kode etik guru terhadap sekolah dan sejawatCecep Kustandi
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah Etika Keguruan yang berfokus pada Kode Etik Guru Indonesia. Dokumen tersebut menjelaskan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata kuliah tersebut untuk mahasiswa semester 3, kemudian menjelaskan beberapa nilai yang menjadi dasar pembentukan Kode Etik Guru yaitu mutualisme, silih asah silih asih silih asuh, interaksi sosial, dan non maleficence. D
Mata kuliah ini membahas kode etik guru Indonesia yang berkaitan dengan masyarakat. Kode etik ini didasarkan pada nilai kerjasama, akomodatif, interaksi sosial, dan non malefecence. Beberapa contoh kode etiknya adalah menjalin komunikasi dengan masyarakat, mengakomodasi aspirasi masyarakat, dan tidak membocorkan rahasia murid. Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menerapkan kode et
Angket ini bertujuan untuk menilai tingkat kedisiplinan siswa di sekolah dengan memberikan skala jawaban terhadap 45 pernyataan tentang perilaku disiplin positif dan negatif. Petunjuk pengisian memberikan pilihan jawaban lima skala untuk setiap pernyataan beserta penjelasan tentang indikator kedisiplinan siswa.
Laporan ini membahas pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan Pendidikan Profesi Guru (PPL PPG) di SMA Negeri 7 Bandung oleh praktikan dari Universitas Pendidikan Indonesia. Laporan ini berisi tentang berbagai kegiatan yang dilakukan selama PPL PPG seperti observasi, pengembangan perangkat pembelajaran, latihan mengajar, dan pemahaman lingkungan sekolah serta pembahasan hasil dan permasalahan yang dihadapi.
kode etik guru terhadap sekolah dan sejawatCecep Kustandi
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah Etika Keguruan yang berfokus pada Kode Etik Guru Indonesia. Dokumen tersebut menjelaskan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata kuliah tersebut untuk mahasiswa semester 3, kemudian menjelaskan beberapa nilai yang menjadi dasar pembentukan Kode Etik Guru yaitu mutualisme, silih asah silih asih silih asuh, interaksi sosial, dan non maleficence. D
Mata kuliah ini membahas kode etik guru Indonesia yang berkaitan dengan masyarakat. Kode etik ini didasarkan pada nilai kerjasama, akomodatif, interaksi sosial, dan non malefecence. Beberapa contoh kode etiknya adalah menjalin komunikasi dengan masyarakat, mengakomodasi aspirasi masyarakat, dan tidak membocorkan rahasia murid. Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menerapkan kode et
Angket ini bertujuan untuk menilai tingkat kedisiplinan siswa di sekolah dengan memberikan skala jawaban terhadap 45 pernyataan tentang perilaku disiplin positif dan negatif. Petunjuk pengisian memberikan pilihan jawaban lima skala untuk setiap pernyataan beserta penjelasan tentang indikator kedisiplinan siswa.
Laporan ini membahas pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan Pendidikan Profesi Guru (PPL PPG) di SMA Negeri 7 Bandung oleh praktikan dari Universitas Pendidikan Indonesia. Laporan ini berisi tentang berbagai kegiatan yang dilakukan selama PPL PPG seperti observasi, pengembangan perangkat pembelajaran, latihan mengajar, dan pemahaman lingkungan sekolah serta pembahasan hasil dan permasalahan yang dihadapi.
Dokumen tersebut merupakan lembar observasi proses pembelajaran yang digunakan untuk menilai kinerja guru. Lembar observasi ini berisi indikator-indikator yang akan diamati selama proses pembelajaran berlangsung dan ruang untuk mencatat hasil observasi serta kesimpulan mengenai kegiatan guru dan peserta didik.
Rencana pelaksanaan pembelajaran ini membahas tentang pelajaran Sejarah Indonesia di kelas XI tentang materi Kolonialisme dan Imperialisme. Guru akan mengajarkan materi ini dengan metode window shopping dan membagi siswa menjadi kelompok untuk menganalisis dan menyajikan informasi tentang penjajahan Belanda di Indonesia. Penilaian akan dilakukan dengan mengamati sikap siswa, tes tulis, penugasan, dan presentasi kelompok.
PEMILIHAN DAN PENGORGANISASIAN MATERI PEMBELAJARAN DALAM PENGEMBANGAN MEDIA B...zakyzafatah
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan materi pembelajaran, mulai dari pengertian materi pembelajaran, kriteria pemilihan materi, manfaat penyusunan materi, prinsip-prinsip pengembangan materi, langkah-langkah pengembangan dan penggunaan materi, serta evaluasi materi pembelajaran.
RANCANGAN PEMBELAJARAN DIFERENSIASI (1).pdfBfiAndis
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
Rangkuman dokumen tersebut memberikan rancangan pembelajaran berdiferensiasi untuk tema pengalaman masa kecil dengan subtema simbol pancasila, ungkapan pujian, dan tempo lagu. Pembelajaran dirancang untuk siswa kelas 1 SD dengan alokasi waktu 6 pertemuan.
Teks tersebut membahas tentang profesionalisme guru, terutama guru agama Kristen. Ada beberapa poin penting yang diangkat, yaitu: (1) guru perlu memiliki kualifikasi rohani yang mumpuni, (2) guru harus mengenal Tuhan Yesus dan firman-Nya, (3) guru harus menjadi teladan rohani, dan (4) guru harus menghargai peserta didik. Agar dapat menjalankan tugasnya secara profesional, guru
Dokumen tersebut membahas pentingnya pembelajaran sosial emosional bagi perkembangan individu. Pembelajaran sosial emosional mencakup kesadaran diri, manajemen diri, pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, kesadaran sosial, dan keterampilan sosial. Pembelajaran sosial emosional dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran akademik maupun dilakukan secara terpisah di luar jam pelajaran.
Ruang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptxRestuPranantyo1
Berikut ini adalah ringkasan dari dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Diskusi terkait tantangan bagi guru untuk menjadi teladan sosial-emosional dan bagaimana sekolah dapat mendukung pembelajaran sosial-emosional, seperti mengembangkan kompetensi pendidik dan memfasilitasi peserta didik. Karakteristik peserta didik juga mempengaruhi penerapan pembelajaran sosial-emosional, sehingga guru perlu menyesuaikan
Berdasarkan dokumen tersebut, teridentifikasi beberapa masalah yang mempengaruhi kualitas pembelajaran di sekolah, antara lain: (1) penguasaan guru terhadap pendekatan pembelajaran inovatif dan STEAM masih rendah karena kurangnya pelatihan, sarana prasarana, dan waktu persiapan; (2) kurangnya pemahaman guru akan karakteristik peserta didik akibat minimnya asesmen awal dan fokus pembelajaran
Lembar observasi guru dan siswa menilai proses pembelajaran matematika tentang aljabar di kelas VII. Lembar observasi guru meliputi 10 aspek seperti kegiatan pembelajaran, penguasaan materi, strategi pembelajaran, dan penilaian. Lembar observasi siswa meliputi 2 aspek yaitu umum dan khusus yang menilai partisipasi dan sikap siswa dalam pembelajaran. Kedua lembar digunakan untuk mengevaluasi proses dan hasil pembelaj
Dokumen tersebut membahas konsep pendidikan IPS, karakteristik pembelajaran IPS SD, rasional mempelajari IPS, dan tujuan pembelajaran IPS SD. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa (1) IPS merupakan integrasi ilmu-ilmu sosial yang digunakan untuk menganalisis masalah sosial, (2) pembelajaran IPS SD menitikberatkan pada pengalaman peserta didik, dan (3) tujuan pembelajaran IPS adalah
Dokumen tersebut membahas tentang kode etik profesi guru di Indonesia. Secara garis besar, dibahas mengenai pengertian kode etik profesi guru, tujuan dan fungsinya, serta sikap profesional yang harus dimiliki guru dalam berhubungan dengan berbagai pihak seperti peserta didik, orang tua/wali murid, sekolah, rekan sejawat, dan masyarakat."
Makalah ini membahas tentang etika berhubungan sesama manusia dengan fokus pada etika hubungan guru dengan berbagai pihak seperti peserta didik, orang tua siswa, masyarakat, sekolah dan rekan sejawat. Beberapa poin pembahasan antara lain pengertian etika, hubungan guru yang profesional dengan peserta didik, kerjasama guru dengan orang tua siswa, komunikasi guru dengan masyarakat, serta perilaku
Dokumen tersebut merupakan lembar observasi proses pembelajaran yang digunakan untuk menilai kinerja guru. Lembar observasi ini berisi indikator-indikator yang akan diamati selama proses pembelajaran berlangsung dan ruang untuk mencatat hasil observasi serta kesimpulan mengenai kegiatan guru dan peserta didik.
Rencana pelaksanaan pembelajaran ini membahas tentang pelajaran Sejarah Indonesia di kelas XI tentang materi Kolonialisme dan Imperialisme. Guru akan mengajarkan materi ini dengan metode window shopping dan membagi siswa menjadi kelompok untuk menganalisis dan menyajikan informasi tentang penjajahan Belanda di Indonesia. Penilaian akan dilakukan dengan mengamati sikap siswa, tes tulis, penugasan, dan presentasi kelompok.
PEMILIHAN DAN PENGORGANISASIAN MATERI PEMBELAJARAN DALAM PENGEMBANGAN MEDIA B...zakyzafatah
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan materi pembelajaran, mulai dari pengertian materi pembelajaran, kriteria pemilihan materi, manfaat penyusunan materi, prinsip-prinsip pengembangan materi, langkah-langkah pengembangan dan penggunaan materi, serta evaluasi materi pembelajaran.
RANCANGAN PEMBELAJARAN DIFERENSIASI (1).pdfBfiAndis
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
Rangkuman dokumen tersebut memberikan rancangan pembelajaran berdiferensiasi untuk tema pengalaman masa kecil dengan subtema simbol pancasila, ungkapan pujian, dan tempo lagu. Pembelajaran dirancang untuk siswa kelas 1 SD dengan alokasi waktu 6 pertemuan.
Teks tersebut membahas tentang profesionalisme guru, terutama guru agama Kristen. Ada beberapa poin penting yang diangkat, yaitu: (1) guru perlu memiliki kualifikasi rohani yang mumpuni, (2) guru harus mengenal Tuhan Yesus dan firman-Nya, (3) guru harus menjadi teladan rohani, dan (4) guru harus menghargai peserta didik. Agar dapat menjalankan tugasnya secara profesional, guru
Dokumen tersebut membahas pentingnya pembelajaran sosial emosional bagi perkembangan individu. Pembelajaran sosial emosional mencakup kesadaran diri, manajemen diri, pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, kesadaran sosial, dan keterampilan sosial. Pembelajaran sosial emosional dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran akademik maupun dilakukan secara terpisah di luar jam pelajaran.
Ruang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptxRestuPranantyo1
Berikut ini adalah ringkasan dari dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Diskusi terkait tantangan bagi guru untuk menjadi teladan sosial-emosional dan bagaimana sekolah dapat mendukung pembelajaran sosial-emosional, seperti mengembangkan kompetensi pendidik dan memfasilitasi peserta didik. Karakteristik peserta didik juga mempengaruhi penerapan pembelajaran sosial-emosional, sehingga guru perlu menyesuaikan
Berdasarkan dokumen tersebut, teridentifikasi beberapa masalah yang mempengaruhi kualitas pembelajaran di sekolah, antara lain: (1) penguasaan guru terhadap pendekatan pembelajaran inovatif dan STEAM masih rendah karena kurangnya pelatihan, sarana prasarana, dan waktu persiapan; (2) kurangnya pemahaman guru akan karakteristik peserta didik akibat minimnya asesmen awal dan fokus pembelajaran
Lembar observasi guru dan siswa menilai proses pembelajaran matematika tentang aljabar di kelas VII. Lembar observasi guru meliputi 10 aspek seperti kegiatan pembelajaran, penguasaan materi, strategi pembelajaran, dan penilaian. Lembar observasi siswa meliputi 2 aspek yaitu umum dan khusus yang menilai partisipasi dan sikap siswa dalam pembelajaran. Kedua lembar digunakan untuk mengevaluasi proses dan hasil pembelaj
Dokumen tersebut membahas konsep pendidikan IPS, karakteristik pembelajaran IPS SD, rasional mempelajari IPS, dan tujuan pembelajaran IPS SD. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa (1) IPS merupakan integrasi ilmu-ilmu sosial yang digunakan untuk menganalisis masalah sosial, (2) pembelajaran IPS SD menitikberatkan pada pengalaman peserta didik, dan (3) tujuan pembelajaran IPS adalah
Dokumen tersebut membahas tentang kode etik profesi guru di Indonesia. Secara garis besar, dibahas mengenai pengertian kode etik profesi guru, tujuan dan fungsinya, serta sikap profesional yang harus dimiliki guru dalam berhubungan dengan berbagai pihak seperti peserta didik, orang tua/wali murid, sekolah, rekan sejawat, dan masyarakat."
Makalah ini membahas tentang etika berhubungan sesama manusia dengan fokus pada etika hubungan guru dengan berbagai pihak seperti peserta didik, orang tua siswa, masyarakat, sekolah dan rekan sejawat. Beberapa poin pembahasan antara lain pengertian etika, hubungan guru yang profesional dengan peserta didik, kerjasama guru dengan orang tua siswa, komunikasi guru dengan masyarakat, serta perilaku
Dokumen tersebut membahasakan etika profesi keguruan dan akauntabiliti guru. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan definisi etika profesi keguruan, tanggung jawab guru terhadap pelajar, sekolah, masyarakat, dan memelihara martabat profesi keguruan. Dokumen tersebut juga menyoroti pentingnya guru menjalankan tanggung jawab dengan adil dan profesional.
Dokumen tersebut merangkum Kode Etik Guru Indonesia. Secara garis besar, Kode Etik ini menjelaskan hubungan dan tanggung jawab guru dalam melaksanakan tugas profesionalnya terhadap peserta didik, orang tua/wali murid, masyarakat, sekolah, rekan sejawat, profesi keguruan, dan pemerintah dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama, moral, dan kemanusiaan.
Dokumen tersebut merupakan Kode Etik Guru Indonesia (KEGI) yang berisi pedoman perilaku dan etika bagi guru dalam melaksanakan tugas profesinya. KEGI mencakup pembukaan, tujuan, nilai-nilai dasar, hubungan guru dengan peserta didik, orangtua/wali, sekolah, dan masyarakat. KEGI bertujuan menempatkan guru sebagai profesi terhormat yang dilindungi hukum dan memberikan pedoman bagi guru d
Etika profesional keguruan membahasakan tanggung jawab guru terhadap pelajar, diri sendiri, sekolah, masyarakat, dan profesi keguruan. Guru bertanggung jawab untuk mengajar dengan baik, menjadi teladan yang baik, dan memastikan kemajuan pelajar, serta berperanan dalam pembangunan sekolah dan masyarakat. Akauntabilitas keguruan adalah penting untuk meningkatkan martabat profesi pendidikan.
Dokumen tersebut berisi ketentuan tentang Kode Etik Pendidik, Tenaga Kependidikan, dan Peserta Didik SMA Negeri 1 Banawa yang mencakup etika hubungan antara pendidik dengan peserta didik, orang tua/wali siswa, masyarakat, sekolah, dan profesi guna menegakkan etika sekolah sebagai pedoman sikap dan perilaku.
Landasan normatif etika profesi guru merupakan aturan dan nilai-nilai moral yang harus dipatuhi guru dalam menjalankan tugasnya untuk mendidik siswa secara bertanggung jawab. Meskipun terdapat tantangan dalam penerapannya, landasan ini penting untuk menjaga kualitas pendidikan dan kepercayaan masyarakat terhadap peran guru.
Tiga kalimat:
Kode Etik Guru Indonesia ditetapkan sebagai pedoman bagi guru dalam melaksanakan tugas profesinya secara profesional dan bertanggungjawab. Kode etik ini mencakup nilai-nilai moral yang mengatur hubungan guru dengan peserta didik, orangtua, masyarakat, sekolah, dan pemerintah. Pelanggaran terhadap kode etik dapat dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.
Dokumen tersebut merupakan Kode Etik Guru di Indonesia yang berisi pedoman perilaku dan tanggung jawab guru dalam melaksanakan tugas profesinya. Kode etik ini mencakup hubungan guru dengan peserta didik, orang tua/wali murid, masyarakat, sekolah, dan profesi guru secara umum. Prinsip-prinsip yang diatur antara lain kewajiban guru untuk bersikap profesional, adil, peduli, serta menjunjung martab
Kode etik guru Indonesia memberikan pedoman bagi guru dalam melaksanakan tugas profesional dan berinteraksi dengan berbagai pihak. Dokumen ini menjelaskan nilai-nilai dasar, sumpah/janji guru, dan hubungan guru dengan peserta didik, orang tua, masyarakat, sekolah, dan profesi secara umum.
Dokumen tersebut membahas tentang etika dan sikap profesional keguruan. Terdapat beberapa sikap yang harus dimiliki guru yaitu: (1) sikap profesional terhadap teman sejawat seperti kerjasama dan hubungan yang harmonis, (2) sikap terhadap peserta didik seperti memberikan layanan pendidikan yang memadai dan menghindari kekerasan, (3) sikap menciptakan suasana kerja yang kondusif di tempat kerja seperti sekol
Mata kuliah ini membahas konsep-konsep dasar ilmu sosial budaya seperti konsep, nilai, norma, moral, dan hukum. Mata kuliah ini ditujukan untuk mahasiswa semester 2 dengan tujuan memahami konsep-konsep tersebut dalam upaya mendapatkan keadilan, ketertiban dan kesejahteraan masyarakat.
Dokumen ini membahas tentang ilmu sosial budaya dasar dan masalah-masalah sosial yang dihadapi masyarakat. Lingkungan hidup dijelaskan sebagai kesatuan ruang yang mempengaruhi kelangsungan hidup manusia dan meliputi lingkungan fisik, biologis, dan sosial. Masalah sosial timbul dari ketidaksesuaian antara nilai sosial dan unsur-unsur kebudayaan yang membahayakan kelompok sosial. Masalah sos
Dokumen tersebut membahas tentang hakikat dan makna lingkungan bagi manusia, termasuk interaksi manusia dengan lingkungan, pengelolaan lingkungan, ekosistem, pelestarian sumber daya lingkungan, dan referensi buku terkait topik lingkungan hidup.
Keberagaman dan Kesetaraan Manusia, Kemajuan dalam Dinamika SosialCecep Kustandi
Dokumen ini membahas tentang ilmu sosial budaya dasar. Materi utama mencakup keragaman dan kesetaraan manusia, kemajemukan dalam dinamika sosial budaya, dan keragaman sebagai kekayaan budaya. Dokumen ini juga membahas tentang struktur masyarakat Indonesia yang majemuk, perubahan-perubahan sosial dan budaya, serta macam-macam perubahan bentuk budaya seperti alkulturasi, asimilasi, dan difusi.
Hakikat Peradaban, Makhluk Beradab, Masyarakat Beradab, Evolusi Budaya dan Wu...Cecep Kustandi
Dokumen ini membahas tentang Ilmu Sosial Budaya Dasar pada pertemuan ke-4. Materi yang dibahas meliputi pengertian peradaban dan adab, faktor yang mempengaruh peradaban, wujud peradaban, evolusi organik, dan daftar pustaka.
Manusia sebagai Makhluk Berbudaya, Beretika dan BerestetikaCecep Kustandi
Dokumen tersebut merangkum materi pertemuan kedua mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar. Materi tersebut membahas tentang hakikat manusia sebagai makhluk berbudaya dengan akal dan budi, serta pengertian budaya dan kebudayaan menurut beberapa ahli.
Dokumen tersebut membahas berbagai isu lingkungan global dan lokal, termasuk definisi pencemaran udara, air dan tanah serta penyebabnya. Juga dibahas fenomena perubahan iklim seperti pemanasan global, lubang ozon, hujan asam, serta El Nino dan La Nina.
Dokumen tersebut membahas tentang sumber daya alam dan lingkungan hidup, termasuk definisi sumber daya alam, klasifikasi sumber daya alam dan lingkungan serta konsep pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan dan upaya pelestariannya.
Ekosistem alami terdiri dari berbagai populasi dan komunitas makhluk hidup yang saling terkait melalui aliran energi dan siklus materi. Beragam bentuk interaksi seperti persaingan, parasitisme, dan herbivora mempengaruhi ukuran populasi. Stabilitas ekosistem bergantung pada keseimbangan antara komponen biotik dan abiotiknya.
Keanekaragaman Makhluk Hidup dan PersebarannyaCecep Kustandi
Dokumen ini membahas tentang asal usul kehidupan di bumi, teori abiogenesis dan biogenesis mengenai asal kehidupan, peranan penting sel dalam kehidupan, proses evolusi, dan pembagian wilayah menurut iklim dan fauna.
Perkembangan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan AlamCecep Kustandi
Dokumen ini membahas tentang metode ilmiah sebagai dasar IPA, perkembangan IPA, dan ruang lingkup serta pengembangan IPA. Topik utama yang dibahas adalah penjelasan tentang metode ilmiah, sumber pengetahuan, prinsip-prinsip analisis dalam IPA, dan penggunaan hipotesis dan ukuran obyektif dalam IPA.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
1. Mata Kuliah Etika keguruan
Cecep Kustandi
081564878877
cecepkustandi@gmail.com
2. STANDAR KOMPETENSI
SASARAN
Mahasiswa Semester 3
STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa dapat menguasai, memahami, menerima,
menghayati dan melaksanakan Kode Etik Guru
Indonesia
KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa mengetahui Kode Etik Guru Indonesia
(KEGI) yang berhubungan dengan siswa
3. Kode etik guru yang berhubungan dengan siswa
dibangun atas dasar nilai-nilai sebagai berikut:
Caring
Helping
Protecting
Justic
Beneficence
Non Malefecence
4. Caring: (peduli)
Beberapa kode etik yang dibangun atas dasar prinsip ini adalah:
Guru terpanggil hati nurani dan moralnya untuk secara tekun
dan penuh perhatian bagi pertumbuhan dan perkembangan
peserta didiknya.
Guru mengetahui bahwa setiap peserta didik memiliki
karakteristik secara individual dan masing-masingnya berhak
atas layanan pembelajaran.
Guru menghimpun informasi tentang peserta didik dan
menggunakannya untuk kepentingan proses kependidikan.
Guru menjalin hubungan dengan peserta didik yang dilandasi
rasa kasih sayang dan menghindarkan diri dari tindak
kekerasan fisik yang di luar batas kaidah pendidikan.
5. Helping: (membantu)
Beberapa kode etik yang dibangun atas dasar prinsip ini
adalah:
Guru membimbing peserta didik untuk memahami,
menghayati dan mengamalkan hak-hak dan
kewajiban sebagai individu, warga sekolah, dan
anggota masyarakat
Guru secara langsung mencurahkan usaha-usaha
profesionalnya untuk membantu peserta didik dalam
mengembangkan keseluruhan kepribadiannya,
termasuk kemampuannya untuk berkarya.
6. Protecting: (melindungi)
Beberapa kode etik yang dibangun atas dasar prinsip ini adalah:
Guru membuat usaha-usaha yang rasional untuk melindungi
peserta didiknya dari kondisi-kondisi yang menghambat proses
belajar, menimbulkan gangguan kesehatan, dan keamanan.
Guru berusaha secara manusiawi untuk mencegah setiap
gangguan yang dapat mempengaruhi perkembangan negatif
bagi peserta didik.
Guru secara perseorangan atau bersama-sama secara terus-
menerus berusaha menciptakan, memelihara, dan
mengembangkan suasana sekolah yang menyenangkan
sebagai lingkungan belajar yang efektif dan efisien bagi
peserta didik.
7. Justice: (adil)
Beberapa kode etik yang dibangun atas dasar prinsip ini adalah:
Guru menjunjung tinggi harga diri, integritas, dan tidak sekali-
kali merendahkan martabat peserta didiknya.
Guru bertindak dan memandang semua tindakan peserta
didiknya secara adil.
Guru berperilaku taat asas kepada hukum dan menjunjung
tinggi kebutuhan dan hak-hak peserta didiknya.
8. Beneficence (memberi manfaat)
Beberapa kode etik yang dibangun atas dasar prinsip ini
adalah:
Guru berperilaku secara profesional dalam
melaksanakan tugas mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
proses dan hasil pembelajaran.
9. Non Malefecence (Tidak merugikan)
Beberapa kode etik yang dibangun atas dasar prinsip ini adalah:
Guru tidak boleh membuka rahasia pribadi serta didiknya
untuk alasan-alasan yang tidak ada kaitannya dengan
kepentingan pendidikan, hukum, kesehatan, dan kemanusiaan.
Guru tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan
profesionalnya kepada peserta didik dengan cara-cara yang
melanggar norma sosial, kebudayaan, moral, dan agama.
Guru tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan
profesional dengan peserta didiknya untuk memperoleh
keuntungan-keuntungan pribadi.
10. Berdasarkan kode etik tersebut, berikut ini diuraikan beberapa
contoh perbuatan yang sebaiknya dilakukan dan tidak boleh
dilakukan oleh seorang guru
Sebaiknya dilakukan Tidak boleh dilakukan
1. Menunjukkan perhatian dan sikap
antusias terhadap siswa
1. Menunjukkan respon dan sikap tidak
peduli terhadap peserta didik
2. Mengetahui dan memahami perbedaan
karakteristik setiap individu peserta
didik dan berusaha memberikan
pelayanan pendidikan berdasarkan
karakteristik masing-masing
2. membanding-bandingkan karakteristik
dan kemampuan peserta didik dengan
peserta didik lainnya. . Melakukan
tindakan kekerasan fisik di luar etika
pendidikan
3. Menjalin hubungan dengan peserta
didik yang dilandasi kasih sayang dan
menghindari tindak kekerasan fisik di
luar batas kaidah pendidikan
3. Menggunakan hubungan profesional
dengan peserta didik untuk
memperoleh keuntungan –keuntungan
pribadi
4. Bersikap adil dalam menyikapi
tindakan peserta didik
4. Bersikap diskriminatif atau pilih kasih
11. Lanjutan
Sebaiknya dilakukan Tidak boleh dilakukan
5. Mencegah setiap gangguan dan
ancaman yang dapat mempengaruhi
perkembangan negatif bagi peserta
didik
5. Bersikap tidak peduli terhadap
peristiwa atau kebiasaan peserta didik
yang dapat memberikan dampak
negatif
6. Menghargai peserta didik dan hak-hak
mereka
6. Memberikan stigma negatif jika
menemukan peserta didik dengan
karakteristik yang tidak diharapkan
7. Menunjukkan keramahan dalam
berinteraksi dengan peserta didik
7. Menunjukkan sikap sinis dan apatis
terhadap peserta didik
8. Menghargai setiap pendapat peserta
didik, dan tidak segan memberikan
pujian dan apresiasi atas pendapat
tersebut.
8. Mematikan potensi, keberanian
berpendapat serta kemandirian
peserta didik
12. DAFTAR PUSTAKA
Brammer, Lawrence M., The helping relationship:
Process and skills, (Englewood Cliffs: Prentice-
Hall, 1979)
Kode Etik Guru Indonesia, PGRI Jawa Timur,
www.pgrijatim.org.