SlideShare a Scribd company logo
Edisi II/Oktober 2003




Implementasi
Kebijakan Nasional
Pembangunan Air Minum
dan Penyehatan Lingkungan
Berbasis Masyarakat




  Memberdayakan Tanpa Memaksakan
3



                                                        Percik, Media Informasi Air Minum dan
                                                  Penyehatan Lingkungan. Diterbitkan oleh Kelompok
                                                    Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan.
 Kebijakan Nasional

                                                                  Penasihat/Pelindung:
 Pembangunan Air MInum dan
 Penyehatan Lingkungan dan
 Implementasinya
                                                             Direktur Jenderal Tata Perkotaan
                                                          dan Tata Perdesaan, DEPKIMPRASWIL

                                                                Penanggung Jawab:
Memberdayakan Tanpa Memaksakan                    Direktur Permukiman dan Perumahan, BAPPENAS
                                                    Direktur Penyehatan Air dan Sanitasi, DEPKES
Daftar Isi                                        Direktur Perkotaan dan Perdesaan Wilayah Timur,
                                                                  DEPKIMPRASWIL
                                                   Direktur Bina Sumber Daya Alam dan Teknologi
Dari Redaksi                             4                     Tepat Guna, DEPDAGRI
                                                   Direktur Penataan Ruang dan Lingkungan Hidup,
Laporan Utama                            5
                                                                     DEPDAGRI
    CWSH                                 7
                                                                  Dewan Redaksi:
    ProAir                               9             Oswar Mungkasa, Sucipto, Johan Susmono,
                                                               Supriyanto Budi Susilo
    SANIMAS                             11
    WSLIC 2                             13                       Redaktur Pelaksana:
                                                     Hartoyo, Rheida Pambudhy, Maraita Listyasari,
Wawasan                                 15                 Rewang Budiyana, Handi Legowo
    Memberdayakan Tanpa Memaksakan
                                                                       Sekretaris Redaksi:
    Mencuci Tangan                      18                                Essy Aisiyah

Cermin                                  21                               Sirkulasi:
                                                                Helda Nusi, Mahruddin, Prapto
    MCK Jempiring bukan MCK Moerdiono

Pembelajaran                                                          Alamat Redaksi:
                                                         Jl. Cianjur No. 4, Menteng, Jakarta Pusat
    Lokal                               25                           Telp. (021) 3142046
                                                             e-mail: redaksipercik@yahoo.com,
    Internasional                       27
                                                                   oswar@bappenas.go.id
Ragam                                   29

    Pilihan Teknologi
                                                 Redaksi Percik menerima kiriman artikel/tulisan dari luar. Panjang
Info Buku                               31       artikel/tulisan tidak dibatasi. Isi harus berkaitan dengan air minum dan
                                                 penyehatan lingkungan dan belum pernah dipublikasikan sebelumnya.
Info Situs                              32       Artikel/tulisan harus disertai identitas yang jelas. Redaksi berhak
                                                 mengeditnya. Artikel/tulisan bisa dikirimkan melalui surat atau email
Agenda                                  33       ke alamat di atas.
4                                                         Di
                                                                                                                   ar
                                                                                                                 Rdki
                                                                                                                 eas


H       ari ini harus lebih baik dari hari kemarin. Berangkat dari semangat inilah kami
       menghadirkan edisi kedua Percik. Beberapa perbaikan telah diusahakan pada edisi ini yang
merupakan tanggapan terhadap saran dan kritik yang kami terima dari berbagai pihak. Pertama. Halaman
diperbanyak yang memungkinkan makin banyaknya informasi yang dapat ditampilkan. Kedua. Tambahan rubrik
seperti Suara Anda, Pembelajaran, dan Opsi Teknologi. Tentunya perbaikan akan kami lakukan secara
berkesinambungan.
    Melanjutkan fokus Percik pada edisi perdana maka pada edisi kedua ini kami mengetengahkan proyek-proyek
air minum dan penyehatan lingkungan yang telah mengadopsi prinsip-prinsip yang terkandung dalam kebijakan
nasional air minum dan penyehatan lingkungan berbasis masyarakat. Beberapa proyek yang kami tampilkan adalah
Water Supply for Low Income Communities 2 (WSLIC 2), Rural and Water Supply in Nusa Tenggara Timur (ProAir),
Sanitasi oleh Masyarakat (SANIMAS), dan Community Water Supply and Health (CWSH). Kami mengharapkan sajian
ini dapat memberikan gambaran lebih lengkap terhadap implementasi kebijakan nasional tersebut.
    Berbeda dengan edisi sebelumnya, kali ini Percik menampilkan rubrik Wawasan sebagai pengganti rubrik
Opini. Dengan nama baru ini, kami berharap lebih banyak tulisan yang bisa dimuat ini rubrik tersebut. Pada edisi ini,
Wawasan memuat tulisan mengenai MPA (Methodology for Participatory Assesment), sebuah metode pemberdayaan
masyarakat yang digunakan dalam pembangunan sarana air bersih dan penyehatan lingkungan.
    Tak kalah menariknya, Wawasan juga mengangkat tema mengenai Mencuci Tangan (Handwashing). Mungkin
bagi kita masalah tersebut terlalu sepele, tapi berdasarkan penelitian Mencuci Tangan terbukti memberikan pengaruh
yang nyata terhadap pencegahan berbagai jenis penyakit yang ditularkan melalui tangan.
    Di rubrik Cermin, kami mengetengahkan upaya masyarakat di Gang Jempiring, Bali, membangun MCK. Beberapa
tahun sebelumnya mereka sempat memiliki MCK yang dibangunkan pemerintah. Bangunan itu tak terawat dan
akhirnya rusak. MCK yang baru tersebut dibangun berdasarkan kesadaran masyarakat setempat untuk hidup lebih
baik dan sehat.
    Kami berusaha menjadikan media informasi ini tersebar secara meluas. Internet menjadi salah satu media yang
akan kami pergunakan. Untuk itu, mulai edisi ini kami juga akan menggunakan e-mail untuk mengirimkan Percik.
Media informasi ini juga akan ditayangkan lengkap pada situs internet Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
(…………………………….) yang baru saja diluncurkan.
    Terlepas dari semua usaha yang kami lakukan untuk menghadirkan yang terbaik, maka semuanya terpulang
kembali kepada anda semua. Masukan, kritik, saran dan bahkan kiriman naskah menjadi suatu keniscayaan bagi
kelangsungan media informasi kita ini. Untuk itu, kami ucapkan terima kasih atas kontribusi anda semua. Salam.
Lprn
 aoa                                                           5
Uaa
 tm



                        Kebijakan Nasional Pembangunan
                           Air Minum dan Penyehatan
                        Lingkungan dan Implementasinya


  K      ebijakan nasional pembangunan air minum dan
         penyehatan lingkungan yang bertujuan
  meningkatkan         pembangunan,          penyediaan,
                                                                   oleh proyek pembangunan air minum dan penyehatan
                                                                   lingkungan seperti Water Supply for Low Income
                                                                   Community 2 (WSLIC 2), Rural and Water Supply in
  pemeliharaan prasarana dan sarana air minum dan                  Nusa Tenggara Timur (ProAir), Sanimasi oleh Masyarakat
  penyehatan lingkungan serta meningkatkan kehandalan              (SANIMAS), dan beberapa proyek lainnya. Proyek yang
  dan keberlanjutan pelayanan prasarana dan sarana air             terbaru yang mengadopsi prinsip dasar kebijakan
  minum dan penyehatan lingkungan tersebut lahir melalui           nasional adalah Community Water Supply and Health
  proses yang panjang. Proses penyusunan kebijakan                 (CWSH) masih dalam tahap persiapan.
  nasional tersebut berlangsung dalam kurun waktu lima                  Menjadi menarik untuk menyimak apa dan
  tahun, dan dipuncaki dengan penandatangan                        bagaimana proyek tersebut, termasuk juga komentar
  kesepakatan eselon I yang berasal dari Bappenas,                 dari masing-masing pengelola proyek. Tentunya proyek
  Departemen Dalam Negeri, Departemen Keuangan,                    yang satu dengan yang lain mempunyai beragam
  Departemen Kesehatan, dan Departemen Permukiman                  pengalaman dalam menjalankan prinsip yang tercantum
  dan Prasarana Wilayah. Direncanakan Kebijakan                    dalam kebijakan nasional tersebut.
  nasional tersebut akan diformalkan melalui Keputusan                  Soegeng Santoso, pimpinan proyek ProAir,
  Menteri Negara Pembangunan Nasional/Kepala                       mengatakan kebijakan nasional tersebut sangatlah tepat.
  Bappenas.                                                        ‘’Apa yang kita lakukan sama persis dengan WASPOLA
       Prinsip-prinsip dasar kebijakan terdiri atas delapan        (WASPOLA merupakan nama proyek yang membidani
  butir yakni air merupakan benda sosial dan benda                 lahirnya kebijakan nasional AMPL. Red), jadi kita tinggal
  ekonomi; pilihan yang diinformasikan sebagai dasar               mendiseminasikan saja kebijakan tersebut,” katanya di
  dalam pendekatan tanggap kebutuhan; pembangunan                  Jakarta.
  berwawasan lingkungan; pendidikan perilaku hidup                      Menurut Soegeng, kunci keberhasilan sebuah
  bersih dan sehat; keberpihakan pada masyarakat                   proyek air bersih dan penyehatan lingkungan ada pada
  miskin; peran perempuan dalam pengambilan                        masyarakat bukan pemerintah. Karena itu,
  keputusan; akuntabilitas proses perencanaan; peran               masyarakatlah yang harus memiliki peran dalam
  pemerintah sebagai fasilitator; peran aktif masyarakat;          memutuskan sebuah proyek yang ada di
  pelayanan optimal dan tepat sasaran; dan penerapan               lingkungannya. ‘’Tak bisa lagi pemerintah semua, harus
  prinsip pemulihan biaya.                                         demand driven, bukan supply driven,” katanya.
       Sebagai sebuah kebijakan, butir-butir itu tidak lahir            Hal senada dikemukakan penanggung jawab
  hanya dari hasil diskusi dan perdebatan di ruangan.              proyek CWSH, Hartoyo. Menurutnya, pelaku perubahan
  Namun kebijakan ini telah melalui perjalanan panjang             adalah masyarakat. ‘’Kalau masyarakat mampu
  ‘pengujian’ di lapangan baik secara langsung maupun              mengelola sumber daya yang dimiliki dengan
  tidak langsung. Proses seperti ini bisa berkat adanya            sendirinya, berarti mereka telah sukses,” katanya. Ia
  sinergi antara para penyusun kebijakan dan                       mengatakan peran pemerintah hanya sebagai fasilitator
  implementasi di lapangan melalui proyek-proyek air               dan motivator. Masyarakat yang merencanakan dan
  minum dan penyehatan lingkungan. Hasilnya, walaupun              menjalankan hingga terwujud sebuah hasil yang
  kesepakatan baru saja ditandatangani tetapi sebenarnya           diharapkan. Proses seperti ini akan menjamin
  prinsip dasarnya telah jauh hari sebelumnya diadopsi             keberlangsungan hasil proyek.
6



                                                               arif. Pengalaman di lapangan menunjukkan, terkadang
                                                               masyarakat terlalu percaya diri sehingga pendapat
                                                               mereka mengalahkan argumentasi keilmuan konsultan
                                                               yang mendampinginya. ‘’Tapi nggak papa, ini kan
                                                               proses,” katanya.
                                                                     Terlepas dari sinkronisasi antara kebijakan nasional
                                                               air minum dan penyehatan lingkungan dan proyek-
                                                               proyek di lapangan, masih ada ganjalan yang harus
                                                               dihadapi ke depan. Pola pikir proyek tampaknya masih
                                                               belum terkikis habis dari benak para pengambil
                                                               keputusan. ‘’Kita misalnya dihadapkan pada dua
                                                               pilihan: mencapai target atau menjaga proses,” kata
  Desa proyek: Salah satu desa yang mendapat proyek            Zainal.
  implementasi WASPOLA.
                                                                     Ia mencontohkan penyerapan awal proyek WSLIC
     Mengapa harus masyarakat? Kata Hartoyo, mereka            2 yang didanai Bank Dunia, pemerintah Australia, dan
memiliki banyak permasalahan. Tentu, masyarakat pula           masyarakat, ini sangat rendah. Tahun ke-2 dan ke-3
yang paham akan persoalannya dan tahu prioritas mana           proyek baru bisa berjalan. Ini tidak lepas dari
yang harus didahulukan. ‘’Bantuan pemerintah sekali-           keterbatasan sumber daya manusia yang mengerti dan
kali memang diperlukan, tapi bukan hal utama. Bantuan          memahami metode yang diterapkan sehingga prioritas
pemerintah hanya sebagai stimulan,” kata Hartoyo.              proyek diarahkan untuk penyiapan sumber daya
     Alfred Lambertus, Rural Water Supply and Sanitation       manusia. Selain itu, proyek WSLIC 2 yang memberikan
Specialist, yang menangani proyek Sanimas                      uang langsung ke rekening masyarakat terkendala
menegaskan pendekatan tanggap kebutuhan sangat                 peraturan yang ada.
penting dalam sebuah proyek jika menginginkan                        Belum lagi baru-baru ini keluar Keppres No 42 yang
proyek bisa terpelihara secara berkesinambungan.               mengharuskan audit setiap tahun anggaran. ‘’Bisa jadi
Kebijakan yang dirumuskan melalui WASPOLA,                     dengan keluarnya keppres tersebut pola pikir proyek
menurutnya, sejauh ini bisa teruji di lapangan kendati         akan muncul kembali. Proyek-proyek akan mengejar
memang butuh waktu yang lebih panjang. ‘’Dari sini             target karena pimpro juga dinilai dari target,” jelasnya.
pelaksanaan proyek terlihat pula betapa pemerintah             Ia mengusulkan agar proyek pemberdayaan
daerah perlu tanggap terhadap kebutuhan                        masyarakat bersifat multiyear.
masyarakatnya,” paparnya.                                            Pemberdayaan masyarakat melibatkan multisektor.
     Menurutnya, selama ini pengambil kebijakan salah          Masing-masing harus memiliki akselerasi yang sama.
menduga kemampuan masyarakat. Mereka dianggap                  Dari pengalaman di lapangan, akselerasi masyarakat
tak memiliki kemampuan dan inisiatif. ‘’Padahal                ternyata lebih cepat dibandingkan yang lain. Sektor-
kemauan masyarakat untuk diberi kepercayaan itu besar          sektor harus mampu mengimbangi sehingga terwujud
sekali. Bahkan terhadap masyarakat miskin sekalipun.           sinergi.
Asalkan demi kebutuhan mereka, mereka mau                            Proyek-proyek di atas dalam proses membuktikan
memberikan kontribusi,” jelas Alfred.                          apakah kebijakan nasional air minum dan penyehatan
     Namun demikian, menurut pimpinan proyek WSLIC             lingkungan berbasis masyarakat merupakan kebijakan
2, Zainal I Nampira, masyarakat harus disiapkan. Selain        yang tepat dalam pembangunan air minum dan
membangun sarana fisik, masyarakat harus pula mampu            penyehatan lingkungan. Memang terlihat ada kendala
mengelola uang dan mempertanggungjawabkan                      dan perlu proses implementasi lebih lama. Bagaimana
keuangannya dengan standar akuntansi yang bisa                 dan seperti apa proyek-proyek tersebut, laporan utama
diaudit. ‘’Ini proses pemberdayaan,” tandasnya.                kali ini akan mengungkap satu per satu proyek itu secara
     Hanya saja, kata Zainal, pemberian wewenang yang          garis besar.
besar kepada masyarakat pun perlu disikapi secara
7




         Community Water Services and
                 Health (CWSH)

B      erdasarkan Memorandum of Understanding (MOU)
      antara Pemerintah Republik Indonesia dan Asian
Development Bank (ADB) telah diperoleh kesepakatan
                                                              berpenghasilan rendah melalui perbaikan higinitas dan
                                                              perilaku sehat keluarga yang berkaitan dengan air,
                                                              didukung oleh perbaikan akses terhadap air minum dan
bahwa ADB akan memberikan dukungan terhadap                   sanitasi.
upaya-upaya Pemerintah Republik Indonesia untuk
mengurangi berbagai permasalahan dan keterbatasan             Tujuan Khusus:
yang berkaitan dengan pelayanan penyediaan sarana                Pemerintah daerah mampu meningkatkan
air minum dan peningkatan pelayanan kesehatan, baik           pelayanan air minum dan pelayanan kesehatan melalui
di wilayah pedesaan maupun di perkotaan.                      pelembagaan sistem yang tanggap terhadap kebutuhan
    Berkaitan dengan hal tersebut pada Country                dan berbasis keluarga serta program-program yang
Program Mission ADB (CPM) tahun 2002, telah                   memfokuskan pada masyarakat berpenghasilan
dipastikan bahwa “Community Water Services and Health         rendah, dan dalam kemitraan dengan masyarakat sipil
Project” (CWSHP) masuk pada Country Strategy and              dan sektor swasta.
Program (CSP) 2003-2005 untuk Indonesia. Selain itu
ADB telah memasukkan proyek CWSH sebagai                      Output
pinjaman yang akan berlaku efektif tahun 2004 kepada
Pemerintah Indonesia.                                         Adapun output yang diharapkan dari proyek ini adalah:
    Pada saat ini, proyek CWSH sedang dalam taraf             a. Pemerintah daerah diberdayakan dan dapat
persiapan. Salah satu kegiatan utama yang harus                  memfasilitasi perencanaan dan pelaksanaan proyek
dilakukan dalam tahap persiapan proyek CWSH adalah               berbasis masyarakat (termasuk manajemen proyek),
Project Preparation Technical Assistance (PPTA).                 dan mampu memberikan pelayanan kesehatan
Secara umum, tujuan PPTA ini adalah membantu                     berbasis keluarga khususnya terhadap penyakit
pemerintah Indonesia untuk mengidentifikasi dan                  menular berbasis air.
mempersiapkan proposal proyek yang diharapkan                 b. Masyarakat dan keluarga diberdayakan sehingga
                                                                 mampu merencanakan, mengadvokasi, mengelola
dapat diimplementasikan mulai tahun anggaran 2004.
                                                                 dan memelihara program ABPL, serta meningkatkan
Sedangkan keluaran dari kegiatan PPTA ini akan
                                                                 perilaku dan higinitas kesehatan.
dipergunakan oleh ADB dan Pemerintah Indonesia
                                                              c. Pembangunan sarana dan prasarana air minum dan
untuk memproses dan memformulasikan investasi yang
                                                                 sanitasi yang memadai, mudah terjangkau dan
diperlukan dalam meningkatkan pelayanan penyediaan
                                                                 berkelanjutan bagi masyarakat, di samping
air minum dan pelayanan kesehatan.                               pembangunan fasilitas kesehatan lainnya yang
    Tim PPTA mulai efektif bekerja tanggal 16 Juni 2003          berkaitan dengan pengawasan penyakit berbasis
dan akan berakhir pada bulan Maret 2004 (10 bulan).              air.
Tim ini akan menyusun SPAR (Sub Project Appraisal             d. Sistem pelaksanaan dan pengkoordinasian proyek
Report) kabupaten yang berasal dari propinsi-propinsi            yang efisien, meliputi kegiatan monitoring dan
terpilih.                                                        evaluasi dari hasil-hasil proyek.

Tujuan dan Output                                             Lokasi Proyek
Tujuan Umum:                                                     Tim Teknis Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
   Meningkatkan kualitas hidup dan derajat kesehatan          (AMPL) Pusat yang beranggotakan sektor-sektor terkait
masyarakat perdesaan dan pinggir perkotaan yang
8



                                                                lokakarya lingkup propinsi di Propinsi Kalimantan
                                                                Tengah, Kalimantan Barat, dan Jambi.
                                                                    Tim Teknis telah berupaya melakukan pembicaraan
                                                                intensif dengan Propinsi Papua yang menempati ranking
                                                                ke-2 agar dapat berpartisipasi dalam proyek CWSH.
                                                                Hal ini dilakukan hingga minggu kedua bulan Agustus
                                                                2003. Tim Teknis akhirnya memutuskan untuk mengganti
                                                                Propinsi Papua dengan Propinsi Bengkulu sebagai
                                                                propinsi keempat yang akan berpartisipasi dalam
                                                                proyek ini.
                                                                    Lokakarya Tingkat Propinsi telah diselenggarakan
                                                                di Palangkaraya, Jambi, Pontianak, dan Bengkulu. Dari
                                                                lokakarya ini telah ditetapkan kabupaten terpilih
                                                                sebanyak tiga kabupaten untuk masing-masing propinsi
                                                                terpilih. Untuk Propinsi Kalimantan Tengah telah dipilih
Persiapan: Workshop Nasional Proyek Community Water             Kabupaten Kapuas, Kotawaringin Timur, dan Barito
Services and Health (CWSH) berlangsung 2 Juli 2003 di           Selatan. Untuk Propinsi Kalimantan Barat telah
Bekasi                                                          ditetapkan Kabupaten Ketapang, Sintang, dan Landak.
                                                                Untuk Propinsi Jambi telah dipilih Kabupaten Tanjung
                                                                Jabung Barat, Bungo, dan Batang Hari. Sedangkan
(Bappenas, Depkes, Depdagri, Depkimpraswil,
                                                                untuk Propinsi Bengkulu telah ditetapkan Kabupaten
Depkeu) telah mengembangkan kriteria untuk memilih
                                                                Bengkulu Utara, Bengkulu Selatan, dan Rejang Lebong.
calon propinsi untuk berpartisipasi dalam proyek
                                                                Lokakarya tingkat propinsi ini kemudian ditindaklanjuti
berdasarkan angka Human Development Index (HDI),
                                                                dengan lokakarya kabupaten dalam rangka proses awal
Gender-related Development Index (GDI), Human Poverty
                                                                penyusunan proposal proyek (SPAR).
Index (HPI), cakupan air minum dan sanitasi, angka
                                                                    Pada acara Tripartite Meeting tanggal 2 September
diare, dan keberadaan beberapa proyek air minum dan
                                                                2003 telah disepakati untuk menambah jumlah
sanitasi serta mempertimbangkan kesempatan untuk
                                                                keseluruhan kabupaten yang akan berpartisipasi dalam
perolehan keterkaitan dengan proyek-proyek ADB
                                                                proyek ini menjadi 19 kabupaten yang berasal dari
lainnya, seperti FHN, DHS dan RWSS.
                                                                empat propinsi terpilih.
Proses Persiapan                                                Penutup
    Pada tanggal 23 Juni 2003 telah dilakukan                      Proyek CWSH ini merupakan proyek pertama di
peluncuran proyek. Dalam pertemuan ini telah dipilih            tahun 2003 yang dalam penyusunan usulan proyeknya
12 propinsi yaitu Kalimantan Barat, Papua, Lampung,             mengikuti prosedur dan ketentuan baru yaitu Keputusan
Sulawesi Tengah, Jambi, Banten, Gorontalo, Kalimantan           Menteri Keuangan RI No. 35/KMK.07/2003 tentang
Selatan, Kalimantan Tengah, Bengkulu, Riau, dan                 Perencanaan, Pelaksanaan/Penatausahaan, dan
Sulawesi Tenggara.                                              Pemantauan Penerusan Pinjaman Luar Negeri
    Pada Lokakarya National Proyek CWSH tanggal 2               Pemerintah kepada Daerah. Sesuai dengan ketentuan
Juli 2003 telah diundang 12 propinsi tersebut di atas           KMK 35, ada kewajiban bagi Pemerintah Daerah
yang terdiri atas unsur Bappeda dan Dinas Kesehatan.            Propinsi dan Kabupaten untuk menanggung beban
Sampai dengan akhir acara, ternyata wakil dari Propinsi         bersama dengan Pemerintah Pusat dalam
Papua tidak ada yang hadir.                                     pengembalian pinjaman, sehingga kemungkinan lokasi
    Tanggal 22 Juli 2003 telah dilakukan rapat koordinasi       propinsi yang telah ditetapkan tersebut di atas dapat
Tim Teknis AMPL di Bappenas bersama Tim PPTA                    berubah sejalan dengan kesediaan Pemerintah Daerah
CWSH. Dalam rapat diputuskan akan dilakukan                     untuk menanggung beban bersama.
9




                     Program Air Bersih
                   dan Sanitasi Perdesaan
                Propinsi Nusa Tenggara Timur
                          (ProAir)


P      ropinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dikenal
       sebagai daerah yang angka curah hujannya
rendah, oleh karena itu wilayah ini dikenal pula sebagai
                                                               kemampuan masing-masing kabupaten. Selanjutnya
                                                               kegiatan ini diberi nama khusus yaitu ProAir, untuk
                                                               membedakannya dengan proyek air minum dan
daerah yang sulit air. Selain kondisi daerah yang              sanitasi perdesaan lainnya.
sedemikian itu, pengetahuan penduduk tentang
higinitas yang masih kurang, serta sebagian penduduk           Tujuan
yang masih tinggal di tempat yang belum memenuhi
standar lingkungan yang sehat, menyebabkan                     a.   Tujuan Umum
penduduk Nusa Tenggara Timur berada dalam kondisi                   Memberikan konstribusi untuk menurunkan risiko
rentan terhadap penyakit yang ditularkan melalui air.               kesehatan bagi masyarakat perdesaan akibat pe-
     Memperhatikan keadaan di atas, Pemerintah RI dan               nyakit yang ditularkan melalui air yang digunakan
Pemerintah Jerman pada tahun 1998 sepakat untuk                     melalui peningkatan pelayanan prasarana dan sa-
bekerja sama dalam pembangunan di bidang air minum                  rana air minum dan sanitasi di masyarakat perde-
dan sanitasi di Propinsi Nusa Tenggara Timur.                       saan di Propinsi Nusa Tenggara Timur.
     Menindaklanjuti kerja sama di atas, pada tahun            b.   Tujuan Khusus
2001 dilakukan pertemuan antarsektor terkait di tingkat             Masyarakat perdesaan mampu mengelola sendiri
pusat dan daerah dengan German Bank for                             prasarana dan sarana air bersih dan sanitasinya
Reconstruction (KfW) Jerman. Dalam pertemuan                        secara berkesinambungan dan diharapkan peme-
tersebut disepakati bahwa German Ministery for                      rintah setempat dapat mengadopsi pendekatan
Economic Cooperation (BMZ), KfW dan Deutsche                        ini.
Gesselschaft für Technische Zusammenarbeit (GTZ)
mengkoordinasikan program bantuan teknis dan                   Lokasi
bantuan keuangan. Kabupaten yang menerima bantuan                  ProAir berlokasi pada daerah perdesaan di
program adalah Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten                Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Sumba Barat, dan
Sumba Barat, dan Kabupaten Timor Tengah Selatan.               Kabupaten Timor Tengah Selatan, Propinsi Nusa
     Pada tanggal 12 Desember 2001 diterbitkan Grant           Tenggara Timur.
Agreement “Rural Water Supply and Sanitation”. KfW
Jerman memberikan hibah untuk Propinsi Nusa                    Pelaksanaan Program
Tenggara Timur sebesar 15,6 juta DM untuk biaya                    Berbeda dengan cara pendekatan yang dilakukan
investasi (pembangunan konstruksi, pengadaan barang            pada masa lalu yang mendasarkan pada standar
dan jasa) serta untuk biaya konsultan. Sedangkan untuk         normatif dari pemerintah (Supply Driven), maka pada
dana pendampingnya, masing-masing kabupaten akan               pelaksanaan program ProAir menggunakan pendekatan
menyediakan dana investasi di dalam Daftar Isian               berdasarkan kebutuhan masyarakat (Demand Driven).
Proyek Daerah (DIPDA) sebesar 10 persen dari nilai                 Ada beberapa tahap yang harus dilalui dalam
hibah yang diberikan oleh KfW Jerman dan dana non              pelaksanaan program ProAir, yaitu tahap sosialisasi dan
investasi yang besarnya sesuai kebutuhan dan                   diseminasi, tahap permohonan dan penilaian, tahap
10



perencanaan, tahap rancang bangun dan pembuatan                 teknologi yang paling sesuai dengan kondisi
kontrak, tahap konstruksi dan tahap pascakonstruksi.            masyarakat
     Pelaksanaan ProAir dilakukan secara bertahap
dimulai dengan pelaksanaan kegiatan di Kabupaten             B Kendala Non Fisik
Sumba Timur. Pelaksanaan di Kabupaten Sumba Timur            - Kurangnya pemahaman dari pelaksana di daerah
telah sampai pada tahap III. Tahap I, sosialisasi dan          terhadap pendekatan demand driven berakibat pada
diseminasi, telah dilaksanakan melalui kampanye yang           relatif lambatnya tanggapan masyarakat terhadap
dilakukan oleh Tim Koordinasi ProAir Kabupaten (TKK)           program ini.
yang menghasilkan banyak permohonan yang diajukan            - Mekanisme penyaluran dana (Fund Chanelling)
oleh masyarakat. Selanjutnya dalam tahap II, semua             masih belum dipahami secara baik, sehingga masih
permohonan tersebut diterima oleh ProAir dan dinilai           ditemui banyak kendala baik dalam proses
kelayakannya oleh Tim Pelaksana dan Unit Pelaksana             pengajuan dana maupun pencairannya.
Proyek (Project Implementation Unit-PIU). Tahap III
berupa perencanaan pelaksanaan yang akan                     Rencana ke depan
melibatkan kelompok masyarakat dalam rencana                    Agar kendala–kendala tersebut dapat dilewati
pelaksanaan yang sesungguhnya melalui proses                 dengan baik, maka ke depan direncanakan:
partisipatif di bidang higinitas dan sanitasi dengan         a. Melakukan pembinaan secara rutin, termasuk
menggunakan metoda MPA-PHAST yang akan                          melakukan sosialisasi kembali program ProAir
difasilitasi oleh tenaga motivator.                             dengan cara advokasi kepada pemerintah daerah
                                                                dan DPRD Kabupaten
                                                             b. Mencari pilihan teknologi baru di bidang air minum
                                                                dan sanitasi yang sesuai untuk diterapkan di NTT.




  Pemetaan: Pemetaan penduduk menjadi faktor penting
  dalam menentukan keberhasilan suatu proyek.

Kendala
    Ada beberapa kendala yang ditemui selama
pelaksanaan program, baik yang bersifat fisik maupun
non fisik yaitu :

A Kendala Fisik
- Kondisi geografis, dan lokasi permukiman yang
  terpencar menyulitkan dalam menentukan pilihan
SNMS
 AIA                                                               11



                                                        SANIMAS
                           Sebuah Inisiatif Pengelolaan Sanitasi
                                   Berbasis Masyarakat
                                                    Oleh: A Lambertus, WSP-EAP

  Apakah SANIMAS?                                                       Tujuan SANIMAS
     SANIMAS atau Sanitasi oleh Masyarakat merupakan
                                                                            Dengan terbatasnya opsi pembuangan limbah yang ada
  sebuah inisiatif yang dirancang untuk mempromosikan
                                                                        saat ini, SANIMAS bertujuan untuk mengenalkan pilihan
  Sanitasi Berbasis Masyarakat (SBM) sebagai pilihan bagi
                                                                        lain, yaitu Sistem Pembuangan Limbah Berbasis
  masyarakat miskin perkotaan.
                                                                        Masyarakat. Upaya ini diharapkan bisa menjadi pilihan
                                                                        pemerintah setempat dalam strategi pembangunan
  Latar Belakang
                                                                        sanitasinya.
      Kondisi sanitasi lingkungan yang buruk di kawasan
  miskin perkotaan mengakibatkan kerugian ekonomi serta
                                                                        Pendekatan yang Tanggap Pada Kebutuhan (TPK)
  menurunkan kualitas hidup, terutama di kalangan wanita
  dan anak-anak. Situasi sanitasi yang parah menyebabkan                    Saat ini SANIMAS sedang diujicobakan di tujuh kota,
  berulangnya epidemi infeksi perut sehingga keberjangkitan             yaitu Blitar, Pasuruan, Kediri, Mojokerto, Sidoarjo, dan
  penyakit thypus di Indonesia tercatat tertinggi di Asia Timur.        Pamekasan di Jawa Timur dan Denpasar di Bali. Lokasi
  Akibatnya kerugian ekonomi yang diderita diperkirakan                 terpilih melalui proses yang cukup panjang. Pertama,
  sebesar 47 triliun rupiah per tahun (4,4% PDB 1997) atau              dilakukan pengenalan SANIMAS kepada 21 kota di Jawa
  setara dengan Rp 120.000 per rumah tangga per bulan.                  Timur (15) dan Bali (6) yang berkepadatan penduduk di
  Kondisi sanitasi lingkungan yang buruk di kawasan miskin              atas 700 orang per ha. Juga disampaikan bahwa selanjutnya
  perkotaan tentu berkaitan dengan sistem pembuangan                    sebuah seminar akan diselenggarakan dengan tujuan
  limbah tinja yang ada saat ini. Sarana yang umum                      mendiskusikan SANIMAS secara lebih rinci. Kota yang
  digunakan di perkotaan bisa dikategorikan dalam:                      berminat dipersilakan berpartisipasi dengan syarat
  ! Sistim sanitasi terpusat (sewerage system) yang                     partisipan terdiri atas seluruh sektor terkait dan bersedia
     dibangun di beberapa kota besar dengan cakupan                     menyediakan biaya perjalanan. Ternyata seluruh kota
     pelayanan yang sangat tidak berarti                                mengirimkan wakil masing-masing dan secara aktif
  ! Pembuangan limbah tinja setempat (on site) yang pada                berpartisipasi dalam seminar. Pada akhir pertemuan
     umumnya terdiri atas jamban dengan atau tanpa tangki               disampaikan bahwa kegiatan ini juga bertujuan untuk
     septic. Jenis inilah yang populer digunakan saat ini               melakukan seleksi kota karena SANIMAS hanya mampu
  ! Pembuangan limbah langsung ke badan sungai atau                     memfasilitasi maksimum delapan kota. Syarat yang
     lapangan.                                                          disepakati bersama untuk ikut serta:
                                                                        ! Bersedia menyediakan anggaran pendamping
                                                                        ! Menentukan sektor penanggung jawab kegiatan
               Presentase Pembuangan                                    ! Memilih dan menempatkan dua fasilitator pendamping

             Akhir Limbah Tinja Perkotaan                                   setempat
                     di Indonesia
                                                                            Peminat dipersilakan mengirimkan surat ajuan dengan
   Jenis Sarana                            Persen                       mencantumkan syarat yang telah disepakati. Ternyata 12
   Tangki Septik                           63.07                        kota menanggapi tawaran tersebut dengan mengirimkan
   Kolam/sawah                              3.28                        surat minat. Ke-12 kota adalah Bangli, Gianyar, dan
   Sungai/danau                            16.70                        Denpasar di Bali, Pamekasan, Mojokerto, Sidoarjo,
   Lobang Tanah                            14.44                        Pasuruan, Probolinggo, Blitar, Kediri, Batu, dan Malang di
   Pantai/Lapangan                          1.28                        Jawa Timur. Dalam proses seleksi lanjutan kota
   Lainnya                                  1.23                        Probolinggo, Malang, Batu dan Gianyar tidak mencapai
   BPS2002                                                              skore yang telah ditetapkan. Selanjutnya Nota
                                                                        Kesepahaman (MoU) dengan kedelapan kota tersisa
12



ditanda tangani. Namun, Bangli akhirnya mengundurkan                   Ada dua pilihan menyangkut pelayanan SBM yang
diri karena DPRD setempat tidak setuju untuk menyediakan           umum dipilih oleh warga pengguna. Pada hakekatnya
anggaran pendamping.                                               warga memilih sarana sanitasi yang dapat memberi rasa
     Dalam proses seleksi masyarakat, pendekatan Tanggap           nyaman dan prestisius. Untuk itu warga berharap dapat
Pada Kebutuhan juga diberlakukan. Selama proses tersebut           memilih SBM dengan sambungan rumah, namun kondisi
diselenggarakan sepuluh kelompok masyarakat                        lingkungan setempat ternyata berpengaruh pada pilihan
berkompetisi untuk mendapatkan fasilitasi SANIMAS.                 tersebut.
Melalui proses kompetisi pada akhirnya delapan kelompok
masyarakat terpilih untuk mendapatkan fasilitasi SANIMAS.          Lokasi dengan kondisi:
Selain pendekatan yang tanggap terhadap kebutuhan ada                 ! Kontur tanah yang relatif rata
dua prinsip penting lain yang diterapkan SANIMAS. Pilihan             ! Dilanda banjir rutin
teknologi sarana ditentukan oleh masyarakat sendiri.                  ! Tanah terbatas, bahkan untuk pembangunan jamban
Fasilitator sekadar menyampaikan ragam pilihan teknologi                sekalipun
yang ada dan untung rugi dalam penggunaannya. Prinsip                 ! Susunan rumah padat/digunakan sebagai rumah se-
lain, masyarakat bertanggung jawab dalam pembangunan                    wa
                                  fisik sarana dan pengelo-            Warga tidak mempunyai pilihan selain memilih MC/
                                  laan dana yang bersum-           MCK sebagai sarananya. Dari tujuh kelompok masyarakat
                                  ber dari swadaya, peme-          yang difasilitasi SANIMAS, empat kelompok beruntung dapat
                                  rintah, SANIMAS dan LSM          membangun sarana dengan sambungan rumah
                                  (BORDA) untuk beberapa           sedangkan sisanya terpaksa membangun MC/MCK.
                                  kasus.                               Untuk pembangunannya ada empat sumber
                                                                   pendanaan: masyarakat (tunai dan bahan), pemerintah
Tahapan SANIMAS                                                    setempat, SANIMAS, dan untuk beberapa kasus
                                                                   kekurangan biaya disediakan oleh BORDA. Secara fisik
    Ada tiga komponen dalam tahapan pelaksanaan
                                                                   sarana diperkirakan akan selesai pada bulan November
SANIMAS.
                                                                   2003.
Pertama: Pengembangan Kapasitas Penerapan SBM.
                                                                       Komponen Ketiga: Manajemen Pelaksanaan
Tujuannya, mendefinisikan aturan-aturan proyek,
                                                                   SANIMAS. Dana pelaksanaan SANIMAS yang berupa
pengembangan ragam teknologi SBM, dan pembuatan
                                                                   hibah disediakan oleh Pemerintah Australia melalui AusAID.
perangkat implementasi untuk diuji dan didemonstrasikan.
                                                                   Penanggung jawab harian kegiatan dikendalikan oleh
Keluaran yang dihasilkan dari komponen pertama terdiri
                                                                   sebuah LSM, yaitu Bremen Overseas Research and
atas:
                                                                   Development Asociation atau biasa disebut BORDA yang
! Kompilasi, analisa dan sintesa pelajaran yang dipetik
                                                                   bekedudukan di Kayen No. 176, Jl. Kaliurang Km. 6.6,
    dari dalam dan luar Indonesia
                                                                   Sleman Yogjakarta. BORDA dibantu oleh tiga LSM lainnya
! Aturan dan persyaratan kelayakan untuk berpartisipasi
                                                                   yaitu Lembaga Pengkajian Kemasyarakatan &
    dalam SANIMAS
                                                                   Pembangunan (LPKP) yang membawahi Pasuruan, Blitar,
! Ragam pilihan teknologi SBM
                                                                   dan Kediri berkedudukan di Malang, Jawa Timur. Bina
! Modul pelatihan untuk lembaga fasilitasi dan pemerin-
                                                                   Ekonomi Sosial Terpadu (BEST) sebuah LSM lainnya
    tah setempat
                                                                   bertanggung jawab untuk Pamekasan, Sidoarjo dan
    Komponen Kedua: Promosi dan Demonstrasi SBM.
                                                                   Mojokerto,berkedudukan di Surabaya. Sedangkan untuk
Tujuannya adalah pengembangan keahlian, pengetahuan
                                                                   Denpasar penanggung jawabnya adalah Bali Fokus yang
dan kesadaran SBM sebagai pilihan sanitasi yang layak
                                                                   berkedudukan di Bali.
diterapkan di lingkungan miskin perkotaan.
                                                                       Di tingkat warga, SANIMAS difasilitasi oleh dua fasilator
    Salah satu keluaran dari komponen ini adalah
                                                                   lapangan. Satu orang merupakan staf dari dinas terkait,
terwujudnya sebuah sistem Sanitasi Berbasis Masyarakat
                                                                   dan yang lainnya adalah staf yang direkrut dari LSM
yang merupakan pilihan dan kesepakatan seluruh warga
                                                                   setempat. Kegiatan SANIMAS akan berakhir April tahun
pengguna. Seluruh, perlu digaris bawahi karena satu
                                                                   2004, di mana akan dilaksanakan sebuah seminar tingkat
keluarga yang tidak setuju bisa saja membatalkan
                                                                   Nasional sehingga pelajaran yang didapat selama uji coba
pembangunan SBM, walau seluruh proses yang telah dilalui
                                                                   konsep SANIMAS dapat didesiminasikan.
merupakan kesepakatan warga.
13




           Water and Sanitation for Low Income
                   Communities Project
                        (WSLIC) II


B       anyak penduduk perdesaan masih tergantung
        pada sumber air minum tradisional. Padahal
sumber air itu tak jarang lokasinya sulit dijangkau, debit-
                                                            Tujuan
                                                                Proyek ini bertujuan meningkatkan status kesehatan,
                                                            produktivitas serta kualitas hidup masyarakat
nya tak mencukupi pada saat musim kering, kualitasnya       berpenghasilan rendah melalui perubahan perilaku,
belum memenuhi syarat untuk dikonsumsi secara               pelayanan kesehatan berbasis lingkungan, penyediaan
langsung, dan jumlahnya tidak
mencukupi kebutuhan masya-
rakat desa.
    Kondisi yang buruk itu
menjadi hambatan yang sangat
besar bagi wanita dan anak-anak
karena waktunya tersita untuk
mendapatkan air bagi keperluan
mencuci, memasak, dan minum.
Selain itu, banyak keluarga
berpenghasilan rendah dan
berada di lokasi terpencil
membuang kotorannya di tempat
terbuka atau sungai. Kebiasaan
buruk ini sering menimbulkan
terjangkitnya penyakit diare atau
lainnya ke masyarakat yang
sama-sama menggunakan
sumber air tersebut.
    Proyek WSLIC-1 telah ber- Tinjau: Kelompok kerja AMPL sedang meninjau proyek WSLIC di Jawa Timur
langsung pada tahun 1993-1999
untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut. Dari
hasil studi dampak kesehatan terhadap pembangunan           air minum dan sanitasi yang aman, cukup dan mudah
sarana air minum dan sanitasi lainnya terlihat adanya       dijangkau, berkesinambungan dan efektif melalui
penurunan tingkat penyakit diare hingga sepertiganya.       partisipasi masyarakat.
Namun proyek WSLIC-1 menghadapi kendala
kerumitan penyaluran administrasi keuangan. Proyek          Lokasi
ini dilanjutkan kembali dengan WSLIC-2 yang berakhir            Proyek ini dilaksanakan di tujuh propinsi yakni Jawa
pada 2006. Total dana yang disediakan untuk proyek          Timur, Nusa Tenggara Barat, Sumatra Barat, Sumatra
kedua ini sebesar 106 juta dollar AS dari IDA (World        Selatan, Bangka-Belitung, Jawa Barat, dan Sulawesi
Bank), pemerintah Indonesia, dan pemerintah Australia       Selatan. Pemilihan propinsi ini didasarkan kriteria:
melalui AusAID ditambah dana masyarakat.                    tingkat terjangkitnya penyakit diare, tingkat kemiskinan,
                                                            dan tingkat pelayanan air bersih dan sanitasi.
14



Metoda
    WSLIC-2 mempunyai empat komponen utama yakni
peningkatan kapasitas kelembagaan masyarakat,
peningkatan kesehatan dan sanitasi melalui pelayanan
kesehatan dan perubahan perilaku, penyediaan sarana
air minum dan sanitasi, serta pengelolaan/manajemen
proyek.
    Proyek ini menerapkan suatu metode pendekatan
yang tanggap terhadap kebutuhan masyarakat. Seluruh
anggota masyarakat memiliki kesempatan untuk terlibat
(berpartisipasi) dalam pemilihan kegiatan untuk
kesehatan, air minum dan sanitasi, dengan fokus
khusus pada permintaan perempuan dan masyarakat
miskin.                                                       metode yang diterapkan. Akibatnya, proyek yang
    Metode yang digunakan adalah PHAST                        seharusnya telah berjalan pada 2001 tersendat. Proyek
(Participatory Health and Sanitation Transformation/          harus mempersiapkan sumber daya manusia terlebih
transformasi hidup bersih dan sanitasi dengan                 dahulu. Proyek merekrut LSM dan konsultan kemudian
menggunakan metode partisipatori). Metode ini didasari        melatihnya. Mereka kemudian baru melatih para
oleh metodologi partisipatif lain yakni SARAR (Percaya        fasilitator.
diri, pemberdayaan budi, perencanaan kegiatan, dan                Kendala lainnya adalah sistem administrasi
tanggung jawab bersama).                                      keuangan yang langsung masuk ke rekening
    Dengan metode tanggap kebutuhan tersebut                  masyarakat. Cara seperti ini belum diatur dalam sistem
masyarakat terlibat dari mulai perencanaan,                   perundangan yang ada. Oleh karena itu, proyek harus
pelaksanaan, sampai pemeliharaan. Masyarakat                  mempersiapkan terlebih dahulu agar masyarakat bisa
menentukan sendiri pilihan teknologi sarana yang akan         mengelola uang tersebut secara bertanggung jawab
dibangun. Kegiatan mereka didanai oleh hibah desa             dengan standar akuntansi yang bisa diaudit. Audit
yang berasal dari Bank Dunia dan bantuan pemerintah           dilakukan terhadap 60 persen Tim Kerja Masyarakat
daerah yang mencakup 80 persen dari total                     (TKM) tiap tahun.
pembiayaan. Selebihnya dari kontribusi masyarakat                 Ada hal khusus lain yang perlu dipikirkan ke depan
berupa 4 persen tunai, dan 16 persen barang dan               yakni berkaitan dengan opsi kesehatan. Apakah
tenaga (in-kind).                                             komponen kesehatan ini harus dari bawah?
    Hingga Agustus 2003, tercatat ada 870 desa yang               Pengalaman di lapangan menunjukkan bahwa Tim
masuk daftar terpilih. Yang sedang berproses ada 779          Koordinasi Kabupaten (TKK) tak mengikuti proses sejak
desa. Yang sudah menandatangani kontrak ada 387               awal. Tak heran jalinan komunikasi berlangsung kurang
desa. Sedangkan yang telah selesai melaksanakan               harmonis.
proyek sebanyak 221 desa. Sampai akhir tahun ini
diperkirakan akan ada seribu desa yang terlibat dari          Rencana ke depan
2.000 desa yang ditargetkan proyek WSLIC-2 hingga                 Untuk mengatasi tersendatnya komunikasi di antara
2006.                                                         pelaksana di tingkat kabupaten maka akan dibentuk
                                                              semacam tim teknis yang melibatkan pihak-pihak terkait
Kendala
                                                              yang menangani aspek teknis kesehatan,
   Sebagai sebuah proyek baru yang penuh inovasi              pemberdayaan masyarakat dan lainnya agar semuanya
aplikasi metode MPA, WSLIC-2 pun menghadapi                   mengetahui proses yang terjadi sehingga koordinasi
kendala. Di awal proyek, kendala itu muncul karena            di lapangan berlangsung dengan baik.
keterbatasan sumber daya manusia yang mengerti
15
WWSN
 AAA



                               Memberdayakan
                              Tanpa Memaksakan

       Pada tahun 1997-1998, Water and Sanitation Pro-           dilakukan masyarakat dan mempertimbangkan jenis
  gram Bank Dunia dan IRC International Water and Sani-          teknologi yang dimanfaatkan sesuai dengan kondisi
  tation Center menyusun sebuah metode pemberdayaan              masyarakat.
  masyarakat yang dikenal sebagai Methodology for Par-           Kesinambungan Finansial
  ticipatory Assesment (MPA). Metode ini merupakan               Kesinambungan finansial didapatkan jika masyarakat
  gabungan dari metodologi sebelumnya yakni Minimum              terlibat dalam perencanaan. Selain itu, dalam
  Evaluation Procedures (MEP) dan SARAR (Self-esteem,            menetapkan biaya operasi dan pemeliharaan serta iuran
  Associative strength, Resourcefulness, Action planning,        telah melibatkan semua kelompok masyarakat (kaya/
  Responsibilty).                                                miskin, laki/perempuan). Iuran ditarik berdasarkan
       Metode ini telah diujicobakan pada tahun 1998-1999        tingkat pelayanan yang didapatkan pengguna atau
  di 88 komunitas pengelola air dari 18 proyek di 15             jumlah konsumsi air bersih setiap KK.
  negara. Studi itu dilaksanakan oleh tim dari universi-         Kesinambungan Lingkungan
  tas, LSM lokal dan nasional, instansi terkait, dan             Kesinambungan lingkungan akan terjadi bila
  pelaksana proyek. Dari studi itu diperoleh pelajaran           perencanaan oleh masyarakat telah memperhatikan
  bahwa Sarana Air Bersih (SAB) yang sinambung adalah            aspek lingkungan dalam kaitannya dengan sumber air
  SAB yang dapat memuaskan sebagian besar pengguna               yang dimanfaatkan dan pembuangan air limbah.
  termasuk mereka yang berpenghasilan rendah.                    Kesinambungan Institusi
  Pelayanan dianggap memuaskan apabila dapat                     Kesinambungan institusi merupakan proses
  dirasakan manfaatnya dan penggunaan SAB yang                   pembentukan badan pengelola yang telah
  efektif, dan hal ini terjadi karena sebagian besar             memperhatikan kesetaraan gender dan pelibatan
  masyarakat memiliki akses (paling tidak 80%).                  kelompok miskin, serta mewujudkan nilai-nilai
       Pelayanan yang sinambung dan penggunaan yang              demokrasi dan transparansi
  efektif ada kaitannya satu sama lain dengan program            Kesinambungan SosialKesinambungan Sosial
  yang tanggap terhadap kebutuhan masyarakat. Hal ini            Kesinambungan sosial akan terjadi kalau seluruh
  dapat terjadi kalau dari awal para pengguna dilibatkan         kelompok masyarakat diberikan kesempatan
  dalam perencanaan untuk memberikan suara dan                   menetapkan pilihan teknologi, jenis sarana, tingkat
  mempunyai hak pilih. Selain itu terdapat kesetaraan            pelayanan, jenis pelatihan termasuk kelompok
  dalam pengelolaan sarana dan berbagi beban kerja               masyarakat yang disertakan dengan memperhatikan
  serta manfaat. Kesemuanya mensyaratkan partisipasi             nilai-nilai Demand Responsive Approach (DRA). Seluruh
  masyarakat dalam berkontribusi, pengawasan pada                kelompok masyarakat telah menyumbangkan suaranya
  pelaksanaan proyek , dan berbagi tanggung jawab                dalam pengambilan keputusan (suara dimaksudkan
  secara transparan .                                            sebagai kondisi ketika seseorang dapat mengeluarkan
       Akhirnya disimpulkan terdapat lima aspek yang             pendapatnya dan didengar) mengenai bentuk dan
  mempengaruhi kesinambungan sebuah proyek. Lima                 besarnya kontribusi dan iuran, penetapan mekanisme
  aspek itu adalah:                                              pengelolaan sarana, serta pemilihan anggota badan
  Kesinambungan Teknis                                           pengelola sarana.
  Kesinambungan tehnis terjadi kalau perencanaan
16



   Dengan menggunakan kelima aspek ini agar dapat              Kenyataan di lapangan memperlihatkan sarana yang
meningkatkan proses perencanaan yang tanggap pada              dibangun tidak bertahan lama. Atau sering dikatakan
kebutuhan, MPA menggunakan metode partisipatif,                menjadi monumen. Mengapa hal ini bisa terjadi?
yang terdiri dari:                                             Berdasarkan berbagai studi yang dilakukan oleh Wa-

 Kegiatan                                                                   Metode
 Inventarisasi karakteristik desa                                     Diskusi terbuka
 Klasifikasi sosial                                                   Klasifikasi kesejahteraan
 Pemetaan sosial                                                      Diskusi dan menggambar
 Penilaian penggunan sarana                                           Kantung suara
 Penilaian pengambilan keputusan                                      Matriks voting
 Penentuan sampel untuk transect walk dan pertemuan kelompok diskusi terfokus (FGD) menggunakan pemetaan
 sosial
 Penilaian pengelolaan, pemeliharaan dan pengelolaan keuangan         Diskusi dengan anggota badan
 pelayanan                                                            pengelola (baik laki-laki dan
 Penilaian sejarah pembangunan pelayanan                              perempuan)
 Penilaian divisi pembagian beban kerja dan manfaat
 Review pekerjaan sistem pelayanan                                    Transect walks, dilengkapi dengan
 Skala pemeringkatan oleh para pengguna                               penilaian rating scale dan checklist untuk
 Penilaian terhadap non-pengguna                                      sarana air bersih dan sanitasi
 Penilaian kepuasan pengguna terhadap permintaan                      Ladders, Card sorting
 Divisi beban kerja dan manfaat                                       Pemilihan kartu (card sorting)
 Pleno hasil keseluruhan kegiatan oleh masyarakat                     Presentasi skor-skor dan diskusi
                                                                      terbuka
 Inventarisasi kelembagaan yang mempengaruhi pelayanan                Diskusi terbuka, pen-skor-an, kantung
                                                                      suara

    Informasi akan berguna untuk membuat dasar                 ter Sanitation Program (WSP), kegagalan atau ketidak
karakteristik sosial dan sarana pelayanan di masyarakat        kesinambungan proyek itu terjadi akibat ketiadaan rasa
menurut pandangan seluruh komponen masyarakat                  memiliki masyarakat. Kondisi ini menjadikan Indone-
dalam pleno desa. Masyarakat dapat mencocokkan                 sia sebagai lokasi yang sesuai bagi pemanfaatan
kebutuhannya dengan pilihan teknis, kemampuan dan              metode MPA.
kemauan untuk membayar di antara kelompok yang                     Bagi Indonesia, metode ini bisa dikatakan baru.
berbeda serta menilai tingkat kebutuhannya sendiri.            Karenanya berbagai kendala muncul di lapangan.
MPA tidak hanya dapat digunakan oleh masyarakat tapi           Berdasarkan pengalaman, justru yang agak sulit
juga bagi semua komponen yang terkait seperti                  menerima metode ini adalah para pengambil keputusan
pengelola layanan masyarakat, pelaksana proyek,                dan pengelola proyek. Mengapa? Selama ini mereka
manajer proyek, dan pengambil keputusan.                       terbiasa mengambil kebijaksanaan yang top down dan
Bagaimana dengan Indonesia? Di Indonesia sejak                 bersifat instruksional sehingga sulit untuk menerima
tahun 1980 telah banyak dibangun sarana air bersih dan         aspirasi masyarakat. Mereka juga jarang turun langsung
sanitasi. Pembangunan sarana-sarana tersebut                   ke tengah-tengah masyarakat. Banyak di antaranya
dilaksanakan melalu berbagai proyek yang dibiayai              berpandangan bahwa masyarakat itu tak dapat berdaya
baik dari Anggaran Pembangunan dan Belanja Negara,             dengan sendirinya.
negara donor, lembaga donor diantaranya bank dunia.
17




   Tak Sinambung: Pembangunan yang dipaksakan tidak akan berkesinambungan. Gambar di atas menunjukkan
   betapa masyarakat tak peduli dengan bangunan fisik yang rusak padahal bangunan tersebut memiliki peran penting
   bagi kelangsungan hidup mereka.

    Dari sisi pelaksanaan MPA, sebenarnya tak ada                  punya jabatan sehingga punya penghasilan tetap dan
kendala yang berarti. Hanya saja MPA akan lebih                    ada masyarakat tidak mengenyam pendidikan karena
mudah diterapkan oleh fasilitator yang masih mau                   mereka buruh tani dan tidak punya penghasilan tetap.
belajar. MPA sulit diaplikasikan oleh fasilitator yang pola        Bagi masyarakat, yang penting mereka mengerti/
pikirnya telah terbentuk dan cenderung lebih suka                  memahami dan mampu mengungkapkan. Dengan
mengajar daripada belajar. Pemberdayaan dengan                     simbol/gambar pun tak jadi soal, asalkan mereka bisa
menggunakan MPA itu dimungkinkan dengan                            menyampaikan suaranya dan menentukan pilihan tanpa
kelompok masyarakat manapun. Apakah kelompok                       paksaan. Melihat keberhasilan penerapan MPA ini
miskin, kaya, berpendidikan, bahkan buta huruf                     secara nyata, bukan teori, banyak permintaan datang
sekalipun. Metode itu bisa diterapkan dengan cara-cara             dari sektor dan proyek-proyek lain. Negara lain pun
yang gampang dimengerti oleh masyararakat. Dengan                  seperti Laos, Cambodia juga Vietnam telah
kata lain MPA dapat disesuaikan dengan kondisi.                    mengadopsi metode ini. Metode ini telah memberikan
Sebuah contoh, di Laos, penerapan metode ini                       dampak terhadap perkembangan kebijakan pemerintah
menemui kesulitan untuk mengklasifikasikan berapa                  setempat termasuk juga terhadap lembaga lain yang
penduduk kaya dan miskin. Karena di sana pembedaan                 bergerak di luar sektor air bersih dan sanitasi.
seperti itu tidak diperbolehkan. Dengan bahasa                         Tentang kemungkinan penerapan metode ini bagi
masyarakat setempat ternyata pembedaan itu bisa                    sektor lain, tidak ada masalah. Metode bisa sama.
terwujud. Disebutkan masyarakat terdidik yang dicirikan            Hanya saja perlu penyesuaian indikator. (Disarikan dari
misalnya dengan penggunaan perhiasan yang banyak,                  wawancara dengan Ratna I. Josodipoero, Hygiene Edu-
                                                                   cation Specialist, WSP.)
18




                                 Mencuci Tangan
                                  (Handwashing)

A      wal Oktober 2003 kami menerima undangan
       pertemuan dari WSP-EAP World Bank dengan
agenda membahas Program Handwashing. Banyak
                                                              bahwa kasus tersebut dipicu oleh perilaku dokter
                                                              sendiri.
                                                                  Adalah Dr Ignaz Semmelweis pada tahun 1850
pertanyaan berseliweran di benak kami. Tentu saja kita        yang mengamati bahwa tingkat kematian wanita yang
semua tahu Mencuci Tangan sudah menjadi bagian dari           melahirkan tiga kali lebih banyak terjadi pada kasus
tradisi umat beradab. Tetapi adakah hal yang demikian         yang ditangani dokter dibanding yang ditangani oleh
penting sehingga Mencuci Tangan perlu dibahas dalam           tenaga non-medis. Hasil pengamatannya kemudian
sebuah pertemuan yang dihadiri oleh wakil dari Bank           menunjukkan bahwa para dokter tidak mencuci tangan
Dunia Jakarta, USAID,                                                                dahulu sebelum membantu ibu
UNICEF, John Hopkins                                                                 melahirkan. Padahal para dokter
University,      Universitas                                                         tersebut baru saja menangani
Indonesia, Koalisi Untuk                                                             pasien lain atau bahkan baru saja
Indonesia Sehat, Bappenas,                                                           mengotopsi mayat.
dan Departemen Kesehatan?                                                               Ia menganjurkan untuk
Apalagi salah satu agenda                                                            mencuci tangan terlebih dahulu
pertemuan ini adalah                                                                 sebelum para dokter melakukan
menjadikan        Indonesia                                                          tindakan. Hasilnya tingkat
sebagai negara kelima di                                                             kematian menurun tajam.
dunia yang akan terlibat                                                             Ironisnya, tanpa mempertim-
dalam Global Initiative for                                                          bangkan fakta tersebut, Dr
Handwashing yang dilahirkan                                                          Semmelweiss dikucilkan oleh
oleh Bank Dunia pada tahun                                                           koleganya sendiri. Mungkin saja
2000. Artikel berikut tidak                                                          mencuci tangan masih hal yang
akan berusaha menjelaskan                                                            aneh pada saat itu. Ketersediaan
yang terjadi dalam pertemuan                                                         air bersih yang relatif masih sulit,
tersebut, tetapi lebih                                                               serta dibutuhkan upaya besar
mengantar kita untuk                                                                 untuk memanaskannya, serta air
memahami lebih jauh tentang                                                          masih dikaitkan dengan penyakit
Mencuci Tangan.                                                                      malaria dan demam tifoid yang
                                                                                     ditengarai menjadi penjelasan
Kilas Balik                                                                          bagi penolakan dari para dokter.
    Sejarah Mencuci Tangan sebenarnya dimulai pada            Tentunya kelihatan janggal untuk ukuran kita sekarang
abad 19 ketika banyak wanita di Eropa dan Amerika             bahwa kaum medis justru menolak mencuci tangan.
meninggal setelah melahirkan. Jumlah yang meninggal           Penolakan terus berlanjut bahkan dalam seminar di
mencapai sekitar 25 persen dari jumlah wanita yang            Academy of Medicine di Paris pada tahun 1879
melahirkan. Penyebabnya adalah Streptococcus                  penyebaran penyakit melalui tangan masih diragukan.
pyogenes bacteria. Kemudian di awal tahun 1843 Dr             Adalah Louis Pasteur sendiri dalam seminar tersebut
Oliver Wendell Holmes menganjurkan mencuci tangan             yang berteriak lantang mengatakan bahwa “Kalian para
sebagai langkah pencegahannya. Ia mempercayai                 dokterlah yang membunuh para wanita yang habis
19



melahirkan tersebut dengan membawa mikroba                     dan perbaikan sanitasi akan lebih efektif jika dilengkapi
mematikan dari pasien yang sakit ke wanita yang                dengan program mencuci tangan.
melahirkan.’’                                                     Penelitian lain lagi menunjukkan bahwa mencuci
    Kisah di atas memberi gambaran perjalanan awal             tangan bisa mengurangi penularan penyakit infeksi
kesadaran mencuci tangan sebagai suatu langkah                 hingga 50 persen. Sumber lain menyatakan dapat
pencegahan penyebaran penyakit. Dibutuhkan waktu               mengurangi bahkan sampai 65 persen. Selain itu,
dan usaha yang tidak sedikit sebelum sampai pada               mencuci tangan secara teratur dapat mengurangi
tahap mencuci tangan menjadi bagian dari kebudayaan            penyebaran bakteri yang tahan terhadap antibiotik.
manusia beradab dan tidak sekadar bagian dari rutinitas           Beberapa fakta di atas menunjukkan pentingnya
para dokter. Mencuci tangan sekarang sudah menjadi             mencuci tangan sebagai alat pencegahan penularan
materi pelajaran di hampir semua sekolah, bahkan               beragam penyakit. Jadi, cuci tanganlah!
fasilitas mencuci tangan sudah menjadi bagian dari
fasilitas publik.                                              Benarkah Mencuci Tangan sudah Membudaya?
                                                                   Sebuah studi oleh Applied Ecology Research Group
Seberapa Pentingkah Mencuci Tangan?                            University of Wesminster Inggris menyatakan bahwa
   Mari kita melihat pada angka yang dapat kita temui          hanya 32 persen (dari 292 pengguna toilet yang
pada beberapa hasil penelitian. Pada tahun 1996,               dipantau) yang mencuci tangan setelah menggunakan
dengan tidak mencuci tangan secara baik ternyata               toilet.
menjadi penyumbang 40 persen dari penyakit yang                    Sementara hasil pengamatan di 5 (lima) kota
disebabkan makanan yang terkontaminasi termasuk                metropolitan Amerika Serikat yang dilakukan oleh the
salmonella di Amerika Serikat. Angka ini merujuk pada          American Society of Microbiology’s Clean Hands
jumlah 80 juta orang yang mengalami keracunan                  Campaign menunjukkan bahwa walaupun 95 persen
makanan yang berdampak pada peningkatan biaya                  orang yang dijadikan sampel menyatakan bahwa
kesehatan, berkurangnya produktifitas, dan jumlah yang         mereka mencuci tangan setelah menggunakan toilet
meninggal mencapai 10.000 jiwa.                                umum, tetapi berdasarkan pemantauan ditemukan
   Lebih dari 2 juta anak-anak meninggal di negara             bahwa hanya 67 persen yang benar-benar mencuci
berkembang setiap tahun diakibatkan oleh diare. Setiap         tangan.
menit terdapat 15 orang terkena diare atau 300 kasus               Bagaimana di Indonesia? Sebuah lembaga di
per seribu penduduk. Menurut Direktorat Jenderal               Indonesia melakukan pengamatan di salah satu toilet
Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan                  Jakarta Hilton Convention Center (JHCC) di bulan Juni
Lingkungan Departemen Kesehatan, diare menjadi                 2003 terhadap 33 laki-laki pengguna toilet. Ternyata
penyebab kematian kedua pada Balita di Indonesia.              hanya 8 (delapan) orang yang mencuci tangan setelah
Sementara tinjauan terbaru dalam The Lancet Infectious         menggunakan toilet. Walaupun data ini tidak dapat
Diseases Journal menyarankan bahwa 42-47 persen dari           dikatakan mewakili kondisi Indonesia tetapi ternyata
seluruh insiden diare dapat dicegah hanya dengan               pada toilet yang nota bene berada di Jakarta pun
mencuci tangan. Hasil penelitian di Pakistan                   mencuci tangan masih belum banyak yang
menunjukkan mencuci tangan mengurangi insiden diare            melakukannya.
sampai sekitar 44 persen. Studi oleh Khan (1982)                   Apakah mereka tidak mengetahui pentingnya
membuktikan bahwa mencuci tangan merupakan cara                mencuci tangan? Berdasarkan penelitian di Inggris,
efektif mencegah diare. Studi lainnya oleh Alam (1989)         sepertinya mereka menyadari pentingnya mencuci
dan Clemens (1987) membuktikan bahwa ibu yang                  tangan tetapi mereka mengemukakan beberapa alasan
mencuci tangan merupakan faktor yang berperan                  lain seperti toilet yang mereka gunakan kelihatan bersih,
penting untuk menekan tingkat kejadian diare pada              mereka tidak menyentuh apapun selain milik sendiri,
anak. Hal ini membuat program penyediaan air bersih            atau tangannya masih kelihatan bersih—kendati bersih
                                                               bukan berarti tidak ada kumannya.
20



Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa walaupun            ·    Setelah aktifitas di luar rumah seperti bermain, ber-
mencuci tangan disepakati sebagai tindakan yang perlu               kebun, berolahraga dan seba-gainya.
tetapi dalam prakteknya masih jarang dilakukan. Bahkan         Waktu yang dibutuhkan untuk mencuci tangan tidak lebih
di negara yang kita anggap sebagai sebuah negara               dari 2 menit.
maju seperti Inggris sekalipun.
                                                               Cara Benar Mencuci Tangan
Mencuci Tangan Dapat Mencegah Penyebaran                           Terdapat tiga tahapan sederhana mencuci tangan
Penyakit                                                       yang benar yaitu (a) cuci tangan melalui kran, pancuran
Bakteri dan virus dapat menyebar melalui beragam cara          atau gayung pembilas. Sebaiknya mempergunakan air
antara lain melalui air dan makanan yang tercemar; riak        hangat; (b) gunakan sabun (tidak perlu yang anti bakteri)
batuk atau bersin; tangan kotor; permukaan (tanah, meja        selama 10 sampai 15 detik. Pastikan bagian
dan lainnya) yang tercemar; cairan penderita. Jika kita        tersembunyi seperti sela-sela jari dan lipatan buku jari
dengan secara tidak sengaja menyentuh bakteri atau             ikut tersabuni; (c) keringkan dengan handuk atau tissu
virus melalui sumber di atas maka jutaan mikroba akan          bersih.
berada di tangan kita masing-masing. Sebagian besar
tidak berbahaya, tetapi beberapa jenis mikroba dapat
menyebabkan flu, dan diare. Hanya
dengan menyentuh hidung, mata atau
mulut, maka kita akan segera terinfeksi.
Mencuci tangan merupakan langkah
pertama melawan penyebaran
beragam jenis penyakit mulai dari flu,
meningitis, hepatitis A, dan diare.
Langkah sederhana mencuci tangan
ternyata ampuh mencegah penyebaran
penyakit.
    Terlepas dari beragamnya penyakit
yang dapat dicegah dengan hanya
mencuci tangan. Tetapi yang menjadi
sektor perhatian bagi sektor air minum
dan penyehatan lingkungan adalah
menyangkut penyakit bawaan air
seperti diare.

Kapan harus mencuci tangan?
    Tidak dapat ditentukan seberapa
sering seharusnya sehari kita mencuci
tangan tapi paling tidak kita harus
mencuci tangan ketika:
· Sebelum makan dan memasak
· Setelah dari kamar mandi
· Setelah membersihkan rumah
· Setelah menyentuh binatang
· Setelah menjenguk teman yang
    sakit
· Setelah membersihkan hidung,
    batuk, atau bersin
21
CRI
 EMN




                  MCK Jempiring
              Bukan MCK Moerdiono

  S     ebagai daerah tujuan utama wisata dunia,
        Pulau Bali terkenal akan keindahan alam
  dan kebudayaannya. Namun demikian, di balik
                                                  Lombok, dan daerah Bali sekitarnya.
                                                  Sedangkan para pemilik tanah di Gang
                                                  Jempiring, rata-rata mengontrakkan rumah atau
  keindahan yang disajikan, Kota Denpasar         tanah mereka untuk tempat tinggal. “Namun
  sebagai ibukota Provinsi Bali bernasib “naas”   sayang, tidak banyak pemilik tanah yang
  yang hampir sama dengan yang dialami kota-      membangun fasilitas sanitasi yang layak bagi
  kota besar lainnya di                                                    penghuninya,” ujar
  Pulau Jawa. Pesatnya                                                     Yasa yang juga
  pembangunan,                                                             bekerja di Kantor
  pertumbuhan ekonomi                                                      Kelurahan Ubung ini.
  dan penduduk yang                                                           Made Yasa men-
  tinggi menyebabkan                                                       catat populasi yang
  sebagian wajah Kota                                                      menghuni         Gang
  Denpasar carut marut,                                                    Jempiring sekitar
  terlihat semakin padat                                                   300 Kepala Ke-
  dan kumuh.                                                               luarga. Mereka rata-
     Berapa lokasi ke-                                                     rata hidup sebagai
  kumuhan dapat dilihat                                                    pedagang kaki lima,
  secara nyata antara                                                      buruh bangunan, dan
  lain di Banjar Sari dan                                                  pekerjaan sektor
  Banjar Batur di Ke-                                                      informal lainnya.
  lurahan Ubung, Keca-                                                     Rendahnya kesada-
  matan Denpasar Ba- Kumuh: Gang Jempiring terlihat kumuh sebelum ada      ran masyarakat dan
  rat. Bahkan menurut pembangunan MCK.                                     tidak tersedianya
  keterangan Dinas                                                         fasilitas sanitasi yang
  Lingkungan Hidup dan Pekerjaan Umum, Gang       memadai menyebabkan Banjar Sari
  Jempiring yang terletak di wilayah Banjar Sari  berkembang menjadi salah satu kawasan padat
  menempati urutan pertama kampung kumuh di       perkotaan (kampung kumuh) dengan
  Kota Denpasar. Banjar Sari yang terletak di     permasalahan sanitasi terutama akibat
  belakang Terminal Ubung, terminal antar kota/   buangan tinja manusia.
  propinsi terbesar di Bali merupakan daerah          Sebenarnya pemerintah sempat menaruh
  transit. Hal inilah yang menyebabkan Ubung      perhatian atas kondisi fasilitas sanitasi yang
  khususnya Gang Jempiring berkembang             minim di Gang Jempiring. Yasa mengakui
  menjadi pemukiman padat yang dihuni oleh        masyarakat di sekitar Gang Jempiring pernah
  berbagai etnis dan daerah.                      mendapatkan bantuan dari pemerintah Orde
     I Made Yasa, Kepala Lingkungan Banjar        Baru. Tepatnya pada tahun 1980. Saat itu
  Sari, mengatakan kebanyakan masyarakat          pemerintah membangun 4 unit MCK.
  yang tinggal di Ubung berasal dari Jawa Timur,
22



                                                                  Bali Fokus bersama BORDA pada
                                                                  bulan Juli tahun 2002 yang lalu. Dari
                                                                  proses identifikasi, perumusan
                                                                  masalah         sampai       dengan
                                                                  rekomendasi solusi yang pernah
                                                                  dilakukan oleh Bali Fokus, BORDA
                                                                  dan bersama-sama masyarakat
                                                                  Banjar Sari selama kurun waktu
                                                                  bulan Agustus sampai dengan
                                                                  Desember 2002 terungkap bahwa
                                                                  keberadaan MCK-MCK Moerdiono
                                                                  sudah sangat memprihatinkan,
                                                                  seperti kamar mandi dan WC-nya
                                                                  kotor, dan bau tak sedap. Lebih
                                                                  parah lagi, hampir semua MCK itu
                                                                   tanki septiknya jebol sehingga
Pertemuan: Masyarakat Gang Jempiring berkumpul untuk               kotoran (tinja) langsung dibuang ke
membicarakan apa yang terbaik bagi tempat tinggalnya.              saluran drainase terdekat.
                                                                      Beberapa hal lain yang
“Masyarakat Banjar Sari mengenalnya dengan            terungkap dalam perumusan masalah sanitasi
sebutan ‘MCK Moerdiono’,” terang Yasa.                di Gang Jempiring, Banjar Sari ialah bahwa
   Hanya saja fasilitas sanitasi tersebut kini        tingkat kesadaran masyarakat untuk turut
kondisinya sudah sangat memprihatinkan.               merawat dan menjaga kebersihan fasilitas
‘’MCK Moerdiono hanya sempat bertahan                 umum sangat rendah. Penyebabnya rasa
selama 4 tahun,” kata I Wayan Gandra salah            memiliki fasilitas umum ini sangat rendah.
satu pemilik MCK sumbangan tersebut. Gandra              Bali Fokus sebagai organisasi swadaya
mengakui bahwa selama ini MCK miliknya tidak          masyarakat yang bergerak di bidang
pernah terawat. Sejak tanki septik MCK penuh          lingkungan hidup dan pengembangan
dan tidak bisa disedot, Gandra kesulitan untuk        masyarakat bekerja sama dengan BORDA
mengatasinya, sehingga ia membuang begitu             (Bremen Overseas Research Development
saja kotoran MCK langsung ke saluran                  Association) sebuah lembaga non-profit yang
drainase. Selain itu, menurut salah satu pemilik      berpusat di Bremen, Jerman, menggagas
sekitar 20 (dua puluh) rumah kos ini, air PAM         sebuah proyek demonstrasi. Proyek
yang menyalurkan air bersih untuk MCK jarang          demonstrasi ini ditawarkan kepada masyarakat
kalau tidak mau disebut tidak pernah mengalir.        Gang Jempiring sebagai salah satu solusi dari
Kesadaran masyarakat pun disinyalir sebagai           permasalahan sanitasi yang mereka alami.
penyebab cepatnya kerusakan MCK-MCK                   Sebuah proyek yang sarat dengan inovasi dan
tersebut. Made Yasa yang juga pemilik salah           juga teknologi tepat guna yang diyakini dapat
satu MCK Moerdiono menceritakan                       menjaga kondisi MCK Jempiring hingga
pengalamannya menemukan pembalut wanita               bertahan lama dan berkelanjutan.
“terkubur” dan menyumbat saluran pembuangan              Proyek ini dikatakan inovatif karena MCK
dari kloset. “Kami terpaksa memotong pipa             Jempiring lahir dari kebutuhan dan partisipasi
saluran air kotor agar tidak menyumbat kloset,”       masyarakat. Proses pendekatan nonteknis/
papar Yasa.                                           partisipatif dimulai sejak Juli-Agustus tahun
   Permasalahan yang berkaitan dengan                 2002 yang lalu sampai dengan operasional
sanitasi di atas terungkap pada waktu                 MCK Jempiring yang diresmikan pada hari
pertemuan sosialisasi program Community               Rabu tanggal 6 Agustus 2003. Dalam proses
Based Sanitation yang diselenggarakan oleh
23



pendekatan partisipatif ini, masyarakat diajak              Setelah melalui beberapa kali pertemuan,
mengidentifikasi permasalahan yang ada dan               pada tanggal 31 Januari 2003 yang lalu ditan-
menentukan solusi yang dapat mereka lakukan              datangani nota kesepakatan antara warga
bersama. Masyarakat kemudian merumuskan                  Banjar Sari dan Bali Fokus yang pada intinya
beberapa alternatif solusi permasalahan                  terdiri atas tiga hal. Pertama, warga Gang
sanitasi di lingkungan mereka. Melalui                   Jempiring, Banjar Sari membutuhkan fasilitas
beberapa kali pertemuan intensif, akhirnya pada          sani-tasi. Kedua, warga di sekitar Gang
akhir Bulan Januari 2003 yang lalu masyarakat            Jempiring bersedia untuk berkontribusi dalam
Banjar Sari se-pakat untuk membangun MCK                 pera-watan dan pe-meliharaan MCK dan
baru di Gang Jempi-ring.                                 terakhir, warga mendukung dibangunnya MCK
    Jadi proyek ini bukan lahir dari sebuah ruang        baru bersedia untuk memelihara dan turut
kosong, seperti yang biasa terjadi di masa lalu.         menjaga kebersihan MCK itu.
Bu-kanlah model pendekatan top down ala MCK                 Kemudian berdasarkan peta permasalahan
Moerdiono yang membuat MCK Jempiring                     sanitasi di Gang Jempiring yang disusun oleh
dapat berdiri di Banjar Sari. Karena hampir              masyarakat, terdapat 3 calon lahan yang
seluruh keputusan                                                                   potensial untuk
yang berkaitan dengan                                                               dibangun MCK.
penyelesaian                                                                        Setelah satu bulan
permasalahan sanitasi                                                               survei teknis yang
selalu dikonsultasikan                                                              lebih detail maka
dan dikoordinasikan                                                                 diperoleh kesepa-
dengan masyakarat.                                                                  katan lahan milik I
“Kami sering melaku-                                                                Ketut Nasib yang
kan pertemuan dengan                                                                akan dibangun
masyarakat Banjar                                                                   MCK baru. Kedua
Sari, khususnya warga                                                               lokasi lainnya tidak
di Gang Jempiring,”                                                                 memenuhi syarat
ujar Made Yudi Arsana,                                                              karena selain terlalu
salah seorang pro-                                                                  dekat dengan MCK
gram officer Bali                                                                   yang lama juga ada
Fokus. “Ada sekitar 10                                                              pemilik lahan yang
kali pertemuan dengan Gotong Royong: Warga Gang Jempiring memberikan                tidak setuju lahan-
masyarakat sebelum          kontribusi tenaga bagi pembangunan MCK.                 nya dibangun MCK.
muncul solusi pem-                                                                    Pembangunan
bangunan MCK Jempiring,” tambah pria lulusan             MCK Jempiring melalui pendekatan berbasis
Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya            masyarakat hanyalah salah satu keunggulan
ini.                                                     MCK ini. Karena selain itu, MCK Jempiring
    Bahkan menurut Yudi, sebelumnya muncul 4             yang diresmikan oleh Walikota Denpasar pada
alternatif, yaitu :                                      hari Rabu tanggal 6 Agustus 2003 ini, juga
1. Membuat MCK di Balai Banjar Sari (tepat               dilengkapi dengan teknologi pengolahan
    di balai Banjar Sari)                                limbah tepat guna (appropriate technology)
2. Membuat MCK umum baru di Gang                         yang dapat menghasilkan gas methan dan air
    Jempiring.                                           buangan yang sesuai dengan baku mutu yang
3. Memilih sistem pemipaan bersama                       ditetapkan oleh pemerintah. Gas methan yang
    (komunal)                                            dihasilkan oleh bangunan pengolah limbah Bio-
4. Renovasi MCK yang sudah ada                           digester yang berada tepat di bawah MCK ini
24



                                                                                    MCK BARU: Warga
                                                                                    Jempiring akhirnya
                                                                                    mampu membangun
                                                                                    MCK baru dan
                                                                                    sekaligus menjaga
                                                                                    keberadaan MCK
                                                                                    tersebut dengan sistem
                                                                                    pengelolaan yang
                                                                                    baik. Berbeda dengan
                                                                                    MCK pada umunya,
                                                                                    MCK Jempiring dihiasi
                                                                                    lukisan sehingga
                                                                                    menghilangkan kesan
                                                                                    kumuh dan jorok.




dapat mencukupi kebutuhan memasak tiga                   Melalui teknologi yang dikenal dengan
keluarga.                                             sebutan DEWATS (Decentralized Waste Water
Selain itu MCK Jempiring juga memperkerjakan          Treatment System), air limbah buangan dari
dua orang petugas penjaga kebersihan MCK              MCK Jempiring diolah. “Kami memberikan
selama 16 jam sehari. Kedua penjaga yang              garansi instalasi pengolahan limbah ini dapat
sekaligus merawat dan menjaga kebersihan              berjalan dengan baik,” kata Yuyun Ilham, direktur
MCK Jempiring ini dibagi atas dua giliran.            Bali Fokus. Dan seperti yang dikatakan oleh
Giliran pagi dan malam. Petugas pagi mulai            warga Gang Jempiring, “MCK Jempiring
bertugas dari jam 5 subuh sampai dengan jam           memang bukan sekedar MCK.” Disarikan dari
1 siang. Sedangkan yang bertugas malam,               MCK Jempiring, Selayang Pandang, Bali
mulai dari jam 1 siang hingga tutup pada malam        Fokus, Denpasar
hari jam 9.
   Lalu bagaimana dengan air limbah MCK
Jempiring ini? Adalah BORDA Indonesia yang
telah berpengalaman selama 20 tahun dalam
bidang pengolahan limbah cair yang
memberikan dukungan teknis perencanaan
IPAL atau Instalasi Pengolahan Air Limbah yang
dibangun di bawah struktur MCK Jempiring.
Pmeaaa
 ebljrn                                                          25
Lkl
 oa

              Pada bulan September dan Oktober 2003,                        Hanya saja, sistem iuran dari masyarakat belum dapat
              Pokja AMPL berkesempatan untuk meninjau                 diterapkan padahal masyarakat sudah menikmati air bersih.
              lokasi proyek WSLIC-2 di Kabupaten Bima                 Diharapkan kelompok/unit pengelola bersama masyarakat
              (NTB) dan Kabupaten Ponorogo (Jatim).                   dapat sesegera mungkin menentukan sistem pengelolaan,
              Berikut laporannya:                                     termasuk iuran.
                                                                            Yang pasti, salah satu pengaruh dari adanya air bersih
  Air Telah Mengalir Namun Warga Totokan Belum                        adalah meningkatnya produksi bata yang diproduksi oleh
  Menetapkan Besaran Iuran                                            masyarakat setempat. Dulunya air untuk mengaduk bata
        Pada 7 Oktober lalu, dilakukan penyerahan sarana              sulit didapatkan. (ML)
  air bersih dan sanitasi yang dibangun oleh Proyek WSLIC 2
  ke Kepala Desa Totokan di Kabupaten Ponorogo. Acara ini             Perpecahan Masih Rentan
  dihadiri oleh Bupati Ponorogo beserta segenap jajaran                      Warga Desa Tanah Putih, Kecamatan Sape,
  Pemda Kabupaten Ponorogo, DPRD Kabupaten Ponorogo,                  Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, mengambil air dari
  Ibu Pengurus PKK; Direktur Penyehatan Air dan Sanitasi              sungai. Letaknya tidak jauh dari rumah-rumah mereka,
  (Depkes), Direktur Permukiman dan Perumahan                         namun agak sulit dijangkau karena konturnya yang terjal.
  (Bappenas), Tim Koordinasi Pusat, CPMU dan DPMU                     Hanya sebagian kecil warga yang memperoleh air dari
  Kabupaten Ponorogo. Acara ini diselenggarakan oleh ke-7             sistem perpipaan tetapi dengan debit air yang sangat kecil.
  desa lokasi WSLIC2 yang telah menyelesaikan kegiatan                       Sekitar 5,4 km dari desa itu terdapat dua sumber air
  konstruksi sebagai wujud syukur mereka atas tersedianya             tapi dengan tingkat kesulitan tinggi untuk mencapainya.
  air bersih bagi masyarakat.                                         Salah satu sumber air telah digunakan oleh desa
        Penyerahan aset kepada masing-masing kepala desa              tetangganya dengan seizing penduduk desa tanpa
  dimaksudkan untuk meningkatkan rasa memiliki (sense of              kompensasi. Proyek WSLIC-2 berupa penyambungan pipa
  belonging) masyarakat terhadap prasarana dan sarana,                dari sumber air dan pemasangan public tap pada lima lokasi
  khususnya air bersih dan sanitasi, sehingga keberlanjutan           termasuk satu unit sekolah dasar.
  pelayanan dapat dicapai.                                                   Namun terpilihnya kepala desa yang baru ternyata
        Desa Totokan, di Kabupaten Ponorogo, merupakan                memicu perpecahan warga desa tersebut. Tim Kerja
  satu dari tujuh desa di kabupaten tersebut yang                     Masyarakat (TKM) akhirnya terpecah menjadi dua. Kondisi
  memperoleh proyek WSLIC-2. Selama ini warga desa                    ini ditengarai akan berdampak pada keberlangsungan
  tersebut, mendapatkan air dari saluran irigasi untuk mengisi        fasilitas yang telah dibangun. Belum lagi pembangunan
  sumur-sumur mereka. Pengaliran tersebut dilakukan                   konstruksinya dilakukan dengan penekanan biaya yang
  bergilir setiap bulan sekali.                                       besar sehingga daya tahan bangunan.
  Ada 2 sistem pengadaan air bersih untuk masyarakat Desa                    Dari kondisi ini, ada pembelajaran yang dapat diambil
  Totokan. Yang pertama adalah, perpipaan dengan sumber               yakni partisipasi masyarakat desa sangat berperan dalam
  air berasal dari sumur dalam. Sumber air berada 130 meter           menekan biaya konstruksi khususnya pada lokasi yang sulit.
  di bawah permukaan tanah. Untuk mempompa air                        Namun pada kondisi tertentu, penekanan biaya dilakukan
  diperlukan tiga buah pompa. Air yang ditarik dari sumur             dengan mengorbankan kualitas pekerjaan.
  dalam ditampung terlebih dahulu di sebuah reservoir besar           Terdapat pemahaman yang berlaku umum selama ini
  untuk kemudian ditarik kembali oleh dua unit pompa yang             bahwa masyarakat desa homogen dan tidak mudah
  terletak berjauhan. Kedua, pembangunan sumur gali                   terpecah. Tetapi pada kenyataannya masyarakat desa juga
  sebanyak 9 unit. Rata-rata kedalaman sumur gali adalah              rentan terhadap perpecahan.(OM)
  50-60 meter. Pekerjaan konstruksi kedua sistem ini
  dilakukan bersama-sama oleh masyarakat.                             Pada bulan September 2003, Pokja AMPL bersama dengan
        Sedangkan penggalian sumur dilakukan oleh                     Bank Dunia melakukan peninjauan lapangan ke beberapa
  masyarakat sendiri. Untuk mengatasi kekurangan oksigen              lokasi proyek SANIMAS. Berikut laporannya:
  di dalam lubang sumur, masyarakat membuat saluran dari
  plastik yang digunakan untuk mengalirkan udara yang                 Perlu Sosialisasi dan Kampanye
  berasal dari kipas angin dari atas sumur. Dikarenakan Desa               Sebelum ada proyek SANIMAS, warga Kelurahan
  Totokan ini banyak mengandung bebatuan maka tidak                   Bakalan, Kota Pasuruan biasa buang air di sungai. Dengan
  jarang dalam menggali sumur sedalam 50 meter                        adanya SANIMAS, masyarakat diinformasikan mengenai
  didapatkan batu (cadas) sebanyak 3-4 truk.                          pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat, sehingga
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Edisi II Oktober 2003
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Edisi II Oktober 2003
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Edisi II Oktober 2003
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Edisi II Oktober 2003
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Edisi II Oktober 2003
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Edisi II Oktober 2003
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Edisi II Oktober 2003
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Edisi II Oktober 2003
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Edisi II Oktober 2003
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Edisi II Oktober 2003

More Related Content

What's hot

Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Desember 200...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Desember 200...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Desember 200...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Desember 200...
Oswar Mungkasa
 
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Desember 200...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Desember 200...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Desember 200...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Desember 200...
Oswar Mungkasa
 
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2008...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2008...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2008...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2008...
Oswar Mungkasa
 
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2006...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2006...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2006...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2006...
Oswar Mungkasa
 
Nilai hidrologi
Nilai hidrologiNilai hidrologi
Nilai hidrologi
BP4K
 
PEMANFAATAN VERTIMINAPONIK DAN BUDIKDAMBER UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARA...
PEMANFAATAN VERTIMINAPONIK DAN BUDIKDAMBER UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARA...PEMANFAATAN VERTIMINAPONIK DAN BUDIKDAMBER UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARA...
PEMANFAATAN VERTIMINAPONIK DAN BUDIKDAMBER UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARA...
Asramid Yasin
 
Permen lh no 17 th 2012 keterlibatan masy dlm amdal dan izin lingk
Permen lh no 17 th 2012 keterlibatan masy dlm amdal dan izin lingkPermen lh no 17 th 2012 keterlibatan masy dlm amdal dan izin lingk
Permen lh no 17 th 2012 keterlibatan masy dlm amdal dan izin lingk
Dewi Hadiwinoto
 

What's hot (20)

Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Vol 8 Mei 2005
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Vol 8  Mei 2005Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Vol 8  Mei 2005
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Vol 8 Mei 2005
 
Sampah Masih Tetap Jadi Sampah. Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan '...
Sampah Masih Tetap Jadi Sampah. Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan '...Sampah Masih Tetap Jadi Sampah. Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan '...
Sampah Masih Tetap Jadi Sampah. Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan '...
 
PERAN WARGA NEGARA DALAM MENDUKUNG UPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN LISTRIK BANGSA I...
PERAN WARGA NEGARA DALAM MENDUKUNG UPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN LISTRIK BANGSA I...PERAN WARGA NEGARA DALAM MENDUKUNG UPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN LISTRIK BANGSA I...
PERAN WARGA NEGARA DALAM MENDUKUNG UPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN LISTRIK BANGSA I...
 
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Desember 200...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Desember 200...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Desember 200...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Desember 200...
 
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Desember 200...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Desember 200...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Desember 200...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Desember 200...
 
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Edisi Perdana Agustus 2003
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Edisi Perdana Agustus 2003Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Edisi Perdana Agustus 2003
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Edisi Perdana Agustus 2003
 
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2008...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2008...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2008...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2008...
 
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2006...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2006...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2006...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2006...
 
YCE 2015: Sakya Samantha UGM - Griya Taruwara
YCE 2015: Sakya Samantha UGM - Griya TaruwaraYCE 2015: Sakya Samantha UGM - Griya Taruwara
YCE 2015: Sakya Samantha UGM - Griya Taruwara
 
Percik Edisi IV Tahun 2010 Bagian Pertama
Percik Edisi IV Tahun 2010 Bagian PertamaPercik Edisi IV Tahun 2010 Bagian Pertama
Percik Edisi IV Tahun 2010 Bagian Pertama
 
Nilai hidrologi
Nilai hidrologiNilai hidrologi
Nilai hidrologi
 
Proposal launching sekolah alam
Proposal launching sekolah alam Proposal launching sekolah alam
Proposal launching sekolah alam
 
Membangun Komitmen Reformasi Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan....
Membangun Komitmen Reformasi Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan....Membangun Komitmen Reformasi Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan....
Membangun Komitmen Reformasi Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan....
 
PEMANFAATAN VERTIMINAPONIK DAN BUDIKDAMBER UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARA...
PEMANFAATAN VERTIMINAPONIK DAN BUDIKDAMBER UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARA...PEMANFAATAN VERTIMINAPONIK DAN BUDIKDAMBER UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARA...
PEMANFAATAN VERTIMINAPONIK DAN BUDIKDAMBER UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARA...
 
Proposal lingkungan 2014
Proposal lingkungan 2014Proposal lingkungan 2014
Proposal lingkungan 2014
 
Mck
MckMck
Mck
 
Permen lh no 17 th 2012 keterlibatan masy dlm amdal dan izin lingk
Permen lh no 17 th 2012 keterlibatan masy dlm amdal dan izin lingkPermen lh no 17 th 2012 keterlibatan masy dlm amdal dan izin lingk
Permen lh no 17 th 2012 keterlibatan masy dlm amdal dan izin lingk
 
Proposal kegiatan lomba kebersihan
Proposal kegiatan lomba kebersihanProposal kegiatan lomba kebersihan
Proposal kegiatan lomba kebersihan
 
Kisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di Indonesia
Kisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di IndonesiaKisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di Indonesia
Kisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di Indonesia
 
UPAYA MERUBAH WAJAH PERMUKIMAN DAN PEMANFAATAN RUANG PUBLIK UNTUK KEGIATAN LU...
UPAYA MERUBAH WAJAH PERMUKIMAN DAN PEMANFAATAN RUANG PUBLIK UNTUK KEGIATAN LU...UPAYA MERUBAH WAJAH PERMUKIMAN DAN PEMANFAATAN RUANG PUBLIK UNTUK KEGIATAN LU...
UPAYA MERUBAH WAJAH PERMUKIMAN DAN PEMANFAATAN RUANG PUBLIK UNTUK KEGIATAN LU...
 

Viewers also liked (6)

Tabloid Publica Pos Edisi 3 - Eksekusi Mati Narkoba dan TKI (WNI di Luar Negeri)
Tabloid Publica Pos Edisi 3 - Eksekusi Mati Narkoba dan TKI (WNI di Luar Negeri)Tabloid Publica Pos Edisi 3 - Eksekusi Mati Narkoba dan TKI (WNI di Luar Negeri)
Tabloid Publica Pos Edisi 3 - Eksekusi Mati Narkoba dan TKI (WNI di Luar Negeri)
 
Sumber Daya Air SMP PROGRESIF BUMI SHALAWAT SIDOARJO.
Sumber Daya Air SMP PROGRESIF BUMI SHALAWAT SIDOARJO.Sumber Daya Air SMP PROGRESIF BUMI SHALAWAT SIDOARJO.
Sumber Daya Air SMP PROGRESIF BUMI SHALAWAT SIDOARJO.
 
Siklus air
Siklus airSiklus air
Siklus air
 
Manfaat air bagi kehidupan
Manfaat air bagi kehidupanManfaat air bagi kehidupan
Manfaat air bagi kehidupan
 
Daur air
Daur airDaur air
Daur air
 
HUD Magz. Majalah Permukiman, Perkotaan, Infrastruktur, Tata Ruang. Edisi 4 ...
HUD Magz. Majalah Permukiman,  Perkotaan, Infrastruktur, Tata Ruang. Edisi 4 ...HUD Magz. Majalah Permukiman,  Perkotaan, Infrastruktur, Tata Ruang. Edisi 4 ...
HUD Magz. Majalah Permukiman, Perkotaan, Infrastruktur, Tata Ruang. Edisi 4 ...
 

Similar to Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Edisi II Oktober 2003

Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2007...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2007...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2007...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2007...
Oswar Mungkasa
 
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi April 2007 T...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi April 2007 T...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi April 2007 T...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi April 2007 T...
Oswar Mungkasa
 
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2008...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2008...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2008...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2008...
Oswar Mungkasa
 
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2006...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2006...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2006...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2006...
Oswar Mungkasa
 
Pelayanan publik-di-pdam
Pelayanan publik-di-pdamPelayanan publik-di-pdam
Pelayanan publik-di-pdam
Yuhanna Maurits
 
Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01
Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01
Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01
Samson Supeno
 
5547e_PEMBERDAYAAN_MASYARAKAT_YADI_SISWADI.pptx
5547e_PEMBERDAYAAN_MASYARAKAT_YADI_SISWADI.pptx5547e_PEMBERDAYAAN_MASYARAKAT_YADI_SISWADI.pptx
5547e_PEMBERDAYAAN_MASYARAKAT_YADI_SISWADI.pptx
MISTARUSAN
 
Pengertian proses-manfaat amdal
Pengertian proses-manfaat amdalPengertian proses-manfaat amdal
Pengertian proses-manfaat amdal
Ary Ajo
 
Workshop Technology & Engineering for Teacher - Wijanarko (Retech Solution In...
Workshop Technology & Engineering for Teacher - Wijanarko (Retech Solution In...Workshop Technology & Engineering for Teacher - Wijanarko (Retech Solution In...
Workshop Technology & Engineering for Teacher - Wijanarko (Retech Solution In...
sekolahbatasnegeri
 

Similar to Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Edisi II Oktober 2003 (20)

Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2007...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2007...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2007...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2007...
 
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi April 2007 T...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi April 2007 T...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi April 2007 T...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi April 2007 T...
 
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2008...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2008...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2008...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2008...
 
Menyelamatkan Air untuk Masa Depan. Percik Edisi 4 Tahun 2012
Menyelamatkan Air untuk Masa Depan. Percik Edisi 4 Tahun 2012Menyelamatkan Air untuk Masa Depan. Percik Edisi 4 Tahun 2012
Menyelamatkan Air untuk Masa Depan. Percik Edisi 4 Tahun 2012
 
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2006...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2006...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2006...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2006...
 
Inovasi dan Kreasi untuk Kuatkan Kelembagaan AMPL. PERCIK Edisi 2 Tahun 2012
Inovasi dan Kreasi untuk Kuatkan Kelembagaan AMPL. PERCIK Edisi 2 Tahun 2012Inovasi dan Kreasi untuk Kuatkan Kelembagaan AMPL. PERCIK Edisi 2 Tahun 2012
Inovasi dan Kreasi untuk Kuatkan Kelembagaan AMPL. PERCIK Edisi 2 Tahun 2012
 
03 penyusunan ranperda limbah - fa 150416
03 penyusunan ranperda limbah - fa 15041603 penyusunan ranperda limbah - fa 150416
03 penyusunan ranperda limbah - fa 150416
 
Water sensitive campus - sekolah sungai
Water sensitive campus - sekolah sungaiWater sensitive campus - sekolah sungai
Water sensitive campus - sekolah sungai
 
Pelayanan publik-di-pdam
Pelayanan publik-di-pdamPelayanan publik-di-pdam
Pelayanan publik-di-pdam
 
Prokasih program kali bersih
Prokasih   program kali bersihProkasih   program kali bersih
Prokasih program kali bersih
 
Inovasi Pembangunan Air Minum dan Sanitasi di Indonesia. Pembelajaran dari Ki...
Inovasi Pembangunan Air Minum dan Sanitasi di Indonesia. Pembelajaran dari Ki...Inovasi Pembangunan Air Minum dan Sanitasi di Indonesia. Pembelajaran dari Ki...
Inovasi Pembangunan Air Minum dan Sanitasi di Indonesia. Pembelajaran dari Ki...
 
Materi 1 Konsep Dasar STBM KA NIA.pptx
Materi 1 Konsep Dasar STBM KA NIA.pptxMateri 1 Konsep Dasar STBM KA NIA.pptx
Materi 1 Konsep Dasar STBM KA NIA.pptx
 
Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01
Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01
Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01
 
Paparan materi air limbah 20 juli 2023.pptx
Paparan materi air limbah 20 juli 2023.pptxPaparan materi air limbah 20 juli 2023.pptx
Paparan materi air limbah 20 juli 2023.pptx
 
5547e_PEMBERDAYAAN_MASYARAKAT_YADI_SISWADI.pptx
5547e_PEMBERDAYAAN_MASYARAKAT_YADI_SISWADI.pptx5547e_PEMBERDAYAAN_MASYARAKAT_YADI_SISWADI.pptx
5547e_PEMBERDAYAAN_MASYARAKAT_YADI_SISWADI.pptx
 
TABEL AKTIVITAS LH GENBI FIKS. (1) (1).pptx
TABEL AKTIVITAS LH GENBI FIKS. (1) (1).pptxTABEL AKTIVITAS LH GENBI FIKS. (1) (1).pptx
TABEL AKTIVITAS LH GENBI FIKS. (1) (1).pptx
 
Pengertian proses-manfaat amdal
Pengertian proses-manfaat amdalPengertian proses-manfaat amdal
Pengertian proses-manfaat amdal
 
PASER HIJAU PROPER FINISH.pdf
PASER HIJAU PROPER FINISH.pdfPASER HIJAU PROPER FINISH.pdf
PASER HIJAU PROPER FINISH.pdf
 
Workshop Technology & Engineering for Teacher - Wijanarko (Retech Solution In...
Workshop Technology & Engineering for Teacher - Wijanarko (Retech Solution In...Workshop Technology & Engineering for Teacher - Wijanarko (Retech Solution In...
Workshop Technology & Engineering for Teacher - Wijanarko (Retech Solution In...
 
UAS Lobi dan Negosiasi
UAS Lobi dan NegosiasiUAS Lobi dan Negosiasi
UAS Lobi dan Negosiasi
 

More from Oswar Mungkasa

Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Oswar Mungkasa
 

More from Oswar Mungkasa (20)

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
 
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
 
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
 

Recently uploaded

80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Surabaya 08561234742
Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Surabaya 08561234742Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Surabaya 08561234742
Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Surabaya 08561234742
Jual obat penggugur 08561234742 Cara menggugurkan kandungan 08561234742
 
JUKNIS INISIASI PENGOBATAN TBC RO DI PUSKESMAS(komplit).pdf
JUKNIS INISIASI PENGOBATAN TBC RO DI PUSKESMAS(komplit).pdfJUKNIS INISIASI PENGOBATAN TBC RO DI PUSKESMAS(komplit).pdf
JUKNIS INISIASI PENGOBATAN TBC RO DI PUSKESMAS(komplit).pdf
graceduma3
 
Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Jogja 08561234742
Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Jogja 08561234742Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Jogja 08561234742
Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Jogja 08561234742
Jual obat penggugur 08561234742 Cara menggugurkan kandungan 08561234742
 
Jual Kondom Sambung Jumbo Di Jogja - Alat Bantu Sex Pria Sleman - Bantul
Jual Kondom Sambung Jumbo Di Jogja - Alat Bantu Sex Pria Sleman -  BantulJual Kondom Sambung Jumbo Di Jogja - Alat Bantu Sex Pria Sleman -  Bantul
Jual Kondom Sambung Jumbo Di Jogja - Alat Bantu Sex Pria Sleman - Bantul
viagrajogja
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Chest Meeting Presentasi divisi pulmo Ny.K
Chest Meeting  Presentasi divisi pulmo Ny.KChest Meeting  Presentasi divisi pulmo Ny.K
Chest Meeting Presentasi divisi pulmo Ny.K
danangandi
 
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdahmateri tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
tien148950
 
Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Bandung 08561234742
Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Bandung 08561234742Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Bandung 08561234742
Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Bandung 08561234742
Jual obat penggugur 08561234742 Cara menggugurkan kandungan 08561234742
 

Recently uploaded (17)

80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Surabaya 08561234742
Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Surabaya 08561234742Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Surabaya 08561234742
Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Surabaya 08561234742
 
JUKNIS INISIASI PENGOBATAN TBC RO DI PUSKESMAS(komplit).pdf
JUKNIS INISIASI PENGOBATAN TBC RO DI PUSKESMAS(komplit).pdfJUKNIS INISIASI PENGOBATAN TBC RO DI PUSKESMAS(komplit).pdf
JUKNIS INISIASI PENGOBATAN TBC RO DI PUSKESMAS(komplit).pdf
 
Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Jogja 08561234742
Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Jogja 08561234742Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Jogja 08561234742
Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Jogja 08561234742
 
Peritonitis dan Optek Perforasi Gaster.pptx
Peritonitis  dan Optek Perforasi Gaster.pptxPeritonitis  dan Optek Perforasi Gaster.pptx
Peritonitis dan Optek Perforasi Gaster.pptx
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
 
Jual Kondom Sambung Jumbo Di Jogja - Alat Bantu Sex Pria Sleman - Bantul
Jual Kondom Sambung Jumbo Di Jogja - Alat Bantu Sex Pria Sleman -  BantulJual Kondom Sambung Jumbo Di Jogja - Alat Bantu Sex Pria Sleman -  Bantul
Jual Kondom Sambung Jumbo Di Jogja - Alat Bantu Sex Pria Sleman - Bantul
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
Penyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.ppt
Penyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.pptPenyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.ppt
Penyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.ppt
 
Posyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptx
Posyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptxPosyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptx
Posyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptx
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
Chest Meeting Presentasi divisi pulmo Ny.K
Chest Meeting  Presentasi divisi pulmo Ny.KChest Meeting  Presentasi divisi pulmo Ny.K
Chest Meeting Presentasi divisi pulmo Ny.K
 
Peran orang tua dalam mendidik anak.pptx
Peran orang tua dalam mendidik anak.pptxPeran orang tua dalam mendidik anak.pptx
Peran orang tua dalam mendidik anak.pptx
 
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdahmateri tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
 
Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Bandung 08561234742
Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Bandung 08561234742Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Bandung 08561234742
Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Bandung 08561234742
 

Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Edisi II Oktober 2003

  • 1. Edisi II/Oktober 2003 Implementasi Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat Memberdayakan Tanpa Memaksakan
  • 2. 3 Percik, Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Diterbitkan oleh Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Kebijakan Nasional Penasihat/Pelindung: Pembangunan Air MInum dan Penyehatan Lingkungan dan Implementasinya Direktur Jenderal Tata Perkotaan dan Tata Perdesaan, DEPKIMPRASWIL Penanggung Jawab: Memberdayakan Tanpa Memaksakan Direktur Permukiman dan Perumahan, BAPPENAS Direktur Penyehatan Air dan Sanitasi, DEPKES Daftar Isi Direktur Perkotaan dan Perdesaan Wilayah Timur, DEPKIMPRASWIL Direktur Bina Sumber Daya Alam dan Teknologi Dari Redaksi 4 Tepat Guna, DEPDAGRI Direktur Penataan Ruang dan Lingkungan Hidup, Laporan Utama 5 DEPDAGRI CWSH 7 Dewan Redaksi: ProAir 9 Oswar Mungkasa, Sucipto, Johan Susmono, Supriyanto Budi Susilo SANIMAS 11 WSLIC 2 13 Redaktur Pelaksana: Hartoyo, Rheida Pambudhy, Maraita Listyasari, Wawasan 15 Rewang Budiyana, Handi Legowo Memberdayakan Tanpa Memaksakan Sekretaris Redaksi: Mencuci Tangan 18 Essy Aisiyah Cermin 21 Sirkulasi: Helda Nusi, Mahruddin, Prapto MCK Jempiring bukan MCK Moerdiono Pembelajaran Alamat Redaksi: Jl. Cianjur No. 4, Menteng, Jakarta Pusat Lokal 25 Telp. (021) 3142046 e-mail: redaksipercik@yahoo.com, Internasional 27 oswar@bappenas.go.id Ragam 29 Pilihan Teknologi Redaksi Percik menerima kiriman artikel/tulisan dari luar. Panjang Info Buku 31 artikel/tulisan tidak dibatasi. Isi harus berkaitan dengan air minum dan penyehatan lingkungan dan belum pernah dipublikasikan sebelumnya. Info Situs 32 Artikel/tulisan harus disertai identitas yang jelas. Redaksi berhak mengeditnya. Artikel/tulisan bisa dikirimkan melalui surat atau email Agenda 33 ke alamat di atas.
  • 3. 4 Di ar Rdki eas H ari ini harus lebih baik dari hari kemarin. Berangkat dari semangat inilah kami menghadirkan edisi kedua Percik. Beberapa perbaikan telah diusahakan pada edisi ini yang merupakan tanggapan terhadap saran dan kritik yang kami terima dari berbagai pihak. Pertama. Halaman diperbanyak yang memungkinkan makin banyaknya informasi yang dapat ditampilkan. Kedua. Tambahan rubrik seperti Suara Anda, Pembelajaran, dan Opsi Teknologi. Tentunya perbaikan akan kami lakukan secara berkesinambungan. Melanjutkan fokus Percik pada edisi perdana maka pada edisi kedua ini kami mengetengahkan proyek-proyek air minum dan penyehatan lingkungan yang telah mengadopsi prinsip-prinsip yang terkandung dalam kebijakan nasional air minum dan penyehatan lingkungan berbasis masyarakat. Beberapa proyek yang kami tampilkan adalah Water Supply for Low Income Communities 2 (WSLIC 2), Rural and Water Supply in Nusa Tenggara Timur (ProAir), Sanitasi oleh Masyarakat (SANIMAS), dan Community Water Supply and Health (CWSH). Kami mengharapkan sajian ini dapat memberikan gambaran lebih lengkap terhadap implementasi kebijakan nasional tersebut. Berbeda dengan edisi sebelumnya, kali ini Percik menampilkan rubrik Wawasan sebagai pengganti rubrik Opini. Dengan nama baru ini, kami berharap lebih banyak tulisan yang bisa dimuat ini rubrik tersebut. Pada edisi ini, Wawasan memuat tulisan mengenai MPA (Methodology for Participatory Assesment), sebuah metode pemberdayaan masyarakat yang digunakan dalam pembangunan sarana air bersih dan penyehatan lingkungan. Tak kalah menariknya, Wawasan juga mengangkat tema mengenai Mencuci Tangan (Handwashing). Mungkin bagi kita masalah tersebut terlalu sepele, tapi berdasarkan penelitian Mencuci Tangan terbukti memberikan pengaruh yang nyata terhadap pencegahan berbagai jenis penyakit yang ditularkan melalui tangan. Di rubrik Cermin, kami mengetengahkan upaya masyarakat di Gang Jempiring, Bali, membangun MCK. Beberapa tahun sebelumnya mereka sempat memiliki MCK yang dibangunkan pemerintah. Bangunan itu tak terawat dan akhirnya rusak. MCK yang baru tersebut dibangun berdasarkan kesadaran masyarakat setempat untuk hidup lebih baik dan sehat. Kami berusaha menjadikan media informasi ini tersebar secara meluas. Internet menjadi salah satu media yang akan kami pergunakan. Untuk itu, mulai edisi ini kami juga akan menggunakan e-mail untuk mengirimkan Percik. Media informasi ini juga akan ditayangkan lengkap pada situs internet Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (…………………………….) yang baru saja diluncurkan. Terlepas dari semua usaha yang kami lakukan untuk menghadirkan yang terbaik, maka semuanya terpulang kembali kepada anda semua. Masukan, kritik, saran dan bahkan kiriman naskah menjadi suatu keniscayaan bagi kelangsungan media informasi kita ini. Untuk itu, kami ucapkan terima kasih atas kontribusi anda semua. Salam.
  • 4. Lprn aoa 5 Uaa tm Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan dan Implementasinya K ebijakan nasional pembangunan air minum dan penyehatan lingkungan yang bertujuan meningkatkan pembangunan, penyediaan, oleh proyek pembangunan air minum dan penyehatan lingkungan seperti Water Supply for Low Income Community 2 (WSLIC 2), Rural and Water Supply in pemeliharaan prasarana dan sarana air minum dan Nusa Tenggara Timur (ProAir), Sanimasi oleh Masyarakat penyehatan lingkungan serta meningkatkan kehandalan (SANIMAS), dan beberapa proyek lainnya. Proyek yang dan keberlanjutan pelayanan prasarana dan sarana air terbaru yang mengadopsi prinsip dasar kebijakan minum dan penyehatan lingkungan tersebut lahir melalui nasional adalah Community Water Supply and Health proses yang panjang. Proses penyusunan kebijakan (CWSH) masih dalam tahap persiapan. nasional tersebut berlangsung dalam kurun waktu lima Menjadi menarik untuk menyimak apa dan tahun, dan dipuncaki dengan penandatangan bagaimana proyek tersebut, termasuk juga komentar kesepakatan eselon I yang berasal dari Bappenas, dari masing-masing pengelola proyek. Tentunya proyek Departemen Dalam Negeri, Departemen Keuangan, yang satu dengan yang lain mempunyai beragam Departemen Kesehatan, dan Departemen Permukiman pengalaman dalam menjalankan prinsip yang tercantum dan Prasarana Wilayah. Direncanakan Kebijakan dalam kebijakan nasional tersebut. nasional tersebut akan diformalkan melalui Keputusan Soegeng Santoso, pimpinan proyek ProAir, Menteri Negara Pembangunan Nasional/Kepala mengatakan kebijakan nasional tersebut sangatlah tepat. Bappenas. ‘’Apa yang kita lakukan sama persis dengan WASPOLA Prinsip-prinsip dasar kebijakan terdiri atas delapan (WASPOLA merupakan nama proyek yang membidani butir yakni air merupakan benda sosial dan benda lahirnya kebijakan nasional AMPL. Red), jadi kita tinggal ekonomi; pilihan yang diinformasikan sebagai dasar mendiseminasikan saja kebijakan tersebut,” katanya di dalam pendekatan tanggap kebutuhan; pembangunan Jakarta. berwawasan lingkungan; pendidikan perilaku hidup Menurut Soegeng, kunci keberhasilan sebuah bersih dan sehat; keberpihakan pada masyarakat proyek air bersih dan penyehatan lingkungan ada pada miskin; peran perempuan dalam pengambilan masyarakat bukan pemerintah. Karena itu, keputusan; akuntabilitas proses perencanaan; peran masyarakatlah yang harus memiliki peran dalam pemerintah sebagai fasilitator; peran aktif masyarakat; memutuskan sebuah proyek yang ada di pelayanan optimal dan tepat sasaran; dan penerapan lingkungannya. ‘’Tak bisa lagi pemerintah semua, harus prinsip pemulihan biaya. demand driven, bukan supply driven,” katanya. Sebagai sebuah kebijakan, butir-butir itu tidak lahir Hal senada dikemukakan penanggung jawab hanya dari hasil diskusi dan perdebatan di ruangan. proyek CWSH, Hartoyo. Menurutnya, pelaku perubahan Namun kebijakan ini telah melalui perjalanan panjang adalah masyarakat. ‘’Kalau masyarakat mampu ‘pengujian’ di lapangan baik secara langsung maupun mengelola sumber daya yang dimiliki dengan tidak langsung. Proses seperti ini bisa berkat adanya sendirinya, berarti mereka telah sukses,” katanya. Ia sinergi antara para penyusun kebijakan dan mengatakan peran pemerintah hanya sebagai fasilitator implementasi di lapangan melalui proyek-proyek air dan motivator. Masyarakat yang merencanakan dan minum dan penyehatan lingkungan. Hasilnya, walaupun menjalankan hingga terwujud sebuah hasil yang kesepakatan baru saja ditandatangani tetapi sebenarnya diharapkan. Proses seperti ini akan menjamin prinsip dasarnya telah jauh hari sebelumnya diadopsi keberlangsungan hasil proyek.
  • 5. 6 arif. Pengalaman di lapangan menunjukkan, terkadang masyarakat terlalu percaya diri sehingga pendapat mereka mengalahkan argumentasi keilmuan konsultan yang mendampinginya. ‘’Tapi nggak papa, ini kan proses,” katanya. Terlepas dari sinkronisasi antara kebijakan nasional air minum dan penyehatan lingkungan dan proyek- proyek di lapangan, masih ada ganjalan yang harus dihadapi ke depan. Pola pikir proyek tampaknya masih belum terkikis habis dari benak para pengambil keputusan. ‘’Kita misalnya dihadapkan pada dua pilihan: mencapai target atau menjaga proses,” kata Desa proyek: Salah satu desa yang mendapat proyek Zainal. implementasi WASPOLA. Ia mencontohkan penyerapan awal proyek WSLIC Mengapa harus masyarakat? Kata Hartoyo, mereka 2 yang didanai Bank Dunia, pemerintah Australia, dan memiliki banyak permasalahan. Tentu, masyarakat pula masyarakat, ini sangat rendah. Tahun ke-2 dan ke-3 yang paham akan persoalannya dan tahu prioritas mana proyek baru bisa berjalan. Ini tidak lepas dari yang harus didahulukan. ‘’Bantuan pemerintah sekali- keterbatasan sumber daya manusia yang mengerti dan kali memang diperlukan, tapi bukan hal utama. Bantuan memahami metode yang diterapkan sehingga prioritas pemerintah hanya sebagai stimulan,” kata Hartoyo. proyek diarahkan untuk penyiapan sumber daya Alfred Lambertus, Rural Water Supply and Sanitation manusia. Selain itu, proyek WSLIC 2 yang memberikan Specialist, yang menangani proyek Sanimas uang langsung ke rekening masyarakat terkendala menegaskan pendekatan tanggap kebutuhan sangat peraturan yang ada. penting dalam sebuah proyek jika menginginkan Belum lagi baru-baru ini keluar Keppres No 42 yang proyek bisa terpelihara secara berkesinambungan. mengharuskan audit setiap tahun anggaran. ‘’Bisa jadi Kebijakan yang dirumuskan melalui WASPOLA, dengan keluarnya keppres tersebut pola pikir proyek menurutnya, sejauh ini bisa teruji di lapangan kendati akan muncul kembali. Proyek-proyek akan mengejar memang butuh waktu yang lebih panjang. ‘’Dari sini target karena pimpro juga dinilai dari target,” jelasnya. pelaksanaan proyek terlihat pula betapa pemerintah Ia mengusulkan agar proyek pemberdayaan daerah perlu tanggap terhadap kebutuhan masyarakat bersifat multiyear. masyarakatnya,” paparnya. Pemberdayaan masyarakat melibatkan multisektor. Menurutnya, selama ini pengambil kebijakan salah Masing-masing harus memiliki akselerasi yang sama. menduga kemampuan masyarakat. Mereka dianggap Dari pengalaman di lapangan, akselerasi masyarakat tak memiliki kemampuan dan inisiatif. ‘’Padahal ternyata lebih cepat dibandingkan yang lain. Sektor- kemauan masyarakat untuk diberi kepercayaan itu besar sektor harus mampu mengimbangi sehingga terwujud sekali. Bahkan terhadap masyarakat miskin sekalipun. sinergi. Asalkan demi kebutuhan mereka, mereka mau Proyek-proyek di atas dalam proses membuktikan memberikan kontribusi,” jelas Alfred. apakah kebijakan nasional air minum dan penyehatan Namun demikian, menurut pimpinan proyek WSLIC lingkungan berbasis masyarakat merupakan kebijakan 2, Zainal I Nampira, masyarakat harus disiapkan. Selain yang tepat dalam pembangunan air minum dan membangun sarana fisik, masyarakat harus pula mampu penyehatan lingkungan. Memang terlihat ada kendala mengelola uang dan mempertanggungjawabkan dan perlu proses implementasi lebih lama. Bagaimana keuangannya dengan standar akuntansi yang bisa dan seperti apa proyek-proyek tersebut, laporan utama diaudit. ‘’Ini proses pemberdayaan,” tandasnya. kali ini akan mengungkap satu per satu proyek itu secara Hanya saja, kata Zainal, pemberian wewenang yang garis besar. besar kepada masyarakat pun perlu disikapi secara
  • 6. 7 Community Water Services and Health (CWSH) B erdasarkan Memorandum of Understanding (MOU) antara Pemerintah Republik Indonesia dan Asian Development Bank (ADB) telah diperoleh kesepakatan berpenghasilan rendah melalui perbaikan higinitas dan perilaku sehat keluarga yang berkaitan dengan air, didukung oleh perbaikan akses terhadap air minum dan bahwa ADB akan memberikan dukungan terhadap sanitasi. upaya-upaya Pemerintah Republik Indonesia untuk mengurangi berbagai permasalahan dan keterbatasan Tujuan Khusus: yang berkaitan dengan pelayanan penyediaan sarana Pemerintah daerah mampu meningkatkan air minum dan peningkatan pelayanan kesehatan, baik pelayanan air minum dan pelayanan kesehatan melalui di wilayah pedesaan maupun di perkotaan. pelembagaan sistem yang tanggap terhadap kebutuhan Berkaitan dengan hal tersebut pada Country dan berbasis keluarga serta program-program yang Program Mission ADB (CPM) tahun 2002, telah memfokuskan pada masyarakat berpenghasilan dipastikan bahwa “Community Water Services and Health rendah, dan dalam kemitraan dengan masyarakat sipil Project” (CWSHP) masuk pada Country Strategy and dan sektor swasta. Program (CSP) 2003-2005 untuk Indonesia. Selain itu ADB telah memasukkan proyek CWSH sebagai Output pinjaman yang akan berlaku efektif tahun 2004 kepada Pemerintah Indonesia. Adapun output yang diharapkan dari proyek ini adalah: Pada saat ini, proyek CWSH sedang dalam taraf a. Pemerintah daerah diberdayakan dan dapat persiapan. Salah satu kegiatan utama yang harus memfasilitasi perencanaan dan pelaksanaan proyek dilakukan dalam tahap persiapan proyek CWSH adalah berbasis masyarakat (termasuk manajemen proyek), Project Preparation Technical Assistance (PPTA). dan mampu memberikan pelayanan kesehatan Secara umum, tujuan PPTA ini adalah membantu berbasis keluarga khususnya terhadap penyakit pemerintah Indonesia untuk mengidentifikasi dan menular berbasis air. mempersiapkan proposal proyek yang diharapkan b. Masyarakat dan keluarga diberdayakan sehingga mampu merencanakan, mengadvokasi, mengelola dapat diimplementasikan mulai tahun anggaran 2004. dan memelihara program ABPL, serta meningkatkan Sedangkan keluaran dari kegiatan PPTA ini akan perilaku dan higinitas kesehatan. dipergunakan oleh ADB dan Pemerintah Indonesia c. Pembangunan sarana dan prasarana air minum dan untuk memproses dan memformulasikan investasi yang sanitasi yang memadai, mudah terjangkau dan diperlukan dalam meningkatkan pelayanan penyediaan berkelanjutan bagi masyarakat, di samping air minum dan pelayanan kesehatan. pembangunan fasilitas kesehatan lainnya yang Tim PPTA mulai efektif bekerja tanggal 16 Juni 2003 berkaitan dengan pengawasan penyakit berbasis dan akan berakhir pada bulan Maret 2004 (10 bulan). air. Tim ini akan menyusun SPAR (Sub Project Appraisal d. Sistem pelaksanaan dan pengkoordinasian proyek Report) kabupaten yang berasal dari propinsi-propinsi yang efisien, meliputi kegiatan monitoring dan terpilih. evaluasi dari hasil-hasil proyek. Tujuan dan Output Lokasi Proyek Tujuan Umum: Tim Teknis Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Meningkatkan kualitas hidup dan derajat kesehatan (AMPL) Pusat yang beranggotakan sektor-sektor terkait masyarakat perdesaan dan pinggir perkotaan yang
  • 7. 8 lokakarya lingkup propinsi di Propinsi Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan Jambi. Tim Teknis telah berupaya melakukan pembicaraan intensif dengan Propinsi Papua yang menempati ranking ke-2 agar dapat berpartisipasi dalam proyek CWSH. Hal ini dilakukan hingga minggu kedua bulan Agustus 2003. Tim Teknis akhirnya memutuskan untuk mengganti Propinsi Papua dengan Propinsi Bengkulu sebagai propinsi keempat yang akan berpartisipasi dalam proyek ini. Lokakarya Tingkat Propinsi telah diselenggarakan di Palangkaraya, Jambi, Pontianak, dan Bengkulu. Dari lokakarya ini telah ditetapkan kabupaten terpilih sebanyak tiga kabupaten untuk masing-masing propinsi terpilih. Untuk Propinsi Kalimantan Tengah telah dipilih Persiapan: Workshop Nasional Proyek Community Water Kabupaten Kapuas, Kotawaringin Timur, dan Barito Services and Health (CWSH) berlangsung 2 Juli 2003 di Selatan. Untuk Propinsi Kalimantan Barat telah Bekasi ditetapkan Kabupaten Ketapang, Sintang, dan Landak. Untuk Propinsi Jambi telah dipilih Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Bungo, dan Batang Hari. Sedangkan (Bappenas, Depkes, Depdagri, Depkimpraswil, untuk Propinsi Bengkulu telah ditetapkan Kabupaten Depkeu) telah mengembangkan kriteria untuk memilih Bengkulu Utara, Bengkulu Selatan, dan Rejang Lebong. calon propinsi untuk berpartisipasi dalam proyek Lokakarya tingkat propinsi ini kemudian ditindaklanjuti berdasarkan angka Human Development Index (HDI), dengan lokakarya kabupaten dalam rangka proses awal Gender-related Development Index (GDI), Human Poverty penyusunan proposal proyek (SPAR). Index (HPI), cakupan air minum dan sanitasi, angka Pada acara Tripartite Meeting tanggal 2 September diare, dan keberadaan beberapa proyek air minum dan 2003 telah disepakati untuk menambah jumlah sanitasi serta mempertimbangkan kesempatan untuk keseluruhan kabupaten yang akan berpartisipasi dalam perolehan keterkaitan dengan proyek-proyek ADB proyek ini menjadi 19 kabupaten yang berasal dari lainnya, seperti FHN, DHS dan RWSS. empat propinsi terpilih. Proses Persiapan Penutup Pada tanggal 23 Juni 2003 telah dilakukan Proyek CWSH ini merupakan proyek pertama di peluncuran proyek. Dalam pertemuan ini telah dipilih tahun 2003 yang dalam penyusunan usulan proyeknya 12 propinsi yaitu Kalimantan Barat, Papua, Lampung, mengikuti prosedur dan ketentuan baru yaitu Keputusan Sulawesi Tengah, Jambi, Banten, Gorontalo, Kalimantan Menteri Keuangan RI No. 35/KMK.07/2003 tentang Selatan, Kalimantan Tengah, Bengkulu, Riau, dan Perencanaan, Pelaksanaan/Penatausahaan, dan Sulawesi Tenggara. Pemantauan Penerusan Pinjaman Luar Negeri Pada Lokakarya National Proyek CWSH tanggal 2 Pemerintah kepada Daerah. Sesuai dengan ketentuan Juli 2003 telah diundang 12 propinsi tersebut di atas KMK 35, ada kewajiban bagi Pemerintah Daerah yang terdiri atas unsur Bappeda dan Dinas Kesehatan. Propinsi dan Kabupaten untuk menanggung beban Sampai dengan akhir acara, ternyata wakil dari Propinsi bersama dengan Pemerintah Pusat dalam Papua tidak ada yang hadir. pengembalian pinjaman, sehingga kemungkinan lokasi Tanggal 22 Juli 2003 telah dilakukan rapat koordinasi propinsi yang telah ditetapkan tersebut di atas dapat Tim Teknis AMPL di Bappenas bersama Tim PPTA berubah sejalan dengan kesediaan Pemerintah Daerah CWSH. Dalam rapat diputuskan akan dilakukan untuk menanggung beban bersama.
  • 8. 9 Program Air Bersih dan Sanitasi Perdesaan Propinsi Nusa Tenggara Timur (ProAir) P ropinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dikenal sebagai daerah yang angka curah hujannya rendah, oleh karena itu wilayah ini dikenal pula sebagai kemampuan masing-masing kabupaten. Selanjutnya kegiatan ini diberi nama khusus yaitu ProAir, untuk membedakannya dengan proyek air minum dan daerah yang sulit air. Selain kondisi daerah yang sanitasi perdesaan lainnya. sedemikian itu, pengetahuan penduduk tentang higinitas yang masih kurang, serta sebagian penduduk Tujuan yang masih tinggal di tempat yang belum memenuhi standar lingkungan yang sehat, menyebabkan a. Tujuan Umum penduduk Nusa Tenggara Timur berada dalam kondisi Memberikan konstribusi untuk menurunkan risiko rentan terhadap penyakit yang ditularkan melalui air. kesehatan bagi masyarakat perdesaan akibat pe- Memperhatikan keadaan di atas, Pemerintah RI dan nyakit yang ditularkan melalui air yang digunakan Pemerintah Jerman pada tahun 1998 sepakat untuk melalui peningkatan pelayanan prasarana dan sa- bekerja sama dalam pembangunan di bidang air minum rana air minum dan sanitasi di masyarakat perde- dan sanitasi di Propinsi Nusa Tenggara Timur. saan di Propinsi Nusa Tenggara Timur. Menindaklanjuti kerja sama di atas, pada tahun b. Tujuan Khusus 2001 dilakukan pertemuan antarsektor terkait di tingkat Masyarakat perdesaan mampu mengelola sendiri pusat dan daerah dengan German Bank for prasarana dan sarana air bersih dan sanitasinya Reconstruction (KfW) Jerman. Dalam pertemuan secara berkesinambungan dan diharapkan peme- tersebut disepakati bahwa German Ministery for rintah setempat dapat mengadopsi pendekatan Economic Cooperation (BMZ), KfW dan Deutsche ini. Gesselschaft für Technische Zusammenarbeit (GTZ) mengkoordinasikan program bantuan teknis dan Lokasi bantuan keuangan. Kabupaten yang menerima bantuan ProAir berlokasi pada daerah perdesaan di program adalah Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Sumba Barat, dan Sumba Barat, dan Kabupaten Timor Tengah Selatan. Kabupaten Timor Tengah Selatan, Propinsi Nusa Pada tanggal 12 Desember 2001 diterbitkan Grant Tenggara Timur. Agreement “Rural Water Supply and Sanitation”. KfW Jerman memberikan hibah untuk Propinsi Nusa Pelaksanaan Program Tenggara Timur sebesar 15,6 juta DM untuk biaya Berbeda dengan cara pendekatan yang dilakukan investasi (pembangunan konstruksi, pengadaan barang pada masa lalu yang mendasarkan pada standar dan jasa) serta untuk biaya konsultan. Sedangkan untuk normatif dari pemerintah (Supply Driven), maka pada dana pendampingnya, masing-masing kabupaten akan pelaksanaan program ProAir menggunakan pendekatan menyediakan dana investasi di dalam Daftar Isian berdasarkan kebutuhan masyarakat (Demand Driven). Proyek Daerah (DIPDA) sebesar 10 persen dari nilai Ada beberapa tahap yang harus dilalui dalam hibah yang diberikan oleh KfW Jerman dan dana non pelaksanaan program ProAir, yaitu tahap sosialisasi dan investasi yang besarnya sesuai kebutuhan dan diseminasi, tahap permohonan dan penilaian, tahap
  • 9. 10 perencanaan, tahap rancang bangun dan pembuatan teknologi yang paling sesuai dengan kondisi kontrak, tahap konstruksi dan tahap pascakonstruksi. masyarakat Pelaksanaan ProAir dilakukan secara bertahap dimulai dengan pelaksanaan kegiatan di Kabupaten B Kendala Non Fisik Sumba Timur. Pelaksanaan di Kabupaten Sumba Timur - Kurangnya pemahaman dari pelaksana di daerah telah sampai pada tahap III. Tahap I, sosialisasi dan terhadap pendekatan demand driven berakibat pada diseminasi, telah dilaksanakan melalui kampanye yang relatif lambatnya tanggapan masyarakat terhadap dilakukan oleh Tim Koordinasi ProAir Kabupaten (TKK) program ini. yang menghasilkan banyak permohonan yang diajukan - Mekanisme penyaluran dana (Fund Chanelling) oleh masyarakat. Selanjutnya dalam tahap II, semua masih belum dipahami secara baik, sehingga masih permohonan tersebut diterima oleh ProAir dan dinilai ditemui banyak kendala baik dalam proses kelayakannya oleh Tim Pelaksana dan Unit Pelaksana pengajuan dana maupun pencairannya. Proyek (Project Implementation Unit-PIU). Tahap III berupa perencanaan pelaksanaan yang akan Rencana ke depan melibatkan kelompok masyarakat dalam rencana Agar kendala–kendala tersebut dapat dilewati pelaksanaan yang sesungguhnya melalui proses dengan baik, maka ke depan direncanakan: partisipatif di bidang higinitas dan sanitasi dengan a. Melakukan pembinaan secara rutin, termasuk menggunakan metoda MPA-PHAST yang akan melakukan sosialisasi kembali program ProAir difasilitasi oleh tenaga motivator. dengan cara advokasi kepada pemerintah daerah dan DPRD Kabupaten b. Mencari pilihan teknologi baru di bidang air minum dan sanitasi yang sesuai untuk diterapkan di NTT. Pemetaan: Pemetaan penduduk menjadi faktor penting dalam menentukan keberhasilan suatu proyek. Kendala Ada beberapa kendala yang ditemui selama pelaksanaan program, baik yang bersifat fisik maupun non fisik yaitu : A Kendala Fisik - Kondisi geografis, dan lokasi permukiman yang terpencar menyulitkan dalam menentukan pilihan
  • 10. SNMS AIA 11 SANIMAS Sebuah Inisiatif Pengelolaan Sanitasi Berbasis Masyarakat Oleh: A Lambertus, WSP-EAP Apakah SANIMAS? Tujuan SANIMAS SANIMAS atau Sanitasi oleh Masyarakat merupakan Dengan terbatasnya opsi pembuangan limbah yang ada sebuah inisiatif yang dirancang untuk mempromosikan saat ini, SANIMAS bertujuan untuk mengenalkan pilihan Sanitasi Berbasis Masyarakat (SBM) sebagai pilihan bagi lain, yaitu Sistem Pembuangan Limbah Berbasis masyarakat miskin perkotaan. Masyarakat. Upaya ini diharapkan bisa menjadi pilihan pemerintah setempat dalam strategi pembangunan Latar Belakang sanitasinya. Kondisi sanitasi lingkungan yang buruk di kawasan miskin perkotaan mengakibatkan kerugian ekonomi serta Pendekatan yang Tanggap Pada Kebutuhan (TPK) menurunkan kualitas hidup, terutama di kalangan wanita dan anak-anak. Situasi sanitasi yang parah menyebabkan Saat ini SANIMAS sedang diujicobakan di tujuh kota, berulangnya epidemi infeksi perut sehingga keberjangkitan yaitu Blitar, Pasuruan, Kediri, Mojokerto, Sidoarjo, dan penyakit thypus di Indonesia tercatat tertinggi di Asia Timur. Pamekasan di Jawa Timur dan Denpasar di Bali. Lokasi Akibatnya kerugian ekonomi yang diderita diperkirakan terpilih melalui proses yang cukup panjang. Pertama, sebesar 47 triliun rupiah per tahun (4,4% PDB 1997) atau dilakukan pengenalan SANIMAS kepada 21 kota di Jawa setara dengan Rp 120.000 per rumah tangga per bulan. Timur (15) dan Bali (6) yang berkepadatan penduduk di Kondisi sanitasi lingkungan yang buruk di kawasan miskin atas 700 orang per ha. Juga disampaikan bahwa selanjutnya perkotaan tentu berkaitan dengan sistem pembuangan sebuah seminar akan diselenggarakan dengan tujuan limbah tinja yang ada saat ini. Sarana yang umum mendiskusikan SANIMAS secara lebih rinci. Kota yang digunakan di perkotaan bisa dikategorikan dalam: berminat dipersilakan berpartisipasi dengan syarat ! Sistim sanitasi terpusat (sewerage system) yang partisipan terdiri atas seluruh sektor terkait dan bersedia dibangun di beberapa kota besar dengan cakupan menyediakan biaya perjalanan. Ternyata seluruh kota pelayanan yang sangat tidak berarti mengirimkan wakil masing-masing dan secara aktif ! Pembuangan limbah tinja setempat (on site) yang pada berpartisipasi dalam seminar. Pada akhir pertemuan umumnya terdiri atas jamban dengan atau tanpa tangki disampaikan bahwa kegiatan ini juga bertujuan untuk septic. Jenis inilah yang populer digunakan saat ini melakukan seleksi kota karena SANIMAS hanya mampu ! Pembuangan limbah langsung ke badan sungai atau memfasilitasi maksimum delapan kota. Syarat yang lapangan. disepakati bersama untuk ikut serta: ! Bersedia menyediakan anggaran pendamping ! Menentukan sektor penanggung jawab kegiatan Presentase Pembuangan ! Memilih dan menempatkan dua fasilitator pendamping Akhir Limbah Tinja Perkotaan setempat di Indonesia Peminat dipersilakan mengirimkan surat ajuan dengan Jenis Sarana Persen mencantumkan syarat yang telah disepakati. Ternyata 12 Tangki Septik 63.07 kota menanggapi tawaran tersebut dengan mengirimkan Kolam/sawah 3.28 surat minat. Ke-12 kota adalah Bangli, Gianyar, dan Sungai/danau 16.70 Denpasar di Bali, Pamekasan, Mojokerto, Sidoarjo, Lobang Tanah 14.44 Pasuruan, Probolinggo, Blitar, Kediri, Batu, dan Malang di Pantai/Lapangan 1.28 Jawa Timur. Dalam proses seleksi lanjutan kota Lainnya 1.23 Probolinggo, Malang, Batu dan Gianyar tidak mencapai BPS2002 skore yang telah ditetapkan. Selanjutnya Nota Kesepahaman (MoU) dengan kedelapan kota tersisa
  • 11. 12 ditanda tangani. Namun, Bangli akhirnya mengundurkan Ada dua pilihan menyangkut pelayanan SBM yang diri karena DPRD setempat tidak setuju untuk menyediakan umum dipilih oleh warga pengguna. Pada hakekatnya anggaran pendamping. warga memilih sarana sanitasi yang dapat memberi rasa Dalam proses seleksi masyarakat, pendekatan Tanggap nyaman dan prestisius. Untuk itu warga berharap dapat Pada Kebutuhan juga diberlakukan. Selama proses tersebut memilih SBM dengan sambungan rumah, namun kondisi diselenggarakan sepuluh kelompok masyarakat lingkungan setempat ternyata berpengaruh pada pilihan berkompetisi untuk mendapatkan fasilitasi SANIMAS. tersebut. Melalui proses kompetisi pada akhirnya delapan kelompok masyarakat terpilih untuk mendapatkan fasilitasi SANIMAS. Lokasi dengan kondisi: Selain pendekatan yang tanggap terhadap kebutuhan ada ! Kontur tanah yang relatif rata dua prinsip penting lain yang diterapkan SANIMAS. Pilihan ! Dilanda banjir rutin teknologi sarana ditentukan oleh masyarakat sendiri. ! Tanah terbatas, bahkan untuk pembangunan jamban Fasilitator sekadar menyampaikan ragam pilihan teknologi sekalipun yang ada dan untung rugi dalam penggunaannya. Prinsip ! Susunan rumah padat/digunakan sebagai rumah se- lain, masyarakat bertanggung jawab dalam pembangunan wa fisik sarana dan pengelo- Warga tidak mempunyai pilihan selain memilih MC/ laan dana yang bersum- MCK sebagai sarananya. Dari tujuh kelompok masyarakat ber dari swadaya, peme- yang difasilitasi SANIMAS, empat kelompok beruntung dapat rintah, SANIMAS dan LSM membangun sarana dengan sambungan rumah (BORDA) untuk beberapa sedangkan sisanya terpaksa membangun MC/MCK. kasus. Untuk pembangunannya ada empat sumber pendanaan: masyarakat (tunai dan bahan), pemerintah Tahapan SANIMAS setempat, SANIMAS, dan untuk beberapa kasus kekurangan biaya disediakan oleh BORDA. Secara fisik Ada tiga komponen dalam tahapan pelaksanaan sarana diperkirakan akan selesai pada bulan November SANIMAS. 2003. Pertama: Pengembangan Kapasitas Penerapan SBM. Komponen Ketiga: Manajemen Pelaksanaan Tujuannya, mendefinisikan aturan-aturan proyek, SANIMAS. Dana pelaksanaan SANIMAS yang berupa pengembangan ragam teknologi SBM, dan pembuatan hibah disediakan oleh Pemerintah Australia melalui AusAID. perangkat implementasi untuk diuji dan didemonstrasikan. Penanggung jawab harian kegiatan dikendalikan oleh Keluaran yang dihasilkan dari komponen pertama terdiri sebuah LSM, yaitu Bremen Overseas Research and atas: Development Asociation atau biasa disebut BORDA yang ! Kompilasi, analisa dan sintesa pelajaran yang dipetik bekedudukan di Kayen No. 176, Jl. Kaliurang Km. 6.6, dari dalam dan luar Indonesia Sleman Yogjakarta. BORDA dibantu oleh tiga LSM lainnya ! Aturan dan persyaratan kelayakan untuk berpartisipasi yaitu Lembaga Pengkajian Kemasyarakatan & dalam SANIMAS Pembangunan (LPKP) yang membawahi Pasuruan, Blitar, ! Ragam pilihan teknologi SBM dan Kediri berkedudukan di Malang, Jawa Timur. Bina ! Modul pelatihan untuk lembaga fasilitasi dan pemerin- Ekonomi Sosial Terpadu (BEST) sebuah LSM lainnya tah setempat bertanggung jawab untuk Pamekasan, Sidoarjo dan Komponen Kedua: Promosi dan Demonstrasi SBM. Mojokerto,berkedudukan di Surabaya. Sedangkan untuk Tujuannya adalah pengembangan keahlian, pengetahuan Denpasar penanggung jawabnya adalah Bali Fokus yang dan kesadaran SBM sebagai pilihan sanitasi yang layak berkedudukan di Bali. diterapkan di lingkungan miskin perkotaan. Di tingkat warga, SANIMAS difasilitasi oleh dua fasilator Salah satu keluaran dari komponen ini adalah lapangan. Satu orang merupakan staf dari dinas terkait, terwujudnya sebuah sistem Sanitasi Berbasis Masyarakat dan yang lainnya adalah staf yang direkrut dari LSM yang merupakan pilihan dan kesepakatan seluruh warga setempat. Kegiatan SANIMAS akan berakhir April tahun pengguna. Seluruh, perlu digaris bawahi karena satu 2004, di mana akan dilaksanakan sebuah seminar tingkat keluarga yang tidak setuju bisa saja membatalkan Nasional sehingga pelajaran yang didapat selama uji coba pembangunan SBM, walau seluruh proses yang telah dilalui konsep SANIMAS dapat didesiminasikan. merupakan kesepakatan warga.
  • 12. 13 Water and Sanitation for Low Income Communities Project (WSLIC) II B anyak penduduk perdesaan masih tergantung pada sumber air minum tradisional. Padahal sumber air itu tak jarang lokasinya sulit dijangkau, debit- Tujuan Proyek ini bertujuan meningkatkan status kesehatan, produktivitas serta kualitas hidup masyarakat nya tak mencukupi pada saat musim kering, kualitasnya berpenghasilan rendah melalui perubahan perilaku, belum memenuhi syarat untuk dikonsumsi secara pelayanan kesehatan berbasis lingkungan, penyediaan langsung, dan jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan masya- rakat desa. Kondisi yang buruk itu menjadi hambatan yang sangat besar bagi wanita dan anak-anak karena waktunya tersita untuk mendapatkan air bagi keperluan mencuci, memasak, dan minum. Selain itu, banyak keluarga berpenghasilan rendah dan berada di lokasi terpencil membuang kotorannya di tempat terbuka atau sungai. Kebiasaan buruk ini sering menimbulkan terjangkitnya penyakit diare atau lainnya ke masyarakat yang sama-sama menggunakan sumber air tersebut. Proyek WSLIC-1 telah ber- Tinjau: Kelompok kerja AMPL sedang meninjau proyek WSLIC di Jawa Timur langsung pada tahun 1993-1999 untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut. Dari hasil studi dampak kesehatan terhadap pembangunan air minum dan sanitasi yang aman, cukup dan mudah sarana air minum dan sanitasi lainnya terlihat adanya dijangkau, berkesinambungan dan efektif melalui penurunan tingkat penyakit diare hingga sepertiganya. partisipasi masyarakat. Namun proyek WSLIC-1 menghadapi kendala kerumitan penyaluran administrasi keuangan. Proyek Lokasi ini dilanjutkan kembali dengan WSLIC-2 yang berakhir Proyek ini dilaksanakan di tujuh propinsi yakni Jawa pada 2006. Total dana yang disediakan untuk proyek Timur, Nusa Tenggara Barat, Sumatra Barat, Sumatra kedua ini sebesar 106 juta dollar AS dari IDA (World Selatan, Bangka-Belitung, Jawa Barat, dan Sulawesi Bank), pemerintah Indonesia, dan pemerintah Australia Selatan. Pemilihan propinsi ini didasarkan kriteria: melalui AusAID ditambah dana masyarakat. tingkat terjangkitnya penyakit diare, tingkat kemiskinan, dan tingkat pelayanan air bersih dan sanitasi.
  • 13. 14 Metoda WSLIC-2 mempunyai empat komponen utama yakni peningkatan kapasitas kelembagaan masyarakat, peningkatan kesehatan dan sanitasi melalui pelayanan kesehatan dan perubahan perilaku, penyediaan sarana air minum dan sanitasi, serta pengelolaan/manajemen proyek. Proyek ini menerapkan suatu metode pendekatan yang tanggap terhadap kebutuhan masyarakat. Seluruh anggota masyarakat memiliki kesempatan untuk terlibat (berpartisipasi) dalam pemilihan kegiatan untuk kesehatan, air minum dan sanitasi, dengan fokus khusus pada permintaan perempuan dan masyarakat miskin. metode yang diterapkan. Akibatnya, proyek yang Metode yang digunakan adalah PHAST seharusnya telah berjalan pada 2001 tersendat. Proyek (Participatory Health and Sanitation Transformation/ harus mempersiapkan sumber daya manusia terlebih transformasi hidup bersih dan sanitasi dengan dahulu. Proyek merekrut LSM dan konsultan kemudian menggunakan metode partisipatori). Metode ini didasari melatihnya. Mereka kemudian baru melatih para oleh metodologi partisipatif lain yakni SARAR (Percaya fasilitator. diri, pemberdayaan budi, perencanaan kegiatan, dan Kendala lainnya adalah sistem administrasi tanggung jawab bersama). keuangan yang langsung masuk ke rekening Dengan metode tanggap kebutuhan tersebut masyarakat. Cara seperti ini belum diatur dalam sistem masyarakat terlibat dari mulai perencanaan, perundangan yang ada. Oleh karena itu, proyek harus pelaksanaan, sampai pemeliharaan. Masyarakat mempersiapkan terlebih dahulu agar masyarakat bisa menentukan sendiri pilihan teknologi sarana yang akan mengelola uang tersebut secara bertanggung jawab dibangun. Kegiatan mereka didanai oleh hibah desa dengan standar akuntansi yang bisa diaudit. Audit yang berasal dari Bank Dunia dan bantuan pemerintah dilakukan terhadap 60 persen Tim Kerja Masyarakat daerah yang mencakup 80 persen dari total (TKM) tiap tahun. pembiayaan. Selebihnya dari kontribusi masyarakat Ada hal khusus lain yang perlu dipikirkan ke depan berupa 4 persen tunai, dan 16 persen barang dan yakni berkaitan dengan opsi kesehatan. Apakah tenaga (in-kind). komponen kesehatan ini harus dari bawah? Hingga Agustus 2003, tercatat ada 870 desa yang Pengalaman di lapangan menunjukkan bahwa Tim masuk daftar terpilih. Yang sedang berproses ada 779 Koordinasi Kabupaten (TKK) tak mengikuti proses sejak desa. Yang sudah menandatangani kontrak ada 387 awal. Tak heran jalinan komunikasi berlangsung kurang desa. Sedangkan yang telah selesai melaksanakan harmonis. proyek sebanyak 221 desa. Sampai akhir tahun ini diperkirakan akan ada seribu desa yang terlibat dari Rencana ke depan 2.000 desa yang ditargetkan proyek WSLIC-2 hingga Untuk mengatasi tersendatnya komunikasi di antara 2006. pelaksana di tingkat kabupaten maka akan dibentuk semacam tim teknis yang melibatkan pihak-pihak terkait Kendala yang menangani aspek teknis kesehatan, Sebagai sebuah proyek baru yang penuh inovasi pemberdayaan masyarakat dan lainnya agar semuanya aplikasi metode MPA, WSLIC-2 pun menghadapi mengetahui proses yang terjadi sehingga koordinasi kendala. Di awal proyek, kendala itu muncul karena di lapangan berlangsung dengan baik. keterbatasan sumber daya manusia yang mengerti
  • 14. 15 WWSN AAA Memberdayakan Tanpa Memaksakan Pada tahun 1997-1998, Water and Sanitation Pro- dilakukan masyarakat dan mempertimbangkan jenis gram Bank Dunia dan IRC International Water and Sani- teknologi yang dimanfaatkan sesuai dengan kondisi tation Center menyusun sebuah metode pemberdayaan masyarakat. masyarakat yang dikenal sebagai Methodology for Par- Kesinambungan Finansial ticipatory Assesment (MPA). Metode ini merupakan Kesinambungan finansial didapatkan jika masyarakat gabungan dari metodologi sebelumnya yakni Minimum terlibat dalam perencanaan. Selain itu, dalam Evaluation Procedures (MEP) dan SARAR (Self-esteem, menetapkan biaya operasi dan pemeliharaan serta iuran Associative strength, Resourcefulness, Action planning, telah melibatkan semua kelompok masyarakat (kaya/ Responsibilty). miskin, laki/perempuan). Iuran ditarik berdasarkan Metode ini telah diujicobakan pada tahun 1998-1999 tingkat pelayanan yang didapatkan pengguna atau di 88 komunitas pengelola air dari 18 proyek di 15 jumlah konsumsi air bersih setiap KK. negara. Studi itu dilaksanakan oleh tim dari universi- Kesinambungan Lingkungan tas, LSM lokal dan nasional, instansi terkait, dan Kesinambungan lingkungan akan terjadi bila pelaksana proyek. Dari studi itu diperoleh pelajaran perencanaan oleh masyarakat telah memperhatikan bahwa Sarana Air Bersih (SAB) yang sinambung adalah aspek lingkungan dalam kaitannya dengan sumber air SAB yang dapat memuaskan sebagian besar pengguna yang dimanfaatkan dan pembuangan air limbah. termasuk mereka yang berpenghasilan rendah. Kesinambungan Institusi Pelayanan dianggap memuaskan apabila dapat Kesinambungan institusi merupakan proses dirasakan manfaatnya dan penggunaan SAB yang pembentukan badan pengelola yang telah efektif, dan hal ini terjadi karena sebagian besar memperhatikan kesetaraan gender dan pelibatan masyarakat memiliki akses (paling tidak 80%). kelompok miskin, serta mewujudkan nilai-nilai Pelayanan yang sinambung dan penggunaan yang demokrasi dan transparansi efektif ada kaitannya satu sama lain dengan program Kesinambungan SosialKesinambungan Sosial yang tanggap terhadap kebutuhan masyarakat. Hal ini Kesinambungan sosial akan terjadi kalau seluruh dapat terjadi kalau dari awal para pengguna dilibatkan kelompok masyarakat diberikan kesempatan dalam perencanaan untuk memberikan suara dan menetapkan pilihan teknologi, jenis sarana, tingkat mempunyai hak pilih. Selain itu terdapat kesetaraan pelayanan, jenis pelatihan termasuk kelompok dalam pengelolaan sarana dan berbagi beban kerja masyarakat yang disertakan dengan memperhatikan serta manfaat. Kesemuanya mensyaratkan partisipasi nilai-nilai Demand Responsive Approach (DRA). Seluruh masyarakat dalam berkontribusi, pengawasan pada kelompok masyarakat telah menyumbangkan suaranya pelaksanaan proyek , dan berbagi tanggung jawab dalam pengambilan keputusan (suara dimaksudkan secara transparan . sebagai kondisi ketika seseorang dapat mengeluarkan Akhirnya disimpulkan terdapat lima aspek yang pendapatnya dan didengar) mengenai bentuk dan mempengaruhi kesinambungan sebuah proyek. Lima besarnya kontribusi dan iuran, penetapan mekanisme aspek itu adalah: pengelolaan sarana, serta pemilihan anggota badan Kesinambungan Teknis pengelola sarana. Kesinambungan tehnis terjadi kalau perencanaan
  • 15. 16 Dengan menggunakan kelima aspek ini agar dapat Kenyataan di lapangan memperlihatkan sarana yang meningkatkan proses perencanaan yang tanggap pada dibangun tidak bertahan lama. Atau sering dikatakan kebutuhan, MPA menggunakan metode partisipatif, menjadi monumen. Mengapa hal ini bisa terjadi? yang terdiri dari: Berdasarkan berbagai studi yang dilakukan oleh Wa- Kegiatan Metode Inventarisasi karakteristik desa Diskusi terbuka Klasifikasi sosial Klasifikasi kesejahteraan Pemetaan sosial Diskusi dan menggambar Penilaian penggunan sarana Kantung suara Penilaian pengambilan keputusan Matriks voting Penentuan sampel untuk transect walk dan pertemuan kelompok diskusi terfokus (FGD) menggunakan pemetaan sosial Penilaian pengelolaan, pemeliharaan dan pengelolaan keuangan Diskusi dengan anggota badan pelayanan pengelola (baik laki-laki dan Penilaian sejarah pembangunan pelayanan perempuan) Penilaian divisi pembagian beban kerja dan manfaat Review pekerjaan sistem pelayanan Transect walks, dilengkapi dengan Skala pemeringkatan oleh para pengguna penilaian rating scale dan checklist untuk Penilaian terhadap non-pengguna sarana air bersih dan sanitasi Penilaian kepuasan pengguna terhadap permintaan Ladders, Card sorting Divisi beban kerja dan manfaat Pemilihan kartu (card sorting) Pleno hasil keseluruhan kegiatan oleh masyarakat Presentasi skor-skor dan diskusi terbuka Inventarisasi kelembagaan yang mempengaruhi pelayanan Diskusi terbuka, pen-skor-an, kantung suara Informasi akan berguna untuk membuat dasar ter Sanitation Program (WSP), kegagalan atau ketidak karakteristik sosial dan sarana pelayanan di masyarakat kesinambungan proyek itu terjadi akibat ketiadaan rasa menurut pandangan seluruh komponen masyarakat memiliki masyarakat. Kondisi ini menjadikan Indone- dalam pleno desa. Masyarakat dapat mencocokkan sia sebagai lokasi yang sesuai bagi pemanfaatan kebutuhannya dengan pilihan teknis, kemampuan dan metode MPA. kemauan untuk membayar di antara kelompok yang Bagi Indonesia, metode ini bisa dikatakan baru. berbeda serta menilai tingkat kebutuhannya sendiri. Karenanya berbagai kendala muncul di lapangan. MPA tidak hanya dapat digunakan oleh masyarakat tapi Berdasarkan pengalaman, justru yang agak sulit juga bagi semua komponen yang terkait seperti menerima metode ini adalah para pengambil keputusan pengelola layanan masyarakat, pelaksana proyek, dan pengelola proyek. Mengapa? Selama ini mereka manajer proyek, dan pengambil keputusan. terbiasa mengambil kebijaksanaan yang top down dan Bagaimana dengan Indonesia? Di Indonesia sejak bersifat instruksional sehingga sulit untuk menerima tahun 1980 telah banyak dibangun sarana air bersih dan aspirasi masyarakat. Mereka juga jarang turun langsung sanitasi. Pembangunan sarana-sarana tersebut ke tengah-tengah masyarakat. Banyak di antaranya dilaksanakan melalu berbagai proyek yang dibiayai berpandangan bahwa masyarakat itu tak dapat berdaya baik dari Anggaran Pembangunan dan Belanja Negara, dengan sendirinya. negara donor, lembaga donor diantaranya bank dunia.
  • 16. 17 Tak Sinambung: Pembangunan yang dipaksakan tidak akan berkesinambungan. Gambar di atas menunjukkan betapa masyarakat tak peduli dengan bangunan fisik yang rusak padahal bangunan tersebut memiliki peran penting bagi kelangsungan hidup mereka. Dari sisi pelaksanaan MPA, sebenarnya tak ada punya jabatan sehingga punya penghasilan tetap dan kendala yang berarti. Hanya saja MPA akan lebih ada masyarakat tidak mengenyam pendidikan karena mudah diterapkan oleh fasilitator yang masih mau mereka buruh tani dan tidak punya penghasilan tetap. belajar. MPA sulit diaplikasikan oleh fasilitator yang pola Bagi masyarakat, yang penting mereka mengerti/ pikirnya telah terbentuk dan cenderung lebih suka memahami dan mampu mengungkapkan. Dengan mengajar daripada belajar. Pemberdayaan dengan simbol/gambar pun tak jadi soal, asalkan mereka bisa menggunakan MPA itu dimungkinkan dengan menyampaikan suaranya dan menentukan pilihan tanpa kelompok masyarakat manapun. Apakah kelompok paksaan. Melihat keberhasilan penerapan MPA ini miskin, kaya, berpendidikan, bahkan buta huruf secara nyata, bukan teori, banyak permintaan datang sekalipun. Metode itu bisa diterapkan dengan cara-cara dari sektor dan proyek-proyek lain. Negara lain pun yang gampang dimengerti oleh masyararakat. Dengan seperti Laos, Cambodia juga Vietnam telah kata lain MPA dapat disesuaikan dengan kondisi. mengadopsi metode ini. Metode ini telah memberikan Sebuah contoh, di Laos, penerapan metode ini dampak terhadap perkembangan kebijakan pemerintah menemui kesulitan untuk mengklasifikasikan berapa setempat termasuk juga terhadap lembaga lain yang penduduk kaya dan miskin. Karena di sana pembedaan bergerak di luar sektor air bersih dan sanitasi. seperti itu tidak diperbolehkan. Dengan bahasa Tentang kemungkinan penerapan metode ini bagi masyarakat setempat ternyata pembedaan itu bisa sektor lain, tidak ada masalah. Metode bisa sama. terwujud. Disebutkan masyarakat terdidik yang dicirikan Hanya saja perlu penyesuaian indikator. (Disarikan dari misalnya dengan penggunaan perhiasan yang banyak, wawancara dengan Ratna I. Josodipoero, Hygiene Edu- cation Specialist, WSP.)
  • 17. 18 Mencuci Tangan (Handwashing) A wal Oktober 2003 kami menerima undangan pertemuan dari WSP-EAP World Bank dengan agenda membahas Program Handwashing. Banyak bahwa kasus tersebut dipicu oleh perilaku dokter sendiri. Adalah Dr Ignaz Semmelweis pada tahun 1850 pertanyaan berseliweran di benak kami. Tentu saja kita yang mengamati bahwa tingkat kematian wanita yang semua tahu Mencuci Tangan sudah menjadi bagian dari melahirkan tiga kali lebih banyak terjadi pada kasus tradisi umat beradab. Tetapi adakah hal yang demikian yang ditangani dokter dibanding yang ditangani oleh penting sehingga Mencuci Tangan perlu dibahas dalam tenaga non-medis. Hasil pengamatannya kemudian sebuah pertemuan yang dihadiri oleh wakil dari Bank menunjukkan bahwa para dokter tidak mencuci tangan Dunia Jakarta, USAID, dahulu sebelum membantu ibu UNICEF, John Hopkins melahirkan. Padahal para dokter University, Universitas tersebut baru saja menangani Indonesia, Koalisi Untuk pasien lain atau bahkan baru saja Indonesia Sehat, Bappenas, mengotopsi mayat. dan Departemen Kesehatan? Ia menganjurkan untuk Apalagi salah satu agenda mencuci tangan terlebih dahulu pertemuan ini adalah sebelum para dokter melakukan menjadikan Indonesia tindakan. Hasilnya tingkat sebagai negara kelima di kematian menurun tajam. dunia yang akan terlibat Ironisnya, tanpa mempertim- dalam Global Initiative for bangkan fakta tersebut, Dr Handwashing yang dilahirkan Semmelweiss dikucilkan oleh oleh Bank Dunia pada tahun koleganya sendiri. Mungkin saja 2000. Artikel berikut tidak mencuci tangan masih hal yang akan berusaha menjelaskan aneh pada saat itu. Ketersediaan yang terjadi dalam pertemuan air bersih yang relatif masih sulit, tersebut, tetapi lebih serta dibutuhkan upaya besar mengantar kita untuk untuk memanaskannya, serta air memahami lebih jauh tentang masih dikaitkan dengan penyakit Mencuci Tangan. malaria dan demam tifoid yang ditengarai menjadi penjelasan Kilas Balik bagi penolakan dari para dokter. Sejarah Mencuci Tangan sebenarnya dimulai pada Tentunya kelihatan janggal untuk ukuran kita sekarang abad 19 ketika banyak wanita di Eropa dan Amerika bahwa kaum medis justru menolak mencuci tangan. meninggal setelah melahirkan. Jumlah yang meninggal Penolakan terus berlanjut bahkan dalam seminar di mencapai sekitar 25 persen dari jumlah wanita yang Academy of Medicine di Paris pada tahun 1879 melahirkan. Penyebabnya adalah Streptococcus penyebaran penyakit melalui tangan masih diragukan. pyogenes bacteria. Kemudian di awal tahun 1843 Dr Adalah Louis Pasteur sendiri dalam seminar tersebut Oliver Wendell Holmes menganjurkan mencuci tangan yang berteriak lantang mengatakan bahwa “Kalian para sebagai langkah pencegahannya. Ia mempercayai dokterlah yang membunuh para wanita yang habis
  • 18. 19 melahirkan tersebut dengan membawa mikroba dan perbaikan sanitasi akan lebih efektif jika dilengkapi mematikan dari pasien yang sakit ke wanita yang dengan program mencuci tangan. melahirkan.’’ Penelitian lain lagi menunjukkan bahwa mencuci Kisah di atas memberi gambaran perjalanan awal tangan bisa mengurangi penularan penyakit infeksi kesadaran mencuci tangan sebagai suatu langkah hingga 50 persen. Sumber lain menyatakan dapat pencegahan penyebaran penyakit. Dibutuhkan waktu mengurangi bahkan sampai 65 persen. Selain itu, dan usaha yang tidak sedikit sebelum sampai pada mencuci tangan secara teratur dapat mengurangi tahap mencuci tangan menjadi bagian dari kebudayaan penyebaran bakteri yang tahan terhadap antibiotik. manusia beradab dan tidak sekadar bagian dari rutinitas Beberapa fakta di atas menunjukkan pentingnya para dokter. Mencuci tangan sekarang sudah menjadi mencuci tangan sebagai alat pencegahan penularan materi pelajaran di hampir semua sekolah, bahkan beragam penyakit. Jadi, cuci tanganlah! fasilitas mencuci tangan sudah menjadi bagian dari fasilitas publik. Benarkah Mencuci Tangan sudah Membudaya? Sebuah studi oleh Applied Ecology Research Group Seberapa Pentingkah Mencuci Tangan? University of Wesminster Inggris menyatakan bahwa Mari kita melihat pada angka yang dapat kita temui hanya 32 persen (dari 292 pengguna toilet yang pada beberapa hasil penelitian. Pada tahun 1996, dipantau) yang mencuci tangan setelah menggunakan dengan tidak mencuci tangan secara baik ternyata toilet. menjadi penyumbang 40 persen dari penyakit yang Sementara hasil pengamatan di 5 (lima) kota disebabkan makanan yang terkontaminasi termasuk metropolitan Amerika Serikat yang dilakukan oleh the salmonella di Amerika Serikat. Angka ini merujuk pada American Society of Microbiology’s Clean Hands jumlah 80 juta orang yang mengalami keracunan Campaign menunjukkan bahwa walaupun 95 persen makanan yang berdampak pada peningkatan biaya orang yang dijadikan sampel menyatakan bahwa kesehatan, berkurangnya produktifitas, dan jumlah yang mereka mencuci tangan setelah menggunakan toilet meninggal mencapai 10.000 jiwa. umum, tetapi berdasarkan pemantauan ditemukan Lebih dari 2 juta anak-anak meninggal di negara bahwa hanya 67 persen yang benar-benar mencuci berkembang setiap tahun diakibatkan oleh diare. Setiap tangan. menit terdapat 15 orang terkena diare atau 300 kasus Bagaimana di Indonesia? Sebuah lembaga di per seribu penduduk. Menurut Direktorat Jenderal Indonesia melakukan pengamatan di salah satu toilet Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Jakarta Hilton Convention Center (JHCC) di bulan Juni Lingkungan Departemen Kesehatan, diare menjadi 2003 terhadap 33 laki-laki pengguna toilet. Ternyata penyebab kematian kedua pada Balita di Indonesia. hanya 8 (delapan) orang yang mencuci tangan setelah Sementara tinjauan terbaru dalam The Lancet Infectious menggunakan toilet. Walaupun data ini tidak dapat Diseases Journal menyarankan bahwa 42-47 persen dari dikatakan mewakili kondisi Indonesia tetapi ternyata seluruh insiden diare dapat dicegah hanya dengan pada toilet yang nota bene berada di Jakarta pun mencuci tangan. Hasil penelitian di Pakistan mencuci tangan masih belum banyak yang menunjukkan mencuci tangan mengurangi insiden diare melakukannya. sampai sekitar 44 persen. Studi oleh Khan (1982) Apakah mereka tidak mengetahui pentingnya membuktikan bahwa mencuci tangan merupakan cara mencuci tangan? Berdasarkan penelitian di Inggris, efektif mencegah diare. Studi lainnya oleh Alam (1989) sepertinya mereka menyadari pentingnya mencuci dan Clemens (1987) membuktikan bahwa ibu yang tangan tetapi mereka mengemukakan beberapa alasan mencuci tangan merupakan faktor yang berperan lain seperti toilet yang mereka gunakan kelihatan bersih, penting untuk menekan tingkat kejadian diare pada mereka tidak menyentuh apapun selain milik sendiri, anak. Hal ini membuat program penyediaan air bersih atau tangannya masih kelihatan bersih—kendati bersih bukan berarti tidak ada kumannya.
  • 19. 20 Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa walaupun · Setelah aktifitas di luar rumah seperti bermain, ber- mencuci tangan disepakati sebagai tindakan yang perlu kebun, berolahraga dan seba-gainya. tetapi dalam prakteknya masih jarang dilakukan. Bahkan Waktu yang dibutuhkan untuk mencuci tangan tidak lebih di negara yang kita anggap sebagai sebuah negara dari 2 menit. maju seperti Inggris sekalipun. Cara Benar Mencuci Tangan Mencuci Tangan Dapat Mencegah Penyebaran Terdapat tiga tahapan sederhana mencuci tangan Penyakit yang benar yaitu (a) cuci tangan melalui kran, pancuran Bakteri dan virus dapat menyebar melalui beragam cara atau gayung pembilas. Sebaiknya mempergunakan air antara lain melalui air dan makanan yang tercemar; riak hangat; (b) gunakan sabun (tidak perlu yang anti bakteri) batuk atau bersin; tangan kotor; permukaan (tanah, meja selama 10 sampai 15 detik. Pastikan bagian dan lainnya) yang tercemar; cairan penderita. Jika kita tersembunyi seperti sela-sela jari dan lipatan buku jari dengan secara tidak sengaja menyentuh bakteri atau ikut tersabuni; (c) keringkan dengan handuk atau tissu virus melalui sumber di atas maka jutaan mikroba akan bersih. berada di tangan kita masing-masing. Sebagian besar tidak berbahaya, tetapi beberapa jenis mikroba dapat menyebabkan flu, dan diare. Hanya dengan menyentuh hidung, mata atau mulut, maka kita akan segera terinfeksi. Mencuci tangan merupakan langkah pertama melawan penyebaran beragam jenis penyakit mulai dari flu, meningitis, hepatitis A, dan diare. Langkah sederhana mencuci tangan ternyata ampuh mencegah penyebaran penyakit. Terlepas dari beragamnya penyakit yang dapat dicegah dengan hanya mencuci tangan. Tetapi yang menjadi sektor perhatian bagi sektor air minum dan penyehatan lingkungan adalah menyangkut penyakit bawaan air seperti diare. Kapan harus mencuci tangan? Tidak dapat ditentukan seberapa sering seharusnya sehari kita mencuci tangan tapi paling tidak kita harus mencuci tangan ketika: · Sebelum makan dan memasak · Setelah dari kamar mandi · Setelah membersihkan rumah · Setelah menyentuh binatang · Setelah menjenguk teman yang sakit · Setelah membersihkan hidung, batuk, atau bersin
  • 20. 21 CRI EMN MCK Jempiring Bukan MCK Moerdiono S ebagai daerah tujuan utama wisata dunia, Pulau Bali terkenal akan keindahan alam dan kebudayaannya. Namun demikian, di balik Lombok, dan daerah Bali sekitarnya. Sedangkan para pemilik tanah di Gang Jempiring, rata-rata mengontrakkan rumah atau keindahan yang disajikan, Kota Denpasar tanah mereka untuk tempat tinggal. “Namun sebagai ibukota Provinsi Bali bernasib “naas” sayang, tidak banyak pemilik tanah yang yang hampir sama dengan yang dialami kota- membangun fasilitas sanitasi yang layak bagi kota besar lainnya di penghuninya,” ujar Pulau Jawa. Pesatnya Yasa yang juga pembangunan, bekerja di Kantor pertumbuhan ekonomi Kelurahan Ubung ini. dan penduduk yang Made Yasa men- tinggi menyebabkan catat populasi yang sebagian wajah Kota menghuni Gang Denpasar carut marut, Jempiring sekitar terlihat semakin padat 300 Kepala Ke- dan kumuh. luarga. Mereka rata- Berapa lokasi ke- rata hidup sebagai kumuhan dapat dilihat pedagang kaki lima, secara nyata antara buruh bangunan, dan lain di Banjar Sari dan pekerjaan sektor Banjar Batur di Ke- informal lainnya. lurahan Ubung, Keca- Rendahnya kesada- matan Denpasar Ba- Kumuh: Gang Jempiring terlihat kumuh sebelum ada ran masyarakat dan rat. Bahkan menurut pembangunan MCK. tidak tersedianya keterangan Dinas fasilitas sanitasi yang Lingkungan Hidup dan Pekerjaan Umum, Gang memadai menyebabkan Banjar Sari Jempiring yang terletak di wilayah Banjar Sari berkembang menjadi salah satu kawasan padat menempati urutan pertama kampung kumuh di perkotaan (kampung kumuh) dengan Kota Denpasar. Banjar Sari yang terletak di permasalahan sanitasi terutama akibat belakang Terminal Ubung, terminal antar kota/ buangan tinja manusia. propinsi terbesar di Bali merupakan daerah Sebenarnya pemerintah sempat menaruh transit. Hal inilah yang menyebabkan Ubung perhatian atas kondisi fasilitas sanitasi yang khususnya Gang Jempiring berkembang minim di Gang Jempiring. Yasa mengakui menjadi pemukiman padat yang dihuni oleh masyarakat di sekitar Gang Jempiring pernah berbagai etnis dan daerah. mendapatkan bantuan dari pemerintah Orde I Made Yasa, Kepala Lingkungan Banjar Baru. Tepatnya pada tahun 1980. Saat itu Sari, mengatakan kebanyakan masyarakat pemerintah membangun 4 unit MCK. yang tinggal di Ubung berasal dari Jawa Timur,
  • 21. 22 Bali Fokus bersama BORDA pada bulan Juli tahun 2002 yang lalu. Dari proses identifikasi, perumusan masalah sampai dengan rekomendasi solusi yang pernah dilakukan oleh Bali Fokus, BORDA dan bersama-sama masyarakat Banjar Sari selama kurun waktu bulan Agustus sampai dengan Desember 2002 terungkap bahwa keberadaan MCK-MCK Moerdiono sudah sangat memprihatinkan, seperti kamar mandi dan WC-nya kotor, dan bau tak sedap. Lebih parah lagi, hampir semua MCK itu tanki septiknya jebol sehingga Pertemuan: Masyarakat Gang Jempiring berkumpul untuk kotoran (tinja) langsung dibuang ke membicarakan apa yang terbaik bagi tempat tinggalnya. saluran drainase terdekat. Beberapa hal lain yang “Masyarakat Banjar Sari mengenalnya dengan terungkap dalam perumusan masalah sanitasi sebutan ‘MCK Moerdiono’,” terang Yasa. di Gang Jempiring, Banjar Sari ialah bahwa Hanya saja fasilitas sanitasi tersebut kini tingkat kesadaran masyarakat untuk turut kondisinya sudah sangat memprihatinkan. merawat dan menjaga kebersihan fasilitas ‘’MCK Moerdiono hanya sempat bertahan umum sangat rendah. Penyebabnya rasa selama 4 tahun,” kata I Wayan Gandra salah memiliki fasilitas umum ini sangat rendah. satu pemilik MCK sumbangan tersebut. Gandra Bali Fokus sebagai organisasi swadaya mengakui bahwa selama ini MCK miliknya tidak masyarakat yang bergerak di bidang pernah terawat. Sejak tanki septik MCK penuh lingkungan hidup dan pengembangan dan tidak bisa disedot, Gandra kesulitan untuk masyarakat bekerja sama dengan BORDA mengatasinya, sehingga ia membuang begitu (Bremen Overseas Research Development saja kotoran MCK langsung ke saluran Association) sebuah lembaga non-profit yang drainase. Selain itu, menurut salah satu pemilik berpusat di Bremen, Jerman, menggagas sekitar 20 (dua puluh) rumah kos ini, air PAM sebuah proyek demonstrasi. Proyek yang menyalurkan air bersih untuk MCK jarang demonstrasi ini ditawarkan kepada masyarakat kalau tidak mau disebut tidak pernah mengalir. Gang Jempiring sebagai salah satu solusi dari Kesadaran masyarakat pun disinyalir sebagai permasalahan sanitasi yang mereka alami. penyebab cepatnya kerusakan MCK-MCK Sebuah proyek yang sarat dengan inovasi dan tersebut. Made Yasa yang juga pemilik salah juga teknologi tepat guna yang diyakini dapat satu MCK Moerdiono menceritakan menjaga kondisi MCK Jempiring hingga pengalamannya menemukan pembalut wanita bertahan lama dan berkelanjutan. “terkubur” dan menyumbat saluran pembuangan Proyek ini dikatakan inovatif karena MCK dari kloset. “Kami terpaksa memotong pipa Jempiring lahir dari kebutuhan dan partisipasi saluran air kotor agar tidak menyumbat kloset,” masyarakat. Proses pendekatan nonteknis/ papar Yasa. partisipatif dimulai sejak Juli-Agustus tahun Permasalahan yang berkaitan dengan 2002 yang lalu sampai dengan operasional sanitasi di atas terungkap pada waktu MCK Jempiring yang diresmikan pada hari pertemuan sosialisasi program Community Rabu tanggal 6 Agustus 2003. Dalam proses Based Sanitation yang diselenggarakan oleh
  • 22. 23 pendekatan partisipatif ini, masyarakat diajak Setelah melalui beberapa kali pertemuan, mengidentifikasi permasalahan yang ada dan pada tanggal 31 Januari 2003 yang lalu ditan- menentukan solusi yang dapat mereka lakukan datangani nota kesepakatan antara warga bersama. Masyarakat kemudian merumuskan Banjar Sari dan Bali Fokus yang pada intinya beberapa alternatif solusi permasalahan terdiri atas tiga hal. Pertama, warga Gang sanitasi di lingkungan mereka. Melalui Jempiring, Banjar Sari membutuhkan fasilitas beberapa kali pertemuan intensif, akhirnya pada sani-tasi. Kedua, warga di sekitar Gang akhir Bulan Januari 2003 yang lalu masyarakat Jempiring bersedia untuk berkontribusi dalam Banjar Sari se-pakat untuk membangun MCK pera-watan dan pe-meliharaan MCK dan baru di Gang Jempi-ring. terakhir, warga mendukung dibangunnya MCK Jadi proyek ini bukan lahir dari sebuah ruang baru bersedia untuk memelihara dan turut kosong, seperti yang biasa terjadi di masa lalu. menjaga kebersihan MCK itu. Bu-kanlah model pendekatan top down ala MCK Kemudian berdasarkan peta permasalahan Moerdiono yang membuat MCK Jempiring sanitasi di Gang Jempiring yang disusun oleh dapat berdiri di Banjar Sari. Karena hampir masyarakat, terdapat 3 calon lahan yang seluruh keputusan potensial untuk yang berkaitan dengan dibangun MCK. penyelesaian Setelah satu bulan permasalahan sanitasi survei teknis yang selalu dikonsultasikan lebih detail maka dan dikoordinasikan diperoleh kesepa- dengan masyakarat. katan lahan milik I “Kami sering melaku- Ketut Nasib yang kan pertemuan dengan akan dibangun masyarakat Banjar MCK baru. Kedua Sari, khususnya warga lokasi lainnya tidak di Gang Jempiring,” memenuhi syarat ujar Made Yudi Arsana, karena selain terlalu salah seorang pro- dekat dengan MCK gram officer Bali yang lama juga ada Fokus. “Ada sekitar 10 pemilik lahan yang kali pertemuan dengan Gotong Royong: Warga Gang Jempiring memberikan tidak setuju lahan- masyarakat sebelum kontribusi tenaga bagi pembangunan MCK. nya dibangun MCK. muncul solusi pem- Pembangunan bangunan MCK Jempiring,” tambah pria lulusan MCK Jempiring melalui pendekatan berbasis Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya masyarakat hanyalah salah satu keunggulan ini. MCK ini. Karena selain itu, MCK Jempiring Bahkan menurut Yudi, sebelumnya muncul 4 yang diresmikan oleh Walikota Denpasar pada alternatif, yaitu : hari Rabu tanggal 6 Agustus 2003 ini, juga 1. Membuat MCK di Balai Banjar Sari (tepat dilengkapi dengan teknologi pengolahan di balai Banjar Sari) limbah tepat guna (appropriate technology) 2. Membuat MCK umum baru di Gang yang dapat menghasilkan gas methan dan air Jempiring. buangan yang sesuai dengan baku mutu yang 3. Memilih sistem pemipaan bersama ditetapkan oleh pemerintah. Gas methan yang (komunal) dihasilkan oleh bangunan pengolah limbah Bio- 4. Renovasi MCK yang sudah ada digester yang berada tepat di bawah MCK ini
  • 23. 24 MCK BARU: Warga Jempiring akhirnya mampu membangun MCK baru dan sekaligus menjaga keberadaan MCK tersebut dengan sistem pengelolaan yang baik. Berbeda dengan MCK pada umunya, MCK Jempiring dihiasi lukisan sehingga menghilangkan kesan kumuh dan jorok. dapat mencukupi kebutuhan memasak tiga Melalui teknologi yang dikenal dengan keluarga. sebutan DEWATS (Decentralized Waste Water Selain itu MCK Jempiring juga memperkerjakan Treatment System), air limbah buangan dari dua orang petugas penjaga kebersihan MCK MCK Jempiring diolah. “Kami memberikan selama 16 jam sehari. Kedua penjaga yang garansi instalasi pengolahan limbah ini dapat sekaligus merawat dan menjaga kebersihan berjalan dengan baik,” kata Yuyun Ilham, direktur MCK Jempiring ini dibagi atas dua giliran. Bali Fokus. Dan seperti yang dikatakan oleh Giliran pagi dan malam. Petugas pagi mulai warga Gang Jempiring, “MCK Jempiring bertugas dari jam 5 subuh sampai dengan jam memang bukan sekedar MCK.” Disarikan dari 1 siang. Sedangkan yang bertugas malam, MCK Jempiring, Selayang Pandang, Bali mulai dari jam 1 siang hingga tutup pada malam Fokus, Denpasar hari jam 9. Lalu bagaimana dengan air limbah MCK Jempiring ini? Adalah BORDA Indonesia yang telah berpengalaman selama 20 tahun dalam bidang pengolahan limbah cair yang memberikan dukungan teknis perencanaan IPAL atau Instalasi Pengolahan Air Limbah yang dibangun di bawah struktur MCK Jempiring.
  • 24. Pmeaaa ebljrn 25 Lkl oa Pada bulan September dan Oktober 2003, Hanya saja, sistem iuran dari masyarakat belum dapat Pokja AMPL berkesempatan untuk meninjau diterapkan padahal masyarakat sudah menikmati air bersih. lokasi proyek WSLIC-2 di Kabupaten Bima Diharapkan kelompok/unit pengelola bersama masyarakat (NTB) dan Kabupaten Ponorogo (Jatim). dapat sesegera mungkin menentukan sistem pengelolaan, Berikut laporannya: termasuk iuran. Yang pasti, salah satu pengaruh dari adanya air bersih Air Telah Mengalir Namun Warga Totokan Belum adalah meningkatnya produksi bata yang diproduksi oleh Menetapkan Besaran Iuran masyarakat setempat. Dulunya air untuk mengaduk bata Pada 7 Oktober lalu, dilakukan penyerahan sarana sulit didapatkan. (ML) air bersih dan sanitasi yang dibangun oleh Proyek WSLIC 2 ke Kepala Desa Totokan di Kabupaten Ponorogo. Acara ini Perpecahan Masih Rentan dihadiri oleh Bupati Ponorogo beserta segenap jajaran Warga Desa Tanah Putih, Kecamatan Sape, Pemda Kabupaten Ponorogo, DPRD Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, mengambil air dari Ibu Pengurus PKK; Direktur Penyehatan Air dan Sanitasi sungai. Letaknya tidak jauh dari rumah-rumah mereka, (Depkes), Direktur Permukiman dan Perumahan namun agak sulit dijangkau karena konturnya yang terjal. (Bappenas), Tim Koordinasi Pusat, CPMU dan DPMU Hanya sebagian kecil warga yang memperoleh air dari Kabupaten Ponorogo. Acara ini diselenggarakan oleh ke-7 sistem perpipaan tetapi dengan debit air yang sangat kecil. desa lokasi WSLIC2 yang telah menyelesaikan kegiatan Sekitar 5,4 km dari desa itu terdapat dua sumber air konstruksi sebagai wujud syukur mereka atas tersedianya tapi dengan tingkat kesulitan tinggi untuk mencapainya. air bersih bagi masyarakat. Salah satu sumber air telah digunakan oleh desa Penyerahan aset kepada masing-masing kepala desa tetangganya dengan seizing penduduk desa tanpa dimaksudkan untuk meningkatkan rasa memiliki (sense of kompensasi. Proyek WSLIC-2 berupa penyambungan pipa belonging) masyarakat terhadap prasarana dan sarana, dari sumber air dan pemasangan public tap pada lima lokasi khususnya air bersih dan sanitasi, sehingga keberlanjutan termasuk satu unit sekolah dasar. pelayanan dapat dicapai. Namun terpilihnya kepala desa yang baru ternyata Desa Totokan, di Kabupaten Ponorogo, merupakan memicu perpecahan warga desa tersebut. Tim Kerja satu dari tujuh desa di kabupaten tersebut yang Masyarakat (TKM) akhirnya terpecah menjadi dua. Kondisi memperoleh proyek WSLIC-2. Selama ini warga desa ini ditengarai akan berdampak pada keberlangsungan tersebut, mendapatkan air dari saluran irigasi untuk mengisi fasilitas yang telah dibangun. Belum lagi pembangunan sumur-sumur mereka. Pengaliran tersebut dilakukan konstruksinya dilakukan dengan penekanan biaya yang bergilir setiap bulan sekali. besar sehingga daya tahan bangunan. Ada 2 sistem pengadaan air bersih untuk masyarakat Desa Dari kondisi ini, ada pembelajaran yang dapat diambil Totokan. Yang pertama adalah, perpipaan dengan sumber yakni partisipasi masyarakat desa sangat berperan dalam air berasal dari sumur dalam. Sumber air berada 130 meter menekan biaya konstruksi khususnya pada lokasi yang sulit. di bawah permukaan tanah. Untuk mempompa air Namun pada kondisi tertentu, penekanan biaya dilakukan diperlukan tiga buah pompa. Air yang ditarik dari sumur dengan mengorbankan kualitas pekerjaan. dalam ditampung terlebih dahulu di sebuah reservoir besar Terdapat pemahaman yang berlaku umum selama ini untuk kemudian ditarik kembali oleh dua unit pompa yang bahwa masyarakat desa homogen dan tidak mudah terletak berjauhan. Kedua, pembangunan sumur gali terpecah. Tetapi pada kenyataannya masyarakat desa juga sebanyak 9 unit. Rata-rata kedalaman sumur gali adalah rentan terhadap perpecahan.(OM) 50-60 meter. Pekerjaan konstruksi kedua sistem ini dilakukan bersama-sama oleh masyarakat. Pada bulan September 2003, Pokja AMPL bersama dengan Sedangkan penggalian sumur dilakukan oleh Bank Dunia melakukan peninjauan lapangan ke beberapa masyarakat sendiri. Untuk mengatasi kekurangan oksigen lokasi proyek SANIMAS. Berikut laporannya: di dalam lubang sumur, masyarakat membuat saluran dari plastik yang digunakan untuk mengalirkan udara yang Perlu Sosialisasi dan Kampanye berasal dari kipas angin dari atas sumur. Dikarenakan Desa Sebelum ada proyek SANIMAS, warga Kelurahan Totokan ini banyak mengandung bebatuan maka tidak Bakalan, Kota Pasuruan biasa buang air di sungai. Dengan jarang dalam menggali sumur sedalam 50 meter adanya SANIMAS, masyarakat diinformasikan mengenai didapatkan batu (cadas) sebanyak 3-4 truk. pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat, sehingga