1. Evaluasi program kesehatan masyarakat bertujuan untuk menilai pencapaian program terhadap tujuan, sasaran, dan target yang ditetapkan serta sumber daya yang digunakan.
2. Ada beberapa jenis evaluasi yang digunakan dalam kondisi darurat seperti real-time evaluations, participatory evaluations, self-evaluations, dan lessons-learned workshops.
3. Evaluasi program kesehatan dalam kondisi darurat bertujuan untuk memperbaiki penanggulangan masalah ke
Monitoring dan evaluasi penerapan promkesVinaAnnisa2
Pengertian
Monitoring merupakan upaya supervisi dan review kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis oleh pengelola program untuk melihat apakah pelaksanaan program sudah sesuai dengan yang direncanakan. Monitoring seringkali disebut juga evaluasi proses.
Tujuan Monitoring
Bagaimana strategi yang tidak berfungsi
Mekanisme program mana yang tidak sesuai
Apakah program sudah berjalan sesuai rencana
Apakah ada masalah baru dalam pelaksanaannya
Dokumen tersebut membahas mengenai pentingnya monitoring dan evaluasi program kesehatan untuk mengetahui kemajuan pelaksanaan program dan hasil yang dicapai. Monitoring digunakan untuk memantau pelaksanaan secara berkelanjutan sedangkan evaluasi dilakukan secara periodik untuk menilai capaian program. Berbagai metode pengumpulan data seperti wawancara, observasi, dan focus group discussion dapat digunakan dalam monitoring dan evaluasi.
1. Evaluasi program kesehatan masyarakat bertujuan untuk menilai pencapaian program terhadap tujuan, sasaran, dan target yang ditetapkan serta sumber daya yang digunakan.
2. Ada beberapa jenis evaluasi yang digunakan dalam kondisi darurat seperti real-time evaluations, participatory evaluations, self-evaluations, dan lessons-learned workshops.
3. Evaluasi program kesehatan dalam kondisi darurat bertujuan untuk memperbaiki penanggulangan masalah ke
Monitoring dan evaluasi penerapan promkesVinaAnnisa2
Pengertian
Monitoring merupakan upaya supervisi dan review kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis oleh pengelola program untuk melihat apakah pelaksanaan program sudah sesuai dengan yang direncanakan. Monitoring seringkali disebut juga evaluasi proses.
Tujuan Monitoring
Bagaimana strategi yang tidak berfungsi
Mekanisme program mana yang tidak sesuai
Apakah program sudah berjalan sesuai rencana
Apakah ada masalah baru dalam pelaksanaannya
Dokumen tersebut membahas mengenai pentingnya monitoring dan evaluasi program kesehatan untuk mengetahui kemajuan pelaksanaan program dan hasil yang dicapai. Monitoring digunakan untuk memantau pelaksanaan secara berkelanjutan sedangkan evaluasi dilakukan secara periodik untuk menilai capaian program. Berbagai metode pengumpulan data seperti wawancara, observasi, dan focus group discussion dapat digunakan dalam monitoring dan evaluasi.
Pemantauan dan evaluasi merupakan dua bentuk analisis untuk melihat kemajuan suatu program. Pemantauan dilakukan secara berkala untuk memantau capaian target sedangkan evaluasi lebih mendalam untuk menilai efektivitas program. Dokumen ini membahas konsep, prinsip, dan hasil pemantauan serta evaluasi dengan memberikan contoh format pemantauan dan evaluasi untuk mengukur capaian target dan manfaat suatu program.
Evaluasi merupakan bagian penting dalam proses keperawatan untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan diagnosa, rencana, dan pelaksanaan tindakan. Terdapat beberapa komponen evaluasi seperti kognitif, afektif, psikomotor, dan perubahan fisik yang dinilai berdasarkan kriteria dan standar. Hasil evaluasi digunakan untuk menentukan apakah tujuan telah tercapai, sebagian tercapai, atau belum tercapai sehing
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi program promosi kesehatan. Secara garis besar, dokumen tersebut membahas tentang pentingnya evaluasi program sebagai tahap akhir dalam promosi kesehatan, filosofi dan tahapan evaluasi program, serta metode dan pendekatan yang dapat digunakan dalam melakukan evaluasi program promosi kesehatan secara ilmiah.
Dokumen ini membahas evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah. Secara garis besar, dokumen menjelaskan pengertian evaluasi program BK, tujuan, prinsip, kriteria dan faktor yang mempengaruhi evaluasi program BK. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur evaluasi proses dan hasil program BK mulai dari menentukan tujuan, kriteria, desain, instrumen hingga analisis dan pelaporan hasil evaluasi.
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
Perencanaan promosi kesehatan merupakan proses diagnosis masalah kesehatan, penetapan prioritas, dan alokasi sumber daya untuk mencapai tujuan promosi kesehatan. Hal ini mencakup penentuan tujuan, sasaran, dan langkah-langkah promosi kesehatan.
Dokumen tersebut membahas pengertian evaluasi pendidikan, ruang lingkup, dan jenis-jenis evaluasi program menurut model CIPP (Context, Input, Process, Product). Secara ringkas, evaluasi pendidikan bertujuan untuk menilai proses dan hasil pendidikan berdasarkan tujuan-tujuan yang ditetapkan, dan digunakan untuk pengambilan keputusan perbaikan. Model CIPP meliputi empat jenis evaluasi yaitu konteks, masukan, proses,
Dokumen tersebut membahas tentang tahapan keperawatan keluarga mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Tahap perencanaan meliputi penentuan sasaran, tujuan, pendekatan dan tindakan. Tahap pelaksanaan mencakup stimulasi kesadaran keluarga dan bantuan untuk menciptakan lingkungan sehat. Tahap evaluasi digunakan untuk mengukur pencapaian tujuan dengan membandingkan hasil sebenarnya den
Proses keperawatan merupakan pendekatan sistematis dalam memberikan pelayanan keperawatan yang terdiri dari lima tahapan yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi guna mengatasi masalah kesehatan klien secara terstruktur dan terorganisir.
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Konsep mutu pelayanan kesehatan, penilaian mutu, dan metode penilaian mutu seperti audit, review, survei, dan observasi
2. Konsep wawancara, observasi, dan siklus PDCA yang digunakan dalam penilaian mutu
3. Langkah-langkah siklus PDCA yaitu perencanaan, pelaksanaan, pemeriksaan, dan perbaikan
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi program diklat yang mencakup proses evaluasi, tujuan evaluasi, jenis evaluasi, objek evaluasi, teknik evaluasi, model evaluasi, dan langkah-langkah pelaksanaan evaluasi."
Supervisi, evaluasi, monitoring dan pelaporanelpiputriyanti
Dokumen ini membahas tentang supervisi, evaluasi, monitoring, dan pelaporan program Pendidikan Luar Sekolah tingkat kecamatan. Terdapat proses evaluasi secara langsung dan tidak langsung, tujuan evaluasi, model-model evaluasi, kelompok belajar, prosedur laporan, langkah-langkah monitoring, dan tujuan pembuatan laporan.
Materi inti membahas desain program intervensi untuk masalah kesehatan di wilayah kerja berdasarkan hasil analisis. Terdapat penjelasan mengenai perencanaan program kesehatan, penetapan prioritas masalah, tujuan program, perancangan strategi intervensi, evaluasi, rencana kerja dan anggaran, serta pemantauan dan pelaporan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi orientasi dalam perencanaan administrasi pendidikan antara lain:
- Faktor lingkungan sekitar yang berubah secara dinamis dapat berpengaruh besar terhadap orientasi, karena perlu disesuaikan. Misalnya perubahan kebijakan pemerintah.
- Kemampuan personal yang melakukan orientasi juga berpengaruh besar, karena kualitas data yang didapat bergantung pada kemampuan melakukan observasi yang tepat.
-
Evaluasi tindakan keperawatan keluarga dilakukan untuk menilai keberhasilan tindakan yang telah dilaksanakan, sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Evaluasi dapat berupa formatif maupun sumatif dengan menggunakan berbagai metode seperti observasi, wawancara, redemonstrasi, atau studi dokumentasi. Hasil evaluasi digunakan untuk menentukan apakah perlu modifikasi atau terminasi tindakan keperawatan.
Modul 3 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanUwes Chaeruman
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian mutu pelayanan kebidanan yang mencakup pengertian penilaian, jenis-jenis penilaian berdasarkan tahap program, ruang lingkup penilaian, dan manajemen pelayanan kebidanan.
Pemantauan dan evaluasi merupakan dua bentuk analisis untuk melihat kemajuan suatu program. Pemantauan dilakukan secara berkala untuk memantau capaian target sedangkan evaluasi lebih mendalam untuk menilai efektivitas program. Dokumen ini membahas konsep, prinsip, dan hasil pemantauan serta evaluasi dengan memberikan contoh format pemantauan dan evaluasi untuk mengukur capaian target dan manfaat suatu program.
Evaluasi merupakan bagian penting dalam proses keperawatan untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan diagnosa, rencana, dan pelaksanaan tindakan. Terdapat beberapa komponen evaluasi seperti kognitif, afektif, psikomotor, dan perubahan fisik yang dinilai berdasarkan kriteria dan standar. Hasil evaluasi digunakan untuk menentukan apakah tujuan telah tercapai, sebagian tercapai, atau belum tercapai sehing
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi program promosi kesehatan. Secara garis besar, dokumen tersebut membahas tentang pentingnya evaluasi program sebagai tahap akhir dalam promosi kesehatan, filosofi dan tahapan evaluasi program, serta metode dan pendekatan yang dapat digunakan dalam melakukan evaluasi program promosi kesehatan secara ilmiah.
Dokumen ini membahas evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah. Secara garis besar, dokumen menjelaskan pengertian evaluasi program BK, tujuan, prinsip, kriteria dan faktor yang mempengaruhi evaluasi program BK. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur evaluasi proses dan hasil program BK mulai dari menentukan tujuan, kriteria, desain, instrumen hingga analisis dan pelaporan hasil evaluasi.
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
Perencanaan promosi kesehatan merupakan proses diagnosis masalah kesehatan, penetapan prioritas, dan alokasi sumber daya untuk mencapai tujuan promosi kesehatan. Hal ini mencakup penentuan tujuan, sasaran, dan langkah-langkah promosi kesehatan.
Dokumen tersebut membahas pengertian evaluasi pendidikan, ruang lingkup, dan jenis-jenis evaluasi program menurut model CIPP (Context, Input, Process, Product). Secara ringkas, evaluasi pendidikan bertujuan untuk menilai proses dan hasil pendidikan berdasarkan tujuan-tujuan yang ditetapkan, dan digunakan untuk pengambilan keputusan perbaikan. Model CIPP meliputi empat jenis evaluasi yaitu konteks, masukan, proses,
Dokumen tersebut membahas tentang tahapan keperawatan keluarga mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Tahap perencanaan meliputi penentuan sasaran, tujuan, pendekatan dan tindakan. Tahap pelaksanaan mencakup stimulasi kesadaran keluarga dan bantuan untuk menciptakan lingkungan sehat. Tahap evaluasi digunakan untuk mengukur pencapaian tujuan dengan membandingkan hasil sebenarnya den
Proses keperawatan merupakan pendekatan sistematis dalam memberikan pelayanan keperawatan yang terdiri dari lima tahapan yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi guna mengatasi masalah kesehatan klien secara terstruktur dan terorganisir.
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Konsep mutu pelayanan kesehatan, penilaian mutu, dan metode penilaian mutu seperti audit, review, survei, dan observasi
2. Konsep wawancara, observasi, dan siklus PDCA yang digunakan dalam penilaian mutu
3. Langkah-langkah siklus PDCA yaitu perencanaan, pelaksanaan, pemeriksaan, dan perbaikan
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi program diklat yang mencakup proses evaluasi, tujuan evaluasi, jenis evaluasi, objek evaluasi, teknik evaluasi, model evaluasi, dan langkah-langkah pelaksanaan evaluasi."
Supervisi, evaluasi, monitoring dan pelaporanelpiputriyanti
Dokumen ini membahas tentang supervisi, evaluasi, monitoring, dan pelaporan program Pendidikan Luar Sekolah tingkat kecamatan. Terdapat proses evaluasi secara langsung dan tidak langsung, tujuan evaluasi, model-model evaluasi, kelompok belajar, prosedur laporan, langkah-langkah monitoring, dan tujuan pembuatan laporan.
Materi inti membahas desain program intervensi untuk masalah kesehatan di wilayah kerja berdasarkan hasil analisis. Terdapat penjelasan mengenai perencanaan program kesehatan, penetapan prioritas masalah, tujuan program, perancangan strategi intervensi, evaluasi, rencana kerja dan anggaran, serta pemantauan dan pelaporan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi orientasi dalam perencanaan administrasi pendidikan antara lain:
- Faktor lingkungan sekitar yang berubah secara dinamis dapat berpengaruh besar terhadap orientasi, karena perlu disesuaikan. Misalnya perubahan kebijakan pemerintah.
- Kemampuan personal yang melakukan orientasi juga berpengaruh besar, karena kualitas data yang didapat bergantung pada kemampuan melakukan observasi yang tepat.
-
Evaluasi tindakan keperawatan keluarga dilakukan untuk menilai keberhasilan tindakan yang telah dilaksanakan, sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Evaluasi dapat berupa formatif maupun sumatif dengan menggunakan berbagai metode seperti observasi, wawancara, redemonstrasi, atau studi dokumentasi. Hasil evaluasi digunakan untuk menentukan apakah perlu modifikasi atau terminasi tindakan keperawatan.
Modul 3 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanUwes Chaeruman
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian mutu pelayanan kebidanan yang mencakup pengertian penilaian, jenis-jenis penilaian berdasarkan tahap program, ruang lingkup penilaian, dan manajemen pelayanan kebidanan.
BAB I membahas latar belakang tentang bencana dan kesehatan darurat serta rumusan masalah dan tujuan penulisan bab ini. BAB II membahas definisi evaluasi program kesehatan, tujuan evaluasi, sasaran evaluasi, indikator evaluasi, dan evaluasi program dalam keadaan darurat.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas konsep dan proses evaluasi program pendidikan, mulai dari pengertian evaluasi program, model-model evaluasi, pengembangan kriteria, perencanaan evaluasi, hingga penyusunan proposal dan instrumen evaluasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya monitoring dan evaluasi dalam menjalankan suatu program agar pelaksanaannya sesuai dengan rencana dan tujuan yang ditetapkan. Monitoring digunakan untuk memantau pelaksanaan program sedangkan evaluasi digunakan untuk menilai pencapaian tujuan program."
Dokumen tersebut membahas cara meningkatkan kinerja bidan melalui penerapan manajemen mutu terpadu dan Audit Kematian Maternal Perinatal (AMP). Manajemen mutu terpadu mencakup struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya. AMP digunakan untuk mengidentifikasi masalah kematian ibu dan bayi serta mengambil tindakan perbaikan.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan, monitoring, dan evaluasi program yang dilaksanakan oleh MPS PP Muhammadiyah. Terdapat penjelasan mengenai tujuan, sasaran, tugas tim monitoring dan evaluasi, indikator kinerja, mekanisme monitoring, dan fokus area yang diawasi dalam monitoring program tersebut.
Modul 1 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanUwes Chaeruman
Dokumen tersebut membahas cara meningkatkan kinerja bidan melalui penggunaan sistem manajemen mutu terpadu dan Audit Kematian Maternal Perinatal (AMP). Sistem manajemen mutu terpadu mencakup struktur organisasi, perencanaan, pelaksanaan, pengukuran, dan peningkatan kinerja secara berkelanjutan. AMP digunakan untuk mengidentifikasi masalah kematian ibu dan janin serta menemukan solusi untuk mencegah terulang
Makalah ini membahas evaluasi kinerja dan kompensasi, termasuk definisi evaluasi kinerja, tujuan, kegunaan, dan pengukuran kinerja dengan menggunakan HR scorecard. Evaluasi kinerja digunakan untuk menilai kinerja karyawan dan mengambil keputusan sumber daya manusia, sementara pengukuran kinerja bertujuan untuk meningkatkan kinerja organisasi.
Similar to Konsep Dasar Standar Mutu Pelayanan Kebidanan (20)
Modul ini membahas penilaian dan klasifikasi serta pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan. Langkah-langkah yang harus dilakukan meliputi memeriksa kemungkinan kejang, gangguan napas, hipotermia, infeksi bakteri, ikterus, gangguan saluran cerna, diare, berat badan rendah, pemberian ASI, status imunisasi, dan masalah lain. Jika dibutuhkan rujukan segera, dilan
Modul ini membahas tentang alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yang meliputi profil, jenis, cara kerja, keuntungan dan kerugian AKDR. AKDR yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah Cu T-380A yang terbuat dari kawat tembaga dan berbentuk huruf T. AKDR bekerja dengan mencegah pertemuan antara sperma dan ovum. Keuntungan AKDR antara lain efektif jangka panjang dan tidak mempengaruhi hubungan se
Ya, saya menuliskan beberapa metode KB sederhana tanpa alat yang saya ketahui yaitu:
- Metode Amenore Laktasi (MAL)
- Metode Safe Period
- Metode Billings
- Metode Kalender
Uraian di bawah ini sesuai dengan penjelasan saya mengenai MAL sebagai salah satu metode KB sederhana tanpa alat. Terima kasih atas penjelasannya.
Benang merah utama dalam melakukan asuhan persalinan normal adalah:
1. Membuat keputusan klinis yang tepat berdasarkan data yang dikumpulkan
2. Memberikan asuhan yang menghargai budaya dan keinginan ibu (asuhan sayang ibu dan bayi)
3. Mencegah terjadinya infeksi
4. Memantau kemajuan persalinan secara berkala
5. Mendokumentasikan seluruh proses dan hasil pemeriksaan
Bagaimana uraianku
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada kehamilan dengan penyulit dan komplikasi. Modul dibagi menjadi 6 kegiatan belajar yang mencakup asuhan pada ibu dengan perdarahan hamil muda, ibu hamil anemia, preeklamsi, perdarahan hamil lanjut, infeksi malaria, dan HIV/AIDS. Tujuannya agar mahasiswa dapat memberikan asuhan berupa deteksi dini, penatalaksanaan awal, kolaborasi, dan rujukan pada i
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada bayi baru lahir yang mencakup asuhan bayi baru lahir normal, asuhan bayi baru lahir bermasalah, asuhan kegawatdaruratan pada bayi baru lahir, dan sistem rujukan bayi baru lahir. Modul ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam melaksanakan Praktek Kebidanan III.
[Ringkasan]
Modul ini membahas tentang konsep dan sejarah kesehatan reproduksi. Kesehatan reproduksi merupakan hak asasi manusia yang mencakup kesehatan fisik dan emosional sepanjang siklus hidup. Sejarahnya dimulai dari konferensi PBB tahun 1960-an yang membahas pertumbuhan penduduk, kemudian diikuti oleh konferensi-konferensi internasional lainnya seperti ICPD Kairo 1994 yang meletakkan dasar baru tentang kese
Dokumen tersebut membahas tentang standar dokumentasi keperawatan, yang meliputi tujuan, prinsip, kaidah penulisan, dan komponen-komponen standar dokumentasi keperawatan seperti komunikasi, akuntabilitas dan kewajiban, serta keamanan informasi pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang implikasi hukum dan etika dalam dokumentasi keperawatan serta strategi manajemen risiko. Undang-undang dan peraturan mewajibkan tenaga kesehatan termasuk perawat untuk mendokumentasikan hasil kerjanya dalam rekam medis pasien. Dokumentasi yang baik dan sesuai standar dapat menjadi alat bukti hukum penting dan mencerminkan kualitas pelayanan. Manajemen risiko bertujuan mencegah c
Dokumen tersebut membahas manfaat dan pentingnya dokumentasi keperawatan, yang mencakup aspek hukum, kualitas pelayanan, komunikasi, keuangan, pendidikan, penelitian, akreditasi, dan sarana evaluasi. Dokumentasi keperawatan memberikan dasar hukum untuk tindakan perawat dan penting untuk menjamin kualitas pelayanan serta komunikasi antar tenaga kesehatan.
Modul ini membahas tentang dokumentasi keperawatan pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan seperti perawatan akut, jangka panjang, dan di rumah. Pada perawatan akut, dokumentasi dilakukan secara ringkas dan fokus pada masalah, tindakan, dan respon. Sedangkan pada perawatan jangka panjang dan rumah, dokumentasi mencakup pengkajian lengkap, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi untuk memast
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
1. Konsep Dasar
Penilaian Mutu Pelayanan Kebidanan
Kegiatan Belajar 1
Mutu Layanan Kebidanan dan Kebijakan Kesehatan Modul 3
Semester 05
Prodi Kebidanan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013
2. Pengertian
Penilaian
adalah suatu proses untuk menentukan nilai atau jumlah keberhasilan dari
pelaksanaan suatu program dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pada
waktu melakukan penilaian haruslah diingat karena penilaian dilakukan pada tahap akhir
(summative evaluation), perhatian hendaknya lebih ditujukan pada unsur keluaran (output)
dari program menjaga mutu, yang dalam hal ini adalah yang menunjuk pada mutu
pelayanan kesehatan yang disenggarakan.
3. Penilaian dapat
ditemukan pada setiap
tahap pelaksanaan
program, penilaian
secara umum dapat
dibedakan atas tiga jenis:
1. Penilaian pada tahap awal
program
2. Penilaian pada tahap
pelaksanaan program
3. Penilaian pada tahap
akhir program
4. penilaian yang dilakukan adalah pada saat merencanakan suatu program (formative
evaluation). Tujuan utamanya adalah untuk meyakinkan bahwa rencana yang disusun benar-
benar telah sesuai dengan masalah yang ditemukan. Penilaian yang dimaksudkan untuk
mengukur kesesuaian program dengan masalah dan atau kebutuhan masyarakat ini disebut
dengan studi penjajakan kebutuhan (need assessment study).
1 Penilaian Pada Tahap Awal Program
5. yaitu penilaian pada saat program sedang dilaksanakan (promotive evaluation). Tujuan
utamanya adalah untuk mengukur apakah program yang sedang dilaksanakan
tersebut telah sesuai dengan rencana atau tidak. Pada umumnya ada dua bentuk
penilaian pada tahap pelaksanaan program ini adalah pemantauan (monitoring) dan
penilaian berkala (periodic evaluation).
2 Penilaian Pada Tahap
Pelaksanaan Program
6. (summative evaluation) tujuan utamanya secara umum dapat dibedakan atas dua macam
yakni untuk mengukur keluaran (output) serta untuk mengukur dampak (impact). Dari
kedua macam penilaian akhir ini, diketahui bahwa penilaian keluaran lebih mudah
daripada penilaian dampak, karena pada penilaian dampak diperlukan waktu yang lama.
3 Penilaian Pada Tahap Akhir Program
8. yaitu penilaian yang menyangkut pemanfaatan berbagai sumber daya, baik sumber
dana,tenaga dan ataupun sumber sarana.
A Penilaian Terhadap Masukan
9. yaitu penilaian yang dititikberatkan pada pelaksanaan program, apakah sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan atau tidak. Proses yang dimaksud mencakup semua tahap
administrasi, mulai dari tahap perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan program.
B Penilaian Terhadap Proses
10. Penilaian terhadap keluaran, merupakan penilaian terhadap hasil yang dicapai dari
dilaksanakannya suatu program.
C Penilaian Terhadap Keluaran
11. yaitu penilaian mencakup pengaruh yang ditimbulkan dari dilaksanakannya suatu program.
D Penilaian terhadap dampak
14. Merupakan proses intelektual yang berdasarkan fakta dan informasi bukan emosi dan
harapan, jadi dalam membuat perencanaan, semua informasi dan materi yang berkaitan
harus dikumpulkan dan disusun secara teratur sehingga mudah dievaluasi.
1 Perencanaan
15. dalam manajemen pelayanan kebidanan mempunyai banyak aktifitas penting, antara lain:
bagaimana asuhan kebidanan dapat dikelola secara efektif dan efisien sesuai dengan jumlah
tenaga dan fasilitas yang ada.
2 Pengorganisasian
16. Merupakan aspek hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan
untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara efektif serta efisien untuk
mencapai tujuan.
3 Pengarahan