Similar to Makalah 6 (20)

[Penilaian] penilaian psikomotor.270208
[Penilaian] penilaian psikomotor.270208[Penilaian] penilaian psikomotor.270208
[Penilaian] penilaian psikomotor.270208
 
Karakteristik Psikomotorik Peserta Didik
Karakteristik Psikomotorik Peserta DidikKarakteristik Psikomotorik Peserta Didik
Karakteristik Psikomotorik Peserta Didik
 
Makalah Filsafat Olahraga klpk 1.docx
Makalah Filsafat Olahraga klpk 1.docxMakalah Filsafat Olahraga klpk 1.docx
Makalah Filsafat Olahraga klpk 1.docx
 
Bab ii
Bab ii Bab ii
Bab ii
 
Bab ii
Bab ii Bab ii
Bab ii
 
E:\Esensi Dan Repleksi Buku Psikologi Pendidikan
E:\Esensi Dan Repleksi Buku Psikologi PendidikanE:\Esensi Dan Repleksi Buku Psikologi Pendidikan
E:\Esensi Dan Repleksi Buku Psikologi Pendidikan
 
Perumusan Tujuan Intruksional Khusus
Perumusan Tujuan Intruksional KhususPerumusan Tujuan Intruksional Khusus
Perumusan Tujuan Intruksional Khusus
 
Makalah pp baru fix
Makalah pp baru fixMakalah pp baru fix
Makalah pp baru fix
 
Makalah pp baru fix
Makalah pp baru fixMakalah pp baru fix
Makalah pp baru fix
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Materi psikologi pendidikan 1
Materi psikologi pendidikan 1Materi psikologi pendidikan 1
Materi psikologi pendidikan 1
 
Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran
Psikologi Pembelajaran dan PengajaranPsikologi Pembelajaran dan Pengajaran
Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran
 
Psikologi Ina
Psikologi InaPsikologi Ina
Psikologi Ina
 
Psikologi Ina
Psikologi InaPsikologi Ina
Psikologi Ina
 
Desain kompetensi pembelajaran
Desain kompetensi pembelajaranDesain kompetensi pembelajaran
Desain kompetensi pembelajaran
 
powerpointstrategipembelajaran-131120022506-phpapp02.pptx
powerpointstrategipembelajaran-131120022506-phpapp02.pptxpowerpointstrategipembelajaran-131120022506-phpapp02.pptx
powerpointstrategipembelajaran-131120022506-phpapp02.pptx
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
Makalah 3
Makalah 3Makalah 3
Makalah 3
 
Ppt uts teknologi pendidikan
Ppt uts teknologi pendidikanPpt uts teknologi pendidikan
Ppt uts teknologi pendidikan
 
Tgs kurikulum individu
Tgs kurikulum individuTgs kurikulum individu
Tgs kurikulum individu
 

Recently uploaded

Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
DrEngMahmudKoriEffen
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
PikeKusumaSantoso
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 

Makalah 6

  • 1. MATA KULIAH : PENGEMBANGAN PROGRAMPENGAJARAN FISIKA PENILAIAN PSIKOMOTORIK O L E H KELOMPOK IV ADELYNA OKTAVIA NASUTION/ 4123321001 ANDI PUTRA NAINGGOLAN / 4123321004 DEWI RATNA PERTIWI SITEPU / 4123321013 M. FADLI SURIADI / 4123321029 PRODI/KELAS : PENDIDIKAN FISIKA EKS A 2012 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2015
  • 2. i KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas rahmat-Nya maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Penilaian Psikomotorik” untuk tugas mata kuliah Pengembangan Program Pengajaran Fisika. Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas Pengembangan Program Pengajaran Fisika. Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki kami sungguh terbatas. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Akhirnya kami berharap semoga Tuhan YME memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah. Medan, Maret 2015 Penulis
  • 3. ii DAFTAR ISI Kata Pengantar.................................................................................................................. i Daftar Isi............................................................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang............................................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................... 2 1.3 Tujuan............................................................................................................................ 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Penilaian Psikomotorik ................................................................................3 2.2 Ciri-ciri Ranah Penilaian Psikomotor............................................................................4 2.3 Jenis Tes Psikomotor .....................................................................................................4 2.4 Jenis Perangkat Penilaian Psikomotorik ........................................................................7 2.5 Penyusunan Instrumen Penilaian Psikomotor................................................................8 2.6 Penskoran dan Interpretasi Hasil Penilaian....................................................................9 2.7 Analisis Hasil Penilaian Psikomotorik...........................................................................9 2.8 Laporan Hasil Penilaian Psikomotorik...........................................................................10 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................11 DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................12
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu Kebijakan pemerintah di bidang pendidikan adalah rumusan Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 yang mencakup standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana#prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 25 ayat 4 menyatakan bahwa kompetensi lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Hal ini berarti bahwa pembelajaran dan penilaian harus mengembangkan kompetensi peserta didik yang berhubungan dengan ranah afektif (sikap), kognitif (pengetahuan), dan psikomotor (keterampilan). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 20 Tahun 2007 menyebutkan bahwa salah satu prinsip penilaian adalah menyeluruh dan berkesinambungan. Hal ini berarti bahwa penilaian oleh guru mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik. Cakupan aspek penilaian yang dimaksud adalah aspek kognitif (pengetahuan), aspek psikomotor (keterampilan), dan aspek afektif (sikap). Untuk dapat merancang dan melaksanakan penilaian psikomotor yang sesuai dengan standar penilaian, guru harus memiliki pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan yang memadai dalam mengembangkan perangkat penilaian psikomotor. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Apa yang dimaksud dengan ranah psikomotorik? 2. Bagaimana ciri-ciri ranah penilaian psikomotor? 3. Apa saja jenis tes psikomotor? 4. Apa saja yang termasuk jenis perangkat penilaian psikomotorik? 5. Bagaimana penyusunan instrumen penilaian psikomotor? 6. Bagaimana cara penskoran dan interpretasi penilaian psikomotorik? 7. Bagaimana cara menganalisis hasil penilaian psikomotorik? 8. Bagaimana cara pelaporan hasil penilaian psikomotorik?
  • 5. 2 1.3 Tujuan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui pengertian ranah psikomotorik 2. Mengetahui ciri-ciri ranah penilaian psikomotor 3. Mengetahui jenis tes psikomotor 4. Mengetahui perangkat penilaian psikomotorik 5. Mengetahui penyusunan instrumen penilaian psikomotor 6. Mengetahui cara penskoran dan interpretasi penilaian psikomotorik 7. Mengetahui cara menganalisis hasil penilaian psikomotorik 8. Mengetahui cara pelaporan hasil penilaian psikomotorik
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Penilaian Psikomotorik Ranah psikomotor adalah ranah yang berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya. Berkaitan dengan psikomotor, Bloom (1979) berpendapat bahwa ranah psikomotor berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui keterampilan manipulasi yang melibatkan otot dan kekuatan fisik. Singer (1972) menambahkan bahwa mata pelajaran yang berkaitan dengan psikomotor adalah mata pelajaran yang lebih beorientasi pada gerakan dan menekankan pada reaksi–reaksi fisik dan keterampilan tangan. Keterampilan itu sendiri menunjukkan tingkat keahlian seseorang dalam suatu tugas atau sekumpulan tugas tertentu. Menurut Mardapi (2003), keterampilan psikomotor ada enam tahap, yaitu: gerakan refleks, gerakan dasar, kemampuan perseptual, gerakan fisik, gerakan terampil, dan komunikasi nondiskursif. Gerakan refleks adalah respons motorik atau gerak tanpa sadar yang muncul ketika bayi lahir. Gerakan dasar adalah gerakan yang mengarah pada keterampilan komplek yang khusus. Kemampuan perseptual adalah kombinasi kemampuan kognitif dan motorik atau gerak. Kemampuan fisik adalah kemampuan untuk mengembangkan gerakan terampil. Gerakan terampil adalah gerakan yang memerlukan belajar, seperti keterampilan dalam olah raga. Komunikasi nondiskursif adalah kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan gerakan. Buttler (1972) membagi hasil belajar psikomotor menjadi tiga, yaitu: specific responding, motor chaining, rule using. Pada tingkat specific responding peserta didik mampu merespons hal-hal yang sifatnya fisik, (yang dapat didengar, dilihat, atau diraba), atau melakukan keterampilan yang sifatnya tunggal, misalnya memegang raket, memegang bed untuk tenis meja. Pada motor chaining peserta didik sudah mampu menggabungkan lebih dari dua keterampilan dasar menjadi satu keterampilan gabungan, misalnya memukul bola, menggergaji, menggunakan jangka sorong, dll. Pada tingkat rule using peserta didik sudah dapat menggunakan pengalamannya untuk melakukan keterampilan yang komplek.
  • 7. 4 2.2 Ciri-ciri Ranah Penilaian Psikomotor Ranah psikomotor berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui keterampilan manipulasi yang melibatkan otot dan kekuatan fisik. Ranah psikomotor adalah ranah yang berhubungan aktivitas fisik, misalnya; menulis, memukul, melompat dan lain sebagainya. Tabel Kaitan antara kegiatan pembelajaran dengan domain tingkatan aspek Psikomotorik Tingkat Deskripsi 1. Gerakan Refleks Arti: gerakan refleks adalah basis semua perilaku bergerak, respons terhadap stimulus tanpa sadar. Misalnya: melompat,menunduk,berjalan,menggerakkan leher dan kepala, menggenggam, memegang. Contoh kegiatan belajar: mengupas mangga dengan pisau memotong dahan bunga menampilkan ekspresi yang berbeda meniru gerakan polisi lalulintas, juru parker meniru gerakan daun berbagai tumbuhan yang diterpa angin 2. Gerakan dasar (basic fundamental movements). Arti: gerakan ini muncul tanpa latihan tapi dapat diperhalus melalui praktik gerakan ini terpola dan dapat ditebak . Contoh kegiatan belajar: contoh gerakan tak berpindah: bergoyang, membungkuk, merentang, mendorong, menarik, memeluk, berputar. contoh gerakan berpindah: merangkak, maju perlahan-lahan, muluncur, berjalan, berlari, meloncat-loncat, berputar mengitari, memanjat. Contoh gerakan manipulasi: menyusun balok/blok, menggunting, menggambar dengan krayon, memegang dan melepas objek, blok atau mainan. Keterampilan gerak tangan dan jari-jari: memainkan bola, menggambar.
  • 8. 5 3. Gerakan Persepsi (Perceptual obilities) Arti : Gerakan sudah lebih meningkat karena dibantu kemampuan perceptual. Contoh kegiatan belajar: menangkap bola, mendrible bola. melompat dari satu petak ke petak lain dengan 1 kali sambil menjaga keseimbangan. memilih satu objek kecil dari sekelompok objek yang ukurannya bervariasi. membaca melihat terbangnya bola pingpong. melihat gerakan pendulun menggambar simbol geometri. menulis alphabet. mengulangi pola gerak tarian. memukul bola tenis, pingpong. membedakan bunyi beragam alat musik. membedakan suara berbagai binatang. mengulangi ritme lagu yang pernah didengar. membedakan berbagai tekstur dengan meraba. 4. Gerakan Kemampuan fisik (Psycal abilities). Arti: gerak lebih efisien, berkembang melalui kematangan dan belajar. Contoh kegiatan belajar: menggerakkan otot/sekelompok otot selama waktu tertentu. berlari jauh. mengangkat beban. menarik-mendorong. melakukan push-up. kegiatan memperkuat lengan, kaki dan perut. menari. melakukan senam. melakukan gerakan pesenam, pemain biola, pemain bola. 5. Gerakan terampil (Skilled movement) Arti: dapat mengontrol berbagai tingkat gerak – terampil, tangkas, cekatan melakukan gerakan yang sulit dan rumit (kompleks). Contoh kegiatan belajar: melakukan gerakan terampil berbagai cabang olahraga
  • 9. 6 menari, berdansa membuat kerajinan tangan menggergaji mengetik bermain piano memanah skating melakukan gerak akrobatik melakukan koprol yang sulit 6. Gerakan indah dan kreatif (Non- discursive communication). Arti: mengkomunikasikan perasaan melalui gerakan. Diantaranya, gerak estetik: gerakan-gerakan terampil yang efisien dan indah. gerakan kreatif: gerakan-gerakan pada tingkat tertinggi untuk mengkomunikasikan peran. Contoh kegiatan belajar: kerja seni yang bermutu (membuat patung, melukis, menari balet). melakukan senam tingkat tinggi. bermain drama (acting). keterampilan olahraga tingkat tinggi 2.3 Jenis Tes Psikomotor Tes untuk mengukur ranah psikomotorik adalah tes untuk mengukur penampilan atau kinerja (performance) yang telah dikuasai oleh peserta didik. Tes tersebut dapat berupa tes paper and pencil, tes identifikasi, tes simulasi, dan tes unjuk kerja. 1. Tes Simulasi Kegiatan psikomotorik yang dilakukan melalui tes ini, jika tidak ada alat yang sesungguhnya yang dapat dipakai untuk memperagakan penampilan peserta didik, sehingga peserta didik dapat dinilai tentang penguasaan keterampilan dengan bantuan peralatan tiruan atau berperaga seolah-olah menggunakan suatu alat yang sebenarnya. 2. Tes Unjuk Kerja (Work Sample) Kegiatan psikomotorik yang dilakukan melalui tes ini, dilakukan dengan sesungguhnya dan tujuannya untuk mengetahui apakah peserta didik sudah menguasai/terampil
  • 10. 7 menggunakan alat tersebut. Misalnya dalam melakukan praktik pengaturan lalu lintas lalu lintas di lapangan yang sebenarnya Tes simulasi dan tes unjuk kerja, semuanya dapat diperoleh dengan observasi langsung ketika peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran. Lembar observasi dapat menggunakan daftar cek (check-list) ataupun skala penilaian (rating scale). Psikomotorik yang diukur dapat menggunakan alat ukur berupa skala penilaian terentang dari sangat baik, baik, kurang, kurang, dan tidak baik. Secara teknis penilaian ranah psikomotor dapat dilakukan dengan pengamatan (perlu lembar pengamatan) dan tes perbuatan. 1. Dalam ranah psikomotorik yang diukur meliputi: 2. Gerak refleks, 3. Gerak dasar fundamen, 4. Keterampilan perseptual; diskriminasi kinestetik, diskriminasi visual, diskriminasi auditoris, diskriminasi taktis, keterampilan perseptual yang terkoordinasi, 5. Keterampilan fisik, 6. Gerakan terampil, 7. Komunikasi non diskusi (tanpa bahasa-melalui gerakan) meliputi: gerakan ekspresif, gerakan interprestatif. 2.4 Jenis Perangkat Penilaian Psikomotorik Untuk melakukan pengukuran hasil belajar ranah psikomotor, ada dua hal yang perlu dilakukan oleh pendidik, yaitu membuat soal dan membuat perangkat/instrumen untuk mengamati unjuk kerja peserta didik. Soal untuk hasil belajar ranah psikomotor dapat berupa lembar kerja, lembar tugas, perintah kerja, dan lembar eksperimen. Instrumen untuk mengamati unjuk kerja peserta didik dapat berupa lembar observasi atau portofolio. Lembar observasi adalah lembar yang digunakan untuk mengobservasi keberadaan suatu benda atau kemunculan aspek-aspek keterampilan yang diamati. Lembar observasi dapat berbentuk daftar periksa/check list atau skala penilaian (rating scale). Daftar periksa berupa daftar pertanyaan atau pernyataan yang jawabannya tinggal memberi check (centang) pada jawaban yang sesuai dengan aspek yang diamati. Skala penilaian adalah lembar yang digunakan untuk menilai unjuk kerja peserta didik atau menilai kualitas pelaksanaan aspek- aspek keterampilan yang diamati dengan skala tertentu, misalnya skala 1 - 5. Portofolio adalah kumpulan pekerjaan peserta didik yang teratur dan berkesinambungan sehingga
  • 11. 8 peningkatan kemampuan peserta didik dapat diketahui untuk menuju satu kompetensi tertentu. 2.5 Penyusunan Instrumen Penilaian Psikomotor Sebaiknya guru merancang secara tertulis sistem penilaian yang akan dilakukan selama satu semester. Rancangan penilaian ini sifatnya terbuka, sehingga peserta didik, guru lain, dan kepala sekolah dapat melihatnya. Langkah-langkah penulisan rancangan penilaian adalah: 1. Mencermati silabus yang sudah ada 2. Menyusun rancangan sistem penilaian berdasarkan silabus yang telah disusun Selanjutnya, rancangan penilaian ini diinformasikan kepada peserta didik pada awal semester. Dengan demikian sistem penilaian yang dilakukan guru semakin sempurna atau semakin memenuhi prinsip –prinsip penilaian. Instrumen Penilaian psikomotor terdiri atas soal atau perintah dan pedoman penskoran untuk menilai unjuk kerja peserta didik dalam melakukan perintah/soal tersebut. 1. Penyusunan Soal Langkah pertama yang harus dilakukan oleh penulis soal ranah psikomotor adalah mencermati kisi-kisi instrumen yang telah dibuat. Soal harus dijabarkan dari indikator dengan memperhatikan materi pembelajaran. 2. Pedoman Penskoran Pedoman penskoran dapat berupa daftar periksa observasi atau skala penilaian yang harus mengacu pada soal. Soal/lembar tugas/perintah kerja ini selanjutnya dijabarkan menjadi aspek-aspek keterampilan yang diamati. Cara menuliskan daftar periksa observasi atau skala penilaiannya sebagai berikut. a. Mencermati soal b. Mengidentifikasi aspek-aspek keterampilan kunci c. Mengidentifikasi aspek-aspek keterampilan dari setiap aspek keterampilan kunci d. Menentukan jenis instrumen untuk mengamati kemampuan peserta didik, apakah daftar periksa observasi atau skala penilaian e. Menuliskan aspek-aspek keterampilan dalam bentuk pertanyaan/pernyataan ke dalam tabel f. Membaca kembali skala penilaian atau daftar periksa observasi untuk meyakinkan bahwa instrumen yang ditulisnya sudah tepat
  • 12. 9 g. Meminta orang lain untuk membaca atau menelaah instrumen yang telah ditulis untuk meyakinkan bahwa instrumen itu mudah dipahami oleh orang lain. Langkah (f) adalah upaya penulis agar instrumen memiliki validitas isi tinggi, sedangkan langkah (g) adalah upaya penulis agar instrumen memiliki reliabilitas tinggi. 2.6 Penskoran dan Interpretasi Hasil Penilaian Hal pertama yang harus diperhatikan dalam melakukan penskoran adalah ada atau tidak adanya perbedaan bobot tiap-tiap aspek keterampilan yang ada dalam skala penilaian atau daftar periksa observasi. Apabila tidak ada perbedaan bobot maka penskorannya lebih mudah. Skor akhir sama dengan jumlah skor tiap-tiap butir penilaian. Selanjutnya untuk menginterpretasikan, hasil yang dicapai dibandingkan dengan acuan atau kriteria. Oleh karena pembelajaran ini menggunakan pendekatan belajar tuntas dan berbasis kompetensi maka acuan yang digunakan untuk menginterpretasikan hasil penilaian kinerja dan hasil kerja peserta didik adalah acuan kriteria. 2.7 Analisis Hasil Penilaian Penilaian yang diselenggarakan oleh pendidik mempunyai banyak kegunaan, baik bagi peserta didik, satuan pendidikan, ataupun bagi pendidik sendiri. Secara rinci dapat dijelaskan manfaat penilaian, yaitu: 1. Mengetahui tingkat ketercapaian Standar Kompetensi yang sudah dijabarkan ke Kompetensi Dasar. 2. Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan kemampuan peserta didik. 3. Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik. 4. Mendorong peserta didik belajar/berlatih. 5. Mendorong pendidik untuk mengajar dan mendidik lebih baik. 6. Mengetahui keberhasilan satuan pendidikan dan mendorongnya untuk berkarya lebih terfokus dan terarah. Untuk mendapatkan manfaat seperti yang telah dijelaskan di atas maka perlu dilakukan analisis terhadap hasil tes/penilaian yang telah dicapai oleh peserta didik. Caranya yaitu dengan membuat tabel spesifikasi yang dapat menunjukkan kompetensi dasar, indikator, atau aspek keterampilan mana yang belum dikuasai oleh peserta didik. Selanjutnya, aspek keterampilan yang belum dikuasai itu dituliskan dalam kolom keterangan.
  • 13. 10 2.8 Laporan Hasil Penilaian Psikomotorik Hasil belajar peserta didik mencakup tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Oleh karena itu laporan hasil belajar peserta didik juga harus mencakup ketiga ranah tersebut. Informasi ranah afektif dapat diperoleh melalui kuesioner atau pengamatan yang sistematik. Informasi ranah kognitif dan psikomotor diperoleh dari sistem penilaian yang digunakan untuk mata pelajaran, sesuai dengan tuntutan kompetensi dasar. Jadi tidak semua mata pelajaran memiliki nilai untuk ranah psikomotor. Hasil belajar ranah kognitif, psikomotor, dan afektif tidak dijumlahkan, karena dimensi yang diukur berbeda. Masing-masing dilaporkan sendiri-sendiri dan memiliki makna yang sama penting. Ada peserta didik yang memiliki kemampuan kognitif tinggi, kemampuan psikomotor cukup, dan memiliki minat belajar yang cukup. Namun ada peserta didik lain yang memiliki kemampuan kognitif cukup, kemampuan psikomotor tinggi. Bila skor kemampuan kedua peserta didik ini dijumlahkan, bisa terjadi skornya sama, sehingga kemampuan kedua orang ini tampak sama walau sebenarnya karakteristik kemampuan mereka berbeda. Selain itu, ada informasi penting yang hilang, yaitu karakteristik spesifik kemampuan masing-masing individu. Di dunia ini ada orang yang kemampuan berpikirnya tinggi, tetapi kemampuan psikomotornya rendah. Agar sukses, orang ini harus bekerja pada bidang pekerjaan yang membutuhkan kemampuan berpikir tinggi dan tidak dituntut harus melakukan kegiatan yang membutuhkan kemampuan psikomotor yang tinggi. Oleh karena itu, laporan hasil belajar harus dinyatakan dalam tiga ranah tersebut. Laporan hasil belajar peserta didik untuk setiap akhir semester berupa rapor yang disampaikan kepada orang tua peserta didik. Untuk meningkatkan akuntabilitas satuan pendidikan, hasil belajar peserta didik dilaporkan kepada dinas pendidikan, dan sebaiknya juga dilaporkan ke masyarakat. Laporan ini dapat berupa laporan perkembangan prestasi akademik sekolah yang ditempelkan di tempat pengumuman sekolah.
  • 14. 11 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 1. Ranah psikomotor adalah ranah yang berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya. 2. Ciri-ciri Ranah Penilaian Psikomotor  Gerakan Refleks  Gerakan dasar (basic fundamental movements).  Gerakan Persepsi (Perceptual obilities)  Gerakan Kemampuan fisik (Psycal abilities).  Gerakan terampil (Skilled movement)  Gerakan indah dan kreatif (Non-discursive communication). 3. Tes untuk mengukur ranah psikomotorik adalah tes untuk mengukur penampilan atau kinerja (performance) yang telah dikuasai oleh peserta didik. Tes tersebut dapat berupa tes paper and pencil, tes identifikasi, tes simulasi, dan tes unjuk kerja. 4. Untuk melakukan pengukuran hasil belajar ranah psikomotor, ada dua hal yang perlu dilakukan oleh pendidik, yaitu membuat soal dan membuat perangkat/instrumen untuk mengamati unjuk kerja peserta didik. 5. Rancangan penilaian ini sifatnya terbuka, sehingga peserta didik, guru lain, dan kepala sekolah dapat melihatnya 6. Instrumen Penilaian psikomotor terdiri atas soal atau perintah dan pedoman penskoran untuk menilai unjuk kerja peserta didik dalam melakukan perintah/soal tersebut. 7. Laporan hasil belajar peserta didik untuk setiap akhir semester berupa rapor yang disampaikan kepada orang tua peserta didik
  • 15. 12 DAFTAR PUSTAKA Tanjung, Ratna. 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Medan: UNIMED Press Tim PEKERTI-AA PPSP LPP Universitas Sebelas Maret. 2007. Panduan Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Universitas Sebelas Maret Pengembangan Perangkat Penilaian Psikomotor. PDF kemilauhijau.blogspot.com/2013/05/assesment-pembelajaran-penilaian.html http://iindahwati.blogspot.com/2013/05/evaluasi-ranah-psikomotorik-siswa.html