Dokumen tersebut membahas tentang administrasi kepegawaian, meliputi pengertian administrasi, peraturan yang mengatur kepegawaian, sistem kepegawaian, proses rekrutmen, pengangkatan, dan pensiun pegawai.
Tata krama adalah kebiasaan adat sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan di rumah, sekolah, dan masyarakat. Sopan santun merupakan sikap perilaku seseorang yang merupakan kebiasaan yang disepakati dan diterima dalam lingkungan pergaulan. Bagi siswa, sopan santun merupakan perwujudan budi pekerti luhur yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan dari berbagai sumber.
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...TyasPutriWijayanti
Proyek ini bertujuan membentuk sikap dan perilaku berkelanjutan peserta didik melalui tiga dimensi yaitu beriman dan berakhlak, bergotong royong, serta kreativitas. Proyek ini akan mengajarkan peserta didik tentang ekosistem, pengelolaan lingkungan, dan kesehatan diri secara fisik, mental, dan spiritual melalui serangkaian aktivitas seperti mengenali ciptaan Tuhan, menjaga lingkungan, dan membuat produk dari samp
Dokumen tersebut membahas tentang administrasi kepegawaian, meliputi pengertian administrasi, peraturan yang mengatur kepegawaian, sistem kepegawaian, proses rekrutmen, pengangkatan, dan pensiun pegawai.
Tata krama adalah kebiasaan adat sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan di rumah, sekolah, dan masyarakat. Sopan santun merupakan sikap perilaku seseorang yang merupakan kebiasaan yang disepakati dan diterima dalam lingkungan pergaulan. Bagi siswa, sopan santun merupakan perwujudan budi pekerti luhur yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan dari berbagai sumber.
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...TyasPutriWijayanti
Proyek ini bertujuan membentuk sikap dan perilaku berkelanjutan peserta didik melalui tiga dimensi yaitu beriman dan berakhlak, bergotong royong, serta kreativitas. Proyek ini akan mengajarkan peserta didik tentang ekosistem, pengelolaan lingkungan, dan kesehatan diri secara fisik, mental, dan spiritual melalui serangkaian aktivitas seperti mengenali ciptaan Tuhan, menjaga lingkungan, dan membuat produk dari samp
Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan khusus dan penguasaan pengetahuan tertentu, seperti hukum, kedokteran, teknik. Terdapat beberapa jenis profesi seperti di bidang ketenagaan, ketatatlaksanaan, ketatausahaan, perdagangan, dan jasa.
Dokumen tersebut membahas tentang tata krama dalam berbagai aspek kehidupan. Tata krama diperlukan dalam berinteraksi di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk mengatur hubungan antar manusia secara sopan santun. Tata krama mencakup tata cara berbicara, berpenampilan, bertamu, menggunakan fasilitas umum, serta menghargai privasi dan hak-hak orang lain.
Di materi yang saya buat ini anda dapat melihat tentang pengertian disiplin, macam-macam disiplin, ciri-ciri disiplin, faktor yang menyebabkan orang tidak disiplin bserta solusinya. dan saya juga mencantumkan sosl-soal evaluasi untuk mengasah otak dan kesimpulannya. silahkan membaca. semoga bermanfaat :)
Tabel program kerja divisi humas 2017 2018swirawan
Program Kerja Divisi Hubungan Masyarakat KOPHI Yogyakarta untuk periode 2017-2018 meliputi 7 program utama yaitu pendataan lembaga dan alumni, pelatihan internal humas, kunjungan ke KOPHI JABAR, kegiatan HPSN, pengadaan properti stand dan stiker, serta cetak kartu nama KOPHI. Tujuan program-program tersebut adalah untuk memperkenalkan KOPHI, menjalin silahturahmi, menambah pengetahuan, dan mendorong partisip
KAMUS KOMPETENSI PKP2A II LAN ( Muskamal,S.Sos,M.Si )Muskamal Lau
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya kompetensi sumber daya manusia untuk meningkatkan kinerja instansi pemerintahan. Dokumen ini menjelaskan tentang pengertian kompetensi, tujuan penilaian kompetensi, dan manfaat dari penilaian kompetensi bagi instansi pemerintahan. Dokumen ini juga memaparkan kamus kompetensi yang terdiri dari kelompok kompetensi, subkelompok kompetensi, dan dim
Dokumen tersebut membahas tentang satuan waktu seperti jam, menit, detik, hari, minggu, bulan, dan tahun beserta hubungannya. Dijelaskan pula cara mengkonversi satuan waktu dan contoh soal latihan mengenai pengukuran waktu.
Dokumen tersebut merangkum pengertian humas, keprotokolan, dan aktivitas yang terkait. Secara ringkas, humas adalah seni membangun pemahaman publik yang lebih baik untuk memperkuat kepercayaan terhadap suatu organisasi, keprotokolan mengatur tata cara acara resmi, dan aktivitas protokol meliputi pengaturan ruang, perlengkapan, tata upacara, dan urutan kedudukan.
Laporan ini merangkum kegiatan pencegahan dan penanganan perundungan (bullying) yang dilakukan SMA/SMK selama tahun 2021. Program tersebut meliputi sosialisasi, pendidikan karakter, diskusi, poster kampanye, bimbingan kelas, penanganan kasus, dan koordinasi dengan orang tua. Evaluasi menunjukkan capaian target di atas 80% kecuali diskusi dan koordinasi orang tua. Perlu peningkatan pelaksanaan diskusi secara teratur dan ko
Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman praktis kepada peserta agar mampu membina peserta didik pramuka siaga. KMD akan dilaksanakan selama 7 hari dengan kegiatan di dalam dan luar ruangan, serta materi pelatihan yang meliputi prinsip-prinsip kepramukaan, cara membina, organisasi gerakan pramuka, dan kegiatan lapangan. Diharapkan setelah mengik
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan pengaruh gaya, termasuk macam-macam gaya seperti gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan. Gaya dijelaskan sebagai gerakan mendorong atau menarik yang menyebabkan benda bergerak."
Tata krama adalah kebiasaan adat sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan di rumah, sekolah, dan masyarakat. Terdapat tata krama di lingkungan keluarga, masyarakat, dan madrasah yang mencakup perilaku hormat, sopan, membantu, dan menjaga kenyamanan lingkungan. Tata krama bermanfaat untuk menciptakan ketertiban dan kerukunan serta menghormati orang lain.
Dokumen tersebut membahas tentang kode etik profesi guru yang mencakup pengertian, tujuan, dan isi dari kode etik profesi guru sesuai dengan undang-undang yang berlaku di Indonesia."
Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan khusus dan penguasaan pengetahuan tertentu, seperti hukum, kedokteran, teknik. Terdapat beberapa jenis profesi seperti di bidang ketenagaan, ketatatlaksanaan, ketatausahaan, perdagangan, dan jasa.
Dokumen tersebut membahas tentang tata krama dalam berbagai aspek kehidupan. Tata krama diperlukan dalam berinteraksi di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk mengatur hubungan antar manusia secara sopan santun. Tata krama mencakup tata cara berbicara, berpenampilan, bertamu, menggunakan fasilitas umum, serta menghargai privasi dan hak-hak orang lain.
Di materi yang saya buat ini anda dapat melihat tentang pengertian disiplin, macam-macam disiplin, ciri-ciri disiplin, faktor yang menyebabkan orang tidak disiplin bserta solusinya. dan saya juga mencantumkan sosl-soal evaluasi untuk mengasah otak dan kesimpulannya. silahkan membaca. semoga bermanfaat :)
Tabel program kerja divisi humas 2017 2018swirawan
Program Kerja Divisi Hubungan Masyarakat KOPHI Yogyakarta untuk periode 2017-2018 meliputi 7 program utama yaitu pendataan lembaga dan alumni, pelatihan internal humas, kunjungan ke KOPHI JABAR, kegiatan HPSN, pengadaan properti stand dan stiker, serta cetak kartu nama KOPHI. Tujuan program-program tersebut adalah untuk memperkenalkan KOPHI, menjalin silahturahmi, menambah pengetahuan, dan mendorong partisip
KAMUS KOMPETENSI PKP2A II LAN ( Muskamal,S.Sos,M.Si )Muskamal Lau
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya kompetensi sumber daya manusia untuk meningkatkan kinerja instansi pemerintahan. Dokumen ini menjelaskan tentang pengertian kompetensi, tujuan penilaian kompetensi, dan manfaat dari penilaian kompetensi bagi instansi pemerintahan. Dokumen ini juga memaparkan kamus kompetensi yang terdiri dari kelompok kompetensi, subkelompok kompetensi, dan dim
Dokumen tersebut membahas tentang satuan waktu seperti jam, menit, detik, hari, minggu, bulan, dan tahun beserta hubungannya. Dijelaskan pula cara mengkonversi satuan waktu dan contoh soal latihan mengenai pengukuran waktu.
Dokumen tersebut merangkum pengertian humas, keprotokolan, dan aktivitas yang terkait. Secara ringkas, humas adalah seni membangun pemahaman publik yang lebih baik untuk memperkuat kepercayaan terhadap suatu organisasi, keprotokolan mengatur tata cara acara resmi, dan aktivitas protokol meliputi pengaturan ruang, perlengkapan, tata upacara, dan urutan kedudukan.
Laporan ini merangkum kegiatan pencegahan dan penanganan perundungan (bullying) yang dilakukan SMA/SMK selama tahun 2021. Program tersebut meliputi sosialisasi, pendidikan karakter, diskusi, poster kampanye, bimbingan kelas, penanganan kasus, dan koordinasi dengan orang tua. Evaluasi menunjukkan capaian target di atas 80% kecuali diskusi dan koordinasi orang tua. Perlu peningkatan pelaksanaan diskusi secara teratur dan ko
Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman praktis kepada peserta agar mampu membina peserta didik pramuka siaga. KMD akan dilaksanakan selama 7 hari dengan kegiatan di dalam dan luar ruangan, serta materi pelatihan yang meliputi prinsip-prinsip kepramukaan, cara membina, organisasi gerakan pramuka, dan kegiatan lapangan. Diharapkan setelah mengik
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan pengaruh gaya, termasuk macam-macam gaya seperti gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan. Gaya dijelaskan sebagai gerakan mendorong atau menarik yang menyebabkan benda bergerak."
Tata krama adalah kebiasaan adat sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan di rumah, sekolah, dan masyarakat. Terdapat tata krama di lingkungan keluarga, masyarakat, dan madrasah yang mencakup perilaku hormat, sopan, membantu, dan menjaga kenyamanan lingkungan. Tata krama bermanfaat untuk menciptakan ketertiban dan kerukunan serta menghormati orang lain.
Dokumen tersebut membahas tentang kode etik profesi guru yang mencakup pengertian, tujuan, dan isi dari kode etik profesi guru sesuai dengan undang-undang yang berlaku di Indonesia."
Kode etik profesi berfungsi sebagai pedoman bagi anggota profesi dalam melaksanakan tugasnya dan berperilaku di masyarakat. Tujuannya antara lain menjunjung martabat profesi, menjaga kesejahteraan anggota, serta meningkatkan mutu dan layanan profesi. Kode etik ditetapkan oleh organisasi profesi dan pelanggarannya dapat dikenai sanksi seperti pengucilan dari organisasi. Kode etik guru Indonesia mem
Dokumen tersebut membahas tujuan penetapan kode etik untuk profesi, khususnya profesi guru. Tujuan utamanya adalah menjaga pandangan masyarakat, meningkatkan mutu pengabdian, dan membatasi perilaku yang tidak pantas. Kode etik hanya dapat ditetapkan oleh organisasi profesi dan berlaku untuk mengatur para anggotanya.
Dokumen tersebut membahas tentang profesi keguruan, mulai dari pengertian profesi keguruan, tujuan mata kuliah profesi keguruan, pengertian istilah terkait profesi, kriteria profesi umum dan khususnya profesi keguruan, perkembangan profesi keguruan di Indonesia, kode etik profesi keguruan, organisasi profesional keguruan seperti PGRI, serta kompetensi yang dimiliki guru se
Tiga kalimat:
Kode Etik Guru Indonesia ditetapkan sebagai pedoman bagi guru dalam melaksanakan tugas profesinya secara profesional dan bertanggungjawab. Kode etik ini mencakup nilai-nilai moral yang mengatur hubungan guru dengan peserta didik, orangtua, masyarakat, sekolah, dan pemerintah. Pelanggaran terhadap kode etik dapat dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.
Kongres XXI PGRI menetapkan Kode Etik Guru Indonesia yang disempurnakan, terdiri atas kewajiban umum guru dan kewajiban khusus guru terhadap peserta didik, orang tua/wali, masyarakat, teman sejawat, profesi, organisasi profesi, dan pemerintah dalam melaksanakan tugas keprofesian secara bertanggung jawab.
Kode Etik Guru Indonesia (KEGI) mulai diberlakukan pada Januari 2013 untuk mengatur hubungan antara guru dengan peserta didik, orang tua, masyarakat, sekolah dan rekan sejawat. KEGI bertujuan meningkatkan mutu pendidikan dan profesionalisme guru sebagai tenaga profesional yang dituntut untuk selalu mengembangkan diri."
Makalah ini membahas tentang kode etik guru di Indonesia. Ia menjelaskan pengertian kode etik guru, isi dari kode etik guru Indonesia yang terdiri dari sembilan butir, tujuan dari kode etik guru yaitu untuk menjunjung martabat profesi guru dan menjaga kesejahteraan para anggotanya, serta hakikat kode etik guru sebagai pedoman bagi guru dalam menjalankan profesinya secara profesional.
Kode etik guru Indonesia menekankan pada 3 poin utama. Pertama, tanggung jawab guru untuk membimbing peserta didik secara utuh agar menjadi manusia pembangun dengan jiwa Pancasila. Kedua, kejujuran profesional guru dalam mengimplementasikan kurikulum sesuai kebutuhan peserta didik. Ketiga, guru menciptakan komunikasi yang baik dengan orang tua siswa dan masyarakat untuk kepentingan pendidikan.
Berikut ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Makalah ini membahas tentang Kode Etik Guru Indonesia dan perkembangan peranan profesi kependidikan di Indonesia. Kode Etik Guru Indonesia merupakan pedoman moral dan tingkah laku bagi guru dalam menjalankan tugasnya. Tujuan penetapan Kode Etik Guru Indonesia adalah untuk menjunjung martabat profesi kependidikan dan meningkatkan mutu pendidikan.
Kode etik guru bertujuan untuk menjunjung tinggi martabat profesi keguruan, meningkatkan mutu pendidikan, dan menjaga perilaku para guru. Kode etik ini berlaku bagi seluruh guru di Indonesia dan pelanggarannya dapat dikenakan sanksi seperti teguran, penurunan pangkat, hingga pemberhentian tidak dengan hormat. Kode etik ini ditetapkan oleh organisasi profesi keguruan dan berdasarkan pada nilai-nilai P
Pada saat ini profesi guru merupakan salah satu profesi yang cukup banyak diminati oleh para siswa, hal tersebut dikarenakan guru merupakan profesi yang dapat menentukan masa depan bangsa. Oleh karena itu, orang-orang berlomba-lomba untuk menjadi seorang guru. Akan tetapi menjadi seorang guru itu bukanlah suatu hal yang mudah dan ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, antara lain adalah syarat administrasi, teknis, psikis,dan fisik. Selain itu juga seorang guru itu harus memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesiaonal.
Pada saat ini profesi guru merupakan salah satu profesi yang cukup banyak diminati oleh para siswa, hal tersebut dikarenakan guru merupakan profesi yang dapat menentukan masa depan bangsa. Oleh karena itu, orang-orang berlomba-lomba untuk menjadi seorang guru. Akan tetapi menjadi seorang guru itu bukanlah suatu hal yang mudah dan ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, antara lain adalah syarat administrasi, teknis, psikis,dan fisik. Selain itu juga seorang guru itu harus memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesiaonal.
Bab ini membahas isu-isu etika profesi dengan fokus pada definisi etika dan kode etika profesional. Juga dibahas adalah beberapa fungsi kode etika profesional dan diikuti dengan pengenalan kode etika perguruan. Tatasusila yang diperkenalkan oleh Kementerian Pendidikan Malaysia dibahas termasuk perintah-perintah pemerintah yang menguraikan hal-hal yang dilarang, bisa dilakukan dengan izin dan hukuman. Juga diber
Dokumen ini membahas tentang mata kuliah Etika Keguruan. Mata kuliah ini ditujukan untuk mahasiswa semester 3 dan bertujuan agar mahasiswa dapat memahami dan menerapkan Kode Etik Guru Indonesia. Dokumen ini menjelaskan pengertian, prinsip, tujuan, dan manfaat kode etik serta cara pembuatan dan penegakannya agar berjalan dengan baik.
Makalah profesi kependidikan kelompok 1indrakumbara1
Makalah ini membahas tentang konsep profesi keguruan. Profesi didefinisikan sebagai pekerjaan yang memerlukan pendidikan tinggi dan berfokus pada pekerjaan mental. Profesi keguruan adalah keahlian khusus dalam bidang pendidikan. Perkembangan profesi keguruan dimulai dari zaman kolonial hingga berdirinya lembaga pendidikan tenaga kependidikan. Kode etik profesi erat kaitannya dengan pedoman sik
Bab ini membahaskan isu-isu berkaitan etika dalam profesion perguruan dengan memberi tumpuan kepada definisi etika dan kod etika profesional. Fungsi penting kod etika dalam memberi panduan dan mencegah penyelewengan di kalangan ahli profesion juga dibincangkan. Kod etika perguruan dan tatasusila yang ditetapkan oleh Kementerian Pelajaran Malaysia untuk menjamin martabat profesion dijelaskan. Isu-isu berkaitan etika
Dokumen tersebut membahas tentang pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) sebagai sumber belajar dalam pembelajaran. ICT seperti internet, e-book, dan e-learning dapat berfungsi sebagai alat bantu, ilmu pengetahuan, dan bahan pembelajaran yang fleksibel, interaktif, dan dapat memanfaatkan berbagai sumber belajar digital. ICT memiliki peran penting dalam pembelajaran masa kini dan masa depan.
Dokumen tersebut membahas tentang strategi pembelajaran. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan pengertian strategi pembelajaran, pertimbangan pemilihan strategi pembelajaran, prinsip-prinsip penggunaannya, dan jenis-jenis strategi pembelajaran seperti strategi ekspositori, inkuiri, berbasis masalah, dan peningkatan kemampuan berpikir.
Dokumen tersebut membahas tentang pengajaran materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel, termasuk contoh soal yang diberikan kepada siswa dan berbagai kendala yang mungkin dihadapi siswa beserta penjelasan guru untuk mengatasinya.
Fungsi administrasi pendidikan_dan_komponen_administrasi_pendidikan_mengengah3iskawia
Dokumen tersebut membahas fungsi dan komponen administrasi pendidikan menengah. Fungsi administrasi pendidikan adalah serangkaian proses mulai dari perencanaan hingga evaluasi untuk mencapai tujuan pendidikan. Komponen administrasi pendidikan terdiri atas lima klasifikasi kegiatan yaitu yang berhubungan langsung dengan pengajaran dan pengelolaan, hanya pengajaran, hanya pengelolaan, dan tidak langsung keduanya, ditambah kegiatan penduk
Tanggung jawab guru di sekolah meliputi mengawasi peserta didik, mengevaluasi pembelajaran, dan membimbing siswa untuk mencapai tujuan pendidikan. Tanggung jawab guru juga mencakup partisipasi dalam pengembangan kurikulum, penelitian, dan pembangunan masyarakat. Tugas guru sangat luas dan mendalam.
Makalah ini membahas tentang tugas guru di sekolah yang mencakup mengajar, mendidik, melatih, menilai, dan memberi teladan serta sanksi bagi guru yang tidak melaksanakan tugas seperti teguran, peringatan tertulis, hingga pemberhentian."
Dokumen tersebut membahas konsep dasar bimbingan dan konseling di sekolah. Secara singkat, dibahas mengenai pengertian bimbingan dan konseling, peranan keduanya dalam pendidikan, tujuan bimbingan di sekolah, fungsi dan prinsip-prinsip bimbingan, serta peranan bimbingan dan konseling dalam pembelajaran siswa.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Kode Etik Guru
1. 1
MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN
KODE ETIK GURU
Disusun oleh:
Desi Permata Sari (06081181320012)
Maria Mareta Simalango (06081181320018)
Meisindi Galuh Kurnia (06081181320024)
Palantini (06081281320009)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015
2. 2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................................2
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................3
1.3 Tujuan ............................................................................................................................4
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kode Etik Guru............................................................................................5
2.2 Tujuan Kode Etik Guru..................................................................................................6
2.3 Fungsi Kode Etik Guru..................................................................................................7
2.4 Sanksi Pelanggaran Kode Etik.......................................................................................7
2.5 Kode Etik Guru Indonesia .............................................................................................8
PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................10
3.2 Saran.............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................11
3. 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akhir-akhir ini pendidikan menjadi masalah yang ramai dibicarakan. Berbicara
mengenai pendidikan berarti berbicara tentang profesi guru. Pada saat ini profesi guru
merupakan salah satu profesi yang banyak diminati oleh kebanyakan siswa dan siswi, hal
tersebut karena guru merupakan profesi yang dapat menentukan masa depan bangsa ini,
guru yang baik dan berkualitas dapat menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang
berkualitas juga, begitu pun sebaliknya, seorang guru yang tidak berkualitas akan
menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang tertinggal dan bahkan bisa menjadi bangsa
yang terjajah lagi, selain itu saat ini profesi guru dijamin kesejahteraan hidupnya. Oleh
karena itu, orang-orang berlomba-lomba untuk menjadi seorang guru. Namun, menjadi
seorang guru bukanlah hal yang mudah ada beberapa syarat yang harus dipenuhi antara lain
adalah syarat admistrasi, teknis, psikis, dan fisik, selain itu seorang guru juga harus
memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional.
Namun,kebanyakan orang-orang yang telah menjadi seorang guru dalam menjalankan
profesinya tersebut tidak jarang melakukan penyimpangan atau pun pelanggaran terhadap
norma-norma menjadi seorang guru, sehingga pemerintah menetapkan suatu aturan atau
norma-norma yang harus dipatuhi oleh para guru di Indonesia yang dikenal dengan “Kode
Etik Guru”. Dengan adanya Kode Etik Guru ini, diharapkan para guru dapat menjalankan
tugasnya dengan baik sebagaimana telah ditetapkan dalam Kode Etik Guru tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Untuk memudahkan penulis dalam menyusun makalah ini, maka penulis merumuskan
beberapa permasalahan. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut:
1. Apakah pengertian kode etik guru?
2. Apakah tujuan kode etik guru?
3. Apakah fungsi kode etik terhadap guru?
4. Apakah sanksi pelanggaran terhadap kode etik?
5. Bagaimana Kode Etik Guru Indonesia?
4. 4
1.3 Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai berikut:
1. Untuk menjelaskan pengertian kode etik guru
2. Untuk menjelaskan tujuan kode etik guru
3. Untuk menjelaskan fungsi kode etik terhadap guru
4. Untuk menjelaskan sanksi pelanggaran terhadap kode etik
5. Untuk menjelaskan Kode Etik Guru Indonesia
5. 5
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kode Etik Guru
Interpretasi tentang kode etik belum memiliki pengertian yang sama. Berikut ini ada
beberapa pengertian mengenai kode etik:
Undang-undang Nomor 8 tahun 1974 Tentang Pokok-pokok Kepegawaian. Pasal 28
menyatakan bahwa "Pegawai Negeri Sipil mempunyai kode etik sebagai pedoman
sikap, tingkah laku perbuatan di dalam dan di luar kedinasan". Dalam Penjelasan
Undang-undang tersebut dinyatakan dengan adanya Kode Etik ini, Pegawai Negeri
Sipil sebagai aparatur negara, Abdi Negara, dan Abdi Masyarakat mempunyai pedoman
sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam melaksanakan tugasnya dan dalam pergaulan
hidup sehari-hari. Selanjutnya dalam Kode Etik Pegawai Negeri Sipil itu digariskan
pula prinsip-prinsip pokok tentang pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pegawai
negeri. Dari uraian ini dapat di simpulkan, bahwa kode etik merupakan pedoman sikap,
tingkah laku, dan perbuatan di dalam melaksanakan tugas dan dalam hidup sehari- hari.
Kongres PGRI ke XIII, Basuni sebagai Ketua Umum PGRI menyatakan bahwa Kode
Etik Guru Indonesia merupakan landasan moral dan pedoman tingkah laku guru warga
PGRI dalam melaksanakan panggilan pengabdiaan bekerja sebagai guru (PGRI, 1973).
Dari pendapat ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam Kode Etik Guru Indonesia
terdapat dua unsur pokok yakni: (1) sebagai landasan moral, dan (2) sebagai pedoman
tingkah laku.
Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen (UUGD), Pasal 43, dikemukakan sebagai
berikut: (1) Untuk menjaga dan meningkatkan kehormatan, dan martabat guru dalam
pelaksanaan tugas keprofesionalan, organisasi profesi guru membentuk kode etik; (2)
Kode etik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berisi norma dan etika yang mengikat
perilaku guru dalam pelaksanaan tugas keprofesionalan.
Sedangkan Secara harfiah, “kode etik” berarti sumber etik. Etik berasal dari
perkataan ethos, yang berarti watak. Istilah etik (ethica) mengandung makna nilai-nilai
yang mendasari perilaku manusia. Etik di sini berarti tata susila (etika) atau hal-hal yang
berhubungan dengan kesusilaan dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Sehingga kode etik
adalah pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau
6. 6
pekerjaan. Dalam kaitannya dengan istilah profesi, kode etik merupakan tata cara atau
aturan yang menjadi standar kegiatan anggota suatu profesi.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa “kode etik guru” diartikan sebagai aturan
tata-susila keguruan. Aturan-aturan tentang keguruan (yang menyangkut pekerjaan-
pekerjaan guru) melibatkan dari segi usaha. Maksud dari kode etik guru di sini adalah
norma-norma yang mengatur hubungan kemanusiaan antar guru dengan lembaga
pendidikan (sekolah); guru dengan sesama guru; guru dengan peserta didik; dan guru
dengan lingkungannya. Sebagai sebuah jabatan pekerjaan, profesi guru memerlukan kode
etik khusus untuk mengatur hubungan-hubungan tersebut.
2.2 Tujuan Kode Etik Guru
Pada dasarnya tujuan merumuskan kode etik dalam suatu profesi adalah untuk
kepentingan anggota dan kepentingan organisasi profesi itu sendiri. Secara umum tujuan
mengadakan kode etik adalah sebagai berikut (R. Hermawan S, 1979);
a. Menjunjung tinggi martabat profesi.
Kode etik dapat menjaga pandangan dan kesan pihak luar atau masyarakat, agar mereka
tidak memandang rendah terhadap profesi yang bersangkutan. Oleh karena itu, setiap
kode etik suatu profesi akan melarang berbagai bentuk tindak-tanduk atau kelakuan
anggotanya yang dapat mencemarkan nama baik profesi.
b. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya.
Kesejahteraan mencakup lahir (atau material) maupun batin (spiritual, emosional, dan
mental).Kode etik umumnya memuat larangan-larangan untuk melakukan perbuatan-
perbuatan yang merugikan kesejahteraan para anggotanya. Misalnya dengan
menetapkan tarif-tarif minimum bagi honorarium anggota profesi dalam melaksanakan
tugasnya, sehingga siapa saja yang mengadakan tarif di bawah minimum akan dianggap
tercela dan merugikan rekan seprofesi. Dalam hal kesejahteraan batin, kode etik
umumnya memberi petunjuk-petunjuk kepada anggotanya untuk melaksanakan
profesinya.
c. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
Kode etik berkaitan dengan peningkatan kegiatan pengabdian profesi, sehingga bagi
para anggota profesidapat dengan mudah mengetahui tugas dan tanggungjawab
pengabdiannya dalam melaksanakan tugasnya. Oleh karena itu, kode etik merumuskan
ketentuan-ketentuanyang perlu dilakukan para anggota profesi dalammenjalankan
tugasnya.
7. 7
d. Untuk meningkatkan mutu profesi
Kode etik memuat norma norma dan anjuran agar para anggota profesi selalu berusaha
untuk meningkatkan mutu pengabdian para anggotanya.
e. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi
Kode etik mewajibkan setiap anggotanya untuk aktif berpartisipasi dalam membina
organisasi profesi dan kegiatan-kegiatan yang dirancang organisasi.
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan suatu profesi
menyusun kode etik adalah untuk menjunjung tinggi martabat profesi, menjaga dan
memelihara kesejahteraan para anggota, meningkatkan pengabdian anggota profesi,
meningkatkan mutu profesi dan mutu organisasi profesi.
2.3 Fungsi Kode Etik Guru
Pada dasarnya kode etik berfungsi sebagai perlindungan dan pengembangan bagi
profesi itu, dan sebagai pelindung bagi masyarakat pengguna jasa pelayanan suatu profesi.
Gibson and Mitchel (1995;449), sebagai pedoman pelaksanaan tugas profesional anggota
suatu profesi dan pedoman bagi masyarakat pengguna suatu profesi dalam meminta
pertanggungjawaban jika anggota profesi yang bertindak di luar kewajaran.
Secara umum fungsi kode etik guru adalah sebagai berikut:
a. Agar guru memiliki pedoman dan arah yang jelas dalam melaksanakan tugasnya,
sehingga terhindar dari penyimpangan profesi.
b. Agar guru bertanggungjawab atas profesinya.
c. Agar profesi guru terhindar dari perpecahan dan pertentangan internal.
d. Agar guru dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan.
e. Agar profesi ini membantu memecahkan masalah dan mengembangkan diri.
f. Agar profesi ini terhindar dari campur tangan profesi lain dan pemerintah.
2.4 Sanksi Pelanggaran Kode Etik
Pada umumnya, kode etik adalah landasan moral dan merupakan pedoman sikap,
tingkah laku, dan perbuatan maka sanksi terhadap pelanggaran kode etik adalah sanksi
moral. Barangsiapa melanggar kode etik maka akan mendapat celaan dari rekan-rekannya,
sedangkan sanksi yang dianggap terberat adalah si pelanggar dikeluarkan dari organisasi
profesi.
8. 8
2.5 Kode Etik Guru Indonesia
Kode Etik Guru Indonesia ditetapkan dalam kongres yang dihadiri oleh seluruh utusan
Cabang dan Pengurus Daerah PGRI dari seluruh penjuru tanah air, pertama dalam Kongres
XIII di Jakarta tahun 1973, dan kemudian disempurnakan dalam Kongres PGRI XVI tahun
1989 juga di Jakarta. Adapun rumusan kode etik guru yang merupakan kerangka pedoman
guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya terdiri dari sembilan item berikut:
1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia
seutuhnya yang berjiwa Pancasila. (Guru harus mengabdikan dirinya secara ikhlas
untuk menuntun dan mengantarkan anak didik seutuhnya, baik jasmani maupun rohani
agar menjadi insan pembangunan yang menghayati dan mengamalkan serta
melaksanakan berbagai aktivitasnya dengan mendasarkan pada sila-sila Pancasila.
Guru harus membimbing anak didiknya kearah hidup yang selaras, serasi dan
seimbang)
2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional. (Guru harus mendesain
program pengajaran sesuai dengan keadaan dan kebutuhan setiap anak didik)
3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan
bimbingan dan pembinaan. (Guru perlu mendapatkan informasi secara lengkap
mengenai diri anak didik. Dengan mengetahui keadaan dan karakteristik anak didik ini,
maka akan sangat membantu bagi guru dan siswa dalam upaya menciptakan proses
belajar-mengajar yang optimal)
4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses
belajar-mengajar. (Bagaimana guru itu dapat menciptakan kondisi-kondisi optimal,
sehingga anak itu bisa belajar, harus belajar, perlu dididik dan perlu bimbingan)
5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya
untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan.
(Sesuai dengan tri pusat pendidikan, masyarakat ikut bertanggung jawab atas
pelaksanaan pendidikan. Oleh karena itu, guru juga harus membina hubungan baik
dengan masyarakat agar dapat menjalankan tugasnya sebagai pelaksana proses belajar
mengajar)
6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan
martabat profesinya. (Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, guru
harus selalu meningkatkan mutu profesinya, baik dilaksanakan secara perseorangan
ataupun secara bersama-sama. Hal ini sangat penting, karena baik buruknya layanan
mempengaruhi citra guru ditengah-tengah masyarakat)
9. 9
7. Guru memelihara hubungan profesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan
sosial. (Guru perlu membina hubungan dengan sesama guru secara keseluruhan agar
meningkatkan kelancaran mekanisme kerja, bahkan juga sebagai langkah-langkah
peningkatan mutu profesi guru secara kelompok)
8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI
sebagai sarana perjuangan dan pengabdian. (Untuk meningkatkan pelayanan dan sarana
pengabdiannya, organisasi PGRI harus tetap dipelihara, dibina bahkan ditingkatkan
mutu dan kekompakkannya. Sebab dengan peningkatan mutu organisasi berarti akan
mampu merencanakan dan melaksanakan program yang bermutu dan yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat)
9. Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan. (Guru
adalah bagian warga negara yang merupakan aparat pemerintah di bidang pendidikan.
Sehingga guru haruslah memahami dan melaksanakan ketentuan-ketentuan yang telah
digariskan oleh pemerintah mengenai bagaimana menangani persoalan-persoalan
pendidikan. Dengan melaksanakan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan itu,
diharapkan proses pendidikan berjalan lancar sehingga bisa menopang pelaksanaan
pembangunan bangsa secara integral)
Dengan memahami sembilan butir kode etik guru seperti diuraikan di atas,
diharapkan dapat menjadi landasan moral dan pedoman tingkah laku setiap guru dalam
menunaikan tugas pengabdiannya sebagai guru, baik di dalam maupun di luar sekolah
serta dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Dengan demikian, maka Kode Etik
Guru Indonesia dapat menjadi alat yang amat penting untuk pembentukan sikap
professional pada anggota profesi kependidikan dalam hal ini adalah guru.
10. 10
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah tersebut adalah :
1. Bahwa kode etik guru merupakan aturan tata-susila keguruan. Aturan-aturan
tentang keguruan (yang menyangkut pekerjaan-pekerjaan guru) melibatkan dari
segi usaha.
2. Tujuan kode etik guru antara lain adalah menjunjung tinggi martabat profesi,
menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya, meningkatkan
pengabdian para anggota profesi, meningkatkan mutu profesi, dan meningkatkan
mutu organisasi profesi.
3. Fungsi kode etik guru antara lain adalah agar guru memiliki pedoman dan arah yang
jelas dalam melaksanakan tugasnya, bertanggungjawab atas profesinya, terhindar
dari perpecahan dan pertentangan internal, meningkatkan kualitas dan kuantitas
pelayanan, membantu memecahkan masalah dan mengembangkan diri dan
terhindar dari campur tangan profesi lain dan pemerintah.
4. Sanksi terhadap pelanggaran kode etik adalah sanksi moral. Barangsiapa melanggar
kode etik maka akan mendapat celaan dari rekan-rekannya, sedangkan sanksi yang
dianggap terberat adalah si pelanggar dikeluarkan dari organisasi profesi.
5. Kode Etik Guru Indonesia merupakan alat yang amat penting untuk pembentukan
sikap professional pada anggota profesi kependidikan dalam hal ini adalah guru.
3.2 Saran
Dengan adanya kode etik guru, sebaiknya sebagai seorang guru yang professional harus
mematuhi kode etik guru tersebut, tidak melakukan tindakan-tindakan yang
menyimpang dari kode etik guru, dan dalam melaksanakan profesi keguruan haruslah
sesuai dengan kode etik guru yang telah ditetapkan dan disepakati bersama.
11. 11
DAFTAR PUSTAKA
Soetjipto, dkk. 1994. Profesi Keguruan. Penerbit Rineka Cipta: Jakarta.
Sardiman A.M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo Persada:
Jakarta
Purwanto Ngalim. 2005. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya
Offset: Bandung
http://syadiashare.com/kode-etik-guru-di-indonesia.html (di posting tanggal 11 Maret 2011,
pada hari minggu pukul 10:30)
wrks.itb.ac.id/app/images/files_produk_hukum/uu_14_2005.pdf (diposting tanggal 11 Maret 2011,
pada hari minggu pukul 10:30)
www.4shared.com/office/Bod3Ajru/kode-etik-guru-indonesia.html(di posting tanggal 12 Maret
2011, pada hari Senin pukul 13:30)
file.upi.edu/.../ETIKA.../pert_4_dan_5_kode_etik_guru.pdf (diposting tanggal 12 Maret 2011,
pada hari Senin pukul 13:30)
www.uin-malang.ac.id/index.php?...kode-etik-guru. (diposting tanggal 12 Maret 2011, pada hari
Senin pukul 13:30)