2. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
TUJUAN KEGIATAN
Setelah mengikuti
serangkaian paparan Desain
Layanan Bimbingan dan
Konseling, peserta
diharapkan peserta
memahami strategi
pemanfaatan hasil asesmen
siswa dan capaian layanan
bimbingan konseling untuk
mendesain program layanan
bimbingan dan konseling
3. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
01
Menjelaskan strategi layanan bimbingan
konseling
02
03
Menjelaskan Prinsip menggunakan hasil
asesmen
Menjelaskan Strategi menggunakan hasil asesmen dan
capaian layanan untuk mendesain program layanan
bimbingan dan konseling.
04 Menjelaskan peluang dan tantangan
AGENDA
SESI INI
Desain Layanan Bimbingan dan
Konseling
5. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
• Langsung
• Media
LAYANAN
DASAR
• Langsung
• Media
• Langsung
• Media
LAYANAN
RESPONSIF
• Administrasi
• Kegiatan tambahan
dan pengembangan
profesi
DUKUNGAN
SISTEM
Asesmen sebagai dasar pemetaan komponen program, cara
pemberian layanan, dan kegiatan layanan bimbingan dan
konseling*
LA
YANAN PEMINATAN
DAN PERENCANAAN
INDIVIDUAL
Kegiatan Layanan BK di Sekolah
*Sumbeí POP Bimbingan dan Konseling di Sekolah GľK Kemdikbud tahun 2016
9. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
STRATEGI MENGGUNAKAN HASIL
ASESMEN DAN CAPAIAN LAYANAN
UNTUK MENDESAIN PROGRAM
LAYANAN BIMBINGAN DAN
KONSELING
03
10. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Prinsip Dasar Penyusunan
Program Bimbingan dan Konseling
1. Ruang lingkup menyeluruh, tertuang dalam empat komponen program yaitu
layanan dasar, responsif, perencanaan individual dan dukungan sistem serta
mengacu pada empat bidang layanan yaitu layanan pribadi, sosial, belajar
(akademik) dan karir;
2. Program layanan bimbingan dan konseling dirancang lebih berorientasi pada
pencegahan dan bukan pada upaya kuratif;
3. Program layanan bimbingan dan konseling ditujukan untuk mengembangkan
potensi siswa
11. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Tahapan Penyusunan Program BK
5
Program BK
Analisis
kebutuhan
4
Penyusunan
Program
2 3
Mendapat
dukungan
1
Assessment
Olah Data
Persiapan/Preparing
Perancangan/Designing :
• Menyusun rencana kerja
• Menyusun program tahunan
• Menyusun program semesteran
12. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Mendapatkan dukungan
pimpinan dan komite sekolah
Penetapan dasar
perencanaan
Asesmen
kebutuhan
TAHAP PERANCANGAN
TAHAP PERSIAPAN
Pen$u&unan P()*(a+ Tahunan /en*an &0(u10u(
•3a&4)na5
•6a&a( 7u1u+
•84&4 /an +4&4
•6e&1(49&4 1e:u0uhan
•;a9a4an <a$anan
•Tu=uan
•>)+9)nen 9()*(a+
•B4/an* 5a$anan
•3en@ana )9e(a&4)na5 Aa@04)n 95anB
•Pen*e+:an*an 0e+a
•3en@ana eCa5ua&4D9e5a9)(an /an 04n/a1 5an=u0
•Ea(ana /an 9(a&a(ana
•Fn**a(an :4a$a
Penyusunan
Program
Semesteran
Dirumuskan dalam bentuk
matriks kegiatan
berdasarkan komponen
program dan terdistribusi
dalam semester ganjil dan
genap
Program tahunan yang disusun
ditindaklanjuti dengan jadwal kegiatan
layanan selama setahun
13. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
TUJUAN PENYUSUNAN PROGRAM BK
1. Menjadi panduan yang terarah, terstruktur dan sistematis dalam melaksanakan pelayanan
bimbingan dan konselingdi sekolah secara efektif dan efiseien
2. Membantu guru bimbingan dan konseling memiliki pedoman yang pasti dan jelas, sehingga
kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah dapat terlaksana dengan lancar, efektif dan serta
hasil-hasilnya dapat dinilai (Pengurus Besar IPBI, 2001:3)
3. Memberi kejelasan arah pelaksanaan kegiatan, kemudahan mengontrol dan mengevaluasi
kegiatan, dan terlaksananya program kegiatan secara lancar, efisien, dan efektif (Juntika,
2002:85)
4. Menunjukan sebuah product yang dapat menampilkan ‘profil’ kecakapan guru bimbingan dan
konseling dalam merencanakan penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling di
madrasahnya
5. Menjadi salah satu dokumen yang sangat penting dalam penilaian kinerja guru dan akreditasi
madrasah
6. Sebagai referensi dalam berbagai kegiatan kolektif guru (guru berbagi, MGBK)
14. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Rasional
01 Merupakan latar belakang yang melandasi program bimbingan dan konseling yang akan
diselenggarakan. Beberapa aspek yang perlu diuraikan dalam rasional meliputi: a) urgensi
layanan BK di sekolah; b) kondisi objektif di sekolah berupa permasalahan, hambatan,
kebutuhan, budaya sekolah, profil tamatan yang diharapkan sekaligus potensi-potensi
keunggulan yang dimiliki oleh siswa; c) kondisi objektif yang ada di lingkungan masyarakat
yang menunjukkan daya dukung lingkungan dan ancaman-ancaman yang mungkin
berpengaruh terhadap perkembangan peserta didik; dan d) harapan yang ingin dicapai dari
layanan BK
Mengidentifikasi Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling
03 Tugas perkembangan dan dirumuskan dalam bentuk kalimat pernyataan merujuk pada
kompetensi yang ada pada Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik (SKKPD).
SKKPD selanjutnya tertuang dalam bentuk Capaian Layanan bimbingan dan konseling
dan menjadi acuan dalam bentuk model layanan BK yang akan diberikan kepada siswa
Struktur
Program
BK Merumuskan Visi dan Misi
Rumusan visi dan misi layanan bimbingan dan konseling harus sesuai dengan visi dan
misi sekolah. Visi adalah gambaran yang ingin diwujudkan melalui program bimbingan dan
konseling pada periode tertentu. Sedangkan misi adalah upaya untuk mencapai visi yang
telah ditetapkan.
02
15. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
asesmen kebutuhan yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya.
Merumuskan Tujuan Layanan
04 Rumusan deskripsi kebutuhan diidentifikasi berdasarkan asumsi tentang tugas
perkembangan yang seharusnya dicapai peserta didik/konseli (SKKPD) dan
Menentukan Komponen Program
05 Komponen program bimbingan dan konseling di SMA meliputi: (1) Layanan Dasar, (2)
Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual peserta didik (3) Layanan Responsif,
dan (4) Dukungan sistem.
Mengidentifikasi Bidang Layanan
06 Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup empat bidang layanan yang
memfasilitasi perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Pada hakikatnya perkembangan
tersebut merupakan satu kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan dalam setiap diri individu
peserta didik/konseli. Materi layanan bimbingan dan konseling disajikan secara proporsional
sesuai dengan hasil asesmen kebutuhan 4 (empat) bidang layanan tersebut
Struktur
Program
BK
16. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Rencana kegiatan (action plan) bimbingan dan konseling merupakan rencana detail yang
menguraikan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan, yang disajikan dalam
bentuk tabel. Komponen rencana kegiatan berisi tujuan besar bimbingan konseling yang
merupakan deskripsi kondisi siswa serta capaian layanan BK
Menyusun Rencana Kegiatan (Action Plan)
07
Struktur
Program
BK
Rencana kegiatan bimbingan konseling terdiri dari komponen :
• aspek perkembangan; tugas perkembangan peserta didik fase SMA, yang di dalamnya
terinternalisasi dimensi profil Pelajar Pancasila, student wellbeing, dan pengembangan
karakter.
• capaian layanan; alur capaian yang menunjukkan tahapan kompetensi yang harus dilalui
peserta didik pada jenjang SMA. Alur capaian terbagi atas 2 fase yaitu fase E dan F,
• kelas; tingkat kelas yang akan mendapatkan layanan bimbingan dan konseling 20
• komponen program; terdiri atas empat komponen yaitu layanan dasar, layanan responsif,
perencanaan individual, dan dukungan sistem
• strategi layanan, merupakan kegiatan/strategi layanan yang dilakukan dan disesuaikan
dengan komponen layanan. Contohnya, untuk komponen layanan dasar, strategi layanan
yang dapat dilaksanakan adalah bimbingan.
• materi, berisi tentang tema/topik materi yang akan dibahas untuk mencapai tujuan.
• metode, berisi teknik/strategi kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang akan dilakukan,
termasuk penjelasan moda daring atau luring.
• alat/media, berisi alat dan media yang akan digunakan guru misalnya power point
presentation, kertas kerja dan sebagainya.
• Evaluasi berisi jenis dan alat evaluasi yang digunakan untuk memastikan capaian layanan
bimbingan dan konseling.
• Ekuivalensi, berisi penyetaraan kegiatan bimbingan dan konseling yang dilakukan dengan
jumlah jam.
17. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Menyusun Anggaran biaya
Pada perencanaan program layanan bimbingan dan konseling perlu direncanakan anggaran
biaya yang diperlukan selama program tersebut dijalankan. Usulan dana yang dibutuhkan
selama Layanan Bimbingan dan konseling agar terlihat rinciannya secara jelas dapat dilakukan
sejalan dengan program bimbingan dan konseling secara keseluruhan. Pengajuan dana harus
jelas rincian penggunaannya dapat juga berupa kesatuan dalam program yang diuraikan
kebutuhan dana perkegiatan dengan rincian alasannya.
10
Struktur
Program
BK
Evaluasi program didasarkan pada rumusan tujuan yang ingin dicapai dari layanan yang dilakukan.
Disamping itu, perlu melakukan evaluasi keterlaksanaan program. Hasil evaluasi dapat dijadikan
salah satu bentuk akuntabilitas layanan bimbingan dan konseling.
Hasil evaluasi dilaporkan dan diakhiri dengan rekomendasi tentang tindak lanjut pengembangan
program selanjutnya.
Rencana Evaluasi, Pelaporan, dan Tindak Lanjut
09
E dan F yang tertuang dalam capaian layanan bimbingan dan konseling dan selanjutnya akan
tersusun dalam RPL bimbingan dan konseling.
Pengembangan Tema/Topik
08 Tema/topik merupakan rincian dari identifikasi capaian layanan siswa dalam aspek
perkembangan pribadi, sosial, belajar dan karir. Tema/topik dikembangkan mengacu pada fase