Berikut ini contoh menentukan skala prioritas kegiatan berdasarkan hasil identifikasi program dan kegiatan:Program: Pengembangan Sarana dan Prasarana SekolahKegiatan Indikator Skor Skala PrioritasRenovasi ruang Ruang kelas 80 Tinggi (skor 70-100) kelas layak pakaiPembelian Rasio buku:murid 60 Sedang (skor 40-69)buku pelajaran 1:1Pembangunan Tersedianya 40 R
Similar to Berikut ini contoh menentukan skala prioritas kegiatan berdasarkan hasil identifikasi program dan kegiatan:Program: Pengembangan Sarana dan Prasarana SekolahKegiatan Indikator Skor Skala PrioritasRenovasi ruang Ruang kelas 80 Tinggi (skor 70-100) kelas layak pakaiPembelian Rasio buku:murid 60 Sedang (skor 40-69)buku pelajaran 1:1Pembangunan Tersedianya 40 R
Similar to Berikut ini contoh menentukan skala prioritas kegiatan berdasarkan hasil identifikasi program dan kegiatan:Program: Pengembangan Sarana dan Prasarana SekolahKegiatan Indikator Skor Skala PrioritasRenovasi ruang Ruang kelas 80 Tinggi (skor 70-100) kelas layak pakaiPembelian Rasio buku:murid 60 Sedang (skor 40-69)buku pelajaran 1:1Pembangunan Tersedianya 40 R (20)
Berikut ini contoh menentukan skala prioritas kegiatan berdasarkan hasil identifikasi program dan kegiatan:Program: Pengembangan Sarana dan Prasarana SekolahKegiatan Indikator Skor Skala PrioritasRenovasi ruang Ruang kelas 80 Tinggi (skor 70-100) kelas layak pakaiPembelian Rasio buku:murid 60 Sedang (skor 40-69)buku pelajaran 1:1Pembangunan Tersedianya 40 R
1.
2. guru selalu mendominasi dalam pembelajaran, pola
pembelajaran yang diterapkan masih berpusat pada
guru, pemilihan metode belum tepat
ANALISIS PROFIL DAN
Penyusuna
PETA BagaimanaPENDIDIKAN
MUTU Pemecahannya?
yang
n
Pendekatan kontekstual merupakan suatu konsep belajar
menuntut guru mampu menghadirkan situasi 2012
RK RK
S/ AS
dunia nyata baik di kelas maupun di luar kelas. Metode
pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas siswa
yang tidak hanya terbatas pada aktivitas fisik, tetapi
bersifat psikis seperti aktivitas mental.
2
3. Sumber:
• PPMP, (2012). Buku 5 : Profil dan Peta
Mutu Pendidikan sebagai Basis
Peningkatan Mutu. Jakarta: Kemendikbud
• Kemendiknas, (2011). Modul 1:
Pengenalan Terhadap Evaluasi Diri
sekolah (EDS/M) Dan Instrumen EDS/M,
Materi Pelatihan Pelatih BOS. Jakarta
4. Tujuan Sesi
Setelah mengikuti sesi ini, peserta
diharapkan dapat menjelaskan…
Dasar hukum, prinsip, alur dan proses
penyusunan RKS dan RKAS;
•Cara merumuskan program & Kegiatan
dalam bentuk RKS;
•Cara menentukan skala prioritas
program dan kegiatan
•Cara membuat rencana anggaran
sekolah; dan menentukan sumber
pendanaannya dalam bentuk RKAS
5. Diskusi kelompok
1. Apakah RKS itu?
2. Apa tujuan penyusunan RKS?
3. Apa saja prinsip-prinsip penyusunan RKS?
4. Bagaimana proses penyusunan RKS?
6. Apakah RKS itu?
Proses menentukan tindakan masa
depan (4 tahun) sekolah yang tepat,
melalui urutan pilihan, dengan
memper-hitungkan ketersediaan
sumber daya.
Dokumen tentang gambaran
kegiatan sekolah di masa depan
untuk mencapai tujuan dan sasaran
sekolah yang telah ditetapkan.
7. Tujuan Penyusunan RKS
1. Menjamin agar tujuan dan sasaran sekolah dapat
dicapai;
2. Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah;
3. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan
sinergi baik intra pelaku di sekolah, antar sekolah/
madrasah, Disdik Kab/Kota/Provinsi, dan antar waktu;
4. Menjamin keterkaitan antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, pelaporan dan
pengawasan;
5. Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan
masyarakat;
6. Menjamin penggunaan sumber daya sekolah yang
ekonomis, efisien, efektif, berkeadilan , berkelanjutan
serta memperhatikan kesetaraan gender .
8. Dasar Hukum
1. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Pasal 51 ayat 1.
2. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, Pasal 53 ayat 1.
3. PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan, Pasal 51 .
4. PP Nomor 48 Tahun 2008 tentang
Pendanaan Pendidikan.
5. Permendiknas No mor 19 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan Pendidikan
oleh Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
9. PP No. 19/2005 (Pasal 53 ayat 1):
“Setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar
rencana kerja tahunan yang merupakan penjabaran
rinci dari rencana kerja jangka menengah satuan
pendidikan yang meliputi masa 4 (empat) tahun ”
Permendiknas No. 19/2007 menyatakan bahwa
sekolah wajib membu at:
1. Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) yang
menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam
kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan
mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan
komponen yang mendukung peningkatan mutu
lulusan.
2. Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang dinyatakan
dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah
(RKAS) dilaksanakan berdasarkan Rencana Kerja
Jangka Menengah.
10. Prinsip-Prinsip Penyusunan RKS
1. Terpadu, mencakup keseluruhan
program.
2. Multi tahun, mencakup periode 4
tahun.
3. Multi sumber, mengidentifikasi
berbagai sumber dana .
4. Berbasis kinerja, memiliki indikator yg
jelas.
5. Partisipatif, melibatkan berbagai
unsur.
6. Integrasi pendidikan karakter bangsa.
7. Sensitif terhadap isu gender.
11. Alur Penyusunan RKS
INSTRUMEN
EDS
PENGESAHAN
• Penyetujuan oleh
PROFIL DAFTAR SKALA PRIORITAS rapat dewan
RKAS pendidik
MUTU REKOMENDASI RKS
• Pengesahan oleh
pihak berwenang
• Sosialisasi kepada
pemangku
kepentingan
PENINGKATAN MUITU
12. Proses Penyusunan RKS
Menetapkan
profil mutu sekolah berdasarkan hasil EDS
Menentukan Rekomendasi
Menetapkan Program dan Kegiatan
Merumuskan Rencana Anggaran Sekolah
Merumuskan RKAS
13. Rekomendasi Sistematika
Penyusunan Dokumen RKS
1. Pendahuluan (latar belakang, tujuan,
sasaran, dasar hukum, sistematika, alur
penyusunan).
2. Identifikasi kondisi sekolah saat ini.
3. Identifikasi kondisi sekolah masa depan
yang diharapkan.
4. Perumusan program dan kegiatan.
5. Perumusan rencana anggaran sekolah.
6. Perumusan RKT dan RKAS.
14. Melakukan EDS
Untuk menetapkan kondisi saat ini, sekolah
perlu melakukan evaluasi diri didasarkan pada
SNP
Evaluasi diri bisa menggunakan berbagai alat
evaluasi diri, misalnya dengan menggunakan
instrumen (EDS) yang dijelaskan dalam Sesi
tentang EDS.
Tujuannya adalah untuk melihat gambaran
yang jelas tentang situasi sekolah saat ini.
Dengan melakukan evaluasi diri akan
menunjukkan kinerja sekolah misalnya, bagian
yang mengalami perbaikan atau peningkatan,
bagian yang tetap, dan bagian yang
mengalami penurunan.
15. Merumuskan Rekomendasi Pemenuhan SNP
Menentukan kondisi saat ini (Hasil EDS yang merupakan kekuatan
dan kelemahan)
Kondisi saat ini diklarifikasi dengan melakukan pembandingan
nilai/tahapan hasil EDS terhadap SNP.
Tentukan rumusan rekomendasi untuk pemenuhan SNP
Rekomendasi sebaiknya dirumuskan secara spesifik: terukur,
dapat dicapai, dan realistis
16. Contoh Rumusan Rekomendasi
Pemenuhan SNP
Kondisi Saat Ini (Hasil
EDS merupakan
Standar Nasional Pendidikan Rekomendasi
kekuatan dan
kelemahan)
Rasio buku : murid a) < 1:1 Sekolah perlu
untuk mapel b) 1:1 untuk BI, Matematika, memenuhi rasio
matematika kelas 5 IPA, IPS buku : murid
adalah 1:2. untuk buku
c) 1:1 untuk semua mapel
Rasio buku : murid mapel
d) > 1:1 untuk semua mapel matematika
untuk mapel BI, IPA dan
(dengan judul buku yang menjadi 1:1
IPS kelas 5 adalah 1:1
berbeda)
Prestasi UASBN/UN 1. < 5,49 (kurang) Sekolah perlu
sekolah/ madrasah 2. 5,50 – 6,49 (cukup) menaikkan nilai
berpredikat cukup (6,10) rata-rata UASBN/
3. 6,50 – 7,49 (memuaskan)
UN sebesar 1,39
4. 7,50 – 10,00 (sangat (dari 6,10 menjadi
memuaskan) 7,49)
19. Menetapkan
Penanggungjawab Program
1. Penanggungjawab program adalah
individu atau jabatan yang melekat pada
individu, misalnya guru kelas atau guru
mata pelajaran atau wakil kepala sekolah,
atau komite sekolah.
2. Bertanggung jawab terhadap keberhasilan
dan kegagalan sesuai dengan sasaran yang
telah ditetapkan.
3. Bertanggung jawab terhadap tertib
administrasi dan tertib waktu.
20. Program sekolah
1. Pengembangan kompetensi lulusan (bidang akademik dan
non akademik) (SKL)
2. Pengembangan kurikulum/KTSP (SI)
3. Pengembangan pembelajaran (Standar Proses)
4. Pengembangan sistem penilaian (Standar Penilaian)
5. Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan (PTK)
6. Pengembangan sarana dan prasarana sekolah (Standar
Sapras)
7. Pengembangan manajemen sekolah (Standar Pengelolaan)
8. Pembinaan kesiswaan/ekstrakurikuler (SI, SKL, SP,
Penilaian)
9. Budaya dan lingkungan sekolah (Sarpras)
10. Penanaman karakter (budi pekerti) (SKL, Standar Proses,
SI)
21. Merumuskan Kegiatan
Kegiatan adalah tindakan-tindakan yang akan
dilakukan di dalam program.
Kegiatan perlu dirumuskan dari setiap program
dengan mengacu pada indikator keberhasilan yang
telah ditetapkan sehingga program dapat dicapai.
Perumusan kegiatan dilakukan dengan cara
membuat daftar kegiatan yang terkait dengan
program tersebut.
Kegiatan yang baik adalah yang mengarah pada
pencapaian indikator keberhasilan yang telah
dirumuskan, dan dapat diperkirakan biaya atau
anggarannya.
22. Menentukan Program & Kegiatan Berdasarkan H asil EDS
(Profil Mutu Sekolah)
Standar Komponen/ Identifikasi Tahapan Rekomendasi Program Kegiatan
Indikator Kekuatan dan Pencapaian untuk
Kelemahan SNP peningkatan
Sekolah hasil atau
EDS Pengembanga
n
Standar
Isi
Standar
Proses
Standar
KL
Dst,…
25. Contoh 2: Menentukan Skala Prioritas
Kegiatan
Sasaran: Pada 2014 prestasi UASBN/UN
berpredikat memuaskan (7,0)
26. Menghitung Rencana Biaya
Rencana Biaya adalah Rencana Kebutuhan
Dana yang diperlukan untuk pelaksanaan
program dan kegiatan yang telah dirumuskan
serta biaya operasionalnya.
Kebutuhan dana ini dihitung tahunan untuk
empat tahun ke depan.
Menghitung biaya program, yaitu
mengalikan jumlah satuan dengan harga
satuan. Setelah itu, tambahkan untuk
mendapatkan total rencana biaya yang
dibutuhkan selama empat tahun mendatang.
27. Contoh Rencana Biaya:
Satuan Jumlah 2010/2011 2011/2012
Program/Kegiatan Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Jenis Harga
Satuan Biaya Satuan Biaya Satuan Biaya
I. Pengembangan Kompetensi Lulusan
II. Pengembangan Kurikulum/KTSP
III. Pengembangan Pembelajaran
IV. Pengembangan Sistem Penilaian
V. Pengembangan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
5.1. Kegiatan: Pelatihan PAKEM bagi 6 OH (Orang
10.000 12 120.000 6 60.000 6 60.000
guru Bahasa Indonesia Hari)
VI. Pengembangan Sarana dan Pra-
sarana Sekolah/ Madrasah
VII. Pengembangan Manajemen sekolah
VIII. Pembinaan Kesiswaan/
Ekstrakurikuler
IX. Budaya dan Lingkungan Sekolah/
Madrasah
X. Penanaman Karakter (Budi Pekerti)
28. Me mbuat Rencana Penda na an
sekolah
• Rencana pendanaan adalah rencana sumber
pendapatan sekolah yang sesuai dengan
kebutuhan dan urutan tingkat kepastian
perolehan dana.
• Berasal dari seluruh sumber pendapatan yang
diterima oleh sekolah.
Contoh:
1. Bantuan Operasional sekolah (BOS).
2. Dana Alokasi Khusus (DAK), bagi sekolah terpilih
3. APBD Provinsi/Kabupaten/Kota.
4. Sumbangan masyarakat
5. Donatur (perusahaan/industri, alumni dsb).
29. Contoh Rencana Pendapatan sekolah
2010-2014 2010/2011 2011/2012 2012/2013 2013/2014
No. Sumber Pendapatan
(Rp.000) (Rp.000) (Rp.000) (Rp.000) (Rp.000)
1 Pemerintah
1.1 BOS 304.396 76.224 76.224 76.224 76.224
1.2 Dana Alokasi Khusus - - - - -
1.3 APBD Provinsi 23.040 5.760 5.760 5.760 5.760
1.4 APBD Kab/Kota 3.840 960 960 960 960
2 Masyarakat
2.1 Bantuan Masyarakat 800 200 200 200 200
2.2 Bantuan Alumni 600 150 150 150 150
3 Pendapatan Asli
sekolah
3.1 Kantin 900 225 225 225 225
3.2 ....
TOTAL 333.576 83.519 83.519 83.519 83.519
30. Menyesuaikan Rencana Biaya
dengan Sumber Penda na an
1. Memahami asumsi /tingkat kepastian perolehan dana
sekolah:
– Sumber pendapatan yang telah bersifat pasti (BOS,
APBD Propinsi dan Kab/Kota)
– Sumber pendapatan bersifat belum pasti (sumbangan,
donatur, hibah, usaha sekolah/ madrasah, dll)
1. Memperkirakan persentase kontribusi setiap sumber
pendanaan terhadap total pendanaan pada periode tahun
perencanaan.
3. Mempelajari aturan penggunaan berdasarkan sumber
pendanaan. Dana BOS telah mengatur secara tertulis apa
yang boleh dan tidak boleh dalam penggunaan anggaran,
demikian pula sumber pendanaan lainnya.
4. Lakukan penyesuaian rencana pengeluaran terhadap
sumber pendanaan.
31. Contoh Rencana Biaya dan Sumber
Pendanaan
Sumber Pendanaan
Program/Kegiatan Total Pemerintah MasyarakatPAS
Biaya
APBD
(Rp.000 BO DA APBD Kab/Kot Masy. Alumni Kanti
) S K Prov a n
I. Pengembangan Kompetensi Lulusan
1. Dst…
II. Pengembangan Kurikulum/KTSP
2.2…. Dst
III. Pengembangan Pembelajaran
IV. Pengembangan Sistem Penilaian
V. Pengembangan Kompetensi Lulusan
1. Kegiatan : Pelatihan PAKEM bagi 6 252 252 - - - - - -
guru Bahasa Indonesia
VI. Pengembangan Sarana dan Pra-
sarana Sekolah/ Madrasah
VII. Pengembangan Manajemen sekolah
VIII. Pembinaan
K
e
32. Lembar Kerja Kelompok
1. Merumuskan P encapaian SNP
berdasarkan profil mutu sekolah
2. Menentukan P rogram dan K egiatan
untuk Pencapaian SNP
3. Menentukan skala prioritas program dan
kegiatan
4. Membuat Rencana B iaya, Pendanaan,
dan sumber pendanaan sekolah
34. Menentukan Program & Kegiatan
Berdasarkan Hasil EDS
Standar Komponen/ Identifikasi Tahapan Rekomendasi Program Kegiatan
Indikator Kekuatan Pencapaian peningkatan
dan SNP atau
Kelemahan Pengembang
Sekolah hasil an
EDS
Standar
Isi
Standar
Proses
Standar
KL
Dst,…
36. Format Rencana Biaya
Satuan Jumlah 2010/2011 2011/2012
Program/Kegiatan Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Jenis Harga
Satuan Biaya Satuan Biaya Satuan Biaya
37. Format Rencana Pendapatan sekolah
2010-2014 2010/2011 2011/2012 2012/2013 2013/2014
No. Sumber Pendapatan
(Rp.000) (Rp.000) (Rp.000) (Rp.000) (Rp.000)
TOTAL
38. Format Rencana Biaya dan Sumber
Pendanaan
Sumber Pendanaan
Program/Kegiatan Total Pemerintah Masyarakat PAS
Biaya
APBD
(Rp.000 BO DA APBD Kab/Kot Masy. Alumni Kanti
) S K Prov a n
I. Pengembangan Kompetensi Lulusan
1. Dst…
II. Pengembangan Kurikulum/KTSP
2.2…. Dst
III. Pengembangan Pembelajaran
IV. Pengembangan Sistem Penilaian
V. Pengembangan Kompetensi Lulusan
VI. Pengembangan Sarana dan Pra-
sarana Sekolah/ Madrasah
VII. Pengembangan Manajemen sekolah
VIII. Pembinaan
Kesiswaan/Ekstrakurikuler
IX. Budaya dan lingkungan sekolah
X. Pengembangan Karakter (Budi
Editor's Notes
Mengapa slide ini penting? Penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran akan lebih efektif bila pelatih menjelaskan tujuan yang akan dicapai di awal pembelajaran. Inti uraian: Pelatih menyebutkan satu persatu tujuan sesi pengantar yang diharapkan setelah sesi ini dilalui untuk meningkatkan kompetensi peserta. Kata kunci dalam sesi pengantar ini adalah: latar belakang perlunya RKS/RKT, dasar hukum, prinsip-prinsip penyusunan RKS/M dan RKT serta alur proses penyusunannya.
Mengapa slide ini penting? Menjelaskan pengertian dan konsep operasional RKS/M menurut perspektif legal. Inti uraian: Pelatih menjelaskan kepada peserta tentang RKS menggunakan perspektif penting: Input = kebijakan, sumber daya. Proses = penyusunan program strategis, prioritisasi dan kelangkaan sumber daya. Otput = dokumen yang dapat dijadikan acuan dan manajemen sekolah.
Mengapa slide ini penting? Menegaskan tujuan-tujuan penting yang akan dicapai melalui penyusunan RKS/M, baik dalam secara langsung maupun tidak langsung. Inti uraian: Secara normatif terdapat 6 (enam) tujuan penting yang hendak dicapai melalui penyusunan RKS/M oleh sekolah. Pelatih meguraikan satu per satu tujuan tersebut sesuai dengan nomor urut dalam power poin tayangan. Mis. poin pertama, dijelaskan bahwa dalam RKS/M terdapat rangkaian program dan kegiatan yang disusun untuk mencapai tujuan dan sasaran sekolah. Demikian pula untuk poin lainnya.
Mengapa slide ini penting? Memberikan orientasi acuan Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah dalam penyusunan RKS/M. Inti uraian: UU No. 20/2003 Pasal 51 Ayat 1: “ Pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah ” . PP No. 19/2005 Pasal 53, ayat 1 : “... bahwa setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja tahunan yang merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah satuan pendidikan yang meliputi masa 4 (empat) tahun ” . PP No.17 /2010 Pasal 51: “...... Kebijakan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) oleh satuan pendidikan anak usia dini, satuan pendidikan dasar, dan satuan pendidikan menengah dituangkan dalam: rencana kerja tahunan satuan pendidikan; anggaran pendapatan dan belanja tahunan satuan pendidikan; peratuan satuan atau program pendidikan. Permendiknas No. 19/2007 Menyatakan bahwa sekolah wajib membu a t: Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) Rencana Kerja Tahunan (RKT)
Mengapa slide ini penting? Memberikan penjelasan tentang isi p eraturan yang terkait dengan penyusunan RKS/M. Inti uraian: sekolah wajib menyusun RKJM dan RKT.
Mengapa slide ini penting? Prinsip penyusunan RKS/M merupakan landasan filosofi tentang arah, proses, acuan kebijakan agar dokumen RKS/M yang dihasilkan bersifat komprehensif sesuai dengan harapan pemangku kepentingan. Inti uraian: 1. Terintegrasi, mencakup perencanaan keseluruhan program yang akan dilaksanakan sekolah. Multi tahun, mencakup periode tahun perencanaan jangka menengah selama 4 tahun. Berbasis kinerja, setiap program dan kegiatan disertai dengan indikator dan target kinerja serta menggunakan standar biaya dan standar analisa belanja. Multi sumber, mengindikasikan jumlah dan sumber dana masing-nasing program. Mis BOS, APBD Kab/Kota, sumbangan dari masyarakat atau sumber lainnya. Partisipatif, disusun oleh kepala sekolah/komite pendidikan dan dewan guru dengan melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan. Pendidikan karakter bangsa, mengintegrasikan semangat pendidikan karakter ke dalam program dan kegiatan sekolah. Sensitif terhadap isu gender, memperlakukan dengan adil seluruh peserta didik dan para pemangku kepentingan pendidikan dan tidak ada diskriminasi berdasarkan gender. Responsif terhadap isu bencana, prioritas program untuk mengatasi bencana dan alokasi anggaran. Pelaksanaannya dimonitor oleh komite sekolah dan pemangku kepentingan lainnya.
Mengapa slide ini penting? Menguraikan tahapan, sistematika dan alur penyusunan dokumen RKS/M. Secara umum alur penyusunan RKS/M terdiri dari 3 tahap utama; persiapan, penyusunan, dan pengesahan. Inti uraian: Pelatih menguraikan secara jelas gambaran utuh alur yang harus dilalui dalam penyusunan RKS/M dimulai dari persiapan, pelaksanaan penyusunan, dan pengesahan. Aspek lainnya yang mendukung sukses penyusunan alur RKS/M adalah kesiapan organisasi, kualitas sumber daya guru/tim penyusun, adanya SOP (standar operasional prosedur), jadwal kegiatan yang detail dan output, penanggung jawab untuk setiap tahapan kegiatan. Lihat hal. 104 pada modul Sekolah
Mengapa slide ini penting? Menyediakan informasi tentang proses penyusunan RKS/M dan subtansi yang sebaiknya dicakup dalam dokumen RKS/M. Lihat LBB atau Materi Pelatihan Sekolah hal. 104 pada modul Sekolah Inti uraian: Substansi utama yang sebaiknya tercakup dalam dokumen RKS/M direkomendasikan sebagai berikut: Kondisi sekolah/madrasah saat ini (pencapaian kinerja sekolah/madrasah saat ini). Cara terbaik agar sekolah/madrasah dapat memetakan kondisi pencapaiannya agar menggunakan instrumen evaluasi diri sekolah/madrasah (school self asessment). Menetapkan kondisi yang diinginkan. Merumuskan cita-cita dalam jangka menengah, secara sengaja sekolah/madrasah menentukan target pencapaian pada periode waktu tertentu. Sehingga manajemen sekolah/madrasah memiliki arah yang jelas dan tidak bersifat taken for granted . Menetapkan program, kegiatan dan indikator kinerja kegiatan, untuk mencapai sasaran strategis. Menyusun rencana anggaran sekolah/madrasah jangka menengah dan jangka tahunan.
Mengapa slide ini penting? Berisikan rekomendasi sistematika/daftar isi utama dalam penyusunan RKS/M. Inti uraian: Rekomendasi sistematika ini tidak bersifat rigid/kaku, sekolah memiliki diskresi untuk mementukan judul bab per bab dalam penyusunan dokumen RKS/M, sepanjang tetap mengakomodasi muatan minimal yang disarankan. Muatan tersebut tercermin dalam poin 2, 3, 4 dan 5/6.
Pada bagian I telah dijelaskan bagaimaan Evaluasi diri dengan cara membandingkan kondisi real dengan SNP dan atau SPM Instrumen EDS/M yang digunakan pada sesi 2 yang didasarkan pada SNP dan pada sesi 3 yang didasarkan pada SPM
Mengapa slide ini penting? Memberikan pemahaman tentang konsep program dalam konteks pelatihan ini. Inti uraian: Pelatih menjelaskan apa itu program dan bagaimana pengelompokan program beserta contoh-contoh nyata dari sekolah sehingga memberikan pemahaman nyata bagi peserta.
Mengapa slide ini penting? Memberikan pemahaman tentang siapa sebenarnya penanggungjawab program itu dan dalam hal apa ia harus bertanggungjawab. Inti uraian: Pelatih menjelaskan tentang penting nya keberadaan penanggungjawab dalam suatu program dalam keterlaksanaan program tersebut beserta hal-hal yang harus dipertanggungjawabkan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Pada slide ini perlu dijelaskan bahwa program yang diturunkan hasil rekomendasi dari EDS/M disesuaikan dengan program BOS 2011 sebagai penurunan dari Program di Permendiknas no. 37 tahun 2010
Mengapa slide ini penting? Memberikan pemahaman tentang konsep kegiatan dan dan cara perumusannya. Inti uraian: Pelatih menjelaskan apa it u kegiatan dan bagaimana cara merumuskannya serta keterkaitannya dengan indikator kinerja, program, dan sasaran.
Mengapa slide ini penting? Slide ini berisi latihan penyusunan program , kegiatan, penanggung jawab dan jadwal . Inti uraian: Selengkapnya teknis pengisian tabel ini dapat dilihat dalam lembar kerja instruksi pelatih Latihan 2.4.2.
Mengapa slide ini penting? Memberikan contoh nyata tentang keterkaitan antara program, kegiatan, penanggung jawab dan jadwal. Inti uraian: Pelatih menjelaskan bagaimana keterkaitan yang nyata antara program, kegiatan, penanggung jawab dan jadwal seperti yang tertera pada tabel ini.
Mengapa slide ini penting? Memberikan contoh nyata tentang keterkaitan antara program, kegiatan, penanggung jawab dan jadwal. Inti uraian: Pelatih menjelaskan bagaimana keterkaitan yang nyata antara program, kegiatan, penanggung jawab dan jadwal seperti yang tertera pada tabel ini.
Mengapa slide ini penting? . Inti uraian:
Mengapa slide ini penting? Menyajikan contoh rencana biaya . Inti uraian: Pelatih menjelaskan bagian-bagian dan cara mengisi daftar rencana biaya .
Mengapa slide ini penting? Menjelaskan tahapan/langkah menyusun rencana penda na an sekolah. Inti uraian: Penting untuk diidentifikasi asal sumber pendapatan sekolah secara menyeluruh (baik yang bersifat insidental maupun rutin). Pendapatan tidak hanya berupa uang tunai akan tetapi juga dalam bentuk lainnya yang tercatat dalam kas sekolah. Seperti contohnya sumbangan buku perpustakaan, alat pembelajaran, dan lain sebagainya. Pelatih menyebutkan satu persatu sumber pendapatan sekolah beserta tantangan dan kendala.
Mengapa slide ini penting? Menjelaskan pentingnya langkah menyeimbangkan antara kemampuan pendapatan dan kebutuhan belanja di tingkat sekolah. Sehingga sekolah tidak dalam kondisi defisit serta mendahulukan kegiatan yang bersifat prioritas Inti uraian: Langkah paling krusial yang harus dipahami dan dijelaskan pelatih kepada peserta adalah kemampuan sekolah mengidentifikasi tingkat kepastian pendapatan berdasarkan sumber dan berdasarkan nilai (volume). Kedua, sifat sumber penerimaan apakah bersifat insidental atau rutin. Ketiga, tingkat pertumbuhan pendapatan. Penting dipahami agar eskalasi penambahan kegiatan sejalan dengan trend pertumbuhan pendapatan sekolah. Keempat, memahami pola pemerolehan pendapatan dalam kas sekolah menurut waktu. Perhitungan besaran kontribusi pendapatan berdasarkan sumber dan waktu, akan membantu proses alokasi dalam mengeksekusi kegiatan di sekolah. Hal penting lainnya perlunya sekolah memahami batasan penggunaan dana berdasarkan sumber dana. Khususnya dana yang berasal dari tugas pembantuan dan dekonsentrasi. Dana-dana hibah dan operasional sekolah dari Dinas pada umumnya telah teralokasikan dengan baik.
Mengapa slide ini penting? Menegaskan contoh rencana biaya dan sumber pendanaan . Inti uraian: Tiga hal penting yang patut dicermati meliputi: Kerangka hukum. Program strategis jangka menengah yang dihasilkan melalui proses perencanaan strategis. Standar pelayanan minimal sebagai konsekewensi penyelenggaraan urusan wajib. Format dan form yang memudahkan dalam proses penyusunan, pelaksanaan dan pelaporannya.
Mengapa slide ini penting? Slide ini berisi latihan penyusunan program , kegiatan, penanggung jawab dan jadwal . Inti uraian: Selengkapnya teknis pengisian tabel ini dapat dilihat dalam lembar kerja instruksi pelatih Latihan 2.4.2.
Mengapa slide ini penting? Menyajikan contoh rencana biaya . Inti uraian: Pelatih menjelaskan bagian-bagian dan cara mengisi daftar rencana biaya .
Mengapa slide ini penting? Menegaskan contoh rencana biaya dan sumber pendanaan . Inti uraian: Tiga hal penting yang patut dicermati meliputi: Kerangka hukum. Program strategis jangka menengah yang dihasilkan melalui proses perencanaan strategis. Standar pelayanan minimal sebagai konsekewensi penyelenggaraan urusan wajib. Format dan form yang memudahkan dalam proses penyusunan, pelaksanaan dan pelaporannya.