Mekanisme kegagalan gas, yang disebut percikan, adalah peralihan dari pelepasan tak bertahan keberbagai jenis pelepasan yang bertahan sendiri. Percikan (spark) biasanya terjadi tiba-tiba. Sifat mendasar dari kegagalam percikan (spark breakdown) adalah bahwa tegangan pada (across) sela jatuh (menurun) karena proses yang menghasilkan kehantaran (conductivity) tinggi antara katoda dan anoda.
Dalam laboratorium diperlukan tegangan tinggi bolak-balik untuk percobaan dan
pengujian dengan arus bolak-balik serta untuk membangkitkan tegangan tinggi searah
dan pulsa.
Trafo uji yang biasa digunakan untuk keperluan tersebut memiliki daya
yang lebih rendah serta perbandingan belitan yang jauh lebih besar daripada trafo daya.
Proteksi Tenaga Listrik merupakan alat pemutus dan penyambung pada suatu rangkaian sehingga jika pada rangkaian mengalami suatu gangguan maka alat yang digunakan untuk memutuskan dan menghubungkan dari suatu rangkaian dalam kadaan berbeban disebut pemutus tenaga (PMT) atau Circuit Breaker/CB.
Dimana alat tersebut dilengkapi dengan alat pemadam busur api sedangkan untuk memisahkan dari rangakain tanpa beban digunakan saklar pemisah beban atau Disconnecting switch (DS). Dimana alat ini hanya digunakan jika CB pemutus tenaga telah terbuka untuk memisahkan rangkaian
Mekanisme kegagalan gas, yang disebut percikan, adalah peralihan dari pelepasan tak bertahan keberbagai jenis pelepasan yang bertahan sendiri. Percikan (spark) biasanya terjadi tiba-tiba. Sifat mendasar dari kegagalam percikan (spark breakdown) adalah bahwa tegangan pada (across) sela jatuh (menurun) karena proses yang menghasilkan kehantaran (conductivity) tinggi antara katoda dan anoda.
Dalam laboratorium diperlukan tegangan tinggi bolak-balik untuk percobaan dan
pengujian dengan arus bolak-balik serta untuk membangkitkan tegangan tinggi searah
dan pulsa.
Trafo uji yang biasa digunakan untuk keperluan tersebut memiliki daya
yang lebih rendah serta perbandingan belitan yang jauh lebih besar daripada trafo daya.
Proteksi Tenaga Listrik merupakan alat pemutus dan penyambung pada suatu rangkaian sehingga jika pada rangkaian mengalami suatu gangguan maka alat yang digunakan untuk memutuskan dan menghubungkan dari suatu rangkaian dalam kadaan berbeban disebut pemutus tenaga (PMT) atau Circuit Breaker/CB.
Dimana alat tersebut dilengkapi dengan alat pemadam busur api sedangkan untuk memisahkan dari rangakain tanpa beban digunakan saklar pemisah beban atau Disconnecting switch (DS). Dimana alat ini hanya digunakan jika CB pemutus tenaga telah terbuka untuk memisahkan rangkaian
Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik suatu sistem tenaga listrik, misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain.
Deskripsi tentang cara kerja solar thermal dengan energi utama dari matahari untuk menaikan suhu kerja dari fluida sebagai media perantara heat transfer dalam boiler. Mengkonfersi energi panas matahari menjadi listrik dengan menaikan suhu kerja fluida untuk menghasilkan uap sebagai penggerak generator.
mekanisme kegagalan tembus pada gas
Kegagalan tembus pada gas sendiri terdiri dari dua yaitu:
Mekanisme Townsend
Mekanisme strimer (streamer) atau kanal
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Rio Afdhala
Tugas Pertemuan 1 Teknik Tegangan Tinggi
Dosen : Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D
Disusun Oleh :
Addo Suryo 062.13.027
Andrew Jussac 062.13.029
Rio Afdhala 062.13.019
Thesar Pramanda 062.13.033
Jaringan distribusi adalah suatu saluran/ jaringan yang menghubungkan dari sumber daya listrik besar (gardu induk) dengan para konsumen/pemakai listrik baik itu pabrik,industri,atau rumah tangga.
Jaringan distribusi itu terdiri dari :
Jaringan tegangan menengah (primer)
Jaringan tegangan rendah (sekunder)
Penjelasan tentang jaringan distribusi
Jenis-jenis jaringan distribusi
- Jaringan distribusi udara
- Jaringan distribusi bawah tanah
- Jaringan distribusi bawah laut
Model jaringan distribusi
Contoh jaringan distribu
Koordinasi isolasi dinyatakan dalam bentuk langkah-langkah yang diambil untuk menghindarkan kerusakan terhadap alat-alat listrik karena tegangan lebih dan membatasi lompatan (yang tak dapat dihindarkan karena alasan-alasan ekonomis)sehingga tak menimbulkan kerusakan.
Koordinasi isolasi mempunyai dua tujuan :
Perlindungan terhadap peralatan dan
Penghematan (ekonomi)
Prinsip dan Pengertian Dasar
Rasionalisasi dari pada daya isolasi suatu sistim dan implementasi dari pada koordinasi isolasi menyangkut prinsip-prinsip tertentu yang didalam praktek berupa aturan-aturan sebagai berikut :
Arester petir (lightning arrester) dipakai sebagai alat pelindung pokok
Tegangan sistim mempunyai tiga harga :
Tegangan nominal,
Tegangan dasar (rated)
Tegangan maksimum
Ada dua macam sistim : yang netralnya diisolasikan (isolated neutral system) dan yang dibumikan secara efektif
Tegangan dasar (rating) yang dipakai pada arrester adalah tegangan maksimum frekuensi rendah (50 c/s) dimana arrester tersebut bekerja dengan baik.
Dalam penentuan isolasi trafo, dipakai isolasi yang dikurangi (reduced insulation), yaitu tingkat isolasi yang lebih rendah dari apa yang telah ditetapkan dalam standar
Dua unsur utama koordinasi isolasi yang penting ialah karakteristik volt-waktu dari isolasi yang harus dilindungi dan karakteristik pelindung dari arester
Karakteristik Alat Pelindung
Alat pelindung berfungsi melindungi peralatan tenaga listrik dengan cara membatasi surja (surge) tegangan lebih yang datang dan mengalirkannya ke tanah.
7.4.2 Karakteristik Alat Pelindung Sederhana
Sela batang adalah alat pelindung yang paling sederhana. Sela ini diadakan oleh dua buah batang logam yang mempunyai penampang tertentu (biasanya persegi), yang satu dihubungkan dengan kawat transmisi, satunya dihubungkan dengan tanah. Oleh karena jarak suatu sela berkorespondensi dengan suatu tegangan percikan untuk suatu bentuk gelombang tegangan tertentu, maka untuk beberapa macam karakteristik isolasi alat ini dapat dipakai sebagai pelindung. Keuntungan dari sela batang ialah bentuknya yang sederhana, mudah dibuat dan kuat (rugged). Kekurangannya ialah bahwa sekali tejadi percikan karena tegangan lebih, api (arc) timbul terus meskipun tegangan lebihnya sudah tidak ada.
Prinsip Kerja Arester
Alat pelindung yang paling sempurna adalah arester (lightning arrester, kadang-kadang juga disebut surge diverter). Pada pokoknya arester ini terdiri dari dua unsur sela api (spark gap) dan tahanan tak linear atau tahanan kran (valve resistor). Sebenarnya srester terdiri dari tiga unsur sela api, tahanan kran atau tahanan katup, dan sistim pengaturan atau pembagian tegangan (grading system).
Tegangan impuls diperlakukan dalam pengujian tegangan tinggi untuk mensimulasi terpaan akibat tegangan lebih dalam dan luar serta untuk meneliti mekanisme tembus. Umumnya tegangan impuls dibangkitkan dengan meliuahkan
muatan kapasitor tegangan tinggi (melalui sela) pada suatu rangkaian resistor dan
kapasitor, untuk itu sering digunakan rangkaian pengali tegangan. Nilai puncak dari tegangan impuls dapat ditentukan dengan bantuan sela ukur atau dengan rangkaianelektronik yang dikombinasikan dengan pembagi tegangan.
Sistem proteksi pada instalasi penyaluran, dengan ruang lingkup sistem proteksi pada Gardu Induk ( GI ) / Gardu Induk Tegangan Extra Tinggi (GITET ) dan Saluran Udara Tegangan Tinggi ( SUTT ) / Saluran Kabel Tegangan Tinggi ( SKTT ) / Saluran Tegangan Extra Tinggi ( SUTET ), harus mampu bekerja sesuai dengan tujuan dan persyaratan serta fungsinya yang ditentukan terhadap jenis gangguan yang terjadi. Karena apabila tidak mampu, akan mengakibatkan kerugian yang besar, dilihat dari segikerusakanyang lebih luas terhadap peralatan instalasi itu sendiri maupun tidak lancarnya penyaluran tenaga listrik.
adalah suatu sistem yang terpasang pada peralatan atau jaringan listrik yang berfungsi untuk memutuskan aliran listrik ketika terjadi gangguan atau kondisi abnormal.
Kondisi gangguan atau abnormal pada suatu sistem tenaga listrik dapat berupa hubung singkat, tegangan lebih / turun, beban lebih dan gangguan lainnya.
Istilah tegangan tembus atau kegagalan listrik (electrical breakdown), atau dadalan elektrik, memiliki sejumlah arti. Istilah ini bisa berarti gangguan pada sebuah sirkuit listrik. Tegangan tembus bisa pula berarti berkurangnya hambatan dengan amat pesat pada sebuah isolator elektrik yang menyebabkan lompatan bunga api listrik di sekeliling atau di sepanjang isolator. Peristiwa ini bisa hanya bersifat sementara (seperti dalam sebuah pengosongan elektrostatik), atau bisa pula menyebabkan pengosongan busur elektrik yang berlangsung terus-menerus jika piranti pelindung gagal merintangi arus dalam sebuah sirkuit daya tinggi.
Modul Praktikum Generator Sinkron yang merupakan salah satu mata kuliah yang berada di Program studi D4-Teknik Konservasi energi, Politeknik Negeri Bandung
Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik suatu sistem tenaga listrik, misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain.
Deskripsi tentang cara kerja solar thermal dengan energi utama dari matahari untuk menaikan suhu kerja dari fluida sebagai media perantara heat transfer dalam boiler. Mengkonfersi energi panas matahari menjadi listrik dengan menaikan suhu kerja fluida untuk menghasilkan uap sebagai penggerak generator.
mekanisme kegagalan tembus pada gas
Kegagalan tembus pada gas sendiri terdiri dari dua yaitu:
Mekanisme Townsend
Mekanisme strimer (streamer) atau kanal
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Rio Afdhala
Tugas Pertemuan 1 Teknik Tegangan Tinggi
Dosen : Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D
Disusun Oleh :
Addo Suryo 062.13.027
Andrew Jussac 062.13.029
Rio Afdhala 062.13.019
Thesar Pramanda 062.13.033
Jaringan distribusi adalah suatu saluran/ jaringan yang menghubungkan dari sumber daya listrik besar (gardu induk) dengan para konsumen/pemakai listrik baik itu pabrik,industri,atau rumah tangga.
Jaringan distribusi itu terdiri dari :
Jaringan tegangan menengah (primer)
Jaringan tegangan rendah (sekunder)
Penjelasan tentang jaringan distribusi
Jenis-jenis jaringan distribusi
- Jaringan distribusi udara
- Jaringan distribusi bawah tanah
- Jaringan distribusi bawah laut
Model jaringan distribusi
Contoh jaringan distribu
Koordinasi isolasi dinyatakan dalam bentuk langkah-langkah yang diambil untuk menghindarkan kerusakan terhadap alat-alat listrik karena tegangan lebih dan membatasi lompatan (yang tak dapat dihindarkan karena alasan-alasan ekonomis)sehingga tak menimbulkan kerusakan.
Koordinasi isolasi mempunyai dua tujuan :
Perlindungan terhadap peralatan dan
Penghematan (ekonomi)
Prinsip dan Pengertian Dasar
Rasionalisasi dari pada daya isolasi suatu sistim dan implementasi dari pada koordinasi isolasi menyangkut prinsip-prinsip tertentu yang didalam praktek berupa aturan-aturan sebagai berikut :
Arester petir (lightning arrester) dipakai sebagai alat pelindung pokok
Tegangan sistim mempunyai tiga harga :
Tegangan nominal,
Tegangan dasar (rated)
Tegangan maksimum
Ada dua macam sistim : yang netralnya diisolasikan (isolated neutral system) dan yang dibumikan secara efektif
Tegangan dasar (rating) yang dipakai pada arrester adalah tegangan maksimum frekuensi rendah (50 c/s) dimana arrester tersebut bekerja dengan baik.
Dalam penentuan isolasi trafo, dipakai isolasi yang dikurangi (reduced insulation), yaitu tingkat isolasi yang lebih rendah dari apa yang telah ditetapkan dalam standar
Dua unsur utama koordinasi isolasi yang penting ialah karakteristik volt-waktu dari isolasi yang harus dilindungi dan karakteristik pelindung dari arester
Karakteristik Alat Pelindung
Alat pelindung berfungsi melindungi peralatan tenaga listrik dengan cara membatasi surja (surge) tegangan lebih yang datang dan mengalirkannya ke tanah.
7.4.2 Karakteristik Alat Pelindung Sederhana
Sela batang adalah alat pelindung yang paling sederhana. Sela ini diadakan oleh dua buah batang logam yang mempunyai penampang tertentu (biasanya persegi), yang satu dihubungkan dengan kawat transmisi, satunya dihubungkan dengan tanah. Oleh karena jarak suatu sela berkorespondensi dengan suatu tegangan percikan untuk suatu bentuk gelombang tegangan tertentu, maka untuk beberapa macam karakteristik isolasi alat ini dapat dipakai sebagai pelindung. Keuntungan dari sela batang ialah bentuknya yang sederhana, mudah dibuat dan kuat (rugged). Kekurangannya ialah bahwa sekali tejadi percikan karena tegangan lebih, api (arc) timbul terus meskipun tegangan lebihnya sudah tidak ada.
Prinsip Kerja Arester
Alat pelindung yang paling sempurna adalah arester (lightning arrester, kadang-kadang juga disebut surge diverter). Pada pokoknya arester ini terdiri dari dua unsur sela api (spark gap) dan tahanan tak linear atau tahanan kran (valve resistor). Sebenarnya srester terdiri dari tiga unsur sela api, tahanan kran atau tahanan katup, dan sistim pengaturan atau pembagian tegangan (grading system).
Tegangan impuls diperlakukan dalam pengujian tegangan tinggi untuk mensimulasi terpaan akibat tegangan lebih dalam dan luar serta untuk meneliti mekanisme tembus. Umumnya tegangan impuls dibangkitkan dengan meliuahkan
muatan kapasitor tegangan tinggi (melalui sela) pada suatu rangkaian resistor dan
kapasitor, untuk itu sering digunakan rangkaian pengali tegangan. Nilai puncak dari tegangan impuls dapat ditentukan dengan bantuan sela ukur atau dengan rangkaianelektronik yang dikombinasikan dengan pembagi tegangan.
Sistem proteksi pada instalasi penyaluran, dengan ruang lingkup sistem proteksi pada Gardu Induk ( GI ) / Gardu Induk Tegangan Extra Tinggi (GITET ) dan Saluran Udara Tegangan Tinggi ( SUTT ) / Saluran Kabel Tegangan Tinggi ( SKTT ) / Saluran Tegangan Extra Tinggi ( SUTET ), harus mampu bekerja sesuai dengan tujuan dan persyaratan serta fungsinya yang ditentukan terhadap jenis gangguan yang terjadi. Karena apabila tidak mampu, akan mengakibatkan kerugian yang besar, dilihat dari segikerusakanyang lebih luas terhadap peralatan instalasi itu sendiri maupun tidak lancarnya penyaluran tenaga listrik.
adalah suatu sistem yang terpasang pada peralatan atau jaringan listrik yang berfungsi untuk memutuskan aliran listrik ketika terjadi gangguan atau kondisi abnormal.
Kondisi gangguan atau abnormal pada suatu sistem tenaga listrik dapat berupa hubung singkat, tegangan lebih / turun, beban lebih dan gangguan lainnya.
Istilah tegangan tembus atau kegagalan listrik (electrical breakdown), atau dadalan elektrik, memiliki sejumlah arti. Istilah ini bisa berarti gangguan pada sebuah sirkuit listrik. Tegangan tembus bisa pula berarti berkurangnya hambatan dengan amat pesat pada sebuah isolator elektrik yang menyebabkan lompatan bunga api listrik di sekeliling atau di sepanjang isolator. Peristiwa ini bisa hanya bersifat sementara (seperti dalam sebuah pengosongan elektrostatik), atau bisa pula menyebabkan pengosongan busur elektrik yang berlangsung terus-menerus jika piranti pelindung gagal merintangi arus dalam sebuah sirkuit daya tinggi.
Modul Praktikum Generator Sinkron yang merupakan salah satu mata kuliah yang berada di Program studi D4-Teknik Konservasi energi, Politeknik Negeri Bandung
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Anggita Mentari
Tugas Pertemuan 4 Teknik Tegangan Tinggi
Dosen : Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D
Disusun Oleh :
Anggita Mentari Putri 062.13.004
Vera Irene M. S. 062.13.007
Dandy Nurwidi N. 062.13.011
Dari kondisi abnormal diatas, hubung singkat menimbulkan efek yang paling parah. hal ini disebabkan karena IHS sangat besar yang akan menimbulkan stress dan panas yang berlebihan pada bagian dari sistem yang dialiri IHS tersebut, akibatnya bisa terjadi:
Konduktor meleleh/putus
Isolator retak/pecah
Kebakaran
Cara penanggulangannya dengan memperpendek tHS berada pada sistem dengan:
Pengaman lebur (fuse)
Relay proteksi
Secara umum pengertian Switch Gear adalah suatu unit peralatan listrik yang dapat memutuskan ataupun menghubungkan rangkaian listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik.
Dalam bahasa Indonesia artinya Panel Tegangan Menengah (PTM) atau juga disebut MVMDB (Medium Voltage Main distribution Board) dan sedangkan untuk tegangan rendah disebut LVMDB (Low Voltage Main Distribution Board).
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Anggita Mentari
Tugas Pertemuan 1 Teknik Tegangan Tinggi
Dosen : Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D
Disusun Oleh :
Anggita Mentari Putri 062.13.004
Vera Irene M. S. 062.13.007
Dandy Nurwidi N. 062.13.011
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
Laporan Praktikum Sistem Tenaga Listrik - Sekering (Patron Lebur)
1. PRAKTIKUM PERLENGKAPAN SISTEM TENAGA
PERCOBAAN 1
SEKERING (Patron Lebur)
STTN 2016
I. Tujuan :
1. Memahami kegunaan dan unjuk kerja sekering.
2. Membuat karakteristik sekering melalui pengujian beban.
II. Dasar Teori :
Sekering adalah sebuah alat untuk melindungi suatu rangkaian listrik terhadap
kerusakan-kerusakan yang mungkin timbul karena arus yang mengalir terlalu besar yang
disebabkan oleh beban lebih atau hubung singkat, dengan cara membuka rangkaian
tersebut melalui elemen lebur (fuse element) pada sekering tersebut.
Beberapa istilah untuk sekering yang perlu dipahami :
1. Fuse Elemen : adalah bagian fuse yang dirancang untuk dapat lebur
sehingga dapat membuka rangkaian.
2. Minimum Fusing-Current : adalah arus minimum yang menyebabkan elemen lebur
pada sekering akan melebur.
3. Current-Rating : adalah arus yang harganya lebih kecil daripada minimum
fusing-current, sebagai arus yang dapat dibawa oleh
sekering secara kontinyu tanpa merusakkan fuse elemen.
4. Voltage rating : adalah tegangan tertinggi yang dalam keadaan normal
dapat dikenakan pada sekering.
5. Pre Arcing-Time : adalah waktu mulai terjadinya arus besar (lebih) dan saat
mulainya arcing.
6. Arcing –Time : adalah waktu antara pre arcing-time berakhir dan
terputusnya hubungan secara sempurna (arus benar-benar
nol / putus).
7. Total operating-Time : pre arcing-time + arcing-time.
8. Arcing –Voltage : adalah tegangan yang terjadi antara ujung-ujung sekering
selamna arcing-time.
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik 1
Bernadus Alexander L.
031300345
2. 9. Arus batas : adalah arus terus-menerus yang menyebabkan
penghantarnya mencapai suhu maksimum yang
diperbolehkan.
Gambar 1.1 Sekering
Pada permulaan hubung singkat , perlengkapan menderita gaya elektrodinamis yang
tinggi. Gaya ini sebanding dengan kuadrat puncak arus hubung singkat (Ig
2
). Nilai sesaat
arus hubung singkat bisa mencapai 100 kA.
Nilai sesaat arus hubung singkat pada saat terjadinya hubung singkat tergantung
pada :
- nilai sesaat tegangan bolak-baliknya.
- Impedansi seluruh rangkaian yang dihubung singkat pada saat terjadinya hubung
singkat.
Nilai maksimum atau amplitudo arus hubung singkat sama dengan :
Ik maks = Ik ef √2
Dimana :
Ik ef adalah nilai efelktif arus hubung singkat.
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik 2
Bernadus Alexander L.
031300345
Piringan isyarat
Pegas isyarat
Pangkal patron
Pasir
Kawat isyarat
Kawat lebur berlubang
Porselen
Ujung patron
3. Akan tetapi dalam praktek arus hubung singkat masih besar lagi. Arus hubung singkat
Ig ini sama dengan :
Ig = k Ik ef √2
Faktor k disebut faktor kejut. Dalam praktek nilai k tidak pernah melebihi 1,8.
Jika hubung singkat atau beban lebih telah berlangsung beberapa saat, perlengkapan
akan menderita panas (thermal stress) yang besarnya sebanding dengan integral dari
perkalian kuadrat arus dan waktu, yaitu : ..2
dti∫ Supaya perlengkapan listrik tidak
rusak baik karena gaya elektrodinamis maupun panas, sekering harus dapat memutuskan
arus hubung singkat sebelum arus tersebut merusak.
Ketahanan berbagai perlengkapan listrik terhadap arus hubung singkat berbeda beda.
Yang paling rendah tingkat ketahanannya adalah peralatan-peralatan yang mengandung
unsur lilitan, seperti : kontaktor, generator, motor, transformator dan lain-lain. Oleh karena
itu memilih alat pengaman untuk peralatan tersebut diperlukan kecermatan.
Panas yang ditimbulkan oleh arus dalam kabel/peralatan berasal dari kerugian i2
R
dalam penghantarnya. Kalau arusnya konstan suhu kabelnya mula-mula akan meningkat
dengan cepet, kemudian makinm lambat. Akhirnya suhu akan mencapai suatu nilai yang
dapat dianggap konstan. Dalam keadaan ini panas yang dibangkitkan dalam penghantar
seimbang dengan panas yang disalurkan ke sekelilingnya.
Pengaruh suhu sekitar terhadap karakteristik arus-waktu karakteristik suhu arus-waktu
sekering yang disajikan itu berlaku untuk suhu tertentu. Untuk suhu yang lain perlu
diperhatikan apakah ada pengaruhnya terhadap karakteristik sekering, terutama pada
daerah batas (borderline cases) :
- Di dalam over load range, jika suhu sekering cukup tinggi, perbedaan suhu sekitar
tidak berpengaruh banyak, misalnya sekering HRC (NH) buatan siemend,
perubahan suhu dari -20°C sampai 50°C hanya menimbulkan perubahan ± 9%
terhadap Minimum Fusing-Current .
- Untuk keadaan hubung singkat, fluktuasi suhu sekitar praktis tidak berpengaruh
pada karakteristik arus-waktu sekering.
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik 3
Bernadus Alexander L.
031300345
4. Pengaruh pembebanan sebelumnya (pre loading) juga akan berpengaruh terhadap
karakteristik arus-waktu . Data tentang karakteristik arus-waktu umumnya untuk sekering
yang sebelumnya tidak dialiri arus beban (menurut standar jerman dan inggris), jika
sebelumnya terjadi beban lebih.
Gambar 1.2 Diagram arus-waktu sekering (patron lebur).
III. Sarana yang diperlukan :
1. Suatu perangkat pengujian sekering.
2. Beban lampu.
3. Stop Watch / sekon meter.
4. Sekering 2 A, atau sekering 4 A, atau sekering 6 A beberapa buah.
5. Ampere meter.
6. Kertas grafik semilog.
IV. Percobaan :
1. Buatlah rangkaian pengujian sekering seperti gambar.
2. Sebelum dilaksanakan pengujian, cobalah dahulu sekon meter apakah berfungsi atau
tidak.
3. Lakukan penentuan besarnya beban lampu (watt)( dengan menghitung jumlah arus
yang akan diujikan.
4. Pengukuran/pencatatan waktu dilaksanakan bersamaan dengan mulai mengalirnya
arus.
5. Alirkan arus 1,5 In selama 1 jam. Setelah 1 jam, dilihat dan dicatat apakah sekering
putus, atau tidak.
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik 4
Bernadus Alexander L.
031300345
5. 6. Apabila pada langkah 5. Sekering tidak putus matikan rangkaian dan tunggu hingga
sekering dingin atau pakailah sekering baru. Kemudian alirkan arus 1,9 In selama 1
jam.
7. Jika pada langkah 6. Sekering putus, berarti fusing factornya antara 1,5 s/d 1,9 In.
8. Kalau putusnya terlalu singkat (kurang dari 15 menit) maka alirkan arus 1,8 In dalam
pengujian 1 jam, kalau masih terlalu cepat turunkan arusnya menjadi 1,7 In dan
seterusnya.
9. Alirkan arus 2 In sampai sekering putus.
10. Alirkan 3 In, 4 In, 5 In, dan terakhir beban hubung singkat 7 In.
11. Buatlah grafik arus-waktu untuk pengujian sekering diatas.
V. Data Praktikum
Pengujian Sekering
IN = 2A Waktu Percobaan Maks= 30 Menit
No. Pembebanan
(Arus)
Arus Daya Waktu Pemutusan
(ampere) (watt) (detik)
1 1,5 IN 3,09 700 Tidak Putus
2 1,6 IN 3,2 715 Tidak Putus
3 1,7 IN 3,36 755 26 Menit Putus
4 1,8 IN 3,6 810 20 Menit Putus
5 1,9 IN 3,82 945 13 Menit Putus
6 2 IN 4,03 1045 21 detik
7 3 IN 5,99 1485 Langsung putus
8 4 IN 8 1900 Langsung putus
9 5 IN 10,15 2550 Langsung putus
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik 5
Bernadus Alexander L.
031300345
SECOND METER
1234
F N F
KU
AC220
VOLT
50
Hz
Sekering yang di uji
K1
BEBAN
1
BEBAN
2
F F
N
G
6. 10 7 IN 14 - Langsung putus
VI. Grafik
VII. Pembahasan
Pada praktikum kali ini, bertujuan untuk memahami dan mengerti cara kerja sekering,
serta membuat karakteristik sekering yang digunakan. Pada dasarnya sekering merupakan
alat untuk melindungi peralatan-peralatan listrik terhadap beban lebih atau arus hubung
singkat, dengan cara membuka rangkaian dengan elemen lebur pada sekering tersebut.
Adapun beban lebih atau hubung singkat dapat menyebabkan panas. Oleh karena itu panas
tersebut jika diaplikasikan pada sistem sekering, makan akan membuat putus fire element,
sehingga panas tersebut terputus ke alat-alat elektronik.
Untuk kegiatan praktikum ini, meggunakan sekering 2 A. Dilakukan pengujian
sebanyak 10 kali. Dengan maksimal daya 3000 watt, dan daya minimal 660 watt. Pada
praktikum in, untuk daya 700 watt hingga 715 watt didapat sekering belum putus, dengan
arus sebesar 1,5 IN dan 1,6 IN. Dan mulai putus ketika berdaya 755 watt atau 1,7 IN dengan
waktu 26 Menit. Adapun diperoleh waktu putus tercepat dengan arus 5,99 A (3 In) dan
berdaya 1485 watt, sekering langsung terputus dan 4 IN (1900W), 5 IN (2550W) dan 7 IN
(sekitar 3000W) juga akan langsung terputus.
Dari data tersebut dapat dibuat grafik maka didapat persamaan untuk sekering 2 A
dengan fungsi linear y = -4.1373x + 34.69. dengan nilai x adalah arus yang mengalir dalam
satuan ampere dan y adalah waktu dalam satuan menit.
VIII. Kesimpulan
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik 6
Bernadus Alexander L.
031300345
7. 1. Nilai minimum fusing current yang teramati untuk sekering 2 A adalah 3,36A (1,7
In), dengan waktu putus 26 menit pada praktikum ini
2. Diperoleh persamaan garis untuk grafik waktu putus terhadap arus yang mengalir
yaitu y = -4.1373x + 34.69
3. Semakin cepat waktu pemutusan sekering maka sekering dapat dikatakan dalam
kondisi baik dan prima serta semakin baik dalam mengamankan rangkaian bila terjadi
arus berlebih.
IX. Daftar Pustaka
Modul Praktikum perlengkapan sistem tenaga 2014. STTN BATAN :
YOGYAKARTA
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik 7
Bernadus Alexander L.
031300345
Praktikan,
Bernadus Alexander L.
NIM: 031300345