2. Sekilas FossStudio
Organisasi yang bergerak di lingkup perpustakaan. Organisasi ini berdiri sejak 2015 dengan fokus penyediaan
software repositori institusi yang bersifat open source. Berjalannya waktu DIFOSS dipercaya dalam beragam kegiatan
dari Kementerian, Perguruan Tinggi, Sekolah dan Lembaga lainnya. Sampai pada waktu ini, sudah lebih dari 50
instansi yang menggunakan jasa DIFOSS. Untuk fokus dalam unit bisnis, tim DIFOSS membuat FossStudio harapannya
berupaya mengembangkan kemampuan kerjasama dengan perorangan atau kelembagaan. FossStudio terdiri dari para
professional yang telah berpengalaman untuk jasa pelatihan, pendampingan dan pengembangan inovasi di bidang
perpustakaan (https://setiadifoss.org/fossstudio/).
5. Pendahuluan
Sistem repositori institusi pertama
kali muncul pada Maret 2000
bersamaan dengan adanya
kerjasama antara Perpustakaan MIT
dengan Lab Hawlett-Packard
(Sukul, 2013)
6. Perkembangan Sistem Setiap Tahun
Paparan berdasarkan pengamatan penulis dari berbagai referensi. Dititik beratkan pada
tren pengelolaan pada setiap tahun.
25%
2005–2010
Local dan Internet
40%
2010–2015
Elektronik
60%
2015–2020
Interoperabilitas
70%
2020-2025
Business
Intelegence
7. Local dan Internet
● Local merupakan dalam bentuk jaringan antar intranet.
● Belum sepenuhnya menggunakan berbasis website.
● Masih kategori kecil dalam hal infrastruktur pendukung.
● Baru dalam tahap implementasi awal saja.
● Dominasi dilakukan dari sisi digitalisasi koleksi.
8. Elektronik
● Telah memiliki kestabilan dalam proses deposit.
● Lebih mudah dalam dilakukan pencarian dengan gunakan website.
● Sudah mulai menggunakan proses layout koleksi elektronik.
● Koleksi yang diolah dominan berasal dari Born Digital.
● Telah memiliki SDM yang fokus mendukung proses keseharian.
● Menjadi satu aspek lingkaran dalam mendukung kegiatan akademis.
9. Interoperabilitas
● Memiliki ekosistem pendukung dalam peningkatan penyebarluasan
informasi.
● Memiliki pengembangan sistem protocol bersama yang menjadi standar.
● Memiliki SDM pendukung dalam hal teknisi teknologi informasi.
● Dapat berperan sebagai data provider.
● Terlibat aktif dalam proses pemeringkatan nasional/global.
10. Business Intelegence
● Dapat berperan sebagai product utama pengembangan.
● Dapat dilakukan untuk proses analisis tren penelitian.
● Dapat dilakukan untuk proses direktori pakar.
● Diharapkan memiliki satu bentuk skema manajemen risiko.
13. Kategori Sistem
Pada pemanfaatan ini, kontrol
penuh ada di SDM yang bertugas
dan akses kedalam infrastruktur.
Mengikuti dinamika
pengembangan sistem free open
source software (FOSS) dan dapat
berkontribusi secara langsung.
Sistem dapat terbagi menjadi hardware dan software. Pada paparan ini
dikhususkan pemanfaatan software pendukung repositori institusi.
15. Lingkup Pemanfaatan Invenio
Dukung IIIF
(International Image
Interoperability
Framework)
Kelebihan
Phyton,
PostgreSQL,
Elasticsearch,
Redis
Programme
Sebagai repositori
umumnya
Zenodo
RDM, LIS,
Framework
3 Produk
Unggulan
16. Lingkup Pemanfaatan Dspace
Fungsi Preservasi
Digital tersedia
dalam administrative
search
Kelebihan
Angular (FE),
Spring Boot (BE),
Postgresql, Tomcat
Programme
Dapat ambil data
dari berbagai
sumber informasi
Support
External API
Backend (Rest API)
dan Frontend
Terbagi 2
Service (versi 7)
17. Lingkup Pemanfaatan Eprints
Lebih mudah di
develop seperti API
service, Theme
Kelebihan
Perl, Mysql,
Javascript, CSS
Programme
https://files.eprints
.org
Banyak Fitur
Pendukung
Pub, Zero (Free)
Edshare, Impact
(Premium)
Beragam
Layanan
18. Lingkup Pemanfaatan Difoss
Kerjasama dengan
instansi nasional seperti
IdRen, Kemdikbudristek
untuk pengembangan
Kelebihan
Laravel, Mysql,
Vue
Programme
Layanan Metadata
Resources
Mulai buat
ekosistem
Mudah di install,
Dukung server
skala kecil
Mengedepankan
Kemudahan
19.
20. Potensi Lain Pemanfaatan Sistem
1. Mendukung branding personal dari sivitas akademika
(https://www.umn.ac.id/member/ni-made-satvika-
iswari/).
2. Mendukung pemetaan riset
(https://digital.library.unt.edu/ark:/67531/metadc19443
77/).
22. Tantangan dalam Pengelolaan Sistem
Estimasi 1 file : 500 KB
– 5 MB (Periodic)
Infrastuktur
DDOS, Brute Force,
Mining
Faktor Eksternal
Memastikan fungsi
deposit berjalan tanpa
keraguan
Komunikasi
Fixing error, layanan
service repositori
institusi
Kesiapan SDM
Kapasitas, Kuota dan
Volume dari jaringan
internet
Kenyamanan Akses
Upgrade sistem, Backup
sistem
Maintenance
24. Kesimpulan
1. Dengan beragam perkembangan sistem repositori institusi dapat
meningkatkan nilai dari layanan perpustakaan.
2. Pemanfaatan sistem repositori institusi menjadi bagian dalam proses
transformasi manajemen repositori antara lain adanya International Image
Interoperability Framework, Rest API, dll. Menyesuaikan dengan
perkembangan global.
3. Tantangan yang ada, merupakan bagian agar dapat tumbuh menjadi lebih
baik lagi kedepannya.
4. Perpustakaan sebaiknya adaptif dan mampu bersaing secara kompetitif
untuk meningkatkan layanan repositori institusi dimasing masing instansi.