Dokumen ini membahas tentang politik etis di Hindia Belanda pada awal abad ke-20. Politik etis merupakan kritik terhadap sistem tanam paksa dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan program irigasi, emigrasi, dan edukasi. Akan tetapi, pelaksanaannya seringkali menyimpang dan hanya memberikan manfaat bagi Belanda, sehingga tujuan awal untuk kesejahteraan rakyat tidak sepenuhnya tercapai.
Setiap tahuh,selalu ada perkembangan IPTEK yang sudah terjadi.IPTEK telah mempengaruhi segala kehidupan kita selama ini.Sebelum menelusuri lebih dalam,apakah kalian sudah kenal dengan IPTEK dan Globalisasi?
Let's Find Out,guys
Setiap tahuh,selalu ada perkembangan IPTEK yang sudah terjadi.IPTEK telah mempengaruhi segala kehidupan kita selama ini.Sebelum menelusuri lebih dalam,apakah kalian sudah kenal dengan IPTEK dan Globalisasi?
Let's Find Out,guys
PPT tentang Upaya Menangani Disintegrasi Bangsa IndonesiaLydia Nurkumalawati
Â
PPT berisi tentang upaya-upaya pemerintahan dalam mencegah, menghadapi, dan menaklukkan berbagai macam ancaman disintegrasi yang terjadi di negara tercinta, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia
Keberhasilan Spanyol dan Portugis dalam menemukan daerah baru, membuat para pelaut dan pedagang Belanda untuk menemukan daerah baru juga. Tahun 1594 Barents mencoba berlayar untuk mencari dunia Timur atau Tanah Hindia melalui daerah kutub utara. Pada tahun 1595 Cornelis de Houtman dan Piter de Keyser memulai pelayaran mengambil jalur seperti yang ditempuh Portugis. Van Heemskerck Tahun 1598 van Heemskerck dengan armadanya sampai di Nusantara dan juga mendarat di Banten. Pada tahun 1642 Abel J. Tasman berlayar menemukan sebuah pulau yang kemudian dikenal dengan nama Pulau Tasmania. Lalu pelayaran Willem Janz yang berhasil mendarat di Teluk Carpentaria, Australia Utara pada tahun 1666.
PPT tentang Upaya Menangani Disintegrasi Bangsa IndonesiaLydia Nurkumalawati
Â
PPT berisi tentang upaya-upaya pemerintahan dalam mencegah, menghadapi, dan menaklukkan berbagai macam ancaman disintegrasi yang terjadi di negara tercinta, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia
Keberhasilan Spanyol dan Portugis dalam menemukan daerah baru, membuat para pelaut dan pedagang Belanda untuk menemukan daerah baru juga. Tahun 1594 Barents mencoba berlayar untuk mencari dunia Timur atau Tanah Hindia melalui daerah kutub utara. Pada tahun 1595 Cornelis de Houtman dan Piter de Keyser memulai pelayaran mengambil jalur seperti yang ditempuh Portugis. Van Heemskerck Tahun 1598 van Heemskerck dengan armadanya sampai di Nusantara dan juga mendarat di Banten. Pada tahun 1642 Abel J. Tasman berlayar menemukan sebuah pulau yang kemudian dikenal dengan nama Pulau Tasmania. Lalu pelayaran Willem Janz yang berhasil mendarat di Teluk Carpentaria, Australia Utara pada tahun 1666.
Antara koonialisme dan imperalisme.mempelajari sejarah perkembangan kolonialisme dan imperalisme di indonesia merupakan hal sangat penting ,agar kita mendapatkan peljaran,pengetahuan,sekaligus peringatan.Dengan ini kita bisa menganalisis kemaharajaan VOC,Mengevaluasi penjajahan pemerintahan Hindia-Belanda,Dan melacak proses kedatangan bangsa Barat ke Indonesia
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
Â
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Â
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
3. PENGERTIAN
• Politik Etis adalah suatu pemikiran
yang menyatakan bahwa pemerintah
kolonial memegang tanggung jawab
moral bagi kesejahteraan pribumi.
Pemikiran ini merupakan kritik
terhadap politik tanam paksa.
4. LATAR BELAKANG
1. Sistem tanam paksa menimbulkan
penderitaan bagi rakyat Indonesia
2. Sistem ekonomi liberal tidak memperbaiki
perekonomian rakyat
3. Belanda melakukan penekanan dan
penindasan terhadap rakyat Indonesia
4. Rakyat kehilangan tanahnya
5. Adanya kritik dari kaum intelektual
6. ATURAN PELAKSANAAN
• pidato pembukaan parlemen Belanda oleh Ratu Wilhelmina (yang
pada saat itu baru naik tahta) pada 17 September 1901. Isinya
menyatakan bahwa pemerintah Belanda mempunyai panggilan
moral dan hutang budi (een eerschuld) terhadap bangsa pribumi di
Hindia Belanda. Panggilan moral itu dituangkan ke dalam kebijakan
politik etis, yang terangkum dalam program Trias Politika yang
meliputi :
• Irigasi (pengairan), yakni membangun dan memperbaiki pengairan-
pengairan dan bendungan untuk keperluan pertanian
• Emigrasi yakni mengajak penduduk untuk transmigrasi
• Edukasi, yakni memperluas dalam bidang pengajaran dan
pendidikan
7. PENYIMPANGAN – PENYIMPANGAN
POLITIK ETIS
• IRIGASI : Pengairan hanya ditujukan kepada tanah-tanah
yang subur untuk perkebunan swasta Belanda. Sedangkan
milik rakyat tidak dialiri air dari irigasi.
• EDUKASI : Pendidikan ditujukan untuk mendapatkan
tenaga administrasi yang cakap dan murah. Terjadi
diskriminasi karena pendidikan hanya diperuntukkan
kepada anak-anak pegawai negeri dan orang-orang yang
mampu
• EMIGRASI : Migrasi ke daerah luar Jawa hanya ditujukan ke
daerah-daerah yang dikembangkan perkebunan-
perkebunan milik Belanda. Hal ini karena adanya
permintaan yang besar akan tenaga kerja di daerah-daerah
perkebunan seperti perkebunan di Sumatera Utara,
khususnya di Deli, Suriname, dan lain-lain.
8. DAMPAK PELAKSANAAN
POLITIK ETIS
• Pendidikan: dalam pengembangan dan perluasan
dunia pendidikan dan pengajaran di Hindia Belanda.
Salah satu orang dari kelompok etis yang sangat
berjasa dalam hal ini adalah Mr. J.H. Abendanon (1852-
1925) yang merupakan Menteri Kebudayaan, Agama,
dan Kerajinan dari tahun 1900 sampai dengan 1905.
• Sejak tahun 1900 mulai berdiri sekolah-sekolah, baik
untuk kaum priyayi maupun rakyat biasa yang hampir
merata di daerah-daerah.
9. DAMPAK PELAKSANAAN
POLITIK ETIS
• Politik: Terjadinya desentralisasi atau otonomi bagi
bangsa Indonesia, namun pada intinya tetap saja
golongan penguasa tetap kuat dalam arti intervensi.
• Ekonomi : Muncul sistem kapitalisme modern,
politik liberal dan pasar bebas yang membuat
persaingan dagang semakin kuat. Dan juga lahirnya
perusahaan swasta asing di Indonesia.
10. Kegagalan Politik Etis
• - PNS dari golongan pribumi hanya
dimanfaatkan sehingga Belanda masih
mendominasi
• - Politik liberal memberikan keuntungan yang
sangat besar bagi Belanda, dan tidak untuk
rakyat.
• - Hanya sebagian kecil kaum pribumi yg
mendapat keuntungan dan kedudukan yang
baik.