1. Dokumen tersebut membahas tentang perancah (scaffolding) sebagai peralatan kerja sementara untuk penyangga tenaga kerja dan bahan kerja pada saat konstruksi.
2. Dibahas pula jenis, bagian, dan syarat keamanan perancah sesuai peraturan perundang-undangan termasuk pemeriksaan berkala untuk menjamin keamanannya.
3. Pemeriksaan perancah bertujuan untuk memastikan kondisinya aman sebelum digunak
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
Konstruksi Bangunan : Perancah (Scaffolding)
1. PERANCAH
(SCAFFOLDING)
Citra Febiana / 6510040065
Dian Purnama Sari / 6510040083
Febri Pujo Laksiarto / 6510040087
K3-6C
Teknik Keselamatan Kesehatan Kerja
2. DASAR HUKUM
1. Undang – Undang No.1 Tahun 1970
2. PerMenaker No. 01/Men/1980 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi
Bangunan
3. SKB Menakertrans dan Ment. PU No. Kep.
174/Men/1986 dan No. 104/Kpts/1986
3. PENGETAHUAN PERANCAH
Perancah atau scaffolding adalah peralatan kerja/ platform
yang dibuat sementara dan digunakan sebagai penyangga
tenaga kerja, bahan – bahan dan peralatan kerja.
Bahaya yang terjadi :
- bahaya jatuh
- bahaya ketinggian
- bahaya roboh
- bahaya terperosok
, dll
12. Pengawasan (Supervisi)
Pengawasan dalam penggunaan perancah harus
dilakukan oleh orang-orang yang ahli /pengawas
yang ahli dalam penggunaan perancah untuk
pekerjaan konstruksi.
Operator perancah
mendapat persetujuan dari
pengawas
Operation
Chief of
Building
13. PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
Tujuan
Penilaian terhadap kelayakan dari kondisi perancah
Penilaian dimaksudkan sebagai penerapan dan pelaksanaan syaratsyarat K3 yang meliputi
a. Sumber bahaya : Bekerja pada tempat ketinggian berangin, panas
matahari
b. Penyebab Kece- : Konstruksi yang tidak kuat, roboh, terpeleset,
lakaan tergencet, terjatuh, tertimpa bahan
c. Akibat Kecelaka- : Meninggal dunia, luka berat/ringan,
an
rusaknya perancah, tertimpa material lainnya
d. Upaya penang- : Konstruksi perancah aman, kokoh, stabil,
gulangan
adanya APD yang disyaratkan
14. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan
a. Setiap jenis perancah yang akan digunakan harus
diperiksa terlebih dahulu oleh orang yang
ahli/pengawas untuk meyakinkan :
1. Bangunan perancah tsb sudah dalam kondisi yang
stabil
2. Bahan-bahan yang dipakai untuk komponen serta
perlengkapan perancah tidak mengalami
kerusakan
3. Sudah memenuhi syarat
4. Sudah diberi pengaman/alat-alat pengaman
15. b. Perancah tersebut harus dilakukan dalam
pemeriksaan kurun waktu :
1. Sedikitnya seminggu sekali
2. Sesudah cuaca buruk
c Setiap bagian dari perancah harus diperiksa
sebelum dipasang dan digunakan
d. Perancah tidak boleh sebahagian dibuka dan
ditinggal terbuka, kecuali kalau hal itu tetap
menjamin keselamatan bagi tenaga kerja
e. Setiap bagian dari perancah harus dipelihara
dengan baik sehingga tidak ada yang rusak dan
tidak membahayakan sewaktu dipakai
16. Prinsip-Prinsip dalam Pemeriksaan (Inspeksi)
Hal-hal pokok yang
harus diketahui
Pemahaman operator
perancah akan
Jenis Perancah yang dipakai
Bagian-bagian pokok perancah
Bagian-bagian perlengkapan
Pemakaian/penggunaan
Pembongkaran
Peraturan perundangan terkait
Standar atau pedoman terkait
Prosedur kerja yang aman
Kemampuan membuat daftar
periksa
Menggunakan peralatan & sarana
Pengaman lainnya yang diperlukan
20. tindakan selanjutnya adalah :
1.
2.
Apakah perancah yang akan digunakan sudah diberi tanda :
- Tanda Hijau
: Aman.
- Tanda Kuning
: Aman dengan syarat (perlu tambahan
alat pengaman lainnya).
- Tanda Merah
: Tidak aman (perancah tersebut tidak
boleh digunakan).
Apakah pemeriksaan tersebut bersifat :
•Pemeriksaan awal (pendahuluan).
•Pemeriksaan berkala (periodik).
•Pemeriksaan khusus.
www.hardhatllc.com
21. • Pada perancah dengan tinggi 5 m harus dipasang jaring
pengaman dan untuk melindungi kejatuhan material
harus dipasang perisai pengaman
www.skyscrapercity.com
22. • Perancah diletakkan pada pondasi
yang kuat dan rata. Tanah atau
pondasinya
harus
mampu
menahan berat perancah dan
berbagai beban yang akan
diletakkan diatasnya. Berikan
pendukung
tambahan
bila
diperlukan.
• Jangan menggunakan kotak,
drum, batu bata, atau balok beton
untuk
mengganjal
atau
mendukung perancah
• Perancah meletakkannya harus
datar
23. • Perancah harus mampu menahan beban yang akan
diletakkan diatasnya.
• Perancah harus mampu menahan beban yang akan
diletakkan diatasnya.
• Rangka, lantai kerja, tangga naik, lantai dasar
perancah, harus bersih dari minyak, gemuk, lumpur
dan bahan-bahan lain yang dapat membahayakan
penggunanya.
• Tenaga kerja / operator perancah / scaffolder harus
selalu menggunakan APD yang disyaratkan
• Gunakan safety harness
24. • Rangka, lantai kerja, tangga naik, lantai dasar
perancah, harus bersih dari minyak, gemuk,
lumpur dan bahan-bahan lain yang dapat
membahayakan penggunanya.
• Lebar perancah, lantai kerja, harus cukup
untuk bekerja dan meletakkan bahan-bahan.
• Bila diatas perancah ada orang yang bekerja,
maka perancah harus diberi pelindung untuk
pekerja yang sedang menggunakannya.
Pelindung ini jangan lebih tinggi dari 3 meter
diatas lantai kerja perancah, terbuat dari
papan atau bahan lain yang cukup kuat.
• Beri toe board pada perancah
28. SYARAT DAN CARA MEMINDAHKAN
SCAFFOLDING
• Amankan atau singkirkan semua bahan atau peralatan
dari anjungan sebelum memindahkan perancah
• Gunakan pengunci roda setiap saat bila perancah tidak
sedang bergerak berpindah
• Jangan mencoba menggerakkan atau memindahkan
perancah tanpa bantuan yang cukup
• Hati-hati dengan adanya lubang dilantai atau sesuatu di
atas perancah
• Gunakan batang pengguat mendatar pada perancah
pada setiap 6 meter
TIDAK SEORANG PUN BOLEH MENAIKI PERANCAH YANG
SEDANG BERGERAK KECUALI KONDISI YANG ADA !!
29. • Lantai atau permukaan tanahnya dalam kemiringan
maksimum 30 dan bebas dari lubang, tidak rata, atau
benda-benda penghalang
• Roda-rodanya dilengkapi dengan lapisan karet atau
sejenis
• Perancah logam yang tinggi harus selalu dikontrol untuk
memastikan tidak terkena kabel listrik diatas.
30. DAFTAR PUSTAKA
Construction Industry Training Board. 1987.” A guide to
Practical Scaffolding”. CTIB
Departement of Labour Te Tari Mahi. 1995. “Safe erection and
Use Of Scaffolding”.Occupational Safety and Health Service,
Departement of Labour, Wellington, New Zealand.
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I.”Pengawasan
K3 Konstruksi”
Menteri tenaga kerja 174/Men/1986 dan Menteri pekerjaan
umum No. 174/Men/1986 dan No. 104/kpts/1986
PerMenaker No. 01/Men/1980 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Konstruksi Bangunan
Power point Pengetahuan Dasar Perancah
31. http:// czyueyang.en.made-in-china.com ( diakses pada
23/03/2013 jam 07.00 WIB)
http://google.co.id/imgres ( diakses pada 23/03/2013 jam
07.00 WIB)
http://hardhatllc.com ( diakses pada 24/03/2013 jam 11.15 )
http ://jurnalk3.com/ ( diakses pada 23/03/2013 jam 04.30)
http:// m.okezone.com (diakses pada 23/03/2013 jam 04.30)
http://safetysupplies.com.au ( diakses pada 24/03/2013 jam
15.00 WIB)
http://skyscrapercity.com ( diakses pada 24/03/2013 jam
15.00 WIB)