Pancasila artinya lima dasar atau lima asas yaitu nama dari dasar negara kita, Negara Republik Indonesia. Istilah Pancasila telah dikenal sejak zaman Majapahit yang terdapat dalam buku Nagara Kertagama karangan Prapanca dan buku Sutasoma karangan Tantular. Pancasila ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945. Rumusan Pancasila yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 adalah:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia
Dalam power point ini akan dijelaskan tentang psikologi kepribadian yang dibuat oleh kelompok kami mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta Prodi Gizi S1 guna kepentingan tugas persentasi yang di berikan oleh dosen psikologi, dalam PPT ini masih belum sempurna harap maklum adanya.
Pancasila artinya lima dasar atau lima asas yaitu nama dari dasar negara kita, Negara Republik Indonesia. Istilah Pancasila telah dikenal sejak zaman Majapahit yang terdapat dalam buku Nagara Kertagama karangan Prapanca dan buku Sutasoma karangan Tantular. Pancasila ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945. Rumusan Pancasila yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 adalah:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia
Dalam power point ini akan dijelaskan tentang psikologi kepribadian yang dibuat oleh kelompok kami mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta Prodi Gizi S1 guna kepentingan tugas persentasi yang di berikan oleh dosen psikologi, dalam PPT ini masih belum sempurna harap maklum adanya.
Pemikiran jung adalah realisasi diri atau kelahiran kembali secara psikologis, ialah proses untuk menjadi seorang individu atau pribadi seutuhnya. Psikologi analitik pada esensinya merupakan psikologi mengenai hal-hal yang berlawanan, dan realisasi diri adalah proses untuk mengintegrasikan kutub-kutub yang berlawanan dalam satu individu tunggal yang homogen.
Proses menjadi diri sendiri berarti seseorang memiliki semua komponen psikologis yang berfungsi dalam kesatuan, dengan melewati suatu proses yang memanusiakannya. Orang yang melewati proses ini telah mencapai realisasi diri, meminimkan persona, mengenali anima atau animus mereka, dan mencapai kesemibangan antara introversi dan ekstraversi. Selain itu, individu yang merealisasikan diri sudah mengembangkan fungsi psikologis sampai ke tingkat superior, sebuah prestasi yang sangat sulit dicapai.
Realisasi diri sangat jarang dan hanya bisa dicapai oleh orang yang sanggup mengasimilasikan alam bawah sadar mereka ke dalam kepribadian total mereka. Manusia yang merealisasikan dirinya sanggup mengembangkan dunia eksternal maupun internal mereka. Tidak seperti individu yang terganggu secara psikologis, mereka hidup di dunia nyata, dan melakukan konsensi yang dibutuhkan untuk itu.
Pengertian Pluralisme Agama
Pandangan Islam dalam menyikapi Pluralisme Agama
Bagaimana memaknai kebersamaan dalam pluralitas beragama
Apa saja akibat yang ditimbulkan atas kesalahan dalam memaknai Pluralisme Agama
Bagaimana bantahan terhadap Pluralisme Agama itu beranggapan bahwa semua agama itu sama
Intelegensi dan Kreativitas Pada PsikologiWidiastutiwiwi
Intelegensi dan kreativitas merupakan dua hal yang erat hubungannya dan terkait tanpa dapat dipisahkan. Kreativitas berkembang karena faktor dominan intelegensi. Contoh, mereka yang tergolong debil, embisil dan idiot tentu kreativitasnya tidak setinggi mereka yang mempunyai IQ 129-140 atau genius.
Hubungannya dengan proses belajar seseorang dengan intelegensi pada wilayah superior atau kaum genius, tentunya di dalam proses belajar penyerapan bahan/materi pelajaran akan lebih cepat daripada mereka yang tergolong normal atau inferior. Kreativitas dan belajar seseorang juga sangat erat hubungannya . individu yang cukup dalam penangkapan akan memiliki kemampuan untuk pengembangan akalnya.
eksistensialisme merupakan filsafat yang secara khusus mendeskripsikan eksistensi dan pengalaman manusia dengan metodologi fenomenologi, atau cara manusia berada
Pemikiran jung adalah realisasi diri atau kelahiran kembali secara psikologis, ialah proses untuk menjadi seorang individu atau pribadi seutuhnya. Psikologi analitik pada esensinya merupakan psikologi mengenai hal-hal yang berlawanan, dan realisasi diri adalah proses untuk mengintegrasikan kutub-kutub yang berlawanan dalam satu individu tunggal yang homogen.
Proses menjadi diri sendiri berarti seseorang memiliki semua komponen psikologis yang berfungsi dalam kesatuan, dengan melewati suatu proses yang memanusiakannya. Orang yang melewati proses ini telah mencapai realisasi diri, meminimkan persona, mengenali anima atau animus mereka, dan mencapai kesemibangan antara introversi dan ekstraversi. Selain itu, individu yang merealisasikan diri sudah mengembangkan fungsi psikologis sampai ke tingkat superior, sebuah prestasi yang sangat sulit dicapai.
Realisasi diri sangat jarang dan hanya bisa dicapai oleh orang yang sanggup mengasimilasikan alam bawah sadar mereka ke dalam kepribadian total mereka. Manusia yang merealisasikan dirinya sanggup mengembangkan dunia eksternal maupun internal mereka. Tidak seperti individu yang terganggu secara psikologis, mereka hidup di dunia nyata, dan melakukan konsensi yang dibutuhkan untuk itu.
Pengertian Pluralisme Agama
Pandangan Islam dalam menyikapi Pluralisme Agama
Bagaimana memaknai kebersamaan dalam pluralitas beragama
Apa saja akibat yang ditimbulkan atas kesalahan dalam memaknai Pluralisme Agama
Bagaimana bantahan terhadap Pluralisme Agama itu beranggapan bahwa semua agama itu sama
Intelegensi dan Kreativitas Pada PsikologiWidiastutiwiwi
Intelegensi dan kreativitas merupakan dua hal yang erat hubungannya dan terkait tanpa dapat dipisahkan. Kreativitas berkembang karena faktor dominan intelegensi. Contoh, mereka yang tergolong debil, embisil dan idiot tentu kreativitasnya tidak setinggi mereka yang mempunyai IQ 129-140 atau genius.
Hubungannya dengan proses belajar seseorang dengan intelegensi pada wilayah superior atau kaum genius, tentunya di dalam proses belajar penyerapan bahan/materi pelajaran akan lebih cepat daripada mereka yang tergolong normal atau inferior. Kreativitas dan belajar seseorang juga sangat erat hubungannya . individu yang cukup dalam penangkapan akan memiliki kemampuan untuk pengembangan akalnya.
eksistensialisme merupakan filsafat yang secara khusus mendeskripsikan eksistensi dan pengalaman manusia dengan metodologi fenomenologi, atau cara manusia berada
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
Manusia sebagai Individu dan Makhluk Sosial, Dinamika dan Dilema Interaksi Sosial
1. LOGO
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
Cecep KustandiCecep Kustandi
081564878877081564878877
cecepkustandi@gmail.comcecepkustandi@gmail.com
2. LOGO
Ilmu Sosial Budaya, Pertemuan Ke- 3
STANDAR KOMPETENSI
PRASYARAT
- Mata Kuliah Prasyarat
SASARAN
- Mahasiswa Semester 2
KOMPETENSI DASAR
- Memahami hakikat manusia sebagai individu dan
mahluk sosial, dinamika dan dilema interaksi
sosial
3. LOGO
Ilmu Sosial Budaya, Pertemuan Ke- 3
MANUSIA
Manusia selain makhluk sosial juga makhluk
emosional dan juga makhluk rasional. Sebagai
makhluk rasional manusia ingin mengetahui dan
memahami seluruh lingkungan alam dan
lingkungan sosialnya dengan logikanya, dengan
kekuatan berpikirnya.
4. LOGO
Ilmu Sosial Budaya, Pertemuan Ke- 3
Pengertian dan Definisi Makhluk
Sosial menurut Para Ahli :
Dr. JOHANNES GARANG
Makhluk sosial adalah makhluk berkelompok dan tidak
mampu hidup menyendiri.
NANA SUPRIATNA
Makhluk sosial adalah makhluk yang memiliki
kecenderungan menyukai dan membutuhkan kehadiran
sesamanya sebagai kebutuhan dasar yang disebut
kebutuhan sosial (social needs)
5. LOGO
Ilmu Sosial Budaya, Pertemuan Ke- 3
Pengertian dan Definisi Makhluk
Sosial menurut Para Ahli : (lanjutan)
ARISTOTELES
Makhluk sosial merupakan zoon politicon, yang berarti
manusia dikodratkan untuk hidup bermasyarakat dan
berinteraksi satu sama lain
LITURGIS
Makhluk sosial merupakan makhluk yang saling
berhubungan satu sama lain serta tidak dapat melepaskan
diri dari hidup bersama.
6. LOGO
Ilmu Sosial Budaya, Pertemuan Ke- 3
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK
SOSIAL
Secara kodrati, manusia merupakan
makhluk monodualistis, artinya selain
sebagai makhluk individu, manusia juga
berperan sebagai makhluk sosial.
Sebagai makhluk sosial, manusia dituntut
untuk mampu bekerjasama dengan orang
lain sehingga tercipta sebuah kehidupan
yang damai.
7. LOGO
Ilmu Sosial Budaya, Pertemuan Ke- 3
Manusia sebagai Individu, Makhluk
Sosial dan Mahluk Religius.
Manusia sejak awal lahirnya adalah sebagai
makhluk sosial (ditengah keluarganya).
Makhluk yang tidak dapat berdiri sendiri tanpa
bantuan orang lain.Manusia memerlukan mitra
untuk mengembangkan kehidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
Sebagai individu, manusia dituntut untuk dapat
mengenal serta memahami tanggung jawabnya
bagi dirinya sendiri, masyarakat dan kepada Sang
Pencipta.
8. LOGO
Ilmu Sosial Budaya, Pertemuan Ke- 3
PENGERTIAN DINAMIKA SOSIAL
Dinamika social berarti bahwa Manusia dan
Masyarakat selalu berkembang serta mengalami
perubahan, yang dalam prosesnya berlangsung
secara cepat maupun lambat
9. LOGO
Ilmu Sosial Budaya, Pertemuan Ke- 3
SEBAB-SEBAB TERJADINYA
DINAMIKA SOSIAL
Berubahnya struktur kelompok
Pergantian anggota kelompok
Perubahan situasi social dan ekonomi
10. LOGO
Ilmu Sosial Budaya, Pertemuan Ke- 3
TOLERANSI SOSIAL
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU
Setiap manusia memiliki keunikan atau ciri khas
tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama.
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK SOSIAL
Mahluk yang di dalam hidupnya tidak bisa melepaskan
diri dari pengaruh manusia lain.
Oleh karenanya manusia harus saling menghargai satu
dengan yang lainnya.
11. LOGO
DAFTAR PUSTAKA
Baker, A. 1992. Ontologi: Metafisika Umum.
Kanisius. Yogyakarta.
Geerzt, H. 1980. Aneka Budaya dan Komunitas
di Indonsia. Yis dan FIS UI. Jakarta.
Kuntowijoyo. 1990. Metodologi Sejarah. Tiara
Wacana. Yogakarta.
Salam, Burhanuddin. 1988. Filsafat Manusia
(Antropologi Metafisika). Bina Aksara. Jakarta.
Ilmu Sosial Budaya, Pertemuan Ke- 3
12. LOGO
DAFTAR PUSTAKA (lanjutan)
Schuon, F. 1997. Hakikat Manusia. Pustaka
Pelajar. Yogakarta.
Setiadi, Elly M. dkk. 2006. ISBD. Kencana.
Jakarta.
Soekanto, Soejono. 1983. Struktur Masyarakat.
Rajawali. Jakarta.
Suleman, munandar. 1995. Ilmu Budaya Dasar.
Eresco. Bandung.
Ilmu Sosial Budaya, Pertemuan Ke- 3