laporan hasil percobaan tentang logam alkali.
ngerjain laporan ini keteteran, soalnya bikin jam 12 malem dan besoknya harus di kumpulkan, alhasil begitu lah laporan yang bisa di buat dan eng ing eng nilainya 96, kereeenn kan, haha :D
tapi SKS (sistem kebut semalam) gak bagus d terapkan yaa, besoknya saya ngantuk deh
itu ceritaku bersama laporan praktikum kimia, apa ceritamu? :)
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui warna nyala dan sifat kelarutan logam alkali dan alkali tanah. Prosedurnya meliputi uji warna nyala dengan membakar larutan garam logam tersebut dan menguji kelarutannya dalam air.
Identifikasi senyawa organik (reaksi, m l, teori)Tillapia
Laporan praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi beberapa senyawa organik berdasarkan sifat kelarutannya dalam beberapa pelarut. Senyawa uji meliputi NaCl, alkohol, metanol, isopropil, urea, dan alkohol. Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa NaCl, alkohol, dan metanol larut dalam air, sedangkan isopropil dan urea larut dalam n-heksana. Alkohol dan urea larut sebagian dalam NaOH 10
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi kation melalui analisis kualitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk mendeteksi unsur kimia dalam larutan tidak diketahui dengan mereaksikan larutan tersebut dengan beberapa pereaksi golongan dan pereaksi spesifik. Kation-kation diklasifikasikan ke dalam 5 golongan berdasarkan sifat kimianya terhadap pereaksi tertentu seperti asam klorida dan hidrogen sulfida. Golongan I
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaAndrio Suwuh
Dokumen tersebut membahas tentang percobaan pembuatan tembaga (I) oksida dari larutan tembaga (II) sulfat dengan menggunakan campuran natrium hidroksida dan kalium tartrat. Ketika glukosa ditambahkan ke dalam larutan biru yang dihasilkan, akan terbentuk endapan merah jingga yaitu tembaga (I) oksida.
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui warna nyala dan sifat kelarutan logam alkali dan alkali tanah. Prosedurnya meliputi uji warna nyala dengan membakar larutan garam logam tersebut dan menguji kelarutannya dalam air.
Identifikasi senyawa organik (reaksi, m l, teori)Tillapia
Laporan praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi beberapa senyawa organik berdasarkan sifat kelarutannya dalam beberapa pelarut. Senyawa uji meliputi NaCl, alkohol, metanol, isopropil, urea, dan alkohol. Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa NaCl, alkohol, dan metanol larut dalam air, sedangkan isopropil dan urea larut dalam n-heksana. Alkohol dan urea larut sebagian dalam NaOH 10
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi kation melalui analisis kualitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk mendeteksi unsur kimia dalam larutan tidak diketahui dengan mereaksikan larutan tersebut dengan beberapa pereaksi golongan dan pereaksi spesifik. Kation-kation diklasifikasikan ke dalam 5 golongan berdasarkan sifat kimianya terhadap pereaksi tertentu seperti asam klorida dan hidrogen sulfida. Golongan I
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaAndrio Suwuh
Dokumen tersebut membahas tentang percobaan pembuatan tembaga (I) oksida dari larutan tembaga (II) sulfat dengan menggunakan campuran natrium hidroksida dan kalium tartrat. Ketika glukosa ditambahkan ke dalam larutan biru yang dihasilkan, akan terbentuk endapan merah jingga yaitu tembaga (I) oksida.
Laporan praktikum kromatografi kertas ini menjelaskan proses pemisahan komponen dalam campuran menggunakan kertas sebagai fase diam dan air sebagai fase bergerak. Hasilnya menunjukkan bahwa warna yang lebih gelap terdiri dari lebih banyak komponen dibandingkan warna yang lebih terang. Tujuannya adalah untuk mempelajari kromatografi dan mengidentifikasi komponen dalam campuran.
Titrasi permanganometri digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan sampel dengan mengoksidasi zat tersebut menggunakan larutan kalium permanganat. Prinsipnya adalah reaksi redoks antara ion permanganat dengan bahan baku tertentu dalam suasana asam. Titrasi dilakukan dengan menambahkan larutan KMnO4 secara bertahap hingga terjadi perubahan warna, menunjukkan titik akhir reaksi.
Makalah ini membahas tentang pengenalan alat-alat laboratorium kimia dasar yang digunakan pada praktikum. Dibahas mengenai berbagai jenis alat seperti gelas kimia, erlenmeyer, pipet, buret, tabung reaksi beserta fungsi dan cara penggunaannya. Dilakukan pengamatan terhadap beberapa alat untuk memahami fungsi dan metode penggunaannya seperti gelas kimia, kawat kasa, dan gelas ukur.
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)Ahmad Dzikrullah
Laporan praktikum kimia dasar II ini membahas reaksi asam basa pada asam poliprotik. Percobaan dilakukan untuk mengenal ion karbonat dan bikarbonat dalam larutan serta menentukan kadarnya. Metode yang digunakan adalah titrasi asidimetri dengan indikator fenolftalein dan metil orange.
Praktikum ini bertujuan untuk membuat model molekul senyawa organik dan menggambarkannya dalam tiga dimensi untuk memberikan pemahaman tentang struktur dan isomer senyawa tersebut. Praktikum ini melibatkan pengamatan struktur berbagai senyawa hidrokarbon seperti alkana, alkena, alkuna, dan sikloalkana menggunakan molimod."
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prosedur pemisahan dan identifikasi kation golongan I (Ag+, Hg2+, Pb2+) dari campuran. Kation-kation tersebut diendapkan terlebih dahulu menggunakan asam klorida encer menjadi garam-garamnya. PbCl2 kemudian dipisahkan dengan air panas, sedangkan AgCl dan Hg2Cl2 dipisahkan dengan penambahan amonia menjadi kompleks senyawa. Berdasarkan hasil uji dengan
1. Percobaan membuat dan mengukur pH tiga jenis larutan buffer: sitrat, fosfat, dan borat-NaOH.
2. Hasilnya menunjukkan pH larutan buffer sitrat berkisar antara 2-5, fosfat antara 6-8, dan borat-NaOH antara 9-10.
3. pH terukur mendekati pH teoritis pada literatur, menunjukkan buffer berfungsi menstabilkan pH.
Identifikasi anion-anion (CO3-2, HCO3-, S2O3-2) dilakukan dengan mereaksikan larutan natrium karbonat, natrium bikarbonat, dan natrium tiosulfat dengan berbagai zat kimia. Hasilnya berupa endapan berwarna putih, kuning, coklat, atau tidak terjadi reaksi yang membedakan ketiga anion tersebut.
1. Kelompok 5 melakukan percobaan untuk menguji hukum kekekalan massa dan hubungan antara unsur-unsur dalam senyawa kimia. Mereka mengukur massa sebelum dan sesudah reaksi serta mengamati hasil reaksi berbagai larutan.
2. Dari hasilnya, ditemukan bahwa massa zat sebelum dan sesudah reaksi tetap, membuktikan kebenaran hukum kekekalan massa. Jumlah mol zat yang bereak
Titrasi pengendapan dengan metode Mohr digunakan untuk menentukan kadar NaCl dalam garam dapur. Titrasi dilakukan dengan mereaksikan larutan NaCl dengan larutan AgNO3 standar serta menggunakan indikator K2CrO4. Kadar NaCl yang diperoleh adalah 58,5%.
Laporan mingguan praktikum kimia dasar tentang reaksi-reaksi kimia yang dilakukan di laboratorium. Berisi hasil pengamatan 20 reaksi kimia yang meliputi perubahan warna, timbulnya endapan, dan gas. Reaksi-reaksi tersebut digunakan untuk mempelajari sifat zat dan mencari rumus senyawa.
Tiga kalimat ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
Laporan mingguan praktikum destilasi menjelaskan proses pemisahan campuran Nutrisari menjadi destilat murni dengan volume lebih besar melalui pemanasan dan pendinginan berdasarkan perbedaan titik didih zat. Hasil destilasi memberikan destilat bening dari larutan Nutrisari awal berwarna kuning.
Peluang Pelemparan Dua Uang Logam, Dadu dan Pengambilan Kartu BridgeArning Susilawati
Laporan ini memberikan ringkasan singkat tentang percobaan peluang yang dilakukan dengan media dua uang logam, satu dadu, dua dadu, dan kartu bridge. Percobaan dilakukan sebanyak 10, 50, dan 100 kali untuk mengetahui peluang terjadinya berbagai kejadian. Hasil percobaan kemudian dibandingkan dengan teori peluang untuk menguji kebenarannya.
Laporan praktikum kromatografi kertas ini menjelaskan proses pemisahan komponen dalam campuran menggunakan kertas sebagai fase diam dan air sebagai fase bergerak. Hasilnya menunjukkan bahwa warna yang lebih gelap terdiri dari lebih banyak komponen dibandingkan warna yang lebih terang. Tujuannya adalah untuk mempelajari kromatografi dan mengidentifikasi komponen dalam campuran.
Titrasi permanganometri digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan sampel dengan mengoksidasi zat tersebut menggunakan larutan kalium permanganat. Prinsipnya adalah reaksi redoks antara ion permanganat dengan bahan baku tertentu dalam suasana asam. Titrasi dilakukan dengan menambahkan larutan KMnO4 secara bertahap hingga terjadi perubahan warna, menunjukkan titik akhir reaksi.
Makalah ini membahas tentang pengenalan alat-alat laboratorium kimia dasar yang digunakan pada praktikum. Dibahas mengenai berbagai jenis alat seperti gelas kimia, erlenmeyer, pipet, buret, tabung reaksi beserta fungsi dan cara penggunaannya. Dilakukan pengamatan terhadap beberapa alat untuk memahami fungsi dan metode penggunaannya seperti gelas kimia, kawat kasa, dan gelas ukur.
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)Ahmad Dzikrullah
Laporan praktikum kimia dasar II ini membahas reaksi asam basa pada asam poliprotik. Percobaan dilakukan untuk mengenal ion karbonat dan bikarbonat dalam larutan serta menentukan kadarnya. Metode yang digunakan adalah titrasi asidimetri dengan indikator fenolftalein dan metil orange.
Praktikum ini bertujuan untuk membuat model molekul senyawa organik dan menggambarkannya dalam tiga dimensi untuk memberikan pemahaman tentang struktur dan isomer senyawa tersebut. Praktikum ini melibatkan pengamatan struktur berbagai senyawa hidrokarbon seperti alkana, alkena, alkuna, dan sikloalkana menggunakan molimod."
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prosedur pemisahan dan identifikasi kation golongan I (Ag+, Hg2+, Pb2+) dari campuran. Kation-kation tersebut diendapkan terlebih dahulu menggunakan asam klorida encer menjadi garam-garamnya. PbCl2 kemudian dipisahkan dengan air panas, sedangkan AgCl dan Hg2Cl2 dipisahkan dengan penambahan amonia menjadi kompleks senyawa. Berdasarkan hasil uji dengan
1. Percobaan membuat dan mengukur pH tiga jenis larutan buffer: sitrat, fosfat, dan borat-NaOH.
2. Hasilnya menunjukkan pH larutan buffer sitrat berkisar antara 2-5, fosfat antara 6-8, dan borat-NaOH antara 9-10.
3. pH terukur mendekati pH teoritis pada literatur, menunjukkan buffer berfungsi menstabilkan pH.
Identifikasi anion-anion (CO3-2, HCO3-, S2O3-2) dilakukan dengan mereaksikan larutan natrium karbonat, natrium bikarbonat, dan natrium tiosulfat dengan berbagai zat kimia. Hasilnya berupa endapan berwarna putih, kuning, coklat, atau tidak terjadi reaksi yang membedakan ketiga anion tersebut.
1. Kelompok 5 melakukan percobaan untuk menguji hukum kekekalan massa dan hubungan antara unsur-unsur dalam senyawa kimia. Mereka mengukur massa sebelum dan sesudah reaksi serta mengamati hasil reaksi berbagai larutan.
2. Dari hasilnya, ditemukan bahwa massa zat sebelum dan sesudah reaksi tetap, membuktikan kebenaran hukum kekekalan massa. Jumlah mol zat yang bereak
Titrasi pengendapan dengan metode Mohr digunakan untuk menentukan kadar NaCl dalam garam dapur. Titrasi dilakukan dengan mereaksikan larutan NaCl dengan larutan AgNO3 standar serta menggunakan indikator K2CrO4. Kadar NaCl yang diperoleh adalah 58,5%.
Laporan mingguan praktikum kimia dasar tentang reaksi-reaksi kimia yang dilakukan di laboratorium. Berisi hasil pengamatan 20 reaksi kimia yang meliputi perubahan warna, timbulnya endapan, dan gas. Reaksi-reaksi tersebut digunakan untuk mempelajari sifat zat dan mencari rumus senyawa.
Tiga kalimat ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
Laporan mingguan praktikum destilasi menjelaskan proses pemisahan campuran Nutrisari menjadi destilat murni dengan volume lebih besar melalui pemanasan dan pendinginan berdasarkan perbedaan titik didih zat. Hasil destilasi memberikan destilat bening dari larutan Nutrisari awal berwarna kuning.
Peluang Pelemparan Dua Uang Logam, Dadu dan Pengambilan Kartu BridgeArning Susilawati
Laporan ini memberikan ringkasan singkat tentang percobaan peluang yang dilakukan dengan media dua uang logam, satu dadu, dua dadu, dan kartu bridge. Percobaan dilakukan sebanyak 10, 50, dan 100 kali untuk mengetahui peluang terjadinya berbagai kejadian. Hasil percobaan kemudian dibandingkan dengan teori peluang untuk menguji kebenarannya.
Dokumen tersebut membahas tentang logam alkali tanah, termasuk sifat fisik dan kimia dari enam logam alkali tanah (berilium, magnesium, kalsium, stronsium, barium, dan radium). Logam-logam tersebut memiliki sifat yang mirip seperti mudah melepaskan elektron dan membentuk ikatan ionik, namun juga memiliki perbedaan seperti titik leleh dan didih serta jari-jari atom dan ion yang bertambah besar dari atas ke b
Eksperimen ini bertujuan untuk menentukan perubahan entalpi pembakaran (ΔHC) naftalen menggunakan kalorimeter bom. Perubahan entalpi diukur dengan membakar sampel di dalam kalorimeter yang berisi air, dan mengukur kenaikan suhu air. Kenaikan suhu ini digunakan untuk menghitung jumlah kalor yang diserap air dan kalorimeter. ΔHC naftalen dihitung dengan menggunakan persamaan kesetimbangan kalor yang melibatkan kalor re
Mengetahui sifat-sifat larutan garam yang terhidrolisis
yang terdiri dari dasar teori yang interaktif mudah dipahami, alar, bahan dan langkah kerja. hasil pengamatan berupa Identifikasi sifat, reaksi, serta pengukuran pH larutan.
pembahasan umum dan khusus
Identifikasi Asam Basa Dengan Indikator AlamiWahid Ardani
Makalah ini membahas tentang identifikasi larutan asam basa menggunakan indikator alami. Tujuannya adalah untuk mengetahui perubahan warna pada berbagai jenis indikator alami ketika dicampur dengan larutan asam atau basa. Hasil studi pustaka menunjukkan bahwa ekstrak bunga sepatu dan kunyit merupakan indikator alami yang baik karena perubahan warnanya sangat kontras.
Bahasa pemrograman digunakan untuk menerjemahkan perintah pengguna menjadi instruksi yang dimengerti komputer, dengan aturan tata bahasa dan perintah khusus. Terdapat berbagai jenis bahasa pemrograman berdasarkan tujuan dan notasi seperti tingkat rendah dan tingkat tinggi. Algoritma adalah urutan langkah logis untuk menyelesaikan masalah secara sistematis dengan menggunakan variabel dan struktur tertentu.
Unsur-unsur periode ketiga meliputi Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl, dan Ar yang memiliki sifat yang berbeda-beda. Sifat-sifat seperti jumlah elektron valensi, afinitas elektron, dan keelektronegatifan meningkat dari kiri ke kanan, sedangkan jari-jari atom dan daya pereduksi menurun. Unsur-unsur ini memiliki berbagai kegunaan penting dalam industri dan kehidupan sehari-hari.
Unsur-unsur periode ketiga meliputi Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl, dan Ar yang memiliki sifat yang berbeda-beda. Sifat-sifat seperti jumlah elektron valensi, afinitas elektron, dan keelektronegatifan meningkat dari kiri ke kanan, sedangkan jari-jari atom dan daya pereduksi menurun. Unsur-unsur ini memiliki berbagai kegunaan penting dalam industri dan kehidupan sehari-hari.
Logam alkali tanah meliputi berilium, magnesium, kalsium, stronsium, barium dan radium. Logam-logam ini membentuk basa dan memiliki sifat-sifat fisik dan kimia yang mirip satu sama lain meskipun lebih lemah dibandingkan logam alkali. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui warna nyala dan kelarutan logam alkali tanah dalam berbagai pereaksi.
Dokumen tersebut membahas tentang korosi pada logam besi. Faktor-faktor yang
mempengaruhi korosi dijelaskan seperti pengaruh udara dan lingkungan sekitar. Logam-
logam seperti tembaga dan seng dapat melindungi besi dari korosi, sementara pH larutan
juga berpengaruh terhadap laju korosi. Hipotesis yang diajukan terkait faktor-faktor yang
mempengaruhi korosi besi dan logam pen
Makalah ini membahas tentang unsur-unsur periode ketiga dalam tabel periodik yaitu Natrium (Na), Magnesium (Mg), Aluminium (Al), Silikon (Si), Fosfor (P), Belerang (S), Klor (Cl), dan Argon (Ar). Unsur-unsur ini memiliki sifat kimia dan fisika yang bervariasi seiring bertambahnya nomor atomnya dari kiri ke kanan pada periode ketiga.
Dokumen tersebut berisi soal ujian akhir semester mata pelajaran IPA kelas IX SMP Negeri 2 Amlapura yang mencakup materi-materi kemagnetan, sistem tata surya, bumi dan lingkungan. Soal-soal terdiri dari lima bab yang mencakup pengertian, proses, penerapan, dan hubungan antar konsep.
Makalah ini membahas tentang tabel periodik yang mencakup pengertian, perkembangan, penggolongan unsur-unsur, keragaman sifat fisika dan kimia seperti energi ionisasi dan afinitas elektron pada unsur-unsur golongan utama. Tujuan makalah ini adalah untuk memahami konsep dasar tabel periodik.
Unsur alkali dan alkali tanah memiliki sifat kimia yang mirip seperti mudah bereaksi dengan air dan oksigen untuk membentuk basa. Makalah ini membahas tentang unsur-unsur alkali dan alkali tanah, kelimpahan, sifat fisika dan kimia, senyawa penting, cara memperoleh dan pengolahan, serta kegunaan dan dampaknya.
Spektroskopi Serapan Atom (AAS) adalah metode analisis yang menggunakan prinsip serapan cahaya oleh atom logam pada panjang gelombang tertentu untuk menentukan konsentrasi logam dalam sampel. AAS memiliki kelebihan dapat menganalisis konsentrasi logam berat dalam sampel secara akurat dan pada kadar rendah. Komponen utama AAS adalah unit atomisasi, sumber radiasi berupa lampu katoda berongga, dan sistem pen
Metalurgi adalah proses pengolahan bahan alam menjadi logam dan pengolahan lebih lanjut menjadi logam dengan sifat yang diinginkan. Termasuk unsur metalurgi utama seperti besi, emas, tembaga, dan aluminium. Sejarah metalurgi dimulai dengan pengolahan bijih menjadi logam, peleburan, dan pemurnian menggunakan proses seperti elektrolisis dan destilasi.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
1. LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
“SIFAT ALKALI DAN ALKALI TANAH”
DAN “SIFAT UNSUR PERIODE KETIGA”
Kelas : XII IPA 7
1. Aprianti Resti Saputri
2. Elma Meira
3. Erna Utami Sudrajat
4. Gita Marlusianti
5. Sarah Fadhilah
6. Sri Hayati
SMA Negeri 1 Banjar
Jl. KH. Mustofa 1, Kota Banjar 46311 Telp/Fax (0265) 741192
Jawa Barat - Indonesia
E-mail: sman.sa.bjr.@gmail.com Web: www.sman1banjar.sch.id
2. 2 | L a p o r a n P r a k t i k u m K i m i a
Kata Pengatar
Segala puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, shalawat serta
salam kami curahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga Laporan Praktikum dalam
bentuk makalah ini dapat di selesaikan dengan baik, tak lupa kami ucapkan terima kasih
kepada Ibu Teni Suarmini,S.Pd yang telah membimbing kami dalam membuat laporan
praktikum ini. Makalah ini merupakan panduan bagi para siswa, untuk belajar dan
mempelajari lebih lanjut tentang sifat alkali dan alkali tanah serta sifat unsur peiode ketiga
dan senyawa-senyawanya.
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu siswa dalam mengetahui
tentang sifat alkali dan alkali tanah serta sifat unsur peiode ketiga dan senyawa-
senyawanya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan senantiasa menjadi sahabat dalam
belajar untuk meraih prestasi yang gemilang. Kritik dan saran dari Bapak/Ibu dan juga
teman-teman tetap kami harapkan guna perbaikan dan penyempurnaan untuk belajar ke
depan.
Banjar, November 2013
Penyusun
3. 3 | L a p o r a n P r a k t i k u m K i m i a
Daftar Isi
Judul..................................................................................................................... 1
Kata Pengantar..................................................................................................... 2
Daftar Isi.............................................................................................................. 3
Bab I (Pendahuluan)
1.1 Latar Belakang.................................................................................... 4
1.2 Tujuan................................................................................................. 4
1.3 Dasar Teori
1.3.1 Logam Alkali dan Alkali Tanah................................................ 4
1.3.2 Unsur Periode Ketiga ................................................................ 5
Bab II (Metode Praktikum)
2.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan......................................................... 6
2.2 Alat dan Bahan
2.2.1 Alat............................................................................................ 6
2.2.2 Bahan......................................................................................... 6
2.3 Langkah Kerja
2.3.1 Logam Alkali dan Alkali Tanah................................................ 7
2.3.2 Unsur Periode Ketiga ................................................................ 7
Bab III (Hasil Pengamatan)
3.1 Tabel Hasil Pengamatan...................................................................... 8
3.2 Analisis Hasil Pengamatan
3.2.1 Logam Alkali dan Alkali Tanah................................................ 8
3.2.2 Unsur Periode Ketiga ................................................................ 8
Bab IV (Pembahasan)
4.1 Logam Alkali dan Alkali Tanah ......................................................... 10
4.2 Unsur Periode Ketiga.......................................................................... 10
Bab V (Kesimpulan)
5.1 Logam Alkali dan Alkali Tanah ......................................................... 12
5.2 Unsur Periode Ketiga.......................................................................... 12
Daftar Pustaka..................................................................................................... 13
Lampiran.............................................................................................................. 14
4. 4 | L a p o r a n P r a k t i k u m K i m i a
Bab I
(Pendahuluan)
1.1 Latar Belakang
Percobaan ini dilatarbelakangi oleh standar kompetensi siswa, dimana siswa
mampu menyelidiki bagaimana terbentuknya spektrum emisi suatu unsur dan
penyebabnya, serta mengenal sifat logam alkali dan alakali tanah juga sifat unsur
periode ketiga, dengan adanya percobaan ini siswa menjadi mengetahui sifat-sifat
unsur.
1.2 Tujuan
- Mengenal warna nyala logam alkali dan alkali tanah
- Menyelidiki sifat-sifat unsur periode ketiga dan senyawa-senyawanya
1.3 Dasar Teori
1.3.1 Logam Alkali dan Alkali Tanah
Ciri khas dari logam alkali dan alkali tanah adalah reaktifitasnya
yang besar dan umumnya dapat larut dalam air membentuk basa kuat.
Logam alkali dan alkali tanah yang khas dalam api.
Logam alkali adalah unsur-unsur golongan IA (kecuali hidrogen),
yaitu litium, natrium, kalium, rubidium, sesium, dan fransium. Kata alkali
berasal dari bahasa Arab yang berarti abu. Air abu bersifat basa. Oleh
karena logam-logam golongan IA membentuk basa-basa kuat yang larut air,
maka disebut logam alkali.
Salah satu ciri khas dari suatu unsur ialah spectrum emisinya. Unsur
yang tereksitasi, karena pemanasan ataupun sebab lainnya, memancarkan
radiasi elektromagnetik yang disebut spectrum emisi. Spektrum emisi
teramati sebagai pancaran cahaya dengan warna tertentu, tetapi
sesungguhnya spectrum itu terdiri atas beberapa garis warna (panjang
gelombang) yang khas bagi setiap unsur. Dari keunikannya, spectrum emisi
dapat digunakan untuk mengenali suatu unsur.
Logam alkali tanah meliputi berilium, magnesium, kalsium,
stronsium, barium, dan radium. Dalam tabel periodik, keenam unsur itu
terletak pada golongan IIA. Logam alkali tanah juga membentuk basa,
5. 5 | L a p o r a n P r a k t i k u m K i m i a
tetapi lebih lemah dari logam alkali. Berbeda dengan golongan IA, senyawa
dari logam golongan IIA banyak yang sukar larut dalam air. Unsur-unsur
golongan IIA umumnya ditemukan dalam tanah berupa senyawa tak larut.
Oleh karena itu, unsur-unsur golongan IIA disebut logam alkali tanah
(alkaline earth metal).
1.3.2 Unsur Periode Ketiga
Unsur-unsur periode ketiga pada sistem periodik unsur terdiri dari :
natrium, magnesium, aluminium, silikon, fosfor, belerang, klorin dan argon.
Konfigurasi elektron unsur periode ketiga berakhir pada kulit atom ketiga.
Unsur-unsur periode ketiga mempunyai sifat-sifat yang berbeda dengan
unsur lain.
Unsur – unsur periode ketiga dari kiri ke kanan memiliki jari – jari
atom yang makin kecil. Meskipun sama – sama terdiri atas tiga lapis kulit,
jumlah proton dan jumlah elektron dalam masing – masing atom makin ke
kanan makin banyak. Hal itu menyebabkan gaya tarik inti atom terhadap
elektron – elektron makin kuat, sehingga elektron – elektron tertarik lebih
dekat kearah inti atom.
Harga keelektronegatifan unsur – unsur periode ketiga “ makin ke
kanan makin besar “. Artinya, makin ke kanan kemampuan atom untuk
menarik elektron dari atom lain ( demi memenuhi kaidah oktet ) makin
bertambah. Harga keelekrtonegatifan terbesar dalam periode ketiga dimiliki
oleh klorin. Adapun argon tidak memiliki keelektronegatifan dalam struktur
elektronnya sudah stabil.
Dengan jari – jari atom yang makin kecil ( makin kuatnya gaya tarik
inti atom ), unsur – unsur periode ketiga dari kiri ke kanan pada umumnya
memiliki energi ionisasi yang makin besar.
Sesuai dengan pola umum sistem periodik bahwa dari kiri ke kanan
sifat logam makin berkurang, maka unsur – unsur periode ketiga dapat di
kelompokkan menjadi :
1. Unsur – unsur logam, yaitu Na, Mg, dan Al;
2. Unsur – unsur semilogam, yaitu Si; dan
3. Unsur – unsur bukan logam, yaitu P, S, Cl, Ar.
6. 6 | L a p o r a n P r a k t i k u m K i m i a
Bab II
(Metode Praktikum)
2.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Praktikum ini dilaksanakan di laboratorium kimia SMA Negeri 1 Banjar
pada hari Selasa tanggal 26 November 2013 pada pukul 08.30 s.d 10.00 WIB.
2.2 Alat dan Bahan
2.2.1 Alat :
Logam Alkali dan Alkali Tanah Unsur Periode Ketiga
- Pembakar spirtus
- Kawat nikrom
- Kaca arloji
- Tabung reaksi dan rak tabung
reaksi
- Kaca arloji
- Pisau
- Cawan porselin
- Tabung reaksi dan rak tabung
reaksi
- Labu Erlenmeyer
- Pinset/penjepit
- Alat pembakar
- Pipet tetes
- Spatula
2.2.2 Bahan :
Logam Alkali dan Alkali Tanah Unsur Periode Ketiga
- Garam NaCl
- Garam KCl
- Garam CaCl2
- Garam SrCl2
- Garam BaCl2
- Aquadest
- Logam Na
- Lempeng Mg dan Al
- Belerang Kristal dan serbuk
- Larutan ammonia 2 M
- Larutan H2SO4 1 M
- Larutan Al2(SO4)3 0,1 M
- Larutan NaOH 2 M
- Indikator phenolphthalein
- Air suling
7. 7 | L a p o r a n P r a k t i k u m K i m i a
2.3 Langkah Kerja
2.3.1 Logam Alkali dan Alkali Tanah
a. Siapkan garam yang akan diuji warna nyalanya pada kaca arloji yang
berbeda
b. Nyalakan pembakar spirtus
c. Celupkan ujung kawat pada air kemudian pada garam, bakar pada nyala
api
d. Catat warna yang teramati
e. Pastikan garam terbakar habis atau bersihkan kawat sebelum menguji
garam yang lain
2.3.2 Unsur Periode Ketiga
a. Reaksi dengan air
1. Potong logam natrium dengan pisau secukupnya. Reaksikan dengan
air yang sudah ditetesi indikator Phenolphtalein . Amati reaksi yang
terjadi.
2. Ulangi percobaan tersebut untuk unsur-unsur Mg, Al, dan S.
b. Reaksi oksida magnesium dan oksida belerang dengan air
1. Bakarlah sepotong pita magnesium dan masukkan abunya ke dalam
cawan porselen yang berisi air.Uji larutannya dengan kertas lakmus.
2. Bakarlah sedikit serbuk belerang dalam sendok bakar dan segera
masukkan ke dalam labu Erlenmeyer yang telah berisi air. Amati
apa yang terjadi!
c. Reaksi alumunium hidroksida dengan asam dan basa
1. Reaksikan sedikit larutan Al2(SO4)3 0,1 M dengan larutan ammonia
2 M tetes demi tetes sampai terjadi endapan. Bagi endapan ke dalam
2 tabung reaksi.
2. Tambahkan larutan H2SO4 1 M tetes demi tetes ke dalam tabung
reaksi pertama. Amati hasilnya!
3. Tambahkan larutan NaOH 2 M tetes demi tetes ke dalam tabung ke
dalam reaksi kedua. Amati hasilnya!
8. 8 | L a p o r a n P r a k t i k u m K i m i a
Bab III
(Hasil Pengamatan)
3.1 Tabel Pengamatan
No. Garam Warna Nyala Logam
1. NaCl Kuning Logam Alkali
2. KCl Ungu Logam Alkali
3. CaCl2 Merah Logam Alkali Tanah
4. SrCl2 Merah tua Logam Alkali Tanah
5. BaCl2 Hijau Logam Alkali
3.2 Analisis Hasil Pengamatan
3.2.1 Logam Alkali dan Alkali Tanah
Pada saat garam NaCl pada kawat nikrom di bakar pada nyala api
spirtus warna nyala api yang dihasilkan menjadi kuning. Pada saat garam
KCl pada kawat nikrom di bakar pada nyala api spirtus warna nyala api
yang dihasilkan menjadi ungu. Pada saat garam CaCl2 pada kawat nikrom
di bakar pada nyala api spirtus warna nyala api yang dihasilkan menjadi
merah. Pada saat garam SrCl2 pada kawat nikrom di bakar pada nyala api
spirtus warna nyala api yang dihasilkan menjadi merah tua. Pada saat garam
BaCl2 pada kawat nikrom di bakar pada nyala api spirtus warna nyala api
yang dihasilkan menjadi hijau. Itu menunjukan bahwa setiap unsur
memiliki sifat yang berbeda, dilihat dari spektrum emisinya yang berbeda
pula.
3.2.2 Unsur Periode Ketiga
a. Reaksi dengan air
Na(s) + H2O(l) NaOH(aq) + H2(g)
(Larutan berwarna ungu, terbentuk gelembung gas H2,Natrium bereaksi
hebat hingga muncul percikan api yang berbahaya)
Mg(s) + H2O(l)
(Tidak bereaksi apa-apa)
9. 9 | L a p o r a n P r a k t i k u m K i m i a
Al(s) + H2O(l)
(Tidak bereaksi apa-apa)
S(s)+H2O(l)
(Belerang tidak larut dalam air)
b. Reaksi oksida magnesium dan oksida belerang dengan air
MgO(s) + H2O Mg(OH)2
(Bereaksi lambat, larutan berubah warna menjadi merah muda
transparan)
SO2(g) + H2O
(Tidak bereaksi apa-apa)
c. Reaksi alumunium hidroksida dengan asam dan basa
Al(OH)3(s) + H2SO4(aq) Al2(SO4)3 (aq) + H2O (l)
(Endapan hilang, larutan kembali netral, reaksi berlangsung lambat)
Al(OH)3(s) + NaOH(aq) Al3+
(aq) + Na+
(aq) + 2H2O(l)
(Endapan hilang, larutan kembali netral, reaksi berlangsung cepat)
*kedua senyawa diatas merupakan senyawa ampoter yang dapat bersifat
asam atau basa.
10. 10 | L a p o r a n P r a k t i k u m K i m i a
Bab IV
(Pembahasan)
4.1 Logam Alkali dan Alkali Tanah
Warna nyala dihasilkan dari pergerakan elektron dalam ion-ion logam yang
terdapat dalam senyawa. Sebgai contoh, sebuah ion natrium dalam keadaan tidak
tereksitasi memiliki struktur 1s2 2s2 2p6 , jika dipanaskan, elektron-elektron akan
mendapatkan energy dan bias berpindah ke orbital kosong manapun pada level
yang lebih tinggi – sebagai contoh, berpindah ke orbital 7s atau 6p atau 4d atau
yang lainnya, tergantung pada berapa banyak energi yang diserap oleh elektron
tertentu dari nyala.
Karena sekarang elektron-elektron berada pada level yang lebih tinggi dan
lebih tidak stabil dari segi energy, maka elektron-elektron cenderung turun kembali
ke level dimana sebelumnya mereka berada – tapi tidak harus sekaligus. Sebuah
elektron yang telah tereksitasi dari level 2p ke sebuah orbital pada level 7misalnya,
bisa turun kembali ke level 2p sekaligus.Perpindahan ini akan melepaskan
sejumlah energi yang dapat dilihatsebagai cahaya dengan warna tertentu. Akan
tetapi, elektron tersebut bisa turunsampai dua tingkat (atau lebih) dari tingkat
sebelumnya. Misalnya pada awalnyadi level 5 kemudian turun sampai ke level 2.
Masing-masing perpindahan elektron ini melibatkan sejumlah energy
tertentu yang dilepaskan sebagai energi cahaya, dan masing-masing memiliki
warna tertentu. Sebagai akibat dari semua perpindahan elektron ini, sebuah
spektrum garis yang berwarna akan dihasilkan. Warna yang dilihat adalah
kombinasi dari semua warna individual. Besarnya lompatan/perpindahan elektron
dari segi energi, bervariasi dari satu ion logam ke ion logam lainnya. Ini berarti
bahwa setiap logam yang berbeda akan memiliki pola garis-garis spektra yang
berbeda, sehingga warna nyala yang berbeda pula.
4.2 Unsur Periode Ketiga
Tuliskan persamaan reaksi:
1. Reaksi dengan air
2 Na + 2 H2O 2 NaOH + H2
11. 11 | L a p o r a n P r a k t i k u m K i m i a
Mg + 2 H2O
Al + H2O
S + H2O
2. Reaksi oksida magnesium dan oksida belerang dengan air
MgO + H2O Mg(OH)2
SO2 + H2O
3. Reaksi alumunium hidroksida dengan asam dan basa
2 Al(OH)3 + 3 H2SO4 Al2(SO4)3 + 6 H2O
Al(OH)3 + NaOH Al3+ + Na+ + 2H2O
*kedua senyawa diatas merupakan senyawa ampoter yang dapat bersifat asam
atau basa.
12. 12 | L a p o r a n P r a k t i k u m K i m i a
Bab V
(Kesimpulan)
5.1 Logam Alkali dan Alkali Tanah
Dari hasil praktikum serta pembahasan yang sudah diuraikan sebelumnya,
dapat kami tarik kesimpulan bahwa, nyala logam alkali maupun alkali tanah
berbeda-beda, dilihat dari pergerakan elektron yang dialami oleh setiap unsur
berbeda-beda.
Setiap unsur logam alkali memiliki spektrum emisi yang berbeda, sehingga
pada saat unsur tersebut dieksitasi dengan cara dipanaskan, maka akan muncul
warna nyala yang berbeda setiap unsurnya. Warna nyala tersebut digunakan juga
sebagai sifat untuk mengenali suatu unsur logam alkali dan alkali tanah.
Warna nyala tersebut dalam bidang industri juga banyak yang di
manfaatkan, misalnya warna merah pada kembang api diperoleh dari senyawa
stronsium, dsb.
5.2 Unsur Periode Ketiga
Unsur periode ketiga paling reaktif adalah natrium,Mg,Al dan S. Sifat-sifat
unsur periode ketiga berubah secara beraturan. Dari kiri ke kanan:
Jari-jari atom berkurang
Energy ionisasi cenderung bertambah
Sifat logam berkurang, sifat nonlogam bertambah
Daya reduksi berkurang, data oksidasi bertambah
Sifat basa berkurang, sifat asam bertambah
13. 13 | L a p o r a n P r a k t i k u m K i m i a
Daftar Pustaka
Purba, Michael, 2006, KIMIA 3A untuk SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga
Purba, Michael, Sunardi, 2012, KIMIA 3A untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta :
Erlangga
Utami, Budi, dkk, 2007, KIMIA untuk SMA/MA Kelas XII. Surakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
http://www.google.com
http://www.slideshare.net/RennJr/laporan-praktikum-kimiawarna-nyala
14. 14 | L a p o r a n P r a k t i k u m K i m i a
Lampiran
A. Praktikum Logam Alkali dan Alkali Tanah
Alat Praktikum
Langkah Kerja
B. Praktikum Unsur Periode Ketiga
Na + H2O NaOH + H2
15. 15 | L a p o r a n P r a k t i k u m K i m i a
Mg + H2O Pita Magnesium di Bakar MgO + H2O Mg(OH)2
Belerang Tidak Larut Dalam Air
Al2(SO4)3 + NH3 Al(OH)3