SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
IMUNOLOGI
DASAR
Oleh:
Dr Yunisa Dwi Angganis, Msi
Definisi
Imunitas
Reaksi tubuh terhadap masuknya substansi asing
Respon imun
Kumpulan respon terhadap substansi asing yang
terkoordinasi
Sistem imun
Sel dan molekul yang bertanggung jawab dalam
imunitas
Imunologi : ilmu yang mempelajari antigen,
antiobodi dan fungsi pertahanan tubuh host
yang diperantarai oleh sel, terutama yang
berhubungan dengan imunitas terhadap
penyakit, reaksi biologis hipersensitivitas,
alergi dan penolakan benda asing.
SISTEM IMUN
1. Bawaan (the innate immune system )
 respon imun non spesifik
2. Diperoleh (the adaptive/acquired immune
system)
 respon imun spesifik
3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal. Sasaran
utama: bakteri patogen dan virus.
» Leukosit merupakan sel imun utama (disamping sel plasma,
makrofag, & sel mast)
Fungsi sistem imun :
1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit;
menghancurkan dan menghilangkan mikroorganisme atau
substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor)
yang masuk ke dalam tubuh
2. Menghilangkan jaringan atau sel yang mati atau rusak untuk
perbaikan jaringan.
Sistem imun yang sehat adalah sistem imun yang
seimbang yang bisa meningkatkan kemampuan tubuh
dalam melawan penyakit.
Tahap:
1. Deteksi dan mengenali benda asing
2. Komunikasi dengan sel lain untuk berespons
3. Rekruitmen bantuan dan koordinasi respons
4. Destruksi atau supresi penginvasi
Respons Imun
KEKEBALAN
ALAM
(Natural)
DIDAPAT
(Acquired)
AKTIF PASIF
ALAM BUATAN
SAKIT VAKSINASI
ALAM
(Kongenital)
BUATAN
SERUM
HIPERIMUN
TRANSPLA
SENTA
Reaksi respon imun terhadap antigen
Antigen
Respon imun
Alamiah Adaptif /diperoleh
(Nonspesifik) (spesifik)
Humoral Seluler Humoral Seluler
MACAM RESPON IMUN
1. Bawaan (the innate
immune system )
 respon imun non
spesifik
2. Diperoleh (the adaptive/acquired
immune system)
 respon imun spesifik
Toleransi
•Barier fisik
•Barier kimiawi
•Flora bakterial
• Barier fisis
• Barier kimiawi
(PERTAHANAN FISIK, KIMIAWI
DAN BIOLOGIS)
- Tersebar diseluruh tubuh
- Dalam sumsum tulang, timus, darah, kel getah bening, limpa, sal nafas,
saluran cerna, sal kemih dan jaringan
- Berasal dari sel prekursor multipoten dalam sumsum tulang
• Membran mukosa
• Epitel bersilia
• Membran mukosa
• Asam dan basa
• Flora bakterial
Fisik
Biokimia
- lisozim (keringat, ludah, air mata, ASI) menghancurkan
dinding sel kuman gram positif
- Laktoferin dan asam neuraminik (ASI)  anti bakterial E
coli dan staphylococus
- HCl, enzim proteolitik, empedu  lingkungan ~ cegah infeksi
bakteri
- Laktoferin dan transferin (dari makrofag)  ikat zat besi
- Lisozim (dari makrofag)  hancurkan kuman gram negatif
Larut
Humoral
» CRP
- protein fase akut
-kadar me pada infeksi akut, kerusakan jaringan
-Cara kerja  opsonisasi  CRP melapisi bakteri  shg mudah dikenali dan dimakan
oleh makrofag  fagositosis >>
» Interferon
- Glikoprotein yg dihasilkan sel tubuh sbg respon thd infeksi virus
- Sifat antivirus
 induksi sel sekitar shg resisten thd virus
 aktifkan sel NK
» Komplemen
- Komplemen meningkatkan fagositosis dgn cara :
1. Menghancurkan membran bakteri
2. Melepas bahan kemotaktik  makrofag >> ke tempat bakteri
3. Opsonisasi  memudahkan makrofag mengenali dan memakan bakteri
- Td 9 komponen  C1 – C9
- C3 >>  kadar C3 serum ~ gamb biologik konsentrasi C
- Aktivasi  interaksi Ag-Ab  kontak dg dinding sel sasaran
1. Jalur klasik
C1qrs (esterase) pengenalan

C4  C4b & C4a

C2  C2a & C2b

C4b2a + Mg  C3 konvertase aktivasi

C3  C3b & C3a

C4b2a3b  C3 peptidase

C5  C5b & C5a

penghancuran C5-6-7  C5-6-7-8  C5-6-7-8-9
- Jalur reaksi komplemen:
a. Jalur klasik/intrinsik
b. Jalur alternatif/ekstrinsik
2. Jalur alternatif
- Aktivasi langsung melalui C3
- Pencetus : endotoksin
zymosan
IgA
bisa ular kobra
Fungsi komplemen
-Sitolisis  C56789
-Anafilatoksin  C3a, C4a, C5a
-Kemotaksis  C3a, C5a, C567
-Kinin C2 bebas
-Imunoderens  C3b, C4b
- Sel fagosit : monosit, makrofag, neutrofil, eosinofil
Seluler
- Sel nul : sel Natural Killer
- Sel mediator : basofil, mastosit, trombosit
Mastosit
Sel Natural Killer
1. Sel NK
 sifat sitotoksik  virus, keganasan
 aktivasi oleh interferon
2. Mononuklear (MN) monosit dan makrofag
- Siklus hidup lama
- Granul  lisozim, komplemen, interferon, sitokin
- Gerak lambat 7-8 jam
3. Polimorfonuklear (PMN) neutrofil, eosinofil
- Siklus hidup pendek
- Granul  enzim hidrolitik, laktoferin
- Gerak cepat 2-4 jam
SELULER
Fagositosis
 makrofag/monosit, segmen eosinofil, netrofil
 memakan, mamasukan, menghancurkan
 Dibantu oleh :
- C3a, C5a, C567  kemotaksis
- C3b pengenalan Ag sasaran oleh sel
fagosit
- opsonin
Proses fagositosis
Terdiri dari :
1. Kemotaksis  gerakan sel fagosit ke tempat infeksi
2. Menelan
3. Memakan (fagositosis)  dgn pembentukan fagosom
4. Membunuh  lisozom, H2O2, mieloperoksida
( membentuk fagolisosom)
5. Mencerna
Fagositosis
Pathogen Fagosit/memakan
Chemotaxis/bergerak
Menyerangan Membunuh Mencerna
1
2
3 4 5
Kemampuan mengenal benda asing/antigen  spesifik
menghancurkan antigen yang sudah dikenal
sebelumnya
Cara sistem ini didapat :
1. Aktif
2. Pasif
Dasar  INGATAN/MEMORI !!
Sel B menemukan
antigen dan menangkap
Sel B menunggu aktivasi
dari sel T helper
Kemudian sel B
mengktivasi sel plasma
dan sel memori
Kmd sel plasma
memproduksi antibodi untuk
menyerang antigen
Sel antibodi memfagosit
antigen
Sel memori mengingat
terus apbl ada antigen
yang sama
Respon imun spesifik
Sistem seluler (Cell Mediated Immunity/ CMI )
- Diperankan oleh limfosit T : Th, Ts, Tdh, Tc
- pertahanan thd bakteri intraseluler, virus, jamur,
parasit, keganasan
 Antibody dependent cellular immune respons
sel null  sel K
Respon imun spesifik terdiri dari :
 Sistem humoral
- Diperankan oleh limfosit B
- Rangsangan antigen  sel B proliferasi dan
diferensiasi  sel plasma  membentuk antibodi
- Pertahanan thd bakteri ekstra seluler, netralisir toksin
SEL T
- Dibentuk di sumsum tulang, pematangan di timus
- Mempunyai petanda permukaan  membedakan dengan sel B
 pemeriksaan rosette (+)
- Mempunyai petanda CD (cluster differentiation)  sel T dalam
berbagai fase pertumbuhan
- Mempunyai petanda fungsional  concanavalin A dan
phytohemaglutinin
Fungsi :- membantu sel B dalam memproduksi antibodi
- mengenal dan menghancurkan sel yang terinfeksi virus
- mengaktifkan makrofag dalam fagositosis
- mengontrol ambang dan kualitas sistem imun
Jenis : sel Th (helper), Ts (supresor), Td (delayed
hypersensitivity), Tc (cytotoxic)
SEL B
- Dibentuk dan dimatangkan di sumsum tulang
-Imunitas yang diperantarai antibodi
-Tinggal di limfe dan kelenjar limfe, beredar di darah dan
limfe
-Rangsangan antigen I  terbentuk IgM
- Selanjutnya akan terjadi switching  Ig A, Ig E. Ig D, Ig G
Sel B
Sirkulasi limfosit
Limpa
Kelenjar
limfe
Sumsum tulang
Thymus
Blood stream
Syarat antigen yg baik :
-BM besar  40.000
-Kekakuan struktur
-Keasingan molekul
-Larut/tidak
-Kecepatan dihancurkan sel tubuh
-Jumlah antigen
Sifat
-dapat melekatkan Antibodi pada antigenic
determinant/epitop
-dapat merangsang pembentukan Antibodi
ANTIGEN
Tempat terjadinya ikatan Antigen
Ikatan rantai
kuat
Ikatan variabel
Ikatan
rantai
disulfida
Tempat ikatan rantai
yang bersifat konstan
Rantai berat
Rantai
terang
Ikatan variabel
pada rantai berat
Ikatan constan pada
rantai terng
Sekarang molekul
antibodi di sebut
imunoglobulin
Dibentuk oleh sel plasma
dr limfosit B
Macam/bentuk:
1. Ig M
2. Ig G
3. Ig A
4. Ig D
5. Ig E
ANTIBODI
BENTUK-BENTUK ANTIBODI
Klas Tempat Fungsi
IgG Bentuk antibodi utama
di sirkulasi
Mengikat patogen, mengaktifkan
komplemen, meningkatkan
fagositosis
IgM Di sirkulasi, antibodi
terbesar
Aktifkan komplemen,
menggumpalkan sel
IgA Di saliva dan susu Mencegah patogen menyerang sel
epitel traktus digestivus dan
respiratori.
Ig D Di sirkulasi dan
jumlahnya paling
rendah
Menandai kematuran sel B
Ig E Membran berikatan
dengan reseptor basofil
dan sel mast dalam
jaringan
Bertanggung jawab dalam respon
alergi dan melindungi dari serangan
parasit cacing
Sistem imun non spesifik dan spesifik  tidak
dapat dipisahkan secara tegas
Respon imun  terkendali   Autoimun,
keganasan
HIPERSENTIVITAS
•Hipersensitivitas atau alergi  suatu kondisi respon imunitas yang
menimbulkan reaksi yang berlebihan atau reaksi yang tidak sesuai,
yang berbahaya bagi host
•Terdiri empat tipe Hipersensitivitas (I, II, III dan IV)
Hipersensitivitas Tipe I (Reaksi Alergi)
• Terjadi hanya dalam waktu beberapa menit setelah Antigen
bergabung dengan Antibodi yang sesuai
• Manifestasi klinis : Anafilaktik sistemik atau alergi atopi
1. Histamin (mediator utama) 
vasodilatasi, peningkatan
permeabilitas kapiler dan kontraksi
otot polos
1. Prostaglandin dan Tromboxan 
Prostaglandin  bronkokonstriksi dan dilatasi serta
peningkatan permeabilitas kapiler
Tromboxan  agregasi trombosit
Mediator yg
berperan:
Debu
Pengobatan dan Pencegahan
 Tujuan : untuk menghentikan aksi mediator dengan cara:
– mempertahankan jalan napas,
– memberikan ventilasi dan
– mempertahankan fungsi jantung
 Obat : Epinefrin, antihistamin, kortikosteroid dan kromolin
 Mencegah alergen masuk ke dalam tubuh
Hipersensitivitas Tipe II
 Disebut juga Cytotoxic Antibodi
Reaction
 Melibatkan pengikatan antibodi
(IgG atau IgM) ke antigen
permukaan sel atau molekul
matriks ekstraseluler
 Antibodi dapat mengaktifkan
komplemen untuk menghancurkan
sel tsb
 Contoh: Pada demam rematik,
sindroma Good pasture
Sindroma Good pasture
Steven Johnson syndrome
Destruksi keratinosit karena
obat-obatan
Hipersensitivitas Tipe III
 Hipersensitivitas Kompleks Imun
 Antibodi berikatan Antigen 
terbentuk kompleks imun
 IgG terlibat dalam proses ini dan
aktivasi komplemen  pelepasan
mediator dan peningkatan
permeabilitas vaskuler
 Terjadi khas 4-10 jam
 Contoh: Reaksi arthus,
Glomerulonefritis
Defisiensi imun
Hipersensitivitas Tipe IV
•Disebut juga hipersensitivitas tipe lambat
•Fungsi limfosit T tersensitisasi scr spesifik, bukan mrpk fungsi Antibodi
•Respon dimulai beberapa jam (atau beberapa hari) setelah kontak dgn
Antigen
•Contoh:
1. Hipersensitivitas Kontak
2. Hipersensitivitas Tipe Tuberkulin
Reaksi hipersensitivitas I - IV
DASAR PEMERIKSAAN
LABORATORIUM IMUNOLOGI
1. Uji respon imunologik non spesifik
2. Uji respon imunologik spesifik
3. Uji interaksi antigen-antibodi
Macam :
►Seluler
• Kuantitatif  pe atau pe jumlah leukosit,
monositosis, eosinofilia
• Kualitatif  uji hambatan migrasi leukosit, uji
gangguan fagositosis, uji fungsi membunuh mikroba
►Humoral
• Kadar CRP  me > 100 x pd infeksi atau kerusakan
jaringan
• Kadar komplemen  C3, C4, faktor B, properdin
1. Uji respon imunologik non spesifik
► Seluler
1. Kualitatif  uji transformasi limfosit (dg PHA & con A)
 uji sitotoksisitas
 uji produksi limfokin
2. Kuantitatif  tes rosette (Sebuah tes penapisan kualitatif
untuk mendeteksi signifikan-10-foetomaternal perdarahan
ml, dimana sel-sel indikator bentuk yang mudah)
► Humoral
Elektrpforesis protein
Imuno elektroforesis
2. Uji respon imunologik spesifik
Elektrpforesis protein Imuno elektroforesis
1. Reaksi presipitasi
- utk antibodi/antigen terlarut 
terbentuk presipitat (gumpalan)
- jml antigen dan antibodi hrs
seimbang
2. Reaksi aglutinasi
- utk antibodi/antigen btk partikel 
terbentuk aglutinasi
- jml antigen dan antibodi hrs
seimbang
- m/ : Widal, gol darah, tes kehamilan
3. Uji interaksi antigen-antibodi
3. Interaksi Antigen-antibodi tingkat molekuler
- RIA (radio immunoassay) : penentuan berdasarkan
reaksi imunologi yg menggunakan kit RIA (Contoh :
utk mendeteksi fs ginjal, fs tiroid)
- ELISA ( enzyme linked immunosorbent assay) :
deteksi patogen yg mendasarkan pada reaksi
antibodi dan antigen (Contoh : utk deteksi fs hati, fs
trombositopenia, gangguan fungsi hormonal)
RIA (Radio Immunoassay)
ELISA
imunologi-dasar dr yunisa dwi angganis.ppt

More Related Content

Similar to imunologi-dasar dr yunisa dwi angganis.ppt

SEL SEL IMUN INTERAKSI HOST DAN BAKTERI PADA PENYAKIT PERIODONTAL.pptx
SEL SEL IMUN INTERAKSI HOST DAN BAKTERI PADA PENYAKIT PERIODONTAL.pptxSEL SEL IMUN INTERAKSI HOST DAN BAKTERI PADA PENYAKIT PERIODONTAL.pptx
SEL SEL IMUN INTERAKSI HOST DAN BAKTERI PADA PENYAKIT PERIODONTAL.pptx
jeongjaehyunkiyowo14
 
bahan ppt imunologi.pdf
bahan ppt imunologi.pdfbahan ppt imunologi.pdf
bahan ppt imunologi.pdf
trirahmi1
 

Similar to imunologi-dasar dr yunisa dwi angganis.ppt (20)

SEL SEL IMUN INTERAKSI HOST DAN BAKTERI PADA PENYAKIT PERIODONTAL.pptx
SEL SEL IMUN INTERAKSI HOST DAN BAKTERI PADA PENYAKIT PERIODONTAL.pptxSEL SEL IMUN INTERAKSI HOST DAN BAKTERI PADA PENYAKIT PERIODONTAL.pptx
SEL SEL IMUN INTERAKSI HOST DAN BAKTERI PADA PENYAKIT PERIODONTAL.pptx
 
bahan ppt imunologi.pdf
bahan ppt imunologi.pdfbahan ppt imunologi.pdf
bahan ppt imunologi.pdf
 
Sistem imun spesifik
Sistem imun spesifikSistem imun spesifik
Sistem imun spesifik
 
Sistem imun kel 7
Sistem imun kel 7Sistem imun kel 7
Sistem imun kel 7
 
(1) sistem imun
(1) sistem imun(1) sistem imun
(1) sistem imun
 
Imunokimia - Biokimia
Imunokimia - BiokimiaImunokimia - Biokimia
Imunokimia - Biokimia
 
Bahan ajar 2 imunitas dalam tubuh
Bahan ajar 2 imunitas dalam tubuhBahan ajar 2 imunitas dalam tubuh
Bahan ajar 2 imunitas dalam tubuh
 
Bahan ajar 2 imunitas dalam tubuh
Bahan ajar 2 imunitas dalam tubuhBahan ajar 2 imunitas dalam tubuh
Bahan ajar 2 imunitas dalam tubuh
 
Sistem perkemihan
Sistem perkemihanSistem perkemihan
Sistem perkemihan
 
Sistem perkemihan
Sistem perkemihanSistem perkemihan
Sistem perkemihan
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM_IMUN DAN HEMATOLOGI.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM_IMUN DAN HEMATOLOGI.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM_IMUN DAN HEMATOLOGI.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM_IMUN DAN HEMATOLOGI.ppt
 
3 BAB III. GAMBARAN UMUM SISTEM IMUN.ppt
3 BAB III. GAMBARAN UMUM SISTEM IMUN.ppt3 BAB III. GAMBARAN UMUM SISTEM IMUN.ppt
3 BAB III. GAMBARAN UMUM SISTEM IMUN.ppt
 
sistem pertahanan tubuh
sistem pertahanan tubuhsistem pertahanan tubuh
sistem pertahanan tubuh
 
Inflamasi akut
Inflamasi akutInflamasi akut
Inflamasi akut
 
Bab 11 Sistem Pertahanan Tubuh bailmu.pptx
Bab 11 Sistem Pertahanan Tubuh bailmu.pptxBab 11 Sistem Pertahanan Tubuh bailmu.pptx
Bab 11 Sistem Pertahanan Tubuh bailmu.pptx
 
Sistem imun
Sistem imunSistem imun
Sistem imun
 
Sistem Imun.pptx
Sistem Imun.pptxSistem Imun.pptx
Sistem Imun.pptx
 
IMUNOFARMAKOLOGI.ppt
IMUNOFARMAKOLOGI.pptIMUNOFARMAKOLOGI.ppt
IMUNOFARMAKOLOGI.ppt
 
Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem Kekebalan Tubuh Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem Kekebalan Tubuh
 
imunofarmakologi-230315010728-a6936eb0.pptx
imunofarmakologi-230315010728-a6936eb0.pptximunofarmakologi-230315010728-a6936eb0.pptx
imunofarmakologi-230315010728-a6936eb0.pptx
 

Recently uploaded

obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogorobat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
ariniastuti020
 
sekolah-sehat-jiwa untuk sekolah dan puskesmas.pptx
sekolah-sehat-jiwa untuk sekolah dan puskesmas.pptxsekolah-sehat-jiwa untuk sekolah dan puskesmas.pptx
sekolah-sehat-jiwa untuk sekolah dan puskesmas.pptx
pkmkaliangkrik1
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
germanaaprianineno
 
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptxDIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
ulfahyus
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
ariniastuti020
 
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...
[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...
[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
ariniastuti020
 

Recently uploaded (12)

PENANGANAN MANAJEMEN KONFLIK DALAM KESEHATAN
PENANGANAN MANAJEMEN KONFLIK DALAM KESEHATANPENANGANAN MANAJEMEN KONFLIK DALAM KESEHATAN
PENANGANAN MANAJEMEN KONFLIK DALAM KESEHATAN
 
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogorobat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
 
Perencanaan keperawatan (NOC/ Nursing outcome clasification dan NIC / NUrsing...
Perencanaan keperawatan (NOC/ Nursing outcome clasification dan NIC / NUrsing...Perencanaan keperawatan (NOC/ Nursing outcome clasification dan NIC / NUrsing...
Perencanaan keperawatan (NOC/ Nursing outcome clasification dan NIC / NUrsing...
 
2. 5 Kunci Keamanan Pangan untuk Keluarga.pptx
2. 5 Kunci Keamanan Pangan untuk Keluarga.pptx2. 5 Kunci Keamanan Pangan untuk Keluarga.pptx
2. 5 Kunci Keamanan Pangan untuk Keluarga.pptx
 
sekolah-sehat-jiwa untuk sekolah dan puskesmas.pptx
sekolah-sehat-jiwa untuk sekolah dan puskesmas.pptxsekolah-sehat-jiwa untuk sekolah dan puskesmas.pptx
sekolah-sehat-jiwa untuk sekolah dan puskesmas.pptx
 
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Defisit Perawatan Diri.pptx
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Defisit Perawatan Diri.pptxAsuhan Keperawatan pada Klien dengan Defisit Perawatan Diri.pptx
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Defisit Perawatan Diri.pptx
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
 
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptxDIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
 
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
 
[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...
[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...
[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
 

imunologi-dasar dr yunisa dwi angganis.ppt

  • 2. Definisi Imunitas Reaksi tubuh terhadap masuknya substansi asing Respon imun Kumpulan respon terhadap substansi asing yang terkoordinasi Sistem imun Sel dan molekul yang bertanggung jawab dalam imunitas
  • 3. Imunologi : ilmu yang mempelajari antigen, antiobodi dan fungsi pertahanan tubuh host yang diperantarai oleh sel, terutama yang berhubungan dengan imunitas terhadap penyakit, reaksi biologis hipersensitivitas, alergi dan penolakan benda asing.
  • 4. SISTEM IMUN 1. Bawaan (the innate immune system )  respon imun non spesifik 2. Diperoleh (the adaptive/acquired immune system)  respon imun spesifik
  • 5. 3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal. Sasaran utama: bakteri patogen dan virus. » Leukosit merupakan sel imun utama (disamping sel plasma, makrofag, & sel mast) Fungsi sistem imun : 1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan dan menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh 2. Menghilangkan jaringan atau sel yang mati atau rusak untuk perbaikan jaringan. Sistem imun yang sehat adalah sistem imun yang seimbang yang bisa meningkatkan kemampuan tubuh dalam melawan penyakit.
  • 6. Tahap: 1. Deteksi dan mengenali benda asing 2. Komunikasi dengan sel lain untuk berespons 3. Rekruitmen bantuan dan koordinasi respons 4. Destruksi atau supresi penginvasi Respons Imun
  • 7. KEKEBALAN ALAM (Natural) DIDAPAT (Acquired) AKTIF PASIF ALAM BUATAN SAKIT VAKSINASI ALAM (Kongenital) BUATAN SERUM HIPERIMUN TRANSPLA SENTA
  • 8. Reaksi respon imun terhadap antigen Antigen Respon imun Alamiah Adaptif /diperoleh (Nonspesifik) (spesifik) Humoral Seluler Humoral Seluler MACAM RESPON IMUN 1. Bawaan (the innate immune system )  respon imun non spesifik 2. Diperoleh (the adaptive/acquired immune system)  respon imun spesifik Toleransi
  • 9.
  • 10. •Barier fisik •Barier kimiawi •Flora bakterial • Barier fisis • Barier kimiawi (PERTAHANAN FISIK, KIMIAWI DAN BIOLOGIS) - Tersebar diseluruh tubuh - Dalam sumsum tulang, timus, darah, kel getah bening, limpa, sal nafas, saluran cerna, sal kemih dan jaringan - Berasal dari sel prekursor multipoten dalam sumsum tulang • Membran mukosa • Epitel bersilia • Membran mukosa • Asam dan basa • Flora bakterial Fisik
  • 11. Biokimia - lisozim (keringat, ludah, air mata, ASI) menghancurkan dinding sel kuman gram positif - Laktoferin dan asam neuraminik (ASI)  anti bakterial E coli dan staphylococus - HCl, enzim proteolitik, empedu  lingkungan ~ cegah infeksi bakteri - Laktoferin dan transferin (dari makrofag)  ikat zat besi - Lisozim (dari makrofag)  hancurkan kuman gram negatif Larut
  • 12. Humoral » CRP - protein fase akut -kadar me pada infeksi akut, kerusakan jaringan -Cara kerja  opsonisasi  CRP melapisi bakteri  shg mudah dikenali dan dimakan oleh makrofag  fagositosis >> » Interferon - Glikoprotein yg dihasilkan sel tubuh sbg respon thd infeksi virus - Sifat antivirus  induksi sel sekitar shg resisten thd virus  aktifkan sel NK » Komplemen - Komplemen meningkatkan fagositosis dgn cara : 1. Menghancurkan membran bakteri 2. Melepas bahan kemotaktik  makrofag >> ke tempat bakteri 3. Opsonisasi  memudahkan makrofag mengenali dan memakan bakteri - Td 9 komponen  C1 – C9 - C3 >>  kadar C3 serum ~ gamb biologik konsentrasi C - Aktivasi  interaksi Ag-Ab  kontak dg dinding sel sasaran
  • 13. 1. Jalur klasik C1qrs (esterase) pengenalan  C4  C4b & C4a  C2  C2a & C2b  C4b2a + Mg  C3 konvertase aktivasi  C3  C3b & C3a  C4b2a3b  C3 peptidase  C5  C5b & C5a  penghancuran C5-6-7  C5-6-7-8  C5-6-7-8-9 - Jalur reaksi komplemen: a. Jalur klasik/intrinsik b. Jalur alternatif/ekstrinsik
  • 14. 2. Jalur alternatif - Aktivasi langsung melalui C3 - Pencetus : endotoksin zymosan IgA bisa ular kobra Fungsi komplemen -Sitolisis  C56789 -Anafilatoksin  C3a, C4a, C5a -Kemotaksis  C3a, C5a, C567 -Kinin C2 bebas -Imunoderens  C3b, C4b
  • 15. - Sel fagosit : monosit, makrofag, neutrofil, eosinofil Seluler - Sel nul : sel Natural Killer - Sel mediator : basofil, mastosit, trombosit Mastosit Sel Natural Killer
  • 16. 1. Sel NK  sifat sitotoksik  virus, keganasan  aktivasi oleh interferon 2. Mononuklear (MN) monosit dan makrofag - Siklus hidup lama - Granul  lisozim, komplemen, interferon, sitokin - Gerak lambat 7-8 jam 3. Polimorfonuklear (PMN) neutrofil, eosinofil - Siklus hidup pendek - Granul  enzim hidrolitik, laktoferin - Gerak cepat 2-4 jam SELULER
  • 17. Fagositosis  makrofag/monosit, segmen eosinofil, netrofil  memakan, mamasukan, menghancurkan  Dibantu oleh : - C3a, C5a, C567  kemotaksis - C3b pengenalan Ag sasaran oleh sel fagosit - opsonin Proses fagositosis Terdiri dari : 1. Kemotaksis  gerakan sel fagosit ke tempat infeksi 2. Menelan 3. Memakan (fagositosis)  dgn pembentukan fagosom 4. Membunuh  lisozom, H2O2, mieloperoksida ( membentuk fagolisosom) 5. Mencerna
  • 19. Kemampuan mengenal benda asing/antigen  spesifik menghancurkan antigen yang sudah dikenal sebelumnya Cara sistem ini didapat : 1. Aktif 2. Pasif Dasar  INGATAN/MEMORI !!
  • 20. Sel B menemukan antigen dan menangkap Sel B menunggu aktivasi dari sel T helper Kemudian sel B mengktivasi sel plasma dan sel memori Kmd sel plasma memproduksi antibodi untuk menyerang antigen Sel antibodi memfagosit antigen Sel memori mengingat terus apbl ada antigen yang sama Respon imun spesifik
  • 21. Sistem seluler (Cell Mediated Immunity/ CMI ) - Diperankan oleh limfosit T : Th, Ts, Tdh, Tc - pertahanan thd bakteri intraseluler, virus, jamur, parasit, keganasan  Antibody dependent cellular immune respons sel null  sel K Respon imun spesifik terdiri dari :  Sistem humoral - Diperankan oleh limfosit B - Rangsangan antigen  sel B proliferasi dan diferensiasi  sel plasma  membentuk antibodi - Pertahanan thd bakteri ekstra seluler, netralisir toksin
  • 22. SEL T - Dibentuk di sumsum tulang, pematangan di timus - Mempunyai petanda permukaan  membedakan dengan sel B  pemeriksaan rosette (+) - Mempunyai petanda CD (cluster differentiation)  sel T dalam berbagai fase pertumbuhan - Mempunyai petanda fungsional  concanavalin A dan phytohemaglutinin Fungsi :- membantu sel B dalam memproduksi antibodi - mengenal dan menghancurkan sel yang terinfeksi virus - mengaktifkan makrofag dalam fagositosis - mengontrol ambang dan kualitas sistem imun Jenis : sel Th (helper), Ts (supresor), Td (delayed hypersensitivity), Tc (cytotoxic)
  • 23.
  • 24. SEL B - Dibentuk dan dimatangkan di sumsum tulang -Imunitas yang diperantarai antibodi -Tinggal di limfe dan kelenjar limfe, beredar di darah dan limfe -Rangsangan antigen I  terbentuk IgM - Selanjutnya akan terjadi switching  Ig A, Ig E. Ig D, Ig G Sel B
  • 25.
  • 27. Syarat antigen yg baik : -BM besar  40.000 -Kekakuan struktur -Keasingan molekul -Larut/tidak -Kecepatan dihancurkan sel tubuh -Jumlah antigen Sifat -dapat melekatkan Antibodi pada antigenic determinant/epitop -dapat merangsang pembentukan Antibodi ANTIGEN
  • 28. Tempat terjadinya ikatan Antigen Ikatan rantai kuat Ikatan variabel Ikatan rantai disulfida Tempat ikatan rantai yang bersifat konstan Rantai berat Rantai terang Ikatan variabel pada rantai berat Ikatan constan pada rantai terng
  • 29. Sekarang molekul antibodi di sebut imunoglobulin Dibentuk oleh sel plasma dr limfosit B Macam/bentuk: 1. Ig M 2. Ig G 3. Ig A 4. Ig D 5. Ig E ANTIBODI
  • 30. BENTUK-BENTUK ANTIBODI Klas Tempat Fungsi IgG Bentuk antibodi utama di sirkulasi Mengikat patogen, mengaktifkan komplemen, meningkatkan fagositosis IgM Di sirkulasi, antibodi terbesar Aktifkan komplemen, menggumpalkan sel IgA Di saliva dan susu Mencegah patogen menyerang sel epitel traktus digestivus dan respiratori. Ig D Di sirkulasi dan jumlahnya paling rendah Menandai kematuran sel B Ig E Membran berikatan dengan reseptor basofil dan sel mast dalam jaringan Bertanggung jawab dalam respon alergi dan melindungi dari serangan parasit cacing
  • 31. Sistem imun non spesifik dan spesifik  tidak dapat dipisahkan secara tegas Respon imun  terkendali   Autoimun, keganasan
  • 32. HIPERSENTIVITAS •Hipersensitivitas atau alergi  suatu kondisi respon imunitas yang menimbulkan reaksi yang berlebihan atau reaksi yang tidak sesuai, yang berbahaya bagi host •Terdiri empat tipe Hipersensitivitas (I, II, III dan IV)
  • 33. Hipersensitivitas Tipe I (Reaksi Alergi) • Terjadi hanya dalam waktu beberapa menit setelah Antigen bergabung dengan Antibodi yang sesuai • Manifestasi klinis : Anafilaktik sistemik atau alergi atopi 1. Histamin (mediator utama)  vasodilatasi, peningkatan permeabilitas kapiler dan kontraksi otot polos 1. Prostaglandin dan Tromboxan  Prostaglandin  bronkokonstriksi dan dilatasi serta peningkatan permeabilitas kapiler Tromboxan  agregasi trombosit Mediator yg berperan:
  • 34. Debu
  • 35. Pengobatan dan Pencegahan  Tujuan : untuk menghentikan aksi mediator dengan cara: – mempertahankan jalan napas, – memberikan ventilasi dan – mempertahankan fungsi jantung  Obat : Epinefrin, antihistamin, kortikosteroid dan kromolin  Mencegah alergen masuk ke dalam tubuh
  • 36. Hipersensitivitas Tipe II  Disebut juga Cytotoxic Antibodi Reaction  Melibatkan pengikatan antibodi (IgG atau IgM) ke antigen permukaan sel atau molekul matriks ekstraseluler  Antibodi dapat mengaktifkan komplemen untuk menghancurkan sel tsb  Contoh: Pada demam rematik, sindroma Good pasture Sindroma Good pasture Steven Johnson syndrome Destruksi keratinosit karena obat-obatan
  • 37. Hipersensitivitas Tipe III  Hipersensitivitas Kompleks Imun  Antibodi berikatan Antigen  terbentuk kompleks imun  IgG terlibat dalam proses ini dan aktivasi komplemen  pelepasan mediator dan peningkatan permeabilitas vaskuler  Terjadi khas 4-10 jam  Contoh: Reaksi arthus, Glomerulonefritis Defisiensi imun
  • 38. Hipersensitivitas Tipe IV •Disebut juga hipersensitivitas tipe lambat •Fungsi limfosit T tersensitisasi scr spesifik, bukan mrpk fungsi Antibodi •Respon dimulai beberapa jam (atau beberapa hari) setelah kontak dgn Antigen •Contoh: 1. Hipersensitivitas Kontak 2. Hipersensitivitas Tipe Tuberkulin
  • 40. DASAR PEMERIKSAAN LABORATORIUM IMUNOLOGI 1. Uji respon imunologik non spesifik 2. Uji respon imunologik spesifik 3. Uji interaksi antigen-antibodi Macam :
  • 41. ►Seluler • Kuantitatif  pe atau pe jumlah leukosit, monositosis, eosinofilia • Kualitatif  uji hambatan migrasi leukosit, uji gangguan fagositosis, uji fungsi membunuh mikroba ►Humoral • Kadar CRP  me > 100 x pd infeksi atau kerusakan jaringan • Kadar komplemen  C3, C4, faktor B, properdin 1. Uji respon imunologik non spesifik
  • 42. ► Seluler 1. Kualitatif  uji transformasi limfosit (dg PHA & con A)  uji sitotoksisitas  uji produksi limfokin 2. Kuantitatif  tes rosette (Sebuah tes penapisan kualitatif untuk mendeteksi signifikan-10-foetomaternal perdarahan ml, dimana sel-sel indikator bentuk yang mudah) ► Humoral Elektrpforesis protein Imuno elektroforesis 2. Uji respon imunologik spesifik
  • 44. 1. Reaksi presipitasi - utk antibodi/antigen terlarut  terbentuk presipitat (gumpalan) - jml antigen dan antibodi hrs seimbang 2. Reaksi aglutinasi - utk antibodi/antigen btk partikel  terbentuk aglutinasi - jml antigen dan antibodi hrs seimbang - m/ : Widal, gol darah, tes kehamilan 3. Uji interaksi antigen-antibodi
  • 45. 3. Interaksi Antigen-antibodi tingkat molekuler - RIA (radio immunoassay) : penentuan berdasarkan reaksi imunologi yg menggunakan kit RIA (Contoh : utk mendeteksi fs ginjal, fs tiroid) - ELISA ( enzyme linked immunosorbent assay) : deteksi patogen yg mendasarkan pada reaksi antibodi dan antigen (Contoh : utk deteksi fs hati, fs trombositopenia, gangguan fungsi hormonal)
  • 47. ELISA