1. Definisi grup, subgrup, koset kanan dan kiri, relasi ekivalensi, dan indeks subgrup.
2. Teori Lagrange menyatakan bahwa orde subgrup membagi habis orde grup.
3. Fungsi phi Euler dan akibatnya terkait bilangan yang relatif prima.
Modul ini membahas konsep kongruensi kuadratis, residu kuadratis, dan cara menyelesaikan kongruensi kuadratis dengan mengubahnya menjadi bentuk kuadrat sempurna."
1. Definisi grup, subgrup, koset kanan dan kiri, relasi ekivalensi, dan indeks subgrup.
2. Teori Lagrange menyatakan bahwa orde subgrup membagi habis orde grup.
3. Fungsi phi Euler dan akibatnya terkait bilangan yang relatif prima.
Modul ini membahas konsep kongruensi kuadratis, residu kuadratis, dan cara menyelesaikan kongruensi kuadratis dengan mengubahnya menjadi bentuk kuadrat sempurna."
Dokumen tersebut membahas tentang konsep pemetaan dalam matematika. Pemetaan adalah cara menghubungkan unsur-unsur dari satu himpunan ke himpunan lainnya. Ada beberapa jenis pemetaan seperti pemetaan injektif, surjektif, dan bijektif yang dijelaskan beserta contoh-contohnya.
1. Integral kompleks merupakan integral fungsi bernilai kompleks di sepanjang lintasan tertentu.
2. Terdapat sifat-sifat integral kompleks seperti integral lintasan yang berlawanan akan meniadakan dan nilai integral kompleks untuk lingkaran berpusat di suatu titik bernilai iπ.
3. Integral kompleks dapat digunakan untuk menghitung nilai integral di sepanjang lintasan yang terdiri dari beberapa penggal garis.
Modul ini membahas persamaan Diophantine linier dan non linier. Persamaan Diophantine linier dapat diselesaikan dengan cara biasa, reduksi, dan kongruensi. Metode penyelesaian persamaan Diophantine non linier meliputi triple Pythagoras dan bilangan jumlah kuadrat. [/ringkuman]
Dokumen tersebut membahas tentang grup permutasi. Grup permutasi adalah himpunan permutasi-permutasi dari suatu himpunan yang membentuk sebuah grup dengan operasi komposisi fungsi. Dokumen tersebut menjelaskan definisi grup permutasi, sifat-sifatnya, cycle dan orbit dalam grup permutasi, serta beberapa teorema yang berkaitan dengan grup permutasi seperti teorema produk disjoint cycles dan order suatu permutasi.
1. Dokumen tersebut membahas tentang struktur aljabar khususnya subgrup normal dan grup faktor.
2. Subgrup normal didefinisikan sebagai subgrup H dimana untuk setiap g dalam G dan h dalam H, g-1hg masuk dalam H.
3. Grup faktor G/H didefinisikan sebagai himpunan koset G terhadap H dengan operasi (g1H)*(g2H)= (g1g2)H.
Bab ini membahas teori graf, termasuk definisi graf, contoh masalah jembatan Königsberg, dan jenis-jenis graf seperti graf sederhana, graf berarah, dan graf lengkap. Terminologi graf seperti simpul, sisi, derajat, dan lintasan juga dijelaskan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep pemetaan dalam matematika. Pemetaan adalah cara menghubungkan unsur-unsur dari satu himpunan ke himpunan lainnya. Ada beberapa jenis pemetaan seperti pemetaan injektif, surjektif, dan bijektif yang dijelaskan beserta contoh-contohnya.
1. Integral kompleks merupakan integral fungsi bernilai kompleks di sepanjang lintasan tertentu.
2. Terdapat sifat-sifat integral kompleks seperti integral lintasan yang berlawanan akan meniadakan dan nilai integral kompleks untuk lingkaran berpusat di suatu titik bernilai iπ.
3. Integral kompleks dapat digunakan untuk menghitung nilai integral di sepanjang lintasan yang terdiri dari beberapa penggal garis.
Modul ini membahas persamaan Diophantine linier dan non linier. Persamaan Diophantine linier dapat diselesaikan dengan cara biasa, reduksi, dan kongruensi. Metode penyelesaian persamaan Diophantine non linier meliputi triple Pythagoras dan bilangan jumlah kuadrat. [/ringkuman]
Dokumen tersebut membahas tentang grup permutasi. Grup permutasi adalah himpunan permutasi-permutasi dari suatu himpunan yang membentuk sebuah grup dengan operasi komposisi fungsi. Dokumen tersebut menjelaskan definisi grup permutasi, sifat-sifatnya, cycle dan orbit dalam grup permutasi, serta beberapa teorema yang berkaitan dengan grup permutasi seperti teorema produk disjoint cycles dan order suatu permutasi.
1. Dokumen tersebut membahas tentang struktur aljabar khususnya subgrup normal dan grup faktor.
2. Subgrup normal didefinisikan sebagai subgrup H dimana untuk setiap g dalam G dan h dalam H, g-1hg masuk dalam H.
3. Grup faktor G/H didefinisikan sebagai himpunan koset G terhadap H dengan operasi (g1H)*(g2H)= (g1g2)H.
Bab ini membahas teori graf, termasuk definisi graf, contoh masalah jembatan Königsberg, dan jenis-jenis graf seperti graf sederhana, graf berarah, dan graf lengkap. Terminologi graf seperti simpul, sisi, derajat, dan lintasan juga dijelaskan.
Dokumen tersebut membahas tentang pewarnaan graf dan beberapa teorema terkait dengan pewarnaan graf. Teorema-teorema tersebut meliputi bilangan kromatik minimum yang dibutuhkan untuk mewarnai graf, hubungan antara derajat titik dan bilangan kromatik graf kritis, serta karakteristik graf bipartit.
Dokumen tersebut memberikan definisi dasar tentang graf sebagai representasi matematika dari hubungan antara objek-objek. Terdapat penjelasan mengenai komponen-komponen graf seperti simpul, sisi, derajat simpul, dan berbagai jenis graf seperti graf sederhana, graf tak sederhana, graf berarah dan tak berarah. Dilanjutkan dengan contoh representasi graf menggunakan matriks ketetanggaan dan senarai ketetangga
Pada Presentasi kali ini,akan dijelaskan tentang Graft, Metode, Definisi, serta banyak hal lainnya.
Presentasi ini berguna untuk pembelajaran bagi mahasiswa/siswa yang mempelajari mata kuliah/pelajaran struktur data
Dokumen tersebut membahas tentang irisan antara bidang datar dengan kerucut. Terdapat beberapa bentuk irisan yang mungkin terjadi berdasarkan posisi dan sudut bidang datar terhadap kerucut, di antaranya titik, dua garis, satu garis, lingkaran, elips, atau hiperbola. Dokumen tersebut juga menjelaskan definisi irisan kerucut secara analitis beserta contoh pada parabola, elips, dan cara menentukan garis yang menyingg
Dokumen tersebut membahas tentang teori graf, yang meliputi konsep dasar graf seperti simpul, sisi, jenis-jenis graf, derajat simpul, walk, trail, path, dan cycle. Dokumen tersebut juga menjelaskan contoh masalah jembatan Konigsberg yang merupakan awal mula teori graf dan langkah-langkah penyelesaian masalah dengan menggunakan graf.
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis graf khusus seperti graf lengkap, graf lingkaran, graf teratur, dan graf bipartit. Jenis-jenis graf tersebut didefinisikan berdasarkan sifat-sifat simpul dan sisi pada grafnya. Representasi graf seperti matriks ketetanggaan, matriks bersisian, dan senarai ketetanggaan juga dijelaskan.
Dokumen tersebut membahas tentang graf dan beberapa konsep dasar yang terkait dengan graf seperti simpul, sisi, derajat simpul, graf terhubung, upagraf, komponen graf, dan representasi graf seperti matriks ketetanggaan dan matriks bersisian.
Dokumen tersebut membahas tentang graf dan konsep-konsep dasarnya seperti siklus, terhubung, upagraf, komponen terhubung, dan cut-set. Beberapa definisi kunci adalah graf terhubung jika setiap simpul dapat dihubungkan, upagraf adalah subgraf yang mengandung sebagian simpul dan sisi graf, dan cut-set adalah penghapusan sisi-sisi tertentu yang memisahkan graf menjadi dua komponen.
Dokumen ini membahas tentang bilangan pecahan, termasuk pengertian pecahan, mengurutkan pecahan, menjumlahkan pecahan, dan mengurangkan pecahan. Topik-topik utama mencakup definisi pecahan sebagai bagian dari satu bilangan bulat, cara mengurutkan pecahan berdasarkan ukuran, menyamakan penyebut sebelum menjumlahkan atau mengurangkan pecahan, dan melakukan operasi terhadap pecahan dengan atau tanpa penyebut yang sama.
Dokumen tersebut membahas teori kecerdasan berganda menurut Howard Gardner yang menyatakan bahwa kecerdasan terdiri atas 8 tipe yaitu bahasa, logika, spasial, kinestetik, musik, interpersonal, intrapersonal dan naturalis. Teori ini berfokus pada kemampuan menyelesaikan masalah dan menciptakan produk sesuai potensi setiap individu.
Ppt spldv diyah sri hariyanti 6 c absen 10 nim 1051500083Diyah Sri Hariyanti
Dokumen ini membahas sistem persamaan linier dua variabel (SPLDV) untuk pelajaran matematika SMP kelas VIII. Terdapat penjelasan mengenai definisi, contoh soal, dan metode penyelesaian SPLDV seperti eliminasi, substitusi, dan campuran.
Dokumen tersebut membahas tentang tes dan karakteristik tes yang baik. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa tes digunakan untuk mengukur tingkat kecerdasan seseorang sesuai umurnya, dan tes yang baik harus memiliki karakteristik seperti valid, dapat diandalkan, objektif, praktis, dan ekonomis.
Teks tersebut membahas tiga jenis kecerdasan yaitu IQ (Intelligence Quotient/Kecerdasan Intelektual), EQ (Emotional Quotient/Kecerdasan Emosi), dan SQ (Spiritual Quotient/Kecerdasan Spiritual). IQ berkaitan dengan kemampuan kognitif seperti logika dan penyelesaian masalah, EQ berkaitan dengan kemampuan mengendalikan emosi dan hubungan antarpersonal, sedangkan SQ berkaitan dengan nilai-nilai
Dokumen menjelaskan tentang diagram Venn yang merupakan bentuk penyajian himpunan dengan menggunakan gambar. Diagram Venn menggunakan persegi panjang untuk himpunan semesta dan kurva tertutup untuk himpunan lain. Dokumen juga menjelaskan tentang irisan dan gabungan dua himpunan beserta contoh soalnya.
The document discusses an assessment of learning outcomes to fulfill the requirements of an Educational Assessment course. It was prepared by 5 students from the Mathematics Education Study Program at the University of Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo in 2012. It contains the students' responses to 30 multiple choice questions. The summary analyzes the item difficulty index and biserial point correlation coefficient of some questions to determine their distinguishing power.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel untuk kelas XII IPS. RPP ini menjelaskan tujuan pembelajaran, materi, metode, model pembelajaran, dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang menerapkan model Think Pair Share. Kegiatan pembelajaran meliputi eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi materi sistem pertidaksamaan linear dua variabel. Penilaian dilakukan melal
Dokumen ini menjelaskan cara mengedit foto menggunakan aplikasi Photoscape dengan langkah-langkah sederhana seperti menambahkan tulisan dan frame pada foto contoh.
1. MAGIC GRAPH
Materi mata kuliah Teori Graph
Dosen pengampu : Erika Laras Astutinigntyas,M.Pd.
Disusun Oleh :
Nama : Diyah Sri Hariyanti
NIM
: 1051500083
Kelas
: 5C
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO
2012
2. MAGIC GRAPH
A. Definisi dan Notasi
Semua graph diganggap tidak mempunyai isolated vertex, edge paralel, dan
loops. Kata “cycle” dan “patch” dapat diartikian sebagai simple cycle dan simple
path pada sebuah graph. Untuk setiap graph, kita dapat memberikan nomor yang
kita sebuah bobot dari edge tersebut. Graph tersebut dapat disebut Semi Graph
jika dapat memilih bobot dari edge dan nomor s untuk vertex lainnya jumlah dari
bobot dari edge tersebut sama dengan s. Sebuah Graph disebut ajaib jika dapat
diberi bobot yang berbeda. Meninjau bahwa vertex berderajat 1 di semi magic
graph memerlukan ujung titik dari isolated edge. Magic graph dapat berisi lebih
banyak dari 1 isolated edge. Subgraph F dapat menyumbangkan berupa skeleton
pada graph G, jika semua vertex dari G dan tidak ada isolated vertex di F. 1-2skeleton adalah kerangka dari semua vertex yang mempunyai derajat 1 atau 2 dan
untuk komponen derajat lain dari vertex itu adalah sama.
Dengan kata lain 1-2-skeleton hanya terdiri dari isolated edge dan simple
cycle, untuk 1-2-skeleton kita dapat membagi semua edge dari grpah menjadi 3
group: edge yang termasuk cycle dari F (kita beri simbol F c); edge yang termasuk
part linear dari F , kita beri simbol Fℓ (contoh: isolated edge di F); dan edge yang
tidak termasuk di F. Kita dapat mengatakan bahwa 1-2-skeleton memisahkan edge
e1 dan e2, jika kedua edge termasuk dari 2 group yang berbeda. Dengan kata lain
setidaknya mereka merupakan bagian dari F tapi lebih banyak merupakan Fc dan
merupakan Fℓ. Kita akan menggunakan notasi: C n untuk cycle dengan edge (n>3);
3. Pn untuk path dengan n edge; Kn adalah copmlete graph dengan n vertex; Km,n
untuk complete bipartite graph dengan m dan n vertex.
path P5
cycle C5
complete graph K5
Complete bipartite
graph K2,3
A direct product F × G of two graphs is the following graph. Vertex berpasangan
(v,w) dimana v adalah vertex dari F, w vertex dari G. Vertex (v1,w1) dan (v2,w2)
terhubung dengan sebuah edge, jika v1=v2 dan G berisi edge w1 w2, atau w1=w2
dan F berisi edge v1v2 . Graph G x P1 disebut graph rangkap G. Dumbell adalag
graph yang berisi dari dua cycle ganjil yang mana terbagi persis 1 vertex biasa.,
atau dua cycle ganjil terhubung dengan path dengan panjang berubah-ubah.
Graph C5 X P2
Graph dan double graph
4. Dum-bell
Kita
akan
mempertimbangkan
sebuah
graf
G V G , E G
mengorientasikan adanya loops, berbagai edges atau isolated vertices. Jika ada
suatu pemetaan f dari satuan edges E G kedalam bilangan real positif.:
i.
ii.
f ei f e j untuk semua ei e j ; ei ,e j E G
v, e f e r untuk semua v V G
eE G
1
Dimana v,e
0
Kemudian graph G disebut magic (ajaib). Pemetaan f disebut pemberian
label terhadap G dan nilai r adalah indeks dari label f. Kita katakana bahwa
sebuah graph G adalah semimagic jika ada pemetaan f terhadap bilangan real
positif yang hanya memenuhi kondisi (ii). Jika semimagic graph G mempunyi
sebuah label dengan indeks r ,kita akan mengatakan bahwa G mempunyai indeks
r.
B. MAGIC LABELING
Beberapa pelabelan pada graph sebenarnya digeneralisasi dari ide persegi
ajaib (magic square). Suatu graph terhubung disebut semi-magic jika terdapat
pelabelan pada sisi-sisinya dengan bilangan bulat sehingga untuk masing-masing
5. titik v, maka jumlah label sisi yang incident dengan v adalah sama untuk semua
titik v. Pelabelan semi-magic yang memetakan sisi ke himpunan bilangan bulat
positif yang berbeda disebut pelabelan magic. Pelabelan magic disebut super
magic jika label sisi adalah bilangan bulat positif yang berurutan.
Graph berlabel ajaib adalah graph yang memiliki weight (W) atau berat yang
sama.
Contoh:
5
2
3
1
4
W1 = 1 + 5 + 3 = 9
W2 = 3 + 2 + 4 = 9
Bobot W1 dan W2 adalah sama, yaitu sama-sama 9. Maka graph ini disebut graph
ajaib (Magic Graph).
Berikut ini beberapa jenis pelabelan ajaib pada suatu graf :
1. Misalkan G graf dengan himpunan titik V dan himpunan sisi E. Banyak
titik di G adalah p dan banyak sisi di G adalah q. Pelabelan titik sisi ajaib
(edge-magic vertex labeling) pada graf G adalah pemetaan bijektif λ dari
V pada himpunan {1, 2, 3, …, p} sehingga untuk sebarang sisi (x y) di G
berlaku
𝜆 𝑥 + 𝜆 𝑦 = 𝑘
untuk suatu konstanta k. Selanjutnya k disebut konstanta ajaib pada G dan
G disebut graf titik sisi ajaib.
6. Contoh:
1
2
Gambar 1 Pelabelan Titik Sisi Ajaib Graf P2
Pelabelan titik sisi ajaib graf P2 pada gambar 1 mempunyai k=3.
2.
Misalkan G graf dengan himpunan titik V dan himpunan sisi E. Banyak
titik di G adalah p, banyak sisi di G adalah q dan h merupakan banyak titik
dan sisi pada graf G atau h = p+q. Pelabelan total titik ajaib (vertex-magic
total labeling) pada graf G adalah pemetaan bijektif dari V∪E pada
himpunan {1, 2, 3, …, h} sehingga untuk sebarang titik x di G berlaku
𝜆 𝑥 + Ʃ𝜆 𝑥𝑦 = 𝑘
dengan y merupakan titik yang berdekatan dengan titik x. Selanjutnya k
disebut konstanta ajaib pada G dan G disebut graf total titik ajaib.
13
Contoh :
3
14
10
20
2
1
16
18
9
12
17
19
5
4
8
6
15
21
11
7
Gambar 2. Pelabelan Total Titik Ajaib Graf K6
Pelabelan total titik ajaib graf K6 pada gambar 2 mempunyai k=66.
7. 3.
Misalkan G graf dengan himpunan titik V dan himpunan sisi E. Banyak
titik di G adalah p dan banyak sisi di G adalah q. Pelabelan sisi titik ajaib
(vertex-magic edge labeling) pada graf G adalah pemetaan bijektif λ dari
E pada himpunan {1, 2, 3, …, q} sehingga untuk sebarang titik x di G
berlaku
Ʃ𝜆 𝑥𝑦 = 𝑘
dengan y merupakan titik yang berdekatan dengan titik x. Selanjutnya k
disebut konstanta ajaib pada G dan G disebut graf sisi titik ajaib.
Contoh:
1
Gambar 3. Pelabelan Sisi Titik Ajaib Graf P2
Pelabelan sisi titik ajaib Graf P2 pada gambar 3 mempunyai k=1.
4.
Misalkan G graf dengan himpunan titik V dan himpunan sisi E. Banyak
titik di G adalah p, banyak sisi di G adalah q dan h merupakan banyak titik
dan sisi pada graf G atau h = p+q. Pelabelan total sisi ajaib (edge-magic
total labeling) pada graf G adalah pemetaan bijektif λ dari V ∪ E pada
himpunan {1, 2, 3, …, h} sehingga untuk sebarang sisi (xy) di G berlaku
𝜆 𝑥 + 𝜆 𝑥𝑦 + 𝜆(𝑦) = 𝑘
untuk suatu konstanta k. Selanjutnya k disebut konstanta ajaib pada G dan
G disebut graf total sisi ajaib.