Teori belajar dan teknologi informasi dan komunikasi memberikan kontribusi penting terhadap teknologi pendidikan. Teori-teori belajar seperti behaviorisme, kognitivisme, humanistik, dan sibernetik membantu membangun teknologi pembelajaran. Globalisasi dan internet telah memperluas akses informasi dan peluang pembelajaran.
1. KONTRIBUSI DAN IMPLIKASI TEORI
BELAJAR DAN TIK TERHADAP
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
OLEH
YANTI D. SIHITE
TRI A. JUMITA
LUSY M. PASARIBU
2. Latar Belakang
Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Melalui
komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami
oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang
disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.
Dewasa ini komunikasi menjadi lebih cepat, efektif, dan efisien dengan kemajuan di
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Teknologi telah menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari kehidupan manusia zaman sekarang, Bidang kajian teknologi
pembelajaran adalah belajar dan pembelajaran. Bidang kajian belajar dan
pembelajaran ini pada awalnya digarap dengan mensintesiskan berbagai teori dan
konsep dari berbagai disiplin ilmu lain ke dalam suatu usaha terpadu, atau disebut
dengan pendekatan isomeristik, yaitu menggabungkan berbagai pemikiran atau
disiplin keilmuan yang berkaitan dalam satu kesatuan yang lebih bermakna (Miarso,
2007).
Setiap teknologi dibangun atas dasar suatu teori tertentu. Demikian pula teknologi
pembelajaran, dibangun atas dasar prinsip-prinsip yang ditarik dari berbagai teori,
diantaranya adalah teori belajar dan pembelajaran, teori dan teknologi komunikasi,
teori dan teknologi informasi, Dan bertanggung jawab khusus merancang,
mengembangkan, memanfaatkan, menyebarluaskan, meneliti, dan mengelola
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi
(Miarso, 2007). Pembahasan dalam makalah ini akan dikhususkan pada kontribusi
dan implikasi teori belajar dan teknologi informasi dan komunikasi terhadap
teknologi pendidikan.
3. Belajar merupakan kegiatan orang sehari-hari.
Kegiatan belajar tersebut dapat dihayati
(dialami) oleh orang yang sedang belajar.
Disamping itu, kegiatan belajar juga dapat
diamati oleh orang lain. Kegiatan belajar yang
berupa perilaku kompleks tersebut telah lama
menjadi objek penelitian ilmuan. Kompleksnya
perilaku belajar tersebut menimbulkan berbagai
teori belajar.
4. Menurut Budiningsih (2005) secara umum semua
teori belajar dapat dikelompokkan menjadi empat
golongan:
1. Teori
belajar
Behaviorisme
( tingkah
laku)
3. Teori
belajar
Humanistik
2. Teori
belajar
Kognitivisme
2. Teori
belajar
Sibernetik
5. Menurut teori belajar ini adalah perubahan tingkah laku, Misalnya seorang
siswa belum bisa membaca maka betapun gurunya berusaha sebaik mungkin mengajar
atau bahkan sudah hafal huruf A sampai Z di luar kepala, namun bila siswa itu gagal
mendemonstrasikan kemampuannya dalam membaca, maka siswa itu belum
bisa dikatakan belajar. Ia dikatakan telah belajar apabila ia menunjukkan suatu
perubahan dalam tingkah laku ( dari tidak bisa menjadi bisa membaca).
Yang terpenting dari teori ini adalah masukan atau input yaitu berupa
stimulus dan out put yang berupa respons. Sedang apa yang terjadi diantara
stimulus dan respons itu dianggap tidak penting diperhatikan sebab tidak bisa
diamati. Yang bisa diamati adalah stimulus dan respons, misalnya stimulus
adalah apa saja yang diberikan guru kepada siswa tersebut dalam rangka
membantu siswa untuk belajar. Stimulus ini berupa rangkaian alfabet,
beberapa kalimat atau bacaan, sedangkan respons adalah rekasi terhadap
stimulus yang diberikan gurunya.
Menurut teori behaviorisme apa saja yang diberikan guru (stimulus) dan
apa saja yang dihasilkan siswa (respons) semua harus bisa diamati, diukur, dan
tidak boleh hanya implisit (tersirat). Faktor lain yang juga penting adalah faktor
penguat (reinforcement).
6. Teori belajar kognitivisme
Belajar adalah perubahan presepsi dan
pemahaaman, perubahan presepsi dan
pemahaman tidak selalu berbentuk perubahan
tingkah laku yang bisa di amati Asumsi dasar
teori ini adalah setiap orang telah mempunyai
pengalaman dan pengetahuan dalam dirinya.
Pengalaman dan pengetahuan ini tertata dalam
bentuk struktur kognitif. Menurut teori ini
proses belajar akan berjalan baik bila materi
pelajaran yang baru beradaptasi secara klop
dengan struktur kognitif yang telah dimiliki
oleh siswa. Inti dari teori kognitif adalah proses
belajar yang bertumpu pada kemampuan organ
berfikir manusia, yaitu otak. Pemikiran yang
dihasilkan oleh seseorang adalah hasil
7. Tujuan belajar adalah untuk memanusiakan
manusia. Proses belajar dianggap berhasil jika si belajar
telah memahami lingkungannya dan dirinya sendiri.
Dengan kata lain si belajar dalam proses belajarnya
harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai
aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya.
Secara umum teori ini cenderung bersifat
eklektik dalam arti memanfaatkan teknik belajar
apapun agar tujuan belajar dapat tercapai. Sebagai
contoh teori ini terwujud dalam karya David Krathwol
dan Benjamin Bloom (Taksonomi Bloom), Klob (belajar
empat tahap), Honey and Mumford (pembagian tentang
macam siswa) dan Habermes (tiga macam tipe belajar).
Aplikasi teori humanistik dalam pembelajaran,
guru lebih mengarahkan siswa untuk berpikir induktif,
mementingkan pengalaman serta membutuhkan
keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar.
8. Teori belajar
sibernetik
Teori ini masih baru jika dibandingkan dengan ketiga teori yang telah
dijelaskan sebelumnya,Teori ini berkembang sejalan perkembangan ilmu
informasi. Menurut teori ini belajar adalah pengolahan informasi,Teori ini
berasumsi bahwa tidak ada satupun jenis cara belajar yang ideal untuk segala
situasi sebab cara belajar sangat ditentukan oleh sistem informasi.
Aplikasi teori sibernetik terhadap proses pembelajaran hendaknya menarik
perhatian, memberitahukan tujuan pembelajaran kepada siswa, merangsang
kegiatan pada prasyarat belajar, menyajikan bahan perangsang, memberikan
bimbingan belajar, mendorong untuk kerja, memberikan balikan informatif,
menilai unjuk kerja, meningkatkan retensi dan alih belajar.
9. Menurut Roger (1983) teknologi adalah
suatu rancangan (desain) untuk alat bantu
tindakan yang mengurangi ketidakpastian
dalam hubungan sebab akibat dalam
mencapai suatu hasil yang diinginkan. Gary
J. Anglin (1991) mendefinisikan teknologi
sebagai penerapan ilmu-ilmu perilaku dan
alam serta pengetahuan lain secara
bersistem dan menyistem, untuk
memecahkan masalah (Miarso, 2007).
10. B. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian
pesandari satu pihal kepada pihak lain agar
terjadisaling mempengaruhi diantara keduanya.
Menurut laswell (1979) agar komunikasi bisa
berlangsung dengan baik harus memiliki
komponen dan proses komunikasi berikut :
•Komunikator adalah pihakyang mengirimkan
pesan
•Saluran adalah media dimana pesan
disampaikan kepada komunikan
•Komunikan adalah pihak yang menerima pesan
dari pihak lain
•Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari
penerimaan pesan atas isi pesan yang
disampaikannya, maka dapat disimpulkan bahwa
komunikasi adalah prooses penyampaian pesan
dari seseorang komunikator kepada penerima
pesandengan tujuan agar penerima dapat
menyerap dan mengubah perilaku sesuai dengan
komunikator.
11. Di era globalisasi peranan Teknologi Informasi Komunikasi menjadi semakin penting
digunakan untuk mengungkapkan data dan fakta menjadi sebuah informasi yang bisa
dimanfaatkan. Teknologi Informasi dan Komunikasi pada hakikatnya adalah alat untuk
mendapatkan nilai tambah dalam menghasilkan suatu informasi yang cepat, lengkap,
akurat, transfaran dan mutakhir. Salah satu manfaat yang dapat dirasakan dalam
kontribusi Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah teknologi internet. Internet
sebagai media informasi telah memberikan peluang bagi setiap orang dalam proses
belajar dan mengajar. Secara khusus, tujuan mempelajari Teknologi Informasi dan
Komunikasi adalah:
Menyadarkan akan potensi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang
terus berubah sehingga termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajari teknologi ini
sebagai dasar untuk belajar sepanjang hayat.
Memotivasi kemampuan agar bisa beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan
Teknologi Iinformasi dan Komunikasi, sehingga bisa melaksanakan dan menjalani
aktifitas kehidupan sehari hari secara mandiri dan lebih percaya diri.
Mengembangkan kompetensi dalam menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi
untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai aktifitas dalam kehidupan
sehari hari.
Mengembangkan kemampuan belajar berbasis Teknologi Informasi Komunikasi,
sehingga proses pembelajaran dapat lebih optimal, menarik, dan semakin terampil
dalam berkomunikasi, terampil mengorganisasi informasi, dan terbiasa bekerjasama.
Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan
bertanggung jawab dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk
pembelajaran, bekerja, dan pemecahan masalah sehari hari.
13. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif
tetap dan terjadi sebagai hasil dari latihan atau
pengalaman, Teori belajar lebih bersifat deskriptif
dalam membicarakan proses belajar, Ada beberapa
teori belajar, antara lain : Behaviorisme,
Kognitivisme, Humanistik dan Sibernetik
Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran
dalam dunia pendidikan dari pendidikan tatap muka
yang konvensional kearah pendidikan yang lebih
terbuka. Dengan masuknya pengaruh globalisasi,
pendidikan masa mendatang akan lebih bersifat
terbuka dan dua arah, beragam, multidisipliner, serta
terkait pada produktivitas kerja dan kompetitif.
Salah satu manfaat yang dapat dirasakan dalam
kontribusi Teknologi Informasi dan Komunikasi
adalah teknologi internet. Internet sebagai media
informasi telah memberikan peluang bagi setiap
orang dalam proses belajar dan mengajar.