SlideShare a Scribd company logo
KEARSIPAN
33Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran34
KEARSIPAN
Kegiatan Belajar 2
KAIDAH KEARSIPAN
1. Uraian Materi
A. Pengertian Norma, Standar Prosedur, dan Kaidah Kearsipan
Norma adalah pedoman yang mengatur segala sesuatu yang
berhubungan dengan kearsipan. Untuk itu, diperlukan perangkat peraturan
agar penyelenggaraan kearsipan dapat dilaksanakan dengan baik.
Sementara itu, standar adalah norma, aturan, atau persyaratan yang
dijadikan acuan, yang biasanya berupa dokumen formal agar ada
keseragaman dalam pelaksanaannya.
Standar terbagi menjadi dua, yaitu standar yuridis dan standar de
facto. Standar yuridis biasanya terbentuk perundang-undangan yang
digunakan sebagai bahan rujukan dan mencakup wilayah yang luas,
misalnya secara nasional, regional, atau wilayah. Standar de facto adalah
standar yang dikembangkan secara sendiri-sendiri oleh perusahaan-
perusahaan, yang biasanya berupa SOP (Standard Operating Procedur).
Prosedur kearsipan adalah suatu langkah kegiatan yang harus
dilakukan dengan baik. Kaidah kearsipan adalah ketentuan yang mengatur
segala bentuk pelaksanaan kearsipan yang bertujuan untuk mewujudkan
tata kelola kearsipan secara prosedural dan sistematis.
KEARSIPAN
35Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Gambar 2.1. Alir Prosedur penyimpanan arsip
K
a
i
d
a
h
Kearsipan adalah Ketentuan yang mengatur segala bentuk
pelaksanaan kearsipan yang bertujuan untuk mewujudkan tata kelola
kearsipan secara prosedural dan sistemik
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan
bahwa dalam penyelenggaraan kearsipan diperlukan norma atau kaidah
baik berupa peraturan perundangan maupun kebiasaan-kebiasaan yang
dibuat oleh perusahaan dalam bentuk standar atau prosedur. Hal ini
dilakukan agar penyelenggaraan kearsipan dapat dilakukan dengan baik
sehingga tujuan kearsipan dapat tercapai.
B. Peraturan Perundang-Undangan Kearsipan
Penyelenggaraan kearsipan, khususnya arsip yang berkaitan
dengan penyelenggaraan kehidupan kebangsaan, perlu dijalankan dengan
dengan baik. Oleh karena itu, diperlukan aturan yang dapat dijaadikan
Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran36
KEARSIPAN
dasar dan panduan. Berikut ini adalah beberapa peraturan perundangan
kearsipan yang berlaku di Indonesia sejak tahun 1960 hingga sekarang.
1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 1961
Tentang Pokok-Pokok Kearsipan Nasional
Peraturan ini di buat dengan dasar pertimbangan untuk
melindungi bahan pertanggungjawaban nasional bangsa Indonesia
dan untuk keperluan generasi bangsa berikutnya. Peraturan ini terdiri
atas empat bab dan sembilan pasal, yaitu:
BAB I Ketentuan-Ketentuan Umum
BAB II Tugas Pemerintah
BAB III Organisasi Kearsipan Nasional
BAB IV Ketentuan-Ketentuan Penutup
Peraturan ini ditetapkan di Jakarta oleh Presiden Republik
Indonesia, Ir. Soekarno, pada 26 Desembar 1961, dan diundangkan
di Jakarta oleh Sekretaris Negara, Mohammad Ichsan pada hari yang
sama.
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1961
tentang Tugas Kewajiban dan Lapangan Pekerjaan Dokumentasi dan
Perpustakaan dalam Lingkungan Pemerintah
Peraturan ini dibuat dengan dasar pertimbangan agar ada
keseragaman dalam sistem, metode, dan teknik dokumentasi dan
perpustakaan, serta keseragaman istilah-istilah yang bersangkutan.
Peraturan ini terdiri atas enam bab dan delapan pasal, yaitu:
BAB I Tentang Dokumentasi
BAB II Tentang Perpustakaan
BAB III Tentang Pusat Dokumentasi dan Perpustakaan
BAB IV Tentang Peraturan Peralihan
BAB V Tentang Pelaksanaan
BAB VI Penutup
Peraturan ini ditetapkan di Jakarta oleh Presiden Republik
Indonesia, Ir. Soekarno, pada 26 Desember 1961, dan diundangkan
KEARSIPAN
37Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
di Jakarta oleh Sekretaris Negara, Mohammad Ichsan, pada hari
yang sama.
3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan-Ketentuan
Pokok Kearsipan
Undang-undang ini merupakan pengganti Perpres RI Nomor
19 Tahun 1961 dan dibuat dengan dasar pertimbangan untuk
kepentingan generasi yang akan datang mengenai pentingnya
arsip/bukti nyata, dan untuk meningkatkan penyempurnaan
penyelenggaraan administrasi aparatur negara. Undang-undang ini
terdiri atas enam bab dan tiga belas pasal, yaitu:
BAB I Ketentuan-Ketentuan Umum
BAB II Tugas Pemerintah
BAB III Organisasi Kearsipan
BAB IV Kewajiban Kearsipan
BAB V Ketentuan-Ketentuan Pidana
BAB VI Ketentuan-Ketentua Penutup
Undang-undang ini ditetapkan di Jakarta oleh Presiden
Republik Indonesia, Soeharto, pada 18 Mei 1971, dan diundangkan
di Jakarta oleh Sekretaris Negara, Alamsjah, pada hari yang sama.
4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 1974
tentang Arsip Nasional Republik Indonesia
Keputusan ini dibuat atas dasar pertimbangan dalam rangka
pengembangan serta pelaksanaan peningkatan tugas. Keputusan ini
terdiri atas enam bab dan delapan pasal, yaitu:
BAB I Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi
BAB II Wewenang
BAB III Struktur Organisasi dan Tata Kerja
BAB IV Pengangkatan dan Pemberhentian
BAB V Pembiayaan
BAB VI Ketentuan Penutup
Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran38
KEARSIPAN
Keputusan ini ditetapkan di Jakarta oleh Presiden Republik
Indonesia, Soeharto, pada 24 April 1974.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 1979
tentang Penyusutan Arsip
Peraturan ini dibuat atas dasar tiga pertimbangan, yaitu 1)
semakin berkembangnya pembangunan dan volume arsip sebagai
akibat kegiatan administrasi pemerintah; 2) untuk meningkatkan
daya guna dan tepat guna kearsipan; dan 3) untuk menjamin
keselamatan bahan pertanggungjawaban nasional. Peraturan ini
terdiri atas delapan bab dan dua puluh pasal, yaitu:
BAB I Ketentuan Umum
BAB II Jadwal Retensi Arsip
BAB III Pemindahan Arsip
BAB IV Pemusnahan Arsip
BAB V Penyerahan Arsip
BAB VI Ketentuan Lain-Lain
BAB VII Ketentuan Peralihan
BAB VIII Ketentuan Penutup
Peraturan ini ditetapkan di Jakarta oleh Presiden Republik
Indonesia, Soeharto, pada 4 Oktober 1979.
6. Surat Edaran Nomor SE/01/1981 tentang Penanganan Arsip Inaktif
sebagai Pelaksanaan Ketentuan Peralihan Peraturan Pemerintah
tentang Penyusutan Arsip
Surat edaran ini dibuat atas dasar pertimbangan perlu adanya
petunjuk teknis untuk mengatur lebih lanjut tentang pelaksanaan
ketentuan peralihan mengenai penyusutan arsip, seperti yang
tercantum pada Pasal 18 Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun
1979. Surat edaran ini memuat hal-hal yang terkait dengan arsip
inaktif dan terdiri atas empat bagian, yaitu:
I Pendahuluan
A. Umum
KEARSIPAN
39Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
B. Dasar Hukum
C. Tujuan
D. Sasaran
E. Ruang Lingkup
F. Pengertian
II Prioritas Penanganan
III Tahap Pelaksanaan
A. Pendaftaran Arsip Inaktif
B. Penataan Kembali Arsip Inaktif
C. Pemusnahan Arsip
D. Penyerahan Arsip
IV Penutup
Surat edaran ini dibuat pada 5 Agustus 1981 dan ditujukan kepada:
1. Para Menteri
2. Jaksa Agung
3. Para Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi dan Tinggi
Negara
4. Para Pemimpin Lembaga Pemerintah Nondepartemen, serta
5. Para Gubernur dan Kepala Daerah Tingkat I
Surat edaran ini ditandatangani oleh Kepala Arsip Nasional
Republik Indonesia, Soemartini.
7. Surat Edaran Nomor SE/02/1983 tentang Pedoman Umum untuk
Menentukan Nilai Guna Arsip
Surat edaran ini dibuat atas dasar perlu adanya pedoman sebagai
petunjuk untuk menentukan nilai guna arsip, seperti yang dimaksud
pada Pasal 4 Ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1979.
Surat edaran ini memuat hal-hal yang terkait dengan Penentuan Nilai
Guna Arsip dan terdiri atas empat bagian, yaitu:
I. Pendahuluan
A. Umum
B. Khusus
Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran40
KEARSIPAN
C. Dasar Hukum
D. Tujuan
II Nilai Guna Arsip
III Penentuan Nilai Guna Arsip
IV Penutup
Surat edaran ini dibuat pada tanggal 16 Mei 1983 dan ditujukan kepada:
1. Para Menteri
2. Jaksa Agung
3. Para Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi dan Tinggi
Negara
4. Para Pemimpin Lembaga Pemerintah Nondepartemen, serta
5. Para Gubernur dan Kepala Daerah Tingkat I
Surat edaran ini ditandatangani oleh Kepala Arsip Nasional
Republik Indonesia, Soemartini
8. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 105 Tahun 2004
tentang Pengelolaan Arsip Statis
Keputusan ini dibuat atas dasar pertimbangan untuk memelihara
arsip statis sebagai bukti kinerja yang merekam aktivitas
penyelenggaraan pemerintahan agar lebih berhasil dan berdaya guna.
Keputusan ini terdiri atas empat bab dan 42 pasal, yaitu:
BAB I Ketentuan Umum
BAB II Pengelolaan Arsip Statis
BAB III Jaringan Informasi Kearsipan Nasional
BAB IV Ketentuan Penutup
Keputusan ini ditetapkan di Jakarta oleh Presiden Republik
Indonesia, Megawati Soekarnoputri, pada 18 Oktober 2004.
9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2009 tentang
Kearsipan
Undang-undang ini dibuat atas lima dasar pertimbangan, yaitu
sebagai berikut:
KEARSIPAN
41Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
1) Arsip sebagai identitas dan jati diri bangsa, serta sebagai
memori, acuan, dan bahan pertanggungjawaban dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara harus
dikelola dan diselamatkan oleh negara.
2) Perlu adanya sistem penyelenggaraan kearsipan nasional
yang andal untuk menjamin ketersediaan arsip yang autentik
dan terpercaya.
3) Perlu adanya suatu sistem penyelenggaraan kearsipan
nasional yang komprehensif dan terpadu dalam menghadapi
tantangan globalisasi dan penyelenggaraan pemerintahan
yang lebih baik.
4) Perlu adanya peraturan perundangan yang komprehensif dan
mengikuti perkembangan zaman untuk menyatukan berbagai
macam peraturan kearsipan yang telah ada sebelumnya dan
terpisah-pisah.
5) Adanya pemahaman dan pemaknaan tentang arsip yang
masih bersifat terbatas dan sempit.
Undang-undang ini terdiri atas sebelas bab dan 92 pasal, yaitu:
BAB I Ketentuan Umum
BAB II Maksud, Tujuan, Asas, dan Ruang Lingkup
BAB III Penyelenggaraan Kearsipan
BAB IV Pengelolaan Arsip Dinamis
BAB V Pengelolaan Arsip Statis
BAB VI Autentifikasi
BAB VII Organisasi Profesi dan Peran Serta Masyarakat
BAB VIII Sanksi Administratif
BAB IX Ketentuan Pidana
BAB X Ketentuan Peralihan
BAB XI Ketentuan Penutup
Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran42
KEARSIPAN
Undang-undang ini ditetapkan di Jakarta oleh Presiden Republik
Indonesia, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, pada tanggal 23 Oktober
2009.
Menurut Yayan Daryan (2015), selain regulasi tentang kearsipan
tersebut, terdapat juga acuan lain berupa standar (nasional dan
internasional) yang mengatur pengelolaan arsip antara lain.
1. ISO 15489 – 2001 tentang Records Manajemen
2. SNI 19-6962.1 – 2003 tentang Dokumentasi dan Informasi –
Manajemen Rekaman;
3. ISO 23081 – 2004 tentang Metadata For Records;
4. ICA Standard, yaitu ISAAD, ISAAR, ISDF, ISDI, dan standar Teknis
lainnya
Dalam Konteks internasional, terdapat juga acuan dalam mengelolah
arsip dalam bentuk konvensi dan kaidah kearsipan internasinal yaitu:
1. Konvensi Den Haag 1954 tentang perlindungan arsip dari konflik
bersenjata dan perang;
2. Konvensi Wina 1983 tentang pengaturan Arsip Pasca Kemerdekaan;
3. Asas asas di Bidang Kearsipan; (a) principle of provenance /respect
des fonds; (b) principle of original order
Gambar 2.2. Dasar Hukum Kearsipan
Sumber : https://slideplayer.info/slide/13923823/
KEARSIPAN
43Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
C. Organisasi Kearsipan
Undang-Undang No. 43 Tahun 2009 menyebutkan “ Organisasi
kearsipan terdiri atas unit kearsipan pada pencipta arsip dan lembaga
kearsipan. Pencipta arsip adalah pihak yang mempunyai kemandirian dan
otoritas dalam pelaksanaan fungsi, tugas, dan tanggung jawab di bidang
pengelolaan arsip dinamis. Organisasi yang termasuk lembaga pencipta
arsip adalah Lembaga Negera, Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi,
BUMN, dan BUMD”.
Menurut Yayan Daryan (2015), tanggung jawab pencipta arsip
meliputi:
1. Membuat kebijakan penyelenggaraan kearsipan dilingkungannya
berdasarkan ketentuan Undang-UndangNomor 43 Tahun 2009
2. Melaksanakan pengelolaan arsip dinamis
3. Membentuk unit kearsipan
4. Menyediakan prasarana dan sarana kearsipan untuk pengelolaan arsip
dinamis
5. Secara khusus melakukan perlindungan dan penyelamatan serta
memberitahukan dan melaporkan kepada ANRI arsip yang berkaitan
dengan kependudukan, kewilayahan, kepuluan, perbatasan, perjanjian
internasional, kontrak kerja, dan masalah pemerintahan yang strategis
6. Melaksanakan perlindungan dan penyelamatan arsip apabila terjadi
bencana, serta berkoordinasi dengan ANRI
7. Membuat tata naskahdinas, klasifikassi arsip, jadwal retensi arsip
(JRA), serta sistem klasifikasi keamanan danakses arsip.
8. Menjaga keautentikan, keutuhan, keamanan, dan keselamatan arsip
yang dikelola
9. Mengatur dan mendokumentasikan proses pembuatan dan penerimaan
arsip
10. Menyediakan arsip dinamis bagi kepentingan pengguna yang berhak
11. Membuat daftar arsip dinamis, yaitu arsip terjaga dan arsip umum
Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran44
KEARSIPAN
12. Menjaga keutuhan, keamanan, dan keselamatan arsip dinamis terjaga
13. Menjaga kerahasian arsip tertutup
14. Menentukan prosedur layanan berdasarkan standar
15. Melaksanakan penyusutan arsip berdasarkan JRA
16. Memiliki JRA
17. Melaksanakan pemusnahan arsip sesuai dengan prosedur yang benar
18. Menyerahkan arsip statis kepada ANRI atau lembaga kearsipan daerah
19. Menjaga autensitas, reabilitas, dan keutuhan arsip statis yang
diserahkan kepada lembaga kearsipan
20. Melaksanakan pengelolaan arsip yang diciptakan oleh pihak lembaga
yang diberi pekerjaan dengan anggaran negara.
Berkaitan dengan fungs unit kearsipan yang ada dilembaga
pencipta arisp, dalam UU No. 43 tahun 2009 disebutkan: (1) pengelolaan
arsip inaktif dari unit pengolah dilingkungannya, (2) pengolahan arsip dan
penyajian arsip menjadi informasi, (3) pemusnahan arsip di lingkungan
lembaganya, (4) penyerahan arsip statis oleh pimpinan pencipta arsip
kepada lembaga kearsipan dan (5) Pembinaan dan pengevaluasian dalam
rangka penyelenggaraan kearsipan dilingkunagnnya.
Lembaga kearsipan adalah lembaga yang memiliki fungsi, tugas,
dan tanggung jawab di bidang pengelolaan arsip statis dan pembinaan
kearsipan, lembaga yang mengelola arsip statis, yang termasuk lembaga
kearsipan adalah Arsip Nasional Repobelik Indonesia (ANRI), arisp
daerah provinsi, arsip daerah kabupaten atau kota, danarsip perguruan
tinggi.
Adapun fungsi unit kearsipan dilembaga kearsipan, yaitu:
1. Melaksanakan pengelolaan arsip inaktif dari unit pengolah
dilingkungannya
2. Mengolah arsip dan menyajikan arsip menjadi informasi dalan
Kerangka Sistem Kearsipan Nasional (SKN) dan Sistem Informasi
Kearsipan Nasional (SIKN)
3. Melaksanakan pemusnahan arsip dilingkungan lembaganya
KEARSIPAN
45Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
4. Mempersiapkan penyerahan arsip statis oleh pimpinan pencipta arsip
ke ANRI
5. Melaksankan pembinaan dan evaluasi dalam rangka penyelenggaraan
kearsipan di lingkungannya.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang
Kearsipan, terdiri atas beberapa organisasi. Berikut ini adalah jenis-jenis
organisasi dalam kearsipan.
Gambar. 2.3. Organisasi Kearsipan (Sumber UU Kearsipan No.43/2009)
1. Unit Kearsipan pada Pencipta Kearsipan
Unit kearsipan ini wajib dibentuk oleh setiap lembaga negara,
pemerintahan daerah, perguruan tinggi negeri, badan usaha milik negara
(BUMN), dan badan usaha milik daerah (BUMD). Berikut ini adalah tugas
unit kearsipan pada pencipta arsip.
ANRI, Arsip Daerah Provinsi,
Arsip Daerah
Kabupaten/Kota dan
Perguruan Tinggi
Lembaga Kearsipan
Pengelolaan Arsip StatisPengelolaan Arsip Dinamis
Pencipta Arsip
Lembaga Negara,
Pemerintah Daerah,
Perguruan Tinggi, BUMN,
dan BUMD
Organisasi Kearsipan
Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran46
KEARSIPAN
a. Melaksanakan pengelolaan arsip inakti dari unit pengolah di
lingkungannya.
b. Melaksanakan pengolahan arsip dan pneyajian arsip menjadi informasi.
c. Melaksanakan pemusnahan arsip di lingkungan lembaganya.
d. Melaksanakan penyerahan arsip statis oleh pemimpin pencipta arsip
kepada lembaga kearsipan.
e. Melaksanakan pembinaan dan evaluasi dalam rangka penyelenggaraan
kearsipan di lingkungannya.
2. Lembaga Kearsipan
Lembaga kearsipan merupakan salah satu jenis organisasi kearsipan.
Lembaga kearsipan terbagi lagi menjadi berbagai jenis organisasi, yaitu:
a. ANRI (Arsip Nasional Republik Indonesia)
ANRI merupakan salah satu lembaga pemerintahan nondepartemen
yang mengurusi kearsipan dan bertanggungjawab langsung kepada
Presiden. ANRI memiliki tugas sebagai berikut:
1) Mengelola arsip statis yang berskala nasional, yang diterima dari
lembaga negara, perusahaan, organisasi politik, organisasi
kemasyarakatan, dan perseorangan.
2) Melaksanakan pembinaan kearsipan secara nasional terhadap
pencipta arsip tingkat pusat dan daerah, arsip daerah provinsi, arsip
daerah kabupaten/kota, dan arsip perguruan tinggi.
Gambar. 2.4. Gedung ANRI
Sumber:https://www.google.com
/imgres?imgurl=http%3A%2F%
2Fwisatasekolah.com%2Fwp-
content%2Fuploads%2F2014%2
F04%2FGedungANRI.jpg&imgr
efurl=https%3A%2F%2Fwisatas
ekolah.com%2Fgedung-arsip-
KEARSIPAN
47Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
b. Arsip Daerah Provinsi
Arsip daerah provinsi merupakan unsur penunjang pemerintah
daerah di bidang kearsipan. Organisasi ini dipimpin oleh kepala kantor
yang bertanggungjawab langsung kepada gubernur melalui sekretaris
daerah. Berikut ini adalah tugas arsip daerah provinsi.
1) Melaksanakan pengelolaan arsip statis yang diterima dari Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan penyelenggara pemerintahan
daerah provinsi, lembaga negara di daerah, perusahaan, organisasi
politik, organisasi kemasyarakatan, dan perorangan.
2) Melaksanakan pengelolaan arsip inaktif yang memiliki retensi
sekurang-kurangnya 10 tahun, yang berasal dari satuan kerja
perangkat daerah provinsi dan penyelenggara pemerintahan daerah
provinsi.
3) Melaksanakan pembinaan kearsipan terhadap pencipta arsip di
lingkungan daerah provinsi dan terhadap arsip kabupaten/kota.
c. Arsip Daerah Kabupaten
Arsip daerah kabupaten merupakan unsur penunjang pemerintah
daerah, khususnya kabupaten, di bidang kearsipan. Berikut ini adalah
tugas arsip daerah kabupaten:
1) Melaksanakan pengelolaan arsip statis yang dari satuan kerja
perangkat daerah kabupaten/kota dan penyelenggara pemerintahan
daerah kabupaten/kota, desa, perusahaan, organisasi politik,
organisasi kemasyarakat, dan perseorangan.
2) Mengelola arsip inaktif yang memiliki retensi sekurang-kurangnya
10 tahun, yang berasal dari satuan kerja perangkat daerah
kabupaten/kota dan penyelenggara pemerintahan daerah
kabupaten/kota.
3) Melaksanakan pembinaan kearsipan terhadap pencipta arsip di
lingkungan daerah kabupaten/kota.
Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran48
KEARSIPAN
d. Arsip Perguruan Tinggi
Arsip perguruan tinggi merupakan organisasi yang mengatur
pengelolaan arsip di perguruan tinggi. Arsip diperguruan tinggi penting
untuk dikelola karena arsip dapat menggambarkan seluruh aktivitas
yang terjadi di perguruan tinggi itu. Berikut ini adalah tugas arsip
perguruan tinggi:
1) Melaksanakan pengelolaan arsip statis yang diterima dari satuan
kerja perguruan tinggi dan civitas academica di lingkungan
perguruan tinggi.
2) Melaksanakan pengelolaan arsip inaktif yang memiliki retensi
sekurang-kurangnya 10 tahun, yang berasal dari satuan kerja dan
civitas academica di lingkungan perguruan tinggi.
3) Melaksanakan pembinaan kearsipan di lingkungan perguruan tinggi
yang bersangkutan.
D. Asas Pengorganisasian Pengeloalaan Kearsipan
Penyimpanan arsip merupakan bagian dari pengelolaan kearsipan.
Terdapat beberapa asas dalam pengelolaan kearsipan. Asas pengelolaan
surat/arsip adalah penentuan kebijakan pengorganisasian kegiatan
pengelolaan surat secara baku pada suatu instansi. Pengelolaan arsip
sebenarnya telah dimulai sejak suatu surat (naskah, warkat) dibuat atau
diterima oleh suatu organisasi perusahaan sampai kemudian ditetapkan
untuk disimpan, selanjutnya disusutkan (retensi), dan dimusnahkan. Oleh
karena itu, di dalam kearsipan terkandung unsur-unsur kegiatan
penerimaan, penyimpanan, penemuan kembali, dan penyusutan arsip.
Untuk keperluan pengelolaan arsip, ada beberapa pilihan asas
pengelolaan arsip yang dapat diterapkan sesuai dengan tipe organisasi
perusahaan yang bersangkutan, antara lain sebagai berikut:
1. Asas Sentralisasi
Asas sentralisasi adalah pengendalian kegiatan pengurusan
surat/arsip, baik surat Masuk maupun surat keluar, sepenuhnya dibebankan
KEARSIPAN
49Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
dan dipertanggung jawabkan secara terpusat pada suatu organisasi yang
disebut unit kearsipan. Jadi dengan kata lain unit kearsipan adalah satuan
kerja yang kegiatan pokoknya meliputi pengendalian dan pengurusan
surat/arsip. Sedangkan unit kerja adalah satuan kerja tertentu yang
menangani suatu bidang dalam suatu organisasi.
Dengan asas sentralisasi ini, maka:
a. Penerimaan dan pengiriman surat, penggolongan serta pengendalian
dan penyimpanan surat dilaksanakan sepenuhnya oleh unit kearsipan,
b. Surat masuk yang diterima oleh unit pengolah harus disampaikan
terlebih dahulu kepada unit kearsipan dan baru boleh diterima oleh unit
pengolah setelah dilakukan pencatatan oleh unit kearsipan sesuai
dengan tugasnya,
c. Penggunaan sarana pencatatan sudah lebih efisien, baik kartu kendali
maupun lembar pengantar, karena cukup dengan rangkap dua.
Asas ini akan berjalan dengan baik dan lancar apabila
memenuhi kriteria sebagai berikut.
a. Organisasi masih kecil dan telah memiliki program manajemen
kearsipan yang mantap.
b. Adanya jaminan kerahasiaan arsip, khususnya yang terkait dengan
kebijakan arsip rahasia, termasuk arsip personil. Seringkali konsep
sentralisasi ditolak oleh para pengguna karena khawatir kerahasiaan
informasi tidak terjamin, khusunya yang terkait dengan arsip
kepegawaian dan keuangan.
c. Kondisi lingkungan gedung tidak terpisah-pisah (saling berdekatan).
Adapun keuntungan asas sentralisasi, antara lain sebagai
berikut:
a. Adanya keseragaman sistem dan prosedur.
b. Arsip hilang atau kesalahan penyimpanan kecil sekali terjadi, karena
arsip dikelola oleh tenaga-tenaga yang telah dipersiapkan untuk tugas
pengelolaan arsip (tenaga professional).
Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran50
KEARSIPAN
c. Kemungkinan penyimpanan arsip ganda kecil sekali karena akan
segera diketahui apakah arsip yang bersangkutan merupakan duplikasi
atau bukan.
d. Penggunaan ruangan dan peralatan lebih efisien dan efektif.
e. Pelaksanaan penyusutan arsip akan lebih lancer. Secara terprogram
akan dapat dilakukan pemusnahan atau pemindahan ke arsip inaktif.
f. Pengawasan lebih mudah.
Selain keuntungan, asas sentralisasi juga memiliki kelemahan,
antara lain sebagai berikut.
a. Keseragaman asas belum tentu cocok untuk semua unit kerja.
b. Bagi organisasi kantor yang bagian-bagiannya tidak berada dalam satu
kompleks dan terpencar-pencar di beberapa tempat, maka pelaksanaan
asas sentralisasi kurang tepat karena pekerjaan menjadi lebih lambat.
c. Petugas kearsipan belum tentu paham dengan permasalahan-
permasalahan unit kerja, sehingga dapat terjadi salah persepsi dalam
menilai sebuah arsip.
d. Kemungkinan arsip tidak dapat ditemukan besar karena arsip hilang
atau terselip
Berikut gambar struktur organisasi yang menggunakan asas
sentralisasi dalam penyelenggaraan kearsipan.
2. Asas Desentralisasi
Asas desentralisasi adalah pengendalian kegiatan pengelolaan
surat/arsip, baik surat masuk maupun surat keluar sepenuhnya dilaksanaan
Gambar 2.5. Asas Sentralisasi
KEARSIPAN
51Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
oleh masing-masing unit kerja dalam suatu organisasi. Masing-masing unit
kerja dalam organisasi melaksanakan dan mempertanggung jawabkan
pengelolaan surat/arsipnya, dari penerimaan, pencatatan, sampai dengan
pengiriman surat.
Dengan asas desentralisasi ini, maka:
a. Pengelolaan, pengarahan, dan pengendalian surat dilaksanakan
sepenuhnya oleh unit pengolah,
b. Fungsi dan wewenang unit kearsipan terbatas pada penerimaan dan
pengelolaan, serta penyimpanan arsip inaktif,
c. Penggunaan sarana pencatatan surat, baik kartu kendali maupun
lembar pengantar.
Adapun keuntungan asas desentralisasi, antara lain sebagai
berikut.
a. Unit kerja dapat menerapkan asas pengelolaan kearsipan yang sesuai
dengan bidang pekerjaan,
b. Proses kerja lebih lancar sehingga arsip dapat ditemukan dengan cepat.
c. Penetapan nilai guna arsip lebih tepat.
d. Setiap karyawan akan lebih berkembang pengetahuannya tentang
kearsipan.
Selain keuntungan, asas desentralisasi juga memiliki kelemahan,
antara lain sebagai berikut.
a. Kemungkinan terjadinya ketidakseragaman asas dan prosedur,
termasuk peralatan, akan semakin besar.
b. Kemungkinan banyak arsip yang sama disimpan pada tiap unit kerja.
c. Tidak adanya pengawasan terhadap pelaksanaan tata kearsipan,
khususnya pelaksanaan penataan berkas. Penataan berjas pada unit
kerja seringkali tidak diperhatikan, karena kegiatan ini dianggap
kegiatan yang kurang penting, sehingga mendapat prioritas terakhir.
Akibatnya, arsip seringkali tidak terorganisir secara baik bahkan
cenderung kacau.
Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran52
KEARSIPAN
d. Kebijaksanaan penyusutan arsip tidak diikut, sehingga pertumbuhan
arsip semakin meningkat memenuhi ruang kerja. Pemusnahan arsip
dilaksanakan tidak melalui ketentuan yang berlaku, seringkali terjadi
pemusnahan arsip dilaksanakan tidak melalui ketentuan yang berlaku,
seringkali terjadi pemusnahan terhadap arisp yang selayaknya
dipertahankan. Sehingga tidak jarang organisasi kehilangan bahan
bukti.
e. Petugas kearsipan di unit-unit kerja kurang memiliki pengetahuan dan
keterampilan di bidang kearsipan. Hal ini disebabkan pekerjaan
kearsipan dianggap bukan pekerjaan pokok mereka.
Berikut gambar struktur organisasi yang menggunakan asas desentralisasi
dalam penyelenggaraan kearsipan.
Gambar 2.6. Asas Desentralisasi
KEARSIPAN
53Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
3. Asas Kombinasi (Gabungan Sentralisasi dan Desentralisasi)
Asas ini merupakan gabungan dari sistem sentralisasi dan desentralisasi,
yaitu masing-masing unit kerja dapat melaksanakan pengelolaan suratnya sendiri-
sendiri, namun pengendaliannya dilakukan secara terpusat. Asas ini bertujuan
meningkatkan kelebihan dari suatu asas dan meminimalkan kekurangannya.
Didalam penanganan arsip secara kombinasi, arsip yang masih aktif
dipergunakan atau disebut arsip aktif dikelola diunit kerja masing-masing
pengeloah, dan arsip yang sudah kurang dipergunakan atau disebut inaktif
dikelola di sentral arsip. Dengan demikian, dalam asas ini terdapat dua tempat
pengelolaan arsip, yaitu unit kearsipan di pusat yang mengelola arsip inaktif, dan
unit kerja (pengolah) yang mengelola arsip aktif.
Adapun keuntungan sistem gabungan ini, antara lain sebagai berikut.
1) Keseragaman prosedur dan tata kerja.
2) Proses kerja lancar, karena arsip aktif berada di unit pengolah.
3) Efisiensi kerja di unit pengolah, karena adanya pemisahan antara arsip aktif
dan inaktif.
4) Lebih mudah dalam pengendalian dan pembinaannya.
5) Karyawan di unit kerja dapat bertambah.
Walaupun asas ini digunakan untuk meminimalkan kekurangan dari kedua
asas tersebut, namun tetap saja asas ini memiliki kelemahan, yaitu sebagai berikut.
a. Karena diselenggarakan di dua tempat, maka tentu saja peralatan yang
digunakan cukup banyak.
b. Kemungkinan adanya arsip kembar dapat terjadi.
c. Membutuhkan tenaga yang lebih banyak.
Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran54
KEARSIPAN
Berikut gambar struktur organisasi yang menggunakan asas desentralisasi
terkendali dalam penyelenggaraan kearsipan.
E. Masalah Pokok Kearsipan Dan Cara Pemecahannya
Pada era pembangunan dewasa ini tampak kegiatan semakin meningkat.
Peningkatan kegiatan berarti meningkatan pula arsip-arsip yang tersedia atau
tercipta. Ledakan arsip ini bukan saja berupa arsip hasil korespondensi, tetapi
juga arsip lain, misalnya formulir atau blanko yang beredar.
Hadirnya alat elektronik di dunia perkantoran seperti fotokopi dan
computer bukannya menekan arsip yang tercipta, bahkan sebaliknya.
Pengalaman menunjukkan bahwa satu surat atau laporan sekurang-kurangnya
akan disimpan dua copy atau lebih. Dengan demikain, arsip yang tercipta akan
semakin menignkat, ini jelas tidak efesien dan tidak menghemat,
Gambar 2. 7. Asas Kombinasi
KEARSIPAN
55Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Untuk mengetahui lebih rinci permasalahan pokok kearsipan, berikut
ini dikemukan beberapa pendapat para ahli:
Menurut Drs. The Liang Gie dalam bukunya Administrasi
Perkantoran Modern, masalah-masalah pokok di bidang kearsipan yang
umumnya dihadapi oleh instansi-instansi bertalian dengan hal-hal berikut:
1. Tidak dapat menemukan kembali secara cepat arsip suatu surat yang
diperlukan oleh pimpinan instansi atau organisasi.
2. Peminjaman atau pemakaian suatu surat oleh unit lain dalam waktu
lama, bahkan kadang-kadang tidak dikembalikan.
3. Bertambahnya surat-surat ek dalam arsip tanpa ada penyusutan,
sehingga tempat dan peralatan tidak lagi mencukupi.
4. Tata kerja dan peralatan kearsipan tidak berkembang (Out of date) dan
tidak mengikuti perkembangan zaman (up to date) karena kurang
pengarahan kepada petugas kearsipan.
Menurut Drs. E. Martono, masalah yang sering timbul bertalian
dengan warkat, antara lain:
1. Warkat tidak dapat ditemukan kembali karena hilang.
2. Warkat ditemukan setelah lama mencari dengan membongkar seluruh
tumpukan warkat.
Gambar 2. 8. Masalah di bidang kearsipan
(Sumber:https://www.google.com/imgres?i
mgurl=http%3A%2F%2Fujiansma.com%2
Fwp-
content%2Fuploads%2F2015%2F10%2Ffo
to-
pengolahan.jpg&imgrefurl=http%3A%2F
%2Fujiansma.com%2Fmasalah-masalah-
dalam-pengolahan-
arsip&docid=1ZSh6gQcPaZMxM&tbnid=-
uX_4XsYAZR-
iM%3A&vet=10ahUKEwjMv5P0r7nlAhU
XdCsKHS-
qA60QMwhJKAMwAw..i&w=412&h=20
3&safe=strict&bih=529&biw=1280&q=ga
mbar%20masalah%20arsip&ved=0ahUKE
wjMv5P0r7nlAhUXdCsKHS-
qA60QMwhJKAMwAw&iact=mrc&uact=
8
)
Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran56
KEARSIPAN
3. Jumlah warkat tiap hari selalu bertambah.
4. Tempat penyimpanan warkat terlalu kecil bila dibandingkan jumlah
warkat, sehingga tempatnya kurang.
5. Pegawai dibidang penyimpanan warkat kurang terlatih.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
masalah-masalah yang pada umumnya dihadapi perusahaan/instanasi, baik
pemerintah maupun swasta, adalah sebagai berikut:
1. Arsip tidak dapat ditemukan dengan cepat apabila dibutuhkan.
2. Arsip yang dipinjam sering kali tidak dikembalikan.
3. Arsip hilang.
4. Arsip rusak.
5. Arsip setiap hari selalu bertambah tanpa adanya penyusutan.
6. Pegawai arsip yang tidak berlatih.
7. Tidak ada tata kerja atau prosedur kearsipan tertentu.
8. Peralatan arsip yang tidak mengikuti perkembangan zaman (tidak up to
date).
Masalah-masalah di atas dapat dihindari selama ada upaya yang
dijalankan secara konsisten dan komitmen dari semua pihak, mulai dari
pemimpin tertinggi hingga pegawai terendah. Berikut ini adalah beberapa
cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut:
1. Pergunakan system penyimpanan secara tepat
System penyimpanan arsip adalah suatu rangkaian tata cara yang
teratur memuat sesuatu pedoman tertentu untuk menyusun/menyimpan
warkat, sehingga bilamana diperlukan dapat ditemukan kembali secara
tepat dan cepat.
KEARSIPAN
57Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Terdapat 5 sistem penyimpanan arsip, yaitu :
a. System abjad (alphabetic system)
b. System masalah (subject system)
c. System tanggal (chronologi system)
d. System wilayah (geographic system)
e. System nomer (numberic system)
2. Perlu adanya pengaturan prosedur peminjaman, pengawasan / kontrol
dan pengandilian yang ketat.
3. Secara rutin diadakan perawatan dan pencegahan kerusakan.
a. Ruang tempat penyimpanan harus tetap kering (tidak lembab atau
terlalu lembab). Ruang harus cukup retang (sinar matahari harus
dapat masuk ke ruang penyimpanan). Ruang penyimpanan harus
mempunyai penghawaan (ventilasi) yang memadai. Ruang
penyimpanan harus dijaga dari serangan api, serangga pemakan
kertas, dan percikan air.
Gambar 2.9. Penggunaan
sistem kearsipan
Sumber:https://www.google.com/imgres?i
mgurl=https%3A%2F%2Flh5.googleuserco
ntent.com%2FosfOpNCh9Uk9tW6AW6hg
ZFvGscDJcnyfMjI7-
kLSzJrHweC39ElSdw%3Dw1200-h630-
p&imgrefurl=https%3A%2F%2Fdocs.goog
le.com%2Ffile%2Fd%2F0B2QxK7pz0sDIe
DVweXY5STJfZWM%2Fedit&docid=lyJf
6nK42qNh0M&tbnid=Hmoyj2wPmGDZi
M%3A&vet=12ahUKEwjXjL64sbnlAhXK
uo8KHSBWAvI4yAEQMygeMB56BAgB
EB8..i&w=1200&h=630&safe=active&bih
=529&biw=1280&q=gambar%20sistem%2
0kearsipan&ved=2ahUKEwjXjL64sbnlAh
XKuo8KHSBWAvI4yAEQMygeMB56BA
gBEB8&iact=mrc&uact=8
Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran58
KEARSIPAN
b. Penggunaan racun serangga. Diharapkan setiap enam bulan ruang
tempat penyimpanan disemprot DDT atau yang sejenis.
Penyemprotan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak terkena
langsung pada kertas arsip. Penyemprotan ditujukan ke lantai,
dinding, dan rongga ruangan. Kapur barus juga dapat digunakan
untuk mencegah serangan serangga dan kutu buku, yang dapat
diletakkan disela-sela arsip.
c. Tindakan preventif (pencegahan) yaitu melarang petugas atau
siapapun membawa makanan ke ruang tempat kearsipan. Larangan
merokok diruang arsip bagi petugas kearsipan atau orang lain.
Dipasang tabung pemadam kebakaran.
d. Memperhatikan kondisi arsip. Menjaga kondisi arsip tetap prima
dengan cara membersihan arsip dengan kemucing maupun denga
peralatan modern, mengeringkan arsip yang basah dengan kipas
angin.
4. Fasilitas kearsipan harus memenuhi syarat
a. Ruangan yang tepat : luas, suhu, kelembaban dll
b. Alat-alat korespondensi, seperti kertas, mesin tik, mesin stensil,
stempel, karbon dll.
c. Alat-alat penerimaan surat, seperti bak surat, meja tulis, rak,
dsb.
d. Alat penyimpanan surat, seperti filling cabinet, lemari.
e. Alat-alat lainnya, seperti tuangan, cahaya dsb.
F. Syarat- Syarat Pegawai Arsip
Penyelenggaraan arsip yang baik tidak hanya ditentukan oleh
peralatannya yang serba canggih, dan pemilihan system
penyimpanannya yang tepat saja. Tetapi yang lebih penting lagi adalah
pengelolaan arsip itu sendiri. Sebab tiap orang mempunyai bakat dan
kemampuan yang berbeda. Ada orang yang mempunyai bakat dan
kemampuan untuk bekerja pada bagian keuangan, tidak pada bagian
KEARSIPAN
59Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
public relation. Ada orang yang memiliki bakat dan kemampuan di
bidang pemasaran, tetapi tidak berbakat di bidang produksi atau
sebaliknya. Itulah sebabnya tidak semua orang yang berbakat dan
memiliki kemampuan dan katerampilan untuk mengelola arsip dengan
baik.
Untuk dapat mengemban tugas, pegawai yang bekerja pada unit
kearsipan bukan hanya ditunjang oleh factor kemauan terhadap
pekerjaannya, melainkan juga harus dibekali keterampilan khusus
mengenai bidang kearsipan. Pegawai yang telah terlatih baik dan
mempunyai ilmu pengetahuan sangat dibutuhkan dalam satu unit
pengelolaan kearsipan. Di samping itu tanggung jawab terhadap
pekerjaan yang diberikan harus dijalankan sebaik-baiknya. Namun
pada kenyataannya, sebagian pegawai masih enggan untuk menerima
tugas-tugas kearsipan karena mereka memandang bahwa unit
kearsipan pada setiap kantor adalah tempat yang membosankan.
Adanya pandangan yang seperti ini menunjukkan bahwa pegawai
tersebut kurang menyadari akan pentingnya pengelolaan arsip dalam
suatu kantor untuk menunjang efektivitas suatu pekerjaan.
Pemikiran-pemikiran seperti inilah yang harus dihindari dan
sebaiknya ditanamkan rasa cinta terhadap arsip sehingga manusia
sebagai faktor penentu dalam pengelolaan kearsipan yang berdaya
guna dan berhasil guna dapat tercapai dengan baik.
Syarat-syarat pegawai arsip selain sehat jasmani dan rohani,
berpengetahuan luas, memiliki keterampilan dan berkepribadian
menarik.
Menurut Littlefield dan Peterson, seorang arsiparis harus
memenuhi enam (6) syarat pokok yang mutlak dan harus dimiliki,
yaitu:
1. Berpendidikan sekolah menengah dan memiliki kecerdasan
normal
Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran60
KEARSIPAN
2. Memahami susunan abjad dengan baik dan memiiliki penglihatan
yang tajam untuk dapat membedakan nama kecil dan angka-
angka dalam warkat.
3. Memiliki kecermatan
4. Memiliki suatu pikiran yang tertarik pada perincian-perincian
yang kecl.
5. Memiliki sifat kerapian dalam bekerja.
6. Memiliki sifat pertimbangan yang baik.
Menurut Drs Anhar, seorang arsiparis harus memenuhi
minimal empat (4) syarat, yaitu ketelitian, kecerdasan dan
pengetahuan umum, keterampilan, dan kerapihan. Bila
dikelompokkan syarat-syarat pegawai arsip sebagai berikut:
1. Syarat Pengetahuan
Setiap karyawan harus memiliki syarat pengetahuan sesuai
dengan bidang tugas dan pekerjaannya. Syarat ini dimaksudkan agar
karyawan yang bersangkutan tidak mengalami kesulitan dalam
melaksanakan tugasnya. Bentuk formal dari syarat-syarat
pengetahuan dapat dibuktikan dengan sertifikat, ijazah yang mereka
memiliki atau disebut juga dengan syarat pendidikan. Dengan
demikian syarat pengetahuan seorang pegawai arsip adalah:
a. Telah mengikuti kursus administrasi
b. Memiliki sertifikat mengetik atau computer
c. Mempunyai pengetahuan yang berhubungan dengan kearsipan
d. Paham singkat-singkatan yang lazim dipakai dalam organisasi.
e. Mengetahui masing-masing bagian yang terdapat dalam
organisasi sekaligus tugas-tugas yang umum.
f. Dapat membaca surat dengan cepat dan mengerti isi dan maksud
surat tersebut.
g. Memiliki pengetahuan tentang koresponden
h. Mengetahui relasi-relasi organisasi
KEARSIPAN
61Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
2. Syarat Keterampilan
Syarat keterampilan yang dituntut disini adalah keterampilan
melakukan tugas dan pekerjaan sesuai dengan bidangnya masing-
masing. Seorang karyawan dinyatakan terampil apabila ia dapat
bekerja sesuai dengan standar yang diharapkan. Apabila karyawan
dapat bekerja secara mutu, jumlah dan waktu yang telah ditetapkan.
Apabila karyawan dapat bekerja melebihi standar ia adalah pegawai
yang amat terampil, sebaliknya apabila ia tidak dapat memenuhi
standar, maka karyawan tersebut dianggap tidak terampil.
Syarat-syarat keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang
petugas arsip adalah:
a. Terampil menggunakan macam-macam system filling
b. Terampil memilih dan menyeleksi warkat
c. Terampil menyimpan berbagai macam warkat/arsip
d. Terampi menemukan kembali arsip yang dibutuhkan (1/2 menit
untuk 1 arsip)
e. Terampil menggunakan peralatan yang dipergunakan dalam
kearsipan
f. Terampil menggunakan peralatan yang dipergunakan dalam
kearsipan
g. Terampil mengetik berbagai kartu/formulir yang dipakai
h. Terampil menggunakan alat bantu kearsipan lainya.
3. Syarat Kepribadian Pegawai Arsip
a. Loyalitas
Seorang pegawai arsip hendaknya memiliki loyalitas yang tinggi
untuk kepentingan organisasi dimana ia bekerja. Loyalitas adalah
perasaan yang berwujud kesetiaan kesetiaan terhadap organisasi
dan pekerjaannya, sehingga ia merasa memiliki, penuh gairah
dalam melaksanakan tugas, mencintai pekerjaannya dan menjaga
nama baik organisasinya. Dan bila perlu mendukung dan
Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran62
KEARSIPAN
memandang pekerjaan mengurus arsip adalah pekerjaan yang
menyenangkan.
b. Sabar, ramah dan periang
Oleh karena pagawai arsip melayani dan membantu bidang
operatif baik dalam penyimpanan maupun dalam penemuan
kembali arsip yang disimpan, maka terhadap orang-orang yang
dilayani dan bertingkah laku macam-macam seorang arsiparis
harus banyak sabar, ramah dan periang. Kesabaran tidak berarti
lamban, tetapi sabar dalam arti tidak cepat putus asa, serta ulet
penuh inisiatif dalam melaksanakan pekerjaannya.
c. Ketekunan dan kerajinan
Pegawai arsip harus tekun dan rajin dalam melaksanakan
pekerjaannya karena pekerjaan dalam organisasi sering berkaitan.
Bila seorang pegawai arsip tidak tekun dan tidak rajin bekerja,
maka akan mengganggu kelancaran tugas pekerjaan operatif
lainnya. Karena pekerjaan kearsipan merupakan pekerjaan
penunjang yang sangat penting.
d. Ketelitian
Pegawai arsip harus dapat membedakan kata-kata, nama-nama,
atau angka-angka yang sepintas lalu kelihatannya sama.
Disamping bekerja cermat, teliti, cekatan (campin), Ia harus pula
mempunyai penglihatan yang cukup tajam. Sehingga
penyimpanan dan penemuan kembali arsip dapat dilakukan
dengan cepat dan tepat.
e. Kerapian
Sikap rapi dalam bekerja harus diutamakan, agar kartu-kartu,
surat-surat, berkas-berkas, dan warkat-warkat tersusun dengan
rapi. Arsip-arsip yang tersusun rapid an teratur lebih mudah
ditemukan. Kecuali itu arsip-arsip akan terpelihara dan awet
karena tidak ditumpuk sembarangan, tidak terlipat, berkerut, atau
robek.
KEARSIPAN
63Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
f. Jujur dan dapat menyimpan rahasia
Pegawai arsip harus bisa dipercaya (jujur) dan dapat menyimpan
rahasia. Karena arsip-arsip yang disimpan adalah arsip-arsip yang
berguna dan mungkin rahasia. Kebocoran rahasia arsip berarti
bocornya rahasia organisasi. Hal ini dapat merugikan organisasi
yang bersangkutan. Oleh sebab itu bagian arsip harus diurus oleh
orang-orang yang berkepentingan dan tidak boleh dicampuri oleh
semua karyawan.
4. Forum Diskusi
Dalam Asas Pengorganisasian Pengeloalaan Kearsipan terkadang kita
menghadapi kendala atau masalah dalam hal penentuan asas penyelenggaran
kearsipan tersebut, diskusikanlah masalah Asas Pengorganisasian
Pengeloalaan Kearsipan yang terdiri dari asas Sentralisasi, Asas
Desentralisasi, Asas Gabungan
C. PENUTUP
1. Rangkuman
Norma adalah pedoman yang mengatur segala sesuatu yang
berhubungan dengan kearsipan. Untuk itu, diperlukan perangkat peraturan
agar penyelenggaraan kearsipan dapat dilaksanakan dengan baik. Sementara
itu, standar adalah norma, aturan, atau persyaratan yang dijadikan acuan, yang
biasanya berupa dokumen formal agar ada keseragaman dalam
pelaksanaannya.
Standar terbagi menjadi dua, yaitu standar yuridis dan standar de facto.
Standar yuridis biasanya terbentuk perundang-undangan yang digunakan
sebagai bahan rujukan dan mencakup wilayah yang luas, misalnya secara
nasional, regional, atau wilayah. Standar de facto adalah standar yang
dikembangkan secara sendiri-sendiri oleh perusahaan-perusahaan, yang
biasanya berupa SOP (Standard Operating Procedur).
Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran64
KEARSIPAN
Prosedur kearsipan adalah suatu langkah kegiatan yang harus
dilakukan dengan baik. Kaidah kearsipan adalah ketentuan yang mengatur
segala bentuk pelaksanaan kearsipan yang bertujuan untuk mewujudkan tata
kelola kearsipan secara prosedural dan sistematis. Kaidah Kearsipan adalah
Ketentuan yang mengatur segala bentuk pelaksanaan kearsipan yang bertujuan
untuk mewujudkan tata kelola kearsipan secara prosedural dan sistemik
Peraturan Perundangan Kearsipan yang pernah dan berlaku sampai
sekarang yaitu: 1). Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
1961 Tentang Pokok-Pokok Kearsipan Nasional, 2). Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1961 tentang Tugas Kewajiban dan
Lapangan Pekerjaan Dokumentasi dan Perpustakaan dalam Lingkungan
Pemerintah. 3) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan-
Ketentuan Pokok Kearsipan. 4). Keputusan Presiden Republik Indonesia
Nomor 26 Tahun 1974 tentang Arsip Nasional Republik Indonesia. 5).
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 1979 tentang
Penyusutan Arsip. 6).Surat Edaran Nomor SE/01/1981 tentang Penanganan
Arsip Inaktif sebagai Pelaksanaan Ketentuan Peralihan Peraturan Pemerintah
tentang Penyusutan Arsip. 7). Surat Edaran Nomor SE/02/1983 tentang
Pedoman Umum untuk Menentukan Nilai Guna Arsip. 8). Keputusan Presiden
Republik Indonesia Nomor 105 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Arsip Statis.
9). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2009 tentang
Kearsipan.
Organisasi Kearsipan Berdasarkan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 43 Tahun 2009 terdiri dari a). Unit Kearsipan pada Pencipta
Kearsipan, b). Lembaga Kearsipan (ANRI, Arsip Daerah Provinsi, Arsip
Daerah Kabupaten, Arsip Perguruan Tinggi). Untuk keperluan pengelolaan
arsip, ada beberapa pilihan asas pengelolaan arsip yang dapat diterapkan
sesuai dengan tipe organisasi perusahaan yang bersangkutan, antara lain Asas
Sentralisasi, Asas Desentralisasi, Asas Gabungan
KEARSIPAN
65Modul Kearsipan
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Masalah kearsipan yang pada umumnya dihadapi perusahaan/instanasi,
baik pemerintah maupun swasta, adalah 1. Arsip tidak dapat ditemukan
dengan cepat apabila dibutuhkan. 2. Arsip yang dipinjam sering kali tidak
dikembalikan. 3. Arsip hilang, 4. Arsip rusak. 5. Arsip setiap hari selalu
bertambah tanpa adanya penyusutan. 6. Pegawai arsip yang tidak berlatih. 7.
Tidak ada tata kerja atau prosedur kearsipan tertentu. 8. Peralatan arsip yang
tidak mengikuti perkembangan zaman (tidak up to date). Cara yang dapat
dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut: Pergunakan system
penyimpanan secara tepat, Perlu adanya pengaturan prosedur peminjaman,
pengawasan / kontrol dan pengandilian yang ketat, Secara rutin diadakan
perawatan dan pencegahan kerusakan, Fasilitas kearsipan harus memenuhi
syarat, Petugas kearsipan yang memenuhi syarat, Penyelenggaraan penyusutan
warkat. Persyaratan yang harus dimiliki oleh pegawai arsip adalah: Syarat
Pengetahuan, Syarat Keterampilan, Syarat Kepribadian Pegawai Arsip
(Loyalitas, Sabar, ramah dan periang, Ketekunan dan kerajinan, Ketelitian,
Kerapian, Jujur dan dapat menyimpan rahasia).

More Related Content

What's hot

PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
Adinda siti Hapsoh
 
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)
Fenti Anita Sari
 
Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri
Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri
Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri
Rizki Gumilar
 
Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik
Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu PolitikHubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik
Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik
Shelly Selviana
 
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUM
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUMILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUM
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUM
Manunggal Amethyst
 
Sumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negaraSumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negara
Nakano
 
Pengaruh kemajuan iptek terhadap negara kesatuan republik indonesia
Pengaruh kemajuan iptek terhadap negara kesatuan republik indonesiaPengaruh kemajuan iptek terhadap negara kesatuan republik indonesia
Pengaruh kemajuan iptek terhadap negara kesatuan republik indonesia
afifahdhaniyah
 
Sarekat islam
Sarekat islamSarekat islam
Sarekat islam
Bagus Aji
 
Mata kuliah haki
Mata kuliah hakiMata kuliah haki
Materi kewarganegaraan
Materi kewarganegaraanMateri kewarganegaraan
Materi kewarganegaraan
Ig Fandy Jayanto
 
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantarPolitik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Uiversitas Muhammadiyah Maluku Utara
 
Orde lama, orde baru, dan reformasi
Orde lama, orde baru, dan reformasiOrde lama, orde baru, dan reformasi
Orde lama, orde baru, dan reformasi
Nanda Aditasia
 
modernisasi, industrialisasi dan pembangunan
modernisasi, industrialisasi dan pembangunanmodernisasi, industrialisasi dan pembangunan
modernisasi, industrialisasi dan pembangunan
Somewhere
 
Hierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undanganHierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undanganNailuredha Hermanto
 
Hukum Keuangan Negara - 1
Hukum Keuangan Negara - 1Hukum Keuangan Negara - 1
Hukum Keuangan Negara - 1
Mariske Myeke Tampi
 
Contoh Artikel Penelitian
Contoh Artikel PenelitianContoh Artikel Penelitian
Contoh Artikel Penelitian
Uwes Chaeruman
 
Hakikat Pentingnya Perlindungan dan Penegakan Hukum
Hakikat Pentingnya Perlindungan dan Penegakan HukumHakikat Pentingnya Perlindungan dan Penegakan Hukum
Hakikat Pentingnya Perlindungan dan Penegakan Hukum
Lisa Tri Setiawati
 
Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan NKRI
Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan NKRISistem Penyelenggaraan Pemerintahan NKRI
Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan NKRI
Tri Widodo W. UTOMO
 
Tata Cara Persidangan
Tata Cara PersidanganTata Cara Persidangan
Tata Cara Persidangan
Christina Dwi Rahayu
 

What's hot (20)

PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
 
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)
 
Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri
Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri
Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri
 
Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik
Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu PolitikHubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik
Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik
 
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUM
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUMILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUM
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUM
 
Sumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negaraSumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negara
 
Pengaruh kemajuan iptek terhadap negara kesatuan republik indonesia
Pengaruh kemajuan iptek terhadap negara kesatuan republik indonesiaPengaruh kemajuan iptek terhadap negara kesatuan republik indonesia
Pengaruh kemajuan iptek terhadap negara kesatuan republik indonesia
 
Sarekat islam
Sarekat islamSarekat islam
Sarekat islam
 
Mata kuliah haki
Mata kuliah hakiMata kuliah haki
Mata kuliah haki
 
Materi kewarganegaraan
Materi kewarganegaraanMateri kewarganegaraan
Materi kewarganegaraan
 
Hukum Privat dan Hukum Publik
Hukum Privat dan Hukum PublikHukum Privat dan Hukum Publik
Hukum Privat dan Hukum Publik
 
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantarPolitik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
 
Orde lama, orde baru, dan reformasi
Orde lama, orde baru, dan reformasiOrde lama, orde baru, dan reformasi
Orde lama, orde baru, dan reformasi
 
modernisasi, industrialisasi dan pembangunan
modernisasi, industrialisasi dan pembangunanmodernisasi, industrialisasi dan pembangunan
modernisasi, industrialisasi dan pembangunan
 
Hierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undanganHierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undangan
 
Hukum Keuangan Negara - 1
Hukum Keuangan Negara - 1Hukum Keuangan Negara - 1
Hukum Keuangan Negara - 1
 
Contoh Artikel Penelitian
Contoh Artikel PenelitianContoh Artikel Penelitian
Contoh Artikel Penelitian
 
Hakikat Pentingnya Perlindungan dan Penegakan Hukum
Hakikat Pentingnya Perlindungan dan Penegakan HukumHakikat Pentingnya Perlindungan dan Penegakan Hukum
Hakikat Pentingnya Perlindungan dan Penegakan Hukum
 
Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan NKRI
Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan NKRISistem Penyelenggaraan Pemerintahan NKRI
Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan NKRI
 
Tata Cara Persidangan
Tata Cara PersidanganTata Cara Persidangan
Tata Cara Persidangan
 

Similar to M2 kb2 kaidah kearsipan.

Ppt m2 kb 2_manajemen kearsipan
Ppt m2 kb 2_manajemen kearsipanPpt m2 kb 2_manajemen kearsipan
Ppt m2 kb 2_manajemen kearsipan
PPGHybrid2
 
Ppt m2 kb 2_manajemen kearsipan
Ppt m2 kb 2_manajemen kearsipanPpt m2 kb 2_manajemen kearsipan
Ppt m2 kb 2_manajemen kearsipan
Yayan Yanuar Rahman
 
manajemen kearsipan subjek peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan din...
manajemen kearsipan subjek  peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan  din...manajemen kearsipan subjek  peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan  din...
manajemen kearsipan subjek peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan din...
yennylampouw
 
Kepka ANRI No. 4 Th. 2000 (ped. penggunaan kertas utk arsip bernilaiguna ting...
Kepka ANRI No. 4 Th. 2000 (ped. penggunaan kertas utk arsip bernilaiguna ting...Kepka ANRI No. 4 Th. 2000 (ped. penggunaan kertas utk arsip bernilaiguna ting...
Kepka ANRI No. 4 Th. 2000 (ped. penggunaan kertas utk arsip bernilaiguna ting...
AlexiFredrixTatangin
 
KMA 44 Tahun 2010 tetang Pedoman Kearsipan.pdf
KMA 44 Tahun 2010 tetang Pedoman Kearsipan.pdfKMA 44 Tahun 2010 tetang Pedoman Kearsipan.pdf
KMA 44 Tahun 2010 tetang Pedoman Kearsipan.pdf
sukronhabibi
 
PROPOSAL PROYEK PERUBAHAN. Penataan Arsip Terpadu
PROPOSAL PROYEK PERUBAHAN. Penataan Arsip TerpaduPROPOSAL PROYEK PERUBAHAN. Penataan Arsip Terpadu
PROPOSAL PROYEK PERUBAHAN. Penataan Arsip Terpadu
Sujud Marwoto
 
Menkumham2008 01
Menkumham2008 01Menkumham2008 01
Menkumham2008 01
ary-red78
 
Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 42 Tahun 2019 Tentang Pedoman Tek...
Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 42 Tahun 2019  Tentang  Pedoman Tek...Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 42 Tahun 2019  Tentang  Pedoman Tek...
Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 42 Tahun 2019 Tentang Pedoman Tek...
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Barat
 
Tata kearsipan dinamis
Tata kearsipan dinamisTata kearsipan dinamis
Tata kearsipan dinamis
MAHMUN SYARIF
 
Perka 26-2011- tata-cara_penyediaan_arsip_dinamis_sebagai_informasi_publik
Perka 26-2011- tata-cara_penyediaan_arsip_dinamis_sebagai_informasi_publikPerka 26-2011- tata-cara_penyediaan_arsip_dinamis_sebagai_informasi_publik
Perka 26-2011- tata-cara_penyediaan_arsip_dinamis_sebagai_informasi_publik
eksanto
 
Aturan (Pedoman) Umum Pengelolaan Arsip dan Inventaris Kantor.
Aturan (Pedoman) Umum Pengelolaan Arsip dan Inventaris Kantor.Aturan (Pedoman) Umum Pengelolaan Arsip dan Inventaris Kantor.
Aturan (Pedoman) Umum Pengelolaan Arsip dan Inventaris Kantor.
Kanaidi ken
 
KEARSIPAN PENGANTAR.pptx
KEARSIPAN PENGANTAR.pptxKEARSIPAN PENGANTAR.pptx
KEARSIPAN PENGANTAR.pptx
cheko dunk
 
2. mk norma, standar, prosedur dan kaidah kearsipan
2. mk   norma, standar, prosedur dan kaidah kearsipan2. mk   norma, standar, prosedur dan kaidah kearsipan
2. mk norma, standar, prosedur dan kaidah kearsipan
ayu lestari
 
PERANRI NO. 4 TAHUN 2021 PEDOMAN PENERAPAN SRIKANDI.pdf
PERANRI NO. 4 TAHUN 2021 PEDOMAN PENERAPAN SRIKANDI.pdfPERANRI NO. 4 TAHUN 2021 PEDOMAN PENERAPAN SRIKANDI.pdf
PERANRI NO. 4 TAHUN 2021 PEDOMAN PENERAPAN SRIKANDI.pdf
ResaN2
 
Materi Kearsipan Manual.pdf
Materi Kearsipan Manual.pdfMateri Kearsipan Manual.pdf
Materi Kearsipan Manual.pdf
rahmantoyuri
 
Perka 2 2014-tata-kearsipan
Perka 2 2014-tata-kearsipanPerka 2 2014-tata-kearsipan
Perka 2 2014-tata-kearsipan
Pra Bowo
 
Perda Kabupaten_Kota seindonesia raya.docx
Perda Kabupaten_Kota seindonesia raya.docxPerda Kabupaten_Kota seindonesia raya.docx
Perda Kabupaten_Kota seindonesia raya.docx
DKP3AKALTIM
 
Perda Kabupaten/kota di kalimantan timur docx
Perda Kabupaten/kota di kalimantan timur docxPerda Kabupaten/kota di kalimantan timur docx
Perda Kabupaten/kota di kalimantan timur docx
DKP3AKALTIM
 

Similar to M2 kb2 kaidah kearsipan. (20)

Ppt m2 kb 2_manajemen kearsipan
Ppt m2 kb 2_manajemen kearsipanPpt m2 kb 2_manajemen kearsipan
Ppt m2 kb 2_manajemen kearsipan
 
Ppt m2 kb 2_manajemen kearsipan
Ppt m2 kb 2_manajemen kearsipanPpt m2 kb 2_manajemen kearsipan
Ppt m2 kb 2_manajemen kearsipan
 
manajemen kearsipan subjek peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan din...
manajemen kearsipan subjek  peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan  din...manajemen kearsipan subjek  peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan  din...
manajemen kearsipan subjek peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan din...
 
Kepka ANRI No. 4 Th. 2000 (ped. penggunaan kertas utk arsip bernilaiguna ting...
Kepka ANRI No. 4 Th. 2000 (ped. penggunaan kertas utk arsip bernilaiguna ting...Kepka ANRI No. 4 Th. 2000 (ped. penggunaan kertas utk arsip bernilaiguna ting...
Kepka ANRI No. 4 Th. 2000 (ped. penggunaan kertas utk arsip bernilaiguna ting...
 
KMA 44 Tahun 2010 tetang Pedoman Kearsipan.pdf
KMA 44 Tahun 2010 tetang Pedoman Kearsipan.pdfKMA 44 Tahun 2010 tetang Pedoman Kearsipan.pdf
KMA 44 Tahun 2010 tetang Pedoman Kearsipan.pdf
 
Perka lipi-tentang-kode-etika-peneliti
Perka lipi-tentang-kode-etika-penelitiPerka lipi-tentang-kode-etika-peneliti
Perka lipi-tentang-kode-etika-peneliti
 
PROPOSAL PROYEK PERUBAHAN. Penataan Arsip Terpadu
PROPOSAL PROYEK PERUBAHAN. Penataan Arsip TerpaduPROPOSAL PROYEK PERUBAHAN. Penataan Arsip Terpadu
PROPOSAL PROYEK PERUBAHAN. Penataan Arsip Terpadu
 
Menkumham2008 01
Menkumham2008 01Menkumham2008 01
Menkumham2008 01
 
Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 42 Tahun 2019 Tentang Pedoman Tek...
Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 42 Tahun 2019  Tentang  Pedoman Tek...Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 42 Tahun 2019  Tentang  Pedoman Tek...
Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 42 Tahun 2019 Tentang Pedoman Tek...
 
Tata kearsipan dinamis
Tata kearsipan dinamisTata kearsipan dinamis
Tata kearsipan dinamis
 
Perka 26-2011- tata-cara_penyediaan_arsip_dinamis_sebagai_informasi_publik
Perka 26-2011- tata-cara_penyediaan_arsip_dinamis_sebagai_informasi_publikPerka 26-2011- tata-cara_penyediaan_arsip_dinamis_sebagai_informasi_publik
Perka 26-2011- tata-cara_penyediaan_arsip_dinamis_sebagai_informasi_publik
 
Aturan (Pedoman) Umum Pengelolaan Arsip dan Inventaris Kantor.
Aturan (Pedoman) Umum Pengelolaan Arsip dan Inventaris Kantor.Aturan (Pedoman) Umum Pengelolaan Arsip dan Inventaris Kantor.
Aturan (Pedoman) Umum Pengelolaan Arsip dan Inventaris Kantor.
 
KEARSIPAN PENGANTAR.pptx
KEARSIPAN PENGANTAR.pptxKEARSIPAN PENGANTAR.pptx
KEARSIPAN PENGANTAR.pptx
 
2. mk norma, standar, prosedur dan kaidah kearsipan
2. mk   norma, standar, prosedur dan kaidah kearsipan2. mk   norma, standar, prosedur dan kaidah kearsipan
2. mk norma, standar, prosedur dan kaidah kearsipan
 
PERANRI NO. 4 TAHUN 2021 PEDOMAN PENERAPAN SRIKANDI.pdf
PERANRI NO. 4 TAHUN 2021 PEDOMAN PENERAPAN SRIKANDI.pdfPERANRI NO. 4 TAHUN 2021 PEDOMAN PENERAPAN SRIKANDI.pdf
PERANRI NO. 4 TAHUN 2021 PEDOMAN PENERAPAN SRIKANDI.pdf
 
Materi Kearsipan Manual.pdf
Materi Kearsipan Manual.pdfMateri Kearsipan Manual.pdf
Materi Kearsipan Manual.pdf
 
Perka 2 2014-tata-kearsipan
Perka 2 2014-tata-kearsipanPerka 2 2014-tata-kearsipan
Perka 2 2014-tata-kearsipan
 
Bab4
Bab4Bab4
Bab4
 
Perda Kabupaten_Kota seindonesia raya.docx
Perda Kabupaten_Kota seindonesia raya.docxPerda Kabupaten_Kota seindonesia raya.docx
Perda Kabupaten_Kota seindonesia raya.docx
 
Perda Kabupaten/kota di kalimantan timur docx
Perda Kabupaten/kota di kalimantan timur docxPerda Kabupaten/kota di kalimantan timur docx
Perda Kabupaten/kota di kalimantan timur docx
 

More from PPGHybrid1

Kelompok 6 anuitas lain
Kelompok 6 anuitas lainKelompok 6 anuitas lain
Kelompok 6 anuitas lain
PPGHybrid1
 
PPT TKP M3KB3 - Sistem Jaringan Drainase
PPT TKP M3KB3 - Sistem Jaringan DrainasePPT TKP M3KB3 - Sistem Jaringan Drainase
PPT TKP M3KB3 - Sistem Jaringan Drainase
PPGHybrid1
 
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama IrigasiModul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
PPGHybrid1
 
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam PertanianPPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
PPGHybrid1
 
PPT TKP M2KB4 - Struktur Statis Tak Tertentu
PPT TKP M2KB4 - Struktur Statis Tak TertentuPPT TKP M2KB4 - Struktur Statis Tak Tertentu
PPT TKP M2KB4 - Struktur Statis Tak Tertentu
PPGHybrid1
 
PPT TKP M2KB3 - Mekanika Bahan
PPT TKP M2KB3 - Mekanika BahanPPT TKP M2KB3 - Mekanika Bahan
PPT TKP M2KB3 - Mekanika Bahan
PPGHybrid1
 
PPT TKP M2KB2 - Struktur Statis Tertentu
PPT TKP M2KB2 - Struktur Statis TertentuPPT TKP M2KB2 - Struktur Statis Tertentu
PPT TKP M2KB2 - Struktur Statis Tertentu
PPGHybrid1
 
PPT TKP M2KB1 - Struktur dan Pembebanan
PPT TKP M2KB1 - Struktur dan PembebananPPT TKP M2KB1 - Struktur dan Pembebanan
PPT TKP M2KB1 - Struktur dan Pembebanan
PPGHybrid1
 
PPT TKP M1-KB4 PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN
PPT TKP M1-KB4 PERAWATAN DAN PEMELIHARAANPPT TKP M1-KB4 PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN
PPT TKP M1-KB4 PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN
PPGHybrid1
 
PPT TKP M1-KB3 INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNAN
PPT TKP M1-KB3 INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNANPPT TKP M1-KB3 INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNAN
PPT TKP M1-KB3 INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNAN
PPGHybrid1
 
PPT TKP M1-KB2 PEKERJAAN ARSITEKTUR
PPT TKP M1-KB2 PEKERJAAN ARSITEKTURPPT TKP M1-KB2 PEKERJAAN ARSITEKTUR
PPT TKP M1-KB2 PEKERJAAN ARSITEKTUR
PPGHybrid1
 
PPT TKP M1-KB1 PONDASI
PPT TKP M1-KB1 PONDASIPPT TKP M1-KB1 PONDASI
PPT TKP M1-KB1 PONDASI
PPGHybrid1
 
Modul TKP M6KB4 - Penjadwalan Proyek Konstruksi
Modul TKP M6KB4 - Penjadwalan Proyek KonstruksiModul TKP M6KB4 - Penjadwalan Proyek Konstruksi
Modul TKP M6KB4 - Penjadwalan Proyek Konstruksi
PPGHybrid1
 
Modul TKP M6KB3 - Analisa Harga Satuan Pekerjaan
Modul TKP M6KB3 - Analisa Harga Satuan PekerjaanModul TKP M6KB3 - Analisa Harga Satuan Pekerjaan
Modul TKP M6KB3 - Analisa Harga Satuan Pekerjaan
PPGHybrid1
 
Modul TKP M6KB2 - Menghitung Volume Pekerjaan Konstruksi
Modul TKP M6KB2 - Menghitung Volume Pekerjaan KonstruksiModul TKP M6KB2 - Menghitung Volume Pekerjaan Konstruksi
Modul TKP M6KB2 - Menghitung Volume Pekerjaan Konstruksi
PPGHybrid1
 
Modul TKP M6KB1 - Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Modul TKP M6KB1 - Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaModul TKP M6KB1 - Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Modul TKP M6KB1 - Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
PPGHybrid1
 
MODUL TKP M5KB4 - GAMBAR UTILITAS BANGUNAN
MODUL TKP M5KB4 - GAMBAR UTILITAS BANGUNANMODUL TKP M5KB4 - GAMBAR UTILITAS BANGUNAN
MODUL TKP M5KB4 - GAMBAR UTILITAS BANGUNAN
PPGHybrid1
 
MODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIR
MODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIRMODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIR
MODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIR
PPGHybrid1
 
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATAN
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATANMODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATAN
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATAN
PPGHybrid1
 
MODUL TKP M5KB1 - GAMBAR BANGUNAN GEDUNG
MODUL TKP M5KB1 - GAMBAR BANGUNAN GEDUNGMODUL TKP M5KB1 - GAMBAR BANGUNAN GEDUNG
MODUL TKP M5KB1 - GAMBAR BANGUNAN GEDUNG
PPGHybrid1
 

More from PPGHybrid1 (20)

Kelompok 6 anuitas lain
Kelompok 6 anuitas lainKelompok 6 anuitas lain
Kelompok 6 anuitas lain
 
PPT TKP M3KB3 - Sistem Jaringan Drainase
PPT TKP M3KB3 - Sistem Jaringan DrainasePPT TKP M3KB3 - Sistem Jaringan Drainase
PPT TKP M3KB3 - Sistem Jaringan Drainase
 
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama IrigasiModul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
 
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam PertanianPPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
 
PPT TKP M2KB4 - Struktur Statis Tak Tertentu
PPT TKP M2KB4 - Struktur Statis Tak TertentuPPT TKP M2KB4 - Struktur Statis Tak Tertentu
PPT TKP M2KB4 - Struktur Statis Tak Tertentu
 
PPT TKP M2KB3 - Mekanika Bahan
PPT TKP M2KB3 - Mekanika BahanPPT TKP M2KB3 - Mekanika Bahan
PPT TKP M2KB3 - Mekanika Bahan
 
PPT TKP M2KB2 - Struktur Statis Tertentu
PPT TKP M2KB2 - Struktur Statis TertentuPPT TKP M2KB2 - Struktur Statis Tertentu
PPT TKP M2KB2 - Struktur Statis Tertentu
 
PPT TKP M2KB1 - Struktur dan Pembebanan
PPT TKP M2KB1 - Struktur dan PembebananPPT TKP M2KB1 - Struktur dan Pembebanan
PPT TKP M2KB1 - Struktur dan Pembebanan
 
PPT TKP M1-KB4 PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN
PPT TKP M1-KB4 PERAWATAN DAN PEMELIHARAANPPT TKP M1-KB4 PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN
PPT TKP M1-KB4 PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN
 
PPT TKP M1-KB3 INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNAN
PPT TKP M1-KB3 INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNANPPT TKP M1-KB3 INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNAN
PPT TKP M1-KB3 INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNAN
 
PPT TKP M1-KB2 PEKERJAAN ARSITEKTUR
PPT TKP M1-KB2 PEKERJAAN ARSITEKTURPPT TKP M1-KB2 PEKERJAAN ARSITEKTUR
PPT TKP M1-KB2 PEKERJAAN ARSITEKTUR
 
PPT TKP M1-KB1 PONDASI
PPT TKP M1-KB1 PONDASIPPT TKP M1-KB1 PONDASI
PPT TKP M1-KB1 PONDASI
 
Modul TKP M6KB4 - Penjadwalan Proyek Konstruksi
Modul TKP M6KB4 - Penjadwalan Proyek KonstruksiModul TKP M6KB4 - Penjadwalan Proyek Konstruksi
Modul TKP M6KB4 - Penjadwalan Proyek Konstruksi
 
Modul TKP M6KB3 - Analisa Harga Satuan Pekerjaan
Modul TKP M6KB3 - Analisa Harga Satuan PekerjaanModul TKP M6KB3 - Analisa Harga Satuan Pekerjaan
Modul TKP M6KB3 - Analisa Harga Satuan Pekerjaan
 
Modul TKP M6KB2 - Menghitung Volume Pekerjaan Konstruksi
Modul TKP M6KB2 - Menghitung Volume Pekerjaan KonstruksiModul TKP M6KB2 - Menghitung Volume Pekerjaan Konstruksi
Modul TKP M6KB2 - Menghitung Volume Pekerjaan Konstruksi
 
Modul TKP M6KB1 - Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Modul TKP M6KB1 - Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaModul TKP M6KB1 - Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Modul TKP M6KB1 - Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 
MODUL TKP M5KB4 - GAMBAR UTILITAS BANGUNAN
MODUL TKP M5KB4 - GAMBAR UTILITAS BANGUNANMODUL TKP M5KB4 - GAMBAR UTILITAS BANGUNAN
MODUL TKP M5KB4 - GAMBAR UTILITAS BANGUNAN
 
MODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIR
MODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIRMODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIR
MODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIR
 
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATAN
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATANMODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATAN
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATAN
 
MODUL TKP M5KB1 - GAMBAR BANGUNAN GEDUNG
MODUL TKP M5KB1 - GAMBAR BANGUNAN GEDUNGMODUL TKP M5KB1 - GAMBAR BANGUNAN GEDUNG
MODUL TKP M5KB1 - GAMBAR BANGUNAN GEDUNG
 

Recently uploaded

Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
ahyani72
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 

Recently uploaded (20)

Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 

M2 kb2 kaidah kearsipan.

  • 1. KEARSIPAN 33Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
  • 2. Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran34 KEARSIPAN Kegiatan Belajar 2 KAIDAH KEARSIPAN 1. Uraian Materi A. Pengertian Norma, Standar Prosedur, dan Kaidah Kearsipan Norma adalah pedoman yang mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan kearsipan. Untuk itu, diperlukan perangkat peraturan agar penyelenggaraan kearsipan dapat dilaksanakan dengan baik. Sementara itu, standar adalah norma, aturan, atau persyaratan yang dijadikan acuan, yang biasanya berupa dokumen formal agar ada keseragaman dalam pelaksanaannya. Standar terbagi menjadi dua, yaitu standar yuridis dan standar de facto. Standar yuridis biasanya terbentuk perundang-undangan yang digunakan sebagai bahan rujukan dan mencakup wilayah yang luas, misalnya secara nasional, regional, atau wilayah. Standar de facto adalah standar yang dikembangkan secara sendiri-sendiri oleh perusahaan- perusahaan, yang biasanya berupa SOP (Standard Operating Procedur). Prosedur kearsipan adalah suatu langkah kegiatan yang harus dilakukan dengan baik. Kaidah kearsipan adalah ketentuan yang mengatur segala bentuk pelaksanaan kearsipan yang bertujuan untuk mewujudkan tata kelola kearsipan secara prosedural dan sistematis.
  • 3. KEARSIPAN 35Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran Gambar 2.1. Alir Prosedur penyimpanan arsip K a i d a h Kearsipan adalah Ketentuan yang mengatur segala bentuk pelaksanaan kearsipan yang bertujuan untuk mewujudkan tata kelola kearsipan secara prosedural dan sistemik Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam penyelenggaraan kearsipan diperlukan norma atau kaidah baik berupa peraturan perundangan maupun kebiasaan-kebiasaan yang dibuat oleh perusahaan dalam bentuk standar atau prosedur. Hal ini dilakukan agar penyelenggaraan kearsipan dapat dilakukan dengan baik sehingga tujuan kearsipan dapat tercapai. B. Peraturan Perundang-Undangan Kearsipan Penyelenggaraan kearsipan, khususnya arsip yang berkaitan dengan penyelenggaraan kehidupan kebangsaan, perlu dijalankan dengan dengan baik. Oleh karena itu, diperlukan aturan yang dapat dijaadikan
  • 4. Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran36 KEARSIPAN dasar dan panduan. Berikut ini adalah beberapa peraturan perundangan kearsipan yang berlaku di Indonesia sejak tahun 1960 hingga sekarang. 1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 1961 Tentang Pokok-Pokok Kearsipan Nasional Peraturan ini di buat dengan dasar pertimbangan untuk melindungi bahan pertanggungjawaban nasional bangsa Indonesia dan untuk keperluan generasi bangsa berikutnya. Peraturan ini terdiri atas empat bab dan sembilan pasal, yaitu: BAB I Ketentuan-Ketentuan Umum BAB II Tugas Pemerintah BAB III Organisasi Kearsipan Nasional BAB IV Ketentuan-Ketentuan Penutup Peraturan ini ditetapkan di Jakarta oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. Soekarno, pada 26 Desembar 1961, dan diundangkan di Jakarta oleh Sekretaris Negara, Mohammad Ichsan pada hari yang sama. 2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1961 tentang Tugas Kewajiban dan Lapangan Pekerjaan Dokumentasi dan Perpustakaan dalam Lingkungan Pemerintah Peraturan ini dibuat dengan dasar pertimbangan agar ada keseragaman dalam sistem, metode, dan teknik dokumentasi dan perpustakaan, serta keseragaman istilah-istilah yang bersangkutan. Peraturan ini terdiri atas enam bab dan delapan pasal, yaitu: BAB I Tentang Dokumentasi BAB II Tentang Perpustakaan BAB III Tentang Pusat Dokumentasi dan Perpustakaan BAB IV Tentang Peraturan Peralihan BAB V Tentang Pelaksanaan BAB VI Penutup Peraturan ini ditetapkan di Jakarta oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. Soekarno, pada 26 Desember 1961, dan diundangkan
  • 5. KEARSIPAN 37Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran di Jakarta oleh Sekretaris Negara, Mohammad Ichsan, pada hari yang sama. 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kearsipan Undang-undang ini merupakan pengganti Perpres RI Nomor 19 Tahun 1961 dan dibuat dengan dasar pertimbangan untuk kepentingan generasi yang akan datang mengenai pentingnya arsip/bukti nyata, dan untuk meningkatkan penyempurnaan penyelenggaraan administrasi aparatur negara. Undang-undang ini terdiri atas enam bab dan tiga belas pasal, yaitu: BAB I Ketentuan-Ketentuan Umum BAB II Tugas Pemerintah BAB III Organisasi Kearsipan BAB IV Kewajiban Kearsipan BAB V Ketentuan-Ketentuan Pidana BAB VI Ketentuan-Ketentua Penutup Undang-undang ini ditetapkan di Jakarta oleh Presiden Republik Indonesia, Soeharto, pada 18 Mei 1971, dan diundangkan di Jakarta oleh Sekretaris Negara, Alamsjah, pada hari yang sama. 4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 1974 tentang Arsip Nasional Republik Indonesia Keputusan ini dibuat atas dasar pertimbangan dalam rangka pengembangan serta pelaksanaan peningkatan tugas. Keputusan ini terdiri atas enam bab dan delapan pasal, yaitu: BAB I Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi BAB II Wewenang BAB III Struktur Organisasi dan Tata Kerja BAB IV Pengangkatan dan Pemberhentian BAB V Pembiayaan BAB VI Ketentuan Penutup
  • 6. Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran38 KEARSIPAN Keputusan ini ditetapkan di Jakarta oleh Presiden Republik Indonesia, Soeharto, pada 24 April 1974. 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 1979 tentang Penyusutan Arsip Peraturan ini dibuat atas dasar tiga pertimbangan, yaitu 1) semakin berkembangnya pembangunan dan volume arsip sebagai akibat kegiatan administrasi pemerintah; 2) untuk meningkatkan daya guna dan tepat guna kearsipan; dan 3) untuk menjamin keselamatan bahan pertanggungjawaban nasional. Peraturan ini terdiri atas delapan bab dan dua puluh pasal, yaitu: BAB I Ketentuan Umum BAB II Jadwal Retensi Arsip BAB III Pemindahan Arsip BAB IV Pemusnahan Arsip BAB V Penyerahan Arsip BAB VI Ketentuan Lain-Lain BAB VII Ketentuan Peralihan BAB VIII Ketentuan Penutup Peraturan ini ditetapkan di Jakarta oleh Presiden Republik Indonesia, Soeharto, pada 4 Oktober 1979. 6. Surat Edaran Nomor SE/01/1981 tentang Penanganan Arsip Inaktif sebagai Pelaksanaan Ketentuan Peralihan Peraturan Pemerintah tentang Penyusutan Arsip Surat edaran ini dibuat atas dasar pertimbangan perlu adanya petunjuk teknis untuk mengatur lebih lanjut tentang pelaksanaan ketentuan peralihan mengenai penyusutan arsip, seperti yang tercantum pada Pasal 18 Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1979. Surat edaran ini memuat hal-hal yang terkait dengan arsip inaktif dan terdiri atas empat bagian, yaitu: I Pendahuluan A. Umum
  • 7. KEARSIPAN 39Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran B. Dasar Hukum C. Tujuan D. Sasaran E. Ruang Lingkup F. Pengertian II Prioritas Penanganan III Tahap Pelaksanaan A. Pendaftaran Arsip Inaktif B. Penataan Kembali Arsip Inaktif C. Pemusnahan Arsip D. Penyerahan Arsip IV Penutup Surat edaran ini dibuat pada 5 Agustus 1981 dan ditujukan kepada: 1. Para Menteri 2. Jaksa Agung 3. Para Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi dan Tinggi Negara 4. Para Pemimpin Lembaga Pemerintah Nondepartemen, serta 5. Para Gubernur dan Kepala Daerah Tingkat I Surat edaran ini ditandatangani oleh Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia, Soemartini. 7. Surat Edaran Nomor SE/02/1983 tentang Pedoman Umum untuk Menentukan Nilai Guna Arsip Surat edaran ini dibuat atas dasar perlu adanya pedoman sebagai petunjuk untuk menentukan nilai guna arsip, seperti yang dimaksud pada Pasal 4 Ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1979. Surat edaran ini memuat hal-hal yang terkait dengan Penentuan Nilai Guna Arsip dan terdiri atas empat bagian, yaitu: I. Pendahuluan A. Umum B. Khusus
  • 8. Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran40 KEARSIPAN C. Dasar Hukum D. Tujuan II Nilai Guna Arsip III Penentuan Nilai Guna Arsip IV Penutup Surat edaran ini dibuat pada tanggal 16 Mei 1983 dan ditujukan kepada: 1. Para Menteri 2. Jaksa Agung 3. Para Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi dan Tinggi Negara 4. Para Pemimpin Lembaga Pemerintah Nondepartemen, serta 5. Para Gubernur dan Kepala Daerah Tingkat I Surat edaran ini ditandatangani oleh Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia, Soemartini 8. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 105 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Arsip Statis Keputusan ini dibuat atas dasar pertimbangan untuk memelihara arsip statis sebagai bukti kinerja yang merekam aktivitas penyelenggaraan pemerintahan agar lebih berhasil dan berdaya guna. Keputusan ini terdiri atas empat bab dan 42 pasal, yaitu: BAB I Ketentuan Umum BAB II Pengelolaan Arsip Statis BAB III Jaringan Informasi Kearsipan Nasional BAB IV Ketentuan Penutup Keputusan ini ditetapkan di Jakarta oleh Presiden Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri, pada 18 Oktober 2004. 9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan Undang-undang ini dibuat atas lima dasar pertimbangan, yaitu sebagai berikut:
  • 9. KEARSIPAN 41Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran 1) Arsip sebagai identitas dan jati diri bangsa, serta sebagai memori, acuan, dan bahan pertanggungjawaban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara harus dikelola dan diselamatkan oleh negara. 2) Perlu adanya sistem penyelenggaraan kearsipan nasional yang andal untuk menjamin ketersediaan arsip yang autentik dan terpercaya. 3) Perlu adanya suatu sistem penyelenggaraan kearsipan nasional yang komprehensif dan terpadu dalam menghadapi tantangan globalisasi dan penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik. 4) Perlu adanya peraturan perundangan yang komprehensif dan mengikuti perkembangan zaman untuk menyatukan berbagai macam peraturan kearsipan yang telah ada sebelumnya dan terpisah-pisah. 5) Adanya pemahaman dan pemaknaan tentang arsip yang masih bersifat terbatas dan sempit. Undang-undang ini terdiri atas sebelas bab dan 92 pasal, yaitu: BAB I Ketentuan Umum BAB II Maksud, Tujuan, Asas, dan Ruang Lingkup BAB III Penyelenggaraan Kearsipan BAB IV Pengelolaan Arsip Dinamis BAB V Pengelolaan Arsip Statis BAB VI Autentifikasi BAB VII Organisasi Profesi dan Peran Serta Masyarakat BAB VIII Sanksi Administratif BAB IX Ketentuan Pidana BAB X Ketentuan Peralihan BAB XI Ketentuan Penutup
  • 10. Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran42 KEARSIPAN Undang-undang ini ditetapkan di Jakarta oleh Presiden Republik Indonesia, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, pada tanggal 23 Oktober 2009. Menurut Yayan Daryan (2015), selain regulasi tentang kearsipan tersebut, terdapat juga acuan lain berupa standar (nasional dan internasional) yang mengatur pengelolaan arsip antara lain. 1. ISO 15489 – 2001 tentang Records Manajemen 2. SNI 19-6962.1 – 2003 tentang Dokumentasi dan Informasi – Manajemen Rekaman; 3. ISO 23081 – 2004 tentang Metadata For Records; 4. ICA Standard, yaitu ISAAD, ISAAR, ISDF, ISDI, dan standar Teknis lainnya Dalam Konteks internasional, terdapat juga acuan dalam mengelolah arsip dalam bentuk konvensi dan kaidah kearsipan internasinal yaitu: 1. Konvensi Den Haag 1954 tentang perlindungan arsip dari konflik bersenjata dan perang; 2. Konvensi Wina 1983 tentang pengaturan Arsip Pasca Kemerdekaan; 3. Asas asas di Bidang Kearsipan; (a) principle of provenance /respect des fonds; (b) principle of original order Gambar 2.2. Dasar Hukum Kearsipan Sumber : https://slideplayer.info/slide/13923823/
  • 11. KEARSIPAN 43Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran C. Organisasi Kearsipan Undang-Undang No. 43 Tahun 2009 menyebutkan “ Organisasi kearsipan terdiri atas unit kearsipan pada pencipta arsip dan lembaga kearsipan. Pencipta arsip adalah pihak yang mempunyai kemandirian dan otoritas dalam pelaksanaan fungsi, tugas, dan tanggung jawab di bidang pengelolaan arsip dinamis. Organisasi yang termasuk lembaga pencipta arsip adalah Lembaga Negera, Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi, BUMN, dan BUMD”. Menurut Yayan Daryan (2015), tanggung jawab pencipta arsip meliputi: 1. Membuat kebijakan penyelenggaraan kearsipan dilingkungannya berdasarkan ketentuan Undang-UndangNomor 43 Tahun 2009 2. Melaksanakan pengelolaan arsip dinamis 3. Membentuk unit kearsipan 4. Menyediakan prasarana dan sarana kearsipan untuk pengelolaan arsip dinamis 5. Secara khusus melakukan perlindungan dan penyelamatan serta memberitahukan dan melaporkan kepada ANRI arsip yang berkaitan dengan kependudukan, kewilayahan, kepuluan, perbatasan, perjanjian internasional, kontrak kerja, dan masalah pemerintahan yang strategis 6. Melaksanakan perlindungan dan penyelamatan arsip apabila terjadi bencana, serta berkoordinasi dengan ANRI 7. Membuat tata naskahdinas, klasifikassi arsip, jadwal retensi arsip (JRA), serta sistem klasifikasi keamanan danakses arsip. 8. Menjaga keautentikan, keutuhan, keamanan, dan keselamatan arsip yang dikelola 9. Mengatur dan mendokumentasikan proses pembuatan dan penerimaan arsip 10. Menyediakan arsip dinamis bagi kepentingan pengguna yang berhak 11. Membuat daftar arsip dinamis, yaitu arsip terjaga dan arsip umum
  • 12. Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran44 KEARSIPAN 12. Menjaga keutuhan, keamanan, dan keselamatan arsip dinamis terjaga 13. Menjaga kerahasian arsip tertutup 14. Menentukan prosedur layanan berdasarkan standar 15. Melaksanakan penyusutan arsip berdasarkan JRA 16. Memiliki JRA 17. Melaksanakan pemusnahan arsip sesuai dengan prosedur yang benar 18. Menyerahkan arsip statis kepada ANRI atau lembaga kearsipan daerah 19. Menjaga autensitas, reabilitas, dan keutuhan arsip statis yang diserahkan kepada lembaga kearsipan 20. Melaksanakan pengelolaan arsip yang diciptakan oleh pihak lembaga yang diberi pekerjaan dengan anggaran negara. Berkaitan dengan fungs unit kearsipan yang ada dilembaga pencipta arisp, dalam UU No. 43 tahun 2009 disebutkan: (1) pengelolaan arsip inaktif dari unit pengolah dilingkungannya, (2) pengolahan arsip dan penyajian arsip menjadi informasi, (3) pemusnahan arsip di lingkungan lembaganya, (4) penyerahan arsip statis oleh pimpinan pencipta arsip kepada lembaga kearsipan dan (5) Pembinaan dan pengevaluasian dalam rangka penyelenggaraan kearsipan dilingkunagnnya. Lembaga kearsipan adalah lembaga yang memiliki fungsi, tugas, dan tanggung jawab di bidang pengelolaan arsip statis dan pembinaan kearsipan, lembaga yang mengelola arsip statis, yang termasuk lembaga kearsipan adalah Arsip Nasional Repobelik Indonesia (ANRI), arisp daerah provinsi, arsip daerah kabupaten atau kota, danarsip perguruan tinggi. Adapun fungsi unit kearsipan dilembaga kearsipan, yaitu: 1. Melaksanakan pengelolaan arsip inaktif dari unit pengolah dilingkungannya 2. Mengolah arsip dan menyajikan arsip menjadi informasi dalan Kerangka Sistem Kearsipan Nasional (SKN) dan Sistem Informasi Kearsipan Nasional (SIKN) 3. Melaksanakan pemusnahan arsip dilingkungan lembaganya
  • 13. KEARSIPAN 45Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran 4. Mempersiapkan penyerahan arsip statis oleh pimpinan pencipta arsip ke ANRI 5. Melaksankan pembinaan dan evaluasi dalam rangka penyelenggaraan kearsipan di lingkungannya. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, terdiri atas beberapa organisasi. Berikut ini adalah jenis-jenis organisasi dalam kearsipan. Gambar. 2.3. Organisasi Kearsipan (Sumber UU Kearsipan No.43/2009) 1. Unit Kearsipan pada Pencipta Kearsipan Unit kearsipan ini wajib dibentuk oleh setiap lembaga negara, pemerintahan daerah, perguruan tinggi negeri, badan usaha milik negara (BUMN), dan badan usaha milik daerah (BUMD). Berikut ini adalah tugas unit kearsipan pada pencipta arsip. ANRI, Arsip Daerah Provinsi, Arsip Daerah Kabupaten/Kota dan Perguruan Tinggi Lembaga Kearsipan Pengelolaan Arsip StatisPengelolaan Arsip Dinamis Pencipta Arsip Lembaga Negara, Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi, BUMN, dan BUMD Organisasi Kearsipan
  • 14. Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran46 KEARSIPAN a. Melaksanakan pengelolaan arsip inakti dari unit pengolah di lingkungannya. b. Melaksanakan pengolahan arsip dan pneyajian arsip menjadi informasi. c. Melaksanakan pemusnahan arsip di lingkungan lembaganya. d. Melaksanakan penyerahan arsip statis oleh pemimpin pencipta arsip kepada lembaga kearsipan. e. Melaksanakan pembinaan dan evaluasi dalam rangka penyelenggaraan kearsipan di lingkungannya. 2. Lembaga Kearsipan Lembaga kearsipan merupakan salah satu jenis organisasi kearsipan. Lembaga kearsipan terbagi lagi menjadi berbagai jenis organisasi, yaitu: a. ANRI (Arsip Nasional Republik Indonesia) ANRI merupakan salah satu lembaga pemerintahan nondepartemen yang mengurusi kearsipan dan bertanggungjawab langsung kepada Presiden. ANRI memiliki tugas sebagai berikut: 1) Mengelola arsip statis yang berskala nasional, yang diterima dari lembaga negara, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan. 2) Melaksanakan pembinaan kearsipan secara nasional terhadap pencipta arsip tingkat pusat dan daerah, arsip daerah provinsi, arsip daerah kabupaten/kota, dan arsip perguruan tinggi. Gambar. 2.4. Gedung ANRI Sumber:https://www.google.com /imgres?imgurl=http%3A%2F% 2Fwisatasekolah.com%2Fwp- content%2Fuploads%2F2014%2 F04%2FGedungANRI.jpg&imgr efurl=https%3A%2F%2Fwisatas ekolah.com%2Fgedung-arsip-
  • 15. KEARSIPAN 47Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran b. Arsip Daerah Provinsi Arsip daerah provinsi merupakan unsur penunjang pemerintah daerah di bidang kearsipan. Organisasi ini dipimpin oleh kepala kantor yang bertanggungjawab langsung kepada gubernur melalui sekretaris daerah. Berikut ini adalah tugas arsip daerah provinsi. 1) Melaksanakan pengelolaan arsip statis yang diterima dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan penyelenggara pemerintahan daerah provinsi, lembaga negara di daerah, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perorangan. 2) Melaksanakan pengelolaan arsip inaktif yang memiliki retensi sekurang-kurangnya 10 tahun, yang berasal dari satuan kerja perangkat daerah provinsi dan penyelenggara pemerintahan daerah provinsi. 3) Melaksanakan pembinaan kearsipan terhadap pencipta arsip di lingkungan daerah provinsi dan terhadap arsip kabupaten/kota. c. Arsip Daerah Kabupaten Arsip daerah kabupaten merupakan unsur penunjang pemerintah daerah, khususnya kabupaten, di bidang kearsipan. Berikut ini adalah tugas arsip daerah kabupaten: 1) Melaksanakan pengelolaan arsip statis yang dari satuan kerja perangkat daerah kabupaten/kota dan penyelenggara pemerintahan daerah kabupaten/kota, desa, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakat, dan perseorangan. 2) Mengelola arsip inaktif yang memiliki retensi sekurang-kurangnya 10 tahun, yang berasal dari satuan kerja perangkat daerah kabupaten/kota dan penyelenggara pemerintahan daerah kabupaten/kota. 3) Melaksanakan pembinaan kearsipan terhadap pencipta arsip di lingkungan daerah kabupaten/kota.
  • 16. Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran48 KEARSIPAN d. Arsip Perguruan Tinggi Arsip perguruan tinggi merupakan organisasi yang mengatur pengelolaan arsip di perguruan tinggi. Arsip diperguruan tinggi penting untuk dikelola karena arsip dapat menggambarkan seluruh aktivitas yang terjadi di perguruan tinggi itu. Berikut ini adalah tugas arsip perguruan tinggi: 1) Melaksanakan pengelolaan arsip statis yang diterima dari satuan kerja perguruan tinggi dan civitas academica di lingkungan perguruan tinggi. 2) Melaksanakan pengelolaan arsip inaktif yang memiliki retensi sekurang-kurangnya 10 tahun, yang berasal dari satuan kerja dan civitas academica di lingkungan perguruan tinggi. 3) Melaksanakan pembinaan kearsipan di lingkungan perguruan tinggi yang bersangkutan. D. Asas Pengorganisasian Pengeloalaan Kearsipan Penyimpanan arsip merupakan bagian dari pengelolaan kearsipan. Terdapat beberapa asas dalam pengelolaan kearsipan. Asas pengelolaan surat/arsip adalah penentuan kebijakan pengorganisasian kegiatan pengelolaan surat secara baku pada suatu instansi. Pengelolaan arsip sebenarnya telah dimulai sejak suatu surat (naskah, warkat) dibuat atau diterima oleh suatu organisasi perusahaan sampai kemudian ditetapkan untuk disimpan, selanjutnya disusutkan (retensi), dan dimusnahkan. Oleh karena itu, di dalam kearsipan terkandung unsur-unsur kegiatan penerimaan, penyimpanan, penemuan kembali, dan penyusutan arsip. Untuk keperluan pengelolaan arsip, ada beberapa pilihan asas pengelolaan arsip yang dapat diterapkan sesuai dengan tipe organisasi perusahaan yang bersangkutan, antara lain sebagai berikut: 1. Asas Sentralisasi Asas sentralisasi adalah pengendalian kegiatan pengurusan surat/arsip, baik surat Masuk maupun surat keluar, sepenuhnya dibebankan
  • 17. KEARSIPAN 49Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran dan dipertanggung jawabkan secara terpusat pada suatu organisasi yang disebut unit kearsipan. Jadi dengan kata lain unit kearsipan adalah satuan kerja yang kegiatan pokoknya meliputi pengendalian dan pengurusan surat/arsip. Sedangkan unit kerja adalah satuan kerja tertentu yang menangani suatu bidang dalam suatu organisasi. Dengan asas sentralisasi ini, maka: a. Penerimaan dan pengiriman surat, penggolongan serta pengendalian dan penyimpanan surat dilaksanakan sepenuhnya oleh unit kearsipan, b. Surat masuk yang diterima oleh unit pengolah harus disampaikan terlebih dahulu kepada unit kearsipan dan baru boleh diterima oleh unit pengolah setelah dilakukan pencatatan oleh unit kearsipan sesuai dengan tugasnya, c. Penggunaan sarana pencatatan sudah lebih efisien, baik kartu kendali maupun lembar pengantar, karena cukup dengan rangkap dua. Asas ini akan berjalan dengan baik dan lancar apabila memenuhi kriteria sebagai berikut. a. Organisasi masih kecil dan telah memiliki program manajemen kearsipan yang mantap. b. Adanya jaminan kerahasiaan arsip, khususnya yang terkait dengan kebijakan arsip rahasia, termasuk arsip personil. Seringkali konsep sentralisasi ditolak oleh para pengguna karena khawatir kerahasiaan informasi tidak terjamin, khusunya yang terkait dengan arsip kepegawaian dan keuangan. c. Kondisi lingkungan gedung tidak terpisah-pisah (saling berdekatan). Adapun keuntungan asas sentralisasi, antara lain sebagai berikut: a. Adanya keseragaman sistem dan prosedur. b. Arsip hilang atau kesalahan penyimpanan kecil sekali terjadi, karena arsip dikelola oleh tenaga-tenaga yang telah dipersiapkan untuk tugas pengelolaan arsip (tenaga professional).
  • 18. Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran50 KEARSIPAN c. Kemungkinan penyimpanan arsip ganda kecil sekali karena akan segera diketahui apakah arsip yang bersangkutan merupakan duplikasi atau bukan. d. Penggunaan ruangan dan peralatan lebih efisien dan efektif. e. Pelaksanaan penyusutan arsip akan lebih lancer. Secara terprogram akan dapat dilakukan pemusnahan atau pemindahan ke arsip inaktif. f. Pengawasan lebih mudah. Selain keuntungan, asas sentralisasi juga memiliki kelemahan, antara lain sebagai berikut. a. Keseragaman asas belum tentu cocok untuk semua unit kerja. b. Bagi organisasi kantor yang bagian-bagiannya tidak berada dalam satu kompleks dan terpencar-pencar di beberapa tempat, maka pelaksanaan asas sentralisasi kurang tepat karena pekerjaan menjadi lebih lambat. c. Petugas kearsipan belum tentu paham dengan permasalahan- permasalahan unit kerja, sehingga dapat terjadi salah persepsi dalam menilai sebuah arsip. d. Kemungkinan arsip tidak dapat ditemukan besar karena arsip hilang atau terselip Berikut gambar struktur organisasi yang menggunakan asas sentralisasi dalam penyelenggaraan kearsipan. 2. Asas Desentralisasi Asas desentralisasi adalah pengendalian kegiatan pengelolaan surat/arsip, baik surat masuk maupun surat keluar sepenuhnya dilaksanaan Gambar 2.5. Asas Sentralisasi
  • 19. KEARSIPAN 51Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran oleh masing-masing unit kerja dalam suatu organisasi. Masing-masing unit kerja dalam organisasi melaksanakan dan mempertanggung jawabkan pengelolaan surat/arsipnya, dari penerimaan, pencatatan, sampai dengan pengiriman surat. Dengan asas desentralisasi ini, maka: a. Pengelolaan, pengarahan, dan pengendalian surat dilaksanakan sepenuhnya oleh unit pengolah, b. Fungsi dan wewenang unit kearsipan terbatas pada penerimaan dan pengelolaan, serta penyimpanan arsip inaktif, c. Penggunaan sarana pencatatan surat, baik kartu kendali maupun lembar pengantar. Adapun keuntungan asas desentralisasi, antara lain sebagai berikut. a. Unit kerja dapat menerapkan asas pengelolaan kearsipan yang sesuai dengan bidang pekerjaan, b. Proses kerja lebih lancar sehingga arsip dapat ditemukan dengan cepat. c. Penetapan nilai guna arsip lebih tepat. d. Setiap karyawan akan lebih berkembang pengetahuannya tentang kearsipan. Selain keuntungan, asas desentralisasi juga memiliki kelemahan, antara lain sebagai berikut. a. Kemungkinan terjadinya ketidakseragaman asas dan prosedur, termasuk peralatan, akan semakin besar. b. Kemungkinan banyak arsip yang sama disimpan pada tiap unit kerja. c. Tidak adanya pengawasan terhadap pelaksanaan tata kearsipan, khususnya pelaksanaan penataan berkas. Penataan berjas pada unit kerja seringkali tidak diperhatikan, karena kegiatan ini dianggap kegiatan yang kurang penting, sehingga mendapat prioritas terakhir. Akibatnya, arsip seringkali tidak terorganisir secara baik bahkan cenderung kacau.
  • 20. Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran52 KEARSIPAN d. Kebijaksanaan penyusutan arsip tidak diikut, sehingga pertumbuhan arsip semakin meningkat memenuhi ruang kerja. Pemusnahan arsip dilaksanakan tidak melalui ketentuan yang berlaku, seringkali terjadi pemusnahan arsip dilaksanakan tidak melalui ketentuan yang berlaku, seringkali terjadi pemusnahan terhadap arisp yang selayaknya dipertahankan. Sehingga tidak jarang organisasi kehilangan bahan bukti. e. Petugas kearsipan di unit-unit kerja kurang memiliki pengetahuan dan keterampilan di bidang kearsipan. Hal ini disebabkan pekerjaan kearsipan dianggap bukan pekerjaan pokok mereka. Berikut gambar struktur organisasi yang menggunakan asas desentralisasi dalam penyelenggaraan kearsipan. Gambar 2.6. Asas Desentralisasi
  • 21. KEARSIPAN 53Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran 3. Asas Kombinasi (Gabungan Sentralisasi dan Desentralisasi) Asas ini merupakan gabungan dari sistem sentralisasi dan desentralisasi, yaitu masing-masing unit kerja dapat melaksanakan pengelolaan suratnya sendiri- sendiri, namun pengendaliannya dilakukan secara terpusat. Asas ini bertujuan meningkatkan kelebihan dari suatu asas dan meminimalkan kekurangannya. Didalam penanganan arsip secara kombinasi, arsip yang masih aktif dipergunakan atau disebut arsip aktif dikelola diunit kerja masing-masing pengeloah, dan arsip yang sudah kurang dipergunakan atau disebut inaktif dikelola di sentral arsip. Dengan demikian, dalam asas ini terdapat dua tempat pengelolaan arsip, yaitu unit kearsipan di pusat yang mengelola arsip inaktif, dan unit kerja (pengolah) yang mengelola arsip aktif. Adapun keuntungan sistem gabungan ini, antara lain sebagai berikut. 1) Keseragaman prosedur dan tata kerja. 2) Proses kerja lancar, karena arsip aktif berada di unit pengolah. 3) Efisiensi kerja di unit pengolah, karena adanya pemisahan antara arsip aktif dan inaktif. 4) Lebih mudah dalam pengendalian dan pembinaannya. 5) Karyawan di unit kerja dapat bertambah. Walaupun asas ini digunakan untuk meminimalkan kekurangan dari kedua asas tersebut, namun tetap saja asas ini memiliki kelemahan, yaitu sebagai berikut. a. Karena diselenggarakan di dua tempat, maka tentu saja peralatan yang digunakan cukup banyak. b. Kemungkinan adanya arsip kembar dapat terjadi. c. Membutuhkan tenaga yang lebih banyak.
  • 22. Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran54 KEARSIPAN Berikut gambar struktur organisasi yang menggunakan asas desentralisasi terkendali dalam penyelenggaraan kearsipan. E. Masalah Pokok Kearsipan Dan Cara Pemecahannya Pada era pembangunan dewasa ini tampak kegiatan semakin meningkat. Peningkatan kegiatan berarti meningkatan pula arsip-arsip yang tersedia atau tercipta. Ledakan arsip ini bukan saja berupa arsip hasil korespondensi, tetapi juga arsip lain, misalnya formulir atau blanko yang beredar. Hadirnya alat elektronik di dunia perkantoran seperti fotokopi dan computer bukannya menekan arsip yang tercipta, bahkan sebaliknya. Pengalaman menunjukkan bahwa satu surat atau laporan sekurang-kurangnya akan disimpan dua copy atau lebih. Dengan demikain, arsip yang tercipta akan semakin menignkat, ini jelas tidak efesien dan tidak menghemat, Gambar 2. 7. Asas Kombinasi
  • 23. KEARSIPAN 55Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran Untuk mengetahui lebih rinci permasalahan pokok kearsipan, berikut ini dikemukan beberapa pendapat para ahli: Menurut Drs. The Liang Gie dalam bukunya Administrasi Perkantoran Modern, masalah-masalah pokok di bidang kearsipan yang umumnya dihadapi oleh instansi-instansi bertalian dengan hal-hal berikut: 1. Tidak dapat menemukan kembali secara cepat arsip suatu surat yang diperlukan oleh pimpinan instansi atau organisasi. 2. Peminjaman atau pemakaian suatu surat oleh unit lain dalam waktu lama, bahkan kadang-kadang tidak dikembalikan. 3. Bertambahnya surat-surat ek dalam arsip tanpa ada penyusutan, sehingga tempat dan peralatan tidak lagi mencukupi. 4. Tata kerja dan peralatan kearsipan tidak berkembang (Out of date) dan tidak mengikuti perkembangan zaman (up to date) karena kurang pengarahan kepada petugas kearsipan. Menurut Drs. E. Martono, masalah yang sering timbul bertalian dengan warkat, antara lain: 1. Warkat tidak dapat ditemukan kembali karena hilang. 2. Warkat ditemukan setelah lama mencari dengan membongkar seluruh tumpukan warkat. Gambar 2. 8. Masalah di bidang kearsipan (Sumber:https://www.google.com/imgres?i mgurl=http%3A%2F%2Fujiansma.com%2 Fwp- content%2Fuploads%2F2015%2F10%2Ffo to- pengolahan.jpg&imgrefurl=http%3A%2F %2Fujiansma.com%2Fmasalah-masalah- dalam-pengolahan- arsip&docid=1ZSh6gQcPaZMxM&tbnid=- uX_4XsYAZR- iM%3A&vet=10ahUKEwjMv5P0r7nlAhU XdCsKHS- qA60QMwhJKAMwAw..i&w=412&h=20 3&safe=strict&bih=529&biw=1280&q=ga mbar%20masalah%20arsip&ved=0ahUKE wjMv5P0r7nlAhUXdCsKHS- qA60QMwhJKAMwAw&iact=mrc&uact= 8 )
  • 24. Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran56 KEARSIPAN 3. Jumlah warkat tiap hari selalu bertambah. 4. Tempat penyimpanan warkat terlalu kecil bila dibandingkan jumlah warkat, sehingga tempatnya kurang. 5. Pegawai dibidang penyimpanan warkat kurang terlatih. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa masalah-masalah yang pada umumnya dihadapi perusahaan/instanasi, baik pemerintah maupun swasta, adalah sebagai berikut: 1. Arsip tidak dapat ditemukan dengan cepat apabila dibutuhkan. 2. Arsip yang dipinjam sering kali tidak dikembalikan. 3. Arsip hilang. 4. Arsip rusak. 5. Arsip setiap hari selalu bertambah tanpa adanya penyusutan. 6. Pegawai arsip yang tidak berlatih. 7. Tidak ada tata kerja atau prosedur kearsipan tertentu. 8. Peralatan arsip yang tidak mengikuti perkembangan zaman (tidak up to date). Masalah-masalah di atas dapat dihindari selama ada upaya yang dijalankan secara konsisten dan komitmen dari semua pihak, mulai dari pemimpin tertinggi hingga pegawai terendah. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut: 1. Pergunakan system penyimpanan secara tepat System penyimpanan arsip adalah suatu rangkaian tata cara yang teratur memuat sesuatu pedoman tertentu untuk menyusun/menyimpan warkat, sehingga bilamana diperlukan dapat ditemukan kembali secara tepat dan cepat.
  • 25. KEARSIPAN 57Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran Terdapat 5 sistem penyimpanan arsip, yaitu : a. System abjad (alphabetic system) b. System masalah (subject system) c. System tanggal (chronologi system) d. System wilayah (geographic system) e. System nomer (numberic system) 2. Perlu adanya pengaturan prosedur peminjaman, pengawasan / kontrol dan pengandilian yang ketat. 3. Secara rutin diadakan perawatan dan pencegahan kerusakan. a. Ruang tempat penyimpanan harus tetap kering (tidak lembab atau terlalu lembab). Ruang harus cukup retang (sinar matahari harus dapat masuk ke ruang penyimpanan). Ruang penyimpanan harus mempunyai penghawaan (ventilasi) yang memadai. Ruang penyimpanan harus dijaga dari serangan api, serangga pemakan kertas, dan percikan air. Gambar 2.9. Penggunaan sistem kearsipan Sumber:https://www.google.com/imgres?i mgurl=https%3A%2F%2Flh5.googleuserco ntent.com%2FosfOpNCh9Uk9tW6AW6hg ZFvGscDJcnyfMjI7- kLSzJrHweC39ElSdw%3Dw1200-h630- p&imgrefurl=https%3A%2F%2Fdocs.goog le.com%2Ffile%2Fd%2F0B2QxK7pz0sDIe DVweXY5STJfZWM%2Fedit&docid=lyJf 6nK42qNh0M&tbnid=Hmoyj2wPmGDZi M%3A&vet=12ahUKEwjXjL64sbnlAhXK uo8KHSBWAvI4yAEQMygeMB56BAgB EB8..i&w=1200&h=630&safe=active&bih =529&biw=1280&q=gambar%20sistem%2 0kearsipan&ved=2ahUKEwjXjL64sbnlAh XKuo8KHSBWAvI4yAEQMygeMB56BA gBEB8&iact=mrc&uact=8
  • 26. Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran58 KEARSIPAN b. Penggunaan racun serangga. Diharapkan setiap enam bulan ruang tempat penyimpanan disemprot DDT atau yang sejenis. Penyemprotan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak terkena langsung pada kertas arsip. Penyemprotan ditujukan ke lantai, dinding, dan rongga ruangan. Kapur barus juga dapat digunakan untuk mencegah serangan serangga dan kutu buku, yang dapat diletakkan disela-sela arsip. c. Tindakan preventif (pencegahan) yaitu melarang petugas atau siapapun membawa makanan ke ruang tempat kearsipan. Larangan merokok diruang arsip bagi petugas kearsipan atau orang lain. Dipasang tabung pemadam kebakaran. d. Memperhatikan kondisi arsip. Menjaga kondisi arsip tetap prima dengan cara membersihan arsip dengan kemucing maupun denga peralatan modern, mengeringkan arsip yang basah dengan kipas angin. 4. Fasilitas kearsipan harus memenuhi syarat a. Ruangan yang tepat : luas, suhu, kelembaban dll b. Alat-alat korespondensi, seperti kertas, mesin tik, mesin stensil, stempel, karbon dll. c. Alat-alat penerimaan surat, seperti bak surat, meja tulis, rak, dsb. d. Alat penyimpanan surat, seperti filling cabinet, lemari. e. Alat-alat lainnya, seperti tuangan, cahaya dsb. F. Syarat- Syarat Pegawai Arsip Penyelenggaraan arsip yang baik tidak hanya ditentukan oleh peralatannya yang serba canggih, dan pemilihan system penyimpanannya yang tepat saja. Tetapi yang lebih penting lagi adalah pengelolaan arsip itu sendiri. Sebab tiap orang mempunyai bakat dan kemampuan yang berbeda. Ada orang yang mempunyai bakat dan kemampuan untuk bekerja pada bagian keuangan, tidak pada bagian
  • 27. KEARSIPAN 59Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran public relation. Ada orang yang memiliki bakat dan kemampuan di bidang pemasaran, tetapi tidak berbakat di bidang produksi atau sebaliknya. Itulah sebabnya tidak semua orang yang berbakat dan memiliki kemampuan dan katerampilan untuk mengelola arsip dengan baik. Untuk dapat mengemban tugas, pegawai yang bekerja pada unit kearsipan bukan hanya ditunjang oleh factor kemauan terhadap pekerjaannya, melainkan juga harus dibekali keterampilan khusus mengenai bidang kearsipan. Pegawai yang telah terlatih baik dan mempunyai ilmu pengetahuan sangat dibutuhkan dalam satu unit pengelolaan kearsipan. Di samping itu tanggung jawab terhadap pekerjaan yang diberikan harus dijalankan sebaik-baiknya. Namun pada kenyataannya, sebagian pegawai masih enggan untuk menerima tugas-tugas kearsipan karena mereka memandang bahwa unit kearsipan pada setiap kantor adalah tempat yang membosankan. Adanya pandangan yang seperti ini menunjukkan bahwa pegawai tersebut kurang menyadari akan pentingnya pengelolaan arsip dalam suatu kantor untuk menunjang efektivitas suatu pekerjaan. Pemikiran-pemikiran seperti inilah yang harus dihindari dan sebaiknya ditanamkan rasa cinta terhadap arsip sehingga manusia sebagai faktor penentu dalam pengelolaan kearsipan yang berdaya guna dan berhasil guna dapat tercapai dengan baik. Syarat-syarat pegawai arsip selain sehat jasmani dan rohani, berpengetahuan luas, memiliki keterampilan dan berkepribadian menarik. Menurut Littlefield dan Peterson, seorang arsiparis harus memenuhi enam (6) syarat pokok yang mutlak dan harus dimiliki, yaitu: 1. Berpendidikan sekolah menengah dan memiliki kecerdasan normal
  • 28. Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran60 KEARSIPAN 2. Memahami susunan abjad dengan baik dan memiiliki penglihatan yang tajam untuk dapat membedakan nama kecil dan angka- angka dalam warkat. 3. Memiliki kecermatan 4. Memiliki suatu pikiran yang tertarik pada perincian-perincian yang kecl. 5. Memiliki sifat kerapian dalam bekerja. 6. Memiliki sifat pertimbangan yang baik. Menurut Drs Anhar, seorang arsiparis harus memenuhi minimal empat (4) syarat, yaitu ketelitian, kecerdasan dan pengetahuan umum, keterampilan, dan kerapihan. Bila dikelompokkan syarat-syarat pegawai arsip sebagai berikut: 1. Syarat Pengetahuan Setiap karyawan harus memiliki syarat pengetahuan sesuai dengan bidang tugas dan pekerjaannya. Syarat ini dimaksudkan agar karyawan yang bersangkutan tidak mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugasnya. Bentuk formal dari syarat-syarat pengetahuan dapat dibuktikan dengan sertifikat, ijazah yang mereka memiliki atau disebut juga dengan syarat pendidikan. Dengan demikian syarat pengetahuan seorang pegawai arsip adalah: a. Telah mengikuti kursus administrasi b. Memiliki sertifikat mengetik atau computer c. Mempunyai pengetahuan yang berhubungan dengan kearsipan d. Paham singkat-singkatan yang lazim dipakai dalam organisasi. e. Mengetahui masing-masing bagian yang terdapat dalam organisasi sekaligus tugas-tugas yang umum. f. Dapat membaca surat dengan cepat dan mengerti isi dan maksud surat tersebut. g. Memiliki pengetahuan tentang koresponden h. Mengetahui relasi-relasi organisasi
  • 29. KEARSIPAN 61Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran 2. Syarat Keterampilan Syarat keterampilan yang dituntut disini adalah keterampilan melakukan tugas dan pekerjaan sesuai dengan bidangnya masing- masing. Seorang karyawan dinyatakan terampil apabila ia dapat bekerja sesuai dengan standar yang diharapkan. Apabila karyawan dapat bekerja secara mutu, jumlah dan waktu yang telah ditetapkan. Apabila karyawan dapat bekerja melebihi standar ia adalah pegawai yang amat terampil, sebaliknya apabila ia tidak dapat memenuhi standar, maka karyawan tersebut dianggap tidak terampil. Syarat-syarat keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang petugas arsip adalah: a. Terampil menggunakan macam-macam system filling b. Terampil memilih dan menyeleksi warkat c. Terampil menyimpan berbagai macam warkat/arsip d. Terampi menemukan kembali arsip yang dibutuhkan (1/2 menit untuk 1 arsip) e. Terampil menggunakan peralatan yang dipergunakan dalam kearsipan f. Terampil menggunakan peralatan yang dipergunakan dalam kearsipan g. Terampil mengetik berbagai kartu/formulir yang dipakai h. Terampil menggunakan alat bantu kearsipan lainya. 3. Syarat Kepribadian Pegawai Arsip a. Loyalitas Seorang pegawai arsip hendaknya memiliki loyalitas yang tinggi untuk kepentingan organisasi dimana ia bekerja. Loyalitas adalah perasaan yang berwujud kesetiaan kesetiaan terhadap organisasi dan pekerjaannya, sehingga ia merasa memiliki, penuh gairah dalam melaksanakan tugas, mencintai pekerjaannya dan menjaga nama baik organisasinya. Dan bila perlu mendukung dan
  • 30. Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran62 KEARSIPAN memandang pekerjaan mengurus arsip adalah pekerjaan yang menyenangkan. b. Sabar, ramah dan periang Oleh karena pagawai arsip melayani dan membantu bidang operatif baik dalam penyimpanan maupun dalam penemuan kembali arsip yang disimpan, maka terhadap orang-orang yang dilayani dan bertingkah laku macam-macam seorang arsiparis harus banyak sabar, ramah dan periang. Kesabaran tidak berarti lamban, tetapi sabar dalam arti tidak cepat putus asa, serta ulet penuh inisiatif dalam melaksanakan pekerjaannya. c. Ketekunan dan kerajinan Pegawai arsip harus tekun dan rajin dalam melaksanakan pekerjaannya karena pekerjaan dalam organisasi sering berkaitan. Bila seorang pegawai arsip tidak tekun dan tidak rajin bekerja, maka akan mengganggu kelancaran tugas pekerjaan operatif lainnya. Karena pekerjaan kearsipan merupakan pekerjaan penunjang yang sangat penting. d. Ketelitian Pegawai arsip harus dapat membedakan kata-kata, nama-nama, atau angka-angka yang sepintas lalu kelihatannya sama. Disamping bekerja cermat, teliti, cekatan (campin), Ia harus pula mempunyai penglihatan yang cukup tajam. Sehingga penyimpanan dan penemuan kembali arsip dapat dilakukan dengan cepat dan tepat. e. Kerapian Sikap rapi dalam bekerja harus diutamakan, agar kartu-kartu, surat-surat, berkas-berkas, dan warkat-warkat tersusun dengan rapi. Arsip-arsip yang tersusun rapid an teratur lebih mudah ditemukan. Kecuali itu arsip-arsip akan terpelihara dan awet karena tidak ditumpuk sembarangan, tidak terlipat, berkerut, atau robek.
  • 31. KEARSIPAN 63Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran f. Jujur dan dapat menyimpan rahasia Pegawai arsip harus bisa dipercaya (jujur) dan dapat menyimpan rahasia. Karena arsip-arsip yang disimpan adalah arsip-arsip yang berguna dan mungkin rahasia. Kebocoran rahasia arsip berarti bocornya rahasia organisasi. Hal ini dapat merugikan organisasi yang bersangkutan. Oleh sebab itu bagian arsip harus diurus oleh orang-orang yang berkepentingan dan tidak boleh dicampuri oleh semua karyawan. 4. Forum Diskusi Dalam Asas Pengorganisasian Pengeloalaan Kearsipan terkadang kita menghadapi kendala atau masalah dalam hal penentuan asas penyelenggaran kearsipan tersebut, diskusikanlah masalah Asas Pengorganisasian Pengeloalaan Kearsipan yang terdiri dari asas Sentralisasi, Asas Desentralisasi, Asas Gabungan C. PENUTUP 1. Rangkuman Norma adalah pedoman yang mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan kearsipan. Untuk itu, diperlukan perangkat peraturan agar penyelenggaraan kearsipan dapat dilaksanakan dengan baik. Sementara itu, standar adalah norma, aturan, atau persyaratan yang dijadikan acuan, yang biasanya berupa dokumen formal agar ada keseragaman dalam pelaksanaannya. Standar terbagi menjadi dua, yaitu standar yuridis dan standar de facto. Standar yuridis biasanya terbentuk perundang-undangan yang digunakan sebagai bahan rujukan dan mencakup wilayah yang luas, misalnya secara nasional, regional, atau wilayah. Standar de facto adalah standar yang dikembangkan secara sendiri-sendiri oleh perusahaan-perusahaan, yang biasanya berupa SOP (Standard Operating Procedur).
  • 32. Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran64 KEARSIPAN Prosedur kearsipan adalah suatu langkah kegiatan yang harus dilakukan dengan baik. Kaidah kearsipan adalah ketentuan yang mengatur segala bentuk pelaksanaan kearsipan yang bertujuan untuk mewujudkan tata kelola kearsipan secara prosedural dan sistematis. Kaidah Kearsipan adalah Ketentuan yang mengatur segala bentuk pelaksanaan kearsipan yang bertujuan untuk mewujudkan tata kelola kearsipan secara prosedural dan sistemik Peraturan Perundangan Kearsipan yang pernah dan berlaku sampai sekarang yaitu: 1). Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 1961 Tentang Pokok-Pokok Kearsipan Nasional, 2). Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1961 tentang Tugas Kewajiban dan Lapangan Pekerjaan Dokumentasi dan Perpustakaan dalam Lingkungan Pemerintah. 3) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan- Ketentuan Pokok Kearsipan. 4). Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 1974 tentang Arsip Nasional Republik Indonesia. 5). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 1979 tentang Penyusutan Arsip. 6).Surat Edaran Nomor SE/01/1981 tentang Penanganan Arsip Inaktif sebagai Pelaksanaan Ketentuan Peralihan Peraturan Pemerintah tentang Penyusutan Arsip. 7). Surat Edaran Nomor SE/02/1983 tentang Pedoman Umum untuk Menentukan Nilai Guna Arsip. 8). Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 105 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Arsip Statis. 9). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan. Organisasi Kearsipan Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2009 terdiri dari a). Unit Kearsipan pada Pencipta Kearsipan, b). Lembaga Kearsipan (ANRI, Arsip Daerah Provinsi, Arsip Daerah Kabupaten, Arsip Perguruan Tinggi). Untuk keperluan pengelolaan arsip, ada beberapa pilihan asas pengelolaan arsip yang dapat diterapkan sesuai dengan tipe organisasi perusahaan yang bersangkutan, antara lain Asas Sentralisasi, Asas Desentralisasi, Asas Gabungan
  • 33. KEARSIPAN 65Modul Kearsipan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran Masalah kearsipan yang pada umumnya dihadapi perusahaan/instanasi, baik pemerintah maupun swasta, adalah 1. Arsip tidak dapat ditemukan dengan cepat apabila dibutuhkan. 2. Arsip yang dipinjam sering kali tidak dikembalikan. 3. Arsip hilang, 4. Arsip rusak. 5. Arsip setiap hari selalu bertambah tanpa adanya penyusutan. 6. Pegawai arsip yang tidak berlatih. 7. Tidak ada tata kerja atau prosedur kearsipan tertentu. 8. Peralatan arsip yang tidak mengikuti perkembangan zaman (tidak up to date). Cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut: Pergunakan system penyimpanan secara tepat, Perlu adanya pengaturan prosedur peminjaman, pengawasan / kontrol dan pengandilian yang ketat, Secara rutin diadakan perawatan dan pencegahan kerusakan, Fasilitas kearsipan harus memenuhi syarat, Petugas kearsipan yang memenuhi syarat, Penyelenggaraan penyusutan warkat. Persyaratan yang harus dimiliki oleh pegawai arsip adalah: Syarat Pengetahuan, Syarat Keterampilan, Syarat Kepribadian Pegawai Arsip (Loyalitas, Sabar, ramah dan periang, Ketekunan dan kerajinan, Ketelitian, Kerapian, Jujur dan dapat menyimpan rahasia).