Dokumen ini membahas upaya merubah wajah permukiman di Kelurahan Selat Dalam, Kabupaten Kapuas, melalui program Neighborhood Upgrading and Shelter Project Phase 2 (NUSP-2) sejak 2016. Program ini berupa pembangunan infrastruktur seperti jalan, drainase, dan fasilitas umum. Hal ini berhasil mengurangi banjir dan memperbaiki kualitas hunian. Masyarakat kini aktif merawat dan memanfaatkan ruang umum untuk rekreasi dan s
Opsi Teknologi Drainase Permukiman. Terdapat berbagai opsi teknologi drainase dalam rangka mengurangi genangan dan pengendalian banjir di perkotaaan dan permukiman.
Rencana Pembangunan Menengah Desa Tahunan yang merupakan Penabaran Visi Misi Kepala Desa Terpilih Desa Kedungjaran Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan awa Tengah.
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
UPAYA MERUBAH WAJAH PERMUKIMAN DAN PEMANFAATAN RUANG PUBLIK UNTUK KEGIATAN LUAR RUANG (OUTDOOR)
1. KARYA TULIS
UPAYA MERUBAH WAJAH PERMUKIMAN DAN PEMANFAATAN RUANG PUBLIK UNTUK
KEGIATAN LUAR RUANG (OUTDOOR)
DI KELURAHAN SELAT DALAM, KABUPATEN KAPUAS
Bagus Ardian, ST, MT
ABSTRAK
Penanganan permukiman kumuh melalui Neighborhood Uprading and Shelter Project Phase
2 (NUSP-2) mampu merubah kawasan menjadi lebih tertata rapi, humanis dan mendukung
misi Kabupaten Kapuas sebagai Kota Air. Penataan kawasan permukiman di kawasan
pasang surut air Kelurahan Selat Dalam selain kegiatan peningkatan infrastruktur dasar
adalah dengan memanfaatkan ruang publik sebagai sarana kegiatan diluar ruang (outdoor)
dan untuk upaya rubah wajah permukiman.
Karakteristik Kelurahan Selat Dalam merupakan kawasan permukiman padat penduduk, dataran
rendah dan sempadan sungai, sehingga sangat terpengaruh oleh pasang surut air Sungai
Kapuas. Kelurahan Selat Dalam adalah salah satu kelurahan yang termasuk dalam deliniasi
kumuh di Kabupaten Kapuas berdasarkan SK Bupati Kapuas Nomor 772/Pu Tahun 2014.
Berdasarkan profil kumuh Kelurahan, salah satu penyebab utama kekumuhan di kelurahan
tersebut adalah genangan air yang memiliki intensitas lama antara 3 jam sampai dengan 72
jam sehingga berdampak pada rusaknya infrastruktur permukiman. Genangan air tersebut
selain sebagai akibat dari pasang surut yang di timbulkan oleh Sungai Kapuas dan tidak
berfungsinya drainase di kawasan permukiman juga dikarenakan perilaku yang buruk dengan
masih seringnya warga membuang sampah ke darinase maupun sungai.
Penanganan permukiman kumuh melalui Program Neighborhood Upgrading and Shelter Project
Phase 2 (NUSP-2), sejak tahun 2016
dilaksanakan di Kelurahan Selat Dalam
berupa kegiatan pembangunan jalan,
drainase, persampahan, penerangan
jalan umum, jembatan, dan MCK
Komunal. Program NUSP-2 berjalan
dengan pola pemberdayaan masyarakat
sehingga mendorong keterlibatan aktif
warga masyarakat dalam setiap tahapan
program, dari sejak identifikasi masalah
sampai dengan implementasi kegiatan
infrastruktur. Dengan keterlibatan aktif
dari warga masyarakat khususnya warga
Kelurahan Selat Dalam, warga masyarakat akhirnya memahami akan masalah yang dialami dan
potensi pemecahannya. Bukan perkara mudah untuk dapat menuntaskan permasalahan kumuh
di kawasan yang tergenang air dan minimnya kualitas infrastruktur permukiman. Masyarakat di
dampingi CA (Community Advisor) mulai menguraikan masalah dan solusinya, sehingga
memiliki perencanaan berupa Neighborhood Upgrading Action Plan (NUAP) 2016-2018 dan
Rencana Kerja Masyarakat (RKM) yang komprehensif.
Tahap awal pelaksanaan pembangunan diprioritaskan berada di kawasan RT 04 dan RT 05
Kelurahan Selat Dalam, berupa pelaksanaan kegiatan perbaikan akses jalan, drainase, akses
persampahan dan perbaikan sanitasi berupa MCK Komunal. Dari hasil pelaksanaan
2. pembangunan di RT 04 dan RT 05 sedikit demi sedikit masalah permukiman terurai terutama
masalah genangan air dan masyarakat mulai mendapatkan manfaat dari berbagai pembangunan
yang dilaksanakan di Kelurahan Selat Dalam. Semakin baiknya kualitas akses jalan, yang
semula becek dan tidak layak karena tergenang
sekarang kondisinya bagus baik jalan beton
maupun jalan titian yang menghubungkan antar
wilayah di Kelurahan Selat Dalam. Kemudian
drainase yang memperlancar sirkulasi air pasang
surut yang berasal dari Sungai Kapuas.
Dari kondisi lingkungan permukiman yang
semakin baik tersebut menjadikan masyarakat
sekitar pada akhirnya merubah pola hidup
menjadi peduli untuk menjaga dan merawat
infrastruktur terbangun secara bergotong royong,
selain itu juga meningkatkan infrastruktur yang terbangun dengan penambahan-penambahan
taman maupun penghijauan untuk mempercantik dan merubah wajah kawasan. Masyarakat
memanfaatkan ruang publik tersebut dengan cara berswadaya untuk membangun taman,
menambahkan penghijauan, membangun tempat-tempat duduk warna warni yang berfungsi
sebagai tempat rekreasi baru maupun tempat bersosialisasi kepada masyarakat sekitar.
Karena kondisi kawasan lingkungan RT 04 dan RT 05 sekarang nyaman, bersih dan cantik,
secara periodik digunakan pihak sekolah terdekat
melakukan insiatif untuk mengadakan kelas
terbuka atau belajar di luar kelas dengan harapan
menambah wawasan bagi anak didiknya.
Keberhasilan menata dan merubah wajah
kawasan RT 04 dan RT 05 di Kelurahan Selat
Dalam mendorong dan memberikan motifasi
kepada masyarakat kawasan sekitarnya untuk
meniru langkah RT 04 dan RT 05 untuk juga
berbenah dan menata kawasanya sehingga
terbebas dari permasalahan kumuh permukiman.