SlideShare a Scribd company logo
ENDAHWIDYA PURNAMASARI, SKM, M.Kes
STIK BINA HUSADA
Keypoint :
 Perencanaan menentukan keberhasilan
 Penganggaran Kesehatan Terpadu (P2KT)
 Perencanaan :
“Salah satu fungsi administrasi dalam rangka
memecahkan masalah, yang didalamnya
terkandung suatu proses sistematis yang
mempunyai urutan logis ( logical sequence),
artinya suatu langkah dalam proses perencanaan
adalah konsekuensi logis dari langkah
sebelumnya”
(FKM UI, 2010)
Perencanaan Kesehatan
Suatu proses yang terdiri dari langkah- langkah yang
berkesinambungan (sequential). Langkah-langkah tersebut
secara sistematis adalah sebagai berikut :
 Analisis Keadaan & Masalah (Analisis Situasi)
 Perumusan masalah secara spesifik
 Penentuan prioritas masalah
 Penentuan tujuan
 Penentuan alternatif – alternatif untuk mencapai tujuan
 Memiliki alternatif terbaik
 Menguraikan alternatif terbaik & menyusun rencana sumber
daya menjadi rencana operasional
Konsep Dasar Perencanaan
• Perencanaan dibuat sebagai upaya untuk
merumuskan apa yang sesungguhnya ingin
dicapai sebuah organisasi serta bagaimana
sesuatu yang ingin dicapai dapat diwujudkan
melalui serangkaian rumusan rencana kegiatan
tertentu
• Berhasil tidaknya suatu usaha dapat dilihat dari
bagaimana cara merencanakan atau dalam kata
lain keberhasilan suatu usaha sangat ditentukan
perencanaan.
Di bidang kesehatan khususnya, proses perencanaan ini pada umumnya
menggunakan pendekatan pemecahan masalah (problem solving) seperti
bagan Proses Perencanaan dibawah ! Secara terinci, langkah-langkah
perencanaan kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi Masalah
Perencanaan pada hakekatnya adalah suatu bentuk rancangan pemecahan
masalah. Oleh sebab itu, langkah awal dalam perencanaan kesehatan
adalah mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan masyarakat di
lingkungan unit organisasi yang bersangkutan. Sumber masalah
kesehatan masyarakat dapat diperoleh dari berbagai cara antara lain :
a. Laporan-laporan kegiatan dari program-program kesehatan yang ada.
b. Survailance epidemiologi atau pemantauan penyebaran penyakit.
c. Survei kesehatan yang khusus diadakan untuk memperoleh masukan
perencanaan kesehatan.
d. Hasil kunjungan lapangan supervisi, dan sebagainya.
2. Menetapkan Prioritas Masalah
Kegiatan identifikasi masalah menghasilkan segudang masalah kesehatan yang
menunggu untuk ditangani. Oleh karena keterbatasan sumber daya baik biaya,
tenaga dan teknologi maka tidak semua masalah tersebut dapat dipecahkan
sekaligus (direncanakan pemecahannya). Untuk itu harus dipilih masalah mana
yang "feasible" untuk dipecahkan. Proses memilih masalah ini disebut memilih
atau menetapkan prioritas masalah. Pemilihan prioritas dapat dilakukan melalui
2 cara, yakni :
2.1 Teknik Skoring
Yakni memberikan nilai (scor) terhadap masalah tersebut dengan menggunakan
ukuran (parameter) antara lain :
a. Prevalensi penyakit (prevalence) atau besarnya masalah.
b. Berat ringannya akibat yang ditimbulkan oleh masalah tersebut (severity).
c. Kenaikan atau meningkatnya prevalensi (rate increase).
d. Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut (degree of unmeet
need).
e. Keuntungan sosial yang diperoleh bila masalah tersebut diatasi (social benefit).
f. Teknologi yang tersedia dalam mengatasi masalah (technical feasiblity).
g. Sumber daya yang tersedia yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah
(resources availability), termasuk tenaga kesehatan.
Masing-masing ukuran tersebut diberi nilai berdasarkan justifikasi kita, bila
masalahnya besar diberi 5 paling tinggi dan bila sangat kecil diberi nilai 1.
Kemudian nilai-nilai tersebut dijumlahkan. Masalah yang memperoleh
nilai tertinggi (terbesar) adalah yang diprioritaskan, masalah yang
memperoleh nilai terbesar kedua memperoleh prioritas kedua dan
selanjutnya.
2.2 Teknik Non Skoring
Dengan menggunakan teknik ini masalah dinilai melalui diskusi kelompok,
oleh sebab itu juga disebut "nominal group tecnique (NGT)". Ada 2 NGT
yakni :
2.2.1 Delphi Technique
Yaitu masalah-masalah didiskusikan oleh sekelompok orang yang
mempunyai keahlian yang sama. Melalui diskusi tersebut akan
menghasilkan prioritas masalah yang disepakati bersama.
2.2.2 Delbeq Technique
Menetapkan prioritas masalah menggunakan teknik ini adalah juga melalui
diskusi kelompok namun peserta diskusi terdiri dari para peserta yang
tidak sama keahliannya maka sebelumnya dijelaskan dulu sehingga
mereka mempunyai persepsi yang sama terhadap masalah-masalah
yang akan dibahas. Hasil diskusi ini adalah prioritas masalah yang
3. Menetapkan Tujuan
Menetapkan tujuan perencanaan pada dasarnya adalah
membuat ketetapan-ketetapan tertentu yang ingin dicapai
oleh perencanaan tersebut. Penetapan tujuan yang baik
apabila dirumuskan secara konkret dan dapat diukur. Pada
umumnya dibagi dalam tujuan umum dan tujuan khusus.
3.1 Tujuan Umum
Adalah suatu tujuan masih bersifat umum dan masih dapat
dijabarkan ke dalam tujuan-tujuan khusus dan pada
umumnya masih abstrak. Contoh : Meningkatnya status gizi
anak balita di kecamatan Plaju.
3.2 Tujuan Khusus
Adalah tujuan-tujuan yang dijabarkan dari tujuan umum.
Tujuan khusus merupakan jembatan untuk tujuan umum,
artinya tujuan umum yang ditetapkan akan tercapai apabila
tujuan-tujuan khususnya tercapai.
Contoh : Apabila tujuan umum seperti contoh
tersebut di atas dijabarkan ke dalam tujuan
khusus menjadi sebagai berikut :
- Meningkatnya perilaku ibu dalam
memberikkan makanan bergizi kepada anak
balita.
- Meningkatnya jumlah anak balita yang
dittimbang di Posyandu.
- Meningkatnya jumlah anak yang berat
badaannya naik, dan sebagainya.
4. Menetapkan Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan adalah uraian tentang kegiatan-kegiatan
yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan yang
telah ditetapkan. Pada umumnya kegiatan mencakup 3
tahap pokok, yakni :
- Kegiatan pada tahap persiapan, yakni keggiatan-kegiatan
yang dilakukan sebelum kegiatan pokok dilaksanakan,
misalnya rapat-rapat koordinasi, perizinan dan sebagainya.
- Kegiatan pada tahap pelaksanaan yakni keegiatan pokok
program yang bersangkutan.
- Kegiatan pada tahap penilaian, yakni keggiatan untuk
mengevaluasi seluruh kegiatan dalam rangka pencapaian
program tersebut.
5. Menetapkan Sasaran (Target Group)
Sasaran (target group) adalah kelompok masyarakat tertentu
yang akan digarap oleh program yang direncanakan tersebut.
Sasaran program kesehatan biasanya dibagi dua, yakni :
a. Sasaran langsung, yaitu kelompok yang langsung dikenai oleh
program tersebut.
Misalnya kalau tujuan umumnya : Meningkatkan status gizi
anak balita seperti
tersebut di atas maka sasaran langsungnya adalah anak balita.
b. Sasaran tidak langsung adalah kelompok yang menjadi
sasaran antara program
tersebut namun berpengaruh sekali terhadap sasaran
langsung.
Misalnya : seperti contoh tersebut di atas, anak balita sebagai
sasaran langsung sedangkan ibu anak balita sebagai sasaran
tidak langsung. Ibu anak balita, khususnya perilaku ibu dalam
memberikan makanan bergizi kepada anak sangat
menentukan status gizi anak balita tersebut.
6. Waktu
Waktu yang ditetapkan dalam perencanaan adalah sangat tergantung
dengan jenis perencanaan yang dibuat serta kegiatan-kegiatan yang
ditetapkan dalam rangka mencapai tujuan. Oleh sebab itu, waktu
dan kegiatan sebenarnya dapat dijadikan satu dan disajikan dalam
bentuk matriks, yang disebut gant chart. Lihat contoh dibawah !
7. Organisasi dan Staf
Dalam bagian ini digambarkan atau diuraikan organisasi sekaligus staf
atau personel yang akan melaksanakan kegiatan-kegiatan atau
program tersebut. Disamping itu juga diuraikan tugas (job
description) masing-masing staf pelaksana tersebut. Hal ini penting
karena masing-masing orang yang terlibat dalam program tersebut
mengetahui dan melaksanakan kewajiban.
8. Rencana Anggaran
Adalah uraian tentang biaya-biaya yang diperlukan untuk
pelaksanaan kegiatan, mulai dari persiapan sampai
dengan evaluasi. Biasanya rincian rencana biaya ini
dikelompokkan menjadi :
a. Biaya personalia
b. Biaya operasional
c. Biaya sarana dan fasilitas
d. Biaya penilaian
9. Rencana Evaluasi
Rencana evaluasi sering dilupakan oleh para perencana
padahal hal ini sangat penting. Rencana evaluasi adalah
suatu uraian tentang kegiatan yang akan dilakukan untuk
menilai sejauh mana tujuan-tujuan yang telah ditetapkan
tersebut telah tercapai.
Penganggaran Kesehatan
Terpadu
 Dalam UU No 6 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan, APBN harus mengalokasikan
anggaran kesehatan 5% diluar gaji pegawai.
 Saat ini anggaran Kesehatan yang diajukan
dalam bentuk RKA KL 2013 mencapai kurang
lebih 31,2 trilyun (2,0 7 persen) dari rencana
total APBN 2013 senilai 1.507 Trilyun. Artinya
jika amanat undang-undang adalah 5 persen,
maka seharusnya alokasi anggaran untuk
kesehatan diluar gaji senilai 75,35 trilyun.
 Cita-cita untuk mencapai anggaran 5 persen dari
APBN tentu bukan sekedar jumlah nominal.
Kebijakan politik anggaran yang pro terhadap
pelayanan publik harus menjadi titik berat dari pola
anggaran yang ada.
 Namun, apabila kita cermati RKA KL yang diajukan
pemerintah SBY terkait anggaran Kesehatan, yang
diajukan oleh Kemenkes, maka secara gamblang
bisa kita simpulkan bahwa kebijakan politik
anggaran yang tergambar pada postur anggaran
tidak akan membuat rakyat mampu mengakses hak
kesehatan yang diamanatkan oleh konstitusi
 Berikut ini beberapa point krusial :
 Alokasi anggaran untuk belanja birokrasi
lebih besar daripada untuk pelayanan
publik.Pelayanan publik : senilai ±15, 3 trilyun
= 49,30 persen dari total anggaran
Kemenkes.Belanja birokrasi : senilai ± 15,8
trilyun = 50,83 persen dari total anggaran
Kemenkes.
 Beberapa anggaran yang termasuk kategori
pelayanan publikpun terdapat mata anggaran
yang mengundang pertanyaan.
a. Kegiatan yang tidak jelas lokasi dan output yang
dihasilkan :
 § Laporan pengendalian lalat dan kecoa (592
laporan) senilai ± Rp 1,5 M.
 § Peningkatan rumah tangga ber-PHBS (12
laporan) senilai ±Rp 69,4 M.
 § Penanganan kasus pelanggaran disiplin dokter
dan dokter gigi (500 laporan) senilai ±Rp 2,88 M.
b. Klaim yang plafonnya perlu dipertanyakan besarannya :
§ Klaim rumah sakit (fasyankes) yang melayani pasien
peserta jampersal (10 klaim) senilai Rp 1,559 T. Artinya per
klaim, dana yang anggaran sebesar Rp 155 M.
§ Klaim rumah sakit yang melayani peserta program
Jamkesmas (1,218 klaim) senilai Rp 5,73 T. Artinya per klaim,
dana yang dianggarkan sebesar Rp 4,7 M.
c. Adanya mata anggaran tapi tidak ada program yang tertulis :
§ Di kegiatan peningkatan pelayanan kefarmasian : Rp 155
juta.
§ Di kegiatan peningkatan produksi dan distribusi alat
kesehatan : Rp 984 juta dan 1,4 M
§ Di kegiatan perencanaan dan pendayagunaan SDM
kesehatan senilai 1,39 M dan 1,114 M
d. Mata anggaran besar yang dianggap tidak sesuai dengan
nilai ekonomis dari alat tersebut :
 § Anggaran untuk alat kesehatan, kedokteran dan KB
dalam rangka menuju pelayanan kelas dunia dengan
sumber anggaran dari APBN murni senilai Rp 863,9 M
untuk 22 unit. (PNBP : 0 dan PHLN : 180 M ). Artinya per
unit dianggarkan ± Rp 39,27 M/unit.
 Masih terdapatnya mata anggaran dari belanja birokrasi
yang mengundang pertanyaan :Penambahan daya tahan
tubuh (3.738 pegawai) senilai Rp 757.335.000.
 Artinya per pegawai dialokasikan Rp
202.604.000.Pakaian dinas (8.070 pegawai) senilai Rp 3,1
M. artinya per pegawai mendapat alokasi pakaian
sebesar Rp 373.962.Pembelian kendaraan bermotor di 15
mata anggaran dengan mata anggaran yang berbeda-
beda dan tidak dijelaskan jenis kendaran yang dibeli.
 Anggaran kendaraan bermotor mulai dari harga
paling rendah, sedang hingga termahal. Misal :
 Pembelian 2 unit kendaraan bermotor untuk
kegiatan pembinaan pelayanan keperawatan
dan keteknisian medis, dianggarkan Rp 25 juta.
Per unit kendaraan dianggarkan Rp 19 juta
 § Pembelian 1 unit kendaraan bermotor untuk
kegiatan dukungan managemen dan
pelaksanaan tugas teknis lainnya pada progam
pengembangan dan pemberdayaan SDM. Per
unit dianggarkan Rp 400 juta
 § Pembelian 132 unit kendaraan bermotor untuk
mendukung pelayanan kesehatan dasar,
dianggarkan Rp 93 M. Per kendaraan Rp 710 juta
 Dua kali pencatatan nama kegiatan di satu kegiatan
yang sama dengan jumlah anggaran yang berbeda :
 § Kegiatan penelitian dan pengembangan biomedis
dan teknologi dasar kesehatan tercatat dua kali
mata anggaran untuk peralatan dan fasilitas
perkantoran untuk 13 unit (Rp 130 juta) dan fasilitas
perkantoran untuk 116 unit (Rp 366 juta)
(Sumber : Komisi X DPR RI Tahun 2012)
Jadi,,berdasarkan penganggaran kesehatannya
Harus Ada evaluasi terhadap keseluruhan
mata anggaran di Kemenkes dan Kemenkes
melakukan realokasi anggaran lebih pada
pelayanan publik termasuk memperkuat SDM
kesehatan, penambahan dan peningkatan
fasilitas kesehatan.Menambah anggaran
untuk peserta Jamkesmas non kartu yang
mencapai 2.600.000 jiwa agar tidak
mengurangi peserta Jamkesmas.
Konsep dasar perencanaan & penganggaran terpadu (p2 kt)

More Related Content

What's hot

Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan MasyarakatPromosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan MasyarakatTini Wartini
 
PROSES PERJALANAN PENYAKIT
PROSES PERJALANAN PENYAKITPROSES PERJALANAN PENYAKIT
PROSES PERJALANAN PENYAKITFAIQO DIYANA
 
Materi pengembangan pesan dan media promkes bambang riadi
Materi pengembangan pesan dan media promkes bambang riadiMateri pengembangan pesan dan media promkes bambang riadi
Materi pengembangan pesan dan media promkes bambang riadiUpi_raharjo
 
Sistem informasi kesehatan (puskesmas)
Sistem informasi kesehatan (puskesmas)Sistem informasi kesehatan (puskesmas)
Sistem informasi kesehatan (puskesmas)Fitria Hati
 
Primary health care
Primary health carePrimary health care
Primary health careUFDK
 
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)Muh Saleh
 
Membuat Perencanaan Program Promosi
Membuat Perencanaan Program PromosiMembuat Perencanaan Program Promosi
Membuat Perencanaan Program Promosipjj_kemenkes
 
Sistem Kesehatan Daerah 01 - Konsep Desentralisasi dan Otonomi Daerah
Sistem Kesehatan Daerah 01 - Konsep Desentralisasi dan Otonomi DaerahSistem Kesehatan Daerah 01 - Konsep Desentralisasi dan Otonomi Daerah
Sistem Kesehatan Daerah 01 - Konsep Desentralisasi dan Otonomi DaerahSuprijanto Rijadi
 
Prinsip promosi kesehatan ppt.ppt
Prinsip promosi kesehatan ppt.pptPrinsip promosi kesehatan ppt.ppt
Prinsip promosi kesehatan ppt.pptRanti60
 
Media dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi KesehatanMedia dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi Kesehatanpjj_kemenkes
 
PPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi KesehatanPPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi KesehatanRiski Eka
 
Kelompok 7 farmakologi
Kelompok 7 farmakologiKelompok 7 farmakologi
Kelompok 7 farmakologiAnis Solihah
 
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanPelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanCsii M'py
 
Perencanaan promosi kesehatan
Perencanaan promosi kesehatanPerencanaan promosi kesehatan
Perencanaan promosi kesehatanUFDK
 
Proses dan Metode Perencanaan Program Kesehatan Masyarakat
Proses dan Metode Perencanaan Program Kesehatan MasyarakatProses dan Metode Perencanaan Program Kesehatan Masyarakat
Proses dan Metode Perencanaan Program Kesehatan MasyarakatYohanita Tengku
 

What's hot (20)

Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan MasyarakatPromosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
 
PROSES PERJALANAN PENYAKIT
PROSES PERJALANAN PENYAKITPROSES PERJALANAN PENYAKIT
PROSES PERJALANAN PENYAKIT
 
Evaluasi dalam Promosi Kesehatan
Evaluasi dalam Promosi KesehatanEvaluasi dalam Promosi Kesehatan
Evaluasi dalam Promosi Kesehatan
 
Konsep dasar promkes
Konsep dasar promkesKonsep dasar promkes
Konsep dasar promkes
 
Materi pengembangan pesan dan media promkes bambang riadi
Materi pengembangan pesan dan media promkes bambang riadiMateri pengembangan pesan dan media promkes bambang riadi
Materi pengembangan pesan dan media promkes bambang riadi
 
Sistem informasi kesehatan (puskesmas)
Sistem informasi kesehatan (puskesmas)Sistem informasi kesehatan (puskesmas)
Sistem informasi kesehatan (puskesmas)
 
Primary health care
Primary health carePrimary health care
Primary health care
 
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
 
Membuat Perencanaan Program Promosi
Membuat Perencanaan Program PromosiMembuat Perencanaan Program Promosi
Membuat Perencanaan Program Promosi
 
Sistem Kesehatan Daerah 01 - Konsep Desentralisasi dan Otonomi Daerah
Sistem Kesehatan Daerah 01 - Konsep Desentralisasi dan Otonomi DaerahSistem Kesehatan Daerah 01 - Konsep Desentralisasi dan Otonomi Daerah
Sistem Kesehatan Daerah 01 - Konsep Desentralisasi dan Otonomi Daerah
 
Primary health-care
Primary health-carePrimary health-care
Primary health-care
 
Prinsip promosi kesehatan ppt.ppt
Prinsip promosi kesehatan ppt.pptPrinsip promosi kesehatan ppt.ppt
Prinsip promosi kesehatan ppt.ppt
 
Media dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi KesehatanMedia dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi Kesehatan
 
PPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi KesehatanPPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi Kesehatan
 
Advokasi kesehatan jf pkm
Advokasi kesehatan   jf pkmAdvokasi kesehatan   jf pkm
Advokasi kesehatan jf pkm
 
Komunikasi kesehatan
Komunikasi kesehatanKomunikasi kesehatan
Komunikasi kesehatan
 
Kelompok 7 farmakologi
Kelompok 7 farmakologiKelompok 7 farmakologi
Kelompok 7 farmakologi
 
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanPelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
 
Perencanaan promosi kesehatan
Perencanaan promosi kesehatanPerencanaan promosi kesehatan
Perencanaan promosi kesehatan
 
Proses dan Metode Perencanaan Program Kesehatan Masyarakat
Proses dan Metode Perencanaan Program Kesehatan MasyarakatProses dan Metode Perencanaan Program Kesehatan Masyarakat
Proses dan Metode Perencanaan Program Kesehatan Masyarakat
 

Viewers also liked

Pembangkit Listrik (Indonesia)
Pembangkit Listrik (Indonesia)Pembangkit Listrik (Indonesia)
Pembangkit Listrik (Indonesia)Azhar Dhansyah
 
Implementasi Permen 31 2009 : "PEMBELIAN TENAGA LISTRIK DARI PEMBANGKIT LIST...
Implementasi Permen 31 2009 : "PEMBELIAN TENAGA LISTRIK  DARI PEMBANGKIT LIST...Implementasi Permen 31 2009 : "PEMBELIAN TENAGA LISTRIK  DARI PEMBANGKIT LIST...
Implementasi Permen 31 2009 : "PEMBELIAN TENAGA LISTRIK DARI PEMBANGKIT LIST...Wildan Maulana
 
Sistem Perencanaan dan Penganggaran Dalam Rangka Mendukung Program PPSP
Sistem Perencanaan dan Penganggaran Dalam Rangka Mendukung Program PPSPSistem Perencanaan dan Penganggaran Dalam Rangka Mendukung Program PPSP
Sistem Perencanaan dan Penganggaran Dalam Rangka Mendukung Program PPSPinfosanitasi
 
Sistem penganggaran
Sistem penganggaran Sistem penganggaran
Sistem penganggaran Arfan Fahmi
 
Perencanaan anggaran negara
Perencanaan anggaran negara Perencanaan anggaran negara
Perencanaan anggaran negara Tatang Suwandi
 
Makalah perencanaan program kesehatan
Makalah perencanaan program kesehatanMakalah perencanaan program kesehatan
Makalah perencanaan program kesehatanMuklis Bat'Rock
 
Softskill imamteguh
Softskill imamteguhSoftskill imamteguh
Softskill imamteguhI'am Santoso
 
Plta & teori kontrol 2
Plta & teori kontrol   2Plta & teori kontrol   2
Plta & teori kontrol 2likatia
 
Penyusunan Anggaran Jangka Panjang
Penyusunan Anggaran Jangka PanjangPenyusunan Anggaran Jangka Panjang
Penyusunan Anggaran Jangka Panjang9elevenStarUnila
 
Rekam Medik & Sistem Pelaporan Rumah Sakit
Rekam Medik & Sistem Pelaporan Rumah SakitRekam Medik & Sistem Pelaporan Rumah Sakit
Rekam Medik & Sistem Pelaporan Rumah SakitEndah Widya Purnamasari
 
Perencanaan kesehatan daerah
Perencanaan kesehatan daerahPerencanaan kesehatan daerah
Perencanaan kesehatan daerahMuh Saleh
 
Profil kembaran ii power point
Profil kembaran ii power pointProfil kembaran ii power point
Profil kembaran ii power pointkaliberem
 
Presentasi puskesmas ( profil )
Presentasi puskesmas ( profil )Presentasi puskesmas ( profil )
Presentasi puskesmas ( profil )Rakhman Hakim
 
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanPermenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanMuh Saleh
 
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMakalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMutiara Shifa
 

Viewers also liked (20)

Pembangkit Listrik (Indonesia)
Pembangkit Listrik (Indonesia)Pembangkit Listrik (Indonesia)
Pembangkit Listrik (Indonesia)
 
Implementasi Permen 31 2009 : "PEMBELIAN TENAGA LISTRIK DARI PEMBANGKIT LIST...
Implementasi Permen 31 2009 : "PEMBELIAN TENAGA LISTRIK  DARI PEMBANGKIT LIST...Implementasi Permen 31 2009 : "PEMBELIAN TENAGA LISTRIK  DARI PEMBANGKIT LIST...
Implementasi Permen 31 2009 : "PEMBELIAN TENAGA LISTRIK DARI PEMBANGKIT LIST...
 
Sistem Perencanaan dan Penganggaran Dalam Rangka Mendukung Program PPSP
Sistem Perencanaan dan Penganggaran Dalam Rangka Mendukung Program PPSPSistem Perencanaan dan Penganggaran Dalam Rangka Mendukung Program PPSP
Sistem Perencanaan dan Penganggaran Dalam Rangka Mendukung Program PPSP
 
Sistem penganggaran
Sistem penganggaran Sistem penganggaran
Sistem penganggaran
 
Perencanaan anggaran negara
Perencanaan anggaran negara Perencanaan anggaran negara
Perencanaan anggaran negara
 
Makalah perencanaan program kesehatan
Makalah perencanaan program kesehatanMakalah perencanaan program kesehatan
Makalah perencanaan program kesehatan
 
Aplikasi Manajemen RS
Aplikasi Manajemen RSAplikasi Manajemen RS
Aplikasi Manajemen RS
 
Softskill imamteguh
Softskill imamteguhSoftskill imamteguh
Softskill imamteguh
 
Plta & teori kontrol 2
Plta & teori kontrol   2Plta & teori kontrol   2
Plta & teori kontrol 2
 
turbin air plta
turbin air pltaturbin air plta
turbin air plta
 
PLTA
PLTAPLTA
PLTA
 
Konsep inovasi & kreativitas
Konsep inovasi & kreativitasKonsep inovasi & kreativitas
Konsep inovasi & kreativitas
 
Penyusunan Anggaran Jangka Panjang
Penyusunan Anggaran Jangka PanjangPenyusunan Anggaran Jangka Panjang
Penyusunan Anggaran Jangka Panjang
 
Rekam Medik & Sistem Pelaporan Rumah Sakit
Rekam Medik & Sistem Pelaporan Rumah SakitRekam Medik & Sistem Pelaporan Rumah Sakit
Rekam Medik & Sistem Pelaporan Rumah Sakit
 
Perencanaan kesehatan daerah
Perencanaan kesehatan daerahPerencanaan kesehatan daerah
Perencanaan kesehatan daerah
 
Profil kembaran ii power point
Profil kembaran ii power pointProfil kembaran ii power point
Profil kembaran ii power point
 
Presentasi puskesmas ( profil )
Presentasi puskesmas ( profil )Presentasi puskesmas ( profil )
Presentasi puskesmas ( profil )
 
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanPermenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
 
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMakalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
 
Laporan puskesmas buniwangi
Laporan puskesmas buniwangiLaporan puskesmas buniwangi
Laporan puskesmas buniwangi
 

Similar to Konsep dasar perencanaan & penganggaran terpadu (p2 kt)

MAKALAH KESEHATAN DARURAT
MAKALAH KESEHATAN DARURAT MAKALAH KESEHATAN DARURAT
MAKALAH KESEHATAN DARURAT Darliana Darwis
 
TUGAS AKK PERENCANAAN STRATEGIS KEL. 2.pptx
TUGAS AKK PERENCANAAN STRATEGIS KEL. 2.pptxTUGAS AKK PERENCANAAN STRATEGIS KEL. 2.pptx
TUGAS AKK PERENCANAAN STRATEGIS KEL. 2.pptxKikiSeftiarni1
 
Modul inti 10 penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerah
Modul inti 10 penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerahModul inti 10 penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerah
Modul inti 10 penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerahmreyrasa
 
perencanaan program kesehatan.pptx
perencanaan program kesehatan.pptxperencanaan program kesehatan.pptx
perencanaan program kesehatan.pptxUserTank2
 
tugas kelomk 1 renstra bidang kep.ppt
tugas kelomk 1 renstra bidang kep.ppttugas kelomk 1 renstra bidang kep.ppt
tugas kelomk 1 renstra bidang kep.pptDapurMikha
 
Perencanaan program penyuluhan kesehatan
Perencanaan program penyuluhan kesehatanPerencanaan program penyuluhan kesehatan
Perencanaan program penyuluhan kesehatanErulk Khaerul
 
Ruang lingkup perencanaan program penyuluhan
Ruang lingkup perencanaan program penyuluhanRuang lingkup perencanaan program penyuluhan
Ruang lingkup perencanaan program penyuluhanRahma Rizky
 
Penilaian Program Kesehatan-Dasar AKK.pptx
Penilaian Program Kesehatan-Dasar AKK.pptxPenilaian Program Kesehatan-Dasar AKK.pptx
Penilaian Program Kesehatan-Dasar AKK.pptxRastikaLiaran1
 
3. LFA-Jumat 17 Feb.pptx
3. LFA-Jumat 17 Feb.pptx3. LFA-Jumat 17 Feb.pptx
3. LFA-Jumat 17 Feb.pptxNurulIsnaeni16
 
Konsep Dasar Standar Mutu Pelayanan Kebidanan
Konsep Dasar Standar Mutu Pelayanan KebidananKonsep Dasar Standar Mutu Pelayanan Kebidanan
Konsep Dasar Standar Mutu Pelayanan Kebidananpjj_kemenkes
 
Modul 1 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 1 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 1 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 1 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanUwes Chaeruman
 
Konsep Dasar Standar Mutu Pelayanan Kebidanan
Konsep Dasar Standar Mutu Pelayanan KebidananKonsep Dasar Standar Mutu Pelayanan Kebidanan
Konsep Dasar Standar Mutu Pelayanan Kebidananpjj_kemenkes
 
Modul 3 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 3 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 3 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 3 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanUwes Chaeruman
 
Meningkatkan kinerja bidan
Meningkatkan kinerja bidan Meningkatkan kinerja bidan
Meningkatkan kinerja bidan pjj_kemenkes
 
Modul 3 kb 2 perencanaan
Modul 3 kb 2 perencanaanModul 3 kb 2 perencanaan
Modul 3 kb 2 perencanaanpjj_kemenkes
 

Similar to Konsep dasar perencanaan & penganggaran terpadu (p2 kt) (20)

MAKALAH KESEHATAN DARURAT
MAKALAH KESEHATAN DARURAT MAKALAH KESEHATAN DARURAT
MAKALAH KESEHATAN DARURAT
 
TUGAS AKK PERENCANAAN STRATEGIS KEL. 2.pptx
TUGAS AKK PERENCANAAN STRATEGIS KEL. 2.pptxTUGAS AKK PERENCANAAN STRATEGIS KEL. 2.pptx
TUGAS AKK PERENCANAAN STRATEGIS KEL. 2.pptx
 
1. analisis situasi_makalah
1. analisis situasi_makalah1. analisis situasi_makalah
1. analisis situasi_makalah
 
Modul inti 10 penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerah
Modul inti 10 penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerahModul inti 10 penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerah
Modul inti 10 penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerah
 
perencanaan program kesehatan.pptx
perencanaan program kesehatan.pptxperencanaan program kesehatan.pptx
perencanaan program kesehatan.pptx
 
MI 3
MI 3MI 3
MI 3
 
Ikm okt2005-9 (7)
Ikm okt2005-9 (7)Ikm okt2005-9 (7)
Ikm okt2005-9 (7)
 
tugas kelomk 1 renstra bidang kep.ppt
tugas kelomk 1 renstra bidang kep.ppttugas kelomk 1 renstra bidang kep.ppt
tugas kelomk 1 renstra bidang kep.ppt
 
Rencana penyuluhan kesehatan
Rencana penyuluhan kesehatanRencana penyuluhan kesehatan
Rencana penyuluhan kesehatan
 
Perencanaan program penyuluhan kesehatan
Perencanaan program penyuluhan kesehatanPerencanaan program penyuluhan kesehatan
Perencanaan program penyuluhan kesehatan
 
Ruang lingkup perencanaan program penyuluhan
Ruang lingkup perencanaan program penyuluhanRuang lingkup perencanaan program penyuluhan
Ruang lingkup perencanaan program penyuluhan
 
Penilaian Program Kesehatan-Dasar AKK.pptx
Penilaian Program Kesehatan-Dasar AKK.pptxPenilaian Program Kesehatan-Dasar AKK.pptx
Penilaian Program Kesehatan-Dasar AKK.pptx
 
3. LFA-Jumat 17 Feb.pptx
3. LFA-Jumat 17 Feb.pptx3. LFA-Jumat 17 Feb.pptx
3. LFA-Jumat 17 Feb.pptx
 
Konsep Dasar Standar Mutu Pelayanan Kebidanan
Konsep Dasar Standar Mutu Pelayanan KebidananKonsep Dasar Standar Mutu Pelayanan Kebidanan
Konsep Dasar Standar Mutu Pelayanan Kebidanan
 
PLANNING.ppt
PLANNING.pptPLANNING.ppt
PLANNING.ppt
 
Modul 1 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 1 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 1 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 1 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
 
Konsep Dasar Standar Mutu Pelayanan Kebidanan
Konsep Dasar Standar Mutu Pelayanan KebidananKonsep Dasar Standar Mutu Pelayanan Kebidanan
Konsep Dasar Standar Mutu Pelayanan Kebidanan
 
Modul 3 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 3 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 3 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 3 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
 
Meningkatkan kinerja bidan
Meningkatkan kinerja bidan Meningkatkan kinerja bidan
Meningkatkan kinerja bidan
 
Modul 3 kb 2 perencanaan
Modul 3 kb 2 perencanaanModul 3 kb 2 perencanaan
Modul 3 kb 2 perencanaan
 

Recently uploaded

Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxMasHari12
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxmuhammadyudiyanto55
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxlastri261
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxKurnia Fajar
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufalKhawariz
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024SABDA
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnalrepyjayanti
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogorWILDANREYkun
 
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paudMamanDiana
 
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxGallantryW
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfNurSriWidyastuti1
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxSriayuAnisaToip
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfHernowo Subiantoro
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERIPURWANTOSDNWATES2
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfindrawatiahmad62
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxEkoPutuKromo
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxDWIHANDOYOPUTRO2
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfMIN1Sumedang
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024SABDA
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comFathan Emran
 

Recently uploaded (20)

Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
 
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 

Konsep dasar perencanaan & penganggaran terpadu (p2 kt)

  • 1. ENDAHWIDYA PURNAMASARI, SKM, M.Kes STIK BINA HUSADA
  • 2. Keypoint :  Perencanaan menentukan keberhasilan  Penganggaran Kesehatan Terpadu (P2KT)
  • 3.  Perencanaan : “Salah satu fungsi administrasi dalam rangka memecahkan masalah, yang didalamnya terkandung suatu proses sistematis yang mempunyai urutan logis ( logical sequence), artinya suatu langkah dalam proses perencanaan adalah konsekuensi logis dari langkah sebelumnya” (FKM UI, 2010)
  • 4. Perencanaan Kesehatan Suatu proses yang terdiri dari langkah- langkah yang berkesinambungan (sequential). Langkah-langkah tersebut secara sistematis adalah sebagai berikut :  Analisis Keadaan & Masalah (Analisis Situasi)  Perumusan masalah secara spesifik  Penentuan prioritas masalah  Penentuan tujuan  Penentuan alternatif – alternatif untuk mencapai tujuan  Memiliki alternatif terbaik  Menguraikan alternatif terbaik & menyusun rencana sumber daya menjadi rencana operasional
  • 5. Konsep Dasar Perencanaan • Perencanaan dibuat sebagai upaya untuk merumuskan apa yang sesungguhnya ingin dicapai sebuah organisasi serta bagaimana sesuatu yang ingin dicapai dapat diwujudkan melalui serangkaian rumusan rencana kegiatan tertentu • Berhasil tidaknya suatu usaha dapat dilihat dari bagaimana cara merencanakan atau dalam kata lain keberhasilan suatu usaha sangat ditentukan perencanaan.
  • 6.
  • 7. Di bidang kesehatan khususnya, proses perencanaan ini pada umumnya menggunakan pendekatan pemecahan masalah (problem solving) seperti bagan Proses Perencanaan dibawah ! Secara terinci, langkah-langkah perencanaan kesehatan adalah sebagai berikut : 1. Identifikasi Masalah Perencanaan pada hakekatnya adalah suatu bentuk rancangan pemecahan masalah. Oleh sebab itu, langkah awal dalam perencanaan kesehatan adalah mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan masyarakat di lingkungan unit organisasi yang bersangkutan. Sumber masalah kesehatan masyarakat dapat diperoleh dari berbagai cara antara lain : a. Laporan-laporan kegiatan dari program-program kesehatan yang ada. b. Survailance epidemiologi atau pemantauan penyebaran penyakit. c. Survei kesehatan yang khusus diadakan untuk memperoleh masukan perencanaan kesehatan. d. Hasil kunjungan lapangan supervisi, dan sebagainya.
  • 8. 2. Menetapkan Prioritas Masalah Kegiatan identifikasi masalah menghasilkan segudang masalah kesehatan yang menunggu untuk ditangani. Oleh karena keterbatasan sumber daya baik biaya, tenaga dan teknologi maka tidak semua masalah tersebut dapat dipecahkan sekaligus (direncanakan pemecahannya). Untuk itu harus dipilih masalah mana yang "feasible" untuk dipecahkan. Proses memilih masalah ini disebut memilih atau menetapkan prioritas masalah. Pemilihan prioritas dapat dilakukan melalui 2 cara, yakni : 2.1 Teknik Skoring Yakni memberikan nilai (scor) terhadap masalah tersebut dengan menggunakan ukuran (parameter) antara lain : a. Prevalensi penyakit (prevalence) atau besarnya masalah. b. Berat ringannya akibat yang ditimbulkan oleh masalah tersebut (severity). c. Kenaikan atau meningkatnya prevalensi (rate increase). d. Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut (degree of unmeet need). e. Keuntungan sosial yang diperoleh bila masalah tersebut diatasi (social benefit). f. Teknologi yang tersedia dalam mengatasi masalah (technical feasiblity). g. Sumber daya yang tersedia yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah (resources availability), termasuk tenaga kesehatan.
  • 9. Masing-masing ukuran tersebut diberi nilai berdasarkan justifikasi kita, bila masalahnya besar diberi 5 paling tinggi dan bila sangat kecil diberi nilai 1. Kemudian nilai-nilai tersebut dijumlahkan. Masalah yang memperoleh nilai tertinggi (terbesar) adalah yang diprioritaskan, masalah yang memperoleh nilai terbesar kedua memperoleh prioritas kedua dan selanjutnya. 2.2 Teknik Non Skoring Dengan menggunakan teknik ini masalah dinilai melalui diskusi kelompok, oleh sebab itu juga disebut "nominal group tecnique (NGT)". Ada 2 NGT yakni : 2.2.1 Delphi Technique Yaitu masalah-masalah didiskusikan oleh sekelompok orang yang mempunyai keahlian yang sama. Melalui diskusi tersebut akan menghasilkan prioritas masalah yang disepakati bersama. 2.2.2 Delbeq Technique Menetapkan prioritas masalah menggunakan teknik ini adalah juga melalui diskusi kelompok namun peserta diskusi terdiri dari para peserta yang tidak sama keahliannya maka sebelumnya dijelaskan dulu sehingga mereka mempunyai persepsi yang sama terhadap masalah-masalah yang akan dibahas. Hasil diskusi ini adalah prioritas masalah yang
  • 10. 3. Menetapkan Tujuan Menetapkan tujuan perencanaan pada dasarnya adalah membuat ketetapan-ketetapan tertentu yang ingin dicapai oleh perencanaan tersebut. Penetapan tujuan yang baik apabila dirumuskan secara konkret dan dapat diukur. Pada umumnya dibagi dalam tujuan umum dan tujuan khusus. 3.1 Tujuan Umum Adalah suatu tujuan masih bersifat umum dan masih dapat dijabarkan ke dalam tujuan-tujuan khusus dan pada umumnya masih abstrak. Contoh : Meningkatnya status gizi anak balita di kecamatan Plaju. 3.2 Tujuan Khusus Adalah tujuan-tujuan yang dijabarkan dari tujuan umum. Tujuan khusus merupakan jembatan untuk tujuan umum, artinya tujuan umum yang ditetapkan akan tercapai apabila tujuan-tujuan khususnya tercapai.
  • 11. Contoh : Apabila tujuan umum seperti contoh tersebut di atas dijabarkan ke dalam tujuan khusus menjadi sebagai berikut : - Meningkatnya perilaku ibu dalam memberikkan makanan bergizi kepada anak balita. - Meningkatnya jumlah anak balita yang dittimbang di Posyandu. - Meningkatnya jumlah anak yang berat badaannya naik, dan sebagainya.
  • 12. 4. Menetapkan Rencana Kegiatan Rencana kegiatan adalah uraian tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Pada umumnya kegiatan mencakup 3 tahap pokok, yakni : - Kegiatan pada tahap persiapan, yakni keggiatan-kegiatan yang dilakukan sebelum kegiatan pokok dilaksanakan, misalnya rapat-rapat koordinasi, perizinan dan sebagainya. - Kegiatan pada tahap pelaksanaan yakni keegiatan pokok program yang bersangkutan. - Kegiatan pada tahap penilaian, yakni keggiatan untuk mengevaluasi seluruh kegiatan dalam rangka pencapaian program tersebut.
  • 13. 5. Menetapkan Sasaran (Target Group) Sasaran (target group) adalah kelompok masyarakat tertentu yang akan digarap oleh program yang direncanakan tersebut. Sasaran program kesehatan biasanya dibagi dua, yakni : a. Sasaran langsung, yaitu kelompok yang langsung dikenai oleh program tersebut. Misalnya kalau tujuan umumnya : Meningkatkan status gizi anak balita seperti tersebut di atas maka sasaran langsungnya adalah anak balita. b. Sasaran tidak langsung adalah kelompok yang menjadi sasaran antara program tersebut namun berpengaruh sekali terhadap sasaran langsung. Misalnya : seperti contoh tersebut di atas, anak balita sebagai sasaran langsung sedangkan ibu anak balita sebagai sasaran tidak langsung. Ibu anak balita, khususnya perilaku ibu dalam memberikan makanan bergizi kepada anak sangat menentukan status gizi anak balita tersebut.
  • 14. 6. Waktu Waktu yang ditetapkan dalam perencanaan adalah sangat tergantung dengan jenis perencanaan yang dibuat serta kegiatan-kegiatan yang ditetapkan dalam rangka mencapai tujuan. Oleh sebab itu, waktu dan kegiatan sebenarnya dapat dijadikan satu dan disajikan dalam bentuk matriks, yang disebut gant chart. Lihat contoh dibawah ! 7. Organisasi dan Staf Dalam bagian ini digambarkan atau diuraikan organisasi sekaligus staf atau personel yang akan melaksanakan kegiatan-kegiatan atau program tersebut. Disamping itu juga diuraikan tugas (job description) masing-masing staf pelaksana tersebut. Hal ini penting karena masing-masing orang yang terlibat dalam program tersebut mengetahui dan melaksanakan kewajiban.
  • 15. 8. Rencana Anggaran Adalah uraian tentang biaya-biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan, mulai dari persiapan sampai dengan evaluasi. Biasanya rincian rencana biaya ini dikelompokkan menjadi : a. Biaya personalia b. Biaya operasional c. Biaya sarana dan fasilitas d. Biaya penilaian 9. Rencana Evaluasi Rencana evaluasi sering dilupakan oleh para perencana padahal hal ini sangat penting. Rencana evaluasi adalah suatu uraian tentang kegiatan yang akan dilakukan untuk menilai sejauh mana tujuan-tujuan yang telah ditetapkan tersebut telah tercapai.
  • 16. Penganggaran Kesehatan Terpadu  Dalam UU No 6 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, APBN harus mengalokasikan anggaran kesehatan 5% diluar gaji pegawai.  Saat ini anggaran Kesehatan yang diajukan dalam bentuk RKA KL 2013 mencapai kurang lebih 31,2 trilyun (2,0 7 persen) dari rencana total APBN 2013 senilai 1.507 Trilyun. Artinya jika amanat undang-undang adalah 5 persen, maka seharusnya alokasi anggaran untuk kesehatan diluar gaji senilai 75,35 trilyun.
  • 17.  Cita-cita untuk mencapai anggaran 5 persen dari APBN tentu bukan sekedar jumlah nominal. Kebijakan politik anggaran yang pro terhadap pelayanan publik harus menjadi titik berat dari pola anggaran yang ada.  Namun, apabila kita cermati RKA KL yang diajukan pemerintah SBY terkait anggaran Kesehatan, yang diajukan oleh Kemenkes, maka secara gamblang bisa kita simpulkan bahwa kebijakan politik anggaran yang tergambar pada postur anggaran tidak akan membuat rakyat mampu mengakses hak kesehatan yang diamanatkan oleh konstitusi
  • 18.  Berikut ini beberapa point krusial :  Alokasi anggaran untuk belanja birokrasi lebih besar daripada untuk pelayanan publik.Pelayanan publik : senilai ±15, 3 trilyun = 49,30 persen dari total anggaran Kemenkes.Belanja birokrasi : senilai ± 15,8 trilyun = 50,83 persen dari total anggaran Kemenkes.
  • 19.  Beberapa anggaran yang termasuk kategori pelayanan publikpun terdapat mata anggaran yang mengundang pertanyaan. a. Kegiatan yang tidak jelas lokasi dan output yang dihasilkan :  § Laporan pengendalian lalat dan kecoa (592 laporan) senilai ± Rp 1,5 M.  § Peningkatan rumah tangga ber-PHBS (12 laporan) senilai ±Rp 69,4 M.  § Penanganan kasus pelanggaran disiplin dokter dan dokter gigi (500 laporan) senilai ±Rp 2,88 M.
  • 20. b. Klaim yang plafonnya perlu dipertanyakan besarannya : § Klaim rumah sakit (fasyankes) yang melayani pasien peserta jampersal (10 klaim) senilai Rp 1,559 T. Artinya per klaim, dana yang anggaran sebesar Rp 155 M. § Klaim rumah sakit yang melayani peserta program Jamkesmas (1,218 klaim) senilai Rp 5,73 T. Artinya per klaim, dana yang dianggarkan sebesar Rp 4,7 M. c. Adanya mata anggaran tapi tidak ada program yang tertulis : § Di kegiatan peningkatan pelayanan kefarmasian : Rp 155 juta. § Di kegiatan peningkatan produksi dan distribusi alat kesehatan : Rp 984 juta dan 1,4 M § Di kegiatan perencanaan dan pendayagunaan SDM kesehatan senilai 1,39 M dan 1,114 M
  • 21. d. Mata anggaran besar yang dianggap tidak sesuai dengan nilai ekonomis dari alat tersebut :  § Anggaran untuk alat kesehatan, kedokteran dan KB dalam rangka menuju pelayanan kelas dunia dengan sumber anggaran dari APBN murni senilai Rp 863,9 M untuk 22 unit. (PNBP : 0 dan PHLN : 180 M ). Artinya per unit dianggarkan ± Rp 39,27 M/unit.  Masih terdapatnya mata anggaran dari belanja birokrasi yang mengundang pertanyaan :Penambahan daya tahan tubuh (3.738 pegawai) senilai Rp 757.335.000.  Artinya per pegawai dialokasikan Rp 202.604.000.Pakaian dinas (8.070 pegawai) senilai Rp 3,1 M. artinya per pegawai mendapat alokasi pakaian sebesar Rp 373.962.Pembelian kendaraan bermotor di 15 mata anggaran dengan mata anggaran yang berbeda- beda dan tidak dijelaskan jenis kendaran yang dibeli.
  • 22.  Anggaran kendaraan bermotor mulai dari harga paling rendah, sedang hingga termahal. Misal :  Pembelian 2 unit kendaraan bermotor untuk kegiatan pembinaan pelayanan keperawatan dan keteknisian medis, dianggarkan Rp 25 juta. Per unit kendaraan dianggarkan Rp 19 juta  § Pembelian 1 unit kendaraan bermotor untuk kegiatan dukungan managemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada progam pengembangan dan pemberdayaan SDM. Per unit dianggarkan Rp 400 juta
  • 23.  § Pembelian 132 unit kendaraan bermotor untuk mendukung pelayanan kesehatan dasar, dianggarkan Rp 93 M. Per kendaraan Rp 710 juta  Dua kali pencatatan nama kegiatan di satu kegiatan yang sama dengan jumlah anggaran yang berbeda :  § Kegiatan penelitian dan pengembangan biomedis dan teknologi dasar kesehatan tercatat dua kali mata anggaran untuk peralatan dan fasilitas perkantoran untuk 13 unit (Rp 130 juta) dan fasilitas perkantoran untuk 116 unit (Rp 366 juta) (Sumber : Komisi X DPR RI Tahun 2012)
  • 24. Jadi,,berdasarkan penganggaran kesehatannya Harus Ada evaluasi terhadap keseluruhan mata anggaran di Kemenkes dan Kemenkes melakukan realokasi anggaran lebih pada pelayanan publik termasuk memperkuat SDM kesehatan, penambahan dan peningkatan fasilitas kesehatan.Menambah anggaran untuk peserta Jamkesmas non kartu yang mencapai 2.600.000 jiwa agar tidak mengurangi peserta Jamkesmas.