Membangun usaha Laundry Kiloan dengan mudah. sebagai tugas akhir mata kuliah Entrepreneurship (A1)
Usaha Laundry kiloan sebagai usaha yang cukup potensial dan mudah untuk dilakukan oleh siapa saja dengan modal yang tidak begitu besar.
Membangun usaha Laundry Kiloan dengan mudah. sebagai tugas akhir mata kuliah Entrepreneurship (A1)
Usaha Laundry kiloan sebagai usaha yang cukup potensial dan mudah untuk dilakukan oleh siapa saja dengan modal yang tidak begitu besar.
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia dan rahmat yang telah dilimpahkan pada kita semua sehingga kegiatan MAKRAB Himpunan Mahasiswa Hospitality STP AMPTA Yogyakarta akan dilakasanakan kembali pada tahun ini. Puji dan syukur juga dengan telah diterimanya mahasiswa baru di jurusan Hospitality STP AMPTA Yogyakarta maka dari itu suatu keharusan bagi kami selaku kakak tingkat mahasiswa baru untuk membimbing supaya kerekatan antar angkatan dapat terwujud dengan harmonis.
Merasakan suasana baru aktifitas mahasiswa merupakan salah satu dari contoh hal- hal yang biasa dialami oleh mahasiswa baru. Hal – hal mengenai jurusan Hospitality dan teman – teman baru yang akan tergabung dalam wadah organisasi Himpunan Mahasiswa Hospitality di STP AMPTA Yogyakarta (Himahos) yang mereka temui itu masih berbau baru dan bahkan asing. Sehingga dalam hal itu sebagai mahasiswa yang menyandang status baru sangat di butuhkan sekali adaptasi dan sosialisasi terhadap semua itu.
Perkenalan merupakan suatu tahapan awal yang bisa dijadikan oleh mahasiswa baru untuk proses adaptasi terhadap situasi kondisi yang terjadi di lingkungan mereka dan tengah mereka jalani kedepan. Sebagai upaya untuk pengakraban yang dikemas juga dengan kegiatan yang sifatnya pengembangan anggota, kami selaku Badan Pengurus Himpunan Mahasiswa Hospitality STP AMPTA Yogyakarta berdasarkan acuan AD/ART GBHKO dan Program Kerja Himpunan Mahasiswa Hospitality 2013/2014 akan mengadakan rangkaian acara “Makrab HIMAHOS 2014”. Momentum ini diharapkan dapat dijadikan sebuah wadah yang bermanfaat bagi peserta yang mengikuti kegiatan.
Untuk mengenal apa itu buah naga, kita harus mengetahui apa itu buah naga, buah naga adalah buah yang dihasilkan dari tanaman dari keluarga kaktus-kaktusan (Cactaceae) dan dari marga Hylocereus dan Selenicereus. tanaman buah naga mempunyai sifat merambat dan akan terus tumbuh memanjang jika tidak dilakukan pemangkasan.
Disebuah artikel penyebaran buah naga di mulai pada tahun 1870 di Vietman. pertama kali tanaman buah naga ditujukan sebagai tanaman hias yang dibawa oleh rombongan orang Francis dari negara Guyana. perkembangan waktu tanaman buah naga sudah mulai di Budidayakan di negara-negara asia tenggara lainnya seperti Malaysia, Filipina dan termasuk di Indonesia. (https://id.wikipedia.org/wiki/Buah_naga)
Pengelolaan lahan basah (mangrove dan gambut)CIFOR-ICRAF
Wetland management (mangrove and peatland)
This session discusses peatland and mangrove ecosystems management, within which they are considered as essential ecosystems. This session further explores the legal aspects related to peatland and mangrove ecosystems management in Indonesia and the operationalization of the regulatory framework.
Speaker: Ir. Wiratno, M.Sc., Director General of Conservation on Natural Resources and Ecosystem, Ministry of Environment and Forestry
Event: Webinar "Menata Peta Jalan Perencanaan untuk Implementasi Program Nasional PME (Peatland and Mangrove Ecosystems)"
Date: May 15, 2020
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia dan rahmat yang telah dilimpahkan pada kita semua sehingga kegiatan MAKRAB Himpunan Mahasiswa Hospitality STP AMPTA Yogyakarta akan dilakasanakan kembali pada tahun ini. Puji dan syukur juga dengan telah diterimanya mahasiswa baru di jurusan Hospitality STP AMPTA Yogyakarta maka dari itu suatu keharusan bagi kami selaku kakak tingkat mahasiswa baru untuk membimbing supaya kerekatan antar angkatan dapat terwujud dengan harmonis.
Merasakan suasana baru aktifitas mahasiswa merupakan salah satu dari contoh hal- hal yang biasa dialami oleh mahasiswa baru. Hal – hal mengenai jurusan Hospitality dan teman – teman baru yang akan tergabung dalam wadah organisasi Himpunan Mahasiswa Hospitality di STP AMPTA Yogyakarta (Himahos) yang mereka temui itu masih berbau baru dan bahkan asing. Sehingga dalam hal itu sebagai mahasiswa yang menyandang status baru sangat di butuhkan sekali adaptasi dan sosialisasi terhadap semua itu.
Perkenalan merupakan suatu tahapan awal yang bisa dijadikan oleh mahasiswa baru untuk proses adaptasi terhadap situasi kondisi yang terjadi di lingkungan mereka dan tengah mereka jalani kedepan. Sebagai upaya untuk pengakraban yang dikemas juga dengan kegiatan yang sifatnya pengembangan anggota, kami selaku Badan Pengurus Himpunan Mahasiswa Hospitality STP AMPTA Yogyakarta berdasarkan acuan AD/ART GBHKO dan Program Kerja Himpunan Mahasiswa Hospitality 2013/2014 akan mengadakan rangkaian acara “Makrab HIMAHOS 2014”. Momentum ini diharapkan dapat dijadikan sebuah wadah yang bermanfaat bagi peserta yang mengikuti kegiatan.
Untuk mengenal apa itu buah naga, kita harus mengetahui apa itu buah naga, buah naga adalah buah yang dihasilkan dari tanaman dari keluarga kaktus-kaktusan (Cactaceae) dan dari marga Hylocereus dan Selenicereus. tanaman buah naga mempunyai sifat merambat dan akan terus tumbuh memanjang jika tidak dilakukan pemangkasan.
Disebuah artikel penyebaran buah naga di mulai pada tahun 1870 di Vietman. pertama kali tanaman buah naga ditujukan sebagai tanaman hias yang dibawa oleh rombongan orang Francis dari negara Guyana. perkembangan waktu tanaman buah naga sudah mulai di Budidayakan di negara-negara asia tenggara lainnya seperti Malaysia, Filipina dan termasuk di Indonesia. (https://id.wikipedia.org/wiki/Buah_naga)
Pengelolaan lahan basah (mangrove dan gambut)CIFOR-ICRAF
Wetland management (mangrove and peatland)
This session discusses peatland and mangrove ecosystems management, within which they are considered as essential ecosystems. This session further explores the legal aspects related to peatland and mangrove ecosystems management in Indonesia and the operationalization of the regulatory framework.
Speaker: Ir. Wiratno, M.Sc., Director General of Conservation on Natural Resources and Ecosystem, Ministry of Environment and Forestry
Event: Webinar "Menata Peta Jalan Perencanaan untuk Implementasi Program Nasional PME (Peatland and Mangrove Ecosystems)"
Date: May 15, 2020
Mengembangkan industri berwawasan lingkungan pada hakekatnya adalah membangun
industri sehingga industri itu menguntungkan kehidupan rakyat banyak , meningkatkan
pemerataan kesejahteraan ekonomi penduduk , meningkatkan kualitas budaya bangsa, dan
membuat lingkungan hidup semakin sehat serta menjamin kelangsungan pembangunan di
masa mendatang.
Dr.Ir.Gatot Trimulyadi
Budidaya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii (Doty) Doty ex Silva
(Soliericeae, Rhodophyta) Menggunakan Bibit Hasil Seleksi Klon yang telah Dikultur Jaringankan di Perairan Desa Bungin Permai
Kecamatan Tinanggea Sulawesi Tenggara
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB merupakan gabungan dari Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) dan Lembaga Penelitian (LP). Sebelumnya melalui SK Rektor IPB No. 016 Tahun 1979 dan SK Rektor IPB No. 020 Tahun 1979 telah dibentuk LPM dan LP, namun pada tanggal 6 Nopember 2003 melalui SK Rektor IPB No.180/K13/OT/2003 kedua lembaga tersebut digabung menjadi Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat. Kemudian pada tanggal 6 Maret 2008 melalui SK Rektor IPB No. 020/I3/OT/2008 berganti nama menjadi Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB.
QR Code and Transport Layer Security For Licensing Documents Verification- Ir...irawan afrianto
Licensing can be interpreted as one form of implementation of regulatory functions and controlling nature owned by the government against activities undertaken by the community. The purpose of this research is to add QR code and transport layer security (TLS) feature to the licensing document verification system. The technologies used in the research are QR code and digital signature for the speed of access and security of licensing documents, and TLS to ensure safe communication during the process verification. QR code that is included in licensing document, contains the serial number and an access code that serves as an access key to the permission data stored in the system and then the data signed using a digital signature. The licensing document authenticity can be verified using mobile application and web page. To secure communication session between the verification application with the system, TLS is applied on the server so that all communication session is encrypted. The result of this research, licensing documents that have QR code is harder to forge and can be verified quickly, moreover, TLS complete the service by encrypting all communication session thus the communication session is more secure.
Implementation of Single Sign On (SSO) Technology Using SAML Standards At U...irawan afrianto
Implementation of Single Sign On (SSO) Technology Using SAML Standards At UNIKOM Information Systems -
International Conference on Interdisciplinary Academic Research And Innovation (IARI-2016)
Presentasi bp3 iptek 2016-Rancang Bangun Sistem Informasi Pemetaan masyarakat...irawan afrianto
Sistem Informasi Geografis yang memetakan komoditi Perkebunan dan angka kemiskinan masyrakat di sekitar wilayah perkebunan, guna pengetasan kemiskinan masyarakat Jawa barat melalui sub sektor Perkebunan.
1. PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
LAPORAN KEMAJUAN
PENGOLAHAN LIMBAH KOTORAN ULAT HONGKONG
MENJADI PAKAN IKAN
Oleh
Hendy Ardiansyah 10107137 (2007)
Ekki Setiawan 10107120 (2007)
Mustopa 10107131 (2007)
Dede Patmawati 10108234 (2008)
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2011
2. LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan : Pengolahan Limbah Kotoran Ulat Hongkong
Menjadi Pakan Ikan
2. Bidang Kegiatan : PKMK
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Hendy Ardiansyah
b. NIM : 10107137
c. Jurusan : Teknik Informatika
d. Universitas : Universitas Komputer Indonesia
e. Alamat : Jl. Tubagus Ismail dalam No.42A Bandung
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 3 Orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap : Sufa’atin, S.T
b. NIP : 41277006026
6. Biaya Kegiatan Total
a. DIKTI : Rp. 4.500.000,-
b. Sumber Lain : -
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 Bulan (Maret 2011 s/d Mei 2011)
3. Menyetujui
Ketua Jurusan Ketua Pelaksana Kegiatan
Teknik Informatika
(Mira Kania Sabariah, M.T) (Hendy Ardiansyah)
NIP. 4127 70 06 008 NIM. 101 07137
Pembantu Rektor III Dosen Pendamping
Bidang. Kemahasiswaan
(Dr. Hj. Aelina Surya, Dra) (Sufa’atin, S.T )
NIP. 4127 70 00 005 NIP. 4127 70 06 026
4. LAPORAN KEMAJUAN
I. Target Luaran
Target luaran yang ingin dicapai dalam PKMK ini adalah :
1. Pakan Ikan dari Limbah Kotoran Ulat Hongkong
Adapun hasil atau luaran yang diharapkan adalah pakan ikan yang berasal dari
limbah kotoran ulat hongkong yang baik dan aman sehingga layak untuk
dikonsumsi oleh ikan.
2. Pengguna
Pengguna atau partisipan yang akan membeli produk pakan ikan ini adalah para
peternak ikan, toko-toko pakan ikan dan para masyarakat umum yang memiliki
kolam ikan.
II. Metode Pelaksanaan
Metodologi pelaksanaan dalam pembuatan pakan ikan ini adalah :
1. Waktu dan Tempat:
Proses pembuatan pakan ikan ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan, yang dimulai
dari bulan Maret 2011 sampai bulan mei 2011.
Sedangkan tempat percobaan dalam pembuatan pakan ikan ini adalah di PT.Tri
Tunggal Ranca Mekar yang berada di jalan Budi No.8 Cimahi.
2. Cara Pembuatan :
a. Pengumpulan Bahan
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan pembelian bahan-bahan baku serta
bahan-bahan pendukung yang dibutuhkan untuk membuat pakan ikan. Bahan-
bahan baku itu meliputi: limbah kotoran ulat hongkong, tepung ikan, tuna olahan,
dedek, bungkil kelapa dan topmix. Sedangkan bahan-bahan pendukungnya yaitu:
mesin produksi, oven, panci dan plastik untuk pengemasan.
b. Pembuatan Pakan Ikan
Setelah bahan-bahan baku dan bahan-bahan pendukung sudah tersedia langkah
selanjutnya adalah memulai pembuatan produk. Adapun cara pembuatannya
adalah sebagai berikut:
1. Sediakan panci yang bersih untuk mengaduk semua bahan yang sudah
ditentukan.
2. Campurkan bahan-bahan baku yang meliputi : limbah kotoran ulat hongkong,
tepung ikan, tuna olahan, dedek, bungkil kelapa dan topmix sesuai dengan
aturan takaran ke panci yang sudah disediakan.
3. Aduk semua bahan sampai tercampur dengan merata lalu blender sampai halus.
4. Tambahkan air secukupnya atau kurang lebih ¼ dari berat bahan baku ke dalam
bahan yang sudah diblender tadi.
5. Sediakan wadah untuk persiapan pencetakan bahan menjadi bentuk pakan ikan.
6. Masukkan bahan ke mesin produksi dan kemudian potong-potong sesuai
dengan ukuran yang kita inginkan.
5. 7. Masukkan potongan pakan ikan yang sudah jadi ke dalam oven untuk
mengurangi kadar air dalam pakan ikan.
8. Agar proses pengeringan lebih optimal jemur pakan ikan yang sudah di oven
pada panas matahari hingga cukup kering dan mudah patah. Bila musin hujan
pengeringan dapat juga dengan menggunakan oven.
9. Pakan ikan siap digunakan dan di kemas ke dalam plastik selanjutkan siap
untuk dipasarkan.
Diagram alur prosesnya dapat dilihat sebagai berikut:
Adapun Hasil Akhirnya Sebagai Berikut:
Diblender
Pencampuaran
bahan baku
Proses
Pengeringan
Pengeringan
dengan sinar
matahari
Pengeringan
dengan oven
Pelet siap
digunakan
Pencetakan
dengan mesin
produksi
Pengadukan
adonan
6. III. Ketercapaian Target Luaran
1. Pakan Ikan dari Limbah Kotoran Ulat Hongkong
Target Luaran yang diharapkan dapat tercapai dengan baik yaitu:
a. Pakan ikan yang berasal dari limbah kotoran ulat hongkong yang baik dan
aman sehingga layak dikonsumsi oleh ikan,
b. Dapat mengurangi limbah kotoran ulat hongkong
c. Memberikan kemudahan kepada peternak ikan dalam membeli pakan ikan
dengan harga yang terjangkau.
d. Menjadikan produk ini mudah untuk didapat.
2. Pengguna
Pengguna atau partisipan yang akan membeli produk pakan ikan ini adalah para
peternak ikan, took-toko pakan ikan dan para masyarakat umum yang memiliki
kolam ikan.
IV. Permasalahan dan Penyelesaiannya
a. Teknis
Permasalahan Teknis yang dihadapai selama pelaksanaan adalah sebagai berikut:
1. Dalam pembuatan produk biasanya langsung dalam sejumlah yang besar,
permasalahannya adalah ketersediaan oven atau mesin pengering yang
ukurannya terbatas.
Penyelesaian :
1. Membuat mesin oven atau mesin pengering sendiri supaya bisa menampung
jumlah pakan ikan yang diproduksi dalam jumlah yang besar.
b. Organisasi Pelaksana
Adapun pelaksana kegiatan PKMK adalah :
1) Biodata Ketua dan Anggota Kelompok
1. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Hendy Ardiansyah
b. NIM : 10107137
c. Fakultas/Program Studi : FTIK / Teknik Informatika
d. Perguruan Tinggi : Universitas Komputer Indonesia
e. Waktu Untuk Kegiatan PKM : 20 jam / Minggu
2. Anggota Pelaksana I
a. Nama Lengkap : Ekki Setiawan
b. NIM : 10107120
c. Fakultas/Program Studi : FTIK / Teknik Informatika
d. Perguruan Tinggi : Universitas Komputer Indonesia
e. Waktu Untuk Kegiatan PKM : 20 jam / minggu
3. Anggota Pelaksana II
7. a. Nama Lengkap : Mustopa
b. NIM : 10107131
c. Fakultas/Program Studi : FTIK / Teknik Informatika
d. Perguruan Tinggi : Universitas Komputer Indonesia
e. Waktu Untuk Kegiatan PKM : 20 jam / minggu
4. Anggota Pelaksana III
a. Nama Lengkap : Dede Patmawati
b. NIM : 10108234
c. Fakultas/Program Studi : FTIK / Teknik Informatika
d. Perguruan Tinggi : Universitas Komputer Indonesia
e. Waktu Untuk Kegiatan PKM : 20 jam / minggu
2) Nama dan Biodata Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap : Sufa’atin, S.T
b. Golongan Pangkat dan NIP : IIIA/ 4127 70 06 0 26
c. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
d. Jabatan Struktural :
e. Fakultas/Program Studi : FTIK / Teknik Informatika
f. Perguruan Tinggi : Universitas Komputer Indonensia
g. Bidang Keahlian : Internet Programming
h. Waktu Untuk Kegiatan PKM : 10 jam / minggu
c. Keuangan
Keuangan yang digunakan selama kegiatan PKMK masih sesuai dengan
anggaran yang diusulkan.
V. Penggunaan Biaya
Penggunaan Biaya yang telah digunakan adalah sebagai berikut:
NO Keperluan Jumlah Biaya
1 Pembuatan Proposal Rp. 25.000 ,-
2 Pembuatan Laporan Akhir PKMK Rp. 100.000,-
3 Kertas A4 1 Rim Rp. 35.000,-
4 Tinta Printer hitam & warna 1 Rp. 100.000,-
5 Bahan-bahan Baku :
a. Limbah Kotoran Ulat Hongkong
b. Tepung Ikan
c. Dedek
d. Bungkil Kelapa
e. Topmix
f. Tuna Olahan
50 kg
20 kg
20 kg
10 kg
Rp. 50.000,-
Rp, 200.000,-
Rp. 50.000,-
Rp. 80.000,-
Rp. 75.000,-
Rp. 100.000,-
6 Panci Rp. 75.000,-
7 Penggilingan atau Blender Rp. 200.000,-
8. 8 Biaya Pengemasan Rp. 200.000,-
9 Mesin Produksi Rp. 2.000.000,-
10 Oven Rp. 500.000,-
11 Transportasi Rp. 300.000,-
12 Biaya Lain-lain Rp. 410.000
TOTAL Rp. 4.500.000,-
VI. Dokumentasi Kegiatan
Dokumentasi kegiatan dari proses pembuatan, pengemasan hingga proses
penjualan kami lampirkan.