Dokumen tersebut membahas tentang pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) sebagai sumber belajar dalam pembelajaran. ICT seperti internet, e-book, dan e-learning dapat berfungsi sebagai alat bantu, ilmu pengetahuan, dan bahan pembelajaran yang fleksibel, interaktif, dan dapat memanfaatkan berbagai sumber belajar digital. ICT memiliki peran penting dalam pembelajaran masa kini dan masa depan.
Pemanfaatan ict sebagai sumber belajar dalam pembelajarandesips_1012
Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran dibimbing oleh Meryansumayeka,S.Pd.,M.Sc mengenai Pemanfaatan ICT Sebagai Sumber Belajar Dalam Pembelajaran. Disusun oleh Damai, Desi, Shinta, dan Suep (Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya).
Pemanfaatan ict sebagai sumber belajar dalam pembelajarandesips_1012
Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran dibimbing oleh Meryansumayeka,S.Pd.,M.Sc mengenai Pemanfaatan ICT Sebagai Sumber Belajar Dalam Pembelajaran. Disusun oleh Damai, Desi, Shinta, dan Suep (Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya).
Artikel pengenalan e learning - pertemuan 14Ismania1912
Pengetahuan dan pembelajaranmerupakan dua hal yang tidak dapatdipisahkan satu sama lain. Pengetahuan yang d idapat oleh seseorang takkan pernah adabila tanpa melalui proses pembelajaran. Sedangkan hakekat daripada pembelajaranitu sendiri adalah untuk memperolehpengetahuan. Dan untuk memperoleh hal-haltersebut, dapat dilakukan dengan mengikutipelatihan atau dapat juga dengan membacabuku.
E-learning adalah teknologi informasi dan komunikasi untuk mengaktifkan siswa untuk belajar kapanpun dan dimanapun (Dahiya,2012). Pembelajaran elektronik atau e-learning telah dimulai pada tahun 1970-an (Waller and Wilson, 2001). Berbagai istilah digunakan untuk mengemukakan pendapat/gagasan tentang pembelajaran elektronik, antara lain adalah: on-linelearning, internet-enabled learning, virtual learning, atau web-based learning.
Ada 3 (tiga) hal penting sebagai persyaratan kegiatan belajar elektronik (e-learning), yaitu:
(a) Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui pemanfaatan jaringan, dalam hal ini dibatasi pada penggunaan internet,
(b) Tersedianya dukungan layanan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh peserta belajar, misalnya external harddisk, flaskdisk, cd-rom, atau bahan cetak, dan
(c) Tersedianya dukungan layanan tutor yang dapat membantu peserta belajar apabila mengalami kesulitan.
Di samping ketiga persyaratan tersebut di atas masih dapat ditambahkan persyaratan lainnya, seperti adanya:
(a) Lembaga yang menyelenggarakan dan mengelola kegiatan e-learning,
(b) Sikap positif dari peserta didik dan tenaga kependidikan terhadap teknologi komputer dan internet,
(c) Rancangan sistem pembelajaran yang dapat dipelajari dan diketahui oleh setiap peserta belajar,
(d) Sistem evaluasi terhadap kemajuan atau perkembangan
3. METODE PENELITIAN
1. Komponen E-learning
Komponen yang membentuk e-learning menurut Romisatriawahono (2008) adalah :
1. Infrastruktur e-learning
Infrastruktur e-learning merupakan peralatan yang digunakan dalam e-learning yang dapat berupa Personal Computer ((PC) yaitu komputer yang dimiliki secara pribadi, jaringan komputer yaitu kumpulan dari sejumlah perangkat berupa komputer, hub, switch, router, atau perangkat jaringan lainnya yang terhubung dengan menggunakan media komunikasi tertentu
2. Sistem dan aplikasi e-learning
Sistem dan aplikasi e-learning yang sering disebut dengan Learning Management System (LMS), yang merupakan sistem perangkat lunak yang memvirtualisasi proses belajar mengajar konvensional untuk administrasi, dokumentasi, laporan suatu program pelatihan, ruangan kelas dan peristiwa online, program e-learning, dan konten pelatihan
Misalnya, segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar seperti bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian, serta sistem ujian online yang semuanya terakses dengan internet.
3. Konten e-learning
Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk misalnya Multimedia-based Content atau konten berbentuk multimedia interaktif seperti multimedia pembelajaran yang memungkinkan kita menggunakan mouse, keyboard untuk mengoperasikannya atau Text-based Content yaitu konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
3. Pengertian ICT
ICT merupakan kepanjangan dari
Information and Communication
Technologies
Dalam bahasa Indonesia dikenal dengan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
4. Kehadiran ICT
Sebagaimana ramalan Wrigley (2001) bahwa
pada saatnya ketika datang era informasi, peran
tenaga pendidik akan berkurang seiring makin
pesatnya penggunaan komputer berbasis
jaringan sebagai sumber ilmu pengetahuan.
Khoe Yao Tung (2000) mengatakan bahwa
setelah kehadiran guru dalam arti sebenarnya,
internet akan menjadi suplemen dan kompleman
dalam menjadi wakil guru yang mewakili sumber
belajar yang terpenting di dunia
5. Fungsi ICT dalam Pembelajaran
1. Teknologi berfungsi sebagai alat bantu
(tools)
2. Teknologi berfungsi sebagai ilmu
pengetahuan (science)
3. Teknologi berfungsi sebagai bahan untuk
pembelajaran (literacy)
7. ICT Sebagai Sumber Belajar
1. Internet
2. Buku elektronik atau e-book
3. E-learning
8. Internet
Internet adalah kependekan dari inter-networking
Secara harfiah mengandung pengertian sebagai
jaringan komputer yang menghubungkan beberapa
rangkaian
Sehingga, internet dapat didefinisikan sebagai jaringan
komputer yang mampu menghubungkan komputer di
seluruh dunia sehingga berbagai jenis dan bentuk
informasi dapat dikomunikasikan antar belahan dunia
secara instan dan global
9. Keunggulan Internet :
a. Pembelajaran dapat disampaikan kapan dan di mana saja
(fleksibilitas)
b. Dapat memanfaatkan media pembelajaran yang
berbentuk CD-Rom, dengan menambahkan unsur
komunikasi.
c. Materi pembelajaran relatif mudah diperbaharui.
d. Mampu meningkatkan interaksi pembelajaran dan
motivasi belajar, karena dapat disisipi unsur hiburan
e. Dapat menggunakan berbagai sumber yang telah ada di
internet.
f. Memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan bermacam
unsur media: teks, grafik, audio, video dan animasi ke
dalam materi ajar.
10. Buku elektronik atau e-book
E-book merupakan teknologi yang
memanfaatkan komputer untuk menayangkan
informasi multimedia dalam bentuk yang
ringkas dan dinamis.
11. Keunggulan E-book:
a. Dalam e-book dapat diintegrasikan tayangan
suara, grafik, gambar, animasi, maupun movie
sehingga informasi yang disajikan lebih kaya
dibandingkan dengan buku konvensional
b. Tidak perlu menyediakan tempat yang banyak
seperti buku pada umumnya karena ratusan
buku dapat disimpan dalam satu keping CD
12. E-learning
• Rosenberg (2001) mengatakan bahwa e-
learning merupakan penggunaan teknologi
internet untuk mengirimkan serangkaian solusi
yang dapat meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan
• Onno W.Purbo (2002) menjelaskan bahwa
istilah “e” atau singkatan dari elektronik dalam e-
learning digunakan sebagai istilah untuk segala
teknologi yang digunakan untuk mendukung
usaha-usaha pembelajaran lewat teknologi
elektronik internet
13. Cisco (2001) menjelaskan filosofis e-learning sebagai
berikut :
1. E-learning merupakan penyampaian informasi,
komunikasi, pendidikan, dan pelatihan secara online
2. E-learning menyediakan seperangkat alat yang dapat
memperkaya nilai belajar secara konvensional
3. Tidak menggantikan model belajar konvensional di
kelas, tetapi memperkuat melalui teknologi
4. Kapasitas siswa bervariasi tergantung bentuk isi dan
cara penyampaiannya
14. Terdapat 2 jenis Proses Belajar dalam E-learning, yaitu :
• Pembelajaran Langsung (Syncronous Learning)
Dalam pembelajaran langsung, proses belajar dan
mengajar berlangsung dalam waktu yang sama (real time)
walaupun pendidik dan para peserta didik secara fisik
berada pada tempat yang berbeda satu sama lain.
Sebagai contoh yaitu:
1. Mendengarkan siaran Radio
2. Menonton siaran Televisi
3. Konferensi audio/video
4. Telepon Internet.
5. Chatting
15. • Pembelajaran Tidak Langsung (Ansyncronous Learning)
Dalam pembelajaran tidak langsung, proses belajar dan
mengajar berlangsung dengan adanya delay waktu (waktu
yang berbeda) dan pendidik dan peserta didik secara fisik
berada pada tempat yang berbeda.
Sebagai contoh yaitu:
1. Belajar sendiri menggunakan internet atau CD-Rom
2. Presentasi web atau seminar menggunakan
audio/video
3. Rekaman suara
4. Mentoring tanya jawab
5. Membaca pesan e-mail
6. Mengakses content online
7. Forum diskusi
16. Fungsi E-learning (Siahaan 2002 dalam Made
Wena 2009 : 212), yaitu :
a. Sebagai suplemen pembelajaran yang
sifatnya pilihan/optional
b. Sebagai pelengkap (komplemen) pelajaran
c. Sebagai pengganti (substitusi) pembelajaran
17. Karakteristik E-learning (Rusman 2012 : 348)
1. Memanfaatkan teknologi elektronik; dimana
sesama siswa, guru dan siswa, atau sesama
guru dapat berkomunikasi dengan mudah
tanpa ada batasan
2. Memanfaatkan keunggulan computer
3. Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri
4. Memanfaatkan jadwal pembelajaran,
kurikulum, hasil kemajuan belajar, dan
berkaitan dengan pendidikan dapat dilihat
setiap saat di komputer
18. Manfaat E-learning
• Bagi Siswa (Made Wena 2009:213)
- Berkembangnya fleksibilitas belajar siswa
yang optimal, dimana siswa dapat
mengakses bahan-bahan belajar setiap saat
dan berulang-ulang
- Siswa dapat berkomunikasi dengan guru
setiap saat, berbeda dengan pembelajaran
konvensional yang dibatasi waktu dan tempat
19. • Bagi guru (A.W Bates 1995 dan K.Wulf
1996)
1. Meningkatkan interaksi pembelajaran
antara siswa dengan guru
2. Memungkinkan terjadinya interaksi
pembelajaran dari mana dan kapan saja
3. Menjangkau peserta didik dalam
cangkupan yang luas
4. Mempermudah penyempurnaan materi
pembelajaran
20. Kelemahan E-learning
• Menurut Wildavsky (2001) :
1. frekuensi kontak secara langsung
antarsesama siswa maupun siswa dan
guru sangat minim
2. peluang siswa untuk bersosialisasi
dengan siswa lain terbatas.
21. Kesimpulan
• Dalam pembelajaran, peserta didik tidak
hanya dapat berpatokan pada buku atau guru
saja sebagai sumber belajar. Pada era
globalisasi yang terjadi saat ini, arus
informasi bergerak dengan cepat. Sehingga,
peserta didik dituntut untuk dapat mengikuti
arus yang ada. Termasuklah untuk bisa
menguasai dan memanfaatkan ICT sebagai
sumber belajar.
22. DAFTAR PUSTAKA
Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran
(edisi kedua). Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada
Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran
Inovatif Kontemporer. Jakarta : Bumi Aksara