SlideShare a Scribd company logo
edisi 02 tahun ke 10
      Edisi Bahasa Indonesia              2012

                                               Laporan Utama     04

                                               Wawancara         26

                                               Apa Kata Mereka   22


Media Informasi Air Minum dan Sanitasi         Pembelajaran      38




                                     KRE ASI
                        SI DA N           AM PL
   OVAUATKANGAAN
 IN K K
  UNT
           U
                  EM BA
    KEL
Dari Editor
                                         Inovasi dan Kreasi untuk
Kuatkan Kelembagaan AMPL
Pembangunan air minum dan penyehatan lingkungan         Keberadaan Pokja AMPL di tingkat pusat pun akhirnya
(AMPL) di Indonesia terus bergeliat. Setidaknya ini     menular dan ditularkan ke daerah. Hasilnya, pelan tapi
bisa dilihat dari alokasi anggaran pemerintah pusat     pasti, perhatian daerah terhadap pembangunan AMPL
dan daerah dalam bidang air minum dan penyehatan        mulai tumbuh. Sekat-sekat sektoral mulai terkoyak.
lingkungan yang terus meningkat. Adanya kepedulian      Sikap saling membutuhkan terangkai dalam bingkai
dan perbaikan ini tidak bisa dilepaskan dari program    kerja sama yang sebenarnya sangat informal tersebut.
yang mulai terarah dan didukung komitmen yang           Mereka seperti menemukan sebuah gaya baru dalam
terus tumbuh dari para pengambil kebijakan.             bersinergi antar instansi.


Di awal tahun 2000-an, muncul kesadaran bersama         Hanya saja, dinamika perjalanan Pokja AMPL tidak
di antara pihak-pihak terkait di tingkat pusat untuk    selamanya mulus. Berbagai kendala muncul. Perlu ada
bersinergi membangun air minum dan penyehatan           upaya terus menerus agar bagaimana Pokja AMPL ini
lingkungan. Tidak bisa lagi pembangunan sektor          kuat dan mampu menghadapi berbagai tantangan.
ini dilakukan secara sendiri-sendiri atau sektoral.     Diperlukan inovasi dan daya kreasi yang senantiasa bisa
Fakta sebelumnya menunjukkan, banyak kegiatan           ‘menyegarkan’ kelembagaan ini.
pembangunan sektor ini terhenti bersamaan dengan
berhentinya sebuah proyek/program. Kenapa? Karena,      Hal serupa juga diperlukan di level masyarakat di mana
sarana dan prasarana yang dibangun sekadar untuk        muncul kelembagaan air minum dan penyehatan
mengejar target. Bukan bagaimana agar sarana itu bisa   lingkungan bersamaan dengan berjalannya denyut
berkesinambungan dan dipelihara dengan baik oleh        pembangunan. Bagaimana pun kelembagaan di
masyarakat.                                             level pengguna ini memegang peran penting dalam
                                                        menjaga dan memelihara sarana dan prasarana yang
Kenyataan ini mendorong terbentuknya kelompok           telah dibangun.
kerja air minum dan penyehatan lingkungan (Pokja
AMPL) di pusat. Benar saja, keberadaan Pokja AMPL       Walhasil, penguatan kelembagaan sangat diperlukan
mampu merangkai berbagai kepentingan yang terkait       dalam percepatan pembangunan air minum dan
dengan air minum dan penyehatan lingkungan. Hal-hal     sanitasi ini. Selamat membaca!
yang sulit dikerjakan bersama, mulai dibahas bersama-
                                                        Maraita Listyasari
sama dan dicari jalan keluarnya bersama pula. Sinergi
                                                        Pemimpin Redaksi
ini menghasilkan berbagai kebijakan dan program
yang kemudian diimplementasikan.
02     Majalah Percik
       November 2012

DAFTAR ISI

                                                                                                         MENGUATKAN
                                                                                             04          KELEMBAGAAN
                                                                                                         AMPL
                                                                                                         Keberadaan Kelompok Kerja (Pokja)
                                                                                                         AMPL semakin dirasakan manfaatnya
                                                                                                         di daerah. Pokja telah menjadi sebuah
                                                                                                         kebutuhan untuk koordinasi & sinergi
                                                                                                         lintas sektor terkait pembangunan AMPL




                                                                                                                                      34




                                                                Media Informasi Air Minum dan Sanitasi




     Diterbitkan oleh : Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) Nasional Penanggung Jawab : Direktur
     Permukiman dan Perumahan, Bappenas, Direktur Penyehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan, Direktur Pengembangan Air Minum,
     Kementerian Pekerjaan Umum, Direktur Bina Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna, Kementerian Dalam Negeri, Direktur Fasilitasi
     Penataan Ruang dan Lingkungan Hidup, Kementerian Dalam Negeri, Direktur Penataan Perkotaan, Kementerian Dalam Negeri Pembina
     Nugroho Tri Utomo Pemimpin Redaksi : Maraita Listyasari Redaktur : Eko Wiji Purwanto Editor : Aldy Mardikanto, Nur Aisyah Nasution
     Tim Penyusun : Nissa Cita Adinia, Cheerli, Kelly Ramadhanti , Indriany, Yusmaidy, Hendra Murtidjaja, Mujiyanto, Joko Prasetyo, Eko Budi
     Harsono Disain : E. Sunandar Sirkulasi / Sekretariat : Agus Syuhada, Nur Aini
Majalah Percik
                                                                                                                    November 2012        03
                                      45               APPSANI, dari Tukang
                                                       Sanitasi ke Tukang Advokasi
                                                       Simak cerita menarik dari Asosiasi Pengelola dan
                                                       Pemberdayaan Sanitasi Indonesia (APPSANI)




                                                       Gemricik, Merevitalisasi
                                      48               Cikapundung
                                                       Tanpa surat tugas dan instruksi sekitar 36 dosen dari
                                                       perguruan tinggi di Bandung berjibaku merumuskan masalah
                                                       dan memberikan solusi terhadap permasalahan Cikapundung.




                                                       26 Wawancara Handy Legowo,
                                                          Tim Pengarah Jejaring AMPL


Kelembagaan kuat,
                                                       30 Wawancara Guru Besar Hukum
                                                          Lingkungan, Unpar Bandung
masyarakat peduli.
Bagaimana agar kelembagaan yang ada
kuat, eksekutif peduli dan masyarakat
                                                       38 Kiprah Pokja AMPL NTT
pun tergerak.

                                                       52 Studi Aspek Kelembagaan untuk
                                                          Kinerja Pokja yang Lebih Baik




                                                          Media Informasi Air Minum dan Sanitasi




  Alamat Redaksi Majalah Percik : Jl. RP Soeroso 50 Jakarta Pusat, Telp/Fakx : 021- 31904113, Situs Web : http//www.ampl.or.id, Email:
  redaksipercik@yahoo.com, redaksi@ampl.or.id

  Redaksi menerima kiriman tulisan/ artikel dari luar. Isi berkaitan dengan air minum dan penyehatan lingkungan

  Cover : E. Sunandar
  Foto Cover : Nury Sybli (Arisan Jamban / Bangka)
04   Majalah Percik
     November 2012
Majalah Percik
                                                                   November 2012   05




MENGUATKAN
KELEMBAGAAN
AMPL
Keberadaan Kelompok Kerja (Pokja) Air Minum dan Penyehatan
Lingkungan (AMPL) semakin dirasakan manfaatnya di daerah. Pokja
telah menjadi sebuah kebutuhan dalam hal koordinasi dan sinergi
lintas sektor terkait pembangunan AMPL.
06     Majalah Percik
       November 2012




     Sebuah survey pada pertengahan tahun ini yang           para pemangku kepentingan membentuk wadah
     dilakukan oleh Pokja AMPL Nasional bersama Waspola      bersama yang bersifat inklusif, tidak birokratis, tanggap
     dengan judul “Pemetaan Pokja AMPL Provinsi 2012”        dan responsif.
     menunjukkan kondisi tersebut. Pokja AMPL yang
     dulunya hanya berada di pusat (nasional) saat ini       Pokja AMPL sebagai lembaga ad hoc memang tidak
     berkembang ke seluruh daerah. Telah ada dan             memiliki otoritas, tetapi efektif sebagai pelumas
     berfungsi sebanyak 32 Pokja AMPL Provinsi dan 269       untuk mengisi kekurangan pelaksanaan koordinasi
     Pokja AMPL Kabupaten/Kota (219 pokja kabupaten dan      lintas sektor serta mengisi kekosongan peran-peran
     50 pokja kota).                                         kementerian/lembaga/dinas yang belum berjalan
                                                             secara optimal. Makanya, faktor komitmen menjadi
     Pokja AMPL Provinsi muncul pada 2004 seiring            penting dalam menjalin hubungan personal, egaliter
     munculnya perhatian terhadap sektor ini dan adanya      antar anggota, fleksibel, militan, inovatif dan kreatif
     inisiasi dari Pokja AMPL Nasional. Setelah itu, Pokja   serta adanya seorang/sekelompok orang yang mau
     AMPL Provinsi terus tumbuh hingga saat ini. Faktor      berjuang (champion).
     kebutuhan dan adanya advokasi yang terus menerus
     dari beberapa program/proyek di daerah mendorong        Sebagai sebuah kebutuhan, pembentukan
Majalah Percik
                                                                                                     November 2012   07




kelembagaan ini pun menular ‘auranya’ ke tengah           Ia kemudian menjelaskan filosofi hadirnya pokja
masyarakat. Masyarakat pun membentuk wadah                ini. Menurutnya, masing-masing institusi memiliki
tersendiri untuk mengelola sarana AMPL dan                ciri khas yang tidak dimiliki pihak lain. Misalkan PU,
praktek higiene di lingkungan mereka. Meski tidak         mereka berbicara soal engineering, tapi tidak soal
sama persis dengan kelembagaan yang ada di                beban masyarakat. Sebaliknya kesehatan tidak
birokrasi, kelembagaan berbasis masyarakat ini pun        bicara soal engineering tapi bicara soal kesadaran
tumbuh dengan cepat bersamaan dengan adanya               masyarakat. Beda pula dengan Dalam Negeri soal
pembangunan AMPL di tengah-tengah mereka.                 kelembagaan dan pemberdayaan masyarakat. “Masing-
                                                          masing punya tugas khusus, nah Bappenas lah yang
Kiprah Pokja AMPL Nasional                                mengkoordinasikannya,” jelas Basah yang kini menjabat
Sayangnya kinerja pokja belum dapat dikatakan             sebagai Direktur Kehutanan dan Sumber Daya Alam
optimal. Survey yang dilakukan oleh Waspola itu           Bappenas.
menunjukkan bahwa kinerja pokja dari ke-32 provinsi
di Indonesia itu beragam. Beberapa pokja beroperasi       Kebersamaan itu telah melahirkan berbagai program
secara aktif, namun beberapa pokja tidak.                 dan kebijakan. Produk Pokja AMPL Nasional di


Banyak faktor yang memengaruhinya hal tersebut.
Di antaranya adalah dukungan politik terhadap
pembangunan sektor ini, ketersediaan pendanaan
yang cukup serta kesadaran bersama untuk melakukan
koordinasi dan sinergi di antara para pelaku AMPL.


Di level nasional, terjadi dinamika atas kinerja pokja.
Namun, menurut mantan Direktur Perumahan dan
Permukiman Bappenas Basah Hernowo, banyak
kemajuan yang telah dicapai. Pokja yang embrionya
muncul pada 2002 itu telah berkembang. Awalnya
hanya di pusat, kini telah tumbuh di daerah.


Menurut orang yang menginisiasi lahirnya Pokja AMPL
Nasional ini, satu hal penting dari keberadaan pokja
adalah timbulnya kekompakan. “Jadi jangan sampai
satu mengokupansi kewenangan pihak lain, kompak
saja, kita setara,” katanya.
08     Majalah Percik
       November 2012




     antaranya adalah Kebijakan Nasional AMPL Berbasis
     Masyarakat. Pokja nasional juga menginisiasi
     berbagai program/proyek pembangunan AMPL
     berskala nasional, seperti mengarusutamakan
     pendekatan CLTS (2005) sebagai pendekatan sanitasi
     berbasis masyarakat. Pada tahun 2008, konsep
     CLTS dikembangkan menjadi Sanitasi Total Berbasis
     Masyarakat (STBM), dan di tahun 2009 STBM ditetapkan
     menjadi program nasional. Juga ada program Sanimas,
     yang merupakan salah satu pionir pendekatan
     pembangunan AMPL berbasis masyarakat di daerah
     padat perkotaan.
                                                                 balik, Waspola jadi mitra kita,” katanya menjelaskan
     Sebagai wadah komunikasi dan informasi, Pokja AMPL          bagaimana awalnya pokja ini terbentuk.
     Nasional telah membentuk Pusat Informasi Nasional
     AMPL, yang merupakan portal data dan informasi              Hal yang sama terjadi di daerah. Pokja daerah
     AMPL terlengkap di Indonesia. PIN AMPL terdiri atas         merasakan dampak kerja sama informal antar instansi
     tiga komponen utama: perpustakaan dan digital library;      ini. Mereka pun akhirnya menggunakan wadah ini
     pengelolaan data; serta komunikasi dan publikasi.           untuk kegiatan yang lebih besar dan menyangkut
     Pokja melalui Sekretariat Pokja memproduksi produk-         banyak proyek. Terbentuklah pokja dengan cakupan
     produk yang ditujukan untuk pengarusutamaan isu             kegiatan lebih luas.
     AMPL seperti leaflet dan poster; buku kebijakan dan
     regulasi AMPL; buku kumpulan best practice/lesson           Ketika pokja merambah cakupannya lebih besar, kata
     learned; majalah Percik dan Percik Yunior; kliping berita   Oswar, ternyata bisa diterima dengan mudah. Ini
     dan Newsletter AMPL, katalog AMPL; dan CD dan DVD           karena manfaat adanya pokja telah dirasakan. “Saya
     pengarusutamaan AMPL,                                       melihat arahnya positif. Tetapi memang ada beberapa
                                                                 hal yang perlu kita jaga,” katanya.
     Mantan Ketua Harian Pokja AMPL Nasional Oswar
     Mungkasa menilai, keberadaan Pokja baik di pusat            Pokja telah memfungsikan dirinya dengan baik. Di
     dan di daerah sudah bisa dirasakan manfaatnya. Pokja        antaranya sebagai motor penggerak koordinasi antar
     nasional yang awalnya hanya menjadi mitra Waspola           sektor pemangku kepentingan (Pemda, Swasta,
     telah berkembang secara mandiri dengan dukungan             Masyarakat); juga sebagai pendorong terjadinya
     anggota pokja yang memiliki kapabilitas yang bagus.         operasionalisasi kebijakan di daerah baik di tingkat
     “Nah, sayang kalau hanya menjadi mitra sebuah proyek,       kabupaten/kota, kecamatan, hingga desa/kelurahan.
     akhirnya kita gandeng dari berbagai instansi dan kita
Majalah Percik
                                                                                                    November 2012   09




Pokja telah menjadi jembatan koordinasi dalam              Prestasi yang patut dicatat adalah, bagaimana pokja
hal perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,                mampu menjadi inisiator dalam memformulasikan
dan monitoring & evaluasi. Mengapa? Karena ada             kebijakan nasional dan selanjutnya pokja di daerah
koordinasi antar SKPD/Instansi, antar program AMPL,        mem-break down kebijakan nasional itu menjadi
dan lintas sektor. Pokja pun merupakan wadah               kebijakan di daerah. Pokja telah menjadi katalisator
koordinasi dalam hal advokasi, fasilitasi, dan advisory.   antar pihak baik di pusat dan daerah dan pemegang
                                                           mandat mandat fasilitasi operasionalisasi kebijakan


        “Pokja telah memfungsikan dirinya dengan
       baik. Di antaranya sebagai motor penggerak
   koordinasi antar sektor pemangku kepentingan
        (Pemda, Swasta, Masyarakat); juga sebagai
  pendorong terjadinya operasionalisasi kebijakan
   di daerah apakah itu di tingkat kabupaten/kota,
              kecamatan, hingga desa/ kelurahan.”
10     Majalah Percik
       November 2012




     “Jangan sampai sudah eksis, terus tidak mau
     berubah. Harus menjadi lebih baik”
     AMPL.                                                Di level pusat, menurut Oswar, bisa jadi saat ini sampai
                                                          pada titik jenuh. “Tidak ada kejutan lagi. Jika tidak ada
     Terus terang, menurut pengakuan Kasubdit Penataan    terobosan, ya begini-begini saja,” katanya. Makanya, ada
     Ruang Kawasan, Direktorat Lingkungan Hidup, Ditjen   tantangan berupa menjaga dan memelihara kualitas
     Bina Bangda, Kemendagari Wahyu Suharto, keberadaan   pokja.
     pokja sangat penting apalagi jika kegiatan yang
     dilakukan multi-SKPD. “Memang harus ada pokja,”      Sedangkan di daerah, menurutnya, saat ini masalah
     katanya.                                             kepokjaan sudah menjadi mainstream. Birokrasi di
                                                          daerah sudah sangat paham tentang pokja ini. Bahkan
     Alasannya, hingga saat ini belum bisa SKPD itu       aparat di daerah sudah merasa perlu ada pokja sebagai
     dilepaskan begitu saja sesuai dengan tupoksinya.     wadah koordinasi. Hanya saja tantangannya adalah
     Meskipun sebenarnya apa yang dilakukan itu           kualitas pokja daerah itu sendiri. “Banyak kalau jelek, ini
     tupoksinya sudah ada. Adanya pokja bisa menjadi      menjadi boomerang,” tandasnya.
     sarana mengintegrasikan sebuah kegiatan yang
     memang harus dilaksanakan bersama-sama.              Permasalahan yang terekam selama ini adalah
                                                          intensitas mutasi anggota Pokja AMPL cukup cepat.
     Tantangan                                            Selain itu, muncul keterbatasan sumber daya (dana
     Perkembangan pokja yang demikian pesat               maupun SDM), mekanisme koordinasi yang belum
     menimbulkan tantangan tersendiri. Tantangan yang     intensif, serta sistem pelaporan kegiatan pokja yang
     harus segera ditangani setelah pokja terbentuk       belum standar. Permasalahan lain adalah dukungan
     adalah bagaimana memastikan agar pokja mampu         Sekretariat Pokja AMPL.
     mendorong pembangunan AMPL.
Majalah Percik
                                                                                                        November 2012   11




Menarik kiranya apa yang disampaikan Basah Hernowo.         khususnya di daerah begitu cepat. Ini menyebabkan
Pokja baik di pusat maupun di daerah harus melakukan        banyak anggota baru pokja dan pengambil keputusan
evolusi. “Jangan sampai sudah eksis, terus tidak mau        yang belum memahami tentang peran & fungsi pokja
berubah. Harus menjadi lebih baik,” jelasnya.               AMPL serta arah dan prioritas pembangunan AMPL.


Menurutnya, titik kritis pokja adalah ketika pokja          Melihat kondisi tersebut, peningkatakan kapasitas perlu
sudah merasa stabil sehingga melupakan inovasi              dilaksanakan secara terus menerus. Survey pemetaan
dan daya kreasi. “Padahal permasalahan di lapangan          pokja mengidentifikasikan bentuk penguatan pokja
itu berkembang terus. Harus ada inovasi dan kreasi,”        yang diperlukan. Bentuk penguatan itu, menurut Ketua
tegasnya.                                                   Harian Pokja Nasional Maraita Listyasari menyangkut




Penguatan Pokja                                             tiga hal yakni revitalisasi, capacity building, dan
Survey pemetaan Pokja Provinsi menunjukkan,                 horizontal learning.
persoalan peningkatan kapasitas menjadi pekerjaan
rumah yang harus diselesaikan. Kapasitas itu terdiri atas   Berdasarkan pemetaan, seluruh pokja provinsi yang
kapasitas kelembagaan dan kapasitas personel; serta         disurvey membutuhkan peningkatan kapasitas.
kapasitas dalam hal pengelolaan data, dasar fasilitasi,     Kapasitas ini khususnya menyangkut advokasi dan
advokasi & komunikasi, dan monitoring & evaluasi.           komunikasi, pengelolaan data, dan penyusunan
Apalagi, tidak dipungkiri rotasi keanggotaan pokja          dokumen perencanaan, serta dasar fasilitasi.
12     Majalah Percik
       November 2012




     Basah Hernowo                                            Oswar Mungkasa


     Kualitas anggota pokja itu, menurut Oswar, harus          Ini bisa dilakukan dalam bentuk horizontal learning.
     ditingkatkan dari waktu ke waktu. Apalagi banyak          “Jangan sampai kita terperosok dalam lubang yang
     anggota pokja baru yang muncul. Peningkatan kualitas      sama,” tandasnya.
     itu bisa dilakukan melalui pelatihan, juga menyebarkan
     pengetahuan dari satu pokja ke pokja yang lain. Perlu     Horizontal learning menjadi cara yang cukup efektif
     ada pelatihan penyegaran (refresher) Pembangunan          dalam pertukaran pengalaman dan pengetahuan
     Air Minum dan Penyehatan Lingkungan bagi anggota          antar daerah. Daerah yang menjadi champion bisa
     pokja AMPL secara berkala. Selain untuk menyegarkan       menularkan keberhasilannya atau proses yang terjadi
     pemahaman mereka khususnya mengenai substansi             di daerahnya kepada daerah lain. Langkah ini juga
     ke-pokja-an, juga isu dan tantangan pembangunan           merupakan upaya alternatif yang memperkaya dan
     AMPL terkini.                                             menjawab kebutuhan advokasi pembangunan AMPL
                                                               yang sentralistis (pendekatan top-down). Dalam hal ini
     Selain itu, penting pula ada pembelajaran antar pokja.    daerah bisa mengadakan road show ke daerah lain
Majalah Percik
                                                                                                  November 2012   13




atau daerah yang menjadi champion mendatangi             harus mendapatkan dukungan dari eksekutif dan
daerah lainnya seperti yang dilakukan oleh Aliansi       legislatif. Maka, pokja mau tidak mau perlu terus
Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI).                melakukan advokasi kepada pihak eksekutif dan
                                                         legislatif. Tanpa dukungan keduanya, keberadaan pokja
Dan yang tak boleh dilupakan, sambungnya, adalah         kurang ada artinya. Maka di sini pokja memerlukan
bagaimana membuat semua anggota pokja guyub              bekal berupa kemampuan advokasi dan alat untuk
(rukun dan kompak). Tentu, itu hanya bisa muncul         melakukan advokasi yang cukup.
kalau semua anggota memiliki komitmen yang kuat
terhadap pokja.                                          Penguatan pokja khususnya di provinsi membutuhkan
                                                         dukungan dan inisiasi pokja di tingkat pusat. Fakta
Nah, dalam hal revitalisasi, pokja khususnya di daerah   menunjukkan, pokja di daerah lebih banyak menunggu

     “Sudah menjadi kewajiban untuk menguatkan
              pokja baik di pusat maupun di daerah
       secara terus menerus. Bentuk penguatan itu
     menyangkut tiga hal yakni revitalisasi, capacity
                  building, dan horizontal learning”
14     Majalah Percik
       November 2012




     inisiatif dari Pokja AMPL Nasional. Demikian pula, pokja    perwakilan organisasi non-pemerintah yang terkait
     di kabupaten/kota masih tergantung pada pokja di            dengan pengelolaan sanitasi di provinsi. Sedangkan
     provinsi. Jalinan hubungan antar pokja di berbagai          Ketua bidang dilaksanakan oleh pejabat setingkat
     level ini harus kuat. Dan itu hanya bisa terjadi jika ada   kepala bidang (kabid) yang membidangi tupoksinya,
     mekanisme koordinasi dan komunikasi yang baik.              sedangkan anggota terdiri dari perwakilan dari masing-
     Program web monev dan juga Nawasis bisa menjadi             masing SKPD sesuai bidangnya, serta anggota lain
     embrio bagi jalinan hubungan kerja sama ini.                yang berasal dari Satuan Kerja (Satker) provinsi dan
                                                                 organisasi non-pemerintah. Nah, Sekretariat, berada di
     Satu hal penting dalam menguatkan pokja baik di level       bawah Sekretaris pokja, yang anggotanya terdiri atas
     provinsi maupun kabupaten/kota, menurut Direktur            perwakilan staf SKPD yang terkait.
     Penataan Perkotaan, Ditjen Bina Bangda Kemendagri
     Dadang Sumantri adalah penataan struktur organisasi         Level Masyarakat
     secara benar.                                               Kalau di level pemerintahan muncul kelompok kerja
                                                                 (pokja), di masyarakat muncul kelompok kerja dalam

     “Jalinan hubungan antar pokja di berbagai level
     ini harus kuat. Dan itu hanya bisa terjadi jika
     ada mekanisme koordinasi dan komunikasi yang
     baik.”
     Pihaknya telah menyusun struktur organisasi beserta         bentuk lain. Kelembagaan di level masyarakat ini
     pejabat yang duduk di struktur tersebut agar pokja          muncul sebagai dampak pembangunan di daerah
     bisa efektif. Dalam pedoman kelembagaan—yang                di mana di sana dibutuhkan adanya organisasi yang
     sebenarnya ditujukan khusus untuk Pokja Sanitasi            dibentuk oleh masyarakat itu sendiri, terutama untuk
     ini, Ketua dijabat oleh Sekretaris Daerah (Sekda) yang      memastikan pengoperasian dan pemeliharaan atas
     secara formal memiliki kewenangan koordinatif               sarana yang terbangun. Itu seiring dengan masuknya
     terhadap berbagai SKPD terkait. Di samping itu Sekda        berbagai program dan proyek AMPL ke tengah
     juga memiliki kewenangan sebagai ketua TAPD.                masyarakat.


     Sedangkan Sekretaris, dijabat oleh Kepala Bappeda           Basah Hernowo mengungkapkan, dengan adanya
     yang secara formal memiliki kewenangan koordinatif          kelembagaan berbasis masyarakat ini, fundamen
     terhadap perencanaan di daerah, di samping itu              pembangunan menjadi kuat. Artinya, pembangunan
     kepala Bappeda juga sebagai sekretaris TAPD.                sarana AMPL tidak lagi hanya berupa kepentingan
     Pengarah, terdiri atas para Kepala SKPD dan pimpinan        pemerintah tapi juga didukung sepenuhnya oleh
Majalah Percik
                                                                                                   November 2012   15




                                                         mereka bisa meraih laba, dan punya tabungan yang
                                                         cukup bagus. “Artinya, jika masyarakat diberi capacity
                                                         building, maka mereka mampu merencanakan,
                                                         memelihara, mengatur keuangan, dan mengevaluasi
                                                         pekerjaan mereka. Jadi mereka bisa melayani
                                                         masyarakat dengan berkesinambungan dan bisa
                                                         mengembangkan sarana tersebut,” jelasnya.


                                                         Di sektor sanitasi, muncul Asosiasi Pengusaha dan
                                                         Pengelola Sanitasi Indonesia (APPSANI). Pembentukan
                                                         organisasi ini tidak lepas dari upaya masyarakat
                                                         membantu pemerintah untuk meningkatkan akses
                                                         sanitasi dalam rangka mencapai percepatan MDGs
                                                         2015.


                                                         “Kami ingin memberikan layanan kepada seluruh
                                                         lapisan masyarakat, untuk menyediakan alternative
                                                         produk sanitasi yang sehat, khususnya Jamban
                                                         sehat, untuk menuju sehat. Juga meningkatkan
Dadang Sumantri                                          profesionalitas ketrampilan SDM berbasis masyarakat
                                                         melalui pelatihan Sanitasi dan member manfaat bagi
masyarakat. Ada kebutuhan dari masyarakat.               orang yang membutuhkan jamban sehat ataupun
                                                         penyedia Jasa layanan jamban sehat, sehingga
Tamin M Zakaria Amin, Sekretaris Badan Pendukung         terciptakan simbiosis mutualisme,” kata Ketua APPSANI
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum menilai,        Koen Irianto.
kelembagaan di level masyarakat ini sudah cukup baik,
kendati tidak memungkiri masih ada juga yang kurang      Kerja keras APPSANI meningkatkan akses ke jamban
baik. Ia mencontohkan bagaimana Pamsimas telah           sehat sekitar 12 ribu-14 ribu desa dari 20 ribu desa di
meluas hampir di seluruh Indonesia. Dari sana muncul     Indonesia. Mereka pun telah melakukan “Pelatihan
lembaga-lembaga pengelola bentukan masyarakat.           Marketing Sanitasi” dilanjutkan dengan “Pelatihan
Misalnya di Jawa Timur ada Hippam (Himpunan              Wirausaha Sanitasi” di lima provinsi yakni Jawa Timur,
Penduduk Pemakai Air Minum).                             Jawa Tengah, Jawa Barat, Bali dan Nusa Tenggara Barat.
                                                         “Sudah lebih dari 1.000 orang yang kita latih secara
Ternyata, kata Zakaria, melalui lembaga itu masyarakat   profesional,” kata Koen seraya menambahkan 30-40
mampu mengelola air tersebut dengan baik. Bahkan         persen di antaranya sukses menjadi pengusaha sanitasi.
16     Majalah Percik
       November 2012




     Yang menarik, kendati lembaga berbasis masyarakat,         organisasi yang dibentuk pada 2010 itu melibatkan
     lembaga ini memberikan advokasi kepada pemerintah          dosen dari berbagai universitas. Dengan difasilitasi
     yang selama ini selalu mendukung program                   Bappeda setempat, beberapa dosen menggagas
     peningkatan akses sanitasi melalui marketing sanitasi di   cita-cita bersama—bukan hanya membawa nama
     beberapa provinsi.                                         universitas asal/tempat mengajar—untuk mewujudkan
                                                                kawasan Sungai Cikapundung menjadi tempat
     Selain yang langsung berkecimpung dengan AMPL,             wisata di Kota Bandung. Mereka mengaplikasikan
     ada juga komunitas yang memiliki kepedulian dengan         keilmuannya secara bersama, saling mengisi.
     kondisi AMPL di daerahnya. Salah satunya adalah
     Gemricik (Gerakan Masyarakat Cinta Cikapundung).           Beberapa hal yang telah diperbuat Gemricik di
     Komunitas ini merupakan sebuah forum masyarakat            antaranya adalah menyelenggarakan berbagai kegiatan
     inter-universitas yang ada di Bandung yang memiliki        seperti menanam pohon, pembuatan biopori,
     kepedulian terhadap kondisi Sungai Cikapundung.            membersihkan sungai, pelatihan (pengomposan,
                                                                pembuatan kerajinan daur ulang, urban farming,
     Mohamad Satori, Ketua Gemricik, menjelaskan,               wirausaha, pameran, dan lomba, dll.). Bahkan mereka
Majalah Percik
                                                                                              November 2012   17




         “Pembangunan sarana AMPL tidak lagi hanya
             berupa kepentingan pemerintah tapi juga
          didukung sepenuhnya oleh masyarakat. Ada
                        kebutuhan dari masyarakat.”
pun menggelar lokakarya yang didukung Bappenas        menjadi hal yang diperlukan. Dalam kaitan ini,
melalui Pokja AMPL Nasional untuk memperkuat          keberadaan pokja AMPL daerah menjadi sangat
keorganisasian, dan dalam rangka persiapan uji coba   penting guna kepentingan tersebut.
Rencana Pengamanan Air (RPA) Sungai Cikapundung.
“Kegiatan ini merupakan langkah pionir di Indonesia   Kasubdit Penataan Ruang Kawasan, Direktorat
dan diharapkan menjadi suatu pilot percontohan bagi   Lingkungan Hidup, Ditjen Bina Pembangunan
kegiatan RPA di daerah lain,” kata Satori.            Daerah Kemendagri Wahyu Suharto mengatakan,
                                                      penguatan kelembagaan di level masyarakat harus
Menguatkan Kelembagaan di Masyarakat                  mengikutsertakan perangkat pemerintah dari
Bagaimana pun, kelembagaan berbasis masyarakat        bawah hingga ke atas. “Mereka (pemerintah) jangan
membutuhkan penguatan. Peningkatan kapasitas          ditinggalkan,” katanya.
18     Majalah Percik
       November 2012




     Ia menyebut, penguatan kelembagaan di level              Menurutnya, jika semenjak awal proyek dan
     masyarakat harus dimulai dari bawah. Soalnya di sana     terbentuknya lembaga di masyarakat itu melibatkan
     sudah ada dukungan rencana pembangunan jangka            pemerintah maka itu akan masuk dalam perencanaan
     menengah. Di level desa, ada ADD (alokasi dana desa)     pembangunan menengah desa. Soal keberlanjutannya,
     yang berfungsi untuk menguatkan kelembagaan di           secara otomatis akan dipikirkan oleh pemerintah baik
     masyarakat.                                              secara fisik bagaimana pemeliharaannya maupun
                                                              bagaimanakah penguatan kelembagaan di tingkat
     Menurut Wakil Ketua CPMU Pamsimas ini, selama ini        masyarakat itu sendiri. “Nah itu sendiri in line di desa
     pemerintah tidak dilibatkan. Seolah-olah tidak percaya   maka di camat selaku SKPD, dia bisa mengagendakan
     kepada mereka. “Padahal begitu projek ini selesai,       uangnya untuk membina ini,” jelasnya.
     kan harus bergulir di masyarakat. Mereka kan butuh
     bimbingan. Itulah fungsinya aparat desa, kecamatan       Perkembangan munculnya beberapa asosiasi/
     dan lain sebagainya,” jelasnya.                          himpunan terkait pengelolaan AMPL, menurut Wahyu,
                                                              cukup baik. Hanya saja ini akan timbul masalah
Majalah Percik
                                                                                                   November 2012   19




bagi asosiasi yang mereka berada di daerah yang           masyarakat itu mandiri, apalagi jika sarana yang
pemanfaatan sarana AMPL-nya rendah. Dalam kondisi         dibangun memang milik masyarakat. Namun, lanjut
seperti ini peran pemerintah menjadi penting untuk        Wahyu, hubungan organisasi tersebut dengan
mengintegrasikan mereka.                                  pemerintah di level bawah bisa dijalin untuk
                                                          kebutuhan mereka sendiri. Misalnya untuk mengajukan
Wahyu menjelaskan, air minum adalah hajat hidup           anggaran pemeliharaan. Soalnya anggaran dari
orang banyak. Dibutuhkan operasionalisasi dan             pemerintah hanya akan dialokasikan bagi perbaikan
pemeliharaan agar ada keterjaminan suplai bagi            sarana yang bersifat besar. “Nah di sinilah pemerintah
masyarakat. Di sinilah peran organisasi sangat penting.   desa melakukan pembinaan,” tutur Wahyu.


Tidak ada salahnya organisasi yang dibentuk               Keterlibatan pemerintah di level bawah ini juga untuk

       “Tidak ada salahnya organisasi yang dibentuk
          masyarakat itu mandiri, apalagi jika sarana
          yang dibangun memang milik masyarakat.
       Namun, hubungan organisasi tersebut dengan
              pemerintah di level bawah bisa dijalin”
20     Majalah Percik
       November 2012




     memantau keberlangsungan lembaga-lembaga                terus diadakan karena belum tentu masyarakat yang
     yang dibentuk oleh masyarakat tersebut. Mana yang       terlibat dalam tahap awal kemudian melanjutkannya
     kuat, mana yang lemah sehingga perlu dibantu.           pada tahap berikutnya. Pendampingan sendiri
     “Makanya jangan disalahpersepsikan bahwa masuknya       diperlukan dalam proses pemeliharaan dan
     aparat ke masyarakat itu untuk mengintervensi,          pengembangan.
     menkooptasi. Jangan dikatakan seperti itu tapi kita
     melihat bahwa ini kan pelayanan dasar, pemenuhan        Walhasil, kelembagaan di level masyarakat pun perlu
     kebutuhan pelayanan dasar itu wajib dilaksanakan oleh   dikuatkan dengan adanya keterlibatan pemerintah
     government,” katanya menjelaskan.                       sesuai levelnya. Integrasi antar pemerintah
                                                             dan masyarakat secara baik akan menjamin
     Mengenai penguatan kelembagaan di level masyarakat      keberlangsungan dari sarana yang dibangun.    Mujiyanto

     menurutnya, banyak cara yang bisa dilakukan.
     Di antaranya dengan pelatihan, selain dengan
     pendampingan. Bagaimana pun pelatihan ini harus
Majalah Percik
 November 2012   21
22   Majalah Percik
     November 2012




       Kata Mereka tentang POKJA


       Kelompok kerja air minum dan penyehatan lingkungan (Pokja AMPL) telah
       terbentuk di 32 provinsi dan banyak kabupaten/kota. Kiprahnya telah dirasakan
       oleh daerah dengan segala dinamikanya. Bagaimana pendapat para anggota
       pokja terhadap keberadaan pokja dan harapan mereka ke depan, berikut
       beberapa petikan pernyataannya.



                      Erwin Mawandy,
                      Kasubid Perumahan dan Fasilitas Umum Bappeda Kab. Tangerang Provinsi Banten

                      Pokja Sangat Positif
                      Keberadaan Pokja yang keanggotaannya lintas pemangku kepentingan, bagi kami
                      di daerah, tentunya sangat positif karena secara langsung maupun tidak, ternyata
                      mampu memberi kontribusi sekaligus dapat mempengaruhi kebijakan, strategi,
                      maupun program yang digulirkan oleh Pemerintah Daerah di dalam Rencana Kerja
                      Pemerintah Daerah (RKPD) khususnya terkait dengan sektor air minum dan sanitasi
                      yang selama ini seolah-olah menjadi isu yang kurang mendapatkan prioritas.

                      Ketersediaan Buku Putih Sanitasi dan Strategi Sanitasi Kota/Kabupaten sebagai
                      sebuah produk akademis dari pokja, faktanya saat ini mampu membuka horison kita
                      semua di daerah, bahwa masih banyak persoalan di sektor ini yang tentunya harus
                      segera dibenahi dengan pola-pola yang sistematis yang menempatkan masyarakat
                      sebagai subjek maupun objek utama dari solusi yang akan diberikan. Harapannya
                      adalah dokumen perencanaan ini menjadi milestone bagi pembangunan sektor air
                      minum dan sanitasi secara komprehensif di Kab. Tangerang.

                      Ke depan tentunya perlu sebuah affirmative action maupun langkah-langkah konkret
                      bagi pembangunan sektor sanitasi sehingga sektor ini bisa menjadi mainstream
                      pembangunan di daerah. Terkait hal tersebut, Pemkab Tangerang saat ini tengah
                      melakukan terobosan dengan menggulirkan Program Gebrak Pakumis (gerakan
                      bersama rakyat, atasi kawasan padat, kumuh, dan miskin) sebagai sebuah program
                      pro rakyat yang diharapkan secara terintegrasi mampu mengatasi persoalan
                      sanitasi dan air minum, serta lebih jauh lagi bisa menjadi tools bagi Pemda untuk
                      menuntaskan persoalan kemiskinan.

                      Tantangannya adalah bagaimana seluruh stakeholder yang terkait mampu secara
                      efektif berkoordinasi melalui program dan kegiatan yang dimiliki masing-masing
                      lembaganya dan menjadikan persoalan sanitasi sebagai musuh bersama yang harus
                      diperangi secara tuntas.
Majalah Percik
                                                                             November 2012   23



Idrus,
Sekretaris Bappeda Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu

Agar Lebih Aktif Lagi
Keberadaan Pokja AMPL sangat membantu dalam pembangunan sanitasi karena
bisa mengkoordinasikan lintas sektor. Sebenarnya kita baru mulai tahun ini. Itu
pun terjadi perubahan kegiatannya. Tapi studi EHRA sudah, Buku Putih juga insya
Allah, sebentar lagi selesai karena tinggal finishing. Bahkan beberapa paket kegiatan
sudah dimulai. Mungkin ke depan kalau nanti sudah jelas program kita, maka saya
harapkan Pokja AMPL lebih aktif lagi.




Alfino Rinaldi Arief,
Staf Bid Prasarana dan Pengembangan Wilayah Bappeda Prov Kalimantan Timur
Sangat Membantu Koordinasi

Sejauh ini keberadaan Pokja AMPL itu sangat membantu sekali, utamanya dalam hal
koordinasi. Karena ada multi sektor terlibat di dalamnya. Ada dari Pekerjaan Umum,
ada Kesehatan, ada Bappeda, ada juga dari Biro Humas dan Protokol, dll. Sehingga
yang tadinya program yang dilaksanakan secara sektoral, sekarang jadi multisektor
dan ada pertimbangan dari berbagai pihak.

Menurut saya, di daerah terutama Kalimantan Timur, Pokja AMPL ini belum seefektif
pokja-pokja yang sudah ada sebelumnya. Seperti Pokja Tata Ruang dan lainnya.
Sehingga kami harapkan Pokja AMPL ke depannya lebih eksis lagi untuk membawa
program di sektor kegiatan air minum dan penyehatan lingkungan itu ke arah yang
lebih baik.




Aswan Iskandar,
Staf Penyehatan Lingkungan Dinkes Kabupaten Mimika, Provinsi Papua
Bergerak Bersama

Menurut kami keberadaan Pokja AMPL sangat membantu sekali. Karena dengan
adanya Pokja AMPL ini kita sudah mulai bergerak bersama. Tadinya kan setiap
instansi bergerak sendiri-sendiri, sehingga target-target yang mau kita tuju itu tidak
bisa tercapai. Dengan adanya Pokja AMPL ini, akhirnya maksud dan tujuan kita itu
dapat tercapai.

Harapan kami di sini, mudah-mudahan di tahun 2013 Kabupaten Mimika masuk
menjadi anggota Program Percepatan Sanitasi Permukiman (PPSP). Karena sekarang
ini kita sudah melaksanakan program-program Pokja AMPL dan studi EHRA juga.
24   Majalah Percik
     November 2012




                      Era Sukma Munaf Dt Mangkudum,
                      Kabid Transmigrasi Dinsosnakertrans Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat
                      Achievement-nya agar Lebih Baik

                      Sampai sekarang keberadaan Pokja AMPL cukup membantu. Sebelum adanya
                      Pokja AMPL kita memang kesulitan mencapai langsung ke masyarakat. Tapi dengan
                      adanya Pokja AMPL bisa lebih mudah mencapai masyarakat. Saya berharap ini bisa
                      dipertahankan. Dan kalau bisa achievement-nya agar lebih baik, sehingga kawan-
                      kawan yang di Pokja AMPL dapat sepenuhnya menjalankan koordinasi dengan
                      beberapa institusi terkait. Baik itu dangan Bappeda, PU dan lainnya.




                      Mulyani,
                      Pokja AMPL Jawa Timur
                      Saling Mendukung

                      Keberadaan Pokja AMPL sangat membantu pembangunan sanitasi di Jawa Timur.
                      Satu sama lain saling mendukung antara SKPD satu dengan SKPD lain memang
                      saling mendukung. Sesuai dengan RPBN P sampai tahun 2014 memang sanitasi
                      menjadi prioritas. Ke depannya kita tetap melanjutkan PPSP ini bekerja sama dengan
                      pemerintah pusat dan pemerintah daerah.




                      Muhammad Syakirin Selian,
                      Staf Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kab Aceh Utara, NAD
                      Kerja samanya Baik

                      Alhamdulillah sampai sekarang, kita dengan orang yang ada di Pokja AMPL
                      kerjasamanya baik dalam semua hal. Pokja AMPL kadang-kadang membimbing
                      kita, mem-back up kita. Saya lihat orang-orang Pokja AMPL memang antusias untuk
                      itu. Apalagi sekarang sedang mempersiapkan Buku Putih PPSP jadi memang saling
                      berkaitan. Harapan saya ke depannya kerja sama lebih baik lagi dan lebih banyak lagi
                      melibatkan lintas sektoral yang memang identik misinya itu untuk menyejahterakan
                      dan memakmurkan masyarakat di Aceh Utara. Karena sampai saat ini baru 35-40
                      persen masyarakat Aceh Utara yang dapat akses sanitasi yang layak.
Majalah Percik
 November 2012   25
26     Majalah Percik
       November 2012




                                                Handi B Legowo,
                                                Tim Pengarah Jejaring AMPL, Tokoh Pendiri Pokja
                                                AMPL Nasional




     Pokja Mampu Satukan
     Berbagai Kepentingan
     Bagaimana peran jejaring               harus kita lakukan. Juga kita bisa     pribadi.
     AMPL dalam mendukung                   berbagi tugas, tentu sesuai dengan
     pembangunan AMPL?                      bidang dan keahlian masing-            Bagaimana Anda melihat
     Selama ini ternyata banyak             masing. Dari situ kita merasakan,      perkembangan pokja selama
     lembaga yang bergerak di bidang        beban yang kita pikul jadi lebih       ini?
     AMPL. Awalnya mereka bergerak          ringan karena yang ‘menanggung         Kita punya bantuan dana dari
     sendiri-sendiri. Punya target dan      beban’ banyak pihak. Persoalan-        Belanda atau Australia, dan
     sasaran masing-masing. Ada juga        persoalan yang kita hadapi pun bisa    kita bikin kebijakan waktu
     yang sasaran mereka beririsan satu     lebih mudah untuk dipecahkan           itu yakni kebijakan yang
     dan yang lain. Nah, ini kan potensi.   karena semua ikut memikirkan.          berbasis masyarakat. Setelah
     Kalau itu kemudian disinergikan                                               itu, kebijakan tersebut barulah
     melalui jejaring atau networking,      Dan secara periodik atau insidental,   diimplementasikan. Awalnya kita
     pasti hasilnya akan jauh lebih baik.   kita bertemu untuk membicarakan        memiliki semacam pokja. Itu pun
     Dari situlah awalnya kita memulai.     banyak hal. Dari yang spesifik         tidak ada SK-nya. Kalau pun ada
                                            maupun yang umum. Jejaring             SK, itu baru sekarang-sekarang
     Perkembangannya?                       ini menjadi wadah yang efektif         saja. Dengan adanya SK itu kita
     Positif. Dengan jejaring, kita bisa    dalam menjalin sinergi semua yang      berkumpul karena kesamaan
     saling bertukar pengalaman dan         bergerak di bidang AMPL, baik          kepentingan. Akhirnya kita bikin
     saling berdiskusi tentang apa yang     pemerintah, LSM, swasta, maupun        kebijakan untuk kepentingan
Majalah Percik
                                                                                                     November 2012   27




                                                                             demokratislah. Dari long list,
                                                                             bikin short list, dipilih tiga lokasi
                                                                             unggulan itu, dikasih formulir dan
                                                                             disuruh melakukan assessment.
                                                                             Akhirnya ditunjuk lokasi yang
                                                                             akan menjadi lokasi sanitasi
                                                                             yang berbasis masyarakat itu.
                                                                             Karena masyarakatnya memang
                                                                             berminat, mereka mau. Jadi
                                                                             mulai dari pemberdayaan sampai
                                                                             pembentukan PSM-nya itu
                                                                             didampingi.


                                                                             Belajar dari sana, kita bersama
masyarakat. Datanglah grant,           selesai-selesai karena banyak         teman-teman belajar konsep itu,
hibah, yang dikeluarkan World          kendala. Akhirnya teman-teman         kita terapkan. Ada terobosan.
Bank bersumber dari Australia atau     berjalan dengan yang berbasis         Kenapa dikatakan demikian
Belanda.                               masyarakat. Mulai 2003 kita           karena kalau kita membangun
                                       membikin pilot.                       sanitasi yang skala besar, skala
Siapa yang memulainya?                                                       kota yang konvensional, kita
Awalnya ya itu, tadinya kita sama-     Nah pilot itu dikerjain oleh World    mesti mulai dari master plan. Nah
sama saja. Kamu ngurus air minum,      Bank yang berasosiasi dengan BEST     begitu ada desain, plus Amdal,
kamu ngurus sanitasi, kumpullah        dan Bali Fokus. Dari sanalah mereka   skalanya kota, lama, mungkin 3-4
kita ini. Akhirnya karena ada inpres   men-develop pendekatan baru ini.      tahun baru implementasi. Itupun
dari Bappenas, ada kemendagri, ada     Nah mereka melaksanakan pilotnya      investasinya besar banget. Satu kali
PU, ada kesehatan, terakhir ada LH,    pada 2003-2004 di Bali dan Jawa       membangun itu paling murah Rp
perindustrian, keuangan juga ada,      Timur. Ada tujuh lokasi. Tahun 2005   300 juta, Rp 300 milyar untuk satu
nah itulah akhirnya timbul gagasan     kita replikasi lagi di Yogyakarta,    kota, itu minimumnya. Karena di
itu. Setelah reformasi tahun 1998,     Jawa Tengah, dan Jawa Timur           bawah itu bank tidak tertarik. Itu
nah timbullah kebijakan berbasis       dengan menggunakan dana inpres.       yang kayaknya nilai bagi mereka
masyarakat. Prinsipnya bottom up,      Nah dari situlah kita mempunyai       sedanglah. Gak mungkin kan?
meski ada ada top down-nya.            konsep-konsep.                        Masa kita harus ngutang terus sih.
                                                                             Sementara kita punya target.
Selain itu, kita susun pula yang       Saya lihat mulai dari persiapan,
berbasis institusi. Tapi itu belum     pemilihan lokasi, mereka sudah        Nah ternyata masyarakat punya
28     Majalah Percik
       November 2012




     peran. Jadi antara yang sistem       misalnya komunal, atau perpipaan      dari NGO-nya sendiri atau mungkin
     setempat sampai kepada sistem        skala kecil, MCK plus dan lainnya.    masyarakatnya sendiri.
     perpipaannya, di tengah-tengah       Masyarakat kita kasih teknologi,
     inilah Sanimas itu, yang dikelola    dijelasin untung ruginya, silakan     Fungsi NGO-nya?
     oleh masyarakat,                     mereka memilih. Biasanya mereka       Mereka yang melatih masyarakat,
                                          ini didampingi fasilitator.           dan tentu mereka dibiayai.
     Nah, bagaimana masyarakat
     dikuatkan dalam hal itu?             Sebelum mereka memilih, biasanya      Tujuan dari model pendekatan
     Nah karena kita punya target tadi,   sudah terbentuk dulu KSM-nya          ini apa?
     kita terobos karena kita berbasis    (Kelompok Swadaya Masyarakat)         Kita ingin masyarakat terlibat sejak
     masyarakat. Masyarakatnya kita       tadi. Nah itulah yang memfasilitasi   awal. Mengapa? Kalau dari awal
     picu dan dia mau. Ini akan jadi      antara masyarakat sama dan            terlibat seperti itu, seperti bikin
     cepat. Masyarakat bisa menentukan    pemberi donornya. Nah duit itu        anak, pasti ia akan dipelihara.
     sendiri pilihan teknologi yang       dulu sumbernya macam-macam            Tidak mungkin ditelantarkan. Jadi
     mereka mau sesuai dengan             dari pusat, dari provinsi, dari       filosofinya adalah bagaimana
     kapasitas yang mereka miliki. Ada    kabupaten/kota, mungkin juga          memunculkan rasa memiliki. Ya
Majalah Percik
                                                                                                      November 2012       29




disayang karena terlibat. Yang kita   sumber dana sendiri.                      disepakati untuk menambah lagi
ingin picu, itu kan sebetulnya.                                                 menjadi 100. Terbayang bagaimana
Selama ini kan mereka cuma            Tapi pendekatannya ke sana. Jadi          mempersiapkannya. Gimana
nonton, penonton aja. Misalnya        prinsipnya kalau mulai dari awal          melatih fasilitatornya.
pemerintah bangun, ya gitu, lihatin   dia terlibat pasti tidak akan telantar.
aja, protes, kok rusak kok kayak      Tapi kalau ditanya manfaat ya itu         Bagaimana dengan kelembagaan
gini, karena mereka tidak merasa      tadi, banyak sekali manfaatnya,           yang ada, apakah sudah mampu
membangun, tidak ikut, tidak          dan itu bisa menutup celah-celah          memelihara dan mengelola sarana
merasa memiliki.                      yang kita tidak bisa capai selama ini.    yang ada?
                                      Signifikan sekali.
Tapi kalau mulai dari tenaga                                                    Secara umum, keterlibatan
kerjanya, materialnya, lahannya,      Nah itu kan dana awalnya                  masyarakat cukup baik. Dan
mereka akan merasa bahwa itu          dari pemerintah, terus untuk              dengan melibatkan mereka dari
barang kita bersama, jadi kalau       berikutnya selalu begitu atau             awal, rasa memiliki itu muncul.
rusak, dipelihara dan bangunan itu    mandiri?                                  Hanya saja perlu mereka kita
bagus-bagus. Banyak yang seperti      Nggak, sampai tahun 2005 itu              dampingi agar mereka tetap
itu, ada di 500 sekian lokasi lah.    kita pakai dana investor terbatas,        memiliki kapasitas dan terjaga
Ada di seluruh Indonesia, banyak      untuk tujuh atau delapan lokasi.          keberlangsungannya.       Joko Prasetyo
itu. Kalau di Jakarta justru tidak    Begitu 2006 saya ingat, jumlah itu
ada, mungkin mereka tidak tertarik    direplikasi dengan lebih besar lagi.
sama itu. Mungkin mereka punya        Dalam pertemuan itu, akhirnya
30    Majalah Percik
      November 2012




                                             Asep Warlan Yusuf,
                                             Guru Besar Hukum Lingkungan Unpar Bandung


     Tren ke Depan,
     Perkuat Lembaga Swadaya
     Keiikutsertaan masyarakat sangat penting dalam pembangunan. Dengan keterlibatan mereka dalam
     pembangunan, mereka akan merasa memiliki dan kemudian akan menjaganya.

     Model pelibatan masyarakat ini menjadi kecenderungan (tren) setelah sebelumnya pembangunan
     cenderung top-down. Muncullah berbagai organisasi swadaya yang bergerak secara mandiri. Nah,
     bagaimana agar lembaga-lembaga swadaya ini kiprahnya semakin baik di tengah masyarakat dan
     berdaya? Berikut petikan wawancara Percik dengan Asep Warlan Yusuf, guru besar hukum lingkungan
     Universitas Parahyangan Bandung yang juga giat dalam komunitas peduli terhadap air minum dan
     penyehatan lingkungan.



     Bagaimana dengan peran            yang sifatnya kaku terikat         swadaya itu ketimbang
     lembaga swadaya?                  oleh perundang-undangan            mengandalkan lembaga-lembaga
     Lembaga swadaya justru lebih      tetapi lebih pada fungsional.      pemerintahan resmi.
     mempunyai kiprah yang jelas dan   Sekarang orang lebih melihat
     terukur kepada masyarakatnya.     pada: ada tidak fungsinya?Ada      Contoh lembaga swadaya
     Sehingga hemat saya, jangan       tidak manfaatnya? Bagaimana        dimaksud?
     sampai justru lembaga-lembaga     pertanggungjawabannya? Itu         Lembaga yang pernah saya ikut
     swadaya masyarakat yang lebih     jadi jauh lebih penting daripada   saja ya. Ada Gemricik di Bandung
     banyak berkiprah ketimbang        sekadar formal.                    dan Mitra Cai di Sukabumi. Itu
     lembaga formal pemerintah.                                           menurut saya sebagai lembaga
                                       Tren ke depannya saya lebih        swadaya masyarakat yang sudah
     Karena sekarang, pendekatannya    melihat pada bagaimana             berkembang untuk memelihara
     bukan lagi kelembagaan formal     memperkuat lembaga-lembaga         sumber mata air, untuk memelihara
Majalah Percik
                                                                                              November 2012   31




sungai. Menurut hemat saya,       ya. Artinya, punya program sendiri,    menjadi sebuah sungai yang jauh
mereka sudah bekerja dari dulu    punya pendanaan sendiri. Bahkan        lebih baik dari pada sekarang.
juga.                             tak jarang mereka melaksanakan
                                  sesuatu yang tidak dikerjakan          Sedangkan untuk pelestarian
Karena mereka sadar betul kalau   pemerintah. jadi sebetulnya mereka     Sungai Citarum, ada Warga Peduli
tidak dipelihara akan timbul      jauh lebih punya manfaat dan           Lingkungan (WPL). WPL berusaha
musibah bagi masyarakat. Maka     pengaruh kepada masyarakat dan         mengokohkan kebersamaan
mereka berinisiatif membangun     lingkungan air ketimbang lembaga       dan kapasitas untuk melakukan
kemitraan itu. Dibangunlah        pemerintahan.                          kegiatan nyata pemulihan,
keguyuban dengan masyarakat                                              pengelolaan, dan pelestarian
lainnya.                          Contoh kongkritnya?                    lingkungan sekitar Citarum. Salah
                                  Gemricik, misalnya. Itu saya kira      satunya melalui program Eco
Bagaimana koordinasi              sudah jelas, saya lihat sudah banyak   Pesantren.
lembaga-lembaga tersebut?         yang diperbuat Gemricik untuk bisa
Merekakan punya aturan sendiri    mengembangkan Cikapundung              Penyadaran lingkungan Sumber
32     Majalah Percik
       November 2012




     Daya Air (SDA) berbasis alam          lembaga resmi pemerintah, tetapi      Kalau dana?
     ini  melibatkan santri-santri  dari   yang pasti lembaga swadaya jauh       Kalau itu ada problem. Karena
     pesantren di sekitar aliran sungai    lebih efektif dalam pendayagunaan     bagaimana pun juga tanpa ada
     Citarum. Pendekatan terhadap          itu. Dan di beberapa negara juga      pembiayaan, kerja tidak optimal.
     tokoh-tokoh masyarakat seperti        ternyata lembaga swadaya yang
     ustad dan kyai menjadi kunci          bekerja untuk itu. Pemerintah         Agar pendanaan lebih rutin?
     menumbuhkan kesadaran                 hanya memberikan fasilitas            Ada tiga sumber pendanaan.
     melestarikan lingkungan. Misalkan,    perizinan dan pendanaan.              Pertama, sumber pendanaan
     ketika shalat Jumat pesan-pesan                                             dari pemerintah, bisa APBN atau
     lingkungan senantiasa disisipkan,     Apakah dalam menjalankan              APBD. Dananya ada yang hibah
     tentu saja dengan mengutip hadits-    program-programnya, lembaga           atau dicangkokkan pada sebuah
     hadits serta  akhlak Rasulullah       swadaya ini mengalami kendala         dinas yang terkait dengan kegiatan
     terkait dengan lingkungan.            advokasi?                             itu. Jadi ada kegiatan bersama
                                           Menurut saya pada umumnya             masyarakat menggunakan dana
     Jadi, saya tanpa menafikan            tidak. Karena mereka bekerja sesuai   proyek itu yang diambil dari APBN
     keberadaan dan peranan yang           dengan mekanisme dan kebiasaan        atau APBD.
     telah dan sedang dilakukan oleh       masyarakat.
Majalah Percik
                                                                                                November 2012     33




Kedua, sumber pendanaan dari         pengetahuan, pengalaman,              perusahaan dan pemerintah. Itu
perusahaan yang diambil dari CSR.    pengaruh dan keberpihakan             penting juga untuk menguatkan
Dana tersebut juga bisa digunakan    kepada lingkungan, itu akan lebih     lembaga.
untuk pemberdayaan lingkungan.       bagus sebagai sarana untuk bisa
                                     mengembangkan kinerja lembaga.        Keempat, mengembangkan
Ketiga, iuran anggota dan            Itulah sebabnya mengapa Gemricik      partisipasi masyarakat. Jadi
sumbangan tidak tetap dari           merekrut sebanyak mungkin para        lembaga tersebut memfasilitasi dan
anggota.                             ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu   masyarakat yang berbuat. Sehingga
                                     yang berpihak kepada lingkungan.      ada partisipasi dan kontribusi. Joko
Namun, selama ini kan pendanaan                                            Prasetyo

masih sukarela, dipungut dari para   Kedua, kelembagaan yang
anggotanya. Atau ada sumbangan       terorganisasi dengan baik. Tetapi
dari relasi pengusaha, tetapi itu    yang basisnya bukan seperti pada
kan tidak rutin. Berbeda kalau       pasal tetapi pada orang. Alias,
dianggarkan oleh APBD.               organisasi berbasis pengetahuan.
                                     Karena bagaimana pun juga orang-
Bagaimana agar lembaga               orang yang memiliki pengetahuan
di level masyarakat ini lebih        ini memerlukan wadah untuk
berdaya lagi?                        berkiprah.
Ada empat faktor yang harus
ditingkatkan. Pertama, SDM.          Ketiga, membangun networking
SDM yang bagus, yang punya           atau jejaring dengan masyarakat,
34    Majalah Percik
      November 2012




     Kelembagaan Kuat,
     Masyarakat Peduli
     Tantangan pembangunan AMPL bersifat dinamis. Perlu upaya terus menerus agar
     kelembagaan AMPL kuat dan berkesinambungan. Di samping itu, masyarakat
     pun perlu ditingkatkan kesadarannya untuk menyukseskan pembangunan AMPL.
     Semua itu tak bisa dilepaskan dari komitmen eksekutif di levelnya masing-masing
     untuk peduli terhadap sektor ini. Bagaimana agar kelembagaan yang ada kuat,
     eksekutif peduli, dan masyarakat pun tergerak? Berikut pendapat orang-orang
     yang selama ini bergelut di bidangnya.
Majalah Percik
                                                                                                November 2012     35




                                                        Kelima, setelah Pokja terbentuk dan mendapat
                                                        dukungan, Pokja harus kompak. Untuk
                                                        mengompakkan, harus ada pihak luar. Misal, seperti
                                                        yang PPSP kembangkan itu kan ada fasilitator.
                                                        Tugas fasilitator ada dua yakni, pertama, untuk
                                                        mengompakkan semua elemen Pokja agar bisa
                                                        bekerja sama dengan baik. Kedua, agar mempunyai
                                                        pengetahuan dan ketrampilan untuk menjalankan

                                                        tupoksi Pokja.
Avianti Zulaicha,
Konsultan Kelembagaan

Agar Kelembagaan di Level
Pemda Kuat
Setidaknya ada lima tips agar kelembagaan di level
Pemda kuat.

Pertama, Pokja harus representasi dari dinas-dinas
terkait serta LSM yang menangani sanitasi.

Kedua, perwakilan dari setiap dinas setidaknya          Alwis Rustam,
                                                        Konsultan Advokasi
dua orang, satu senior satu junior. Senior, secara
pengalaman dan keilmuan memadai tetapi dari segi
waktu, ‘tidak punya’ waktu. Sedangkan junior atau
                                                        Agar Eksekutif Peduli AMPL
tenaga muda, dari sisi pengalaman dan pengetahuan       Tak tahu maka tak peduli. Maka agar eksekutif peduli
memang kurang, tetapi dari sisi waktu, lebih punya      AMPL, mereka harus mendapatkan informasi terkait
waktu. Sehingga dalam berbagai meeting yang             AMPL. Setidaknya ada empat upaya yang dapat
memakan waktu bisa dikerahkan juniornya, namun          dilakukan agar eksekutif tahu dan peduli mengingat
dalam hal-hal strategis, senior wajib hadir.            selama ini kan yang tahu dan peduli itu pada
                                                        umumnya masih di tataran Kabid dan staf.
Ketiga, harus mendapatkan support dari Bupati/
Walikota.                                               Pertama, harus diciptakan momentum dan event yang
                                                        tersedia dan reguler untuk para walikota/bupati, sekda,
Keempat, perlu diperhatikan nomenklatur Pokja. Karena
                                                        kepala Bappeda dan kepala Satuan Kerja Perangkat
itu akan memengaruhi kepada sistem penganggaran.
                                                        Daerah (SKPD).
Kelihatannya sepele, tetapi di berbagai tempat
memengaruhi dalam penganggaran. Supaya kegiatan-        Kedua, pastikan pesan dan salurannya sampai ke para
kegiatan dapat diimplementasikan kan harus didukung     eksekutif tersebut. Agar informasi perencanaan dan
oleh anggaran.
36     Majalah Percik
       November 2012




     kegiatan itu tidak melulu di tim teknis yang di bawah    daerah untuk dievaluasi di akhir pemerintahannya
     seperti kabid dan staf saja. Tetapi harus sampai juga    sebagai tolak ukur keberhasilan kinerja kepala daerah
     kepada eksekutif. Jadi problem advokasi itu ternyata     tersebut.
     adanya di internal dinas. Kesulitan dari staf kepada
     pimpinannya. Apakah pimpinannya itu kepala dinas         Kedua, memberikan advokasi yang terus menerus.
     atau sekda atau walikotanya. Jadi yang tidak kalah       Secara teknis khususnya kita kawal saat membahas
     penting adalah advokasi komunikasi internal ke atas      Kebijakan Umum Anggaran dan Pagu Anggaran
     dibanding dengan ke publik.                              Sementara setiap bulan Juli-Agustus.

     Ketiga, Pemda dan Pokja AMPL perlu men-support           Dengan dua cara itulah kita dapat memperoleh dana
     asosiasi eksekutif yang sudah ada. Misal, men-support    yang cukup dari Pemda untuk menjalankan program-
     Asosiasi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) atau   program AMPL.

     bersinergi dengan aliansi-aliansi semacamnya.




     Amrizal,                                                 Wiwit Heris,
     Konsultan Keuangan                                       Konsultan Komunikasi


     Agar Pemda Alokasikan                                    Agar Prilaku Masyarakat
     APBD untuk AMPL                                          Berubah
     Ada dua jalur yang dapat digunakan agar Pemda mau        Mengubah prilaku masyarakat itu tentu tidak bisa
     mengalokasikan APBD untuk membiayai program-             dilakukan dalam waktu sesaat. Tiba-tiba mereka
     program sanitasi dan pelestarian sumber air. Jalur       kita ajak dalam satu action atau tindakan “ayo kita
     pertama dapat dilakukan saat terpilihnya kepala daerah   berbuat begini” tetapi mereka belum paham, tidak
     yang baru dan jalur kedua dilakukan apabila program      akan menyelesaikan masalah. Maka setidaknya ada
     AMPL baru dimulai di tengah kepemimpinan seorang         beberapa langkah yang harus dilakukan. Di antaranya
     kepala daerah.                                           adalah:

     Pertama, agar mendapatkan kepastian pendanaan            Pertama, lakukan survei. Dalam konteks perubahan
     dalam jangka lima tahun ke depan maka konteks AMPL       prilaku, ketika kita mau mengubah prilaku mereka
     harus betul-betul tercantum dalam RPJMD-nya terlebih     itu bukan berdasarkan pemikiran kita sendiri. Tetapi
     dahulu. Dikawallah oleh kita agar sanitasi, penyehatan   berangkat dari apa yang mereka pikirkan. Oleh karena
     lingkungan, pelestarian sumber air masuk dalam           itu perlu dilakukan survei prilaku. Sehingga kita tahu
     RPJMD. Karena RPJMD adalah janji politik dari kepala     mengapa mereka memiliki kebiasaan sanitasi yang
                                                              buruk itu apakah karena pengetahuannya (knowledge)
Majalah Percik
                                                                                                     November 2012       37




yang salah tentang sanitasi; karena sikapnya (afective)   yang memang memiliki tupoksi di bidang sanitasi dan
atau karena psikomotoriknya (practice). Karena masih-     pelestarian sumber air. Pemda tersebut melakukan
masing masalah itu penangananya berbeda.                  intervensi untuk memperkuat institusi yang sudah
                                                          ada bukan untuk menyainginya. Intervensi tersebut
Kedua, kita harus benar-benar bisa menunjukkan            setidaknya ada tiga.
bahwa program kita itu berorientasi pada audiens atau
target sasaran. Jadi kita betul-betul bisa menunjukkan    Pertama, umpanya di setiap Puskesmas itu sudah ada
suatu manfaat bagi mereka kalau mereka mau                sanitarian yang memiliki tugas penyehatan lingkungan.
mengubah prilaku dalam bersanitasi.                       Mereka diperkuat dengan diberikan instrumen-
                                                          instrumen yang lebih tepat guna. Contohnya, skill
Ketiga, mereka harus dijadikan subjek, bukan              pemberdayaan, skill fasilitasi, skill komunikasi, lalu tips-
objek. Artinya, mereka harus dilibatkan sejak awal        tips yang bersifat teknik tertentu.
perencanaan, pembangunan hingga pemeliharaan.
Sejak awal, diajak bicara, diberikan kesempatan untuk     Kedua, berikan intensif yang jelas kepada para
menyampaikan pendapat, prilaku mereka akan lebih          sanitarian. Karena intensif dapat menciptakan
cepat berubah. Menurut pengalaman saya begitu.            sanitarian yang rajin.
Sehingga mereka itu sudah tahu sejak awal bahwa
perubahan prilaku mereka terkait sanitasi itu sangat      Ketiga, kinerja lembaga juga harus diapresiasi oleh
penting.                                                  pimpinan daerah setempat. karena setiap orang akan
                                                          merasa diapresiasi jika prestasinya itu diakui oleh
Maka proses itu akan menjadi proses yang                  pimpinan. Maka harus diciptakan sebuah mekanisme
terinternalisasi. Mereka tidak sebagai objek              reward oleh pimpinan. Supaya yang bekerja baik itu
pembangunan tetapi sebagai subjek. Berdasarkan            bisa mempertahankan dan yang bekerja buruk bisa
pengalaman saya, kalau mereka dijadikan objek justru      merasa tidak enak. Contoh paling ekstrimnya seperti
mereka lebih banyak menolak.                              Jokowi berkeliling memberi raport siapa yang bernilai
                                                          biru atau siapa yang bernilai merah. Kemudian di-
                                                          display. Yang raportnya merah pasti tidak enak. Karena
                                                          semua orang tidak ingin berada di ranking terakhir. Joko
                                                          Prasetyo




Devi Setiawan,
Community Development Specialist

Agar Program Berjalan
Berkesinambungan
Peran kelembagaan agar program berjalan
berkesinambungan tentu saja harus melibatkan
pemerintah daerah setempat dengan setiap institusi
38   Majalah Percik
     November 2012




                 rah MPL
              Kip ja A
              Pokvinsi NTT
              Pro
                                                                 MPL-BM
                                                          ntang A
                                                  2012 Te
                                          0 Tahun
                                    omor 1
                           ubernur N
                     uran G
            sun Perat
       Menyu
Majalah Percik
                                                       November 2012   39




Mungkin baru Provinsi Nusa Tenggara Timur yang memiliki
Peraturan Gubernur Tentang Air Minum dan Penyehatan
Lingkungan-Berbasis Masyarakat (AMPL-BM). Keluarnya Pergub ini
tidak lepas dari inisiasi Kelompok Kerja AMPL provinsi tersebut.


Lahirnya Pergub ini berawal dari pembicaraan di pokja tentang
pentingnya provinsi memiliki peraturan yang khusus mengatur
soal AMPL-BM. Wacana yang digagas itu kemudian terus berlanjut
hingga mencapai kesepakatan untuk diwujudkan.


Pokja yang terdiri atas perwakilan dari Bappeda, fasilitator, dan
PO Unicef kemudian melakukan konsultasi dengan DPRD untuk
membahas peraturan apa yang cepat dan sesuai dengan
kebutuhan. Maka pilihannya adalah Peraturan Gubernur tentang
AMPL.


Setelah itu, proses pelaksanaannya pun dimulai. Di bulan Januari
2012 semua perwakilan SKPD dan mitra terkait dengan AMPL
diundang rapat. Muncul kesepakatan tim yang akan menyusun
Peraturan Gubernur dan SK Pokja AMPL Tahun 2012. Tim mulai
bekerja pada 24 Januari 2012.


Sebagai langkah awal, tim menghasilkan Draft SK Pokja AMPL
sebagai revisi SK sebelumnya. Bersamaan dengan itu Konsep
Peraturan Gubernur tentang AMPL mulai dibahas. Hasil ‘corat-coret’
konsep Pergub kemudian disebarkan melalui mailist AMPL untuk
memperoleh masukan. Tak sampai seminggu, pasal per pasal telah
mendapatkan masukan. Hasilnya kemudian disebarkan lagi melalui
mailist.


Untuk memperkuat dan memperdalam peraturan tersebut,
kunjungan lapangan ke beberapa lokasi pun diadakan. Mereka yang
ikut turun ke lapangan adalah empat orang perwakilan dari DPRD
Provinsi NTT ( Komisi A,B,C dan D), Perwakilan Bappeda, Dinkes,
Dinas Pekerjaan Umum, Biro Hukum, Biro Kesra, BLHD, BLUD-SPAM,
40     Majalah Percik
       November 2012




     dan seluruh tim penyusun Pergub    serta Kelompok Pendanaan.            – BM Provinsi NTT diajukan untuk
     AMPL.                              Apa yang didapati di lapangan        dikoreksi lebih lanjut oleh Biro
                                        kemudian disinkronisasi dengan       Hukum Setda Provinsi NTT. Tapi
     Hasilnya kemudian didiskusikan     draft yang ada.                      draft itu dikembalikan lagi dengan
     dalam lima kelompok yakni                                               mendapatkan masukan dan harus
     Kelompok Kelembagaan, Kelompok     Tak sampai sebulan, draft SK Pokja   diperbaiki untuk memperkuat
     Sarana, Kelompok Regulasi,         AMPL Provinsi NTT dan Draft          subtansinya serta harus dilakukan
     Kelompok Monitoring dan Evaluasi   Peraturan Gubernur tentang AMPL      konsultasi publik untuk menambah
Majalah Percik
                                                                                             November 2012   41




masukan dan mempertajam draft
Pergub tersebut.
                                       Peraturan Gubernur NTT
Pada 6 Maret 2012, Tim Penyusun        Nomor 10 Tahun 2012 Tentang
menyelenggarakan Konsultasi
Publik PerGub AMPL-BM Provinsi
Nusa Tenggara Timur dengan             Pembangunan
peserta 75 orang dengan berbagai
unsur. Ada perwakilan SKPD,            AMPL-BM di
anggota legislatif, lembaga profesi,
serta pemerhati AMPL. Hasilnya,        Provinsi NTT
draft itu direvisi kembali dan
kemudian diajukan ke Biro Hukum.       Sasaran: Terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui
Setelah itu ada audiensi dengan        pembangunan air minum dan penyehatan lingkungan –
Biro Hukum membahas substansi.         berbasis masyarakat yang berkualitas, berkuantitas, sistematis
Draft Pergub AMPL-BM setelah           dan berkelanjutan
diperiksa, bisa diproses untuk
ditindaklanjuti agar dapat disetujui   Garis Besar Isi:
oleh kepada Gubernur Provinsi               Peningkatan akses terhadap fasilitas air minum yang aman
NTT dengan sedikit perbaikan di             dan sanitasi yang layak
sisi templetnya agar sesuai standar         Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
penyusunan yang berlaku.                    Peningkatan kapasitas/ Kelembagaan pengelolaan
                                            pembangunan sektor AMPL di tingkat pemerintah dan
Akhirnya, Peraturan Gubernur                masyarakat
yang telah disusun oleh tim secara          Peningkatan penganggaran untuk pengelolaan sarana dan
partisipatif yang melibatkan                prasaran yang berkelanjutan
semua pihak yang terkait dapat              Pengendalian dan evaluasi pada pelaksanaan
ditindaklanjuti untuk disetujui dan         pembangunan AMPL-BM berbasis Desa/Kelurahan
ditandatangani oleh Gubernur                Penciptaan kondisi yang kondusif melalui pengembangan
Provinsi Nusa Tenggara Timur.               kebijakan dan kemitraan dengan seluruh pemangku
Wisnu/Mujiyanto                             kepentingan
42     Majalah Percik
       November 2012




     Horizontal Learning,
     Berbagi Kesuksesan ala

     AKKOPSI
     Sudah bukan zamannya lagi instruksi-instruksi untuk    antara kabupaten/kota dan provinsi tentang
     meraih kesuksesan. Ada jalan lain yang lebih efektif   pelaksanaan PPSP dan pembangunan sektor sanitasi
     yakni dengan berbagai kesuksesan oleh mereka           sesama peserta PPSP yang juga sebagai anggota
     yang sudah berhasil terlebih dahulu. Cara ini lebih    AKKOPSI. Kedua, pembelajaran horizontal, termasuk
     meyakinkan karena langsung dari yang sudah             forum pertukaran pengalaman dan pengetahuan,
     meraihnya.                                             terbukti sangat efektif sebagai upaya peningkatan
                                                            kinerja dan inisiatif pembangunan. Ketiga, advokasi
     Itulah sebabnya Aliansi Kabupaten/Kota Peduli          secara parsuasif di internal sesama anggota AKKOPSI
     Sanitasi (AKKOPSI) memilih model horizontal learning   merupakan upaya alternatif yang memperkaya dan
     sebagai ajang untuk mengadvokasi daerah-daerah di      menjawab kebutuhan advokasi pembangunan sanitasi
     Indonesia dalam rangka mendorong pencapaian PPSP       yang sentralistis (top-down dari pusat ke daerah)
     (Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman) di        selama ini.
     Indonesia.
                                                            Dalam program tersebut, bupati/walikota anggota
     Ketua Umum AKKOPSI Bambang Priyanto (Walikota          AKKOPSI mengisi kegiatan itu untuk menguatkan
     Jambi) dan Sekretaris Umum Josrizal Zain (Walikota     komitmen dalam pencapaian PPSP. Pada bagian
     Payakumbuh) menekankan tiga alasan utama yang          forum horizontal learning, para champions dan sosok
     mendasarinya perlunya implementasi program kerja       teladan akan saling berbagi pengalaman dalam
     advokasi dan horizontal learning oleh AKKOPSI.         penguatan kelembagaan (provinsi dan kabupaten/
                                                            kota) dan proses penyelesain produk: Buku Putih,
     Ketiga alasan itu, pertama, adanya kebutuhan           Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota dan Memorandum
     pertukaran pengetahuan dan pengalaman di               Program Sektor Sanitasi di daerah.
Majalah Percik
                                                                                                    November 2012   43




Program ini telah dimulai. Manado      Kamal, Kepala Bappeda Kota            “Kita dididik bagaimana
menjadi kota pertama pelaksanaan       Payakumbuh.                           membuat perencanaan terpadu
kegiatan ini. Setelah Manado giliran                                         komprehensif dan tidak ditutup-
lima kota lainnya yakni Palembang,     josrizal menyampaikan                 tutupi. Selain membuat visi dan
Serang, Bandung, Semarang, dan         pengalamannya bergelut dalam          misi kita juga membuat target dan
Makassar.                              bidang air minum dan sanitasi. Ia     fokus,” kata josrizal menceritakan
                                       menceritakan, bagaimana kondisi       awal keterlibatan Payakumbuh ke
Advokasi Pertama                       air minum dan sanitasi ketika         dalam program PPSP.
Kegiatan advokasi dan horizontal       awal pemerintahannya. “Waktu itu
learning ini berlangsung 23-           kondisinya sangat jelek. Kualitas     Walikota yang mendapat
24 Oktober 2012. Kegiatan ini          hidup masyarakat kurang baik,”        penghargaan Kalpataru 2012
menghadirkan lima pembicara.           katanya.                              ini juga menyampaikan tentang
Mereka adalah Capt. josrizal Zain,                                           manfaat peningkatan anggaran
selaku Direktur Eksekutif AKKOPSI      Sejak saat itu, ia mencanangkan       sanitasi. Meski kotanya mendapat
sekaligus mantan Walikota              untuk menjadikan Payakumbuh           berbagai penghargaan karena
Payakumbuh, dan Dr Itoc Tochija        bersih, aman dan higienis. Yosrizal   kepedulian sanitasi, bahkan dirinya
MT, mantan Walikota Cimahi             menambahkan, pada tahun               dijuluki sebagai “Walikota Jamban”,
serta Dr. Eddy Soedjono, Kepala        2007 Payakumbuh diperkuat lagi        atau “Walikota Sampah” atau
Jurusan Teknik Lingkungan Institut     dengan adanya bantuan fasilitasi      “Walikota Sanitasi” dan bangga
Teknologi Surabaya (ITS) mewakili      dari  Indonesia Sanitation Sector     akan hal itu, yang penting adalah
Pokja Sanitasi Jawa Timur. Mereka      Development Program (ISSDP)           bagaimana menyejahterakan
tampil di hari pertama. Pada           yang kemudian mulai tahun 2010        masyarakat. “Kalau dahulu
hari berikutnya, tampil Dra Tety       dilanjut dengan nama Urban            Payakumbuh menganggarkan
Murtiwendani, Ketua Bappeda Kota       Sanitation Development Program        sanitasi jauh lebih kecil, saat
Cimahi, Jawa  Barat, dan Ir. Zulinda   (USDP).                               ini perubahan mendasar dan
44     Majalah Percik
       November 2012




     manfaatnya sangat terasa yaitu       kekompakan Pokja Sanitasi              merupakan salah satu cara untuk
     dana subsidi untuk orang sakit       Jawa Timur dalam memfasilitasi         dapat memastikan kualitas BPS, SSK
     menurun, angka tidak masuk           kabupaten/kota di provinsi ini.        dan MPSS.
     sekolah menurun. Sehingga waktu      Pokja senantiasa melaksanakan
     itu Payakumbuh mendapatkan           pertemuan meski tidak dihadiri         Ia juga menceritakan bagaimana
     penghargaan pertumbuhan              oleh atasan mereka. Namun              kiat menggerakkan sektor ini
     ekonomi tertinggi di Sumatera        hasilnya selalu terkomunikasikan       melalui tangan pihak lain. Ini
     Barat yaitu mencapai 6,7 persen,”    dengan atasan masing-masing            untuk mengatasi ketiadaan
     ujar josrizal.                       instansi/dinas. “Ini yang membuat      anggaran. Misalnya, Pokja Jatim
                                          berbagai permasalahan justru           menggerakkan kabupaten/kota
     Itoc Tochija, mantan Walikota        dapat dibicarakan secara gamblang      agar tetap dalam suasana yang
     Cimahi ini menceritakan              dan terbuka untuk dicarikan            mendukung sanitasi melalui lomba
     bagaimana pengalamannya              pemecahannya,” jelasnya.               yang diadakan bekerja sama
     menjadi selama tiga periode—satu                                            dengan media lokal. Hasilnya cukup
     periode diangkat oleh gubernur       Eddy mengakui bahwa berdasarkan        efektif.
     dalam menangani masalah sanitasi.    pengalaman Jawa Timur,
     Ia senantiasa memasukkan masalah     permasalahan pendampingan              Peserta yang hadir menyambut
     ini dalam berbagai kegiatan          provinsi dari tahap BPS, SSK, MPSS     positif kegiatan ini. Banyak
     bersama masayarakat, tokoh agama     dan implementasi, yang paling          pertanyaan yang dilontarkan.
     dan tokoh masyarakat.                berat adalah tahap implementasi        Banyak usulan yang disampaikan.
                                          mencari sumber pendanaan. “Hal         Setidaknya upaya awal ini
     Ia pun berbagi cerita bagaimana      yang terpenting dari BPS, SSK,         menjadi titik terang bagi kegiatan
     kendala pembuatan TPA regional,      MPSS adalah pada kualitas. Pada        serupa di kota-kota lainnya di
     khususnya TPA Bandung Raya.          saat implementasi baru akan terasa     Indonesia untuk menularkan
     Cerita ini penting agar kendala      pentingnya kualitas ini karena         semangat kepedulian terhadap
     itu tidak terjadi di provinsi        terkait dengan perencanaan             pembangunan sanitasi. Mujiyanto
     lain. Menurutnya, persoalan          anggaran.” ujar Eddy.
     komunikasi politik antardaerah dan
     ketersediaan lahan menjadi hal       Untungnya, lanjut Eddy, saat ini ada
     krusial. Perlu ada komitmen dan      sistem monitoring berbasis web
     sikap tegas semata-mata dengan       Nawasis. Banyak kabupaten/kota
     kepentingan rakyat.                  memang seolah menelanjangi diri
                                          sendiri, karena perkembangannya
     Sementara itu Eddy Soedjono          dapat dilihat oleh kabupaten/kota
     berbagi pengalaman tentang           lain. Namun sesungguhnya ini
Majalah Percik
                                                                                                   November 2012   45




APPSANI
Dari Tukang Sanitasi Jadi Tukang Advokasi




Tak ada yang menduga asosiasi yang dibentuk para           Asosiasi Pengelola dan Pemberdayaan Sanitasi
mantan peserta ‘Pelatihan Tukang Sanitasi’ yang            Indonesia disingkat APPSANI ini didirikan oleh
diselenggarakan oleh WSP-World Bank bisa seperti saat      “SHANG 11”, (11 orang) yakni Koen irianto, Budi
ini. Mereka tak hanya berkumpul dan berkomunikasi          Purwanto, Agung, Subianadi, Maryono, Suwarjianto,
melalui asosiasi ini tapi sudah menjadi juru advokasi ke   Agus, Abu Naim, Hariyanto, Suyanto dan satu satunya
pemerintah daerah di seluruh Indonesia.                    perempuan adalah Nanik. Mereka pada tahun 2010-
                                                           2011 pernah merasakan pelatihan ‘Wirausaha Sanitasi’
46     Majalah Percik
       November 2012




     yang juga diadakan oleh WSP.             MDGs 2015. Di samping itu, asosiasi   Berkat keiikutsertaan mereka
                                              ingin memberikan layanan kepada       menyadarkan masyarakat akan
     “Kami pelaku wirausaha sudah             seluruh lapisan masyarakat, untuk     hidup bersih dan sehat, kini sudah
     begitu dekat dengan usaha jamban         menyediakan alternatif produk         ada 12 ribu-14 ribu desa dari
     tersebut, hingga muncul ide-ide          sanitasi yang sehat, khususnya        20 ribu desa yang mengalami
     untuk membentuk perkumpulan              jamban sehat, untuk menuju sehat.     peningkatan akses masyarakat ke
     pelaku usaha sanitasi dan yang           Juga meningkatkan profesionalitas     jamban.
     peduli akan perubahan perilaku           ketrampilan SDM berbasis
     masyarakat BAB di sembarang              masyarakat melalui pelatihan          Asosiasi ini pun aktif melakukan
     tempat dan berubah pada jamban           sanitasi dan memberikan manfaat       “Pelatihan Marketing Sanitasi”
     sehat,” kata Koen Irianto yang dipilih   bagi orang yang membutuhkan           dilanjutkan dengan “Pelatihan
     sebagai Ketua Umum pada 25               jamban sehat ataupun penyedia         Wirausaha Sanitasi” di lima provinsi
     Januari 2012.                            jasa layanan jamban sehat,            dengan dukungan WSP dan STBM
                                              sehingga “terciptakan simbiosis       Pusat yaitu: Jawa Timur sendiri,
     Sebagaimana layaknya organisasi,         mutualisme”.                          Jawa tengah, Jawa Barat, Bali, dan
     APPSANI pun memiliki visi yaitu                                                Nusa Tenggara Barat. Muncul para
     menjadi mitra pemerintah untuk           Prestasi                              pengusaha-pengusaha baru di
     meningkatkan akses sanitasi dalam        Sebagai organisasi yang masih         wilayah tersebut.
     rangka mencapai Percepatan               baru, APPSANI boleh berbangga.
Majalah Percik
                                                                                                      November 2012      47




“Sudah lebih dari 1.000 orang          Kendala dan Tantangan                   jaringan akses guna menciptakan
yang kita latih secara professional.   Sebagai produsen, APPSANI               peluang-peluang baru bagi para
Teori dilakukan di dalam kelas dan     menghadapi tantangan secara             wirausahawan baru yang ingin
latihan praktek secara langsung ke     teknis produk. Ketersediaan             meningkatkan usahanya. Selain itu,
lapangan dengan membuat produk         Cetakan/Mould Buis beton sangat         ada tantangan soal mengelola dan
oleh peserta sendiri, sehingga         terbatas. Soalnya, harganya masih       meningkatkan kualitas produksi
mengena. Tingkat keberhasilan          dirasakan cukup mahal setiap            jamban. Dalam kaitan itu, APPSANI
telah kita coba mengukur dengan        unitnya dan belum banyak yang           berencana mengontrol kualitas
cara monitoring. Hampir 30-40          memproduksi Mould/Cetakan               produksi para anggotanya dengan
persen mereka berhasil menjadi         Buis beton tersebut di beberpa          cara melakukan sertifikasi.
pengusaha sanitasi,” kata Koen         provinsi. Misalnya di Jawa Timur,
menceritakan.                          penyedia atau pabrikasi alat cetak      Soal sumber daya manusia (SDM),
                                       tersebut hanya ada di empat             mereka yang sudah dilatih masih
Tahun depan APPSANI telah              tempat saja. Padahal, jika alat cetak   membutuhkan pelatihan ulang
merencanakan pelatihan serupan         tersebut banyak maka hal itu akan       untuk meningkatkan kualitas
ke beberapa propinsi lainnya. “Ini     memperbesar dalam percepatan            mereka. Dengan pelatihan ini,
sebagai tindak lanjut perjuangan       pencapaian Target MDGs 2015.            asosiasi berharap para anggotanya
kami, mengentaskan kemiskinan                                                  memiliki jiwa entrepreneur yang
melalui sanitasi,” katanya.            Tantangan lain yang dihadapi            lincah, licin dan lihai, serta memiliki
                                       oleh APPSANI adalah memperluas          kemampuan usaha dan sikap
                                                                               mental yang selalu positif.


                                                                               Sejauh ini masalah pendanaan
                                                                               masih bisa diatasi. Asosiasi masih
                                                                               mengandalkan kekuatan sendiri.
                                                                               Kendati begitu sudah ada pihak-
                                                                               pihak yang membantu dalam hal
                                                                               skill dan keterampilan. “Tantangan
                                                                               keuangan ini dapat kami balik
                                                                               menjadi satu peluang bagi siapa
                                                                               saja, dan kami buka untuk semua
                                                                               pihak yang mempunyai keinginan
                                                                               usaha jamban sehat dalam
                                                                               peningkatan akses sanitasi,” kata
                                                                               Koen. Mujiyanto
48     Majalah Percik
       November 2012




                                            Gemricik
                     Wadah
                   Akademisi
                  Merevitalisasi
                  Cikapundung
     Unik, tanpa surat tugas dari pimpinan atau instruksi      Teranyar, para akademisi yang tergabung dalam
     atasan, sekitar 36 dosen dari berbagai perguruan tinggi   komunitas Gerakan Masyarakat Cinta Cikapundung
     di Bandung, berjibaku merumuskan masalah dan              (Gemricik) tersebut menggelar lokakarya yang
     memberikan solusi terhadap permasalahan seputar           didukung Waspola dan Bappenas melalui Pokja
     Sungai Cikapundung.                                       AMPL Nasional untuk memperkuat keorganisasian
Majalah Percik
                                                                                              November 2012   49




dan persiapan uji coba Rencana        Di antaranya adalah Gai Suharja,    mesti segera dipecahkan. Pertama,
Pengamanan Air (RPA) Sungai           PhD (Univ. Maranatha), Dr.          pembuangan limbah ternak di
Cikapundung, Selasa (18/9) di salah   Katharina Oginawati (ITB),          wilayah Kabupaten Bandung Barat
satu hotel di Bandung, Jawa Barat.    Mohamad Satori, MT. (Univ. Islam    ke sungai. Kedua, pembuangan
                                      Bandung), dan Lili Mulyatna, MT.    limbah cair dan air limbah
“Kegiatan ini merupakan langkah       (Univ Pasundan). Sedangkan yang     domestik. Ketiga, pengelolaan
pionir di Indonesia dan diharapkan    menjadi fasilitator pertemuan       sampah yang kurang baik.
menjadi suatu pilot percontohan       para dosen tersebut adalah Dodit
bagi kegiatan RPA di daerah lain,”    Pancapana, MT. (Bappeda).           Maka Gemricik melakukan berbagai
ungkap Mohamad Satori, Ketua                                              kegiatan untuk merevitalisasi
Gemricik.                             Karena sering bertemu, beberapa     Cikapundung. Di antaranya
                                      dosen menggagas cita-cita           adalah menanam pohon,
Gemricik terbentuk pada 2010,         bersama untuk mewujudkan            pembuatan biopori, membersihkan
sejalan dengan mulainya Program       kawasan Sungai Cikapundung          sungai, memberikan pelatihan
Cikapundung Bersih yang               menjadi tempat wisata di Kota       pengomposan, pembuatan
dicanangkan oleh Pemerintah Kota      Bandung. Melalui forum Gemricik     kerajinan daur ulang dan
Bandung. Pemrakarsanya tentu saja     ini, diharapkan para dosen dapat    mengajarkan konsep urban farming
para dosen yang sering berkumpul      mengaplikasikan keilmuannya         kepada warga bantaran sungai.
saat mengadakan pengabdian            bersama-sama, saling mengisi demi
kepada masyarakat di sekitar          terwujudnya cita-cita tersebut.     Di samping itu, Gemricik pun
Sungai Cikapudung sebagai wujud                                           menggelar pameran dan
dari Tridharma Perguruan Tinggi.      Gemricik memandang ada tiga         perlombaan kebersihan antar RW di
                                      isu penting di Cikapundung yang     sepanjang bantaran Cikapundung,
Inovasi dan Kreasi untuk Kuatkan Kelembagaan AMPL. PERCIK Edisi 2 Tahun 2012
Inovasi dan Kreasi untuk Kuatkan Kelembagaan AMPL. PERCIK Edisi 2 Tahun 2012
Inovasi dan Kreasi untuk Kuatkan Kelembagaan AMPL. PERCIK Edisi 2 Tahun 2012
Inovasi dan Kreasi untuk Kuatkan Kelembagaan AMPL. PERCIK Edisi 2 Tahun 2012
Inovasi dan Kreasi untuk Kuatkan Kelembagaan AMPL. PERCIK Edisi 2 Tahun 2012
Inovasi dan Kreasi untuk Kuatkan Kelembagaan AMPL. PERCIK Edisi 2 Tahun 2012
Inovasi dan Kreasi untuk Kuatkan Kelembagaan AMPL. PERCIK Edisi 2 Tahun 2012
Inovasi dan Kreasi untuk Kuatkan Kelembagaan AMPL. PERCIK Edisi 2 Tahun 2012
Inovasi dan Kreasi untuk Kuatkan Kelembagaan AMPL. PERCIK Edisi 2 Tahun 2012
Inovasi dan Kreasi untuk Kuatkan Kelembagaan AMPL. PERCIK Edisi 2 Tahun 2012
Inovasi dan Kreasi untuk Kuatkan Kelembagaan AMPL. PERCIK Edisi 2 Tahun 2012

More Related Content

Similar to Inovasi dan Kreasi untuk Kuatkan Kelembagaan AMPL. PERCIK Edisi 2 Tahun 2012

Majalah PERCIK Edisi Kaleidoskop 2012
Majalah PERCIK Edisi Kaleidoskop 2012Majalah PERCIK Edisi Kaleidoskop 2012
Majalah PERCIK Edisi Kaleidoskop 2012
Oswar Mungkasa
 
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2005...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2005...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2005...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2005...Oswar Mungkasa
 
Majalah percik sanitasi total berbasis masyarakat stbm 2012
Majalah percik sanitasi total berbasis masyarakat stbm 2012Majalah percik sanitasi total berbasis masyarakat stbm 2012
Majalah percik sanitasi total berbasis masyarakat stbm 2012
Indriany ,
 
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Edisi Khusus Majalah PERCIK Tahun ...
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Edisi Khusus Majalah PERCIK Tahun ...Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Edisi Khusus Majalah PERCIK Tahun ...
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Edisi Khusus Majalah PERCIK Tahun ...
Oswar Mungkasa
 
Majalah percik edisi khusus stbm 2012
Majalah percik edisi khusus stbm 2012Majalah percik edisi khusus stbm 2012
Majalah percik edisi khusus stbm 2012
Sekretariat STBM
 
Inovasi Pembangunan Air Minum dan Sanitasi di Indonesia. Pembelajaran dari Ki...
Inovasi Pembangunan Air Minum dan Sanitasi di Indonesia. Pembelajaran dari Ki...Inovasi Pembangunan Air Minum dan Sanitasi di Indonesia. Pembelajaran dari Ki...
Inovasi Pembangunan Air Minum dan Sanitasi di Indonesia. Pembelajaran dari Ki...
Oswar Mungkasa
 
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Desember 200...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Desember 200...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Desember 200...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Desember 200...Oswar Mungkasa
 
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Vol 6 Oktober 2004
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Vol 6  Oktober 2004Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Vol 6  Oktober 2004
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Vol 6 Oktober 2004
Oswar Mungkasa
 
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Vol 7 Desember 2004
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Vol 7  Desember 2004Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Vol 7  Desember 2004
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Vol 7 Desember 2004
Oswar Mungkasa
 
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Maret 2008 T...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Maret 2008 T...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Maret 2008 T...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Maret 2008 T...Oswar Mungkasa
 
Sekilas Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (POKJA AMPL)
Sekilas Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (POKJA AMPL)Sekilas Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (POKJA AMPL)
Sekilas Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (POKJA AMPL)Oswar Mungkasa
 
Jejak dan Langkah Pokja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL). Mem...
Jejak dan Langkah Pokja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL). Mem...Jejak dan Langkah Pokja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL). Mem...
Jejak dan Langkah Pokja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL). Mem...
Oswar Mungkasa
 
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL). Konsep-Pembe...
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL). Konsep-Pembe...Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL). Konsep-Pembe...
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL). Konsep-Pembe...
Oswar Mungkasa
 
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2007...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2007...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2007...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2007...Oswar Mungkasa
 
Membangun Komitmen Reformasi Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan....
Membangun Komitmen Reformasi Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan....Membangun Komitmen Reformasi Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan....
Membangun Komitmen Reformasi Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan....
Oswar Mungkasa
 
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2007...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2007...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2007...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2007...Oswar Mungkasa
 
Menyelamatkan Air untuk Masa Depan. Percik Edisi 4 Tahun 2012
Menyelamatkan Air untuk Masa Depan. Percik Edisi 4 Tahun 2012Menyelamatkan Air untuk Masa Depan. Percik Edisi 4 Tahun 2012
Menyelamatkan Air untuk Masa Depan. Percik Edisi 4 Tahun 2012
Oswar Mungkasa
 
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2008...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2008...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2008...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2008...Oswar Mungkasa
 
Sampah Masih Tetap Jadi Sampah. Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan '...
Sampah Masih Tetap Jadi Sampah. Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan '...Sampah Masih Tetap Jadi Sampah. Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan '...
Sampah Masih Tetap Jadi Sampah. Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan '...
Oswar Mungkasa
 
Percik Edisi Khusus Sanitasi November 2010
Percik Edisi Khusus Sanitasi November 2010Percik Edisi Khusus Sanitasi November 2010
Percik Edisi Khusus Sanitasi November 2010
oswar mungkasa
 

Similar to Inovasi dan Kreasi untuk Kuatkan Kelembagaan AMPL. PERCIK Edisi 2 Tahun 2012 (20)

Majalah PERCIK Edisi Kaleidoskop 2012
Majalah PERCIK Edisi Kaleidoskop 2012Majalah PERCIK Edisi Kaleidoskop 2012
Majalah PERCIK Edisi Kaleidoskop 2012
 
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2005...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2005...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2005...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2005...
 
Majalah percik sanitasi total berbasis masyarakat stbm 2012
Majalah percik sanitasi total berbasis masyarakat stbm 2012Majalah percik sanitasi total berbasis masyarakat stbm 2012
Majalah percik sanitasi total berbasis masyarakat stbm 2012
 
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Edisi Khusus Majalah PERCIK Tahun ...
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Edisi Khusus Majalah PERCIK Tahun ...Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Edisi Khusus Majalah PERCIK Tahun ...
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Edisi Khusus Majalah PERCIK Tahun ...
 
Majalah percik edisi khusus stbm 2012
Majalah percik edisi khusus stbm 2012Majalah percik edisi khusus stbm 2012
Majalah percik edisi khusus stbm 2012
 
Inovasi Pembangunan Air Minum dan Sanitasi di Indonesia. Pembelajaran dari Ki...
Inovasi Pembangunan Air Minum dan Sanitasi di Indonesia. Pembelajaran dari Ki...Inovasi Pembangunan Air Minum dan Sanitasi di Indonesia. Pembelajaran dari Ki...
Inovasi Pembangunan Air Minum dan Sanitasi di Indonesia. Pembelajaran dari Ki...
 
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Desember 200...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Desember 200...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Desember 200...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Desember 200...
 
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Vol 6 Oktober 2004
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Vol 6  Oktober 2004Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Vol 6  Oktober 2004
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Vol 6 Oktober 2004
 
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Vol 7 Desember 2004
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Vol 7  Desember 2004Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Vol 7  Desember 2004
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Vol 7 Desember 2004
 
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Maret 2008 T...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Maret 2008 T...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Maret 2008 T...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Maret 2008 T...
 
Sekilas Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (POKJA AMPL)
Sekilas Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (POKJA AMPL)Sekilas Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (POKJA AMPL)
Sekilas Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (POKJA AMPL)
 
Jejak dan Langkah Pokja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL). Mem...
Jejak dan Langkah Pokja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL). Mem...Jejak dan Langkah Pokja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL). Mem...
Jejak dan Langkah Pokja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL). Mem...
 
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL). Konsep-Pembe...
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL). Konsep-Pembe...Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL). Konsep-Pembe...
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL). Konsep-Pembe...
 
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2007...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2007...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2007...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2007...
 
Membangun Komitmen Reformasi Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan....
Membangun Komitmen Reformasi Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan....Membangun Komitmen Reformasi Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan....
Membangun Komitmen Reformasi Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan....
 
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2007...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2007...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2007...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2007...
 
Menyelamatkan Air untuk Masa Depan. Percik Edisi 4 Tahun 2012
Menyelamatkan Air untuk Masa Depan. Percik Edisi 4 Tahun 2012Menyelamatkan Air untuk Masa Depan. Percik Edisi 4 Tahun 2012
Menyelamatkan Air untuk Masa Depan. Percik Edisi 4 Tahun 2012
 
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2008...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2008...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2008...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2008...
 
Sampah Masih Tetap Jadi Sampah. Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan '...
Sampah Masih Tetap Jadi Sampah. Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan '...Sampah Masih Tetap Jadi Sampah. Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan '...
Sampah Masih Tetap Jadi Sampah. Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan '...
 
Percik Edisi Khusus Sanitasi November 2010
Percik Edisi Khusus Sanitasi November 2010Percik Edisi Khusus Sanitasi November 2010
Percik Edisi Khusus Sanitasi November 2010
 

More from Oswar Mungkasa

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Oswar Mungkasa
 
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Oswar Mungkasa
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Oswar Mungkasa
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Oswar Mungkasa
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Oswar Mungkasa
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Oswar Mungkasa
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Oswar Mungkasa
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Oswar Mungkasa
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama
Oswar Mungkasa
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Oswar Mungkasa
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
Oswar Mungkasa
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Oswar Mungkasa
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
Oswar Mungkasa
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Oswar Mungkasa
 
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
Oswar Mungkasa
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Oswar Mungkasa
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Oswar Mungkasa
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Oswar Mungkasa
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Oswar Mungkasa
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Oswar Mungkasa
 

More from Oswar Mungkasa (20)

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
 
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
 
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
 

Recently uploaded

Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
rrherningputriganisw
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 

Recently uploaded (20)

Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 

Inovasi dan Kreasi untuk Kuatkan Kelembagaan AMPL. PERCIK Edisi 2 Tahun 2012

  • 1. edisi 02 tahun ke 10 Edisi Bahasa Indonesia 2012 Laporan Utama 04 Wawancara 26 Apa Kata Mereka 22 Media Informasi Air Minum dan Sanitasi Pembelajaran 38 KRE ASI SI DA N AM PL OVAUATKANGAAN IN K K UNT U EM BA KEL
  • 2.
  • 3. Dari Editor Inovasi dan Kreasi untuk Kuatkan Kelembagaan AMPL Pembangunan air minum dan penyehatan lingkungan Keberadaan Pokja AMPL di tingkat pusat pun akhirnya (AMPL) di Indonesia terus bergeliat. Setidaknya ini menular dan ditularkan ke daerah. Hasilnya, pelan tapi bisa dilihat dari alokasi anggaran pemerintah pusat pasti, perhatian daerah terhadap pembangunan AMPL dan daerah dalam bidang air minum dan penyehatan mulai tumbuh. Sekat-sekat sektoral mulai terkoyak. lingkungan yang terus meningkat. Adanya kepedulian Sikap saling membutuhkan terangkai dalam bingkai dan perbaikan ini tidak bisa dilepaskan dari program kerja sama yang sebenarnya sangat informal tersebut. yang mulai terarah dan didukung komitmen yang Mereka seperti menemukan sebuah gaya baru dalam terus tumbuh dari para pengambil kebijakan. bersinergi antar instansi. Di awal tahun 2000-an, muncul kesadaran bersama Hanya saja, dinamika perjalanan Pokja AMPL tidak di antara pihak-pihak terkait di tingkat pusat untuk selamanya mulus. Berbagai kendala muncul. Perlu ada bersinergi membangun air minum dan penyehatan upaya terus menerus agar bagaimana Pokja AMPL ini lingkungan. Tidak bisa lagi pembangunan sektor kuat dan mampu menghadapi berbagai tantangan. ini dilakukan secara sendiri-sendiri atau sektoral. Diperlukan inovasi dan daya kreasi yang senantiasa bisa Fakta sebelumnya menunjukkan, banyak kegiatan ‘menyegarkan’ kelembagaan ini. pembangunan sektor ini terhenti bersamaan dengan berhentinya sebuah proyek/program. Kenapa? Karena, Hal serupa juga diperlukan di level masyarakat di mana sarana dan prasarana yang dibangun sekadar untuk muncul kelembagaan air minum dan penyehatan mengejar target. Bukan bagaimana agar sarana itu bisa lingkungan bersamaan dengan berjalannya denyut berkesinambungan dan dipelihara dengan baik oleh pembangunan. Bagaimana pun kelembagaan di masyarakat. level pengguna ini memegang peran penting dalam menjaga dan memelihara sarana dan prasarana yang Kenyataan ini mendorong terbentuknya kelompok telah dibangun. kerja air minum dan penyehatan lingkungan (Pokja AMPL) di pusat. Benar saja, keberadaan Pokja AMPL Walhasil, penguatan kelembagaan sangat diperlukan mampu merangkai berbagai kepentingan yang terkait dalam percepatan pembangunan air minum dan dengan air minum dan penyehatan lingkungan. Hal-hal sanitasi ini. Selamat membaca! yang sulit dikerjakan bersama, mulai dibahas bersama- Maraita Listyasari sama dan dicari jalan keluarnya bersama pula. Sinergi Pemimpin Redaksi ini menghasilkan berbagai kebijakan dan program yang kemudian diimplementasikan.
  • 4. 02 Majalah Percik November 2012 DAFTAR ISI MENGUATKAN 04 KELEMBAGAAN AMPL Keberadaan Kelompok Kerja (Pokja) AMPL semakin dirasakan manfaatnya di daerah. Pokja telah menjadi sebuah kebutuhan untuk koordinasi & sinergi lintas sektor terkait pembangunan AMPL 34 Media Informasi Air Minum dan Sanitasi Diterbitkan oleh : Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) Nasional Penanggung Jawab : Direktur Permukiman dan Perumahan, Bappenas, Direktur Penyehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan, Direktur Pengembangan Air Minum, Kementerian Pekerjaan Umum, Direktur Bina Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna, Kementerian Dalam Negeri, Direktur Fasilitasi Penataan Ruang dan Lingkungan Hidup, Kementerian Dalam Negeri, Direktur Penataan Perkotaan, Kementerian Dalam Negeri Pembina Nugroho Tri Utomo Pemimpin Redaksi : Maraita Listyasari Redaktur : Eko Wiji Purwanto Editor : Aldy Mardikanto, Nur Aisyah Nasution Tim Penyusun : Nissa Cita Adinia, Cheerli, Kelly Ramadhanti , Indriany, Yusmaidy, Hendra Murtidjaja, Mujiyanto, Joko Prasetyo, Eko Budi Harsono Disain : E. Sunandar Sirkulasi / Sekretariat : Agus Syuhada, Nur Aini
  • 5. Majalah Percik November 2012 03 45 APPSANI, dari Tukang Sanitasi ke Tukang Advokasi Simak cerita menarik dari Asosiasi Pengelola dan Pemberdayaan Sanitasi Indonesia (APPSANI) Gemricik, Merevitalisasi 48 Cikapundung Tanpa surat tugas dan instruksi sekitar 36 dosen dari perguruan tinggi di Bandung berjibaku merumuskan masalah dan memberikan solusi terhadap permasalahan Cikapundung. 26 Wawancara Handy Legowo, Tim Pengarah Jejaring AMPL Kelembagaan kuat, 30 Wawancara Guru Besar Hukum Lingkungan, Unpar Bandung masyarakat peduli. Bagaimana agar kelembagaan yang ada kuat, eksekutif peduli dan masyarakat 38 Kiprah Pokja AMPL NTT pun tergerak. 52 Studi Aspek Kelembagaan untuk Kinerja Pokja yang Lebih Baik Media Informasi Air Minum dan Sanitasi Alamat Redaksi Majalah Percik : Jl. RP Soeroso 50 Jakarta Pusat, Telp/Fakx : 021- 31904113, Situs Web : http//www.ampl.or.id, Email: redaksipercik@yahoo.com, redaksi@ampl.or.id Redaksi menerima kiriman tulisan/ artikel dari luar. Isi berkaitan dengan air minum dan penyehatan lingkungan Cover : E. Sunandar Foto Cover : Nury Sybli (Arisan Jamban / Bangka)
  • 6. 04 Majalah Percik November 2012
  • 7. Majalah Percik November 2012 05 MENGUATKAN KELEMBAGAAN AMPL Keberadaan Kelompok Kerja (Pokja) Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) semakin dirasakan manfaatnya di daerah. Pokja telah menjadi sebuah kebutuhan dalam hal koordinasi dan sinergi lintas sektor terkait pembangunan AMPL.
  • 8. 06 Majalah Percik November 2012 Sebuah survey pada pertengahan tahun ini yang para pemangku kepentingan membentuk wadah dilakukan oleh Pokja AMPL Nasional bersama Waspola bersama yang bersifat inklusif, tidak birokratis, tanggap dengan judul “Pemetaan Pokja AMPL Provinsi 2012” dan responsif. menunjukkan kondisi tersebut. Pokja AMPL yang dulunya hanya berada di pusat (nasional) saat ini Pokja AMPL sebagai lembaga ad hoc memang tidak berkembang ke seluruh daerah. Telah ada dan memiliki otoritas, tetapi efektif sebagai pelumas berfungsi sebanyak 32 Pokja AMPL Provinsi dan 269 untuk mengisi kekurangan pelaksanaan koordinasi Pokja AMPL Kabupaten/Kota (219 pokja kabupaten dan lintas sektor serta mengisi kekosongan peran-peran 50 pokja kota). kementerian/lembaga/dinas yang belum berjalan secara optimal. Makanya, faktor komitmen menjadi Pokja AMPL Provinsi muncul pada 2004 seiring penting dalam menjalin hubungan personal, egaliter munculnya perhatian terhadap sektor ini dan adanya antar anggota, fleksibel, militan, inovatif dan kreatif inisiasi dari Pokja AMPL Nasional. Setelah itu, Pokja serta adanya seorang/sekelompok orang yang mau AMPL Provinsi terus tumbuh hingga saat ini. Faktor berjuang (champion). kebutuhan dan adanya advokasi yang terus menerus dari beberapa program/proyek di daerah mendorong Sebagai sebuah kebutuhan, pembentukan
  • 9. Majalah Percik November 2012 07 kelembagaan ini pun menular ‘auranya’ ke tengah Ia kemudian menjelaskan filosofi hadirnya pokja masyarakat. Masyarakat pun membentuk wadah ini. Menurutnya, masing-masing institusi memiliki tersendiri untuk mengelola sarana AMPL dan ciri khas yang tidak dimiliki pihak lain. Misalkan PU, praktek higiene di lingkungan mereka. Meski tidak mereka berbicara soal engineering, tapi tidak soal sama persis dengan kelembagaan yang ada di beban masyarakat. Sebaliknya kesehatan tidak birokrasi, kelembagaan berbasis masyarakat ini pun bicara soal engineering tapi bicara soal kesadaran tumbuh dengan cepat bersamaan dengan adanya masyarakat. Beda pula dengan Dalam Negeri soal pembangunan AMPL di tengah-tengah mereka. kelembagaan dan pemberdayaan masyarakat. “Masing- masing punya tugas khusus, nah Bappenas lah yang Kiprah Pokja AMPL Nasional mengkoordinasikannya,” jelas Basah yang kini menjabat Sayangnya kinerja pokja belum dapat dikatakan sebagai Direktur Kehutanan dan Sumber Daya Alam optimal. Survey yang dilakukan oleh Waspola itu Bappenas. menunjukkan bahwa kinerja pokja dari ke-32 provinsi di Indonesia itu beragam. Beberapa pokja beroperasi Kebersamaan itu telah melahirkan berbagai program secara aktif, namun beberapa pokja tidak. dan kebijakan. Produk Pokja AMPL Nasional di Banyak faktor yang memengaruhinya hal tersebut. Di antaranya adalah dukungan politik terhadap pembangunan sektor ini, ketersediaan pendanaan yang cukup serta kesadaran bersama untuk melakukan koordinasi dan sinergi di antara para pelaku AMPL. Di level nasional, terjadi dinamika atas kinerja pokja. Namun, menurut mantan Direktur Perumahan dan Permukiman Bappenas Basah Hernowo, banyak kemajuan yang telah dicapai. Pokja yang embrionya muncul pada 2002 itu telah berkembang. Awalnya hanya di pusat, kini telah tumbuh di daerah. Menurut orang yang menginisiasi lahirnya Pokja AMPL Nasional ini, satu hal penting dari keberadaan pokja adalah timbulnya kekompakan. “Jadi jangan sampai satu mengokupansi kewenangan pihak lain, kompak saja, kita setara,” katanya.
  • 10. 08 Majalah Percik November 2012 antaranya adalah Kebijakan Nasional AMPL Berbasis Masyarakat. Pokja nasional juga menginisiasi berbagai program/proyek pembangunan AMPL berskala nasional, seperti mengarusutamakan pendekatan CLTS (2005) sebagai pendekatan sanitasi berbasis masyarakat. Pada tahun 2008, konsep CLTS dikembangkan menjadi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), dan di tahun 2009 STBM ditetapkan menjadi program nasional. Juga ada program Sanimas, yang merupakan salah satu pionir pendekatan pembangunan AMPL berbasis masyarakat di daerah padat perkotaan. balik, Waspola jadi mitra kita,” katanya menjelaskan Sebagai wadah komunikasi dan informasi, Pokja AMPL bagaimana awalnya pokja ini terbentuk. Nasional telah membentuk Pusat Informasi Nasional AMPL, yang merupakan portal data dan informasi Hal yang sama terjadi di daerah. Pokja daerah AMPL terlengkap di Indonesia. PIN AMPL terdiri atas merasakan dampak kerja sama informal antar instansi tiga komponen utama: perpustakaan dan digital library; ini. Mereka pun akhirnya menggunakan wadah ini pengelolaan data; serta komunikasi dan publikasi. untuk kegiatan yang lebih besar dan menyangkut Pokja melalui Sekretariat Pokja memproduksi produk- banyak proyek. Terbentuklah pokja dengan cakupan produk yang ditujukan untuk pengarusutamaan isu kegiatan lebih luas. AMPL seperti leaflet dan poster; buku kebijakan dan regulasi AMPL; buku kumpulan best practice/lesson Ketika pokja merambah cakupannya lebih besar, kata learned; majalah Percik dan Percik Yunior; kliping berita Oswar, ternyata bisa diterima dengan mudah. Ini dan Newsletter AMPL, katalog AMPL; dan CD dan DVD karena manfaat adanya pokja telah dirasakan. “Saya pengarusutamaan AMPL, melihat arahnya positif. Tetapi memang ada beberapa hal yang perlu kita jaga,” katanya. Mantan Ketua Harian Pokja AMPL Nasional Oswar Mungkasa menilai, keberadaan Pokja baik di pusat Pokja telah memfungsikan dirinya dengan baik. Di dan di daerah sudah bisa dirasakan manfaatnya. Pokja antaranya sebagai motor penggerak koordinasi antar nasional yang awalnya hanya menjadi mitra Waspola sektor pemangku kepentingan (Pemda, Swasta, telah berkembang secara mandiri dengan dukungan Masyarakat); juga sebagai pendorong terjadinya anggota pokja yang memiliki kapabilitas yang bagus. operasionalisasi kebijakan di daerah baik di tingkat “Nah, sayang kalau hanya menjadi mitra sebuah proyek, kabupaten/kota, kecamatan, hingga desa/kelurahan. akhirnya kita gandeng dari berbagai instansi dan kita
  • 11. Majalah Percik November 2012 09 Pokja telah menjadi jembatan koordinasi dalam Prestasi yang patut dicatat adalah, bagaimana pokja hal perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, mampu menjadi inisiator dalam memformulasikan dan monitoring & evaluasi. Mengapa? Karena ada kebijakan nasional dan selanjutnya pokja di daerah koordinasi antar SKPD/Instansi, antar program AMPL, mem-break down kebijakan nasional itu menjadi dan lintas sektor. Pokja pun merupakan wadah kebijakan di daerah. Pokja telah menjadi katalisator koordinasi dalam hal advokasi, fasilitasi, dan advisory. antar pihak baik di pusat dan daerah dan pemegang mandat mandat fasilitasi operasionalisasi kebijakan “Pokja telah memfungsikan dirinya dengan baik. Di antaranya sebagai motor penggerak koordinasi antar sektor pemangku kepentingan (Pemda, Swasta, Masyarakat); juga sebagai pendorong terjadinya operasionalisasi kebijakan di daerah apakah itu di tingkat kabupaten/kota, kecamatan, hingga desa/ kelurahan.”
  • 12. 10 Majalah Percik November 2012 “Jangan sampai sudah eksis, terus tidak mau berubah. Harus menjadi lebih baik” AMPL. Di level pusat, menurut Oswar, bisa jadi saat ini sampai pada titik jenuh. “Tidak ada kejutan lagi. Jika tidak ada Terus terang, menurut pengakuan Kasubdit Penataan terobosan, ya begini-begini saja,” katanya. Makanya, ada Ruang Kawasan, Direktorat Lingkungan Hidup, Ditjen tantangan berupa menjaga dan memelihara kualitas Bina Bangda, Kemendagari Wahyu Suharto, keberadaan pokja. pokja sangat penting apalagi jika kegiatan yang dilakukan multi-SKPD. “Memang harus ada pokja,” Sedangkan di daerah, menurutnya, saat ini masalah katanya. kepokjaan sudah menjadi mainstream. Birokrasi di daerah sudah sangat paham tentang pokja ini. Bahkan Alasannya, hingga saat ini belum bisa SKPD itu aparat di daerah sudah merasa perlu ada pokja sebagai dilepaskan begitu saja sesuai dengan tupoksinya. wadah koordinasi. Hanya saja tantangannya adalah Meskipun sebenarnya apa yang dilakukan itu kualitas pokja daerah itu sendiri. “Banyak kalau jelek, ini tupoksinya sudah ada. Adanya pokja bisa menjadi menjadi boomerang,” tandasnya. sarana mengintegrasikan sebuah kegiatan yang memang harus dilaksanakan bersama-sama. Permasalahan yang terekam selama ini adalah intensitas mutasi anggota Pokja AMPL cukup cepat. Tantangan Selain itu, muncul keterbatasan sumber daya (dana Perkembangan pokja yang demikian pesat maupun SDM), mekanisme koordinasi yang belum menimbulkan tantangan tersendiri. Tantangan yang intensif, serta sistem pelaporan kegiatan pokja yang harus segera ditangani setelah pokja terbentuk belum standar. Permasalahan lain adalah dukungan adalah bagaimana memastikan agar pokja mampu Sekretariat Pokja AMPL. mendorong pembangunan AMPL.
  • 13. Majalah Percik November 2012 11 Menarik kiranya apa yang disampaikan Basah Hernowo. khususnya di daerah begitu cepat. Ini menyebabkan Pokja baik di pusat maupun di daerah harus melakukan banyak anggota baru pokja dan pengambil keputusan evolusi. “Jangan sampai sudah eksis, terus tidak mau yang belum memahami tentang peran & fungsi pokja berubah. Harus menjadi lebih baik,” jelasnya. AMPL serta arah dan prioritas pembangunan AMPL. Menurutnya, titik kritis pokja adalah ketika pokja Melihat kondisi tersebut, peningkatakan kapasitas perlu sudah merasa stabil sehingga melupakan inovasi dilaksanakan secara terus menerus. Survey pemetaan dan daya kreasi. “Padahal permasalahan di lapangan pokja mengidentifikasikan bentuk penguatan pokja itu berkembang terus. Harus ada inovasi dan kreasi,” yang diperlukan. Bentuk penguatan itu, menurut Ketua tegasnya. Harian Pokja Nasional Maraita Listyasari menyangkut Penguatan Pokja tiga hal yakni revitalisasi, capacity building, dan Survey pemetaan Pokja Provinsi menunjukkan, horizontal learning. persoalan peningkatan kapasitas menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Kapasitas itu terdiri atas Berdasarkan pemetaan, seluruh pokja provinsi yang kapasitas kelembagaan dan kapasitas personel; serta disurvey membutuhkan peningkatan kapasitas. kapasitas dalam hal pengelolaan data, dasar fasilitasi, Kapasitas ini khususnya menyangkut advokasi dan advokasi & komunikasi, dan monitoring & evaluasi. komunikasi, pengelolaan data, dan penyusunan Apalagi, tidak dipungkiri rotasi keanggotaan pokja dokumen perencanaan, serta dasar fasilitasi.
  • 14. 12 Majalah Percik November 2012 Basah Hernowo Oswar Mungkasa Kualitas anggota pokja itu, menurut Oswar, harus Ini bisa dilakukan dalam bentuk horizontal learning. ditingkatkan dari waktu ke waktu. Apalagi banyak “Jangan sampai kita terperosok dalam lubang yang anggota pokja baru yang muncul. Peningkatan kualitas sama,” tandasnya. itu bisa dilakukan melalui pelatihan, juga menyebarkan pengetahuan dari satu pokja ke pokja yang lain. Perlu Horizontal learning menjadi cara yang cukup efektif ada pelatihan penyegaran (refresher) Pembangunan dalam pertukaran pengalaman dan pengetahuan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan bagi anggota antar daerah. Daerah yang menjadi champion bisa pokja AMPL secara berkala. Selain untuk menyegarkan menularkan keberhasilannya atau proses yang terjadi pemahaman mereka khususnya mengenai substansi di daerahnya kepada daerah lain. Langkah ini juga ke-pokja-an, juga isu dan tantangan pembangunan merupakan upaya alternatif yang memperkaya dan AMPL terkini. menjawab kebutuhan advokasi pembangunan AMPL yang sentralistis (pendekatan top-down). Dalam hal ini Selain itu, penting pula ada pembelajaran antar pokja. daerah bisa mengadakan road show ke daerah lain
  • 15. Majalah Percik November 2012 13 atau daerah yang menjadi champion mendatangi harus mendapatkan dukungan dari eksekutif dan daerah lainnya seperti yang dilakukan oleh Aliansi legislatif. Maka, pokja mau tidak mau perlu terus Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI). melakukan advokasi kepada pihak eksekutif dan legislatif. Tanpa dukungan keduanya, keberadaan pokja Dan yang tak boleh dilupakan, sambungnya, adalah kurang ada artinya. Maka di sini pokja memerlukan bagaimana membuat semua anggota pokja guyub bekal berupa kemampuan advokasi dan alat untuk (rukun dan kompak). Tentu, itu hanya bisa muncul melakukan advokasi yang cukup. kalau semua anggota memiliki komitmen yang kuat terhadap pokja. Penguatan pokja khususnya di provinsi membutuhkan dukungan dan inisiasi pokja di tingkat pusat. Fakta Nah, dalam hal revitalisasi, pokja khususnya di daerah menunjukkan, pokja di daerah lebih banyak menunggu “Sudah menjadi kewajiban untuk menguatkan pokja baik di pusat maupun di daerah secara terus menerus. Bentuk penguatan itu menyangkut tiga hal yakni revitalisasi, capacity building, dan horizontal learning”
  • 16. 14 Majalah Percik November 2012 inisiatif dari Pokja AMPL Nasional. Demikian pula, pokja perwakilan organisasi non-pemerintah yang terkait di kabupaten/kota masih tergantung pada pokja di dengan pengelolaan sanitasi di provinsi. Sedangkan provinsi. Jalinan hubungan antar pokja di berbagai Ketua bidang dilaksanakan oleh pejabat setingkat level ini harus kuat. Dan itu hanya bisa terjadi jika ada kepala bidang (kabid) yang membidangi tupoksinya, mekanisme koordinasi dan komunikasi yang baik. sedangkan anggota terdiri dari perwakilan dari masing- Program web monev dan juga Nawasis bisa menjadi masing SKPD sesuai bidangnya, serta anggota lain embrio bagi jalinan hubungan kerja sama ini. yang berasal dari Satuan Kerja (Satker) provinsi dan organisasi non-pemerintah. Nah, Sekretariat, berada di Satu hal penting dalam menguatkan pokja baik di level bawah Sekretaris pokja, yang anggotanya terdiri atas provinsi maupun kabupaten/kota, menurut Direktur perwakilan staf SKPD yang terkait. Penataan Perkotaan, Ditjen Bina Bangda Kemendagri Dadang Sumantri adalah penataan struktur organisasi Level Masyarakat secara benar. Kalau di level pemerintahan muncul kelompok kerja (pokja), di masyarakat muncul kelompok kerja dalam “Jalinan hubungan antar pokja di berbagai level ini harus kuat. Dan itu hanya bisa terjadi jika ada mekanisme koordinasi dan komunikasi yang baik.” Pihaknya telah menyusun struktur organisasi beserta bentuk lain. Kelembagaan di level masyarakat ini pejabat yang duduk di struktur tersebut agar pokja muncul sebagai dampak pembangunan di daerah bisa efektif. Dalam pedoman kelembagaan—yang di mana di sana dibutuhkan adanya organisasi yang sebenarnya ditujukan khusus untuk Pokja Sanitasi dibentuk oleh masyarakat itu sendiri, terutama untuk ini, Ketua dijabat oleh Sekretaris Daerah (Sekda) yang memastikan pengoperasian dan pemeliharaan atas secara formal memiliki kewenangan koordinatif sarana yang terbangun. Itu seiring dengan masuknya terhadap berbagai SKPD terkait. Di samping itu Sekda berbagai program dan proyek AMPL ke tengah juga memiliki kewenangan sebagai ketua TAPD. masyarakat. Sedangkan Sekretaris, dijabat oleh Kepala Bappeda Basah Hernowo mengungkapkan, dengan adanya yang secara formal memiliki kewenangan koordinatif kelembagaan berbasis masyarakat ini, fundamen terhadap perencanaan di daerah, di samping itu pembangunan menjadi kuat. Artinya, pembangunan kepala Bappeda juga sebagai sekretaris TAPD. sarana AMPL tidak lagi hanya berupa kepentingan Pengarah, terdiri atas para Kepala SKPD dan pimpinan pemerintah tapi juga didukung sepenuhnya oleh
  • 17. Majalah Percik November 2012 15 mereka bisa meraih laba, dan punya tabungan yang cukup bagus. “Artinya, jika masyarakat diberi capacity building, maka mereka mampu merencanakan, memelihara, mengatur keuangan, dan mengevaluasi pekerjaan mereka. Jadi mereka bisa melayani masyarakat dengan berkesinambungan dan bisa mengembangkan sarana tersebut,” jelasnya. Di sektor sanitasi, muncul Asosiasi Pengusaha dan Pengelola Sanitasi Indonesia (APPSANI). Pembentukan organisasi ini tidak lepas dari upaya masyarakat membantu pemerintah untuk meningkatkan akses sanitasi dalam rangka mencapai percepatan MDGs 2015. “Kami ingin memberikan layanan kepada seluruh lapisan masyarakat, untuk menyediakan alternative produk sanitasi yang sehat, khususnya Jamban sehat, untuk menuju sehat. Juga meningkatkan Dadang Sumantri profesionalitas ketrampilan SDM berbasis masyarakat melalui pelatihan Sanitasi dan member manfaat bagi masyarakat. Ada kebutuhan dari masyarakat. orang yang membutuhkan jamban sehat ataupun penyedia Jasa layanan jamban sehat, sehingga Tamin M Zakaria Amin, Sekretaris Badan Pendukung terciptakan simbiosis mutualisme,” kata Ketua APPSANI Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum menilai, Koen Irianto. kelembagaan di level masyarakat ini sudah cukup baik, kendati tidak memungkiri masih ada juga yang kurang Kerja keras APPSANI meningkatkan akses ke jamban baik. Ia mencontohkan bagaimana Pamsimas telah sehat sekitar 12 ribu-14 ribu desa dari 20 ribu desa di meluas hampir di seluruh Indonesia. Dari sana muncul Indonesia. Mereka pun telah melakukan “Pelatihan lembaga-lembaga pengelola bentukan masyarakat. Marketing Sanitasi” dilanjutkan dengan “Pelatihan Misalnya di Jawa Timur ada Hippam (Himpunan Wirausaha Sanitasi” di lima provinsi yakni Jawa Timur, Penduduk Pemakai Air Minum). Jawa Tengah, Jawa Barat, Bali dan Nusa Tenggara Barat. “Sudah lebih dari 1.000 orang yang kita latih secara Ternyata, kata Zakaria, melalui lembaga itu masyarakat profesional,” kata Koen seraya menambahkan 30-40 mampu mengelola air tersebut dengan baik. Bahkan persen di antaranya sukses menjadi pengusaha sanitasi.
  • 18. 16 Majalah Percik November 2012 Yang menarik, kendati lembaga berbasis masyarakat, organisasi yang dibentuk pada 2010 itu melibatkan lembaga ini memberikan advokasi kepada pemerintah dosen dari berbagai universitas. Dengan difasilitasi yang selama ini selalu mendukung program Bappeda setempat, beberapa dosen menggagas peningkatan akses sanitasi melalui marketing sanitasi di cita-cita bersama—bukan hanya membawa nama beberapa provinsi. universitas asal/tempat mengajar—untuk mewujudkan kawasan Sungai Cikapundung menjadi tempat Selain yang langsung berkecimpung dengan AMPL, wisata di Kota Bandung. Mereka mengaplikasikan ada juga komunitas yang memiliki kepedulian dengan keilmuannya secara bersama, saling mengisi. kondisi AMPL di daerahnya. Salah satunya adalah Gemricik (Gerakan Masyarakat Cinta Cikapundung). Beberapa hal yang telah diperbuat Gemricik di Komunitas ini merupakan sebuah forum masyarakat antaranya adalah menyelenggarakan berbagai kegiatan inter-universitas yang ada di Bandung yang memiliki seperti menanam pohon, pembuatan biopori, kepedulian terhadap kondisi Sungai Cikapundung. membersihkan sungai, pelatihan (pengomposan, pembuatan kerajinan daur ulang, urban farming, Mohamad Satori, Ketua Gemricik, menjelaskan, wirausaha, pameran, dan lomba, dll.). Bahkan mereka
  • 19. Majalah Percik November 2012 17 “Pembangunan sarana AMPL tidak lagi hanya berupa kepentingan pemerintah tapi juga didukung sepenuhnya oleh masyarakat. Ada kebutuhan dari masyarakat.” pun menggelar lokakarya yang didukung Bappenas menjadi hal yang diperlukan. Dalam kaitan ini, melalui Pokja AMPL Nasional untuk memperkuat keberadaan pokja AMPL daerah menjadi sangat keorganisasian, dan dalam rangka persiapan uji coba penting guna kepentingan tersebut. Rencana Pengamanan Air (RPA) Sungai Cikapundung. “Kegiatan ini merupakan langkah pionir di Indonesia Kasubdit Penataan Ruang Kawasan, Direktorat dan diharapkan menjadi suatu pilot percontohan bagi Lingkungan Hidup, Ditjen Bina Pembangunan kegiatan RPA di daerah lain,” kata Satori. Daerah Kemendagri Wahyu Suharto mengatakan, penguatan kelembagaan di level masyarakat harus Menguatkan Kelembagaan di Masyarakat mengikutsertakan perangkat pemerintah dari Bagaimana pun, kelembagaan berbasis masyarakat bawah hingga ke atas. “Mereka (pemerintah) jangan membutuhkan penguatan. Peningkatan kapasitas ditinggalkan,” katanya.
  • 20. 18 Majalah Percik November 2012 Ia menyebut, penguatan kelembagaan di level Menurutnya, jika semenjak awal proyek dan masyarakat harus dimulai dari bawah. Soalnya di sana terbentuknya lembaga di masyarakat itu melibatkan sudah ada dukungan rencana pembangunan jangka pemerintah maka itu akan masuk dalam perencanaan menengah. Di level desa, ada ADD (alokasi dana desa) pembangunan menengah desa. Soal keberlanjutannya, yang berfungsi untuk menguatkan kelembagaan di secara otomatis akan dipikirkan oleh pemerintah baik masyarakat. secara fisik bagaimana pemeliharaannya maupun bagaimanakah penguatan kelembagaan di tingkat Menurut Wakil Ketua CPMU Pamsimas ini, selama ini masyarakat itu sendiri. “Nah itu sendiri in line di desa pemerintah tidak dilibatkan. Seolah-olah tidak percaya maka di camat selaku SKPD, dia bisa mengagendakan kepada mereka. “Padahal begitu projek ini selesai, uangnya untuk membina ini,” jelasnya. kan harus bergulir di masyarakat. Mereka kan butuh bimbingan. Itulah fungsinya aparat desa, kecamatan Perkembangan munculnya beberapa asosiasi/ dan lain sebagainya,” jelasnya. himpunan terkait pengelolaan AMPL, menurut Wahyu, cukup baik. Hanya saja ini akan timbul masalah
  • 21. Majalah Percik November 2012 19 bagi asosiasi yang mereka berada di daerah yang masyarakat itu mandiri, apalagi jika sarana yang pemanfaatan sarana AMPL-nya rendah. Dalam kondisi dibangun memang milik masyarakat. Namun, lanjut seperti ini peran pemerintah menjadi penting untuk Wahyu, hubungan organisasi tersebut dengan mengintegrasikan mereka. pemerintah di level bawah bisa dijalin untuk kebutuhan mereka sendiri. Misalnya untuk mengajukan Wahyu menjelaskan, air minum adalah hajat hidup anggaran pemeliharaan. Soalnya anggaran dari orang banyak. Dibutuhkan operasionalisasi dan pemerintah hanya akan dialokasikan bagi perbaikan pemeliharaan agar ada keterjaminan suplai bagi sarana yang bersifat besar. “Nah di sinilah pemerintah masyarakat. Di sinilah peran organisasi sangat penting. desa melakukan pembinaan,” tutur Wahyu. Tidak ada salahnya organisasi yang dibentuk Keterlibatan pemerintah di level bawah ini juga untuk “Tidak ada salahnya organisasi yang dibentuk masyarakat itu mandiri, apalagi jika sarana yang dibangun memang milik masyarakat. Namun, hubungan organisasi tersebut dengan pemerintah di level bawah bisa dijalin”
  • 22. 20 Majalah Percik November 2012 memantau keberlangsungan lembaga-lembaga terus diadakan karena belum tentu masyarakat yang yang dibentuk oleh masyarakat tersebut. Mana yang terlibat dalam tahap awal kemudian melanjutkannya kuat, mana yang lemah sehingga perlu dibantu. pada tahap berikutnya. Pendampingan sendiri “Makanya jangan disalahpersepsikan bahwa masuknya diperlukan dalam proses pemeliharaan dan aparat ke masyarakat itu untuk mengintervensi, pengembangan. menkooptasi. Jangan dikatakan seperti itu tapi kita melihat bahwa ini kan pelayanan dasar, pemenuhan Walhasil, kelembagaan di level masyarakat pun perlu kebutuhan pelayanan dasar itu wajib dilaksanakan oleh dikuatkan dengan adanya keterlibatan pemerintah government,” katanya menjelaskan. sesuai levelnya. Integrasi antar pemerintah dan masyarakat secara baik akan menjamin Mengenai penguatan kelembagaan di level masyarakat keberlangsungan dari sarana yang dibangun. Mujiyanto menurutnya, banyak cara yang bisa dilakukan. Di antaranya dengan pelatihan, selain dengan pendampingan. Bagaimana pun pelatihan ini harus
  • 24. 22 Majalah Percik November 2012 Kata Mereka tentang POKJA Kelompok kerja air minum dan penyehatan lingkungan (Pokja AMPL) telah terbentuk di 32 provinsi dan banyak kabupaten/kota. Kiprahnya telah dirasakan oleh daerah dengan segala dinamikanya. Bagaimana pendapat para anggota pokja terhadap keberadaan pokja dan harapan mereka ke depan, berikut beberapa petikan pernyataannya. Erwin Mawandy, Kasubid Perumahan dan Fasilitas Umum Bappeda Kab. Tangerang Provinsi Banten Pokja Sangat Positif Keberadaan Pokja yang keanggotaannya lintas pemangku kepentingan, bagi kami di daerah, tentunya sangat positif karena secara langsung maupun tidak, ternyata mampu memberi kontribusi sekaligus dapat mempengaruhi kebijakan, strategi, maupun program yang digulirkan oleh Pemerintah Daerah di dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) khususnya terkait dengan sektor air minum dan sanitasi yang selama ini seolah-olah menjadi isu yang kurang mendapatkan prioritas. Ketersediaan Buku Putih Sanitasi dan Strategi Sanitasi Kota/Kabupaten sebagai sebuah produk akademis dari pokja, faktanya saat ini mampu membuka horison kita semua di daerah, bahwa masih banyak persoalan di sektor ini yang tentunya harus segera dibenahi dengan pola-pola yang sistematis yang menempatkan masyarakat sebagai subjek maupun objek utama dari solusi yang akan diberikan. Harapannya adalah dokumen perencanaan ini menjadi milestone bagi pembangunan sektor air minum dan sanitasi secara komprehensif di Kab. Tangerang. Ke depan tentunya perlu sebuah affirmative action maupun langkah-langkah konkret bagi pembangunan sektor sanitasi sehingga sektor ini bisa menjadi mainstream pembangunan di daerah. Terkait hal tersebut, Pemkab Tangerang saat ini tengah melakukan terobosan dengan menggulirkan Program Gebrak Pakumis (gerakan bersama rakyat, atasi kawasan padat, kumuh, dan miskin) sebagai sebuah program pro rakyat yang diharapkan secara terintegrasi mampu mengatasi persoalan sanitasi dan air minum, serta lebih jauh lagi bisa menjadi tools bagi Pemda untuk menuntaskan persoalan kemiskinan. Tantangannya adalah bagaimana seluruh stakeholder yang terkait mampu secara efektif berkoordinasi melalui program dan kegiatan yang dimiliki masing-masing lembaganya dan menjadikan persoalan sanitasi sebagai musuh bersama yang harus diperangi secara tuntas.
  • 25. Majalah Percik November 2012 23 Idrus, Sekretaris Bappeda Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu Agar Lebih Aktif Lagi Keberadaan Pokja AMPL sangat membantu dalam pembangunan sanitasi karena bisa mengkoordinasikan lintas sektor. Sebenarnya kita baru mulai tahun ini. Itu pun terjadi perubahan kegiatannya. Tapi studi EHRA sudah, Buku Putih juga insya Allah, sebentar lagi selesai karena tinggal finishing. Bahkan beberapa paket kegiatan sudah dimulai. Mungkin ke depan kalau nanti sudah jelas program kita, maka saya harapkan Pokja AMPL lebih aktif lagi. Alfino Rinaldi Arief, Staf Bid Prasarana dan Pengembangan Wilayah Bappeda Prov Kalimantan Timur Sangat Membantu Koordinasi Sejauh ini keberadaan Pokja AMPL itu sangat membantu sekali, utamanya dalam hal koordinasi. Karena ada multi sektor terlibat di dalamnya. Ada dari Pekerjaan Umum, ada Kesehatan, ada Bappeda, ada juga dari Biro Humas dan Protokol, dll. Sehingga yang tadinya program yang dilaksanakan secara sektoral, sekarang jadi multisektor dan ada pertimbangan dari berbagai pihak. Menurut saya, di daerah terutama Kalimantan Timur, Pokja AMPL ini belum seefektif pokja-pokja yang sudah ada sebelumnya. Seperti Pokja Tata Ruang dan lainnya. Sehingga kami harapkan Pokja AMPL ke depannya lebih eksis lagi untuk membawa program di sektor kegiatan air minum dan penyehatan lingkungan itu ke arah yang lebih baik. Aswan Iskandar, Staf Penyehatan Lingkungan Dinkes Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Bergerak Bersama Menurut kami keberadaan Pokja AMPL sangat membantu sekali. Karena dengan adanya Pokja AMPL ini kita sudah mulai bergerak bersama. Tadinya kan setiap instansi bergerak sendiri-sendiri, sehingga target-target yang mau kita tuju itu tidak bisa tercapai. Dengan adanya Pokja AMPL ini, akhirnya maksud dan tujuan kita itu dapat tercapai. Harapan kami di sini, mudah-mudahan di tahun 2013 Kabupaten Mimika masuk menjadi anggota Program Percepatan Sanitasi Permukiman (PPSP). Karena sekarang ini kita sudah melaksanakan program-program Pokja AMPL dan studi EHRA juga.
  • 26. 24 Majalah Percik November 2012 Era Sukma Munaf Dt Mangkudum, Kabid Transmigrasi Dinsosnakertrans Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat Achievement-nya agar Lebih Baik Sampai sekarang keberadaan Pokja AMPL cukup membantu. Sebelum adanya Pokja AMPL kita memang kesulitan mencapai langsung ke masyarakat. Tapi dengan adanya Pokja AMPL bisa lebih mudah mencapai masyarakat. Saya berharap ini bisa dipertahankan. Dan kalau bisa achievement-nya agar lebih baik, sehingga kawan- kawan yang di Pokja AMPL dapat sepenuhnya menjalankan koordinasi dengan beberapa institusi terkait. Baik itu dangan Bappeda, PU dan lainnya. Mulyani, Pokja AMPL Jawa Timur Saling Mendukung Keberadaan Pokja AMPL sangat membantu pembangunan sanitasi di Jawa Timur. Satu sama lain saling mendukung antara SKPD satu dengan SKPD lain memang saling mendukung. Sesuai dengan RPBN P sampai tahun 2014 memang sanitasi menjadi prioritas. Ke depannya kita tetap melanjutkan PPSP ini bekerja sama dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Muhammad Syakirin Selian, Staf Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kab Aceh Utara, NAD Kerja samanya Baik Alhamdulillah sampai sekarang, kita dengan orang yang ada di Pokja AMPL kerjasamanya baik dalam semua hal. Pokja AMPL kadang-kadang membimbing kita, mem-back up kita. Saya lihat orang-orang Pokja AMPL memang antusias untuk itu. Apalagi sekarang sedang mempersiapkan Buku Putih PPSP jadi memang saling berkaitan. Harapan saya ke depannya kerja sama lebih baik lagi dan lebih banyak lagi melibatkan lintas sektoral yang memang identik misinya itu untuk menyejahterakan dan memakmurkan masyarakat di Aceh Utara. Karena sampai saat ini baru 35-40 persen masyarakat Aceh Utara yang dapat akses sanitasi yang layak.
  • 28. 26 Majalah Percik November 2012 Handi B Legowo, Tim Pengarah Jejaring AMPL, Tokoh Pendiri Pokja AMPL Nasional Pokja Mampu Satukan Berbagai Kepentingan Bagaimana peran jejaring harus kita lakukan. Juga kita bisa pribadi. AMPL dalam mendukung berbagi tugas, tentu sesuai dengan pembangunan AMPL? bidang dan keahlian masing- Bagaimana Anda melihat Selama ini ternyata banyak masing. Dari situ kita merasakan, perkembangan pokja selama lembaga yang bergerak di bidang beban yang kita pikul jadi lebih ini? AMPL. Awalnya mereka bergerak ringan karena yang ‘menanggung Kita punya bantuan dana dari sendiri-sendiri. Punya target dan beban’ banyak pihak. Persoalan- Belanda atau Australia, dan sasaran masing-masing. Ada juga persoalan yang kita hadapi pun bisa kita bikin kebijakan waktu yang sasaran mereka beririsan satu lebih mudah untuk dipecahkan itu yakni kebijakan yang dan yang lain. Nah, ini kan potensi. karena semua ikut memikirkan. berbasis masyarakat. Setelah Kalau itu kemudian disinergikan itu, kebijakan tersebut barulah melalui jejaring atau networking, Dan secara periodik atau insidental, diimplementasikan. Awalnya kita pasti hasilnya akan jauh lebih baik. kita bertemu untuk membicarakan memiliki semacam pokja. Itu pun Dari situlah awalnya kita memulai. banyak hal. Dari yang spesifik tidak ada SK-nya. Kalau pun ada maupun yang umum. Jejaring SK, itu baru sekarang-sekarang Perkembangannya? ini menjadi wadah yang efektif saja. Dengan adanya SK itu kita Positif. Dengan jejaring, kita bisa dalam menjalin sinergi semua yang berkumpul karena kesamaan saling bertukar pengalaman dan bergerak di bidang AMPL, baik kepentingan. Akhirnya kita bikin saling berdiskusi tentang apa yang pemerintah, LSM, swasta, maupun kebijakan untuk kepentingan
  • 29. Majalah Percik November 2012 27 demokratislah. Dari long list, bikin short list, dipilih tiga lokasi unggulan itu, dikasih formulir dan disuruh melakukan assessment. Akhirnya ditunjuk lokasi yang akan menjadi lokasi sanitasi yang berbasis masyarakat itu. Karena masyarakatnya memang berminat, mereka mau. Jadi mulai dari pemberdayaan sampai pembentukan PSM-nya itu didampingi. Belajar dari sana, kita bersama masyarakat. Datanglah grant, selesai-selesai karena banyak teman-teman belajar konsep itu, hibah, yang dikeluarkan World kendala. Akhirnya teman-teman kita terapkan. Ada terobosan. Bank bersumber dari Australia atau berjalan dengan yang berbasis Kenapa dikatakan demikian Belanda. masyarakat. Mulai 2003 kita karena kalau kita membangun membikin pilot. sanitasi yang skala besar, skala Siapa yang memulainya? kota yang konvensional, kita Awalnya ya itu, tadinya kita sama- Nah pilot itu dikerjain oleh World mesti mulai dari master plan. Nah sama saja. Kamu ngurus air minum, Bank yang berasosiasi dengan BEST begitu ada desain, plus Amdal, kamu ngurus sanitasi, kumpullah dan Bali Fokus. Dari sanalah mereka skalanya kota, lama, mungkin 3-4 kita ini. Akhirnya karena ada inpres men-develop pendekatan baru ini. tahun baru implementasi. Itupun dari Bappenas, ada kemendagri, ada Nah mereka melaksanakan pilotnya investasinya besar banget. Satu kali PU, ada kesehatan, terakhir ada LH, pada 2003-2004 di Bali dan Jawa membangun itu paling murah Rp perindustrian, keuangan juga ada, Timur. Ada tujuh lokasi. Tahun 2005 300 juta, Rp 300 milyar untuk satu nah itulah akhirnya timbul gagasan kita replikasi lagi di Yogyakarta, kota, itu minimumnya. Karena di itu. Setelah reformasi tahun 1998, Jawa Tengah, dan Jawa Timur bawah itu bank tidak tertarik. Itu nah timbullah kebijakan berbasis dengan menggunakan dana inpres. yang kayaknya nilai bagi mereka masyarakat. Prinsipnya bottom up, Nah dari situlah kita mempunyai sedanglah. Gak mungkin kan? meski ada ada top down-nya. konsep-konsep. Masa kita harus ngutang terus sih. Sementara kita punya target. Selain itu, kita susun pula yang Saya lihat mulai dari persiapan, berbasis institusi. Tapi itu belum pemilihan lokasi, mereka sudah Nah ternyata masyarakat punya
  • 30. 28 Majalah Percik November 2012 peran. Jadi antara yang sistem misalnya komunal, atau perpipaan dari NGO-nya sendiri atau mungkin setempat sampai kepada sistem skala kecil, MCK plus dan lainnya. masyarakatnya sendiri. perpipaannya, di tengah-tengah Masyarakat kita kasih teknologi, inilah Sanimas itu, yang dikelola dijelasin untung ruginya, silakan Fungsi NGO-nya? oleh masyarakat, mereka memilih. Biasanya mereka Mereka yang melatih masyarakat, ini didampingi fasilitator. dan tentu mereka dibiayai. Nah, bagaimana masyarakat dikuatkan dalam hal itu? Sebelum mereka memilih, biasanya Tujuan dari model pendekatan Nah karena kita punya target tadi, sudah terbentuk dulu KSM-nya ini apa? kita terobos karena kita berbasis (Kelompok Swadaya Masyarakat) Kita ingin masyarakat terlibat sejak masyarakat. Masyarakatnya kita tadi. Nah itulah yang memfasilitasi awal. Mengapa? Kalau dari awal picu dan dia mau. Ini akan jadi antara masyarakat sama dan terlibat seperti itu, seperti bikin cepat. Masyarakat bisa menentukan pemberi donornya. Nah duit itu anak, pasti ia akan dipelihara. sendiri pilihan teknologi yang dulu sumbernya macam-macam Tidak mungkin ditelantarkan. Jadi mereka mau sesuai dengan dari pusat, dari provinsi, dari filosofinya adalah bagaimana kapasitas yang mereka miliki. Ada kabupaten/kota, mungkin juga memunculkan rasa memiliki. Ya
  • 31. Majalah Percik November 2012 29 disayang karena terlibat. Yang kita sumber dana sendiri. disepakati untuk menambah lagi ingin picu, itu kan sebetulnya. menjadi 100. Terbayang bagaimana Selama ini kan mereka cuma Tapi pendekatannya ke sana. Jadi mempersiapkannya. Gimana nonton, penonton aja. Misalnya prinsipnya kalau mulai dari awal melatih fasilitatornya. pemerintah bangun, ya gitu, lihatin dia terlibat pasti tidak akan telantar. aja, protes, kok rusak kok kayak Tapi kalau ditanya manfaat ya itu Bagaimana dengan kelembagaan gini, karena mereka tidak merasa tadi, banyak sekali manfaatnya, yang ada, apakah sudah mampu membangun, tidak ikut, tidak dan itu bisa menutup celah-celah memelihara dan mengelola sarana merasa memiliki. yang kita tidak bisa capai selama ini. yang ada? Signifikan sekali. Tapi kalau mulai dari tenaga Secara umum, keterlibatan kerjanya, materialnya, lahannya, Nah itu kan dana awalnya masyarakat cukup baik. Dan mereka akan merasa bahwa itu dari pemerintah, terus untuk dengan melibatkan mereka dari barang kita bersama, jadi kalau berikutnya selalu begitu atau awal, rasa memiliki itu muncul. rusak, dipelihara dan bangunan itu mandiri? Hanya saja perlu mereka kita bagus-bagus. Banyak yang seperti Nggak, sampai tahun 2005 itu dampingi agar mereka tetap itu, ada di 500 sekian lokasi lah. kita pakai dana investor terbatas, memiliki kapasitas dan terjaga Ada di seluruh Indonesia, banyak untuk tujuh atau delapan lokasi. keberlangsungannya. Joko Prasetyo itu. Kalau di Jakarta justru tidak Begitu 2006 saya ingat, jumlah itu ada, mungkin mereka tidak tertarik direplikasi dengan lebih besar lagi. sama itu. Mungkin mereka punya Dalam pertemuan itu, akhirnya
  • 32. 30 Majalah Percik November 2012 Asep Warlan Yusuf, Guru Besar Hukum Lingkungan Unpar Bandung Tren ke Depan, Perkuat Lembaga Swadaya Keiikutsertaan masyarakat sangat penting dalam pembangunan. Dengan keterlibatan mereka dalam pembangunan, mereka akan merasa memiliki dan kemudian akan menjaganya. Model pelibatan masyarakat ini menjadi kecenderungan (tren) setelah sebelumnya pembangunan cenderung top-down. Muncullah berbagai organisasi swadaya yang bergerak secara mandiri. Nah, bagaimana agar lembaga-lembaga swadaya ini kiprahnya semakin baik di tengah masyarakat dan berdaya? Berikut petikan wawancara Percik dengan Asep Warlan Yusuf, guru besar hukum lingkungan Universitas Parahyangan Bandung yang juga giat dalam komunitas peduli terhadap air minum dan penyehatan lingkungan. Bagaimana dengan peran yang sifatnya kaku terikat swadaya itu ketimbang lembaga swadaya? oleh perundang-undangan mengandalkan lembaga-lembaga Lembaga swadaya justru lebih tetapi lebih pada fungsional. pemerintahan resmi. mempunyai kiprah yang jelas dan Sekarang orang lebih melihat terukur kepada masyarakatnya. pada: ada tidak fungsinya?Ada Contoh lembaga swadaya Sehingga hemat saya, jangan tidak manfaatnya? Bagaimana dimaksud? sampai justru lembaga-lembaga pertanggungjawabannya? Itu Lembaga yang pernah saya ikut swadaya masyarakat yang lebih jadi jauh lebih penting daripada saja ya. Ada Gemricik di Bandung banyak berkiprah ketimbang sekadar formal. dan Mitra Cai di Sukabumi. Itu lembaga formal pemerintah. menurut saya sebagai lembaga Tren ke depannya saya lebih swadaya masyarakat yang sudah Karena sekarang, pendekatannya melihat pada bagaimana berkembang untuk memelihara bukan lagi kelembagaan formal memperkuat lembaga-lembaga sumber mata air, untuk memelihara
  • 33. Majalah Percik November 2012 31 sungai. Menurut hemat saya, ya. Artinya, punya program sendiri, menjadi sebuah sungai yang jauh mereka sudah bekerja dari dulu punya pendanaan sendiri. Bahkan lebih baik dari pada sekarang. juga. tak jarang mereka melaksanakan sesuatu yang tidak dikerjakan Sedangkan untuk pelestarian Karena mereka sadar betul kalau pemerintah. jadi sebetulnya mereka Sungai Citarum, ada Warga Peduli tidak dipelihara akan timbul jauh lebih punya manfaat dan Lingkungan (WPL). WPL berusaha musibah bagi masyarakat. Maka pengaruh kepada masyarakat dan mengokohkan kebersamaan mereka berinisiatif membangun lingkungan air ketimbang lembaga dan kapasitas untuk melakukan kemitraan itu. Dibangunlah pemerintahan. kegiatan nyata pemulihan, keguyuban dengan masyarakat pengelolaan, dan pelestarian lainnya. Contoh kongkritnya? lingkungan sekitar Citarum. Salah Gemricik, misalnya. Itu saya kira satunya melalui program Eco Bagaimana koordinasi sudah jelas, saya lihat sudah banyak Pesantren. lembaga-lembaga tersebut? yang diperbuat Gemricik untuk bisa Merekakan punya aturan sendiri mengembangkan Cikapundung Penyadaran lingkungan Sumber
  • 34. 32 Majalah Percik November 2012 Daya Air (SDA) berbasis alam lembaga resmi pemerintah, tetapi Kalau dana? ini  melibatkan santri-santri  dari yang pasti lembaga swadaya jauh Kalau itu ada problem. Karena pesantren di sekitar aliran sungai lebih efektif dalam pendayagunaan bagaimana pun juga tanpa ada Citarum. Pendekatan terhadap itu. Dan di beberapa negara juga pembiayaan, kerja tidak optimal. tokoh-tokoh masyarakat seperti ternyata lembaga swadaya yang ustad dan kyai menjadi kunci bekerja untuk itu. Pemerintah Agar pendanaan lebih rutin? menumbuhkan kesadaran hanya memberikan fasilitas Ada tiga sumber pendanaan. melestarikan lingkungan. Misalkan, perizinan dan pendanaan. Pertama, sumber pendanaan ketika shalat Jumat pesan-pesan dari pemerintah, bisa APBN atau lingkungan senantiasa disisipkan, Apakah dalam menjalankan APBD. Dananya ada yang hibah tentu saja dengan mengutip hadits- program-programnya, lembaga atau dicangkokkan pada sebuah hadits serta  akhlak Rasulullah swadaya ini mengalami kendala dinas yang terkait dengan kegiatan terkait dengan lingkungan. advokasi? itu. Jadi ada kegiatan bersama Menurut saya pada umumnya masyarakat menggunakan dana Jadi, saya tanpa menafikan tidak. Karena mereka bekerja sesuai proyek itu yang diambil dari APBN keberadaan dan peranan yang dengan mekanisme dan kebiasaan atau APBD. telah dan sedang dilakukan oleh masyarakat.
  • 35. Majalah Percik November 2012 33 Kedua, sumber pendanaan dari pengetahuan, pengalaman, perusahaan dan pemerintah. Itu perusahaan yang diambil dari CSR. pengaruh dan keberpihakan penting juga untuk menguatkan Dana tersebut juga bisa digunakan kepada lingkungan, itu akan lebih lembaga. untuk pemberdayaan lingkungan. bagus sebagai sarana untuk bisa mengembangkan kinerja lembaga. Keempat, mengembangkan Ketiga, iuran anggota dan Itulah sebabnya mengapa Gemricik partisipasi masyarakat. Jadi sumbangan tidak tetap dari merekrut sebanyak mungkin para lembaga tersebut memfasilitasi dan anggota. ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu masyarakat yang berbuat. Sehingga yang berpihak kepada lingkungan. ada partisipasi dan kontribusi. Joko Namun, selama ini kan pendanaan Prasetyo masih sukarela, dipungut dari para Kedua, kelembagaan yang anggotanya. Atau ada sumbangan terorganisasi dengan baik. Tetapi dari relasi pengusaha, tetapi itu yang basisnya bukan seperti pada kan tidak rutin. Berbeda kalau pasal tetapi pada orang. Alias, dianggarkan oleh APBD. organisasi berbasis pengetahuan. Karena bagaimana pun juga orang- Bagaimana agar lembaga orang yang memiliki pengetahuan di level masyarakat ini lebih ini memerlukan wadah untuk berdaya lagi? berkiprah. Ada empat faktor yang harus ditingkatkan. Pertama, SDM. Ketiga, membangun networking SDM yang bagus, yang punya atau jejaring dengan masyarakat,
  • 36. 34 Majalah Percik November 2012 Kelembagaan Kuat, Masyarakat Peduli Tantangan pembangunan AMPL bersifat dinamis. Perlu upaya terus menerus agar kelembagaan AMPL kuat dan berkesinambungan. Di samping itu, masyarakat pun perlu ditingkatkan kesadarannya untuk menyukseskan pembangunan AMPL. Semua itu tak bisa dilepaskan dari komitmen eksekutif di levelnya masing-masing untuk peduli terhadap sektor ini. Bagaimana agar kelembagaan yang ada kuat, eksekutif peduli, dan masyarakat pun tergerak? Berikut pendapat orang-orang yang selama ini bergelut di bidangnya.
  • 37. Majalah Percik November 2012 35 Kelima, setelah Pokja terbentuk dan mendapat dukungan, Pokja harus kompak. Untuk mengompakkan, harus ada pihak luar. Misal, seperti yang PPSP kembangkan itu kan ada fasilitator. Tugas fasilitator ada dua yakni, pertama, untuk mengompakkan semua elemen Pokja agar bisa bekerja sama dengan baik. Kedua, agar mempunyai pengetahuan dan ketrampilan untuk menjalankan tupoksi Pokja. Avianti Zulaicha, Konsultan Kelembagaan Agar Kelembagaan di Level Pemda Kuat Setidaknya ada lima tips agar kelembagaan di level Pemda kuat. Pertama, Pokja harus representasi dari dinas-dinas terkait serta LSM yang menangani sanitasi. Kedua, perwakilan dari setiap dinas setidaknya Alwis Rustam, Konsultan Advokasi dua orang, satu senior satu junior. Senior, secara pengalaman dan keilmuan memadai tetapi dari segi waktu, ‘tidak punya’ waktu. Sedangkan junior atau Agar Eksekutif Peduli AMPL tenaga muda, dari sisi pengalaman dan pengetahuan Tak tahu maka tak peduli. Maka agar eksekutif peduli memang kurang, tetapi dari sisi waktu, lebih punya AMPL, mereka harus mendapatkan informasi terkait waktu. Sehingga dalam berbagai meeting yang AMPL. Setidaknya ada empat upaya yang dapat memakan waktu bisa dikerahkan juniornya, namun dilakukan agar eksekutif tahu dan peduli mengingat dalam hal-hal strategis, senior wajib hadir. selama ini kan yang tahu dan peduli itu pada umumnya masih di tataran Kabid dan staf. Ketiga, harus mendapatkan support dari Bupati/ Walikota. Pertama, harus diciptakan momentum dan event yang tersedia dan reguler untuk para walikota/bupati, sekda, Keempat, perlu diperhatikan nomenklatur Pokja. Karena kepala Bappeda dan kepala Satuan Kerja Perangkat itu akan memengaruhi kepada sistem penganggaran. Daerah (SKPD). Kelihatannya sepele, tetapi di berbagai tempat memengaruhi dalam penganggaran. Supaya kegiatan- Kedua, pastikan pesan dan salurannya sampai ke para kegiatan dapat diimplementasikan kan harus didukung eksekutif tersebut. Agar informasi perencanaan dan oleh anggaran.
  • 38. 36 Majalah Percik November 2012 kegiatan itu tidak melulu di tim teknis yang di bawah daerah untuk dievaluasi di akhir pemerintahannya seperti kabid dan staf saja. Tetapi harus sampai juga sebagai tolak ukur keberhasilan kinerja kepala daerah kepada eksekutif. Jadi problem advokasi itu ternyata tersebut. adanya di internal dinas. Kesulitan dari staf kepada pimpinannya. Apakah pimpinannya itu kepala dinas Kedua, memberikan advokasi yang terus menerus. atau sekda atau walikotanya. Jadi yang tidak kalah Secara teknis khususnya kita kawal saat membahas penting adalah advokasi komunikasi internal ke atas Kebijakan Umum Anggaran dan Pagu Anggaran dibanding dengan ke publik. Sementara setiap bulan Juli-Agustus. Ketiga, Pemda dan Pokja AMPL perlu men-support Dengan dua cara itulah kita dapat memperoleh dana asosiasi eksekutif yang sudah ada. Misal, men-support yang cukup dari Pemda untuk menjalankan program- Asosiasi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) atau program AMPL. bersinergi dengan aliansi-aliansi semacamnya. Amrizal, Wiwit Heris, Konsultan Keuangan Konsultan Komunikasi Agar Pemda Alokasikan Agar Prilaku Masyarakat APBD untuk AMPL Berubah Ada dua jalur yang dapat digunakan agar Pemda mau Mengubah prilaku masyarakat itu tentu tidak bisa mengalokasikan APBD untuk membiayai program- dilakukan dalam waktu sesaat. Tiba-tiba mereka program sanitasi dan pelestarian sumber air. Jalur kita ajak dalam satu action atau tindakan “ayo kita pertama dapat dilakukan saat terpilihnya kepala daerah berbuat begini” tetapi mereka belum paham, tidak yang baru dan jalur kedua dilakukan apabila program akan menyelesaikan masalah. Maka setidaknya ada AMPL baru dimulai di tengah kepemimpinan seorang beberapa langkah yang harus dilakukan. Di antaranya kepala daerah. adalah: Pertama, agar mendapatkan kepastian pendanaan Pertama, lakukan survei. Dalam konteks perubahan dalam jangka lima tahun ke depan maka konteks AMPL prilaku, ketika kita mau mengubah prilaku mereka harus betul-betul tercantum dalam RPJMD-nya terlebih itu bukan berdasarkan pemikiran kita sendiri. Tetapi dahulu. Dikawallah oleh kita agar sanitasi, penyehatan berangkat dari apa yang mereka pikirkan. Oleh karena lingkungan, pelestarian sumber air masuk dalam itu perlu dilakukan survei prilaku. Sehingga kita tahu RPJMD. Karena RPJMD adalah janji politik dari kepala mengapa mereka memiliki kebiasaan sanitasi yang buruk itu apakah karena pengetahuannya (knowledge)
  • 39. Majalah Percik November 2012 37 yang salah tentang sanitasi; karena sikapnya (afective) yang memang memiliki tupoksi di bidang sanitasi dan atau karena psikomotoriknya (practice). Karena masih- pelestarian sumber air. Pemda tersebut melakukan masing masalah itu penangananya berbeda. intervensi untuk memperkuat institusi yang sudah ada bukan untuk menyainginya. Intervensi tersebut Kedua, kita harus benar-benar bisa menunjukkan setidaknya ada tiga. bahwa program kita itu berorientasi pada audiens atau target sasaran. Jadi kita betul-betul bisa menunjukkan Pertama, umpanya di setiap Puskesmas itu sudah ada suatu manfaat bagi mereka kalau mereka mau sanitarian yang memiliki tugas penyehatan lingkungan. mengubah prilaku dalam bersanitasi. Mereka diperkuat dengan diberikan instrumen- instrumen yang lebih tepat guna. Contohnya, skill Ketiga, mereka harus dijadikan subjek, bukan pemberdayaan, skill fasilitasi, skill komunikasi, lalu tips- objek. Artinya, mereka harus dilibatkan sejak awal tips yang bersifat teknik tertentu. perencanaan, pembangunan hingga pemeliharaan. Sejak awal, diajak bicara, diberikan kesempatan untuk Kedua, berikan intensif yang jelas kepada para menyampaikan pendapat, prilaku mereka akan lebih sanitarian. Karena intensif dapat menciptakan cepat berubah. Menurut pengalaman saya begitu. sanitarian yang rajin. Sehingga mereka itu sudah tahu sejak awal bahwa perubahan prilaku mereka terkait sanitasi itu sangat Ketiga, kinerja lembaga juga harus diapresiasi oleh penting. pimpinan daerah setempat. karena setiap orang akan merasa diapresiasi jika prestasinya itu diakui oleh Maka proses itu akan menjadi proses yang pimpinan. Maka harus diciptakan sebuah mekanisme terinternalisasi. Mereka tidak sebagai objek reward oleh pimpinan. Supaya yang bekerja baik itu pembangunan tetapi sebagai subjek. Berdasarkan bisa mempertahankan dan yang bekerja buruk bisa pengalaman saya, kalau mereka dijadikan objek justru merasa tidak enak. Contoh paling ekstrimnya seperti mereka lebih banyak menolak. Jokowi berkeliling memberi raport siapa yang bernilai biru atau siapa yang bernilai merah. Kemudian di- display. Yang raportnya merah pasti tidak enak. Karena semua orang tidak ingin berada di ranking terakhir. Joko Prasetyo Devi Setiawan, Community Development Specialist Agar Program Berjalan Berkesinambungan Peran kelembagaan agar program berjalan berkesinambungan tentu saja harus melibatkan pemerintah daerah setempat dengan setiap institusi
  • 40. 38 Majalah Percik November 2012 rah MPL Kip ja A Pokvinsi NTT Pro MPL-BM ntang A 2012 Te 0 Tahun omor 1 ubernur N uran G sun Perat Menyu
  • 41. Majalah Percik November 2012 39 Mungkin baru Provinsi Nusa Tenggara Timur yang memiliki Peraturan Gubernur Tentang Air Minum dan Penyehatan Lingkungan-Berbasis Masyarakat (AMPL-BM). Keluarnya Pergub ini tidak lepas dari inisiasi Kelompok Kerja AMPL provinsi tersebut. Lahirnya Pergub ini berawal dari pembicaraan di pokja tentang pentingnya provinsi memiliki peraturan yang khusus mengatur soal AMPL-BM. Wacana yang digagas itu kemudian terus berlanjut hingga mencapai kesepakatan untuk diwujudkan. Pokja yang terdiri atas perwakilan dari Bappeda, fasilitator, dan PO Unicef kemudian melakukan konsultasi dengan DPRD untuk membahas peraturan apa yang cepat dan sesuai dengan kebutuhan. Maka pilihannya adalah Peraturan Gubernur tentang AMPL. Setelah itu, proses pelaksanaannya pun dimulai. Di bulan Januari 2012 semua perwakilan SKPD dan mitra terkait dengan AMPL diundang rapat. Muncul kesepakatan tim yang akan menyusun Peraturan Gubernur dan SK Pokja AMPL Tahun 2012. Tim mulai bekerja pada 24 Januari 2012. Sebagai langkah awal, tim menghasilkan Draft SK Pokja AMPL sebagai revisi SK sebelumnya. Bersamaan dengan itu Konsep Peraturan Gubernur tentang AMPL mulai dibahas. Hasil ‘corat-coret’ konsep Pergub kemudian disebarkan melalui mailist AMPL untuk memperoleh masukan. Tak sampai seminggu, pasal per pasal telah mendapatkan masukan. Hasilnya kemudian disebarkan lagi melalui mailist. Untuk memperkuat dan memperdalam peraturan tersebut, kunjungan lapangan ke beberapa lokasi pun diadakan. Mereka yang ikut turun ke lapangan adalah empat orang perwakilan dari DPRD Provinsi NTT ( Komisi A,B,C dan D), Perwakilan Bappeda, Dinkes, Dinas Pekerjaan Umum, Biro Hukum, Biro Kesra, BLHD, BLUD-SPAM,
  • 42. 40 Majalah Percik November 2012 dan seluruh tim penyusun Pergub serta Kelompok Pendanaan. – BM Provinsi NTT diajukan untuk AMPL. Apa yang didapati di lapangan dikoreksi lebih lanjut oleh Biro kemudian disinkronisasi dengan Hukum Setda Provinsi NTT. Tapi Hasilnya kemudian didiskusikan draft yang ada. draft itu dikembalikan lagi dengan dalam lima kelompok yakni mendapatkan masukan dan harus Kelompok Kelembagaan, Kelompok Tak sampai sebulan, draft SK Pokja diperbaiki untuk memperkuat Sarana, Kelompok Regulasi, AMPL Provinsi NTT dan Draft subtansinya serta harus dilakukan Kelompok Monitoring dan Evaluasi Peraturan Gubernur tentang AMPL konsultasi publik untuk menambah
  • 43. Majalah Percik November 2012 41 masukan dan mempertajam draft Pergub tersebut. Peraturan Gubernur NTT Pada 6 Maret 2012, Tim Penyusun Nomor 10 Tahun 2012 Tentang menyelenggarakan Konsultasi Publik PerGub AMPL-BM Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan Pembangunan peserta 75 orang dengan berbagai unsur. Ada perwakilan SKPD, AMPL-BM di anggota legislatif, lembaga profesi, serta pemerhati AMPL. Hasilnya, Provinsi NTT draft itu direvisi kembali dan kemudian diajukan ke Biro Hukum. Sasaran: Terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui Setelah itu ada audiensi dengan pembangunan air minum dan penyehatan lingkungan – Biro Hukum membahas substansi. berbasis masyarakat yang berkualitas, berkuantitas, sistematis Draft Pergub AMPL-BM setelah dan berkelanjutan diperiksa, bisa diproses untuk ditindaklanjuti agar dapat disetujui Garis Besar Isi: oleh kepada Gubernur Provinsi Peningkatan akses terhadap fasilitas air minum yang aman NTT dengan sedikit perbaikan di dan sanitasi yang layak sisi templetnya agar sesuai standar Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) penyusunan yang berlaku. Peningkatan kapasitas/ Kelembagaan pengelolaan pembangunan sektor AMPL di tingkat pemerintah dan Akhirnya, Peraturan Gubernur masyarakat yang telah disusun oleh tim secara Peningkatan penganggaran untuk pengelolaan sarana dan partisipatif yang melibatkan prasaran yang berkelanjutan semua pihak yang terkait dapat Pengendalian dan evaluasi pada pelaksanaan ditindaklanjuti untuk disetujui dan pembangunan AMPL-BM berbasis Desa/Kelurahan ditandatangani oleh Gubernur Penciptaan kondisi yang kondusif melalui pengembangan Provinsi Nusa Tenggara Timur. kebijakan dan kemitraan dengan seluruh pemangku Wisnu/Mujiyanto kepentingan
  • 44. 42 Majalah Percik November 2012 Horizontal Learning, Berbagi Kesuksesan ala AKKOPSI Sudah bukan zamannya lagi instruksi-instruksi untuk antara kabupaten/kota dan provinsi tentang meraih kesuksesan. Ada jalan lain yang lebih efektif pelaksanaan PPSP dan pembangunan sektor sanitasi yakni dengan berbagai kesuksesan oleh mereka sesama peserta PPSP yang juga sebagai anggota yang sudah berhasil terlebih dahulu. Cara ini lebih AKKOPSI. Kedua, pembelajaran horizontal, termasuk meyakinkan karena langsung dari yang sudah forum pertukaran pengalaman dan pengetahuan, meraihnya. terbukti sangat efektif sebagai upaya peningkatan kinerja dan inisiatif pembangunan. Ketiga, advokasi Itulah sebabnya Aliansi Kabupaten/Kota Peduli secara parsuasif di internal sesama anggota AKKOPSI Sanitasi (AKKOPSI) memilih model horizontal learning merupakan upaya alternatif yang memperkaya dan sebagai ajang untuk mengadvokasi daerah-daerah di menjawab kebutuhan advokasi pembangunan sanitasi Indonesia dalam rangka mendorong pencapaian PPSP yang sentralistis (top-down dari pusat ke daerah) (Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman) di selama ini. Indonesia. Dalam program tersebut, bupati/walikota anggota Ketua Umum AKKOPSI Bambang Priyanto (Walikota AKKOPSI mengisi kegiatan itu untuk menguatkan Jambi) dan Sekretaris Umum Josrizal Zain (Walikota komitmen dalam pencapaian PPSP. Pada bagian Payakumbuh) menekankan tiga alasan utama yang forum horizontal learning, para champions dan sosok mendasarinya perlunya implementasi program kerja teladan akan saling berbagi pengalaman dalam advokasi dan horizontal learning oleh AKKOPSI. penguatan kelembagaan (provinsi dan kabupaten/ kota) dan proses penyelesain produk: Buku Putih, Ketiga alasan itu, pertama, adanya kebutuhan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota dan Memorandum pertukaran pengetahuan dan pengalaman di Program Sektor Sanitasi di daerah.
  • 45. Majalah Percik November 2012 43 Program ini telah dimulai. Manado Kamal, Kepala Bappeda Kota “Kita dididik bagaimana menjadi kota pertama pelaksanaan Payakumbuh. membuat perencanaan terpadu kegiatan ini. Setelah Manado giliran komprehensif dan tidak ditutup- lima kota lainnya yakni Palembang, josrizal menyampaikan tutupi. Selain membuat visi dan Serang, Bandung, Semarang, dan pengalamannya bergelut dalam misi kita juga membuat target dan Makassar. bidang air minum dan sanitasi. Ia fokus,” kata josrizal menceritakan menceritakan, bagaimana kondisi awal keterlibatan Payakumbuh ke Advokasi Pertama air minum dan sanitasi ketika dalam program PPSP. Kegiatan advokasi dan horizontal awal pemerintahannya. “Waktu itu learning ini berlangsung 23- kondisinya sangat jelek. Kualitas Walikota yang mendapat 24 Oktober 2012. Kegiatan ini hidup masyarakat kurang baik,” penghargaan Kalpataru 2012 menghadirkan lima pembicara. katanya. ini juga menyampaikan tentang Mereka adalah Capt. josrizal Zain, manfaat peningkatan anggaran selaku Direktur Eksekutif AKKOPSI Sejak saat itu, ia mencanangkan sanitasi. Meski kotanya mendapat sekaligus mantan Walikota untuk menjadikan Payakumbuh berbagai penghargaan karena Payakumbuh, dan Dr Itoc Tochija bersih, aman dan higienis. Yosrizal kepedulian sanitasi, bahkan dirinya MT, mantan Walikota Cimahi menambahkan, pada tahun dijuluki sebagai “Walikota Jamban”, serta Dr. Eddy Soedjono, Kepala 2007 Payakumbuh diperkuat lagi atau “Walikota Sampah” atau Jurusan Teknik Lingkungan Institut dengan adanya bantuan fasilitasi “Walikota Sanitasi” dan bangga Teknologi Surabaya (ITS) mewakili dari  Indonesia Sanitation Sector akan hal itu, yang penting adalah Pokja Sanitasi Jawa Timur. Mereka Development Program (ISSDP) bagaimana menyejahterakan tampil di hari pertama. Pada yang kemudian mulai tahun 2010 masyarakat. “Kalau dahulu hari berikutnya, tampil Dra Tety dilanjut dengan nama Urban Payakumbuh menganggarkan Murtiwendani, Ketua Bappeda Kota Sanitation Development Program sanitasi jauh lebih kecil, saat Cimahi, Jawa  Barat, dan Ir. Zulinda (USDP). ini perubahan mendasar dan
  • 46. 44 Majalah Percik November 2012 manfaatnya sangat terasa yaitu kekompakan Pokja Sanitasi merupakan salah satu cara untuk dana subsidi untuk orang sakit Jawa Timur dalam memfasilitasi dapat memastikan kualitas BPS, SSK menurun, angka tidak masuk kabupaten/kota di provinsi ini. dan MPSS. sekolah menurun. Sehingga waktu Pokja senantiasa melaksanakan itu Payakumbuh mendapatkan pertemuan meski tidak dihadiri Ia juga menceritakan bagaimana penghargaan pertumbuhan oleh atasan mereka. Namun kiat menggerakkan sektor ini ekonomi tertinggi di Sumatera hasilnya selalu terkomunikasikan melalui tangan pihak lain. Ini Barat yaitu mencapai 6,7 persen,” dengan atasan masing-masing untuk mengatasi ketiadaan ujar josrizal. instansi/dinas. “Ini yang membuat anggaran. Misalnya, Pokja Jatim berbagai permasalahan justru menggerakkan kabupaten/kota Itoc Tochija, mantan Walikota dapat dibicarakan secara gamblang agar tetap dalam suasana yang Cimahi ini menceritakan dan terbuka untuk dicarikan mendukung sanitasi melalui lomba bagaimana pengalamannya pemecahannya,” jelasnya. yang diadakan bekerja sama menjadi selama tiga periode—satu dengan media lokal. Hasilnya cukup periode diangkat oleh gubernur Eddy mengakui bahwa berdasarkan efektif. dalam menangani masalah sanitasi. pengalaman Jawa Timur, Ia senantiasa memasukkan masalah permasalahan pendampingan Peserta yang hadir menyambut ini dalam berbagai kegiatan provinsi dari tahap BPS, SSK, MPSS positif kegiatan ini. Banyak bersama masayarakat, tokoh agama dan implementasi, yang paling pertanyaan yang dilontarkan. dan tokoh masyarakat. berat adalah tahap implementasi Banyak usulan yang disampaikan. mencari sumber pendanaan. “Hal Setidaknya upaya awal ini Ia pun berbagi cerita bagaimana yang terpenting dari BPS, SSK, menjadi titik terang bagi kegiatan kendala pembuatan TPA regional, MPSS adalah pada kualitas. Pada serupa di kota-kota lainnya di khususnya TPA Bandung Raya. saat implementasi baru akan terasa Indonesia untuk menularkan Cerita ini penting agar kendala pentingnya kualitas ini karena semangat kepedulian terhadap itu tidak terjadi di provinsi terkait dengan perencanaan pembangunan sanitasi. Mujiyanto lain. Menurutnya, persoalan anggaran.” ujar Eddy. komunikasi politik antardaerah dan ketersediaan lahan menjadi hal Untungnya, lanjut Eddy, saat ini ada krusial. Perlu ada komitmen dan sistem monitoring berbasis web sikap tegas semata-mata dengan Nawasis. Banyak kabupaten/kota kepentingan rakyat. memang seolah menelanjangi diri sendiri, karena perkembangannya Sementara itu Eddy Soedjono dapat dilihat oleh kabupaten/kota berbagi pengalaman tentang lain. Namun sesungguhnya ini
  • 47. Majalah Percik November 2012 45 APPSANI Dari Tukang Sanitasi Jadi Tukang Advokasi Tak ada yang menduga asosiasi yang dibentuk para Asosiasi Pengelola dan Pemberdayaan Sanitasi mantan peserta ‘Pelatihan Tukang Sanitasi’ yang Indonesia disingkat APPSANI ini didirikan oleh diselenggarakan oleh WSP-World Bank bisa seperti saat “SHANG 11”, (11 orang) yakni Koen irianto, Budi ini. Mereka tak hanya berkumpul dan berkomunikasi Purwanto, Agung, Subianadi, Maryono, Suwarjianto, melalui asosiasi ini tapi sudah menjadi juru advokasi ke Agus, Abu Naim, Hariyanto, Suyanto dan satu satunya pemerintah daerah di seluruh Indonesia. perempuan adalah Nanik. Mereka pada tahun 2010- 2011 pernah merasakan pelatihan ‘Wirausaha Sanitasi’
  • 48. 46 Majalah Percik November 2012 yang juga diadakan oleh WSP. MDGs 2015. Di samping itu, asosiasi Berkat keiikutsertaan mereka ingin memberikan layanan kepada menyadarkan masyarakat akan “Kami pelaku wirausaha sudah seluruh lapisan masyarakat, untuk hidup bersih dan sehat, kini sudah begitu dekat dengan usaha jamban menyediakan alternatif produk ada 12 ribu-14 ribu desa dari tersebut, hingga muncul ide-ide sanitasi yang sehat, khususnya 20 ribu desa yang mengalami untuk membentuk perkumpulan jamban sehat, untuk menuju sehat. peningkatan akses masyarakat ke pelaku usaha sanitasi dan yang Juga meningkatkan profesionalitas jamban. peduli akan perubahan perilaku ketrampilan SDM berbasis masyarakat BAB di sembarang masyarakat melalui pelatihan Asosiasi ini pun aktif melakukan tempat dan berubah pada jamban sanitasi dan memberikan manfaat “Pelatihan Marketing Sanitasi” sehat,” kata Koen Irianto yang dipilih bagi orang yang membutuhkan dilanjutkan dengan “Pelatihan sebagai Ketua Umum pada 25 jamban sehat ataupun penyedia Wirausaha Sanitasi” di lima provinsi Januari 2012. jasa layanan jamban sehat, dengan dukungan WSP dan STBM sehingga “terciptakan simbiosis Pusat yaitu: Jawa Timur sendiri, Sebagaimana layaknya organisasi, mutualisme”. Jawa tengah, Jawa Barat, Bali, dan APPSANI pun memiliki visi yaitu Nusa Tenggara Barat. Muncul para menjadi mitra pemerintah untuk Prestasi pengusaha-pengusaha baru di meningkatkan akses sanitasi dalam Sebagai organisasi yang masih wilayah tersebut. rangka mencapai Percepatan baru, APPSANI boleh berbangga.
  • 49. Majalah Percik November 2012 47 “Sudah lebih dari 1.000 orang Kendala dan Tantangan jaringan akses guna menciptakan yang kita latih secara professional. Sebagai produsen, APPSANI peluang-peluang baru bagi para Teori dilakukan di dalam kelas dan menghadapi tantangan secara wirausahawan baru yang ingin latihan praktek secara langsung ke teknis produk. Ketersediaan meningkatkan usahanya. Selain itu, lapangan dengan membuat produk Cetakan/Mould Buis beton sangat ada tantangan soal mengelola dan oleh peserta sendiri, sehingga terbatas. Soalnya, harganya masih meningkatkan kualitas produksi mengena. Tingkat keberhasilan dirasakan cukup mahal setiap jamban. Dalam kaitan itu, APPSANI telah kita coba mengukur dengan unitnya dan belum banyak yang berencana mengontrol kualitas cara monitoring. Hampir 30-40 memproduksi Mould/Cetakan produksi para anggotanya dengan persen mereka berhasil menjadi Buis beton tersebut di beberpa cara melakukan sertifikasi. pengusaha sanitasi,” kata Koen provinsi. Misalnya di Jawa Timur, menceritakan. penyedia atau pabrikasi alat cetak Soal sumber daya manusia (SDM), tersebut hanya ada di empat mereka yang sudah dilatih masih Tahun depan APPSANI telah tempat saja. Padahal, jika alat cetak membutuhkan pelatihan ulang merencanakan pelatihan serupan tersebut banyak maka hal itu akan untuk meningkatkan kualitas ke beberapa propinsi lainnya. “Ini memperbesar dalam percepatan mereka. Dengan pelatihan ini, sebagai tindak lanjut perjuangan pencapaian Target MDGs 2015. asosiasi berharap para anggotanya kami, mengentaskan kemiskinan memiliki jiwa entrepreneur yang melalui sanitasi,” katanya. Tantangan lain yang dihadapi lincah, licin dan lihai, serta memiliki oleh APPSANI adalah memperluas kemampuan usaha dan sikap mental yang selalu positif. Sejauh ini masalah pendanaan masih bisa diatasi. Asosiasi masih mengandalkan kekuatan sendiri. Kendati begitu sudah ada pihak- pihak yang membantu dalam hal skill dan keterampilan. “Tantangan keuangan ini dapat kami balik menjadi satu peluang bagi siapa saja, dan kami buka untuk semua pihak yang mempunyai keinginan usaha jamban sehat dalam peningkatan akses sanitasi,” kata Koen. Mujiyanto
  • 50. 48 Majalah Percik November 2012 Gemricik Wadah Akademisi Merevitalisasi Cikapundung Unik, tanpa surat tugas dari pimpinan atau instruksi Teranyar, para akademisi yang tergabung dalam atasan, sekitar 36 dosen dari berbagai perguruan tinggi komunitas Gerakan Masyarakat Cinta Cikapundung di Bandung, berjibaku merumuskan masalah dan (Gemricik) tersebut menggelar lokakarya yang memberikan solusi terhadap permasalahan seputar didukung Waspola dan Bappenas melalui Pokja Sungai Cikapundung. AMPL Nasional untuk memperkuat keorganisasian
  • 51. Majalah Percik November 2012 49 dan persiapan uji coba Rencana Di antaranya adalah Gai Suharja, mesti segera dipecahkan. Pertama, Pengamanan Air (RPA) Sungai PhD (Univ. Maranatha), Dr. pembuangan limbah ternak di Cikapundung, Selasa (18/9) di salah Katharina Oginawati (ITB), wilayah Kabupaten Bandung Barat satu hotel di Bandung, Jawa Barat. Mohamad Satori, MT. (Univ. Islam ke sungai. Kedua, pembuangan Bandung), dan Lili Mulyatna, MT. limbah cair dan air limbah “Kegiatan ini merupakan langkah (Univ Pasundan). Sedangkan yang domestik. Ketiga, pengelolaan pionir di Indonesia dan diharapkan menjadi fasilitator pertemuan sampah yang kurang baik. menjadi suatu pilot percontohan para dosen tersebut adalah Dodit bagi kegiatan RPA di daerah lain,” Pancapana, MT. (Bappeda). Maka Gemricik melakukan berbagai ungkap Mohamad Satori, Ketua kegiatan untuk merevitalisasi Gemricik. Karena sering bertemu, beberapa Cikapundung. Di antaranya dosen menggagas cita-cita adalah menanam pohon, Gemricik terbentuk pada 2010, bersama untuk mewujudkan pembuatan biopori, membersihkan sejalan dengan mulainya Program kawasan Sungai Cikapundung sungai, memberikan pelatihan Cikapundung Bersih yang menjadi tempat wisata di Kota pengomposan, pembuatan dicanangkan oleh Pemerintah Kota Bandung. Melalui forum Gemricik kerajinan daur ulang dan Bandung. Pemrakarsanya tentu saja ini, diharapkan para dosen dapat mengajarkan konsep urban farming para dosen yang sering berkumpul mengaplikasikan keilmuannya kepada warga bantaran sungai. saat mengadakan pengabdian bersama-sama, saling mengisi demi kepada masyarakat di sekitar terwujudnya cita-cita tersebut. Di samping itu, Gemricik pun Sungai Cikapudung sebagai wujud menggelar pameran dan dari Tridharma Perguruan Tinggi. Gemricik memandang ada tiga perlombaan kebersihan antar RW di isu penting di Cikapundung yang sepanjang bantaran Cikapundung,