SlideShare a Scribd company logo
1
MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN
KODE ETIK GURU
Disusun oleh:
Desi Permata Sari (06081181320012)
Maria Mareta Simalango (06081181320018)
Meisindi Galuh Kurnia (06081181320024)
Palantini (06081281320009)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................................2
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................3
1.3 Tujuan ............................................................................................................................4
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kode Etik Guru............................................................................................5
2.2 Tujuan Kode Etik Guru..................................................................................................6
2.3 Fungsi Kode Etik Guru..................................................................................................7
2.4 Sanksi Pelanggaran Kode Etik.......................................................................................7
2.5 Kode Etik Guru Indonesia .............................................................................................8
PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................10
3.2 Saran.............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................11
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akhir-akhir ini pendidikan menjadi masalah yang ramai dibicarakan. Berbicara
mengenai pendidikan berarti berbicara tentang profesi guru. Pada saat ini profesi guru
merupakan salah satu profesi yang banyak diminati oleh kebanyakan siswa dan siswi, hal
tersebut karena guru merupakan profesi yang dapat menentukan masa depan bangsa ini,
guru yang baik dan berkualitas dapat menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang
berkualitas juga, begitu pun sebaliknya, seorang guru yang tidak berkualitas akan
menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang tertinggal dan bahkan bisa menjadi bangsa
yang terjajah lagi, selain itu saat ini profesi guru dijamin kesejahteraan hidupnya. Oleh
karena itu, orang-orang berlomba-lomba untuk menjadi seorang guru. Namun, menjadi
seorang guru bukanlah hal yang mudah ada beberapa syarat yang harus dipenuhi antara lain
adalah syarat admistrasi, teknis, psikis, dan fisik, selain itu seorang guru juga harus
memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional.
Namun,kebanyakan orang-orang yang telah menjadi seorang guru dalam menjalankan
profesinya tersebut tidak jarang melakukan penyimpangan atau pun pelanggaran terhadap
norma-norma menjadi seorang guru, sehingga pemerintah menetapkan suatu aturan atau
norma-norma yang harus dipatuhi oleh para guru di Indonesia yang dikenal dengan “Kode
Etik Guru”. Dengan adanya Kode Etik Guru ini, diharapkan para guru dapat menjalankan
tugasnya dengan baik sebagaimana telah ditetapkan dalam Kode Etik Guru tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Untuk memudahkan penulis dalam menyusun makalah ini, maka penulis merumuskan
beberapa permasalahan. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut:
1. Apakah pengertian kode etik guru?
2. Apakah tujuan kode etik guru?
3. Apakah fungsi kode etik terhadap guru?
4. Apakah sanksi pelanggaran terhadap kode etik?
5. Bagaimana Kode Etik Guru Indonesia?
4
1.3 Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai berikut:
1. Untuk menjelaskan pengertian kode etik guru
2. Untuk menjelaskan tujuan kode etik guru
3. Untuk menjelaskan fungsi kode etik terhadap guru
4. Untuk menjelaskan sanksi pelanggaran terhadap kode etik
5. Untuk menjelaskan Kode Etik Guru Indonesia
5
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kode Etik Guru
Interpretasi tentang kode etik belum memiliki pengertian yang sama. Berikut ini ada
beberapa pengertian mengenai kode etik:
 Undang-undang Nomor 8 tahun 1974 Tentang Pokok-pokok Kepegawaian. Pasal 28
menyatakan bahwa "Pegawai Negeri Sipil mempunyai kode etik sebagai pedoman
sikap, tingkah laku perbuatan di dalam dan di luar kedinasan". Dalam Penjelasan
Undang-undang tersebut dinyatakan dengan adanya Kode Etik ini, Pegawai Negeri
Sipil sebagai aparatur negara, Abdi Negara, dan Abdi Masyarakat mempunyai pedoman
sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam melaksanakan tugasnya dan dalam pergaulan
hidup sehari-hari. Selanjutnya dalam Kode Etik Pegawai Negeri Sipil itu digariskan
pula prinsip-prinsip pokok tentang pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pegawai
negeri. Dari uraian ini dapat di simpulkan, bahwa kode etik merupakan pedoman sikap,
tingkah laku, dan perbuatan di dalam melaksanakan tugas dan dalam hidup sehari- hari.
 Kongres PGRI ke XIII, Basuni sebagai Ketua Umum PGRI menyatakan bahwa Kode
Etik Guru Indonesia merupakan landasan moral dan pedoman tingkah laku guru warga
PGRI dalam melaksanakan panggilan pengabdiaan bekerja sebagai guru (PGRI, 1973).
Dari pendapat ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam Kode Etik Guru Indonesia
terdapat dua unsur pokok yakni: (1) sebagai landasan moral, dan (2) sebagai pedoman
tingkah laku.
 Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen (UUGD), Pasal 43, dikemukakan sebagai
berikut: (1) Untuk menjaga dan meningkatkan kehormatan, dan martabat guru dalam
pelaksanaan tugas keprofesionalan, organisasi profesi guru membentuk kode etik; (2)
Kode etik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berisi norma dan etika yang mengikat
perilaku guru dalam pelaksanaan tugas keprofesionalan.
Sedangkan Secara harfiah, “kode etik” berarti sumber etik. Etik berasal dari
perkataan ethos, yang berarti watak. Istilah etik (ethica) mengandung makna nilai-nilai
yang mendasari perilaku manusia. Etik di sini berarti tata susila (etika) atau hal-hal yang
berhubungan dengan kesusilaan dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Sehingga kode etik
adalah pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau
6
pekerjaan. Dalam kaitannya dengan istilah profesi, kode etik merupakan tata cara atau
aturan yang menjadi standar kegiatan anggota suatu profesi.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa “kode etik guru” diartikan sebagai aturan
tata-susila keguruan. Aturan-aturan tentang keguruan (yang menyangkut pekerjaan-
pekerjaan guru) melibatkan dari segi usaha. Maksud dari kode etik guru di sini adalah
norma-norma yang mengatur hubungan kemanusiaan antar guru dengan lembaga
pendidikan (sekolah); guru dengan sesama guru; guru dengan peserta didik; dan guru
dengan lingkungannya. Sebagai sebuah jabatan pekerjaan, profesi guru memerlukan kode
etik khusus untuk mengatur hubungan-hubungan tersebut.
2.2 Tujuan Kode Etik Guru
Pada dasarnya tujuan merumuskan kode etik dalam suatu profesi adalah untuk
kepentingan anggota dan kepentingan organisasi profesi itu sendiri. Secara umum tujuan
mengadakan kode etik adalah sebagai berikut (R. Hermawan S, 1979);
a. Menjunjung tinggi martabat profesi.
Kode etik dapat menjaga pandangan dan kesan pihak luar atau masyarakat, agar mereka
tidak memandang rendah terhadap profesi yang bersangkutan. Oleh karena itu, setiap
kode etik suatu profesi akan melarang berbagai bentuk tindak-tanduk atau kelakuan
anggotanya yang dapat mencemarkan nama baik profesi.
b. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya.
Kesejahteraan mencakup lahir (atau material) maupun batin (spiritual, emosional, dan
mental).Kode etik umumnya memuat larangan-larangan untuk melakukan perbuatan-
perbuatan yang merugikan kesejahteraan para anggotanya. Misalnya dengan
menetapkan tarif-tarif minimum bagi honorarium anggota profesi dalam melaksanakan
tugasnya, sehingga siapa saja yang mengadakan tarif di bawah minimum akan dianggap
tercela dan merugikan rekan seprofesi. Dalam hal kesejahteraan batin, kode etik
umumnya memberi petunjuk-petunjuk kepada anggotanya untuk melaksanakan
profesinya.
c. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
Kode etik berkaitan dengan peningkatan kegiatan pengabdian profesi, sehingga bagi
para anggota profesidapat dengan mudah mengetahui tugas dan tanggungjawab
pengabdiannya dalam melaksanakan tugasnya. Oleh karena itu, kode etik merumuskan
ketentuan-ketentuanyang perlu dilakukan para anggota profesi dalammenjalankan
tugasnya.
7
d. Untuk meningkatkan mutu profesi
Kode etik memuat norma norma dan anjuran agar para anggota profesi selalu berusaha
untuk meningkatkan mutu pengabdian para anggotanya.
e. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi
Kode etik mewajibkan setiap anggotanya untuk aktif berpartisipasi dalam membina
organisasi profesi dan kegiatan-kegiatan yang dirancang organisasi.
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan suatu profesi
menyusun kode etik adalah untuk menjunjung tinggi martabat profesi, menjaga dan
memelihara kesejahteraan para anggota, meningkatkan pengabdian anggota profesi,
meningkatkan mutu profesi dan mutu organisasi profesi.
2.3 Fungsi Kode Etik Guru
Pada dasarnya kode etik berfungsi sebagai perlindungan dan pengembangan bagi
profesi itu, dan sebagai pelindung bagi masyarakat pengguna jasa pelayanan suatu profesi.
Gibson and Mitchel (1995;449), sebagai pedoman pelaksanaan tugas profesional anggota
suatu profesi dan pedoman bagi masyarakat pengguna suatu profesi dalam meminta
pertanggungjawaban jika anggota profesi yang bertindak di luar kewajaran.
Secara umum fungsi kode etik guru adalah sebagai berikut:
a. Agar guru memiliki pedoman dan arah yang jelas dalam melaksanakan tugasnya,
sehingga terhindar dari penyimpangan profesi.
b. Agar guru bertanggungjawab atas profesinya.
c. Agar profesi guru terhindar dari perpecahan dan pertentangan internal.
d. Agar guru dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan.
e. Agar profesi ini membantu memecahkan masalah dan mengembangkan diri.
f. Agar profesi ini terhindar dari campur tangan profesi lain dan pemerintah.
2.4 Sanksi Pelanggaran Kode Etik
Pada umumnya, kode etik adalah landasan moral dan merupakan pedoman sikap,
tingkah laku, dan perbuatan maka sanksi terhadap pelanggaran kode etik adalah sanksi
moral. Barangsiapa melanggar kode etik maka akan mendapat celaan dari rekan-rekannya,
sedangkan sanksi yang dianggap terberat adalah si pelanggar dikeluarkan dari organisasi
profesi.
8
2.5 Kode Etik Guru Indonesia
Kode Etik Guru Indonesia ditetapkan dalam kongres yang dihadiri oleh seluruh utusan
Cabang dan Pengurus Daerah PGRI dari seluruh penjuru tanah air, pertama dalam Kongres
XIII di Jakarta tahun 1973, dan kemudian disempurnakan dalam Kongres PGRI XVI tahun
1989 juga di Jakarta. Adapun rumusan kode etik guru yang merupakan kerangka pedoman
guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya terdiri dari sembilan item berikut:
1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia
seutuhnya yang berjiwa Pancasila. (Guru harus mengabdikan dirinya secara ikhlas
untuk menuntun dan mengantarkan anak didik seutuhnya, baik jasmani maupun rohani
agar menjadi insan pembangunan yang menghayati dan mengamalkan serta
melaksanakan berbagai aktivitasnya dengan mendasarkan pada sila-sila Pancasila.
Guru harus membimbing anak didiknya kearah hidup yang selaras, serasi dan
seimbang)
2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional. (Guru harus mendesain
program pengajaran sesuai dengan keadaan dan kebutuhan setiap anak didik)
3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan
bimbingan dan pembinaan. (Guru perlu mendapatkan informasi secara lengkap
mengenai diri anak didik. Dengan mengetahui keadaan dan karakteristik anak didik ini,
maka akan sangat membantu bagi guru dan siswa dalam upaya menciptakan proses
belajar-mengajar yang optimal)
4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses
belajar-mengajar. (Bagaimana guru itu dapat menciptakan kondisi-kondisi optimal,
sehingga anak itu bisa belajar, harus belajar, perlu dididik dan perlu bimbingan)
5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya
untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan.
(Sesuai dengan tri pusat pendidikan, masyarakat ikut bertanggung jawab atas
pelaksanaan pendidikan. Oleh karena itu, guru juga harus membina hubungan baik
dengan masyarakat agar dapat menjalankan tugasnya sebagai pelaksana proses belajar
mengajar)
6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan
martabat profesinya. (Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, guru
harus selalu meningkatkan mutu profesinya, baik dilaksanakan secara perseorangan
ataupun secara bersama-sama. Hal ini sangat penting, karena baik buruknya layanan
mempengaruhi citra guru ditengah-tengah masyarakat)
9
7. Guru memelihara hubungan profesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan
sosial. (Guru perlu membina hubungan dengan sesama guru secara keseluruhan agar
meningkatkan kelancaran mekanisme kerja, bahkan juga sebagai langkah-langkah
peningkatan mutu profesi guru secara kelompok)
8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI
sebagai sarana perjuangan dan pengabdian. (Untuk meningkatkan pelayanan dan sarana
pengabdiannya, organisasi PGRI harus tetap dipelihara, dibina bahkan ditingkatkan
mutu dan kekompakkannya. Sebab dengan peningkatan mutu organisasi berarti akan
mampu merencanakan dan melaksanakan program yang bermutu dan yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat)
9. Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan. (Guru
adalah bagian warga negara yang merupakan aparat pemerintah di bidang pendidikan.
Sehingga guru haruslah memahami dan melaksanakan ketentuan-ketentuan yang telah
digariskan oleh pemerintah mengenai bagaimana menangani persoalan-persoalan
pendidikan. Dengan melaksanakan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan itu,
diharapkan proses pendidikan berjalan lancar sehingga bisa menopang pelaksanaan
pembangunan bangsa secara integral)
Dengan memahami sembilan butir kode etik guru seperti diuraikan di atas,
diharapkan dapat menjadi landasan moral dan pedoman tingkah laku setiap guru dalam
menunaikan tugas pengabdiannya sebagai guru, baik di dalam maupun di luar sekolah
serta dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Dengan demikian, maka Kode Etik
Guru Indonesia dapat menjadi alat yang amat penting untuk pembentukan sikap
professional pada anggota profesi kependidikan dalam hal ini adalah guru.
10
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah tersebut adalah :
1. Bahwa kode etik guru merupakan aturan tata-susila keguruan. Aturan-aturan
tentang keguruan (yang menyangkut pekerjaan-pekerjaan guru) melibatkan dari
segi usaha.
2. Tujuan kode etik guru antara lain adalah menjunjung tinggi martabat profesi,
menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya, meningkatkan
pengabdian para anggota profesi, meningkatkan mutu profesi, dan meningkatkan
mutu organisasi profesi.
3. Fungsi kode etik guru antara lain adalah agar guru memiliki pedoman dan arah yang
jelas dalam melaksanakan tugasnya, bertanggungjawab atas profesinya, terhindar
dari perpecahan dan pertentangan internal, meningkatkan kualitas dan kuantitas
pelayanan, membantu memecahkan masalah dan mengembangkan diri dan
terhindar dari campur tangan profesi lain dan pemerintah.
4. Sanksi terhadap pelanggaran kode etik adalah sanksi moral. Barangsiapa melanggar
kode etik maka akan mendapat celaan dari rekan-rekannya, sedangkan sanksi yang
dianggap terberat adalah si pelanggar dikeluarkan dari organisasi profesi.
5. Kode Etik Guru Indonesia merupakan alat yang amat penting untuk pembentukan
sikap professional pada anggota profesi kependidikan dalam hal ini adalah guru.
3.2 Saran
Dengan adanya kode etik guru, sebaiknya sebagai seorang guru yang professional harus
mematuhi kode etik guru tersebut, tidak melakukan tindakan-tindakan yang
menyimpang dari kode etik guru, dan dalam melaksanakan profesi keguruan haruslah
sesuai dengan kode etik guru yang telah ditetapkan dan disepakati bersama.
11
DAFTAR PUSTAKA
Soetjipto, dkk. 1994. Profesi Keguruan. Penerbit Rineka Cipta: Jakarta.
Sardiman A.M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo Persada:
Jakarta
Purwanto Ngalim. 2005. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya
Offset: Bandung
http://syadiashare.com/kode-etik-guru-di-indonesia.html (di posting tanggal 11 Maret 2011,
pada hari minggu pukul 10:30)
wrks.itb.ac.id/app/images/files_produk_hukum/uu_14_2005.pdf (diposting tanggal 11 Maret 2011,
pada hari minggu pukul 10:30)
www.4shared.com/office/Bod3Ajru/kode-etik-guru-indonesia.html(di posting tanggal 12 Maret
2011, pada hari Senin pukul 13:30)
file.upi.edu/.../ETIKA.../pert_4_dan_5_kode_etik_guru.pdf (diposting tanggal 12 Maret 2011,
pada hari Senin pukul 13:30)
www.uin-malang.ac.id/index.php?...kode-etik-guru. (diposting tanggal 12 Maret 2011, pada hari
Senin pukul 13:30)

More Related Content

What's hot

Ppt mengenal jenis jenis profesi
Ppt mengenal jenis jenis profesiPpt mengenal jenis jenis profesi
Ppt mengenal jenis jenis profesi
Rifka Rifka
 
Tata krama siswa
Tata krama siswaTata krama siswa
Tata krama siswa
Citra Arganta
 
MATERI PEMBELAJARAN PKN (KELAS 2 SD) /tugas individu
MATERI PEMBELAJARAN PKN (KELAS 2 SD) /tugas individuMATERI PEMBELAJARAN PKN (KELAS 2 SD) /tugas individu
MATERI PEMBELAJARAN PKN (KELAS 2 SD) /tugas individu
uswaroy
 
Cara Membuat Magnet
Cara Membuat MagnetCara Membuat Magnet
Cara Membuat Magnet
I Ketut Sukajaya, S.Pd., M.Pd
 
9 TEMA BUDAYA KERJA SMK.pptx
9 TEMA BUDAYA KERJA SMK.pptx9 TEMA BUDAYA KERJA SMK.pptx
9 TEMA BUDAYA KERJA SMK.pptx
syahrini4
 
Tabel program kerja divisi humas 2017 2018
Tabel program kerja divisi humas 2017 2018Tabel program kerja divisi humas 2017 2018
Tabel program kerja divisi humas 2017 2018
swirawan
 
SENI ANYAMAN
SENI ANYAMAN SENI ANYAMAN
SENI ANYAMAN
Yunica Murti Nastiti
 
Presentasi Penampilan Sekretaris yang Baik
Presentasi Penampilan Sekretaris yang BaikPresentasi Penampilan Sekretaris yang Baik
Presentasi Penampilan Sekretaris yang Baik
krisna ristanti
 
KAMUS KOMPETENSI PKP2A II LAN ( Muskamal,S.Sos,M.Si )
KAMUS KOMPETENSI PKP2A II LAN ( Muskamal,S.Sos,M.Si )KAMUS KOMPETENSI PKP2A II LAN ( Muskamal,S.Sos,M.Si )
KAMUS KOMPETENSI PKP2A II LAN ( Muskamal,S.Sos,M.Si )
Muskamal Lau
 
Pengukuran Waktu.pptx
Pengukuran Waktu.pptxPengukuran Waktu.pptx
Pengukuran Waktu.pptx
EndangSugiarti3
 
Program kerja go green school
Program kerja go green schoolProgram kerja go green school
Program kerja go green school
Tahrir Masror
 
Humas dan keprotokolan
Humas dan keprotokolanHumas dan keprotokolan
Humas dan keprotokolan
Fitria Kingdom
 
Laporan kegiatan-pencegahan-perundungan
Laporan kegiatan-pencegahan-perundunganLaporan kegiatan-pencegahan-perundungan
Laporan kegiatan-pencegahan-perundungan
Daly Indra
 
Proposal KMD.docx
Proposal KMD.docxProposal KMD.docx
Proposal KMD.docx
ssuserf76850
 
Tata krama siswa
Tata krama siswaTata krama siswa
Tata krama siswa
Marhadi Thea
 
Ppt pembelajaran ips kelas 5 sem 2
Ppt pembelajaran ips kelas 5 sem 2 Ppt pembelajaran ips kelas 5 sem 2
Ppt pembelajaran ips kelas 5 sem 2
Abi Kayla
 
PPT KULINER SURABAYA.pptx
PPT KULINER SURABAYA.pptxPPT KULINER SURABAYA.pptx
PPT KULINER SURABAYA.pptx
EgaSuwandhi
 
Ppt kedisiplinan
Ppt kedisiplinanPpt kedisiplinan
Ppt kedisiplinan
bkupstegal
 
PENDIDIKAN KARAKTER & TATA KRAMA.pptx
PENDIDIKAN KARAKTER & TATA KRAMA.pptxPENDIDIKAN KARAKTER & TATA KRAMA.pptx
PENDIDIKAN KARAKTER & TATA KRAMA.pptx
ulilArdi
 

What's hot (20)

Ppt mengenal jenis jenis profesi
Ppt mengenal jenis jenis profesiPpt mengenal jenis jenis profesi
Ppt mengenal jenis jenis profesi
 
Tata krama siswa
Tata krama siswaTata krama siswa
Tata krama siswa
 
MATERI PEMBELAJARAN PKN (KELAS 2 SD) /tugas individu
MATERI PEMBELAJARAN PKN (KELAS 2 SD) /tugas individuMATERI PEMBELAJARAN PKN (KELAS 2 SD) /tugas individu
MATERI PEMBELAJARAN PKN (KELAS 2 SD) /tugas individu
 
Cara Membuat Magnet
Cara Membuat MagnetCara Membuat Magnet
Cara Membuat Magnet
 
9 TEMA BUDAYA KERJA SMK.pptx
9 TEMA BUDAYA KERJA SMK.pptx9 TEMA BUDAYA KERJA SMK.pptx
9 TEMA BUDAYA KERJA SMK.pptx
 
Tabel program kerja divisi humas 2017 2018
Tabel program kerja divisi humas 2017 2018Tabel program kerja divisi humas 2017 2018
Tabel program kerja divisi humas 2017 2018
 
SENI ANYAMAN
SENI ANYAMAN SENI ANYAMAN
SENI ANYAMAN
 
Etika Sekretaris
Etika SekretarisEtika Sekretaris
Etika Sekretaris
 
Presentasi Penampilan Sekretaris yang Baik
Presentasi Penampilan Sekretaris yang BaikPresentasi Penampilan Sekretaris yang Baik
Presentasi Penampilan Sekretaris yang Baik
 
KAMUS KOMPETENSI PKP2A II LAN ( Muskamal,S.Sos,M.Si )
KAMUS KOMPETENSI PKP2A II LAN ( Muskamal,S.Sos,M.Si )KAMUS KOMPETENSI PKP2A II LAN ( Muskamal,S.Sos,M.Si )
KAMUS KOMPETENSI PKP2A II LAN ( Muskamal,S.Sos,M.Si )
 
Pengukuran Waktu.pptx
Pengukuran Waktu.pptxPengukuran Waktu.pptx
Pengukuran Waktu.pptx
 
Program kerja go green school
Program kerja go green schoolProgram kerja go green school
Program kerja go green school
 
Humas dan keprotokolan
Humas dan keprotokolanHumas dan keprotokolan
Humas dan keprotokolan
 
Laporan kegiatan-pencegahan-perundungan
Laporan kegiatan-pencegahan-perundunganLaporan kegiatan-pencegahan-perundungan
Laporan kegiatan-pencegahan-perundungan
 
Proposal KMD.docx
Proposal KMD.docxProposal KMD.docx
Proposal KMD.docx
 
Tata krama siswa
Tata krama siswaTata krama siswa
Tata krama siswa
 
Ppt pembelajaran ips kelas 5 sem 2
Ppt pembelajaran ips kelas 5 sem 2 Ppt pembelajaran ips kelas 5 sem 2
Ppt pembelajaran ips kelas 5 sem 2
 
PPT KULINER SURABAYA.pptx
PPT KULINER SURABAYA.pptxPPT KULINER SURABAYA.pptx
PPT KULINER SURABAYA.pptx
 
Ppt kedisiplinan
Ppt kedisiplinanPpt kedisiplinan
Ppt kedisiplinan
 
PENDIDIKAN KARAKTER & TATA KRAMA.pptx
PENDIDIKAN KARAKTER & TATA KRAMA.pptxPENDIDIKAN KARAKTER & TATA KRAMA.pptx
PENDIDIKAN KARAKTER & TATA KRAMA.pptx
 

Viewers also liked

KODE ETIK PROFESI GURU
KODE ETIK PROFESI GURUKODE ETIK PROFESI GURU
KODE ETIK PROFESI GURU
sukrino
 
Kode etik guru
Kode etik guruKode etik guru
Kode etik guru
Amelia Shen
 
Kode etik profesi dan kode etik guru indonesia
Kode etik profesi dan kode etik guru indonesiaKode etik profesi dan kode etik guru indonesia
Kode etik profesi dan kode etik guru indonesia
Yokhebed Fransisca
 
Makalah kode etik guru
Makalah kode etik guruMakalah kode etik guru
Makalah kode etik guru
Septian Muna Barakati
 
Tujuan kode etik guru
Tujuan kode etik guruTujuan kode etik guru
Tujuan kode etik guru
Islamia Kharimah
 
Kode etik profesi guru
Kode etik profesi guruKode etik profesi guru
Kode etik profesi guru
Suraya Atika
 
Kode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesiaKode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesiasunarkuswantoro
 
KODE ETIK GURU INDONESIA
KODE ETIK GURU INDONESIAKODE ETIK GURU INDONESIA
KODE ETIK GURU INDONESIA
Guru Online
 
Kode etik guru indonesia mansaba
Kode etik guru indonesia mansabaKode etik guru indonesia mansaba
Kode etik guru indonesia mansabaJoko Supriyanto
 
Profesi keguruan
Profesi keguruanProfesi keguruan
Ppt konsep dasar profesi keguruan
Ppt konsep dasar profesi keguruanPpt konsep dasar profesi keguruan
Ppt konsep dasar profesi keguruan
RIZKA2013
 
Konsep Kode Etik Guru
Konsep Kode Etik GuruKonsep Kode Etik Guru
Konsep Kode Etik GuruDesy Aryanti
 
Kode etik guru
Kode etik guruKode etik guru
Kode etik guru
Facebook in Education
 
Revisi kode etik guru indonesia
Revisi kode etik guru indonesiaRevisi kode etik guru indonesia
Revisi kode etik guru indonesia
Ahmad A. Na'im-i
 
Penerapan kode etik pada profesi guru
Penerapan kode etik pada profesi guruPenerapan kode etik pada profesi guru
Penerapan kode etik pada profesi guru
Lilis Setiyorini
 
Makalah kode etik
Makalah kode etikMakalah kode etik
Makalah kode etik
Ig Fandy Jayanto
 
10 budaya malu
10  budaya malu10  budaya malu
10 budaya maluDiky H
 
Kode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesiaKode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesia
R.e. Sulaeman
 
Konsep Profesi dan Profesi Guru
Konsep Profesi dan Profesi GuruKonsep Profesi dan Profesi Guru
Konsep Profesi dan Profesi Guru
Khanifah Inabah
 

Viewers also liked (20)

KODE ETIK PROFESI GURU
KODE ETIK PROFESI GURUKODE ETIK PROFESI GURU
KODE ETIK PROFESI GURU
 
Kode etik guru
Kode etik guruKode etik guru
Kode etik guru
 
Kode etik profesi dan kode etik guru indonesia
Kode etik profesi dan kode etik guru indonesiaKode etik profesi dan kode etik guru indonesia
Kode etik profesi dan kode etik guru indonesia
 
Makalah kode etik guru
Makalah kode etik guruMakalah kode etik guru
Makalah kode etik guru
 
Profesi dan etika keguruan power point qu
Profesi dan etika keguruan power point quProfesi dan etika keguruan power point qu
Profesi dan etika keguruan power point qu
 
Tujuan kode etik guru
Tujuan kode etik guruTujuan kode etik guru
Tujuan kode etik guru
 
Kode etik profesi guru
Kode etik profesi guruKode etik profesi guru
Kode etik profesi guru
 
Kode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesiaKode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesia
 
KODE ETIK GURU INDONESIA
KODE ETIK GURU INDONESIAKODE ETIK GURU INDONESIA
KODE ETIK GURU INDONESIA
 
Kode etik guru indonesia mansaba
Kode etik guru indonesia mansabaKode etik guru indonesia mansaba
Kode etik guru indonesia mansaba
 
Profesi keguruan
Profesi keguruanProfesi keguruan
Profesi keguruan
 
Ppt konsep dasar profesi keguruan
Ppt konsep dasar profesi keguruanPpt konsep dasar profesi keguruan
Ppt konsep dasar profesi keguruan
 
Konsep Kode Etik Guru
Konsep Kode Etik GuruKonsep Kode Etik Guru
Konsep Kode Etik Guru
 
Kode etik guru
Kode etik guruKode etik guru
Kode etik guru
 
Revisi kode etik guru indonesia
Revisi kode etik guru indonesiaRevisi kode etik guru indonesia
Revisi kode etik guru indonesia
 
Penerapan kode etik pada profesi guru
Penerapan kode etik pada profesi guruPenerapan kode etik pada profesi guru
Penerapan kode etik pada profesi guru
 
Makalah kode etik
Makalah kode etikMakalah kode etik
Makalah kode etik
 
10 budaya malu
10  budaya malu10  budaya malu
10 budaya malu
 
Kode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesiaKode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesia
 
Konsep Profesi dan Profesi Guru
Konsep Profesi dan Profesi GuruKonsep Profesi dan Profesi Guru
Konsep Profesi dan Profesi Guru
 

Similar to Kode Etik Guru

Makalahprofesikependidikan 110523085939-phpapp01
Makalahprofesikependidikan 110523085939-phpapp01Makalahprofesikependidikan 110523085939-phpapp01
Makalahprofesikependidikan 110523085939-phpapp01
Alfan Herya
 
Makalah profesi kependidikan
Makalah profesi kependidikanMakalah profesi kependidikan
Makalah profesi kependidikanSeprina Andriani
 
KODE ETIK DAN PROFESI GURU KEL.6.pptx
KODE ETIK DAN PROFESI GURU KEL.6.pptxKODE ETIK DAN PROFESI GURU KEL.6.pptx
KODE ETIK DAN PROFESI GURU KEL.6.pptx
YusronSyarif2
 
Kode etik dan profesi guru.pptx
Kode etik dan profesi guru.pptxKode etik dan profesi guru.pptx
Kode etik dan profesi guru.pptx
YusronSyarif2
 
Tugas tik ayu lestari
Tugas tik ayu lestariTugas tik ayu lestari
Tugas tik ayu lestari
lestariayuwibowo
 
Tugas tik ayu lestari
Tugas tik ayu lestariTugas tik ayu lestari
Tugas tik ayu lestari
lestariayuwibowo
 
Makalah umi syahda
Makalah umi syahdaMakalah umi syahda
Makalah umi syahda
ArVy Diansyah
 
Makna Kode Etik Profesi Guru
Makna Kode Etik Profesi GuruMakna Kode Etik Profesi Guru
Makna Kode Etik Profesi Guru
Abdau Qur'ani
 
Bab3 etikaperguruan-120914102822-phpapp02
Bab3 etikaperguruan-120914102822-phpapp02Bab3 etikaperguruan-120914102822-phpapp02
Bab3 etikaperguruan-120914102822-phpapp02
May Lim
 
kode etik
kode etikkode etik
kode etik
Cecep Kustandi
 
Makalah profesi kependidikan kelompok 1
Makalah profesi kependidikan kelompok 1Makalah profesi kependidikan kelompok 1
Makalah profesi kependidikan kelompok 1
indrakumbara1
 
Makna Kode Etik Profesi Guru
Makna Kode Etik Profesi GuruMakna Kode Etik Profesi Guru
Makna Kode Etik Profesi GuruAbdau Qur'ani
 
Bab3.etika perguruan
Bab3.etika perguruanBab3.etika perguruan
Bab3.etika perguruan
Nur ja
 
Kode Etik Bidan
Kode Etik Bidan Kode Etik Bidan
Kode Etik Bidan
pjj_kemenkes
 
ppt kel 2 etika profesi.pptx
ppt kel 2 etika profesi.pptxppt kel 2 etika profesi.pptx
ppt kel 2 etika profesi.pptx
DipahLestari
 
Materi Etika Profesi ( SMK KELAS X)
Materi Etika Profesi ( SMK KELAS X)Materi Etika Profesi ( SMK KELAS X)
Materi Etika Profesi ( SMK KELAS X)
Amelia Febiani
 
B
BB

Similar to Kode Etik Guru (20)

Makalahprofesikependidikan 110523085939-phpapp01
Makalahprofesikependidikan 110523085939-phpapp01Makalahprofesikependidikan 110523085939-phpapp01
Makalahprofesikependidikan 110523085939-phpapp01
 
Makalah profesi kependidikan
Makalah profesi kependidikanMakalah profesi kependidikan
Makalah profesi kependidikan
 
KODE ETIK DAN PROFESI GURU KEL.6.pptx
KODE ETIK DAN PROFESI GURU KEL.6.pptxKODE ETIK DAN PROFESI GURU KEL.6.pptx
KODE ETIK DAN PROFESI GURU KEL.6.pptx
 
Kode etik dan profesi guru.pptx
Kode etik dan profesi guru.pptxKode etik dan profesi guru.pptx
Kode etik dan profesi guru.pptx
 
Tugas tik ayu lestari
Tugas tik ayu lestariTugas tik ayu lestari
Tugas tik ayu lestari
 
Tugas tik ayu lestari
Tugas tik ayu lestariTugas tik ayu lestari
Tugas tik ayu lestari
 
Makalah umi syahda
Makalah umi syahdaMakalah umi syahda
Makalah umi syahda
 
Makna Kode Etik Profesi Guru
Makna Kode Etik Profesi GuruMakna Kode Etik Profesi Guru
Makna Kode Etik Profesi Guru
 
Bab3 etikaperguruan-120914102822-phpapp02
Bab3 etikaperguruan-120914102822-phpapp02Bab3 etikaperguruan-120914102822-phpapp02
Bab3 etikaperguruan-120914102822-phpapp02
 
Kode etik keguruan
Kode etik keguruanKode etik keguruan
Kode etik keguruan
 
kode etik
kode etikkode etik
kode etik
 
Ibi dan etika profesi
Ibi dan etika profesiIbi dan etika profesi
Ibi dan etika profesi
 
Ibi dan etika profesi
Ibi dan etika profesiIbi dan etika profesi
Ibi dan etika profesi
 
Makalah profesi kependidikan kelompok 1
Makalah profesi kependidikan kelompok 1Makalah profesi kependidikan kelompok 1
Makalah profesi kependidikan kelompok 1
 
Makna Kode Etik Profesi Guru
Makna Kode Etik Profesi GuruMakna Kode Etik Profesi Guru
Makna Kode Etik Profesi Guru
 
Bab3.etika perguruan
Bab3.etika perguruanBab3.etika perguruan
Bab3.etika perguruan
 
Kode Etik Bidan
Kode Etik Bidan Kode Etik Bidan
Kode Etik Bidan
 
ppt kel 2 etika profesi.pptx
ppt kel 2 etika profesi.pptxppt kel 2 etika profesi.pptx
ppt kel 2 etika profesi.pptx
 
Materi Etika Profesi ( SMK KELAS X)
Materi Etika Profesi ( SMK KELAS X)Materi Etika Profesi ( SMK KELAS X)
Materi Etika Profesi ( SMK KELAS X)
 
B
BB
B
 

More from iskawia

Makalah ict2
Makalah ict2Makalah ict2
Makalah ict2iskawia
 
Makalah jenis jenis_sumber_belajar
Makalah jenis jenis_sumber_belajarMakalah jenis jenis_sumber_belajar
Makalah jenis jenis_sumber_belajariskawia
 
Pemanfaatan ict sebagai_sumber_belajar_dalam_pembelajaran
Pemanfaatan ict sebagai_sumber_belajar_dalam_pembelajaranPemanfaatan ict sebagai_sumber_belajar_dalam_pembelajaran
Pemanfaatan ict sebagai_sumber_belajar_dalam_pembelajaran
iskawia
 
Makalah strategi pembelajaran
Makalah strategi pembelajaranMakalah strategi pembelajaran
Makalah strategi pembelajaran
iskawia
 
Makalah media pembelajaran
Makalah media pembelajaranMakalah media pembelajaran
Makalah media pembelajaran
iskawia
 
Pemanfaatan ict sebagai_sumber_belajar_dalam_pembelajaran
Pemanfaatan ict sebagai_sumber_belajar_dalam_pembelajaranPemanfaatan ict sebagai_sumber_belajar_dalam_pembelajaran
Pemanfaatan ict sebagai_sumber_belajar_dalam_pembelajaraniskawia
 
Evaluasi
EvaluasiEvaluasi
Evaluasiiskawia
 
Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertama
Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertamaMakalah keterampilan dasar_mengajar_pertama
Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertamaiskawia
 
Contoh hypothetical learning_trajectory_hlt_
Contoh hypothetical learning_trajectory_hlt_Contoh hypothetical learning_trajectory_hlt_
Contoh hypothetical learning_trajectory_hlt_
iskawia
 
Model peembelajaran
Model peembelajaranModel peembelajaran
Model peembelajaraniskawia
 
6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolah (1)
6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolah (1)6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolah (1)
6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolah (1)iskawia
 
Fungsi administrasi pendidikan_dan_komponen_administrasi_pendidikan_mengengah3
Fungsi administrasi pendidikan_dan_komponen_administrasi_pendidikan_mengengah3Fungsi administrasi pendidikan_dan_komponen_administrasi_pendidikan_mengengah3
Fungsi administrasi pendidikan_dan_komponen_administrasi_pendidikan_mengengah3
iskawia
 
6 tanggung jawab_guru_disekolah2
6 tanggung jawab_guru_disekolah26 tanggung jawab_guru_disekolah2
6 tanggung jawab_guru_disekolah2
iskawia
 
Hak guru profesional (1)
Hak guru profesional (1)Hak guru profesional (1)
Hak guru profesional (1)iskawia
 
Kelompok10 kewajibab pendidik_profesional2
Kelompok10 kewajibab pendidik_profesional2Kelompok10 kewajibab pendidik_profesional2
Kelompok10 kewajibab pendidik_profesional2iskawia
 
Makalah tugas guru
Makalah tugas guruMakalah tugas guru
Makalah tugas guru
iskawia
 
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswa
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswaPrinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswa
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswaiskawia
 
Konsep dasar bimbingan_konseling
Konsep dasar bimbingan_konselingKonsep dasar bimbingan_konseling
Konsep dasar bimbingan_konseling
iskawia
 
6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolah
6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolah6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolah
6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolahiskawia
 
Peranan guru disekolah
Peranan guru disekolahPeranan guru disekolah
Peranan guru disekolahiskawia
 

More from iskawia (20)

Makalah ict2
Makalah ict2Makalah ict2
Makalah ict2
 
Makalah jenis jenis_sumber_belajar
Makalah jenis jenis_sumber_belajarMakalah jenis jenis_sumber_belajar
Makalah jenis jenis_sumber_belajar
 
Pemanfaatan ict sebagai_sumber_belajar_dalam_pembelajaran
Pemanfaatan ict sebagai_sumber_belajar_dalam_pembelajaranPemanfaatan ict sebagai_sumber_belajar_dalam_pembelajaran
Pemanfaatan ict sebagai_sumber_belajar_dalam_pembelajaran
 
Makalah strategi pembelajaran
Makalah strategi pembelajaranMakalah strategi pembelajaran
Makalah strategi pembelajaran
 
Makalah media pembelajaran
Makalah media pembelajaranMakalah media pembelajaran
Makalah media pembelajaran
 
Pemanfaatan ict sebagai_sumber_belajar_dalam_pembelajaran
Pemanfaatan ict sebagai_sumber_belajar_dalam_pembelajaranPemanfaatan ict sebagai_sumber_belajar_dalam_pembelajaran
Pemanfaatan ict sebagai_sumber_belajar_dalam_pembelajaran
 
Evaluasi
EvaluasiEvaluasi
Evaluasi
 
Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertama
Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertamaMakalah keterampilan dasar_mengajar_pertama
Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertama
 
Contoh hypothetical learning_trajectory_hlt_
Contoh hypothetical learning_trajectory_hlt_Contoh hypothetical learning_trajectory_hlt_
Contoh hypothetical learning_trajectory_hlt_
 
Model peembelajaran
Model peembelajaranModel peembelajaran
Model peembelajaran
 
6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolah (1)
6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolah (1)6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolah (1)
6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolah (1)
 
Fungsi administrasi pendidikan_dan_komponen_administrasi_pendidikan_mengengah3
Fungsi administrasi pendidikan_dan_komponen_administrasi_pendidikan_mengengah3Fungsi administrasi pendidikan_dan_komponen_administrasi_pendidikan_mengengah3
Fungsi administrasi pendidikan_dan_komponen_administrasi_pendidikan_mengengah3
 
6 tanggung jawab_guru_disekolah2
6 tanggung jawab_guru_disekolah26 tanggung jawab_guru_disekolah2
6 tanggung jawab_guru_disekolah2
 
Hak guru profesional (1)
Hak guru profesional (1)Hak guru profesional (1)
Hak guru profesional (1)
 
Kelompok10 kewajibab pendidik_profesional2
Kelompok10 kewajibab pendidik_profesional2Kelompok10 kewajibab pendidik_profesional2
Kelompok10 kewajibab pendidik_profesional2
 
Makalah tugas guru
Makalah tugas guruMakalah tugas guru
Makalah tugas guru
 
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswa
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswaPrinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswa
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswa
 
Konsep dasar bimbingan_konseling
Konsep dasar bimbingan_konselingKonsep dasar bimbingan_konseling
Konsep dasar bimbingan_konseling
 
6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolah
6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolah6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolah
6 makalah tanggung_jawab_guru_di_sekolah
 
Peranan guru disekolah
Peranan guru disekolahPeranan guru disekolah
Peranan guru disekolah
 

Recently uploaded

Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
pristayulianabila
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
johan199969
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
HERIHERI52
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
opkcibungbulang
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
TriSutrisno48
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Sathya Risma
 
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdfTugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Thahir9
 
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdfIKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
sriwulandari723
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
StevanusOkiRudySusan
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Thahir9
 
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayespeluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
ayyurah2004
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
anikdwihariyanti
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
nurfaridah271
 

Recently uploaded (20)

Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
 
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdfTugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
 
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdfIKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
 
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayespeluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
 

Kode Etik Guru

  • 1. 1 MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN KODE ETIK GURU Disusun oleh: Desi Permata Sari (06081181320012) Maria Mareta Simalango (06081181320018) Meisindi Galuh Kurnia (06081181320024) Palantini (06081281320009) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015
  • 2. 2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI........................................................................................................................2 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...............................................................................................................3 1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................3 1.3 Tujuan ............................................................................................................................4 PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Kode Etik Guru............................................................................................5 2.2 Tujuan Kode Etik Guru..................................................................................................6 2.3 Fungsi Kode Etik Guru..................................................................................................7 2.4 Sanksi Pelanggaran Kode Etik.......................................................................................7 2.5 Kode Etik Guru Indonesia .............................................................................................8 PENUTUP 3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................10 3.2 Saran.............................................................................................................................10 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................11
  • 3. 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akhir-akhir ini pendidikan menjadi masalah yang ramai dibicarakan. Berbicara mengenai pendidikan berarti berbicara tentang profesi guru. Pada saat ini profesi guru merupakan salah satu profesi yang banyak diminati oleh kebanyakan siswa dan siswi, hal tersebut karena guru merupakan profesi yang dapat menentukan masa depan bangsa ini, guru yang baik dan berkualitas dapat menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang berkualitas juga, begitu pun sebaliknya, seorang guru yang tidak berkualitas akan menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang tertinggal dan bahkan bisa menjadi bangsa yang terjajah lagi, selain itu saat ini profesi guru dijamin kesejahteraan hidupnya. Oleh karena itu, orang-orang berlomba-lomba untuk menjadi seorang guru. Namun, menjadi seorang guru bukanlah hal yang mudah ada beberapa syarat yang harus dipenuhi antara lain adalah syarat admistrasi, teknis, psikis, dan fisik, selain itu seorang guru juga harus memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Namun,kebanyakan orang-orang yang telah menjadi seorang guru dalam menjalankan profesinya tersebut tidak jarang melakukan penyimpangan atau pun pelanggaran terhadap norma-norma menjadi seorang guru, sehingga pemerintah menetapkan suatu aturan atau norma-norma yang harus dipatuhi oleh para guru di Indonesia yang dikenal dengan “Kode Etik Guru”. Dengan adanya Kode Etik Guru ini, diharapkan para guru dapat menjalankan tugasnya dengan baik sebagaimana telah ditetapkan dalam Kode Etik Guru tersebut. 1.2 Rumusan Masalah Untuk memudahkan penulis dalam menyusun makalah ini, maka penulis merumuskan beberapa permasalahan. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut: 1. Apakah pengertian kode etik guru? 2. Apakah tujuan kode etik guru? 3. Apakah fungsi kode etik terhadap guru? 4. Apakah sanksi pelanggaran terhadap kode etik? 5. Bagaimana Kode Etik Guru Indonesia?
  • 4. 4 1.3 Tujuan Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai berikut: 1. Untuk menjelaskan pengertian kode etik guru 2. Untuk menjelaskan tujuan kode etik guru 3. Untuk menjelaskan fungsi kode etik terhadap guru 4. Untuk menjelaskan sanksi pelanggaran terhadap kode etik 5. Untuk menjelaskan Kode Etik Guru Indonesia
  • 5. 5 BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Kode Etik Guru Interpretasi tentang kode etik belum memiliki pengertian yang sama. Berikut ini ada beberapa pengertian mengenai kode etik:  Undang-undang Nomor 8 tahun 1974 Tentang Pokok-pokok Kepegawaian. Pasal 28 menyatakan bahwa "Pegawai Negeri Sipil mempunyai kode etik sebagai pedoman sikap, tingkah laku perbuatan di dalam dan di luar kedinasan". Dalam Penjelasan Undang-undang tersebut dinyatakan dengan adanya Kode Etik ini, Pegawai Negeri Sipil sebagai aparatur negara, Abdi Negara, dan Abdi Masyarakat mempunyai pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam melaksanakan tugasnya dan dalam pergaulan hidup sehari-hari. Selanjutnya dalam Kode Etik Pegawai Negeri Sipil itu digariskan pula prinsip-prinsip pokok tentang pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pegawai negeri. Dari uraian ini dapat di simpulkan, bahwa kode etik merupakan pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan di dalam melaksanakan tugas dan dalam hidup sehari- hari.  Kongres PGRI ke XIII, Basuni sebagai Ketua Umum PGRI menyatakan bahwa Kode Etik Guru Indonesia merupakan landasan moral dan pedoman tingkah laku guru warga PGRI dalam melaksanakan panggilan pengabdiaan bekerja sebagai guru (PGRI, 1973). Dari pendapat ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam Kode Etik Guru Indonesia terdapat dua unsur pokok yakni: (1) sebagai landasan moral, dan (2) sebagai pedoman tingkah laku.  Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen (UUGD), Pasal 43, dikemukakan sebagai berikut: (1) Untuk menjaga dan meningkatkan kehormatan, dan martabat guru dalam pelaksanaan tugas keprofesionalan, organisasi profesi guru membentuk kode etik; (2) Kode etik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berisi norma dan etika yang mengikat perilaku guru dalam pelaksanaan tugas keprofesionalan. Sedangkan Secara harfiah, “kode etik” berarti sumber etik. Etik berasal dari perkataan ethos, yang berarti watak. Istilah etik (ethica) mengandung makna nilai-nilai yang mendasari perilaku manusia. Etik di sini berarti tata susila (etika) atau hal-hal yang berhubungan dengan kesusilaan dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Sehingga kode etik adalah pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau
  • 6. 6 pekerjaan. Dalam kaitannya dengan istilah profesi, kode etik merupakan tata cara atau aturan yang menjadi standar kegiatan anggota suatu profesi. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa “kode etik guru” diartikan sebagai aturan tata-susila keguruan. Aturan-aturan tentang keguruan (yang menyangkut pekerjaan- pekerjaan guru) melibatkan dari segi usaha. Maksud dari kode etik guru di sini adalah norma-norma yang mengatur hubungan kemanusiaan antar guru dengan lembaga pendidikan (sekolah); guru dengan sesama guru; guru dengan peserta didik; dan guru dengan lingkungannya. Sebagai sebuah jabatan pekerjaan, profesi guru memerlukan kode etik khusus untuk mengatur hubungan-hubungan tersebut. 2.2 Tujuan Kode Etik Guru Pada dasarnya tujuan merumuskan kode etik dalam suatu profesi adalah untuk kepentingan anggota dan kepentingan organisasi profesi itu sendiri. Secara umum tujuan mengadakan kode etik adalah sebagai berikut (R. Hermawan S, 1979); a. Menjunjung tinggi martabat profesi. Kode etik dapat menjaga pandangan dan kesan pihak luar atau masyarakat, agar mereka tidak memandang rendah terhadap profesi yang bersangkutan. Oleh karena itu, setiap kode etik suatu profesi akan melarang berbagai bentuk tindak-tanduk atau kelakuan anggotanya yang dapat mencemarkan nama baik profesi. b. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya. Kesejahteraan mencakup lahir (atau material) maupun batin (spiritual, emosional, dan mental).Kode etik umumnya memuat larangan-larangan untuk melakukan perbuatan- perbuatan yang merugikan kesejahteraan para anggotanya. Misalnya dengan menetapkan tarif-tarif minimum bagi honorarium anggota profesi dalam melaksanakan tugasnya, sehingga siapa saja yang mengadakan tarif di bawah minimum akan dianggap tercela dan merugikan rekan seprofesi. Dalam hal kesejahteraan batin, kode etik umumnya memberi petunjuk-petunjuk kepada anggotanya untuk melaksanakan profesinya. c. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi. Kode etik berkaitan dengan peningkatan kegiatan pengabdian profesi, sehingga bagi para anggota profesidapat dengan mudah mengetahui tugas dan tanggungjawab pengabdiannya dalam melaksanakan tugasnya. Oleh karena itu, kode etik merumuskan ketentuan-ketentuanyang perlu dilakukan para anggota profesi dalammenjalankan tugasnya.
  • 7. 7 d. Untuk meningkatkan mutu profesi Kode etik memuat norma norma dan anjuran agar para anggota profesi selalu berusaha untuk meningkatkan mutu pengabdian para anggotanya. e. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi Kode etik mewajibkan setiap anggotanya untuk aktif berpartisipasi dalam membina organisasi profesi dan kegiatan-kegiatan yang dirancang organisasi. Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan suatu profesi menyusun kode etik adalah untuk menjunjung tinggi martabat profesi, menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota, meningkatkan pengabdian anggota profesi, meningkatkan mutu profesi dan mutu organisasi profesi. 2.3 Fungsi Kode Etik Guru Pada dasarnya kode etik berfungsi sebagai perlindungan dan pengembangan bagi profesi itu, dan sebagai pelindung bagi masyarakat pengguna jasa pelayanan suatu profesi. Gibson and Mitchel (1995;449), sebagai pedoman pelaksanaan tugas profesional anggota suatu profesi dan pedoman bagi masyarakat pengguna suatu profesi dalam meminta pertanggungjawaban jika anggota profesi yang bertindak di luar kewajaran. Secara umum fungsi kode etik guru adalah sebagai berikut: a. Agar guru memiliki pedoman dan arah yang jelas dalam melaksanakan tugasnya, sehingga terhindar dari penyimpangan profesi. b. Agar guru bertanggungjawab atas profesinya. c. Agar profesi guru terhindar dari perpecahan dan pertentangan internal. d. Agar guru dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan. e. Agar profesi ini membantu memecahkan masalah dan mengembangkan diri. f. Agar profesi ini terhindar dari campur tangan profesi lain dan pemerintah. 2.4 Sanksi Pelanggaran Kode Etik Pada umumnya, kode etik adalah landasan moral dan merupakan pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan maka sanksi terhadap pelanggaran kode etik adalah sanksi moral. Barangsiapa melanggar kode etik maka akan mendapat celaan dari rekan-rekannya, sedangkan sanksi yang dianggap terberat adalah si pelanggar dikeluarkan dari organisasi profesi.
  • 8. 8 2.5 Kode Etik Guru Indonesia Kode Etik Guru Indonesia ditetapkan dalam kongres yang dihadiri oleh seluruh utusan Cabang dan Pengurus Daerah PGRI dari seluruh penjuru tanah air, pertama dalam Kongres XIII di Jakarta tahun 1973, dan kemudian disempurnakan dalam Kongres PGRI XVI tahun 1989 juga di Jakarta. Adapun rumusan kode etik guru yang merupakan kerangka pedoman guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya terdiri dari sembilan item berikut: 1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila. (Guru harus mengabdikan dirinya secara ikhlas untuk menuntun dan mengantarkan anak didik seutuhnya, baik jasmani maupun rohani agar menjadi insan pembangunan yang menghayati dan mengamalkan serta melaksanakan berbagai aktivitasnya dengan mendasarkan pada sila-sila Pancasila. Guru harus membimbing anak didiknya kearah hidup yang selaras, serasi dan seimbang) 2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional. (Guru harus mendesain program pengajaran sesuai dengan keadaan dan kebutuhan setiap anak didik) 3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan. (Guru perlu mendapatkan informasi secara lengkap mengenai diri anak didik. Dengan mengetahui keadaan dan karakteristik anak didik ini, maka akan sangat membantu bagi guru dan siswa dalam upaya menciptakan proses belajar-mengajar yang optimal) 4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar-mengajar. (Bagaimana guru itu dapat menciptakan kondisi-kondisi optimal, sehingga anak itu bisa belajar, harus belajar, perlu dididik dan perlu bimbingan) 5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan. (Sesuai dengan tri pusat pendidikan, masyarakat ikut bertanggung jawab atas pelaksanaan pendidikan. Oleh karena itu, guru juga harus membina hubungan baik dengan masyarakat agar dapat menjalankan tugasnya sebagai pelaksana proses belajar mengajar) 6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya. (Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, guru harus selalu meningkatkan mutu profesinya, baik dilaksanakan secara perseorangan ataupun secara bersama-sama. Hal ini sangat penting, karena baik buruknya layanan mempengaruhi citra guru ditengah-tengah masyarakat)
  • 9. 9 7. Guru memelihara hubungan profesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan sosial. (Guru perlu membina hubungan dengan sesama guru secara keseluruhan agar meningkatkan kelancaran mekanisme kerja, bahkan juga sebagai langkah-langkah peningkatan mutu profesi guru secara kelompok) 8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian. (Untuk meningkatkan pelayanan dan sarana pengabdiannya, organisasi PGRI harus tetap dipelihara, dibina bahkan ditingkatkan mutu dan kekompakkannya. Sebab dengan peningkatan mutu organisasi berarti akan mampu merencanakan dan melaksanakan program yang bermutu dan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat) 9. Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan. (Guru adalah bagian warga negara yang merupakan aparat pemerintah di bidang pendidikan. Sehingga guru haruslah memahami dan melaksanakan ketentuan-ketentuan yang telah digariskan oleh pemerintah mengenai bagaimana menangani persoalan-persoalan pendidikan. Dengan melaksanakan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan itu, diharapkan proses pendidikan berjalan lancar sehingga bisa menopang pelaksanaan pembangunan bangsa secara integral) Dengan memahami sembilan butir kode etik guru seperti diuraikan di atas, diharapkan dapat menjadi landasan moral dan pedoman tingkah laku setiap guru dalam menunaikan tugas pengabdiannya sebagai guru, baik di dalam maupun di luar sekolah serta dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Dengan demikian, maka Kode Etik Guru Indonesia dapat menjadi alat yang amat penting untuk pembentukan sikap professional pada anggota profesi kependidikan dalam hal ini adalah guru.
  • 10. 10 BAB 3 PENUTUP 3.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan dari makalah tersebut adalah : 1. Bahwa kode etik guru merupakan aturan tata-susila keguruan. Aturan-aturan tentang keguruan (yang menyangkut pekerjaan-pekerjaan guru) melibatkan dari segi usaha. 2. Tujuan kode etik guru antara lain adalah menjunjung tinggi martabat profesi, menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya, meningkatkan pengabdian para anggota profesi, meningkatkan mutu profesi, dan meningkatkan mutu organisasi profesi. 3. Fungsi kode etik guru antara lain adalah agar guru memiliki pedoman dan arah yang jelas dalam melaksanakan tugasnya, bertanggungjawab atas profesinya, terhindar dari perpecahan dan pertentangan internal, meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan, membantu memecahkan masalah dan mengembangkan diri dan terhindar dari campur tangan profesi lain dan pemerintah. 4. Sanksi terhadap pelanggaran kode etik adalah sanksi moral. Barangsiapa melanggar kode etik maka akan mendapat celaan dari rekan-rekannya, sedangkan sanksi yang dianggap terberat adalah si pelanggar dikeluarkan dari organisasi profesi. 5. Kode Etik Guru Indonesia merupakan alat yang amat penting untuk pembentukan sikap professional pada anggota profesi kependidikan dalam hal ini adalah guru. 3.2 Saran Dengan adanya kode etik guru, sebaiknya sebagai seorang guru yang professional harus mematuhi kode etik guru tersebut, tidak melakukan tindakan-tindakan yang menyimpang dari kode etik guru, dan dalam melaksanakan profesi keguruan haruslah sesuai dengan kode etik guru yang telah ditetapkan dan disepakati bersama.
  • 11. 11 DAFTAR PUSTAKA Soetjipto, dkk. 1994. Profesi Keguruan. Penerbit Rineka Cipta: Jakarta. Sardiman A.M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta Purwanto Ngalim. 2005. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya Offset: Bandung http://syadiashare.com/kode-etik-guru-di-indonesia.html (di posting tanggal 11 Maret 2011, pada hari minggu pukul 10:30) wrks.itb.ac.id/app/images/files_produk_hukum/uu_14_2005.pdf (diposting tanggal 11 Maret 2011, pada hari minggu pukul 10:30) www.4shared.com/office/Bod3Ajru/kode-etik-guru-indonesia.html(di posting tanggal 12 Maret 2011, pada hari Senin pukul 13:30) file.upi.edu/.../ETIKA.../pert_4_dan_5_kode_etik_guru.pdf (diposting tanggal 12 Maret 2011, pada hari Senin pukul 13:30) www.uin-malang.ac.id/index.php?...kode-etik-guru. (diposting tanggal 12 Maret 2011, pada hari Senin pukul 13:30)