Studi ini meneliti implementasi berbagi pengetahuan di perpustakaan lembaga penelitian Yayasan Pelangi Indonesia, termasuk kontributor, peserta, fasilitator, dan media yang digunakan serta kepercayaan antara kontributor dan peserta."
Propsopsal skripsi korelasi antara indeks prestasi dengan keaktifan organisasiHusni Kahveci
Dokumen ini membahas pengaruh keaktifan organisasi mahasiswa terhadap indeks prestasi mahasiswa di FKIP UNSYIAH. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan indeks prestasi antara mahasiswa yang aktif dalam organisasi dan yang tidak. Hipotesis penelitian adalah bahwa keaktifan organisasi dapat meningkatkan atau menurunkan indeks prestasi mahasiswa. Subyek penelitian adalah mahasiswa FKIP UNSYIAH
Analisis pengaruh indikator makroekonomi terhadap volume transaksi surat berh...Khairul Fadhli
Dokumen tersebut membahas analisis pengaruh indikator makroekonomi seperti inflasi, jumlah uang beredar, nilai tukar rupiah, dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah terhadap volume transaksi Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) di Indonesia periode 2010-2013 menggunakan model Error Correction Model. Hasilnya menunjukkan bahwa inflasi berpengaruh signifikan negatif jangka panjang, sedangkan nilai tukar rupiah berpengaruh signifikan neg
This document provides an introduction to phonological construction. It discusses cognitive phonology and the knowledge of linguistic sounds. Specifically, it addresses:
- Phonology is the study of the 'sound systems' of languages from a cognitive perspective.
- Knowing linguistic sounds involves both an articulatory plan (knowledge of how to produce sounds) and a perceptual/psycho-acoustic image (how sounds are identified through listening).
- Human communication uses audible carriers (sounds) to transmit thoughts from one mind to another. Spoken languages contain inventories of 'sound events' linked to meanings.
proposal pengalaman organisasi terhadap gaya kepemimpinan mahasiswa prodi S1 ...Anis Lee Xie
Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh pengalaman berorganisasi terhadap gaya kepemimpinan mahasiswa. Secara garis besar dibahas mengenai pengertian organisasi mahasiswa, gaya kepemimpinan, dan hubungan antara pengalaman berorganisasi dengan gaya kepemimpinan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengalaman berorganisasi terhadap gaya kepemimpinan mahasiswa.
Propsopsal skripsi korelasi antara indeks prestasi dengan keaktifan organisasiHusni Kahveci
Dokumen ini membahas pengaruh keaktifan organisasi mahasiswa terhadap indeks prestasi mahasiswa di FKIP UNSYIAH. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan indeks prestasi antara mahasiswa yang aktif dalam organisasi dan yang tidak. Hipotesis penelitian adalah bahwa keaktifan organisasi dapat meningkatkan atau menurunkan indeks prestasi mahasiswa. Subyek penelitian adalah mahasiswa FKIP UNSYIAH
Analisis pengaruh indikator makroekonomi terhadap volume transaksi surat berh...Khairul Fadhli
Dokumen tersebut membahas analisis pengaruh indikator makroekonomi seperti inflasi, jumlah uang beredar, nilai tukar rupiah, dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah terhadap volume transaksi Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) di Indonesia periode 2010-2013 menggunakan model Error Correction Model. Hasilnya menunjukkan bahwa inflasi berpengaruh signifikan negatif jangka panjang, sedangkan nilai tukar rupiah berpengaruh signifikan neg
This document provides an introduction to phonological construction. It discusses cognitive phonology and the knowledge of linguistic sounds. Specifically, it addresses:
- Phonology is the study of the 'sound systems' of languages from a cognitive perspective.
- Knowing linguistic sounds involves both an articulatory plan (knowledge of how to produce sounds) and a perceptual/psycho-acoustic image (how sounds are identified through listening).
- Human communication uses audible carriers (sounds) to transmit thoughts from one mind to another. Spoken languages contain inventories of 'sound events' linked to meanings.
proposal pengalaman organisasi terhadap gaya kepemimpinan mahasiswa prodi S1 ...Anis Lee Xie
Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh pengalaman berorganisasi terhadap gaya kepemimpinan mahasiswa. Secara garis besar dibahas mengenai pengertian organisasi mahasiswa, gaya kepemimpinan, dan hubungan antara pengalaman berorganisasi dengan gaya kepemimpinan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengalaman berorganisasi terhadap gaya kepemimpinan mahasiswa.
Dokumen tersebut membahas tentang penangkapan pengetahuan tacit pada tingkat individu, kelompok, dan organisasi. Beberapa teknik yang disebutkan untuk menangkap pengetahuan tacit meliputi wawancara terstruktur, cerita, belajar dengan diberitahukan, belajar dengan observasi, serta grafting, vicarious learning, dan proses inferensial untuk penangkapan pengetahuan pada tingkat organisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pengelolaan pengetahuan, termasuk definisi, tujuan, kategori, dan manfaatnya. Sistem pengelolaan pengetahuan bertujuan untuk mengidentifikasi, menciptakan, menyebarkan, dan memanfaatkan pengetahuan agar dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan dan pencapaian tujuan organisasi. Ada dua kategori pengetahuan yaitu eksplisit dan tersirat, yang
I-Polink : Indonesian Police Link Model Knowledge Management Investigasi Fo...Igun
Sangat luasnya kebutuhan pengetahuan dibidang
forensika digital serta terbatasnya waktu investigasi dan disertai fakta tentang pertumbuhan alat-alat digital yang sangat cepat
menyebabkan perlunya dibuat alat bantu untuk pengelolaan aset pengetahuan pada Labfor POLRI. Penelitian ini mengusulkan
pengembangan model Knowledge Management yang diadopsi ke dalam forensika digital yang diberi nama Indonesian Police Link (I-Polink), usulan model ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan model untuk membangun solusi Knowledge Management pada Laboratorium Digital Forensik POLRI
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pengetahuan yang merupakan proses menciptakan, memperoleh, berbagi, dan menggunakan pengetahuan untuk meningkatkan pembelajaran dan kinerja organisasi. Ada dua pendekatan strategi manajemen pengetahuan yaitu kodifikasi dan personalisasi pengetahuan. Tantangan utama adalah mengubah pengetahuan tersirat menjadi tersurat.
Audit komunikasi. Siklus yang tidak pernah berhneti dalam komunikasi organisasi. Jenis-jenis model dominan dalam audit komunikasi: model struktural konseptual, model profil keorganisasian, model evaluasi komunikasi keorganisasian
Teknik pengumpulan data dalam penelitian meliputi observasi, kuesioner, wawancara, dokumentasi, dan studi literatur. Metode-metode tersebut digunakan untuk mengumpulkan data secara sistematis sesuai dengan tujuan penelitian.
Artikel ini yang "Bertahannya Sebuah Organisasi Belajar" dipublish atas permintaan penulisnya yaitu Parulian Sibuea.
Bertahannya sebuah organisasi belajar adalah satu ilustrasi real yang cukup ideal dari sebuah sekolah. Organisasi belajar adalah suatu konsep dimana organisasi dianggap mampu untuk terus menerus melakukan proses pembelajaran mandiri (self leraning) sehingga organisasi tersebut memiliki ‘kecepatan berpikir dan bertindak’ dalam merespon beragam perubahan yang muncul.
Jurnal ini bertujuan untuk mengukur sekolah sebagai organisasi belajar. Angket yang di adopsi dari buku Building the Learning Organization yang ditulis oleh Marquardt (2002) ini akan mencoba menjawab apakah sebuah sekolah sudah menjadi organisasi belajar. Dalam paparan data yang akan disajikan adalah data yang diambil pada sebuah organisasi di SMA Negeri 1 AP, Kab. Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara. Ada 5 dimensi yang akan diukur yaitu: (1) dinamika pembelajaran, individu, grup atau tim, dan organisasi, (2) transformasi organisasi : visi, budaya, strategi dan struktur, (3) pemberdayaan warga sekolah: manager, karyawan/guru, pelanggan/ siswa, rekanan, suplier dan komunitas, (4) manajemen pengetahuan: akuisisi, kreasi, penyimpanan, pemulihan dan transfer, (5) aplikasi teknologi: sistem pengetahuan informasi, pembelajaran berbasis teknologi dan sistem pendukung kinerja elektronik.
Dokumen tersebut membahas tentang desain riset tindakan berbasis potensi dan masalah. Terdapat penjelasan mengenai pengertian action research, potensi, contoh potensi, identifikasi masalah penelitian, dan ciri-ciri masalah yang baik."
Dokumen tersebut membahas pendekatan tacit knowledge dengan model ontologi dan model meta (Neuro Linguistic Programming). Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa pengetahuan tacit yang ada pada individu perlu diidentifikasi dan dikelola dengan baik untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Dokumen ini menyarankan penggunaan metode ontologi dan metode meta untuk mengidentifikasi dan memanfaatkan pengetahuan tacit karyawan.
Studi ini mengkaji peran kesetaraan gender organisasi Aisyiyah di Kota Yogyakarta dalam organisasi Muhammadiyah. Hasilnya menunjukkan bahwa Aisyiyah berperan sebagai mitra dalam kegiatan dan pengambilan keputusan Muhammadiyah. Program-programnya memberikan pendidikan gender dan kepemimpinan kepada anggota untuk meningkatkan peran perempuan dalam organisasi. Faktor pendukung dan penghambat juga dianalisis.
Dokumen tersebut membahas tentang penangkapan pengetahuan tacit pada tingkat individu, kelompok, dan organisasi. Beberapa teknik yang disebutkan untuk menangkap pengetahuan tacit meliputi wawancara terstruktur, cerita, belajar dengan diberitahukan, belajar dengan observasi, serta grafting, vicarious learning, dan proses inferensial untuk penangkapan pengetahuan pada tingkat organisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pengelolaan pengetahuan, termasuk definisi, tujuan, kategori, dan manfaatnya. Sistem pengelolaan pengetahuan bertujuan untuk mengidentifikasi, menciptakan, menyebarkan, dan memanfaatkan pengetahuan agar dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan dan pencapaian tujuan organisasi. Ada dua kategori pengetahuan yaitu eksplisit dan tersirat, yang
I-Polink : Indonesian Police Link Model Knowledge Management Investigasi Fo...Igun
Sangat luasnya kebutuhan pengetahuan dibidang
forensika digital serta terbatasnya waktu investigasi dan disertai fakta tentang pertumbuhan alat-alat digital yang sangat cepat
menyebabkan perlunya dibuat alat bantu untuk pengelolaan aset pengetahuan pada Labfor POLRI. Penelitian ini mengusulkan
pengembangan model Knowledge Management yang diadopsi ke dalam forensika digital yang diberi nama Indonesian Police Link (I-Polink), usulan model ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan model untuk membangun solusi Knowledge Management pada Laboratorium Digital Forensik POLRI
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pengetahuan yang merupakan proses menciptakan, memperoleh, berbagi, dan menggunakan pengetahuan untuk meningkatkan pembelajaran dan kinerja organisasi. Ada dua pendekatan strategi manajemen pengetahuan yaitu kodifikasi dan personalisasi pengetahuan. Tantangan utama adalah mengubah pengetahuan tersirat menjadi tersurat.
Audit komunikasi. Siklus yang tidak pernah berhneti dalam komunikasi organisasi. Jenis-jenis model dominan dalam audit komunikasi: model struktural konseptual, model profil keorganisasian, model evaluasi komunikasi keorganisasian
Teknik pengumpulan data dalam penelitian meliputi observasi, kuesioner, wawancara, dokumentasi, dan studi literatur. Metode-metode tersebut digunakan untuk mengumpulkan data secara sistematis sesuai dengan tujuan penelitian.
Artikel ini yang "Bertahannya Sebuah Organisasi Belajar" dipublish atas permintaan penulisnya yaitu Parulian Sibuea.
Bertahannya sebuah organisasi belajar adalah satu ilustrasi real yang cukup ideal dari sebuah sekolah. Organisasi belajar adalah suatu konsep dimana organisasi dianggap mampu untuk terus menerus melakukan proses pembelajaran mandiri (self leraning) sehingga organisasi tersebut memiliki ‘kecepatan berpikir dan bertindak’ dalam merespon beragam perubahan yang muncul.
Jurnal ini bertujuan untuk mengukur sekolah sebagai organisasi belajar. Angket yang di adopsi dari buku Building the Learning Organization yang ditulis oleh Marquardt (2002) ini akan mencoba menjawab apakah sebuah sekolah sudah menjadi organisasi belajar. Dalam paparan data yang akan disajikan adalah data yang diambil pada sebuah organisasi di SMA Negeri 1 AP, Kab. Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara. Ada 5 dimensi yang akan diukur yaitu: (1) dinamika pembelajaran, individu, grup atau tim, dan organisasi, (2) transformasi organisasi : visi, budaya, strategi dan struktur, (3) pemberdayaan warga sekolah: manager, karyawan/guru, pelanggan/ siswa, rekanan, suplier dan komunitas, (4) manajemen pengetahuan: akuisisi, kreasi, penyimpanan, pemulihan dan transfer, (5) aplikasi teknologi: sistem pengetahuan informasi, pembelajaran berbasis teknologi dan sistem pendukung kinerja elektronik.
Dokumen tersebut membahas tentang desain riset tindakan berbasis potensi dan masalah. Terdapat penjelasan mengenai pengertian action research, potensi, contoh potensi, identifikasi masalah penelitian, dan ciri-ciri masalah yang baik."
Dokumen tersebut membahas pendekatan tacit knowledge dengan model ontologi dan model meta (Neuro Linguistic Programming). Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa pengetahuan tacit yang ada pada individu perlu diidentifikasi dan dikelola dengan baik untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Dokumen ini menyarankan penggunaan metode ontologi dan metode meta untuk mengidentifikasi dan memanfaatkan pengetahuan tacit karyawan.
Studi ini mengkaji peran kesetaraan gender organisasi Aisyiyah di Kota Yogyakarta dalam organisasi Muhammadiyah. Hasilnya menunjukkan bahwa Aisyiyah berperan sebagai mitra dalam kegiatan dan pengambilan keputusan Muhammadiyah. Program-programnya memberikan pendidikan gender dan kepemimpinan kepada anggota untuk meningkatkan peran perempuan dalam organisasi. Faktor pendukung dan penghambat juga dianalisis.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
1. Studi Interaksi Simbolik Kualitatif mengenai Implementasi Berbagi Pengetahuan
(Knowledge Sharing) di Perpustakaan Lembaga Penelitian
Yayasan Pelangi Indonesia
Arman Kurniadi
2. Latar Belakang Penelitian
Yayasan Pelangi Indonesia sebagai salah satu lembaga riset independen, melakukan
penerapan Knowledge Management sebagai usaha di dalam meningkatkan kualitas
penelitian yang dihasilkan.
Pengetahuan yang terdapat pada Yayasan Pelangi, baik dalam bentuk tacit knowledge
maupun explicit knowledge merupakan aset dari Yayasan Pelangi yang perlu dikelola
dengan baik. (orang boleh pergi, pengetahuan harus tetap tinggal)
Proses berbagi pengetahuan (Knowledge Sharing) harus dipastikan berjalan secara
berkesinambungan sehingga Knowledge Management dapat terus terjaga
keberlangsungannya
Penerapan Knowledge Management ini ternyata masih mengalami kendala terutama
pada budaya masyarakat yang sulit untuk berbagi pengetahuan.
3. Maksud dan tujuan
Maksud penyusunan tesis ini adalah untuk mengetahui Implementasi berbagi
pengetahuan (knowledge sharing) pada perpustakaan lembaga penelitian
Yayasan Pelangi Indonesia.
Tujuan penyusunan tesis ini adalah untuk:
Mengetahui implementasi berbagi pengetahuan (knowledge sharing) oleh
kontributor, peserta, dan fasilitator pada perpustakaan lembaga penelitian
Yayasan Pelangi Indonesia.
Mengetahui media yang digunakan dalam melakukan berbagi pengetahuan
(knowledge sharing) pada perpustakaan lembaga penelitian Yayasan Pelangi
Indonesia
Mengetahui trust (kepercayaan) antara kontributor dan peserta dalam
melakukan berbagi pengetahuan (knowledge sharing) pada perpustakaan
lembaga penelitian Yayasan Pelangi Indonesia.
4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini meliputi dua aspek yakni aspek teoritis dan aspek
praktis, sebagai berikut:
Manfaat Teoretis
Memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu informasi dan
perpustakaan.
Memberikan kontribusi bagi pengembangan penelitian di bidang Knowledge
Management.
Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah Yayasan Pelangi mendapatkan
informasi dari eksplorasi mengenai implementasi berbagi pengetahuan
(knowledge sharing) pada perpustakaan lembaga penelitian Yayasan Pelangi
Indonesia.
5. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian deskriptif kualitatif.
Penelitian kualitatif merujuk kepada prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif, yakni apa yang
dituturkan orang, baik lisan maupun tulisan, apa yang
dilakukan orang secara fundamental bergantung pada
pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri (Bogdan
dan Taylor, 1971: 4).
6. Kajian Literatur
Review Hasil Penelitian sejenis
No Item Suhitarini
Soemarto Putri
Rini Muliahati Natalia Kosasih Arman Kurniadi
1 Judul Knowledge Management System:
Knowledge Sharing Culture di Dinas
Sosial Provinsi DKI Jakarta
Model Knowledge Sharing Berbasis
Kompetensi: Studi Kasus Biro
Kepegawaian dan Organisasi
Departemen Komunikasi dan
Informatika
Pengaruh Knowledge Management
Terhadap Kinerja Karyawan: Studi
Kasus Departemen Front Office
Surabaya Plaza Hotel
Implementasi Knowledge
Sharing di Perpustakaan
Lembaga Penelitian
2 Tahun 2009 2009 2007 2010
3 Tujuan Untuk mengetahui bagaimana
membangun budaya Knowledge Sharing
antar pegawai Dinas Sosial dalam rangka
peningkatan kinerja dan konsep KMS
untuk meningkatkan keunggulan pada
Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta
Untuk mengidentifikasi keadaan jejaring
knowledge dan Knowledge Sharing
pada biro kepegawaian dan organisasi
(Rowai) Departemen Komunikasi dan
Informatika Jakarta
Untuk mengukur pengaruh dari
knowledge management terhadap
kinerja karyawan dengan studi kasus
pada departemen front office di
Surabaya Plaza Hotel
Untuk mengetahui
bagaimana implementasi
Knowledge Sharing di
Perpustakaan Yayasan
Pelangi Indonesia Jakarta
4 Hasil Portal Jejaring Knowledge -
5 Penelitian Knowledge Management System
memudahkan untuk mengelola
pengetahuan tacit dan eksplisit karena
pengetahuan tersimpan berbentuk digital
dan lebih terstruktur
knowledge dan Knowledge Sharing di
Rowai Kedua-duanya dalam keadaan
cukup baik, selain itu, pegawai Rowai
yang kompeten yaitu pegawai yang
memiliki knowledge dan menjadi
referensi knowledge bagi banyak
pegawai, juga dapat diketahui
management secara tidak langsung
mempengaruhi kinerja karyawan, ada
pengaruh yang signifikan antara
personal knowledge terhadap job
procedure, dan faktor yang paling
dominan mempengaruhi kinerja
karyawan adalah technology
6 Perbedaan Penelitian ini membuat sebuah portal
sebagai sebuah sistem knowledge
management yang memudahkan untuk
mengelola pengetahuan pada organisasi
tersebut.
Penelitian ini menganalisis bagaimana
keadaan Knowledge Sharing pada
suatu organisasi dengan menggunakan
Social Network Analysis (SNA)
Penelitian ini hanya mengukur
pengaruh penerapan knowledge
management terhadap kinerja
karyawan.
Penelitian ini direncanakan
untuk mengetahui
bagaimana proses
implementasi Knowledge
Sharing berdasarkan
elemen pengembangan
Knowledge Sharing.
7 Kritik Penelitian ini membuat portal dengan
tujuan untuk mengelola pengetahuan
pada organisasi tersebut. Pengelolaan
pengetahuan pada organisasi sangat
bergantung pada kelancaran proses
Knowledge Sharing pada organisasi
tersebut.
Penelitian ini menganalisi keadaan
jejaring knowledge dan keadaan
Knowledge Sharing berdasarkan pada
SNA. Knowledge Sharing disini lebih
dipandang sebagai sebuah hubungan
sosial antar orang dan dapat
dimodelkan sebagai hubungan jejaring.
Penelitian ini hanya mengukur
pengaruh penerapan knowledge
management terhadap kinerja
karyawan.
7. Landasan Teoritis
Paradigma Interaksi Simbolik
Setiap orang membawa bidang pengalaman yang unik dalam tiap
episode komunikasi dan pengalaman-pengalaman tersebut sering kali
memengaruhi komunikasi yang terjadi. (West & Turner, 2008: 13)
Teori interaksionisme simbolik memandang bahwa makna-makna
(meanings) dicipta dan dilanggengkan melalui interaksi dalam
kelompok-kelompok sosial. Interaksi sosial memberikan,
melanggengkan dan mengubah aneka konvensi, seperti peran, norma,
aturan dan makna-makna yang ada dalam suatu kelompok sosial.
8. Landasan Konsepsi
Manajemen Pengetahuan
Knowledge management menurut Amrit Tiwana,
“management of organizational knowledge for creating business value and generating a competitive
advantage”. (Tiwana, 2000:5).
Data, Informasi dan Pengetahuan
Data menurut Amrit Tiwana,
“Data is a set of particular and objective facts about an event or simply the structured record of a
transaction.” (Tiwana, 2000: 59)
Informasi menurut Peter Drucker dalam Amrit Tiwana,
“Information is data endowed with relevance and purpose”. (Tiwana, 2000: 61).
Pengetahuan menurut Davenport dan Prusak dalam Tiwana,
Knowledge is a fluid mix of framed experience, values, contextual information, expert insight and
grounded intuition that provides an environment and framework for evaluating and incorporating new
experiences and information. It originates and is applied in the minds of knowers. In organizations, it
often becomes embedded not only in documents or repositories but also in organizational routines,
processes, practices, and norms. (Tiwana, 2000: 57).
9. Landasan Konsepsi
Berbagi pengetahuan (Knowledge Sharing).
Berbagi pengetahuan (Knowledge Sharing) adalah tahapan
diseminasi dan penyediaan knowledge pada saat tepat untuk karyawan
yang membutuhkan. (Tobing, 2007: 9)
Teori Pengembangan Berbagi Pengetahuan (Knowledge Sharing)
Probst menyebutkan bahwa kunci pertanyaan dari Knowledge
Sharing adalah
Who should know how much abaout what or be able to do what and to
what level?
How can we facilitate the sharing and distribution of knowledge?
(Probst, 2000: 31-32)
10. Kerangka Pemikiran
Berbagi Pengetahuan (Knowledge Sharing)
Aspek-aspek Pengembangan Berbagi
Pengetahuan (knowledge sharing) dalam
penelitian ini:
1. Kontributor, Peserta, Fasilitator
2. Media
3. Kepercayaan dan keterbukaan
Implementasi
Berbagi Pengetahuan
(Knowledge Sharing) pada
Perpustakaan Yayasan Pelangi
Indonesia
Interaksi Simbolik
1. Pentingnya makna bagi
perilaku manusia
2. Pentingnya konsep mengenai
diri
3. Hubungan antara individu
dengan masyarakat
11. Fokus Penelitian Masalah
Identifikasi masalah penelitian ini adalah :
Bagaimana kontributor, peserta dan fasilitator melakukan Knowledge
Sharing pada perpustakaan lembaga penelitian Yayasan Pelangi
Indonesia?
Media apa yang digunakan dalam melakukan Knowledge Sharing pada
perpustakaan lembaga penelitian Yayasan Pelangi Indonesia?
Bagaimana trust (kepercayaan) antara kontributor dan peserta dalam
melakukan Knowledge Sharing pada perpustakaan lembaga penelitian
Yayasan Pelangi Indonesia?
13. Subyek dan Obyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah para karyawan di Yayasan Pelangi
Indonesia.
Obyek penelitian ini adalah Perpustakaan Yayasan Pelangi Indonesia
14. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 4 (empat) teknik
pengumpulan data, yaitu meliputi:
Observasi/Pengamatan
Wawancara/Interview
Studi Pustaka
Dokumentasi
15. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Perpustakaan Yayasan Pelangi
Indonesia. Yang terletak di Jalan Wijaya V No. 14B Jakarta.
Waktu penelitian direncanakan akan dimulai pada bulan Februari 2011
hingga April 2011.
16. Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis model interaktif (interactive of analysis) yang dikembangkan
oleh Miles dan Huberman sebagaimana yang diuraikan oleh Bungin
yang terdiri dari tiga komponen analisis, yaitu:
Reduksi data (data reduction)
Penyajian data (data display)
Penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing &
verifying)
17. Validitas / Keabsahan Data
Peneliti akan menggunakan teknik pemeriksaan keabsahan data
sebagai berikut:
Perpanjangan keikutsertaan
Ketekunan/keajegan pengamatan
Triangulasi
18. Hasil Penelitian
Sekilas Pelangi
Pelangi adalah sebuah lembaga penelitian
independent yang aktif melakukan penelitian di
bidang energi, kehutanan, transportasi, polusi udara,
dan perubahan iklim untuk menuju pembangunan
yang berkelanjutan. Pelangi memulai debutnya di
tahun 1990 sebagai “think-thank” informal untuk isu-isu
pembangunan berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan bagi gerakan LSM.
19. Perpustakaan Yayasan Pelangi Indonesia
Perpustakaan Yayasan Pelangi Indonesia berdiri seiring dengan berdirinya Yayasan
Pelangi Indonesia sejak tahun 1990, namun secara resmi perpustakaan didirikan pada
saat Yayasan Pelangi diresmikan pada tanggal 27 Maret 1992. Perpustakaan ini memiliki
tujuan untuk membantu kegiatan Yayasan Pelangi Indonesia untuk menyebarluaskan
isu utama lembaga induknya yaitu isu energi, perubahan iklim, transportasi, kualitas
udara dan kehutanan ketengah masyarakat dengan melalui kepustakaan yang ada di
perpustakaan. Tujuan lainnya adalah untuk mengumpulkan segala macam bahan
cetakan berupa buku, brosur, hasil seminar dan bahan-bahan lainnya maupun bahan
non cetak yang berhubungan dengan masalah energi, perubahan iklim, transportasi,
kualitas udara dan isu lingkungan hidup lainnya.
Mendokumentasikan/menginventarisasi semua koleksi bahan pustaka yang ada untuk
digunakan sebagaimana mestinya.
20. Implementasi Berbagi Pengetahuan oleh Kontributor, Peserta
dan Fasilitator
Kegiatan berbagi pengetahuan merupakan salah satu proses utama dari
manajemen pengetahuan (knowledge management) yang digunakan untuk
memberikan kesempatan kepada anggota suatu organisasi, instansi, atau
perusahaan untuk berbagi pengetahuan (knowledge), teknik, pengalaman, dan
ide yang mereka miliki kepada anggota lainnya. Berbagi pengetahuan adalah
tahapan disseminasi dan penyediaan pengetahuan pada saat tepat untuk
karyawan yang membutuhkan. Berbagi pengetahuan dianggap sebagai
hubungan atau interaksi sosial antar orang per orang yang melibatkan
kontributor, peserta, dan fasilitator serta membutuhkan media sebagai sarana
menyampaikan pengetahuan. Berbagi pengetahuan juga harus dilandasi
dengan adanya kepercayaan (trust) antara kontributor dan peserta.
21. Diskusi di Pelangi
18 Januari 2011
Meningkatkan Layanan Busway Sebagai Solusi Mengatasi Kemacetan
Transportation Specialist dari Institute for Transportation and Development Policy (ITDP).
16 Februari 2011
Optimalisasi Peranan Lembaga Swadaya Masyarakat
Executive Director Yayasan Pelangi
29 Maret 2011
Konversi Minyak Tanah ke LPG: menuju Pembangunan Rendah Emisi yang Berkelanjutan
Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) dan Energy Officer World Wild
Fund (WWF)
13 Juni 2011
Persiapan Pelaksanaan Proyek Sustainable Tourism through Energy Efficiency with Adaptation and
Mitigation Measures in Pangandaran” (STREAM)
UNWTO
22. Media
Media yang digunakan dalam berbagi pengetahuan di Yayasan Pelangi ada dua jenis,
yaitu media yang bersifat tatap muka dan media online.
Media yang bersifat tatap muka contohnya adalah diskusi dan rapat.
Sedangka media berbagi pengetahuan yang sifatnya online adalah website dan Program
Infokom yang terdapat di server perpustakaan. Website dan program Infokom dikelola
oleh Perpustakaan Yayasan Pelangi.
Media berbagi lain seperti facebook, twitter, dan email pribadi dikelola oleh masing-masing
pihak, baik kontributor dan juga peserta.
23. Trust / Kepercayaan
Kepercayaan karyawan dalam berbagi pengetahuan di Perpustakaan Yayasan Pelangi
belum berjalan baik, karena masih ada beberapa karyawan yang merasa bahwa berbagi
pengetahuan tidak memberikan efek apa pun terhadap kinerja mereka sebagai
karyawan. Hal ini terjadi di divisi lain selain bagian program dan komunikasi informasi.
Hal ini juga bisa diakibatkan oleh karena diskusi yang sering dilaksanakan hanya
menyangkut isu-isu yang terkait dengan penelitian di Yayasan Pelangi. Selain itu
hambatan dalam berbagi pengetahuan juga dikarenakan masih adanya karyawan yang
merasa bahwa pengetahuan yang dimilikinya tidak memberikan manfaat bagi si
peneriama, karena si penerima memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
24. Berbagi Pengetahuan dan Interaksi Simbolik
Penjabaran interaksi simbolik ini dalam aplikasinya memberikan landasan bagaimana
seorang individu dari perspektif komunikasi memberikan pengetahuannya kepada
individu lain.
Berbagi pengetahuan merupakan sebuah proses komunikasi dimana seorang
kontributor memberikan pengetahuan yang awalnya berasal dari informasi dan data.
Informasi dan data terdiri dari simbol-simbol yang telah dibentuk oleh pikiran
berdasarkan perspektif dari kontributor tersebut.
Pengetahuan tersebut kemudian disebarkan kepada masyarakat, terutama masyarakat
dimana individu tersebut beraktivitas.
Masyarakat ini didalam berbagi pengetahuan disebut peserta.
25. Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah kontributor dalam aktivitas berbagi pengetahuan di
Perpustakaan Yayasan Pelangi Indonesia adalah para peneliti dan pihak eksternal Yayasan Pelangi
yang diundang untuk memberikan pengetahuan kepada karyawan Yayasan Pelangi Indonesia.
Peneliti membagi pengetahuan tacitnya melalui diskusi dan rapat, sedangkan untuk pengetahuan
eksplisitnya peneliti lebih sering memberikan dalam bentuk tercetak ke Perpustakaan Yayasan
Pelangi Indonesia dan dalam bentuk digital yang langsung diserahkan ke program Infokom didalam
server Perpustakaan Yayasan Pelangi. Karyawan pada bagian lain bisa dikatakan sangat jarang
menjadi kontributor pada diskusi atau rapat karena umumnya tema yang diangkat bukan tema yang
menjadi keahlian dari karyawan tersebut.
Peserta dalam aktivitas berbagi pengetahuan di Perpustakaan Yayasan Pelangi Indonesia tidak hanya
terfokus pada internal dari Yayasan Pelangi Indonesia. Mereka adalah stakeholder, pemerintah dan
masyarakat umum. Peserta yang berasal dari internal menerima pengetahuan dari mengikuti
seminar, rapat, dan dari program Infokom. Sedangkan peserta yang berasal dari eksternal Yayasan
Pelangi menerima pengetahuan dari website dan dari program Kampanye Pelangi.
Fasilitator dalam aktivitas berbagi pengetahuan di Yayasan Pelangi Indonesia diserahkan kepada
Pustakawan. Executive Director Yayasan Pelangi menilai bahwa Pustakawan lebih tepat dalam
menggerakkan aktivitas berbagi pengetahuan dan mengelola media berbagi pengetahuan.
26. Saran
Untuk menggerakkan kontributor yang berasal dari karyawan di bagian keuangan dan
bagian umum, fasilitator harusnya membuat sebuah diskusi informal yang membahas
tema-tema seputar masalah yang dihadapi dalam menyelesaikan pekerjaan. Diskusi ini
diharapkan berlangsung secara konsisten dan menjadi budaya di Yayasan Pelangi
Indonesia.
Pimpinan harusnya menerapkan reward and punishment dalam berbagi pengetahuan.
Reward dapat berupa pujian dalam pertemuan atau rapat karyawan dan punishment
yang diberikan dapat berupa notifikasi kepada karyawan yang tidak aktif sambil
menanyakan apa yang menjadi hambatan bagi karyawan tersebut dalam melaksanakan
berbagi pengetahuan.
Pimpinan harus selalu memantau kegiatan berbagi pengetahuan dan kalau
memungkinkan turut serta berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, tidak hanya sebatas
menjadi kontributor, tetapi juga menjadi peserta.