SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
Keselamatan kerja segi
Mekanik dan Elektrik
Kuliah 10
DASAR – DASAR
KESELAMATAN MEKANIK
• Dasar hukum mengenai persyaratan keselamatan mekanik yang
akan dibahas dalam bab ini terkait dengan Peraturan Menteri
Tenaga Kerja No.Per.04/MEN/1985.Prinsip – prinsip keselamatan
pesawat tenaga dan produksi – Per.04/MEN/1985- :
• Pesawat tenaga dan produksi harus dibuat, dirancang, dipasang,
digunakan dan dipelihara sesuai ketentuan (Pasal 1).
• Bahan konstruksi pesawat tenaga dan produksi harus kuat dan
memiliki sertifikasi bahan (Pasal 2).
• Semua bagian bergerak dan berbahaya dari pesawat tenaga dan
produksi harus dipasang alat perlindungan yang efektif, kecuali
ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak ada orang atau benda
yang menyinggungnya (Pasal 4).
• Dilarang memindahkan, merubah ataupun menggunakan alat
pengaman atau alat perlindungan untuk tujuan lainndari suatu
pesawat atau mesin yang sedang bekerja, kecuali apabila mesin
tersebut dalam keadaan berhenti atau dalam perbaikkan (Pasal 5).
• · Alat – alat pengaman / perlindungan harus dipasang kembali
setelah proses perbaikkan (Pasal 5).
• Pesawat tenaga / produksi yang sedang diperbaiki, tenaga
penggerak harus dimatikan atau alat pengontrol harus segera
dikunci serta diberi suatu tanda larangan untuk menjalankan mesin
pada tempat yang mudah dibaca sampai pesawat tersebut selesai
diperbaiki (Pasal 6)
• Ban – ban penggerak, rantai – rantai dan tali – tali yang berat yang
dapat menimbulkan bahaya bila terlepas atau putus harus diberi
perlindungan (Pasal 8).
• Semua pesawat tenaga dan produksi harus dipelihara secara
berkala dan baik (Pasal 9).
• Mesin – mesin yang digerakkan oleh motor penggerak harus dapt
dihentikan tanpa bergantung pada motor penggeraknya (Pasal 10).
• Pada motor –motor penggerak harus diterakan tanda arah putaran
dan kecepatan maksimum yang diijinkan (Pasal 15).
• Rantai, sabuk dan tali penghubung untuk roda gigi penggerak tidak
boleh dilepas atau dipasang dengan tangan sewaktu berjalan atau
berputar (Pasal 16).
• ·Dilarang mencuci atau membersihkan pesawat tenaga dan
produksi dengan cairan yang mudah terbakar atau bahan beracun
(Pasal 17).
• Sebelum menghidupkan mesin harus diperiksa lebih dahulu, untuk
menjamin keselamatan (Pasal 18).
• Roda gigi terbuka dari suatu pesawat yang berputar cepat harus
diberikan perlindungan secara keseluruhan ; sedangkan yang
bergerak lambat harus diberikan perlindungan pada titik pertemuan
roda gigi (Pasal 24).
• Operator pesawat tenaga dan produksi harus memenuhi syarat –
syarat keselamatan dan kesehatan kerja (Pasal 29).
• Operator dilarang meinggalkan pesawat tenaga dan produksi saat
mesin sedang dioperasikan (Pasal 30).
• Tempa-tempat kerja yang mengandung gas,uap, asap yang
mengganggu atau berbahaya harus dilengkapi dengan alat
penghisap (Pasal 31).
• Setiap pesawat tenaga dan produksi sebelum dipakai harus
diperiksa dan diuji terlebih dahulu dengan standar uji yang
ditentukan selambatnya 5 tahun sekali (Pasal 135).
• Setiap perencanaan, pembuatan dan pemasangan pesawat tenaga
dan produksi harus mendapatkan pengesahan dari direktur atau
pejabat setempat (Pasal 138 dan 141).
PELINDUNG MESIN
Bahaya dari peralatan mekanik
• Ujung operasi
• Ujung penjepit
• Ujung pemotong
• Ujung penggunting
•
•
Benda berputar
Benda bergerak maju-mundur
•
•
•
Benda bergerak keluar
Sisi tajam
Serpihan yang beterbangan
• Bunga api
• Kabel listrik yang terbuka dan bermuatan
Kebanyakan kecelakaan terjadi pada
tiga bagian dari mesin dibawah ini
• Ujung operasi – ujung dimana pekerjaan dilakukan,
yakni dimana bahan logam, kayu, plastik, dan kain
dipotong, ditekuk, dibentuk, dikencangkan, dibor, dlsb.
• Sistem transmisi daya – komponen dari sistem mekanik
yang menyalurkan energi mekanik dari motor atau
sumber energi ke bagian dari mesin yang melakukan
pekerjaan, yakni komponen seperti roda gila, ban
berjalan, katrol, batang penyambung, kopling, roda sisir,
as, rantai, jari-jari, engkol, roda gigi, dll.
• Benda bergerak lainnya – bagian dari mesin yang
bergerak ketika mesin beroperasi, seperti berputar,
maju-mundur, dan melintang
Contoh dari Mekanisme Berputar, Maju-Mundur,
dan bergerak Lurus
Batang berputar pada ujung mesin ulir Mesin pemindah dengan sistem ulir
Gerakan maju mundur yang
menyebabkan ujung jepitan
pada benda statis
Gerakan lurus dari sabuk
Persyaratan Pelindung Mesin
• Mencegah kontak antara pekerja dengan
bagian dari mesin yang berbahaya
• Tidak menciptakan bahaya baru bagi operator
atau bagian perawatan
• Tidak mempengaruhi operasi mesin tersebut
• Memberi tempat untuk pelumasan yang aman
dan inspeksi
• Aman dan cukup kuat untuk menahan beban
pada operasi normal
Pelindung Mesin Jenis Penghalang
Pelindung Mesin Jenis Penghalang
Pelindung Pisau
Pelindung Pisau
Penutup Transparan
Penutup Transparan
Alat Pengunci Aliran Listrik
Sistem Kendali Pengaman
• Kendali dua tangan = Jenis perlindungan ini
membutuhkan penggunaan kedua tangan
secara bersamaan untuk mengaktifkan mesin.
Keuntungan dari sistem ini adalah :
• menghindarkan tangan operator dari daerah
bahaya, dapat diadaptasikan dengan berbagai
operasi
Keterbatasan dari sistem ini adalah :
• hanya melindungi si operator saja,
membutuhkan siklus terputus atau jeda pada
operasi, dan harus didesain untuk mencegah
manipulasi dari operator.
Kendali dua tangan
Penting
• Mesin-mesin yang tidak dilindungi telah
menyebabkan ribuan cacat dan kematian
setiap tahunnya. Namun demikian,
kecelakaan-kecelakaan ini dapat dicegah.
• Ada berbagai jenis perlindungan dan alat yang
bisa dipasang untuk memberi perlindungan
pada operator mesin dan staf perawatan.
• Tiap jenis sistem perlindungan mempunyai
keuntungan dan kelemahan, uang harus
dievaluasi dengan baik sebelum salah satu
sistem dipilih dan dipasang.
Penerangan di tempat kerja
Penerangan yang baik di tempat kerja amatlah
penting karena :
• Pekerja akan dapat melihat lingkungan kerjanya
dan jalan keluar jika terjadi keadaan darurat
• Dapat mencegah kecelakaan
• Mengurangi kelelahan mata dan bahaya
kesehatan yang lain
• Penerangan untuk keadaan darurat, yang
sumber dayanya dapat berasal dari generator
atau batere, diperlukan di semua lokasi kerja
yang berada di dalam gedung dan jam kerja
malam hari.
• Penerangan darurat ini harus di-tes setidaknya
sekali dalam sebulan.
Penerangan Yang Baik Untuk Berbagai
Pekerjaan
Keselamatan kerja segi
Elektrik
DASAR – DASAR
KESELAMATAN LISTRIK
• Dasar hukum mengenai persyaratan keselamatan listrik
tertuang pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja
No.Per.04/MEN/1988. Prinsip – prinsip keselamatan
pemasangan listrik :
– a) Harus sesuai dengan gambar rencana yang telah disyahkan.
– b) Mengindahkan syarat – syarat yang ditetapkan.
– c) Harus menggunakan tenaga terlatih.
– d) Bertanggung-jawab dan menjaga keselamatan dan kesehatan
tenaga kerjanya.
– e) Orang yang diserahi tanggung-jawab atas pelaksanaan
pekerjaan pemasangan instalasi listrik harus ahli dibidang listrik,
memahami peraturan listrik dan memiliki sertifikat dari instansi
yang berwenang.
Ketentuan lain mengenai persyaratan keselamatan
listrik adalah :
• Instalasi listrik yang telah selesai dipasang harus diperiksa dan diuji
sebelum dialiri listrik oleh pegawai pengawas spesialis lstrik.
• Instalasi listrik yang telah dialiri listrik, instalatur masih terikat tanggung-
jawab satu tahun atas kecelakaan termasuk kebakaran akibat kesalahan
pemasangan instalasi.
• Harus ada pemeriksaan yang rutin terhadap isolator. Isolator yang retak,
terutama untuk tegangan menengah dan / atau tegangan tinggi yang dapat
mangakibatkan gangguan pada pengusahaan atau dapat menimbulkan
kecelakaan.
• Seluruh instalasi listrik , tidak hanya bagian yang mudah terkena gangguan
saja, tetapi juga pengaman, pelindung dan lengkapannya harus terpelihara
dengan baik.
• Jangan membiarkan instalasi yang aus, penuaan atau mengalami
kerusakan. Segera dilakukan penggantian.
• Isolator sakler minyak, transformator dan sebagainya pada waktunya harus
dibebaskan dari air, debu dan arang dan zat asam, antara lain dengan cara
penyaringan.
• Perlengkapan seperti relai lebih cepat terganggu
kerusakkannya. Oleh sebab itu harus sering dilakukan
pengujian terhadapnya.
• Dalam melakukan pemeliharaan, dilarang menggunakan
perkakas kerja dan bahan yang magnetic dekat dengan
medan magnet perlengkapan listrik.
• Pelindung dan pengaman, yang selama pemeliharaan
dibuka / dilepas, harus dipasang kembali pada
tempatnya.
• Dilarang menyimpan bahan yang mudah terbakar di
daerah yang dapat membahayakan instalasi listrik.
• Diruang dengan bahaya ledakkan tidak diijinkan
mengadakan perbaikkan dan perluasan instalasi pada
keadaan ketegangan ; dan dalam keadaan aman,
perlengkapan listrik harus terpelihara dengan baik.
• Hal lain yang perlu diperhatikan dipusat pembangkit
listrik untuk keselamatan pekerja adalah :-
• Ruang control yang terpisah dan terisolasi dari suara
berisik.
• Generator harus ditempatkan ditempat yang kering.
• Generator diamankan terhadap arus lebih dengan
menggunakan pemutus tenaga dan pengaman lebur.
• Tersedianya alat-alat pengaman terhadap : arus lebih ;
tegangan nol ; arus balik ; dan bahaya snggung.
• Terawatnya tangki harian bahan bakar dan tidak
melakukan penumpukkan bahan bakar didalam gedung
pembangkit listrik, tetapi menempatkannya diluar
gedung sejarak sekitar 3 meter.
• Tidak tercecernya bahan bakar disekitar pembangkit
listrik.
• Tersedianya penerangan yang cukup.
• Memberi sekat pada lantai disekitar alat-alat (mesin yang dipasang
misalnya alas karet dan sebagainya).
• Menghubungkan bagian – bagian logam alat – alat yang dipakai
dengan tanah.
• Ruangan tempat peralatan listrik dipasang, harus diberi pagar, tirai
pemisah atau dinding untuk mencegah masuknya orang yang tidak
berkepentingan atau mencegah gangguan orang terhadap peralatan
listrik dan harus dipasang tanda peringatan pada tempat masuk
ruang tersebut.
• Pagar – pagar logam yang digunakan untuk melindungi pusat
pembangkit listrik sedikitnya 2 meter tingginya dari tanah atau pagar
– pagar dengan konstruksi jenis lain misalnya bahan yang bukan
logam, asal cukup terjamin agar orang yang tidak berwenang tidak
mudah masuk.
• Lantai, dinding, langit – langit dan bagian konstruksi lain dari
ruangan dan bagian – bagiannya harus dibuat dari bahan yang
dapat terbakar atau bila hal lain demikian menimbulkan keberatan,
maka sisi dalamnya dilapisi bahan yang tidak dapat terbakar.
• Penggunaan daun pintu, kosen dan daun jendela dari kayu
diperbolehkan tanpa lapisan yang tidak dapat terbakar bila bukaan
.
• Ruangan dan bagian – bagiannya harus bebas dari bahan, debu,
uap atau gas yang mudah terbakar.
• Ventilasi ruangan dan bagian – bagiannya harus cukup untuk
memelihara agar temperature tidak meningkat dan menghindarkan
pengotoran udara selama bekerja.
• Udara ruangan dan bagian – bagian didalamnya selalu dalam
keadaan kering.
• Mesin dalam ruangan harus dipasang pada pondasi dengan
penguatan dan ikatan yang kuat dudukkanya, sehingga tidak terjadi
getaran yang merambat pada dinding bangunan.
• Sumber listrik darurat harus tersedia dari generator tersendiri.
• Semua penerangan harus dipasang sedemikian mudah dicapai /
dikendalikan.
• Lantai harus rata dan dapat dilalui dengan aman. Bila licin, maka
harus dipasang anti slip.
• Jalur jalan sedapat mungkin sekitar 2,5 meter.
• Tiap kamar harus memiliki jalan keluar yang bebas rintangan. Daun-
daun pintu yang membuka keluar harus dilengkapi dengan kunci /
gerendel yang mudah dibuka setiap keadaan.
• Alat pemadam api yang sesuai dengan tujuan
pemakaiannya, harus selalu tersedia dan diletakkan
ditempat yang mudah terlihat dan mudah dicapai.
• Semua bagaian logam yang tidak bertegangan harus
ditanahkan.
• Pada ruangan tempat menyimpan akumulator, tidak
boleh menyimpan botol – botol dan tangki air aki dalam
keadaan terbuka.
• Dianjurkan lantai tempat nmenyimpan aki tahan asam
atau dicat tahan asam.
• Untuk tegangan lebih dari 600 volt antara fasa dengan
fasa harus ada pelindung / pemisah bagian – bagian
yang bertegangan dengan penyekatan yang sesuai.
Tanggung Jawab Perusahaan
• Mengadakan peralatan listrik yang tepat untuk pekerjaan yang
ada, menginspeksi dan merawat peralatan tersebut secara
periodik
• Memberikan peralatan pelindung yang yang tepat, seperti sarung
tangan, pelindung wajah, dan peralatan pelindung lainnya yang
dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan, juga untuk mengganti
dan merawat peralatan tersebut
• Membuat prosedur tertulis untuk perawatan rutin untuk perlatan
elektronik, terutama yang menggunakan voltase besar
• Memberi pelatihan kepada pekerja mengenai bahaya listrik yang
ada, praktek kerja yang aman (seperti prosedur mengunci atau
memberi label sambungan listrik dan grounding), dan mengenai
cara penggunaan peralatan pelindung;
Efek Listrik pada Kesehatan
tergantung dari jumlah arus listrik (ampere) yang terkontak
JumlahArus Listrik Efek Pada Tubuh
1 mili-ampere (mA) Terasa ditangan
2 mA Bengkak ditangan
3,5 mA Rasa sakit karena kejut (mungkin dapat Mengakibatkan
jatuh atau kecelakaan lain)
5 mA Tremor pada tangan
7 mA Kontraksi otot yang tidak terkendali di lengan
10-20 mA Tidak dapat melepaskan kontak dengan peralatan atau
kabel berlistrik karena otot terkunci
30 mA
5-250 mA
Tidak bisa bernapas
Detakjantung yangtidak normal,
biasanya dapat menyebabkan kematian
1300 mA Daya pada pesawat televisi biasa
PERHATIAN
• Listrik dapat menyebabkan kematian dan
berbagai cedera serius, dan untuk
menyebabkan gangguan kesehatan yang
serius hanya disperlukan sedikit saja kontak
dengan listrik.
• Bahaya-bahaya tertentu yang berhubungan
dengan desain dan penggunaan peralatan di
tempat kerja dapat dihindari dengan inspeksi
dan evaluasi yang baik.
• Perusahaan bertanggung jawab untuk
memberikan peralatan listrik yang sesuai
dengan kondisi operasi pabriknya, peralatan
pelindung bagi pekerja, cara kerja yang aman,
dan pelatihan.
DASAR – DASAR PROSEDUR
ISOLASI
• Dasar Hukum Peraturan Isolasi tertuang dalam
Peraturan Menteri Nomor Per. 04/MEN/1985 Pasal
6.Isolasi merupakan bagian dari pengendalian bahaya
ditempat kerja.
• Isolasi yang dimaksud adalah mengisolasi sumber
energi yang berbahaya sedemikian sehingga dapat
memberikan perlindungan dalam pekerjaan yang
menuntut suatu bagian tubuh berada dalam posisi di
mana gerakan yang tidak sengaja atau lepasnya energi
berbahaya yang tersimpan dapat menimbulkan cedera /
sakit atau kerugian lain yang tidak diinginkan.
5 kelompok energi yang berbahaya yang berpotensi
menimbulkan cedera atau penyakit terhadap personil bila
tidak dikendalikan dengan benar.
a) Elektrikal
– Energi listrik dapat berbentuk sirkit hidup (live circuit) atau arus
residu (residual current). Energi listrik dikelompokkan menjadi :
– Tegangan Tinggi (lebih dari 650 volt).
– Tegangan Rendah (tidak lebih dari 650 volt).
– Tegangan Sangat Rendah (tidak lebih dari 32 volt).
– Energi listrik dianggap berbahaya bila arus listrik dapat
menimbulkan cedera dengan cara melewati tubuh.
b) Panas
– Energi panas dapat berbentuk temperatur panas atau dingin.
Energi panas ini dapat berbahaya bila melampaui kemampuan
tubuh untuk menahan temperatur itu.
c) Bahan Kimia
• Energi bahan kimia dianggap berbahaya bila berisi bahan – bahan
yang dapat menimbulkan cedera atau penyakit melalui kontak
dengan cara dihirup, diserap atau dicerna.Bahan kimia biasanya
dikelompokkan menjadi :-
– Korosif
– Mudah terbakar
– Beracun
– Oksidasi
– Ledakkan
d) Radiasi
• Radiasi atau sumber radioaktif dianggap berbahaya bila secara
spontan mengeluarkan energi dalam jumlah cukup banyak untuk
menimbulkan perubahan terhadap struktur molekul tubuh “merusak
organ – organ”. Radiasi dapat diklasifikasikan menjadi :
– Ioniasasi
– Non-Ionisasi
e) Mekanikal
• Energi mekanis dianggpap berbahaya bila
energinya cukup besar untuk menimbulkan
cedera fisik pada orang. Energi mekanis dapat
dikelompokkan menjadi :
– Gravitasi (karena posisi)
– Tersimpan (pegas)
– Hidrolik
– Pneumatik
Contoh prosedur isolasi umum (disadur dari Prosedur
Isolasi PT Kaltim Prima Coal) :
1. Langkah Satu : Mengenali Sumber Energi Yang Berbahaya
– Kenali semua sumber energi dan konfirmasikan bahwa titik isolasi utama telah
diketahui.
– Ketahuilah suatu instalasi atau alat yang berhubungan dan dapat menciptakan
bahaya.
– Tetapkan jenis isolasi yang akan ditetapkan (individu / kelompok).
2. Langkah Dua : Memberitahu pihak – pihak yang relevan
– Beritahu semua personil yang akan terkena imbas isolasi untuk mencegah
timbulnya masalah.
– Bila perlu, beritahu pihak operasional bahwa instalasi atau alat yang
berhubungan harus diisolasi agar pekerjaan dapat dilakukan dengan aman.
3. Langkah Tiga : Mengisolasi Sumber – Sumber Energi Berbahaya
– Isolasi sumber – sumber energi berbahaya pada instalasi atau alat pada titik –
titik isolasi utama dan menggunakan instruksi yang direkomendasikan oleh
pabrik pembuat. Gunakan scissor lock / pad lock atau master series lock.
(Jangan menggunakan alat Bantu untuk isolasi tombol tekan, alat sirkuit control,
emergency stop, pull wire switch compressor.
4. Langkah Empat : Memastikan Potensial Energi Nol
– Semua isolasi sumber energi berbahaya harus dites untuk memastikan
bahwa energi – energi itu telah dikendalikan (potensial energi Nol).
– Periksa juga semua energi tersimpan dan pastikan telah diamankan,
seperti : chocking, pengeluaran tekanan, pemasangan barikade, dsb.
5. Langkah Lima : Memasang Personal Lock – Out
– Pasang personal lock – out sesuai dengan sumber energi utama yang
berhubungan dimana ia bekerja.
6. Langkah Enam : Memulai Pekerjaan
7.Langkah Tujuh : Menyelesaikan Pekerjaan.
– Pastikan semua pekerjaan telah diselesaikan.
– Semua personal lock –out dilepas.
– Beritahu semua pihak yang relevan atau terpengaruh mengenai
maksud menghubungkan kembali sumber energi.
– Pastikan aslat dites dan mampu beroperasi kembali.
– Komunikasikan pada semua orang bahwa alat sudah dioperasikan.

More Related Content

Similar to adoc.pub_keselamatan-kerja-segi-mekanik-dan-elektrik-kuliah.pptx

3. Operatio & Safety Kalmar DRU 450-62 S5.pptx
3.  Operatio & Safety  Kalmar DRU 450-62 S5.pptx3.  Operatio & Safety  Kalmar DRU 450-62 S5.pptx
3. Operatio & Safety Kalmar DRU 450-62 S5.pptxMulyono930383
 
Presentation elektrik 03
Presentation elektrik 03Presentation elektrik 03
Presentation elektrik 03Wan Assyhrafi
 
Standar k3yudy01stpart2
Standar k3yudy01stpart2Standar k3yudy01stpart2
Standar k3yudy01stpart2Didik Nuryanto
 
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringanWinarto Winartoap
 
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)Winarto Winartoap
 
Materi lock out & tag out khoirul huda
Materi lock out & tag out   khoirul hudaMateri lock out & tag out   khoirul huda
Materi lock out & tag out khoirul hudahandiv
 
PPT Sistem Tenaga Listrik [TM9].pdf
PPT Sistem Tenaga Listrik [TM9].pdfPPT Sistem Tenaga Listrik [TM9].pdf
PPT Sistem Tenaga Listrik [TM9].pdfFebriaNisaUlfina
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...Joy Irman
 
Logam mesin surface finishing 1 (1)
Logam mesin surface finishing 1 (1)Logam mesin surface finishing 1 (1)
Logam mesin surface finishing 1 (1)Eko Supriyadi
 
Opkr60 007 b body & painting (2)
Opkr60 007 b body & painting (2)Opkr60 007 b body & painting (2)
Opkr60 007 b body & painting (2)Eko Supriyadi
 
bab 13 hal 857-866.pptx
bab 13 hal 857-866.pptxbab 13 hal 857-866.pptx
bab 13 hal 857-866.pptxFauziAshari1
 
LOTO Implementation.pptx
LOTO Implementation.pptxLOTO Implementation.pptx
LOTO Implementation.pptxthariz1
 
Logam mesin maintenance and diagnostic mechanical 2 (1)
Logam mesin maintenance and diagnostic mechanical 2 (1)Logam mesin maintenance and diagnostic mechanical 2 (1)
Logam mesin maintenance and diagnostic mechanical 2 (1)Eko Supriyadi
 
IHT Pemeliharaan Mesin.pptx
IHT Pemeliharaan Mesin.pptxIHT Pemeliharaan Mesin.pptx
IHT Pemeliharaan Mesin.pptxssuser678f55
 
k3 Mekanik belajar k3 itu mudah dan gampang
k3 Mekanik belajar k3 itu mudah dan gampangk3 Mekanik belajar k3 itu mudah dan gampang
k3 Mekanik belajar k3 itu mudah dan gampangAhmadMuhtadi11
 

Similar to adoc.pub_keselamatan-kerja-segi-mekanik-dan-elektrik-kuliah.pptx (20)

DEA 3333
DEA 3333DEA 3333
DEA 3333
 
3. Operatio & Safety Kalmar DRU 450-62 S5.pptx
3.  Operatio & Safety  Kalmar DRU 450-62 S5.pptx3.  Operatio & Safety  Kalmar DRU 450-62 S5.pptx
3. Operatio & Safety Kalmar DRU 450-62 S5.pptx
 
Presentation elektrik 03
Presentation elektrik 03Presentation elektrik 03
Presentation elektrik 03
 
Electrical edit
Electrical editElectrical edit
Electrical edit
 
Standar k3yudy01stpart2
Standar k3yudy01stpart2Standar k3yudy01stpart2
Standar k3yudy01stpart2
 
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan
 
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)
 
Materi lock out & tag out khoirul huda
Materi lock out & tag out   khoirul hudaMateri lock out & tag out   khoirul huda
Materi lock out & tag out khoirul huda
 
PPT Sistem Tenaga Listrik [TM9].pdf
PPT Sistem Tenaga Listrik [TM9].pdfPPT Sistem Tenaga Listrik [TM9].pdf
PPT Sistem Tenaga Listrik [TM9].pdf
 
K3 Kelistrikan Industri
K3 Kelistrikan IndustriK3 Kelistrikan Industri
K3 Kelistrikan Industri
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...
 
Logam mesin surface finishing 1 (1)
Logam mesin surface finishing 1 (1)Logam mesin surface finishing 1 (1)
Logam mesin surface finishing 1 (1)
 
Opkr60 007 b body & painting (2)
Opkr60 007 b body & painting (2)Opkr60 007 b body & painting (2)
Opkr60 007 b body & painting (2)
 
bab 13 hal 857-866.pptx
bab 13 hal 857-866.pptxbab 13 hal 857-866.pptx
bab 13 hal 857-866.pptx
 
LOTO Implementation.pptx
LOTO Implementation.pptxLOTO Implementation.pptx
LOTO Implementation.pptx
 
Logam mesin maintenance and diagnostic mechanical 2 (1)
Logam mesin maintenance and diagnostic mechanical 2 (1)Logam mesin maintenance and diagnostic mechanical 2 (1)
Logam mesin maintenance and diagnostic mechanical 2 (1)
 
IHT Pemeliharaan Mesin.pptx
IHT Pemeliharaan Mesin.pptxIHT Pemeliharaan Mesin.pptx
IHT Pemeliharaan Mesin.pptx
 
18.K3 Mekanik.ppt
18.K3 Mekanik.ppt18.K3 Mekanik.ppt
18.K3 Mekanik.ppt
 
18.K3 Mekanik.ppt
18.K3 Mekanik.ppt18.K3 Mekanik.ppt
18.K3 Mekanik.ppt
 
k3 Mekanik belajar k3 itu mudah dan gampang
k3 Mekanik belajar k3 itu mudah dan gampangk3 Mekanik belajar k3 itu mudah dan gampang
k3 Mekanik belajar k3 itu mudah dan gampang
 

Recently uploaded

BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 

Recently uploaded (20)

BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 

adoc.pub_keselamatan-kerja-segi-mekanik-dan-elektrik-kuliah.pptx

  • 1. Keselamatan kerja segi Mekanik dan Elektrik Kuliah 10
  • 2. DASAR – DASAR KESELAMATAN MEKANIK • Dasar hukum mengenai persyaratan keselamatan mekanik yang akan dibahas dalam bab ini terkait dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.Per.04/MEN/1985.Prinsip – prinsip keselamatan pesawat tenaga dan produksi – Per.04/MEN/1985- : • Pesawat tenaga dan produksi harus dibuat, dirancang, dipasang, digunakan dan dipelihara sesuai ketentuan (Pasal 1). • Bahan konstruksi pesawat tenaga dan produksi harus kuat dan memiliki sertifikasi bahan (Pasal 2). • Semua bagian bergerak dan berbahaya dari pesawat tenaga dan produksi harus dipasang alat perlindungan yang efektif, kecuali ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak ada orang atau benda yang menyinggungnya (Pasal 4). • Dilarang memindahkan, merubah ataupun menggunakan alat pengaman atau alat perlindungan untuk tujuan lainndari suatu pesawat atau mesin yang sedang bekerja, kecuali apabila mesin tersebut dalam keadaan berhenti atau dalam perbaikkan (Pasal 5). • · Alat – alat pengaman / perlindungan harus dipasang kembali setelah proses perbaikkan (Pasal 5).
  • 3. • Pesawat tenaga / produksi yang sedang diperbaiki, tenaga penggerak harus dimatikan atau alat pengontrol harus segera dikunci serta diberi suatu tanda larangan untuk menjalankan mesin pada tempat yang mudah dibaca sampai pesawat tersebut selesai diperbaiki (Pasal 6) • Ban – ban penggerak, rantai – rantai dan tali – tali yang berat yang dapat menimbulkan bahaya bila terlepas atau putus harus diberi perlindungan (Pasal 8). • Semua pesawat tenaga dan produksi harus dipelihara secara berkala dan baik (Pasal 9). • Mesin – mesin yang digerakkan oleh motor penggerak harus dapt dihentikan tanpa bergantung pada motor penggeraknya (Pasal 10). • Pada motor –motor penggerak harus diterakan tanda arah putaran dan kecepatan maksimum yang diijinkan (Pasal 15). • Rantai, sabuk dan tali penghubung untuk roda gigi penggerak tidak boleh dilepas atau dipasang dengan tangan sewaktu berjalan atau berputar (Pasal 16). • ·Dilarang mencuci atau membersihkan pesawat tenaga dan produksi dengan cairan yang mudah terbakar atau bahan beracun (Pasal 17). • Sebelum menghidupkan mesin harus diperiksa lebih dahulu, untuk menjamin keselamatan (Pasal 18).
  • 4. • Roda gigi terbuka dari suatu pesawat yang berputar cepat harus diberikan perlindungan secara keseluruhan ; sedangkan yang bergerak lambat harus diberikan perlindungan pada titik pertemuan roda gigi (Pasal 24). • Operator pesawat tenaga dan produksi harus memenuhi syarat – syarat keselamatan dan kesehatan kerja (Pasal 29). • Operator dilarang meinggalkan pesawat tenaga dan produksi saat mesin sedang dioperasikan (Pasal 30). • Tempa-tempat kerja yang mengandung gas,uap, asap yang mengganggu atau berbahaya harus dilengkapi dengan alat penghisap (Pasal 31). • Setiap pesawat tenaga dan produksi sebelum dipakai harus diperiksa dan diuji terlebih dahulu dengan standar uji yang ditentukan selambatnya 5 tahun sekali (Pasal 135). • Setiap perencanaan, pembuatan dan pemasangan pesawat tenaga dan produksi harus mendapatkan pengesahan dari direktur atau pejabat setempat (Pasal 138 dan 141).
  • 5. PELINDUNG MESIN Bahaya dari peralatan mekanik • Ujung operasi • Ujung penjepit • Ujung pemotong • Ujung penggunting • • Benda berputar Benda bergerak maju-mundur • • • Benda bergerak keluar Sisi tajam Serpihan yang beterbangan • Bunga api • Kabel listrik yang terbuka dan bermuatan
  • 6. Kebanyakan kecelakaan terjadi pada tiga bagian dari mesin dibawah ini • Ujung operasi – ujung dimana pekerjaan dilakukan, yakni dimana bahan logam, kayu, plastik, dan kain dipotong, ditekuk, dibentuk, dikencangkan, dibor, dlsb. • Sistem transmisi daya – komponen dari sistem mekanik yang menyalurkan energi mekanik dari motor atau sumber energi ke bagian dari mesin yang melakukan pekerjaan, yakni komponen seperti roda gila, ban berjalan, katrol, batang penyambung, kopling, roda sisir, as, rantai, jari-jari, engkol, roda gigi, dll. • Benda bergerak lainnya – bagian dari mesin yang bergerak ketika mesin beroperasi, seperti berputar, maju-mundur, dan melintang
  • 7. Contoh dari Mekanisme Berputar, Maju-Mundur, dan bergerak Lurus Batang berputar pada ujung mesin ulir Mesin pemindah dengan sistem ulir
  • 8. Gerakan maju mundur yang menyebabkan ujung jepitan pada benda statis Gerakan lurus dari sabuk
  • 9. Persyaratan Pelindung Mesin • Mencegah kontak antara pekerja dengan bagian dari mesin yang berbahaya • Tidak menciptakan bahaya baru bagi operator atau bagian perawatan • Tidak mempengaruhi operasi mesin tersebut • Memberi tempat untuk pelumasan yang aman dan inspeksi • Aman dan cukup kuat untuk menahan beban pada operasi normal
  • 10. Pelindung Mesin Jenis Penghalang
  • 11. Pelindung Mesin Jenis Penghalang
  • 17. Sistem Kendali Pengaman • Kendali dua tangan = Jenis perlindungan ini membutuhkan penggunaan kedua tangan secara bersamaan untuk mengaktifkan mesin. Keuntungan dari sistem ini adalah : • menghindarkan tangan operator dari daerah bahaya, dapat diadaptasikan dengan berbagai operasi Keterbatasan dari sistem ini adalah : • hanya melindungi si operator saja, membutuhkan siklus terputus atau jeda pada operasi, dan harus didesain untuk mencegah manipulasi dari operator.
  • 19. Penting • Mesin-mesin yang tidak dilindungi telah menyebabkan ribuan cacat dan kematian setiap tahunnya. Namun demikian, kecelakaan-kecelakaan ini dapat dicegah. • Ada berbagai jenis perlindungan dan alat yang bisa dipasang untuk memberi perlindungan pada operator mesin dan staf perawatan. • Tiap jenis sistem perlindungan mempunyai keuntungan dan kelemahan, uang harus dievaluasi dengan baik sebelum salah satu sistem dipilih dan dipasang.
  • 20. Penerangan di tempat kerja Penerangan yang baik di tempat kerja amatlah penting karena : • Pekerja akan dapat melihat lingkungan kerjanya dan jalan keluar jika terjadi keadaan darurat • Dapat mencegah kecelakaan • Mengurangi kelelahan mata dan bahaya kesehatan yang lain • Penerangan untuk keadaan darurat, yang sumber dayanya dapat berasal dari generator atau batere, diperlukan di semua lokasi kerja yang berada di dalam gedung dan jam kerja malam hari. • Penerangan darurat ini harus di-tes setidaknya sekali dalam sebulan.
  • 21. Penerangan Yang Baik Untuk Berbagai Pekerjaan
  • 23. DASAR – DASAR KESELAMATAN LISTRIK • Dasar hukum mengenai persyaratan keselamatan listrik tertuang pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.Per.04/MEN/1988. Prinsip – prinsip keselamatan pemasangan listrik : – a) Harus sesuai dengan gambar rencana yang telah disyahkan. – b) Mengindahkan syarat – syarat yang ditetapkan. – c) Harus menggunakan tenaga terlatih. – d) Bertanggung-jawab dan menjaga keselamatan dan kesehatan tenaga kerjanya. – e) Orang yang diserahi tanggung-jawab atas pelaksanaan pekerjaan pemasangan instalasi listrik harus ahli dibidang listrik, memahami peraturan listrik dan memiliki sertifikat dari instansi yang berwenang.
  • 24. Ketentuan lain mengenai persyaratan keselamatan listrik adalah : • Instalasi listrik yang telah selesai dipasang harus diperiksa dan diuji sebelum dialiri listrik oleh pegawai pengawas spesialis lstrik. • Instalasi listrik yang telah dialiri listrik, instalatur masih terikat tanggung- jawab satu tahun atas kecelakaan termasuk kebakaran akibat kesalahan pemasangan instalasi. • Harus ada pemeriksaan yang rutin terhadap isolator. Isolator yang retak, terutama untuk tegangan menengah dan / atau tegangan tinggi yang dapat mangakibatkan gangguan pada pengusahaan atau dapat menimbulkan kecelakaan. • Seluruh instalasi listrik , tidak hanya bagian yang mudah terkena gangguan saja, tetapi juga pengaman, pelindung dan lengkapannya harus terpelihara dengan baik. • Jangan membiarkan instalasi yang aus, penuaan atau mengalami kerusakan. Segera dilakukan penggantian. • Isolator sakler minyak, transformator dan sebagainya pada waktunya harus dibebaskan dari air, debu dan arang dan zat asam, antara lain dengan cara penyaringan.
  • 25. • Perlengkapan seperti relai lebih cepat terganggu kerusakkannya. Oleh sebab itu harus sering dilakukan pengujian terhadapnya. • Dalam melakukan pemeliharaan, dilarang menggunakan perkakas kerja dan bahan yang magnetic dekat dengan medan magnet perlengkapan listrik. • Pelindung dan pengaman, yang selama pemeliharaan dibuka / dilepas, harus dipasang kembali pada tempatnya. • Dilarang menyimpan bahan yang mudah terbakar di daerah yang dapat membahayakan instalasi listrik. • Diruang dengan bahaya ledakkan tidak diijinkan mengadakan perbaikkan dan perluasan instalasi pada keadaan ketegangan ; dan dalam keadaan aman, perlengkapan listrik harus terpelihara dengan baik.
  • 26. • Hal lain yang perlu diperhatikan dipusat pembangkit listrik untuk keselamatan pekerja adalah :- • Ruang control yang terpisah dan terisolasi dari suara berisik. • Generator harus ditempatkan ditempat yang kering. • Generator diamankan terhadap arus lebih dengan menggunakan pemutus tenaga dan pengaman lebur. • Tersedianya alat-alat pengaman terhadap : arus lebih ; tegangan nol ; arus balik ; dan bahaya snggung. • Terawatnya tangki harian bahan bakar dan tidak melakukan penumpukkan bahan bakar didalam gedung pembangkit listrik, tetapi menempatkannya diluar gedung sejarak sekitar 3 meter. • Tidak tercecernya bahan bakar disekitar pembangkit listrik. • Tersedianya penerangan yang cukup.
  • 27. • Memberi sekat pada lantai disekitar alat-alat (mesin yang dipasang misalnya alas karet dan sebagainya). • Menghubungkan bagian – bagian logam alat – alat yang dipakai dengan tanah. • Ruangan tempat peralatan listrik dipasang, harus diberi pagar, tirai pemisah atau dinding untuk mencegah masuknya orang yang tidak berkepentingan atau mencegah gangguan orang terhadap peralatan listrik dan harus dipasang tanda peringatan pada tempat masuk ruang tersebut. • Pagar – pagar logam yang digunakan untuk melindungi pusat pembangkit listrik sedikitnya 2 meter tingginya dari tanah atau pagar – pagar dengan konstruksi jenis lain misalnya bahan yang bukan logam, asal cukup terjamin agar orang yang tidak berwenang tidak mudah masuk. • Lantai, dinding, langit – langit dan bagian konstruksi lain dari ruangan dan bagian – bagiannya harus dibuat dari bahan yang dapat terbakar atau bila hal lain demikian menimbulkan keberatan, maka sisi dalamnya dilapisi bahan yang tidak dapat terbakar. • Penggunaan daun pintu, kosen dan daun jendela dari kayu diperbolehkan tanpa lapisan yang tidak dapat terbakar bila bukaan .
  • 28. • Ruangan dan bagian – bagiannya harus bebas dari bahan, debu, uap atau gas yang mudah terbakar. • Ventilasi ruangan dan bagian – bagiannya harus cukup untuk memelihara agar temperature tidak meningkat dan menghindarkan pengotoran udara selama bekerja. • Udara ruangan dan bagian – bagian didalamnya selalu dalam keadaan kering. • Mesin dalam ruangan harus dipasang pada pondasi dengan penguatan dan ikatan yang kuat dudukkanya, sehingga tidak terjadi getaran yang merambat pada dinding bangunan. • Sumber listrik darurat harus tersedia dari generator tersendiri. • Semua penerangan harus dipasang sedemikian mudah dicapai / dikendalikan. • Lantai harus rata dan dapat dilalui dengan aman. Bila licin, maka harus dipasang anti slip. • Jalur jalan sedapat mungkin sekitar 2,5 meter. • Tiap kamar harus memiliki jalan keluar yang bebas rintangan. Daun- daun pintu yang membuka keluar harus dilengkapi dengan kunci / gerendel yang mudah dibuka setiap keadaan.
  • 29. • Alat pemadam api yang sesuai dengan tujuan pemakaiannya, harus selalu tersedia dan diletakkan ditempat yang mudah terlihat dan mudah dicapai. • Semua bagaian logam yang tidak bertegangan harus ditanahkan. • Pada ruangan tempat menyimpan akumulator, tidak boleh menyimpan botol – botol dan tangki air aki dalam keadaan terbuka. • Dianjurkan lantai tempat nmenyimpan aki tahan asam atau dicat tahan asam. • Untuk tegangan lebih dari 600 volt antara fasa dengan fasa harus ada pelindung / pemisah bagian – bagian yang bertegangan dengan penyekatan yang sesuai.
  • 30. Tanggung Jawab Perusahaan • Mengadakan peralatan listrik yang tepat untuk pekerjaan yang ada, menginspeksi dan merawat peralatan tersebut secara periodik • Memberikan peralatan pelindung yang yang tepat, seperti sarung tangan, pelindung wajah, dan peralatan pelindung lainnya yang dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan, juga untuk mengganti dan merawat peralatan tersebut • Membuat prosedur tertulis untuk perawatan rutin untuk perlatan elektronik, terutama yang menggunakan voltase besar • Memberi pelatihan kepada pekerja mengenai bahaya listrik yang ada, praktek kerja yang aman (seperti prosedur mengunci atau memberi label sambungan listrik dan grounding), dan mengenai cara penggunaan peralatan pelindung;
  • 31. Efek Listrik pada Kesehatan tergantung dari jumlah arus listrik (ampere) yang terkontak JumlahArus Listrik Efek Pada Tubuh 1 mili-ampere (mA) Terasa ditangan 2 mA Bengkak ditangan 3,5 mA Rasa sakit karena kejut (mungkin dapat Mengakibatkan jatuh atau kecelakaan lain) 5 mA Tremor pada tangan 7 mA Kontraksi otot yang tidak terkendali di lengan 10-20 mA Tidak dapat melepaskan kontak dengan peralatan atau kabel berlistrik karena otot terkunci 30 mA 5-250 mA Tidak bisa bernapas Detakjantung yangtidak normal, biasanya dapat menyebabkan kematian 1300 mA Daya pada pesawat televisi biasa
  • 32. PERHATIAN • Listrik dapat menyebabkan kematian dan berbagai cedera serius, dan untuk menyebabkan gangguan kesehatan yang serius hanya disperlukan sedikit saja kontak dengan listrik. • Bahaya-bahaya tertentu yang berhubungan dengan desain dan penggunaan peralatan di tempat kerja dapat dihindari dengan inspeksi dan evaluasi yang baik. • Perusahaan bertanggung jawab untuk memberikan peralatan listrik yang sesuai dengan kondisi operasi pabriknya, peralatan pelindung bagi pekerja, cara kerja yang aman, dan pelatihan.
  • 33. DASAR – DASAR PROSEDUR ISOLASI • Dasar Hukum Peraturan Isolasi tertuang dalam Peraturan Menteri Nomor Per. 04/MEN/1985 Pasal 6.Isolasi merupakan bagian dari pengendalian bahaya ditempat kerja. • Isolasi yang dimaksud adalah mengisolasi sumber energi yang berbahaya sedemikian sehingga dapat memberikan perlindungan dalam pekerjaan yang menuntut suatu bagian tubuh berada dalam posisi di mana gerakan yang tidak sengaja atau lepasnya energi berbahaya yang tersimpan dapat menimbulkan cedera / sakit atau kerugian lain yang tidak diinginkan.
  • 34. 5 kelompok energi yang berbahaya yang berpotensi menimbulkan cedera atau penyakit terhadap personil bila tidak dikendalikan dengan benar. a) Elektrikal – Energi listrik dapat berbentuk sirkit hidup (live circuit) atau arus residu (residual current). Energi listrik dikelompokkan menjadi : – Tegangan Tinggi (lebih dari 650 volt). – Tegangan Rendah (tidak lebih dari 650 volt). – Tegangan Sangat Rendah (tidak lebih dari 32 volt). – Energi listrik dianggap berbahaya bila arus listrik dapat menimbulkan cedera dengan cara melewati tubuh. b) Panas – Energi panas dapat berbentuk temperatur panas atau dingin. Energi panas ini dapat berbahaya bila melampaui kemampuan tubuh untuk menahan temperatur itu.
  • 35. c) Bahan Kimia • Energi bahan kimia dianggap berbahaya bila berisi bahan – bahan yang dapat menimbulkan cedera atau penyakit melalui kontak dengan cara dihirup, diserap atau dicerna.Bahan kimia biasanya dikelompokkan menjadi :- – Korosif – Mudah terbakar – Beracun – Oksidasi – Ledakkan d) Radiasi • Radiasi atau sumber radioaktif dianggap berbahaya bila secara spontan mengeluarkan energi dalam jumlah cukup banyak untuk menimbulkan perubahan terhadap struktur molekul tubuh “merusak organ – organ”. Radiasi dapat diklasifikasikan menjadi : – Ioniasasi – Non-Ionisasi
  • 36. e) Mekanikal • Energi mekanis dianggpap berbahaya bila energinya cukup besar untuk menimbulkan cedera fisik pada orang. Energi mekanis dapat dikelompokkan menjadi : – Gravitasi (karena posisi) – Tersimpan (pegas) – Hidrolik – Pneumatik
  • 37. Contoh prosedur isolasi umum (disadur dari Prosedur Isolasi PT Kaltim Prima Coal) : 1. Langkah Satu : Mengenali Sumber Energi Yang Berbahaya – Kenali semua sumber energi dan konfirmasikan bahwa titik isolasi utama telah diketahui. – Ketahuilah suatu instalasi atau alat yang berhubungan dan dapat menciptakan bahaya. – Tetapkan jenis isolasi yang akan ditetapkan (individu / kelompok). 2. Langkah Dua : Memberitahu pihak – pihak yang relevan – Beritahu semua personil yang akan terkena imbas isolasi untuk mencegah timbulnya masalah. – Bila perlu, beritahu pihak operasional bahwa instalasi atau alat yang berhubungan harus diisolasi agar pekerjaan dapat dilakukan dengan aman. 3. Langkah Tiga : Mengisolasi Sumber – Sumber Energi Berbahaya – Isolasi sumber – sumber energi berbahaya pada instalasi atau alat pada titik – titik isolasi utama dan menggunakan instruksi yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat. Gunakan scissor lock / pad lock atau master series lock. (Jangan menggunakan alat Bantu untuk isolasi tombol tekan, alat sirkuit control, emergency stop, pull wire switch compressor.
  • 38. 4. Langkah Empat : Memastikan Potensial Energi Nol – Semua isolasi sumber energi berbahaya harus dites untuk memastikan bahwa energi – energi itu telah dikendalikan (potensial energi Nol). – Periksa juga semua energi tersimpan dan pastikan telah diamankan, seperti : chocking, pengeluaran tekanan, pemasangan barikade, dsb. 5. Langkah Lima : Memasang Personal Lock – Out – Pasang personal lock – out sesuai dengan sumber energi utama yang berhubungan dimana ia bekerja. 6. Langkah Enam : Memulai Pekerjaan 7.Langkah Tujuh : Menyelesaikan Pekerjaan. – Pastikan semua pekerjaan telah diselesaikan. – Semua personal lock –out dilepas. – Beritahu semua pihak yang relevan atau terpengaruh mengenai maksud menghubungkan kembali sumber energi. – Pastikan aslat dites dan mampu beroperasi kembali. – Komunikasikan pada semua orang bahwa alat sudah dioperasikan.