Semua ide, pikiran kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain. (Stuart dan Sundeen, 2005)
22. Harga diri adalah penilaian terhadap hasil/pencapaian diri yang di analisa sejauh mana prilaku memenuhi atau sesuai dengan ideal diri. Jika individu selalu sukses maka cenderung harga dirinya akan tinggi dan jika mengalami gagal cenderung harga diri akan rendah. Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang lain. Pencapaian ideal diri/cita-cita/harapan langsung menghsilkan perasaan berharga
24. Peran diri adalah peran, sikap yang diharapkan seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat atau seperangkat perilaku yang diharapkan secara social yang berhubungan dengan fungsi individu pada berbagai kelompok sosial. Tiap individu mempunyai berbagai peran yang terintegrasi ke dalam pola fungsi individu.
48. Pada usia anak-anak nilai-nilai akan diadopsi dari orang tuanya, kelompoknya dan lingkungannya. Orang tua akan bekerja seharian akan membawa anak lebih dekat pada lingkunganya.
50. Kekuatan dan perkembangan pada indibidu sangat berpengaruh terhadap konsep diri. Padas umber internal misalnya : orang humoris koping individunya lebih efektif, sumber eksternal misalnya adanya dukungan dari masyarakat, dan ekonomi yang kuat.
54. Stresor dalam kehidupan misalnya perkawinan, pekerjaan baru, ujian, dan ketakutan. Jika koping individu tidak kuat, maka akan menimbulkan depresi, menarik diri, dan kecemasan
65. Seseorang yang mempunyai harga diri tinggi akan memandang dirinya sebagai seseorang yang berarti dan bermanfaat ia memandang dirinya sesuai dengan apa yang ia inginkan.
67. Individu yang mempunyai kepribadian sehat akan dapat berhubungan dengan orang lain, secara intim dan mendapat kepuasan. Ia dapat mempercayai dan terbuka terhadap orang lain membina hubungan interdependen.
91. Makna dan objek yang sering kontak : penampilan dan dandan berubah, pemasangan, alat pada tubuh klien (infuse, fraksi, respirator, suntik, pemeriksaan tanda vital, dll)
93. Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat tindakan terhadap penyakit. Misalnya malu dan sedih karena rambut menjadi notak karena terapi kangker.
114. Mengungkapkan keputusasaan akibat penyakitnya, misalnya : dengan ungkapan kaki saya tidak bias main bola karena dioperasi, saya tidak bias mengikuti ujian karena saya sakit
115. Mengungkapkan keinginan yang terlalu tunggi, contohnya dengan ungkapan “saya pasti akan sembuh” padahal pragnosa beliau sangat buruk.
116.
117. Ganguan citra diri tubuh adalah perubahan persepsi pada tubu yang diakibatkan oleh perubahan ukuran, bentuk struktur, fungsi, keterbatasan, makna objek yang sering kontak dengan tubuh
126. Ganguan ideal diri adalah ideal diri yang terlalu tinggi, sukar dicapai, dan tidak realistis, ideal diri yang samar dan tidak jelas dan cenderung menuntut.
128. Ganguan harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan yang negative terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri, merasa gagal dalam mencapai keinginan.
129. Ganguan harga diri yang disebaut harga diri rendah dan dapat terjadi secara
130. Situsional, yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba, misalnya harus operasi, kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus hubungan kerja, perasaan malu karena sesuatu terjadi (korban perkosaan, dituduh KKN, dipenjara tiba-tiba)
131. Kronik, yaitu perasaan negative terhadap diri telah berlangsung lama, yaitu sebelum sakit/dirawat. Klien ini mempunyai cara berpikir yang negative, kejadian dirawat/sakit akan menambah persepsi negative terhadap dirinya.
139. Ganguan identitas adalah kekabutran atau ketidakpastian memandang diri sendiri, penuh dengan keraguan, sukar menetapkan keinginan dan mengambil keputusan. Pada klien yang dirawat dirumah sakit karena penyakit fisik maka identitas dapat tergangu karena :
140. Tubuh klien dikontrol oleh orang lain, misalnya pelaksanaan tindakan operasi tanpa persetujuan dan penjelasan kepada klien
222. Menerima kilen, tetap menginngat bahwa sebagian ortang mengalami kemundurannperkembangan dalam hidupnya
223. Memahami bahwa kemarahan yang ditunjukan pada seseorang atau kepada hal-hal dibawah control seseorang sering ditunjukan pada orang terdekat strategi penyuluhan
224. Membina hubungan terapeutik (Jangan menghakimi, tunjukan penerimaan terhadap klien, bangun hubungan berdasarkan minat, atau pengalaman yang lazim selama percakapan, berikan perhatian penuh pada klien, dengarkan dengan cermat, Adopsi terminology klien sebanyak yang anda dapat.)
226. (peningkatan kesadaran diri, eksplorasi diri, evaluasi diri, perumusan tujuan realistic. Tanggung jawab pada tujuan dan pencapaian melalui tindakan. Pengenalan terhadap pencapaian tujuan dan evaluasi terhadap tujuan yang tidak tercapai. Perumusan kembali rencana untuk mencapai tujuan.