SlideShare a Scribd company logo
Kreatifitas Komunitas SLiMS Dalam Rangka Transfer pengetahuan (Studi Kasus Komunitas
SLiMS Banten)¹
Dwi Fajar Saputra²
Fakultas Kedokteran, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
dfsptra@gmail.com
Abstrak
Komunitas SLiMS (Senayan Library Management System) di Indonesia dikenal sebagai
kumpulan para pegiat software SLiMS yang rata-rata berprofesi sebagai pustakawan. Mereka
senang akan memodifikasi software SLiMS dengan mengedepankan pelaksanakan kegiatan
secara bebas, dan mengenalkan berbagai ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk meningkatkan
kompetensi bagi pustakawan dibidang otomasi perpustakaan seperti lokakarya bahasa
pemrograman, seminar digital library dan lain sebagainya. Kegiatan tersebut telah berjalan sejak
lama, namun belum ada bentuk timbal balik yang dapat diinformasikan kepada pengurus secara
ilmiah. Oleh karena itu agar semakin mendapatkan tempat di masyarakat, diperlukan suatu studi
pustaka mengenai beragam kreatifitas dalam rangka transfer pengetahuan yang selama ini
dilakukan. Sehingga hasil yang diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi pengurus. Metode
yang digunakan kualitatif dengan pendekatan literatur. Model transfer pengetahuan berdasarkan
SECI process. Hasil yang didapat adalah proses transfer pengetahuan Komunitas SLiMS Banten
telah sesuai dengan model transfer pengetahuan secara sosialisasi, eksternalisasi, kombinasi dan
internalisasi. Dengan demikian kreatifitas dan eksistensi Komunitas SLiMS Banten bisa terus
dipertahankan sehingga semakin mendapatkan tempat dihati masyarakat.
Kata Kunci: Kreatifitas Pustakawan, Komunitas SLiMS, Transfer Pengetahuan
¹Makalah disampaikan dalam Seminar Nasional “Pustakawan, Peluang dan Tantangan Karir Menghadapi Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA)”, UNP, Padang, 15 April 2016
²Pustakawan Fakultas Kedokteran, UPN Veteran Jakarta & Penanggung Jawab Komunitas SLiMS Banten. Email
dfsptra@gmail.com
Pendahuluan
Maraknya pegiat free open source software (FOSS) di Indonesia dimulai sejak tahun 2001-
2002an dengan hadirnya Kelompok Pengguna Linux Indonesia (KPLI). Berjalannya waktu di
tahun 2007 khusus FOSS dibidang perpustakaan lahir software yang dinamakan Senayan Library
Management System (SLiMS). Tahun 2012 diadakan pertama kali community meet up yang
menghadirkan berbagai Komunitas SLiMS di seluruh Indonesia. Hal itu menjadi momentum
berkembangnya Komunitas SLiMS yang memiliki tujuan bersama yaitu berbagi pengetahuan
serta mengedukasi masyarakat mengenai otomasi perpustakaan berbasis software SLiMS.
Salah satu Komunitas SLiMS yang telah terbentuk adalah Komunitas SLiMS Banten. Berdiri
sejak 1 November 2014 dengan diresmikan oleh Dekan FISIP Universitas Muhammadiyah
Tangerang yang merupakan salah satu tokoh lahirnya Kota Tangerang di tahun 1991. Pengurus
Komunitas SLiMS Banten adalah para pustakawan yang berasal dari beberapa lembaga.
Berbagai kegiatan telah dilaksanakan oleh Komunitas SLiMS Banten namun sampai saat ini
belum ditemukan standar kreatifitas dalam rangka transfer pengetahuan sehingga terkesan
kurang baik. Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana kreatifitas Komunitas
SLiMS Banten dalam rangka transfer pengetahuan? Sehingga diharapkan memiliki standar yang
dapat diterapkan Komunitas SLiMS Banten dalam rangka transfer pengetahuan.
Tinjauan Pustaka
Kreatifitas
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kreatifitas adalah kemampuan untuk mencipta.
Mencipta untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru dalam pemecahan masalah dan
menemukan peluang. Prinsip kreatifitas berdasarkan Landor Associates dalam Prawira (2013)
memiliki delapan prinsip yakni 1. Kreativitas ada pada setiap orang Kreativitas bukan
keterampilan yang dimiliki segelitir orang dengan gelar, profesi, dan kedudukan tertentu.
Kreativitas adalah pola pikir. Pola pikir yang tidak biasa dan keberanian untuk bereksplorasi. ‘To
be human is to be creative.’ 2. Kreativitas adalah paradoks. Kreativitas memiliki banyak hal
kontradiktif yang akan menimbulkan tanda tanya. 3. Kreativitas bersifat membangun
(konstruktif) Kreativitas berkembang, menghasilkan sesuatu dan terbuka terhadap banyak
alternatif, namun pada intinya, Kreativitas selalu berusaha untuk membuat perbedaan. 4.
Kreativitas adalah Keberanian Kreativitas menghargai imajinasi, Kreativitas bersedia
melepaskan hal-hal yang sudah pasti untuk berpikir lebih besar lagi. Kreativitas menuntut tekad
yang kuat dan keyakinan diri. Sejarah membuktikan bahwa ide-ide dan konsep baru sering
bertemu dengan apatis, ejekan, bahkan permusuhan. Inilah sebabnya mengapa Keberanian dan
Kreativitas adalah saudara. 5. Kreativitas adalah sudut pandang Melihat dan ber-Presepsi adalah
dua hal yang berbeda. Melihat bersifat visual (dapat terlihat) ,universal,riil, dan konkret,
sedangkan Presepsi bergantung kemampuan setiap individu untuk menafsirkan apa yang
dilihatnya (yg mungkin tidak terlihat). Orang yang sangat kreatif memiliki kemampuan yang
baik untuk memandang segala sesuatu dengan cara baru, mendeteksi pola, dan menghubungkan
berbagai hal yang mungkin tidak terpikirkan orang lain. 6. Kreativitas dapat dimunculkan atau
dimatikan Lingkungan yang memberikan kebebasan untuk bereksplorasi, dapat menginspirasi
Kreativitas individu maupun kelompok. Aturan dan peraturan yang berlebihan, stigma
kegagalan, terlalu fokus pada efisiensi,akan mematikan imajinasi dan kreativitas. 7. Kreativitas
adalah seperti anak kecil Anak-anak cenderung mengajukan pertanyaan lebih banyak dan
berpikir lebih menyimpang. Pengalaman hidup orang dewasa dapat menyebabkan mereka terlalu
cepat menolak/menutup pemikiran baru. Kreativitas sering hadir ketika kita "berpikir seperti
seorang anak," tak terkekang oleh semua alasan yang mungkin tidak bekerja, tetapi terinspirasi
oleh apa yang bisa. 8. Kreativitas Menerima Kerancuan Kebanyakan manusia tidak menyukai
kerancuan, itu membuat mereka tidak nyaman. Ciri seorang pemikir kreatif adalah kesediaan
untuk menerima kerancuan, merangkul ketidaknyamanan, dan fokus pada kemungkinan.
Daripada terburu-buru kembali ke apa yang sudah menjadi zona nyaman nya, seorang berpikiran
kreatif akan memilih terus maju menjalani hidup, menukar kenyamanan dengan potensi.
Pengetahuan
Drucker (1988) dalam Febrianti (2012) mendefinisikan pengetahuan sebagai informasi yang
mengubah sesuatu atau seseorang, hal itu terjadi ketika informasi tersebut menjadi dasar untuk
bertindak, atau ketika informasi tersebut memampukan seseorang atau institusi untuk mengambil
tindakan yang berbeda atau tindakan yang lebih efektif dari tindakan sebelumnya.
Berdasarkan dari Steward (1997) dalam Febrianti (2012) mengemukakan keunggulan
pengetahuan sebagai berikut: A. Non substractive artinya pengetahuan orang lain yang telah
membagi pengetahuan tidak berarti pengetahuannya akan berkurang. B. Dapat dimiliki orang
banyak. C. Biaya replikasi pembiayaannya sangat murah. D. Jarang memiliki skala ekonomi. E.
Tidak ada korelasi yang sederhana antara pengeluaran atas pengetahuan dengen produktivitas
yang diperoleh. F. Pengetahuan tidak dapat ditaksir. G. Mengaburkan perbedaan antara produk
dan layanan.
Siklus Transfer Pengetahuan
Polanyi dalam Febrianti (2012) memperkenalkan bahwa knowledge terdiri dari dua jenis yaitu
tacit knowledge dan explicit knowledge. Tacit knowledge merupakan knowledge yang diam di
dalam benak manusia dalam bentuk intuisi, judgement, skill, values, dan belief yang sulit
diformulasikan dan dibagikan dengan orang lain. Sedangkan explicit knowledge adalah
knowledge yang dapat atau sudah terkodifikasi dalam bentuk dokumen atau bentuk berwujud
lainnya sehingga dapat dengan mudah ditransfer dan didistribusikan dengen menggunakan
berbagai media. Kedua jenis tersebut oleh Nonaka dan Takeuchi dalam Febrianti (2012) dapat
dikonversi melalui empat jenis proses konversi yaitu Sosialisasi, Eksternalisasi, Kombinasi dan
Internalisasi.
Gambar 1. Empat Model Konversi Knowledge (SECI Process)
Sumber : Nonaka dan Takeuchi dalam Febrianti (2012)
Penjelasan dari gambar 1:
1. Externalisasi yaitu mengubah tacit knowledge yang dimiliki menjadi explicit knowledge.
2. Kombinasi memanfaatkan explicit knowledge yang ada untuk diimplementasikan menjadi
explicit knowledge lain.
3. Internalisasi yakni mengubah explicit knowledge sebagai inspirasi datangnya tacit
knowledge.
4. Sosialisasi yakni mengubah tacit knowledge ke tacit knowledge lain (Fakhlina : 2010).
Metode
Makalah ini menggunakan metode kualitatif karena bermaksud untuk mengetahui lebih dalam
mengenai kreatifitas Komunitas SLiMS dalam rangka transfer pengetahuan. Menurut Pendit
(2009) metode kualitatif merupakan kegiatan memahami dengan mencari makna. Lebih lanjut
Pendit (2009) mengatakan penelitian dengan metode kualitatif yakni berusaha mencari
penjelasan universal dengan mengejar data sampai tidak ada lagi ketidak-konsistenan.
Sedangkan menurut Bawden dalam Riady (2013) menyatakan bahwa metode kualitatif sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang diamati, metode ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara
menyeluruh dan akan lebih baik lagi bila memberikan subyek kebebasan dalam mengekspresikan
respons mereka secara mendalam dan sealamiah mungkin. Penyampaian hasil dari metode akan
dilakukan secara deskriptif. Pendekatan praktis model kreatifitas Komunitas SLiMS dalam
rangka transfer pengetahuan menggunakan SECI Process dari Nonaka dan Takeuchi.
Hasil
Dari hasil pengamatan kreatifitas Komunitas SLiMS Banten mampu menghasilkan beberapa
karya nyata yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Karya-karya tersebut berdasarkan model
konversi knowledge SECI process dapat dikategorikan sebagai berikut
1. Eksternalisasi : setiap individu memiliki komitmen terhadap perkembangan Komunitas
SLiMS Banten. Contoh yang telah dilaksanakan oleh Komunitas salah satunya dengan
melakukan kustomisasi software Union Catalog Server (UCS). Ide lahir dari Penanggung Jawab
Komunitas, menurutnya software UCS masih dapat dikembangkan agar tujuannya tidak hanya
untuk berbagi katalog buku saja namun dapat dimaksimalkan dengan tujuan lain yakni untuk
memetakan potensi koleksi yang ada di perpustakaan khususnya perpustakaan – perpustakaan di
Provinsi Banten dan untuk mengetahui gambaran secara real dari kondisi perpustakaan –
perpustakaan yang ada di Provinsi Banten apakah telah mengarah sesuai standar atau belum.
Oleh sebab itu dilakukan proses kustomisasi dengan menambahkan beberapa fitur agar dapat
mencapai tujuan – tujuan lainnya. Hasil dari kustomisasi terbagi menjadi 3 bagian yaitu
membuat pemetaan perpustakaan berdasarkan masing-masing wilayahnya, membuat daftar
perpustakaan yang telah bergabung pada masing-masing wilayahnya dan membuat profil
perpustakaan yang telah bergabung dengan menyertakan gambar dan total koleksi yang tersedia
di perpustakaan tersebut. Langkah selanjutnya adalah melakukan tes agar software UCS yang
telah di kustomisasi dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Ditahap akhir software UCS diberikan
code name “Uni Vera” dengan kepanjangan nama “UNIon Catalog SerVEr Berbasis WilAyah”.
Terlampir gambar dari software Uni Vera.
Gambar 2. Tampilan Home dari Uni Vera
Sumber : Hasil analisis penulis (2016)
2. Kombinasi : hasil karya yang dibuat oleh Komunitas SLiMS Banten tidak hanya dapat
dimanfaatkan oleh internal tapi dibuka lebar untuk eksternal yakni agar masyarakat atau lembaga
yang memiliki tujuan bersama dapat merasakan manfaat akan hadirnya hasil karya tersebut.
Contoh yang dijalankan oleh Komunitas SLiMS Banten adalah membuka pendaftaran bagi
lembaga yang memiliki katalog buku berbasis SLiMS dengan menjadi bagian dari ikut serta
menghidupkan software Uni Vera yang dapat diakses secara online melalui domain
http://ki.bnlib.web.id Total yang bergabung hingga saat ini ada 12 lembaga, masing-masing
berasal dari berbagai wilayah yang ada di Provinsi Banten. Harapan dari kegiatan ini agar
lembaga yang masih terkendala pendanaan untuk mempromosikan katalog buku dan
perpustakaannya secara online dapat terbantu sehingga mampu melahirkan hasil karya lainnya.
Gambar 3. Contoh perpustakaan yang telah bergabung Katalog Induk Prov Banten
Sumber : Hasil analisis penulis (2016)
3. Internalisasi : untuk memberikan pendampingan agar orang lain bertambah kompetensi dirinya
dan dapat melahirkan ide sehingga bisa diterapkan di lingkungan kerja. Komunitas SLiMS
Banten membuat sebuah acara tahunan yang diberi nama “SEGI” merupakan kepanjangan dari
sesi berbagi. SEGI bertujuan mengundang pemateri yang dinilai telah memiliki kompetensi
dibidang tertentu, pemateri tersebut berasal dari luar Komunitas SLiMS Banten dengan demikian
tujuan lainnya adalah memperluas jaringan kemitraan Komunitas SLiMS Banten. Contoh kasus
pada tahun 2015 mengundang seorang pegiat open source berasal dari Sumatera Barat. Materi
yang disampaikan bertemakan “membangun multimedia server berbiaya rendah di
perpustakaan”. Acara ini dimaksudkan agar peserta memiliki pengetahuan dasar bagaimana cara
memanfaatkan server yang harga belinya rendah sehingga bisa dimanfaatkan menjadi server
multimedia di perpustakaan.
Gambar 4. Poster acara “Sesi Berbagi”
Sumber : Hasil analisis penulis (2016)
4. Sosialisasi : pada sosialisasi ini meliputi kegiatan berbagi tacit knowledge antar individu.
Kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Komunitas SLiMS Banten berkaitan dengan sosialisasi
adalah membuat grup diskusi di mobile application “Whatsapp”. Dalam grup tersebut terdiri dari
berbagai profesi antara lain pustakawan, kepala perpustakaan, pemilik taman baca masyarakat
(TBM) yang berasal dari lembaga pemerintahan, swasta dan swadaya. Dengan adanya grup ini
mampu menghadirkan ide – ide segar untuk proses rencana dan pengembangan Komunitas.
Gambar 5. Grup Whatsapp Komunitas SLiMS Banten
Sumber : Hasil analisis penulis (2016)
Kesimpulan
Komunitas SLiMS Banten hadir dengan semangat berbagi pengetahuan. Kreatifitas yang telah
dilakukan dalam rangka transfer pengetahuan mampu menghasilkan hasil karya yang dapat
dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. Proses transfer pengetahuan Komunitas SLiMS
Banten telah sesuai dengan model konversi pengetahuan secara sosialisasi, eksternalisasi,
kombinasi dan internalisasi. Dengan demikian eksistensi Komunitas bisa terus dipertahankan
sehingga semakin mendapatkan tempat dihati masyarakat. Saran yang dapat diberikan adalah
kreatifitas mampu menghasilkan sesuatu yang bernilai oleh sebab itu perlu ditingkatkan lagi
tingkat kreatifitasnya dan standar dari transfer pengetahuan yang telah dilakukan dapat dijaga
prosesnya untuk kemajuan Komunitas SLiMS Banten.
Daftar Pustaka
Fakhlina, Resti Jayanti. (2010). Knowledge management di perpustakaan komunitas. Catatan di
blog pribadi. Diakses dari http://blog.ugm.ac.id/2010/10/09/knowledge-management-di-
perpustakaan-komunitas/
Febrianti. (2012). Penerapan transfer pengetahuan (sharing knowledge) pada divisi pelayanan
PT. PLN (Persero) Makassar Timur. Skripsi Program Sarjana, Jurusan Administrasi, Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin. Diakses dari
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1865/SKRIPSI%20Penerapan%20Tran
sfer%20Pengetahuan%20(Sharing%20Knowledge)%20Pada%20Divisi%20Pelayanan%20PT.%
20PLN%20(Persero)%20Makassar%20Timur.pdf?sequence=1
Pendit, Putu Laxman. (2009). Penelitian kualitatif dalam ilmu perpustakaan & informasi.
Koleksi elektronik di PDII LIPI. Diakses dari
http://www.pdii.lipi.go.id/read/data/2014/12/Putu_Laxman_Penelitian-Kualitatif-dalam-Ilmu-
Perpustakaan-Informasi.pptx.
Prawira, Andika. (2013). 8 prinsip kreatifitas. Artikel di kompasiana. Diakses dari
http://www.kompasiana.com/andicaus/8-prinsip-kreativitas_552fdfa56ea834bc598b4597.
Riyadi, Yasir. (2013). Perilaku pencarian informasi mahasiswa program doktoral dalam
penyusunan disertasi. Visi Pustaka. Vol 15 No 20 Agustus 2013, 110.

More Related Content

Similar to Kreatifitas komunitas slims dalam rangka transfer pengetahuan

Ppk, literasi, 4 c, hots
Ppk, literasi, 4 c, hotsPpk, literasi, 4 c, hots
Ppk, literasi, 4 c, hots
DeviUmratun
 
Lampiran Merancang_Memodifikasi Modul Projek SMA_K (Bhinneka Tunggal Ika).docx
Lampiran Merancang_Memodifikasi Modul Projek SMA_K (Bhinneka Tunggal Ika).docxLampiran Merancang_Memodifikasi Modul Projek SMA_K (Bhinneka Tunggal Ika).docx
Lampiran Merancang_Memodifikasi Modul Projek SMA_K (Bhinneka Tunggal Ika).docx
NurjadidahNurjadidah
 
Syarifudin, outline dakwah dan komunikasi 2012
Syarifudin, outline dakwah dan komunikasi 2012Syarifudin, outline dakwah dan komunikasi 2012
Syarifudin, outline dakwah dan komunikasi 2012
Syarifudin Amq
 
11010644049 diah lismiadara i.p
11010644049 diah lismiadara i.p11010644049 diah lismiadara i.p
11010644049 diah lismiadara i.p
Diah Lismia
 
KONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANAN
KONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANANKONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANAN
KONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANAN
zenyusup
 

Similar to Kreatifitas komunitas slims dalam rangka transfer pengetahuan (20)

Synectik
SynectikSynectik
Synectik
 
Panduan Pelaksanaan Kurikulum 2013
Panduan Pelaksanaan Kurikulum 2013Panduan Pelaksanaan Kurikulum 2013
Panduan Pelaksanaan Kurikulum 2013
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstual
 
Ppk, literasi, 4 c, hots
Ppk, literasi, 4 c, hotsPpk, literasi, 4 c, hots
Ppk, literasi, 4 c, hots
 
Lampiran Merancang_Memodifikasi Modul Projek SMA_K (Bhinneka Tunggal Ika).docx
Lampiran Merancang_Memodifikasi Modul Projek SMA_K (Bhinneka Tunggal Ika).docxLampiran Merancang_Memodifikasi Modul Projek SMA_K (Bhinneka Tunggal Ika).docx
Lampiran Merancang_Memodifikasi Modul Projek SMA_K (Bhinneka Tunggal Ika).docx
 
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
 
Ppt ltp
Ppt ltpPpt ltp
Ppt ltp
 
Grand design Gantari.pptx
Grand design Gantari.pptxGrand design Gantari.pptx
Grand design Gantari.pptx
 
Syarifudin, outline dakwah dan komunikasi 2012
Syarifudin, outline dakwah dan komunikasi 2012Syarifudin, outline dakwah dan komunikasi 2012
Syarifudin, outline dakwah dan komunikasi 2012
 
11010644049 diah lismiadara i.p
11010644049 diah lismiadara i.p11010644049 diah lismiadara i.p
11010644049 diah lismiadara i.p
 
Ctl
CtlCtl
Ctl
 
Modul media pembelajaran jarak jauh
Modul media pembelajaran jarak jauhModul media pembelajaran jarak jauh
Modul media pembelajaran jarak jauh
 
Perubahan mindset dalam Kurikulum 2013
Perubahan mindset dalam Kurikulum 2013Perubahan mindset dalam Kurikulum 2013
Perubahan mindset dalam Kurikulum 2013
 
4 dimensi pmbeljaran klmpok 4.pptx
4 dimensi pmbeljaran klmpok 4.pptx4 dimensi pmbeljaran klmpok 4.pptx
4 dimensi pmbeljaran klmpok 4.pptx
 
KONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANAN
KONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANANKONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANAN
KONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANAN
 
(Fase E ) - Bhineka Tunggal Ika (datadikdasmen.com).pptx
(Fase E ) - Bhineka Tunggal Ika (datadikdasmen.com).pptx(Fase E ) - Bhineka Tunggal Ika (datadikdasmen.com).pptx
(Fase E ) - Bhineka Tunggal Ika (datadikdasmen.com).pptx
 
Tugas lina
Tugas linaTugas lina
Tugas lina
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL_KELOMPOK 5_PEMBELAJARAN BERDIFFERENSIASI.pdf
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL_KELOMPOK 5_PEMBELAJARAN BERDIFFERENSIASI.pdfDEMONSTRASI KONTEKSTUAL_KELOMPOK 5_PEMBELAJARAN BERDIFFERENSIASI.pdf
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL_KELOMPOK 5_PEMBELAJARAN BERDIFFERENSIASI.pdf
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
Resume media
Resume mediaResume media
Resume media
 

More from Dwi Fajar Saputra

More from Dwi Fajar Saputra (20)

Peran Sumber Basis Data Terbuka : Infrastruktur dan Memulai Ide Riset
Peran Sumber Basis Data Terbuka : Infrastruktur dan Memulai Ide RisetPeran Sumber Basis Data Terbuka : Infrastruktur dan Memulai Ide Riset
Peran Sumber Basis Data Terbuka : Infrastruktur dan Memulai Ide Riset
 
One-gate Library Portal
One-gate Library PortalOne-gate Library Portal
One-gate Library Portal
 
Peningkatan Kompetensi Pustakawan dalam Dominasi Kecerdasan Buatan
Peningkatan Kompetensi Pustakawan dalam Dominasi Kecerdasan BuatanPeningkatan Kompetensi Pustakawan dalam Dominasi Kecerdasan Buatan
Peningkatan Kompetensi Pustakawan dalam Dominasi Kecerdasan Buatan
 
How to Get Indexed Copernicus
How to Get Indexed CopernicusHow to Get Indexed Copernicus
How to Get Indexed Copernicus
 
Aplikasi Plagiarism Checker
Aplikasi Plagiarism CheckerAplikasi Plagiarism Checker
Aplikasi Plagiarism Checker
 
Indonesia OneSearch
Indonesia OneSearchIndonesia OneSearch
Indonesia OneSearch
 
Cara Perbaiki OJS 2 Ketika Disisipkan Spam.pdf
Cara Perbaiki OJS 2 Ketika Disisipkan Spam.pdfCara Perbaiki OJS 2 Ketika Disisipkan Spam.pdf
Cara Perbaiki OJS 2 Ketika Disisipkan Spam.pdf
 
Perkembangan Sistem Repositori Institusi : Pemanfaatan dan Tantangannya
Perkembangan Sistem Repositori Institusi : Pemanfaatan dan TantangannyaPerkembangan Sistem Repositori Institusi : Pemanfaatan dan Tantangannya
Perkembangan Sistem Repositori Institusi : Pemanfaatan dan Tantangannya
 
SLiMS
SLiMSSLiMS
SLiMS
 
Integrasi Satu Data
Integrasi Satu DataIntegrasi Satu Data
Integrasi Satu Data
 
Perkembangan Interoperabilitas di Teknologi Web Bidang Perpustakaan
Perkembangan Interoperabilitas di Teknologi Web Bidang PerpustakaanPerkembangan Interoperabilitas di Teknologi Web Bidang Perpustakaan
Perkembangan Interoperabilitas di Teknologi Web Bidang Perpustakaan
 
Connecting Hub Bidang Perpustakaan dan Informasi
Connecting Hub Bidang Perpustakaan dan InformasiConnecting Hub Bidang Perpustakaan dan Informasi
Connecting Hub Bidang Perpustakaan dan Informasi
 
Ekosistem Aplikasi Repositori Institusi
Ekosistem Aplikasi Repositori InstitusiEkosistem Aplikasi Repositori Institusi
Ekosistem Aplikasi Repositori Institusi
 
Etika Publikasi Ilmiah
Etika Publikasi IlmiahEtika Publikasi Ilmiah
Etika Publikasi Ilmiah
 
Registrasi OAI PMH
Registrasi OAI PMHRegistrasi OAI PMH
Registrasi OAI PMH
 
Kemas Ulang Informasi Menggunakan Visualisasi Data
Kemas Ulang Informasi Menggunakan Visualisasi DataKemas Ulang Informasi Menggunakan Visualisasi Data
Kemas Ulang Informasi Menggunakan Visualisasi Data
 
Tata Kelola Hosting OJS
Tata Kelola Hosting OJSTata Kelola Hosting OJS
Tata Kelola Hosting OJS
 
Strategi Pengembangan Repositori institusi
Strategi Pengembangan Repositori institusiStrategi Pengembangan Repositori institusi
Strategi Pengembangan Repositori institusi
 
Pemanfaatan Open data dan Aplikasi Karya Duraspace di Perpustakaan
Pemanfaatan Open data dan Aplikasi Karya Duraspace di PerpustakaanPemanfaatan Open data dan Aplikasi Karya Duraspace di Perpustakaan
Pemanfaatan Open data dan Aplikasi Karya Duraspace di Perpustakaan
 
Tutorial Teknis Typeset.io
Tutorial Teknis Typeset.ioTutorial Teknis Typeset.io
Tutorial Teknis Typeset.io
 

Recently uploaded

CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdfCONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
Pangarso Yuliatmoko
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 

Recently uploaded (20)

Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdfCONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 

Kreatifitas komunitas slims dalam rangka transfer pengetahuan

  • 1. Kreatifitas Komunitas SLiMS Dalam Rangka Transfer pengetahuan (Studi Kasus Komunitas SLiMS Banten)¹ Dwi Fajar Saputra² Fakultas Kedokteran, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta dfsptra@gmail.com Abstrak Komunitas SLiMS (Senayan Library Management System) di Indonesia dikenal sebagai kumpulan para pegiat software SLiMS yang rata-rata berprofesi sebagai pustakawan. Mereka senang akan memodifikasi software SLiMS dengan mengedepankan pelaksanakan kegiatan secara bebas, dan mengenalkan berbagai ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi bagi pustakawan dibidang otomasi perpustakaan seperti lokakarya bahasa pemrograman, seminar digital library dan lain sebagainya. Kegiatan tersebut telah berjalan sejak lama, namun belum ada bentuk timbal balik yang dapat diinformasikan kepada pengurus secara ilmiah. Oleh karena itu agar semakin mendapatkan tempat di masyarakat, diperlukan suatu studi pustaka mengenai beragam kreatifitas dalam rangka transfer pengetahuan yang selama ini dilakukan. Sehingga hasil yang diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi pengurus. Metode yang digunakan kualitatif dengan pendekatan literatur. Model transfer pengetahuan berdasarkan SECI process. Hasil yang didapat adalah proses transfer pengetahuan Komunitas SLiMS Banten telah sesuai dengan model transfer pengetahuan secara sosialisasi, eksternalisasi, kombinasi dan internalisasi. Dengan demikian kreatifitas dan eksistensi Komunitas SLiMS Banten bisa terus dipertahankan sehingga semakin mendapatkan tempat dihati masyarakat. Kata Kunci: Kreatifitas Pustakawan, Komunitas SLiMS, Transfer Pengetahuan ¹Makalah disampaikan dalam Seminar Nasional “Pustakawan, Peluang dan Tantangan Karir Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)”, UNP, Padang, 15 April 2016 ²Pustakawan Fakultas Kedokteran, UPN Veteran Jakarta & Penanggung Jawab Komunitas SLiMS Banten. Email dfsptra@gmail.com
  • 2. Pendahuluan Maraknya pegiat free open source software (FOSS) di Indonesia dimulai sejak tahun 2001- 2002an dengan hadirnya Kelompok Pengguna Linux Indonesia (KPLI). Berjalannya waktu di tahun 2007 khusus FOSS dibidang perpustakaan lahir software yang dinamakan Senayan Library Management System (SLiMS). Tahun 2012 diadakan pertama kali community meet up yang menghadirkan berbagai Komunitas SLiMS di seluruh Indonesia. Hal itu menjadi momentum berkembangnya Komunitas SLiMS yang memiliki tujuan bersama yaitu berbagi pengetahuan serta mengedukasi masyarakat mengenai otomasi perpustakaan berbasis software SLiMS. Salah satu Komunitas SLiMS yang telah terbentuk adalah Komunitas SLiMS Banten. Berdiri sejak 1 November 2014 dengan diresmikan oleh Dekan FISIP Universitas Muhammadiyah Tangerang yang merupakan salah satu tokoh lahirnya Kota Tangerang di tahun 1991. Pengurus Komunitas SLiMS Banten adalah para pustakawan yang berasal dari beberapa lembaga. Berbagai kegiatan telah dilaksanakan oleh Komunitas SLiMS Banten namun sampai saat ini belum ditemukan standar kreatifitas dalam rangka transfer pengetahuan sehingga terkesan kurang baik. Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana kreatifitas Komunitas SLiMS Banten dalam rangka transfer pengetahuan? Sehingga diharapkan memiliki standar yang dapat diterapkan Komunitas SLiMS Banten dalam rangka transfer pengetahuan. Tinjauan Pustaka Kreatifitas Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kreatifitas adalah kemampuan untuk mencipta. Mencipta untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang. Prinsip kreatifitas berdasarkan Landor Associates dalam Prawira (2013) memiliki delapan prinsip yakni 1. Kreativitas ada pada setiap orang Kreativitas bukan keterampilan yang dimiliki segelitir orang dengan gelar, profesi, dan kedudukan tertentu. Kreativitas adalah pola pikir. Pola pikir yang tidak biasa dan keberanian untuk bereksplorasi. ‘To be human is to be creative.’ 2. Kreativitas adalah paradoks. Kreativitas memiliki banyak hal kontradiktif yang akan menimbulkan tanda tanya. 3. Kreativitas bersifat membangun (konstruktif) Kreativitas berkembang, menghasilkan sesuatu dan terbuka terhadap banyak alternatif, namun pada intinya, Kreativitas selalu berusaha untuk membuat perbedaan. 4. Kreativitas adalah Keberanian Kreativitas menghargai imajinasi, Kreativitas bersedia melepaskan hal-hal yang sudah pasti untuk berpikir lebih besar lagi. Kreativitas menuntut tekad yang kuat dan keyakinan diri. Sejarah membuktikan bahwa ide-ide dan konsep baru sering bertemu dengan apatis, ejekan, bahkan permusuhan. Inilah sebabnya mengapa Keberanian dan Kreativitas adalah saudara. 5. Kreativitas adalah sudut pandang Melihat dan ber-Presepsi adalah dua hal yang berbeda. Melihat bersifat visual (dapat terlihat) ,universal,riil, dan konkret, sedangkan Presepsi bergantung kemampuan setiap individu untuk menafsirkan apa yang dilihatnya (yg mungkin tidak terlihat). Orang yang sangat kreatif memiliki kemampuan yang baik untuk memandang segala sesuatu dengan cara baru, mendeteksi pola, dan menghubungkan berbagai hal yang mungkin tidak terpikirkan orang lain. 6. Kreativitas dapat dimunculkan atau dimatikan Lingkungan yang memberikan kebebasan untuk bereksplorasi, dapat menginspirasi Kreativitas individu maupun kelompok. Aturan dan peraturan yang berlebihan, stigma kegagalan, terlalu fokus pada efisiensi,akan mematikan imajinasi dan kreativitas. 7. Kreativitas adalah seperti anak kecil Anak-anak cenderung mengajukan pertanyaan lebih banyak dan
  • 3. berpikir lebih menyimpang. Pengalaman hidup orang dewasa dapat menyebabkan mereka terlalu cepat menolak/menutup pemikiran baru. Kreativitas sering hadir ketika kita "berpikir seperti seorang anak," tak terkekang oleh semua alasan yang mungkin tidak bekerja, tetapi terinspirasi oleh apa yang bisa. 8. Kreativitas Menerima Kerancuan Kebanyakan manusia tidak menyukai kerancuan, itu membuat mereka tidak nyaman. Ciri seorang pemikir kreatif adalah kesediaan untuk menerima kerancuan, merangkul ketidaknyamanan, dan fokus pada kemungkinan. Daripada terburu-buru kembali ke apa yang sudah menjadi zona nyaman nya, seorang berpikiran kreatif akan memilih terus maju menjalani hidup, menukar kenyamanan dengan potensi. Pengetahuan Drucker (1988) dalam Febrianti (2012) mendefinisikan pengetahuan sebagai informasi yang mengubah sesuatu atau seseorang, hal itu terjadi ketika informasi tersebut menjadi dasar untuk bertindak, atau ketika informasi tersebut memampukan seseorang atau institusi untuk mengambil tindakan yang berbeda atau tindakan yang lebih efektif dari tindakan sebelumnya. Berdasarkan dari Steward (1997) dalam Febrianti (2012) mengemukakan keunggulan pengetahuan sebagai berikut: A. Non substractive artinya pengetahuan orang lain yang telah membagi pengetahuan tidak berarti pengetahuannya akan berkurang. B. Dapat dimiliki orang banyak. C. Biaya replikasi pembiayaannya sangat murah. D. Jarang memiliki skala ekonomi. E. Tidak ada korelasi yang sederhana antara pengeluaran atas pengetahuan dengen produktivitas yang diperoleh. F. Pengetahuan tidak dapat ditaksir. G. Mengaburkan perbedaan antara produk dan layanan. Siklus Transfer Pengetahuan Polanyi dalam Febrianti (2012) memperkenalkan bahwa knowledge terdiri dari dua jenis yaitu tacit knowledge dan explicit knowledge. Tacit knowledge merupakan knowledge yang diam di dalam benak manusia dalam bentuk intuisi, judgement, skill, values, dan belief yang sulit diformulasikan dan dibagikan dengan orang lain. Sedangkan explicit knowledge adalah knowledge yang dapat atau sudah terkodifikasi dalam bentuk dokumen atau bentuk berwujud lainnya sehingga dapat dengan mudah ditransfer dan didistribusikan dengen menggunakan berbagai media. Kedua jenis tersebut oleh Nonaka dan Takeuchi dalam Febrianti (2012) dapat dikonversi melalui empat jenis proses konversi yaitu Sosialisasi, Eksternalisasi, Kombinasi dan Internalisasi.
  • 4. Gambar 1. Empat Model Konversi Knowledge (SECI Process) Sumber : Nonaka dan Takeuchi dalam Febrianti (2012) Penjelasan dari gambar 1: 1. Externalisasi yaitu mengubah tacit knowledge yang dimiliki menjadi explicit knowledge. 2. Kombinasi memanfaatkan explicit knowledge yang ada untuk diimplementasikan menjadi explicit knowledge lain. 3. Internalisasi yakni mengubah explicit knowledge sebagai inspirasi datangnya tacit knowledge. 4. Sosialisasi yakni mengubah tacit knowledge ke tacit knowledge lain (Fakhlina : 2010). Metode Makalah ini menggunakan metode kualitatif karena bermaksud untuk mengetahui lebih dalam mengenai kreatifitas Komunitas SLiMS dalam rangka transfer pengetahuan. Menurut Pendit (2009) metode kualitatif merupakan kegiatan memahami dengan mencari makna. Lebih lanjut Pendit (2009) mengatakan penelitian dengan metode kualitatif yakni berusaha mencari penjelasan universal dengan mengejar data sampai tidak ada lagi ketidak-konsistenan. Sedangkan menurut Bawden dalam Riady (2013) menyatakan bahwa metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati, metode ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara menyeluruh dan akan lebih baik lagi bila memberikan subyek kebebasan dalam mengekspresikan respons mereka secara mendalam dan sealamiah mungkin. Penyampaian hasil dari metode akan dilakukan secara deskriptif. Pendekatan praktis model kreatifitas Komunitas SLiMS dalam rangka transfer pengetahuan menggunakan SECI Process dari Nonaka dan Takeuchi. Hasil Dari hasil pengamatan kreatifitas Komunitas SLiMS Banten mampu menghasilkan beberapa karya nyata yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Karya-karya tersebut berdasarkan model konversi knowledge SECI process dapat dikategorikan sebagai berikut 1. Eksternalisasi : setiap individu memiliki komitmen terhadap perkembangan Komunitas SLiMS Banten. Contoh yang telah dilaksanakan oleh Komunitas salah satunya dengan melakukan kustomisasi software Union Catalog Server (UCS). Ide lahir dari Penanggung Jawab Komunitas, menurutnya software UCS masih dapat dikembangkan agar tujuannya tidak hanya untuk berbagi katalog buku saja namun dapat dimaksimalkan dengan tujuan lain yakni untuk memetakan potensi koleksi yang ada di perpustakaan khususnya perpustakaan – perpustakaan di Provinsi Banten dan untuk mengetahui gambaran secara real dari kondisi perpustakaan – perpustakaan yang ada di Provinsi Banten apakah telah mengarah sesuai standar atau belum. Oleh sebab itu dilakukan proses kustomisasi dengan menambahkan beberapa fitur agar dapat mencapai tujuan – tujuan lainnya. Hasil dari kustomisasi terbagi menjadi 3 bagian yaitu membuat pemetaan perpustakaan berdasarkan masing-masing wilayahnya, membuat daftar perpustakaan yang telah bergabung pada masing-masing wilayahnya dan membuat profil perpustakaan yang telah bergabung dengan menyertakan gambar dan total koleksi yang tersedia di perpustakaan tersebut. Langkah selanjutnya adalah melakukan tes agar software UCS yang telah di kustomisasi dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Ditahap akhir software UCS diberikan
  • 5. code name “Uni Vera” dengan kepanjangan nama “UNIon Catalog SerVEr Berbasis WilAyah”. Terlampir gambar dari software Uni Vera. Gambar 2. Tampilan Home dari Uni Vera Sumber : Hasil analisis penulis (2016) 2. Kombinasi : hasil karya yang dibuat oleh Komunitas SLiMS Banten tidak hanya dapat dimanfaatkan oleh internal tapi dibuka lebar untuk eksternal yakni agar masyarakat atau lembaga yang memiliki tujuan bersama dapat merasakan manfaat akan hadirnya hasil karya tersebut. Contoh yang dijalankan oleh Komunitas SLiMS Banten adalah membuka pendaftaran bagi lembaga yang memiliki katalog buku berbasis SLiMS dengan menjadi bagian dari ikut serta menghidupkan software Uni Vera yang dapat diakses secara online melalui domain http://ki.bnlib.web.id Total yang bergabung hingga saat ini ada 12 lembaga, masing-masing berasal dari berbagai wilayah yang ada di Provinsi Banten. Harapan dari kegiatan ini agar lembaga yang masih terkendala pendanaan untuk mempromosikan katalog buku dan perpustakaannya secara online dapat terbantu sehingga mampu melahirkan hasil karya lainnya. Gambar 3. Contoh perpustakaan yang telah bergabung Katalog Induk Prov Banten Sumber : Hasil analisis penulis (2016)
  • 6. 3. Internalisasi : untuk memberikan pendampingan agar orang lain bertambah kompetensi dirinya dan dapat melahirkan ide sehingga bisa diterapkan di lingkungan kerja. Komunitas SLiMS Banten membuat sebuah acara tahunan yang diberi nama “SEGI” merupakan kepanjangan dari sesi berbagi. SEGI bertujuan mengundang pemateri yang dinilai telah memiliki kompetensi dibidang tertentu, pemateri tersebut berasal dari luar Komunitas SLiMS Banten dengan demikian tujuan lainnya adalah memperluas jaringan kemitraan Komunitas SLiMS Banten. Contoh kasus pada tahun 2015 mengundang seorang pegiat open source berasal dari Sumatera Barat. Materi yang disampaikan bertemakan “membangun multimedia server berbiaya rendah di perpustakaan”. Acara ini dimaksudkan agar peserta memiliki pengetahuan dasar bagaimana cara memanfaatkan server yang harga belinya rendah sehingga bisa dimanfaatkan menjadi server multimedia di perpustakaan. Gambar 4. Poster acara “Sesi Berbagi” Sumber : Hasil analisis penulis (2016) 4. Sosialisasi : pada sosialisasi ini meliputi kegiatan berbagi tacit knowledge antar individu. Kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Komunitas SLiMS Banten berkaitan dengan sosialisasi adalah membuat grup diskusi di mobile application “Whatsapp”. Dalam grup tersebut terdiri dari berbagai profesi antara lain pustakawan, kepala perpustakaan, pemilik taman baca masyarakat (TBM) yang berasal dari lembaga pemerintahan, swasta dan swadaya. Dengan adanya grup ini mampu menghadirkan ide – ide segar untuk proses rencana dan pengembangan Komunitas.
  • 7. Gambar 5. Grup Whatsapp Komunitas SLiMS Banten Sumber : Hasil analisis penulis (2016) Kesimpulan Komunitas SLiMS Banten hadir dengan semangat berbagi pengetahuan. Kreatifitas yang telah dilakukan dalam rangka transfer pengetahuan mampu menghasilkan hasil karya yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. Proses transfer pengetahuan Komunitas SLiMS Banten telah sesuai dengan model konversi pengetahuan secara sosialisasi, eksternalisasi, kombinasi dan internalisasi. Dengan demikian eksistensi Komunitas bisa terus dipertahankan sehingga semakin mendapatkan tempat dihati masyarakat. Saran yang dapat diberikan adalah kreatifitas mampu menghasilkan sesuatu yang bernilai oleh sebab itu perlu ditingkatkan lagi tingkat kreatifitasnya dan standar dari transfer pengetahuan yang telah dilakukan dapat dijaga prosesnya untuk kemajuan Komunitas SLiMS Banten. Daftar Pustaka Fakhlina, Resti Jayanti. (2010). Knowledge management di perpustakaan komunitas. Catatan di blog pribadi. Diakses dari http://blog.ugm.ac.id/2010/10/09/knowledge-management-di- perpustakaan-komunitas/ Febrianti. (2012). Penerapan transfer pengetahuan (sharing knowledge) pada divisi pelayanan PT. PLN (Persero) Makassar Timur. Skripsi Program Sarjana, Jurusan Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin. Diakses dari http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1865/SKRIPSI%20Penerapan%20Tran sfer%20Pengetahuan%20(Sharing%20Knowledge)%20Pada%20Divisi%20Pelayanan%20PT.% 20PLN%20(Persero)%20Makassar%20Timur.pdf?sequence=1
  • 8. Pendit, Putu Laxman. (2009). Penelitian kualitatif dalam ilmu perpustakaan & informasi. Koleksi elektronik di PDII LIPI. Diakses dari http://www.pdii.lipi.go.id/read/data/2014/12/Putu_Laxman_Penelitian-Kualitatif-dalam-Ilmu- Perpustakaan-Informasi.pptx. Prawira, Andika. (2013). 8 prinsip kreatifitas. Artikel di kompasiana. Diakses dari http://www.kompasiana.com/andicaus/8-prinsip-kreativitas_552fdfa56ea834bc598b4597. Riyadi, Yasir. (2013). Perilaku pencarian informasi mahasiswa program doktoral dalam penyusunan disertasi. Visi Pustaka. Vol 15 No 20 Agustus 2013, 110.