SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Innate Immunity
Oleh: dr. Kusumalaga Ramadhana P
Pembimbing : dr. Deshinta, SpPD-KAI
Sumber
Pendahuluan
• Imunitas : pertahanan terhadap penyakit terutama infeksi
• Sistem imun : kumpulan sel-sel, jaringan dan molekul-molekul
yang berperan dalam pertahanan infeksi
• Respon imun : reaksi terkoordinasi sel-sel dan molekul tersebut
dalam pertahanan terhadap infeksi
• Imunologi : ilmu yang mempelajari sistem imun, termasuk
respons terhadap mikroba pathogen, dan kerusakan jaringan
serta peranannya pada penyakit
• Fungsi fisiologis : melindungi individu dari infeksi
Imunitas
Innate/Alami/Natural/Native
Adaptive/Spesifik/Didapat
Bekerjasama
Imunitas
Aktif
Pasif
Imunitas
Alami
• Lini pertahanan pertama
• Dilakukan oleh sel-sel dan
molekul yang selalu hadir dan
siap menghilangkan mikroba
infeksius
• Aktif melalui 2 jalur yakni
peradangan (inflamasi) dan
mekanisme antiviral.
• Tidak cukup untuk melawan
mikroba yang sudah
berubah/jumlahnya banyak
Adaptif
• Dilakukan oleh limfosit yang
dirangsang antigen mikroba,
membutuhkan ekspansi klonal
dan diferensiasi limfosit sebelum
menjadi efektif.
• Terdiri atas imunitas humoral
(antibody menetralisir dan
membasmi mikroba estraseluler
dan toksin) dan seluler (limfosit
T membasmi mikroba
intraseluler)
INNATE IMMUNITY
• Aktif melalui 2 jalur yakni peradangan (inflamasi) dan mekanisme antiviral.
• Memberikan respons yang sama terhadap pertemuan kembali dengan
suatu mikroba.
• Mengenali struktur yang sama pada berbagai kelas mikroba dan tidak ada
pada sel inang.
• Molekul mikroba yang menstimulasi : PAMPs (pathogen associated
molecular patterns). Reseptor imunitas alami yang mengenalinya pattern
recognition receptors.
• Mengenali molekul yang dilepaskan sel inang yang rusak  DAMPs
(damage associated molecular patterns)  mengeliminasi sel yang rusak dan
menginisiasi perbaikan jaringan.
• Non Klonal
• Tidak bereaksi terhadap inang yang normal.
Reseptor
Seluler untuk
Mikroba dan
Kerusakan Sel
Reseptor Seluler – Toll Like Receptors
• TLR-2 : glikolipid dan peptidoglikan bakteri
dan parasite
• TLR-3, -7, dan -8 : asam nukleat virus (single
dan double stranded RNA)
• TLR-4 : LPS bakteri (endotoksin)
• TLR-5 : protein flagellar bakteri (flagellin)
• TLR-9 : unmethylated CpG DNA (genom
bakteri)
• Sinyal yang disebabkan penempelan TLRs
mengaktifkan faktor transkripsi 
merangsang ekspresi gen yang menyandi
sitokin, enzim, dan protein lain yang terlibat
dalam fungsi antimikrobial dari fagosit yang
teraktivasi dan sel lainnya.
• Faktor transkripsi penting yang diaktivasi :
NF-ICB (nuclear factor !CB) 
mempromosikan ekspresi berbagai sitokin
dan molekul adhesi endotelial, dan
IRFs(interferon regulatory factors), yang
merangsang produksi sitokin antivirus,
interferon tipe I.
• Family besar reseptor sitosolik yang mengenali DAMPs dan
PAMPs di sitoplasma.
• Semua NLRs mengandung suatu NOD sentral (area
oligomerisasi nucleotide) tapi memiliki daerah terminal N
yang berbeda.
• NOD-1 and NOD-2 adalah protein sitosolik yang
mengandung area CARD N-terminal  spesifik untuk
peptidoglikan bakteri  mengaktifkan faktor transkripsi NF-
KB.
• NLRP-3 (NOD-like receptor family, pyrin domain containing
3) : NLR sitosolik yang respons terhadap struktur mikroba 
meningkatkan produksi terutama pada sitokin inflamasi IL-
Iβ.
• NLRP-3 mengenali mikroba : substansi kerusakan sel dan
kematian (ATP), kristal asam urat dari asam nukleat, dan
perubahan K+ intraseluler; dan substansi endogen yang
terdeposisi dalam jumlah berlebihan.
• Kaspase-1 yang aktif memecah suatu bentuk prekursor
sitokin IL- Iβ  aktif  inflamasi akut dan menyebabkan
demarn.
• Kompleks sitosolik NLRP-3 (sensor) dan kaspase-1 
inflamasom.
Reseptor Seluler – NOD Like Receptors &
Inflamasom
Reseptor Seluler Imunitas Alami lainnya
• Famili reseptor - menyerupai RIG (RLR) mengenali RNA yang diproduksi oleh virus dalam sitosol dan
mengaktifkan jalur sinyal yang mengarah pada produksi interferon tipe 1 (IFN) .
• Sensor DNA sitosolik (CDSs) termasuk beberapa protein yang terkait struktur yang mengenali DNA virus
sitosolik dan juga menginduksi produksi IFN tipe 1.
• Reseptor lectin (pengenalan karbohidrat) di membran plasma adalah spesifik untuk glikan fungi (reseptor
tersebut disebut dectin) dan untuk residu mannose terminal (disebut reseptor mannose); reseptor tersebut
terlibat dalam fagositosis fungi dan bakteri dan respons inflamasi terhadap patogen ini.
• Suatu reseptor permukaan sel yang dieskpresikan terutama pada sel fagosit mengenali peptida, yang dirnulai
dengan N-formylmethionine, spesifik terhadap protein bakteri dan merangsang migrasi serta aktivitas
antimikroba sel fagosit.
Komponen – Barier Epitelial
• Penghubung utama antara tubuh dan
lingkungan eksternal kulit, tractus
gastrointestinal, respiratori dan genitourinaria
terdiri atas epitel yang memberikan barrier fisik
dan kimia terhadap infeksi.
• Mikroba dapat masuk melalui kontak fisik,
ditelan atau inhalasi.
• Keratin dan Mukus mencegah masuknya
mikroba
• Sel epitel menghasilkan antimikroba : defensin
dan katelisidin
• Limfosit T intraepithelial mengenali lipid
mikroba, namun spesifisitasnya kurang diketahui
Komponen – Fagosit Netrofil dan Monosit
Neutrofil
• Leukosit yang paling banyak di darah.
• Disebut juga leukosit PMN
• CSF (Colony Stimulating Factor) di sumsum
tulang --> merangsang proliferasi dan
maturasi prekursor neutrofil
• Neutrofil berespon pertama terhadap infeksi
bakteri dan jamur, dan merupakan sel yang
dominan terhadap inflamasi acute
• Neutrofil menelan mikroba di darah dan
jaringan
• Neutrofil juga menghancurkan sel yang mati
• Hidup hanya beberapa jam
Monosit
• Jumlah lebih sedikit, hanya 500-1000/ µL
darah
• Bila ada infeksi di jaringan  masuk ke
jaringan ekstraseluler  makrofag.
• Paru, hepar, otak, punya progenitor
makrofag sendiri
• Fungsi makrofag:
• Menghasilkan sitokin yang mencetuskan
dan meregulasi inflamasi
• Memakan dan menghancurkan mikroba
• Menghancurkan jaringan mati
• Menginisiasi penyembuhan jaringan
Aktivasi klasik
Diaktivasi oleh
TLR
Makrofag yang
teraktivasi disebut
M1, terlibat dalam
memicu inflamasi
dan
penghancuran
mikroba
Aktivasi alternatif
Saat sinyal TLR sudah tidak kuat
Diinduksi oleh sitokin IL-4 dan IL-
13
Makrofag yang teraktivasi disebut
M2
M2 lebih concern untuk
penyembuhan dan menghentikan
inflamasi
Respon inang (inflamasi)
bergantung dari jumlah M1 dan
M2
Komponen – Sel Dendritik
3. Sel Dendritik
• Produksi sitokin
• 2 fungsi utama yaitu: mengawali peradangan dan merangsang respon
imun adaptif
• Sebagai Antigen Presenting Cell
• Menjembatani antara inate imunity dan adaptive imunity
Komponen – Sel Mast
4. Sel Mast
• Ditemukan di kulit dan mukosa
• Memiliki banyak granula sitoplasma
• Granula sitoplasma mengandung histamin dan proteolitik
• Sel mast menghasilkan prostaglandin dan TNF
• Sel mast spesifik untuk cacing dan alergi
Komponen – Sel Limfoid Alami
5. Sel Limfoid alami
• Sel menyerupai limfosit, namun tidak mengekspresikan reseptor
antigen
• Menghasilkan sitokin
• Bekerja oleh sebab stimulasi sitokin
Komponen – Sel NK
6. Natural Killer Cell
• Mengenali sel yang terinfeksi, memberikan respon
dengan membunuh sel sel ini dengan mensekresi sitokin
mengaktifkan makrofag, IFN gama
• Diaktifkan oleh Interferon 1, IL-15, IL-12
• Mengandung banyak granula sitoplasmik. Saat kontak
dengan sel yang terinfeksi --> NKc melepas granula nya
ke dalam sel--> enzim apoptosis aktif --> sel mati
• NKc menghasilkan IFN-γ--> mengaktifkan makrofag.
• Makrofag menelan--> produksi IL-12--> aktifkan
NKc --> NKc menghasilkan IFN-γ --> makrofag
menghancurkan mikroba yang ia telan
Komponen - Komplemen
7. Sistem komplemen
• Komplemen adalah protein terkait membran
• Komplemen kebanyakan enzim proteolitik
• Kaskade komplemen dapat diaktivasi dengan 3 jalur
1. Jalur klasik : kompleks antibodi+mikroba --> protein komplemen
2. Jalur alternatif : dipicu bila bebrapa protein komplemen diaktifasi pada permukaan mikroba dan
tidak dapat dikontrol.
3. Jalur lektin : diaktifasi saat protein plasma pengikat karbohidrat terikat pada permukaan
glikoprotein mikroba
• Komponen utamanya adalah C3b, menempel pada mikroba, dan merangsang protein plasma lain
menempel.
Komponen - Komplemen
• Proses pertahanan oleh komplemen
a. Opsonisasi dan fagositosis
Komplemen menempel di mikroba, mengekspresikan ke reseptor fagosit sehigga fagosit lebih
mengikat di mikroba
b. Inflamasi
sifat chemoattractant dari C3a dan C5a terutama untuk neutrofil dan monosit
c. Lisis
Protein plasma menempel di mikroba akan meningkatkan permeabilitas, lisis osmotik, dan
apoptosis
Komponen - Sitokin
8. Sitokin
• adalah protein terlarut yang memerantarai proses inflamasi.
• media komunikasi antar leukosit atau antara leukosit dan sel lain
• Disebut juga interleukin karena dihasilkan oleh leukosit dan bekerja untuk leukosit
lain
• Sitokin utama pada imunitas alami adalah TNF, IL-1, dan kemokin--> sitokin utama
yang menggerakkan neutrofil dan monosit ke lokasi infeksi
• Bekerja di hipotalamus menyebabkan demam
• dengan IL-6 merangsang hepar menghasilkan CRP dan fibrinogen untuk membunuh
mikroba dan membatasi infeksi
Reaksi Imun Alami
1. Pergerakan fagosit ke lokasi infeksi
Sel-sel inflamasi akan berkumpul--> migrasi dari darah ke jaringan
1. TNF+ IL-1 --> endotel mengekspresikan molekul adhesi selektin --> neutrofil dan
monosit menempel kuat di endotel
2. Leukosit mengekspresikan molekul adhesi Integrin --> ikatan semakin kuat
3. Makrofag dan endotel menghasilkan kemokin--> merangsang motilitas leukosit.
2. Fagositosis
adalah proses mencerna partikel berukuran >0,5 µm.
Neutrofil dan makrofag menghancurkan mikroba di vesikel intrasel-->
fagosom
• Fagosit oksidase
• oksigen --> anion superoksida dan radikal bebas--> toksik untuk mikroba
• inducible Nitric Oxide Synthase (iNOS)
• arginin--> Nitric oxide --> mikrobisidal
• Protease Lisosomal
• memecah protein mikroba
Reaksi Imun Alami
3. Antivirus
• Interferon merusak genom dan
menghambat replikasi virus
• Sel yang terinfeksi dirusak oleh NK
cell.
TLRs --> mengaktifkan faktor transkripsi (IRF) --> mengaktifkan
Interferon-1
Reaksi Imun Alami
• Mencegah kerusakan jaringan
• Sitokin antiinflamasi (IL-10) dan antagonis IL1
• Inflamasi, maka akan ekspresi protein Supresor of Cytokine Signaling -->
menghambat respon sel pada sitokin.
Pengaturan Respon Imun Alami
Penghindaran Mikroba
Peran Imunitas Alami dalam Stimulasi
Imunitas Adaptif
Imunitas Seluler
Tokoh utama adalah Sel T
Sel dendritik sebagai APC--> menyajikan
antigen ke Sel T naif
Sel dendritik dan makrofag mensekresi IL-1, IL-
12, IL-6 --> merangsang diferensiasi sel T
menjadi efektor
Imunitas Humoral
Mikroba --> C3b dan C3d --> Kompleks--
> sel B --> antibodi
Terima Kasih
Mohon arahan

More Related Content

Similar to Innate Immunity-kusumalaga.pptx

SEL SEL IMUN INTERAKSI HOST DAN BAKTERI PADA PENYAKIT PERIODONTAL.pptx
SEL SEL IMUN INTERAKSI HOST DAN BAKTERI PADA PENYAKIT PERIODONTAL.pptxSEL SEL IMUN INTERAKSI HOST DAN BAKTERI PADA PENYAKIT PERIODONTAL.pptx
SEL SEL IMUN INTERAKSI HOST DAN BAKTERI PADA PENYAKIT PERIODONTAL.pptxjeongjaehyunkiyowo14
 
Sistem Pertahanan Tubuh (Imunitas)
Sistem Pertahanan Tubuh (Imunitas)Sistem Pertahanan Tubuh (Imunitas)
Sistem Pertahanan Tubuh (Imunitas)Ronald Siregar
 
IMUNOLOGI DASAR.pptx
IMUNOLOGI DASAR.pptxIMUNOLOGI DASAR.pptx
IMUNOLOGI DASAR.pptxZackyA3
 
imunologi-dasar dr yunisa dwi angganis.ppt
imunologi-dasar dr yunisa dwi angganis.pptimunologi-dasar dr yunisa dwi angganis.ppt
imunologi-dasar dr yunisa dwi angganis.pptayupamilih
 
Imunologi
ImunologiImunologi
ImunologiCahya
 
Materi Perkuliahan KONSEP DASAR IMUNOLOGI
Materi Perkuliahan KONSEP DASAR IMUNOLOGIMateri Perkuliahan KONSEP DASAR IMUNOLOGI
Materi Perkuliahan KONSEP DASAR IMUNOLOGISepti Purnamasari
 
imunofarmakologi-230315010728-a6936eb0.pptx
imunofarmakologi-230315010728-a6936eb0.pptximunofarmakologi-230315010728-a6936eb0.pptx
imunofarmakologi-230315010728-a6936eb0.pptxSyarifahNurulMaulida1
 
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasitReaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasitSurya Seftiawan Pratama
 
580003629-Sitokin-pada manusia dan fungsinya.pdf
580003629-Sitokin-pada manusia dan fungsinya.pdf580003629-Sitokin-pada manusia dan fungsinya.pdf
580003629-Sitokin-pada manusia dan fungsinya.pdfssuser21aed8
 
Sistem imun spesifik
Sistem imun spesifikSistem imun spesifik
Sistem imun spesifikPramitha Ayu
 
Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1tristyanto
 
The Lord Of The Immune System : Sistem Imun
The Lord Of The Immune System : Sistem ImunThe Lord Of The Immune System : Sistem Imun
The Lord Of The Immune System : Sistem ImunFina Ratih Wiraputri
 

Similar to Innate Immunity-kusumalaga.pptx (20)

SEL SEL IMUN INTERAKSI HOST DAN BAKTERI PADA PENYAKIT PERIODONTAL.pptx
SEL SEL IMUN INTERAKSI HOST DAN BAKTERI PADA PENYAKIT PERIODONTAL.pptxSEL SEL IMUN INTERAKSI HOST DAN BAKTERI PADA PENYAKIT PERIODONTAL.pptx
SEL SEL IMUN INTERAKSI HOST DAN BAKTERI PADA PENYAKIT PERIODONTAL.pptx
 
IMUNOFARMAKOLOGI.ppt
IMUNOFARMAKOLOGI.pptIMUNOFARMAKOLOGI.ppt
IMUNOFARMAKOLOGI.ppt
 
Sistem Pertahanan Tubuh (Imunitas)
Sistem Pertahanan Tubuh (Imunitas)Sistem Pertahanan Tubuh (Imunitas)
Sistem Pertahanan Tubuh (Imunitas)
 
IMUNOLOGI DASAR.pptx
IMUNOLOGI DASAR.pptxIMUNOLOGI DASAR.pptx
IMUNOLOGI DASAR.pptx
 
imunologi-dasar dr yunisa dwi angganis.ppt
imunologi-dasar dr yunisa dwi angganis.pptimunologi-dasar dr yunisa dwi angganis.ppt
imunologi-dasar dr yunisa dwi angganis.ppt
 
Imunologi
ImunologiImunologi
Imunologi
 
Materi Perkuliahan KONSEP DASAR IMUNOLOGI
Materi Perkuliahan KONSEP DASAR IMUNOLOGIMateri Perkuliahan KONSEP DASAR IMUNOLOGI
Materi Perkuliahan KONSEP DASAR IMUNOLOGI
 
imunofarmakologi-230315010728-a6936eb0.pptx
imunofarmakologi-230315010728-a6936eb0.pptximunofarmakologi-230315010728-a6936eb0.pptx
imunofarmakologi-230315010728-a6936eb0.pptx
 
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasitReaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
 
580003629-Sitokin-pada manusia dan fungsinya.pdf
580003629-Sitokin-pada manusia dan fungsinya.pdf580003629-Sitokin-pada manusia dan fungsinya.pdf
580003629-Sitokin-pada manusia dan fungsinya.pdf
 
(1) sistem imun
(1) sistem imun(1) sistem imun
(1) sistem imun
 
Sistem imun spesifik
Sistem imun spesifikSistem imun spesifik
Sistem imun spesifik
 
Marlovud
MarlovudMarlovud
Marlovud
 
Respon Imun Seluler dan Humoral
Respon Imun Seluler dan HumoralRespon Imun Seluler dan Humoral
Respon Imun Seluler dan Humoral
 
Imunokimia - Biokimia
Imunokimia - BiokimiaImunokimia - Biokimia
Imunokimia - Biokimia
 
Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1
 
The Lord Of The Immune System : Sistem Imun
The Lord Of The Immune System : Sistem ImunThe Lord Of The Immune System : Sistem Imun
The Lord Of The Immune System : Sistem Imun
 
immunologi manusia.pptx
immunologi manusia.pptximmunologi manusia.pptx
immunologi manusia.pptx
 
Imunologi das12
Imunologi das12Imunologi das12
Imunologi das12
 
Antigen
AntigenAntigen
Antigen
 

Recently uploaded

PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxkemenaghajids83
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxYudiatma1
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALBagasTriNugroho5
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatZuheri
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptRekhaDP2
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxfachrulshidiq3
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RambuIntanKondi
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxIrfanNersMaulana
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptssuserbb0b09
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...nadyahermawan
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanB117IsnurJannah
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfsrirezeki99
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 

Recently uploaded (20)

Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 

Innate Immunity-kusumalaga.pptx

  • 1. Innate Immunity Oleh: dr. Kusumalaga Ramadhana P Pembimbing : dr. Deshinta, SpPD-KAI
  • 3. Pendahuluan • Imunitas : pertahanan terhadap penyakit terutama infeksi • Sistem imun : kumpulan sel-sel, jaringan dan molekul-molekul yang berperan dalam pertahanan infeksi • Respon imun : reaksi terkoordinasi sel-sel dan molekul tersebut dalam pertahanan terhadap infeksi • Imunologi : ilmu yang mempelajari sistem imun, termasuk respons terhadap mikroba pathogen, dan kerusakan jaringan serta peranannya pada penyakit • Fungsi fisiologis : melindungi individu dari infeksi
  • 4.
  • 7.
  • 8.
  • 9. Imunitas Alami • Lini pertahanan pertama • Dilakukan oleh sel-sel dan molekul yang selalu hadir dan siap menghilangkan mikroba infeksius • Aktif melalui 2 jalur yakni peradangan (inflamasi) dan mekanisme antiviral. • Tidak cukup untuk melawan mikroba yang sudah berubah/jumlahnya banyak Adaptif • Dilakukan oleh limfosit yang dirangsang antigen mikroba, membutuhkan ekspansi klonal dan diferensiasi limfosit sebelum menjadi efektif. • Terdiri atas imunitas humoral (antibody menetralisir dan membasmi mikroba estraseluler dan toksin) dan seluler (limfosit T membasmi mikroba intraseluler)
  • 10. INNATE IMMUNITY • Aktif melalui 2 jalur yakni peradangan (inflamasi) dan mekanisme antiviral. • Memberikan respons yang sama terhadap pertemuan kembali dengan suatu mikroba. • Mengenali struktur yang sama pada berbagai kelas mikroba dan tidak ada pada sel inang. • Molekul mikroba yang menstimulasi : PAMPs (pathogen associated molecular patterns). Reseptor imunitas alami yang mengenalinya pattern recognition receptors. • Mengenali molekul yang dilepaskan sel inang yang rusak  DAMPs (damage associated molecular patterns)  mengeliminasi sel yang rusak dan menginisiasi perbaikan jaringan. • Non Klonal • Tidak bereaksi terhadap inang yang normal.
  • 12. Reseptor Seluler – Toll Like Receptors • TLR-2 : glikolipid dan peptidoglikan bakteri dan parasite • TLR-3, -7, dan -8 : asam nukleat virus (single dan double stranded RNA) • TLR-4 : LPS bakteri (endotoksin) • TLR-5 : protein flagellar bakteri (flagellin) • TLR-9 : unmethylated CpG DNA (genom bakteri) • Sinyal yang disebabkan penempelan TLRs mengaktifkan faktor transkripsi  merangsang ekspresi gen yang menyandi sitokin, enzim, dan protein lain yang terlibat dalam fungsi antimikrobial dari fagosit yang teraktivasi dan sel lainnya. • Faktor transkripsi penting yang diaktivasi : NF-ICB (nuclear factor !CB)  mempromosikan ekspresi berbagai sitokin dan molekul adhesi endotelial, dan IRFs(interferon regulatory factors), yang merangsang produksi sitokin antivirus, interferon tipe I.
  • 13. • Family besar reseptor sitosolik yang mengenali DAMPs dan PAMPs di sitoplasma. • Semua NLRs mengandung suatu NOD sentral (area oligomerisasi nucleotide) tapi memiliki daerah terminal N yang berbeda. • NOD-1 and NOD-2 adalah protein sitosolik yang mengandung area CARD N-terminal  spesifik untuk peptidoglikan bakteri  mengaktifkan faktor transkripsi NF- KB. • NLRP-3 (NOD-like receptor family, pyrin domain containing 3) : NLR sitosolik yang respons terhadap struktur mikroba  meningkatkan produksi terutama pada sitokin inflamasi IL- Iβ. • NLRP-3 mengenali mikroba : substansi kerusakan sel dan kematian (ATP), kristal asam urat dari asam nukleat, dan perubahan K+ intraseluler; dan substansi endogen yang terdeposisi dalam jumlah berlebihan. • Kaspase-1 yang aktif memecah suatu bentuk prekursor sitokin IL- Iβ  aktif  inflamasi akut dan menyebabkan demarn. • Kompleks sitosolik NLRP-3 (sensor) dan kaspase-1  inflamasom. Reseptor Seluler – NOD Like Receptors & Inflamasom
  • 14. Reseptor Seluler Imunitas Alami lainnya • Famili reseptor - menyerupai RIG (RLR) mengenali RNA yang diproduksi oleh virus dalam sitosol dan mengaktifkan jalur sinyal yang mengarah pada produksi interferon tipe 1 (IFN) . • Sensor DNA sitosolik (CDSs) termasuk beberapa protein yang terkait struktur yang mengenali DNA virus sitosolik dan juga menginduksi produksi IFN tipe 1. • Reseptor lectin (pengenalan karbohidrat) di membran plasma adalah spesifik untuk glikan fungi (reseptor tersebut disebut dectin) dan untuk residu mannose terminal (disebut reseptor mannose); reseptor tersebut terlibat dalam fagositosis fungi dan bakteri dan respons inflamasi terhadap patogen ini. • Suatu reseptor permukaan sel yang dieskpresikan terutama pada sel fagosit mengenali peptida, yang dirnulai dengan N-formylmethionine, spesifik terhadap protein bakteri dan merangsang migrasi serta aktivitas antimikroba sel fagosit.
  • 15. Komponen – Barier Epitelial • Penghubung utama antara tubuh dan lingkungan eksternal kulit, tractus gastrointestinal, respiratori dan genitourinaria terdiri atas epitel yang memberikan barrier fisik dan kimia terhadap infeksi. • Mikroba dapat masuk melalui kontak fisik, ditelan atau inhalasi. • Keratin dan Mukus mencegah masuknya mikroba • Sel epitel menghasilkan antimikroba : defensin dan katelisidin • Limfosit T intraepithelial mengenali lipid mikroba, namun spesifisitasnya kurang diketahui
  • 16. Komponen – Fagosit Netrofil dan Monosit Neutrofil • Leukosit yang paling banyak di darah. • Disebut juga leukosit PMN • CSF (Colony Stimulating Factor) di sumsum tulang --> merangsang proliferasi dan maturasi prekursor neutrofil • Neutrofil berespon pertama terhadap infeksi bakteri dan jamur, dan merupakan sel yang dominan terhadap inflamasi acute • Neutrofil menelan mikroba di darah dan jaringan • Neutrofil juga menghancurkan sel yang mati • Hidup hanya beberapa jam
  • 17.
  • 18. Monosit • Jumlah lebih sedikit, hanya 500-1000/ µL darah • Bila ada infeksi di jaringan  masuk ke jaringan ekstraseluler  makrofag. • Paru, hepar, otak, punya progenitor makrofag sendiri • Fungsi makrofag: • Menghasilkan sitokin yang mencetuskan dan meregulasi inflamasi • Memakan dan menghancurkan mikroba • Menghancurkan jaringan mati • Menginisiasi penyembuhan jaringan Aktivasi klasik Diaktivasi oleh TLR Makrofag yang teraktivasi disebut M1, terlibat dalam memicu inflamasi dan penghancuran mikroba Aktivasi alternatif Saat sinyal TLR sudah tidak kuat Diinduksi oleh sitokin IL-4 dan IL- 13 Makrofag yang teraktivasi disebut M2 M2 lebih concern untuk penyembuhan dan menghentikan inflamasi Respon inang (inflamasi) bergantung dari jumlah M1 dan M2
  • 19.
  • 20. Komponen – Sel Dendritik 3. Sel Dendritik • Produksi sitokin • 2 fungsi utama yaitu: mengawali peradangan dan merangsang respon imun adaptif • Sebagai Antigen Presenting Cell • Menjembatani antara inate imunity dan adaptive imunity
  • 21. Komponen – Sel Mast 4. Sel Mast • Ditemukan di kulit dan mukosa • Memiliki banyak granula sitoplasma • Granula sitoplasma mengandung histamin dan proteolitik • Sel mast menghasilkan prostaglandin dan TNF • Sel mast spesifik untuk cacing dan alergi
  • 22. Komponen – Sel Limfoid Alami 5. Sel Limfoid alami • Sel menyerupai limfosit, namun tidak mengekspresikan reseptor antigen • Menghasilkan sitokin • Bekerja oleh sebab stimulasi sitokin
  • 23. Komponen – Sel NK 6. Natural Killer Cell • Mengenali sel yang terinfeksi, memberikan respon dengan membunuh sel sel ini dengan mensekresi sitokin mengaktifkan makrofag, IFN gama • Diaktifkan oleh Interferon 1, IL-15, IL-12 • Mengandung banyak granula sitoplasmik. Saat kontak dengan sel yang terinfeksi --> NKc melepas granula nya ke dalam sel--> enzim apoptosis aktif --> sel mati • NKc menghasilkan IFN-γ--> mengaktifkan makrofag. • Makrofag menelan--> produksi IL-12--> aktifkan NKc --> NKc menghasilkan IFN-γ --> makrofag menghancurkan mikroba yang ia telan
  • 24.
  • 25. Komponen - Komplemen 7. Sistem komplemen • Komplemen adalah protein terkait membran • Komplemen kebanyakan enzim proteolitik • Kaskade komplemen dapat diaktivasi dengan 3 jalur 1. Jalur klasik : kompleks antibodi+mikroba --> protein komplemen 2. Jalur alternatif : dipicu bila bebrapa protein komplemen diaktifasi pada permukaan mikroba dan tidak dapat dikontrol. 3. Jalur lektin : diaktifasi saat protein plasma pengikat karbohidrat terikat pada permukaan glikoprotein mikroba • Komponen utamanya adalah C3b, menempel pada mikroba, dan merangsang protein plasma lain menempel.
  • 26. Komponen - Komplemen • Proses pertahanan oleh komplemen a. Opsonisasi dan fagositosis Komplemen menempel di mikroba, mengekspresikan ke reseptor fagosit sehigga fagosit lebih mengikat di mikroba b. Inflamasi sifat chemoattractant dari C3a dan C5a terutama untuk neutrofil dan monosit c. Lisis Protein plasma menempel di mikroba akan meningkatkan permeabilitas, lisis osmotik, dan apoptosis
  • 27.
  • 28. Komponen - Sitokin 8. Sitokin • adalah protein terlarut yang memerantarai proses inflamasi. • media komunikasi antar leukosit atau antara leukosit dan sel lain • Disebut juga interleukin karena dihasilkan oleh leukosit dan bekerja untuk leukosit lain • Sitokin utama pada imunitas alami adalah TNF, IL-1, dan kemokin--> sitokin utama yang menggerakkan neutrofil dan monosit ke lokasi infeksi • Bekerja di hipotalamus menyebabkan demam • dengan IL-6 merangsang hepar menghasilkan CRP dan fibrinogen untuk membunuh mikroba dan membatasi infeksi
  • 29.
  • 30.
  • 31. Reaksi Imun Alami 1. Pergerakan fagosit ke lokasi infeksi Sel-sel inflamasi akan berkumpul--> migrasi dari darah ke jaringan 1. TNF+ IL-1 --> endotel mengekspresikan molekul adhesi selektin --> neutrofil dan monosit menempel kuat di endotel 2. Leukosit mengekspresikan molekul adhesi Integrin --> ikatan semakin kuat 3. Makrofag dan endotel menghasilkan kemokin--> merangsang motilitas leukosit.
  • 32.
  • 33. 2. Fagositosis adalah proses mencerna partikel berukuran >0,5 µm. Neutrofil dan makrofag menghancurkan mikroba di vesikel intrasel--> fagosom • Fagosit oksidase • oksigen --> anion superoksida dan radikal bebas--> toksik untuk mikroba • inducible Nitric Oxide Synthase (iNOS) • arginin--> Nitric oxide --> mikrobisidal • Protease Lisosomal • memecah protein mikroba Reaksi Imun Alami
  • 34.
  • 35. 3. Antivirus • Interferon merusak genom dan menghambat replikasi virus • Sel yang terinfeksi dirusak oleh NK cell. TLRs --> mengaktifkan faktor transkripsi (IRF) --> mengaktifkan Interferon-1 Reaksi Imun Alami
  • 36. • Mencegah kerusakan jaringan • Sitokin antiinflamasi (IL-10) dan antagonis IL1 • Inflamasi, maka akan ekspresi protein Supresor of Cytokine Signaling --> menghambat respon sel pada sitokin. Pengaturan Respon Imun Alami
  • 38. Peran Imunitas Alami dalam Stimulasi Imunitas Adaptif Imunitas Seluler Tokoh utama adalah Sel T Sel dendritik sebagai APC--> menyajikan antigen ke Sel T naif Sel dendritik dan makrofag mensekresi IL-1, IL- 12, IL-6 --> merangsang diferensiasi sel T menjadi efektor Imunitas Humoral Mikroba --> C3b dan C3d --> Kompleks-- > sel B --> antibodi