SlideShare a Scribd company logo
MAKALAH
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
DOSEN :PRO.DR.MARZUKINOOR,M.SI
NAMA MAHASISWA:MAILAN BASTARI
NPM:17.11.62.030
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul KURIKULUM BERBASIS
KOMPETENSI .Ucapan terima kasih sedalam-dalamya kepada dosen mata kuliah dan teman-
teman yang telah membimbing dan membantu dalam penulisan makalah ini. Tidak lupa kami
ucapkan terimakasih kepada orang tua yang telah memberikan dukungan serta do’a dan perhatian
yang luar biasa sehingga tugas ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk lebih mengerti dan memahami mengenai
Kurikulum Berbasis Kompetensi, dan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen mata
kuliah.
Menyadari bahwa makalah yang telah disusun ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan, maka hal itu semua tidak lepas dari ketidak sempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan
saran dari semua pihak sangatlah diharapkan untuk membangun dalam penulisan makalah
selanjutnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat menjadi acuan serta koreksi
untuk lebih baik lagi.
Pringsewu, November 2018
Mailan Bastari
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG......................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................... 2
C.TUJUAN PENULISAN........................................................................................ 2
BAB II
PEMBAHASAN............................................................................................................. 3
A.PENGERTIAN KURIKULUM............................................................................ 2
B. PENGERTIAN KOMPETENSI.......................................................................... 5
C.LATAR BELAKANG KBK................................................................................. 7
D. PENGERTIAN KBK........................................................................................... 8
E. KARAKTERISTIK KBK..................................................................................... 10
F. PRINSIP KBK...................................................................................................... 12
G. KOMPONEN UTAMA KBK.............................................................................. 14
H. PELAKSANAAN KBK..................................................................................... 15
I. EVALUASI KBK................................................................................................. 17
J. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN KBK.................................................... 18
BAB III
PENUTUP....................................................................................................................... 21
A. KESIMPULAN.................................................................................................... 21
B. SARAN................................................................................................................. 23
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 24
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Akibat adanya perkembangan dan perubahan global dalam berbagai aspek kehidupan
yang datang begitu cepat, telah menjadi tantangan nasional dan menuntut perhatian segera dan
serius. Hal ini sangat beralasan karena fenomena dalam era global khususnya yang berkaitan
dengan dunia kerja selalu ditandai oleh ketidak pastian, semakin cepat dan sering berubah, dan
menuntut fleksibilitas yang lebih besar. Perubahan ini secara mendasar tidak saja menuntut
angkatan kerja yang mempunyai kemampuan bekerja dalam bidangnya (hard
competencies) namun juga sangat penting untuk menguasai kemampuan menghadapi perubahan
serta memanfaatkan perubahan itu sendiri (soft competence). Oleh karena itu menjadi tantangan
pendidikan kejuruan untuk mampu mengintegrasikan kedua macam komponen kompetensi
tersebut secara terpadu dalam menyiapkan peserta didik untuk memiliki kemampuan bekerja
dan berkembang di masa depan.
Salah satu upaya untuk mengantisipasi perubahan dan perkembangan global tersebut
adalah dengan mengembangkan kurikulum pendidikan khususnya pada pendidikan kejuruan
yang mampu memberikan keterampilan dan keahlian untuk dapat bertahan hidup dan
berkompetisi dalam perubahan, pertentangan, ketidak menentuan,ketidak pastian, dan kesulitan
dalam kehidupan. Salah satu langkah strategis untuk mengantisipasi permasalahan tersebut
adalah dengan diterapkannya Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).
Lebih lanjut menurut Djemari Mardapi (2003), ada dua pertimbangan perlunya
menerapkan kurikulum berbasis kompetensi (KBK), pertama persaingan yang terjadi diera
global terletak pada kemampuan SDM hasil lembaga pendidikan, dan kedua standar kompetensi
yang jelas akan memudahkan lembaga pendidikan dalam mengembangkan sistem penilaiannya.
Berdasarkan dua pertimbangan tersebut, sesungguhnya penerapan KBK bukan semata-mata
sebagai upaya perbaikan terhadap kurikulum sebelumnya, akan tetapi lebih disebabkan oleh
situasi dan kebutuhan masyarakat yang menuntut tersedianya SDM yang unggul dan kompeten.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan kurikulum?
2. Apa yang dimaksud dengan kompetensi?
3. Apa yang melatarbelakangi Kurikulum Berbasis Kompetensi?
4. Apa yang dimaksud dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi?
5. Apa saja karakteristik dari Kurikulum Berbasis Kompetensi?
6. Apa sajakah yang menjadi prinsip Kurikulum Berbasis Kompetensi?
7. Apa sajakah komponen utama dari Kurikulum Berbasis Kompetensi?
8. Bagaimanakah pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi?
9. Bagaimanakah evaluasi Kurikulum Berbasis Kompetensi?
10. Apa saja keunggulan dan kelemahan Kurikulum Berbasis Kompetensi?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui pengertian dari kurikulum.
2. Mengetahui pengertian dari kompetensi.
3. Mengetahui latar belakang dari Kurikulum Berbasis Kompetensi.
4. Mengetahui pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi.
5. Mengetahui karakteristik Kurikulum Berbasis Kompetensi.
6. Mengetahui prinsip Kurikulum Berbasis Kompetensi.
7. Mengetahui komponen utama Kurikulum Berbasis Kompetensi.
8. Mengetahui pelaksanaan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi.
9. Mengetahui evaluasi dari Kurikulum Berbasis Kompetensi.
10. Mengetahui keunggulan dan kelemahan KBK.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KURIKULUM
Untuk memahami tentang makna dari kurikulum, berikut ini akan disampaikan
pengertian dari kurikulum berdasarkan pendapat dari berbagai ahli. Menurut Hilda Taba
(1962), mengemukakan bahwa kurikulum adalah: “A curriculum usually contains a statement of
aims and of specific objectives; it indicates some selection and organization of content; it either
implies or manifests certain patterns of learning and teaching, whether because the objectives
demand them or because the content organization requires them. Finally, it includes a program
of evaluation of the outcomes”. Pengertian kurikulum menurut Hilda Taba tersebut menekankan
pada tujuan suatu statemen, tujuan-tujuan khusus, memilih dan mengorganisir suatu isi,
implikasi dalam pola pembelajaran dan adanya evaluasi.
Sementara Unruh dan Unruh (1984) mengemukakan bahwa “curriculum is definedas a
plan for achieving intended learning outcomes: a plan concerned with purposes, withwhat is to
be learned, and with the result of instruction”. Ini berarti bahwa kurikulum merupakan suatu
rencana untuk mencapai keberhasilan pembelajaran yang di dalamnya mencakup rencana yang
berhubungan dengan tujuan, dengan apa yang harus dipelajari, dan dengan hasil dari
pembelajaran.
Lebih lanjut Olivia (1997), menyatakan bahwa: “ we may think of the curriculum as a
program, a plan, content, and learning experiences, whereas we may characterizeinstruction as
methods, the teaching act, implementation, and presentation”. Oliviatermasuk orang yang setuju
dengan pemisahan antara kurikulum dengan pengajaran dan merumuskan kurikulum sebagai a
plan or program for all the experiences that the learneren counters under the direction of the
school. Pendapat yang sedikit berbeda tentang kurikulum dikemukakan oleh Marsh (1997), yang
mengemukakan bahwa kurikulum merupakan suatu hubungan antara perencanaan-perencanaan
dengan pengalaman-pengalaman yang harus dialami oleh seorang siswa di bawah bimbingan
sekolah. Senada dengan Marsh, Schubert (1986) mengatakan the interpretation that teachers
give to subject matter and the classroom atmosphere constitutes the curriculum that
students actually experience.
Pengertian di atas menggambarkan definisi kurikulum dalam arti teknis pendidikan.
Pengertian tersebut diperlukan ketika proses pengembangan kurikulum sudah menetapkan apa
yang ingin dikembangkan, model apa yang seharusnya digunakan dan bagaimana suatu dokumen
harus dikembangkan. Kebanyakan dari pengertian itu berorientasi pada kurikulum sebagai upaya
untuk mengembangkan diri peserta didik, pengembangan disiplin ilmu, atau kurikulum untuk
mempersiapkan peserta didik untuk suatu pekerjaan tertentu.
Selanjutnya Dool (1993) memperkuat pendapatnya tentang kurikulum yang ada sekarang
dengan mengatakan: ”Education and curriculum have borrowed some conceptsfrom the stable,
nonechange concept – for example, children following the pattern of theirparents, IQ as
discovering and quantifying an innate potentiality. However, for the mostpart modernist
curriculum thought have adopted the closed version, one where – troughfocusing – knowledge is
transmitted, transferred. This is, I believe, what our bestcontemporary schooling is all about.
Transmission frames our teaching-learning process”.Dengan transfer dan transmisi maka
kurikulum menjadi suatu fokus pendidikan yang ingin mengembangkan pada diri peserta didik
apa yang sudah terjadi dan berkembang di masyarakat. Kurikulum tidak menempatkan peserta
didik sebagai subjek yang mempersiapkan dirinya bagi kehidupan masa datang tetapi harus
mengikuti berbagai hal yang dianggap berguna berdasarkan apa yang dialami oleh orang tua
mereka.Dalam konteks ini maka disiplin ilmu memiliki posisi sentral yang menonjol
dalam kurikulum. Kurikulum, dan pendidikan, haruslah mentransfer berbagai disiplin
ilmu sehingga peserta didik menjadi warga masyarakat yang dihormati.
Lebih lanjut menurut Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, pada pasal 1 ayat (19), menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Lebih lanjut pada pasal 36 ayat (3) disebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang
dan jenis pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan
memperhatikan:
- peningkatan iman dan takwa;
- peningkatan akhlak mulia;
- peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik;
- keragaman potensi daerah dan lingkungan;
- tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
- tuntutan dunia kerja;
- perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
- agama;
- dinamika perkembangan global; dan
- persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
Dari berbagai pengertian tentang kurikulum di atas dapat disimpulkan bahwa pada
dasarnya kurikulum harus memuat berbagai aspek pengembangan kepribadian peserta didik
yang menyeluruh dan pengembangan pembangunan masyarakat dan bangsa, ilmu, kehidupan
agama, ekonomi, budaya, seni, teknologi dan tantangan kehidupan global.
B. PENGERTIAN KOMPETENSI
Finch dan Crunkilton (1999:220), mendefinisikan kompetensi sebagai
penguasaan terhadap suatu tugas, keterampilan, sikap, dan apresiasi yang diperlukan untuk
menunjang keberhasilan. Pernyataan tersebut dapat ditulis sebagai: “… competencies for
vocational and technical education are those tasks, skills, attitudes, values, and appreciations
that are deemed critical to successful employment”. Menurut definisi ini kompetensi memiliki
agregat pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat mendukung keberhasilan dalam
melakukan pekerjaan, dan untuk mencapai kompetensi lulusan diperlukan kurikulum.
Robert A. Roe (2001), menyatakan bahwa kompetensi adalah: Competence is defined as
the ability to adequately perform a task, duty or role. Competence integrates knowledge, skills,
personal values and attitudes. Competence builds on knowledge and skills and is acquired
through work experience and learning by doing. Dari definisi tersebut kompetensi dapat
digambarkan sebagai kemampuan untuk melaksanakan satu peran atau tugas, kemampuan
mengintegrasikan pengetahuan, ketrampilan-ketrampilan, sikap-sikap dan nilai-nilai pribadi, dan
kemampuan untuk membangun pengetahuan dan keterampilan yang didasarkan pada
pengalaman dan pembelajaran yang dilakukan.
Menurut Garcia-Barbero (1998:167), menyebutkan bahwa kompetensi adalah kombinasi
dari sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas
profesional. Sedangkan Dobson (2003:8) memberikan defenisi kompetensi, yaitu: A competency
is defined in terms of what a person is required to do (performance), under what conditions it is
to be done (conditions) and how well it is to be done (standards).Pengertian dari pernyataan di
atas menyatakan bahwa kompetensi didefinisikan bahwa seseorang diharuskan untuk melakukan
suatu pekerjaan (kinerja), dimana hal tersebut harus dilakukan sesuai dengan kondisi yang telah
ditentukan dan apa yang dikerjakan tersebut memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan
(standar).
Berdasarkan SK Mendiknas nomor 045/U/2002, menyatakan bahwa kompetensi adalah
seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk
dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.
C. LATAR BELAKANG KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
Terdapat beberapa isu yang mendasari penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK),
diantaranya adalah:
1. Masalah Mutu Pendidikan rendah: Indonesia berada diperingkat 109 sedangkan
Malaysia berada di peringkat 61 dari seluruh jumlah negara-negara di dunia ini, dan berada di
peringkat 112 menurut HDI 2003. Hal ini disebabkan oleh:
a. Pendidikan diselenggarakan untuk kepentingan penyelenggara bukan untuk peserta didik.
Pembelajaran diselenggarakan bersifat pemindahaan isi (content transmission). Tugas pengajar
hanya sebagai penyampai pokok bahasa. Mutu pengajaran tidak jelas karena diukur hanya daya
serap sesaat yang diungkap lewat proses penilaian hasil belajar yang artifisial. Pengajaran tidak
diarahkan kepada partisipatori total dari peserta didik yang pada akhirnya dapat melekat
sepenuhnya dalam diri peserta didik.
b. Aspek afektif cenderung terabaikan.
c. Diskriminasi penguasaan wawasan terjadi akibat anggapan bahwa yang di pusat mengetahui
segalanya dibandingkan dengan yang di cabang, yang di cabang merasa lebih tahu dibandingkan
dengan yang di ranting, begitu seterusnya. Jadi, diskriminasi sistematis terjadi akibat pola
pembelajaraan yang subyek-obyek.
d. Pengajar selalu mereduksi teks yang ada dengan harapan tidak salah melangkah. Teks atau
buku acuan dianggap segalanya jika telah menyampaikan isi buku acuan maka dianggap sudah
berhasil.
2. Masalah Keaneka ragaman Kondisi Peserta Didik: Hal ini dapat dilihat dari
kenyataan bahwa :
a. Setiap peserta didik adalah unik, Peserta didik mempunyai kelebihan dan kelemahan
masing-masing. Oleh karena itu, proses penyeragaman dan penyamarataan akan membunuh
keunikan tersebut.
b. Usia anak merupakan usia yang paling kreatif dalam hidup manusia, namun dunia
pendidikan sering tidak memberi kesempatan bagi kreatifitas.
3. Tantangan Globalisasi. Pada konteks dunia globalisasi, kemajuan informasi,
komunikasi dan teknologi menyebabkan terjadinya fenomena perkembangan ekonomi berbasis
pengetahuan. Pasar bebas, kemampuan bersaing, penguasaan pengetahuan dan teknologi,
menjadi makin penting untuk kemajuan suatu bangsa.
4. Tantangan Sumber Daya Alam. Sumber daya alam yang semakin terbatas tidak dapat
menjadi tumpuan modal, karena sumber kesejahteraan suatu bangsa telah bergeser dari modal
fisik ke modal intelektual, pengetahuan, sosial, dan kredibilitas.
5. Otonomi Daerah. UU No. 22 tahun 1999 dan pp No. 25 tahun 2000 berimplikasi
terhadap kebijaksanaan pengelolaan pendidikan dari yang bersifat sentralistik ke desentralistik.
Perubahan pengelolaan tersebut merupakan upaya pemberdayaan daerah dan sekolah dalam
peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan, terarah dan menyeluruh. Wujud dari
pelaksanaan desentralisasi pendidikan dalam bidang kurikulum yaitu pembuatan silabus yang
dibuat oleh daerah dan sekolah.
D. PENGERTIAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dapat diartikan sebagai suatu konsep kurikulum
yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan
standar performasi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik berupa
penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu. Dengan demikian penerapan kurikulum
dapat menumbuhkan tanggung jawab, dan partisipasi peserta didik untuk belajar menilai dan
mempengaruhi kebijakan umum, serta memberanikan diri berperan dalam berbagai kegiatan di
sekolah maupun masyarakat (Mulyasa, 2002 : 39).
KBK diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai,
sikap, dan minat peserta didik agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, ketepatan,
dan keberhasilan dengan penuh tanggung jawab. KBK memfokuskan pemerolehan kompetensi-
kompetensi tertentu oleh peserta didik. Oleh karena itu kurikulum ini mencakup sejumlah
kompetensi, dan seperangkat tujuan pembelajaran yang dinyatakan sedemikian rupa. Sehingga
pencapaiannya dapat diamati dalam bentuk perilaku atau keterampilan peserta didik sebagai
suatu kriteria keberhasilan.
Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) menuntut guru yang berkualitas dan profesional
untuk melakukan kerjasama dalam rangkaian meningkatkan kualitas pendidikan. Dalam
hubungannya dengan pembelajaran memenuhi spesifikasi tertentu dalam proses belajar. Kay
(1977) dalam Mulyasa, mengemukakan bahwa “pendidikan berbasis kompetensi selalu dilandasi
oleh rasionalitas yang dilakukan dengan penuh kesadaran “mengapa” dan “bagaimana” jadi
perbuatan tersebut dilakukan” (Mulyasa, 2002 : 23).
Dari pendapat tersebut dapat dipahami bahwa kurikulum berbasis kompetensi berorientasi
pada kreativitas individu untuk melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran dan efek (dampak)
yang diharapkan yang muncul dari peserta didik melalui serangkaian pengalaman belajar yang
bermakna, dan keberagaman yang dapat dimanifestasikan sesuai dengan kebutuhannya.
Rumusan kompeten dalam kurikulum berbasis kompetensi ini merupakan pernyataan apa yang
diharapkan dapat diketahui, disikapi, atau dilakukan siswa dalam setiap tingkatan kelas dan
Madrasah, sekaligus menggambarkan kemajuan siswa yang dicapai secara bertahap dan
berkelanjutan untuk menjadi kompeten. KBK merupakan suatu konsep kurikulum yang
menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas oleh peserta
didik berupa penguasaan terhadap seperangkat pengetahuan, kemampuan, sikap dan minat
peserta didik agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran dengan penuh tanggung
jawab.
Hall (1986) dalam Mulyasa menyatakan bahwa “setiap peserta didik dapat mencapai
tujuan pembelajaran secara optimal, jika diberikan waktu yang cukup” (Mulyasa, 2002 : 41).
Pendapat tersebut menunjukkan bahwa perhatian harus dicurahkan kepada waktu yang
diperlukan untuk kegiatan belajar. Perbedaan antara peserta didik yang pandai dengan yang
kurang (bodoh) hanya terletak pada masalah waktu, peserta didik yang bodoh memerlukan waktu
yang cukup lama untuk mempelajari sesuatu atau memecahkan suatu masalah, sementara yang
pandai bisa cepat melakukannya.
Kemampuan yang dimiliki peserta didik untuk berkreasi dan berimajinasi jika diberikan
kesempatan dan peran aktif guru terhadap siswa yang secara tidak langsung akan memberikan
dampak terhadap penguasaan apa yang telah diajarkan guru.
Kurikulum berbasis kompetensi menuntut guru yang berkualitas dan profesional untuk
melakukan kerjasama dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan. Meskipun demikian,
konsep ini tentu saja tidak dapat digunakan sebagai resep untuk memecahkan semua masalah
pendidikan, namun dapat memberi sumbangan yang cukup signifikan, terhadap perbaikan
pendidikan (Mulyasa, 2002 : 40).
E. KARAKTERISTIK KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) memiliki sejumlah kompetensi yang harus
dikuasai oleh peserta didik, penilaian dilakukan berdasarkan standar khusus oleh peserta didik,
sebagai hasil demonstrasi kompetensi yang ditunjukkan oleh peserta didik, pembelajaran lebih
menekankan pada kegiatan individual personal untuk menguasai kompetensi yang
dipersyaratkan.
Depdiknas (2002) mengemukakan bahwa kurikulum berbasis kompetensi memiliki
karakteristik sebagai berikut :
a. Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal.
b. Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagamaan.
c. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi.
d. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lain yang memenuhi unsur
edukatif.
e. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian
suatu kompetensi.
Selanjutnya Mulyasa menjelaskan bahwa sedikitnya dapat diidentifikasi enam
karakteristik kurikulum berbasis kompetensi, yaitu:
1. Sistem belajar dengan modul.
Modul adalah suatu proses pembelajaran mengenai suatu satuan bahasan tertentu yang
disusun secara sistematis, oprasional, dan terarah untuk digunakan oleh peserta didik, disertai
dengan pedoman penggunaannya untuk para guru. Modul ini bertujuan untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pembelajaran disekolah, baik waktu, dana, fasilitas, maupun tenaga guna
mencapai tujuan secara optimal.
Modul pada umumnya terdiri dari beberapa komponen sebagai berikut:
a. Lembar kegiatan peserta didik
b. Lembar kerja
c. Kunci lembar kerja
d. Lembar soal
e. Lembar jawaban
f. Kunci jawaban
Pembelajaran dengan sistim modul ini mempunyai beberapa keunggulan, diantaranya:
a. Berfokus pada kemampuan individual peserta didik
b. Adanya kontrol terhadap hasil belajar melalui peggunaan standar kompetensi dalam setiap
modu; yang harus dicapai oleh setiap peserta didik.
c. Relevansi kurikulum ditunjukkan dengan adanya tujuan dan cara pencapaiannya, sehingga
peserta didik dapat mengetahui keterkaitan antara pembelajaran dan hasil yang akan
diperolehnya.
2. Menggunakan keseluruhan sumber belajar
Dalam KBK seorang guru tidak lagi menjadi aktor utama dalam proses pembelajaran,
karena pembelajaran dapat dilakukan dengan mendayagunakan aneka ragam sumber belajar.
Sumber belajar dapat mencakup manusia, bahan atau pesan pembelajaran, lingkungan, alat dan
peralatan, serta aktivitas.
3. Pengalaman lapangan
Pengalaman lapangan untuk lebih mengakrabkan hubungan antara guru dan peserta didik
lebih ditekankan dalam KBK ini. Keterlibatan guru dalam pembelajaran disekolah memudahkan
mereka untuk mengikuti perkembangan yang terjadi selama peserta didik mengikuti
pembelajaran.
4. Strategi belajar individual personal
Belajar individual adalah belajar berdasarkan tempo belajar peserta didik, sedangkan
belajar personal adalah interaksi edukatif berdasarkan keunikan peserta didik; bakat, minat, dan
kemampuan (personalisasi).
5. Kemudahan belajar
Kombinasi antara pembelajaran individual personal dengan pengalaman lapangan, dan
pembelajaran secara tim akan memberikan kemudahan belajar dalam kurikulum berbasis
kompetensi.
6. Belajar tuntas
Belajar tuntas merupakan strategi pembelajaran yang dapat dilaksanakan di dalam kelas,
dengan asumsi bahwa dimana kondisi yang tepat semua peserta akan mampu belajar dengan baik
dan memperoleh hasil belajara secara maksimal tergadap seluruh bahan yang dipelajari.
Pembelajaran dalam hal ini harus dilaksanakan secara sistematis dan terorganisir agar semua
peserta didik dapat memperoleh hasil secara maksimal.
F. PRINSIP KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
Sesuai dengan prinsip diversifikasi dan desentralisasi pendidikan maka pengembangan
kurikulum ini digunakan prinsip dasar “kesatuan dalam kebijakan dan keberagaman dalam
pelaksanaan” prinsip kesatuan dalam kebijakan yaitu dalam mencapai tujuan pendidikan perlu
ditetapkan standar kompetensi yang harus dicapai secara nasional, pada setiap jenjang
pendidikan.
Sedangkan prinsip keberagaman dalam pelaksanaan yaitu dalam menyelenggarakan
pendidikan yang meliputi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran penilaian dan
pengelolaannya mengakomodasikan perbedaan yang berkaitan dengan kesiapan dan potensi
akademik, minat lingkungan, budaya, dan sumber daya sekolah sesuai dengan karakteristik
satuan pendidikan masing-masing. “Pengembangan kurikulum merupakan suatu proses yang
kompleks, dan melibatkan berbagai faktor yang saling terkait” (Mulyasa, 2002 : 61).
Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi menfokuskan pada kompetensi tertentu
berupa pedoman pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang didemonstrasikan peserta didik
sebagai wujud pemahaman terhadap konsep yang dipelajarinya. Penerapan kurikulum berbasis
kompetensi memungkinkan para guru menilai hasil belajar yang mencerminkan penguasaan dan
pemahaman terhadap apa yang dipelajarinya.
Secara rinci pengembangan KBK mempertimbangkan hal-hal berikut :
 Keimanan, nilai-nilai dan budi pekerti luhur yang perlu digali, dipahami dan diamalkan
siswa.
 Penguatan integritas nasional yang dicapai melalui pendidikan
 Keseimbangan berbagai bentuk pengalaman belajar siswa yang meliputi etika, logika,
estetika dan kinestetika
 Penyediaan tempat yang memberdayakan semua siswa untuk memperoleh pengetahuan,
keterampilan dan sikap sangat diutamakan seluruh siswa dari berbagai kelompok
 Kemampuan berfikir dan belajar dengan mengakses, memilih, dan menilai pengetahuan
untuk mengatasi situasi yang cepat berubah dan penuh ketidakpastian merupakan kompetensi
penting dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
 Berpusat pada anak dengan penilaian yang berkelanjutan dan komperehensif (Sujatmiko,
2003 : 7).
Sedangkan prinsip dasar kegiatan belajar mengajar yang dikembangkan dalam KBK
adalah mengembangkan kemampuan berfikir logis, kritis, kreatif, bersikap dan bertanggung
jawab pada kebiasaan dan perilaku sehari-hari melalui pembelajaran secara aktif yaitu :
1. Berpusat pada siswa
2. Mengembangkan keingintahuan dan imajinasi
3. Memiliki semangat mandiri kerjasama dan berkompetensi perlu dilatih untuk
terbiasa bekerja mandiri, kerjasama dan berkompetensi
4. Menciptakan kondisi yang menyenangkan
5. Mengembangkan kemampuan dan pengalaman belajar
6. Karakteristik mata pelajaran (Depdiknas,2003:10)
G. KOMPONEN UTAMA KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
` Kurikulum berbasis kompetensi merupakan kerangka inti yang memiliki empat
komponen dasar yaitu: 1) Kurikulum dan Hasil Belajar, 2) Penilaian Berbasis Kelas, 3) Kegiatan
Belajar Mengajar, dan 4) Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah. Keempat komponen dasar
tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
a. Kurikulum Hasil Belajar (KHB).
Memuat perencanaan pengembangan peserta didik yang perlu dicapai secara keseluruhan.
Kurikulum dan hasil belajar ini memuat kompetensi, hasil belajar, dan indikator keberhasilan.
KHB memberikan suatu rentang kompetensi dan hasil belajar siswa yang bermanfaat bagi guru
untuk menentukan apa yang harus dipelajari oleh siswa, bagaimana seharusnya mereka
dievaluasi, dan bagaimana pembelajaran disusun.
b. Penilaian Berbasis Kelas (PBK).
Memuat prinsip, sasaran, dan pelaksanaan penilaian berkelanjutan yang lebih akurat dan
konsisten sebagai akuntabilitas publik melalui penilaian terpadu dengan kegiatan belajar
mengajar di kelas (berbasis kelas) dengan mengumpulkan kerja siswa (fortofolio), hasil karya
(produk), penugasan (proyek), kinerja (performance), dan tes tertulis. Penilaian ini
mengidentifikasi kompetensi/hasil belajar yang telah dicapai, dan memuat pernyataan yang jelas
tentang standar yang harus dan telah dicapai serta peta kemajuan belajar siswa dan pelaporan.
c. Kegiatan Belajar Mengajar
Memuat gagasan-gagasan pokok tentang pembelajaran dan pengajaran untuk mencapai
kompetensi yang ditetapkan serta gagasan-gagasan pedagogis dan andragogis yang mengelola
pembelajaran agar tidak mekanistik.
d. Pengelolaan Kurikulum Berbasis sekolah
Memuat berbagai pola pemberdayaan tenaga kependidikan dan sumber daya lain untuk
meningkatkan mutu hasil belajar. Pola ini dilengkapi dengan gagasan pembentukan jaringan
kurikulum, pengembangan perangkat kurikulum (antara lain silabus), pembinaan profesional
tenaga kependidikan, dan pengembangan sistem informasi kurikulum.
H. PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
Pelaksanaan atau implementasi KBK adalah sebagai proses penerapan ide, konsep, dan
kebijakan kurikulum dalam suatu aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik menguasai
seperangkat kompetensi tertentu sebagai hasil interaksi dengan lingkungan.
Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) telah berjalan sejak tahun 2001
pada beberapa sekolah yang dijadikan mini pilot. Impelementasi KBK merupakan salah satu
bagian penting untuk mendapatkan masukan dalam rangka penyempurnan KBK baik dari aspek
keterbacaan, keluasan, kedalaman, dan keterlaksanaannya di lapangan.
Implementasi yang telah dilakukan tersebut meliputi beberapa prinsip yaitu Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM); Penilaian Berbasis kelas; dan Pengelolaan Kurikulum Berbasis
Sekolah.
1) Penilaian Berbasis Kelas
Penilaian berbasis kelas merupakan suatu kegiatan pengumpulan informasi tentang
proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan oleh guru yang bersangkutan sehingga penilaian
tersebut akan “mengukur apa yang hendak diukur” dari siswa.
2) Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) merupakan proses aktif bagi siswa dan guru urituk
mengembangkan potensi siswa sehingga mereka akan “tahu” terhadap pengetahuan dan pada
akhirnya “mampu” untuk melakukan sesuatu.
3) Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah
Prinsip ini perlu diimplementasi untuk memberdayakan daerah dan sekolah dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengelola serta menilai pembelajaran sesuai dengan kondisi
dan aspirasi mereka.
Mulyana (2006) menjelaskan bahwa Pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dalam
garis besarnya mencakup kegiatan pokok, yaitu:
1. Pengembangan program
2. Pelaksanaan pembelajaran
3. Evaluasi KBK
I. EVALUASI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
1. Tujuan Evaluasi
Evaluasi adalah proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (tujuan, kegiatan,
keputusan, unjuk kerja, proses, orang, obyek, dll) berdasarkan krtiteria tertentu melalui penilaian
(Dimyati, 2006 : 191).
Evaluasi pelaksanaan kurikulum bertujuan untuk mengukur seberapa jauh penerapan
kurikulum berstandar Nasional dipakai sebagai pedoman pengembangan dan pelaksanaan
kurikulum di daerah/sekolah, sehingga pelaksanaan kurikulum dapat dimengerti, dipahami,
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dianalisa oleh peserta didik. Evaluasi dilakukan pada
setiap tahapan pelaksanaan pengembangan kurikulum sebagai upaya untuk mengkaji ulang
pelaksanaan kurikulum pada setiap jenjang pendidikan.
Evaluasi untuk program pelaksanaan pengembangan kurikulum di daerah memerlukan
indikator keberhasilan sebagai tolak ukur pencapaian pelaksanaan kurikulum. Indikator
keberhasilan kurikulum mencakup :
 Indikator keberhasilan sosialisasi kurikulum
 Indikator keberhasilan penyusunan silabus
 Indikator keberhasilan penyusunan program tahunan dan semester
 Indikator keberhasilan penyusunan rencana pembelajaran
 Indikator keberhasilan penyusunan bahan ajar
 Indikator keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar
2. Tahapan Evaluasi
Evaluasi pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi dilakukan oleh Tim ahli dari
tingkat pusat, propinsi, dan daerah/kabupaten. Evaluasi ini dilakukan pada setiap tahap
pelaksanaan untuk memperbaiki program pengembangan kurikulum terhadap keberhasilan
sosialisasi kurikulum berstandar nasional, keberhasilan penyusunan silabus. keberhasilan
penyusunan program tahunan dan semester, keberhasilan penyusunan rencana pengajaran dan
bahan ajar, serta keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar.
Evaluasi menggunakan indikator keberhasilan pelaksanaan pengembangan kurikulum di
daerah/sekolah dan selain itu evaluasi juga dapat dilakukan melalui pentahapan, mulai dari tahun
pertama hingga tahun terakhir pelaksanaan kurikulum berstandar nasional. Prinsip penilaian
pengembangan kurikulum yang disesuaikan dengan daerah masing-masing adalah penilaian
terhadap relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, kepraktisan, dan efektivitasnya.
Evaluasi pelaksanaan kurikulum tidak hanya mengevaluasi hasil belajar peserta didik dan
proses pembelajarannya, tetapi juga rancangan dan pelaksanaan kurikulum, kemampuan dan
kemajuan siswa, sarana dan prasarana, serta sumber belajarnya. Hasil evaluasi pelaksanaan
kurikulum dapat digunakan oleh pengambil keputusan untuk menentukan kebijakan pendidikan
pada tingkat pusat, daerah dan sekolah untuk memperbaiki kekurangan yang ada dan
meningkatkan hasil yang lebih optimal. Hasil tersebut dapat juga digunakan oleh kepala sekolah,
guru, dan pelaksanaan pendidikan di daerah dalam memahami dan membantu meningkatkan
kemampuan siswa, memilih bahan pelajaran, memilih metode, dan perangkat.
J. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN KBK
Keunggulan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) sebagai berikut:
a. Mengembangkan kompetensi-kompetensi peserta didk pada setiap aspek mata pelajaran dan
bukan pada penekanan penguasaan konten mata pelajaran itu sendiri.
b. KBK bersifat alamiah (konstekstual), karena berangkat berfokus dan bermuara pada hakekat
peserta didik untuk mengembangkan berbagai kompetensi sesuai dengan potensinya masing-
masing. Dalam hal ini peserta didik merupakan subjek belajar dan proses belajar berlangsung
secara alamiah dalam bentuk bekerja dan mengalami berdasarkan standar kompetensi tertentu,
bukan transfer pengetahuan (transfer of knowledge).
c. Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) boleh jadi mendasari pengembangan kemampuan-
kemampuan lain. Penguasaan ilmu pengetahuan dan keahlian tertentu dalam suatu pekerjaan,
kemampuan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, serta aspek-aspek kepribadian
dapat dilakukan secara optimal berdasarkan standar kompetensi tertentu.
d. Mengembangakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik /siswa (student oriented).
Peserta didik dapat bergerak aktif secara fisik ketika belajar dengan memanfaatkan indra
seoptimal mungkin dan membuat seluruh tubuh serta pikiran terlibat dalam proses belajar.
Dengan demikian, peserta dapat belajar dengan bergerak dan berbuat, belajar dengan berbicara
dan mendengar, belajar dengan mengamati dan menggambarkan, serta belajar dengan
memecahkan masalah dan berpikir. Pengalaman-pengalaman itu dapat diperoleh melalui
kegiatan mengindra, mengingat, berpikir, merasa, berimajinasi, menyimpulkan, dan menguraikan
sesuatu. Kegiatan tersebut dijabarkan melalui kegiatan mendengarkan, berbicara, membaca, dan
menulis.
e. Guru diberikan kewenangan untuk menyusun silabus yang disesuaikan dengan situasi dan
kondisi di sekolah/daerah masing-masing sesuai mata pelajaran yang diajarkan.
f. Bentuk pelaporan hasil belajar yang memaparkan setiap aspek dari suatu mata pelajaran
memudahkan evaluasi dan perbaikan terhadap kekurangan peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran.
g. Penilaian yang menekankan pada proses memungkinkan peserta didik untuk mengeksplorasi
kemampuannya secara optimal, dibandingkan dengan penilaian yang terfokus pada konten.
h. Ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang dalam pengembangannya lebih
tepat menggunakan pendekatan kompetensi, terutama yang berkaitan dengan ketrampilan.
Kelemahan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) sebagai berikut:
a. Dalam kurikulum dan hasil belajar indikator sudah disusun, padahal indikator sebaiknya
disusun oleh guru, karena guru yang paling mengetahui tentang kondisi peserta didik dan
lingkungan.
b. Konsep KBK sering mengalami perubahan termasuk pada urutan standar kompetensi dan
kompetensi dasar sehingga menyulitkan guru untuk merancang pembelajaran secara
berkelanjutan.
c. Paradigma guru dalam pembelajaran KBK masih seperti kurikulum-kurikulum sebelumnya
yang lebih pada teacher oriented.
d. Memandang kompetensi sebagai sebuah entitas yang bersifat tunggal, padahal kompetensi
merupakan ” a complex combination of knowledge,attitudes, skills and values displayed in the
context of task performance “. ( Gonczi,1997), sistem pengukuran perilaku yang menggunakan
paradigma behaviorisme ditengarai tidak mampu mengukur sesuatu perilaku yang dihasilkan dari
pembelajaran bermakna (significant learning) (Barrie dan Pace,1997), dan kendala yang
dihadapi dalam mengimplementasikan KBK adalah waktu,biaya dan tenaga yang banyak.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pemaparan materi pada bab sebelumya, maka dapat disimpulkan:
1. Kurikulum adalah pada dasarnya harus memuat berbagai aspek pengembangan
kepribadian peserta didik yang menyeluruh dan pengembangan pembangunan masyarakat
dan bangsa, ilmu, kehidupan agama, ekonomi, budaya, seni, teknologi dan tantangan
kehidupan global.
2. Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab yang
dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam
melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.
3. Latar belakang adanya KBK yaitu masalah mutu pendidikan rendah, masalah
keanekaragaman kondisi peserta didik, tantangan globalisasi, tantangan sumber daya
alam, dan otonomi daerah.
4. Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah sebagai suatu konsep kurikulum yang
menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas
dengan standar performasi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik
berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu.
5. Karakteristik KBK antara lain mencakup Menekankan pada ketercapaian
kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal, Berorientasi pada hasil belajar
(learning outcomes) dan keberagamaan, Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan
pendekatan dan metode yang bervariasi, Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga
sumber belajar lain yang memenuhi unsur edukatif , Penilaianmenekankan pada proses
dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.
6. Prinsip KBK yaitu kesatuan dalam kebijakan dan keberagaman dalam
pelaksanaan, yang menjadi prinsip dasar yakni mengembangkan kemampuan berfikir
logis, kritis, kreatif, bersikap dan bertanggung jawab pada kebiasaan dan perilaku sehari-
hari.
7. Komponen utama Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah kurikulum hasil
belajar, penilaian berbasis kelas, kegiatan belajar mengajar, pengelolaan kurikulum
berbasis sekolah.
8. Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi yaitu sebagai proses penerapan ide,
konsep, dan kebijakan kurikulum dalam suatu aktivitas pembelajaran, sehingga peserta
didik menguasai seperangkat kompetensi tertentu sebagai hasil interaksi dengan
lingkungan.
9. Evaluasi kurikulum diadakan dengan tujuan untuk mengukur seberapa jauh
tingkat keberhasilan dan penerapan kurikulum berstandar nasional yang dipakai sebagai
pedoman pengembangan dan pelaksanaan kurikulum di daerah/sekolah, nantinya akan
dijadikan acuan untuk perkembangan kurikulum selanjutnya.
10. Keunggulan KBK:
Keunggulan dari KBK adalah mengembangkan kompetensi-kompetensi peserta didk
pada setiap aspek mata pelajaran dan bukan pada penekanan penguasaan konten mata pelajaran
itu sendiri, bersifat alamiah (konstekstual),boleh jadi mendasari pengembangan kemampuan-
kemampuan lain, mengembangakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik /siswa
(student oriented), guru diberikan kewenangan untuk menyusun silabus, bentuk laporan hasil
belajar memudahkan evaluasi dan perbaikan siswa, memungkinkan peserta didik untuk
mengeksplorasi kemampuannya secara optimal, dan ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran
tertentu yang dalam pengembangannya lebih tepat menggunakan pendekatan kompetensi.
Kelemahan KBK:
Kelemahan KBK yaitu dalam kurikulum dan hasil belajar indikator sudah disusun,
konsep KBK sering mengalami perubahan, paradigma guru dalam pembelajaran KBK masih
seperti kurikulum-kurikulum sebelumnya yang lebih pada teacher oriented, memandang
kompetensi sebagai sebuah entitas yang bersifat tunggal.
B. SARAN
Penulis berharap agar penyajian makalah ini dapat diperhatikan dengan saksama, karena
melalui makalah yang dipaparkan ini, penulis menjelaskan beberapa poin penting dari
Kurikulum Berbasis Kompetensi. Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu diharapkan agar pembaca kiranya dapat juga membaca materi
yang berkaitan, pada referensi lainnya agar dapat lebih memahami lagi mengenai Kurikulum
Berbasis Kompetensi.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyasa,E .2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik,
dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Depdiknas (2002). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Depdiknas.
Wina, SanjayA. 2005. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum BerbasisKompetensi. Edisi
Pertama, Cetakan ke I. Jakarta: Prenada Media.
Anonim. 2009. Kurikulum Berbasis Kompetensi.
http://didikz888.wordpress.com/2009/11/13/kurikulum-berbasis-kompetensi-kbk. ( Diakses
tanggal 17 Maret 2016)
Anonim. 2012. Kurikulum Berbasis Kompetensi.
http://warungbelajarbebas.blogspot.co.id/2012/05/kurikulum-berbasis-kompetensi.html ( Diakses
tanggal 17 Maret 2016)

More Related Content

What's hot

Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
jhesica purba
 
Kurikulum Berbasis Kompetensi
Kurikulum Berbasis KompetensiKurikulum Berbasis Kompetensi
Kurikulum Berbasis Kompetensi
Sifa Siti Mukrimah
 
Makalah kepemimpinan dalam pendidikan
Makalah kepemimpinan dalam pendidikanMakalah kepemimpinan dalam pendidikan
Makalah kepemimpinan dalam pendidikanMâhdûm Ðûm
 
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILA
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILAArtikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILA
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILARaha Sia
 
Prinsip prinsip pengembangan kurikulum
Prinsip prinsip pengembangan kurikulumPrinsip prinsip pengembangan kurikulum
Prinsip prinsip pengembangan kurikulum
Sifa Siti Mukrimah
 
Tantangan kurikulum dan pembelajaran di abad 21
 Tantangan kurikulum dan pembelajaran di abad   21 Tantangan kurikulum dan pembelajaran di abad   21
Tantangan kurikulum dan pembelajaran di abad 21
devi kumala sari
 
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen Pendidikan
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen PendidikanMini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen Pendidikan
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen Pendidikan
Hariyatunnisa Ahmad
 
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media PembelajaranPertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
dhea_nattasha
 
makalah ke-PGRI-an
makalah ke-PGRI-anmakalah ke-PGRI-an
makalah ke-PGRI-anCici Cweety
 
Contoh artikel hasil penelitian baru
Contoh artikel hasil penelitian baruContoh artikel hasil penelitian baru
Contoh artikel hasil penelitian baruMarliena An
 
Aksi Nyata - Topik Menyebarkan Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah.pdf
Aksi Nyata - Topik Menyebarkan Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah.pdfAksi Nyata - Topik Menyebarkan Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah.pdf
Aksi Nyata - Topik Menyebarkan Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah.pdf
hertasning1
 
KOMPETENSI GURU-DOSEN DI ABAD 21
KOMPETENSI GURU-DOSEN DI ABAD 21KOMPETENSI GURU-DOSEN DI ABAD 21
KOMPETENSI GURU-DOSEN DI ABAD 21
UNIVERSITY OF ADI BUANA SURABAYA
 
Makalah penulisan laporan penelitian
Makalah penulisan laporan penelitianMakalah penulisan laporan penelitian
Makalah penulisan laporan penelitianJerusman Marbun
 
Perbedaan beberapa kurikulum
Perbedaan beberapa kurikulumPerbedaan beberapa kurikulum
Perbedaan beberapa kurikulumWhyda Kasim
 
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan PendidikanFaktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan
Hariyatunnisa Ahmad
 
KOMPETENSI GURU
KOMPETENSI GURUKOMPETENSI GURU
Penyusunan Kurikulum Operasional.pptx
Penyusunan Kurikulum Operasional.pptxPenyusunan Kurikulum Operasional.pptx
Penyusunan Kurikulum Operasional.pptx
UNIVERSITY OF ADI BUANA SURABAYA
 
MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISI
MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISIMATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISI
MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISI
Amin Eko Wulandari
 
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Irvan Berutu
 

What's hot (20)

Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
 
Kurikulum Berbasis Kompetensi
Kurikulum Berbasis KompetensiKurikulum Berbasis Kompetensi
Kurikulum Berbasis Kompetensi
 
Makalah kepemimpinan dalam pendidikan
Makalah kepemimpinan dalam pendidikanMakalah kepemimpinan dalam pendidikan
Makalah kepemimpinan dalam pendidikan
 
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILA
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILAArtikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILA
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILA
 
Prinsip prinsip pengembangan kurikulum
Prinsip prinsip pengembangan kurikulumPrinsip prinsip pengembangan kurikulum
Prinsip prinsip pengembangan kurikulum
 
Tantangan kurikulum dan pembelajaran di abad 21
 Tantangan kurikulum dan pembelajaran di abad   21 Tantangan kurikulum dan pembelajaran di abad   21
Tantangan kurikulum dan pembelajaran di abad 21
 
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen Pendidikan
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen PendidikanMini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen Pendidikan
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen Pendidikan
 
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media PembelajaranPertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
 
makalah ke-PGRI-an
makalah ke-PGRI-anmakalah ke-PGRI-an
makalah ke-PGRI-an
 
Makalah wacana
Makalah wacanaMakalah wacana
Makalah wacana
 
Contoh artikel hasil penelitian baru
Contoh artikel hasil penelitian baruContoh artikel hasil penelitian baru
Contoh artikel hasil penelitian baru
 
Aksi Nyata - Topik Menyebarkan Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah.pdf
Aksi Nyata - Topik Menyebarkan Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah.pdfAksi Nyata - Topik Menyebarkan Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah.pdf
Aksi Nyata - Topik Menyebarkan Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah.pdf
 
KOMPETENSI GURU-DOSEN DI ABAD 21
KOMPETENSI GURU-DOSEN DI ABAD 21KOMPETENSI GURU-DOSEN DI ABAD 21
KOMPETENSI GURU-DOSEN DI ABAD 21
 
Makalah penulisan laporan penelitian
Makalah penulisan laporan penelitianMakalah penulisan laporan penelitian
Makalah penulisan laporan penelitian
 
Perbedaan beberapa kurikulum
Perbedaan beberapa kurikulumPerbedaan beberapa kurikulum
Perbedaan beberapa kurikulum
 
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan PendidikanFaktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan
 
KOMPETENSI GURU
KOMPETENSI GURUKOMPETENSI GURU
KOMPETENSI GURU
 
Penyusunan Kurikulum Operasional.pptx
Penyusunan Kurikulum Operasional.pptxPenyusunan Kurikulum Operasional.pptx
Penyusunan Kurikulum Operasional.pptx
 
MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISI
MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISIMATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISI
MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISI
 
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
 

Similar to Makalah kurikulum kbk

Materi Pertemuan 11 - MODEL-MODEL KURIKULUM, Kurikulum kompetensi.pptx
Materi Pertemuan 11 - MODEL-MODEL KURIKULUM, Kurikulum kompetensi.pptxMateri Pertemuan 11 - MODEL-MODEL KURIKULUM, Kurikulum kompetensi.pptx
Materi Pertemuan 11 - MODEL-MODEL KURIKULUM, Kurikulum kompetensi.pptx
PetrusAdiyelsonNikoN
 
Kurikulum ideal dan_kurikulum_aktual
Kurikulum ideal dan_kurikulum_aktualKurikulum ideal dan_kurikulum_aktual
Kurikulum ideal dan_kurikulum_aktual
daklimuthe
 
Konsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.pdf
Konsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.pdfKonsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.pdf
Konsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.pdf
Zukét Printing
 
Konsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.docx
Konsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.docxKonsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.docx
Konsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.docx
Zukét Printing
 
Pengembangan kurikulum
Pengembangan kurikulum Pengembangan kurikulum
Pengembangan kurikulum
Tatik prisnamasari
 
Pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan
Pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikanPelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan
Pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikanSaddam Sevenfoldism
 
KBK 2004
KBK 2004KBK 2004
KBK 2004
Ratna Yunita
 
Pengelolaan Kurikulum
Pengelolaan KurikulumPengelolaan Kurikulum
Pengelolaan Kurikulum
Sherly Anggraini
 
Pp Kurikulum Berbasis Kompetensi
Pp Kurikulum Berbasis KompetensiPp Kurikulum Berbasis Kompetensi
Pp Kurikulum Berbasis Kompetensigesty
 
Makalah tik fix
Makalah tik fixMakalah tik fix
Makalah tik fix
Hadad Muha
 
Kelompok 1 (Telaah Kurikulum).pptx yohoo
Kelompok 1 (Telaah Kurikulum).pptx yohooKelompok 1 (Telaah Kurikulum).pptx yohoo
Kelompok 1 (Telaah Kurikulum).pptx yohoo
Jesss35
 
Tugas uas kurikulum
Tugas uas kurikulumTugas uas kurikulum
Tugas uas kurikulumhuzaipah
 
laporan evaluasi kurikulum.docx
laporan evaluasi kurikulum.docxlaporan evaluasi kurikulum.docx
laporan evaluasi kurikulum.docx
EllianiElliani
 
Muzakarah profesi
Muzakarah profesiMuzakarah profesi
Muzakarah profesi
adesaadah
 
Hakekat kurikulum ok.pdf
Hakekat kurikulum ok.pdfHakekat kurikulum ok.pdf
Hakekat kurikulum ok.pdf
Zainuddin981464
 
KURIKULUM KEL 6 QANITA NAZWA.pdf
KURIKULUM KEL 6 QANITA NAZWA.pdfKURIKULUM KEL 6 QANITA NAZWA.pdf
KURIKULUM KEL 6 QANITA NAZWA.pdf
QanitaPutriHamidah
 

Similar to Makalah kurikulum kbk (20)

Materi Pertemuan 11 - MODEL-MODEL KURIKULUM, Kurikulum kompetensi.pptx
Materi Pertemuan 11 - MODEL-MODEL KURIKULUM, Kurikulum kompetensi.pptxMateri Pertemuan 11 - MODEL-MODEL KURIKULUM, Kurikulum kompetensi.pptx
Materi Pertemuan 11 - MODEL-MODEL KURIKULUM, Kurikulum kompetensi.pptx
 
Kurikulum ideal dan_kurikulum_aktual
Kurikulum ideal dan_kurikulum_aktualKurikulum ideal dan_kurikulum_aktual
Kurikulum ideal dan_kurikulum_aktual
 
Konsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.pdf
Konsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.pdfKonsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.pdf
Konsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.pdf
 
Konsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.docx
Konsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.docxKonsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.docx
Konsep Kegiatan Ekstra Kurikulum.docx
 
Pengembangan kurikulum
Pengembangan kurikulum Pengembangan kurikulum
Pengembangan kurikulum
 
Pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan
Pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikanPelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan
Pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan
 
PENERAPAN KTSP
PENERAPAN KTSPPENERAPAN KTSP
PENERAPAN KTSP
 
KBK 2004
KBK 2004KBK 2004
KBK 2004
 
Pengelolaan Kurikulum
Pengelolaan KurikulumPengelolaan Kurikulum
Pengelolaan Kurikulum
 
Pp Kurikulum Berbasis Kompetensi
Pp Kurikulum Berbasis KompetensiPp Kurikulum Berbasis Kompetensi
Pp Kurikulum Berbasis Kompetensi
 
Penjelasan kbk
Penjelasan kbkPenjelasan kbk
Penjelasan kbk
 
Makalah tik fix
Makalah tik fixMakalah tik fix
Makalah tik fix
 
Kelompok 1 (Telaah Kurikulum).pptx yohoo
Kelompok 1 (Telaah Kurikulum).pptx yohooKelompok 1 (Telaah Kurikulum).pptx yohoo
Kelompok 1 (Telaah Kurikulum).pptx yohoo
 
Tugas uas kurikulum
Tugas uas kurikulumTugas uas kurikulum
Tugas uas kurikulum
 
laporan evaluasi kurikulum.docx
laporan evaluasi kurikulum.docxlaporan evaluasi kurikulum.docx
laporan evaluasi kurikulum.docx
 
Muzakarah profesi
Muzakarah profesiMuzakarah profesi
Muzakarah profesi
 
Kbk
KbkKbk
Kbk
 
Kbk
KbkKbk
Kbk
 
Hakekat kurikulum ok.pdf
Hakekat kurikulum ok.pdfHakekat kurikulum ok.pdf
Hakekat kurikulum ok.pdf
 
KURIKULUM KEL 6 QANITA NAZWA.pdf
KURIKULUM KEL 6 QANITA NAZWA.pdfKURIKULUM KEL 6 QANITA NAZWA.pdf
KURIKULUM KEL 6 QANITA NAZWA.pdf
 

More from apotek agam farma

Tugas pak dr.agus stat
Tugas pak dr.agus statTugas pak dr.agus stat
Tugas pak dr.agus stat
apotek agam farma
 
Tugas beda kbk degan k 1994
Tugas beda kbk degan k 1994Tugas beda kbk degan k 1994
Tugas beda kbk degan k 1994
apotek agam farma
 
Tugas analisis kurikulum ppt
Tugas analisis kurikulum pptTugas analisis kurikulum ppt
Tugas analisis kurikulum ppt
apotek agam farma
 
Proposal tesis bab 1,2,3
Proposal tesis bab 1,2,3Proposal tesis bab 1,2,3
Proposal tesis bab 1,2,3
apotek agam farma
 
Manajemen pendidikan karakter santri
Manajemen pendidikan karakter santriManajemen pendidikan karakter santri
Manajemen pendidikan karakter santri
apotek agam farma
 
Makalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum pptMakalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum ppt
apotek agam farma
 
Makalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum pptMakalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum ppt
apotek agam farma
 
Jurnal kurikulum
Jurnal kurikulumJurnal kurikulum
Jurnal kurikulum
apotek agam farma
 
Beda kurikulum 1994 dengan kbk
Beda kurikulum 1994 dengan kbkBeda kurikulum 1994 dengan kbk
Beda kurikulum 1994 dengan kbk
apotek agam farma
 
Analisis kurikulum
Analisis  kurikulumAnalisis  kurikulum
Analisis kurikulum
apotek agam farma
 
Tugas dr.hendri
Tugas dr.hendriTugas dr.hendri
Tugas dr.hendri
apotek agam farma
 
Presentasi manajemen organisasi
Presentasi manajemen organisasiPresentasi manajemen organisasi
Presentasi manajemen organisasi
apotek agam farma
 
Tugas analisis kurikulum ppt
Tugas analisis kurikulum pptTugas analisis kurikulum ppt
Tugas analisis kurikulum ppt
apotek agam farma
 
Makalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum pptMakalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum ppt
apotek agam farma
 
Jurnal kurikulum
Jurnal kurikulumJurnal kurikulum
Jurnal kurikulum
apotek agam farma
 
Analisis kurikulum
Analisis  kurikulumAnalisis  kurikulum
Analisis kurikulum
apotek agam farma
 
Korelasi
KorelasiKorelasi
Latihan 1 statistika
Latihan 1 statistikaLatihan 1 statistika
Latihan 1 statistika
apotek agam farma
 
Regresi
RegresiRegresi
Biodata perawat 2019
Biodata   perawat 2019Biodata   perawat 2019
Biodata perawat 2019
apotek agam farma
 

More from apotek agam farma (20)

Tugas pak dr.agus stat
Tugas pak dr.agus statTugas pak dr.agus stat
Tugas pak dr.agus stat
 
Tugas beda kbk degan k 1994
Tugas beda kbk degan k 1994Tugas beda kbk degan k 1994
Tugas beda kbk degan k 1994
 
Tugas analisis kurikulum ppt
Tugas analisis kurikulum pptTugas analisis kurikulum ppt
Tugas analisis kurikulum ppt
 
Proposal tesis bab 1,2,3
Proposal tesis bab 1,2,3Proposal tesis bab 1,2,3
Proposal tesis bab 1,2,3
 
Manajemen pendidikan karakter santri
Manajemen pendidikan karakter santriManajemen pendidikan karakter santri
Manajemen pendidikan karakter santri
 
Makalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum pptMakalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum ppt
 
Makalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum pptMakalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum ppt
 
Jurnal kurikulum
Jurnal kurikulumJurnal kurikulum
Jurnal kurikulum
 
Beda kurikulum 1994 dengan kbk
Beda kurikulum 1994 dengan kbkBeda kurikulum 1994 dengan kbk
Beda kurikulum 1994 dengan kbk
 
Analisis kurikulum
Analisis  kurikulumAnalisis  kurikulum
Analisis kurikulum
 
Tugas dr.hendri
Tugas dr.hendriTugas dr.hendri
Tugas dr.hendri
 
Presentasi manajemen organisasi
Presentasi manajemen organisasiPresentasi manajemen organisasi
Presentasi manajemen organisasi
 
Tugas analisis kurikulum ppt
Tugas analisis kurikulum pptTugas analisis kurikulum ppt
Tugas analisis kurikulum ppt
 
Makalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum pptMakalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum ppt
 
Jurnal kurikulum
Jurnal kurikulumJurnal kurikulum
Jurnal kurikulum
 
Analisis kurikulum
Analisis  kurikulumAnalisis  kurikulum
Analisis kurikulum
 
Korelasi
KorelasiKorelasi
Korelasi
 
Latihan 1 statistika
Latihan 1 statistikaLatihan 1 statistika
Latihan 1 statistika
 
Regresi
RegresiRegresi
Regresi
 
Biodata perawat 2019
Biodata   perawat 2019Biodata   perawat 2019
Biodata perawat 2019
 

Recently uploaded

813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 

Recently uploaded (20)

813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 

Makalah kurikulum kbk

  • 1. MAKALAH KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DOSEN :PRO.DR.MARZUKINOOR,M.SI NAMA MAHASISWA:MAILAN BASTARI NPM:17.11.62.030 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG 2018
  • 2. KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI .Ucapan terima kasih sedalam-dalamya kepada dosen mata kuliah dan teman- teman yang telah membimbing dan membantu dalam penulisan makalah ini. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada orang tua yang telah memberikan dukungan serta do’a dan perhatian yang luar biasa sehingga tugas ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk lebih mengerti dan memahami mengenai Kurikulum Berbasis Kompetensi, dan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah. Menyadari bahwa makalah yang telah disusun ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, maka hal itu semua tidak lepas dari ketidak sempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangatlah diharapkan untuk membangun dalam penulisan makalah selanjutnya. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat menjadi acuan serta koreksi untuk lebih baik lagi. Pringsewu, November 2018 Mailan Bastari
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..................................................................................................... ii DAFTAR ISI................................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1 A. LATAR BELAKANG......................................................................................... 1 B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................... 2 C.TUJUAN PENULISAN........................................................................................ 2 BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................. 3 A.PENGERTIAN KURIKULUM............................................................................ 2 B. PENGERTIAN KOMPETENSI.......................................................................... 5 C.LATAR BELAKANG KBK................................................................................. 7 D. PENGERTIAN KBK........................................................................................... 8 E. KARAKTERISTIK KBK..................................................................................... 10 F. PRINSIP KBK...................................................................................................... 12 G. KOMPONEN UTAMA KBK.............................................................................. 14 H. PELAKSANAAN KBK..................................................................................... 15 I. EVALUASI KBK................................................................................................. 17 J. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN KBK.................................................... 18 BAB III PENUTUP....................................................................................................................... 21 A. KESIMPULAN.................................................................................................... 21 B. SARAN................................................................................................................. 23 DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 24
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Akibat adanya perkembangan dan perubahan global dalam berbagai aspek kehidupan yang datang begitu cepat, telah menjadi tantangan nasional dan menuntut perhatian segera dan serius. Hal ini sangat beralasan karena fenomena dalam era global khususnya yang berkaitan dengan dunia kerja selalu ditandai oleh ketidak pastian, semakin cepat dan sering berubah, dan menuntut fleksibilitas yang lebih besar. Perubahan ini secara mendasar tidak saja menuntut angkatan kerja yang mempunyai kemampuan bekerja dalam bidangnya (hard competencies) namun juga sangat penting untuk menguasai kemampuan menghadapi perubahan serta memanfaatkan perubahan itu sendiri (soft competence). Oleh karena itu menjadi tantangan pendidikan kejuruan untuk mampu mengintegrasikan kedua macam komponen kompetensi tersebut secara terpadu dalam menyiapkan peserta didik untuk memiliki kemampuan bekerja dan berkembang di masa depan. Salah satu upaya untuk mengantisipasi perubahan dan perkembangan global tersebut adalah dengan mengembangkan kurikulum pendidikan khususnya pada pendidikan kejuruan yang mampu memberikan keterampilan dan keahlian untuk dapat bertahan hidup dan berkompetisi dalam perubahan, pertentangan, ketidak menentuan,ketidak pastian, dan kesulitan dalam kehidupan. Salah satu langkah strategis untuk mengantisipasi permasalahan tersebut adalah dengan diterapkannya Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Lebih lanjut menurut Djemari Mardapi (2003), ada dua pertimbangan perlunya menerapkan kurikulum berbasis kompetensi (KBK), pertama persaingan yang terjadi diera global terletak pada kemampuan SDM hasil lembaga pendidikan, dan kedua standar kompetensi yang jelas akan memudahkan lembaga pendidikan dalam mengembangkan sistem penilaiannya. Berdasarkan dua pertimbangan tersebut, sesungguhnya penerapan KBK bukan semata-mata sebagai upaya perbaikan terhadap kurikulum sebelumnya, akan tetapi lebih disebabkan oleh situasi dan kebutuhan masyarakat yang menuntut tersedianya SDM yang unggul dan kompeten. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa yang dimaksud dengan kurikulum? 2. Apa yang dimaksud dengan kompetensi? 3. Apa yang melatarbelakangi Kurikulum Berbasis Kompetensi? 4. Apa yang dimaksud dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi? 5. Apa saja karakteristik dari Kurikulum Berbasis Kompetensi? 6. Apa sajakah yang menjadi prinsip Kurikulum Berbasis Kompetensi? 7. Apa sajakah komponen utama dari Kurikulum Berbasis Kompetensi? 8. Bagaimanakah pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi? 9. Bagaimanakah evaluasi Kurikulum Berbasis Kompetensi? 10. Apa saja keunggulan dan kelemahan Kurikulum Berbasis Kompetensi?
  • 5. C. TUJUAN PENULISAN 1. Mengetahui pengertian dari kurikulum. 2. Mengetahui pengertian dari kompetensi. 3. Mengetahui latar belakang dari Kurikulum Berbasis Kompetensi. 4. Mengetahui pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi. 5. Mengetahui karakteristik Kurikulum Berbasis Kompetensi. 6. Mengetahui prinsip Kurikulum Berbasis Kompetensi. 7. Mengetahui komponen utama Kurikulum Berbasis Kompetensi. 8. Mengetahui pelaksanaan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi. 9. Mengetahui evaluasi dari Kurikulum Berbasis Kompetensi. 10. Mengetahui keunggulan dan kelemahan KBK.
  • 6. BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN KURIKULUM Untuk memahami tentang makna dari kurikulum, berikut ini akan disampaikan pengertian dari kurikulum berdasarkan pendapat dari berbagai ahli. Menurut Hilda Taba (1962), mengemukakan bahwa kurikulum adalah: “A curriculum usually contains a statement of aims and of specific objectives; it indicates some selection and organization of content; it either implies or manifests certain patterns of learning and teaching, whether because the objectives demand them or because the content organization requires them. Finally, it includes a program of evaluation of the outcomes”. Pengertian kurikulum menurut Hilda Taba tersebut menekankan pada tujuan suatu statemen, tujuan-tujuan khusus, memilih dan mengorganisir suatu isi, implikasi dalam pola pembelajaran dan adanya evaluasi. Sementara Unruh dan Unruh (1984) mengemukakan bahwa “curriculum is definedas a plan for achieving intended learning outcomes: a plan concerned with purposes, withwhat is to be learned, and with the result of instruction”. Ini berarti bahwa kurikulum merupakan suatu rencana untuk mencapai keberhasilan pembelajaran yang di dalamnya mencakup rencana yang berhubungan dengan tujuan, dengan apa yang harus dipelajari, dan dengan hasil dari pembelajaran. Lebih lanjut Olivia (1997), menyatakan bahwa: “ we may think of the curriculum as a program, a plan, content, and learning experiences, whereas we may characterizeinstruction as methods, the teaching act, implementation, and presentation”. Oliviatermasuk orang yang setuju dengan pemisahan antara kurikulum dengan pengajaran dan merumuskan kurikulum sebagai a plan or program for all the experiences that the learneren counters under the direction of the school. Pendapat yang sedikit berbeda tentang kurikulum dikemukakan oleh Marsh (1997), yang mengemukakan bahwa kurikulum merupakan suatu hubungan antara perencanaan-perencanaan dengan pengalaman-pengalaman yang harus dialami oleh seorang siswa di bawah bimbingan sekolah. Senada dengan Marsh, Schubert (1986) mengatakan the interpretation that teachers give to subject matter and the classroom atmosphere constitutes the curriculum that students actually experience. Pengertian di atas menggambarkan definisi kurikulum dalam arti teknis pendidikan. Pengertian tersebut diperlukan ketika proses pengembangan kurikulum sudah menetapkan apa yang ingin dikembangkan, model apa yang seharusnya digunakan dan bagaimana suatu dokumen harus dikembangkan. Kebanyakan dari pengertian itu berorientasi pada kurikulum sebagai upaya untuk mengembangkan diri peserta didik, pengembangan disiplin ilmu, atau kurikulum untuk mempersiapkan peserta didik untuk suatu pekerjaan tertentu.
  • 7. Selanjutnya Dool (1993) memperkuat pendapatnya tentang kurikulum yang ada sekarang dengan mengatakan: ”Education and curriculum have borrowed some conceptsfrom the stable, nonechange concept – for example, children following the pattern of theirparents, IQ as discovering and quantifying an innate potentiality. However, for the mostpart modernist curriculum thought have adopted the closed version, one where – troughfocusing – knowledge is transmitted, transferred. This is, I believe, what our bestcontemporary schooling is all about. Transmission frames our teaching-learning process”.Dengan transfer dan transmisi maka kurikulum menjadi suatu fokus pendidikan yang ingin mengembangkan pada diri peserta didik apa yang sudah terjadi dan berkembang di masyarakat. Kurikulum tidak menempatkan peserta didik sebagai subjek yang mempersiapkan dirinya bagi kehidupan masa datang tetapi harus mengikuti berbagai hal yang dianggap berguna berdasarkan apa yang dialami oleh orang tua mereka.Dalam konteks ini maka disiplin ilmu memiliki posisi sentral yang menonjol dalam kurikulum. Kurikulum, dan pendidikan, haruslah mentransfer berbagai disiplin ilmu sehingga peserta didik menjadi warga masyarakat yang dihormati. Lebih lanjut menurut Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pada pasal 1 ayat (19), menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Lebih lanjut pada pasal 36 ayat (3) disebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan: - peningkatan iman dan takwa; - peningkatan akhlak mulia; - peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; - keragaman potensi daerah dan lingkungan; - tuntutan pembangunan daerah dan nasional; - tuntutan dunia kerja; - perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; - agama; - dinamika perkembangan global; dan - persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan. Dari berbagai pengertian tentang kurikulum di atas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya kurikulum harus memuat berbagai aspek pengembangan kepribadian peserta didik yang menyeluruh dan pengembangan pembangunan masyarakat dan bangsa, ilmu, kehidupan agama, ekonomi, budaya, seni, teknologi dan tantangan kehidupan global.
  • 8. B. PENGERTIAN KOMPETENSI Finch dan Crunkilton (1999:220), mendefinisikan kompetensi sebagai penguasaan terhadap suatu tugas, keterampilan, sikap, dan apresiasi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan. Pernyataan tersebut dapat ditulis sebagai: “… competencies for vocational and technical education are those tasks, skills, attitudes, values, and appreciations that are deemed critical to successful employment”. Menurut definisi ini kompetensi memiliki agregat pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat mendukung keberhasilan dalam melakukan pekerjaan, dan untuk mencapai kompetensi lulusan diperlukan kurikulum. Robert A. Roe (2001), menyatakan bahwa kompetensi adalah: Competence is defined as the ability to adequately perform a task, duty or role. Competence integrates knowledge, skills, personal values and attitudes. Competence builds on knowledge and skills and is acquired through work experience and learning by doing. Dari definisi tersebut kompetensi dapat digambarkan sebagai kemampuan untuk melaksanakan satu peran atau tugas, kemampuan mengintegrasikan pengetahuan, ketrampilan-ketrampilan, sikap-sikap dan nilai-nilai pribadi, dan kemampuan untuk membangun pengetahuan dan keterampilan yang didasarkan pada pengalaman dan pembelajaran yang dilakukan. Menurut Garcia-Barbero (1998:167), menyebutkan bahwa kompetensi adalah kombinasi dari sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas profesional. Sedangkan Dobson (2003:8) memberikan defenisi kompetensi, yaitu: A competency is defined in terms of what a person is required to do (performance), under what conditions it is to be done (conditions) and how well it is to be done (standards).Pengertian dari pernyataan di atas menyatakan bahwa kompetensi didefinisikan bahwa seseorang diharuskan untuk melakukan suatu pekerjaan (kinerja), dimana hal tersebut harus dilakukan sesuai dengan kondisi yang telah ditentukan dan apa yang dikerjakan tersebut memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan (standar). Berdasarkan SK Mendiknas nomor 045/U/2002, menyatakan bahwa kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.
  • 9. C. LATAR BELAKANG KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI Terdapat beberapa isu yang mendasari penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), diantaranya adalah: 1. Masalah Mutu Pendidikan rendah: Indonesia berada diperingkat 109 sedangkan Malaysia berada di peringkat 61 dari seluruh jumlah negara-negara di dunia ini, dan berada di peringkat 112 menurut HDI 2003. Hal ini disebabkan oleh: a. Pendidikan diselenggarakan untuk kepentingan penyelenggara bukan untuk peserta didik. Pembelajaran diselenggarakan bersifat pemindahaan isi (content transmission). Tugas pengajar hanya sebagai penyampai pokok bahasa. Mutu pengajaran tidak jelas karena diukur hanya daya serap sesaat yang diungkap lewat proses penilaian hasil belajar yang artifisial. Pengajaran tidak diarahkan kepada partisipatori total dari peserta didik yang pada akhirnya dapat melekat sepenuhnya dalam diri peserta didik. b. Aspek afektif cenderung terabaikan. c. Diskriminasi penguasaan wawasan terjadi akibat anggapan bahwa yang di pusat mengetahui segalanya dibandingkan dengan yang di cabang, yang di cabang merasa lebih tahu dibandingkan dengan yang di ranting, begitu seterusnya. Jadi, diskriminasi sistematis terjadi akibat pola pembelajaraan yang subyek-obyek. d. Pengajar selalu mereduksi teks yang ada dengan harapan tidak salah melangkah. Teks atau buku acuan dianggap segalanya jika telah menyampaikan isi buku acuan maka dianggap sudah berhasil. 2. Masalah Keaneka ragaman Kondisi Peserta Didik: Hal ini dapat dilihat dari kenyataan bahwa : a. Setiap peserta didik adalah unik, Peserta didik mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing. Oleh karena itu, proses penyeragaman dan penyamarataan akan membunuh keunikan tersebut. b. Usia anak merupakan usia yang paling kreatif dalam hidup manusia, namun dunia pendidikan sering tidak memberi kesempatan bagi kreatifitas. 3. Tantangan Globalisasi. Pada konteks dunia globalisasi, kemajuan informasi, komunikasi dan teknologi menyebabkan terjadinya fenomena perkembangan ekonomi berbasis pengetahuan. Pasar bebas, kemampuan bersaing, penguasaan pengetahuan dan teknologi, menjadi makin penting untuk kemajuan suatu bangsa. 4. Tantangan Sumber Daya Alam. Sumber daya alam yang semakin terbatas tidak dapat menjadi tumpuan modal, karena sumber kesejahteraan suatu bangsa telah bergeser dari modal fisik ke modal intelektual, pengetahuan, sosial, dan kredibilitas. 5. Otonomi Daerah. UU No. 22 tahun 1999 dan pp No. 25 tahun 2000 berimplikasi terhadap kebijaksanaan pengelolaan pendidikan dari yang bersifat sentralistik ke desentralistik. Perubahan pengelolaan tersebut merupakan upaya pemberdayaan daerah dan sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan, terarah dan menyeluruh. Wujud dari pelaksanaan desentralisasi pendidikan dalam bidang kurikulum yaitu pembuatan silabus yang dibuat oleh daerah dan sekolah.
  • 10. D. PENGERTIAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dapat diartikan sebagai suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performasi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu. Dengan demikian penerapan kurikulum dapat menumbuhkan tanggung jawab, dan partisipasi peserta didik untuk belajar menilai dan mempengaruhi kebijakan umum, serta memberanikan diri berperan dalam berbagai kegiatan di sekolah maupun masyarakat (Mulyasa, 2002 : 39). KBK diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, dan minat peserta didik agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, ketepatan, dan keberhasilan dengan penuh tanggung jawab. KBK memfokuskan pemerolehan kompetensi- kompetensi tertentu oleh peserta didik. Oleh karena itu kurikulum ini mencakup sejumlah kompetensi, dan seperangkat tujuan pembelajaran yang dinyatakan sedemikian rupa. Sehingga pencapaiannya dapat diamati dalam bentuk perilaku atau keterampilan peserta didik sebagai suatu kriteria keberhasilan. Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) menuntut guru yang berkualitas dan profesional untuk melakukan kerjasama dalam rangkaian meningkatkan kualitas pendidikan. Dalam hubungannya dengan pembelajaran memenuhi spesifikasi tertentu dalam proses belajar. Kay (1977) dalam Mulyasa, mengemukakan bahwa “pendidikan berbasis kompetensi selalu dilandasi oleh rasionalitas yang dilakukan dengan penuh kesadaran “mengapa” dan “bagaimana” jadi perbuatan tersebut dilakukan” (Mulyasa, 2002 : 23). Dari pendapat tersebut dapat dipahami bahwa kurikulum berbasis kompetensi berorientasi pada kreativitas individu untuk melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran dan efek (dampak) yang diharapkan yang muncul dari peserta didik melalui serangkaian pengalaman belajar yang bermakna, dan keberagaman yang dapat dimanifestasikan sesuai dengan kebutuhannya. Rumusan kompeten dalam kurikulum berbasis kompetensi ini merupakan pernyataan apa yang diharapkan dapat diketahui, disikapi, atau dilakukan siswa dalam setiap tingkatan kelas dan Madrasah, sekaligus menggambarkan kemajuan siswa yang dicapai secara bertahap dan berkelanjutan untuk menjadi kompeten. KBK merupakan suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas oleh peserta didik berupa penguasaan terhadap seperangkat pengetahuan, kemampuan, sikap dan minat peserta didik agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran dengan penuh tanggung jawab. Hall (1986) dalam Mulyasa menyatakan bahwa “setiap peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran secara optimal, jika diberikan waktu yang cukup” (Mulyasa, 2002 : 41). Pendapat tersebut menunjukkan bahwa perhatian harus dicurahkan kepada waktu yang diperlukan untuk kegiatan belajar. Perbedaan antara peserta didik yang pandai dengan yang kurang (bodoh) hanya terletak pada masalah waktu, peserta didik yang bodoh memerlukan waktu yang cukup lama untuk mempelajari sesuatu atau memecahkan suatu masalah, sementara yang pandai bisa cepat melakukannya.
  • 11. Kemampuan yang dimiliki peserta didik untuk berkreasi dan berimajinasi jika diberikan kesempatan dan peran aktif guru terhadap siswa yang secara tidak langsung akan memberikan dampak terhadap penguasaan apa yang telah diajarkan guru. Kurikulum berbasis kompetensi menuntut guru yang berkualitas dan profesional untuk melakukan kerjasama dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan. Meskipun demikian, konsep ini tentu saja tidak dapat digunakan sebagai resep untuk memecahkan semua masalah pendidikan, namun dapat memberi sumbangan yang cukup signifikan, terhadap perbaikan pendidikan (Mulyasa, 2002 : 40). E. KARAKTERISTIK KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) memiliki sejumlah kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik, penilaian dilakukan berdasarkan standar khusus oleh peserta didik, sebagai hasil demonstrasi kompetensi yang ditunjukkan oleh peserta didik, pembelajaran lebih menekankan pada kegiatan individual personal untuk menguasai kompetensi yang dipersyaratkan. Depdiknas (2002) mengemukakan bahwa kurikulum berbasis kompetensi memiliki karakteristik sebagai berikut : a. Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal. b. Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagamaan. c. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi. d. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lain yang memenuhi unsur edukatif. e. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi. Selanjutnya Mulyasa menjelaskan bahwa sedikitnya dapat diidentifikasi enam karakteristik kurikulum berbasis kompetensi, yaitu: 1. Sistem belajar dengan modul. Modul adalah suatu proses pembelajaran mengenai suatu satuan bahasan tertentu yang disusun secara sistematis, oprasional, dan terarah untuk digunakan oleh peserta didik, disertai dengan pedoman penggunaannya untuk para guru. Modul ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran disekolah, baik waktu, dana, fasilitas, maupun tenaga guna mencapai tujuan secara optimal. Modul pada umumnya terdiri dari beberapa komponen sebagai berikut: a. Lembar kegiatan peserta didik b. Lembar kerja c. Kunci lembar kerja d. Lembar soal e. Lembar jawaban f. Kunci jawaban Pembelajaran dengan sistim modul ini mempunyai beberapa keunggulan, diantaranya: a. Berfokus pada kemampuan individual peserta didik
  • 12. b. Adanya kontrol terhadap hasil belajar melalui peggunaan standar kompetensi dalam setiap modu; yang harus dicapai oleh setiap peserta didik. c. Relevansi kurikulum ditunjukkan dengan adanya tujuan dan cara pencapaiannya, sehingga peserta didik dapat mengetahui keterkaitan antara pembelajaran dan hasil yang akan diperolehnya. 2. Menggunakan keseluruhan sumber belajar Dalam KBK seorang guru tidak lagi menjadi aktor utama dalam proses pembelajaran, karena pembelajaran dapat dilakukan dengan mendayagunakan aneka ragam sumber belajar. Sumber belajar dapat mencakup manusia, bahan atau pesan pembelajaran, lingkungan, alat dan peralatan, serta aktivitas. 3. Pengalaman lapangan Pengalaman lapangan untuk lebih mengakrabkan hubungan antara guru dan peserta didik lebih ditekankan dalam KBK ini. Keterlibatan guru dalam pembelajaran disekolah memudahkan mereka untuk mengikuti perkembangan yang terjadi selama peserta didik mengikuti pembelajaran. 4. Strategi belajar individual personal Belajar individual adalah belajar berdasarkan tempo belajar peserta didik, sedangkan belajar personal adalah interaksi edukatif berdasarkan keunikan peserta didik; bakat, minat, dan kemampuan (personalisasi). 5. Kemudahan belajar Kombinasi antara pembelajaran individual personal dengan pengalaman lapangan, dan pembelajaran secara tim akan memberikan kemudahan belajar dalam kurikulum berbasis kompetensi. 6. Belajar tuntas Belajar tuntas merupakan strategi pembelajaran yang dapat dilaksanakan di dalam kelas, dengan asumsi bahwa dimana kondisi yang tepat semua peserta akan mampu belajar dengan baik dan memperoleh hasil belajara secara maksimal tergadap seluruh bahan yang dipelajari. Pembelajaran dalam hal ini harus dilaksanakan secara sistematis dan terorganisir agar semua peserta didik dapat memperoleh hasil secara maksimal. F. PRINSIP KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI Sesuai dengan prinsip diversifikasi dan desentralisasi pendidikan maka pengembangan kurikulum ini digunakan prinsip dasar “kesatuan dalam kebijakan dan keberagaman dalam pelaksanaan” prinsip kesatuan dalam kebijakan yaitu dalam mencapai tujuan pendidikan perlu ditetapkan standar kompetensi yang harus dicapai secara nasional, pada setiap jenjang pendidikan.
  • 13. Sedangkan prinsip keberagaman dalam pelaksanaan yaitu dalam menyelenggarakan pendidikan yang meliputi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran penilaian dan pengelolaannya mengakomodasikan perbedaan yang berkaitan dengan kesiapan dan potensi akademik, minat lingkungan, budaya, dan sumber daya sekolah sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan masing-masing. “Pengembangan kurikulum merupakan suatu proses yang kompleks, dan melibatkan berbagai faktor yang saling terkait” (Mulyasa, 2002 : 61). Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi menfokuskan pada kompetensi tertentu berupa pedoman pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang didemonstrasikan peserta didik sebagai wujud pemahaman terhadap konsep yang dipelajarinya. Penerapan kurikulum berbasis kompetensi memungkinkan para guru menilai hasil belajar yang mencerminkan penguasaan dan pemahaman terhadap apa yang dipelajarinya. Secara rinci pengembangan KBK mempertimbangkan hal-hal berikut :  Keimanan, nilai-nilai dan budi pekerti luhur yang perlu digali, dipahami dan diamalkan siswa.  Penguatan integritas nasional yang dicapai melalui pendidikan  Keseimbangan berbagai bentuk pengalaman belajar siswa yang meliputi etika, logika, estetika dan kinestetika  Penyediaan tempat yang memberdayakan semua siswa untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap sangat diutamakan seluruh siswa dari berbagai kelompok  Kemampuan berfikir dan belajar dengan mengakses, memilih, dan menilai pengetahuan untuk mengatasi situasi yang cepat berubah dan penuh ketidakpastian merupakan kompetensi penting dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.  Berpusat pada anak dengan penilaian yang berkelanjutan dan komperehensif (Sujatmiko, 2003 : 7). Sedangkan prinsip dasar kegiatan belajar mengajar yang dikembangkan dalam KBK adalah mengembangkan kemampuan berfikir logis, kritis, kreatif, bersikap dan bertanggung jawab pada kebiasaan dan perilaku sehari-hari melalui pembelajaran secara aktif yaitu : 1. Berpusat pada siswa 2. Mengembangkan keingintahuan dan imajinasi 3. Memiliki semangat mandiri kerjasama dan berkompetensi perlu dilatih untuk terbiasa bekerja mandiri, kerjasama dan berkompetensi 4. Menciptakan kondisi yang menyenangkan 5. Mengembangkan kemampuan dan pengalaman belajar 6. Karakteristik mata pelajaran (Depdiknas,2003:10)
  • 14. G. KOMPONEN UTAMA KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI ` Kurikulum berbasis kompetensi merupakan kerangka inti yang memiliki empat komponen dasar yaitu: 1) Kurikulum dan Hasil Belajar, 2) Penilaian Berbasis Kelas, 3) Kegiatan Belajar Mengajar, dan 4) Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah. Keempat komponen dasar tersebut dapat digambarkan sebagai berikut. a. Kurikulum Hasil Belajar (KHB). Memuat perencanaan pengembangan peserta didik yang perlu dicapai secara keseluruhan. Kurikulum dan hasil belajar ini memuat kompetensi, hasil belajar, dan indikator keberhasilan. KHB memberikan suatu rentang kompetensi dan hasil belajar siswa yang bermanfaat bagi guru untuk menentukan apa yang harus dipelajari oleh siswa, bagaimana seharusnya mereka dievaluasi, dan bagaimana pembelajaran disusun. b. Penilaian Berbasis Kelas (PBK). Memuat prinsip, sasaran, dan pelaksanaan penilaian berkelanjutan yang lebih akurat dan konsisten sebagai akuntabilitas publik melalui penilaian terpadu dengan kegiatan belajar mengajar di kelas (berbasis kelas) dengan mengumpulkan kerja siswa (fortofolio), hasil karya (produk), penugasan (proyek), kinerja (performance), dan tes tertulis. Penilaian ini mengidentifikasi kompetensi/hasil belajar yang telah dicapai, dan memuat pernyataan yang jelas tentang standar yang harus dan telah dicapai serta peta kemajuan belajar siswa dan pelaporan. c. Kegiatan Belajar Mengajar Memuat gagasan-gagasan pokok tentang pembelajaran dan pengajaran untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan serta gagasan-gagasan pedagogis dan andragogis yang mengelola pembelajaran agar tidak mekanistik. d. Pengelolaan Kurikulum Berbasis sekolah Memuat berbagai pola pemberdayaan tenaga kependidikan dan sumber daya lain untuk meningkatkan mutu hasil belajar. Pola ini dilengkapi dengan gagasan pembentukan jaringan kurikulum, pengembangan perangkat kurikulum (antara lain silabus), pembinaan profesional tenaga kependidikan, dan pengembangan sistem informasi kurikulum. H. PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI Pelaksanaan atau implementasi KBK adalah sebagai proses penerapan ide, konsep, dan kebijakan kurikulum dalam suatu aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik menguasai seperangkat kompetensi tertentu sebagai hasil interaksi dengan lingkungan. Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) telah berjalan sejak tahun 2001 pada beberapa sekolah yang dijadikan mini pilot. Impelementasi KBK merupakan salah satu bagian penting untuk mendapatkan masukan dalam rangka penyempurnan KBK baik dari aspek keterbacaan, keluasan, kedalaman, dan keterlaksanaannya di lapangan.
  • 15. Implementasi yang telah dilakukan tersebut meliputi beberapa prinsip yaitu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM); Penilaian Berbasis kelas; dan Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah. 1) Penilaian Berbasis Kelas Penilaian berbasis kelas merupakan suatu kegiatan pengumpulan informasi tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan oleh guru yang bersangkutan sehingga penilaian tersebut akan “mengukur apa yang hendak diukur” dari siswa. 2) Kegiatan Belajar Mengajar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) merupakan proses aktif bagi siswa dan guru urituk mengembangkan potensi siswa sehingga mereka akan “tahu” terhadap pengetahuan dan pada akhirnya “mampu” untuk melakukan sesuatu. 3) Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah Prinsip ini perlu diimplementasi untuk memberdayakan daerah dan sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengelola serta menilai pembelajaran sesuai dengan kondisi dan aspirasi mereka. Mulyana (2006) menjelaskan bahwa Pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dalam garis besarnya mencakup kegiatan pokok, yaitu: 1. Pengembangan program 2. Pelaksanaan pembelajaran 3. Evaluasi KBK I. EVALUASI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI 1. Tujuan Evaluasi Evaluasi adalah proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk kerja, proses, orang, obyek, dll) berdasarkan krtiteria tertentu melalui penilaian (Dimyati, 2006 : 191). Evaluasi pelaksanaan kurikulum bertujuan untuk mengukur seberapa jauh penerapan kurikulum berstandar Nasional dipakai sebagai pedoman pengembangan dan pelaksanaan kurikulum di daerah/sekolah, sehingga pelaksanaan kurikulum dapat dimengerti, dipahami, diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dianalisa oleh peserta didik. Evaluasi dilakukan pada setiap tahapan pelaksanaan pengembangan kurikulum sebagai upaya untuk mengkaji ulang pelaksanaan kurikulum pada setiap jenjang pendidikan. Evaluasi untuk program pelaksanaan pengembangan kurikulum di daerah memerlukan indikator keberhasilan sebagai tolak ukur pencapaian pelaksanaan kurikulum. Indikator keberhasilan kurikulum mencakup :  Indikator keberhasilan sosialisasi kurikulum  Indikator keberhasilan penyusunan silabus  Indikator keberhasilan penyusunan program tahunan dan semester
  • 16.  Indikator keberhasilan penyusunan rencana pembelajaran  Indikator keberhasilan penyusunan bahan ajar  Indikator keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar 2. Tahapan Evaluasi Evaluasi pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi dilakukan oleh Tim ahli dari tingkat pusat, propinsi, dan daerah/kabupaten. Evaluasi ini dilakukan pada setiap tahap pelaksanaan untuk memperbaiki program pengembangan kurikulum terhadap keberhasilan sosialisasi kurikulum berstandar nasional, keberhasilan penyusunan silabus. keberhasilan penyusunan program tahunan dan semester, keberhasilan penyusunan rencana pengajaran dan bahan ajar, serta keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar. Evaluasi menggunakan indikator keberhasilan pelaksanaan pengembangan kurikulum di daerah/sekolah dan selain itu evaluasi juga dapat dilakukan melalui pentahapan, mulai dari tahun pertama hingga tahun terakhir pelaksanaan kurikulum berstandar nasional. Prinsip penilaian pengembangan kurikulum yang disesuaikan dengan daerah masing-masing adalah penilaian terhadap relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, kepraktisan, dan efektivitasnya. Evaluasi pelaksanaan kurikulum tidak hanya mengevaluasi hasil belajar peserta didik dan proses pembelajarannya, tetapi juga rancangan dan pelaksanaan kurikulum, kemampuan dan kemajuan siswa, sarana dan prasarana, serta sumber belajarnya. Hasil evaluasi pelaksanaan kurikulum dapat digunakan oleh pengambil keputusan untuk menentukan kebijakan pendidikan pada tingkat pusat, daerah dan sekolah untuk memperbaiki kekurangan yang ada dan meningkatkan hasil yang lebih optimal. Hasil tersebut dapat juga digunakan oleh kepala sekolah, guru, dan pelaksanaan pendidikan di daerah dalam memahami dan membantu meningkatkan kemampuan siswa, memilih bahan pelajaran, memilih metode, dan perangkat. J. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN KBK Keunggulan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) sebagai berikut: a. Mengembangkan kompetensi-kompetensi peserta didk pada setiap aspek mata pelajaran dan bukan pada penekanan penguasaan konten mata pelajaran itu sendiri. b. KBK bersifat alamiah (konstekstual), karena berangkat berfokus dan bermuara pada hakekat peserta didik untuk mengembangkan berbagai kompetensi sesuai dengan potensinya masing- masing. Dalam hal ini peserta didik merupakan subjek belajar dan proses belajar berlangsung secara alamiah dalam bentuk bekerja dan mengalami berdasarkan standar kompetensi tertentu, bukan transfer pengetahuan (transfer of knowledge). c. Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) boleh jadi mendasari pengembangan kemampuan- kemampuan lain. Penguasaan ilmu pengetahuan dan keahlian tertentu dalam suatu pekerjaan, kemampuan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, serta aspek-aspek kepribadian dapat dilakukan secara optimal berdasarkan standar kompetensi tertentu.
  • 17. d. Mengembangakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik /siswa (student oriented). Peserta didik dapat bergerak aktif secara fisik ketika belajar dengan memanfaatkan indra seoptimal mungkin dan membuat seluruh tubuh serta pikiran terlibat dalam proses belajar. Dengan demikian, peserta dapat belajar dengan bergerak dan berbuat, belajar dengan berbicara dan mendengar, belajar dengan mengamati dan menggambarkan, serta belajar dengan memecahkan masalah dan berpikir. Pengalaman-pengalaman itu dapat diperoleh melalui kegiatan mengindra, mengingat, berpikir, merasa, berimajinasi, menyimpulkan, dan menguraikan sesuatu. Kegiatan tersebut dijabarkan melalui kegiatan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. e. Guru diberikan kewenangan untuk menyusun silabus yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi di sekolah/daerah masing-masing sesuai mata pelajaran yang diajarkan. f. Bentuk pelaporan hasil belajar yang memaparkan setiap aspek dari suatu mata pelajaran memudahkan evaluasi dan perbaikan terhadap kekurangan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. g. Penilaian yang menekankan pada proses memungkinkan peserta didik untuk mengeksplorasi kemampuannya secara optimal, dibandingkan dengan penilaian yang terfokus pada konten. h. Ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang dalam pengembangannya lebih tepat menggunakan pendekatan kompetensi, terutama yang berkaitan dengan ketrampilan. Kelemahan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) sebagai berikut: a. Dalam kurikulum dan hasil belajar indikator sudah disusun, padahal indikator sebaiknya disusun oleh guru, karena guru yang paling mengetahui tentang kondisi peserta didik dan lingkungan. b. Konsep KBK sering mengalami perubahan termasuk pada urutan standar kompetensi dan kompetensi dasar sehingga menyulitkan guru untuk merancang pembelajaran secara berkelanjutan. c. Paradigma guru dalam pembelajaran KBK masih seperti kurikulum-kurikulum sebelumnya yang lebih pada teacher oriented. d. Memandang kompetensi sebagai sebuah entitas yang bersifat tunggal, padahal kompetensi merupakan ” a complex combination of knowledge,attitudes, skills and values displayed in the context of task performance “. ( Gonczi,1997), sistem pengukuran perilaku yang menggunakan paradigma behaviorisme ditengarai tidak mampu mengukur sesuatu perilaku yang dihasilkan dari pembelajaran bermakna (significant learning) (Barrie dan Pace,1997), dan kendala yang dihadapi dalam mengimplementasikan KBK adalah waktu,biaya dan tenaga yang banyak.
  • 18. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Dari pemaparan materi pada bab sebelumya, maka dapat disimpulkan: 1. Kurikulum adalah pada dasarnya harus memuat berbagai aspek pengembangan kepribadian peserta didik yang menyeluruh dan pengembangan pembangunan masyarakat dan bangsa, ilmu, kehidupan agama, ekonomi, budaya, seni, teknologi dan tantangan kehidupan global. 2. Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu. 3. Latar belakang adanya KBK yaitu masalah mutu pendidikan rendah, masalah keanekaragaman kondisi peserta didik, tantangan globalisasi, tantangan sumber daya alam, dan otonomi daerah. 4. Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah sebagai suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performasi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu. 5. Karakteristik KBK antara lain mencakup Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal, Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagamaan, Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi, Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lain yang memenuhi unsur edukatif , Penilaianmenekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi. 6. Prinsip KBK yaitu kesatuan dalam kebijakan dan keberagaman dalam pelaksanaan, yang menjadi prinsip dasar yakni mengembangkan kemampuan berfikir logis, kritis, kreatif, bersikap dan bertanggung jawab pada kebiasaan dan perilaku sehari- hari. 7. Komponen utama Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah kurikulum hasil belajar, penilaian berbasis kelas, kegiatan belajar mengajar, pengelolaan kurikulum berbasis sekolah. 8. Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi yaitu sebagai proses penerapan ide, konsep, dan kebijakan kurikulum dalam suatu aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik menguasai seperangkat kompetensi tertentu sebagai hasil interaksi dengan lingkungan. 9. Evaluasi kurikulum diadakan dengan tujuan untuk mengukur seberapa jauh tingkat keberhasilan dan penerapan kurikulum berstandar nasional yang dipakai sebagai pedoman pengembangan dan pelaksanaan kurikulum di daerah/sekolah, nantinya akan dijadikan acuan untuk perkembangan kurikulum selanjutnya.
  • 19. 10. Keunggulan KBK: Keunggulan dari KBK adalah mengembangkan kompetensi-kompetensi peserta didk pada setiap aspek mata pelajaran dan bukan pada penekanan penguasaan konten mata pelajaran itu sendiri, bersifat alamiah (konstekstual),boleh jadi mendasari pengembangan kemampuan- kemampuan lain, mengembangakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik /siswa (student oriented), guru diberikan kewenangan untuk menyusun silabus, bentuk laporan hasil belajar memudahkan evaluasi dan perbaikan siswa, memungkinkan peserta didik untuk mengeksplorasi kemampuannya secara optimal, dan ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang dalam pengembangannya lebih tepat menggunakan pendekatan kompetensi. Kelemahan KBK: Kelemahan KBK yaitu dalam kurikulum dan hasil belajar indikator sudah disusun, konsep KBK sering mengalami perubahan, paradigma guru dalam pembelajaran KBK masih seperti kurikulum-kurikulum sebelumnya yang lebih pada teacher oriented, memandang kompetensi sebagai sebuah entitas yang bersifat tunggal. B. SARAN Penulis berharap agar penyajian makalah ini dapat diperhatikan dengan saksama, karena melalui makalah yang dipaparkan ini, penulis menjelaskan beberapa poin penting dari Kurikulum Berbasis Kompetensi. Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu diharapkan agar pembaca kiranya dapat juga membaca materi yang berkaitan, pada referensi lainnya agar dapat lebih memahami lagi mengenai Kurikulum Berbasis Kompetensi.
  • 20. DAFTAR PUSTAKA Mulyasa,E .2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Depdiknas (2002). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Depdiknas. Wina, SanjayA. 2005. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum BerbasisKompetensi. Edisi Pertama, Cetakan ke I. Jakarta: Prenada Media. Anonim. 2009. Kurikulum Berbasis Kompetensi. http://didikz888.wordpress.com/2009/11/13/kurikulum-berbasis-kompetensi-kbk. ( Diakses tanggal 17 Maret 2016) Anonim. 2012. Kurikulum Berbasis Kompetensi. http://warungbelajarbebas.blogspot.co.id/2012/05/kurikulum-berbasis-kompetensi.html ( Diakses tanggal 17 Maret 2016)