SlideShare a Scribd company logo
Food Processing Technology Laboratory Report, Modul II, No.5, 2018
1
TEKNOLOGI PENGOLAHAN SEREALIA, KACANG-KACANGAN DAN
HASIL PERKEBUNAN
FOOD BAR
Rahma Sagistiva Sari1
Yunika Rahayu2
1)Praktikan TPP Kelompok E Meja 4
2)Asisten LaboratoriumTPP
Laboratorium Teknologi Pengolahan Pangan, Program Studi Teknologi Pangan Universitas Pasundan, Bandung.
E-mail : rahmasagistiva@gmail.com
Praktikum : 04 April 2018; Pengumpulan : 11 April 2018
Abstrak
Food bar merupakan pangan berkalori tinggi dibuat dari campuran bahan pangan, diperkaya dengan nutrisi, berbentuk
padat dan kompak. Tujuannya ntuk mengetahui cara pembuatan olahan pangan darurat berbentuk bar yang berisi
nutrisi dan dapat memenuhi kalori sesuai standar kebutuhan. Prinsipnya yaitu berdasarkan penampuran serealia, kacang
– kacangan dan bahan pengisi yang dicetak dan dipanggang sehingga teksturnya keras dan kotak dan dipotong sehingga
membentuk bar. Berdasarkan hasil percobaan pembuatan foodbar dengan basis 200 gram, didapatkan produk sebanyak
151 gram (75,5%) dengan sifat organoleptik meliputi warna coklat, rasa manis, aroma khas kedelai, tekstur kasar dan
sedikit keras, kenampakannya tidak menarik.
Abstract
Food bar is a high-calorie food made from a mixture of foodstuffs, enriched with nutrients, solid and compact. The goal
is to know how to make processed food emergency bar-shaped bar that contains nutrients and can meet the calories
according to standard needs. The principle is based on the mixing of cereals, nuts and fillers are printed and baked so
that the texture is hard and box and cut to forma bar. Based on the result of the experiment of making foodbar with base
of 200 gram, obtained the product as much as 151 gram (75,5%) with organoleptic characteristic include brown color,
sweet taste, aroma typical of soybean, coarse texture and slightly hard and looks unattractive.
Keyword : Food Bar, Soybean
1. Bahan, Alat dan Metode Percobaan
Pada percobaan ini, bahan yang digunakan yaitu
tepung kedelai, tepung singkong, susu full cream,
margarin cair, CMC, coklat sereal, sirup madu, icing
sugar.
Peralatan yang digunakan adalah baskom,
timbangan, loyang, spatula, sendok, lemari pendingin,
oven, pisau.
Pada pembuatan mie instan, mula-mula
menimbang semua bahan yang akan digunakan,
kemudian mencampurkan bahan-bahan kering seperti
tepung singkong, tepung kedelai, CMC, dan icing
sugar, setelah bahan-bahan tersebut tercampur rata lalu
ditambahkan margarin, sirup madu, dan susu full cream
sedikit demi sedikit hingga adonan tercampur rata dan
di ulen hingga adonan kalis. Setelah adonan kalis
kemudia ditambahkan coklat sereal secukupnya dan di
ulen kembali agar tercampur rata. Selanjutnya adonan di
masukkan ke dalam loyang lalu di dinginkan di dalam
lemari pendingin pada suhu 4Β°C selama 4 jam. Lalu
didiamkan selama 30 menit setelah itu dilakukan
pemanggan di dalam oven pada suhu 120Β°C selama 20
menit. Setelah matang kemudian dipotong potong sesuai
keinginan, pemotongan dilakukan ketika masih hangat.
Setelah itu dilakukan penimbangan. Lalu dilanjutkan
dengan pengamatan organoleptik dan perhitungan
dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
W bahan = Berat bahan (gram)
W basis = Berat basis (gram)
W bahan =
% π‘π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘›
100
Γ— W basis
% Produk=
W produk
W basis
Γ— 100
Food Processing Technology Laboratory Report, Modul II, No.5, 2018
2
Gambar 1. Diagram Pembuatan Food Bar
2. Hasil dan Pembahasan
Data hasil percobaan dan dokumentasi proses
pembuatan food bar dapat dilihat pada Tabel 1 dan
Lampiran 1.
Tabel 1. Hasil Pembuatan Food Bar
No Analisa Hasil pengamatan
1. Nama Produk Food Bar
2. Basis 200 gram
3. Bahan Utama - Tepung kedelai 15%
- Tepung singkong 14%
- Susu full cream 25%
4. Bahan Tambahan - Margarin cair 3%
- CMC 1%
- Coklat sereal 15%
- Sirup madu 12%
- Icing sugar 15%
5. Berat Produk 151 gram
6. % Produk 75,5%
7. Organoleptik :
ο‚· Warna
ο‚· Rasa
ο‚· Aroma
ο‚· Tekstur
ο‚· Kenampakan
Coklat
Manis
Khas kedelai
Kasar dan sedikit keras
Tidak menarik
(Rahma Sagistiva S., Kelompok E, Meja 4, 2018)
Berdasarkan hasil percobaan pembuatan foodbar
dengan basis 200 gram, didapatkan produk sebanyak
151 gram (75,5%) dengan sifat organoleptik meliputi
warna coklat, rasa manis, aroma khas kedelai, tekstur
kasar dan sedikit keras, kenampakannya tidak menarik.
Fungsi perlakuan selama proses pembuatan
foodbar ini adalah pencampuran dimana bertujuan
untuk mencampurkan bahan satu dengan bahan yang
lainnya. Pencetakan dilakukan untuk membentuk bar,
pendinginan dilakukan agar foodbar menjadi sedikit
keras dan kaku, lalu dilakukan pemanggangan untuk
mematangkan foodbar. Pemotongan dilakukan ketika
foodbar masih hangat bertujuan agar saat pemotongan
tidak hancur, karena ketika telah dingin teksturnya akan
semakin padat.
Fungsi penggunaan margarin adalah untuk
menambah nilai gizi, memberi aroma pada produk, dan
juga menahan cairan dalam produk yang telah jadi.
Icing sugar, dan susu full cream merupakan bahan-
bahan tambahan pada pembuatan foodbar yang
berfungsi untuk menambah nilai gizi produk.
Foodbar merupakan pangan berklori tinggi yang
dibuat dari campuran bahan pangan (blended food),
diperkaya nutrisi, kemudian dibentk padat dan kompak
(a food bar form). Salah satu bahan yang digunakan
yaitu tepung kacang dan tepung tapioka. (Lobato et al,
2011).
Pangan darurat yang ideal diberikan seharusnya
mengandung gizi yang cukup, tidak hanya
mengenyangkan tetapi juga mengandung kalori sesuai
dengan angka kecukupan gizi yaitu 2100 kkal/hari.
Menurut Zoumas dkk (2002) untuk mencapai total
kalori tersebut, jumlah makronutrien yang
direkomendasikan kandungan protein, lemak, dan
karbohidrat berturut-turut sebesar 10-15%, 35-45%, dan
40-50%. Menurut Widjanarko (2008) food bars dibuat
dari campuran bahan pangan yang diperkaya dengan
nutrisi yang kemudian dibentuk menjadi bentuk padat
dan kompak. Food bars lebih tahan terhadap tekanan
daripada produk pangan kering karena termasuk produk
pangan semi basah yang dapat diproduksi dengan cara
tradisinal dan modern.
Mekanisme pemanggangan meliputi terjadi
perpindahan panas dan perpindahan massa secara
simultan. Perpindahan panas terjadi dari sumber panas
ke media pemanasan (permukaan panas dan udara
panas) ke bahan yang dipanggang. Perpindahan panas
yang terjadi adalah pergerakan air dari bahan ke udara
dalam bentuk uap. Proses pemanggangan menyebabkan
perubahan warna, tekstur, aroma dan rasa dari bahan
yang dipanggang, perubahan ini sangat disukai oleh
konsumen. Menyebabkan penurunan nilai gizi yaitu
kerusakan Vitamin C dan Thiamin. (Fatimah, 2015).
Pengaruh kadar air terhadap produk foodbar
adalah berhubungan dengan daya patah dari foodbar,
dimana semakin rendah kadar air maka daya patah
foodbar semakin tinggi. Adanya air dalam rongga-
rongga antar sel suatu bahan dapat menurunkan
kemampuan sel sehingga akan menurunkan kerenyahan
produk (daya patah rendah) (Nidha,2014).
Critical Control Point (CCP) selama proses
pengolahan foodbar adalah dimulai pada saat
pencampuran, dimana harus digunakan bahan-bahan
Food Processing Technology Laboratory Report, Modul II, No.5, 2018
3
yang naik dan menggunakan peralatan serta kebersihan
harus dijaga, pencampuran dan pengadonan harus
dilakukan dengan benar agar adonan tercampur merata,
selanjutnya pada proses pendinginan dan
pemanggangan dimana suhu dan waktu harus sangat
diperhatikan agar menghasilkan foodbar yang baik dan
mengurangi kemungkinan produk gagal. Proses
selanjutnya adalah saat pemotongan foodbar pun harus
dilakukan hatihati agar tidak patah.
Snack bar merupakan salah satu makanan ringan
berbentuk balok atau batang dan umumnya dikonsumsi
sebagai cemilan atau kudapan. Snack bar sudah banyak
dijual di pasar swalayan merupakan jenis snack sehat
yang banyak mengandung energi, protein, dan serat.
Klaim tinggi serat 5 gram per 100 gram (padat) atau
100mL cairan (Lobato et al, 2011).
Foodbar merupakan pangan berklori tinggi yang
dibuat dari campuran bahan pangan (blended food),
diperkaya nutrisi, kemudian dibentk padat dan kompak
(a food bar form). Salah satu bahan yang digunakan
yaitu tepung kacang dan tepung tapioka (Lobato et al,
2011).
Fruit bar merupakan makanan padat yang di
bentuk secara kompak menyerupai bar dengan proses
pengovenan atau memanggangan, Makanan ini terbuat
sepenuhnya dari tepung kedelai dan buah-buahan asli
yang dikeringkan (Win, 2012) .
Jadi perbedaan dari foodbar, snackbar dan fruitbar
terletak pada komposisi bahan pangan yang digunakan.
Foodbar di buat dengan berbagai macam tepung yang
kaya akan karbohidrat dan protein karena tujuannya
untuk bisa memenuhi kebutuhan energi yang biasanya
di dapatkan saat makan. Snack bar dibuat dengan
menggabungkan berbagai macam bahan diantaranya
buah kering, kacang-kacangan, dan sereal. Bahan yang
digunakan tidak terlalu banyak menggunakan tepung
karena pada umumnya snack bar dibuat untuk camilan
atau selingan diantara waktu makan. Sedangkan fruit
bar di buat dengan menggunakan buah-buahan kering
lebih banyak di banding snack bar dan food bar,
penggunaan tepung hanya sebagaipenambah nutrisi dan
membantu membuat adonan menjadi kompak.
Foodbar termasuk ke dalam Pangan darurat atau
Emergency Food Product (EFP) yaitu makanan yang
memiliki energi dan densitas zat gizi yang tinggi untuk
korban bencana alam yang dapat dikonsumsi segera
pada keadaan darurat. Penggunaan pangan darurat dapat
dilakukan selama 3 sampai 7 hari dan maksimal 15 hari.
Produk ini bisa digunakan pada daerah yang memiliki
iklim ekstrim dari kutub utara sampai tropis Produk
pangan darurat harus dapat dikonsumsi secara langsung
dan cocok untuk segala usia mulai dari anak berusia 6
bulan sampai orang tua. Terdapat lima karakter dari
pangan darurat, yaitu aman, rasa dapat diterima, mudah
dibagikan, mudah digunakan, zat gizi lengkap . Produk
pangan darurat sebaiknya berbentuk segi empat untuk
efisiensi saat proses pembungkusan. Warna dari food
bar tergantung dari bahan yang digunakan dan proses
produksi yang digunakan (Kusumastuty, 2015).
3. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan pembuatan foodbar
dengan basis 200 gram, didapatkan produk sebanyak
151 gram (75,5%) dengan sifat organoleptik meliputi
warna coklat, rasa manis, aroma khas kedelai, tekstur
kasar dan sedikit keras, kenampakannya tidak menarik.
4. Saran
Sebaiknya praktikan lebih memahami prosedur
percobaan sehingga tidak terjadi kesalahan pada saat
melakukan percobaan. Selain itu, dalam mengerjakan
setiap proses pengolahan, praktikan harus lebih
memperhatikan kebersihan bahan dan alat yang
digunakan.
Daftar Pustaka
1. Fatimah, Shalawatun Amaliah. 2015. Pengasapan
dan Pemanggangan. <shalawatun.blogspot.co.id>.
Diakses : 9 April 2018
2. Kusumastuty, Inggita. dkk. 2015. Formulasi Food
Bar Tepung Bekatul dan Tepung Jagung sebagai
Pangan Darurat. Indonesian Journal of Human
Nutrition, Desember 2015, Vol.2 No.2 : 1 – 8.
Universitas Brawijaya.
3. Lobato, et al. 2011. Snack Bar with High Soy
Protein and Isoflavone Content for Use In Diets To
Control Dyslipidaemia. Caixa : International Journal
of Food Sciences and Nutrition
4. Nidha, Arfa. 2014. Pemanfaatan Bahan Local dalam
Pembuatan Foodbars Jurnal Kajian Rasio Tapioka:
Tepung Kacang hijau dan Proporsi CMC
5. Widjanarko, S,B. 2008. Pangan Darurat (Food
Bars) Berenergi Tinggi Menggunakan Tepung
Komposit (Tepung Gaplek, Tepung Kedelai, Tepung
Terigu) dan Tepung Porang (Amorphophallus
oncophyllus) atau Konjac Flour.
<ww.simonbwidjanarko.wordpress.com> Diakses :
9 April 2018
6. Zoumas, B.L., dkk. 2002. High-Energy, Nutrien-
Dense Emergency Relief Food Product. Food and
Nutrion Board: Intitute of Medicine. National
Academy Press, Washington DC
Food Processing Technology Laboratory Report, Modul II, No.5, 2018
4
LAMPIRAN
I. Dokumentasi Proses Pembuatan Foodbar
Pencampuran I Pencampuran II Pencetakan
Freezing,
Baking
Food Bar
Food Processing Technology Laboratory Report, Modul II, No.5, 2018
5
LAMPIRAN
II. Perhitungan Food Bar
Basis = 200 gram
ο‚· Tepung kedelai 15%
15
100
Γ— 200 = 30 π‘”π‘Ÿπ‘Žπ‘š
ο‚· Tepung singkong 14%
14
100
Γ— 200 = 28 π‘”π‘Ÿπ‘Žπ‘š
ο‚· CMC 1%
1
100
Γ— 200 = 2 π‘”π‘Ÿπ‘Žπ‘š
ο‚· Coklat sereal 15%
15
100
Γ— 200 = 30 π‘”π‘Ÿπ‘Žπ‘š
ο‚· Susu full cream 25%
25
100
Γ— 200 = 50 π‘”π‘Ÿπ‘Žπ‘š
ο‚· Icing sugar 15%
15
100
Γ— 200 = 30 π‘”π‘Ÿπ‘Žπ‘š
ο‚· Sirup madu 12%
12
100
Γ— 200 = 24 π‘”π‘Ÿπ‘Žπ‘š
ο‚· Margarin cair 3%
3
100
Γ— 200 = 2 π‘”π‘Ÿπ‘Žπ‘š
ο‚· % Produk =
π‘Š.π‘π‘Ÿπ‘œπ‘‘π‘’π‘˜
π‘Š.π‘π‘Žπ‘ π‘–π‘ 
Γ— 100
=
151
200
Γ— 100 = 75,5%
Food Processing Technology Laboratory Report, Modul II, No.5, 2018
6
LAMPIRAN
III. SNI Produk Pangan Darurat
Food Processing Technology Laboratory Report, Modul II, No.5, 2018
7
LAMPIRAN
IV. Kuis
1. Mekanisme pembuatan bakal tahu?
Kacang kedelai yang ditambahkan asam dengan pH isoelektrik akan mengalami proses
penggumpalan karena protein yang terdapat pada kacang kedelai mengalami proses denaturasi
yang menyebabkan kacang kedelai menggumpal dan menghasilkan curd atau bakal tahu yang
apabila dilakukan proses pemanasan dan pencetakan akan menghasilkan produk tahu.
2. Fungsi STPP pada pembuatan mie instan?
Yaitu digunakan sebagai pengenyal, selain itu dengan adanya gugus fosfat dapat meningkatkan
porositas sehingga meningkatkan daya serap air dengan membentuk rongga pada mie.
3. Ciri-ciri tempe yang baik?
ο‚· Tekstur bulatan tempe kompak dan seragam
ο‚· Memiliki bau yang khas dari kedelai dan dilapisi dengan selaputΓ‚ putih dari fermentasi
tempe
ο‚· Tidak terlalu panas saat dipegang, jika panas berarti tempe sedang mengalami fermentasi
yang berlebihan dan akan mempercepat tempe menjadi rusak/busuk
ο‚· Memiliki warna yang khas seperti kedelai rebus, tidak terlalu cerah (akibat penambahan zat
warna) atau terlalu suram (akan menjadi rusak)
ο‚· Saat diiris tempe tidak hancur, utuh dengan warna yang baik. Tempe yang bagus saat
digoreng akan menghasilkan tekstur yang halus dengan aroma yang mantap khas kedelai.
4. Apa yang dimaksud dengan pangan darurat?
Pangan darurat atau Emergency Food Product (EFP) adalah makanan yang memiliki energi dan
densitas zat gizi yang tinggi untuk korban bencana alam yang dapat dikonsumsi segera pada
keadaan darurat. Penggunaan pangan darurat dapat dilakukan selama 3 sampai 7 hari dan
maksimal 15 hari. Produk ini bisa digunakan pada daerah yang memiliki iklim ekstrim dari
kutub utara sampai tropis
5. Sebutkan jenis tepung terigu berdasarkan kadar protein!
ο‚· Hard Wheat (Terigu protein tinggi). Tepung terigu ini mempunyai kadar protein yang paling
tinggi di antara 3 macam tepung terigu lainnya. Kandungan proteinnya mencapai 11-13%.
Jenis tepung ini paling cocok digunakan dalam pembuatan roti. Tepung ini mempunyai kadar
gluten yang tinggi.
ο‚· Medium Wheat (Terigu protein sedang). Tepung terigu ini mempunyai kadar protein 9-10%,
sedikit lebih rendah dibandingkan dengan tepung terigu jenis hard wheat. Tepung ini cocok
dalam pembuatan aneka cake, bolu dan kue basah lainnya.
ο‚· Soft Wheat (Terigu protein rendah). Jenis tepung ini mempunyai kadar protein paling rendah
yaitu sekitar 7-8%. Tepung ini cocok untuk pembuatan kue kering.

More Related Content

What's hot

Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mentega - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mentega - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Mentega - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mentega - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Roti Manis dan Roti Tawar - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Roti Manis dan Roti Tawar - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Roti Manis dan Roti Tawar - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Roti Manis dan Roti Tawar - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
Β 
Laporan Praktikum Ilmu Nutrisi Ternak
Laporan Praktikum Ilmu Nutrisi TernakLaporan Praktikum Ilmu Nutrisi Ternak
Laporan Praktikum Ilmu Nutrisi Ternak
Dewi Purwati
Β 
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minumanSni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minumanFitri Andriani
Β 
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilikBakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Agnescia Sera
Β 
Laprak analisis kadar air fix
Laprak analisis kadar air fixLaprak analisis kadar air fix
Laprak analisis kadar air fix
bintangdamayanti
Β 
Pengenceran larutan stok
Pengenceran larutan stokPengenceran larutan stok
Pengenceran larutan stok
Agung Sugiharto
Β 
Laporan Analisa Pangan Acara 1 Air
Laporan Analisa Pangan Acara 1 AirLaporan Analisa Pangan Acara 1 Air
Laporan Analisa Pangan Acara 1 Air
Melina Eka
Β 
Laporan mikrobiologi morfologi mikroba
Laporan mikrobiologi   morfologi mikrobaLaporan mikrobiologi   morfologi mikroba
Laporan mikrobiologi morfologi mikroba
Mifta Rahmat
Β 
Morfologi dan anatomi tomat
Morfologi dan anatomi tomatMorfologi dan anatomi tomat
Morfologi dan anatomi tomatdhabitha
Β 
ITP UNS Semester 3, Mesin dan Peralatan: Pengeringan
ITP UNS Semester 3, Mesin dan Peralatan: PengeringanITP UNS Semester 3, Mesin dan Peralatan: Pengeringan
ITP UNS Semester 3, Mesin dan Peralatan: PengeringanFransiska Puteri
Β 
Pengasapan
PengasapanPengasapan
Pengasapan
Ratnawati Sigamma
Β 
Laporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar airLaporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar air
Tidar University
Β 
2. Karakteristik Bahan Pangan
2. Karakteristik Bahan Pangan2. Karakteristik Bahan Pangan
2. Karakteristik Bahan Pangan
Universitas Al-Azhar Indonesia
Β 
Teknik pengolahan pangan
Teknik pengolahan panganTeknik pengolahan pangan
Teknik pengolahan pangan
Agnescia Sera
Β 
Laporan sni ikan sarden
Laporan sni ikan sardenLaporan sni ikan sarden
Laporan sni ikan sarden
RWIYANTISARI
Β 
Laporan kualitatif dan kuantitatif telur ayam kampung
Laporan kualitatif dan kuantitatif telur ayam kampungLaporan kualitatif dan kuantitatif telur ayam kampung
Laporan kualitatif dan kuantitatif telur ayam kampung
Laode Syawal Fapet
Β 
Laporan mikrobiologi daya kerja antimikroba
Laporan mikrobiologi   daya kerja antimikrobaLaporan mikrobiologi   daya kerja antimikroba
Laporan mikrobiologi daya kerja antimikrobaMifta Rahmat
Β 

What's hot (20)

Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mentega - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mentega - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Mentega - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mentega - UNPAS
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Roti Manis dan Roti Tawar - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Roti Manis dan Roti Tawar - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Roti Manis dan Roti Tawar - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Roti Manis dan Roti Tawar - UNPAS
Β 
Laporan Praktikum Ilmu Nutrisi Ternak
Laporan Praktikum Ilmu Nutrisi TernakLaporan Praktikum Ilmu Nutrisi Ternak
Laporan Praktikum Ilmu Nutrisi Ternak
Β 
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minumanSni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Β 
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilikBakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Β 
Laprak analisis kadar air fix
Laprak analisis kadar air fixLaprak analisis kadar air fix
Laprak analisis kadar air fix
Β 
Pengenceran larutan stok
Pengenceran larutan stokPengenceran larutan stok
Pengenceran larutan stok
Β 
Laporan Analisa Pangan Acara 1 Air
Laporan Analisa Pangan Acara 1 AirLaporan Analisa Pangan Acara 1 Air
Laporan Analisa Pangan Acara 1 Air
Β 
Laporan mikrobiologi morfologi mikroba
Laporan mikrobiologi   morfologi mikrobaLaporan mikrobiologi   morfologi mikroba
Laporan mikrobiologi morfologi mikroba
Β 
Morfologi dan anatomi tomat
Morfologi dan anatomi tomatMorfologi dan anatomi tomat
Morfologi dan anatomi tomat
Β 
ITP UNS Semester 3, Mesin dan Peralatan: Pengeringan
ITP UNS Semester 3, Mesin dan Peralatan: PengeringanITP UNS Semester 3, Mesin dan Peralatan: Pengeringan
ITP UNS Semester 3, Mesin dan Peralatan: Pengeringan
Β 
Pengasapan
PengasapanPengasapan
Pengasapan
Β 
Laporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar airLaporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar air
Β 
Fermentasi
FermentasiFermentasi
Fermentasi
Β 
2. Karakteristik Bahan Pangan
2. Karakteristik Bahan Pangan2. Karakteristik Bahan Pangan
2. Karakteristik Bahan Pangan
Β 
Teknik pengolahan pangan
Teknik pengolahan panganTeknik pengolahan pangan
Teknik pengolahan pangan
Β 
Laporan sni ikan sarden
Laporan sni ikan sardenLaporan sni ikan sarden
Laporan sni ikan sarden
Β 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
Β 
Laporan kualitatif dan kuantitatif telur ayam kampung
Laporan kualitatif dan kuantitatif telur ayam kampungLaporan kualitatif dan kuantitatif telur ayam kampung
Laporan kualitatif dan kuantitatif telur ayam kampung
Β 
Laporan mikrobiologi daya kerja antimikroba
Laporan mikrobiologi   daya kerja antimikrobaLaporan mikrobiologi   daya kerja antimikroba
Laporan mikrobiologi daya kerja antimikroba
Β 

Similar to Laporan Praktikum TPP Materi 2 Food Bars - UNPAS

Laporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying  - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying  - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
Β 
Gabin Fla Pandan - Ilfhatiza Aulia.pdf
Gabin Fla Pandan - Ilfhatiza Aulia.pdfGabin Fla Pandan - Ilfhatiza Aulia.pdf
Gabin Fla Pandan - Ilfhatiza Aulia.pdf
IlfhatizaAulia
Β 
Kwh kd 3.3 indah permata sari xi ak 2
Kwh kd 3.3 indah permata sari xi ak 2Kwh kd 3.3 indah permata sari xi ak 2
Kwh kd 3.3 indah permata sari xi ak 2
indahamoyy
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
Β 
LOW GI kelompok.pptx
LOW GI kelompok.pptxLOW GI kelompok.pptx
LOW GI kelompok.pptx
FitriWidyaHandayani
Β 
Evaluasi mutu dan daya simpan roti manis yang dibuat melalui
Evaluasi mutu dan daya simpan roti manis yang dibuat melaluiEvaluasi mutu dan daya simpan roti manis yang dibuat melalui
Evaluasi mutu dan daya simpan roti manis yang dibuat melalui
ika rini
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Fruit Leather - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Fruit Leather - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Fruit Leather - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Fruit Leather - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Hard Candy - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Hard Candy - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Hard Candy - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Hard Candy - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
Β 
Teknologi Fermentasi pada Yoghurt
Teknologi Fermentasi pada YoghurtTeknologi Fermentasi pada Yoghurt
Teknologi Fermentasi pada Yoghurt
Nuruliswati
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
Β 
A biologi desain penelitian pembuatan roti manis dengan bantuan mikroorganisme
A biologi desain penelitian pembuatan roti manis dengan bantuan mikroorganismeA biologi desain penelitian pembuatan roti manis dengan bantuan mikroorganisme
A biologi desain penelitian pembuatan roti manis dengan bantuan mikroorganisme
RiniDwi7
Β 
Rppdiansupervisi
RppdiansupervisiRppdiansupervisi
Rppdiansupervisi
Dian's Rainy
Β 
BAHAN AJAR KELAS 8 SEMESTER 2PENGOLAHAN.pptx
BAHAN AJAR KELAS 8 SEMESTER 2PENGOLAHAN.pptxBAHAN AJAR KELAS 8 SEMESTER 2PENGOLAHAN.pptx
BAHAN AJAR KELAS 8 SEMESTER 2PENGOLAHAN.pptx
DaisyBs
Β 
PPT New Template SIDKOM_ke 4_Nila Kusumawaty_17 Juni 2022.ppt
PPT New Template SIDKOM_ke 4_Nila Kusumawaty_17 Juni 2022.pptPPT New Template SIDKOM_ke 4_Nila Kusumawaty_17 Juni 2022.ppt
PPT New Template SIDKOM_ke 4_Nila Kusumawaty_17 Juni 2022.ppt
NeelaIshak
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
Β 

Similar to Laporan Praktikum TPP Materi 2 Food Bars - UNPAS (20)

Laporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPAS
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying  - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying  - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying - UNPAS
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tahu - UNPAS
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPAS
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPAS
Β 
Gabin Fla Pandan - Ilfhatiza Aulia.pdf
Gabin Fla Pandan - Ilfhatiza Aulia.pdfGabin Fla Pandan - Ilfhatiza Aulia.pdf
Gabin Fla Pandan - Ilfhatiza Aulia.pdf
Β 
Kwh kd 3.3 indah permata sari xi ak 2
Kwh kd 3.3 indah permata sari xi ak 2Kwh kd 3.3 indah permata sari xi ak 2
Kwh kd 3.3 indah permata sari xi ak 2
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPAS
Β 
LOW GI kelompok.pptx
LOW GI kelompok.pptxLOW GI kelompok.pptx
LOW GI kelompok.pptx
Β 
Evaluasi mutu dan daya simpan roti manis yang dibuat melalui
Evaluasi mutu dan daya simpan roti manis yang dibuat melaluiEvaluasi mutu dan daya simpan roti manis yang dibuat melalui
Evaluasi mutu dan daya simpan roti manis yang dibuat melalui
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Fruit Leather - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Fruit Leather - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Fruit Leather - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Fruit Leather - UNPAS
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Hard Candy - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Hard Candy - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Hard Candy - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Hard Candy - UNPAS
Β 
Teknologi Fermentasi pada Yoghurt
Teknologi Fermentasi pada YoghurtTeknologi Fermentasi pada Yoghurt
Teknologi Fermentasi pada Yoghurt
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPAS
Β 
A biologi desain penelitian pembuatan roti manis dengan bantuan mikroorganisme
A biologi desain penelitian pembuatan roti manis dengan bantuan mikroorganismeA biologi desain penelitian pembuatan roti manis dengan bantuan mikroorganisme
A biologi desain penelitian pembuatan roti manis dengan bantuan mikroorganisme
Β 
Rppdiansupervisi
RppdiansupervisiRppdiansupervisi
Rppdiansupervisi
Β 
BAHAN AJAR KELAS 8 SEMESTER 2PENGOLAHAN.pptx
BAHAN AJAR KELAS 8 SEMESTER 2PENGOLAHAN.pptxBAHAN AJAR KELAS 8 SEMESTER 2PENGOLAHAN.pptx
BAHAN AJAR KELAS 8 SEMESTER 2PENGOLAHAN.pptx
Β 
PPT New Template SIDKOM_ke 4_Nila Kusumawaty_17 Juni 2022.ppt
PPT New Template SIDKOM_ke 4_Nila Kusumawaty_17 Juni 2022.pptPPT New Template SIDKOM_ke 4_Nila Kusumawaty_17 Juni 2022.ppt
PPT New Template SIDKOM_ke 4_Nila Kusumawaty_17 Juni 2022.ppt
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
Β 

More from Rahma Sagistiva Sari

Laporan Praktikum TPP Sosis - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Sosis - UNPASLaporan Praktikum TPP Sosis - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Sosis - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mayonaise - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mayonaise - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Mayonaise - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mayonaise - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sambal Bubuk - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sambal Bubuk - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Sambal Bubuk - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sambal Bubuk - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
Β 

More from Rahma Sagistiva Sari (7)

Laporan Praktikum TPP Sosis - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Sosis - UNPASLaporan Praktikum TPP Sosis - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Sosis - UNPAS
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPAS
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mayonaise - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mayonaise - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Mayonaise - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mayonaise - UNPAS
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPAS
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sambal Bubuk - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sambal Bubuk - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Sambal Bubuk - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sambal Bubuk - UNPAS
Β 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPAS
Β 

Recently uploaded

SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
Β 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
Β 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
AdityaWahyuDewangga1
Β 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
muhammadiswahyudi12
Β 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
Β 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
Β 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
Β 
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptxNADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
nadiafebianti2
Β 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
Β 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
Β 
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptxMetode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
ssuser2537c0
Β 

Recently uploaded (11)

SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
Β 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Β 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
Β 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
Β 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
Β 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
Β 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Β 
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptxNADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
Β 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
Β 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
Β 
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptxMetode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Β 

Laporan Praktikum TPP Materi 2 Food Bars - UNPAS

  • 1. Food Processing Technology Laboratory Report, Modul II, No.5, 2018 1 TEKNOLOGI PENGOLAHAN SEREALIA, KACANG-KACANGAN DAN HASIL PERKEBUNAN FOOD BAR Rahma Sagistiva Sari1 Yunika Rahayu2 1)Praktikan TPP Kelompok E Meja 4 2)Asisten LaboratoriumTPP Laboratorium Teknologi Pengolahan Pangan, Program Studi Teknologi Pangan Universitas Pasundan, Bandung. E-mail : rahmasagistiva@gmail.com Praktikum : 04 April 2018; Pengumpulan : 11 April 2018 Abstrak Food bar merupakan pangan berkalori tinggi dibuat dari campuran bahan pangan, diperkaya dengan nutrisi, berbentuk padat dan kompak. Tujuannya ntuk mengetahui cara pembuatan olahan pangan darurat berbentuk bar yang berisi nutrisi dan dapat memenuhi kalori sesuai standar kebutuhan. Prinsipnya yaitu berdasarkan penampuran serealia, kacang – kacangan dan bahan pengisi yang dicetak dan dipanggang sehingga teksturnya keras dan kotak dan dipotong sehingga membentuk bar. Berdasarkan hasil percobaan pembuatan foodbar dengan basis 200 gram, didapatkan produk sebanyak 151 gram (75,5%) dengan sifat organoleptik meliputi warna coklat, rasa manis, aroma khas kedelai, tekstur kasar dan sedikit keras, kenampakannya tidak menarik. Abstract Food bar is a high-calorie food made from a mixture of foodstuffs, enriched with nutrients, solid and compact. The goal is to know how to make processed food emergency bar-shaped bar that contains nutrients and can meet the calories according to standard needs. The principle is based on the mixing of cereals, nuts and fillers are printed and baked so that the texture is hard and box and cut to forma bar. Based on the result of the experiment of making foodbar with base of 200 gram, obtained the product as much as 151 gram (75,5%) with organoleptic characteristic include brown color, sweet taste, aroma typical of soybean, coarse texture and slightly hard and looks unattractive. Keyword : Food Bar, Soybean 1. Bahan, Alat dan Metode Percobaan Pada percobaan ini, bahan yang digunakan yaitu tepung kedelai, tepung singkong, susu full cream, margarin cair, CMC, coklat sereal, sirup madu, icing sugar. Peralatan yang digunakan adalah baskom, timbangan, loyang, spatula, sendok, lemari pendingin, oven, pisau. Pada pembuatan mie instan, mula-mula menimbang semua bahan yang akan digunakan, kemudian mencampurkan bahan-bahan kering seperti tepung singkong, tepung kedelai, CMC, dan icing sugar, setelah bahan-bahan tersebut tercampur rata lalu ditambahkan margarin, sirup madu, dan susu full cream sedikit demi sedikit hingga adonan tercampur rata dan di ulen hingga adonan kalis. Setelah adonan kalis kemudia ditambahkan coklat sereal secukupnya dan di ulen kembali agar tercampur rata. Selanjutnya adonan di masukkan ke dalam loyang lalu di dinginkan di dalam lemari pendingin pada suhu 4Β°C selama 4 jam. Lalu didiamkan selama 30 menit setelah itu dilakukan pemanggan di dalam oven pada suhu 120Β°C selama 20 menit. Setelah matang kemudian dipotong potong sesuai keinginan, pemotongan dilakukan ketika masih hangat. Setelah itu dilakukan penimbangan. Lalu dilanjutkan dengan pengamatan organoleptik dan perhitungan dengan rumus sebagai berikut : Keterangan : W bahan = Berat bahan (gram) W basis = Berat basis (gram) W bahan = % π‘π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘› 100 Γ— W basis % Produk= W produk W basis Γ— 100
  • 2. Food Processing Technology Laboratory Report, Modul II, No.5, 2018 2 Gambar 1. Diagram Pembuatan Food Bar 2. Hasil dan Pembahasan Data hasil percobaan dan dokumentasi proses pembuatan food bar dapat dilihat pada Tabel 1 dan Lampiran 1. Tabel 1. Hasil Pembuatan Food Bar No Analisa Hasil pengamatan 1. Nama Produk Food Bar 2. Basis 200 gram 3. Bahan Utama - Tepung kedelai 15% - Tepung singkong 14% - Susu full cream 25% 4. Bahan Tambahan - Margarin cair 3% - CMC 1% - Coklat sereal 15% - Sirup madu 12% - Icing sugar 15% 5. Berat Produk 151 gram 6. % Produk 75,5% 7. Organoleptik : ο‚· Warna ο‚· Rasa ο‚· Aroma ο‚· Tekstur ο‚· Kenampakan Coklat Manis Khas kedelai Kasar dan sedikit keras Tidak menarik (Rahma Sagistiva S., Kelompok E, Meja 4, 2018) Berdasarkan hasil percobaan pembuatan foodbar dengan basis 200 gram, didapatkan produk sebanyak 151 gram (75,5%) dengan sifat organoleptik meliputi warna coklat, rasa manis, aroma khas kedelai, tekstur kasar dan sedikit keras, kenampakannya tidak menarik. Fungsi perlakuan selama proses pembuatan foodbar ini adalah pencampuran dimana bertujuan untuk mencampurkan bahan satu dengan bahan yang lainnya. Pencetakan dilakukan untuk membentuk bar, pendinginan dilakukan agar foodbar menjadi sedikit keras dan kaku, lalu dilakukan pemanggangan untuk mematangkan foodbar. Pemotongan dilakukan ketika foodbar masih hangat bertujuan agar saat pemotongan tidak hancur, karena ketika telah dingin teksturnya akan semakin padat. Fungsi penggunaan margarin adalah untuk menambah nilai gizi, memberi aroma pada produk, dan juga menahan cairan dalam produk yang telah jadi. Icing sugar, dan susu full cream merupakan bahan- bahan tambahan pada pembuatan foodbar yang berfungsi untuk menambah nilai gizi produk. Foodbar merupakan pangan berklori tinggi yang dibuat dari campuran bahan pangan (blended food), diperkaya nutrisi, kemudian dibentk padat dan kompak (a food bar form). Salah satu bahan yang digunakan yaitu tepung kacang dan tepung tapioka. (Lobato et al, 2011). Pangan darurat yang ideal diberikan seharusnya mengandung gizi yang cukup, tidak hanya mengenyangkan tetapi juga mengandung kalori sesuai dengan angka kecukupan gizi yaitu 2100 kkal/hari. Menurut Zoumas dkk (2002) untuk mencapai total kalori tersebut, jumlah makronutrien yang direkomendasikan kandungan protein, lemak, dan karbohidrat berturut-turut sebesar 10-15%, 35-45%, dan 40-50%. Menurut Widjanarko (2008) food bars dibuat dari campuran bahan pangan yang diperkaya dengan nutrisi yang kemudian dibentuk menjadi bentuk padat dan kompak. Food bars lebih tahan terhadap tekanan daripada produk pangan kering karena termasuk produk pangan semi basah yang dapat diproduksi dengan cara tradisinal dan modern. Mekanisme pemanggangan meliputi terjadi perpindahan panas dan perpindahan massa secara simultan. Perpindahan panas terjadi dari sumber panas ke media pemanasan (permukaan panas dan udara panas) ke bahan yang dipanggang. Perpindahan panas yang terjadi adalah pergerakan air dari bahan ke udara dalam bentuk uap. Proses pemanggangan menyebabkan perubahan warna, tekstur, aroma dan rasa dari bahan yang dipanggang, perubahan ini sangat disukai oleh konsumen. Menyebabkan penurunan nilai gizi yaitu kerusakan Vitamin C dan Thiamin. (Fatimah, 2015). Pengaruh kadar air terhadap produk foodbar adalah berhubungan dengan daya patah dari foodbar, dimana semakin rendah kadar air maka daya patah foodbar semakin tinggi. Adanya air dalam rongga- rongga antar sel suatu bahan dapat menurunkan kemampuan sel sehingga akan menurunkan kerenyahan produk (daya patah rendah) (Nidha,2014). Critical Control Point (CCP) selama proses pengolahan foodbar adalah dimulai pada saat pencampuran, dimana harus digunakan bahan-bahan
  • 3. Food Processing Technology Laboratory Report, Modul II, No.5, 2018 3 yang naik dan menggunakan peralatan serta kebersihan harus dijaga, pencampuran dan pengadonan harus dilakukan dengan benar agar adonan tercampur merata, selanjutnya pada proses pendinginan dan pemanggangan dimana suhu dan waktu harus sangat diperhatikan agar menghasilkan foodbar yang baik dan mengurangi kemungkinan produk gagal. Proses selanjutnya adalah saat pemotongan foodbar pun harus dilakukan hatihati agar tidak patah. Snack bar merupakan salah satu makanan ringan berbentuk balok atau batang dan umumnya dikonsumsi sebagai cemilan atau kudapan. Snack bar sudah banyak dijual di pasar swalayan merupakan jenis snack sehat yang banyak mengandung energi, protein, dan serat. Klaim tinggi serat 5 gram per 100 gram (padat) atau 100mL cairan (Lobato et al, 2011). Foodbar merupakan pangan berklori tinggi yang dibuat dari campuran bahan pangan (blended food), diperkaya nutrisi, kemudian dibentk padat dan kompak (a food bar form). Salah satu bahan yang digunakan yaitu tepung kacang dan tepung tapioka (Lobato et al, 2011). Fruit bar merupakan makanan padat yang di bentuk secara kompak menyerupai bar dengan proses pengovenan atau memanggangan, Makanan ini terbuat sepenuhnya dari tepung kedelai dan buah-buahan asli yang dikeringkan (Win, 2012) . Jadi perbedaan dari foodbar, snackbar dan fruitbar terletak pada komposisi bahan pangan yang digunakan. Foodbar di buat dengan berbagai macam tepung yang kaya akan karbohidrat dan protein karena tujuannya untuk bisa memenuhi kebutuhan energi yang biasanya di dapatkan saat makan. Snack bar dibuat dengan menggabungkan berbagai macam bahan diantaranya buah kering, kacang-kacangan, dan sereal. Bahan yang digunakan tidak terlalu banyak menggunakan tepung karena pada umumnya snack bar dibuat untuk camilan atau selingan diantara waktu makan. Sedangkan fruit bar di buat dengan menggunakan buah-buahan kering lebih banyak di banding snack bar dan food bar, penggunaan tepung hanya sebagaipenambah nutrisi dan membantu membuat adonan menjadi kompak. Foodbar termasuk ke dalam Pangan darurat atau Emergency Food Product (EFP) yaitu makanan yang memiliki energi dan densitas zat gizi yang tinggi untuk korban bencana alam yang dapat dikonsumsi segera pada keadaan darurat. Penggunaan pangan darurat dapat dilakukan selama 3 sampai 7 hari dan maksimal 15 hari. Produk ini bisa digunakan pada daerah yang memiliki iklim ekstrim dari kutub utara sampai tropis Produk pangan darurat harus dapat dikonsumsi secara langsung dan cocok untuk segala usia mulai dari anak berusia 6 bulan sampai orang tua. Terdapat lima karakter dari pangan darurat, yaitu aman, rasa dapat diterima, mudah dibagikan, mudah digunakan, zat gizi lengkap . Produk pangan darurat sebaiknya berbentuk segi empat untuk efisiensi saat proses pembungkusan. Warna dari food bar tergantung dari bahan yang digunakan dan proses produksi yang digunakan (Kusumastuty, 2015). 3. Kesimpulan Berdasarkan hasil percobaan pembuatan foodbar dengan basis 200 gram, didapatkan produk sebanyak 151 gram (75,5%) dengan sifat organoleptik meliputi warna coklat, rasa manis, aroma khas kedelai, tekstur kasar dan sedikit keras, kenampakannya tidak menarik. 4. Saran Sebaiknya praktikan lebih memahami prosedur percobaan sehingga tidak terjadi kesalahan pada saat melakukan percobaan. Selain itu, dalam mengerjakan setiap proses pengolahan, praktikan harus lebih memperhatikan kebersihan bahan dan alat yang digunakan. Daftar Pustaka 1. Fatimah, Shalawatun Amaliah. 2015. Pengasapan dan Pemanggangan. <shalawatun.blogspot.co.id>. Diakses : 9 April 2018 2. Kusumastuty, Inggita. dkk. 2015. Formulasi Food Bar Tepung Bekatul dan Tepung Jagung sebagai Pangan Darurat. Indonesian Journal of Human Nutrition, Desember 2015, Vol.2 No.2 : 1 – 8. Universitas Brawijaya. 3. Lobato, et al. 2011. Snack Bar with High Soy Protein and Isoflavone Content for Use In Diets To Control Dyslipidaemia. Caixa : International Journal of Food Sciences and Nutrition 4. Nidha, Arfa. 2014. Pemanfaatan Bahan Local dalam Pembuatan Foodbars Jurnal Kajian Rasio Tapioka: Tepung Kacang hijau dan Proporsi CMC 5. Widjanarko, S,B. 2008. Pangan Darurat (Food Bars) Berenergi Tinggi Menggunakan Tepung Komposit (Tepung Gaplek, Tepung Kedelai, Tepung Terigu) dan Tepung Porang (Amorphophallus oncophyllus) atau Konjac Flour. <ww.simonbwidjanarko.wordpress.com> Diakses : 9 April 2018 6. Zoumas, B.L., dkk. 2002. High-Energy, Nutrien- Dense Emergency Relief Food Product. Food and Nutrion Board: Intitute of Medicine. National Academy Press, Washington DC
  • 4. Food Processing Technology Laboratory Report, Modul II, No.5, 2018 4 LAMPIRAN I. Dokumentasi Proses Pembuatan Foodbar Pencampuran I Pencampuran II Pencetakan Freezing, Baking Food Bar
  • 5. Food Processing Technology Laboratory Report, Modul II, No.5, 2018 5 LAMPIRAN II. Perhitungan Food Bar Basis = 200 gram ο‚· Tepung kedelai 15% 15 100 Γ— 200 = 30 π‘”π‘Ÿπ‘Žπ‘š ο‚· Tepung singkong 14% 14 100 Γ— 200 = 28 π‘”π‘Ÿπ‘Žπ‘š ο‚· CMC 1% 1 100 Γ— 200 = 2 π‘”π‘Ÿπ‘Žπ‘š ο‚· Coklat sereal 15% 15 100 Γ— 200 = 30 π‘”π‘Ÿπ‘Žπ‘š ο‚· Susu full cream 25% 25 100 Γ— 200 = 50 π‘”π‘Ÿπ‘Žπ‘š ο‚· Icing sugar 15% 15 100 Γ— 200 = 30 π‘”π‘Ÿπ‘Žπ‘š ο‚· Sirup madu 12% 12 100 Γ— 200 = 24 π‘”π‘Ÿπ‘Žπ‘š ο‚· Margarin cair 3% 3 100 Γ— 200 = 2 π‘”π‘Ÿπ‘Žπ‘š ο‚· % Produk = π‘Š.π‘π‘Ÿπ‘œπ‘‘π‘’π‘˜ π‘Š.π‘π‘Žπ‘ π‘–π‘  Γ— 100 = 151 200 Γ— 100 = 75,5%
  • 6. Food Processing Technology Laboratory Report, Modul II, No.5, 2018 6 LAMPIRAN III. SNI Produk Pangan Darurat
  • 7. Food Processing Technology Laboratory Report, Modul II, No.5, 2018 7 LAMPIRAN IV. Kuis 1. Mekanisme pembuatan bakal tahu? Kacang kedelai yang ditambahkan asam dengan pH isoelektrik akan mengalami proses penggumpalan karena protein yang terdapat pada kacang kedelai mengalami proses denaturasi yang menyebabkan kacang kedelai menggumpal dan menghasilkan curd atau bakal tahu yang apabila dilakukan proses pemanasan dan pencetakan akan menghasilkan produk tahu. 2. Fungsi STPP pada pembuatan mie instan? Yaitu digunakan sebagai pengenyal, selain itu dengan adanya gugus fosfat dapat meningkatkan porositas sehingga meningkatkan daya serap air dengan membentuk rongga pada mie. 3. Ciri-ciri tempe yang baik? ο‚· Tekstur bulatan tempe kompak dan seragam ο‚· Memiliki bau yang khas dari kedelai dan dilapisi dengan selaputΓ‚ putih dari fermentasi tempe ο‚· Tidak terlalu panas saat dipegang, jika panas berarti tempe sedang mengalami fermentasi yang berlebihan dan akan mempercepat tempe menjadi rusak/busuk ο‚· Memiliki warna yang khas seperti kedelai rebus, tidak terlalu cerah (akibat penambahan zat warna) atau terlalu suram (akan menjadi rusak) ο‚· Saat diiris tempe tidak hancur, utuh dengan warna yang baik. Tempe yang bagus saat digoreng akan menghasilkan tekstur yang halus dengan aroma yang mantap khas kedelai. 4. Apa yang dimaksud dengan pangan darurat? Pangan darurat atau Emergency Food Product (EFP) adalah makanan yang memiliki energi dan densitas zat gizi yang tinggi untuk korban bencana alam yang dapat dikonsumsi segera pada keadaan darurat. Penggunaan pangan darurat dapat dilakukan selama 3 sampai 7 hari dan maksimal 15 hari. Produk ini bisa digunakan pada daerah yang memiliki iklim ekstrim dari kutub utara sampai tropis 5. Sebutkan jenis tepung terigu berdasarkan kadar protein! ο‚· Hard Wheat (Terigu protein tinggi). Tepung terigu ini mempunyai kadar protein yang paling tinggi di antara 3 macam tepung terigu lainnya. Kandungan proteinnya mencapai 11-13%. Jenis tepung ini paling cocok digunakan dalam pembuatan roti. Tepung ini mempunyai kadar gluten yang tinggi. ο‚· Medium Wheat (Terigu protein sedang). Tepung terigu ini mempunyai kadar protein 9-10%, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan tepung terigu jenis hard wheat. Tepung ini cocok dalam pembuatan aneka cake, bolu dan kue basah lainnya. ο‚· Soft Wheat (Terigu protein rendah). Jenis tepung ini mempunyai kadar protein paling rendah yaitu sekitar 7-8%. Tepung ini cocok untuk pembuatan kue kering.