Kimia Unsur Golongan Alkali "Sifat,Kelimpahan ,Kegunaan dan prosesPembuatan"Eva Rahma Indriyani
Β
Dokumen ini membahas sifat-sifat dan kegunaan logam golongan alkali seperti litium, natrium, dan kalium. Logam-logam ini bereaksi dengan air dan oksigen untuk membentuk basa dan oksida. Natrium digunakan dalam industri sabun dan kaca, sementara kalium digunakan sebagai pupuk dan bahan peledak. Litium, natrium, dan kalium diproduksi melalui proses elektrolisis garam-garam mereka.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang logam alkali, termasuk definisi, konfigurasi elektron, sifat fisika dan kimia, reaksi khas, warna nyala, pembuatan, dan kegunaan logam alkali dan senyawanya. Logam alkali terdiri dari litium, natrium, kalium, rubidium, sesium, dan fransium, yang semuanya memiliki 1 elektron valensi dan mudah melepaskan elektron untuk membentuk ion positif. Natrium hidroksida, natrium k
Biologi 12 laporan praktikum pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhanNisa 'Icha' El
Β
Laporan Praktikum Biologi Kelas 12 Bab Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan dengan Menggunakan Kecambah
Halogen berasal dari kata halos=garam , genes= pembentuk. Halogen juga merupakan golongan dengan keelektronegatifan tertinggi, Karenanya halogen ditemukan di alam hanya dalam bentuk kombinasi ( senyawa ) dengan unsur lain atau berada dalam keadaan diatomik (misalnya F2, Cl2, Br2, I2 ). Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya, sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.
Logam alkali memiliki sifat fisis dan kimia yang mirip, namun semakin besar nomor atomnya maka semakin lunak dan reaktif. Logam-logam ini sangat reaktif sehingga harus disimpan dalam minyak. Senyawa-senyawa logam alkali banyak digunakan dalam industri, seperti natrium klorida untuk memasak dan membuat deterjen, serta natrium hidroksida untuk membuat sabun dan kertas.
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Pertumbuhan adalah proses peningkatan ukuran secara kuantitatif sedangkan perkembangan adalah proses menuju kedewasaan secara kualitatif. Terdapat dua jenis pertumbuhan yaitu primer dan sekunder. Pertumbuhan dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti nutrisi, air, suhu, dan cahaya, serta faktor internal seperti gen dan hormon tumbu
Kimia Unsur Golongan Alkali "Sifat,Kelimpahan ,Kegunaan dan prosesPembuatan"Eva Rahma Indriyani
Β
Dokumen ini membahas sifat-sifat dan kegunaan logam golongan alkali seperti litium, natrium, dan kalium. Logam-logam ini bereaksi dengan air dan oksigen untuk membentuk basa dan oksida. Natrium digunakan dalam industri sabun dan kaca, sementara kalium digunakan sebagai pupuk dan bahan peledak. Litium, natrium, dan kalium diproduksi melalui proses elektrolisis garam-garam mereka.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang logam alkali, termasuk definisi, konfigurasi elektron, sifat fisika dan kimia, reaksi khas, warna nyala, pembuatan, dan kegunaan logam alkali dan senyawanya. Logam alkali terdiri dari litium, natrium, kalium, rubidium, sesium, dan fransium, yang semuanya memiliki 1 elektron valensi dan mudah melepaskan elektron untuk membentuk ion positif. Natrium hidroksida, natrium k
Biologi 12 laporan praktikum pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhanNisa 'Icha' El
Β
Laporan Praktikum Biologi Kelas 12 Bab Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan dengan Menggunakan Kecambah
Halogen berasal dari kata halos=garam , genes= pembentuk. Halogen juga merupakan golongan dengan keelektronegatifan tertinggi, Karenanya halogen ditemukan di alam hanya dalam bentuk kombinasi ( senyawa ) dengan unsur lain atau berada dalam keadaan diatomik (misalnya F2, Cl2, Br2, I2 ). Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya, sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.
Logam alkali memiliki sifat fisis dan kimia yang mirip, namun semakin besar nomor atomnya maka semakin lunak dan reaktif. Logam-logam ini sangat reaktif sehingga harus disimpan dalam minyak. Senyawa-senyawa logam alkali banyak digunakan dalam industri, seperti natrium klorida untuk memasak dan membuat deterjen, serta natrium hidroksida untuk membuat sabun dan kertas.
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Pertumbuhan adalah proses peningkatan ukuran secara kuantitatif sedangkan perkembangan adalah proses menuju kedewasaan secara kualitatif. Terdapat dua jenis pertumbuhan yaitu primer dan sekunder. Pertumbuhan dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti nutrisi, air, suhu, dan cahaya, serta faktor internal seperti gen dan hormon tumbu
Kimia Unsur "ALKALI" (Kegunaan,Kelimpahan,dan proses pembuatan)evarahma70
Β
Dokumen ini membahas sifat-sifat dan kegunaan logam golongan alkali seperti litium, natrium, dan kalium. Logam-logam ini bereaksi dengan air dan oksigen untuk membentuk basa dan oksida. Natrium digunakan dalam industri sabun dan kaca, sementara kalium digunakan sebagai pupuk dan bahan peledak. Litium, natrium, dan kalium diproduksi melalui proses elektrolisis garam-garam mereka.
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merahNopi Tri Utami
Β
Cahaya matahari berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang merah, di mana tanaman yang diletakkan di tempat gelap tumbuh lebih cepat dengan batang yang tinggi namun lemah, sedangkan di tempat terang tumbuh lebih lambat tetapi dengan batang yang kuat dan daun hijau.
Laporan praktikum biologi mengenai percobaan pertumbuhan dan perkembangan pada kecambah. Percobaan menguji pengaruh faktor lingkungan seperti cahaya dan suhu terhadap pertumbuhan kecambah dan mengukur laju pertumbuhannya. Hasilnya menunjukkan kecambah tumbuh lebih cepat di tempat gelap tapi abnormal, sedangkan di tempat terang tumbuh lebih lambat namun seimbang.
Korosi besi dapat dipercepat oleh udara, air, dan larutan asam. Larutan asam seperti HCl dan cuka menghasilkan lebih banyak gelembung daripada udara dan air, menunjukkan korosi yang lebih cepat. Udara membutuhkan waktu lebih lama untuk menghasilkan efek korosi.
Unsur kimia periode ke 3.ppt presentation - SlideShareIsmail Lathiif
Β
Penjelasan tentang unsur kimia periode ke-3
Animated presentation
Chemistry education with Indonesian language
SMA kelas XII
sifat-sifat keperiodikan unsur
natrium
magnesium
aluminium
silicon
phosphorus
sulphur
chlorine
argon
Unsur transisi periode keempat memiliki sifat-sifat khas sebagai logam, termasuk titik leleh dan didih yang tinggi, sifat paramagnetik, membentuk senyawa berwarna, dan dapat berada pada berbagai tingkat oksidasi. Unsur-unsur ini juga dapat membentuk ion kompleks dan berperan sebagai katalis. Jari-jari atom dan energi ionisasi cenderung menurun dari kiri ke kanan dalam periode, sementara keelektr
Unsur-unsur periode ketiga meliputi Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl, dan Ar yang memiliki sifat yang berbeda-beda. Sifat-sifat seperti jumlah elektron valensi, afinitas elektron, dan keelektronegatifan meningkat dari kiri ke kanan, sedangkan jari-jari atom dan daya pereduksi menurun. Unsur-unsur ini memiliki berbagai kegunaan penting dalam industri dan kehidupan sehari-hari.
Laporan ini mendeskripsikan tiga percobaan elektrolisis menggunakan larutan Na2SO4, KI, dan CuSO4 dengan elektrode yang berbeda. Hasilnya menunjukkan terjadinya reaksi redoks di anoda dan katoda, dengan pelepasan gas hidrogen di katoda dan gas oksigen atau iodin di anoda.
1. Laporan ini membahas percobaan fotosintesis pada tumbuhan Hydrilla yang bertujuan untuk mengamati faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis dan mengidentifikasi hasil reaksi fotosintesis.
2. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa laju fotosintesis paling tinggi pada perlakuan cahaya langsung ditambah NaHCO3, mengindikasikan bahwa cahaya dan konsentrasi CO2 mempengaruhi laju fotosintesis.
3
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur kimia periode ketiga dalam tabel periodik, yaitu natrium (Na), magnesium (Mg), aluminium (Al), silikon (Si), fosfor (P), klorin (Cl), dan sulfur (S). Dokumen menjelaskan sifat fisik, kelimpahan, sifat kimia, proses pembuatan, dan kegunaan masing-masing unsur tersebut.
Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIa yang sangat stabil karena konfigurasi elektronnya yang terisi penuh. Gas mulia seperti helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon memiliki sifat fisik yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa serta sangat sulit bereaksi karena stabilitasnya.
Unsur-unsur golongan alkali, alkali tanah, dan halogen memiliki sifat kimia yang mirip namun berbeda intensitas. Semua unsur golongan alkali sangat reaktif dan membentuk basa kuat, sementara alkali tanah membentuk basa yang lebih lemah. Halogen merupakan oksidator kuat yang reaktifitasnya berkurang dari fluor ke iod. Berbagai senyawa dari unsur-unsur tersebut memiliki berbagai manfaat.
Logam alkali adalah unsur golongan satu yang membentuk basa kuat ketika bereaksi dengan air. Sifat fisiknya beraturan dari atas ke bawah periode, sementara sifat kimianya meliputi kecenderungan melepas elektron yang semakin besar dari atas ke bawah. Reaksinya dengan air, hidrogen, oksigen, dan halogen menghasilkan produk yang bersifat ionik dan larut dalam air.
Sel volta adalah sel elektrokimia yang menghasilkan arus listrik dan terdiri dari anoda dan katoda. Sel volta digunakan dalam banyak perangkat seperti baterai dan aki yang berbeda dalam hal apakah dapat diisi ulang atau tidak. Ada tiga jenis sel volta yaitu primer, sekunder, dan bahan bakar.
Makalah ini membahas tentang unsur-unsur periode ketiga dalam tabel periodik yaitu Natrium (Na), Magnesium (Mg), Aluminium (Al), Silikon (Si), Fosfor (P), Belerang (S), Klor (Cl), dan Argon (Ar). Unsur-unsur ini memiliki sifat kimia dan fisika yang bervariasi seiring bertambahnya nomor atomnya dari kiri ke kanan pada periode ketiga.
Kimia Unsur "ALKALI" (Kegunaan,Kelimpahan,dan proses pembuatan)evarahma70
Β
Dokumen ini membahas sifat-sifat dan kegunaan logam golongan alkali seperti litium, natrium, dan kalium. Logam-logam ini bereaksi dengan air dan oksigen untuk membentuk basa dan oksida. Natrium digunakan dalam industri sabun dan kaca, sementara kalium digunakan sebagai pupuk dan bahan peledak. Litium, natrium, dan kalium diproduksi melalui proses elektrolisis garam-garam mereka.
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang merahNopi Tri Utami
Β
Cahaya matahari berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang merah, di mana tanaman yang diletakkan di tempat gelap tumbuh lebih cepat dengan batang yang tinggi namun lemah, sedangkan di tempat terang tumbuh lebih lambat tetapi dengan batang yang kuat dan daun hijau.
Laporan praktikum biologi mengenai percobaan pertumbuhan dan perkembangan pada kecambah. Percobaan menguji pengaruh faktor lingkungan seperti cahaya dan suhu terhadap pertumbuhan kecambah dan mengukur laju pertumbuhannya. Hasilnya menunjukkan kecambah tumbuh lebih cepat di tempat gelap tapi abnormal, sedangkan di tempat terang tumbuh lebih lambat namun seimbang.
Korosi besi dapat dipercepat oleh udara, air, dan larutan asam. Larutan asam seperti HCl dan cuka menghasilkan lebih banyak gelembung daripada udara dan air, menunjukkan korosi yang lebih cepat. Udara membutuhkan waktu lebih lama untuk menghasilkan efek korosi.
Unsur kimia periode ke 3.ppt presentation - SlideShareIsmail Lathiif
Β
Penjelasan tentang unsur kimia periode ke-3
Animated presentation
Chemistry education with Indonesian language
SMA kelas XII
sifat-sifat keperiodikan unsur
natrium
magnesium
aluminium
silicon
phosphorus
sulphur
chlorine
argon
Unsur transisi periode keempat memiliki sifat-sifat khas sebagai logam, termasuk titik leleh dan didih yang tinggi, sifat paramagnetik, membentuk senyawa berwarna, dan dapat berada pada berbagai tingkat oksidasi. Unsur-unsur ini juga dapat membentuk ion kompleks dan berperan sebagai katalis. Jari-jari atom dan energi ionisasi cenderung menurun dari kiri ke kanan dalam periode, sementara keelektr
Unsur-unsur periode ketiga meliputi Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl, dan Ar yang memiliki sifat yang berbeda-beda. Sifat-sifat seperti jumlah elektron valensi, afinitas elektron, dan keelektronegatifan meningkat dari kiri ke kanan, sedangkan jari-jari atom dan daya pereduksi menurun. Unsur-unsur ini memiliki berbagai kegunaan penting dalam industri dan kehidupan sehari-hari.
Laporan ini mendeskripsikan tiga percobaan elektrolisis menggunakan larutan Na2SO4, KI, dan CuSO4 dengan elektrode yang berbeda. Hasilnya menunjukkan terjadinya reaksi redoks di anoda dan katoda, dengan pelepasan gas hidrogen di katoda dan gas oksigen atau iodin di anoda.
1. Laporan ini membahas percobaan fotosintesis pada tumbuhan Hydrilla yang bertujuan untuk mengamati faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis dan mengidentifikasi hasil reaksi fotosintesis.
2. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa laju fotosintesis paling tinggi pada perlakuan cahaya langsung ditambah NaHCO3, mengindikasikan bahwa cahaya dan konsentrasi CO2 mempengaruhi laju fotosintesis.
3
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur kimia periode ketiga dalam tabel periodik, yaitu natrium (Na), magnesium (Mg), aluminium (Al), silikon (Si), fosfor (P), klorin (Cl), dan sulfur (S). Dokumen menjelaskan sifat fisik, kelimpahan, sifat kimia, proses pembuatan, dan kegunaan masing-masing unsur tersebut.
Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIa yang sangat stabil karena konfigurasi elektronnya yang terisi penuh. Gas mulia seperti helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon memiliki sifat fisik yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa serta sangat sulit bereaksi karena stabilitasnya.
Unsur-unsur golongan alkali, alkali tanah, dan halogen memiliki sifat kimia yang mirip namun berbeda intensitas. Semua unsur golongan alkali sangat reaktif dan membentuk basa kuat, sementara alkali tanah membentuk basa yang lebih lemah. Halogen merupakan oksidator kuat yang reaktifitasnya berkurang dari fluor ke iod. Berbagai senyawa dari unsur-unsur tersebut memiliki berbagai manfaat.
Logam alkali adalah unsur golongan satu yang membentuk basa kuat ketika bereaksi dengan air. Sifat fisiknya beraturan dari atas ke bawah periode, sementara sifat kimianya meliputi kecenderungan melepas elektron yang semakin besar dari atas ke bawah. Reaksinya dengan air, hidrogen, oksigen, dan halogen menghasilkan produk yang bersifat ionik dan larut dalam air.
Sel volta adalah sel elektrokimia yang menghasilkan arus listrik dan terdiri dari anoda dan katoda. Sel volta digunakan dalam banyak perangkat seperti baterai dan aki yang berbeda dalam hal apakah dapat diisi ulang atau tidak. Ada tiga jenis sel volta yaitu primer, sekunder, dan bahan bakar.
Makalah ini membahas tentang unsur-unsur periode ketiga dalam tabel periodik yaitu Natrium (Na), Magnesium (Mg), Aluminium (Al), Silikon (Si), Fosfor (P), Belerang (S), Klor (Cl), dan Argon (Ar). Unsur-unsur ini memiliki sifat kimia dan fisika yang bervariasi seiring bertambahnya nomor atomnya dari kiri ke kanan pada periode ketiga.
Makalah ini membahas tentang kimia unsur, termasuk sifat dan cara pembuatan beberapa unsur seperti gas mulia, halogen, alkali dan alkali tanah, serta unsur-unsur periode III dan IV. Makalah ini berisi informasi mengenai persamaan dan perbedaan antar unsur dalam satu golongan atau periode.
Tabel periodik mengelompokkan unsur kimia berdasarkan nomor atom, konfigurasi elektron, dan sifat kimia yang berulang. Unsur-unsur dikelompokkan menjadi logam, metaloid, dan nonlogam serta golongan utama, transisi, dan tanah jarang. Tabel periodik memudahkan mempelajari sifat-sifat seperti jari-jari atom, energi ionisasi, dan elektronegativitas unsur-unsur.
Makalah ini membahas tentang tabel periodik yang mencakup pengertian, perkembangan, penggolongan unsur-unsur, keragaman sifat fisika dan kimia seperti energi ionisasi dan afinitas elektron pada unsur-unsur golongan utama. Tujuan makalah ini adalah untuk memahami konsep dasar tabel periodik.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem periodik unsur, yang terdiri atas tabel periodik yang memuat 118 unsur yang dikelompokkan berdasarkan sifat-sifat kimia dan fisikanya. Tabel periodik terdiri atas 7 baris dan 18 kolom yang masing-masing disebut periode dan golongan, dan mencakup informasi mengenai jenis unsur (logam, nonlogam, metaloid), sifat-sifat seperti jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas
Makalah Unsur - unsur Transisi Periode ke 4noussevarenna
Β
Unsur transisi periode keempat memiliki sifat magnetik, warna ion, dan kemampuan membentuk senyawa kompleks karena elektron valensinya pada subkulit 3d yang belum terisi penuh. Unsur-unsur ini terdapat dalam berbagai mineral alam dan memiliki beragam tingkat oksidasi serta mampu membentuk lapisan oksida di permukaannya.
Kimia Kelas X Semester 1 Perkembangan Sistem Periodik dan Sifat KeperiodikanPatricia Joanne
Β
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan sistem periodik unsur, mulai dari pengelompokan awal oleh Antoine Lavoisier hingga sistem periodik modern. Beberapa tokoh yang membantu perkembangan sistem periodik diantaranya Johann Dobereiner dengan kelompokan triade, John Newlands dengan hukum oktaf, dan Henry Moseley dengan sistem periodik berdasarkan nomor atom. Sistem periodik modern mengatur unsur berdasarkan periode dan golongan, yang menjelaskan s
Dokumen tersebut membahas tentang anggota kelompok penelitian dan sistem periodik modern. Sistem periodik dibagi menjadi periode dan golongan, dan masing-masing golongan memiliki sifat khas berdasarkan nomor atom dan elektron valensi.
Sistem periodik unsur mengelompokkan unsur kimia berdasarkan sifat periodiknya. Sistem periodik modern dibangun berdasarkan nomor atom dan kemiripan sifat, dengan unsur-unsur dikelompokkan dalam periode dan golongan. Sifat-sifat seperti jari-jari atom, energi ionisasi, dan keelektronegatifan berubah secara periodik di dalam sistem ini.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan tabel periodik unsur kimia secara singkat, mulai dari pengelompokan awal oleh Lavoisier hingga sistem periodik modern oleh Moseley. Dokumen tersebut juga menjelaskan tentang golongan, periode, konfigurasi elektron, muatan inti efektif, dan jari-jari atom dalam tabel periodik.
Dokumen tersebut membahas tentang tabel periodik unsur kimia dan sifat-sifat unsur-unsur dalam tabel periodik. Dibahas mulai dari sejarah penemuan tabel periodik, pengaturan unsur-unsur dalam tabel berdasarkan nomor atom dan konfigurasi elektron, serta perbandingan sifat kimia antar unsur dalam satu golongan dan periode.
Sistem periodik unsur membagi unsur menjadi logam dan nonlogam berdasarkan sifat-sifatnya. Dalam satu periode dari kiri ke kanan, jari-jari atom berkurang, energi ionisasi dan keelektronegatifan meningkat, sementara afinitas elektron cenderung meningkat. Dalam satu golongan, pola sifat-sifat berlawanan arah. Sistem periodik ini berkembang dari pengelompokan awal hingga sistem modern berdasarkan nom
laporan hasil percobaan tentang logam alkali.
ngerjain laporan ini keteteran, soalnya bikin jam 12 malem dan besoknya harus di kumpulkan, alhasil begitu lah laporan yang bisa di buat dan eng ing eng nilainya 96, kereeenn kan, haha :D
tapi SKS (sistem kebut semalam) gak bagus d terapkan yaa, besoknya saya ngantuk deh
itu ceritaku bersama laporan praktikum kimia, apa ceritamu? :)
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi unsur kimia berdasarkan wujud fisik, sifat logam dan nonlogam, serta konfigurasi elektronik. Ada beberapa cara untuk mengklasifikasikan unsur, namun tidak satupun yang sepenuhnya tepat. Klasifikasi modern lebih menekankan pada pola sifat kimiawi seperti ikatan kovalen atau pembentukan kation.
1. i
MAKALAH KIMIA
UNSUR-UNSUR PRIODE KETIGA
Disusun Oleh Kelompok 2 Kelas XII MIA 4 :
1. Veronika Padu
2. Yeni Ukaeni
3. Theresia Tala
4. Lidya Tereza Barek Beda
5. Martina Lui Tapun
6. Roberto Romy Rayon
SMA NEGERI 2 MAUMERE
TAHUN PELAJARAN
2022-2023
2. ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah unsur periode ketiga ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak
lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW,
keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Dan penyusun juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet
yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan
sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah Unsur
Periode Ketiga ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa, dan kekurangan pasti milik
kita sebagai manusia. Semoga Makalah Unsur Periode Ketiga ini dapat bermanfaat bagi kita
semuanya.
Maumere, Rabu 16 November 2022
Penyusun
3. iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ ii
DAFTAR ISI .........................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN.................................................................................................................. 4
1.1. Latar Belakang .......................................................................................................... 4
1.2. Tujuan....................................................................................................................... 4
1.3. Manfaat Penulisan ..................................................................................................... 4
BAB II................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN .................................................................................................................... 5
2.1 Unsur-unsur periode ketiga ........................................................................................ 5
2.2 Sifat-sifat Fisis ........................................................................................................... 5
2.3 Sifat pereduksi dan pengoksidasi unsur periode ketiga ................................................ 6
2.4 Sifat asam-basa hidroksida unsur periode ketiga......................................................... 7
2.5 Reaksi - reaksi pada periode ke-3................................................................................ 8
2.6 Kegunaan dan Bahaya Unsur-Unsur periode ketiga ...................................................11
BAB III ................................................................................................................................14
PENUTUP............................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................14
3.2 Saran........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................15
4. 4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Hingga saat ini, unsur-unsur kimia berjumlah sekitar 114 unsur. Unsur-unsur
tersebut dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam beberapa golongan, yaitu
golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan transisi). Selain itu, unsur-unsur
kimia dapat dikelompokkan menjadi unsur logam, nonlogam, semilogam, dan gas mulia.
Dalam kehidupan sehari-hari, unsur-unsur kimia banyak membantu kita dalam melaksanakan
kegiatan. Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua benda yang
ada di alam ini mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk logam atau unsur bebasnya,
senyawanya, atau paduan logamnya. Tak bisa dipungkiri, selain memberikan manfaat,
beberapa unsur kimia memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan.
Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur kimia beserta cara mencegah dan menanganinya tidak
terlepas dari sifat yang dimiliki unsur-unsur tersebut.Unsur transisi adalah unsur yang dapat
menggunakan elektron pada kulit terluar dan kulit pertama terluar untuk berikatan dengan
unsur-unsur yang lain.
Unsur transisi periode keempat umumnya memiliki elektron valensi pada subkulit
3d yang belum terisi penuh (kecuali unsur Seng (Zn) pada Golongan IIB). Hal ini
menyebabkan unsur transisi periode keempat memiliki beberapa sifat khas yang tidak dimiliki
oleh unsur- unsur golongan utama, seperti sifat magnetik, warna ion, aktivitas katalitik, serta
kemampuan membentuk senyawa kompleks. Unsur transisi periode keempat terdiri dari
sepuluh unsur, yaitu Skandium (Se). Titanium (Ti), Vanadium (V), Kromium (Cr), Mangan
(Mn), Besi (Fe), Kobalt (Co), Nikel (Ni), Tembaga (Cu), dan Seng (Zn).
Dalam satu periode dari kiri (Sc) ke kanan (Zn), keelektronegatifan unsur hampir
sama, tidak meningkat maupun menurun secara signifikan. Selain itu, ukuran atom (jari-jari
unsur) serta energi ionisasi juga tidak mengalami perubahan signifikan. Oleh sebab itu, dapat
disimpulkan bahwa semua unsur transisi periode keempat memiliki sifat kimia dan sifat fisika
yang serupa.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan pada makalah yang penulis buat adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui sifat-sifat unsur ( sifat fisis dan sifat kimia).
2. Untuk mengetahui tentang sifat-sifat unsur periode ketiga.
1.3. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan pada makalah yang penulis buat adalalah:
1. agar kita sebagai pelajar dapat memperoleh pengetahuan tambahan mengenai sifat
fisik dan kimia unsur periode ke 3
5. 5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Unsur-unsur periode ketiga
Pada sub bab ini, akan dibahas sifat-sifat unsur-unsur dalam satu periode. Unsur-
unsur dalam satu periode tidaklah mempunyai sifat-sifat yang mirip, tetapi sifat-sifatnya
berubah secara beraturan. Perubahan sifat unsur-unsur dalam satu periode dapat dilihat pada
unsur-unsur periode ketiga. Dari kiri ke kanan sifat unsur periode ketiga berubah dari logam
metaloid nonlogam dan gas mulia.
2.2 Sifat-sifat Fisis
a. Titik Cair dan titik didih
Seperti yang sudah kita lihat, titik cair dan titikdidih unsur-unsur periode kenga dari kiri
ke kanon meningkat secara bertahap dan mencapai puncaknyapada Golongan IVA(silikum),
kemudian secara drastis pada golongan VAllusions). Jadi, titik tertinggi dimiliki oleh silikon,
sedangkan titik cair terendah dimiliki oleh argon .
Kecenderungan titik cair dan titik didih unsur periode ketiga dapat dipahami sebagai berikut
ο· Natrium.musestum, dan aluminium mempunyai ikatan login. Seiring dengan
bertambahnya jumlah elektron valens, kekuatan ikatan logam meningkat dari matrim
hingga aluminions. Cheh karena itis, titik cair dan titik didihnya meningkat,
6. 6
ο· Silikon mempunyai sinatur kovalen raksasa seperti intan), setiap atom silikon terikat
secara kovalen pada pat atom silikon Zat dengan miktar kovalen taksisa mempunyai
titik leleh serta titik didih yang sangat tinggi Forfors, belerang, klorin, dan argon terdiri
dari molekul-molekul nonpolar, sehingga hanya dikukuhkan oleh gaya van der Waals
yang relatif lemah. Oleh karena itu titik leich dan titik didihnya relatif seralah. Gayu
van der Waals bergantung pada massa molekcal reletif
b. Energi ionisasi
Secara umum energi ionisasi unsur periode ketiga dari kini ke kanan meningkat.
Akan tetapi energi ionisasi Al lebih rendah dars energs ionesas Mg dan energi tonist S lebih
rendah dari P, Hal ini disebabkan oleh susunan elektron dalam orbital yang penuh atau setengah
penuh memiliki kestabilan yang lebih besar
Sifat logam uma periode ketiga dan kiri ke kanan semakin berkurung, Thri Na sampai Al
merupakan unsur logam dengan tink leleh, tink didih, kerapatan dan kekerasan meningkat, hal
ini disebabkan pertambahan elektron valensi yang mengakibatkan ikatan logam semakin kuat.
Dengan demiki daya hantar listrik (sif koedulcior) juga semakin kaut. Silikon merupakan
salogam (metalood) bersafat semikonduktor, sedangkan fosfor, belerang dan klor merupakan
nonlogam yang tidak menghantarian listrik.
c. Sifat logam dan nonlogam
Sifat leg umur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin berkurang. Dari Na
sampai Al merupakan unsur logam dengan titik leleh, titik didih, kerapatan dan kekerasan
meningkat, hal ini disebabkan pertambahan elektron valensi yang mengakibatkan ikatan
logam) semakin kuat. Dengan demikian daya hantar listrik (sifat konduktor) jagu semakin kuat.
Silikon merupakan semilogam (metaloid) bersifat semikondaktor, sedangkan fosfor, belerang
dan klor merupakan nonlogan yang tidak menghantarkan listrik.
2.3 Sifat pereduksi dan pengoksidasi unsur periode ketiga
Daya produksi unsur-ansur periode ketiga berkurang dari kiri ke kanan,
sedangkan sebaliknya daya pengoksidasinya bertambah. Jadi, pereduksi terkuat adalah
Natrium, sedangkan pengoksidasi terkuat adalah klorin, Kecenderungan tersebut sesuai dengan
energi ionisasi yang cenderung bertambah dari kiri ke kanan.
2Na(s) 2Na+
(ππ)+ 2e EΒ°= +2,71 volt
2H2O(1) + 2e 2Oπ»β
(ππ) + π»2 EΒ°= -0,83 volt
2Na(s)+ 2H2 O(1) 2Nπ+
+ 2OHβ(aq) + H2 EΒ°= =1,88 volt
Reaksi sejenis dengan logam magnesium dan alumunium dengan air mempunyai potensial
standar bertunt-turut +1.54 volt dan +0,83 volt. Akan tetapi, pada kenyataannya magnesium.
hanya bereaksi lambat dengan air pada suhu kamar dan sedikit lebih cepat dengan air mendidih.
Mg(s) + 2H2O(1) Mg(OH)2(S) + H2(g)
Natrium, magrsestum, dan alumunium tergolong pereduksi kuat, tetapi berkurung duri natrium
ke alumunium. Daya pereduksi dari natrium, magnesium, dan almunium dapat dibandingkan
7. 7
dari reaksi unsur-unsur tersebut dengan air. Natrium bereaksi hebat dengan air (dengan mudan
mereduksi air) membentuk natrium hidroksida dan gas hidrogen.
Reaksi magnesium dengan air terhambat lapisan endapan magnesium hidrasida/ Mg(OH)2
yang menutupi permukaan logam itu, karena magnesium hidroksida sukar larut dalam air.
Alumunium sama sekali tidak beraksi dengan air tetapi bereaksi dengan uap air panas
membentuk (Aπ2π3) dan gas hidrogen.
2Al(s) + 3H2O(g) Al2O3(s) + 3H2(g)
2.4 Sifat asam-basa hidroksida unsur periode ketiga
Hidroksida unsur periode ketiga dapat dinyatakan sebagai M(OH)x dengan M= unsur periode
ketiga (kecuali argon), dan x = nomor golongan. Hidroksida unsur periode ketiga terdiri atas
NaOH, Mg(Oπ»)2, Al(OH)3, Si(OH)4, P(OH)5, S(OH)6, dan Cl(OH)7. Namun Si(OH)4,
P(OH)5, S(OH)6, dan Cl(OH)7 tidak stabil. Hidroksida-hidroksida ini melepas saru, dua atau
tiga molekul air.
Si(OH)4 SiO(OH2 atau H2SiO3 + H2O
P(OH)5 PO(OH)3 atau H3PO4 + H2O
S(OH)6 SO2(OH)2 atau H2SO4 + 2H2O
CI(OH)7 CIO3OH atau HclO4 + 3H2O
Sifat hidroksida unsur ketiga bergantung pada pebedaan keelektronegatan dari ansar
periodeketiga dan okugen Jika perbedaan itu besar, maka iatan M-D bersifat jonikan hidroksida
bersifat basa, dalam air melepus ion OH
MOH M+
+ OHβ
Sebaliknya, jika perbedaan itu kecil, maka atan on M-O akan bersifat kovalen dan tidak dapat
lagi melepas ion OHβ
. Oleh karena ikatan O-H bersifat polar, maka ikatan itu dapat mengalami
hidrolisis, sehingga melepas in H+
dan lama bersifat asam.
MOH ππβ
+ H+
Dari natrium ke klorin energi ionosasi bertambah, Oleh karena itu, sifat basa berkurang dan
sifat asam bertambah, Sifar asam-basa unsur periode ketiga dapat disimpulkan sbb:
ο· Sifat asam basa hidroksida usurperiode ketiga
8. 8
2.5 Reaksi - reaksi pada periode ke-3
a. Reaksi dengan Air
1. Natrium
Natrium mengalami reaksi yang sangat eksoterm dengan air dingin menghasilkan gas hidrogen
dan larutan NaOH yang tak berwarna.
Na + H2O NaOH + Haig
2. Magnesium
Magnesium mengalami reaksi yang sangat lambat dengan air dingin, tetapi terbakar dalam uap
air. Lempeng magnesium yang sangat bersih dimasukkan ke dalam air dingin akhirnya akan
tertutup oleh gelembung gas hidrogen yang akan mengapungkan lempeng magnesium ke
permukaan. Magnesium hidroksida akan terbentuk sebagai lapisan pada lempengan
magnesium dan ini cenderung akan menghentikan reaksi. Magnesium terbakar dalam uap air
dengan nyala putih yang khas membentuk larutan magnesium oksida dan gas hidrogen.
Mg + H2O Mg(OH),+ H
3. Aluminium
Serbuk alumunium dipanaskan dalam uap air menghasilkan hidrogen dan alumunium oksida.
Reaksinya berlangsung relatif lambat karena adanya lapisan alumunium oksida pada
logamnya, membentuk oksida yang lebih banyak selama reaksi.
4. Silikon
Umumnya silikon abu-abu yang berkilat dengan keadaan agak seperti logam hampir tidak
reaktif.
Banyak sumber menyatakan bahwa bentuk silikon ini bereaksi dengan uap air pada suhu tinggi
menghasilkan silikon dioksida dan hidrogen.
Tapi juga mungkin untuk membuatnya menjadi bentuk silikon yang lebih reaktif yang akan
bereaksi dengan air dingin menghasilkan produk yang sama.
5. Fosfor dan sulfur
Fosfor dan sulfur tidak bereaksi dengan air.
6. Klor
9. 9
Klor dapat larut dalam air untuk beberapa tingkat membentuk larutan berwarna hijau. Terjadi
reaksi reversibel (dapat balik) menghasilkan asam klorida dan asam hipoklorit.
7. Argon Argon tidak bereaksi dengan air
b. Reaksi dengan Klor
1. Natrium
Natrium terbakar dalam klor dengan nyala jingga menyala. Padatan NaCl akan
terbentuk.
2. Magnesium
Magnesium terbakar dengan nyala putih yang kuat menghasilkan magnesium klorida.
3. Aluminium
Alumunium seringkali bereaksi dengan klor dengan melewatkan klor kering di atas
alumunium foil yang dipanaskan sepanjang tabung. Alumunium terbakar dalam aliran
klor menghasilkan alumunium klorida yang kuning sangat pucat. Alumunium klorida
ini dapat menyublim (berubah dari padatan ke gas dan kembali lagi) dan terkumpul di
bagian bawah tabung saat didinginkan.
4. Silikon
Jika klor dilewatkan di atas serbuk silikon yang dipanaskan di dalam tabung. akan
bereaksi menghasilkan silikon tetraklorida. Silikon tetraklorida adalah cairan yang tak
berwarna yang berasap dan dapat terkondensasi.
5. Fosfor
Fosfor putih terbakar di dalam klor menghasilkan campuran dua klorida.
Fosfor (III) klorida dan fosfor (V) klorida (fosfor triklorida dan fosfor pentaklorida).
Fosfor (III) klorida adalah cairan tak berwama yang berasap.
Fosfor (V) klorida adalah padatan putih (hampir kuning).
6. Sulfur
Jika aliran klor dilewatkan di atas sulfur yang dipanaskan, akan bereaksi menghasilkan
cairan berwama jingga dengan bau tak sedap, disulfur diklorida,
7. Klor dan Argon
Tidak bermanfaat bila kita membicarakan klor bereaksi dengan klor lagi dan argon
tidak bereaksi dengan klor.
c. Reaksi dengan Oksida
Unsur-unsur periode ketiga dapat membentuk oksida melalui reaksi pembakaran
dengan gas oksigen. Reaksi yang terjadi pada masing-masing unsur adalah sebagai
berikut:
1. Natrium Oksida
10. 10
Natrium mengalami reaksi hebat dengan oksigen. Logam Natrium yang terpapar di
udara dapat bereaksi spontan dengan gas oksigen membentuk oksida berwarna putih
yang disertai nyala berwarna kuning.
4 Nπ(π )+ O2(g) β 2Na2O(s)
2. Magnesium Oksida
Magnesium juga bereaksi hebat dengan udara (terutama gas oksigen) menghasilkan
nyala berwarna putih terang yang disertai dengan pembentukan oksida berwarna putih.
2 Mg(s)+ O2 β 2 MgO(s)
3. Aluminium Oksida
Alumunium akan terbakar dalam oksigen jika bentuknya serbuk, sebaliknya lapisan
oksidanya yang kuat pada alumunium cenderung menghambat reaksi. Jika kita
taburkan serbuk alumunium ke dalam nyala bunsen, maka akan kita dapatkan percikan.
Alumunium oksida yang berwana putih akan terbentuk. Oksida ini berwarna putih.
Al(s) + 3 O2(g) β 2 AI2π3(π )
4. Silikon Oksida (Silika)
Sπ(π ) + π2(π) β πππ2(π )
5. Fosfor (V) Oksida
Fosfor putih secara spontan menangkap api di udara, terbakar dengan nyala putih dan
menghasilkan asap putih campuran fosfor (III) oksida dan fosfor (V) oksida
Untuk fosfor (III) oksida:
Untuk fosfor (V) oksida:
6. Sulfur/Belerang Dioksida dan Belerang Trioksida Padatan Belerang mudah terbakar di
udara saat dipanaskan dan akan menghasilkan gas Belerang Dioksida (SO). Oksida ini
dapat direaksikan lebih lanjut dengan gas oksigen berlebih yang dikatalisis oleh
Vanadium Pentaoksida (V20) untuk menghasilkan gas Belerang Trioksida (SO). Sulfur
terbakar di udara atau oksigen dengan pemanasan perlahan dengan nyala biru pucat. Ini
menghasilkan gas sulfur dioksida yang tak berwarna
π(π ) + π2(π) β ππ2(π)
2ππ2(π) + π2(π) β 2ππ3(π)
7. Klor (VII) Oksida dan Argon
Walaupun memiliki beberapa oksida, klor tidak langsung bereaksi dengan oksigen.
πΆπΌ2(π) + 7 π2(π) β 2 πΆπΌ2π7(π)
8. Argon
Argon tidak bereaksi dengan oksigen
11. 11
d. Reaksi dengan Hidrogen
1. Natrium
Reaksinya sangat dahsyat, menghasilkan NaH
2. Magnesium
Reaksinya sangat dahsyat, menghasilkan MgH2
3. Alumunium, Silikon, Fosfor, dan Argon
Tidak bereaksi
4. Sulfur
Reaksinya lambat, menghasilkan H2S
5. Klor
Reaksinya sangat dahsyat, menghasilkan HCI
e. Reaksi dengan Asam
1. Natrium
Reaksinya sangat dahsyat, menghasilkan gas Hβ
2. Magnesium
Reaksinya cepat, menghasilkan gas H2
3. Alumunium
Reaksinya cepat, kemudian melambat, menghasilkan Al2O3 + Hβ
4. Silikon, Fosfor, Sulfur, Klor, Argon
Tidak bereaksi
2.6 Kegunaan dan Bahaya Unsur-Unsur periode ketiga
1. Natrium
Kegunaan:
ο· Dipakai dalam pembuatan ester
ο· NaCl digunakan oleh hampir semua makhluk
ο· Na-benzoat dipakai dalam pengawetan makanan
ο· Na-glutamat dipakai untuk penyedap makanan
ο· Isi dari lampu kabut dalam kendaraan bermotor
ο· NaOH dipakai untuk membuat sabun, deterjen, kertas
ο· NaHCO dipakai sebagai pengembang kue
ο· Memurnikan logam K, Rb, Cs
ο· NaCO Pembuatan kaca dan pemurnian air sadah
Bahaya: jika natrium bercampur dengan air, akan bereaksi sangat cepat dan
meledak! Jika terjadi kontak dengan natrium hidroksida dalam keadaan kulit
telanjang, akan membentuk dan mulai larut melalui kulit.
2. Magnesium
Kegunaan:
ο· Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen.
ο· Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum.
12. 12
ο· Pemisah sulfur dari besi dan baja.
ο· Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan.
ο· Untuk membuat lampu kilat.
ο· Sebagai katalis reaksi organik.
Bahaya: Magnesium sangat mudah terbakar. Pada waktu terbakar, ia melepaskan
kalor yang sangat besar mencapai ribuan derajat. Cahaya yang dipancarkan sangat
menyilaukan dan dapat membutakan mata.
3. Alumunium
Kegunaan:
ο· Banyak dipakai dalam industri pesawat
ο· Untuk membuat konstruksi bangunan
ο· Dipakai pada berbagai macam aloi
ο· Untuk membuat magnet yang kuat
ο· Tawas sebagai penjernih air
ο· Untuk membuat logam hybrid yang dipakai pada pesawat luar angkasa
ο· Membuat berbagai alat masak Menghasilkan permata bewarna-warni : Sapphire,
Topaz, dll
Bahaya: Aluminium dapat merusak kulit, dalam bentuk bubuk dapat meledak di
udara jika dipanaskan dan dalam bentuk Al2O3 jika di reaksikan dengan karbon akan
menyebabkan pemanasan global.
4. Silikon
Kegunaan:
ο· Dipakai dalam pembuatan kaca
ο· Terutama dipakai dalam pembuatan semi konduktor
ο· Digunakan untuk membuat aloi bersama alumunium, magnesium, dan tembaga
ο· Untuk membuat enamel Untuk membuat IC
Bahaya: Silikon yang digunakan untuk kecantikan wajah dapat menyebabkan
kerusakan bentuk wajah dan melumpuhkan beberapa otot wajah.
5. Fosfor
Kegunaan:
ο· Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen.
ο· Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum
ο· Pemisah sulfur dari besi dan baja
ο· Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan
ο· Untuk membuat lampu kilat
ο· Sebagai katalis reaksi organic
Bahaya : Jika biji fosfor diolah menjadi fosfat dan larutan dalam air akan
menyebabkan terjadinya limbah radioaktif.
13. 13
6. Belerang
Kegunaan:
ο· Dipakai sebagai bahan dasar pembuatan asam sulfat
ο· Digunakan dalam baterai
ο· Dipakai pada fungisida dan pembuatan pupuk
ο· Digunakan pada korek dan kembang api Digunakan sebagai pelarut dalam
berbagai proses .
Bahaya: Belerang dalam bentuk H2S sangat beracun dan dapat menyebabkan
kematian, sedangkan dalam bentuk H2SO4. dapat merusak kulit dan menyebabkan
korosi.
7. Klor
Kegunaan:
ο· Dipakai pada proses pemurnian air
ο· CI2 dipakai pada disinfectan
ο· KCI digunakan sebagai pupuk
ο· ZnCl: digunakan sebagai solder
ο· NHCI digunakan sebagai pengisi batere
ο· Digunakan untuk menghilangkan tinta dalam proses daur ulang kertas
ο· Dipakai untuk membunuh bakteri pada air minum
ο· Dipakai pada berbagai macam industry
Bahaya: Klor mengiritasi sistem pernafasan. Bentuk gasnya mengiritasi lapisan
lendir dan bentuk cairnya bisa membakar kulit. Baunya dapat dideteksi pada
konsentrasi sekecil 3.5 ppm dan pada konsentrasi 1000 ppm berakibat fatal setelah
terhisap dalam-dalam.
8. Argon
Kegunaan:
ο· Sebagai pengisi bola lampu karena Argon tidak bereaksi dengan kawat lampu
ο· Dipakai dalam industri logam sebagai inert saat pemotongan dan proses lainnya
ο· Untuk membuat lapisan pelindung pada berbagai macam proses
ο· Untuk mendeteksi sumber air tanah Dipakai dalam roda mobil mewah
Bahaya : Bila argon menggantikan oksigen diudara dapat menyebabkan sesak napas
karena udara yang mengandung oksigen kurang dari 16% sangat berbahaya.
14. 14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Unsur-unsur dalam satu periode tidaklah mempunyai sifat-sifat yang mirip,
tetapi sifat- sifatnya berubah secara beraturan. Perubahan sifat unsur-unsur dalam satu
periode dapat dilihat pada unsur-unsur periode ketiga. cair dan titikdidih unsur-unsur
periode ketiga dari kiri ke kanan meningkat secara bertahap dan mencapai
puncaknyapada Golongan IVA(silikon), kemudian secara drastis pada golongan
VA(fosforus),
Secara umum energi ionisasi unsur periode ketiga dari kiri ke kanan meningkat.
Akan tetapi energi ionisasi Al lebih rendah dari energi ionisasi Mg dan energi ionisasi
S lebih rendah dari P.
Daya pereduksi unsur-unsur periode ketiga berkurang dari kiri ke kanan,
sedangkan sebaliknya daya pengoksidasinya bertambah.
3.2 Saran
Saran yang kami dapat berikan bagi pembaca yang senang dengan bahan-bahan
kimia, lebih baik anda lebih waspada dengan unsur-ansur yang belum anda kuasai.
Ketelitian in penting dalam hal ini karna kesalahan kecil yang anda lakukan dapat
membuat kerusakan besar pada anda atapan lingkungan anda. Jangan hanya membaca
dari satu sumber saja, kama ilma pengetahuan terus berkembang setiap waktunya.