SlideShare a Scribd company logo
1
Machine Learning
Pertemuan 10
Hierarchical Clustering
Gambar 1. Ilustrasi metode hierarchical clustering
10.1 Pendahuluan
Startegi pengelompokannya umumnya ada dua jenis, yaitu:
1. Agglomerative (Bottom-Up)
Algomerative merupakan algoritma yang melakukan clustering dari N cluster menjadi
satu kesatuan cluster ( bottom to up), di mana N merupakan banyak data atau objek.
2. Divisive (Top-Down)
Kebalikannya dari agglomerative, algoritma devisive melakukan clustering dari satu
cluster menjadi N cluster (top to down)
10.2 Algoritma Aglomerative Hierarchical Clustering
Algoritma Agglomerative atau metode penggabungan merupakan metode clustering dengan
cara mengelompokkan dua atau lebih data yang memiliki kemiripan terdekat. Kemudian hasil
pengelompokan tersebut dikelompokkan lagi dengan data lain yang memiliki kemiripan hingga
terbentuk seperti struktur pohon. Sehingga dapat disimpulkan banyaknya cluster awal algoritma
agglomerative sama dengan banyaknya data atau objek.
2
Gambar 2. Teknik pengelompokan pada agglomerative hierarchical clustering
Secara umum, terdapat tiga metode pengelompokan dalam algoritma Agglomerative hierarchical
clustering yang sering digunakan yaitu:
1. Singgle linkage (jarak terdekat)
Merupakan metode pengelompokan berdasarkan pengukurn jarak terdekat setiap cluster.
2. Average linkage ( jarak rata-rata)
Average linkage atau disebut juga group average merupakan metode pengelompokan
berdasarkan jarak rata-rata setiap cluster.
3. Complete linkage (jarak terjauh)
Selain metode single linkage, dan average linkage, terdapat metode lain yaitu coplate linkage.
Secara umum tahapan metode ini hampir sama dengan metode single linkage. Hanya saja, pada
metode complete linkage pengelompokan cluster berdasarkan pengukuran jarak terjauh.
Cara kerja algoritme agglomerative dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Menghitung matrik jarak antar data menggunakan Euclidean distance.
2. Menggabungkan dua cluster terdekat berdasarkan metode pengelompokan (Single
linkage, Complete linkage, dan Average linkage).
3. Memperbaharui matriks jarak antar data untuk mempresentasikan antara cluster baru
dengan cluster yang masih tersisa.
4. Ulangi langkah 2 dan 3 hingga hanya tersisa satu kelompok atau cluster.
5. Membuat dendrogram.
6. Selesai.
10.3 Metode Pengelompokan Agglomerative Hierarchical
Beberapa metode pengelompokan secara hierarki agglomerative:
▪ Single Linkage (Jarak Terdekat)
𝐷(𝑥𝑦)𝑧 = min{𝐷𝑥,𝑧 ; 𝐷𝑦,𝑧}
▪ Complete Linkage (Jarak Terjauh)
𝐷(𝑥𝑦)𝑧 = max{𝐷𝑥,𝑧 ; 𝐷𝑦,𝑧}
▪ Average Linkage (Jarak rata-rata)
3
𝐷(𝑥𝑦)𝑧 = Average{𝐷𝑥,𝑧 ; 𝐷𝑦,𝑧}
10.4 Diskusi
Pertanyaan diskusi:
Jelaskan secara singkat perbedaan K-Means dan Hierarchical Clustering!!!!
Jawaban:
Perbedaan antara K-Means dan Hierarchical Clustering dapat dijelaskan sebagai berikut:
K-Means Clustering
1. Konsep: K-Means adalah metode klastering yang berbasis pusat, di mana titik data
dikelompokkan menjadi K klaster yang berdasarkan jarak mereka terhadap pusat klaster
terdekat.
2. Jumlah klaster: Jumlah kluster K harus ditentukan sebelumnya.
3. Proses: Metode ini melibatkan langkah-langkah iteratif intuk memindahkan pusat klaster dan
pengelompokan titik data ke klaster yang sesuai, berdasarkan jarak Euklides.
4. Skalabilitas: K-Means dapat menjadi lebih efisien dalam hal waktu komputasi dan memori
untuk dataset yang besar.
Hierarchical Clustering:
1. Konsep: Hierarchical Clustering adalah metode klastering yang membangun hirarki klaster,
baik dalam bentuk penggabungan (agglomerative) atau pemisah (divisive).Klaster yang mirip
secara hierarkis dibangun berdsarkan jarak antara titik data.
2. Jumlah Klaster: Jumlah klaster tidak perlu ditentukan sebslumnya. Hierarchical Clustering
menghasilkan hierarki klaster yang dapat diwakili dalam bentuk dendrogram.
3. Proses: Proses dimulai denngan setiap titikdata sebagai klaster terpisah, kemudian dilakukan
penggabungan atau pemisahan klaster berdasarkan jarak antara klaster yang sesuai.
4. Interpretasi: Dendrogram dari Hierarchical Clustering memungkinkan interpretasi visual
yang lebih baik terkait tingkat keterkaitan dan jarak antara klaster.
5. Skalabilitas: Hierarchical Clustering cenderung lebih lambat dan membutuhkan lebih banyak
sumber daya komputasi untuk dataset yang besar dibandingkan dengan K-Means.
Perbedaan utama antara K-Means dan Hierarchical Clustering terletak pada cara mereka
mengelompokkan titik data. K-Means menggunakan pendekatan berbasis pusat dengan jumlah
klaster yang telah ditentukan, sedangkan Hierarchical Clustering membangun hierarki klaster
tanpa memerlukan jumlah klaster yang telah ditentukan sebelumnya. Selain itu, Hierarchical
Clustering memberikan interpretasi visual melalui dendrogram, sementara K-Means memiliki
keuntungan dalam hal skalabilitas untuk dataset yang besar.
10.5 Kelebihan dan Kekurangan Agglomeratif
4
Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan aglomeratif hierarchical clustering yang dapat
dipertimbangkan sebelum digunakan untuk analisis data.
Kelebihan
Kita tidak perlu menentukan jumlah cluster sebelumnya seperti dalam kasus KMeans
Clustering, kita dapat meninjau Dendogram dan memutuskan jumlah cluster berdasarkan
skenario data kita.
Kekurangan
Beberapa kelemahan dari metode linkage yang dipilih adalah sensitif terhadap nilai outlier,
untuk data berukuran besar komputasinya cukup berat.
Terima kasih
Referensi
Syahid Abdullah, S. M. (2023). Machine Learning. Dalam S. M. Syahid Abdullah, Sesi 9-Unsupervised
Learning: Hierarchical Clustering (hal. 1 - 13). Jakarta: Informatika UNSIA.
Irwansyah Saputra, D. A. (2022). MACHINE LEARNING UNTUK PEMULA. Bandung:
INFORMATIKA
File PDF:
5
Terima kasih

More Related Content

Similar to Machine Learning Diskusi 10.pdf

K-Means Clustering.ppt
K-Means Clustering.pptK-Means Clustering.ppt
K-Means Clustering.ppt
Adam Superman
 
K-MEANS CLUSTERING.pptx
K-MEANS CLUSTERING.pptxK-MEANS CLUSTERING.pptx
K-MEANS CLUSTERING.pptx
GemmaDwiPrasetya
 
Klasterisasi - Algoritma K-Means Clustering.pdf
Klasterisasi - Algoritma K-Means Clustering.pdfKlasterisasi - Algoritma K-Means Clustering.pdf
Klasterisasi - Algoritma K-Means Clustering.pdf
Elvi Rahmi
 
Data mining algoritma covering dan penerapannya
Data mining algoritma covering dan penerapannyaData mining algoritma covering dan penerapannya
Data mining algoritma covering dan penerapannya
Universitas Gadjah Mada
 
Pcd 012 - pengenalan pola (lanjutan)
Pcd   012 - pengenalan pola (lanjutan)Pcd   012 - pengenalan pola (lanjutan)
Pcd 012 - pengenalan pola (lanjutan)Febriyani Syafri
 
Jawaban No. 2 Tahap-Tahap Data Mining Karena DM adalah suatu ...
Jawaban No. 2 Tahap-Tahap Data Mining Karena  DM adalah suatu ...Jawaban No. 2 Tahap-Tahap Data Mining Karena  DM adalah suatu ...
Jawaban No. 2 Tahap-Tahap Data Mining Karena DM adalah suatu ...
butest
 
Clustering _IgedeAris.ppt
Clustering _IgedeAris.pptClustering _IgedeAris.ppt
Clustering _IgedeAris.ppt
PandeKadek3
 
Clusteringgggggggggggggggfffffffffffg.pdf
Clusteringgggggggggggggggfffffffffffg.pdfClusteringgggggggggggggggfffffffffffg.pdf
Clusteringgggggggggggggggfffffffffffg.pdf
FadlyFebriya2
 
PPT KEL 3 DAI - 007.pptx
PPT KEL 3 DAI - 007.pptxPPT KEL 3 DAI - 007.pptx
PPT KEL 3 DAI - 007.pptx
StevenAdiSantoso
 
HibahProdi Genap 2012/2013
HibahProdi Genap 2012/2013HibahProdi Genap 2012/2013
HibahProdi Genap 2012/2013
achmad fauzan
 
Jurnal 15235 pengelompokan kayu kelapa menggunakan algoritma k-means
Jurnal 15235 pengelompokan kayu kelapa menggunakan algoritma k-meansJurnal 15235 pengelompokan kayu kelapa menggunakan algoritma k-means
Jurnal 15235 pengelompokan kayu kelapa menggunakan algoritma k-means
ym.ygrex@comp
 
k-mean_clustering.pptx
k-mean_clustering.pptxk-mean_clustering.pptx
k-mean_clustering.pptx
BCodeigniterShohibun
 
Analisis Klaster (2)
Analisis Klaster (2)Analisis Klaster (2)
Analisis Klaster (2)
Rani Nooraeni
 
PPT_Data_Mining_Kel_3.pptx
PPT_Data_Mining_Kel_3.pptxPPT_Data_Mining_Kel_3.pptx
PPT_Data_Mining_Kel_3.pptx
AbdulMajid84127
 
Penerapan Graf untuk Struktur Data Himpunan Saling Lepas
Penerapan Graf untuk Struktur Data Himpunan Saling LepasPenerapan Graf untuk Struktur Data Himpunan Saling Lepas
Penerapan Graf untuk Struktur Data Himpunan Saling Lepas
Materi Kuliah Online
 
PPT KAJIAN MODEL DATA NETWORK.pptx
PPT KAJIAN MODEL DATA NETWORK.pptxPPT KAJIAN MODEL DATA NETWORK.pptx
PPT KAJIAN MODEL DATA NETWORK.pptx
sitiaristiantyholiza1
 
Modul praktikum 3 cluster
Modul praktikum 3   clusterModul praktikum 3   cluster
Modul praktikum 3 cluster
DeiHart DeiHart
 
Modul clustering data mining modul clustering
Modul clustering data mining modul clusteringModul clustering data mining modul clustering
Modul clustering data mining modul clustering
Universitas Bina Darma Palembang
 
KMeans.pdf
KMeans.pdfKMeans.pdf
KMeans.pdf
Kimnur1
 
teknik-teknik data mining
teknik-teknik data miningteknik-teknik data mining
teknik-teknik data mining
Universitas Bina Darma Palembang
 

Similar to Machine Learning Diskusi 10.pdf (20)

K-Means Clustering.ppt
K-Means Clustering.pptK-Means Clustering.ppt
K-Means Clustering.ppt
 
K-MEANS CLUSTERING.pptx
K-MEANS CLUSTERING.pptxK-MEANS CLUSTERING.pptx
K-MEANS CLUSTERING.pptx
 
Klasterisasi - Algoritma K-Means Clustering.pdf
Klasterisasi - Algoritma K-Means Clustering.pdfKlasterisasi - Algoritma K-Means Clustering.pdf
Klasterisasi - Algoritma K-Means Clustering.pdf
 
Data mining algoritma covering dan penerapannya
Data mining algoritma covering dan penerapannyaData mining algoritma covering dan penerapannya
Data mining algoritma covering dan penerapannya
 
Pcd 012 - pengenalan pola (lanjutan)
Pcd   012 - pengenalan pola (lanjutan)Pcd   012 - pengenalan pola (lanjutan)
Pcd 012 - pengenalan pola (lanjutan)
 
Jawaban No. 2 Tahap-Tahap Data Mining Karena DM adalah suatu ...
Jawaban No. 2 Tahap-Tahap Data Mining Karena  DM adalah suatu ...Jawaban No. 2 Tahap-Tahap Data Mining Karena  DM adalah suatu ...
Jawaban No. 2 Tahap-Tahap Data Mining Karena DM adalah suatu ...
 
Clustering _IgedeAris.ppt
Clustering _IgedeAris.pptClustering _IgedeAris.ppt
Clustering _IgedeAris.ppt
 
Clusteringgggggggggggggggfffffffffffg.pdf
Clusteringgggggggggggggggfffffffffffg.pdfClusteringgggggggggggggggfffffffffffg.pdf
Clusteringgggggggggggggggfffffffffffg.pdf
 
PPT KEL 3 DAI - 007.pptx
PPT KEL 3 DAI - 007.pptxPPT KEL 3 DAI - 007.pptx
PPT KEL 3 DAI - 007.pptx
 
HibahProdi Genap 2012/2013
HibahProdi Genap 2012/2013HibahProdi Genap 2012/2013
HibahProdi Genap 2012/2013
 
Jurnal 15235 pengelompokan kayu kelapa menggunakan algoritma k-means
Jurnal 15235 pengelompokan kayu kelapa menggunakan algoritma k-meansJurnal 15235 pengelompokan kayu kelapa menggunakan algoritma k-means
Jurnal 15235 pengelompokan kayu kelapa menggunakan algoritma k-means
 
k-mean_clustering.pptx
k-mean_clustering.pptxk-mean_clustering.pptx
k-mean_clustering.pptx
 
Analisis Klaster (2)
Analisis Klaster (2)Analisis Klaster (2)
Analisis Klaster (2)
 
PPT_Data_Mining_Kel_3.pptx
PPT_Data_Mining_Kel_3.pptxPPT_Data_Mining_Kel_3.pptx
PPT_Data_Mining_Kel_3.pptx
 
Penerapan Graf untuk Struktur Data Himpunan Saling Lepas
Penerapan Graf untuk Struktur Data Himpunan Saling LepasPenerapan Graf untuk Struktur Data Himpunan Saling Lepas
Penerapan Graf untuk Struktur Data Himpunan Saling Lepas
 
PPT KAJIAN MODEL DATA NETWORK.pptx
PPT KAJIAN MODEL DATA NETWORK.pptxPPT KAJIAN MODEL DATA NETWORK.pptx
PPT KAJIAN MODEL DATA NETWORK.pptx
 
Modul praktikum 3 cluster
Modul praktikum 3   clusterModul praktikum 3   cluster
Modul praktikum 3 cluster
 
Modul clustering data mining modul clustering
Modul clustering data mining modul clusteringModul clustering data mining modul clustering
Modul clustering data mining modul clustering
 
KMeans.pdf
KMeans.pdfKMeans.pdf
KMeans.pdf
 
teknik-teknik data mining
teknik-teknik data miningteknik-teknik data mining
teknik-teknik data mining
 

More from HendroGunawan8

Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-7.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-7.pdfPengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-7.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-7.pdf
HendroGunawan8
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-7.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-7.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-7.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-7.pdf
HendroGunawan8
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-7.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-7.pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-7.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-7.pdf
HendroGunawan8
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-7.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-7.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-7.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-7.pdf
HendroGunawan8
 
Jaringan VOIP Ringkasan Modul Pertemuan Ke-6.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan Modul Pertemuan Ke-6.pdfJaringan VOIP Ringkasan Modul Pertemuan Ke-6.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan Modul Pertemuan Ke-6.pdf
HendroGunawan8
 
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-6.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-6.pdfPengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-6.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-6.pdf
HendroGunawan8
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-6 - Salin.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-6 - Salin.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-6 - Salin.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-6 - Salin.pdf
HendroGunawan8
 
Metode Mamdani sering juga dikenal dengan nama Metode Max-Min. Diskusi PPT Si...
Metode Mamdani sering juga dikenal dengan nama Metode Max-Min. Diskusi PPT Si...Metode Mamdani sering juga dikenal dengan nama Metode Max-Min. Diskusi PPT Si...
Metode Mamdani sering juga dikenal dengan nama Metode Max-Min. Diskusi PPT Si...
HendroGunawan8
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-6.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-6.pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Ke-6.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-6.pdf
HendroGunawan8
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-6.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-6.pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-6.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-6.pdf
HendroGunawan8
 
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-5.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-5.pdfPengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-5.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-5.pdf
HendroGunawan8
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
HendroGunawan8
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
HendroGunawan8
 
Estetstika Humanisme_Hendro Gunawan_200401072103_IT-05.docx
Estetstika Humanisme_Hendro Gunawan_200401072103_IT-05.docxEstetstika Humanisme_Hendro Gunawan_200401072103_IT-05.docx
Estetstika Humanisme_Hendro Gunawan_200401072103_IT-05.docx
HendroGunawan8
 
Jaringan VOIP Ringkasan Video Pertemuan Ke-4.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan Video Pertemuan Ke-4.pdfJaringan VOIP Ringkasan Video Pertemuan Ke-4.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan Video Pertemuan Ke-4.pdf
HendroGunawan8
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-4 (DipulihkanOtomatis).pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-4 (DipulihkanOtomatis).pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-4 (DipulihkanOtomatis).pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-4 (DipulihkanOtomatis).pdf
HendroGunawan8
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-4.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-4.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-4.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-4.pdf
HendroGunawan8
 
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-4.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-4.pdfPengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-4.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-4.pdf
HendroGunawan8
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-4.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-4.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-4.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-4.pdf
HendroGunawan8
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
HendroGunawan8
 

More from HendroGunawan8 (20)

Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-7.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-7.pdfPengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-7.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-7.pdf
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-7.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-7.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-7.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-7.pdf
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-7.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-7.pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-7.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-7.pdf
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-7.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-7.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-7.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-7.pdf
 
Jaringan VOIP Ringkasan Modul Pertemuan Ke-6.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan Modul Pertemuan Ke-6.pdfJaringan VOIP Ringkasan Modul Pertemuan Ke-6.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan Modul Pertemuan Ke-6.pdf
 
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-6.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-6.pdfPengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-6.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-6.pdf
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-6 - Salin.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-6 - Salin.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-6 - Salin.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-6 - Salin.pdf
 
Metode Mamdani sering juga dikenal dengan nama Metode Max-Min. Diskusi PPT Si...
Metode Mamdani sering juga dikenal dengan nama Metode Max-Min. Diskusi PPT Si...Metode Mamdani sering juga dikenal dengan nama Metode Max-Min. Diskusi PPT Si...
Metode Mamdani sering juga dikenal dengan nama Metode Max-Min. Diskusi PPT Si...
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-6.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-6.pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Ke-6.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-6.pdf
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-6.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-6.pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-6.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-6.pdf
 
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-5.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-5.pdfPengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-5.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-5.pdf
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
 
Estetstika Humanisme_Hendro Gunawan_200401072103_IT-05.docx
Estetstika Humanisme_Hendro Gunawan_200401072103_IT-05.docxEstetstika Humanisme_Hendro Gunawan_200401072103_IT-05.docx
Estetstika Humanisme_Hendro Gunawan_200401072103_IT-05.docx
 
Jaringan VOIP Ringkasan Video Pertemuan Ke-4.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan Video Pertemuan Ke-4.pdfJaringan VOIP Ringkasan Video Pertemuan Ke-4.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan Video Pertemuan Ke-4.pdf
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-4 (DipulihkanOtomatis).pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-4 (DipulihkanOtomatis).pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-4 (DipulihkanOtomatis).pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-4 (DipulihkanOtomatis).pdf
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-4.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-4.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-4.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-4.pdf
 
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-4.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-4.pdfPengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-4.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-4.pdf
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-4.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-4.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-4.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-4.pdf
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 

Recently uploaded

RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
EvaMirzaSyafitri
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 

Recently uploaded (20)

RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 

Machine Learning Diskusi 10.pdf

  • 1. 1 Machine Learning Pertemuan 10 Hierarchical Clustering Gambar 1. Ilustrasi metode hierarchical clustering 10.1 Pendahuluan Startegi pengelompokannya umumnya ada dua jenis, yaitu: 1. Agglomerative (Bottom-Up) Algomerative merupakan algoritma yang melakukan clustering dari N cluster menjadi satu kesatuan cluster ( bottom to up), di mana N merupakan banyak data atau objek. 2. Divisive (Top-Down) Kebalikannya dari agglomerative, algoritma devisive melakukan clustering dari satu cluster menjadi N cluster (top to down) 10.2 Algoritma Aglomerative Hierarchical Clustering Algoritma Agglomerative atau metode penggabungan merupakan metode clustering dengan cara mengelompokkan dua atau lebih data yang memiliki kemiripan terdekat. Kemudian hasil pengelompokan tersebut dikelompokkan lagi dengan data lain yang memiliki kemiripan hingga terbentuk seperti struktur pohon. Sehingga dapat disimpulkan banyaknya cluster awal algoritma agglomerative sama dengan banyaknya data atau objek.
  • 2. 2 Gambar 2. Teknik pengelompokan pada agglomerative hierarchical clustering Secara umum, terdapat tiga metode pengelompokan dalam algoritma Agglomerative hierarchical clustering yang sering digunakan yaitu: 1. Singgle linkage (jarak terdekat) Merupakan metode pengelompokan berdasarkan pengukurn jarak terdekat setiap cluster. 2. Average linkage ( jarak rata-rata) Average linkage atau disebut juga group average merupakan metode pengelompokan berdasarkan jarak rata-rata setiap cluster. 3. Complete linkage (jarak terjauh) Selain metode single linkage, dan average linkage, terdapat metode lain yaitu coplate linkage. Secara umum tahapan metode ini hampir sama dengan metode single linkage. Hanya saja, pada metode complete linkage pengelompokan cluster berdasarkan pengukuran jarak terjauh. Cara kerja algoritme agglomerative dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Menghitung matrik jarak antar data menggunakan Euclidean distance. 2. Menggabungkan dua cluster terdekat berdasarkan metode pengelompokan (Single linkage, Complete linkage, dan Average linkage). 3. Memperbaharui matriks jarak antar data untuk mempresentasikan antara cluster baru dengan cluster yang masih tersisa. 4. Ulangi langkah 2 dan 3 hingga hanya tersisa satu kelompok atau cluster. 5. Membuat dendrogram. 6. Selesai. 10.3 Metode Pengelompokan Agglomerative Hierarchical Beberapa metode pengelompokan secara hierarki agglomerative: ▪ Single Linkage (Jarak Terdekat) 𝐷(𝑥𝑦)𝑧 = min{𝐷𝑥,𝑧 ; 𝐷𝑦,𝑧} ▪ Complete Linkage (Jarak Terjauh) 𝐷(𝑥𝑦)𝑧 = max{𝐷𝑥,𝑧 ; 𝐷𝑦,𝑧} ▪ Average Linkage (Jarak rata-rata)
  • 3. 3 𝐷(𝑥𝑦)𝑧 = Average{𝐷𝑥,𝑧 ; 𝐷𝑦,𝑧} 10.4 Diskusi Pertanyaan diskusi: Jelaskan secara singkat perbedaan K-Means dan Hierarchical Clustering!!!! Jawaban: Perbedaan antara K-Means dan Hierarchical Clustering dapat dijelaskan sebagai berikut: K-Means Clustering 1. Konsep: K-Means adalah metode klastering yang berbasis pusat, di mana titik data dikelompokkan menjadi K klaster yang berdasarkan jarak mereka terhadap pusat klaster terdekat. 2. Jumlah klaster: Jumlah kluster K harus ditentukan sebelumnya. 3. Proses: Metode ini melibatkan langkah-langkah iteratif intuk memindahkan pusat klaster dan pengelompokan titik data ke klaster yang sesuai, berdasarkan jarak Euklides. 4. Skalabilitas: K-Means dapat menjadi lebih efisien dalam hal waktu komputasi dan memori untuk dataset yang besar. Hierarchical Clustering: 1. Konsep: Hierarchical Clustering adalah metode klastering yang membangun hirarki klaster, baik dalam bentuk penggabungan (agglomerative) atau pemisah (divisive).Klaster yang mirip secara hierarkis dibangun berdsarkan jarak antara titik data. 2. Jumlah Klaster: Jumlah klaster tidak perlu ditentukan sebslumnya. Hierarchical Clustering menghasilkan hierarki klaster yang dapat diwakili dalam bentuk dendrogram. 3. Proses: Proses dimulai denngan setiap titikdata sebagai klaster terpisah, kemudian dilakukan penggabungan atau pemisahan klaster berdasarkan jarak antara klaster yang sesuai. 4. Interpretasi: Dendrogram dari Hierarchical Clustering memungkinkan interpretasi visual yang lebih baik terkait tingkat keterkaitan dan jarak antara klaster. 5. Skalabilitas: Hierarchical Clustering cenderung lebih lambat dan membutuhkan lebih banyak sumber daya komputasi untuk dataset yang besar dibandingkan dengan K-Means. Perbedaan utama antara K-Means dan Hierarchical Clustering terletak pada cara mereka mengelompokkan titik data. K-Means menggunakan pendekatan berbasis pusat dengan jumlah klaster yang telah ditentukan, sedangkan Hierarchical Clustering membangun hierarki klaster tanpa memerlukan jumlah klaster yang telah ditentukan sebelumnya. Selain itu, Hierarchical Clustering memberikan interpretasi visual melalui dendrogram, sementara K-Means memiliki keuntungan dalam hal skalabilitas untuk dataset yang besar. 10.5 Kelebihan dan Kekurangan Agglomeratif
  • 4. 4 Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan aglomeratif hierarchical clustering yang dapat dipertimbangkan sebelum digunakan untuk analisis data. Kelebihan Kita tidak perlu menentukan jumlah cluster sebelumnya seperti dalam kasus KMeans Clustering, kita dapat meninjau Dendogram dan memutuskan jumlah cluster berdasarkan skenario data kita. Kekurangan Beberapa kelemahan dari metode linkage yang dipilih adalah sensitif terhadap nilai outlier, untuk data berukuran besar komputasinya cukup berat. Terima kasih Referensi Syahid Abdullah, S. M. (2023). Machine Learning. Dalam S. M. Syahid Abdullah, Sesi 9-Unsupervised Learning: Hierarchical Clustering (hal. 1 - 13). Jakarta: Informatika UNSIA. Irwansyah Saputra, D. A. (2022). MACHINE LEARNING UNTUK PEMULA. Bandung: INFORMATIKA File PDF: