SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
KONSEP PEMBIAYAAN PENDIDIKAN
DI ERA OTONOMI
Zainal Achmad Asrori
143111298/5E
Pengertian Konsep Pembiayaan
Otonomi
=> Konsep biaya merupakan keseluruhan dana dan upaya
yang diserahkan oleh masyarakat untuk mendapatkan
pendidikan dan dalam kenyataan bahwa kegiatan
pendidikan merupakan bentuk dari pelayanan
masyarakat.
=> otonomi daerah adalah wewenang/kekuasaan pada
suatu wilayah/daerah yang mengatur dan mengelola untuk
kepentingan wilayah/daerah dan masyarakat itu sendiri
(bidang yang tidak diotonomkan yaitu politik luar negeri,
pertahanan keamanan, peradilan, moneter, fiskal, dan agama)
=> konsep pembiayaan pendidikan di era otonomi yaitu
suatu alat yang digunakan untuk menganalisis maupun
menanggulangi masalah keuangan dalam pendidikan yang
berdasarkan keinginan pemerintahan pada suatu daerah
Perubahan di Era
Otonomi
•Pergeseran sejumlah model dan paradigma. Pemerintah
lokal yang dulunya Structural efficiency model yang
menekankan efisiensi dan keseragaman ditinggalkan
dan dianut local democracy model yang menekankan
pada nilai demokrasi dan keberagaman dalam
penyelenggaraan pemerintah lokal.
•Sehingga dalam prakteknya dengan adanya Undang-
undang Otonomi Daerah kewenangan pengelolaan
pendidikan berubah dari sistem sentralisasi ke
desentralisasi.
Berdasarkan PP Nomor 25 Tahun 2000 tentang kewenangan
pemerintah dan kewenangan propinsi sebagai daerah
otonom, pada kelompok bidang pendidikan dan kebudayaan
Pemerintah Pusat
1. penetapan standar kompetensi siswa dan warga
belajar, serta pengaturan kurikulum nasional dan
penilaian hasil belajar secara nasional, serta pedoman
pelaksanaannya
2.penetapan standar materi pelajaran pokok
3.penetapan persyaratan perolehan dan penggunaan
gelar akademik
4.penetapan pedoman pembiayaan penyelenggaraan
pendidikan
5.penetapan persayaratan penerimaan, perpindahan
sertifikasi siswa, warga belajar dan mahasiswa
6.penetapan persayaratan peningkatan/zoning, pencarian,
pemanfaatan, pemindahan, penggandaan, sistem
pengamanan dan kepemilikan benda cagar budaya, serta
persyaratan penelitian arkeologi
7.pemanfaatan hasil penelitian arkeologi nasional serta
pengelolaan museum nasional, galeri nasional,
pemanfaatan naskah sumber arsip, danmonumen yang
diakui secara internasional
8.penetapan kalender pendidikan dan jumlah jam belajar
efektif setiap tahun bagi pendidikan dasar, menengah dan
luar sekolah
9.pengaturan dan pengembangan pendidikan tinggi,
pendidikan jarak jauh, serta pengaturan sekolah
internasional
10.pembinaan dan pengembangan bahasa dan sastra
Indonesia
Pemerintah Propinsi
1. penetapan kebijakan tentang penerimaan siswa dan
mahasiswa dari masyarakat minoritas, terbelakang atau
tidak mampu,
2.penyediaan bantuan pengadaan buku peljaran pokok/
modul pendidikan untuk taman kanak-kanak, pendidikan
dasar, pendidikan menengah dan pendidikan luar sekolah
3.mendukung/membantu pengaturan kurikulum,
akreditasi, dan pengangkatan tenaga akademis
4.pertimbangan pembukaan dan penutupan perguruan
tinggi
5.penyelenggaraan sekolah luar biasa dan balai pelatihan
atau penataran guru
6.penyelenggaraan museum propinsi, suaka peninggalan
sejarah, kepurbakalaan, kajian sejarah dan nilai
tradisonal, serta pengembangan bahasa dan budaya
daerah
Amanat Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31
ayat 4 menerangkan dalam hal pembiayaan
pendidikan bahwa;
”Negara memprioritaskan anggaran
pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh
persen dari anggaran pendapatan dan
belanja negara serta dari anggaran
pendapatan dan belanja daerah untuk
memenuhi kebutuhan pennyelenggaraan
pendidikan nasional”
Sebelum otonomi daerah, praktis
hanya pembiayaan sekolah dasar
(SD) yang menjadi tanggung jawab
Pemda, sedangkan SLTP dan SLTA
(dan juga perguruan tinggi) menjadi
tanggung jawab Pusat, seperti yang
tertuang dalam Undang-undang No.
20 Tahun 2003 pasal 46;
Bunyi undang- undang No. 20 Tahun 2003 pasal 46;
Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab
bersama antara Pemerintah, pemerintah daerah,
dan masyarakat.
Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung
jawab menyediakan anggaran pendidikan
sebagaimana diatur dalam Pasal 31 ayat (4)
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
Ketentuan mengenai tanggung jawab pendanaan
pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan peraturan
pemerintah
Pembiayaan SLTP dan SLTA dilakukan melalui Kanwil
Depdiknas (di tingkat propinsi) dan Kandepdiknas (di
tingkat kabupaten/kota). Setelah diberlakukannya otonomi
daerah, seluruh pengelolaan sekolah dari SD hingga SLTA
menjadi tanggung jawab Pemda. Konsekwensinya, tidak
ada lagi Kanwil dan Kandepdiknas, yang ada hanyalah
Dinas Pendidikan di tingkat kabupaten/kota yang berada di
bawah kendali Pemda, dan Dinas Pendidikan propinsi yang
berada di bawah kendali Pemprop
Pemda memang memiliki beberapa sumber keuangan daerah,
seperti dana perimbangan (DAU, DAK dan Dana Bagi Hasil),
pendapatan asli daerah (PAD) dan pinjaman. Kenyataannya,
rata-rata peranan PAD dalam APBD hanya sekitar 7%.
Jelas bahwa Pemda memiliki tanggung jawab yang besar dan
bersifat jangka panjang di sektor pendidikan, tetapi tidak
memiliki sumber dana yang cukup dan stabil untuk mendanai.
Jika situasinya tidak berubah, Daerah tidak akan mampu
memenuhi 20% anggaran untuk pendidikan seperti yang
diamanatkan UU Sisdiknas dan pada gilirannya ada risiko
terjadi penurunan kualitas SDM sebagai dampak otonomi
daerah.
SEKIAN
TERIMA KASIH
(^_^)

More Related Content

What's hot

Ppt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaranPpt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaranrizka_pratiwi
 
Makalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didikMakalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didikArfa Mantoeng
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyajhesica purba
 
Pengertian Kurikulum
Pengertian KurikulumPengertian Kurikulum
Pengertian Kurikulumtbpck
 
AKSI NYATA TOPIK 3.pptx
AKSI NYATA TOPIK 3.pptxAKSI NYATA TOPIK 3.pptx
AKSI NYATA TOPIK 3.pptxTriutariF1s
 
Mendesain Tujuan Pembelajaran (SK,KD, Indikator) menentukan media yg sesuai
Mendesain Tujuan Pembelajaran (SK,KD, Indikator) menentukan media yg sesuai Mendesain Tujuan Pembelajaran (SK,KD, Indikator) menentukan media yg sesuai
Mendesain Tujuan Pembelajaran (SK,KD, Indikator) menentukan media yg sesuai lindahbidan
 
Landasan Pengembangan Kurikulum ppt
Landasan Pengembangan Kurikulum pptLandasan Pengembangan Kurikulum ppt
Landasan Pengembangan Kurikulum pptRahmah Salsabila
 
Aksi Nyata Topik 1 Merdeka Belajar Iwan sumantri.pdf
Aksi Nyata Topik 1  Merdeka Belajar Iwan sumantri.pdfAksi Nyata Topik 1  Merdeka Belajar Iwan sumantri.pdf
Aksi Nyata Topik 1 Merdeka Belajar Iwan sumantri.pdfIwanSumantri7
 
Makalah metode pengajaran
Makalah metode pengajaranMakalah metode pengajaran
Makalah metode pengajaranPENJAGA HATI
 
Tugas fungsi tenaga pendidik dan kependidikan
Tugas fungsi tenaga pendidik dan kependidikanTugas fungsi tenaga pendidik dan kependidikan
Tugas fungsi tenaga pendidik dan kependidikanAmdi Zulhefi
 
Ppt supervisi pendidikan
Ppt supervisi pendidikanPpt supervisi pendidikan
Ppt supervisi pendidikanImaaELF
 
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)Dewi Kurnia
 
Power point pengelolaan kelas
Power point pengelolaan kelasPower point pengelolaan kelas
Power point pengelolaan kelasremintha
 
model model pemgembangan instruksional
 model model pemgembangan  instruksional model model pemgembangan  instruksional
model model pemgembangan instruksionalSusilo Ilo
 
ASPEK, TUJUAN, FUNGSI, DAN FAKTOR MANAJEMEN KELAS OLEH SITI WIDA FUNGKISARI
ASPEK, TUJUAN, FUNGSI, DAN FAKTOR MANAJEMEN KELAS OLEH SITI WIDA FUNGKISARI  ASPEK, TUJUAN, FUNGSI, DAN FAKTOR MANAJEMEN KELAS OLEH SITI WIDA FUNGKISARI
ASPEK, TUJUAN, FUNGSI, DAN FAKTOR MANAJEMEN KELAS OLEH SITI WIDA FUNGKISARI WidiaFungkisari
 

What's hot (20)

Ppt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaranPpt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaran
 
Makalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didikMakalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didik
 
Teori Belajar Sibernetik
Teori Belajar Sibernetik Teori Belajar Sibernetik
Teori Belajar Sibernetik
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
 
Pengertian Kurikulum
Pengertian KurikulumPengertian Kurikulum
Pengertian Kurikulum
 
AKSI NYATA TOPIK 3.pptx
AKSI NYATA TOPIK 3.pptxAKSI NYATA TOPIK 3.pptx
AKSI NYATA TOPIK 3.pptx
 
Mendesain Tujuan Pembelajaran (SK,KD, Indikator) menentukan media yg sesuai
Mendesain Tujuan Pembelajaran (SK,KD, Indikator) menentukan media yg sesuai Mendesain Tujuan Pembelajaran (SK,KD, Indikator) menentukan media yg sesuai
Mendesain Tujuan Pembelajaran (SK,KD, Indikator) menentukan media yg sesuai
 
Landasan Pengembangan Kurikulum ppt
Landasan Pengembangan Kurikulum pptLandasan Pengembangan Kurikulum ppt
Landasan Pengembangan Kurikulum ppt
 
Aksi Nyata Topik 1 Merdeka Belajar Iwan sumantri.pdf
Aksi Nyata Topik 1  Merdeka Belajar Iwan sumantri.pdfAksi Nyata Topik 1  Merdeka Belajar Iwan sumantri.pdf
Aksi Nyata Topik 1 Merdeka Belajar Iwan sumantri.pdf
 
Makalah metode pengajaran
Makalah metode pengajaranMakalah metode pengajaran
Makalah metode pengajaran
 
Tugas fungsi tenaga pendidik dan kependidikan
Tugas fungsi tenaga pendidik dan kependidikanTugas fungsi tenaga pendidik dan kependidikan
Tugas fungsi tenaga pendidik dan kependidikan
 
Kurikulum tahun 1984
Kurikulum tahun 1984Kurikulum tahun 1984
Kurikulum tahun 1984
 
Ppt supervisi pendidikan
Ppt supervisi pendidikanPpt supervisi pendidikan
Ppt supervisi pendidikan
 
Powerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaranPowerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaran
 
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
 
TES URAIAN
TES URAIANTES URAIAN
TES URAIAN
 
Power point pengelolaan kelas
Power point pengelolaan kelasPower point pengelolaan kelas
Power point pengelolaan kelas
 
PETA KONSEP
PETA KONSEPPETA KONSEP
PETA KONSEP
 
model model pemgembangan instruksional
 model model pemgembangan  instruksional model model pemgembangan  instruksional
model model pemgembangan instruksional
 
ASPEK, TUJUAN, FUNGSI, DAN FAKTOR MANAJEMEN KELAS OLEH SITI WIDA FUNGKISARI
ASPEK, TUJUAN, FUNGSI, DAN FAKTOR MANAJEMEN KELAS OLEH SITI WIDA FUNGKISARI  ASPEK, TUJUAN, FUNGSI, DAN FAKTOR MANAJEMEN KELAS OLEH SITI WIDA FUNGKISARI
ASPEK, TUJUAN, FUNGSI, DAN FAKTOR MANAJEMEN KELAS OLEH SITI WIDA FUNGKISARI
 

Viewers also liked

Azka "konsep pembiayaan pendidikan di era otonomi"
Azka "konsep pembiayaan pendidikan di era otonomi"Azka "konsep pembiayaan pendidikan di era otonomi"
Azka "konsep pembiayaan pendidikan di era otonomi"KurniajiHidayatullah
 
Konsep pembiayaan pendidikan di era otonom
Konsep pembiayaan pendidikan di era otonomKonsep pembiayaan pendidikan di era otonom
Konsep pembiayaan pendidikan di era otonomMaya Kusuma Wardana
 
Remidi sistem non linear trisni wulansari(1410501026)
Remidi sistem non linear trisni wulansari(1410501026)Remidi sistem non linear trisni wulansari(1410501026)
Remidi sistem non linear trisni wulansari(1410501026)Trisni Wulansari
 
Apresente o infortask para sua empresa!
Apresente o infortask para sua empresa!Apresente o infortask para sua empresa!
Apresente o infortask para sua empresa!Fernando Silva Neto
 
วารสาร ก.ค. ส.ค.2559
วารสาร ก.ค. ส.ค.2559วารสาร ก.ค. ส.ค.2559
วารสาร ก.ค. ส.ค.2559Yui Yuyee
 
İnsansız Kara Araçlarının Bugünü ve Geleceği
İnsansız Kara Araçlarının Bugünü ve Geleceğiİnsansız Kara Araçlarının Bugünü ve Geleceği
İnsansız Kara Araçlarının Bugünü ve GeleceğiDavut Şadoğlu
 
BULANIK MANTIK(Fuzzy Logic)
BULANIK MANTIK(Fuzzy Logic)BULANIK MANTIK(Fuzzy Logic)
BULANIK MANTIK(Fuzzy Logic)cihan özbek
 
Bulanık Mantık ve Örnek Uygulama
Bulanık Mantık ve Örnek UygulamaBulanık Mantık ve Örnek Uygulama
Bulanık Mantık ve Örnek UygulamaAli Osman Öncel
 
Bulanik mantik sunum
Bulanik mantik sunumBulanik mantik sunum
Bulanik mantik sunumcihan özbek
 
4.Sanayi Devrimi (4th Industrial Revolution)
4.Sanayi Devrimi (4th Industrial Revolution) 4.Sanayi Devrimi (4th Industrial Revolution)
4.Sanayi Devrimi (4th Industrial Revolution) Selcen Ozturkcan
 
Iot sistemler ve güvenlik
Iot sistemler ve güvenlikIot sistemler ve güvenlik
Iot sistemler ve güvenlikBarkın Kılıç
 
Organisasi Muhammadiyah
Organisasi MuhammadiyahOrganisasi Muhammadiyah
Organisasi Muhammadiyahanandhitaef
 
Yapay Sinir Aglari
Yapay Sinir AglariYapay Sinir Aglari
Yapay Sinir Aglariahmetkakici
 
Si̇ni̇r si̇stemi̇ni̇n geli̇şi̇mi̇ 14 2013.p ]
Si̇ni̇r si̇stemi̇ni̇n geli̇şi̇mi̇ 14  2013.p ]Si̇ni̇r si̇stemi̇ni̇n geli̇şi̇mi̇ 14  2013.p ]
Si̇ni̇r si̇stemi̇ni̇n geli̇şi̇mi̇ 14 2013.p ]Mustafa Taşyürekli
 
Dasar dasar pendidikan
Dasar dasar pendidikanDasar dasar pendidikan
Dasar dasar pendidikanCece Sucipto
 

Viewers also liked (20)

Azka "konsep pembiayaan pendidikan di era otonomi"
Azka "konsep pembiayaan pendidikan di era otonomi"Azka "konsep pembiayaan pendidikan di era otonomi"
Azka "konsep pembiayaan pendidikan di era otonomi"
 
Konsep pembiayaan pendidikan di era otonom
Konsep pembiayaan pendidikan di era otonomKonsep pembiayaan pendidikan di era otonom
Konsep pembiayaan pendidikan di era otonom
 
Remidi sistem non linear trisni wulansari(1410501026)
Remidi sistem non linear trisni wulansari(1410501026)Remidi sistem non linear trisni wulansari(1410501026)
Remidi sistem non linear trisni wulansari(1410501026)
 
Apresente o infortask para sua empresa!
Apresente o infortask para sua empresa!Apresente o infortask para sua empresa!
Apresente o infortask para sua empresa!
 
วารสาร ก.ค. ส.ค.2559
วารสาร ก.ค. ส.ค.2559วารสาร ก.ค. ส.ค.2559
วารสาร ก.ค. ส.ค.2559
 
Strategi Pembentukan Daerah Otonom Baru
Strategi Pembentukan Daerah Otonom BaruStrategi Pembentukan Daerah Otonom Baru
Strategi Pembentukan Daerah Otonom Baru
 
İnsansız Kara Araçlarının Bugünü ve Geleceği
İnsansız Kara Araçlarının Bugünü ve Geleceğiİnsansız Kara Araçlarının Bugünü ve Geleceği
İnsansız Kara Araçlarının Bugünü ve Geleceği
 
BULANIK MANTIK(Fuzzy Logic)
BULANIK MANTIK(Fuzzy Logic)BULANIK MANTIK(Fuzzy Logic)
BULANIK MANTIK(Fuzzy Logic)
 
Pemekaran wilayah menimbulkan masalah baru
Pemekaran wilayah  menimbulkan masalah baruPemekaran wilayah  menimbulkan masalah baru
Pemekaran wilayah menimbulkan masalah baru
 
Masalah Pembentukan Daerah Otonom Baru
Masalah Pembentukan Daerah Otonom BaruMasalah Pembentukan Daerah Otonom Baru
Masalah Pembentukan Daerah Otonom Baru
 
Bulanık Mantık ve Örnek Uygulama
Bulanık Mantık ve Örnek UygulamaBulanık Mantık ve Örnek Uygulama
Bulanık Mantık ve Örnek Uygulama
 
Bulanik mantik sunum
Bulanik mantik sunumBulanik mantik sunum
Bulanik mantik sunum
 
Zed attack-proxy-web
Zed attack-proxy-webZed attack-proxy-web
Zed attack-proxy-web
 
4.Sanayi Devrimi (4th Industrial Revolution)
4.Sanayi Devrimi (4th Industrial Revolution) 4.Sanayi Devrimi (4th Industrial Revolution)
4.Sanayi Devrimi (4th Industrial Revolution)
 
Iot sistemler ve güvenlik
Iot sistemler ve güvenlikIot sistemler ve güvenlik
Iot sistemler ve güvenlik
 
Organisasi Muhammadiyah
Organisasi MuhammadiyahOrganisasi Muhammadiyah
Organisasi Muhammadiyah
 
Yapay Sinir Aglari
Yapay Sinir AglariYapay Sinir Aglari
Yapay Sinir Aglari
 
Yapay Sinir Ağları
Yapay Sinir AğlarıYapay Sinir Ağları
Yapay Sinir Ağları
 
Si̇ni̇r si̇stemi̇ni̇n geli̇şi̇mi̇ 14 2013.p ]
Si̇ni̇r si̇stemi̇ni̇n geli̇şi̇mi̇ 14  2013.p ]Si̇ni̇r si̇stemi̇ni̇n geli̇şi̇mi̇ 14  2013.p ]
Si̇ni̇r si̇stemi̇ni̇n geli̇şi̇mi̇ 14 2013.p ]
 
Dasar dasar pendidikan
Dasar dasar pendidikanDasar dasar pendidikan
Dasar dasar pendidikan
 

Similar to Konsep pembiayaan pendidikan di era otonomi

UU_2003_No_20_-_Sistem_Pendidikan_Nasional.pdf
UU_2003_No_20_-_Sistem_Pendidikan_Nasional.pdfUU_2003_No_20_-_Sistem_Pendidikan_Nasional.pdf
UU_2003_No_20_-_Sistem_Pendidikan_Nasional.pdfRusdiRusdi33
 
UU RI NO 23 TH 2003 SISDIKNAS
UU RI NO 23 TH 2003 SISDIKNASUU RI NO 23 TH 2003 SISDIKNAS
UU RI NO 23 TH 2003 SISDIKNASarvinefriani
 
PPT MODUL 2 PERSPEKTIF.ppt
PPT  MODUL 2 PERSPEKTIF.pptPPT  MODUL 2 PERSPEKTIF.ppt
PPT MODUL 2 PERSPEKTIF.pptUsDoank
 
PPT PENDIDIKAN INKLUSIF 22 SEPT 2021.pptx
PPT PENDIDIKAN INKLUSIF 22 SEPT 2021.pptxPPT PENDIDIKAN INKLUSIF 22 SEPT 2021.pptx
PPT PENDIDIKAN INKLUSIF 22 SEPT 2021.pptxekosugeng
 
UU Nomor 20 Tahun 2003.pdf
UU Nomor 20 Tahun 2003.pdfUU Nomor 20 Tahun 2003.pdf
UU Nomor 20 Tahun 2003.pdfCIkumparan
 
Kebijakan Pemda Kendal Dalam Upaya Meningkatkan Pendidikan ( Tinjauan Terhada...
Kebijakan Pemda Kendal Dalam Upaya Meningkatkan Pendidikan ( Tinjauan Terhada...Kebijakan Pemda Kendal Dalam Upaya Meningkatkan Pendidikan ( Tinjauan Terhada...
Kebijakan Pemda Kendal Dalam Upaya Meningkatkan Pendidikan ( Tinjauan Terhada...Nugroho Ariwibowo
 
Uu sisdiknas no 20 tahun 2003
Uu sisdiknas no 20 tahun 2003Uu sisdiknas no 20 tahun 2003
Uu sisdiknas no 20 tahun 2003Reni Nazta
 
Analisis Pengembangan Kurikulum PKn
Analisis Pengembangan Kurikulum PKnAnalisis Pengembangan Kurikulum PKn
Analisis Pengembangan Kurikulum PKnHariyatunnisa Ahmad
 
UU NO 20 Tahun 2003
UU NO 20 Tahun 2003UU NO 20 Tahun 2003
UU NO 20 Tahun 2003MAC Co. Ltd.
 
01.1 uu tahun2003 nomor020 sisdiknas
01.1 uu tahun2003 nomor020 sisdiknas01.1 uu tahun2003 nomor020 sisdiknas
01.1 uu tahun2003 nomor020 sisdiknasDrs. HM. Yunus
 
Undang undang-no-20-tentang-sisdiknas
Undang undang-no-20-tentang-sisdiknasUndang undang-no-20-tentang-sisdiknas
Undang undang-no-20-tentang-sisdiknasErlita Izzatunnisa
 

Similar to Konsep pembiayaan pendidikan di era otonomi (20)

3324614.ppt
3324614.ppt3324614.ppt
3324614.ppt
 
UU_2003_No_20_-_Sistem_Pendidikan_Nasional.pdf
UU_2003_No_20_-_Sistem_Pendidikan_Nasional.pdfUU_2003_No_20_-_Sistem_Pendidikan_Nasional.pdf
UU_2003_No_20_-_Sistem_Pendidikan_Nasional.pdf
 
1 uu no 20 tahun 2003 ttg sisdiknas
1 uu no 20 tahun 2003 ttg sisdiknas1 uu no 20 tahun 2003 ttg sisdiknas
1 uu no 20 tahun 2003 ttg sisdiknas
 
Sisdiknas
SisdiknasSisdiknas
Sisdiknas
 
UU RI NO 23 TH 2003 SISDIKNAS
UU RI NO 23 TH 2003 SISDIKNASUU RI NO 23 TH 2003 SISDIKNAS
UU RI NO 23 TH 2003 SISDIKNAS
 
PPT MODUL 2 PERSPEKTIF.ppt
PPT  MODUL 2 PERSPEKTIF.pptPPT  MODUL 2 PERSPEKTIF.ppt
PPT MODUL 2 PERSPEKTIF.ppt
 
PPT PENDIDIKAN INKLUSIF 22 SEPT 2021.pptx
PPT PENDIDIKAN INKLUSIF 22 SEPT 2021.pptxPPT PENDIDIKAN INKLUSIF 22 SEPT 2021.pptx
PPT PENDIDIKAN INKLUSIF 22 SEPT 2021.pptx
 
UU Nomor 20 Tahun 2003.pdf
UU Nomor 20 Tahun 2003.pdfUU Nomor 20 Tahun 2003.pdf
UU Nomor 20 Tahun 2003.pdf
 
Kebijakan Pemda Kendal Dalam Upaya Meningkatkan Pendidikan ( Tinjauan Terhada...
Kebijakan Pemda Kendal Dalam Upaya Meningkatkan Pendidikan ( Tinjauan Terhada...Kebijakan Pemda Kendal Dalam Upaya Meningkatkan Pendidikan ( Tinjauan Terhada...
Kebijakan Pemda Kendal Dalam Upaya Meningkatkan Pendidikan ( Tinjauan Terhada...
 
Uu sisdiknas no 20 tahun 2003
Uu sisdiknas no 20 tahun 2003Uu sisdiknas no 20 tahun 2003
Uu sisdiknas no 20 tahun 2003
 
Analisis Pengembangan Kurikulum PKn
Analisis Pengembangan Kurikulum PKnAnalisis Pengembangan Kurikulum PKn
Analisis Pengembangan Kurikulum PKn
 
Inovasi pendidikan smster 4 2012
Inovasi pendidikan smster 4 2012Inovasi pendidikan smster 4 2012
Inovasi pendidikan smster 4 2012
 
Referensi uu pendidikan
Referensi uu pendidikanReferensi uu pendidikan
Referensi uu pendidikan
 
Uu2003
Uu2003Uu2003
Uu2003
 
Undang Undang 2003 (sistem pendidikan nasional)
Undang Undang 2003 (sistem pendidikan nasional)Undang Undang 2003 (sistem pendidikan nasional)
Undang Undang 2003 (sistem pendidikan nasional)
 
UU NO 20 Tahun 2003
UU NO 20 Tahun 2003UU NO 20 Tahun 2003
UU NO 20 Tahun 2003
 
makalh pengantar pendidikan
makalh pengantar pendidikanmakalh pengantar pendidikan
makalh pengantar pendidikan
 
Sisdiknas uu no.20 tahun 2003
Sisdiknas uu no.20 tahun 2003Sisdiknas uu no.20 tahun 2003
Sisdiknas uu no.20 tahun 2003
 
01.1 uu tahun2003 nomor020 sisdiknas
01.1 uu tahun2003 nomor020 sisdiknas01.1 uu tahun2003 nomor020 sisdiknas
01.1 uu tahun2003 nomor020 sisdiknas
 
Undang undang-no-20-tentang-sisdiknas
Undang undang-no-20-tentang-sisdiknasUndang undang-no-20-tentang-sisdiknas
Undang undang-no-20-tentang-sisdiknas
 

Recently uploaded

MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxdedyfirgiawan
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatanSuzanDwiPutra
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)BashoriAlwi4
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIHepySari1
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxMateriSMPTDarulFalah
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanNesha Mutiara
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriFarhanPerdanaRamaden1
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDsulistyaningsihcahyo
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASNursKitchen
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 

Konsep pembiayaan pendidikan di era otonomi

  • 1. KONSEP PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI ERA OTONOMI Zainal Achmad Asrori 143111298/5E
  • 2. Pengertian Konsep Pembiayaan Otonomi => Konsep biaya merupakan keseluruhan dana dan upaya yang diserahkan oleh masyarakat untuk mendapatkan pendidikan dan dalam kenyataan bahwa kegiatan pendidikan merupakan bentuk dari pelayanan masyarakat. => otonomi daerah adalah wewenang/kekuasaan pada suatu wilayah/daerah yang mengatur dan mengelola untuk kepentingan wilayah/daerah dan masyarakat itu sendiri (bidang yang tidak diotonomkan yaitu politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter, fiskal, dan agama) => konsep pembiayaan pendidikan di era otonomi yaitu suatu alat yang digunakan untuk menganalisis maupun menanggulangi masalah keuangan dalam pendidikan yang berdasarkan keinginan pemerintahan pada suatu daerah
  • 3. Perubahan di Era Otonomi •Pergeseran sejumlah model dan paradigma. Pemerintah lokal yang dulunya Structural efficiency model yang menekankan efisiensi dan keseragaman ditinggalkan dan dianut local democracy model yang menekankan pada nilai demokrasi dan keberagaman dalam penyelenggaraan pemerintah lokal. •Sehingga dalam prakteknya dengan adanya Undang- undang Otonomi Daerah kewenangan pengelolaan pendidikan berubah dari sistem sentralisasi ke desentralisasi.
  • 4. Berdasarkan PP Nomor 25 Tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan propinsi sebagai daerah otonom, pada kelompok bidang pendidikan dan kebudayaan Pemerintah Pusat 1. penetapan standar kompetensi siswa dan warga belajar, serta pengaturan kurikulum nasional dan penilaian hasil belajar secara nasional, serta pedoman pelaksanaannya 2.penetapan standar materi pelajaran pokok 3.penetapan persyaratan perolehan dan penggunaan gelar akademik 4.penetapan pedoman pembiayaan penyelenggaraan pendidikan 5.penetapan persayaratan penerimaan, perpindahan sertifikasi siswa, warga belajar dan mahasiswa
  • 5. 6.penetapan persayaratan peningkatan/zoning, pencarian, pemanfaatan, pemindahan, penggandaan, sistem pengamanan dan kepemilikan benda cagar budaya, serta persyaratan penelitian arkeologi 7.pemanfaatan hasil penelitian arkeologi nasional serta pengelolaan museum nasional, galeri nasional, pemanfaatan naskah sumber arsip, danmonumen yang diakui secara internasional 8.penetapan kalender pendidikan dan jumlah jam belajar efektif setiap tahun bagi pendidikan dasar, menengah dan luar sekolah 9.pengaturan dan pengembangan pendidikan tinggi, pendidikan jarak jauh, serta pengaturan sekolah internasional 10.pembinaan dan pengembangan bahasa dan sastra Indonesia
  • 6. Pemerintah Propinsi 1. penetapan kebijakan tentang penerimaan siswa dan mahasiswa dari masyarakat minoritas, terbelakang atau tidak mampu, 2.penyediaan bantuan pengadaan buku peljaran pokok/ modul pendidikan untuk taman kanak-kanak, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan luar sekolah 3.mendukung/membantu pengaturan kurikulum, akreditasi, dan pengangkatan tenaga akademis 4.pertimbangan pembukaan dan penutupan perguruan tinggi 5.penyelenggaraan sekolah luar biasa dan balai pelatihan atau penataran guru 6.penyelenggaraan museum propinsi, suaka peninggalan sejarah, kepurbakalaan, kajian sejarah dan nilai tradisonal, serta pengembangan bahasa dan budaya daerah
  • 7. Amanat Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 4 menerangkan dalam hal pembiayaan pendidikan bahwa; ”Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan pennyelenggaraan pendidikan nasional”
  • 8. Sebelum otonomi daerah, praktis hanya pembiayaan sekolah dasar (SD) yang menjadi tanggung jawab Pemda, sedangkan SLTP dan SLTA (dan juga perguruan tinggi) menjadi tanggung jawab Pusat, seperti yang tertuang dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 pasal 46;
  • 9. Bunyi undang- undang No. 20 Tahun 2003 pasal 46; Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab menyediakan anggaran pendidikan sebagaimana diatur dalam Pasal 31 ayat (4) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Ketentuan mengenai tanggung jawab pendanaan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah
  • 10. Pembiayaan SLTP dan SLTA dilakukan melalui Kanwil Depdiknas (di tingkat propinsi) dan Kandepdiknas (di tingkat kabupaten/kota). Setelah diberlakukannya otonomi daerah, seluruh pengelolaan sekolah dari SD hingga SLTA menjadi tanggung jawab Pemda. Konsekwensinya, tidak ada lagi Kanwil dan Kandepdiknas, yang ada hanyalah Dinas Pendidikan di tingkat kabupaten/kota yang berada di bawah kendali Pemda, dan Dinas Pendidikan propinsi yang berada di bawah kendali Pemprop
  • 11. Pemda memang memiliki beberapa sumber keuangan daerah, seperti dana perimbangan (DAU, DAK dan Dana Bagi Hasil), pendapatan asli daerah (PAD) dan pinjaman. Kenyataannya, rata-rata peranan PAD dalam APBD hanya sekitar 7%. Jelas bahwa Pemda memiliki tanggung jawab yang besar dan bersifat jangka panjang di sektor pendidikan, tetapi tidak memiliki sumber dana yang cukup dan stabil untuk mendanai. Jika situasinya tidak berubah, Daerah tidak akan mampu memenuhi 20% anggaran untuk pendidikan seperti yang diamanatkan UU Sisdiknas dan pada gilirannya ada risiko terjadi penurunan kualitas SDM sebagai dampak otonomi daerah.