Jual Obat Aborsi Bandar Lampung ( Asli Ampuh No.1 ) 0822 2310 9953 Tempat Kli...
LISTRIK RUANG KHUSUS.pptx
1. 1
DEFINISI
Ruang khusus adalah ruang dengan sifat dan keadaan
tertentu yang memerlukan pengaturan lebih khusus
untuk instalasinya
Instalasi khusus adalah instalasi listrik dengan
karakteristik tertentu sehingga penyelenggaraannya
memerlukan ketentuan sendiri
Misalnya : ruang lembab, ruang berdebu, ruang kerja listrik dan
lain sebagainya
Misalnya : instalasi derek, instalasi sistim proteksi kebakaran dll
PERSYARATAN K3 LISTRIK RUANG KHUSUS
SNI 04 – 0225 - 2000
2. 2
JENIS RUANG KHUSUS
1. (n) Ruang Kering
2. (l) Ruang Kerja Listrik
3. (lk) Ruang Kerja Listrik terkunci
4. (d) Ruang berdebu
5. (blg) Ruang dgn bahaya kebakaran & ledakan gas
6. (bld) Ruang dgn bahaya kebakaran & ledakan debu
7. (bks) Ruang dengan kebakaran serat
8. (ko) Ruang dengan gas, uap atau debu
9. (lb) Ruang lembab dan basah
10. (p) Ruang sangat panas
11. (k) Ruang kerja kasar
12. (r) Ruang radiasi
4. 4
POTENSI BAHAYA
a. Memiliki tegangan rendah s/d tinggi
b. Banyak peralatan aktif tdk dilindungi
c. Sentuh langsung
d. Kebakaran/ledakan
e. Ditempat terbuka berbahaya.
1. Ruang kerja listrik (l)(lk)
5. 5
Persyaratan
a. Pengawasan
b. Luas yang cukup
c. Penerangan cukup (baik dan tepat)
d. Bangunan tidak mudah terbakar
e. Dipagar bila terbuka (min 2 m)
f. Beri jarak aman datar terbuka (1m + 1cm/KV)
g. Kering dan Ventilasi baik
h. Tanda peringatan, diberi tanda kilat merah
i. Gang, bordes, lorong bersih (tdk barang)
j. Gang Pelayanan > 6m dpt keluar dr kedua ujungnya
k. Ada APAR/ alat lainnya
6. 6
lanjutan
l. Lampu pijar, fitting, kotak kontak, sakelar dsb dipasang pd tmp yg
mudah dicapai dan dilayani dgn aman, tanpa tindakan proteksi
m. Lampu gantung tdk boleh diatas bgn yg bertegangan tdk terlindungi
n. Pada (lk) tdk blh dipsg mesin, pesawat, instrumen ukur & perlengkapan
lainnya yang setiap hari berulang kali secara teratur dilayani, diamati,
atau diperiksa di tempat.
o. Pintu membuka keluar, terkunci dari luar
p. Tdk berdebu dan tdk lembab serta bebas bhy kebakaran dan ledakan
q. Instalasi terpisah (ruang uji dgn pabrik)
r. Pintu diberi tanda peringatan
Ruang uji bhn listrik & lab Listrik
7. 7
a. Adanya debu kapuk, penggergajian kayu,
pengering tepung dsb-nya
b. Jenis-jenis gas/bahan kimia mis:aceton, amonia,
methan, acetylen dsbnya.
c. Pengaruh external dan suhu sekitarnya
d. instalasi, armatur tidak tepat.
2. Ruang dengan bahaya kebakaran dan ledakan (8.5)
Dilokasi terdapat campuran udara & gas, uap debu
atau serat, yang mudah terbakar/meledak.
POTENSI BAHAYA
8. 8
Klasifikasi Ruang:
1. Zona 0: adanya atmosfir gas ledak secara terus menerus
atau dlm waktu yg lama (sebaiknya instalasi dihindari)
2. Zona 1: adanya atmosfir gas ledak dalam operasi normal
3. Zona 2: adanya atmosfir gas ledak dalam operasi normal
tidak sering dan berlangsung dlm waktu singkat
Instalasi yg aman :
harus tdk mampu melepaskan energi listrik / panas (dlm
keadaan normal ataupun abnormal) yg dpt menyalakan
campuran udara dgn konsentarsi yg paling mudah menyala
9. 9
KELOMPOK PERLENGKAPAN
UNTUK ZONE 0,1 DAN 2
Kelompok I:
Perlengkapan untuk penambangan (gas methan)
Kelompok II:
Untuk industri lainnya
Untuk penggunaan gas kelompok II dibagi menjadi:
IIA : Atmosfir mengandung; aceton, methan, propan atau gas lain yang
ekivalen
IIB : Atmosfir mengandung acetaldehid, etylen atau gas lain yang ekivalen
IIC : Atmosfir mengandung acetylen, hydrogen atau gas lain yang ekivalen
10. 10
PEMILIHAN Perlengkapan Listrik:
a. Klasifikasi Ruang
b. Suhu nyala gas / uap
c. Selungkup perlengkapan yang sesuai
d. Pengaruh external dan suhu sekitarnya
Perlengkapan yg akan ditempatkan dlm ruang yg
mengandung gas ledak hrs mempunyai tanda
pengenal, memperlihatkan zone, klp gas dan kelas
suhu berdasarkan suhu keliling
11. 11
Sistem Pengawatan:
a. Dlm perancangan harus diperkirakan lingkungan gas
berbahaya, termasuk faktor mekanik, kimia dan termal
b. Kabel inti tunggal tdk boleh digunakan kecuali yg terpasang
dlm PHB, selungkup atau sistem konduit
c. Sambungan kabel dan konduit hrs sesuai dgn jenis proteksi
d. Lubang masuk kabel ditutup
e. Kabel dan konduit diberi pengedap
f. Pemasangan pengendap disetiap pencabangan, saluran atau
pipa dan ventilasi
12. 12
Sistem Kabel:
a. Kabel berselubung logam, termoplastik , kabel
berisolasi mineral dpt digunakan utk pengawatan
permanen
b. Untuk perlengkapan portabel, V < 1000v ab f~f
(600 v ke bumi) / 1500 v as (900 v as ke bumi)
hrs berselubung karet kuat / sejenisnya.
- Utk I=6A ; V < 250 v ke bumi ; Ө = 1,5 mm2
- Utk kabel telkom min Ө = 0,75 mm2
13. 13
Syarat tanda pengenal Perlengkapan Listrik:
a. Nama Pabrikan dan atau merk
b. Indentifikasi pabrikan
c. Simbol Ex (tanda tlh lulus uji kondisi gas ledak)
d. Punya tanda jenis proteksi
- Aparat dlm minyak (o)
- Selungkup bertekanan (p)
- Aparat berisi pasir (q)
- Aparat utk selungkup tahan api (d)
- Utk keamanan ditingkatkan (e)
- Utk keamanan intrinsik kategori a (ia)
- Utk keamanan intrinsik kategori b (ib)
e. Simbol kelompok perlengkapan
f. Tanda suhu saja utk Klp II dgn T > 450oC
g. No. Seri (kecuali utk leng kapan sambungan & kecil)
h. Tanda sertifikasi (thn, no stfk)
14. 14
3. Ruang lembab termasuk
ruang pendingin
a. Mudah corosif
b. Mudah dialiri listrik
c. Armatur tidak sesuai standar
POTENSI BAHAYA
Contoh; cold storage, ruang pompa
15. 15
a. Instalasi ruang lembab harus dapat diputus dari bagian instalasi lainnya
dgn satu sakelar setempat
b. Benda bantu (besi) dilapisi seng/dicat bebas asam dan tahan lembab
c. Air tidak boleh terkumpul dalam mesin/pswt
d. PHB (lemari/kotak) terbuat dari bahan yang memadai
e. Isolasi mendpt perhatian khusus
f. Armatur memenuhi standar
g. Seluruh bagian luar fiting lampu terbuat dari porcelain/sederajat
h. Dilarang fiting lampu dengan sakelar
i. Lubang instalasi harus ditutup rapat
j. Instalasi yang ada sesuai kebutuhan
k. Motor yang dipakai harus sesuai
Persyaratan
16. 16
4. Ruang sangat panas – (8.7)
Dapat merusak dan melumerkan
penghantar listrik, maupun peralatan listrik
a. Merusak
b. Membahayakan pekerja
c. Kemampuan isolasi berkurang/rusak
POTENSI BAHAYA
17. 17
a. Peralatan perlengkapan, armatur yang
memadai
b. Instalasi; penghantar regang dengan isolator
max 1 meter, atau kabel tahan panas
c. Penghantar telanjang dengan bahaya
mekanis harus dilindungi
Persyaratan
18. 18
5. Ruang berdebu – (8.8)
a. Kondisi tertentu mudah terbakar
b. Bersifat konduktif
c. Instalasi/armatur yang salah dapat
menimbulkan kebakaran
POTENSI BAHAYA
Debu konduktif (< 103 Ωm), mudah terbakar
Partikel kecil dlm atm yg bertumpuk disebabkan oleh
berat sendiri, ttp dpt juga mengambang di udara utk
sementara waktu
19. 19
a. Mesin dan pesawat harus tahan debu (kedap
debu)
b. PHB kedap debu
c. Kabel berisolasi tunggal harus dipasang
dalam pipa logam berulir
d. Kabel flexible untuk perlengkapan portable
harus kedap debu
e. Fiting lampu pijar harus memenuhi 5.3.3.2.1.
(porselen)
Persyaratan
20. 20
6. Ruang Radiasi (ruang rontgen) – (8.10)
a. Ruang Sinar X
b. Ruang radiasi tinggi
c. Ruang mikroskop elektron
d. Sel radio aktif
e. Ruang gamma
f. Ruang linac (linear accelerator)
g. Ruang neutron
POTENSI BAHAYA
a. Pengaruh terhadap petugas
b. Ada tegangan tinggi
c. Kemungkinan kegagalan isolasi
d. Pemakaian pengantar yang tidak tepat
e. Kebocoran radiasi
21. 21
a. Lantai berisolasi
b. Bagian logam harus diproteksi dengan
dengan baik
c. Sakelar mudah dicapai
d. Kabel flexible harus dari jenis pemakaian
kasar/selubung logam fexible
e. PHB dan panel pengatur diluar ruangan
Persyaratan
22. 22
Klasifikasi :
Kelompok 1 : Instalasi untuk Utilitas bangunan, bila terputus tidak
berpengruh langsung terhadap pasien
Kelompok 1 E : Instalasi listrik untuk intalasi medik, yang berfungsi
langsung dengan penderita, bila terputus dari dalam tempo
kurang 10 detik harus segera mendapat catu daya pengganti
khusus (CDPK)
Kelompok 2 E : Instalasi listrik untuk intalasi medik berfungsi langsung
dengan penderita, bila terputus harus langsung mendapat
catu daya pengganti khusus (CDPK)
REF. K3 LISTRIK DI RUMAH SAKIT
PUIL-1987
PASAL 860 FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
23. 23
Sumber Normal Sumber Emergency
Baterai atau
Motor Generator
RUANG
KELOMPOK 1
RUANG
KELOMPOK 1E
RUANG
KELOMPOK 2E
G
< 10 dt < 0,5 dt
Sistem distribusi listrik di rumah sakit
24. 24
6. Instalasi Generator (genset) darurat – (8.21)
a. Syarat bangunan
(lokasi, konstruksi, kebutuhan ruangan, ventilasi,
perlengkapan pemadam api, lampu utk pelayanan)
b. Generator darurat
(kapasitas beban, desain konstruksi, instalasi pusat
pembangkit, pengasutan pengerak utama, kendali,
instrument, penyambungan )
Keadaan darurat ; keadaan yg tdk biasa atau tdk
dikehendaki yg membahayakan keselamatan manusia,
bhy kebakaran dan keamanan bangunan serta isinya,
yg disebabkan krn penyediaan listrik utama terganggu
25. 25
7. Instalasi Kamar Mandi (8.23)
Pd Ruangan ini memungkinkan terdpt bhy kejut listrik
yg lebih tinggi disebabkan trnnya R tubuh manusia dan
kontak tubuh dgn potensial bumi
Zone 0
Zone 1
Zone 2 = 0,6m
Zone 3 = 2,4m
2,25m
Zone 0 = IPX7
Zone 1 = IPX5
Zone 2 = IPX4
Zone 3 = IPX1
Tingkat Proteksi:
- Pengawatan tertanam min 5 cm
- Kotak sbg tdk blh dipsg pd Zone 0,1,2
- Pd Zone 3 dpt dipsg kotak kontak jika
* dilengkapi transformator pemisah
* disuplai dgn V ekstra rendah
* di protek dgn GPAS (< 30 mA)
26. INSPEKSI TENAGA LISTRIK
No Item
1 Diagram Satu Garis
2 Gambar Tata Letak Peralatan Utama (Layout)
3 Gambar Tata Letak Pemadam Kebakaran
4 Gambar Sistem Pentanahan
5 Gambar Instalasi Rumah Pembangkit
6 Standar Operasi Prosedur Sistem
7 Daftar Piket Operator
8 Dokumen Hasil Uji Pabrikan Pembangkit
9 Izin Operasi/ Surat Tanda Lapor
10 Dokumen Lingkungan (AMDAL, UKL, SPPL)
11 Sertifikat Laik Operasi
12 Sertifikat Kopetensi Tenaga Teknik (Operator)
DOKUMEN
27. INSPEKSI TENAGA LISTRIK
ALAT PEMADAM KEBAKARAN
Rambu/ Tanda K2
Bahaya Listrik
Dilarang Merokok
Tempat Berkumpul
Jalur Evakuasi
Area Mudah Terbakar
Mesin Tidak Dioperasikan/ Sistem Lo
to
Wajib APD
RAMBU/ TANDA K2
Peralatan K2
Alat Penutup Telinga
Helm
Radio/ Alat Komunikasi
Alat Indikasi Tegangan
Sepatu Tahan Benturan
Sarung Tangan
P3K
PERALATAN K2
29. INSPEKSI TENAGA LISTRIK
PENGUKURAN
1. Pengukuran Tahanan Pembumian < 5 Ohm
(SNI 225:2011 & SNI 04-0225:2000)
2. Uji Kebisingan
Titik Pengukuran Baku Mutu (dB
)
Di Dalam R. Pembangk
it
70
Di Luar R. Pembangkit 70
Area Aktivitas Bekerja 70
(Kepmen LH No 48 Tahun 1996)
3. Uji Emisi
Parameter Baku Mutu (mg/m3)
Karbon Monoksida (CO) < 600
Nitrogen Dioksida (NO2) < 1000
(Kepmen LH No 4 Tahun 2014)
4. Pengukuran Temperatur
30. Joko Agus Pamuji Wibowo
Tabalong
+62811 5131 008
joko.apw@gmail.com