Dokumen tersebut membahas tentang hierarchical clustering, yaitu metode clustering hierarkis yang membangun klaster secara bertahap dari bawah ke atas (bottom-up) atau sebaliknya. Terdapat dua jenis metode hierarchical clustering yaitu agglomerative dan divisive. Dokumen ini juga menjelaskan algoritma agglomerative clustering serta perbedaan antara k-means clustering dengan hierarchical clustering.
1. Unsupervised learning digunakan untuk pengelompokkan data tanpa label melalui clustering.
2. K-means clustering dan hierarchical clustering adalah dua pendekatan utama clustering.
3. Pemilihan parameter seperti jumlah cluster pada k-means mempengaruhi akurasi hasil clustering.
Dokumen tersebut membahas tentang clustering, yaitu teknik pembelajaran tak terawasi untuk mengelompokkan data berdasarkan kesamaan. Dibahas beberapa metode clustering seperti K-Means, hierarchical clustering, dan Fuzzy C-Means beserta ilustrasinya."
Dokumen ini membahas metode klasterisasi Agglomerative Hierarchical Clustering (AHC). AHC adalah metode klasterisasi berbasis hirarki yang membangun klaster secara bottom-up dimana setiap objek dianggap sebagai klaster dan klaster-klaster digabungkan berdasarkan kemiripan hingga terbentuk satu klaster besar. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah algoritma AHC beserta contoh penerapannya untuk mengelompokkan dataset skor ked
1. Unsupervised learning digunakan untuk pengelompokkan data tanpa label melalui clustering.
2. K-means clustering dan hierarchical clustering adalah dua pendekatan utama clustering.
3. Pemilihan parameter seperti jumlah cluster pada k-means mempengaruhi akurasi hasil clustering.
Dokumen tersebut membahas tentang clustering, yaitu teknik pembelajaran tak terawasi untuk mengelompokkan data berdasarkan kesamaan. Dibahas beberapa metode clustering seperti K-Means, hierarchical clustering, dan Fuzzy C-Means beserta ilustrasinya."
Dokumen ini membahas metode klasterisasi Agglomerative Hierarchical Clustering (AHC). AHC adalah metode klasterisasi berbasis hirarki yang membangun klaster secara bottom-up dimana setiap objek dianggap sebagai klaster dan klaster-klaster digabungkan berdasarkan kemiripan hingga terbentuk satu klaster besar. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah algoritma AHC beserta contoh penerapannya untuk mengelompokkan dataset skor ked
Dokumen tersebut membahas tentang algoritma k-means clustering. K-means clustering adalah salah satu metode clustering non-hirarki yang mengelompokkan data menjadi satu atau lebih cluster dengan menentukan nilai centroid awal secara acak lalu menghitung jarak antara data dan centroid untuk mengelompokkannya ke cluster mana. Algoritma k-means melakukan iterasi dengan menghitung centroid baru sampai posisi data tidak berubah lagi.
Dokumen tersebut membahas tentang algoritma covering dan penerapannya dalam klasifikasi teks. Algoritma covering dapat digunakan untuk membentuk aturan klasifikasi berdasarkan nilai maksimal atribut. Jurnal lain membahas algoritma baru yaitu Cross Covering Algorithm Based on Simulated Annealing (SACCA) yang menggabungkan algoritma covering dan simulated annealing untuk mencari pusat domain yang lebih optimal dengan akurasi yang lebih tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa S
Jawaban No. 2 Tahap-Tahap Data Mining Karena DM adalah suatu ...butest
Tahapan data mining terdiri dari pembersihan data, integrasi data, transformasi data, teknik data mining, evaluasi pola, dan presentasi pengetahuan. Proses ini bersifat interaktif dengan pengguna untuk menemukan pola dan informasi menarik dari data.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi biner dan multikelas pada machine learning. Terdapat penjelasan mengenai beberapa algoritma klasifikasi seperti logistic regression, decision tree, K-nearest neighbors, SVM, Naive Bayes, dan lainnya beserta contoh penerapannya. Juga dibahas perbedaan antara klasifikasi biner dan multikelas.
Jurnal 15235 pengelompokan kayu kelapa menggunakan algoritma k-meansym.ygrex@comp
Penelitian ini mengusulkan metode ekstraksi fitur tekstur berbasis histogram dan clustering K-Means untuk mengelompokkan 105 data citra kayu kelapa berdasarkan tekstur citra. Metode ini mampu mengelompokkan data ke dalam 3 kelompok sesuai kualitas kayu dengan tingkat akurasi 93% berdasarkan ukuran F-measure.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis cluster atau pengelompokan objek berdasarkan kemiripan karakteristiknya. Terdapat beberapa metode untuk membentuk cluster seperti metode hierarki yang terdiri atas penggabungan dan pemisahan cluster, serta metode non-hierarki. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai ukuran kemiripan dan koefisien kesamaan untuk mengukur jarak antar objek maupun variabel dalam pembentukan cluster.
K-means clustering digunakan untuk mengelompokkan mahasiswa berdasarkan karakteristiknya seperti jurusan dan kota asal. Data mahasiswa dikelompokkan menjadi tiga cluster. Hasil analisis menunjukkan karakteristik masing-masing cluster, seperti cluster 1 didominasi mahasiswa DKI Jakarta dan Jawa Barat jurusan Teknologi Informasi dan Pemasaran, cluster 2 didominasi mahasiswa DKI Jakarta dan Jawa Barat jurusan Akuntansi dan Bisnis Internas
Makalah ini membahas penerapan struktur data graf untuk menyelesaikan masalah struktur data himpunan saling lepas. Struktur data himpunan saling lepas berguna untuk menjawab pertanyaan apakah dua elemen berada pada himpunan yang sama dan menggabungkan isi himpunan. Graf dapat digunakan untuk merepresentasikan struktur data himpunan saling lepas dengan menyimpan informasi hubungan antar elemen.
Dokumen tersebut membahas tentang praktikum analisis cluster. Terdapat beberapa tahapan dalam analisis cluster, yaitu mendefinisikan cluster, mengukur kesamaan antar objek, memilih algoritma cluster untuk membentuk kelompok, dan menentukan jumlah cluster. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa metode cluster seperti hierarchical dan k-means clustering beserta ilustrasinya.
Dokumen tersebut membahas teknik-teknik data mining yang meliputi analisis cluster, induksi (pohon keputusan dan aturan induksi), jaringan syaraf buatan, OLAP, dan visualisasi data. Metode-metode tersebut digunakan untuk menemukan pola dan hubungan di dalam data besar untuk tujuan klasifikasi, regresi, dan deteksi outlier.
Secara umum logika fuzzy sugeno adalah suatu logika yang digunakan untuk menghasilkan keputusan tunggal/crisp saat defuzzyfikasi, penggunaannya tergantung dari domain masalah yang terjadi
Dokumen tersebut membahas tentang algoritma k-means clustering. K-means clustering adalah salah satu metode clustering non-hirarki yang mengelompokkan data menjadi satu atau lebih cluster dengan menentukan nilai centroid awal secara acak lalu menghitung jarak antara data dan centroid untuk mengelompokkannya ke cluster mana. Algoritma k-means melakukan iterasi dengan menghitung centroid baru sampai posisi data tidak berubah lagi.
Dokumen tersebut membahas tentang algoritma covering dan penerapannya dalam klasifikasi teks. Algoritma covering dapat digunakan untuk membentuk aturan klasifikasi berdasarkan nilai maksimal atribut. Jurnal lain membahas algoritma baru yaitu Cross Covering Algorithm Based on Simulated Annealing (SACCA) yang menggabungkan algoritma covering dan simulated annealing untuk mencari pusat domain yang lebih optimal dengan akurasi yang lebih tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa S
Jawaban No. 2 Tahap-Tahap Data Mining Karena DM adalah suatu ...butest
Tahapan data mining terdiri dari pembersihan data, integrasi data, transformasi data, teknik data mining, evaluasi pola, dan presentasi pengetahuan. Proses ini bersifat interaktif dengan pengguna untuk menemukan pola dan informasi menarik dari data.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi biner dan multikelas pada machine learning. Terdapat penjelasan mengenai beberapa algoritma klasifikasi seperti logistic regression, decision tree, K-nearest neighbors, SVM, Naive Bayes, dan lainnya beserta contoh penerapannya. Juga dibahas perbedaan antara klasifikasi biner dan multikelas.
Jurnal 15235 pengelompokan kayu kelapa menggunakan algoritma k-meansym.ygrex@comp
Penelitian ini mengusulkan metode ekstraksi fitur tekstur berbasis histogram dan clustering K-Means untuk mengelompokkan 105 data citra kayu kelapa berdasarkan tekstur citra. Metode ini mampu mengelompokkan data ke dalam 3 kelompok sesuai kualitas kayu dengan tingkat akurasi 93% berdasarkan ukuran F-measure.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis cluster atau pengelompokan objek berdasarkan kemiripan karakteristiknya. Terdapat beberapa metode untuk membentuk cluster seperti metode hierarki yang terdiri atas penggabungan dan pemisahan cluster, serta metode non-hierarki. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai ukuran kemiripan dan koefisien kesamaan untuk mengukur jarak antar objek maupun variabel dalam pembentukan cluster.
K-means clustering digunakan untuk mengelompokkan mahasiswa berdasarkan karakteristiknya seperti jurusan dan kota asal. Data mahasiswa dikelompokkan menjadi tiga cluster. Hasil analisis menunjukkan karakteristik masing-masing cluster, seperti cluster 1 didominasi mahasiswa DKI Jakarta dan Jawa Barat jurusan Teknologi Informasi dan Pemasaran, cluster 2 didominasi mahasiswa DKI Jakarta dan Jawa Barat jurusan Akuntansi dan Bisnis Internas
Makalah ini membahas penerapan struktur data graf untuk menyelesaikan masalah struktur data himpunan saling lepas. Struktur data himpunan saling lepas berguna untuk menjawab pertanyaan apakah dua elemen berada pada himpunan yang sama dan menggabungkan isi himpunan. Graf dapat digunakan untuk merepresentasikan struktur data himpunan saling lepas dengan menyimpan informasi hubungan antar elemen.
Dokumen tersebut membahas tentang praktikum analisis cluster. Terdapat beberapa tahapan dalam analisis cluster, yaitu mendefinisikan cluster, mengukur kesamaan antar objek, memilih algoritma cluster untuk membentuk kelompok, dan menentukan jumlah cluster. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa metode cluster seperti hierarchical dan k-means clustering beserta ilustrasinya.
Dokumen tersebut membahas teknik-teknik data mining yang meliputi analisis cluster, induksi (pohon keputusan dan aturan induksi), jaringan syaraf buatan, OLAP, dan visualisasi data. Metode-metode tersebut digunakan untuk menemukan pola dan hubungan di dalam data besar untuk tujuan klasifikasi, regresi, dan deteksi outlier.
Secara umum logika fuzzy sugeno adalah suatu logika yang digunakan untuk menghasilkan keputusan tunggal/crisp saat defuzzyfikasi, penggunaannya tergantung dari domain masalah yang terjadi
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-7.pdfHendroGunawan8
Anger management adalah belajar mengenali tanda-tanda pada diri saat marah dan mengambil tindakan yang “sehat” dalam meluapkan kemarahan.
Secara sederhana, dapat diartikan bahwa anger management adalah mengendalikan rasa marah, bukan mencegah atau menahan rasa marah.
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-7.pdfHendroGunawan8
Anger Management adalah suatu kemampuan atau teknik untuk melakukan tindakan mengatur pikiran, perasaan, nafsu amarah dengan cara yang tepat dan posistif serta dapat diterima di lingkungan, sehingga dapat mencegah sesuatu yang buruk atau merugikan diri sendiri dan orang lain.
Jaringan VOIP Ringkasan Modul Pertemuan Ke-6.pdfHendroGunawan8
Cisco Unified Communications (UC) adalah sistem komunikasi berbasis IP yang mengintegrasikan produk dan aplikasi suara, video, data, dan mobilitas. Ini memungkinkan komunikasi yang lebih efektif dan aman dan dapat mengubah cara kita berkomunikasi
Di dalam pengolahan citra, sebuah citra sering dilakukan proses penapisan (image filtering) untuk memperoleh citra sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-6 - Salin.pdfHendroGunawan8
Metode Fuzzy Mamdani merupakan salah satu bagian dari Fuzzy Inference System yang berguna untuk penarikan kesimpulan atau suatu keputusan terbaik dalam permasalahan yang tidak pasti
Mindfulness adalah sikap berkesadaran penuh akan peristiwa yang sedang dijalani saat ini, dengan penuh perhatian, memiliki tujuan yang jelas, dan tanpa menghakimi.
Logika Fuzzy pertama kali dikembangkan oleh Lotfi A. Zadeh pada tahun 1965. Teori ini banyak diterapkan di berbagai bidang, antara lain representasi pikiran manusia ke dalam suatu sistem. Banyak alasan mengapa penggunaan logika Fuzzy ini sering dipergunakan antara lain, konsep logika Fuzzy yang mirip dengan konsep berpikir manusia. Sistem Fuzzy dapat merepresentasikan pengetahuan manusia ke dalam bentuk matematis dengan lebih menyerupai cara berpikir manusia ke dalam bentuk matematis. Selain itu, informasi berupa pengetahuan dan pengalaman mempunyai peranan penting dalam mengenali perilaku sistem di dunia nyata.
Kecerdasan emosional (Emotional Intelligence ) merupakan konsep baru yang dikembangkan oleh Daniel Goleman dalam karyanya pada tahun 1995 berjudul “Emotional Intelligence”.
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
Simple Naïve Bayesian Classifier merupakan salah satu metode pengklasifikasi berpeluang sederhana yang berdasarkan pada penerapan Teorema Bayes dengan asumsi antar variabel penjelas saling bebas (independen).
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
1. 1
Machine Learning
Pertemuan 10
Hierarchical Clustering
Gambar 1. Ilustrasi metode hierarchical clustering
10.1 Pendahuluan
Startegi pengelompokannya umumnya ada dua jenis, yaitu:
1. Agglomerative (Bottom-Up)
Algomerative merupakan algoritma yang melakukan clustering dari N cluster menjadi
satu kesatuan cluster ( bottom to up), di mana N merupakan banyak data atau objek.
2. Divisive (Top-Down)
Kebalikannya dari agglomerative, algoritma devisive melakukan clustering dari satu
cluster menjadi N cluster (top to down)
10.2 Algoritma Aglomerative Hierarchical Clustering
Algoritma Agglomerative atau metode penggabungan merupakan metode clustering dengan
cara mengelompokkan dua atau lebih data yang memiliki kemiripan terdekat. Kemudian hasil
pengelompokan tersebut dikelompokkan lagi dengan data lain yang memiliki kemiripan hingga
terbentuk seperti struktur pohon. Sehingga dapat disimpulkan banyaknya cluster awal algoritma
agglomerative sama dengan banyaknya data atau objek.
2. 2
Gambar 2. Teknik pengelompokan pada agglomerative hierarchical clustering
Secara umum, terdapat tiga metode pengelompokan dalam algoritma Agglomerative hierarchical
clustering yang sering digunakan yaitu:
1. Singgle linkage (jarak terdekat)
Merupakan metode pengelompokan berdasarkan pengukurn jarak terdekat setiap cluster.
2. Average linkage ( jarak rata-rata)
Average linkage atau disebut juga group average merupakan metode pengelompokan
berdasarkan jarak rata-rata setiap cluster.
3. Complete linkage (jarak terjauh)
Selain metode single linkage, dan average linkage, terdapat metode lain yaitu coplate linkage.
Secara umum tahapan metode ini hampir sama dengan metode single linkage. Hanya saja, pada
metode complete linkage pengelompokan cluster berdasarkan pengukuran jarak terjauh.
Cara kerja algoritme agglomerative dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Menghitung matrik jarak antar data menggunakan Euclidean distance.
2. Menggabungkan dua cluster terdekat berdasarkan metode pengelompokan (Single
linkage, Complete linkage, dan Average linkage).
3. Memperbaharui matriks jarak antar data untuk mempresentasikan antara cluster baru
dengan cluster yang masih tersisa.
4. Ulangi langkah 2 dan 3 hingga hanya tersisa satu kelompok atau cluster.
5. Membuat dendrogram.
6. Selesai.
10.3 Metode Pengelompokan Agglomerative Hierarchical
Beberapa metode pengelompokan secara hierarki agglomerative:
▪ Single Linkage (Jarak Terdekat)
𝐷(𝑥𝑦)𝑧 = min{𝐷𝑥,𝑧 ; 𝐷𝑦,𝑧}
▪ Complete Linkage (Jarak Terjauh)
𝐷(𝑥𝑦)𝑧 = max{𝐷𝑥,𝑧 ; 𝐷𝑦,𝑧}
▪ Average Linkage (Jarak rata-rata)
3. 3
𝐷(𝑥𝑦)𝑧 = Average{𝐷𝑥,𝑧 ; 𝐷𝑦,𝑧}
10.4 Diskusi
Pertanyaan diskusi:
Jelaskan secara singkat perbedaan K-Means dan Hierarchical Clustering!!!!
Jawaban:
Perbedaan antara K-Means dan Hierarchical Clustering dapat dijelaskan sebagai berikut:
K-Means Clustering
1. Konsep: K-Means adalah metode klastering yang berbasis pusat, di mana titik data
dikelompokkan menjadi K klaster yang berdasarkan jarak mereka terhadap pusat klaster
terdekat.
2. Jumlah klaster: Jumlah kluster K harus ditentukan sebelumnya.
3. Proses: Metode ini melibatkan langkah-langkah iteratif intuk memindahkan pusat klaster dan
pengelompokan titik data ke klaster yang sesuai, berdasarkan jarak Euklides.
4. Skalabilitas: K-Means dapat menjadi lebih efisien dalam hal waktu komputasi dan memori
untuk dataset yang besar.
Hierarchical Clustering:
1. Konsep: Hierarchical Clustering adalah metode klastering yang membangun hirarki klaster,
baik dalam bentuk penggabungan (agglomerative) atau pemisah (divisive).Klaster yang mirip
secara hierarkis dibangun berdsarkan jarak antara titik data.
2. Jumlah Klaster: Jumlah klaster tidak perlu ditentukan sebslumnya. Hierarchical Clustering
menghasilkan hierarki klaster yang dapat diwakili dalam bentuk dendrogram.
3. Proses: Proses dimulai denngan setiap titikdata sebagai klaster terpisah, kemudian dilakukan
penggabungan atau pemisahan klaster berdasarkan jarak antara klaster yang sesuai.
4. Interpretasi: Dendrogram dari Hierarchical Clustering memungkinkan interpretasi visual
yang lebih baik terkait tingkat keterkaitan dan jarak antara klaster.
5. Skalabilitas: Hierarchical Clustering cenderung lebih lambat dan membutuhkan lebih banyak
sumber daya komputasi untuk dataset yang besar dibandingkan dengan K-Means.
Perbedaan utama antara K-Means dan Hierarchical Clustering terletak pada cara mereka
mengelompokkan titik data. K-Means menggunakan pendekatan berbasis pusat dengan jumlah
klaster yang telah ditentukan, sedangkan Hierarchical Clustering membangun hierarki klaster
tanpa memerlukan jumlah klaster yang telah ditentukan sebelumnya. Selain itu, Hierarchical
Clustering memberikan interpretasi visual melalui dendrogram, sementara K-Means memiliki
keuntungan dalam hal skalabilitas untuk dataset yang besar.
10.5 Kelebihan dan Kekurangan Agglomeratif
4. 4
Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan aglomeratif hierarchical clustering yang dapat
dipertimbangkan sebelum digunakan untuk analisis data.
Kelebihan
Kita tidak perlu menentukan jumlah cluster sebelumnya seperti dalam kasus KMeans
Clustering, kita dapat meninjau Dendogram dan memutuskan jumlah cluster berdasarkan
skenario data kita.
Kekurangan
Beberapa kelemahan dari metode linkage yang dipilih adalah sensitif terhadap nilai outlier,
untuk data berukuran besar komputasinya cukup berat.
Terima kasih
Referensi
Syahid Abdullah, S. M. (2023). Machine Learning. Dalam S. M. Syahid Abdullah, Sesi 9-Unsupervised
Learning: Hierarchical Clustering (hal. 1 - 13). Jakarta: Informatika UNSIA.
Irwansyah Saputra, D. A. (2022). MACHINE LEARNING UNTUK PEMULA. Bandung:
INFORMATIKA
File PDF: