Dokumen ini membahas tentang Ilmu Sosial Budaya Dasar pada pertemuan ke-4. Materi yang dibahas meliputi pengertian peradaban dan adab, faktor yang mempengaruh peradaban, wujud peradaban, evolusi organik, dan daftar pustaka.
manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.Muhammad Idris
manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.
manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.
manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.
manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.
manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.Muhammad Idris
manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.
manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.
manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.
manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.
E.B. Taylor, 1874
Culture as “that complex whole which includes knowledge, belief, art, moral, law, custom, and any other copabilities and habits acquired by man as a member of society
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.[1] Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.[1] Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.[1]
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.[2]
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" di Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina.
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Pengertian kebudayaan
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebuday
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. LOGO
Ilmu Sosial Budaya Dasar , Pertemuan Ke- 4
STANDAR KOMPETENSI
PRASYARAT
- Mata Kuliah Prasyarat
SASARAN
- Mahasiswa Semester 2
KOMPETENSI DASAR
- Hakikat Peradaban
- Mahluk Beradab dan Masyarakat Beradab
- Evolusi Budaya dan Wujud Peradaban
3. LOGO
Ilmu Sosial Budaya Dasar , Pertemuan Ke- 4
Pengertian Adab dan Peradaban
lstilah peradaban dalam bahasa Inggris disebut
Civilization.Istilah peradaban sering dipakai untuk
menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap
perkembangan kebudayaan.
Pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai
puncaknya berwujud unsur-unsur budaya yang bersifat
halus, indah, tinggi, sopan, luhur dan sebagainya, maka
masyarakat pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah
memiliki peradaban yang tinggi.
4. LOGO
Ilmu Sosial Budaya Dasar , Pertemuan Ke- 4
Lanjutan
Istilah peradaban sering dipakai untuk
hasil-hasil kebudayaan seperti : kesenian,
ilmu pengetahuan dan teknologi, adat sopan
santun serta pergaulan. Selain itu juga
kepandaian menulis, organisasi bernegara
serta masyarakat kota yang maju dan
kompleks.
5. LOGO
Ilmu Sosial Budaya Dasar , Pertemuan Ke- 4
PENDAPAT PARA AHLI TENTANG
PERADABAN
Huntington
Mendefinisikan peradaban sebagai the highest social grouping of
people and the broadest level of cultural identity people have short of
that which distinguish humans from other species.
Damono, 2001
Menyatakan Adab berarti Akhlak atau kesopanan dan Kehalusan Budi
Pekerti.
Fairchild, 1980:41,
Menyatakan peradaban adalah perkembangan kebudayaan yang telah
mencapai tingkat tertentu yang diperoleh manusia pendukungnya.
6. LOGO
Faktor – faktor yang Mempengaruh Peradaban
disuatu bangsa
1. Pendidikan.
2. Kemajuan teknologi dan
3. Ilmu pengetahuan.
Ilmu Sosial Budaya Dasar , Pertemuan Ke- 4
7. LOGO
Wujud Peradaban
Moral : nilai-nilai dalam masyarakat dalam
hubungannya dengan kesusilaan.
Norma : aturan, ukuran, atau pedoman yang
dipergunakan dalam menentukan sesuatu
benar atau salah, baik atau buruk.
Ilmu Sosial Budaya Dasar , Pertemuan Ke- 4
8. LOGO
Lanjutan
Etika : nilai-nilai dan norma moral tentang
apa yang baik dan buruk yang menjadi
pegangan dalam megatur tingkah laku
manusia. Bisa juga diartikan sebagai etiket,
sopan santun.
Estetika : berhubungan dengan segala
sesuatu yang tercakup dalam keindahan,
mencakup kesatuan (unity), keselarasan
(balance), dan kebalikan (contrast).
Ilmu Sosial Budaya Dasar , Pertemuan Ke- 4
9. LOGO
EVOLUSI ORGANIK
Morgan dalam bukunya The Scientific basis
of Evolution memberikan batasan tentang
evolusi organik sebagai berikut :
“Organic Evolution means, that animals and
plants at present living on earth have
descended from other in the past, and that in
the course of time a process of divergence
has taken place”
Anaximander, Empidocles, dan aristoteles
disebut sebagai orang-orang yang
mempelopori pemikiran evolusi.
Ilmu Sosial Budaya Dasar , Pertemuan Ke- 4
10. LOGO
DAFTAR PUSTAKA
Baker, A. 1992. Ontologi: Metafisika Umum.
Kanisius. Yogyakarta.
Geerzt, H. 1980. Aneka Budaya dan Komunitas
di Indonsia. Yis dan FIS UI. Jakarta.
Kuntowijoyo. 1990. Metodologi Sejarah. Tiara
Wacana. Yogakarta.
Salam, Burhanuddin. 1988. Filsafat Manusia
(Antropologi Metafisika). Bina Aksara. Jakarta.
Schuon, F. 1997. Hakikat Manusia. Pustaka
Pelajar. Yogakarta.
Ilmu Sosial Budaya Dasar , Pertemuan Ke- 4
11. LOGO
LANJUTAN
Setiadi, Elly M. dkk. 2006. ISBD. Kencana.
Jakarta.
Soekanto, Soejono. 1983. Struktur Masyarakat.
Rajawali. Jakarta.
Suleman, munandar. 1995. Ilmu Budaya Dasar.
Eresco. Bandung.
Ilmu Sosial Budaya Dasar , Pertemuan Ke- 4