Dokumen tersebut membahas tentang konflik sosial, termasuk pengertian, jenis, penyebab, dan penanganannya. Konflik sosial didefinisikan sebagai situasi ketika dua pihak atau lebih merasa ada perbedaan posisi yang tidak selaras dan tindakan salah satu pihak menghalangi tujuan pihak lain."
ppt sosiologi "kelompok Sosial" Sosiologi kelas XI ipsRista airen
materi kelas XI ips mengenai sub bab kelompok sosial yang telah di ringkas sedemikian rupa untuk memenuhi tugas sekaligus untuk mempermudah pemahaman dan belajar.
ppt sosiologi "kelompok Sosial" Sosiologi kelas XI ipsRista airen
materi kelas XI ips mengenai sub bab kelompok sosial yang telah di ringkas sedemikian rupa untuk memenuhi tugas sekaligus untuk mempermudah pemahaman dan belajar.
Hubungan Manajemen konflik Dan Manajemen KinerjaLailliyaNurjana
Konflik merupakan hal yang tidak bisa dihindari dalam sebuah organisasi, disebabkan oleh banyak factor yang pada intinya karena organisasi terbentuk dari banyak individu dan kelompok yang memiliki sifat dan tujuan yang berbeda satu sama lain.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
1. Konflik Sosial
Ilmu Pengetahuan Sosial
No. Kelompok
:4
Anggota
: 1. Adil labib ramadhan
(02)
2. Bayu Adi Priatna
3. ersa savior prakoso
(14)
4. Hilman nur adli
(19)
5. Kunto Ari Wibowo
(23)
6. Mukhamad Mardiansyah
Kelas
(07)
(30)
: X AP-1
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 29
BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI DAN REKAYASA
Jl. Prof. Jokosutono, SH. No. 1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan
E-mail : smtpenerbangan@yahoo.co.id Website : www.smkn29jkt.sch.id
2. Konflik Sosial
A. Pengertian Konflik
Konflik merupakan kondisi yang terjadi ketika
dua pihak atau lebih menganggap ada perbedaan
posisi yang tidak selaras, tidak cukup sumber dan
tindakan salah satu pihak menghalangi, atau
mencampuri atau dalam beberapa hal membuat
tujuan pihak lain kurang berhasil.
Tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah
mengalami konflik antar anggotanya atau dengan
kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan
hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu
sendiri.
Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu
interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik,
kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawa
sertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar
dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami
konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan
hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan integrasi berjalan sebagai sebuah
siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. Sebaliknya,
integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.
B. Definisi Konflik Sosial
Beberapa pengertian konflik menurut para ahli yakni sebagai berikut :
1. Taquiri dan Davis, dalam “Newstorm” (1977)
Konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam
berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan,
kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara
berterusan.
2. Gibson, dalam “Et Al” (1997)
Selain dapat menciptakan kerjasama, hubungan saling tergantung dapat pula
melahirkan konflik. Hal ini terjadi jika masing-masing komponen organisasi memiliki
kepentingan atau tujuan sendiri-sendiri dan tidak bekerja sama satu sama lain.
3. Robbin (1996)
2|Konflik Sosial
3. Keberadaan konflik dalam organisasi ditentukan oleh persepsi individu atau
kelompok. Jika mereka tidak menyadari adanya konflik di dalam organisasi maka
secara umum konflik tersebut dianggap tidak ada. Sebaliknya, jika mereka
mempersepsikan bahwa di dalam organisasi telah ada konflik maka konflik tersebut
telah menjadi kenyataan.
4. Minnery (1985)
Konflik organisasi merupakan interaksi antara dua atau lebih pihak yang satu
sama lain berhubungan dan saling tergantung, namun terpisahkan oleh perbedaan
tujuan.
5. Pace dan Faules (1994)
Konflik merupakan ekspresi pertikaian antara individu dengan individu lain,
kelompok dengan kelompok lain karena beberapa alasan. Dalam pandangan ini,
pertikaian menunjukkan adanya perbedaan antara dua atau lebih individu yang
diekspresikan, diingat, dan dialami.
6. Folger dan Poole (1984)
Konflik dapat dirasakan, diketahui, diekspresikan melalui perilaku-perilaku
komunikasi.
7. Myers (1982)
Konflik senantisa berpusat pada beberapa penyebab utama, yakni tujuan
yang ingin dicapai, alokasi sumber – sumber yang dibagikan, keputusan yang diambil,
maupun perilaku setiap pihak yang terlibat.
Perbedaan pendapat tidak selalu berarti perbedaan keinginan. Karena konflik
bersumber pada keinginan, maka perbedaan pendapat tidak selalu berarti konflik.
Persaingan sangat erat hubungannya dengan konflik karena dalam persaingan beberapa
pihak menginginkan hal yang sama tetapi hanya satu yang mungkin mendapatkannya.
Konflik sendiri tidak selalu harus dihindari karena tidak selalu negatif akibatnya.
Berbagai konflik yang ringan dan dapat dikendalikan (dikenal dan ditanggulangi) dapat
berakibat positif bagi mereka yang terlibat maupun bagi organisasi.
C. Teori-Teori Konflik Sosial
Teori-teori utama mengenai sebab-sebab konflik, dan sasarannya antara lain :
1. Teori Hubungan Masyarakat
Menganggap bahwa konflik disebabkan
oleh
polarisasi
yang
terus
terjadi,
ketidakpercayaan dan permusuhan di antara
kelompok yang berbeda
dalam
suatu
masyarakat.
2. Teori Kebutuhan Manusia
Menganggap bahwa konflik yang berakar
disebabkan oleh kebutuhan dasar manusia (fisik,
3|Konflik Sosial
4. 3.
4.
5.
6.
mental dan sosial) yang tidak terpenuhi atau dihalangi. Hal yang sering menjadi inti
pembicaraan adalah keamanan, identitas, pengakuan, partisipasi, dan otonomi.
Teori Negosiasi Prinsip
Menganggap bahwa konflik disebabkan oleh posisi-posisi yang tidak selaras
dan perbedaan pandangan tentang konflik oleh pihak-pihak yang mengalami konflik.
Teori Identitas
Berasumsi bahwa konflik disebabkan oleh identitas yang terancam, yang
sering berakar pada hilangnya sesuatu atau penderitaan di masa lalu yang tidak
diselesaikan.
Teori Kesalahpahaman Antar Budaya
Berasumsi bahwa konflik disebabkan oleh ketidakcocokan dalam cara-cara
komunikasi di antara berbagai budaya yang berbeda.
Teori Transformasi Konflik
Berasumsi bahwa konflik disebabkan oleh masalah-masalah ketidaksetaraan
dan ketidakadilan yang muncul sebagai masalah sosial, budaya dan ekonomi.
D. Jenis-Jenis Konflik Sosial
Konflik yang terjadi dalam suatu organisasi dapat
dibedakan menjadi beberapa macam, salah satunya dari segi
pihak yang terlibat dalam konflik. Dari segi ini konflik dapat
dibedakan sebagai berikut, yaitu :
1. Konflik Intrapersonal
Konflik intrapersonal adalah konflik seseorang
dengan dirinya sendiri. Konflik terjadi bila pada waktu yang
sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus.
Ada tiga macam bentuk konflik intrapersonal yaitu :
a. Konflik Pendekatan-Pendekatan
Contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama
menarik.
b. Konflik Pendekatan-Penghindaran
Contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama menyulitkan.
c. Konflik Penghindaran-Penghindaran
Contohnya orang yang dihadapkan pada satu hal yang mempunyai nilai
positif dan negatif sekaligus.
2. Konflik Interpersonal
Konflik Interpersonal adalah pertentangan antar seseorang dengan orang lain
karena pertentangan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua
orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain. Konflik interpersonal
ini merupakan suatu dinamika yang amat penting dalam perilaku organisasi. Karena
konflik semacam ini akan melibatkan beberapa peranan dari beberapa anggota
4|Konflik Sosial
5. organisasi yang tidak bisa tidak akan mempngaruhi proses pencapaian tujuan
organisasi tersebut.
3. Konflik Individu dengan Individu
Konflik semacam ini dapat terjadi antara individu pimpinan dengan individu
pimpinan dari berbagai tingkatan. Individu pimpinan dengan individu karyawan
maupun antara individu karyawan dengan individu karyawan lainnya.
4. Konflik Individu dengan Kelompok
Konflik semacam ini dapat terjadi antara individu pimpinan dengan kelompok
ataupun antara individu karyawan dengan kelompok pimpinan.
5. Konflik Kelompok dengan Kelompok
Ini bisa terjadi antara kelompok pimpinan dengan kelompok karyawan,
kelompok pimpinan dengan kelompok pimpinan yang lain dalam berbagai tingkatan
maupun antara kelompok karyawan dengan kelompok karyawan yang lain.
E. Faktor Penyebab Konflik Sosial
Beberapa faktor penyebab terjadinya
konflik yakni sebagai berikut :
1. Perbedaan Individu yang Meliputi
Perbedaan Pendirian dan Perasaan
Setiap manusia adalah individu yang
unik, artinya setiap orang memiliki
perasaan, logika yang berbeda antara satu
dan yang lain. Perbedaan inilah yang sering
menyebabkan konflik sosial, sebab dalam
menjalani hidup sosial seorang tidak selalu
sejalan dengan orang yang lainnya.
2. Perbedaan Latar Belakang Kebudayaan
Sehingga Membentuk Pribadi-Pribadi yang Berbeda
Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan
pendirian kelompoknya, pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya
akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.
3. Perbedaan Kepentingan Antara Individu atau Kelompok
Manusia memiliki pendirian, logika dan perasaan yang berbeda maupun latar
belakang budaya yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan,
masing-masing individu atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda.
Terkadang individu dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang
berbeda.
4. Perubahan-Perubahan Nilai Yang Cepat dan Mendadak Dalam Masyarakat
5|Konflik Sosial
6. Perubahan adalah suatu hal yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika
perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat
memicu terjadinya konflik sosial. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang
mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik sosial
sebab nilai-nilai pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian
secara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang berubah
itu seperti nilai kegotongroyongan berganti menjadi nilai kontrak kerja dengan upah
yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya.
F. Dampak Konflik Sosial
Sejatinya dampak konflik yang terjadi diantara individu dengan individu lain ataupun
dengan suatu kelompok dengan kelompok lain memberikan dua dampak yakni dampak
positif ataupun dampak negatif.
1. Dampak Positif
a. Mendorong Untuk Kembali Mengkoreksi Diri
Dengan adanya konflik yang terjadi, mungkin akan membuat kesempatan
bagi salah satu ataupun kedua belah pihak untuk saling merenungi kembali,
berpikir ulang tentang kenapa terjadi perselisihan ataupun konflik diantara
mereka.
b. Meningkatkan Prestasi
Dengan adanya konflik, dapat membuat individu yang termajinalkan oleh
konflik menjadi mempunyai kekuatan extra tersendiri untuk membuktikan
bahwa ia mampu dan sukses dan tidak pantas untuk “dihina”.
c. Mengembangkan Alternative yang Baik
Bisa saja dengan adanya konflik yang terjadi diantara orang per orang,
membuat seseorang berpikir dia harus mulai mencari alternatif yang lebih baik
dengan misalnya bekerja
sama dengan orang lain
mungkin.
2. Dampak Negatif
a. Menghambat Kerjasama
Sejatinya konflik langsung
atau tidak langsung akan
berdampak buruk terhadap
kerjasama
yang
sedang
dijalin oleh kedua belah
pihak ataupun kerjasama
yang akan direncanakan
diadakan antara kedua belah
6|Konflik Sosial
7. pihak.
b. Apriori
Selalu berapriori terhadap “lawan”. Terkadang kita tidak meneliti benar
tidaknya permasalahan, jika melihat sumber dari persoalan adalah dari lawan
konflik kita.
c. Saling Menjatuhkan
Ini salah satu akibat paling nyata dari konflik yang terjadi diantara sesama
individu di dalam suatu organisasi, akan selalu muncul tindakan ataupun upaya
untuk saling menjatuhkan satu sama lain dan membuat kesan lawan masingmasing rendah dan penuh dengan masalah.
Para pakar teori telah mengklaim bahwa pihak-pihak yang berkonflik dapat
memghasilkan respon terhadap konflik menurut sebuah skema dua-dimensi. Pengertian
terhadap hasil tujuan seseorang dan pengertian terhadap hasil tujuan pihak lainnya.
Skema ini akan menghasilkan hipotesa sebagai berikut :
1. Pengertian yang tinggi untuk hasil kedua belah pihak akan menghasilkan percobaan
untuk mencari jalan keluar yang terbaik;
2. Pengertian yang tinggi untuk hasil kita sendiri hanya akan menghasilkan percobaan
untuk "memenangkan" konflik;
3. Pengertian yang tinggi untuk hasil pihak lain hanya akan menghasilkan percobaan
yang memberikan "kemenangan" konflik bagi pihak tersebut;
4. Tiada pengertian untuk kedua belah pihak akan menghasilkan percobaan untuk
menghindari konflik.
G. Penanganan Konflik Sosial
Pendekatan penyelesaian konflik oleh pemimpin
dikategorikan
dalam
dua
dimensi,
yaitu
kerjasama/tidak kerjasama dan tegas/tidak tegas.
Dengan menggunakan kedua macam dimensi tersebut
terdapat 5 macam pendekatan penyelesaian konflik
social sebagai berikut :
1. Kompetisi
Penyelesaian konflik yang menggambarkan
satu pihak mengalahkan atau mengorbankan yang
lain. Penyelesaian bentuk kompetisi dikenal dengan istilah win-lose orientation.
2. Akomodasi
Penyelesaian konflik yang menggambarkan kompetisi bayangan cermin yang
memberikan keseluruhannya penyelesaian pada pihak lain tanpa ada usaha
memperjuangkan tujuannya sendiri. Proses tersebut adalah taktik perdamaian.
3. Sharing
7|Konflik Sosial
8. Suatu pendekatan penyelesaian kompromistis antara dominasi kelompok dan
kelompok damai. Satu pihak memberi dan yang lain menerima sesuatu. Kedua
kelompok berpikiran moderat, tidak lengkap, tetapi memuaskan.
4. Kolaborasi
Bentuk usaha penyelesaian konflik yang memuaskan kedua belah pihak.
Usaha ini adalah pendekatan pemecahan problem (problem-solving approach) yang
memerlukan integrasi dari kedua pihak.
5. Penghindaran
Menyangkut ketidakpedulian dari kedua kelompok. Keadaaan ini
menggambarkan penarikan kepentingan atau mengacuhkan kepentingan kelompok
lain.
8|Konflik Sosial