SlideShare a Scribd company logo
PENENTUAN KELAS KEKUATAN DAN KEAWETAN KAYU YANG
DIPERDAGANGKAN,
Di jalan Karya, Medan.
Penentuan Kelas Kekuatan Dan Keawetan Kayu Yang Diperdagangkan
Sifat-sifat kayu yang penting sehubungan dengan penggunaannya meliputi sifat fisik,
sifat mekanik, sifat kimia dan keawetan alami. Sifat kayu yang erat kaitannya dengan kekuatan
kayu adalah sifat mekanik kayu. Kekuatan dan ketahanan terhadap perubahan bentuk suatu
bahan disebut sebagai sifat-sifat mekaniknya (Haygreen dan Bowyer, 1993).
Ketahanan terhadap perubahan bentuk menentukan banyaknya bahan yang dimanfaatkan,
terpuntir atau terlengkungkan oleh sesuatu beban yang mengenainya. Perubahan-perubahan
bentuk yang terjadi segera sesudah beban dikenakan dan dapat dipulihkan jika beban dihilangkan
disebut peubahan bentuk elastis. Sebaliknya jika perubahan bentuk berkembang perlahan-lahan
sesudah dikenakan, disebut reologis atau tergantung waktu.
Istilah kekuatan sering digunakan dalam arti umum untuk menyatakan semua sifat
mekanik. Hal ini dapat menyebabkan kekacauan karena banyak terdapat tipe-tipe kekuatan dan
sifat elastik yang berbeda-beda. Kayu yang relatif kuat sehubungan dengan satu kekuatan
mungkin tingkatnya lebih rendah pada sifat yang lain apabilam dibandingkan dengan spesies
yang lain.
Menurut Damanik (2005), kayu sebagai bahan bangunan mempunyai kekuatan tertentu,
terutama mengenai sifat fisik/mekanik. Dengan diketahui kekuatan untuk jenis kayu tertentu,
maka konsumen akan memilih jenis kayu yang tepat sesuai penggunaan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kekuatan kayu diantaranya adalah faktor biologis (mikroorganisme yang
menyerang kayu), kadar air, dan berat jenis. Menurut Vademecum Kehutanan Indonesia, kelas
kekuatan kayu didasarkan pada berat jenis, keteguhan lengkung mutlak (klm) dan keteguhan
tekan mutlak (ktm) (Tabel 2).
Sebagai bahan struktur kayu mempunyai berbagai kekuatan, khususnya dalam :
1. Menahan Tarikan. Kekuatan terbesar yang dapat ditahan oleh kayu adalah sejajar arah serat,
sedangkan kekuatan tarikan tegak lurus arah serat lebih kecil dari pada sejajar serat.
2. Menahan Tekanan (Desak). Kayu juga dapat menahan beban desak, baik tekanan sejajar serat
maupun tegak lurus serat, misalnya sebagai bantalan kereta api. Daya tahan desak tegak lurus
serat lebih kecil bila dibandingkan dengan sejajar serat.
3. Menahan Lenturan. Besarnya daya tahan kayu terhadap lenturan tergantung pada jenis kayu,
besarnya peampang kayu, berat badan, lebar bentangan, sehingga dengan dapatnya kayu menaan
lenturan maka dapat menahan beban tetap meupun beban kejut/pukulan.
Kelas keawetan kayu adalah tingkat keawetan suatu jenis kayu terhadap organisme
perusak seperti jamur serangga dan penggerek di laut. Keawetan kayu dipengaruhi oleh dua
faktor utama yaitu karakteristik kayu dan lingkungan. Faktor karakteristik kayu yaitu: kandungan
zat ekstraktif, umur pohon, bagian kayu dalam batang (gubal dan teras), dan kecepatan tumbuh.
Faktor lingkungan yaitu: tempat di mana kayu dipakai, jenis organisme penyerang, keadaan
suhu, kelembaban udara dan lain-lainnya. Suatu jenis kayu yang awet terhadap serangan jamur
belum tentu akan tahan terhadap rayap atau penggerek kayu di laut, demikian pula sebaliknya
(Muslich,2011).
Keawetan kayu menjadi faktor utama penentu penggunaan kayu dalam konstruksi.
Bagaimanapun kuatnya suatu jenis kayu, penggunaannya tidak akan berarti bila keawetannya
rendah. Suatu jenis kayu yang memiliki bentuk dan Universitas Sumatera Utarakekuatan yang
baik untuk konstruksi bangunan tidak akan bisa dipakai bila kontruksi terebut akan berumur
beberapa bulan saja, kecuali bila kayu tersebut diawetkan terlebih dahulu dengan baik. Karena
itulah dikenal apa yang disebut dengan kelas pakai, yaitu komposisi antara kelas awet dan kelas
kuat, dengan kelas awet dipakai sebagai penentu kelas pakai. Jadi, meskipun suatu jenis kayu
memiliki kelas kuat yang tinggi, kelas pakainya akan tetap rendah jika kelas awetnya rendah
(Tim Elsppat, 1997).
Suranto (2002), memaparkan bahwa tiap-tiap kelas keawetan itu memberi gambaran
tentang umur kayu dalam pemakaian. Secara utuh klasifikasi keawetan kayu dapat dilihat pada
Tabel 1. dan pengaruh kondisi lingkungan terhadap umur pakai kayu pada setiap kelas keawetan
kayu dapat dilihat pada Tabel 2.
Berdasarkan SK-SNI 03-3233-1998, tentang Tata Cara Pengawetan Kayu Untuk
Bangunan Rumah dan Gedung sebagai berikut :
Pengawetan adalah suatu proses memasukkan bahan pengawet ke dalam kayu dengan
tujuan untuk memperpanjang masa pakai kayu. Kayu yang harus diawetkan untuk bangunan
rumah dan gedung adalah kayu yang mempunyai keawetan alami rendah (kelas awet III, IV, V
dan kayu gubal kelas I dan II), dan semua kayu yang tidak jelas jenisnya. Bahan kayu yang akan
diawetkan harus melalui proses vakum tekan, proses rendaman, permukaan kayu harus bersih
dan siap pakai.
Peralatan yang digunakan dalam pengawetan dengan proses vakum tekan adalah tangki
pengawet, tangki pengukus, tangki persediaan, tangki pencampur, pompa vacum, pompa tekan
hidrolik,bejana vakum, pompa pemindah larutan, kompresor, manometer, termometer,
hidrometer, gelas ukur 100 mL dan timbangan. Untuk proses, rendaman diperlukan peralatan
yaitu bak pencampur, tangki persediaan, bak pengawet, pompa pemindah larutan, geas ukur,
hidrometer termometer, timbangan, dan manometer. Sedangkan untuk rendaman panas dingin
digunakan peralatan yang sama seperti rendaman dingin tanpa timbangan dan ditambah tungku
panas. Cara pengawetan sebagai berikut : Pembuatan bahan larutan, dan persiapan kayu yang
akan diawetkan. Pelaksanaan pengawetan dengan cara vacum tekan, rendaman dingin atau
rendaman panas-dingin. Setelah kayu diawetkan maka kayu disusun secara teratur dengan
menggunakan ganjal yang seragam (1,5 - 2,0) x (2,5 - 3,0) cm, dan lindungi kayu dari pengaruh
hujan dan matahari secara langsung sampai kering udara
Judul : Penentuan Kelas Kekuatan Dan Keawetan Kayu Yang
Diperdagangkan
Kelompok :
Kelas : HUT 6D
mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> Hasil yang diperoleh dari praktikum yang berjudul
“Penggolongan Kelas Kekuatan dan Keawetan Kayu” ini adalah sebagi berikut.
Tabel 11. Kelas Kekuatan dan keawetan kayu yang diperdagangkan di kota Medan
No Jenis Kayu Nama Ilmiah Kel
as
Aw
et
BJ Kelas
Kuat
Nilai MOE dan
MOR
Penggunaan
1 Jati Tectona
grandis
II 0,70 I MOE=53253,32
kg/cm2
MOR= 558,30
kg/cm2
Bangunan
(Konstruksi), Veneer
mewah, Perkakas
(mebel), Lantai
(parket),
2 Damar Laut Agathissp IV 0,49 III MOE = 7592,3
kg/cm2
MOR=336,2
kg/cm2
Bangunan, kayu lapis,
mebel, rangka pintu
dan jendela, bahan
pembungkus, alat
olahraga dan music,
korek api, pulp.
3 Meranti Shorea sp III,I
V
0,55 II,IV MOE= 11200-
13900 N/mm2
MOR=74-92
N/mm2
KTS= 38,80-52,90
N/mm2
KPT= 2,97-5,03
N/mm2
KS=8-11,40 N/mm2
Bangunan, kayu lapis,
mebel, lantai, papan
dinding, bahan
pembungkus, pulp
4 Durian D. zhibentinus IV,
V
0,64 II,III MOE= 9500-15800
N/mm2
MOR=65-95
N/mm2
KTR= 1,3-2,4
Bangunan, Kayu lapis,
bahan pembungkus
kg/m3
KTP=1,6-4 kg/m3
5 Mahoni S, mahagoni III 0,64 II,III MOE= 968 kg/cm2
MOR= 77496
kg/cm2
KR=125,85 kg/cm2
Bangunan, kayu lapis,
mebel, lantai, papan
dinding, rangka pintu
dan dinding,
perkapalan
6 Mangga Mangifera
indica
IV 0,67 II, III MOE=561.80
cm/kg2
MOR=854.01
kg/cm2
KTS= 357.84
kg/cm2
KTT= 293.19
kg/cm2
Keterangan
KTS = Keteguhan tekan sejajar
KPT = Keteguhan pukul tangensial
KS = Kekuatan serat
KPR = Keteguhan pukul radial
KGS = Keteguhan geser sejajar
KTT = Keteguhan tekan tegak lurus serat
KG = Kekuatan geser
KR = Keteguhan rekat

More Related Content

What's hot

Kayu
KayuKayu
struktur kayu I
struktur kayu Istruktur kayu I
struktur kayu I
Syafutri Asbintari
 
Hutan kehutanan-dan-ilmu-kehutanan
Hutan kehutanan-dan-ilmu-kehutananHutan kehutanan-dan-ilmu-kehutanan
Hutan kehutanan-dan-ilmu-kehutananEDIS BLOG
 
KOMPONEN KIMIA KAYU
KOMPONEN KIMIA KAYUKOMPONEN KIMIA KAYU
KOMPONEN KIMIA KAYU
EDIS BLOG
 
Laporan ilmu kayu kelompok vi
Laporan ilmu kayu kelompok viLaporan ilmu kayu kelompok vi
Laporan ilmu kayu kelompok vi
jelfibahri07
 
PAPAN PARTIKEL DAN PAPAN KOMPOSIT
PAPAN PARTIKEL DAN PAPAN KOMPOSITPAPAN PARTIKEL DAN PAPAN KOMPOSIT
PAPAN PARTIKEL DAN PAPAN KOMPOSIT
EDIS BLOG
 
analisa-struktur
analisa-strukturanalisa-struktur
analisa-struktur
Yogi Madznaxsltde
 
Menggambar sambungan kayu
Menggambar sambungan kayuMenggambar sambungan kayu
Menggambar sambungan kayu
Rd Rosyadi
 
KARAKTERISTIK DAN SIFAT-SIFAT KAYU
KARAKTERISTIK DAN SIFAT-SIFAT KAYUKARAKTERISTIK DAN SIFAT-SIFAT KAYU
KARAKTERISTIK DAN SIFAT-SIFAT KAYU
CintaPadostahiMuliaS
 
laporan perencanaan kehutanan
laporan perencanaan kehutananlaporan perencanaan kehutanan
laporan perencanaan kehutanan
abdul gonde
 
3
33
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
MOSES HADUN
 
MACAM MACAM DAUR
MACAM MACAM DAURMACAM MACAM DAUR
MACAM MACAM DAUR
EDIS BLOG
 
Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)
Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)
Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)
npgkuja
 
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
a_agung_kartika
 
Modul 4 sesi 1 batang tekan
Modul 4  sesi 1 batang tekanModul 4  sesi 1 batang tekan
Modul 4 sesi 1 batang tekanIndah Rosa
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiAyu Fatimah Zahra
 
Laporan inventarisasi hutan
Laporan inventarisasi hutanLaporan inventarisasi hutan
Laporan inventarisasi hutan
abdul gonde
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10
noussevarenna
 

What's hot (20)

Kayu
KayuKayu
Kayu
 
struktur kayu I
struktur kayu Istruktur kayu I
struktur kayu I
 
Hutan kehutanan-dan-ilmu-kehutanan
Hutan kehutanan-dan-ilmu-kehutananHutan kehutanan-dan-ilmu-kehutanan
Hutan kehutanan-dan-ilmu-kehutanan
 
KOMPONEN KIMIA KAYU
KOMPONEN KIMIA KAYUKOMPONEN KIMIA KAYU
KOMPONEN KIMIA KAYU
 
Laporan ilmu kayu kelompok vi
Laporan ilmu kayu kelompok viLaporan ilmu kayu kelompok vi
Laporan ilmu kayu kelompok vi
 
PAPAN PARTIKEL DAN PAPAN KOMPOSIT
PAPAN PARTIKEL DAN PAPAN KOMPOSITPAPAN PARTIKEL DAN PAPAN KOMPOSIT
PAPAN PARTIKEL DAN PAPAN KOMPOSIT
 
analisa-struktur
analisa-strukturanalisa-struktur
analisa-struktur
 
Menggambar sambungan kayu
Menggambar sambungan kayuMenggambar sambungan kayu
Menggambar sambungan kayu
 
Kuliah tekbam bambu
Kuliah tekbam bambuKuliah tekbam bambu
Kuliah tekbam bambu
 
KARAKTERISTIK DAN SIFAT-SIFAT KAYU
KARAKTERISTIK DAN SIFAT-SIFAT KAYUKARAKTERISTIK DAN SIFAT-SIFAT KAYU
KARAKTERISTIK DAN SIFAT-SIFAT KAYU
 
laporan perencanaan kehutanan
laporan perencanaan kehutananlaporan perencanaan kehutanan
laporan perencanaan kehutanan
 
3
33
3
 
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
 
MACAM MACAM DAUR
MACAM MACAM DAURMACAM MACAM DAUR
MACAM MACAM DAUR
 
Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)
Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)
Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)
 
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
 
Modul 4 sesi 1 batang tekan
Modul 4  sesi 1 batang tekanModul 4  sesi 1 batang tekan
Modul 4 sesi 1 batang tekan
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
 
Laporan inventarisasi hutan
Laporan inventarisasi hutanLaporan inventarisasi hutan
Laporan inventarisasi hutan
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10
 

Similar to Penentuan kelas kekuatan dan keawetan kayu yang diperdagangkan

KELOMPOK 1 Kayu revisi.pptx
KELOMPOK 1 Kayu revisi.pptxKELOMPOK 1 Kayu revisi.pptx
KELOMPOK 1 Kayu revisi.pptx
alfiqih
 
RPP SMK Konstruksi Bangunan Kelas X
RPP SMK Konstruksi Bangunan Kelas XRPP SMK Konstruksi Bangunan Kelas X
RPP SMK Konstruksi Bangunan Kelas X
Diva Pendidikan
 
Bahan bangunan
Bahan bangunanBahan bangunan
Bahan bangunan
hendri gunawan
 
PENDAHULUAN SIFAT FISIKA KAYU
 PENDAHULUAN SIFAT FISIKA KAYU PENDAHULUAN SIFAT FISIKA KAYU
PENDAHULUAN SIFAT FISIKA KAYU
I02ALEXANDERRISFENDI
 
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptx
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptxPPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptx
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptx
G7CORNELIA
 
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptx
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptxPPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptx
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptx
G7CORNELIA
 
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptx
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptxPPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptx
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptx
G7CORNELIA
 
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptx
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptxPPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptx
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptx
G7CORNELIA
 
fisika kayu (Dinda Nuraini).pptx
fisika kayu (Dinda Nuraini).pptxfisika kayu (Dinda Nuraini).pptx
fisika kayu (Dinda Nuraini).pptx
TSALISASYIFAAFIA
 
fisika kayu (Dinda Nuraini).pptx
fisika kayu (Dinda Nuraini).pptxfisika kayu (Dinda Nuraini).pptx
fisika kayu (Dinda Nuraini).pptx
TSALISASYIFAAFIA
 
RESPON KAYU TERHADAP FAKTOR BIOLOGIS DAN NON BIOLOGIS.pptx
RESPON KAYU TERHADAP FAKTOR BIOLOGIS DAN NON BIOLOGIS.pptxRESPON KAYU TERHADAP FAKTOR BIOLOGIS DAN NON BIOLOGIS.pptx
RESPON KAYU TERHADAP FAKTOR BIOLOGIS DAN NON BIOLOGIS.pptx
Dimasariyansaputra
 
Pengetahuan dasar kayu
Pengetahuan dasar kayuPengetahuan dasar kayu
Pengetahuan dasar kayu
Dibyo Prastyo
 
2. Mutu dan Jenis Kayu.pdf
2. Mutu dan Jenis Kayu.pdf2. Mutu dan Jenis Kayu.pdf
2. Mutu dan Jenis Kayu.pdf
AgilHandayani2
 
Teknologi bahan 1
Teknologi bahan 1Teknologi bahan 1
Teknologi bahan 1
Hendra Pramana
 
123-Article Text-234-1-10-1267378e-20190917.docx
123-Article Text-234-1-10-1267378e-20190917.docx123-Article Text-234-1-10-1267378e-20190917.docx
123-Article Text-234-1-10-1267378e-20190917.docx
Gidion Turuallo
 
Ri desain media pembelajaran yosep p. sinaga ptb-a'19
Ri desain media pembelajaran yosep p. sinaga ptb-a'19Ri desain media pembelajaran yosep p. sinaga ptb-a'19
Ri desain media pembelajaran yosep p. sinaga ptb-a'19
YosEpPldSinaGa
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
Tier Tha
 
MENGGAMBAR TEKNIK
MENGGAMBAR TEKNIKMENGGAMBAR TEKNIK
MENGGAMBAR TEKNIK
MOSES HADUN
 
Sifat kayu
Sifat kayuSifat kayu
Sifat kayu
Azis Hamid
 

Similar to Penentuan kelas kekuatan dan keawetan kayu yang diperdagangkan (20)

KELOMPOK 1 Kayu revisi.pptx
KELOMPOK 1 Kayu revisi.pptxKELOMPOK 1 Kayu revisi.pptx
KELOMPOK 1 Kayu revisi.pptx
 
RPP SMK Konstruksi Bangunan Kelas X
RPP SMK Konstruksi Bangunan Kelas XRPP SMK Konstruksi Bangunan Kelas X
RPP SMK Konstruksi Bangunan Kelas X
 
Bahan bangunan
Bahan bangunanBahan bangunan
Bahan bangunan
 
PENDAHULUAN SIFAT FISIKA KAYU
 PENDAHULUAN SIFAT FISIKA KAYU PENDAHULUAN SIFAT FISIKA KAYU
PENDAHULUAN SIFAT FISIKA KAYU
 
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptx
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptxPPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptx
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptx
 
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptx
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptxPPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptx
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptx
 
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptx
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptxPPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptx
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptx
 
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptx
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptxPPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptx
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptx
 
fisika kayu (Dinda Nuraini).pptx
fisika kayu (Dinda Nuraini).pptxfisika kayu (Dinda Nuraini).pptx
fisika kayu (Dinda Nuraini).pptx
 
fisika kayu (Dinda Nuraini).pptx
fisika kayu (Dinda Nuraini).pptxfisika kayu (Dinda Nuraini).pptx
fisika kayu (Dinda Nuraini).pptx
 
RESPON KAYU TERHADAP FAKTOR BIOLOGIS DAN NON BIOLOGIS.pptx
RESPON KAYU TERHADAP FAKTOR BIOLOGIS DAN NON BIOLOGIS.pptxRESPON KAYU TERHADAP FAKTOR BIOLOGIS DAN NON BIOLOGIS.pptx
RESPON KAYU TERHADAP FAKTOR BIOLOGIS DAN NON BIOLOGIS.pptx
 
Pengetahuan dasar kayu
Pengetahuan dasar kayuPengetahuan dasar kayu
Pengetahuan dasar kayu
 
2. Mutu dan Jenis Kayu.pdf
2. Mutu dan Jenis Kayu.pdf2. Mutu dan Jenis Kayu.pdf
2. Mutu dan Jenis Kayu.pdf
 
Teknologi bahan 1
Teknologi bahan 1Teknologi bahan 1
Teknologi bahan 1
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
123-Article Text-234-1-10-1267378e-20190917.docx
123-Article Text-234-1-10-1267378e-20190917.docx123-Article Text-234-1-10-1267378e-20190917.docx
123-Article Text-234-1-10-1267378e-20190917.docx
 
Ri desain media pembelajaran yosep p. sinaga ptb-a'19
Ri desain media pembelajaran yosep p. sinaga ptb-a'19Ri desain media pembelajaran yosep p. sinaga ptb-a'19
Ri desain media pembelajaran yosep p. sinaga ptb-a'19
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
MENGGAMBAR TEKNIK
MENGGAMBAR TEKNIKMENGGAMBAR TEKNIK
MENGGAMBAR TEKNIK
 
Sifat kayu
Sifat kayuSifat kayu
Sifat kayu
 

More from MOSES HADUN

LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
MOSES HADUN
 
SAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBAR
SAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBARSAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBAR
SAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBAR
MOSES HADUN
 
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan
MOSES HADUN
 
BISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadun
BISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadunBISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadun
BISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadun
MOSES HADUN
 
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG
MOSES HADUN
 
Business plan
Business planBusiness plan
Business plan
MOSES HADUN
 
Bisnis plann kewirausahaan revisi (1)
Bisnis plann kewirausahaan  revisi (1)Bisnis plann kewirausahaan  revisi (1)
Bisnis plann kewirausahaan revisi (1)
MOSES HADUN
 
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasi
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasiPpt tugas kelompok sistem bangunan irigasi
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasi
MOSES HADUN
 
Tugas besar konstruksi baja 1
Tugas besar konstruksi baja 1Tugas besar konstruksi baja 1
Tugas besar konstruksi baja 1
MOSES HADUN
 
Modul batang tekan
Modul batang tekanModul batang tekan
Modul batang tekan
MOSES HADUN
 
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIAPERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
MOSES HADUN
 
Bentuk batu alam
Bentuk batu alamBentuk batu alam
Bentuk batu alam
MOSES HADUN
 
JENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATAN
JENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATANJENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATAN
JENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATAN
MOSES HADUN
 
Bahan bangunan ramah lingkungan
Bahan bangunan ramah lingkunganBahan bangunan ramah lingkungan
Bahan bangunan ramah lingkungan
MOSES HADUN
 
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNGTEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
MOSES HADUN
 
Vektor
VektorVektor
Vektor
MOSES HADUN
 
Statika per portal
Statika per portal Statika per portal
Statika per portal
MOSES HADUN
 
Statika per gerber, STATIKA DAN MEKANIKA TEKNIK
Statika per gerber, STATIKA DAN MEKANIKA TEKNIKStatika per gerber, STATIKA DAN MEKANIKA TEKNIK
Statika per gerber, STATIKA DAN MEKANIKA TEKNIK
MOSES HADUN
 
Modul 7-bangunan portal 2
Modul 7-bangunan portal 2Modul 7-bangunan portal 2
Modul 7-bangunan portal 2
MOSES HADUN
 
Modul 7-bangunan portal
Modul 7-bangunan portalModul 7-bangunan portal
Modul 7-bangunan portal
MOSES HADUN
 

More from MOSES HADUN (20)

LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
 
SAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBAR
SAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBARSAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBAR
SAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBAR
 
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan
 
BISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadun
BISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadunBISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadun
BISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadun
 
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG
 
Business plan
Business planBusiness plan
Business plan
 
Bisnis plann kewirausahaan revisi (1)
Bisnis plann kewirausahaan  revisi (1)Bisnis plann kewirausahaan  revisi (1)
Bisnis plann kewirausahaan revisi (1)
 
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasi
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasiPpt tugas kelompok sistem bangunan irigasi
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasi
 
Tugas besar konstruksi baja 1
Tugas besar konstruksi baja 1Tugas besar konstruksi baja 1
Tugas besar konstruksi baja 1
 
Modul batang tekan
Modul batang tekanModul batang tekan
Modul batang tekan
 
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIAPERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
 
Bentuk batu alam
Bentuk batu alamBentuk batu alam
Bentuk batu alam
 
JENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATAN
JENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATANJENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATAN
JENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATAN
 
Bahan bangunan ramah lingkungan
Bahan bangunan ramah lingkunganBahan bangunan ramah lingkungan
Bahan bangunan ramah lingkungan
 
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNGTEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
 
Vektor
VektorVektor
Vektor
 
Statika per portal
Statika per portal Statika per portal
Statika per portal
 
Statika per gerber, STATIKA DAN MEKANIKA TEKNIK
Statika per gerber, STATIKA DAN MEKANIKA TEKNIKStatika per gerber, STATIKA DAN MEKANIKA TEKNIK
Statika per gerber, STATIKA DAN MEKANIKA TEKNIK
 
Modul 7-bangunan portal 2
Modul 7-bangunan portal 2Modul 7-bangunan portal 2
Modul 7-bangunan portal 2
 
Modul 7-bangunan portal
Modul 7-bangunan portalModul 7-bangunan portal
Modul 7-bangunan portal
 

Penentuan kelas kekuatan dan keawetan kayu yang diperdagangkan

  • 1. PENENTUAN KELAS KEKUATAN DAN KEAWETAN KAYU YANG DIPERDAGANGKAN, Di jalan Karya, Medan. Penentuan Kelas Kekuatan Dan Keawetan Kayu Yang Diperdagangkan Sifat-sifat kayu yang penting sehubungan dengan penggunaannya meliputi sifat fisik, sifat mekanik, sifat kimia dan keawetan alami. Sifat kayu yang erat kaitannya dengan kekuatan kayu adalah sifat mekanik kayu. Kekuatan dan ketahanan terhadap perubahan bentuk suatu bahan disebut sebagai sifat-sifat mekaniknya (Haygreen dan Bowyer, 1993). Ketahanan terhadap perubahan bentuk menentukan banyaknya bahan yang dimanfaatkan, terpuntir atau terlengkungkan oleh sesuatu beban yang mengenainya. Perubahan-perubahan bentuk yang terjadi segera sesudah beban dikenakan dan dapat dipulihkan jika beban dihilangkan disebut peubahan bentuk elastis. Sebaliknya jika perubahan bentuk berkembang perlahan-lahan sesudah dikenakan, disebut reologis atau tergantung waktu. Istilah kekuatan sering digunakan dalam arti umum untuk menyatakan semua sifat mekanik. Hal ini dapat menyebabkan kekacauan karena banyak terdapat tipe-tipe kekuatan dan sifat elastik yang berbeda-beda. Kayu yang relatif kuat sehubungan dengan satu kekuatan mungkin tingkatnya lebih rendah pada sifat yang lain apabilam dibandingkan dengan spesies yang lain. Menurut Damanik (2005), kayu sebagai bahan bangunan mempunyai kekuatan tertentu, terutama mengenai sifat fisik/mekanik. Dengan diketahui kekuatan untuk jenis kayu tertentu, maka konsumen akan memilih jenis kayu yang tepat sesuai penggunaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan kayu diantaranya adalah faktor biologis (mikroorganisme yang menyerang kayu), kadar air, dan berat jenis. Menurut Vademecum Kehutanan Indonesia, kelas kekuatan kayu didasarkan pada berat jenis, keteguhan lengkung mutlak (klm) dan keteguhan tekan mutlak (ktm) (Tabel 2).
  • 2. Sebagai bahan struktur kayu mempunyai berbagai kekuatan, khususnya dalam : 1. Menahan Tarikan. Kekuatan terbesar yang dapat ditahan oleh kayu adalah sejajar arah serat, sedangkan kekuatan tarikan tegak lurus arah serat lebih kecil dari pada sejajar serat. 2. Menahan Tekanan (Desak). Kayu juga dapat menahan beban desak, baik tekanan sejajar serat maupun tegak lurus serat, misalnya sebagai bantalan kereta api. Daya tahan desak tegak lurus serat lebih kecil bila dibandingkan dengan sejajar serat. 3. Menahan Lenturan. Besarnya daya tahan kayu terhadap lenturan tergantung pada jenis kayu, besarnya peampang kayu, berat badan, lebar bentangan, sehingga dengan dapatnya kayu menaan lenturan maka dapat menahan beban tetap meupun beban kejut/pukulan. Kelas keawetan kayu adalah tingkat keawetan suatu jenis kayu terhadap organisme perusak seperti jamur serangga dan penggerek di laut. Keawetan kayu dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu karakteristik kayu dan lingkungan. Faktor karakteristik kayu yaitu: kandungan zat ekstraktif, umur pohon, bagian kayu dalam batang (gubal dan teras), dan kecepatan tumbuh. Faktor lingkungan yaitu: tempat di mana kayu dipakai, jenis organisme penyerang, keadaan suhu, kelembaban udara dan lain-lainnya. Suatu jenis kayu yang awet terhadap serangan jamur belum tentu akan tahan terhadap rayap atau penggerek kayu di laut, demikian pula sebaliknya (Muslich,2011). Keawetan kayu menjadi faktor utama penentu penggunaan kayu dalam konstruksi. Bagaimanapun kuatnya suatu jenis kayu, penggunaannya tidak akan berarti bila keawetannya rendah. Suatu jenis kayu yang memiliki bentuk dan Universitas Sumatera Utarakekuatan yang baik untuk konstruksi bangunan tidak akan bisa dipakai bila kontruksi terebut akan berumur beberapa bulan saja, kecuali bila kayu tersebut diawetkan terlebih dahulu dengan baik. Karena itulah dikenal apa yang disebut dengan kelas pakai, yaitu komposisi antara kelas awet dan kelas kuat, dengan kelas awet dipakai sebagai penentu kelas pakai. Jadi, meskipun suatu jenis kayu memiliki kelas kuat yang tinggi, kelas pakainya akan tetap rendah jika kelas awetnya rendah (Tim Elsppat, 1997).
  • 3. Suranto (2002), memaparkan bahwa tiap-tiap kelas keawetan itu memberi gambaran tentang umur kayu dalam pemakaian. Secara utuh klasifikasi keawetan kayu dapat dilihat pada Tabel 1. dan pengaruh kondisi lingkungan terhadap umur pakai kayu pada setiap kelas keawetan kayu dapat dilihat pada Tabel 2. Berdasarkan SK-SNI 03-3233-1998, tentang Tata Cara Pengawetan Kayu Untuk Bangunan Rumah dan Gedung sebagai berikut : Pengawetan adalah suatu proses memasukkan bahan pengawet ke dalam kayu dengan tujuan untuk memperpanjang masa pakai kayu. Kayu yang harus diawetkan untuk bangunan rumah dan gedung adalah kayu yang mempunyai keawetan alami rendah (kelas awet III, IV, V dan kayu gubal kelas I dan II), dan semua kayu yang tidak jelas jenisnya. Bahan kayu yang akan diawetkan harus melalui proses vakum tekan, proses rendaman, permukaan kayu harus bersih dan siap pakai. Peralatan yang digunakan dalam pengawetan dengan proses vakum tekan adalah tangki pengawet, tangki pengukus, tangki persediaan, tangki pencampur, pompa vacum, pompa tekan hidrolik,bejana vakum, pompa pemindah larutan, kompresor, manometer, termometer, hidrometer, gelas ukur 100 mL dan timbangan. Untuk proses, rendaman diperlukan peralatan yaitu bak pencampur, tangki persediaan, bak pengawet, pompa pemindah larutan, geas ukur,
  • 4. hidrometer termometer, timbangan, dan manometer. Sedangkan untuk rendaman panas dingin digunakan peralatan yang sama seperti rendaman dingin tanpa timbangan dan ditambah tungku panas. Cara pengawetan sebagai berikut : Pembuatan bahan larutan, dan persiapan kayu yang akan diawetkan. Pelaksanaan pengawetan dengan cara vacum tekan, rendaman dingin atau rendaman panas-dingin. Setelah kayu diawetkan maka kayu disusun secara teratur dengan menggunakan ganjal yang seragam (1,5 - 2,0) x (2,5 - 3,0) cm, dan lindungi kayu dari pengaruh hujan dan matahari secara langsung sampai kering udara Judul : Penentuan Kelas Kekuatan Dan Keawetan Kayu Yang Diperdagangkan Kelompok : Kelas : HUT 6D mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> Hasil yang diperoleh dari praktikum yang berjudul “Penggolongan Kelas Kekuatan dan Keawetan Kayu” ini adalah sebagi berikut. Tabel 11. Kelas Kekuatan dan keawetan kayu yang diperdagangkan di kota Medan No Jenis Kayu Nama Ilmiah Kel as Aw et BJ Kelas Kuat Nilai MOE dan MOR Penggunaan 1 Jati Tectona grandis II 0,70 I MOE=53253,32 kg/cm2 MOR= 558,30 kg/cm2 Bangunan (Konstruksi), Veneer mewah, Perkakas (mebel), Lantai (parket), 2 Damar Laut Agathissp IV 0,49 III MOE = 7592,3 kg/cm2 MOR=336,2 kg/cm2 Bangunan, kayu lapis, mebel, rangka pintu dan jendela, bahan pembungkus, alat olahraga dan music, korek api, pulp. 3 Meranti Shorea sp III,I V 0,55 II,IV MOE= 11200- 13900 N/mm2 MOR=74-92 N/mm2 KTS= 38,80-52,90 N/mm2 KPT= 2,97-5,03 N/mm2 KS=8-11,40 N/mm2 Bangunan, kayu lapis, mebel, lantai, papan dinding, bahan pembungkus, pulp 4 Durian D. zhibentinus IV, V 0,64 II,III MOE= 9500-15800 N/mm2 MOR=65-95 N/mm2 KTR= 1,3-2,4 Bangunan, Kayu lapis, bahan pembungkus
  • 5. kg/m3 KTP=1,6-4 kg/m3 5 Mahoni S, mahagoni III 0,64 II,III MOE= 968 kg/cm2 MOR= 77496 kg/cm2 KR=125,85 kg/cm2 Bangunan, kayu lapis, mebel, lantai, papan dinding, rangka pintu dan dinding, perkapalan 6 Mangga Mangifera indica IV 0,67 II, III MOE=561.80 cm/kg2 MOR=854.01 kg/cm2 KTS= 357.84 kg/cm2 KTT= 293.19 kg/cm2 Keterangan KTS = Keteguhan tekan sejajar KPT = Keteguhan pukul tangensial KS = Kekuatan serat KPR = Keteguhan pukul radial KGS = Keteguhan geser sejajar KTT = Keteguhan tekan tegak lurus serat KG = Kekuatan geser KR = Keteguhan rekat